3.3 proses pengambilan data

2
3.3 Proses pengambilan data Proses pengambilan data dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu : 3.3.1 Metode potential gradient atau leapfrog Pada metode potential gradient elektroda yang digunakan sebanyak dua buah, dengan jarak antar elektroda biasanya 5 m atau 10 m yang dipindahkan secara bergantian sesuai dengan arah lintasan yang dipakai. Perbedaan potensial yang dihasilkan oleh kedua elektroda tersebut, kemudian diukur dengan menggunakan multimeter digital. Keuntungan dari metode ini adalah dapat mengurangi kesalahan komulatif akibat polarisasi elektroda dan pengukurannya bisa lebih cepat, hanya saja metode ini kurang dapat mengenali noise yang bervariasi terhadap waktu. Untuk mengatasi masalah noise ini, maka dapat dilakukan data monitoring yang berfungsi sebagai koreksi data lapangan. Adapun skema pengukuran dengan menggunakan metode potential gradient dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 3.3.2 Metode potential amplitude atau fix-base Pada metode potential amplitude ini satu elektroda disimpan di suatu tempat sebagai titik referensi (base). Metode ini dilakukan dengan Gambar 1. Skema pengukuran dengan menggunakan metode potensial gradient

Upload: yuri-syahwirawan

Post on 09-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proses pengambilan data sp

TRANSCRIPT

Page 1: 3.3 Proses Pengambilan Data

3.3 Proses pengambilan data

Proses pengambilan data dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu :

3.3.1 Metode potential gradient atau leapfrog

Pada metode potential gradient elektroda yang digunakan sebanyak dua buah, dengan jarak antar

elektroda biasanya 5 m atau 10 m yang dipindahkan secara bergantian sesuai dengan arah lintasan yang

dipakai. Perbedaan potensial yang dihasilkan oleh kedua elektroda tersebut, kemudian diukur dengan

menggunakan multimeter digital.

Keuntungan dari metode ini adalah dapat mengurangi kesalahan komulatif akibat polarisasi elektroda

dan pengukurannya bisa lebih cepat, hanya saja metode ini kurang dapat mengenali noise yang

bervariasi terhadap waktu. Untuk mengatasi masalah noise ini, maka dapat dilakukan data monitoring

yang berfungsi sebagai koreksi data lapangan. Adapun skema pengukuran dengan menggunakan

metode potential gradient dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

3.3.2 Metode potential amplitude atau fix-base

Pada metode potential amplitude ini satu elektroda disimpan di suatu tempat sebagai titik referensi

(base). Metode ini dilakukan dengan cara mengukur titik awal atau titik referensi yang telah ditentukan

terlebih dahulu, kemudian mengukur titik yang lain dan kembali mengukur titik referensi kembali

dengan dicatat waktu pengambilan data untuk setiap titik menurut suatu lintasan. Lintasan yang

digunakan dalam metode ini dapat berupa garis ataupun lingkaran yang sering disebut dengan istilah

‘loop’, diusahakan pengambilan data dalam satu lintasan masih dalam satu tren kenaikan atau

penurunan beda potensial berdasarkan waktu yang telah dicatat sebelum pengambilan data untuk

menghindari potensial efek tidal.

Gambar 1. Skema pengukuran dengan menggunakan metode potensial gradient

Page 2: 3.3 Proses Pengambilan Data

Gambar 2. Skema pengukuran dengan menggunakan metode potential amplitude

Dengan menggunakan metode ini, hasil yang didapatkan lebih baik karena mempertimbangkan faktor

noise akibat naik turunnya beda potensial dalam satu hari sebagai akibat naik turunnya permukaan air

tanah. Noise tersebut dapat berupa arus telluric akibat variasi waktu medan magnetik bumi. Adapun

skema pengukuran dengan menggunakan metode potential amplitude ini dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.