3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/kak 2020.pdf · ekspor. dengan demikian tanaman...
TRANSCRIPT
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1
Program : Program Pengembangan Agribisnis
3.03.15
Hasil : 1. Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman hias
2. Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman Obat
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura
3.03.15.030
Sub Kegiatan : Pengembangan kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat
Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat di Jawa Tengah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Melati 30.000 tan (2 ha), L ily 600 tanaman, Sedap malam 12 ha (6 ton), Krisan 20.000 stek, Anggrek Dendrobium 3.400 pot, Anggrek Bulan 2.000 batang, Jahe 10 ha (6 ton), Kencur 4 ha (4 ton)
Volume : 28 ha/ 72.000 tan/ 16 ton benih
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub
urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman
pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina
usaha.
d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan
fungsinya.
Kegiatan pengembangan kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat
dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Seksi Tanaman Hias dan tanaman obat
yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman
hias dan tanaman obat. Tugas tersebut meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman hias dan
tanaman obat
b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang tanaman hias
dan tanaman obat
c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya tanaman
hias dan tanaman obat lintas kabupaten/kota
d. Menyiapkan bahan pola produksi tanaman hias dan tanaman obat lintas
kabupaten/kota
e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi
komoditas tanaman hias dan tanaman obat lintas kabupaten/kota
f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman hias dan
tanaman obat dan
g. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
2. Gambaran Umum
Tanaman hias dan tanaman obat merupakan salah satu komoditas hortikultura
yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai upaya penumbuhan
perekonomian daerah dan nasional. Dalam lima tahun terakhir banyak tumbuh
pelaku usaha tanaman hias mulai skala kecil sampai menengah, mengingat
permintaan tanaman hias terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3
ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas
perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar global.
Namun perkembangan usaha tanaman hias masih berjalan relatif lambat. Hal ini
terlihat dari skala usaha yang masih kecil, peningkatan produksi yang relatif rendah
dan belum tertatanya sistem produksi dan pasar. Berbagai upaya perlu dilakukan
secara intensif dengan melibatkan seluruh pihak terkait agar usaha/ bisnis tanaman
hias dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian
nasional, dengan menumbuhkan sentra – sentra tanaman hias baru dan
mengutuhkan kawasan yang sudah ada, menuju skala industri melalui pengelolaan
kebun yang baik, agar tanaman hias Jawa Tengah mempunyai daya saing dan
berdampak terhadap peluang kerja, pertumbuhan perekonomian dan
pembangunan sektor jasa di daerah.
Budaya masyarakat Indonesia (terutama pulau Jawa) yang sudah terbiasa
mengembangkan dan mengkonsumsi jamu merupakan peluang pasar tanaman
obat yang sangat besar dan perlu terus dilestarikan dengan promosi dan edukasi
intensif dan terarah. Kondisi ini akan dapat menjadi pengungkit pengembangan
industri jamu nasional. Di pihak lain, pola hidup sehat penduduk Indonesia terutama
di perkotaan yang cenderung beralih kepada konsumsi produk alami (back to
nature) mendorong peningkatan produksi tanaman obat.
Kegiatan dalam pengembangan kawasan tanaman hias dan tanaman obat
merupakan kegiatan – kegiatan yang berorientasi pada upaya meningkatkan
produksi, produktivitas dan mutu sehingga dapat mencapai sasaran – sasaran
produksi dan produktivitas tanaman hias dan tanaman obat yang telah ditetapkan
setiap tahun berjalan. Dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas
tanaman hias dan tanaman obat dilakukan dengan penerapan Good Agriculture
Practices/ Standart Operating Procedure (GAP/SOP). Selain itu juga didukung
kegiatan Pameran Nasional Florikultura bersama Kemenko untuk menggali potensi
yang ada di kabupaten/kota, sekalian mempromosikan dan mengenalkan kepada
masyarakat Jawa Tengah maupun Nasional, agar dapat menjadi daya ungkit
pemasaran tanaman hias dan tanaman obat Jawa Tengah. Pengembangan
kawasan tanaman hias dan tanaman obat didukung pula dengan komponen
kegiatan :
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4
Sosialisasi Pengembangan kawasan tanaman hias / tanaman obat (5 kali)
Pendampingan dan penyusunan SOP tanaman hias/ tanaman obat (2 kali)
Identifikasi, pembinaan, monitoring, evaluasi
Fasilitasi Bantuan Bibit tanaman, Obat-obatan dan Peralatan Kerja
Pameran Florikultura / Hortikultura Nasional
3. Tujuan
a) Meningkatkan teknologi dan penerapan GAP/SOP budidaya berbagai
tanaman hias dan tanaman obat;
b) Mendampingi penyusunan SOP budidaya tanaman hias/ tanaman obat;
c) Menyebarluaskan GAP/SOP tanaman hias/tanaman obat ke kabupaten
pengembangan;
d) Mendekatkan para pelaku usaha tanaman hias/tanaman obat dalam suatu
rantai pasokan;
e) Memberikan/ fasilitasi pada budidaya tanaman hias dan tanaman obat
berupa bibit tanaman hias yang berkualitas dan bermutu ; bantuan pupuk dan
obat-obatan untuk tanaman hias yang lebih ramah lingkungan;
f) Meningkatkan kemampuan dan Keterampilan Petugas/ Petani dalam
pengelolaan tanaman hias dan tanaman obat yang berbasis Agribisnis;
g) Mengangkat Potensi tanaman hias dan tanaman obat di kabupaten/ kota
melalui event Pameran Florikultura / Hortikultura Nasional.
4. Sasaran
a) Terlaksana fasilitasi sarana budidaya tanaman hias dan tanaman obat
kepada petani/ kelompok tani dalam pengembangan kawasan tanaman hias
yaitu :
‐ Melati di Kabupaten Pemalang;
‐ Lily di Kabupaten Banjarnegara;
‐ Sedap Malam di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang;
‐ Krisan di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Semarang;
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5
‐ Anggrek Dendrobium di Kabupaten Kendal dan Kabupaten
Karanganyar;
‐ Anggrek Bulan di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Karanganyar;
b) Terlaksana fasilitasi sarana budidaya tanaman obat kepada petani/ kelompok
tani dalam pengembangan kawasan tanaman obat yaitu :
‐ Jahe di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kendal, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang;
‐ Kencur di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Klaten;
c) Terlaksana sosialisasi pengembangan kawasan Tanaman hias/ Tanaman
Obat (5 kali)
d) Tersusun SOP budidaya tanaman hias/ tanaman obat (2 kali)
e) Tersalurnya bantuan bibit tanaman, bahan obat – obatan dan belanja
peralatan kerja
f) Terlaksananya partisipasi Pameran Florikultura / Hortikultura Nasional
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah pelaku usaha / petani/ petugas kelompok
tani tanaman hias dan tanaman obat.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan
oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani.
Untuk kegiatan Pameran Florikultura / Hortuikultura Nasional dilaksanakan dengan
turut berpartisipasi sebagai peserta dengan menyajikan dan mempresentasikan
komoditas – komoditas tanaman hias dan tanaman obat unggulan di Provinsi Jawa
Tengah.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan
penetapan petani/lokasi
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 6
II. Pelaksanaan :Pelaksanaan kegiatan
III. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi
bantuan dan perkembangannya di lapangan
IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Kawasan
Tanaman Hias dan Tanaman Obat di Jawa Tengah selama 12 bulan sejak Januari
hingga Desember 2020.
E. Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan kawasan
tanaman Hias dan Tanaman Obat di Jawa Tengah sebesar Rp. 1.050.000.000,-. (
Satu milyar lima puluh ribu rupiah) sebagaimana RAB terlampir.
Ungaran,
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 7
Plt. KEPALA BIDANG HORTIKULTURA
Selaku KUASA PENGGUNA ANGGARAN
Ir. DARPITO BUDI, M.Si
NIP. 19630727 199310 1 001
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Program Pengembangan Agribisnis
3.03.3.03.15
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan bibit/benih tanaman pangan
bermutu dan bersertifikat di Wilayah Banyumas
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan
Wilayah Banyumas
3.03.3.03.15.043
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Perbanyakan Benih Padi
2. Perbanyakan Benih Kacang Tanah
3. Perbanyakan Benih Kedelai
4. Temu Usaha Perbenihan
5. Pertemuan Perbenihan Tk. Balai
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: 1. 84 Ha
2. 12 Ha
3. 9 Ha
4. 1 kali
5. 3 kali
Volume : 1. 84 Ha (310,8 ton)
2. 12 Ha (12 ton)
3. 9 Ha (9 ton)
4. 1 kali
5. 3 kali
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
1).UUD 1945; 2) UU No.17 Tahun 2013 Tentang keuangan Negara; 3) Permentan
No.61/Pernentan/ OT.140/10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja
Kementrian; 4) Peraturan presiden No.54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang
dan Jasa Pemerintah; 5) Permentan No.02/Permentan/ SR.120/1/2014 tentang
Produksi Benih, sertifikasi dan peredaran benih, 6) Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor : 26 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 2
Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah;
7) Program Kerja Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas tahun 2020.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran UmumBenih adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan
produksi pertanian. Dalam upaya pengembangan agribisnis baik dalam skala
lokal, regional maupun nasional, penyediaan benih bermutu tinggi dan
bersertifikat adalah hal yang menjadi kebutuhan yang krusial untuk lebih
menjamin kepastian produksi, melalui perbanyakan dan pengembangan varietas-
varietas unggulan yang sudah teruji yang dilakukan Lembaga-lembaga Penelitian
Nasional.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menerapkan otonomi daerah di
bidang perbenihan, maka untuk pengadaan dan penyaluran Benih sepenuhnya
telah diserahkan dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oleh sebab itu
dalam upaya pemenuhan kebutuhan benih/bibit di Jawa Tengah, Pemerintah
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 3
Provinsi Jawa Tengah membentuk Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BBTPH) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Tugas dari Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.
Sesuai tugas pokok dan fungsi Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah
Banyumas menjadi sangat esensial sebagai langkah kongkrit Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah dalam menyediakan dan menyalurkan tanaman pangan di Wilayah
Banyumas.
3. Tujuana. Memenuhi Kebutuhan bibit/benih tanaman pangan yang bermutu dan
bersertifikat di Wilayah Banyumas;
b. Mendorong peningkatan peran masyarakat petani dalam pengembangan
agribisnis melalui temu usaha dan pameran produk-produk unggulan.
4. SasaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas
memiliki sasaran penangkar dan pelaku usaha benih padi, palawija di wilayah
Banyumas secara khusus dan petani secara umum.
B. Penerima ManfaatPenerima Manfaat dari Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman
Pangan Wilayah Banyumas adalah petani dan masyarakat umum di Wilayah Jawa
Tengah.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas,
terdiri dari perbanyakan benih padi, kacang tanah dan kedelai serta kegiatan
sosialisasi yang meliputi temu usaha, pameran dan pertemuan perbenihan.
2. Lokasi KegiatanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas
akan dilaksanakan di 6 (enam) Kebun Benih di lingkup Balai Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebagai berikut :
1. Perbanyakan benih padi
- Kelas BS – BD dilaksanakan di KB Maos 4 Ha
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 4
- Kelas BD - BP dilaksanakan di KB Maos 16 Ha, KB Gamer 24 Ha, KB
Petarukan 20 Ha, Bojongsari 13 Ha dan KB Kramat 7 Ha.
2. Perbanyakan benih kacang tanah
- Kelas BS – BD dilaksanakan di KB Harjosari 2 Ha
- Kelas BD – BP dilaksanakan di KB Harjosari 10 Ha
3. Perbanyakan benih kedelai
- Kelas BS – BD dilaksanakan di KB Kalicacing 1 Ha
- Kelas BD – BP dilaksanakan di KB Kalicacing 6 Ha, Bojongsari 2 Ha.
4. Partisipasi pameran sebanyak 1 kali
5. Temu Usaha Perbenihan sebanyak 1 kali
6. Pertemuan perbenihan sebanyak 3 kali
7. Kegiatan pengadaan barang/jasa untuk mendukung pengembangan benih
tanaman pangan yang meliputi:
a. Pengadaan kendaraan bermotor roda tiga sebanyak 3 unit
b. Pengadaan Hand traktor sebanyak 2 unit
c. Pengadaan Cultivator sebanyak 2 unit
d. Pengadaan pallet sebanyak 40 paket
e. Pengadaan hand sprayer sebanyak 30 buah
f. Pengadaan mesin potong rumput sebanyak 4 unit
g. Pembuatan Jalan Usaha Tani KB. Petarukan sebanyak 1 paket
h. Penataan jaringan Irigasi Kalicacing sebanyak 1 paket
i. Penataan jaringan Irigasi Petarukan sebanyak 1 paket
j. Perbaikan Drainase Maos sebanyak 1 paket
k. Pipanisasi KB Harjosari sebanyak 1 paket
l. Penataan Jaringan Irigasi Bojongsari sebanyak 1 paket
m.Pemeliharaan Lantai Jemur KB Bojongsari sebanyak 1 paket
n. Pemeliharaan Lantai Jemur KB Maos sebanyak 1 paket
3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan
Wilayah Banyumas meliputi :
a) Tahap Perencanaan
b) Tahap Pelaksanaan
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 5
c) Tahap Pelaporan/Evaluasi
Khusus untuk kegiatan pengadaan barang/jasa beberapa tahapan yang harus
dilalui yaitu:
a. Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.
b. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
c. Membuat perintah pengadaan yang memuat spesifikasi teknis.
d. Pelaksanaan proses pengadaan.
Ada 3 cara yang digunakan dalam melaksanakan proses pengadaan yaitu:
1. e purchasing untuk pengadaan barang yang sudah tersedia di ecatalog.
2. Pengadaan langsung untuk paket pengadaan paling banyak senilai Rp.
200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
3. Pelelangan, baik umum maupun sederhana untuk paket pengadaan
paling sedikit senilai Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
e. Pelaksanaan pekerjaan oleh pihak ketiga.
f. Pemeriksaan dan serah terima hasil pekerjaan oleh pejabat pembuat
komitmen.
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas
akan dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Desember 2020 dengan
rincian sebagai berikut:
No KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perbanyakan Benih Padi
2 Perbanyakan Benih Kacang
Tanah
3 Perbanyakan Benih Kedelai
4 Temu Usaha Perbenihan
5 Pertemuan Perbenihan Tk.Balai
6 Pengadaan kendaraan
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 6
No KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
bermotor roda tiga sebanyak
3 unit
7 Pengadaan Hand traktor
sebanyak 2 unit
8 Pengadaan Cultivator
sebanyak 2 unit
9 Pengadaan pallet sebanyak
40 paket
10 Pengadaan hand sprayer
sebanyak 30 buah
11 Pengadaan mesin potong
rumput sebanyak 4 unit
12 Pembuatan Jalan Usaha Tani
KB. Petarukan sebanyak 1
paket
13 Penataan jaringan Irigasi
Kalicacing sebanyak 1 paket
14 Penataan jaringan Irigasi
Petarukan sebanyak 1 paket
15 Perbaikan Drainase Maos
sebanyak 1 paket
16 Pipanisasi KB Harjosari
sebanyak 1 paket
17 Penataan Jaringan Irigasi
Bojongsari sebanyak 1 paket
18 Pemeliharaan Lantai Jemur
KB Bojongsari sebanyak 1
paket
19 Pemeliharaan Lantai Jemur
KB Maos sebanyak 1 paket
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 7
D. Waktu Pencapaian KeluaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas
diharapkan memberikan keluaran berupa benih padi, kedelai, kacang tanah, prinsip
tepat waktu, jumlah, varietas, kelas, lokasi, dan harga.
Selain keluaran berupa benih, diharapkan melalui kegiatan ini tercapai
kesadaran yang baik dari petani akan pentingnya benih bermutu dan tercipta sistem
perbenihan yang mapan di wilayah Banyumas. Waktu yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan ini adalah satu tahun anggaran, yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas
dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 melalui Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah UPT Balai Benih Tanaman
Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebesar 3.750.000.000 (Tiga Milyar
Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini dibuat sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan
Wilayah Banyumas Tahun 2020.
Purwokerto, 6 Mei 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1
Program : Program Pengembangan Agribisnis
3.03.15.
Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas tanaman pangan yang berkelanjutanMendukung
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Peningkatan Produksi Padi
3.03.15.025.
Sub Kegiatan : Pengembangan Padi Gogo, Pengembangan Padi Salinitas, Pengembangan Padi Rawa, Pengembangan Padi Hibrida dan Mina Padi
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Padi Gogo 2.500 Ha, Padi Salinitas 500 Ha, Padi Rawa 500 Ha, Padi Hibrida 500 Ha dan Mina Padi 500 Ha
Volume : 4.500 Ha
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 30 Tahun 2018 tentang
Peubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Untuk Struktur Organisasi UPT berpedoman pada Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan. Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan
Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan
urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura
dan perkebunan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang
ditugaskan kepada Daerah.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;
2. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina
usaha;
4. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan
fungsinya;
Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang padi, jagung dan serealia lainnya dan aneka kacang dan
umbi.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Budidaya Tanaman Pangan
mempunyai fungsi:
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang padi;
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang jagung dan serealia lainnya;
3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang aneka kacang dan umbi; dan
4) Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh pimpinan.
2. Gambaran Umum
Pembangunan tanaman pangan merupakan upaya yang berkelanjutan. Tujuan
dan sasaran pembangunan dapat direalisasikan dengan penyusunan suatu
rencana pembangunan yang akurat dan realistis dengan mengacu kepada hasil-
hasil yang telah dicapai, potensi sumberdaya pembangunan yang dimiliki saat
ini serta peluang pada masa mendatang disetiap daerah.
Peningkatan produktivitas tanaman pangan ditempuh dengan cara memproduksi
benih tanaman pangan varietas-varietas unggul yang mempunyai sifat antara
lain berproduksi tinggi, umur genjah serta repossif terhadap pemupukan dan
tahan terhadap hama dan penyakit dan disukai dipasaran, penerapan teknologi
tepat guna yang dilaksanakan secara terpadu dan terarah. Kegiatan perbenihan
ditujukan untuk meningkatkan kinerja para pelaku sistem perbenihan dalam
memproduksi benih unggul bermutu untuk menunjang program agribisnis.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3
Program perbenihan tanaman pangan dalam mendukung kecukupan dan
ketersediaan benih ditempuh melalui penumbuhan penangkar benih tanaman
pangan yaitu penangkar benih padi dan palawija baik secara perorangan
maupun kelompok. Penyaluran dan penjualan benih dapat diupayakan dengan
menjalin kerjasama dengan pihak swasta atau BUMN.
Sejalan dengan pengembangan sentra produksi di Jawa Tengah, maka
pengembangan benih tanaman pangan selama ini cukup menggembirakan.
Usaha peningkatan produksi tanaman pangan (padi dan palawija) melalui
intensifikasi maupun diversifikasi dapat memberikan hasil yang maksimal. Benih
sebagai sarana produksi dan merupakan faktor penentu produksi dapat
disediakan dalam jumlah, jenis, mutu, varietas, lokasi dan harga yang tepat serta
terjangkau petani dan masyarakat pengguna benih.
Sebagai komponen teknologi usahatani, varietas unggul telah terbukti
keandalannya dalam meningkatkan produksi tanaman pangan. Di Indonesia
hingga saat ini telah dilepas lebih dari 170 varietas unggul padi, sebagian besar
dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian.
Varietas unggul yang telah berkembang dikalangan petani saat ini seperti IR 64,
membramo, Sintanur dan Ciherang memiliki perakaran yang dangkal, sehingga
kurang toleran terhadap kekeringan, selain itu varietas unggul tipe baru juga
memiliki banyak anakan tetapi tidak semuanya produktif dan tanaman relatif
mudah rebah karena batangnya kurang kokoh.
Tanaman padi dengan kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi akan
menghasilkan gabah yang lebih bernas dan banyak.
Dengan jumlah gabah 300 butir per malai, VUTB diharapkan mampu berproduksi
10-20 % lebih tinggi dibanding dibanding
varietas unggul baru yang mempunyai jumlah gabah 120-150 butir per malai.
3. Tujuan
1. Meningkatkan minat petani di Jawa Tengah untuk berusahatani tanaman
pangan padi hibrida dan gogo sekaligus meningkatkan kesejahteraanya.
2. Meningkatkan pemanfaatan padi hibrida, padi gogo, padi salinitas, padi rawa
dan mina padi.
3. Pemberdayaan petani dalam usahatani sehingga didapat efisiensi biaya
usahatani
4. Sasaran
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4
1. Petani/kelompok tani yang mau melaksanakan kegiatan Pengembangan Padi
Hibrida, Padi Gogo, Padi Salinitas, Padi Rawa dan Mina Padi di lokasi
kegiatan;
2. Terwujudnya pemberdayaan petani dalam berusahatani ;
3. Melestarikan lingkungan hidup.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan ini adalahpelaku usaha / petani/ / petugas kelompok
tani tanaman
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan
oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan penetapan petani/lokasi
II. Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan
II. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi bantuan dan perkembangannya di lapangan
IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5
Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Padi di Jawa
Tengah selama 12 bulan sejak Januari hingga Desember 2020
E. Biaya Yang Diperlukan
Kegiatan Peningkatan Produksi Padi dengan total biaya sebesar Rp 3.500.000.000,-
(Tiga milyar lima ratus juta rupiah ).
Ungaran,
KEPALA BIDANG TANAMAN PANGAN
Ir. SARJANANTO,MM
NIP. 19640512 199003 1 010
KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN HORTIKULTURA
BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
(BBTPH) WILAYAH SURAKARTA) TAHUN ANGGARAN 2020
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH
2
Program : 3.03.15 - Pengembangan Agribisnis
Hasil : 1. Meningkatnya perbanyakan benih kultur jaringan
2. Meningkatnya perbanyakan benih sayuran
3. Meningkatnya perbanyakan benih buah-buahan
4. Tersedianya bangunan gudang di Kaloran
5. Tersedia jaringan irigasi di kebun benih Pendem.
6. Terlaksananya pameran promosi buah
7. Terlaksananya surveyland SNI ISO 17025:2008
Organisasi :Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : 3.03.15.042 - Pengembangan Perbenihan Tanaman
Hortikulutura Wilayah Surakarta
Sub Kegiatan : -
Indikator Kinerja/ : 1. Meningkatkan ketersediaan benih kultur jaringan
Target Kerja 2. Meningkatkan ketersediaan benih sayuran
3. Meningkatnya ketersediaan benih buah-buahan
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran :- Tersedianya benih planlet kentang 5.000 botol dan
Planlet pisang 60 unit
- Tersedianya benih bawang merah 5.000 kg
- Tersedianya benih kentang G0 155.000 knoll
- Tersedianya benih kentang G1 450.000 knoll
- Tersedianya benih kentang G2 49.000 kg
- Tersedianya benih tanaman aneka buah 8.000 batang
- Terpeliharanya Blok Produksi dan Blok Pohon Induk
tanaman Buah-buahan di BBTPH Wilayah Surakarta
- Tertanamnya Blok Produksi Buah-buahan seluas 1 ha
3
- Terlaksananya pembangunan gudang di KBTPH
Kaloran
- Terlaksananya pembuatan jaringan irigasi di KBTPH
Pendem
- Terlaksananya perbaikan bangunan screen house di
KBTPH KLedung
A. Latar belakang
1. Dasar Hukum :
- Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi
Jawa Tengah.
– Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman 86-92).
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Surakarta
merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan Perkebunan
Provinsi Jawa tengah, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang dibidang benih
tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta khususnya Hortikultura mengelola 8 kebun
Benih, yaitu 7 Kebun Benih buah , Hortikultura dan 1 Kebun benih Sayur..
4
Kegiatan yang dilaksanakan di 8 kebun benih hortikultura berbeda-beda sesuai
karakteristik masing-masing kebun. KBTPH Pendem bertugas melaksanakan
kegiatan perbanyakan benih durian dan pemeliharaan Blok Produksi Durian,
KBTPH Kaloran khusus pemeliharaan Blok Produksi Durian, KBTPH Tejomantri,
KBTPH Tohudan dan KBTPH hampir sama komoditas yang dikelola, yaitu
perbanyakan benih buah-buahan berbagai komoditas seperti mangga, lengkeng,
KBTPH Payaman ada tugas tambahan pemeliharaan Blok Produksi pisang dan
perbanyakan benih buah-buahan, KBTPH Tawangmangu produksi benih bawang
merah dan pemeliharaan tanaman hias, KBTPH Kledung bertugas memproduksi
benih kentang berbagai kelas (planlet, G0, G1 dan G2) sedangkan KBTPH
Salaman khusus bertugas memproduksi benih pisang dengan tehnik kultur
jaringan/ kuljar dan pemeliharaan blok produksi pisang.
KBTPH Kledung mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai institusi
penyedia benih kentang berkualitas tinggi dari planlet, G0,G1 dan G2, pelayanan
informasi perbenihan, tempat pengujian, percontohan dan tempat pelatihan
budidaya kentang.
Untuk melaksanakan perbanyakan benih kentang tersebut KBTPH
Kledung mempunyai 1 Laboratorium kultur jaringan untuk memproduksi benih
kentang kelas planlet, 1 SHP untuk memproduksi benih kentang kelas G0, 5 SHP
untuk memproduksi benih kentang kelas G1 dan 1 SHP khusus aeropnik untuk
memproduksi benih kentang kelas G1. dan 7 Ha lahan untuk memproduksi benih
kentang kelas G2.
Kondisi screen house untuk melaksanakan kegiatan perbanyakan
benih kentang kelas G0 dan G1 rusak sedang sehingga perlu dilakukan
perbaikan bangunan screen house agar bisa memenuhi syarat untuk melakukan
kegiatan perbanyakan benih. Atap sudah kusam dan berjamur sehingga sinar
5
matahari yang masuk terbatas. Sehingga diharapkan dengan dilaksanakannya
kegiatan perbaikan screen house ini akan dapat meningkatkan ketersediaan benih
sumber kentang.
KBTPH Kaloran merupakan kebun yang punya potensi yang cukup besar
untuk dikembangkan karena luasannya yang mencapai 19 Ha. Akan tetapi karena
lokasinya yang agak terpencil dengan topografi yang berbukit dan sulitnya sumber
air maka akan lebih cocok dikembangkan sebagai kebun produksi maupun pohon
induk buah-buahan tahunan.
Sejak tahun 2014 telah dikembangkan pohon produksi durian varietas
montong dan kani seluas 2 Ha dengan pertumbuhan yang cukup baik. Pada
tahun 2017 ini ditanam lagi penanaman pohon produksi durian variaetas Kromo
Banyumas seluas 2 Ha.
Saat ini, Blok Produksi Durian variets Montong dan Kani sudah mulai
berbuah, sedangkan KBTPH Kaloran tidak mempunyai tempat khusus untuk
menyimpan buah-buahan tersebut. Jadi perlu kiranya dibuatkan bangunan gudang
untuk menyimpan hasil panen sekaligus bisa digunakan untuk gudang saprodi
atau keperluan penyimpanan lain.
Seperti halnya KBTPH Kaloran, KBTPH Pendem juga mempunyai Blok
Produksi Buah Durian, bahkan lebih luas, yaitu seluas 7 ha. Kendala yang
dihadapi KBTPH Pendem dengan kebun yang sedemikian luas adalah
penyiraman. Untuk itu perlu dibuatkan jaringan irigasi yang langsung bisa untuk
melaksanakan kegiatan penyiraman ke masing-masing tanaman. Sehingga
diharapkan, jika jaringan irigasi sudah dibuat, maka kebutuhan tanaman akan air
lebih terjamin dan nantinya akan dapat meningkatkan produksi buahnya.
6
3. Tujuan
a. Dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman hortikultura
bermutu tinggi dan ketersediaan benih buah dan sayur.
b. Meningkatkan penyediaan benih sumber bermutu terutama kelas G1
yang dapat dimanfaatkan para produsen benih kentang.
c. Terdapatnya kebun percontohan durian yang baik bagi para petani
sekaligus meningkatkan ketersedian buah durian berkualitas dalam
rangka mendukung kampanye pemerintah dalam rangka meningkatkan
kencintaan akan buah-buahan unggulan
4. SASARAN :
Dari arah kebijakan diharapkan bisa memenuhi sasaran sebagai berikut :
a. Tersedianya benih tanaman hortikultura bermutu bagi petani dan
masyarakat pada umumnya
b. Tersedianya benih sumber kentang kelas G1 bersertifikat secara
berkelanjutan guna mendukung program swasembada benih kentang.
c. Tersedianya Kebun percontohan durian yang baik bagi para
petani/masyarakat.
B. Penerima Manfaat
Kebun benih – kebun benih di lingkup BBTPH Wilayah Surkarta, Produsen
Benih dan masyarakat pada umumnya.
7
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode pelaksanaan
a. Perbanyakan benih sayur dan buah dilaksanakan secara swakelola
b. Pengadaan pembuatan bangiunan gudang kebun secara
Pengadaan Langsung
1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket
2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket
3. Fisik konstruksi 1 paket
4. Pengelolaan kegiatan sarpras 1 paket
c. Pengadaan pembuatan jaringan irigasi secara Pengadaan Langsung.
1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket
2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket
3. Fisik konstruksi 1 paket
4. Pengelolaan kegiatan sarpras 1 paket
d. Pengadaan perbaikan Screen House untuk benih sumber kentang
secara Pengadaan langsung.
1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket
2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket
3. Fisik konstruksi 1 paket
4. Pengelolaan kegiatan sarpras 1 paket
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Perencaaan, Pelaksanaan dan
Pengawasan.
8
2. Waktu pelaksanaan
Kegiatan
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KET.
Persiapan
Pelaksanaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran : semua kegiatan perbenihan hortikultura
menjelang berakhirnya tahun anggaran setelah dilaksanakan monitoring dan
evaluasi diharapkan selesai sesuai dengan rencana jadwal kegiatan.
E. Biaya Yang Diperlukan
No
KEGIATAN
JUMLAH
Perbanyakan Benih kultur jaringan
1. Perbanyakan benih kentang plantlet
- Upah tenaga kerja 28.000.000
-ATK 1.271.550
-Benih inti kentang plantlet 7.500.000
-Bahan kimia dan Pupuk 29.200.000
-Belanja Peralatan Kerja 840.000
-Belanja penggandaan/fotocopy 75.000
9
-Paket pengiriman 1.500.000
Perjalanan dinas dlm Daerah 3.642.000
JUMLAH : 72.028.550
Perbanyakan Benih Pisang Plantlet
-upah tenaga kerja 145.530.000
-Pengisian tabung gas elpiji 6.240.000
-Belanja bahan kimia dan pupuk 97.131.450
-Belanja Peralatan Kerja 14.070.000
-Surveilen ISO 17025:2008 15.000.000
JUMLAH : 277.971.450
2 Perbanyakan benih sumber kentang
- Upah tenaga kerja 128.520.000
-Belanja bahan kimia dan pupuk 146.091.000
-Belanja Peralatan Kerja 54.305.000
-Belanja Cetak label 372.000
-Surveilen ISO 17025:2008 15.000.000
JUMLAH : 344.288.000
10
3. Perbanyakan benih Sayuran
-Upah tenaga kerja 182.420.000
-ATK 18.509.250
-operasional bahan bakar 9,130.000
- Benih bawang merah 60.000.000
-Belanja bahan kimia dan pupuk 89.735.000
-Belanja Peralatan Kerja 110.550.000
-Belanja Cetak Label 2.148.000
-Belanja Penggandaan/fotocopy 300.000
-Perjln, dinas dlm daerah 112.169.750
Pertemuan Nasional dan Pembelajaran ke
Sumber Teknologi
81.800.000
-Perjln.dinas Luar daerah (delegasi
legalitas)
18.950.000
JUMLAH : 685.712.000
4. Perbanyakan benih Tanaman Buah
-Upah tenaga kerja 96.390.000
-ATK 14.147.000
-Operasional bahan bakar 29.700.000
11
-Bahan pameran promosi 10.000.000
-benih durian 3.450.000
-Zailing jambu air 3.500.000
-Zailing Kelengkeng 11.200.000
-Belanja bahan kimia dan pupuk 33.519.000
-Belanja Peralatan Kerja 19.595.000
-Belanja cetak label 1.200.000
-Belanja cetak label 10.500.000
-Belanja penggandaan/fotocopy 430.000
-Perjln.dinas dalam daerah 183.955.000
JUMLAH : 417.586.500
5. Pemeliharaan dan Penanaman Pohon
Induk
-upah tenaga kerja 21.210.000
-Belanja bahan kimia dan pupuk 62.639.000
JUMLAH : 83.849.000
6. Pemeliharaan blok Produksi
-upah tenaga kerja 220.360.000
-Belanja bahan kimia dan pupuk 218.492.000
-Belanja Peralatan Kerja 712.500
12
JUMLAH : 439.564.500
BELANJA MODAL
Perbanyakan benih Tanaman Buah
-AC ( 1 Unit ) 4.000.000
-Pembuatan gudang kebun 620.000.000
-pengadaan jaringan Irigasi 125.000.000
-Perbaikan Screen House benih kentang 570.000.000
JUMLAH : 1.319.000.000
TOTAL : 3.640.000.000
F.BIAYA YANG DIPERLUKAN
Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah Surakarta
dengan total sebesar Rp.3.640.000.000,- ( Tiga milyar enam ratus empat puluh
juta rupiah ).
13
PENUTUP
Keberhasilan suatu program sangat bergantung pada komitmen serta
kesungguhan pihak pihak yang berkompeten dalam melaksanakan dan
mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tugas
dan fungsinya. Dengan terpenuhinya target serta tujuan tersedianya benih
hortikultura yang meliputi enam tepat yakni tepat jenis, tepat varietas, tepat jumlah,
tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga, maka terciptalah sistem perbenihan yang
mandiri dan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan dan kebun
percontohan produksi buah durian.
Melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Benih Tanaman Pangan Dan
Hortikultura Wilayah Surakarta, dengan mengemban amanah program
pengembangan perbenihan komoditas kentang dan produksi buah buahan dan sayur
yang bermutu baik sesuai harapan petani ataupun masyarakat.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi dan mengabulkan asa kita
bersama dalam melaksanakan kelancaran tugasnya.
14
15
16
17
18
19
20
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan
Perkantoran Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.005
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : Terpenuhinya kebutuhan tenaga kebersihan dan tenaga
keamanan
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Jumlah bulan pelayanan
Volume : 12 bulan pelayanan
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan
Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan
Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi kebutuhan
kebersihan dan keamanan lingkungan kantor, baik di dalam maupun di luar
ruangan.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terwujudnya
lingkongan kantor yang bersih, nyaman dan aman sehigga semua
karyawan/pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah
semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pengadaan
langsung kepada perusahaan penyedia jasa kebersihan dan tenaga keamanan.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban kegiatan
Monitoring dan evaluasi
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Jasa
Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah adalah sebesar Rp.
135.000.000,- (Seratus tiga puluh lima juta rupiah).
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
Demikian Kerangka Acuan Kerja Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik
Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan
kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1
Program : Program PengembanganAgribisnis
3.02.3.02.01.01
Hasil : Tersusunya Dokumen Master Plan Pertanian Jawa Tengah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah 3.03.3.03.01.02.0001
Sub Kegiatan : Penyusunan master plan 3.03.3.03.01.02.0001
Indikator Kinerja : Dokumen Master Plan Pertanian
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Buku Master Plan Pertanian Jawa Tengah
Volume : 1 paket
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah. Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan
bidang pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah.
Dalam melaksankan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman
pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina
usaha.
d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan
fungsinya.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2
Kegiatan Pembangunan Pertanian dalam pelaksanaannya dilakukan Dinas
Pertanian dan Perkebunan Proivinsi Jawa Tengah mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang Pertanian. Tugas tersebut meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis
b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis
c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya Pertanian
dan Perkebunan kabupaten/kota
d. Menyiapkan bahan pola produksi Pertanian dan Perkebunan kabupaten/kota
e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi
Pertanian dan Perkebunan kabupaten/kota
2. Gambaran Umum
Pembangunan Pertanian memiliki peranan yang cukup penting dan strategis
dalam pembangunan nasional dan regional meliputi: peningkatan ketahanan
pangan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kesempatan kerja, sumber
pendapatan, serta perekonomian regional dan nasional.
Meskipun demikian pembangunan pertanian masih menghadapi beberapa
tantangan seperti terjadinya fluktuasi harga komoditas pangan strategis
Pengembangan Pertanian dan Perkebunan sangat potensial sebagai sumber
penghasilan bagi petani, pengelola, kelompok, daerah penghasil, bahkan mampu
dimanfaatkan sebagai sumber devisa di Indonesia. Potensi usaha agribisnis
Pertanian dan Perkebunan antara lain didukung dengan kekayaan sumberdaya
genetik, kesesuaian agroklimat, ketersediaan pedoman budidaya yang baik dan
benar, sumberdaya manusia, ketersediaan lahan dan air serta akses pasar baik ke
pasar lokal maupun pasar modern dan ekspor.
Sifat pasar yang terbuka dan kompetitif menuntut petani untuk selalu tanggap
dengan indikasi-indikasi yang dapat melemahkan maupun menguntungkan
usahataninya. Secara individual petani dengan tingkat pendidikan yang rendah dan
kemampuan yang lemah tidak akan mampu merespon pasar dengan tindakan
profesional. Dalam hal ini pemerintah dituntut untuk memfasilitasi kesenjangan
yang terjadi didalam lingkungan petani, sehingga terjadi sinergi antara kelemahan
petani dengan kelebihan pihak ketiga, terutama dalam penyediaan benih.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3
Penyusunan Masterplan Pertanian sebagai arah menetukan kebijakan
Pembangunan Pertanian Jawa Tengah didukung dengan komponen kegiatan :
Pengumpulan data (minimal di 35 lokasi kabupaten/kota)
Analisa data
Finalisasi data
Workshop
Cetak buku Masterplan Pertanian
1. Tujuan
a. Menyusun Masterplan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah
b. Mendorong tumbuh dan berkembangnya sentra produksi komoditas Pertanian
dan Perkebunan yang berkelanjutan.
2. Sasaran
Tersusunnya Masterplan komoditas Utama Pertanian dan Perkebunan Jawa
Tengah
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah lembaga pengambil kebijakan/institusi
terkait, pelaku usaha / petani/ petugas Pertanian
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara pengadaan oleh pihak ketiga
dalam bentuk jasa yang hasilnya dokumen yang diserahkan kepada Dinas
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
I. Persiapan : Persiapan/Rencana Pengadaan Pekerjaan
II. Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan
III. Pelaporan : Pembuatan Laporan
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan ini adalah tersusunnya Masterplan Pertanian di Jawa Tengah
selama 6 bulan sejak persiapan sampai pelaksanaan dari Bulan Juli hingga November
2019.
E. Biaya Yang Diperlukan
Kegiatan Penyusunan Masterplan Pertanian di Jawa Tengah dengan total biaya
sebesar Rp 200.000.000,-. (Dua ratus juta rupiah).
Ungaran, Juli 2019
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SITI KHODIJAH, SH.MM NIP.106909181990032003
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
1
Urusan Pemerintahan : 3.02. Pertanian
Organisasi : 3.02.01.02. Bidang Prasarana dan Sarana
Program : 3.02.01.02.01.01. Program Pengembangan Agribisnis
Kegiatan : 3.02.01.02.01.01.0056.
Peningkaran Sarana dan Prasarana Pertanian dan
Perkebunan
Lokasi Kegiatan : 35 Kabupaten/Kota dan Provinsi
Indikator Kinerja :
1. Terlaksananya Pertemuan sosialisasi dan evaluasi kegiatan AUTP tingkat kabupaten
sejumlah 20 kali.
2. Terlaksananya Pertemuan Realokasi Pupuk bersubsidi Tingkat Provinsi sebanyak 3
kali dengan jumlah peserta 105 orang.
3. Terlaksananya Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk bersubsidi sektor pertanian.
4. Terlaksananya Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi AUTP tingkat kabupaten untuk 20
kabupaten sebanyak 2 kali.
5. Terlaksananya pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi tingkat provinsi
untuk 20 kabupaten.
6. Terlaksananya Pertemuan Akses Perkreditan untuk pembiayaan pertanian
7. Tersajinya laporan pelaksanaan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pertanian dan Perkebunan untuk Tahun Anggaran 2020.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran = Paket/unit, 1 (satu) tahun, hektar,Volume :
- Terlaksananya pengadaan ATK = 1 tahun
- Pertemuan/Pelatihan = 6 (enam) kali
- Perjalanan dinas = 1 tahun
- Bantuan Alsin APPO = 16 Unit
- Premi AUTP = 35.000 ha
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
2
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
- Undang-undang RI Nomor 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani
- Permentan Nomor 40/2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian
- Permenko Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha
Rakyat
- Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani
- PeraturanPresiden No. 77 Tahun 2005 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi
Sebagai Barang Dalam Pengawasan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden RI No. 15 Tahun 2011;
- Perturan Menteri Keuangan Nomor : 68/PMK.02/2016 tentang Tatacara
Penyediaan Anggaran, Perhitungan, Pembayaran dan Pertanggungjawaban
Subsidi Pupuk.
- Permendag No. 15/M-Dag/Per/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran
Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian;
- Peraturan Menteri Pertanian Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi
untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2019.
- Surat Keputusan Kepala Distanbun Provinsi Jawa Tengah Tentang Alokasi
dan Harga Eceran Tertinggi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85) dan Peraturan Gubernur
Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016 Nomor 76) menyatakan bahwa “Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, pada Bidang Prasarana dan Sarana dalam
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
3
pasal 14 ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, koordinasi, dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pupuk dan pembiayaan., dengan
fungsi : penyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kenijakan, evaluyasi dan pelaporan di bidang pupuk dan pembiayaan, dengan
salah satu tugasnya adalah : menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan
teknis di bidang pupuk dan pembiayaan serta menyiapkan bahan evaluasi dan
pelaporan di Bidang Pupuk dan pembiayaan.
2. Gambaran Umum
Permintaan akan pangan yang merupakan kebutuhan mendasar bagi
penduduk akan terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk
serta semakin sempitnya lahan pertanian akibat berbagai kepentingan, utamanya
di pulau Jawa, oleh karena itu diperlukan strategi dalam perencanaan pencapaian
ketahanan pangan nasional dengan didasarkan pada pertumbuhan penduduk dan
peningkatan produksi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.
Ketergantungan akan kebutuhan pokok pangan bagi masyarakat pada
beras mengharuskan pemerintah untuk tetap memprioritaskan peningkatan
produksi padi dengann berbagai upaya. Dengan mengandalkan lahan sawah
yang ada saat ini, maka selain menggunakan varietas unggul, penggunaan pupuk
yang tepat menjadi salah satu faktor utama untuk mendorong peningkatan
produksi pertanian.
Efektifitas penggunaan pupuk diarahkan pada penerapan pemupukan
berimbang dan organik sesuai rekomendasi spesifik lokasi atau standart teknis
penggunaan pupuk yang dianjurkan. Dalam penerapan pemupukan berimbang
perlu didukung dengan eksesibilitas dalam memperoleh pupuk dengan harga
yang terjangkau.
Pemerintah memfasiltasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor
pertanian guna menjamin ketersediaan pupuk dengan Harga Eceran Tertinggi
(HET) yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan petani dapat menerapkan
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
4
pemupukan berimbang guna mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan
produksi pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, kwalitas dan
kehidupan petani akan lebih baik.
Pupuk bersubsidi disalurkan bagi petani yang melakukan usaha tani sub
sektor tanaman pangan, sub sektor perkebunan, sub sektor hortikultura dan sub
sektor peternakan dengan luasan maksimal 2 ( dua ) hektar setiap musim tanam;
serta petambak dengan total luasan maksimal 1 (satu) hektar setiap musim
tanam.
Pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan melalui
penugasan PT. Pupuk Indonesia ( Persero ), sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan
penyaluyran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian.
Implementasi peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2011 tentang Perubahan
atas Parturan Presiden Nomor 77 tahun 2005 tentang penetapan Pupuk
Bersubsidi sebagai Barang dalam pengawasan dan guna menjamin ketepatan
sasaran penyaluran pupuk bersubsidi serta sebagai upaya tindak lanjut
rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) Republik Indonesia terhadap
pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi, yang dilakukan di lini IV /tingkat
pengecer.
Upaya Kementerian Pertanian untuk mensukseskan pencapaian target
swasembada pangan sudah menjadi tekad dan harus berhasil. Berkenaan
dengan itu, mulai tahun 2015, pemerintah melaksanakan Upaya Khusus
(UPSUS) swasembada padi dengan target produksi padi di Jawa Tengah.
Usahatani di sektor pertanian, khususnya usahatani padi dihadapkan
pada risiko ketidak pastian sebagai akibat Dampak Perubahan Iklim seperti
kekeringan dan banjir yang merugikan petani. Untuk mengatasi kerugian
petani, maka pemerintah membantu mengupayakan perlindungan usahatani
dalam bentuk asuransi pertanian, sebagaimana tercantum pada Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
5
Petani, yang telah ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Menteri
Pertanian No 40 Tahun 2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian.
Di Jawa Tengah dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan
Asuransi Pertanian sebagai implementasi Perda Nomor 5 Tahun 5 Tahun 2016
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, telah terbit Peraturan Gubernur
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang salah satu pasalnya
tentang Pelaksanaan Asuransi Pertanian. Disamping implementasi Pergub untuk
pelaksanaan di lapang perlu di dasari dengan Perjanjian Kersama Sama antara
Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan Badan Usaha Milik Negara yang
berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak dalam industrijasa asuransi.
Asuransi pertanian sangat penting bagi para petani untuk melindungi
usahataninya. Asuransi Pertanian merupakan pengalihan risiko yang dapat
memberikan ganti rugi akibat kerugian usahatani sehingga keberlangsungan
usahatani dapat terjamin. Melalui asuransi usahatani padi memberikan jaminan
terhadap kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan, serta serangan hama dan
penyakit tumbuhan atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT), sehingga
petani akan memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk keberlangsungan
usahataninya.
Ketentuan umum dalam Perjanjian Kerja Sama, yang dimaksud dengan
- Asuransi Usaha Tani Padi adalah Perjanjian antara petani dan pihak
perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan resiko
kegagalan dalam usaha tani padi.
- Petani adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta
keluarganya yang melakukan usaha tani dibidang tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan atau peternakan.
- Polis Asuransi Usaha Tani Padi adalah dokumen perikatan Asuransi Usaha
Tani Padi, memuat antara lain hak dan kewajiban masing-masing pihak
sebagai bukti tertulis terjadinya Perjanjian Kerja Sama Asuransi, dan
ditandatangani oleh penanggung.
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
6
- Klaim adalah tuntutan ganti rugi karena terjadinya kerusakan dan atau kerugian
akibat resiko yang menyebabkan gagal panen dijamin oleh polis dan memberi
hak kepada tertanggung untuk mengajukan tuntutan ganti rugi kepada
penanggung.
Tantangan dalam Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan dan
Perikanan Akses Keuangan adalah Keterbatasan Jangkauan Jaringan Lembaga
Keuangan Produk Keuangan yang tidak sesuai dengan karakteristik usaha sektor
Pertanian, Perternakan dan Perikanan, Ketiadaan Jaminan, Administrasi yang
rumit Ketersediaan Informasi dan Rendahnya Literasi Keuangan, Banyak UMKM
yang kekurangan informasi terkait sumber pembiayaan, mekanisme dan syarat
pembiayaan, Kurangnya sosialisasi dan edukasi, Tidak tersedianya database
calon debitur, Kepercayaan perbankan pada sektor kemaritiman relatif rendah
(historis kredit macet, kualitas SDM rendah, legalitas usaha dan faktor alam yang
tinggi).
Upaya Lingkage dan Sinergi yang harus dilakukan terkait dengan
penyaluran KUR/Kredit pertanian adalah :
1. Perlu dukungan program pemerintah
2. Perlunya Linkage antara Bank dengan Perusahaan Asuransi, Pegadaian,
Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah, BPR, dan LKM/Koperasi
3. Perlunya dukungan perusahaan telekomunikasi Infrastruktur karena kurang
meratanya ketersediaan Jaringan Telekomunikasi dalam mendukung
jangkauan layanan keuangan dan rendahnya pemanfaatan Tehnologi dalam
pengembangan usaha pertanian, peternakan dan perikanan
4. Dukungan Regulasi Sektor Jasa Keuangan.
Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pupuk dan Pembiayaan
untuk kegiatan Sarana dan Prasarana Pertanian perlu disusun Kerangka Acuan
Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan
untuk Tahun Anggaran 2020.
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
7
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan khususnya
pada Seksi Pupuk dan Pembiayaan dimaksudkan sebagai kegiatan yang
mendukung peningkatan penerapan penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Tengah
sesuai asas 6 tepat yaitu tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, tepat harga, tepat
mutu dan tepat waktu. Serta meningkatnya petani mengikuti Asuransi Pertanian
yang merupakan pengalihan resiko dengan memberikan ganti rugi akibat kerugian
usahatani sehingga keberlangsungan usahatani dapat terjamin.
Khusus kegiatan pada Sub Sektor Perkebunan, kegiatan dimaksudkan
sebagai fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Tujuan Kegiatan
a. Terwujudnya sinergitas koordinasi pelaksanaan kegiatan antara Provinsi dan
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terkait dengan pupuk dan pembiayaan untuk
Sektor Pertanian yang termasuk di dalamnya Sub Sektor Perkebunan.
b. Tersosialisasikannya perencanaan, program dan kegiatan Sarana dan Prasarana
Pertanian dan Perkebunanmelalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun 2020.
c. Meningkatnya kualitas SDM Petugas pelaksana Tk. Kabupaten/Kota dan Petani
di Jawa Tengah, terkait kegiatan pupuk dan pembiayaan.
C. TATA CARA PELAKSANAAN
1. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pertanian dan Perkebunan adalah petugas pelaksana kegiatan pupuk dan
pembiayaan di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Petani di Jawa Tengah
yang mendapatkan bantuan fisik maupun pelatihan yang diselenggarakan
provinsi.
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
8
2. Metode Pelaksanaan Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan
Perkebunan dilakukan dengan cara
a. Metode Swakelola :
Bentuk kegiatan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri
sebagai penanggung jawab kegiatan. Pelaksanaan kegiatan dalam bentuk
Pertemuan Koordinasi/Pelatihan dilakukan dengan metode paparan dan
diskusi yang dipandu oleh moderator/pimpinan pelaksana kegiatan, bahan
narasumber berasal dari intern OPD pelaksana kegiatan maupun narasumber
dari luar yang kompeten dan terkait dengan materi kegiatan.
b. Metode yang melibatkan Pihak Ketiga.
Bentuk metode pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan pihak ketiga
yaitu melalui penyedia barang dan jasa yang proses pengadaannya melalui
panitia/pejabat pengadaan bidang Prasarana dan Sarana. Untuk pengadaan di
atas 50 juta melalui panitia pengadaan sedangkan pengadaan dibawah 50 juta
melsalui pejabat pengadaan,
Adapun kegiatan yang melibatkan pihak ketiga adalah sebagai berikut :
- Pengadaan Alat Tulis Kantor
- Penggadaan
- Pengadaan Hibah Daerah yaitu APPO.
c. Tahapan-tahapan Pelaksanaan.
Metode Swakelola
a. Persiapan
Tahap persiapan untuk kegiatan swakelola seperti Pertemuan untuk
koordinasi, sosialisasi, realokasi pupuk, fasiltasi dan updating data adalah :
- Persiapan pelaksanaan kegiatan (Surat menyurat undangan untuk
peserta maupun narasumber, administrasi kegiatan).
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
9
- Persiapan pemesanan konsumsi.
- Identifikasi penerimaa peserta Pertemuan.
- Persiapan materi pokok Pertemuan.
b. Pelaksanaan Kegiatan
- Metode pelaksanaan Pertemuan adalah penyampaian materi
teknis/bahan tayang, diskusi/tanya jawab dan pembuatan resume/hasil
kesepakatan pada akhir pertemuan
c. Penyusunan Laporan Kegiatan
Penyusunan laporan kegiatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan kegiatan. Laporan Pertemuan disusun berdasarkan
resume/kesimpulan hasil pertemuan/pelatihan.
Metode yang melibatkan Pihak Ketiga.
a. Persiapan
Tahap persiapan untuk kegiatan yang melibatkan pihak ketiga dengan
bentuk belanja bahan seperti penggandaan/pembelian Alat Tulis Kantor
ataupun pengadaan lain yang sederhana dan dipergunakan untuk mendukung
operasional kegiatan adalah memilih pelaksana pengadaan adalah dengan
memetakan antara identifikasi kebutuhan dengan kemampuan dalam
melaksanakan pengadaan tersebut yang disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia
Sedangkan pengadaan dalam bentuk belanja barang dan jasa yang
dihibahkan seperti Pengadaan APPO, tahap persiapan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi dan verifikasi calon petani/kelompok tani calon penerima
hibah dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku dengan melibatkan
pelaksana kegiatan Tingkat Kabupaten.
2. Mengajukan CP/CL Kelompok Tani penerima hibah ke Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan SK Penetapan
CP/CL oleh Gubernur Jawa Tengah.
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
10
3. Mengajukan konsep Naskah Perjanjian Hibah Daerah ke Dinas
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah untuk diteruskan ke
Setda Provinsi Jateng untuk dijadikan NPHD sebagai produk hukum
daerah
b. Pelaksanaan Kegiatan
Proses penunjukkan pihak ketiga untuk pengadaan dibawah 50 juta oleh
pejabat pengadaan dan > 50 juta oleh panitia pengadaan dengan prosedur
garis besar prosedur sebagai berikut :
1. Proses pengadaan baru bisa dilaksanaksan setelah terbitnya SK
Gubernur Jateng tentang Hibah Barang dan Penetapan CP/CL Penerima
Hibah.
2. Proses Penunjukan Langsung Pihak Ketiga yang menjadi pelaksana
pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
4. Membuat perintah pengadaan yang memuat spesifikasi teknis.
5. Penunjukan pihak ketiga oleh PP Kom..
6. Pengadaan APPO dilakukan melalui e Katalog setelah selesainya
proses penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) dan penentuan
spesifikasi teknis berdasarkan usulan dari kelompok tani penerima
bantuan dan pagu anggaran yang tersedia. Penyelesaian administrasi
pengadaan dilakukan oleh Pejabat Panitia Pengadaan Bidang Prasarana
dan Sarana yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian
dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang mermpunyai tugas : dari
menyusun rencana pemilihan penyedia barang, menetapkan dokumen
pengadaan sampai dengan memberikan laporan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan pengadaan barang kepada Kuasa Pengguna
Anggaran.
7. Pemeriksaan pengadaan APPO dilakukan Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan Bidang Prasarana dan Sarana yang dibentuk dan ditetapkan
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
11
oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
yang bertugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak (sesuai jenis / spesifikasi / jumlah / volume /
jenis / waktu dan tempat pengiriman), menerima hasil pengadaan dan
membuat serta menandatangi Berita Serah Terima Pekerjaan yang
merupakan dokumen akhir selesainya pekerjaan pengadaan.
c. Penyusunan Laporan Kegiatan
Laporan pelaksanaan selesainya proses pengadaan alsintan APPO
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari Pihak Ketiga
kepada pelaksana kegiatan, selanjutnya pemanfaatan kegiatan tersebut
diserahkan pada kelompok tani penerima bantuan.
d. Pengawasan,Pembinaan / Monitoringdan Evaluasi Kegiatan
Pembinaan/Monitoring dan Evaluiasi kegiatan dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, pada Bidang Prasarana dan
Sarana, Seksi Pupuk dan Pembiayaan dalam bentuk perjalanan dinas baik di
dalam daerah (Lingkup Kabupaten/Kota di Jawa Tengah) maupun perjalanan
dinas luar daerah dalam bentuk :
Perjalanan Dinas Dalam Daerah :
- Perjalanan dinas dalam rangka pengawasan, Pembinaan, monitoring
penyaluran pupuk subsidi
- Pembinaan, Pengawalan Penyusunan RDKK Sektor Pertanian
- Pembinaan Tim KP3 Tingkat Provinsi
- Perjalanan dinas dalam rangka Verifikasi monitoring dan evaluasi,
identifikasi cpcl.
- Operasional perjalanan dinas dalam rangka konsultasi AUTP petugas
kabupaten ke provinsi.
- Monitoring dan evaluasi.
- Operasional perjalanan dinas ( BBM dan penginapan ).
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
12
Perjalanan Dinas Luar Daerah :
- Dalam rangka menghadiri Pertemuan/rapatnas/pelatihan dan konsultasi ke
pusat.
- Dalam rangka peningkatan kinerja petugas pupuk.
- Operasional perjalanan dinas ( tiket dan penginapan ).
Tujuan dari kegiatan Pembinaan/Monitoring dan Evaluasi adalah
meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang terkait
pupuk dan pembiayaan antara pelaksana kegiatan di Tingkat Pusat, Provinsi
maupu Kabupaten/Kota supaya sesuai dengan arah kebijakan program dan
waktu yang sudah direncanakan. Disamping itu untuk perbaikan pelaksanaan
tahun berikutnya, serta mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dalam
kurun waktu 1tahun ke depan.
e. Dukungan Operasional Kegiatan
Dukungan operasional kegiatan berbentuk pengadaan Alat Tulis Kantor dan
fotokopi/penggandaan untuk 1 tahun yang bertujuan untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan kegiatan.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan
adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan sosialisasi dan evaluasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)
Uraian singkat kegiatan :
- Tujuan :
Memberikan perlindungan dalam bentuk Asuransi kepada petani dengan
luasan lahan < 0,25 Ha s/d 0,50 Ha apabila gagal panen sebagai akibat
kegagalan panen yang disebabkan kekeringan, banjir atau serangan
Organisme Pengganggu Tanaman,
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
13
Mengalihkan kerugian tersebut kepada pihak lain melalui pertanggungan
asuransi sesuai dengan ketentuan
- Bentuk Kegiatan :
- Pertemuan Sosialisasi dan Evaluasi Asuransi Pertanian :
- Pembayaran Premi sebesar 35.000 ha dengan ketentuan petani peserta AUTP
dengan syarat sbb :
Petani pemilik/penggarap dengan luasan dibawah 0,25 ha s/d 0,50 ha
Mempunyai dan menggunakan kartu tani dalam penebusan pupuk
bersubsidi
Termasuk dalam lokasi zona merah dan zona kuning.
Kabupaten sentra produksi padi di Jawa Tengah
Perjalanan dinas dalam rangka identifikasi/pembinaan dan monitoring
evaluas kegiatan Asuransi Pertanian
- Perjalanan dinas dalam rangka konsultasi ke Pusat/Rapatnas/menghadiri
Pertemuan
- Rekapitulasi Updating Data kegiatan Asuransi Pertanian
- Dukungan Operasional kegiatan dalam bentuk penggandaan/ATK
- Output untuk meningkatnya kesadaran petani, khususnya petani padi untuk
mengikuti program asuransi pertanian.
Adanya jaminan terhadap kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan, serta
serangan hama dan penyakit tumbuhan atau organisme pengganggu tumbuhan
(OPT), sehingga petani akan memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk
keberlangsungan usahataninya.
2. Pertemuan Realokasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsi
Pelaksana dan lokasi kegiatan
- Tujuan :
Meningkatkan sinkronisasi data antara alokasi dan realisasi penyaluran pupuk
bersubsidi di Jawa Tengah Tahun 2020.
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
14
Mendapatkan data yang valid tentang kondisi nyata penyaluran pupuk
bersubsidi dari Kabupaten/Kota untuk dijadikan bahan Realokasi Pupuk
Bersubsidi bila diperlukan.
- Hasil Yang diharapkan :
Data penyaluran pupuk bersubsidi sesuai keadaan di tingkat Lapang.
SK Realokasi Pupuk Bersubsidi Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan kondisi
penyaluran pupuk bersubsidi di Tingkat Lapang.
3. Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian
Pelaksana dan lokasi kegiatan.
Uraian singkat kegiatan :
- Tujuan :
Sosialisasi SK Kadistanbun Provinsi Jawa Tengah tentang Alokasi Pupuk
Bersubsidi Tahun 2020.
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan Pupuk Tahun
Anggaran 2020.
Sosialisasi Pedoman Teknis kegiatan Pupuk Tahun Anggaran 2020
- Bentuk Kegiatan
- Hasil Yang diharapkan :
SK Kadistanbun Provinsi Jawa Tengah tentang Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun
2020 dapat dijadikan pedoman dalam menyusun alokasi pupuk bersubsidi Tingkat
Kabupaten/Kota.
Kegiatan Pupuk Tahun Anggaran 2020 dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan waktu/target yang telah direncanakan.
4. Pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi Tingkat Provinsi
Pelaksanaan dan lokasi di tingkat Provinsi.
Uraian singkat kegiatan :
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
15
Tujuan
- Untuk menyamakan persepsi format laporan admint lapangan.
- Untuk mengsinkronsasikan data capain AUTP dari admint lapangan sampai
tingkat laporan provinsi.
- Untuk meningkatkan kerja sama yang baik dari Penyuluh, Petugas Rekapitulasi
data AUTP Tingkat Kabupaten.
- Untuk memacu petugas kabupaten dalam mencapai target AUTP APBD dengan
luasan yang sudah ditetapkan.
- Sebagai wadah koordinasi dan komunikasi yang baik dari Perwakilan Jasindo
dengan petugaspertanian yang menangani AUTP.
- Sebagai dasar untuk pendataan AUTP yang dibiayai oleh APBD Provinsi.
5. Pertemuan Akses Perkreditan oleh Perbankan untuk pembiayaan
pertanianPelaksana dan lokasi kegiatan : Tingkat Provinsi
Uraian singkat kegiatan :
Tujuan :
Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembiayaan dan Penyaluran
Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Perbankan dan non Perbankan untuk Tahun
Anggaran 2020.
Fasilitasi koordinasi antara Provinsi, Kabupaten/Kota dan petugas FP2S di
Jawa Tengah untuk akses pembiayaan, terutama penyaluran KUR
Hasil Yang diharapkan :
Terlaksananya koordinasi kegiatan Pembiayaan di Jawa Tengah dengan baik
Penyaluran KUR yang difasilitasi FP2S berjalan dengan baik.
Pembiayaan pertanian oleh Perbankan/Non Perbankan dapat diakses dengan
baik oleh pelaku usaha di sektor pertanian sebagai debitur KUR.
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
16
E. KELUARAN (OUTPUT)
Pertemuan sosialisasi dan evaluasi kegiatan AUTP tingkat kabupaten, untuk mencapai
maksud dan tujuan sehingga sasaran dan manfaat AUTP bisa terwujud.
1. Pertemuan Realokasi Pupuk bersubsidi Tingkat Provinsi, untuk mewujudkan
sinkronisasi data antara alokasi dan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa
Tengah Tahun 2020, serta untuk mendapatkan data yang valid tentang kondisi nyata
penyaluran pupuk bersubsidi dari Kabupaten/Kota
2. Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk bersubsidi sektor pertanian, untuk meningkatkan
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan Pupuk Tahun Anggaran 2020.
3. Pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi tingkat provinsi,untuk
menyamakan persepsi format laporan admint lapangan dan untuk
mengsinkronsasikan data capain AUTP dari admint lapangan sampai tingkat laporan
provinsi.
4. Pertemuan Akses Perkreditan untuk pembiayaan pertanian, memberikan sosialisasi
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembiayaan dan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat
(KUR) oleh Perbankan dan non Perbankan untuk Tahun Anggaran 2020.
5. Tersajinya laporan pelaksanaan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pertanian dan Perkebunan selama satu tahun anggaran.
F. RENCANA ANGGARAN BIAYA dan JADUAL PELAKSANAAN
1. Rencana Anggaran Biaya
Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pada Seksi Pupuk dan
Pembiayaan untuk kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam rangka
Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2020 sejumlah Rp. 8.000.000.000,-
(Delapan milyar rupiah) dengan perincian
Kegiatan Pupuk dan Pembiayaan : sebesar Rp 2.700.000.000,-
Premi untuk AUTP sebesar Rp 6.300.000.000,-
Rencana anggaran biaya tersaji pada Rencana Kegiatan Anggaran yang tertuang
pada aplikasi eplaning dan belanja langsung.
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
17
2. Jadwal Pelaksanaan
- Kegiatan Pupuk dan Pembiayaan.
NO URAIAN bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. a. Pertemuan sosialisasi dan
evaluasi kegiatan AUTP tingkat kabupaten
b. Pertemuan Realokasi Pupuk bersubsidi Tingkat Provinsi
c. Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk bersubsidi sektor pertanian
d. Pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi tingkat provinsi
e. Pertemuan Akses Perkreditan untuk pembiayaan pertanian
f. Pembayaran Premi Asuransi
Penanggung Jawab Kegiatan Prasarana dan Sarana Ir. Tri Susilarjo,MM NIP. 19660502 199903 1 004
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
18
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
19
KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020
20
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Pelayanan penyediaan Makan dan Minum Rapat
Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : 1. Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2. Belanja Makanan dan minuman tamu
Indikator Kinerja : Terwujudnya penyediaan Makan dan Minum
Rapat Perangkat Daerah.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan
penyediaan Makan dan Minum Rapat Perangkat
Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. ASN BBTPH Wilayah Surakarta
2. Masyarakat umum
3
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah dengan
total biaya sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1
Program : Program Pengembangan Agribisnis
3.02.3.02.01.01
Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman buah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Peningkatan Produksi Hortikultura.
3.02.3.02.01.01.0020.
Sub Kegiatan : Pengembangan Kawasan Tanaman Buah.
Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kedelai di Jawa Tengah.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Benih Kedelai 500.000 kg
Volume : 10.000 Ha.
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Tugas pokok dan fungsinya berpedoman pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 30 Tahun 2018 tentang Peubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Untuk Struktur Organisasi UPT berpedoman pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, sebagai berikut : a) Tugas Pokok Melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan. b). Fungsi
1. Perumusan kebijakan teknis bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;
2. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;
4. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2
c). Uraian Tugas/Kebijakan Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi membawahi
Sekretariat, Bidang Prasarana dan Sarana, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang padi, jagung dan serealia lainnya dan aneka kacang dan umbi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Budidaya Tanaman Pangan mempunyai fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang padi; 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang jagung dan serealia lainnya; 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan
kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang aneka kacang dan umbi; dan 4) Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh pimpinan.
2. Gambaran Umum
Kebutuhan kedelai di Jawa Tengah meningkat setiap tahunnya seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi
makanan, berkembangnya industri pangan dan pakan ternak. Rata-rata kebutuhan
kedelai setiap tahunnya sebesar ± 322.024 ton biji kering, sementara kemampuan
produksi Jawa Tengah saat ini baru mampu memenuhi sebanyak 166.195 ton
sehingga masih defisit 164.703 ton. Upaya yang ditempuh untuk peningkatan
produksi kedelai diantaranya Perluasan Areal Tanam Baru, Perluasan Areal Tanam
Melalui Peningkatan Indeks Pertanaman, Penggunaan benih yang berkualitas,
Peningkatan Produktifitas melalui teknologi budidaya sesuai anjuran. Serta
diperlukan strategi peningkatan produksi dan produktivitas kedelai salah satunya
dengan dilaksanakannya Kegiatan Pengembang-an Kedelai, baik dilahan kawasan
maupun Non Kawasan.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3
3. Tujuan
1). Memantapkan produksi kedelai di Kabupaten sentra kedelai di Jawa Tengah,
melalui perluasan penggunaan benih varietas unggul dan bersertifikat. .
2). Meningkatkan produksi dan produktivitas serta ketersedian kedelai sepanjang
tahun.
3). Memberdayakan petani untuk berusahatani kedelai dengan mengoptimalkan
lahan melalui penerapan teknologi spesifik lokasi dan ramah lingkungan.
2. Sasaran
Terlaksananya kegiatan Pengembangan kedelai di kabupaten daerah sentra
kedelai dan pengembangannya.
B. Penerima Manfaat
Kegiatan Pengembangan Kedelai tahun 2020 dilaksanakan di Kabupaten daerah
sentra kedelai (Kebumen 500 ha, Purworejo 500 ha, Cilacap 500 Ha, Pati 500 ha,
Wonogiri 500 ha dan Grobogan 2.500 ha) pada Gapoktan,kelompok tani, lahan
LMDH/hutan rakyat di Jawa Tengah.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
a) Metode Pelaksanaan
Penunjukan langsung melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Provinsi Jawa Tengah.
b) Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
c) Pembinaan
d) Monev
e) Pelaporan
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4
1) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Pertemuan koordinasi Pengembangan Akabi 3 kali bulan Januari, Maret, Juni 2020
Pelaksanaan pengiriman benih kedelai bulan Maret s/d Oktober 2020.
Pembinaan dan Monev mulai Januari s/d November 2020.
E. Biaya Yang Diperlukan
Kegiatan Pengembangan kedelai dengan total biaya sebesar Rp 3.830.640.000,- (Tiga
milyard delapan ratus tiga puluh juta enam ratus empat puluh ribu rupiah).
Ungaran,
KEPALA BIDANG TANAMAN PANGAN
Ir. SARDJANANTO.MM
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1
Program : Program Pengembangan Agribisnis
3.03.3.02.01.01
Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman sayur
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Peningkatan Produksi Hortikultura
3.03.3.02.01.01.0050
Sub Kegiatan : Pengembangan kawasan Tanaman Sayur
Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Sayur di Jawa Tengah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Cabai 20 ha, Kentang 10 ha, Bawang Merah 13 ha, Sayuran dalam polybag 40.000
Volume : 43 ha dan 40.000 polybag
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub
urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Dalam melaksankan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman
pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan
fungsinya.
Kegiatan pengembangan kawasan Tanaman sayur dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh Seksi Tanaman Sayuran yang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah. Tugas tersebut meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman buah
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2
b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang tanaman buah
c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya tanaman
buah lintas kabupaten/kota
d. Menyiapkan bahan pola produksi tanaman buah kabupaten/kota
e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi
komoditas tanaman buah lintas kabupaten/kota
f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah
g. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
2. Gambaran Umum
Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang
dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani baik skala kecil,
menengah maupun besar karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang tinggi,
keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi, serta serapan
pasar dalam negeri maupun internasional yang semakin meningkat. Buah-buahan
juga memberikan sumbangan yang berarti bagi subsektor hortikultura maupun
sektor pertanian yang dapat dilihat dari nilai produk domestik bruto (PDB) yang
setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Pengembangan buah-buahan
sangat potensial sebagai sumber penghasilan bagi petani, pengelola, kelompok,
daerah penghasil, bahkan mampu dimanfaatkan sebagai sumber devisa di
Indonesia. Potensi usaha agribisnis buah-buahan antara lain didukung dengan
kekayaan sumberdaya genetik, kesesuaian agroklimat, ketersediaan pedoman
budidaya yang baik dan benar, sumberdaya manusia, ketersediaan lahan dan air
serta akses pasar baik ke pasar lokal maupun pasar modern dan ekspor.
Sifat pasar hortikultura utamanya komoditas sayuran yang terbuka dan kompetitif
menuntut petani untuk selalu tanggap dengan indikasi-indikasi yang dapat
melemahkan maupun menguntungkan usahataninya. Secara individual petani
dengan tingkat pendidikan yang rendah dan kemampuan yang lemah tidak akan
mampu merespon pasar dengan tindakan profesional. Dalam hal ini pemerintah
dituntut untuk memfasilitasi kesenjangan yang terjadi didalam lingkungan petani,
sehingga terjadi sinergi antara kelemahan petani dengan kelebihan pihak ketiga,
terutama dalam penyediaan benih.
Komoditas sayuran yang memiliki potensi besar untuk diusahakan secara intensif
dan berorientasi agribisnis diantaranya adalah cabe, bawang merah, kentang,
sayuran daun. Komoditas-komoditas tersebut memiliki nilai strategis/unggul karena
produk yang dihasilkan selain potensial dipasar lokal juga berpeluang terserap oleh
konsumen dari daerah lain dari Indonesia bahkan dapat menjadi komoditas andalan
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3
untuk ekspor selain itu selama beberapa tahun ini menjadi komoditas yang menurut
BI menyebabkan inflasi yaitu cabe dan bawang merah.
Usaha Pengembangan sayuran difokuskan pada peningkatan produksi dan mutu
untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan bahkan luar negeri. Bila mutu produk
sayur Indonesia tidak dapat memenuhi standar sesuai kebutuhan konsumen, maka
dikawatirkan Indonesia akan dibanjiri produk hortikultura impor. Dalam rangka
meningkatkan ketersediaan sayur bermutu untuk pemenuhan kebutuhan pasar baik
domestik maupun internasional dilakukan melalui upaya pengembangan kawasan
sayuran. Sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan
produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura maka dilakukan
penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dain Good Handling Practices (GHP).
Akselerasi penerapan GAP dan GHP difasilitasi melalui penyediaan sarana
prasarana budidaya dan pasca panen yang diperlukan para pelaku usaha di tingkat
lapang untuk mewujudkan kawasan sayuran dengan produk yang berdaya saing.
. Pengembangan kawasan tanaman sayuran tahun 2020 didukung dengan
komponen kegiatan :
Koordinasi Teknis Tingkat Provinsi (2 kali)
Sosialiasi GAP/SOP tanaman sayuran (7 kali)
Penyusunan buku SOP tanaman sayuran (2 kali)
Penataan Rantai Pasok Sayuran (2 kali)
Pertemuan Perbenihan Sayuran (2 kali)
Identifikasi, pembinaan, monitoring, evaluasi
Fasilitasi Bantuan sarana budidaya sayuran cabe, kentang, bawang merah
Fasilitasi Bantuan Screen perbenihan cabe ( 5 Kab )
Fasilitasi bantuan sungkup bawang merah (6 kab)
3. Tujuan
a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kawasan baru bawang merah sayuran
(inisiasi)
b. Mendorong terlaksananya budidaya sayuran yang sehat dari pesemaian/
perbenihan hingga pertanaman di lahan.
4. Sasaran
a. Terlaksananya Kegiatan Pengembangan Kawasan sayuran melalui
ekstensifikasi/inisiasi dan intensifikasi dalam bentuk perbaikan mutu
pengelolaan lahan.
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4
b. Terlaksananya Budidaya sayuran ramah lingkungan
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah pelaku usaha / petani/ / petugas kelompok tanitanaman buah
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan
penetapan petani/lokasi
II. Pelaksanaan :Pelaksanaan kegiatan
III. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi
bantuan dan perkembangannya di lapangan
IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Kawasan
Tanaman Tanaman Sayur di Jawa Tengah selama 12 bulan sejak Januari hingga
Desember 2020.
E. Biaya Yang Diperlukan
Kegiatan Pengembangan kawasan tanaman sayur di Jawa Tengah merupakan bagian
dari Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura dengan total biaya sebesar Rp
2.800.000,-. (Dua milyar delapan ratus juta rupiah).
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Balai Benih Tanaman Pangan
dan Hortikultura Wilayah Banyumas Tahun Anggaran 2020.
Maksud dan tujuan disusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK)
adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas pada tahun anggaran 2020.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) di tahun berikutnya. Semoga Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dapat berguna bagi kita semua.
Purwokerto, Mei 2019KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGANDAN HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MPNIP. 19680727 199503 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi Pelaksanaan Verifikasi danValidasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsi pada tanggal 27 s/d 28
Februari 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan SosialisasiPelaksanaan Verifikasi dan Validasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsiadalah Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Pupuk
Bersubsidi Tahun Anggaran 2018 dan menyamakan persepsi terhadap
tugas dan tanggung jawab tim Verifikasi dan Validasi pupuk bersubsidi Tk.
Kecamatan dan Tim Pembina Tk. Kabupaten/Kota.
Kami menadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi PelaksanaanVerifikasi dan Validasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsi dapat
berguna bagi kita semua.
Ungaran, Februari 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Koordinasi Teknis dan Administrasi SatkerTugas Pembantuan pada tanggal 1 s/d 2 Februari 2018 di C3 Hotel,
Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Koordinasi Teknis danAdministrasi Satker Tugas Pembantuan adalah Sosialisasi Kebijakan
Teknis Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018 serta
sosialisasi PMK Nomor 49/2017 dan PMK Nomor 113/2012 terkait peran
provinsi memfasilitasi pengajuan revisi POK Satker Tugas Pembantuan
Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018. Karena hasil
dari pertemuan ini menjadi bahan diskusi ke Tingkat Pusat pada Rakortek
Regional II yang dilaksanakan pada tanggal 6 s/d 8 Februari 2018 di
Banjarmasin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Koordinasi Teknis dan AdministrasiSatker Tugas Pembantuan dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Februari 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi Asuransi Pertanian TingkatProvinsi pada tanggal 1 s/d 2 Maret 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab.
Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan SosialisasiAsuransi Pertanian Tingkat Provinsi adalah Koordinasi dengan Petugas
Kabupaten/Kota terkait tindak lanjut temuan BPK untuk kegiatan Asuransi
Usaha Tani Padi Tahun 2017 sekaligus sosialisasi Pedoman Pelaksanaan
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2018 serta strategi dan
upaya percepatan pelaksanaan kegiatan AUTP di Jawa Tengah Tahun 2018.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi AsuransiPertanian Tingkat Provinsi dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Maret 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Sosialisasi Kegiatan Mendukung UPSUS Pajalebagi Aparat Pertanian dan TNI Tahun 2018 pada tanggal 8 s/d 9 Maret
2018 di Hotel Horison, Kota . Semarang sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Sosialisasi KegiatanMendukung UPSUS Pajale bagi Aparat Pertanian dan TNI Tahun 2018iadalah penjelasan substansi teknis kegiatan UPSUS Pajale dari bidang
Tanaman Pangan dan Balatsin Tanbun Distanbun Provinsi Jawa Tengah
dengan dukungan anggaran pelaksanaan UPSUS Pajale dari Satker Tugas
Pembantuan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018
kepada pelaksana kegiatan baik yang berasal dari Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dan Kodim/Korem/Kodam se Jawa Tengah. Disamping itu
tujuan dilaksanakan pertemuan ini adalah sosialisasi hasil revisi POK dari
DIPA Revisi 1 yang terbit pada tanggal 15 Februari 2018.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Sosialisasi Kegiatan Mendukung UPSUSPajale bagi Aparat Pertanian dan TNI Tahun 2018 dapat berguna bagi
kita semua.
Ungaran, Maret 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi KegiatanPrasarana dan Sarana Perkebunan pada tanggal 23 Februari 2018 di
Lantai V Distanbun Provinsi Jawa Tengah, Ungaran, Kab. Semarang
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi danEvaluasi Kegiatan Prasarana dan Sarana Perkebunan adalah Koordinasi
teknis dan administrasi pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana
perkebunan Tahun Anggaran 2018 dan sosialisasi teknis operasional
alsintan APPO oleh Penyedia, sehingga manfaat dari bantuan alsintan
APPO tepat sasaran dan tepat penggunaan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan EvaluasiKegiatan Prasarana dan Sarana Perkebunan dapat berguna bagi kita
semua.
Ungaran, Februari 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Pembiayaan TingkatProvinsi pada tanggal 4 s/d 5 April 2018 di Hotel Aston Inn, Kota Semarangsesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan KoordinasiPembiayaan Tingkat Provinsi adalah sosialisasi pelaksanaan kegiatan
pembiayaan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018
sekaligus sosialisasi penyaluran Kredit Pertanian dalam bentuk KUR
maupun pembiayaan mikro/ultra mikro dari Perbankan dan Non Perbankan
serta menindaklanjuti kegiatan pemberdayaan Fasilitator Pendamping
Petani Swadaya (FP2S) di Jawa Tengah dari Pusat, yang merupakan
personil eks THL PUAP Tahun 2015.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi PembiayaanTingkat Provinsi Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, April 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian dan TNIMendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai (I dan II) pada tanggal 10
s/d 11 April 2018 di P4S Tranggulasi Desa Batur, Kecamatan Getasan,
Kabupaten Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Rapat Koordinasi AparatPertanian dan TNI Mendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai (I danII) adalah Koordinasi teknis pelaksanaan kegiatan Pelatihan
Pengembangan Pupuk Organik antara pelaksana kegiatan di Tk. Provinsi
dan Kabupaten sekaligus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
aparat pertanian dan TNI dalam pembuatan pupuk organik dengan
memanfaatkan limbah pertanian di wilayah masing-masing. .
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian danTNI Mendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai (I dan II) Tahun
Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, April 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (I) pada tanggal 8
Maret 2018 di Hotel Horison Kota Semarang sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (I)adalah Penjelasan teknis pelaksanaan UPSUS Pajale, Sosialisasi revisi
kegiatan UPSUS Pajale. dan penjelasan Pedoman Pelaksanaan
Administrasi kegiatan UPSUS Pajale Tahun Anggaran 2018.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (I)Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Maret 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (II) pada tanggal 16
Maret 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (II)adalah Penjelasan teknis pelaksanaan UPSUS Pajale dan sosialisasi revisi
kegiatan UPSUS Pajale.Tahun Anggaran 2018. Selain tujuan tersebut diatas,
pertemuan kali ini juga membahas tentang kegiatan Asuransi Pertanian,
khususnya Asuransi Usaha Tani Padi bagi petugas pertanian dan TNI di
Tingkat Kodim/Korem/Kodam.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (II)Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Maret 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Fasilitasi Asosiasi Sub SektorPerkebunan pada tanggal 12 s/d 13 April 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab.
Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Fasilitasi AsosiasiSub Sektor Perkebunan adalah Kooordinasi dan sinkronisasi antara
instansi/stakeholder dengan petugas pertanian Tingkat Kabupaten/Kota
terkait penyusunan usulan RDKK dan alokasi pupuk bersubsidi sub sektor
perkebunan di Jawa Tengah. serta mencari solusi atas permasalahan yang
timbul dalam penyusunan usulan RDKK dan alokasi pupuk bersubsidi sub
sektor perkebunan di Jawa Tengah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Fasilitasi Asosiasi Sub Sektor
Perkebunan Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, April 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Realokasi Pupuk Bersubsidi (I) TahunAnggaran 2018 pada tanggal 18 April 2018 di Lantai V Gedung Pertanian,
Distanbun Provinsi Jawa Tengah, Komplek Tarubudaya Ungaran, Kab.
Semarang. sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Realokasi PupukBersubsidi (I) adalah menyamakan persepsi antara petugas yang
menangani pupuk di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait dengan
terbitnya Pedoman Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2018.
serta meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi data penyaluran pupuk
bersubsidi, baik yang berasal dari penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu
tani dan penebusan secara manual sampai dengan bulan April 2018,. .
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Realokasi Pupuk Bersubsidi(I) Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, April 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi KP3 Tingkat Provinsi padatanggal 12 April 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi KP3Tingkat Provinsi adalah meningkatkan koordinasi Tim Komisi
Pengawasan Pupuk dan Pestisida, (KP3) baik di tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota di Jawa Tengah serta meningkatkan pengawasan, terutama
pupuk mulai dari pengadaan, penyaluran sampai dengan penggunaan /
aplikasi di tingkat lapang dan mencari solusi atas permasalahan yang timbul
sebagai akibat adanya disparitas harga antara pupuk subsidi dengan pupuk
non subsidi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi KP3 TingkatProvinsi Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, April 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi SatkerTugas Pembantuan Tingkat Provinsi pada tanggal 16 Mei 2018 di C3
Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi danEvaluasi Satker Tugas Pembantuan Tingkat Provinsi adalah
sosialisasi revisi POK ke 4 Satker Tugas Pembantuan Ditjen Prasarana dan
Sarana Pertanian tanggal 4 Mei 2018 sekaligus evaluasi pelaksanaan
kegiatan sampai dengan bulan mei 2018.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan EvaluasiSatker Tugas Pembantuan Tingkat Provinsi Tahun Anggaran 2018
dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Mei 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangka MendukungUPSUS Pajale Tingkat Provinsi (III) pada tanggal 23 Mei 2018 di C3
Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (III) adalah Evaluasi
pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale sampai dengan bulan Mei 2018 dan
upaya percepatannya sekaligus sosialisasi Sistem Pelaporan Online (MPO)
dan output kegiatan Pengelolaan Lahan terkait KP2B dari Direktorat
Perluasan Areal dan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangkaMendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (III) Tahun Anggaran 2018
dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Mei 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian dan TNIMendukung UPSUS Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai pada
tanggal 28 Juni 2018 di Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas, Purwokerto
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Rapat Koordinasi Aparat
Pertanian dan TNI Mendukung UPSUS Swasembada Padi, Jagung dan
Kedelai adalah Evaluasi pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale sampai
dengan bulan Juni 2018 dan upaya percepatan yang harus segera
dilaksanakan, khususnya kegiatan pada korem 071 Wijayakusuma yang
meliputi 11 kabupaten/kota dan 9 Kodim/1 Korem dengan jumlah peserta 50
(Lima puluh) orang.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian danTNI Mendukung UPSUS Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai TahunAnggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Juni 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Akselerasi Rancangan KUR diProvinsi pada tanggal 10 Juli 2018 di Distanbun Provinsi Jawa Tengah,
Komplek Tarubudaya Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Rapat Koordinasi AkselerasiRancangan KUR di Provinsi adalah Fasilitasi rencana/wacana
kerjasama antara perbankan/non perbankan terkait akselerasi KUR atau
pembiayaan mikro lainnya dengan FP2S di Jawa Tengah. sebagai tindak
lanjut dari sosialisasi kegiatan FP2S yang dilaksanakan pada bulan April
2018 di Hotel Aston, Semarang serta mencari solusi atas permasalahan
yang muncul di Tk. Lapang terkait pelaksanaan kegiatan pembiayaan oleh
FP2S.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi AkselerasiRancangan KUR di Provinsi Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi
kita semua.
Ungaran, Juli 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangka MendukungUPSUS Pajale Tingkat Provinsi (IV) pada tanggal 18 Juli 2018 di
Balemong Resort, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (IV) adalah Evaluasi
pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale sampai dengan bulan Juli 2018 yang
dikarenakan rendahnya realisasi kegiatan swakelola oleh Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota ,maupun kegiatan dalam rangka UPSUS Pajale oleh
Kodam/Korem/Kodim, disamping itu tujuan pertemuan adalah percepatan
pelaksanaan kegiatan Brigade Alsintan di Tk. Kabupaten/Korem maupun
kodim
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangkaMendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (IV) Tahun Anggaran 2018
dapat berguna bagi kita semua.
Ungaran, Juli 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Pertemuan Apresiasi Perencanaan danAdministrasi keuangan pada tanggal 12 s/d 13 Oktober 2018 di C3
Hotel, Ungaran, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan ApresiasiPerencanaan dan Administrasi keuangan adalah Evaluasi
pelaksanaan kegiatan Satker Tugas Pembantuan Ditjen Prasarana dan
Sarana Pertanian s/d bulan September 2018 Tahun Anggaran 2018.
sekaligus meningkatkan kemampuan petugas perencanaan dan petugas
administrasi keuangan dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan
tahun 2018 dan antisipasi permasalahan yang timbul tahun yang akan
datang. .
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Apresiasi Perencanaan danAdministrasi keuangan Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita
semua.
Ungaran, Oktober 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan pelaksanaan Fasilitasi Konsultasi kegiatan Satker TugasPembantuan ke Pusat pada tanggal 13 s/d 15 September 2018 di Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian dan
Kementerian/Stakeholder terkait di Tingkat Pusat sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Maksud dan tujuan dilaksanakan Fasilitasi Konsultasi kegiatanSatker Tugas Pembantuan ke Pusat adalah Fasilitasi Konsultasi
permasalahan teknis yang belum terselesaikan di Tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota, khususnya untuk output-output kegiatan yang realisasi
keuangannya s/d bulan September 2018 masih rendah atau di bawah target
dari Pusat serta mencari informasi terkait rencana kegiatan Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2019
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.
Semoga Laporan Pelaksanaan Fasilitasi Konsultasi kegiatan SatkerTugas Pembantuan ke Pusat Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi
kita semua.
Ungaran, September 2018
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana
Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1
Program : Program PengembanganAgribisnis
3.02.3.02.01.01
Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman buah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Peningkatan Produksi Hortikultura.
3.02.3.02.01.01.0020.
Sub Kegiatan : Pengembangan Kawasan Tanaman Buah.
Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Buah di Jawa Tengah.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jeruk 65 ha, Durian 85 ha, Jambu kristal 15 ha, Pisang 25 ha, Kelengkeng 40 ha, Alpukat 90 ha, Mangga 30 ha.
Festival Buah 1 kali.
Volume : 350 ha
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub
urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan
daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Dalam melaksankan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman
pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina
usaha.
d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,
hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan
fungsinya.
Kegiatan pengembangan kawasan Tanaman buah dalam pelaksanaannya
dilakukan oleh Seksi Tanaman Buah yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan di bidang tanaman buah. Tugas tersebut meliputi :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman buah
b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang tanaman buah
c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya tanaman
buah lintas kabupaten/kota
d. Menyiapkan bahan pola produksi tanaman buah kabupaten/kota
e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi
komoditas tanaman buah lintas kabupaten/kota
f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah
g. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.
2. Gambaran Umum
Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi
yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani baik skala
kecil, menengah maupun besar karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang
tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi, serta
serapan pasar dalam negeri maupun internasional yang semakin meningkat.
Buah-buahan juga memberikan sumbangan yang berarti bagi subsektor
hortikultura maupun sektor pertanian yang dapat dilihat dari nilai produk domestik
bruto (PDB) yang setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan.
Pengembangan buah-buahan sangat potensial sebagai sumber penghasilan bagi
petani, pengelola, kelompok, daerah penghasil, bahkan mampu dimanfaatkan
sebagai sumber devisa di Indonesia. Potensi usaha agribisnis buah-buahan antara
lain didukung dengan kekayaan sumberdaya genetik, kesesuaian agroklimat,
ketersediaan pedoman budidaya yang baik dan benar, sumberdaya manusia,
ketersediaan lahan dan air serta akses pasar baik ke pasar lokal maupun pasar
modern dan ekspor.
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3
Sifat pasar hortikultura utamanya komoditas buah yang terbuka dan kompetitif
menuntut petani untuk selalu tanggap dengan indikasi-indikasi yang dapat
melemahkan maupun menguntungkan usahataninya. Secara individual petani
dengan tingkat pendidikan yang rendah dan kemampuan yang lemah tidak akan
mampu merespon pasar dengan tindakan profesional. Dalam hal ini pemerintah
dituntut untuk memfasilitasi kesenjangan yang terjadi didalam lingkungan petani,
sehingga terjadi sinergi antara kelemahan petani dengan kelebihan pihak ketiga,
terutama dalam penyediaan benih.
Komoditas buah yang memiliki potensi besar untuk diusahakan secara intensif dan
berorientasi agribisnis diantaranya adalah jeruk, durian, pisang, alpukat, jambu
kristal, kelengkeng dan mangga. Komoditas-komoditas tersebut memiliki nilai
strategis/unggul karena produk yang dihasilkan selain potensial dipasar lokal juga
berpeluang terserap oleh konsumen dari daerah lain dari Indonesia bahkan dapat
menjadi komoditas andalan untuk ekspor.
Usaha Pengembangan buah difokuskan pada peningkatan produksi dan mutu
untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri. Bila mutu produk buah
Indonesia tidak dapat memenuhi standar sesuai kebutuhan konsumen, maka
dikawatirkan Indonesia akan dibanjiri produk hortikultura impor. Dalam rangka
meningkatkan ketersediaan buah bermutu untuk pemenuhan kebutuhan pasar baik
domestik maupun internasional dilakukan melalui upaya pengembangan kawasan
buah. Sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan
produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura maka dilakukan
penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dain Good Handling Practices
(GHP). Akselerasi penerapan GAP dan GHP difasilitasi melalui penyediaan sarana
prasarana budidaya dan pasca panen yang diperlukan para pelaku usaha di tingkat
lapang untuk mewujudkan kawasan buah dengan produk yang berdaya saing.
. Pengembangan kawasan tanaman buah tahun 2020 didukung dengan
komponen kegiatan :
Sosialiasi Pengembangan Kawasan Buah (4 kali)
Sosialisasi GAP/SOP tanaman buah (4 kali)
Festival Buah (1 kali)
Identifikasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi
Fasilitasi Bantuan Bibit tanaman
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4
3. Tujuan
a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya sentra produksi yang berkelanjutan.
b. Meningkatkan kecintaan dan apresiasi terhadap poduk buah unggul lokal
c. meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani / petugas dalam
pengelolaan tanaman buah yang berbasis agribisnis
4. Sasaran
a. Terlaksananya Kegiatan Pengembangan Kawasan Buah melalui ekstensifikasi
dan intensifikasi dalam bentuk perbaikan mutu pengelolaan kebun.
b. Terlaksananya Festival Buah 1 kali
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah pelaku usaha / petani/ / petugas kelompok tani tanaman buah
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan
penetapan petani/lokasi
II. Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan
III. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi
bantuan dan perkembangannya di lapangan
IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan
KAK
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Kawasan
Tanaman Buah di Jawa Tengah selama 12 bulan sejak Januari hingga Desember
2020.
E. Biaya Yang Diperlukan
Kegiatan Pengembangan kawasan tanaman buah di Jawa Tengah merupakan bagian
dari Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura dengan total biaya sebesar Rp
3.025.000.000,-. (Tiga milyar dua puluh lima juta rupiah).
Ungaran,
PLt. KEPALA BIDANG HORTIKULTURA
Ir. DARPITO BUDI, MSi. NIP. 19630727 199310 1 011
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terpeliharanya bangunan gedung kantor sehingga kinerja
pegawai dapat optimal.
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah
Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan
Dinas/Operasional Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.009
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Pemeliharaan dan perawatan rutin rumah dinas
selama 1 tahun
2. pemeliharaan dan perawatan rutin gedung kantor
sebanyak 1 paket pekerjaan
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Paket pekerjaan
Volume : 1. 1 tahun
2. 1 paket pekerjaan
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/
Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah
Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat
Daerah adalah untuk memelihara bangunan gedung, baik gedung kantor maupun
gedung rumah dinas/jabatan agar selalu dalam kondisi baik dan layak pakai.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah pemeliharaan
bangunan gedung kantor dan rumah dinas.
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua
pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode
pengadaan langsung yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan kepada
Penyedia Jasa Konstruksi yang memenuhi persyaratan administrasi maupun
teknis.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Proses Pengadaan
Pelaksanaan pekerjaan
Monitoring dan evaluasi
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Rutin/
Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan
Dinas/Operasional Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 250.000.000,- (Dua ratus
lima puluh juta rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah
Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat
Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1
Program : Program Pengembangan Agribisnis
Hasil : Peningkatan Produksi Tanaman Pangan
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lainnya
Sub Kegiatan : Pengembangan Jagung Hibrida
Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Jagung Hibrida di 30 kabupaten dan 1 kota di Jawa Tengah.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 9.000 Ha. Benih jagung
Volume : 135.000 Kg
A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
- Pergub Nomor 76 Tahun 2016
2. Gambaran Umum
- Meningkatnya kebutuhan jagung baik untuk konsumsi langsung, bahan baku industri pakan ternak, antisipasi kebutuhan bahan baku bio energi, peluang ekspor,
bahan baku minyak nabati dan lain-lain maka ketersediaan jagung harus terus diupayakan untuk dipenuhi.
- Jawa Tengah mempunyai potensi sangat besar untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas jagung, karena lahan yang tersedia luas,
persayaratan agroklimat sederhana, teknologi sudah tersedia, sehingga prospek keuntungan bagi pembudidayanya cukup besar.
3. Tujuan
- Mendorong peningkatan produktivitas dan produksi jagung dengan menggunakan jagung hibrida
- Memantapkan produksi jagung di kabupaten di daerah sentra jagung dan daerah pengembangannya di Jawa Tengah, melalui penggunaan benih jagung hibrida.
- Memenuhi kebutuhan jagung di Jawa Tengah.
4. Sasaran
- Kelompok tani yang aktif dan bersedia mengikuti prosedur kegiatan ini di daerah sentra dan pengembangan jagung di Jawa Tengah.
B. Penerima Manfaat
- Petani.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
- Budidaya jagung dengan mengganti benih jagung komposit/lokal dan atau menggunakan benih jagung hibrida dan bersertifikat.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
- Pelaksanaan
Metode yang digunakan antara lain :
a. Memberikan sarana produksi berupa benih jagung hibrida;
b. Memantau teknologi sesuai dengan kegiatan yang diajukan;
c. Memberikan masukan untuk perbaikan aplikasi teknologi;
d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
Perkiraan dampak yang diharapkan :
a. Meningkatnya wawasan dalam mengadopsi teknologi;
b. Peningkatan pendapatan usaha tani;
c. Berkembangnya teknologi yang didesiminasi;
d. Penyerapan tenaga kerja;
e. Tumbuhnya usaha tani baru yang mengacu pada keberhasilan
percontohan yang dilakukan.
- Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi
a. Identifikasi calon petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan
Pengembangan Jagung Hibrida Tahun Anggaran 2020
dimaksudkan untuk
menetapkan lokasi kegiatan dan petani peserta kegiatan.
b. Kelompok Tani/Petani pelaksana kegiatan dipilih Kelompok
Tani/Petani yang aktif, setuju, mau dan mampu untuk
melaksanakan kegiatan.
c. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pengembangan
Jagung Hibrida.
d. Lahan yang digunakan diutamakan dalam satu desa/wilayah yang
berdekatan, bukan wilayah beresiko endemis Organisme
Pengganggu Tanaman, bukan wilayah beresiko tinggi terhadap
banjir dan bencana alam lainnya dan diusulkan oleh KCD/mantri
tani/Penyuluh Lapang.
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3
e. Kelompoktani diusulkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
yang membidangi tanaman pangan.
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
- Januari – Desember 2020
E. Biaya Yang Diperlukan
- Luasan 9.000 ha x 15 kg = 135.000 kg - 135.000 kg x Rp. 50.000,- = Rp. 6.750.000.000,-
Kegiatan Pengembangan Jagung Hibrida dengan total biaya sebesar Rp. 6.750.000.000.,- (Enam milyard tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Ungaran,
KEPALA BIDANG / BALAI
Program : Program Pengembangan Agribisnis
Hasil : Peningkatan Produksi Tanaman Pangan
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lainnya
Sub Kegiatan : Percontohan Budidaya Sorgum
Indikator Kinerja : Terlaksananya Percontohan Budidaya Sorgum di 2 kabupaten di Jawa Tengah.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 100 Ha
Volume : Benih Sorgum : 1.500 Kg Pupuk NPK : 15.000 kg Pupuk Urea : 20.000 kg
B. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
- Pergub Nomor 76 Tahun 2016
2. Gambaran Umum
- Sorgum mempunyai beberapa keunggulan seperti dapat tumbuh di lahan kering dan sawah pada musim kering/kemarau, resiko kegagalan kecil dan pembiayaan (input) usahataninya relatif rendah. Selain budidaya yang mudah,
- Sorgum mempunyai manfaat yang sangat luas antara lain untuk pakan ternak, bahan baku industri makanan dan minuman, bahan baku untuk media Jamur merang (mushroom), industri alkohol, bahan baku etanol dan sebagainya.
- Cara budidaya sorgum sangatlah mudah yaitu dapat tumbuh dilahan kering dengan baik pada musim kering/ kemarau, dengan sumber air terbatas,murah, efisien, dan dapat dikembangkan di lahan marginal.
3. Tujuan
- Mendorong pengembangan budidaya sorgum - Peningkatan produksi dan produktivitas sorgum - Sebagai bahan penganekaragaman pangan. - Memenuhi kebutuhan sorgum di Jawa Tengah.
4. Sasaran
- Kelompok tani yang aktif dan bersedia mengikuti prosedur kegiatan ini budidaya sorgum.
D. Penerima Manfaat
- Petani.
E. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5
- Mengembangkan tanaman sorgum
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan Pelaksanaan
- Pelaksanaan
Metode yang digunakan antara lain :
e. Memberikan sarana produksi berupa benih sorgum, pupuk urea
dan pupuk NPK.
f. Memantau teknologi sesuai dengan kegiatan yang diajukan;
g. Memberikan masukan untuk perbaikan aplikasi teknologi;
h. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
Perkiraan dampak yang diharapkan :
f. Meningkatnya wawasan dalam mengadopsi teknologi;
g. Peningkatan pendapatan usaha tani;
h. Berkembangnya teknologi yang didesiminasi;
i. Penyerapan tenaga kerja;
j. Tumbuhnya usaha tani baru yang mengacu pada keberhasilan
percontohan yang dilakukan.
- Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi
a. Identifikasi calon petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan
Percontohan Budidaya Sorgum Tahun Anggaran 2020
dimaksudkan untuk menetapkan lokasi kegiatan dan petani
peserta kegiatan.
b. Kelompok Tani/Petani pelaksana kegiatan dipilih Kelompok
Tani/Petani yang aktif, setuju, mau dan mampu untuk
melaksanakan kegiatan percontohan budidaya sorgum
c. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
d. Lahan yang digunakan diutamakan dalam satu desa/wilayah yang
berdekatan dan diusulkan oleh KCD/mantri tani/Penyuluh
Lapang.
e. Kelompoktani diusulkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
yang membidangi tanaman pangan.
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
Kerangka Acuan Kerja
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
F. Waktu Pencapaian Keluaran
- Januari – Desember 2020
G. Biaya Yang Diperlukan
- Luasan 100 ha - Biaya yang dibutuhkan :
= Benih Sorgum : 1.500 kg x Rp. 35.000,- = Rp. 52.500.000,- = Pupuk NPK : 15.000 kg x Rp. 8.500,- = Rp. 127.500.000,- = Pupuk Urea : 20.000 kg x Rp 8.500,- = Rp. 130.000.000,- ----------------------------------------------------------------------- + Jumlah = Rp 310.000.000,-
Kegiatan Percontohan Budidaya Sorgum dengan total biaya sebesar Rp.
310.000.000,- ( Tiga ratus sepuluh juta rupiah).
Ungaran,
KEPALA BIDANG / BALAI
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : - Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
- Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah
Indikator Kinerja : Terlaksananya Perjalanan menghadiri Rapat
Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah Perangkat Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Perjalanan
menghadiri Rapat Koordinasi dan Konsultasi
Dalam dan Luar Perangkat Daerah.
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. ASN BBTPH Wilayah Surakarta
3
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Perangkat Daerah dengan
total biaya sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
KEGIATAN PENGEMBANGAN METODE DAN MATERI PENYULUHAN
APBD TAHUN ANGGARAN 2020
KODE REKENING: 2.01.2.01.04.28.15
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
PROVINSI JAWA TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program : Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian
Hasil : Presentase Jumlah SDM yang ditingkatkan
Kapasitasnya
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan
Sub Kegiatan : 1. Rapat/Pertemuan Pengembangan
metode dan materi penyuluhan (30 akt)
2. Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat
Provinsi (6 kali)
3. Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan
Metode dan Materi Penyuluhan (2 akt)
4. Bimtek Pengembangan Metode dan Materi
Penyuluhan (5 akt)
5. Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh
Pertanian (2 akt)
6. Demplot Teknlologi Pertanian
7. Magang penyuluh pertanian
Indikator Kinerja :
- Input : Dana APBD TA. 2020 sebesar Rp 2.250.000.000,-
(Dua milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah)
- Output : 1. Terlaksananya dengan baik kegiatan
Pengembangan metode dan materi penyuluhan di
30 Kab/Kota;
2. Terselenggaranya kegiatan penyelenggaraan
penyuluhan di Provinsi Jawa Tengah;
3. Terlaksananya dengan baik adopsi teknologi
pertanian bagi penyuluh pertanian;
4. Terlaksananya Bimtek Pengembangan Metode
dan Materi Penyuluhan;
5. Tersusunnya Angka Kredit Bagi Penyuluh
Pertanian sesuai dengan peraturan;
6. Terlaksananya demplot teknologi pertanian
7. Terlaksananya dengan baik magang Penyuluh
Pertanian.
- Outcome : 1. Terkoordinasinya kegiatan Pengembangan
Metode dan Materi Penyuluhan;
2. Lancarnya kegiatan penyelenggaraan
penyuluhan di Provinsi Jawa Tengah;
3. Meningkatnya pengetahuan penyuluh terhadap
teknologi /inovasi baru;
4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
penyuluh dalam penyelenggaraan penyuluhan;
5. Meningkatnya keterampilan penyuluh pertanian
dalam penyusunan angka kredit sesuai dengan
petunjuk;
6. Demplot teknologi pertanian untuk
meningkatakan pengatahuan, keterampilan dan
sikap penyuluh pertanian terhadap
teknologi/inovasi baru budidaya pertanian
7. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
penyuluh pertanian on farm sampai off farm
- Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 1. Terlaksananya dengan baik kegiatan
Penyelenggaraan penyuluhan di 30 Kab/Kota;
2. Terselenggaranya kegiatan penyelenggaraan
penyuluhan di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 6
kali;
3. Terlaksananya dengan baik adopsi teknologi
pertanian bagi penyuluh pertanian sebanyak 2
kali;
4. Terlaksananya Bimtek Pengembangan Metode
dan Materi Penyuluhan sebanyak 5 kali;
5. Tersusunnya Angka Kredit Bagi Penyuluh
Pertanian sesuai dengan peraturan dan berbasis
online sebanyak 2 kali
6. Terlaksananya demplot teknologi pertanian
sebanyak 6 unit;
7. Terlaksananya dengan baik magang Penyuluh
Pertanian sebanyak 1 kali.
- Volume : 1. 30 angkatan / 1.800 penyuluh pertanian
2. 6 kali / 420 penyuluh pertanian
3. 2 kali / 80 penyuluh pertanian
4. 5 akt / 150 penyuluh pertanian
5. 2 akt / 60 penyuluh pertanian
6. 6 unit demplot pertanian
7. 1 akt / 20 penyuluh pertanian
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kegiatan:
a. Undang-Undang No. 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan;
b. Undang-Undang No. 19\2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani;
c. Undang-Undang No. 23\2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang No. 23\2014;
d. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah;
e. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
67/Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani;
2. Gambaran Umum:
Peran penyuluh pertanian dalam membangun pertanian salah satunya adalah
pemberdayaan petani dengan merubah pengetahuan, sikap dan keterampilan petani
agar menjadi lebih baik. Metode dan materi penyuluhan yang digunakan dapat dengan
berbagai macam cara. Melalui anggaran OPD Dinas pertanian dan Perkebunan Prov.
Jawa Tengah, peran pemberdayaan petani melalui berbagai kegiatan antara lain
Rapat/Pertemuan Pengembangan metode dan materi penyuluhan, Rapat Koordinasi
Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi, Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan
Metode dan Materi Penyuluhan, Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluh,
Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian dan demplot teknlologi
pertanian.
3. Tujuan
Tujuan dari Kegiatan Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan adalah
untuk menerapkan metode dan materi penyuluhan dalam rangka meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan .
4. Sasaran
a. Terlaksananya Rapat/Pertemuan Pengembanganmetode dan materi penyuluhan
(30 akt);
b. Terlaksananya Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi (6 kali);
c. Terlaksananya Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan Metode dan Materi
Penyuluhan (2 akt);
d. Terlaksananya Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan (5 akt)
e. Terlaksananya Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian (2 akt)
f. Terlaksananya Demplot Teknlologi Pertanian (6 unit)
g. Terlaksananya magang bagi penyuluh pertanian (1 akt)
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari Kegiatan Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan
adalah Penyuluh Pertanian se-Jawa Tengah.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
a. Rapat/Pertemuan Pengembangan metode dan materi penyuluhan dengan metode
ceramah/ diskusi dan penyusunan stategi pengembangan penyuluhan yang
dilaksanakan di 30 Kab/Kota se Jawa Tengah. Kegiatan dilaksanakan secara
swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;
b. Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi dilakukan dengan metode
ceramah/diskusi. Kegiatan dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov.
Jateng;
c. Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan
dilaksanakan dengan tahapan perencanaan tempat adopsi, pelaksanaan kegiatan,
dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov.
Jateng;
d. Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan dilaksanaan dengan
perencanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan
dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;
e. Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian dilaksanaan dengan
perencanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan
dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;
f. Demplot Teknlologi Pertanian dilakukan dengan tahapan identifikasi CPCL, temu
teknis, pelaksaan rembug tani, kursus tani, pembuatan demplot dan Farmers Field
Day (FFD); serta diakhiri dengan temu evaluasi. dilaksanaan dengan perencanaan
kegiatan pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara
swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;
g. Magang penyuluh pertanian dilaksanaan dengan perencanaan kegiatan
pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara swakelola
oleh Distanbun Prov. Jateng.
2. Tahapan pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
3. Waktu Pencapaian Keluaran
a. Rapat/Pertemuan Pengembanganmetode dan materi penyuluhan (30 akt) pada
bulan ke 2 – 3 Tahun 2019;
b. Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi (6 kali) pada Bulan ke
2,4,6,8,10 dan 12 Tahun 2019;
c. Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan (2 akt)
pada bulan ke 4 dan 8 Tahun 2019;
d. Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan (5 akt) pada bulan ke 2-11
Tahun 2019;
e. Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian (2 akt) pada bulan ke-
2 Tahun 2019;
f. Demplot Teknlologi Pertanian Pada Bulan ke 1 – 12 Tahun 2019;
g. Magang bagi penyuluh pertanian pada bulan ke-7 Tahun 2019.
4. Biaya yang Diperlukan
Kegiatan Pengebangan Metode dan Materi Penyuluhan memerlukan biaya APBD TA
2020 Sebesar Rp 2.250.000,000- (dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah).
Ungaran, Mei 2019
KEPALA BIDANG PENYULUHAN, PASCA PANEN
DAN BINA USAHA (P2BU)
drh. HARJULI HATMONO,M.Si NIP.19620703 199203 1 013
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program : Pengembangan Agribisnis Hasil : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Kegiatan : Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Sub Kegiatan : - Indikator Kinerja : Pengembangan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Satuan Ukuran Dan Jenis Keluaran :
- Pengembangan Tanaman Kelapa 200 Ha; - Pengembangan Tanaman Karet 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Jambu Mete 100 Ha; - Pengembangan Tanaman T e h 50 Ha; - Pengembangan Tanaman Kakao 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Kopi robusta 50 Ha; - Pengembangan Tanaman Kopi Arabika 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Cengkeh 200 Ha; - Pengembangan Tanaman Pala 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Lada 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Nilam 50 Ha; - Intensifikasi Tanaman Tebu 550 Ha
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Jl. Jenderal Gatot Subroto, Komplek Tarubudaya Ungaran Telepon: (024) 6921218–6924155 Fax: (024) 6921348 – 6921060 Laman hhtp://www.jatengprov.go.id
Surat elektronik [email protected]
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah (Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950, Halaman 86-
92);
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang 2 Tahun 2015 tenang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5657);
d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5613);
e. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
g. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor : 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);
h. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengeloaan Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor
55 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 70 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengeloaan Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2015 Nomor 55);
i. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
(Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 76);
2. Gambaran Umum
Komoditas perkebunan mempunyai nilai strategis dalam
perekonomian nasional karena mempunyai peran yang besar dalam
meningkatkan ekspor non migas untuk menambah devisa negara,
mendukung pemenuhan ketersediaan bahan baku industri dalam negeri,
mendukung kecukupan ketersediaan bahan pangan berbasis perkebunan,
meningkatkan gerak roda perekonomian dan penyedia lapangan kerja di
pedesaan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
khususnya petani.
Komoditas perkebunan di Jawa Tengah, sebagian besar diusahakan
oleh petani (perkebunan rakyat) yang pengelolaannya sangat sederhana
dan kurang memperhatikan kualitas kebun karena para petani belum
sepenuhnya menggunakan benih bermutu dan kurang intensif dalam
pemeliharaannya.
Produksi dan produktivitas perkebunan rakyat dirasakan masih
rendah, dan kualitasnya juga belum bisa memenuhi pangsa pasar sehingga
lemah dalam menghadapi persaingan global. Selain itu harga jual rendah,
sehingga pendapatan yang diperoleh petani belum sesuai dengan yang
diharapkan, akibatnya dukungan terhadap penambahan devisa negara juga
masih rendah.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pembangunan perkebunan
rakyat diantaranya adalah: sumber daya manusia (SDM) rendah, lemahnya
modal, petani belum sepenuhnya bisa menerapkan teknologi intensifikasi,
produktivitas lahan perkebunan semakin menurun, bergesernya lahan usaha
perkebunan dari lahan teknis ke lahan setengah teknis, tadah hujan atau
tegalan, dan terbatasnya pemilikan lahan untuk berusahatani tanaman
perkebunan.
Untuk menentukan langkah dan upaya membangun perkebunan
rakyat melalui dukungan dari Pemerintah berupa motivasi dan fasilitasi
kepada petani secara berkesinambungan dan berkelanjutan didalam
pengelolaan dan pengembangan usahatani perkebunan yang berwawasan
agribisnis dengan meningkatkan kualitas kebun dan luasan yang memenuhi
skala ekonomi dan ramah lingkungan pada daerah potensial sesuai dengan
agroklimat masing-masing komoditas.
3. Tujuan
Maksud dilaksanakan Kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan adalah dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas
komoditas tanaman perkebunan serta meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan petani dalam berbudidaya tanaman rangka meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
B. Penerima Manfaat
Terlaksananya Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan utamanya
petani/kelompok tani yang mempunyai modal rendah namun mempunyai potensi
berusahatani tanaman perkebunan, sehingga dapat memberdayakan diri dan
melakukan pengembangan keterampilan dan kemampuannya.
Adapun kelompok tani sasarannya tersebar di Kabupaten Banyumas, Blora, Cilacap,
Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang,
Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, dan Wonogiri.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan
dilakukan melalui pendekatan teknis dan pendekatan sosial budaya.
Pendekatan tersebut diharapkan mampu memotivasi perubahan sikap,
perilaku, dan peran serta petani yang disinergiskan dengan program
pembangunan dan pengembangan pertanian di kabupaten/kota.
Paket bantuan merupakan hibah yang pelaksanaan pengadaannya dilakukan
dengan kontraktual dan mengacu pada Perpres Nomor 54 tahun 2010
yang terakhir diubah dengan Perpres 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1) Tahapan Pelaksanaan
- Persiapan
a. Inventarisasi Calon Petani & Calon Lahan (CPCL)
Dinas Provinsi dan Kabupaten yang membidangi perkebunan secara
bersama-sama melakukan identifikasi, inventarisasi CP/CL dan
penetapan kelompok sasaran. Dinas Kabupaten yang membidangi
perkebunan bertugas untuk melakukan verifikasi awal terhadap
usulan/proposal yang akan diajukan ke provinsi, selanjutnya usulan
proposal dari Dinas Kabupaten direkap dan dikelompokan sesuai
dengan komoditas yang diusulkan. Bidang Perkebunan selanjutnya
melakukan verifikasi administrasi melalui wawancara langsung dengan
pengurus kelompok tani dan melalukan kunjungan lapang pada calon
lahan yang diusulkan untuk memastikan kelayakan dan kesesuaian
dengan syarat tumbuh komoditas. Untuk kegiatan yang dananya
bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Jawa Tengah maka penetapan kelompok/Gabungan Kelompok
Tani penerima bantuan/hibah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah
dengan rekomendasi dari Kepala Dinas melalui TAPD Provinsi Jawa
Tengah.
b. Penyusunan juklak kegiatan
Penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak) kegiatan dilakukan oleh
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan di lapangan.
c. Koordinasi
Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di kabupaten termasuk
dengan petugas pendamping perkebunan, kelompok tani dan
stekholder terkaiat agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan
baik.
d. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana
Penetapan lokasi dan petani/kelompok tani pelaksana kegiatan,
dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dan seleksi CPCL yang
memenuhi standar teknis dan kriteria yang telah ditetapkan serta
tercantum dalam DPA OPD Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi
Jawa Tengah TA. 2019. Adapun ketentuan penetapan lokasi dan petani
pelaksana adalah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah untuk pelaksana kegiatan non hibah,
sedangkan pelaksana kegiatan hibah lokasi dan petani pelaksana
ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah.
- Pelaksanaan, Pembinaan Dan Pengawalan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan, aplikasi dilapangan setiap wujud kegiatan perlu dilakukannya
pengawalan dan pembinaan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
sebagaimana yang diharapkan. Pembinaan dan pengawalan dilaksanakan di
tingkat kelompok tani sebagai bentuk pendampingan dari Dinas Pertanian
dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Teknis
setempat yang menangani perkebunan dan penyuluh pertanian setempat.
- Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk memantau
dan mengetahui perkembangan serta capaian kegiatan. Monitoring dan
evaluasi ini juga dimaksudkan untuk menilai sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan kegiatan dilapangan serta mengidentifikasi
permasalahan dan kendala yang dihadapi petani/petugas dilapangan.
Adapun hasil pengamatan ini dilaporkan kepada Kepala Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah selaku Pengguna Anggaran.
- Penyusunan Laporan Kegiatan
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksana kegiatan kepada Kuasa Pengguna Anggaran
dan Pengguna Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini Dinas
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Selain sebagai bentuk
pertanggungjawaban, laporan disusun sebagai wujud dokumentasi
pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2020.
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan ini, meliputi kegiatan
di Provinsi (sosialisasi kegiatan), bimbingan teknis di lingkup kelompok tani,
pengadaan barang dan jasa (benih/bibit) dan pupuk, penyaluran/distribusi
bantuan, serta monitoring dan evaluasi kegiatan
E. SASARAN
Sasaran Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan adalah
Kelompok Tani di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali,
Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal,
Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo,
Rembang, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo.
F. LOKASI KEGIATAN
Di Provinsi dan Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali,
Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal,
Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan,Pemalang, Purbalingga, Purworejo,
Rembang, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo
G. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan akan dilaksanakan
pada Bulan Januari s.d Desember 2019.
H. KELUARAN
1. Penyediaan Pupuk ZA untuk penanaman dan intensifikasi tebu sebanyak
165.000 Kg;
2. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kelapa sebanyak 14.000 batang dengan
alokasi lahan seluas 200 Ha;
3. Penyediaan Benih/Bibit tanaman jambu mete sebanyak 7.000 batang dengan
alokasi lahan seluas 100 Ha;
4. Penyediaan Benih/Bibit tanaman karet sebanyak 7000 batang dengan alokasi
lahan seluas 100 Ha;
5. Penyediaan Benih/Bibit tanaman teh sebanyak 225.000 batang dengan alokasi
lahan seluas 50 Ha;
6. Penyediaan Benih/Bibit tanaman cengkeh sebanyak 16.000 batang dengan
alokasi lahan seluas 200 Ha;
7. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kakao sebanyak 25.000 batang dengan alokasi
lahan seluas 100 Ha;
8. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kopi robusta sebanyak 42.500 batang dengan
alokasi lahan seluas 50 Ha;
9. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kopi arabika sebanyak 85.000 batang dengan
alokasi lahan seluas 100 Ha;
10. Penyediaan Benih/Bibit tanaman pala sebanyak 7.000 batang dengan alokasi
lahan seluas 100 Ha;
11. Penyediaan Benih/Bibit tanaman lada sebanyak 10.000 batang dengan alokasi
lahan seluas 100 Ha;
12. Penyediaan Benih/Bibit tanaman nilam sebanyak 350.000 batang dengan
alokasi lahan seluas 50 Ha;
I. ANGGARAN
Anggaran untuk membiayai kegiatan Pengembangan peningkatan produksi dan
produktivitas tanaman perkebunan bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah,
sebanyak Rp 5.474.000.000,-
(Lima milyar empat ratus tujuh puluh empat tuta rupiah)
J. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk menjadikan salah satu
acuan dalam pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Peningkatan Produksi dan
Produktivitas Tanaman Perkebunan
Ungaran, Juli 2018
a.n. KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
PROVINSI JAWA TENGAH KEPALA BIDANG PERKEBUNAN Selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. DARPITO BUDI, MSi Pembina Tingkat I
NIP. 19630727 199310 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)
PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
KEGIATAN PENGEMBANGAN PERBENIHAN
TANAMAN PANGAN WILAYAH SURAKARTA
TAHUN ANGGARAN 2020
BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA WILAYAH SURAKARTA
2
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
KELUARAN (OUTPUT) PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TAHUN 2020
Program : Pengembangan Agribisnis
Hasil : Tersedianya benih padi dan benih kedele bermutu yang
dibutuhkan oleh para produsen.
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah
Surakarta
Sub Kegiatan : 1. Perbanyakan benih padi
2. Perbanyakan Benih Kedele
3. Rapat Koordinasi Ketersediaan Benih Sumber
4. Pelatihan Penggunan dan Pemeliharaan Alsintan
5. Pengadaan Alat dan Mesin Pertanian
6. Pembuatan Saluran Irigasi
7. Rehab Gudang alat dan mesin pertanian
Indikator Kinerja : 1. Tersedianya benih padi kelas BD dan BP yang bermutu.
2. Tersedianya benih kedele kelas BP yang bermutu
3. Tersajikannya data kebutuhan benih sumber bagi para
produsen dan pengedar.
4. Meningkatnya ketrampilan penggunaan dan
pemeliharaan alsintan
5. Tersedianya alat mesin pertanian untuk kebun benih
tanaman pangan
6. Tersedianya saluran air di lahan kebun benih tanaman
pangan
3
7. Tersedianya gudang alat dan mesin pertanian yang
layak pakai.
Satuan ukur dan
Jenis Keluaran
: Kg, orang, unit
Volume : 1. Tersedianya benih padi sebanyak 505.000 kg
2. Tersedianya benih kedele sebanyak 2.400 kg
3. Terlatihnya petugas untuk pemeliharaan dan
penggunaan alsintan sebanyak 25 orang
4. Tersajinya data kebutuhan benih sumber untuk satu
tahun ke depan bagi para produsen.
5. Tersedianya alat dan mesin pertanian sebanyak 20 unit.
6. Saluran pembagian di lahan di kebun benih tanaman
pangan dan hortikultura Banyudono
7. Terbangunnya gudang alat mesin pertanian di kebun
benih tanaman pangan dan hortikultura Masaran
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
- Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan
Provinsi Jawa Tengah.
– Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi Jawa
Tengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman 86-92).
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
4
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang di bidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
Kegiatan yang dilaksanakan di 7 kebun benih padi adalah
memproduksi benih sumber kelas BD dan BP. Untuk produksi kelas BD
difokuskan pada 1 kebun benih padi yakni Kebun Benih Padi Tegalgondo,
sedang untuk 6 kebun yang lain diutamakan memproduksi benih padi kelas
BP, tetapi tidak menutup kemungkinan apabila ada alokasi kegiatan produksi
benih kelas BD dengan target luasan produksinya melampaui kemampuan
luasan kebun benih Tegalgondoo dapat dialokasikan di enam kebun tersebut.
Perlu diketahui bahwa kebun benih Tegalgondo seluas 6 Ha, dalam satu
tahun anggaran dapat dialokasikan kegiatan seluas 15 Ha. Sedangkan untuk
6 (enam) kebun yang lain dalam satu tahun anggaran dapat dialokasikan
kegiatan perbanyakan benih padi kelas BP seluas 103 Ha dan kelas benih BD
seluas 15 Ha. Sedangkan untuk kebun palawija yakni kebun Benih
Bujomartani Sidoharjo Wonogiri dengan luas lahan 4 Ha, sampai dengan saat
ini difokuskan pada perbanyakan benih kedele. Dari luas lahan 4 Ha, potensi
untuk dilaksanakan kegiatan di kebun tersebut dapat mencapai 8 Ha dalam
satu tahun anggaran. Hal ini karena lahan tersebut adalah lahan tadah hujan,
sehingga ketergantungan air hujan sangat tinggi, sehingga kegiatan hanya
dapat dilaksanakan pada awal musim penghujan seluas 4 Ha dan yang
5
berikutnya segera setelah panen ditanam kembali seluas 4 Ha dengan
catatan curah hujan cukup.
Dari potensi kemampuan pelaksanaan kegiatan perbanyakan baik padi
maupun kedele, masih banyak ditemukan kendala yang menghambat
pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan secara maksimal. Kendala
tersebut antara lain sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi yang
sudah tidak layak atau tidak sesuai dengan potensi kegiatan yang ada di
kebun. Alat mesin pertanian yang sudah rusak dan tidak layak untuk
digunakan secara maksimal,
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman tanaman
pangan khususnya padi dan kedele yang bermutu tinggi.
b. Meningkatkan penyediaan benih sumber kelas BD yang diharapkan dapat
digunakan untuk penangkaran bagi para produsen sehingga dapat
menyediakan benih sumber kelas BP lebih banyak baik dari volume
maupun jumlah varietasnya.
c. Meningkatkan penyediaan benih sumber padi untuk kelas BP yang dapat
dimanfaatkan para produsen dan juga petani langsung, karena khusus di
Jawa Tengah benih kelas BP sudah ditanam langsung oleh petani sebagai
benih untuk memproduksi gabah konsumsi.
d. Meningkatkan penyediaan benih sumber kedele kelas BP bagi para
produsen benih kedele.
e. Senantiasa memproduksi benih yang selain diminati pasar juga benih
varietas unggul baru untuk menggantikan varietas lama yang sudah
cenderung rentan terhadap serangan OPT.
6
4. Sasaran
a. Tersedianya benih tanaman pangan bermutu bagi produsen, petani dan
masyarakat pada umumnya
b. Tersedianya benih sumber varietas unggul baru yang diharapkan dapat
diminati petani dan menggantikan varietas lama yang cenderung lebih
rentan terhadap serangan OPT.
c. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar dan
mahasiswa, serta study komperatif bagi instansi terkait lainnya dari dalam
dan luar daerah.
d. Menghasilkan retribusi daerah sesuai dengan peraturan dan kemampuan
kebun benih.
B. Penerima Manfaat
Yang menerima manfaat dari kegiatan ini adalah 7 (tujuh) kebun benih padi pada
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Surakarta, para produsen
benih tanaman pangan dan para petani.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode pelaksanaan
a. Perbanyakan benih padi dilaksanakan secara swakelola
b. Perbanyakan benih kedele dilaksanakan secara swakelola.
c. Perbaikan dan penataan lahan dilaksanakan secara swakelola.
d. Petugas kawal air dilaksanakan secara swakelola.
e. Rapat Koordinasi ketersediaan benih sumber diaksanakan secara
swakelola.
f. Pelatihan Penggunaan Alsintan dan Pemeliharaannnya dilaksanakan
secara swakelola.
7
g. Pengadaan peralatan kerja pendukung perbenihan dilaksanakan secara
penunjukan langsung.
h. Pengadaan alat dan mesin pertanian dilaksanakan dengan cara
penunjukkan langsung.
i. Pembuatan saluran air dilaksanakan dengan cara lelang terbuka,
dengan tahapan :
1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket
2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket
3. Fisik konstruksi 1 paket
j. Rehab gudang alat mesin pertanian dilaksanakan secara penunjukan
langsung, dengan tahapan :
1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket
2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket
3. Fisik konstruksi 1 paket
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1) Tahapan Pelaksanaan
a. Kegiatan lanjutan tahun sebelumnya langsung dilaksanakan sejak
awal tahun anggaran sesuai tahapan yang sudah terealisasi pada
tahun sebelumnya, pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
b. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan dimulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan, pembinaan, monitoring evaluasi dan
pelaporan.
8
2) Waktu pelaksanaan
Kegiatan
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
1) Kegiatan perbanyakan benih tanaman pangan khususnya padi dan kedele
diperlukan waktu minimal 5 (lima) bulan dalam satu periode, sehingga ada
kegiatan lanjutan pada setiap tahun berjalan.
2) Untuk kegiatan pengadaan alat mesin pertanian diperlukan waktu kurang
lebih 3 (tiga) bulan dari persiapan sampai dengan selesainya pekerjaan.
3) Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik diperlukan waktu 5 (lima)
bulan dari tahap persiapan sampai dengan selesainya pekerjaan.
E. Biaya Yang Diperlukan
Kegiatan pengembangan perbenihan tanaman pangan wilayah Surakarta
secara keseluruhan memerlukan biaya sebesar Rp 4.360.000.000,- ( empat
milyard tiga ratus enam puluh juta rupiah)
Surakarta, 7 Mei 2019
KEPALA BBTPH WILAYAH SURAKARTA,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 19902 2001
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan pengiriman surat dan dokumen-
dokumen lainnya
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan
Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.002
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Terpenuhinya kebutuhan pengiriman surat menyurat
2. Terpenuhinya kebutuhan materai
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: 1. 12 bulan pelayanan
2. 850 buah
Volume : 12 bulan pelayanan
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Pelayanan
Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
3. TujuanTujuan dilaksanakannya kegiatan Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat
dan Kearsipan Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi pelayanan
perkantoran dengan wujud kegiatan berupa pengiriman surat dan dokumen
lainnya serta pembelian benda-benda pos lainnya (materai).
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan surat-menyurat dengan instansi terkait.
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah
semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
Banyumas dan instansi lain yang merupakan mitra kerja dari BBTPH Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembelian
langsung kepada PT POS Indonesia untuk pembelian materai dan kepada
perusahaan jasa pengiriman untuk kegiatan pengiriman dokumen.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban kegiatan
Monitoring dan evaluasi
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Jasa Surat
Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh
juta lima ratus ribu rupiah).
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan
Kearsipan Perangkat Daerah Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
KEGIATAN PENINGKATAN SDM PENYULUHAN APBD TAHUN ANGGARAN 2020
KODE REKENING: 2.01.2.
01.04.28.15
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA
SKPD : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Bidang : Penyuluhan, Pasca Panen dan Bina Usaha
Program : Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian
Kegiatan : Peningkatan SDM Penyuluhan
Indikator Kinerja :
Input : Dana APBD TA 2019 Sebesar Rp. 3.500.000.000,-
(Tiga milyar lima ratus juta rupiah)
Output : 1. Peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Pertanian
2. Peningkatan kualitas pelayanan Balai Penyuluhan
3. Pertemuan koordinasi kelembagaan penyuluh/petani
Outcome : 1. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap SDM
Penyuluh sesuai dengan kompetensinya dalam mendukung
program strategis;
2. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pelaku utama dan
pelaku usaha di Balai Penyuluhan.
3. Terkoordinasinya pembinaan penyuluh di wilayah binaan
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Sasaran : Kelembagaan Penyuluhan, Penyuluh, Pelaku utama dan Pelaku
Usaha, Pemuda Tani
Lokasi : Kabupaten/Kota se Jawa Tengah
A. Latar Belakang
A.1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kegiatan:
1. Undang-Undang No. 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
2. Undang-Undang No. 19\2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani
3. Undang-Undang No. 23 \ 2014 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2015
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 23 \ 2014.
4. Permenpan Nomor: PER\02\MENPAN\2\2008 tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya
5. PermenPAN & RB Nomor: 27 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya
6. Surat Edaran Menpan Nomor: B-299-M.PAN-2-2007 tanggal 9
Februari 2007 perihal Pengangkatan Tenaga Penyuluh Pertanian
7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 146.1-Kpts-KP.320-3-2007
tentang Hasil Seleksi Pengadaan THL TBPP dan THL TB POPT
Departemen Pertanian
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 273/Kpts/OT.160/4/2007
digantikan dengan Peraturan Menteri Pertanian
Nomor:82/Permentan/OT.140/8/2013 (Lampiran III berisi Pedoman
LAKUSUSI)
9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi
Jawa Tengah
10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2019-2024.
11. Peraturan Menteri Pertanian No. 26/Permentan/OT.140/4/2012 tentang
Pedoman Balai Penyuluhan.
12. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian No. 18/Per/SM.600/J/03/13 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penumbuhan dan Pengembangan Pos Penyuluhan Desa
13. Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi Balai Penyuluhan Kecamatan.
14. Peraturan Menteri Pertanian No. 28/Permentan/OT.140/4/2012 tentang
Pedoman Penilaian Balai Penyuluhan Kecamatan Berprestasi.
A.2. Gambaran Umum:
Sesuai Permentan No. 3 Tahun 2018 Tentang Pedoma
Penyelenggaraan Penyuluhan, dinas yang menyelenggarakan fungsi
Penyuluhan Pertanian di daerah provinsi berfungsi sebagai penyelenggara
Penyuluhan Pertanian dan pengelola satuan administrasi pangkal
(satminkal) Penyuluh Pertanian di daerah provinsi. Dinas Provinsi yang
memiliki potensi komoditas pertanian dominan ditetapkan sebagai pengelola
satuan administrasi pangkal (satminkal) Penyuluh Pertanian. Tugas Dinas
tersebut adalah:
a. Melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi lintas sektor, optimalisasi
partisipasi, advokasi masyarakat dengan melibatkan unsur pakar, dunia
usaha, institusi terkait, perguruan tinggi, dan sasaran penyuluhan;
b. Menyusun kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian provinsi yang
sejalan dengan kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian nasional;
c. Melakukan diseminasi inovasi dan penerapan teknologi pertanian;
d. Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi
Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk mengembangkan usahanya dan
memberikan umpan balik kepada pemerintah daerah;
e. Melaksanakan peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian PNS,
Swadaya, Swasta dan Pemuda Tani Inovatif;
f. Mengembangkan sistem manajemen informasi Penyuluhan Pertanian;
g. Mengembangkan dan menguatkan KEP;
h. Melaksanakan penyeliaan, pemantauan dan evaluasi Penyuluhan
Pertanian; dan
i. Fasilitasi alokasi dan distribusi sumber daya Penyuluhan Pertanian.
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai
tugas meningkatkan Kompetensi SDM Penyuluh maupun Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha pertanian. Melalui Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah
dan APBN Dekonsentrasi Kementerian Pertanian upaya-upaya tersebut
dilakukan. Fokus anggaran melalui APBD untuk Tahun Anggaran 2019
yaitu:
1. Terselenggaranya penguatan Balai Penyuluhan Pertanian dalam
pelayanan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha
2. Terselenggaranya Magang bagi Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku
Usaha/Pemuda Tani
3. Terselenggaranya Bintek bagi Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku Usaha/Pemuda Tani
4. Terselenggaranya seminar penyuluh.
5. Terselenggaranya pertemuan koordinasi Penyuluh/ Poktan / Gapoktan
/ KTNA / Pelaku Utama Pelaku Usaha / Pemuda Tani
6. Terselenggaranya lokakarya penyuluh
7. Terselenggaranya pembinaan dan evaluasi kinerja penyuluh
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas (pengetahuan, sikap,
dan keterampilan) pada aspek SDM penyuluh dan kelembagaan penyuluhan.
Sedangkan Tujuannya yaitu: Termotivasinya pembelajaran pelaku utama pelaku
usaha dalam proses penyelenggaraan penyuluhan.
C. RUANG LINGKUP KEGIATAN
1. Peningkatan SDM Penyuluh Pertanian
a. Magang Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku Usaha/Pemuda Tani 500 orang
b. Bintek Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku Usaha/Pemuda Tani 2.700 orang c. Terselenggaranya lokakarya penyuluh 100 orang
d. Terselenggaranya seminar penyuluh sejumlah 200 orang
e. Terselenggaranya pembinaan dan evaluasi kinerja penyuluh 800 orang
2. Meningkatkan Kualitas Balai Penyuluhan dan Pos Penyuluhan Pedesaan
a. Penguatan kelembagaan BPP 20 Unit/Kecamatan
b. Demplot percontohan BPK 20 Unit/Kecamatan
3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan
a. Fasilitasi pertemuan koordinasi penyuluh
b. Fasilitasi pertemuan Poktan/Gapoktan/KTNA/PUPU/Pemuda Tani
4. Kunjungan dan supervisi serta monitoring evaluasi ke wilayah binaan di
kab/kota.
D. SASARAN :
1. Penyuluh Pertanian PNS, THL TBPP,Penyuluh Swadaya, Pelaku Utama
Pelaku Usaha/ Pemuda Tani
2. Kelembagaan Penyuluhan
E. LOKASI KEGIATAN:
Kegiatan dilaksanakan di 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah
F. JADWAL KEGIATAN:
Kegiatan rencana dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Desember
Tahun 2020
RENCANA JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011
12
1 Penguatan BPP
2 Magang Penyuluh/PUPU/Pemuda Tani
3 Bintek Penyuluh/PUPU/Pemuda Tani
4 Seminar penyuluh
5 Fasilitasi pertemuan koordinasi Penyuluh
6
Fasilitasi pertemuan koordinasi Poktan/Gapoktan/KTNA/PUPU/Pemuda Tani
7 Lokakarya Penyuluh
8 Pembinaan dan Evaluasi Kinerja penyuluh
G. KELUARAN
Termotivasi dan Meningkatkan Kapasitas SDM dan Kelembagaan penyuluh
H. ANGGARAN
Seluruh dana dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.500.000.000,-
(Tiga milyar lima ratus ribu rupiah) untuk pelaksanaan kegiatan ini dibebankan
pada SKPD Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah TA 2020.
I. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja ini disusun secara sederhana singkat padat, agar
mudah difahami , dan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.
Ungaran, Mei 2019
KEPALA BIDANG PENYULUHAN, PASCA PANEN
DAN BINA USAHA PROVINSI JAWA TENGAH
drh. HARJULI HATMONO, M.Si. NIP. 19620703 199203 1 013
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terpeliharanya gedung kantor dalam rangka optimalisasi
pelayanan publik
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.0012
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Pembuatan gudang pupuk dan alsin KB Kandeman
2. Pembuatan rumah alsin KB Kramat
3. Rehab gudang benih KB Gamer
4. Rehab gudang benih KB Gamer
5. Rehab gudang benih KB Harjosari
6. Pembuatan pagar KB Kandeman
7. Pembuatan pagar dan penataan lingkungan KB
Petarukan
8. Pembuatan pagar KB Rowobelang
9. Rehab gudang dan lantai jemur KB Gamer unit Baros
(DAK)
10. Rehab gedung dan pagar KB Karanganyar
11. Pembuatan pagar KB Gamer unit Baros (DAK)
12. Pembuatan showroom benih KB Maos
13. Pembuatan jalan usaha tani KB Kramat
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: - paket pekerjaan
Volume : 1. 2 unit
2. 1 paket
3. 1 paket
4. 1 paket
5. 1 paket
6. 2 unit
7. 1 paket
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
8. 1 paket
9. 1 paket
10. 1 paket
11. 1 paket
12. 1 paket
13. 1 paket
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Rehab
Gedung Kantor Perangkat Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah
adalah untuk menyediakan gedung kantor maupun gudang penyimpanan alat-alat
dan mesin pertanian serta sarana produksi lain di kebun dinas. hal ini
dimaksudkan untuk keamanan peralatan tersebut.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan gedung kantor dan gudang penyimpanan di BBTPH Wilayah
Banyumas dan kebun dinas.
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua
pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah antara lain:
a. Pengadaan langsung kepada perusahaan penyedia barang/jasa yang
memenuhi persyaratan untuk pengadaan jasa konstruksi dengan pagu paling
banyak Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
b. Pelelangan sederhana kepada perusahaan penyedia barang/jasa yang
memenuhi persyaratan untuk pengadaan jasa konstruksi dengan pagu di atas
Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Perencanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan pekerjaan
Monitoring dan evaluasi
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Sarana dan
Prasarana Kantor adalah sebesar Rp. 4.800.000.000,- (Empat milyar delapan ratus
juta rupiah). dengan rincian/wujud kegiatan sebagai berikut:No Uraian Volume Satuan Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Pembuatan gudang pupuk dan alsinkb. Kandeman 2 unit 483.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 24.150.000 24.150.000
Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 14.490.000 14.490.000
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 5
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Fisik Konstruksi 1 Paket 439.530.000 439.530.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 4.830.000 4.830.0002 Pembuatan rumah alsin kb. Kramat 197.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 9.850.000 9.850.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 5.910.000 5.910.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 179.270.000 179.270.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 1.970.000 1.970.000
3 Rehab gudang benih kb. Gamer 215.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.0004 Rehab gudang benih kb. Bojongsari 215.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.000
5 Rehab gudang benih kb. Harjosari 215.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.0006 Pembuatan pagar kb. Kandeman 2
unit (DAK) 1.215.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 60.750.000 60.750.000
Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 36.450.000 36.450.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 1.105.650.000 1.105.650.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 12.150.000 12.150.000
7 pembuatan pagar dan penataanlingkungan kb. Petarukan 215.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000
Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 6.450.000 6.450.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.0008 Pembuatan pagar kb. Rowobelang 500.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 25.000.000 25.000.000
Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 15.000.000 15.000.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 455.000.000 455.000.000
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 6
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 5.000.000 5.000.0009 Rehab gudang dan lantai jemur kb.
Gamer unit Baros (DAK) 500.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 50.000.000 50.000.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 15.000.000 15.000.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 430.000.000 430.000.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 5.000.000 5.000.00010 Rehab gedung dan pagar kb.
Karanganyar 215.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.000
11 Pembuatan pagar kb. Gamer unitBaros (DAK) 500.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 25.000.000 25.000.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 15.000.000 15.000.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 455.000.000 455.000.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 5.000.000 5.000.00012 Pembuatan showroom benih kb.
Maos 215.000.000
Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000
Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000
Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000
Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.00013 Pembuatan jalan usaha tani kb.
Kramat 115.000.000
pembuatan jalan usaha tani 1 paket 115.000.000 115.000.000
JUMLAH 4.800.000.000
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat
Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
KEGIATAN PENYUSUNAN PROGRAMA DAN RENCANA KERJA
PENYULUHAN
APBD TAHUN ANGGARAN 2020
KODE REKENING: 2.01.2.01.04.28.15
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
PROVINSI JAWA TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA
Program : Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian
Hasil : Persentase jumlah SDM yang ditingkatkan kapasitasnya
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Penyusunan Programa Dan Rencana Kerja Penyuluhan
Sub Kegiatan : 1. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan
2. Kegiatan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
Tingkat Provinsi Jawa Tengah, meliputi :
a. Mimbar Sarasehan
b. Temu Tugas Sinkronisasi Programa Penyuluhan
Pertanian
c. Temu Teknis Penyusunan Programa Penyuluhan
Pertanian
d. Temu Tugas Evaluasi Programa Penyuluhan Pertanian
3. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian
a. Rapat Koordinasi Pengurus Komisi Penyuluhan
Pertanian
b. FGD Komisi Penyuluhan Pertanian
c. Workshop Komisi Penyuluhan Pertanian
Indikator Kinerja
Input : Dana APBD TA 2020 Sebesar Rp. 750.000.000,-
(Tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
Satuan Ukur dan
Jenis Keluaran
: 1. Tersusunnya Dokumen Rencana Kerja Tahunan Penyuluh
dan Programa Penyuluhan Pertanian.
2. Terlaksanakannya kegiatan pemberian penghargaan untuk
Kelembagaan Penyuluhan/Pelaku Utama/Usaha, Penyuluh
Serta Pelaku Utama/Usaha
3. Terfasilitasnya kegiatan Komisi Penyuluhan Pertanian Jawa
Tengah
Volume : 1. Jumlah Dokumen Rencana Kerja Penyuluh Pertanian
(1 Dokumen)
2. Jumlah Dokumen Programa Penyuluhan Pertanian
(1 Dokumen)
3. Kegiatan Pemberian Penghargaan untuk Kelembagaan
Penyuluhan/Pelaku Utama/Usaha, Penyuluh Serta Pelaku
Utama/Usaha (1 kali).
4. Fasilitasi kepada Komisi Penyuluhan Pertanian Jawa
(1 kali).
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/ Kebijakan
a) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan;
b) Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:
47/Permentan/Sm.010/9/2016 Tentang Pedoman Penyusunan Programa
Penyuluhan Pertanian;
c) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/Ot.140/7/2009 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian Dan
Angka Kreditnya;
d) Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
67/Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani;
e) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/Permentan/OT.140/3/ 2011 tentang
Pedoman Penilaian Penyuluh Pertanian Teladan;
f) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/Permentan/OT.140/3/2011 tentang
Pedoman Penilaian Penyuluh Pertanian Swadaya Teladan;
g) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/OT.140/4/2012 tentang
Pedoman Penilaian Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian
Teladan;
h) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 54/Permentan/KP.120/7/2007 tentang
Pedoman Penilaian Petani Berprestasi;
i) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penilaian Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi;
j) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17/Permentan/OT.140/3/2011 tentang
Pedoman Penilaian Gabungan Kelompok Tani Berprestasi;
k) Petunjuk Teknis Penghargaan Kelompok Tani Berprestasi Bidang Tanaman
Pangan Tahun 2016;
2. Gambaran Umum
Tugas seorang penyuluh pertanian sebelum melaksanakan kegiatan dan
pekerjaan yaitu membuat pedoman kegiatan dalam bentuk programa penyuluhan
dan rencana kerja penyuluhan. Kedua dokumen tersebut menjadi pedoman
kegiatan dalam 1 tahun kegiatan. Dalam rangka meningkatkan Kualitas dan
Kapasitas Penyuluh, Pelaku Usaha agar dapat mendukung program pemerintah
maka perlu adanya penghargaan kepada Penyuluh, Pelaku Usaha dan
Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Kategori yang dilombakan dan diberi
penghargaaan yaitu :
a. Penyuluh Pertanian Teladan (PNS/ THl-TBPP) ;
b. Penyuluh Swadaya Teladan;
c. Petani Teladan;
d. Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Berprestasi;
e. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berprestasi;
f. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Berprestasi;
g. Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) Berprestasi;
h. Kelompok Tani Upsus PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai).
Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi Jawa Tengah sebagai mitra kerja
Pmemerintah Provinsi Jawa Tengah bertugas mendorong percepatan
pembangunan pertanian agar swasembada dan swasembada pangan dapat
dipertahankan. Tugas komisi penyuluhan pertanian ini di tingkat provinsi sebagai
bahan penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian di provinsi
sekaligus memberikan masukan bagi Gubernur. Oleh sebab itu, dengan fasilitasi
kepada komisi penyuluhan ini diharapkan memberikan masukan kepada
pemerintah provinsi dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan pertanian.
3. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah (a) terciptanya dokumen rencana penyuluhan, (b)
meningkatnya Kualitas dan Kapasitas Penyuluh, Pelaku Usaha serta (c)
menfasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian.
4. Sasaran
Sasaran Kegiatan Penyusunan Programa dan Rencana Kerja Penyuluhan Provinsi
Jawa Tengah adalah penyuluh dan kelembagaannya sehingga meningkat kapasitas
kelembagaan penyuluhan dan kinerja penyuluh dalam menyelenggarakan sistem
penyuluhan sesuai dengan programa dan rencana kerjanya.
B. Penerima Manfaat
Penerima Manfaat kegiatan ini adalah :
1. Penyuluh Pertanian (PNS/ THL-TBPP);
2. Penyuluh Pertanian Swadaya;
3. Petani;
4. Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);
5. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP);
6. Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) ;
7. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan);
8. Kelompok Tani Upsus PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai).
9. Komisi Penyuluhan Pertanian
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara :
a) Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan dan Programa Penyuluhan Pertanian
disusun secara melalui metode paparan, diskusi, rapat koordinasi serta evaluasi
kegiatan penyuluhan.
b) Pemberian Penghargaan dilakukan secara bertahap dengan metode Seleksi
calon penerima penghargaan secara administrasi dan Observasi lapangan.
c) Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian dilaksanakan dengan metode paparan,
diskusi, rapat koordinasi serta evaluasi kegiatan penyuluhan.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a) Tahapan Pelaksanaan
1. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan dan Programa Penyuluhan
Pertanian disusun secara bertahap dimulai dari kegiatan identifikasi
potensi wilayah, temu penyusunan dan penyusunan programa.
2. Pemberian Penghargaan dilakukan secara bertahap dengan metode
Verifikasi Administrasi Calon Penerima Penghargaan, Verifikasi Lapang
Calon Penerima Penghargaan serta Penetapan Calon Penerima
Penghargaan dengan SK Gubernur.
3. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian dilaksanakan dengan Rapat
koordinasi bulanan, forum discussion group (FGD), serta terakhir
dilakukan Workshop dalam mengevaluasi kegiatan penyuluhan
pertanian.
b) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
1. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan dapat dicapai pada Bulan ke 2.
2. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dapat dicapai pada Bulan ke 12.
3. Pemberian Penghargaan dapat dicapai pada Bulan ke 8.
4. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian dapat dicapai pada Bulan ke 11.
E. Biaya Yang Diperlukan
Kegiatan Penyusunan Programa Dan Rencana Kerja Penyuluhan memerlukan biaya
APBD TA 2020 Sebesar Rp. 750.000.000,- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Ungaran, Mei 2019
KEPALA BIDANG PENYULUHAN, PASCA PANEN
DAN BINA USAHA (P2BU)
drh. HARJULI HATMONO,M.Si NIP. 19620703 199203 1 013
KERANGKA ACUAN (KAK) Progrm : Program Pengembangan Agribisnis
Hasil : Meningkatnya produksi Benih Hortikultura
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah Semarang
A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi / Kebijakan
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Semarang berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 113 tahun 2016, tanggal 27 Desember 2016, merupakan salah satu UPTD Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah mempunyai luas wilayah kerja meliputi 16 kebun benih. Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai fungsi :
1. Menyusunan rencana teknis operasional perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.
2. Melaksanakan kebijakan teknis operasional tanaman pangan dan hortikultura.
3. Melaksanakan pembinaan teknis penyuluhan perbenihan dan budidaya tanaman pangan dan hortikultura.
4. Melaksanakan produksi dan pemasaran benih/ bibit tanaman pangan dan hortikultura.
5. Melaksanakan pengujian dan atau percobaan perbenihan peralatan dan mesin pertanian
6. Mengkaji dan menganalisis teknis operasional pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
7. Melaksanakan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas dinas. 8. Mengelola ketata usahaan
2. Gambaran Umum Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul merupakan faktor
penentu potensi hasil yang dapat dicapai dalam budidaya tanaman. Sistem
produksi benih yang meliputi penyediaan varietas unggul, produksi benih,
pengendalian mutu dan distribusinya telah dikembangkan di Indonesia
khususnya di Jawa Tengah. Penggunaan varietas unggul telah berhasil
meningkatkan produksi pangan nasional, namun belum seimbang dengan
perkembangan kebutuhan benih. Dengan berkembangnya industri benih
swasta serta keharusan Lembaga Pemerintah untuk meningkatkan daya
saing dalam menghasilkan varietas unggul dan benih bermutu, kebutuhan
akan fasilitas, dana dan SDM akan semakin meningkat.
Kemandirian perbenihan nasional merupakan salah satu komponen dan
kunci utama dalam pencapaian target pembangunan pertanian di Indonesia.
Bidang perbenihan telah memegang peranan yang sangat penting dan
strategis dalam akselerasi pembangunan pertanian. Melalui benih kita bisa
meningkatkan produksi, mutu, dan standar kualitas produk pertanian baik
dalam sektor tanaman pangan maupun hortikultura. Karena memiliki peran
strategis bidang ini maka perlu mendapatkan perhatian lebih dari para
stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. Terutama dalam mewujudkan
kemandirian perbenihan nasional. Ada tiga komponen utama yang diperlukan
dalam upaya membangun kemandirian perbenihan di Indonesia. Yaitu,
pengembangan varietas unggul baru, pengembangan kualitas benih, dan
aspek penggunaannya, baik dari segi penyebaran maupun pengawasan dan
pengendaliannya
3. Tujuan
Balai Benih sebagai lembaga Pemerintah yang berfungsi sebagai pengelola maupun produsen benih yang mendukung kebijakan Pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan sudah seharusnya mampu memproduksi benih untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Peranan Balai Benih sebagai produsen benih Pemerintah yang bersertifikat dan harga terjangkau oleh masyarakat petani merupakan langkah untuk menuju kemandirian perbenihan
4. Sasaran Kegiatan penyediaan benih bermutu dan bersertifikat menjadi tugas
pokok Balai Benih meskipun produksi benih yang dihasilkan masih relatif kecil, namun Balai Benih mendorong penangkar benih untuk dapat meningkatkan produksi benihnya guna mencukupi kebutuhan benih berkualitas bagi petani
B. Penerima Manfaat
Penerima Manfaat dari kegiatan Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah Semarang adalah masyarakat sekitar Kebun benih Balai Benih TPH Wilayah Semarang pada kususnya dan Masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan secara swakelola dan pengadaan LS
2. Tahab dan Waktu Pelaksanaan 1) Tahab Pelaksanaan
a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Pembinaan d. Monev e. Pelaporan
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Persiapan Pelaksanaan Pembinaan Monev Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah Semarang di Balai Benih Tanaman Pangan Wilayah Semarang dilaksanakan selama satu tahun mulai dari Januari sampai dengan Desember 2020.
E. Biaya Yanng Diperlukan Kegiatan Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah semarang dengan total biaya sebesar Rp 1.400.000.000,- ( Satu miliyar empat ratus juta rupiah)
Ungaran, 31 Mei 2019
KEPALA BLAI BENIH TPH WILAYAH SEMARANG
IR. RINI BUDININGSIH, M.Si NIP. 196304221989032005
KERANGKA ACUAN (KAK) Progrm : Program Pengembangan Agribisnis
Hasil : Meningkatnya produksi Benih Tanaman Pangan
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Semarang
A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi / Kebijakan
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Semarang berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 113 tahun 2016, tanggal 27 Desember 2016, merupakan salah satu UPTD Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah mempunyai luas wilayah kerja meliputi 16 kebun benih. Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai fungsi :
1. Menyusunan rencana teknis operasional perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.
2. Melaksanakan kebijakan teknis operasional tanaman pangan dan hortikultura.
3. Melaksanakan pembinaan teknis penyuluhan perbenihan dan budidaya tanaman pangan dan hortikultura.
4. Melaksanakan produksi dan pemasaran benih/ bibit tanaman pangan dan hortikultura.
5. Melaksanakan pengujian dan atau percobaan perbenihan peralatan dan mesin pertanian
6. Mengkaji dan menganalisis teknis operasional pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
7. Melaksanakan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas dinas. 8. Mengelola ketata usahaan
2. Gambaran Umum Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul merupakan faktor
penentu potensi hasil yang dapat dicapai dalam budidaya tanaman. Sistem
produksi benih yang meliputi penyediaan varietas unggul, produksi benih,
pengendalian mutu dan distribusinya telah dikembangkan di Indonesia
khususnya di Jawa Tengah. Penggunaan varietas unggul telah berhasil
meningkatkan produksi pangan nasional, namun belum seimbang dengan
perkembangan kebutuhan benih. Dengan berkembangnya industri benih
swasta serta keharusan Lembaga Pemerintah untuk meningkatkan daya
saing dalam menghasilkan varietas unggul dan benih bermutu, kebutuhan
akan fasilitas, dana dan SDM akan semakin meningkat.
Kemandirian perbenihan nasional merupakan salah satu komponen dan
kunci utama dalam pencapaian target pembangunan pertanian di Indonesia.
Bidang perbenihan telah memegang peranan yang sangat penting dan
strategis dalam akselerasi pembangunan pertanian. Melalui benih kita bisa
meningkatkan produksi, mutu, dan standar kualitas produk pertanian baik
dalam sektor tanaman pangan maupun hortikultura. Karena memiliki peran
strategis bidang ini maka perlu mendapatkan perhatian lebih dari para
stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. Terutama dalam mewujudkan
kemandirian perbenihan nasional. Ada tiga komponen utama yang diperlukan
dalam upaya membangun kemandirian perbenihan di Indonesia. Yaitu,
pengembangan varietas unggul baru, pengembangan kualitas benih, dan
aspek penggunaannya, baik dari segi penyebaran maupun pengawasan dan
pengendaliannya
3. Tujuan
Balai Benih sebagai lembaga Pemerintah yang berfungsi sebagai pengelola maupun produsen benih yang mendukung kebijakan Pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan sudah seharusnya mampu memproduksi benih untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Peranan Balai Benih sebagai produsen benih Pemerintah yang bersertifikat dan harga terjangkau oleh masyarakat petani merupakan langkah untuk menuju kemandirian perbenihan
4. Sasaran Kegiatan penyediaan benih bermutu dan bersertifikat menjadi tugas
pokok Balai Benih meskipun produksi benih yang dihasilkan masih relatif kecil, namun Balai Benih mendorong penangkar benih untuk dapat meningkatkan produksi benihnya guna mencukupi kebutuhan benih berkualitas bagi petani
B. Penerima Manfaat
Penerima Manfaat dari kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Semarang adalah masyarakat sekitar Kebun benih Balai Benih TPH Wilayah Semarang pada kususnya dan Masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan secara swakelola dan pengadaan LS
2. Tahab dan Waktu Pelaksanaan 1) Tahab Pelaksanaan
a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Pembinaan d. Monev e. Pelaporan
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Persiapan Pelaksanaan Pembinaan Monev Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan Pengembangan Perbenihan di Balai Benih Tanaman Pangan Wilayah Semarang dilaksanakan selama dua kali musim tanam untuk padi dan satu musim tanam untuk palawija dalam satu tahun.
E. Biaya Yanng Diperlukan Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah semarang dengan total biaya sebesar Rp 5.300.000.000,- ( Lima milyar tiga ratus juta rupiah).
Ungaran, 31 Mei 2019
KEPALA BLAI BENIH TPH WILAYAH SEMARANG
IR. RINI BUDININGSIH, M.Si NIP. 196304221989032005
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : 1. Anggaran APBD Murni
2. Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)
Indikator Kinerja : Terwujudnya Rehab Gedung Kantor Perangkat
Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Rehab Gedung
Kantor Perangkat Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
2
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. BBTPH Wilayah Surakarta
2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
- Tender/Lelang
3
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah dengan total biaya sebesar Rp.
4.000.000.000,- ( Empat miliar rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan
Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : -
Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Bahan Bacaan/Buku
Perpustakaan Perangkat Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Bahan
Bacaan/Buku Perpustakaan Rapat Perangkat
Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2. Gambaran Umum
2
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. ASN BBTPH Wilayah Surakarta
2. Masyarakat umum
C. Strategi Pencapaian Keluaran
3
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah dengan
total biaya sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan
Perkantoran Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : Belanja Jasa Kebersihan
Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Jasa Kebersihan dan
Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Kebersihan dan
Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah.
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta
2. Masyarakat umum
3
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat
Daerah dengan total biaya sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan puluh juta
rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan
Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : 1. Belanja perangko,Materai dan Benda Pos
lainnya
2. Belanja Paket/Pengiriman
Indikator Kinerja : Terwujudnya Pelayanan Jasa Surat Menyurat
dan Kearsipan Perangkat Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Surat Menyurat
dan Kearsipan perangkat Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta
2. Masyarakat umum
3
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
dengan total biaya sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan /
Rumah Dinas/Gedung Kantor/Kendaraan Dinas/
Operasional Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : 1. Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas /
Operasional
2. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Indikator Kinerja : Terwujudnya Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah
Jabatan / Rumah Dinas/Gedung Kantor/
Kendaraan Dinas/ Operasional Perangkat
Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Bahan
Bacaan/Buku Perpustakaan Rapat Perangkat
Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. BBTPH Wilayah Surakarta
2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta
3
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan / Rumah Dinas/Gedung Kantor/
Kendaraan Dinas/ Operasional Perangkat Daerah dengan total biaya sebesar Rp.
250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Kantor dan
Rumah Tangga Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : 1. Belanja Pemeliharaan Pralatan dan Mesin
2. Belanja Pemeliharaan Lingkungan Kantor
Indikator Kinerja : Terwujudnya Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana
Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan
Rutin/Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga
Perangkat Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
2
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. BBTPH Wilayah Surakarta
2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
3
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat
Daerah dengan total biaya sebesar Rp. 100.000.000,- ( Seratus juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah
Sub Kegiatan : Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah
Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Jaminan Barang Milik
Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Premi Asuransi
Barang Milik Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
2
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta
2. Masyarakat umum
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
3
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah dengan total biaya sebesar
Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik
Perangkat Daerah
Sub Kegiatan : 1. Belanja Telepon
2. Belanja Air
3. Belanja Listrik
Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Jasa Komunikasi, Air
dan Listrik Perangkat Daerah
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air
dan Listrik Perangkat Daerah
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta
2. Masyarakat umum
3
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Pengadaan langsung swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah dengan
total biaya sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Penyediaan Perlengkapan Pendukung
Perkantoran
Sub Kegiatan : 1. Belanja Alat Listrik dan Elektronika
2. Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan
Pembersih
3. Belanja pengisian Tabung Gas
4. Belanja Pengisian Tabung Pemadam
Kebakaran
Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Perlengkapan
Pendukung Perkantoran
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan
Perlengkapan Pendukung Perkantoran
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. BBTPH Wilayah Surakarta
2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta
3
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
- Pengadaan Langsung Swakelola
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Peyediaan Perlengkapan Pendukung Perkantoran dengan total biaya
sebesar Rp. 20.000.000,- ( Dua puluh juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE
APBD TA. 2020
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Penyediaan Sarana dan Prasarana kantor
Sub Kegiatan : 1. Belanja Alat Tulis Kantor
2. Belanja Cetak dan Penggandaan
3. Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Sarana dan Prasarana
kantor
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Sarana
dan Prasarana kantor
Volume : 1 tahun
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi
JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman
86-92).
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah
Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok
2
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis
penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.
BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi
Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik
[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7
(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)
Kebun Benih Hortikultura.
3. Tujuan
a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bermutu tinggi.
b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.
4. Sasaran
a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi
produsen, petani dan masyarakat pada umumnya
b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,
petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi
terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.
B. PENERIMA MANFAAT
1. BBTPH Wilayah Surakarta
2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
- Pengadaan langsung Swakelola
- Pengadaan langsung kontraktual
3
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring
dan Evaluasi, Pelaporan
2. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
12 bulan ( 1 tahun anggaran)
E. Biaya yang diperlukan
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana kantor dengan total biaya sebesar Rp.
100.000.000,- ( Seratus juta rupiah).
Surakarta, 07 Mei 2019
Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,
Ir. NENI ERNAWATI S., MP
NIP 19620710 199002 2001
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik
Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.003
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Terpenuhinya kebutuhan komunikasi (telepon, faksimili
dan internet)
2. Terpenuhinya kebutuhan listrik
3. Terpenuhinya kebutuhan air
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Jumlah bulan pelayanan
Volume : 12 bulan pelayanan
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan
Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan
Listrik Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi kebutuhan komunikasi
(telepon, faksimili dan internet), kebutuhan air dan kebutuhan listrik dalam rangka
memperlancar kegiatan pelayanan kepada masyarakat umum.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan komunikasi, air dan listrik.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah
semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas dan instansi lain yang merupakan mitra kerja dari BBTPH Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembayaran
langsung dengan menggunakan kwitansi atau bukti pembayaran lainnya kepada
perusahaan penyedia jasa komunikasi (PT. Telkom), air (PDAM) dan listrik (PT.
PLN).
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban kegiatan
Monitoring dan evaluasi
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Jasa
Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 227.000.000,-
(Dua ratus dua puluh tujuh juta rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik
Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan
kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terlindunginya aset daerah berupa 1 unit kendaraan dinas
roda 4
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Millik Daerah
3.03.3.03.01.01.004
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : Terlindunginya aset daerah berupa kendaraan dinas roda
4
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: unit
Volume : 1 unit
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan
Jaminan Barang Milik Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah
adalah untuk melindungi aset daerah berupa kendaraan dinas bermotor roda 4
sebanyak 1 (satu) unit dari berbagai macam resiko kerusakan maupun resiko
kerugian lainnya.
4. SasaranSasaran dalam kegiatan ini adalah kendaraan dinas bermotor roda 4
sebanyak 1 (satu) unit.
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah
pengguna kendaraan dinas roda 4 dimaksud.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembayaran
langsung dengan menggunakan kwitansi atau bukti pembayaran lainnya kepada
perusahaan penyedia jasa asuransi kendaraan bermotor.2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban kegiatan
Monitoring dan evaluasi
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Jaminan
Barang Milik Daerah adalah sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah).
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik
Daerah Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas ini disusun
untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terlaksananya kegiatan perjalanan dinas dalam rangka
menghadiri pertemuan/rapat baik di dalam maupun di luar
daerah
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan
Luar Daerah Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.006
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : Terlaksananya kegiatan perjalanan dinas dalam rangka
menghadiri pertemuan/rapat baik di dalam maupun di luar
daerah
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Tahun anggaran
Volume : 1 (satu) tahun anggaran
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam
dan Luar Daerah Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi kebutuhan
perjalanan dinas dalam rangka menghadiri undangan rapat/pertemuan baik di
dalam maupun di luar daerah.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya
rapat/pertemuan di dalam maupun di luar daerah sehingga fungsi koordinasi
dengan instansi lain dapat terjalin dengan baik.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah
semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara
pertanggungjawaban langsung dengan menggunakan format perjalanan dinas
yang telah ditentukan.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban kegiatan
Monitoring dan evaluasi
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah adalah sebesar Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah).
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi
Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam
proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terlaksananya kegiatan koordinasi intern dan antar
instansi melalui rapat/pertemuan dan kunjungan tamu dari
instansi lain.
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat
Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.007
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : Terlaksananya kegiatan koordinasi intern dan antar
instansi melalui rapat/pertemuan dan kunjungan tamu dari
instansi lain
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Jumlah bulan/tahun pelayanan
Volume : 1 (satu) tahun anggaran
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Pelayanan
Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum
Rapat Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi penyediaan makanan dan
minuman dalam rangka pelaksanaan rapat/pertemuan dan dalam rangka
menerima kunjungan tamu dari instansi lain.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya
rapat/pertemuan di dalam maupun di luar daerah sehingga fungsi koordinasi
dengan instansi lain dapat terjalin dengan baik.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua
pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas dan para tamu yang melaksanakan kunjungan ke BBTPH Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembelian
langsung dengan bentuk pertanggungjawaban berupa kwitansi/bukti pembelian
secara langsung.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban kegiatan
Monitoring dan evaluasi
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Penyediaan
Makan Minum Rapat Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta
lima ratus ribu rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan
Minum Rapat Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses
pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terlaksananya pengadaan bahan bacaan berupa surat
kabar, buku, maupun media cetak lainnya.
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan
Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.008
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Terlaksananya pengadaan tabloid pertanian sebanyak
1 eksemplar per minggu dalam 1 tahun (56 buah)
2. Terlaksananya pengadaan majalah pertanian
sebanyak 2 eksemplar per bulan dalam 1 tahun (24
buah)
3. Terlaksananya langganan surat kabar harian
sebanyak 2 jenis surat kabar selama 1 tahun
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Buah/eksemplar/tahun
Volume : 1. Tabloid 56 buah
2. Majalah pertanian 24 buah
3. Surat kabar 1 tahun
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan
Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku
Perpustakaan Perangkat Daerah adalah untuk menyediakan bahan bacaan bagi
pegawai/staf BBTPH Wilayah Banyumas sehingga mereka dapat mengakses
informasi-informasi penting dari dunia luar.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah tersalurkannya akses
informasi kepada pegawai/staf BBTPH Wilayah Banyumas.
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua
pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara
berlangganan langsung kepada agen penyedia surat kabar dengan bentuk
pertanggungjawaban berupa kwitansi/bukti pembelian.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban kegiatan
Monitoring dan evaluasi
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Bahan
Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 5.000.000,-
(Lima juta rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku
Perpustakaan Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses
pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Meningkatnya kualitas peralatan kantor dan rumah tangga
dalam rangka optimalisasi pelayanan publik
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan
Rumah Tangga Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01.0010
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Pemeliharaan peralatan dan mesin
2. pemeliharaan komputer dan printer
3. Pemeliharaan AC
4. Pemeliharaan taman lingkungan BBTPH
5. Pemeliharaan taman lingkungan kebun dinas
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Tahun/unit
Volume : 1. 1 tahun
2. 1 tahun
3. 20 unit
4. 1 paket
5. 11 paket
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan
Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat
Daerah.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana
Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah adalah untuk memelihara peralatan
peralatan kantor dan mesin pertanian agar selalu dalam kondisi siap untuk
digunakan serta pemeliharaan lingkungan kantor agar tercipta kondisi lingkungan
yang nyaman.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah pemeliharaan perlatan
kantor dan mesin pertanian serta lingkungan kantor dan kebun dinas.
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua
pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah antara lain:
a. Pembelian langsung terhadap perbaikan peralatan/mesin yang mengalami
kerusakan dengan bentuk pertanggungjawaban berupa kwitansi/bukti
pemeliharaan/perbaikan.
b. Penggunaan tenaga kerja (HOK) untu pemeliharaan lingkungan kantor dan
kebun dinas dengan bentuk pertanggungjawaban berupa SPJ HOK untuk
tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaaan tersebut.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan pekerjaan
Monitoring dan evaluasi
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Rutin
/Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah adalah sebesar Rp.
128.000.000,- (Seratus dua puluh delapan juta rupiah).
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana
Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan
dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Tersedianya peralatan kantor dan rumah tangga dalam
rangka optimalisasi pelayanan publik
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
3.03.3.03.01.01.0011
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Pembelian Lampu 1 paket selama 1 tahun
2. Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 1
paket
3. Belanja pengisian gas elpiji sebanyak 11 buah
4. Belanja pengadaan mebelair
5. Belanja pengadaan peralatan/peralatan rumah tangga
6. Belanja pengadaan komputer dan perlengkapannya
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: - tahun/paket/unit
Volume : 1. Pembelian Lampu 1 paket selama 1 tahun
2. Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 1
paket
3. Belanja pengisian gas elpiji sebanyak 11 buah
4. Belanja pengadaan mebelair 1 stel dan 56 unit
5. Belanja pengadaan peralatan/peralatan rumah tangga
41 unit dan 1 paket
6. Belanja pengadaan komputer dan perlengkapannya 6
unit
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan
Sarana dan Prasarana Kantor.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana
Kantor adalah untuk menyediakan peralatan peralatan kantor rumah tangga yang
diperlukan untuk menunjang kelancaran pegawai dalam rangka melaksanakan
tugas dan kewajibannya.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan peralatan kantor dan rumah tangga BBTPH Wilayah Banyumas.
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua
pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah antara lain:
a. Pembelian langsung untuk pengadaan lampu, peralatan kebersihan dan
bahan pembersih serta pengisian gas elpiji.
b. Pengadaan langsung kepada perusahaan penyedia barang/jasa yang
memenuhi persyaratan untuk pengadaan mebelair, peralatan rumah tangga
dan komputer.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan pekerjaan
Monitoring dan evaluasi
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Sarana dan
Prasarana Kantor adalah sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah). dengan
rincian/wujud kegiatan sebagai berikut:
No Uraian Volume Satuan Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 Pembelian lampu 1 paket 1.000.000 1.000.000
2 Pembelian Peralatan
Kebersihan dan Bahan
Pembersih
1 paket 3.290.000 3.290.000
3 Belanja pengisian tabung gas 11 buah 160.000 1.760.000
4 Pengadaan Mebelair 100.800.000a. Meja kursi tamu 1 Stel 7.000.000 7.000.000
b. Kursi rapat busa 49 Unit 700.000 34.300.000
c. Tempat tidur double 7 unit 8.500.000 59.500.000
5 Pengadaan PeralatanRumah Tangga
140.078.000
a. TV LED 7 Unit 3.500.000 24.500.000
b. filling besi / metal 13 unit 2.800.000 36.400.000
c. Lemari / Almari / Rak Arsip 5 Buah 1.900.000 9.500.000
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 5
No Uraian Volume Satuan Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
d. Air Conditioning (AC) Split1,5 PK
7 unit 5.700.000 39.900.000
e. Teko 7 buah 300.000 2.100.000
f. Camera DSLR 1 unit 11.728.000 11.728.000
g. Korden 1 paket 10.950.000 10.950.000
h. PENGHANCUR KERTAS 1 UNIT 5.000.000 5.000.000
6. Pengadaan Komputer danKelengkapannya
53.072.000
a. Printer 2 2.900.000 5.800.000
b. Personal computer 2 unit 7.000.000 14.000.000
c. laptop 2 Unit 11.000.000 22.000.000
d. CCTV 4 Cannel Ekonomis 2 unit 5.636.000 11.272.000
JUMLAH 300.000.000
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana
Kantor ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian
dan Keuangan Perangkat Daerah
3.03.3.03.01.01
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan perkantoran dalam rangka
optimalisasi pelayanan publik
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Pendukung
Perkantoran
3.03.3.03.01.01.0013
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Belanja alat tulis kantor 1 tahun
2. Belanja cetak 1 tahun
3. Belanja penggandaan 1 tahun
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: Jumlah tahun anggaran
Volume : 1 (satu) tahun anggaran
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 2
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
2. Gambaran Umum
Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan
salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan
sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman
pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran
strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa
kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha
BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian
Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,
Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12
(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh
kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang
dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan
efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek
efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan
fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan
Perlengkapan Pendukung Perkantoran.
3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Pendukung
Perkantoran adalah untuk menyediakan perlengkapan pendukung seperti alat
tulis kantor, cetak dan penggandaan yang berfungsi untuk memperlancar kegiatan
administrasi perkantoran.
4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya
kebutuhan alat tulis kantor, cetak dan penggandaan di BBTPH Wilayah
Banyumas dan kebun dinas.
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 3
B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua
pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pembelian langsung alat tulis
kantor, cetak dan penggandaan dengan bentuk pertanggungjawaban berupa
kwitansi/bukti pembelian langsung ke toko alat tulis kantor dan percetakan.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan kegiatan
c. Pertanggungjawaban kegiatan
d. Monitoring dan evaluasi
2) Waktu Pelaksanaan
KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan pekerjaan
Monitoring dan evaluasi
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran
yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Sarana dan
Prasarana Kantor adalah sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah).
dengan rincian/wujud kegiatan sebagai berikut:
KAK
KerangkaAcuanKerja
BBTPH Wilayah Banyumas 4
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Belanja alat tulis kantor 1 tahun 12.440.000 12.440.000
2 Belanja cetak 1 tahun 10.310.000 10.310.000
3 Belanja penggandaan 1 tahun 2.250.000 2.250.000
JUMLAH 25.000.000
Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana
Kantor ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
Purwokerto, April 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 1
Program : Program Pengembangan Agribisnis
3.03.3.03.15
Hasil : Terpenuhinya kebutuhan bibit/benih bermutu dan
bersertifikat tanaman hortikultura di Wilayah Banyumas
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Kegiatan : Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman
Hortikultura Wilayah Banyumas
3.03.3.03.15.044
Tahun Anggaran : 2020
Indikator Kinerja : 1. Perbanyakan Benih Bawang Merah Umbi
2. Perbanyakan Benih Mangga
3. Perbanyakan Benih Durian
4. Pengembangan Tanaman Jagung
5. Pengembangan Tanaman Anggrek
6. Pemeliharaan Pohon Induk/Produksi
7. Temu Usaha Perbenihan
8. Pertemuan Perbenihan Tk. Balai
9. Uji DNA Pohon Induk
Satuan Ukur dan Jenis
Keluaran
: 1. 3 Ha
2. 2.000 batang
3. 3.000 batang
4. 15 Ha
5. 3.000 pot
6. 1 Tahun
7. 1 kali
8. 3 kali
9. 1 paket
Volume : 1. 15.000 kg
2. 2.000 batang
3. 3.000 batang
4. 15 Ha
5. 3.000 pot
6. 1 Tahun
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 2
7. 1 kali
8. 3 kali
9. 1 paket
A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
1).UUD 1945; 2) UU No.17 Tahun 2013 Tentang keuangan Negara; 3) Permentan
No.61/Pernentan/ OT.140/10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja
Kementrian; 4) Peraturan presiden No.54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang
dan Jasa Pemerintah; 5) Permentan No.02/Permentan/ SR.120/1/2014 tentang
Produksi Benih, sertifikasi dan peredaran benih, 6) Peraturan Gubernur Jawa
Tengah Nomor : 26 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah;
7) Program Kerja Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah
Banyumas tahun 2020.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan
tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di
bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan
fungsi:
a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman
pangan dan benih hortikultura.
b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih
tanaman pangan dan benih hortikultura.
c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih
hortikultura.
d. pengelolaan ketatausahaan; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 3
2. Gambaran UmumBenih adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan
produksi pertanian. Dalam upaya pengembangan agribisnis baik dalam skala
lokal, regional maupun nasional, penyediaan benih bermutu tinggi dan
bersertifikat adalah hal yang menjadi kebutuhan yang krusial untuk lebih
menjamin kepastian produksi, melalui perbanyakan dan pengembangan varietas-
varietas unggulan yang sudah teruji yang dilakukan Lembaga-lembaga Penelitian
Nasional.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menerapkan otonomi daerah di
bidang perbenihan, maka untuk pengadaan dan penyaluran Benih sepenuhnya
telah diserahkan dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oleh sebab itu
dalam upaya pemenuhan kebutuhan benih/bibit di Jawa Tengah, Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah membentuk Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BBTPH) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Tugas dari Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.
Sesuai tugas pokok dan fungsi Balai Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Kegiatan Pengembangan Perbenihan Wilayah Banyumas menjadi
sangat esensial sebagai langkah kongkrit Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
dalam menyediakan dan menyalurkan benih dan buah bermutu tanaman
hortikultura di Wilayah Banyumas.
3. Tujuana. Memenuhi Kebutuhan bibit/benih bermutu dan bersertifikat tanaman
hortikultura di Wilayah Banyumas;
b. Memenuhi kebutuhan produk buah-buahan tanaman hortikultura di Wilayah
Banyumas
c. Mendorong peningkatan peran masyarakat petani dalam pengembangan
agribisnis melalui temu usaha dan pameran produk-produk unggulan.
4. SasaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah
Banyumas memiliki sasaran penangkar dan pelaku usaha benih bawang merah
dan tanaman buah di wilayah Banyumas secara khusus dan petani secara umum.
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 4
B. Penerima ManfaatPenerima Manfaat dari Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman
Hortikultura Wilayah Banyumas adalah petani dan masyarakat umum di Wilayah
Jawa Tengah.
C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah
Banyumas, terdiri dari perbanyakan benih yang meliputi bawang merah (asal
umbi) dan tanaman buah; pengembangan agribisnis yang meliputi
pengembangan jagung dan kegiatan sosialisasi yang meliputi temu usaha,
pameran dan pertemuan perbenihan.
2. Lokasi KegiatanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah
Banyumas akan dilaksanakan di 5 (lima) Kebun Benih di lingkup Balai Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebagai berikut :
1. Perbanyakan bawang merah
Perbanyakan umbi di KB Kramat 3 Ha
2. Perbanyakan benih tanaman buah dilaksanakan di KB Karanganyar meliputi
benih mangga 2.000 batang dan durian 3.000 batang.
3. Pengembangan agribisnis
Pengembangan jagung di KB Kandeman 15 Ha
Pengembangan Tanaman anggrek di KB Baturraden 3.000 pot
4. Pemeliharaan pohon induk/produksi buah-buahan dilaksanakan di KBKaranganyar, KB. Rowobelang, KB Kandeman dan KB Baturraden
5. Temu Usaha Perbenihan dilaksanakan di Lingkup BBTPH Wilayah Banyumas.6. Pertemuan Perbenihan Tingkat Balai dilaksanakan di Lingkup BBTPH
Wilayah Banyumas.
7. Pemeliharaan tanaman lingkup BBTPH wilayah Banyumas.
8. Uji DNA pohon induk
9. Kegiatan pengadaan barang/jasa untuk mendukung pengembangan benih
hortikultura yang meliputi:
a. Pengadaan kendaraan bermotor roda tiga sebanyak 3 unit
b. Pengadaan cultivator sebanyak 4 unit
c. Pengadaan cold storage sebanyak 1 unit
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 5
d. Pengadaan mesin potong rumput sebanyak 10 unit
e. Pengadaan rak besi sebanyak 10 buah
f. Pengadaan pompa air 3 inchi sebanyak 1 unit
g. Pengadaan tangki air sebanyak 2 unit
h. Pembuatan screen house KB Kramat sebanyak 1 paket
i. Pembuatan screen house KB Baturraden sebanyak 2 unit
j. Pembuatan jalan usaha tani kb. Kandeman sebanyak 1 paket
k. Pembuatan jalan usaha tani kb. Rowobelang sebanyak 1 paket
l. Pembuatan jalan usaha tani kb. Kramat sebanyak 1 paket
m.Penataan saluran drainase kb. Kramat sebanyak 1 paket
3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura
Wilayah Banyumas meliputi :
a) Tahap Perencanaan
b) Tahap Pelaksanaan
c) Tahap Pelaporan/Evaluasi
Khusus untuk kegiatan pengadaan barang/jasa beberapa tahapan yang harus
dilalui yaitu:
a. Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.
b. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
c. Membuat perintah pengadaan yang memuat spesifikasi teknis.
d. Pelaksanaan proses pengadaan.
Ada 3 cara yang digunakan dalam melaksanakan proses pengadaan yaitu:
1. e purchasing untuk pengadaan barang yang sudah tersedia di ecatalog.
2. Pengadaan langsung untuk paket pengadaan paling banyak senilai Rp.
200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
3. Pelelangan, baik umum maupun sederhana untuk paket pengadaan
paling sedikit senilai Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).
e. Pelaksanaan pekerjaan oleh pihak ketiga.
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 6
f. Pemeriksaan dan serah terima hasil pekerjaan oleh pejabat pembuat
komitmen.
2) Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas
akan dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Desember 2020 dengan
rincian sebagai berikut:
No KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perbanyakan Benih BawangMerah
2 Perbanyakan Benih Mangga
3 Perbanyakan Benih Durian
4 Pengembangan TanamanJagung
5 Pengembangan TanamanAnggrek
6 Pemeliharaan PohonInduk/Produksi
7 Partisipasi Pameran
8 Temu Usaha Perbenihan
9 Pertemuan Perbenihan
10 Uji DNA pohon induk
11 Pengadaan kendaraan
bermotor roda tiga
12 Pengadaan cultivator
13 Pengadaan cold storage
14 Pengadaan mesin potong
rumput
15 Pengadaan rak besi
16 Pengadaan pompa air 3
inchi
17 Pengadaan tangki air
18 Pembuatan screen house
KB Kramat
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 7
No KegiatanBulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
19 Pembuatan screen house
KB Baturraden
20 Pembuatan jalan usaha tani
kb. Kandeman
21 Pembuatan jalan usaha tani
kb. Rowobelang
22 Pembuatan jalan usaha tani
kb. Kramat
23 Penataan saluran drainasekb. Kramat
D. Waktu Pencapaian KeluaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah
Banyumas diharapkan memberikan keluaran berupa benih bawang merah maupun
tanaman buah yang ungggul dan bersertifikat sesuai dengan prinsip tepat waktu,
jumlah, varietas, kelas, lokasi, dan harga.
Selain keluaran berupa benih, diharapkan melalui kegiatan ini tercapai
kesadaran yang baik dari petani akan pentingnya benih bermutu dan tercipta sistem
perbenihan yang mapan di wilayah Banyumas. Waktu yang diperlukan dalam
pelaksanaan kegiatan ini adalah satu tahun anggaran yaitu pada tahun 2020.
E. Biaya Yang DiperlukanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah
Banyumas seksi hortikultura dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun 2020
melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah
UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebesar
2.750.000.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).
KAK
KerangkaAcuanKerja
KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 8
Demikian Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini dibuat sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura
Wilayah Banyumas Tahun 2020.
Purwokerto, 6 Mei 2019
KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN
HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS
Ir. ASIH SUCIATI, MP
NIP. 19680727 199503 2 005
KERANGKA ACUAN KERJA Program : Pengembangan Agribisnis
Hasil : Terkendalinya Penyebaran OPT dan DPI pada
Tanaman Pangan
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana
Tanaman Pangan
Sub Kegiatan : -
Indikator Kinerja : Rasio Luas Serangan OPT yang Dapat Dikendalikan
Dibanding Luas Tanam Tanaman Pangan (Ha)
Jenis Keluaran (Output) : Gerakan pengendalian OPT pada tanaman pangan
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Ha
_________________________________________________________________
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya TanamanBab III tentang
Penyelenggaraan Budidaya Tanaman, Bagian Ke-enam Perlindungan Tanaman.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan
Tanaman.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional.
Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
Instruksi Presiden Nomor 9 tahun '2000 tentang Pengarustamaan Gender (PUG) dalam
pembangunan nasional yang mengamanahkan agar program pembangunan pada
umumnya dapat merespon potensi, permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan
sumberdaya manusia yang menjadi subyek pembangunan, yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2018, tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2019;
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 26 );
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Jawa Tengah No. 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018 Nomor 30 );
2. Gambaran Umum
Pendahuluan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor risiko dalam
budidaya tanaman yang menjadi kendala dalam peningkatan produksi. Kehilangan hasil yang
disebabkan oleh OPT dari tahun ke tahun cenderung meningkat bahkan di beberapa provinsi
sering mengakibatkan gagal panen. Dampak Perubahan Iklim (DPI) dapat mengakibatkan
mundurnya waktu tanam di sentra produksi dan mendukung perkembangan OPT antara lain
tikus, wereng batang cokelat (WBC), penggerek batang padi (PBP), blas, tungro dan
Bacterial Leaf Blight (BLB).
Undang-Undang No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, Pasal 20
menyatakan bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem Pengendalian Hama
Terpadu (PHT). Strategi operasional penerapan PHT dilakukan melalui upaya preemtif dan
responsif. Upaya preemtif adalah upaya perencanaan agroekosistem dengan memanipulasi
lingkungan untuk menekan perkembangan OPT, yang mengutamakan budidaya tanaman
sehat (tanam jajar legowo, pergiliran tanaman/varietas, penggunaan varietas tahan,
pemupukan berimbang, penanaman refugia, dan pemanfaatan musuh alami/agens
pengendali hayati). Upaya responsif adalah pengelolaan agroekosistem berdasarkan hasil
pengamatan periodik. Apabila terjadi titik (spot) serangan OPT harus segera dikendalikan
(stop).
Agens Pengendali Hayati (APH) digunakan apabila populasi OPT masih di bawah
ambang pengendalian, sedangkan apabila populasi di atas ambang pengendalian dapat
digunakan pestisida kimia sintetis. Pengendalian dengan pestisida kimia sintetis dilakukan
dengan menerapkan prinsip enam tepat (6T) yaitu (1) tepat sasaran, (2) tepat mutu, (3) tepat
jenis, (4) tepat waktu, (5) tepat dosis dan konsentrasi dan (6) tepat cara penggunaan.
Kebijakan pembangunan yang mempertahankan kelestarian lingkungan dan
kekhawatiran tentang efek yang tidak diinginkan akibat penggunaan pestisida kimia perlu
didukung dengan pengendalian OPT yang didasarkan pada pertimbangan
ekologi/epidemilogi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan.
Pengendalian dengan pertimbangan kelestarian lingkungan ini mempunyai arti bahwa
pengendalian yang dilakukan memiliki resiko yang kecil, tidak mengakibatkan kekebalan
(resurjensi), serta tidak membahayakan kesehatan manusia maupun lingkungan.
Khusus untuk pengendalian OPT diinstruksikan agar melakukan respon cepat
GERAKAN LAWAN HAMA. Direktur Jenderal Tanaman Pangan menetapkan kebijakan
operasional SPOT STOP yaitu upaya cepat mengendalikan titik-titik (spot) serangan OPT
agar tidak meluas. Untuk menunjang operasional pengamanan produksi tanaman pangan,
dilaksanakan kegiatan gerakan pengendalian OPT tanaman serealia (padi dan jagung).
Fungsi utama perlindungan tanaman adalah pengamanan produksi dari gangguan
OPT. Berdasarkan database serangan OPT pada tanaman padi di Jawa Tengah periode
2012 – 2019, beberapa OPT utama tanaman padi meliputi hama pengerek batang, wereng
batang coklat (WBC), tikus, penyakit blas yang disebabkan oleh patogen Pyricularia oryzae
dan penyakit kresek/hawar daun bakteri yang disebabkan oleh patogen Xanthomonas sp.
Kelima OPT tersebut di beberapa lokasi sentra produksi bahkan sampai menyebabkan puso
atau telah mencapai pada tahap eksplosi.
Dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan tersebut telah diambil langkah
kebijakan pengendalian OPT yaitu secara “spot-stop” agar keberadaan serangan maupun
populasi OPT secara dini dapat terkendali perkembangannya. Untuk itu dalam operasional
gerakan “spot-stop” perlu didukung adanya sistem kelembagaan yang kuat baik di tingkat
lapangan /petani maupun institusi perlindungan tanaman, sarana penanggulangan OPT dan
pengawalan melalui surveilans serta monitoring dan evaluasi. Spot adalah titik sumber
serangan OPT berupa populasi dan atau serangan OPT yang tingkat serangannya mendekati
ambang pengendalian dan apabila tidak dikendalikan akan menyebar luas ke lahan
sekitarnya.
Strategi pengendalian “spot stop” mengutamakan teknologi pengendalian yang
mengutamakan pengendalian hayati yaitu dengan memanfaatkan penggunaan agens hayati,
mekanik, fisik, dan cara-cara lain yang ramah lingkungan. Aplikasi pestisida kimia sintetik
baru dilakukan apabila cara-cara tersebut tidak efektif untuk melokalisir spot populasi atau
serangan yang ada (spot terus berkembang). Aplikasi pestisida secara spot treatment pada
hamparan tidak akan menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan agro ekosistem
antara OPT dan musuh alaminya. Gangguan OPT yang berpengaruh terhadap luas panen
dan produktifitas sudah harus ditekan sejak sebelum tanam (cara pre emtif) apabila
dipertanaman masih terjadi serangan OPT, maka dilakukan tindakan pengendalian yang
sifatnya responsif.
Tindakan pengendalian OPT dilakukan berdasarkan hasil pengamatan keliling yang
dilakukan POPT-PHP, apabila berdasarkan hasil pengamatan ditemukan sumber serangan
(spot), maka POPT PHP wajib menancapkan bendera “spot-stop” sebagai peringatan agar
masyarakat petani segera melakukan pengendalian OPT di areal pertanaman tersebut.
Namun apabila dalam waktu 2 – 3 hari petani tridak melakukan pengendalian maka Brigade
Proteksi Tanaman/BPT dibantu regu pengendalian hama (RPH) segera melakukan gerakan
pengendalian OPT tersebut, dengan demikian sumber serangan /spot tidak meluas ke areal
sekitarnya.
Gerakan pengendalian dilakukan sesuai dengan potensi kerusakan yang
ditimbulkannya dan efektivitasnya dilaksanakan dengan cara melakukan koordinasi dan
memanfaatkan sebagian sarana pengendalian yang dimiliki kelompok petani di tingkat
lapangan. Kegiatan gerakan spot stop pengendalian OPT pada tanaman padi, difokuskan
untuk mengendalikan OPT utama tersebut, meskipun dalam kondisi tertentu OPT lain juga
dapat muncul dan menyebabkan kerusakan secara ekonomi.
3. Tujuan
a. Memotivasi masyarakat tani untuk ikut aktif mengendalikan OPT padi secara bersama -
sama di daerah potensi atau endemis serangan OPT
b. Menurunkan intensitas/luas serangan/populasi OPT
4. Sasaran
a. Terkendalinya titik/sumber (spot) serangan OPT di sentra produksi tanaman padi.
b. Menurunnya luas dan intensitas serangan OPT padi
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari Kegiatan Gerakan Pengendalian pada tanaman padi, jagung, kedele
adalah petani/kelompok tani dan petugas di lokasi kegiatan.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan secara swakelola kontraktual dengan pihak ketiga dan dana bantuan
pemerintah dengan mekanisme transfer uang
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
1) Tahapan
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT
Padi, Jagung dan Kedele operasionalnya dilaksanakan melalui :
i. Koordinasi/sosialis gerakan pengandalian OPT tanaman Hortikultura dan perkebunan
ii. Persiapan pembuatan bahan pengendali OPT ramah lingkungan,
iii. Gerakan pengendalian OPT dan bimbingan teknis pengendalian OPT di kawasan
hortikultura dan perkebunan.
iv. Tahap Monitoring dan Pelaporan : berupa pendampingan, monitoring dan evaluasi,
serta pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan.
Disamping kegiatan utama yaitu Gerakan Pengendalian pada tanaman padi (53 unit),
jagung (36 unit), kedelai (6 unit), juga diperlukan beberapa kegiatan pendukung atau
kegiatan pendamping dengan harapan dapat mempercepat/ mempermudah pencapaian
tujuan maupun sasaran kegiatan utama. Kegiatan – kegiatan tersebut dikelompokkan
kedalam beberapa komponen yaitu :
a. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)
b. Gerakan Pengendalian OPT yang memuat kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Padi,
Gerakan Pengendalian OPT Jagung, Gerakan Pengendalian OPT Kedelai.
c. Pemberdayaan Petani Pengelola PPAH
d. Pemberdayaan Petani
e. Pemberdayaan Petugas pada tanaman pangan
f. Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian OPT (3 kali)
g. Work Shop Antisipasi Bencana Alam
h. Pemberdayaan Regu Pengendali Hama (RPH)
2) Waktu pelaksanaan untuk setiap komponen kegiatan tersebut seperti yang tersaji
pada matriks dibawah ini.
a) Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
.
b) Gerakan Pengendalian OPT yang memuat kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Padi,
Gerakan Pengendalian OPT Jagung, Gerakan Pengendalian OPT Kedelai.
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
c) Pemberdayaan Petani Pengelola PPAH
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
d) Pemberdayaan Petani
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
e) Pemberdayaan Petugas pada tanaman pangan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
f) Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian OPT (3 kali)
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
g) Work Shop Antisipasi Bencana Alam
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
h) Pemberdayaan Regu Pengendali Hama (RPH)
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian keluaran untuk Kegiatan Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana
Tanaman Pangan sesuai kebutuhan tahun anggaran berjalan sejak Januari hingga
Desember 2020.
E. Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersedia pada DPA Dinas Pertanian
dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 sebesar Rp.3.000.000.000,- (Tiga
milyar rupiah).
Ungaran,
Kepala BPTPHP Jawa Tengah,
Ir. F. Herawati Prarastyani, M.Si NIP. 19680310 199303 2 005
PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TAHUN 2019
Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN
Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (03)/
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil
Tanaman Pangan
Hasil (Outcome) : Terkendalinya Penyebaran OPT dan DPI pada
Tanaman Pangan
Kegiatan : Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan
dari Gangguan OPT dan DPI (1764 )
Indikator Kinerja Kegiatan : Rasio Luas Area Terkena DPI yang Dapat
Ditanggulangi Dibanding Luas Tanam Tanaman Pangan
(Ha)
Jenis Keluaran (Output) : Penerapan Penanganan DPI (1764.644)
Volume Keluaran (Output) : 40 Ha
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Ha
_________________________________________________________________
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman Bab III tentang
Penyelenggaraan Budidaya Tanaman, Bagian Ke-enam Perlindungan Tanaman.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan
Tanaman.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional.
Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
Instruksi Presiden Nomor 9 tahun '2000 tentang Pengarustamaan Gender (PUG) dalam
pembangunan nasional yang mengamanahkan agar program pembangunan pada
umumnya dapat merespon potensi, permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan
sumberdaya manusia yang menjadi subyek pembangunan, yang terdiri dari laki-laki dan
perempuan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2018, tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2019;
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 26 );
Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Jawa Tengah No. 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018 Nomor 30 );
2. Gambaran Umum
Pendahuluan
Unsur-unsur iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara dan radiasi matahari, selain
keadaan tanah, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi dan mutu hasil
tanaman. Meningkatnya suhu udara mempengaruhi tanaman karena meningkatkan laju
pernafasan (respirasi) dan penguapan (transpirasi) sehingga meningkatkan konsumsi air,
selain meningkatkan perkembangbiakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tertentu
yang pada akhirnya menurunkan produktivitas tanaman. Peningkatan suhu udara ini juga
mempercepat pematangan buah dan biji yang mengakibatkan penurunan mutu hasil tanaman.
Beberapa program antisipasi yang penting untuk dilaksanakan diantaranya : penyusunan
strategi dan perencanaan pengembangan infrastruktur (terutama jaringan irigasi), evaluasi
tata ruang untuk pengaturan lahan (penyesuaian jenis tanaman dengan daya dukung lahan),
pengembangan sistem informasi dan peringatan dini banjir serta kekeringan, penyusunan
dan penerapan peraturan perundangan mengenai tata guna lahan dan metode pengelolaan
lahan. Tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam pemahaman perubahan iklim dan penerapan teknologi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim.
Program mitigasi lebih difokuskan pada aplikasi teknologi rendah emisi, antara lain : varietas
unggul dan jenis tanaman yang rendah emisi dan atau kapasitas absorbsi karbon tinggi,
penyiapan lahan tanpa bakar, pengembangan dan pemanfaatan biofuel, penggunaan pupuk
organik, biopestisida dan pakan ternak rendah emisi GRK.
Program adaptasi lebih difokuskan pada aplikasi teknologi adaptif, terutama pada tanaman
pangan, seperti penyesuaian pola tanam, penggunaan varietas unggul adaptif terhadap
kekeringan, genangan/banjir, salinitas dan umur genjah, serta penganekaragaman pertanian,
teknologi pengelolaan lahan, pupuk, air, diversifikasi pangan dan lain-lain. Secara
kelembagaan program ini diarahkan untuk pengembangan sistem informasi seperti sekolah
lapang iklim, sistem penyuluhan dan kelompok kerja (pokja) variabilitas dan perubahan iklim
sub sektor pertanian serta pengembangan sistem asuransi pertanian akibat resiko iklim (crop
weather insurance).
Penerapan penanganan dampak perubahan iklim dapat dilakukan melalui strategi antisipasi,
mitigasi dan adaptasi. Kegiatan adaptasi dalam penanganan dampak perubahan iklim
(banjir/kekeringan) antara lain Kalender Tanam (pola tanam berdasarkan pola curah hujan
dan ketersediaan air irigasi), Varietas Unggul Baru yang adaptif (toleran kegaraman, tahan
kering, umur genjah dan tahan genangan), teknologi pengelolaan sumber daya air (teknologi
identifikasi potensi ketersediaan air, teknologi panen hujan dan aliran permukaan, teknologi
prediksi curah hujan dan teknologi irigasi) serta teknologi pengelolaan sumber daya
lahan/tanah seperti pemupukan.
Upaya adaptasi tersebut diatas dapat diterapkan atau menjadi pilihan untuk penanganan DPI
yang disesuaikan dengan kondisi iklim setempat (spesifik lokasi).Kegiatan penerapan
penanganan dampak perubahan iklim melalui strategi adaptasi pada TA 2018 dapat
bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi, dan/ atau APBD Kabupaten sesuai anggaran
yang tersediapada masing-masing sumber penganggaran, dan/atau secara swadaya oleh
petani sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lainnya.
Kegiatan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim ( PPDPI ) bertujuan untuk
pengamanan produksi dengan memberdayakan petani dan atau kelompok tani alumni SLI.
Pada Tahun 2019 di Jawa Tengah dirancang kegiatan PPDPI seluas 40 ha.
Tujuan
a. Menumbuhkan prakarsa, motivasi, dan kemampuan petani/ kelompok tani untuk
melaksanakan penanganan dampak perubahan iklim pada areal pertaniannya.
b. Memberdayakan petani alumni SLPHT / SL Iklim
Sasaran
a. Terlaksananya penerapan PPDPI secara optimal.
b. Terberdayakannya petani alumni SL Iklim
c. Terlaksananya pengamanan produksi dalam skala hamparan.
Keluaran
Tercapainya target pengamanan produksi dalam skala hamparan.
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari Kegiatan Penerapan Penanganan DPI adalah petani/kelompok tani
dan petugas di lokasi kegiatan.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan secara swakelola, kontraktual dengan pihak ketiga dan dana
bantuan pemerintah dengan mekanisme transfer uang.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI
operasionalnya dilaksanakan melalui pertemuan sosialisasi, Pelaksanaan
persiapan/perencanaan, pelaksanaan penerapan DPI dan pertemuan evaluasi dan RTL 2,
pendampingan oleh petugas POPT-PHP/PPL/Mantri Tani. Pengamatan rutin dilakukan
secara mingguan sebanyak 4 kali pengamatan oleh petani alumni SLPHT/SLI.
Untuk kegiatan penerapan Penanganan DPI dilaksanakan selama 1 (satu) musim tanam,
namun secara keseluruhan kegiatan dilaksanakan selama 1(satu) tahun, mulai dari masa
pra tanam sampai dengan panen.
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan tersebut seperti yang tersaji pada matriks dibawah ini.
101. Melaksanakan Penerapan DPI
Uraian
Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan kegiatan (Bulan) Lokasi
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan Purworejo,
Boyolali dan
Karanganyar Pelaksanaan
D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian keluaran untuk Kegiatan Penerapan Penaganan DPI sesuai kebutuhan
tahun anggaran berjalan sejak Januari hingga Desember 2019.
E. Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersedia pada DIPA Satker Dinas
Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Rincian Anggaran Biaya
(RAB) selengkapnya sebagaimana terlampir.
Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala BPTPHP Jawa Tengah,
Ir. F. Herawati Prarastyani, M.Si
NIP. 19680310 199303 2 005
KERANGKA ACUAN KERJA Program : Pengembangan Agribisnis
Hasil : Terkendalinya Penyebaran OPT dan DPI pada
Tanaman Hortikultura dan perkebunan
Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa
Tengah
Kegiatan : Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana
Tanaman Hortikultura dan perkebunan
Sub Kegiatan : -
Indikator Kinerja : Rasio Luas Serangan OPT yang Dapat Dikendalikan
Dibanding Luas Tanam Tanaman Hortikultura dan
perkebunan (Ha)
Jenis Keluaran (Output) : Gerakan pengendalian OPT pada tanaman
hortikultura dan perkebunan
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Ha
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi / Kebijakan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 113 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dibidang perlindungan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Untuk mendukung kinerja Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dalam fungsinya sebagai Unit Pelaksana Teknis yang bertanggungjawab terhadap pembangunan komoditas hortikultura dan perkebunan, maka kegiatan perlindungan hortikultura dan perkebunan pada dasarnya diarahkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan terkait lainnya, terutama dalam memantapkan peningkatan produksi hortikultura dan perkebunan. Salah satu kendala dalam peningkatan produksi hortikultura dan perkebunan adalah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Oleh karena itu diperlukan kegiatan Fasilitasi Pengelolaan dan Pengendalian OPT Hortikultura
dan perkebunan terutama dalam pelaksanaan gerakan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan ramah lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, Undang-Undang No. 22 tentang Pemerintahan di Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman, pengendalian OPT menjadi tanggung jawab petani, sedangkan peranan pemerintah adalah membantu dalam kasus eksplosi. Pelaksanaan pengendalian OPT menjadi tugas dan kewajiban Pemerintah.
2. Gambaran Umum
Perkembangan serangan/populasi OPT kadang tidak terduga, menyimpang dari pola normalnya. Populasi atau intensitas serangan OPT dapat berkembang secara pesat dan mendadak (eksplosif) sehingga petani tidak mampu mengendalikannya. Dalam waktu singkat, serangan tersebut dapat menimbulkan kerusakan berat atau puso dalam areal yang relatif luas. Apabila tidak segera ditanggulangi kondisi tersebut akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, (misal terjadinya kerawanan pangan dan keamanan masyarakat secara umum). Sifat OPT lainnya yang merugikan adalah endemik, yaitu OPT bersangkutan selalu ada dalam suatu areal pertanaman dan menyebabkan kerusakan sedang sampai puso.
Salah satu dukungan perlindungan hortikultura dan perkebunan dalam pengamanan produksi hortikultura dan perkebunan melalui Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura dan perkebunan adalah dengan kegiatan Pengelolaan dan Pengendalian OPT Hortikultura dan perkebunan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menunjang suksesnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura dan perkebunan Provinsi Jawa Tengah.
Mengingat banyaknya komoditas dan luasnya sebaran lokasi, maka perlu ditetapkan prioritas komoditas dan lokasi yang harus ditangani di lokasi pembinaan khusus, yang akan menjadi daerah percontohan bagi lokasi-lokasi lainnya dalam menanggulangi OPT tanaman hortikultura dan perkebunan. Lokasi tersebut merupakan sentra produksi hortikultura dan perkebunan binaan khusus, yaitu daerah eksplosi OPT dan daerah endemis serangan OPT yang dapat dijadikan sebagai percontohan bagi kawasan pengembangan lainnya dalam menanggulangi OPT tanaman hortikultura dan perkebunan. Dalam keadaan normal, pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan menjadi tanggung jawab petani sebagai pengusaha tani. Tetapi dalam keadaan eksplosi/wabah, sehingga petani/kelompok tani tidak mampu mengendalikan; pemerintah dapat membantu sarana, peralatan atau pembiayaan; sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Bantuan dilakukan secara berjenjang sesuai kemampuan yang dimiliki dari Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota,
Provinsi, dan Pusat. Bantuan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan juga dapat diberikan untuk pengendalian daerah sumber infeksi. Kegiatan gerakan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan difokuskan pada 2 komoditas utama yaitu cabai dan bawang merah. Selaian itu, kegiatan juga dilaksanakan pada komoditas hortikultura dan perkebunan lainnya.
3. Tujuan a) Melaksanakan koordinasi pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan
termasuk pengadaan sarana pengendalian OPT yang bersifat endemis. b) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan pengendalian OPT hortikultura
dan perkebunan. c) Melaksanakan gerakan pengendalian OPT dengan penerapan Pengendalian
Hama Terpadu (PHT). d) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku perlindungan dalam
pengembangan penerapan teknologi pengendalian OPT dengan sarana pengendalian yang ramah lingkungan
4. Sasaran
a) Terlaksananya koordinasi pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan termasuk pengadaan sarana pengendalian OPT yang bersifat endemis.
b) Terlaksananya bimbingan teknis pelaksanaan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan.
c) Terlaksananya gerakan pengendalian OPT d) Terlaksananya penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
B. Penerima Manfaat Penerima manfaat dari Kegiatan Gerakan Pengendalian pada tanaman hortikultura dan perkebunan adalah petani/kelompok tani dan petugas di lokasi kegiatan.
C. Strategi Pencapaian Keluaran
a. Metode Pelaksanaan
Proses penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan dengan cara swakelola maupun melalui pihak ketiga.
b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan 1) Tahapan Pelaksanaan
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura dan Perkebunan operasionalnya dilaksanakan melalui : i. Koordinasi/sosialis gerakan pengandalian OPT tanaman Hortikultura dan
perkebunan
ii. Persiapan pembuatan bahan pengendali OPT ramah lingkungan,
iii. Gerakan pengendalian OPT dan bimbingan teknis pengendalian OPT di kawasan hortikultura dan perkebunan.
iv. Tahap Monitoring dan Pelaporan : berupa pendampingan, monitoring dan evaluasi, serta pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan.
Disamping kegiatan utama yaitu Gerakan Pengendalian pada tanaman Hortikultura antara lain Cabai (16 unit), Bawang merah (15 unit), Bawang putih (6 unit), Mangga (4 unit), Jeruk (5 unit), Salak (5 unit), Kelapa (18 unit), Kopi (16 unit), Kakao (6 unit), Cengkeh (8 unit) juga diperlukan beberapa kegiatan pendukung atau kegiatan pendamping dengan harapan dapat mempercepat/ mempermudah pencapaian tujuan maupun sasaran kegiatan utama. Kegiatan – kegiatan tersebut dikelompokkan kedalam beberapa komponen yaitu :
a. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)
b. Pemberdayaan Petani Perkebunan
c. Pemberdayaan Petugas
2) Waktu Pelaksanaan
a) Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
b) Gerakan Pengendalian OPT yang memuat kegiatan Gerakan Pengendalian
OPT hortikultura dan perkebunan,
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
c) Pemberdayaan Petani
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
d) Pemberdayaan Petugas
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan
Pelaksanaan
Pembinaan
Monev
Pelaporan
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Waktu pencapaian untuk kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura dan perkebunan adalah selama 11 bulan yang diawali sejak bulan Februari hingga Desember 2020
E. Biaya yang diperlukan
Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana Tanaman Hortikultura dan Perkebuan dengan total biaya sebesar Rp.2.450.000.000,- (Dua milyar empat ratus lima puluh juta rupiah).
Ungaran,
Kepala BPTPHP Jawa Tengah,
Ir. F. Herawati Prarastyani, M.Si NIP. 19680310 199303 2 005