3. sistem koloid

9
Bahan Kimia Keperawatan oleh : Titi Sumanti, S.Si Sistem Koloid Sistem Koloid 1. Pengertian Koloid Sistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antara campuran homogen (larutan) dan heterogen (suspensi). Dengan kata lain, campuran koloid merupakan bentuk peralihan campuran dari heterogen menjadi homogen. Sistem koloid merupakan campuran yang terdiri dari dua fasa yaitu fasa pendispersi dan fasa terdispersi. Pada dasarnya campuran koloid itu bersifat homogen, dan unsur-unsur pembentuk campuran itu sudah menyatu dan sulit dibedakan. Hanya saja campuran itu tidak dibentuk oleh sebaran-sebaran molekuler, melainkan berupa gabungan dari beberapa molekul. Namun karena bentuknya sangat kecil, gabungan-gabungan molekul itu sulit dikenali lagi. Bagan di bawah merupakan gambaran kedudukan system koloid dalam materi : 1

Upload: ayi-da-vincie

Post on 29-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sistem koloid

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Sistem Koloid

Bahan Kimia Keperawatan oleh : Titi Sumanti, S.SiSistem Koloid

Sistem Koloid

1. Pengertian KoloidSistem koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak di antara campuran homogen (larutan) dan heterogen (suspensi). Dengan kata lain, campuran koloid merupakan bentuk peralihan campuran dari heterogen menjadi homogen. Sistem koloid merupakan campuran yang terdiri dari dua fasa yaitu fasa pendispersi dan fasa terdispersi.Pada dasarnya campuran koloid itu bersifat homogen, dan unsur-unsur pembentuk campuran itu sudah menyatu dan sulit dibedakan. Hanya saja campuran itu tidak dibentuk oleh sebaran-sebaran molekuler, melainkan berupa gabungan dari beberapa molekul. Namun karena bentuknya sangat kecil, gabungan-gabungan molekul itu sulit dikenali lagi.

Bagan di bawah merupakan gambaran kedudukan system koloid dalam materi :

1

Page 2: 3. Sistem Koloid

Bahan Kimia Keperawatan oleh : Titi Sumanti, S.SiSistem Koloid

Sistem koloid berada di antara sistem larutan dan campuran, yaitu :

LARUTAN KOLOID SUSPENSI

Terdiri atas satu fasa Terdiri atas satu fasa Terdiri atas dua fasa

Homogen Homogen Heterogen

Jernih Keruh Keruh

Tidak memisah jika didiamkan

Tidak memisah jika didiamkan Memisah jika didiamkan

Tidak dapat disaring Dapat disaring Dapat disaring

Tidak dapat diamati Dapat diamati dengan mikroskop

ultra Dapat diamati dengan

mikroskop biasa

Diameter partikel < 10-7

cm. Diameter partikel 10-7 - 10-5 cm. Diameter partikel > 10-5 cm.

Penulisan A (aq) Penulisan A (s) Penulisan A (s)

2. Sifat-sifat Koloida. Efek Tyndall yaitu : sifat koloid yang dapat memendarkan/ menghamburkan sinar yang melewati koloid

tersebut.misalnya jika sinar atau cahaya dilewatkan pada sebuah campuran koloid maka sinar yang keluar akan berpendar atau menyebar.

Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan system koloid dari larutan sejati, contoh dalam kehidupan sehari – hari dapat diamati dari langit yang tampak berwarna biru atau terkandang merah/orange.

Selain itu contoh lainnya adalah pada koloid kanji dan larutan Na2Cr2O7, maka sinar dihamburkan oleh system koloid tetapi tidak dihamburkan oleh larutan sejati hal ini dapat dilihat terdapat berkas sinar pada larutan. Larutan koloid kanji memiliki partikel-partikel koloid relatif besar untuk dapat menhamburkan sinar dan sebaliknya Na2Cr2O7 memiliki partikel-partikel yang relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi sedikit kecil dan sulit diamati.

2

Page 3: 3. Sistem Koloid

Bahan Kimia Keperawatan oleh : Titi Sumanti, S.SiSistem Koloid

`

gb. 1. Koloid yang menghamburkan sinar

b. Gerak Brownyaitu : Gerakan partikel zig-zag karena tumbukan antara partikel koloidnya dimana

molekul terdispersi menembus medium molekul pendispersi karena ukuran yang lebih kecil.

gb. 2. Koloid yang membentuk gerakan brown (zig zag)

Dibawah mikroskop ultra, partikel koloid akan tampak sebagai titik cahaya. Jika pergerakan titik cahaya atau partikel tersebut diikuti, partikel itu bergerak terus-menerus dengan gerakan zigzag. Hal ini pertama kali diamati oleh Robert Brown (1773-1858), seorang ahli botani inggris pada tahun 1827. Ia sedang mengamati butiran sari tumbuhan pada permukaan air dengan mikroskop. Partikel koloid dalam medium pendispersinya disebut gerak brown.

Partikel – partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut bersifat acak seperti pada zat cair dan gas. Sistem koloid dengan medium pendipersi zat cair atau gas, partikel-partikel menghasilkan tumbukan. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Partikel koloid cukup kecil, tumbukan cenderung tidak seimbang. Dan menyebabkan perubahan arah partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak brown.

Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown. Semakin besar ukuran partikel, semakin lambat gerak brown.

Gerak Brown dipengerahi oleh suhu. Semakin tinggi suhu system, koloid, semakin besar energi kinektik yang dimiliki partikel medium. Akibatnya, gerak Brown dari partikel fase terdispersinya semakin cepat. Semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat.

3

Page 4: 3. Sistem Koloid

Bahan Kimia Keperawatan oleh : Titi Sumanti, S.SiSistem Koloid

c. Adsorbsi yaitu : menyerap partikel di permukaan. Partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau

gas, maka partikel zat cair atau gas akan terakumulasi. Fenomena disebut adsorpsi. Jadi adsorpsi terkait dengan penyerapan partikel pada permukaan zat. Partikel koloid sol memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel pendispersi pada permukaanya. Daya adsorpsi partikel koloid tergolong besar Karena partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan dalam berbagai proses seperti penjernihan air.

contoh : Sinar hanya menyerap sampai dipermukaan Sol Fe(OH)3 mengadsorbsi ion H+ sehingga menjadi bermuatan positif Sol As2S3 (Arsen sulfida) mengadsorbsi ion H+ sehingga bermuatan positif (+)

d. Elektroforesisyaitu : gerakan partikel yang bermuatan listrik. Partikel koloid sol bermuatan listrik, maka

partikel ini akan bergerak dalam medan listrik. Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektrofesis.

Femonema elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan partikel koloid.

 

 

 

 

 

4

Page 5: 3. Sistem Koloid

Bahan Kimia Keperawatan oleh : Titi Sumanti, S.SiSistem Koloide. Muatan koloid sol

Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid. Semua partikel koloid memiliki muatan sejenis (positif dan negatif). Maka terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid. Partikel koloid tidak dapat bergabung sehingga memberikan kestabilan pada sistem koloid. Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.

3. Jenis-jenis Koloid

Sistem koloid terdiri atas dua fase atau bentuk, yakni fase terdispersi (fase dalam) dan fase pendispersi (fase luar, medium). Zat yang fasenya tetap, disebut zat pendispensi. Sementara itu, zat yang fasenya berubah merupakan zat terdispensi.     

Berdasarkan fase zat terdispersi, sistem koloid terbagi atas tiga bagian, yaitu koloid sol, emulsi, dan buih.

1. Sol ialah koloid dengan zat terdispersinya fase padat.2. Emulsi ialah koloid dengan zat terdispersinya fase cair.3. Buih ialah koloid dengan zat terdispersinya fase gas.     

Berdasarkan fase mediumnya, sol, emulsi, dan buih masih terbagi atas beberapa jenis         

1. Koloid SolKoloid sol terdiri atas bagian-bagian berikut:

a. Sol padat (padat-padat) Sol padat ialah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase padat. Contoh:' logam paduan, kaca berwama, intan hitam, dan baja.

b. Sol cair (padat-cair)Sol cair ialah jenis koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase cair. Berarti, Hal ini berarti zat terdispersi fase padat dan medium fase cair. Contoh: cat, tinta, dan kanji.

c. Sol gas (padat-gas)Sol gas (aerosol padat) ialah koloid dengan zat fase padat terdispersi dalam zat fase gas. Hal ini berarti zat terdispersi fase padat dan medium fase gas. Contoh: asap dan debu.

2. Koloid EmulsiKoloid emulsi terbagi ke dalam tiga jenis, yakni sebagai berikut:

a. Emulsi padat (cair-padat)Emulsi padat (gel) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase padat. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase padat. Contoh: mentega, keju, jeli, dan mutiara.

b. Emulsi cair (cair-cair)Emulsi cair (emulsi) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase cair. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase cair. Contoh: susu, minyak ikan, dan santan kelapa.

c. Emulsi gas (cair-gas)Emulsi gas (aerosol cair) ialah koloid dengan zat fase cair terdispersi dalam zat fase gas. Hal ini berarti zat terdispersi fase cair dan medium fase gas. Contoh: obat-obat insektisida (semprot), kabut, dan hair spray.

5

Page 6: 3. Sistem Koloid

Bahan Kimia Keperawatan oleh : Titi Sumanti, S.SiSistem Koloid3. Koloid Buih

Koloid buih terdiri atas dua jenis, , yaitu sebagai berikut:     a. Buih padat (gas-padat)

Buih padat ialah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase padat. Hal ini berarti zat terdispersi fase gas dan medium fase padat. Contoh: busa jok dan batu apung.

b. Buih cair (gas-cair)Buih cair (buih) ialah koloid dengan zat fase gas terdispersi dalam zat fase cair. Berarti, zat terdispersi faso gas dan medium fase cair. Contoh: buih sabun, buih soda, dan krim kocok

Klasifikasi di atas dapat pula disusun dalam delapan pola penggolongan, yakni seperti dalam tabel berikut :

no fase terdispersi fase pendispersi nama koloid contoh

1 gas cair buih, deterjen buih sabun, shampoo,

krim kocok

2 gas padat busa padat karet busa, batu apung

3 cair gas aerosol cair kabut

4 cair cair emulsisusu, santan, minyak

ikan, es krim

5 cair padat emulsi padat mutiara, jeli, keju

6 padat gas aerosol padat asap

7 padat cair solcat, tinta, larutan agar-

agar

8 padat padat sol padat, logam kaca berwarna, campuran

 

 

 

 

6