3. metodologi penelitian 3.1 gambaran umum english first · 3.1 gambaran umum english first `ef...

17
34 Universitas Kristen Petra 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan di dunia, yang berada di bawah EF Education First. EF Education First adalah perusahaan pendidikan swasta terbesar di dunia dengan lima belas anak perusahaan dan organisasi nirlaba yang seluruhnya bergerak di bidang pembelajaran bahasa, perjalanan edukasi dan program akademis bergelar. Didirikan oleh Bertil Hul pada tahun 1965, dengan visi menjembatani perbedaan bahasa, budaya dan geografi yang memisahkan kita melalui pendidikan berkualitas terbaik. Hingga kini, EF masih terus mempertahankannya karena visi tersebut selalu sesuai dengan jamannya. Saat ini, EF memiliki lebih dari 35.000 karyawan, guru dan sukarelawan di seluruh dunia. Dengan 450 kantor dan sekolah di lebih dari 54 negara, EF telah mengubah dunia menjadi ruang kelas global. English First Membuka sekolah pertamanya di Jakarta pada tahun 1995, kini EF English First memiliki lebih dari 60 sekolah di lebih dari 20 kota yang tersebar baik di ibukota propinsi maupun kabupaten di seluruh Indonesia. Di bawah PT. EF English First Eduka Group English First Surabaya pertama kali masuk tahun 1996 yang pertama kali berdiri di jalan kayun no 42 surabayta hingga saat ini English First di surabaya memiliki 7 cabang center dan yaitu : Pakuwon Trade Center, Bukitmas , Kayun , Delta Plaza , Klampis, Surabaya Town Square dan Jemursari, dengan total siswa mencapai hampir 5000 siswa di Surabaya .

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

34 Universitas Kristen Petra

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum English First

`EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di

indonesia dan di dunia, yang berada di bawah EF Education First. EF Education

First adalah perusahaan pendidikan swasta terbesar di dunia dengan lima belas anak

perusahaan dan organisasi nirlaba yang seluruhnya bergerak di bidang

pembelajaran bahasa, perjalanan edukasi dan program akademis bergelar. Didirikan

oleh Bertil Hul pada tahun 1965, dengan visi menjembatani perbedaan bahasa,

budaya dan geografi yang memisahkan kita melalui pendidikan berkualitas terbaik.

Hingga kini, EF masih terus mempertahankannya karena visi tersebut selalu sesuai

dengan jamannya.

Saat ini, EF memiliki lebih dari 35.000 karyawan, guru dan sukarelawan di

seluruh dunia. Dengan 450 kantor dan sekolah di lebih dari 54 negara, EF telah

mengubah dunia menjadi ruang kelas global. English First Membuka sekolah

pertamanya di Jakarta pada tahun 1995, kini EF English First memiliki lebih dari

60 sekolah di lebih dari 20 kota yang tersebar baik di ibukota propinsi maupun

kabupaten di seluruh Indonesia.

Di bawah PT. EF English First Eduka Group English First Surabaya pertama kali

masuk tahun 1996 yang pertama kali berdiri di jalan kayun no 42 surabayta hingga

saat ini English First di surabaya memiliki 7 cabang center dan yaitu : Pakuwon

Trade Center, Bukitmas , Kayun , Delta Plaza , Klampis, Surabaya Town Square

dan Jemursari, dengan total siswa mencapai hampir 5000 siswa di Surabaya .

Page 2: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

35 Universitas Kristen Petra

3.1.1 Produk

1. EF Small Stars untuk Anak (4-6 tahun)

Program EF Small Stars yang inovatif dirancang khusus untuk anak-anak usia

4-6 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan

kognitif.

2. EF High Flyers untuk Anak (7-9 tahun)

EF High Flyers adalah kursus bahasa Inggris terbaru EF yang dirancang

khusus untuk anak-anak 7-9 tahun. , anak-anak di didik dalam lingkungan

berbahasa Inggris yang nyaman di mana mereka dapat membangun dasar

berbahasa Inggris yang kuat.

3. EF Trailblazers untuk Remaja (10 -13 tahun)

Kursus EF Trailblazers 10 – 13 tahun, pembelajaran dengan sistem Common

European Framework (CEF), yaitu kerangka belajar yang sesuai dengan

standar di Eropa.

4. EF Frontrunner (14 tahun ke atas)

EF Frontrunner adalah kursus bahasa Inggris baru inovatif untuk remaja usia

14 tahun ke atas , yang dikembangkan secara khusus untuk melengkapi

kehidupan remaja yang penuh kesibukan, dan membantu mereka mencapai

tujuan belajar.di sekolah, atau pun untuk belajar ke luar negeri.

5. PROFESSIONAL ENGLISH

EF akan meningkatkan ketrampilan berbahasa inggris di dunia bisnis melalui

materi Bahasa Inggris untuk Business Writing, Presentation, Leaderships &

Management, Negotiation, Social skill serta melatih Anda menghadapi tes

internasional TOEFL & TOEIC. Sebagai siswa Pro English, Anda juga akan

memiliki akses ke Spesific Industry English yang memungkinkan Anda

Page 3: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

36 Universitas Kristen Petra

mempelajari bahasa Inggris yang spesifik seperti Finance English, Automotive

English, English for Research, English for Medical dll .

6. PELATIHAN BAHASA INGGRIS UNTUK PERUSAHAAN

EF English First menyediakan program bahasa Inggris untuk grup perusahaan.

Materi pengajaran kursus bahasa Inggris untuk bisnis ini antara lain meliputi

keterampilan meeting, presentasi, bernegosiasi dan berbicara lewat telepon.

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi English First Surabaya

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal menggunakan metode

kuantitatif dengan metode survey kuesioner , dimana penelitian ini digunakan untuk

menunjukkan adanya hubungan sebab dan akibat antara market orientation ,

customer experience , perceived quality, brand reputation , dan customer loyalty

Menurut Sugiyono (2011) “desain kausal adalah penelitian yang bertujuan

menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel independen (variabel yang

mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).”Penelitian

jenis ini, yaitu kausal dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel

Direktur Utama

Area Manajer

Center Manajer

Course Consultant

Finance Manajer

Marketing Manager

HRD / GA Manajer

Direktur Pendidikan

Teacher Native

Teacher

IT

Staff IT

Desain

Staff Desain

Wakil Direktur

Page 4: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

37 Universitas Kristen Petra

terhadap populasinya dan menjelaskan hubungan atau pengaruh antara satu

variabelnya dengan yang lain, yang diukur menggunakan statistik inferensial

(Bungin, 2009).

Menurut Malhotra, (2004). menggunakan metode kuantitatif dengan

metode survey kuesioner terstruktur yang diberikan kepada sampel dari sebuah

populasi dan didesain untuk memperoleh informasi yang spesifik dari responden

3.3 Gambaran Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang memiliki karakteristik tertentu yang kemudian

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sejalan dengan

pengertian sebelumnya, populasi diartikan sebagai kelompok elemen yang lengkap,

yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik

untuk mempelajari atau menjadi obyek penelitian Kuncoro, (2003).

Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah menggunakan

produk dan jasa yang diberikan oleh English First sejak tahun 2006

3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling , dan

jenis yang digunakan adalah purposive sampling .

Sampel adalah sebagian dari populasi yang ditetapkan peneliti Sugiyono,

(2007). Ditambahkan oleh Malhotra (2012) bahwa sampel adalah kelompok dari

unsur-unsur populasi yang dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dalam

melakukan survei tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena

akan banyak biaya dan waktu. Namun, syarat utama sampel yang baik yaitu apabila

sampel yang diambil mewakili ciri dan karakteristik populasi (representatif) dengan

bias yang terlalu kecil Sugiyono, (2011).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

Page 5: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

38 Universitas Kristen Petra

menjadi sampel Sugiyono, (2011). Teknik ini untuk mempermudah pengambilan

sampel yang memiliki jumlah populasi tidak terdata.

Jenis non probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling

di mana peneliti melakukan penilaian untuk memilih anggota populasi yang dinilai

paling tepat sesuai dengan kriteria tertentu Simamora, (2004). Jadi pengambilan

elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan sengaja,

ditambahkan pula sampel harus representatif atau mewakili populasi.

Pelanggan yang menjadi sampel sebagai responden dalam penelitian ini

adalah pelanggan yang pernah menggunakan produk dan jasa dari English First

setidaknya satu kali. Selain itu, jangka waktu penggunaan produk dan jasa dari

English First setidaknya dalam 1 tahun terakhir pada saat pengisian kuesioner.

Penentuan ukuran sampel adalah menentukan jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian sedemikian rupa sehingga dapat mewakili populasinya.

Dalam menentukan jumlah minimum sampel, penulis menggunakan rumusan

Slovin, yaitu:

𝑛 = (𝑍

𝛼2)

2

𝑝 (1 − 𝑝)

𝑒2

𝑛 =(1,96)2 0,5(1 − 0,5)

0,102

𝑛 = 96,04 → dibulatkan menjadi 100

Dimana :

n = Jumlah sampel

𝑍𝛼

2 = Angka yang menunjukkan suatu penyimpangan nilai variabel

dari Mean dihitung dalam satuan deviasi standar tertentu (1,96)

p = Probabilitas (0,5)

e = Taraf kesalahan, disarankan 10%

Jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 responden. Untuk

memudahkan perhitungan maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100. Oleh

karena itu, kuesioner akan disebarkan kepada 100 responden ( Umar ,2004)

Page 6: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

39 Universitas Kristen Petra

3.4 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan

data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber data,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya Sugiyono, (2007). Dalam penelitian ini

data primer berupa hasil jawaban responden atas kuesioner yang diajukan. Data

primer ini selanjutnya akan diajukan sebagai data input untuk penelitian hipotesis.

yaitu berupa angket atau kuesioner yang disebarkan kepada para konsumen English

First

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

penulis Sugiyono, (2007). Data sekunder diperoleh secara tidak langsung atau

melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang

dipublikasikan atau tidak. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

berupa studi kepustakaan, jurnal, skripsi, literatur-literatur yang berkaitan dengan

permasalahan, dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem

On-line (Internet) atau majalah-majalah perekonomian

3.5 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode atau cara yang digunakan dalam

mengumpulkan sumber data. Beberapa metode diantaranya adalah:

3.5.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan sebagai daftar penelitian dalam pembuatan analisis teori.

Studi pustaka perlu dilakukan dengan pertimbangan bahwa studi pustaka dapat

menjadi jembatan antara teori yang telah ada sebelumnya dengan temuan yang ada

di lapangan, sehingga akan membantu penulis mendalami obyek yang akan diteliti.

Penulis melakukan studi kepustakaan tersebut dengan mencari informasi dari text

book, jurnalartikel dan tulisan ilmiah dari berbagai media internet.

Page 7: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

40 Universitas Kristen Petra

3.5.2 Studi Lapangan

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara langsung

kepada obyek yang bersangkutan. Adapun pengumpulan data di lapangan

dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen dari English First untuk

keperluan menganalisis secara kuantitatif. Menurut Malhotra (2012) kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan tertulis ataupun lisan kepada reponden untuk dijawabnya.

Format kuesioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian (A) bersifat

umum dan berkaitan dengan data pribadi responden, sedangkan bagian (B)

merupakan pernyataan-pernyataan mengenai komponen dari faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian yang diukur dengan menggunakan skala

likert. Skala linkert digunakan untuk menghindari kesulitan responden dalam

menjawab kuesioner dan agar nantinya reponden memilih dengan lebih teliti. Likert

menggunakan pilihan Setuju atau Tidak Setuju atas suatu pernyataan. Cara

pengisian kuesioner adalah responden diminta untuk memberi pendapat tentang

serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan obyek yang sedang diteliti dalam

bentuk nilai sebagai berikut :

1 2 3 4 5

Keterangan :

1 : Sangat tidak setuju

2 : Tidak setuju

3 : Netral

4 : Setuju

5 : Sangat setuju

3.6 Klasifikasi Variabel

penelitian ini mengambil beberapa variable untuk diteliti dan ditarik

kesimpulannya.

Page 8: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

41 Universitas Kristen Petra

a. Variabel Independent / Eksogen

Disebut juga variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab atau timbulnya variabel dependen (terikat)/

endogen,

b. Variabel Perantara

adalah variabel yang menghubungkan variabel bebas terhadap variabel

terikat tanpa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel bebas

degan variabel terikat

c. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara

variabel independen dan dependen dengan menjadi hubungan yang tidak

langsung dan dapat diamati dan diukur

d. Variabel Dependent / Endogen

Disebut juga variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas .

3.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari 5 variabel, yaitu:

1. Variabel eksogen / independen, yaitu

a. Market Orientation (x1)

Market Orientation didefinisikan sebagai upaya penciptaan superior value

kepada pelanggan dan superior performance bagi perusahaan , untuk menjamin

keberlangsungan usaha . berikut dimensi – dimensi yang dapat mengkur market

orientation :

1. Customer Orientation

Orientasi konsumen adalah upaya perusahaan untuk memenuhi keinginan dan

kebutuhan pelanggan , sehingga menghasilkan kepuasan bagi pelanggan

Page 9: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

42 Universitas Kristen Petra

X.1.1 : English First mampu memenuhi kebutuhan belajar bahasa inggris anda

X.1.2 : Pelayanan English First sesuai dengan harapan konsumen

X.1.3 : Hasil belajar di English First sesuai dengan harapan anda

2. Competitor Orientation

Orientasi pesaing adalah kemampuan perusahaan untuk mengetahui dan

memahami keunggulan bersaing perusahaan di bandingkan dengan pesaing

X.1.4 : Metode pembelajaran English First lebih baik di bandingkan dengan

pesaingnya

X.1.5 : Service English First lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya

X.1.6 : Inovasi English First lebih cepat dan lebih maju dibandingkan dengan

pesaingnya

3. Coordinate interfungtional

Koordinasi interfungsional adalah upaya perusahaan dalam mengirimkan

Superior Performance, dimana adanya pelayanan yang baik secara menyeluruh

X.1.7 : Pelayanan Course Consultant English First terkoordinasi baik

X.1.8 : Pelayanan Course Consultant English First Cepat

X.1.9 : Pelayanan Course Consultant English First terhubung antar bagian

2. Variabel Perantara

a. Perceived Quality ( y1)

Perceived Quality adalah besarnya penilaian konsumen terhadap kualitas

produk yang diberikan oleh perusahaan , hal ini di pengaruhi oleh besarnya

manfaat yang di dapat di bandingkan dengan beasarnya biaya yang di keluarkan

oleh konsumen , berikan adalah dimensi- dimensi yang mampu mengukur

kualitas sebuah produk jasa

1. Performance (Unjuk Kerja):

Berhubungan dengan pelayanan dan jasa yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan

Y.1.1 : Materi Pendidikan di English First bertaraf Internasional

Y.1.2 : Metode Pembelajaran English first sesuai dengan metode Internasional

Page 10: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

43 Universitas Kristen Petra

Y.1.3 : Cara pengajaran English First berstandart Internasional

2. Durability (Ketahanan):

Berhubungan dengan jangka waktu atau masa guna barang atau jasa yang

digunakan dalam satu periode tertentu

Y.1.4 : Lama waktu belajar 6 bulan di English First sesuai memenuhi kebutuhan

saya

Y.1.5 : Lama waktu belajar 90 menit mengajar di kelas tepat

Y.1.6 : Lama frekuensi waktu pengajaran 1 minggu 2 kali tepat

.

3. Serviceability (Kemampuan layanan):

Kemudahan mendapatkan pelayanan dan Informasi yang di butuhkan oleh

pelanggan

Y.1.7 : Pelayanan Informasi bagi konsumen English First baik

Y.1.8 : Pelayanan keluhan pelanggan English First baik

Y.1.9 : Course Consultant Memberikan pelayanan dengan ramah

4. Aesthetics (Keindahan):

Menyangkut dengan keindahan atau penampilan dan penyajian pelayanan atau

jasa .

Y.1.10 : Penampilan Course Consultant menarik

Y.1.11: Penampilan Guru English First menarik

Y.1.12 : Desain buku pelajaran menarik

5. Perceived Quality (Kualitas yang dirasakan):

Kualitas yang diterima oleh pelanggan sehingga tertanam pada benak konsumen

dengan baik

Y.1.13 : Biaya pendidikan di English First sesuai dengan kualitasnya

Y.1.14 : Hasil belajar di English First sesuai dengan harapan saya

Y.1.15 : Pelayanan English First Menunjukkan kualitas yang baik

6. Conformance (Kesesuaian):

Page 11: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

44 Universitas Kristen Petra

Kesesuaian kinerja dan mutu produk dengan janji yang diberikan oleh

perusahaan kepada konsumen .

Y.1.16: English First adalah lembaga pendidikan Internasional

Y.1.17 : Materi pembelajaran English First sesuai dengan Internasional

Y.1.18 : Jumlah maksimal murid dalam kelas maksimal 15 orang

7. Reliability (Kehandalan):

kemungkinan produk atau jasa mampu memenuhi kebutuhan atau keinginan

pelanggan sehingga mampu memenuhi cita – cita pelanggan

Y.1.19 : Belajar di English First membuat saya mampu mencapai nilai tinggi

dalam TOEFL / IELTS

Y.1.20 : Belajar di English First membantu saya belajar di sekolah

Y.1.21 : Ilmu yang saya dapat di English First masih dapat saya gunakan 10

tahun lagi

8. Features (fitur):

Nilai tambah atau innovasi baru yang ditambahkan pada fitur dasar. Sehingga

dapat sesuai dengan kebutuhan pelanggan

Y.1.22 : I-lab membantu saya belajar lebih baik

Y.1.23 : I-lab membantu saya belajar di rumah

Y.1.24 : I-lab memberikan saya tambahan materi yang saya butuhkan

b. Customer Experience (y2)

Customer Experience adalah pengalaman yang tercipta dari adanya pengalaman

membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa . yang mampu dirasakan baik

secara afeksi maupun kognisi dari konsumen , berikaut beberapa dimensi yang

mampu mengukur Customer Experience :

Page 12: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

45 Universitas Kristen Petra

1. Sense, adalah dimensi yang berkaitan dengan panca indra, seperti pengalaman

melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau.

a. Differentiator

Y.2.1 : Desain ruang kelas English First menarik perhatian

Y.2.2 : Desain Eksterior English First berbeda dengan yang lain

b. Motivator

Y.2.3 : Suasana di dalam ruang kelas nyaman untuk belajar

Y.2.4 : Guru EF mendorong saya untuk belajar bahasa inggris

c. Add Value

Y.2.5 : Sistem pembelajaran dilakukan oleh guru native sangat menarik

Y.2.6: Penggunaan media komputer dalam pembelajaran menarik

2. Feel, pengaruh merek kepada konsumen, baik pengalaman yang berhubungan

dengan suasana hati maupun pengalaman yang berhubungan dengan emosi

a. Moods

Y.2.7 : Kegiatan belajar mengajar menyenangkan bagi saya

Y.2.8 : Kegiatan Life –club menyenangkan

b. Emotion

Y.2.9 : Suasana pembelajaran yang kondusif membuat hati saya senang

Y.2.10 : Saya senang belajar dengan guru English First

3. Think, mendorong pelanggan agar tertarik dan berpikir secara kreatif, baik

pengalaman dalam bentuk inspirasi, teknologi maupun kejutan, sehingga

konsumen melakukan evaluasi kembali

Y.2.11 : Pembelajaran di English First membuat saya suka akan bahasa

Inggris

Y.2.12 : Belajar di English First membuat saya bercita – cita ke luar negeri

Y.2.13 : Saya merasa bahasa inggris bermanfaat lebih bagi saya

4. Act, pola perilaku dan gaya hidup dalam jangka panjang, berdasarkan

pengalaman yang terjadi dari interaksi

Y.2.14 : Di English First saya menjadi bisa berbicara dengan bahasa inggris

Page 13: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

46 Universitas Kristen Petra

Y.2.15 : Di English First saya terbiasa berbicara dengan bahasa inggris

Y.2.16 : Belajar di English first saya berani berbicara dengan Native

Speaker

5. Relate. pengalaman melalui hubungan dengan orang lain, kelompok lain,

maupun hubungan dengan kelompok sosial

Y.2.17 : Sertifikat English First berguna untuk kuliah saya nanti

Y.2.18 : Sertifikat English First berguna untuk saya kerja nanti

Y.2.19 : Hasil tes TOEFL English First berguna untuk saya sekolah ke luar

negeri

3. Variabel Interventing

a. Brand Reputation ( y3 )

Reputasi merek adalah pandangan konsumen terhadap nama baik atau padangan

masyarakat akan kulitas yang diberikan oleh produk tersebut, hal ini

dipengaruhi oleh kepercayaan yang tinggi dari masyarakat pada umumnya ,

berikut adalah dimensi –dimensi yang mampu mengukur reputasi sebuah merek

1. Brand Benefit Apakah merek benar-benar berbeda, penting dan bernilai di

mata konsumen.

Y.3.1 : English First berstandar internasional

Y.3.2 : Sertifikat English First bermanfaat bagi saya saat melamar kerja

Y.3.3 : Harga yang saya bayarakan sesuai dengan manfaat English First

2. Emotional Brand Apakah merek memiliki komitmen untuk menyediakan

manfaat emosional tertentu bagi konsumen.

Y.3.4 : Belajar di English First membuat saya bangga

Y.3.5 : Saya percaya bahwa English First memiliki kualitas yang baik

Y.3.6 : English First mampu memenuhi kebutuhan saya

3. Brand Promise Apakah merek secara konsisten memenuhi janji dan

menyampaikan komitmennya kepada konsumen.

Page 14: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

47 Universitas Kristen Petra

Y.3.7 : Belajar di English First mampu meningkatkan kemampuan bahasa

inggris saya

Y.3.8 : Belajar di English First membuat saya mendapat nilai tes TOEFL/IELTS

yang saya inginkan

Y.3.9 : Melalui English First saya bisa untuk sekolah ke luar negeri

4. Variabel endogen / dependen, yaitu:

a. Customer loyalty (z1)

Customer loyalty adalah komitmen yang mendalam dari konsumen untuk

memiliki hubungan jangka panjang dengan merek atau perusahaan. Customer

loyalty dapat diukur dalam indikator sebagai berikut.

Z1.1 Saya akan mengatakan kalau English First itu terbaik

Z1.2 Saya akan merekomendasikan English First kepada teman, rekan, atau

kerabat saya

Z1.3 Saya akan kembali ke English First bila saya memerlukan pendidikan

bahasa inggris

3.8 Teknik Analisa Data

3.8.1 Path Analysis

Peneliti menggunakan analisis PLS-SEM karena kondisi yang ditemui

didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bentuk penelitian ini merupakan analisa pengaruh

b. PLS-SEM dapat menganalisa model pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan, dimana

biasanya pendekatan berbasis regresi generasi pertama memiliki batas

penggunaan analisa pengaruh hanya satu lapis saja (Gefen, Straub, &

Boudreau, 2000). Dengan keuntungan ini, peneliti dapat mencari

pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel independen dengan

variabel dependen, seperti pada model pengaruh antara experience

quality terhadap perceived value, brand image, dan customer loyalty.

c. Jumlah sampel kecil

Page 15: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

48 Universitas Kristen Petra

d. Teori yang digunakan hanya sedikit dan lebih spesifik

e. Diasumsikan tidak adanya error atau missing value pada data

f. Tidak adanya masalah multicollinearity pada data yang digunakan.

Adapun struktur penyusunan penggunaan PLS-SEM yang diterapkan

didalam tahap-tahapnya adalah:

a. Dilakukan tahap evaluasi reliability yang terbagi menjadi dua tahap,

yaitu evaluasi indicator reliability, dan evaluasi internal consistency

reliability. Evaluasi reliability ini dilakukan untuk melihat apakah data

yang digunakan didalam penelitian ini konsisten atau tidak, karena hal

ini dapat berpengaruh besar terhadap output data yang akan diuji

selanjutnya.

b. Kemudian dilakukan evaluasi validitas data dengan menggunakan

convergent validity dan discriminant validity, dimana evaluasi ini

bertujuan untuk melihat apakah variabel yang digunakan didalam

penelitian ini akurat dalam melakukan pengolahan data.

c. Dilakukan uji path coefficient dan coefficient of determination.

d. Digunakan metode bootstrapping untuk mencari nilai t-statistics yang

penggunaannya adalah untuk pengujian hipotesis.

3.8.2 Indicator Reliability dan Internal Consistency Reliability

Untuk mengukur seberapa reliable indikator yang digunakan, maka

digunakan pengukuran indicator reliability dan internal consistency reliability dari

pengukuran dengan indikator refleksif. Nilai indicator reliablity didapatkan dari

pangkat dua angka outer loading yang merupakan suatu korelasi antara item

score/component score dengan construct score yang dihitung dengan analisa

partial least square regression. Suatu indikator dikatakan reliable jika indicator

reliability tersebut setidaknya memiliki nilai lebih dari 0.70 (Hulland, 1999).

Kemudian, dilakukan pengukuran nilai internal consistency reliability

dengan melihat angka dari composite reliability sebagai pengganti skala

pengukuran cronbach alpha yang dahulunya marak digunakan untuk penelitian

Page 16: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

49 Universitas Kristen Petra

ilmu sosial. Nilai composite reliability harus diatas 0,70 agar suatu latent variable

dapat dikatakan reliable

3.8.3 Convergent Validity dan Discriminant Validity ( F )

Untuk mengukur validitas suatu latent variable, maka dilakukan dua uji

validitas yang disebut convergent validity dan discriminant validity. Convergent

validity dilihat berdasarkan nilai average variance extracted (AVE) yang didapat

melalui partial least square regression. Nilai AVE harus lebih besar dari 0.50 agar

dapat dikatakan valid Ghozali (2010,).Adapun rumus dasar dari AVE adalah

sebagai berikut:

∑i2

var F

AVE =

∑i2 var F + ∑Qii

i2, F, dan Qii, adalah factor loading, factor variance, dan unique/error

variance. Apabila F di set 1, maka Qii adalah 1- akar dari i.

Discriminant validity diukur dengan membandingkan angka dari akar

pangkat dua nilai AVE dengan korelasi antar latent variable. Untuk melakukan hal

ini secara terstruktur, maka dibuatlah tabel yang memuat korelasi antar latent

variable dan juga dituliskan nilai akar pangkat dua dari AVE yang bercetak tebal

untuk memudahkan pemeriksaan.

3.8.4 Path Coefficient dan Coefficient of Determination ( R2)

Model structural atau inner model dievaluasi untuk melihat adanya seberapa

kuat pengaruh variabel independen pada variabel dependen dengan melihat nilai

path coefficient antara angka 0 sampai 1. Semakin kuat angka path coefficient

mendekati angka 1, artinya pengaruh variabel independen tersebut semakin kuat

mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan apabila nilai path coefficient itu

mendekati angka -1, maka artinya variabel independen itu semakin kuat

pengaruhnya dalam memperlemah variabel dependennya.

Page 17: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum English First · 3.1 Gambaran Umum English First `EF English First merupakan Penyedia Pelatihan Bahasa Inggris terbesar di indonesia dan

50 Universitas Kristen Petra

Setelah itu coefficient of determination (R2) yang ada pada setiap variabel

dependen dievaluasi dengan melihat presentase varian yang dijelaskan, yaitu

dengan melihat R2 pada konstruk variabel dependen dengan menggunakan

pengukuran R-square. Pada marketing research, nilai R2 antara 0,25 – 0,50 artinya

lemah, 0,50 – 0,75 artinya sedang, dan 0,75 keatas artinya substansial.

3.8.5 T-test

T-test digunakan untuk mendapatkan nilai t-statistics yang diperlukan

apabila peneliti ingin melakukan uji hipotesis, sehingga peneliti dapat mengatakan

pengaruh sebuah variabel dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan atau

tidak. Sementara itu, untuk melihat apakah pengaruh tersebut positif dan negatif,

peneliti dapat melihat nilai original sample yang juga merupakan nilai path

coefficient. Prosedur t-test yang digunakan didalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode bootstrapping. Bootstrapping merupakan suatu proses

pengujian re-sampling yang dilakukan oleh sistem komputer untuk mengukur

akurasi pada sample estimate.

Dengan kata sederhananya, proses bootstrapping digunakan untuk melihat

apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diamati. Nilai

bootstrap >= 1,96 menunjukkan bahwa pengaruh variabel tersebuat signifikan,

sedangkan apabila nilainya dibawah 1,96, maka pengaruhnya lemah.

3.8.6 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data secara deskriptif yang

memuat tentang jawaban-jawaban responden. Statistik deskriptif digunakan untuk

secara singkat menyimpulkan hasil dari survey yang telah didapat selama

penelitian.