java english

89
SISTEM CERDAS UNTUK PEMETAAN POHON BAHASA JAWA KE POHON BAHASA INGGRIS Rancangan Usulan Penelitian untuk Disertasi Teguh Bharata Adji diajukan kepada Program Pascasarjana

Upload: newbie85

Post on 07-Dec-2014

185 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Java English

TRANSCRIPT

Page 1: Java English

SISTEM CERDAS UNTUK PEMETAAN

POHON BAHASA JAWA KE POHON BAHASA INGGRIS

Rancangan Usulan Penelitian untuk Disertasi

Teguh Bharata Adji

diajukan kepada Program Pascasarjana

Universitas Gadjah Mada

pada tanggal

10 Juli 2004

Page 2: Java English

DAFTAR ISTILAH

ASCII American Standard Code for Information Interchange. ASCII

mendefinisikan pola rangkaian bit yang menotasikan karakter-

karakter alfa numeris, kontrol, dan simbol-simbol khusus.

I PENGANTAR

1.1 Permasalahan

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan potensi alam dan sumber

daya manusia yang unggul. Untuk mengembangkan potensi alamiah dan sumber

daya manusia diperlukan sarana diantaranya berupa ilmu pengetahuan dan

teknologi yang harus ditransfer dari negara-negara lain. Sarana penting untuk

transfer ilmu dan teknologi dari bangsa-bangsa lain adalah mempelajari bahasa

Inggris, karena bahasa yang digunakan secara internasional saat ini adalah bahasa

Inggris.

Selain itu potensi alam serta jumlah penduduk yang dimiliki negara

Indonesia sangat menarik perhatian masyarakat internasional. Negara-negara maju

pun mulai melirik untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia, dalam rangka

untuk lebih menyesuaikan produk-produk mereka sebelum dipasarkan di

Indonesia.

Dalam rangka itulah maka banyak sekali usaha-usaha dilakukan untuk

membuat suatu sistem pendidikan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa

2

Page 3: Java English

Indonesia, dalam bentuk kelas-kelas bahasa yang selama ini sudah dibisniskan

dengan baik. Tentu saja demi terlaksananya model pembelajaran bahasa melalui

kelas-kelas ini maka juga diperlukan beberapa sarana pendukung lain seperti

buku-buku pelajaran bahasa Inggris atau Indonesia, kamus, dan lain-lain.

Mengenai buku pelajaran bahasa dan kamus ternyata sudah sedemikian

banyaknya tersedia di pasaran, mulai dari buku-buku dan kamus-kamus yang

sangat lengkap dan tebal sampai dengan buku atau kamus saku yang mudah

dibawa kemana-mana.

Beberapa pengguna banyak yang mulai melirik ke penggunaan sistem

pengajaran bahasa secara online dengan didukung oleh semakin banyaknya

tersedia kamus online yang gratis. Misalnya saja untuk kamus Inggris-Indonesia

dan kamus Indonesia-Inggris bisa diakses 3 buah url berikut ini yaitu

http://www.e-riec.com/dictionary.asp, http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/, dan

http://sanubari.com/.

Dalam rangka penyediaan sarana pendukung pembelajaran bahasa Inggris

dan Indonesia inilah maka suatu mesin penterjemah bahasa Inggris-Indonesia dan

Indonesia-Inggris yang online juga diperlukan keberadaannya.

1.2 Keaslian dan Kedalaman

Beberapa mesin-mesin yang digunakan sebagai sarana pendukung

pembelajaran bahasa sudah banyak yang tersedia, misalnya kamus elektronik dan

kamus online. Kamus elektronik sudah banyak dijumpai bahkan sudah digunakan

dan banyak memberikan manfaat, di antaranya di Jepang banyak terdapat kamus

3

Page 4: Java English

elektronik bahasa Jepang-Inggris seperti yang dikeluarkan perusahaan Sanyo,

Casio, dan lain-lain. Di Indonesia pun dewasa ini banyak dijumpai kamus

elektronik Alfa Link yang telah mampu menyimpan .............

Sedangkan mengenai kamus online sendiri, penulis menemukan adanya

ratusan situs gratis yang menyediakan berbagai kamus untuk berbagai bahasa di

dunia. Untuk

Sejauh yang penulis ketahui, penelitian mengenai suatu mesin penterjemah

dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris masih terlalu sedikit dilakukan. BPPT

melalui situsnya yaitu pada url http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/, menjelaskan

mengenai salah satu proyeknya yaitu KEBI (Kamus Elektronik Bahasa

Indonesia), suatu proyek yang dikembangkan untuk menyediakan sistem

informasi kosakata yang nantinya bisa digunakan oleh mesin penterjemah bahasa

Indonesia dan mesin pemroses bahasa alami.

Seperti halnya beberapa kamus Indonesia-Inggris-Indonesia online yang

mempunyai masukan sebuah kata dan keluaran kata padanannya, maka

tersedianya suatu mesin penterjemah Indonesia-Inggris-Indonesia online dengan

masukan sebuah kalimat dan keluaran kalimat padanannya dirasakan sudah sangat

mencukupi.

Dalam penulisan tugas akhir ini, ada beberapa batasan yang digunakan

oleh penulis.

1. Tidak semua jenis kata dan ungkapan serta dialek dari seluruh data yang

terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia-Inggris digunakan oleh

penulis.

4

Page 5: Java English

2. Komunikasi yang akan disimulasikan adalah komunikasi sehari-hari (daily

conversation) di tempat-tempat umum seperti di pasar, rumah sakit, hotel,

tempat wisata dan komunikasi aktifitas umum masyarakat sehari-hari.

3. Bahasa Inggris yang digunakan adalah bahasa populer umum bukan

bahasa istilah khusus (teknik, kedokteran dll).

4. Tata bahasa Inggris yang digunakan adalah tata bahasa dasar yang masih

bisa difahami oleh pelajar di tingkat dasar.

Mendapatkan Algoritma penterjemahan sederhana dan mengimplementasikannya

ke dalam bentuk program penterjemah Inggris – Indonesia memerlukan batasan-

batasan sebagai berikut:

1. Program bersifat satu arah (unidirectional), yaitu menterjemahkan kalimat

bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

2. Kalimat yang diterjemahkan merupakan kalimat baku dalam bahasa

Inggris (formal writing), tidak ada contractions dan idiom (phrasal verbs)1

3. Kosakata (vocabulary database) yang digunakan dibatasi pada lingkup

komunikasi sehari-hari (daily conversation) yang terdapat dalam kamus

besar bahasa Inggris – Indonesia.2

4. Penterjemahan menggunakan context free grammars, dimana simbol

tunggal di sisi kiri akan disubstitusi oleh sisi kanan dari aturan produksi

dimanapun mereka muncul, baik sebagai string yang berdiri sendiri (stand

alone) atau sebagai bagian ( substring ) dari string yang lain.

5

Page 6: Java English

1 Azar, Schrampfer, Betty, Understanding and Using English Grammar, 2nd edition, Prentice Hall Regents 2 Echols, M, John, Hassan, Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, PT Gramedia, Jakarta

1.3 Manfaat

Dengan sistem Mobile SCADA yang dibuat dengan suatu protokol/aturan

yang didasarkan pada kondisi ketersediaan komponen-komponen mesin SCADA

di Indonesia, serta didasarkan pada perangkat lunak yang murah bahkan gratis,

dan dibatasi untuk permasalahan sederhana dan bersifat umum atau generik, serta

dengan menggunakan media komunikasi Paket Data CDMA di Indonesia, maka

akan dihasilkan sebuah sistem Mobile SCADA yang akan sangat sesuai dengan

kebutuhan industri-industri di Indonesia yang ingin menerapkan sistem SCADA.

Tentu saja pemanfaatan hasil penelitian masih harus disesuaikan dengan bidang

aplikasi yang akan menggunakannya, yaitu dengan sedikit modifikasi pada

perangkat lunaknya karena menyesuaikan perangkat keras yang akan

dikendalikan.

II TUJUAN

1. Mengenal konsep tree and language (Matematika Diskret) dalam

hubungannya dengan tata bahasa Inggris.

2. Mendapatkan suatu algoritma sederhana untuk pendekatan makna

(semantically approach).

3. Mengimplementasikan algoritma tersebut ke dalam bentuk program

penterjemah Inggris – Indonesia menggunakan bahasa pemrograman

6

Page 7: Java English

tertentu (Visual Basic), didukung oleh file database dinamis dengan

ukuran kecil.

III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

3.1 Tinjauan Pustaka

Dalam ilmu komputer, suatu kalimat dalam bahasa Inggris dapat didekati

dengan dua pendekatan yang berbeda. Pendekatan pertama adalah pendekatan

struktur (syntactically approach) dan pendekatan kedua adalah pendekatan makna

(semantically approach).

Pendekatan struktur (syntactically approach) digunakan untuk mengecek

apakah suatu kalimat memenuhi aturan tata bahasa atau tidak (grammatically /

syntactical correct). Proses ini dinamakan parsing, programnya dinamakan parser

dan output-nya berupa parse tree / derivation tree.

7

gambar 1.1: English sentences approaches

Page 8: Java English

Pendekatan makna (semantically approach) digunakan untuk mengetahui

makna suatu kalimat. Dalam penulisan ini, hal tersebut dilakukan dengan

menterjemahkan kalimat bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Proses ini

dinamakan translating, programnya dinamakan translator dan output-nya berupa

kalimat bahasa Indonesia.

Kedua pendekatan di atas memiliki kesamaan dalam penggunaan

recognizer, suatu program untuk mengenali kata-kata dalam suatu kalimat beserta

dengan jenisnya (predicates) yang dihubungkan ke suatu file database tersendiri.

Kesamaan yang lain adalah digunakannya context free grammars sebagai

batasan, tipe 2 phrase structure grammar dalam teori language matematika

diskret.

Mengimplementasikan kedua pendekatan di atas ke dalam program

sederhana merupakan tujuan penulisan ini. Pendekatan struktur akan lebih mudah

dipahami dan diimplementasikan menggunakan Prolog –artificial intelligent

programming language– karena memiliki fasilitas DCG built in predicate.

Pendekatan makna lebih mudah dipahami dan diimplementasikan menggunakan

Visual Basic –common programming language– karena memiliki fasilitas yang

cukup lengkap, mudah dan user friendly.

Lepas dari kedua bahasa pemrograman di atas, algoritma tetap memegang

peran fundamental. Fokus penulisan ini adalah mencari algoritma sederhana untuk

pendekatan makna (semantically approach) dan mengimplementasikannya ke

dalam bentuk program penterjemah kalimat bahasa Inggris – Indonesia.

8

Page 9: Java English

3.2 Landasan Teori

Perkembangan teknologi komputer telah memicu perkembangan di

berbagai bidang lain yang salah satu diantaranya adalah Teknologi Bahasa

Manusia (TBM). TBM dikelompokkan dalam dua kelompok utama yaitu Sistem

Bahasa Ucapan (SBU) dan Sistem Bahasa Tertulis (SBT). Dalam kelompok

pertama yaitu SBU, kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan sistem

pengenalan ucapan (Speech Recognition), pengembangan sistem pembangkit

ucapan dari suatu teks (Text-to-Speech Synthesis System), sistem pemahaman

bahasa alami dan pemodelan dialog.1

Sedangkan pada kelompok kedua, kegiatan yang dilakukan diantaranya

adalah pengembangan OCR (Optical Character Reader), Pemeriksa Ejaan (Spell

Checker), Pemeriksa Tatabahasa (Grammar Checker), Pemenggalan Kata

(Hyphenation), Sistem Temu Balik Informasi (Information Retrieval) dan juga

Sistem Mesin Penterjemah.2 Pada sub bab berikut akan dibahas 3 kegiatan dalam

SBT yaitu Pemeriksa Tatabahasa, Pemeriksa Ejaan dan Pemenggalan kata yang

nantinya akan digunakan dalam perangkat lunak penterjemah Indonesia-Inggris.

2.2 Kegiatan dalam Sistem Bahasa Tertulis

1 Douglas D. O'Shaughnessy INRS-Telecommunications 3 Place du Commerce Nuns' Island, Quebec H3E 1H6 Canada.

2 Computational Linguistics, Volume 15, Number 2, June 1989.

9

Page 10: Java English

2.2.1 Pemeriksa Tata Bahasa

KWIC ( Key Word In Context) merupakan suatu alat bantu dalam

penelitian pola kalimat suatu bahasa berdasarkan suatu kata didalam suatu korpus

(kesatuan kumpulan tulisan-tulisan tentang sesuatu). Sistem ini pada dasarnya

melakukan pengindeksan terhadap suatu korpus, sehingga pengguna dapat

menampilkan semua kalimat yang terdapat dalam korpus tersebut yang

mengandung unsur suatu kata tertentu, sesuai dengan permintaan pengguna.

KWIC terdiri atas dua bagian utama yaitu sistem pengindeks dan sistem query.

Sistem pengindeks berfungsi untuk membuat indeks kata dari suatu

korpus, sehingga letak kata tertentu dalam korpus dapat dicari dengan cepat.

Sistem query akan menerima masukan kata yang ingin dilihat pola kalimatnya

oleh pengguna dan berdasarkan indeks yang telah dibuat pada sistem pengindeks,

sistem ini akan mengakses korpus dan mengambil semua kalimat yang

mempunyai unsur kata tersebut yang merupakan keluaran dari sistem ini.

Peneliti bahasa dapat menggunakan KWIC sebagai alat bantu penelitian

pola kalimat. Sebagai contoh, untuk mendapatkan semua kalimat yang

mengandung unsur makan maka kita tinggal memasukkan kata makan dalam

sistem query sehingga diperoleh semua kalimat yang mengandung kata makan di

dalam korpus yang diolah. Selanjutnya peneliti tersebut dapat menganalisa pola

kalimat yang menggunakan kata makan. Tentu saja hasil yang diperoleh sangat

tergantung pada kelengkapan korpus yang tersedia.

2.2.2 Pemeriksa Ejaan dan Pemenggalan Kata

10

Page 11: Java English

Sistem-sistem program pengolah kata biasanya disertai dengan program

untuk pemenggalan kata secara otomatis (Hyphenation) dan pemeriksa ejaan

(Spell Checker). Fasilitas ini sangat bergantung pada bahasa dimana sistem itu

dirancang. Sebagai contoh, untuk pemenggalan kata, Bahasa Indonesia

mempunyai aturan tersendiri yang berbeda dengan bahasa lain. Karena sebagian

besar sistem yang beredar dibangun untuk Bahasa Inggris, maka jika kita

menggunakan fasilitas pemenggalan kata pada waktu mengolah Bahasa Indonesia

sering terjadi kesalahan.

Fasilitas pemeriksa ejaan saat ini menjadi bagian yang sangat penting

dalam sistem pengolah kata. Walaupun demikian belum terdapat satupun sistem

pengolah kata yang memberikan fasilitas lokal untuk Bahasa Indonesia terutama

untuk pemeriksa ejaan dan pemeriksa tatabahasa. Hal ini mengakibatkan

pengolahan kata Bahasa Indonesia menjadi kurang optimal dan pengguna tidak

dapat mencegah adanya kesalahan eja di dalam dokumen.

Pada dasarnya pengembangan program pemeriksa ejaan tidaklah rumit.

Sistem ini terdiri atas kamus dan suatu program untuk menangani proses

morfologi bahasa, memeriksa apakah suatu kata ada di kamus atau merupakan

kata turunan dari kata yang ada di kamus, dan jika tidak ada maka akan

memberikan kandidat kata yang benar kepada pengguna.

2.3 Konsep Bahasa

11

Page 12: Java English

2.3.1 Definisi Bahasa

Suparman (1991) menyebutkan bahasa adalah suatu sistem komunikasi

yang mengatur tingkah laku manusia dalam bentuk ekspresi ucapan dan tulisan

yang menolong manusia dalam mengkomunikasikan perasaan dan pikiran dalam

bentuk kata, kalimat, alinea, informasi.

2.3.2 Linguistik

Linguistik adalah salah satu bidang ilmu yang khusus untuk mengkaji

tentang bagaimana bahasa tersebut ditata dan digunakan.

2.3.3 Perbendaharaan kata dan leksikon

Perbendaharaan kata adalah sekumpulan kata dan frasa yang digunakan

dalam bahasa tertentu. Leksikon adalah kamus yang mendaftar kata-kata suatu

bahasa sesuai abjad.

2.3.4 Gramatika, Sintaks dan Semantik

Suatu sistem kaidah untuk meletakkan kata-kata ke dalam bentuk kalimat

lengkap sebagai ekspresi pikiran disebut gramatika. Gramatika tersusun dari dua

bagian pokok, yaitu sintaks dan semantik. Sintaks mengacu kepada bagaimana

kata-kata dirangkum dalam kalimat. Sintaks merupakan cabang gramatika yang

mengatur penggabungan dan penyusunan jenis kata yang berbeda seperti kata

benda, kata kerja, kata sifat dan lain-lain.

Sintaks adalah metoda penempatan kata-kata di dalam urutan tertentu

untuk membentuk susunan bahasa yang benar.

12

Page 13: Java English

Semantik menunjuk kepada arti bahasa. Semantik merupakan pengkajian

hubungan-hubungan antar kata dan penggabungan kata. Semantik merupakan cara

untuk mengalisa dan menafsirkan suatu ucapan.

2.3.5 Konteks dan Pragmatik

Konteks mengacu pada ide yang lengkap atau pemikiran yang mengitari

setiap kalimat dalam paragraf itu. Konteks akan menjelaskan arti kalimat.

Pragmatik menunjuk kepada apa sebenarnya arti yang diucapkan dan

ditulis oleh seseorang. Sering terjadi,seseorang mengucapkan dan menulis sesuatu

tetapi artinya lain. Misalnya pertanyaan Jam berapa sekarang?. Pertanyaan ini

sebenarnya tidak jelas, mempunyai makna ganda. Dengan pertanyaan ini belum

tentu si penanya ingin tahu jam sebenarnya. Tetapi mungkin saja karena ia merasa

sudah terlambat masuk kerja.

2.3.6 Pembagian jenis kata

Menurut Dr. Goris Keraf (1979), hampir semua tatabahasa sekarang

mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles

sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan

sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata.

Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tatabahasa dari

bahasa-bahasa mereka, mereka menambahkan kata baru sesuai bahasa mereka

yaitu kata sandang serta kata seru (interjectio).

13

Page 14: Java English

2.4 Tata Bahasa Indonesia

2.4.1 Pembagian Jenis Kata Bahasa Indonesia

2.4.1.1 Kata Benda (Nomina)

Dalam tata bahasa tradional kata benda atau nomina didefinisikan dengan

nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda

menurut wujudnya :

a. Kata benda konkrit.

b. Kata benda abstrak.

Kata benda konkrit dibagi lagi menjadi :

a. Nama diri.

b. Nama zat dan lainnya.

2.4.1.2 Kata Kerja (Verba)

Adalah semua kata yang menyatakan perbuatan. Bila suatu kata kerja

menghendaki adanya suatu pelengkap disebut kata kerja transitif, misalnya:

memukul, menangkap, melihat, mendapat dan sebagainya. Sebaliknya bila kata

kerja tersebut tidak memerlukan suatu pelengkap disebut kata kerja intransitif,

misalnya meninggal, berjalan, berdiri dan sebagainya.

2.4.1.3 Kata Sifat (Adjektiva)

Batasan kata sifat menurut Aristoteles adalah kata yang menyatakan sifat

atau hal keadaan dari suatu benda, misalnya tinggi, rendah, lama, baru dan

sebagainya.

14

Page 15: Java English

2.4.1.4 Kata Ganti (Pronomina)

Termasuk dalam jenis kata ini adalah segala kata yang difahami untuk

menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Kata ganti menurut sifat dan

fungsinya dapat dibedakan atas:

1. Kata ganti orang atau pronomina personalia

Kata ganti orang yang asli dalam bahasa Indonesia adalah:

a. Orang I : aku (tunggal), kita (jamak).

b. Orang II : engkau (tunggal), kamu (jamak).

c. Orang III : dia (tunggal), mereka (jamak).

Kata ganti orang yang baru karena perkembangan jaman yang terpenting

adalah :

a. Orang I : hamba, sahaya, patik, abdi (menyatakan

kerendahan diri)

b. Orang II : paduka, tuan, yang mulia, saudara, ibu, bapak.

c. Orang III : beliau, mendiang, almarhum, almarhumah.

Kata ganti orang baru tidak dibahas dalam perangkat lunak penterjemah

Indonesia-Inggris ini.

2. Kata ganti empunya atau pronomina possesiva.

Adalah kata yang menggantikan kata ganti orang dalam kedudukan

sebagai pemilik, misalnya : -ku, -mu, -nya, kami, kamu, mereka. Pronomina

possesiva yang dibahas dalam perangkat lunak ini adalah kami, kamu dan mereka.

3. Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstrativa.

Adalah kata yang menunjuk suatu benda, misalnya : ini, itu, sana, sini, situ.

15

Page 16: Java English

4. Kata ganti penghubung atau pronomina relativa

Adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda

yang terdapat dalam induk kalimat, misalnya : yang.

5. Kata ganti penanya atau pronomina interrogativa

Adalah kata yang menanyakan tentang orang, benda atau sesuatu keadaan,

misalnya : apa, siapa, mana, dengan apa, untuk apa, buat apa, dengan siapa, dari

mana, kemana, dan lain-lain.

6. Kata ganti tak tentu atau pronomina indeterminativa

Adalah kata yang menggantikan atau menunjukkan benda atau orang

dalam keadaan tidak tentu atau dalam keadaan umum, misalnya : masing-masing,

siapa-siapa, seseorang, sesuatu, barangsiapa, para, salah satu dan lain-lain.

2.4.2 Kalimat

2.4.2.1 Batasan dan ciri-ciri kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan dan tulisan yang

mengungkapkan pikiran yang utuh.

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras

lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh

kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi atau proses

fonologis lainya.

Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital,

dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda Tanya (?), atau tanda seru (!) ; sementara

16

Page 17: Java English

itu didalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:),

tanda pisah (-), dan spasi. (Hasan Alwi dkk,1993).

2.4.2.2 Struktur kalimat dasar

Yang dimaksud kalimat dasar adalah kalimat yang (i) terdiri atas satu

klausa, (ii) unsur-unsurnya lengkap, (iii) susunan unsur-unsurnya menurut urutan

yang paling umum, dan (iv) tidak mengandung pertanyaan atau pengingkaran.

2.4.2.3 Bentuk, kategori, fungsi dan peran

Setiap bentuk kata atau frasa yang menjadi konstituen kalimat akan

termasuk dalam kategori kata atau frasa tertentu dan masing-masing kata atau

frasa tersebut mempunyai fungsi sintaksis serta peran semantik tertentu pula.

Untuk kata terdapat dua kategori yaitu kategori utama dan kelompok kata

tugas sebagai berikut :

1. Kategori utama :

a. Verba (v).

b. Adjektiva (Adj).

c. Nomina (N).

d. Adverbia (Adv).

2. Kelompok kata tugas :

a. Preposisi (Prep).

b. Konjungtor (Konj).

Kelompok kategori utama merupakan kelompok kata yang mempunyai

makna acuan yang dapat ditemukan dalam kamus. Sedangkan kata tugas

17

Page 18: Java English

merupakan kelompok kata yang makna dan pemakaiannya ditentukan oleh kaidah

tatabahasa.

Sejalan dengan kategori kata, terdapat kategori frasa yang dibedakan

berdasarkan unsur utamanya sebagai berikut :

1. Kategori frasa utama :

a. Frasa Nominal (FN).

b. Frasa Verbal (FV).

c. Frasa Adjektiva (FAdj).

d. Frasa Adverbial (FAdv).

2. Kelompok frasa tugas :

a. Frasa Preposisi (FPrep).

Hubungan antara bentuk, kategori, fungsi dan peran dapat dilihat pada

bagan berikut :

Bentuk Ibu tidak Membeli baju baru untuk kami minggu lalu

Kategori Kata N Adv V N Adj Prep N N V

Kategori

Frasa

FN FV FN FPrep FN

Fungsi Subyek Predikat Obyek Pelengkap Keterangan

Peran Pelaku Perbuatan Sasaran Peruntuk Waktu

Bagan 2-1. Hubungan antara bentuk, kategori, fungsi dan peran.

18

Page 19: Java English

2.4.2.4 Pola kalimat dasar

Dalam bahasa Indonesia terdapat enam tipe kalimat dasar inti, keenam tipe

kalimat dasar inti tersebut dibedakan berdasarkan pola unsur-unsurnya.

Fungsi

Subyek Predikat Obyek Pelengkap KeteranganTipe

a. S-P Orang itu Sedang tidur

b. S-P-O Rani mendapat hadiah

c. S-P-Pel Beliau menjadi lurah

d. S-P-Ket Kami Tinggal di Jogjakarta

e. S-P-O-Pel Dia mengirimi Ibunya uang

f. S-P-O-Ket Beliau mengajar kami dengan baik

Bagan 2-2. Tipe kalimat dasar inti

2.4.2.5 Fungsi sintaksis unsur-unsur kalimat

Untuk mengetahui fungsi unsur-unsur kalimat, perlu dikenal terlebih dulu

ciri-ciri umum masing-masing fungsi sintaksis kalimat.

1. Fungsi predikat.

Predikat merupakan konstituen pusat yang disertai konstituen pendamping

kiri dengan atau tanpa pendamping kanan. Pendamping kiri adalah subyek kalimat

sedangkan pendamping kanan, kalau ada adalah obyek, pelengkap dan atau

keterangan. Predikat kalimat biasanya biasanya berupa frasa verbal atau frasa

adjectival. Pada kalimat yang berpola S-P, predikat dapat pula berupa frasa

nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, frasa verbal dan frasa adjektival,

misalnya :

19

Page 20: Java English

a. Ayahnya guru bahasa Inggris. (P = FN)

b. Adiknya dua. (P = FNum)

c. Ibunya sedang ke pasar. (P = FPrep)

d. Dia sedang tidur. (P = FV)

e. Bangunan itu indah sekali. (P = FAdj)

2. Fungsi Subyek.

Subyek merupakan fungsi sintaksis kedua setelah predikat. Pada umumnya

subyek berupa nomina, frasa nomina atau klausa, misalnya :

a. Harimau binatang liar.

b. Anak itu belum makan.

c. Yang tidak ikut upacara akan ditindak.

Subyek sering juga berupa frasa verbal, misalnya :

a. Berjalan kaki menyehatkan badan.

b. Membangun jalan tol mahal sekali.

Subyek pada kalimat aktif transitif akan menjadi pelengkap bila

kalimatnya dipasifkan, misalnya :

a. Anak itu menghabiskan kue saya.

b. Kue saya dihabiskan anak itu.

3. Fungsi obyek.

Obyek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat

yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu mengikuti

langsung predikatnya. Dengan demikian obyek dapat dikenali dengan

memperhatikan (i) jenis predikat yang dilengkapinya dan (ii) ciri khas obyek itu

20

Page 21: Java English

sendiri. Obyek biasanya berupa nomina, frasa nomina atau klausa. Obyek pada

kalimat aktif transitif akan menjadi subyek jika kalimat itu dipasifkan, misalnya :

a. Pembantu membersihkan ruangan saya.

b. Ruangan saya dibersihkan pembantu.

2.5 Kaidah Penterjemahan Kalimat Bahasa Indonesia ke Kalimat

Bahasa Inggris

2.5.1 Penterjemahan subyek kalimat yang berupa kata ganti orang sesuai

dengan bentuk kalimat (tenses).

Bahasa Inggris membedakan subyek kalimat yang berupa kata ganti orang

dengan to be. To be untuk I, You, We, He, She dan They masing-masing adalah

am, are, are, is, is dan are. Karena to be ini penterjemahan kalimat bahasa

Indonesia ke bahasa Inggris membutuhkan algoritma tertentu agar kalimat bahasa

Inggris terjemahannya mendapatkan to be yang sesuai. Berikut ini salah satu

kaidah penterjemahan kata yang berdudukan sebagai subyek (pelaku) dalam

sebuah kalimat. Subyek-subyek yang dibahas disini berupa kata ganti

pemilik(saya, kamu, dia, kami, kita, mereka).

1. Penambahan “am” pada “I” sebagai hasil penterjemahan “Saya” jika “I”

berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense). Penambahan “am”

ini dengan kata bantu “adalah”.

2. Penambahan “shall” pada “I” jika “I” berada pada kalimat bentuk akan

datang (future tense).

21

Kalimat

Saya adalah Kata benda

Sentence

I am noun

Page 22: Java English

3. Penambahan “have” pada “I” jika “I” berada pada kalimat bentuk lampau

(past perfect tense).

4. Penambahan “are” pada “You”sebagai hasil penerjemahan “Kamu” jika

“You” berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).

5. Penambahan “will” pada “You” jika “You” berada pada kalimat bentuk

akan datang (future tense).

6. Penambahan “have” pada “You” jika “You” berada pada kalimat bentuk

lampau (past tense).

7. Penambahan “is” pada “He” atau “She” sebagai hasil penterjemahan “Dia

(laki-laki)” atau “Dia(perempuan)” jika “He” atau “She” berada pada

kalimat bentuk sekarang (present tense).

22

Kalimat

Saya akan Kata kerja

Sentence

I shall verb 1

Kalimat

Saya telah Kata kerja

Sentence

I have verb 3

Kalimat

Kamu adalah Kata benda

Sentence

You are noun

Kalimat

Kamu akan Kata kerja

Sentence

You will Verb 1

Kalimat

Kamu telah Kata kerja

Sentence

You have verb 3

Kalimat

Dia adalah Kata benda

Sentence

He/She is noun

Page 23: Java English

8. Penambahan “will” pada “He” atau “She” jika “He” atau “She” berada

pada kalimat bentuk akan datang (future tense).

9. Penambahan “has” pada “He” atau “She” jika “He” atau “She” berada

pada kalimat bentuk lampau (pastt tense).

10. Penambahan “are” pada “We” sebagai hasil penterjemahan “Kita” atau

“Kami” jika “We” berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).

11. Penambahan “shall” pada “We” jika “We” berada pada kalimat bentuk

akan datang (future tense).

12. Penambahan “have” pada “We” jika “We” berada pada kalimat bentuk

lampau (past tense).

13. Penambahan “are” pada “They” sebagai hasil penterjemahan “Mereka”

jika “They” berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).

23

Kalimat

Dia akan Kata kerja

Sentence

He/She will Verb 1

Kalimat

Dia telah Kata kerja

Sentence

He/She has verb 3

Kalimat

Kami adalah Kata benda

Sentence

We are noun

Kalimat

Kami akan Kata kerja

Sentence

We shall Verb 1

Kalimat

Kami telah Kata kerja

Sentence

We have verb 3

Kalimat

Mereka adalah Kata benda

Sentence

They are noun

Page 24: Java English

14. Penambahan “will” pada “They” jika “They” berada pada kalimat bentuk

akan datang (future tense).

15. Penambahan “have” pada “They” jika “They” berada pada kalimat bentuk

lampau (past tense).

2.5.2 Perubahan penterjemahan kata “saya”

1. Kata “saya” dalam kalimat possessive yakni kalimat yang menjelaskan

kepemilikan suatu obyek terhadap obyek yang lain. Dalam bahasa

Indonesia kalimat possessive memiliki pola DM(Diterangkan

Menerangkan) sebagaimana pola umum kalimat bahasa Indonesia.

Misalnya “Buku saya”, “Buku” sebagai obyek yang diterangkan

sedangkan “saya” sebagai obyek yang menerangkan. Sedangkan dalam

bahasa Inggris kalimat possessive memiliki pola MD(Menerangkan

Diterangkan) sebagaimana pola umum kalimat bahasa Inggris. Misalnya

“My book”, “My” sebagai obyek yang menerangkan sedangkan “book”

sebagai obyek yang diterangkan. Karena perbedaan pola inilah

diperlukan algoritma khusus untuk membalik pola kalimat possessive

bahasa Indonesia kedalam pola yang benar jika diterjemahkan ke dalam

bahasa Inggris. Algoritma yang digunakan adalah jika “saya” sebelumnya

24

Kalimat

Mereka akan Kata kerja

Sentence

They will Verb 1

Kalimat

Mereka telah Kata kerja

Sentence

They have verb 3

Page 25: Java English

didahului dengan kata benda, maka “saya” berubah menjadi “my” dengan

diikuti kata benda. Misalnya, “Buku saya” menjadi “My book”, bukan

“Book I”.

2. Kata “saya” sebagai obyek (penderita) dalam kalimat. Jika “saya”

merupakan obyek dan sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka

“saya” berubah menjadi “me” dengan didahului oleh kata kerja.

Misalnya, “Dia memanggil saya” menjadi “He calls me”, bukan “He calls

I”.

2.5.3 Perubahan penterjemahan kata “kamu”

1. Kata “kamu” dalam kalimat possessive.

Jika ada kata “kamu” dan sebelumnya didahului dengan kata benda,

maka kaidah penterjemahannya adalah “kamu” berubah menjadi “your”

dengan diikuti kata benda. Misalnya “Buku kamu” berubah menjadi

“Your book”, bukan “Book you” atau “You book”.

2. Kata “kamu” kedudukannya sebagai obyek (penderita) dalam kalimat.

Jika kata “kamu” sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka “kamu”

25

Kalimat

Kata benda saya

Sentence

My noun

Kalimat

Dia memanggil saya

Sentence

He calls me

Kalimat

Kata benda kamu

Sentence

Your noun

Page 26: Java English

berubah menjadi “you” dengan didahului kata kerja. Misalnya “Saya

memanggil kamu” berubah menjadi “I call you”.

2.5.4 Perubahan penterjemahan kata “dia”

1. Kata “dia” dalam kalimat possessive.

Jika ada kata “dia” dan sebelumnya didahului dengan kata benda, maka

penterjemahannya memenuhi kaidah “dia” berubah menjadi “his” (laki-

laki) atau “her” (perempuan) dengan diikuti kata benda. Misalnya “Buku

dia” berubah menjadi “His book” atau “Her book”.

2. Kata “dia” kedudukannya sebagai obyek dalam kalimat. Jika ada kata

“dia” didahului dengan kata kerja, maka “dia” berubah menjadi “him”

(laki-laki) atau “her” (perempuan) dengan diikuti kata kerja. Misalnya

“Kamu memangil dia” menjadi “You call him/her”.

2.5.5 Perubahan penterjemahan kata “kami”

26

Kalimat

Saya memanggil kamu

Sentence

I call you

Kalimat

Kata benda dia

Sentence

His noun

Kalimat

Kamu memanggil dia

Sentence

You call him

Page 27: Java English

1. Kata “kami” dalam kalimat possessive. Jika ditemukan kata “kami” dan

sebelumnya didahului dengan kata benda maka kaidah penterjemahnnya

adalah “kami” berubah menjadi “our” dengan diikuti kata benda.

Misalnya, “Ini buku kami” menjadi “This is our book”.

2. Kata “kami” yang berkedudukan sebagai obyek (penderita) dalam

sebuah kalimat. Jika ditemukan kata “kami” yang sebelumnya didahului

dengan kata kerja, maka penterjemahannya adalah “kami” berubah

menjadi “us” dengan didahului kata kerja. Misalnya “Dia memanggil

kami” berubah menjadi “He calls us”.

2.5.6 Perubahan penterjemahan kata “mereka”

1. Kata “mereka” dalam kalimat possessive. Jika ditemukan kata “mereka”

dan sebelumnya didahului dengan kata benda maka kaidah

penterjemahnnya adalah “mereka” berubah menjadi “their” dengan

diikuti kata benda. Misalnya, “Ini buku mereka” menjadi “This is their

book”.

27

Kalimat

Ini kata benda kami

Sentence

This is our nounk

Kalimat

Dia memanggil kami

Sentence

He calls us

Kalimat

Ini kata benda mereka This is their nounk

Sentence

Page 28: Java English

2. Kata “mereka” yang berkedudukan sebagai obyek (penderita) dalam

sebuah kalimat. Jika ditemukan kata “mereka” yang sebelumnya

didahului dengan kata kerja, maka penterjemahannya adalah “mereka”

berubah menjadi “them” dengan didahului kata kerja. Misalnya “Dia

memanggil mereka” berubah menjadi “She calls them”.

2.5.7 Penterjemahan kata majemuk

Kata majemuk adalah kata yang tersusun dari beberapa kata yang memiliki

satu kesatuan arti. Misalnya, Sapi hitam, Kuda liar, Baju baru dan sebagainya.

Secara umum kata majemuk bahasa Indonesia memiliki pola “kata benda + kata

sifat”. Sebagai contoh tadi “Sapi hitam” memiliki pola “Sapi” berupa kata benda,

dan “hitam” merupakan kata sifat. Demikian juga dengan “Kuda liar”, “Baju

baru” serta kata majemuk lainnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris, pola tadi

dibalik. Kata majemuk dalam bahasa Inggris memiliki pola umum “kata sifat” +

“kata benda”. Misalnya, Black cow, Wild horse, New clothes dan sebagainya.

black, wild dan new merupakan kata sifat, sedangkan cow, horse dan clothes

merupakan kata benda. Karena perbedaan pola itulah dibuat aturan, jika bertemu

kata benda dengan kata sifat yang membentuk kesatuan arti, maka

penterjemahannya dibalik menjadi kata sifat kemudian diikuti kata benda .

28

Kalimat

Dia memanggil mereka

Sentence

She calls them

Kata majemuk Compound words

Page 29: Java English

2.5.8 Penterjemahan kalimat negatif

Kalimat negatif adalah kalimat yang mengandung unsur “tidak” atau “bukan”.

1. Kalimat negatif untuk kata ganti orang pertama tunggal, “saya”.

Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “saya”. Jika ditemukan

kata “saya” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah “I”

dengan diikuti “am not”.

2. Kalimat negatif untuk kata ganti orang kedua tunggal, “kamu”.

Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “kamu”. Jika ditemukan

kata “kamu” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah

“You” dengan diikuti “aren’t”.

3. Kalimat negatif untuk kata ganti orang pertama jamak, “kami”.

Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “kami”. Jika ditemukan

kata “kami” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah

“We” dengan diikuti “aren’t”.

29

Kata benda Kata sifat Adjective Noun

Kalimat

Saya bukan Kata benda

Sentence

I am not noun

Kalimat

Kamu bukan Kata benda

Sentence

You aren’t noun

Kalimat Sentence

Page 30: Java English

4. Kalimat negatif untuk kata ganti orang ketiga tunggal, “dia”.

Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “dia”. Jika ditemukan kata

“dia” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah “He” atau

‘She” dengan diikuti “isn’t”.

5. Kalimat negatif untuk kata ganti orang ketiga jamak, “mereka”.

Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “mereka”. Jika ditemukan

kata “mereka” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah

“They” dengan diikuti “aren’t”.

2.5.9 Perubahan bentuk kata kerja sesuai dengan tenses

Bahasa Inggris memiliki bentuk kalimat yang baku (disebut tenses) yang

menunjukkan kapan terjadinya peristiwa dalam sebuah kalimat. Kata kerja (verb)

merupakan unsur kalimat yang mengalami perubahan bentuk sesuai dengan tenses

kalimat. Tidak seperti bahasa Indonesia, bentuk kata kerja selalu tetap kapanpun

30

Kami bukan Kata benda We aren’t noun

Kalimat

Dia bukan Kata benda

Sentence

She isn’t noun

Kalimat

Mereka bukan Kata benda

Sentence

They aren’t noun

Page 31: Java English

peristiwa dalam suatu kalimat terjadi. Karena perbedaan tatabahasa ini maka

diperlukan algoritma khusus untuk menyesuaikan kata kerja bahasa Indonesia

dengan kata kerja bahasa Inggris.

1. Penterjemahan kalimat bentuk lampau.

Kalimat bentuk lampau adalah kalimat yang menjelaskan peristiwa yang

telah terjadi pada saat kalimat tersebut diucapkan. Dalam bahasa Indonesia,

penandanya dengan kata “sudah”, “telah” atau kata keterangan waktu lampau

seperti “kemarin”.

Jika ditemukan kata “sudah”, “telah” atau “kemarin” dalam sebuah

kalimat, maka kata kerja hasil penterjemahannya diubah menjadi kata kerja

bentuk lampau (past tense).

2. Penterjemahan kalimat bentuk sekarang dan sedang berlangsung (present

continues tense).

Kalimat present continues tense adalah kalimat yang menjelaskan

peristiwa yang saat ini sedang terjadi pada saat kalimat tersebut diucapkan. Dalam

bahasa Indonesia, penandanya dengan kata “sedang”atau kata keterangan waktu

saat ini yaitu “sekarang”.

Jika ditemukan kata “sedang”, atau “sekarang” dalam sebuah kalimat,

maka kata kerja hasil penterjemahannya diubah menjadi kata kerja bentuk kedua

(“ing” / present continues tense).

2.5.10 Penterjemahan kata kerja dalam kalimat negatif. Yakni jika

ditemukan kata “tidak” dalam sebuah kalimat

1. Kata kerja bentuk sekarang (present tense).

31

Page 32: Java English

Jika ditemukan kata kerja bentuk sekarang dengan subyek “saya”, maka

hasil penterjemahannya adalah “I” + “don’t”.

Untuk kata kerja bentuk sekarang dengan subyek “kamu”, maka hasil

penterjemahannya adalah “You” + “don’t”.

Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “don’t”.

Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “don’t”.

Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “doesn’t”.

32

Kalimat

Saya tidak Kata kerja

Sentence

I don’t Verb 1

Kalimat

Kamu tidak Kata kerja

Sentence

You don’t Verb 1

Kalimat

Kami tidak Kata kerja

Sentence

We don’t Verb 1

Kalimat

Mereka tidak Kata kerja

Sentence

They don’t Verb 1

Kalimat

Dia tidak Kata kerja

Sentence

He doesn’t Verb 1

Page 33: Java English

2. Kata kerja bentuk “ing” (present continues tense).

Jika ditemukan kata kerja bentuk present continues tense dengan subyek

“saya”, maka hasil penterjemahannya adalah “I” + “am not”.

Untuk kata kerja bentuk present continues tense dengan subyek “kamu”,

maka hasil penterjemahannya adalah “You” + “are not”.

Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “are not”.

Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “are not”.

Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “is not”.

3. Kata kerja bentuk lampau sempurna (past perfect tense).

33

Kalimat

Saya tidak sedang I am not verb ing

Sentence

k.kerja

Kalimat

Kamu tidak sedang You are not verb ing

Sentence

k.kerja

Kalimat

Kami tidak sedang We are not verb ing

Sentence

k.kerja

Kalimat

Mereka tidak sedang They are not verb ing

Sentence

k.kerja

Kalimat

Dia tidak sedang He is not verb ing

Sentence

k.kerja

Page 34: Java English

Jika ditemukan kata kerja bentuk past perfect tense dengan subyek “saya”,

maka hasil penterjemahannya adalah “I” + “haven’t”.

Untuk kata kerja bentuk past perfect tense dengan subyek “kamu”, maka

hasil penterjemahannya adalah “You” + “haven’t”.

Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “haven’t”.

Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “haven’t”.

Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “hasn’t”.

4. Kata kerja bentuk lampau (past tense).

34

Kalimat

Saya telah tidak I haven’t Verb 3

Sentence

k.kerja

Kalimat

Kamu telah tidak You haven’t Verb 3

Sentence

k.kerja

Kalimat

Kami telah tidak We haven’t Verb 3

Sentence

k.kerja

Kalimat

Mereka telah tidak They haven’t Verb 3

Sentence

k.kerja

Kalimat

Dia telah tidak He hasn’t Verb 3

Sentence

k.kerja

Page 35: Java English

Jika ditemukan kata kerja bentuk past tense dengan subyek “saya”, maka

hasil penterjemahannya adalah “I” + “didn’t”.

Untuk kata kerja bentuk past tense dengan subyek “kamu”, maka hasil

penterjemahannya adalah “You” + “didn’t”.

Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “didn’t”.

Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “didn’t”.

Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “didn’t”.

5. Kata kerja bentuk akan datang (future tense).

35

Kalimat

Kemarin saya tidak Yesterday didn’t Verb 1

Sentence

k.kerja I

Kalimat

Kemarin kamu tidak Yesterday didn’t Verb 1

Sentence

k.kerja you

Kalimat

Kemarin kami tidak Yesterday didn’t Verb 1

Sentence

k.kerja we

Kalimat

Kemarin mereka tidak Yesterday didn’t Verb 1

Sentence

k.kerja they

Kalimat

Kemarin dia tidak Yesterday didn’t Verb 1

Sentence

k.kerja he

Page 36: Java English

Jika ditemukan kata kerja bentuk future tense dengan subyek “saya”, maka

hasil penterjemahannya adalah “I” + “shall not”.

Untuk kata kerja bentuk future tense dengan subyek “kamu”, maka hasil

penterjemahannya adalah “You” + “will not”.

Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “shall

not”.

Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “will not”.

Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “will not”.

2.5.11 Penterjemahan kata “punya” sesuai bentuk obyek

36

Kalimat

Saya akan tidak I not Verb 1

Sentence

k.kerja shall

Kalimat

Kamu akan tidak You not Verb 1

Sentence

k.kerja will

Kalimat

Kita akan tidak We not Verb 1

Sentence

k.kerja shall

Kalimat

Mereka akan tidak They not Verb 1

Sentence

k.kerja will

Kalimat

Dia akan tidak He not Verb 1

Sentence

k.kerja will

Page 37: Java English

1. Untuk subyek saya, kamu, kami dan mereka, kata “punya”,

“mempunyai” atau “memiliki” berubah menjadi “have”.

2. Sedangkan untuk subyek dia, maka kata “punya”, “mempunyai” atau

“memiliki” berubah menjadi “has”.

Fendy Novento:

Perangkat lunak penterjemah kalimat Inggris – Indonesia dalam tugas akhir ini

menerima input kalimat bahasa Inggris dan memberikan output kalimat bahasa

Indonesia. Penterjemahan dilakukan dengan menganalisis kalimat bahasa Inggris

dan mensintesisnya menjadi kalimat bahasa Indonesia berdasarkan aturan tata

bahasa yang berlaku.

Berikut ini adalah beberapa hal yang sekiranya membantu dalam memahami

keseluruhan isi tugas akhir ini.

2.2 Tree ( Pohon )

37

Kalimat

Saya mempunyai kata benda

Sentence

I have noun

Kalimat

Dia mempunyai kata benda

Sentence

He has noun

Page 38: Java English

Tree adalah tipe relasi yang banyak digunakan dalam aplikasi ilmu komputer.

Relasi ini signifikan untuk rekonstruksi database dan kompiler bahasa.

Misalkan A adalah himpunan berhingga, dan T adalah relasi dalam A. Relasi T

adalah tree jika ada vertex vo dalam A, yang terhubung secara unique ke setiap

vertex lain dalam A, dan tidak ada path dari vo ke vo. Vertex vo sesuai definisi

tersebut unique, sering disebut sebagai root dari tree T. Tree T kemudian disebut

sebagai rooted tree, dan dinotasikan sebagai (T, vo), dimana T sebagai rooted tree

dengan vo sebagai root-nya. Apabila (T, vo ) adalah rooted tree dalam himpunan

A, maka elemen v dalam A dikatakan sebagai vertex dalam T.

2.3 Language ( Bahasa )

38

Vo

V1 V2 V3

V4 V5 V6 V7 V8 V9

Level 0

Level 1

Level 2

Gambar 2.1: Tree

Vo = root, V1, 2,….n = vertexLevel 1 adalah offspring dari level 0 dan level 0 adalah parent dari level 1Level 2 disebut leaves ( vertex yang tidak memiliki offspring )

5

Page 39: Java English

Misalkan S adalah suatu himpunan dan S* adalah himpunan yang terdiri dari

semua elemen string dari S maka dimungkinkan ada banyak interpretasi elemen

dari S*, tergantung dari S. Dengan kata lain jika S adalah himpunan kata-kata,

maka S* merupakan himpunan dari semua kemungkinan kalimat yang dapat

dibentuk dari kata-kata dalam S, dimana beberapa kalimat mungkin tidak

bermakna (meaningless) atau salah secara struktur ( syntactically error ).

Language didefinisikan secara prinsip tersusun atas tiga hal sebagai berikut:

1. Himpunan S yang terdiri atas kata-kata yang merupakan bagian dari

bahasa.

2. S* sebagai kalimat-kalimat yang tersusun secara benar dalam bahasa.

3. Kalimat – kalimat yang tersusun secara benar ini harus ditentukan kalimat

mana yang memiliki makna dan apa maknanya..

Sebagai contoh, himpunan S adalah himpunan kata dalam bahasa Inggris.

Spesifikasi dari kalimat–kalimat yang tersusun secara benar akan melibatkan

aturan tata bahasa dalam bahasa Inggris, sedangkan arti dari kalimat tersebut

ditentukan oleh konstruksi dan juga makna dari kata-katanya.

Spesifikasi dari kalimat yang tersusun secara benar dinamakan syntax dan

spesifikasi arti dari kalimat tersebut disebut semantics. Dalam bahasa-bahasa

pemrograman yang telah di-compile seperti: BASIC, FORTRAN, ALGOL,

PASCAL, APL, LISP, SNOBOL, ADA, FORTH, kesalahan-kesalahan dalam

39

Page 40: Java English

sintaks dideteksi oleh compiler, dan ditampilkan pesan kesalahan yang sesuai.

Semantik dalam bahasa pemrograman membentuk sebuah topik studi yang lebih

rumit. Makna suatu baris dalam bahasa pemrograman diambil dari keseluruhan

rentetan proses yang terjadi dalam komputer sebagai akibat eksekusi atau

interpretasi baris tersebut.

2.3.1 Phrase Structure Grammars ( Tata Bahasa Struktur Frase )

Phrase structure grammar G dinotasikan sebagai 4 – tuple .

Himpunan S adalah himpunan semua kata yang diijinkan dalam bahasa,

himpunan V terdiri atas himpunan S bersama dengan simbol-simbol lain. Elemen

vo dari V adalah titik awal substitusi. Relasi adalah relasi substitusi, dimana

jika w w’, maka w dapat digantikan dengan w’, dimanapun string w muncul,

baik ia muncul sendiri, atau sebagai bagian (substring) dari suatu string yang lain.

Pernyatan w w’ disebut produksi G, dan w serta w’ disebut sisi kiri dan kanan

dari produksi tersebut. Relasi disebut juga sebagai relasi produksi G.

Didefinisikan suatu relasi substitusi, dinotasikan dengan , dimana jika

berarti jika x= l .w. r dan y = l. w’. r maka w w’ , dimana l dan r merupakan

sembarang string. Dengan kata lain, berarti bahwa y dihasilkan dari x

dengan menggunakan salah satu produksi yang diijinkan untuk mengganti

sebagian atau seluruh bagian dari x. Relasi disebut penurunan secara

langsung.

40

Page 41: Java English

2.3.2 Derivation Tree ( Pohon Penurunan )

Kalimat “the student drinks milk” adalah kalimat yang tersusun secara benar

dalam bahasa (syntactically correct), sedang “the student milk drinks” adalah

syntactically incorrect. Untuk membuktikan hal ini dapat dilakukan dengan

derivation tree dengan vo sebagai root dari tree. Derivation tree tersebut disebut

sebagai parse tree.

2.3.3 Tipe Phrase Structure Grammar

Himpunan dari semua kalimat yang tersusun secara benar yang bisa diproduksi

menggunakan grammar G, disebut sebagai language of G, dan dinotasikan L(G).

Apabila adalah phrase structure grammar, maka G adalah:

Tipe 0, apabila tidak ada pembatasan pada aturan produksi G.

Tipe 1, apabila untuk setiap aturan produksi , panjang dari w1

adalah kurang dari atau sama dengan panjang dari w2, dimana panjang

dari suatu string adalah banyaknya kata dalam string tersebut.

Tipe 2, apabila sisi kiri dari setiap aturan produksi adalah tunggal, simbol

non-terminal, dan sisi kanan tersusun atas satu atau lebih simbol

41

Gambar 2.2 : Parse tree

Sentence,nounphrase, determ, noun, ,verbphrase,verb,,……: nonterminal symbolsThe, student, drinks,milk,……. : terminal symbols / alphabet / lexical items / words

Page 42: Java English

Tipe 3, apabila sisi kiri dari setiap aturan produksi adalah tunggal, simbol

non-terminal, dan sisi kanan memiliki satu atau lebih simbol termasuk

paling banyak satu simbol non-terminal, yang harus berada di sisi paling

kanan dari string.

Grammar dari tipe 0 dan tipe 1 memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga

jarang dipergunakan secara praktis .

Grammar tipe 2 disebut context free grammars. , karena simbol-simbol di sisi

kiri aturan produksi disubstitusikan dimanapun mereka muncul. Sedangkan aturan

produksi bertipe ( yang mana tidak akan muncul dalam grammar

tipe 2 ) disebut context-sensitive, karena w’ disubstitusikan dari w hanya dalam

konteks jika w dikelilingi oleh string l dan r.

Grammar tipe 3 memiliki keterkaitan erat dengan finite state machines, sehingga

disebut regular grammars.

2.4 Language dalam pendekatan semantik

Pendekatan semantik akan menggunakan dua konsep penting dalam language,

yaitu: context free grammar ( grammar tipe 2 ) dan aturan produksi.

Didefinisikan suatu relasi substitusi , dimana jika w w’, maka w dapat

digantikan/disubstitusi dengan w’, dimanapun string w muncul, baik ia muncul

sendiri, atau sebagai bagian (substring) dari suatu string yang lain. Pernyatan w

w’ disebut aturan produksi, dan w serta w’ disebut sisi kiri dan kanan dari

produksi tersebut. Relasi akan disebut sebagai relasi produksi.

42

Page 43: Java English

Aturan produksi tersebut akan memenuhi kaidah penterjemahan, dimana sisi kiri

(w) adalah kata dalam bahasa Inggris dan sisi kanan (w’) adalah padanan/arti kata

tersebut dalam bahasa Indonesia. Apabila w muncul sendiri atau sebagai bagian

dari suatu kalimat maka akan disubstitusi / digantikan dengan w’ ( padanan/arti

kata tersebut dalam bahasa Indonesia).

Database (kamus) yang dipakai pada program penterjemah kalimat Inggris –

Indonesia ini sebetulnya adalah kumpulan dari aturan produksi.

w w’

student siswa

drinks minum

milk susu

…………………….dst

Context free grammar muncul sebagai batasan, dimana sisi kiri (w) haruslah

simbol tunggal, sedang sisi kanan (w’) memiliki satu atau lebih simbol. Dalam

konteks bahasa hal ini disebut sebagai dualisme kata, suatu kata akan memiliki

dua/lebih arti.

w w’

fly Lalat(benda) / terbang(verb)

application Aplikasi(benda)/penerapan(benda)/lamaran(benda)

43

Page 44: Java English

2.5 Fundamental English Grammar

Berikut ini adalah beberapa hal yang fundamental dalam tata bahasa Inggris.

2.5.1 Jenis Kata dan Fungsinya

Menurut Dr. Goris Keraf (1979), hampir semua tata bahasa sekarang

mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles

sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan

sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata.

Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tata bahasa dalam bahasa

mereka, mereka menambahkan jenis kata baru sesuai bahasa mereka yaitu kata

sandang, dan kata seru (interjectio).

1. Noun (Kata Benda)

Kata benda atau noun didefinisikan sebagai nama dari seseorang, tempat, atau

semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda menurut

bagaimana menghitungnya (how to count it) :

c. Count noun / Countable noun

d. Noncount noun / Mass noun / Uncountable noun

Countable noun memiliki bentuk singular dan plural, mereka digunakan bersama

dengan singular atau plural verb. Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk,

mereka digunakan bersama dengan singular verb.

Countable noun adalah individu, tempat, atau benda yang bisa dilihat dan

dihitung. Ada beberapa kategori countable noun, diantaranya adalah:

1. name of persons, their relationships, and their occupations

44

Page 45: Java English

examples: one boy, one friend, one student, two boys, two friends, two

students

2. names of animals, plants, insects

examples: one dog, one flower, one bee, two dogs, two flowers, two bees

3. names of things with a definite, individual shape

examples: one car, one house, one room, two cars, two houses, two rooms

4. units of measurement

examples: one inch, one pound, one degree, two inches, two pounds, two

degrees

5. units of classification in society

examples: one family, one country, one language, two families, two

countries,two languages

6. containers of nouncount solids,liquids, pastes, and gases

examples: one bottle, one jar, one tube, two bottles, two jars, two tubes

7. a limited number of abstract concepts

examples: one idea, one invention, one plan, two ideas, two inventions,

two plans

Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk. Mereka digunakan bersama

dengan singular verb. Beberapa kategori uncountable noun adalah:

1. food staples that can be purchased in various forms

examples: bread, meat, butter

2. construction materials that can change shape, depending on what is made

examples: wood, iron, grass

45

Page 46: Java English

3. liquids that can change shape, depending on the shape of the countainer

examples: oil, tea, milk

4. natural substances that can change shape, depending on natural laws

examples: steam, water, ice, smoke, ashes, oxygen

5. substances with many small parts

examples: rice, sand, sugar

6. groups of things that have different sizes and shapes

examples: clothing (a coat, a shirt, a sock), furniture (a table, a chair, a

bed), luggage (a suitcase, a trunk, a box)

7. languages

examples: Arabic, Japanese, Spanish

8. abstract concepts, often with ending – ness, - ance, - ence, -ity

examples: beauty, ignorance, peace

9. most – ing form

examples: learning, shopping, working

2. Verb (kata kerja)

Verb adalah kata atau frasa yang menyatakan keberadaan, perbuatan, atau

pengalaman. Verb dikategorikan menjadi main verb dan auxiliary verb. Dalam

beberapa buku grammar, auxiliary verb disebut helping verb karena digunakan

dengan main verb, modal dan to be termasuk dalam auxiliary verb.

Setiap verb dalam bahasa Inggris dapat diformulasikan sebagai berikut:

VERB = tense + (modal) + (have + participle) + (be + -ing) + verb word

(Modal) = can, could, may, might, must, shall, should, will, would

46

Page 47: Java English

(Be)= is, am, are

Bila suatu verb menghendaki adanya suatu obyek/pelengkap disebut transitive

verb, misalnya: build, cut, find, rise, sleep, stay, walk, etc. Sebaliknya bila verb

tersebut tidak memerlukan suatu obyek/pelengkap disebut intransitive verb,

misalnya agree, arrive, come, cry, exist, go, happen, live, occur, rain, rise, sleep,

stay, walk.

3. Adjective (kata sifat)

Adjective atau frasa adjective mendeskripsikan noun. Mereka digunakan untuk

mendeskripsikan quantity (number or amount), sufficiency (number or amount

needed), consecutive order (order in sequence), quality (appearance), dan

emphasis(important or force).

ex: intelligent, lazy, young, old, rich, poor, beautiful, brown, modern, etc

Kebanyakan adjective dan frasa adjective memiliki satu bentuk saja. Mereka tidak

berubah bentuk ketika bertemu dengan noun.

4. Pronoun (kata ganti)

Pronoun digunakan untuk menggantikan noun. Noun yang digantikan disebut

antecedent. Ada beberapa macam pronoun yaitu:

1. subject pronoun

examples : I, you, he, she, it, we, you, they

2. object pronoun

examples : me, you, her, him, it, us, you, them

3. possessive pronoun

examples: my, your, her, his, its, our, your, their

47

Page 48: Java English

4. relative pronoun

examples: who, which, whom

5. reflexive pronoun

examples: myself, yourself, himself, herself, itself, ourselves,

yourselves, themselves.

6. reciprocal pronoun

example: each other.

5. Adverb (Kata Keterangan)

Adverb dan frasa adverb menambah informasi pada verb, adjective, atau kalimat.

Mereka memberikan keterangan tentang manner (how something is done),

frequency ( how often), time and date (when), duration of time ( how long).

examples: tomorrow, today, yesterday, soon, always, usually, often, frequently,

generally, sometimes, occasionally, seldom, rarely, hardly ever, never, not ever,

already, finally, just, probably. Quickly, etc.

6. Kata Bilangan (Numeralia)

Adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan

tempat dari nama-nama benda. Examples: ordinal numbers ( first, second, third,

fourth, etc ), cardinal numbers ( one, two, three, four, etc ).

7. Conjunction (kata sambung)

Conjunction adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat

atau menghubungkan kalimat-kalimat. Examples: and, or, but, etc.

8. Preposition (kata Depan)

48

Page 49: Java English

Preposition kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Preposisi

biasanya diikuti oleh noun dan pronoun. Examples: about, above, across, after,

against, along, among, around, at, before, behind, below, beneath, beside,

between, beyond, by, despite, down, during, for, from, in, into, like, near, of, off,

on, out, over, since, through, throughout, till, to, under, until, up, upon, with,

within, without, etc.

9. Determiner (Kata Sandang)

Determiner tidak mempunyai arti akan tetapi mendeskripsikan noun.examples: a,

an, the.

10. Kata Seru (Interjeksi)

Interjeksi mengungkapkan semua perasaan dan maksud seseorang, maka kata seru

sebenarnya bukanlah kata tetapi semacam kalimat. Kata seru tidak dibahas dalam

perangkat lunak penterjemah ini.

2.5.2 Pola Dasar dan Unsur Kalimat Bahasa Inggris

Kalimat dalam bahasa Inggris dapat dibagi menjadi beberapa jenis dan pola,

tergantung titik pandang tujuan atau kegunaan praktis yang diinginkan. Untuk

tujuan identifikasi dan analisis kalimat dalam usaha memahami artinya, kalimat

bahasa Inggris tersebut dikelompokkan menjadi enam pola dasar beserta unsur-

unsurnya, yaitu:

49

Tabel 2.1 Pola Dasar Kalimat

Page 50: Java English

Fungsi

Tipe Subyek Predikat Obyek Pelengkap Keterangan

a. S-P The student run

b. S-P-O The student drinks milk

c. S-P-Pel The student is a lazy student

d. S-P-Ket The student studies in the library

e. S-P-O-Pel The student opened the door Quietly

f. S-P-O-Ket The student read the book at your house

Keenam pola dasar di atas dapat membentuk kalimat-kalimat bahasa Inggris yang

kompleks dengan cara menggabungkan, memodifikasi, atau mensubstitusi unsur-

unsurnya. Dari pada pola dasar di atas dapat dikategorkan jenis kata atau bangun

apa saja yang dapat menduduki posisi Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan

Keterangan.

Sebagai Subjek Kata ganti, kata benda / kelompok

kata benda, kata kerja+ing (gerund), to

infinitive, wh-to infinitive, dan sub

klausa benda

Sebagai Predikat Kata kerja I (+s / es), kata kerja II, to

be (is, am, are, was, were), kata kerja

bantu (will, can, may, must, have, had)

Sebagai Objek Sama seperti Subjek

50

Tabel 2.2 Komposisi Fungsi

Page 51: Java English

Sebagai Pelengkap Kata sifat, kelompok preposisi dan

yang lain sama seperti Subjek

Sebagai Keterangan Kata keterangan, kelompok proposisi.

(letak keterangan bisa di awal, tengah

atau akhir kalimat)

Bentuk kata kerja dan to be dalam bahasa Inggris berubah mengikuti perubahan

waktu terjadinya peristiwa. Bentuk kata kerja yang menunjuk perubahan waktu ini

disebut sebagai tenses. Ada enam belas tenses dalam bahasa Inggris, tetapi untuk

daily conversation umumnya menggunakan lima tenses sebagai berikut:

1. Simple present tense

menyatakan sesuatu peristiwa atau kejadian yang terjadi berulang-ulang atau

suatu kebiasaan, juga untuk menyatakan suatu kebenaran umum.

2. Present continuous tense

menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat

sekarang (sedang berlaku).

3. Present perfect tense

menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang dilakukan di waktu lampau

tetapi masih ada hubungannya dengan waktu sekarang, atau kejadian yang

baru saja dilakukan, tapi waktunya tidak disebutkan.

4. Simple past tense

menyatakan suatu pekerjaan atau peristiwa di waktu lampau

51

Page 52: Java English

5. Simple future tense

menyatakan suatu pekerjaan atau kejadian yang belum terjadi dan akan terjadi

di masa yang akan datang.

I drink milk everyday Minum Simple present tense

I am drinking milk now Sedang minum Present continuous tense

I have drunk milk since 1999 Telah minum Present perfect tense

I drank milk yesterday Telah minum Simple past tense

I will drink milk tomorrow Akan minum Simple future

IV HIPOTESIS

Dengan dibuatnya sistem Mobile SCADA dengan media komunikasi Paket

Data CDMA, dengan sistem mempunyai protokol atau aturan-aturan kendali yang

dibangun berdasarkan perangkat keras dan perangkat lunak yang banyak tersedia

di Indonesia, maka akan didapatkan sebuah sistem SCADA yang bersifat generik,

mudah digunakan, mudah dirawat, mudah beradaptasi, dan mobile, yang sangat

bermanfaat bagi industri menengah ke bawah di Indonesia. Hal ini bisa dicapai

dengan membagi-bagi sistem Mobile SCADA ke dalam tiga modul, yaitu Front

52

Tabel 2.3 Lima Tenses

Page 53: Java English

End, Back End, dan mesin SCADA, yang akan menghasilkan suatu sistem yang

memisahkan pengembangan fungsional dan layanan ke dalam dunia komputasi

umum dan dunia alat kendali.

V CARA PENELITIAN

5.1 Materi yang dipakai

Materi yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

Kartu mesin SCADA, yang tersedia di pasaran Indonesia;

Pemrogram PIC;

Kabel printer DB-25 yang digunakan untuk menyambungkan komputer ke

Pemrogram PIC;

Telepon atau modem bergerak berfasilitas Paket Data dengan kartu

teleponnya;

Sebuah komputer yang terhubung Internet dan mempunyai alamat IP

publik, serta terpasang beberapa perangkat lunak baik untuk

pengembangan atau produksi.

Berikut ini adalah tabel dari perangkat lunak yang dipasang di komputer beserta

keterangannya:

53

Page 54: Java English

Tabel 2. Perangkat lunak yang terpasang di komputer beserta keterangannya.

Perangkat lunak Fungsi Keterangan

 Web server produksi   Untuk menjalankan script CGI.

 PHP produksi  Untuk menjalankan Front End yang ditulis

dalam script PHP.

 Compiler Java pengembangan  Java Development Kit (JDK) 1.3 digunakan

untuk meng-compile aplikasi Back End.

 Java run time produksi  Java Runtime Environment (JRE) 1.3 untuk

menjalankan aplikasi Back End.

C cross

compiler

produksi  Untuk menuliskan dan meng-compile source

code pada PC untuk cip PIC.

 Pemrogram

PIC

pengembangan  Untuk memrogram PIC dengan menggunakan

papan pemrogram PIC.

Terminal

software

pengembangan  Sebagai antar muka ke port COM.

5.2 Jalan Penelitian

Sebelum kita mempelajari sistem SCADA yang merupakan produk akhir

dari penelitian ini, akan dipelajari berbagai metode komunikasi bergerak. Variabel

yang dipelajari menyangkut biaya per pengiriman data, waktu terkirimnya data,

dan ketergantungannya pada penyedia komunikasi bergerak. Selain itu akan

54

Page 55: Java English

dipelajari tunda waktu dan BER (Bit Error Rate) yang muncul pada komunikasi

bergerak yang digunakan.

Setelah itu penelitian dilanjutkan dengan perancangan modul-modul

sistem yang akan dilakukan secara urut dimulai dari pemahaman terhadap obyek

kendali terlebih dahulu yaitu beberapa motor industri sederhana dan dianalisis

kebutuhannya. Kemudian akan dipelajari cara memanfaatkan mesin SCADA agar

bisa mengendalikan obyek kendali.

Selanjutnya kita pelajari komunikasi antar obyek kendali ↔ Back End,

komunikasi Back End ↔ mesin SCADA, komunikasi Front End ↔ Back End,

dan komunikasi pengguna ↔ Front End.

Dari hasil pemahaman terhadap komunikasi di antara ketiga modul maka

akan kita buat protokol-protokol komunikasi, dan akan kita analisa penerapan

sistem SCADA ini dengan metode komunikasi Paket Data.

5.3 Analisis Hasil

Analisis pertama yang dilakukan adalah dengan membandingkan sistem

Mobile SCADA yang dikembangkan dengan sistem-sistem sejenis lainnya yang

telah terlebih dulu dikembangkan oleh Mayer dan lain-lain. Item-item yang

dibandingkan yaitu apakah pada sistem tersebut cocok digunakan oleh industri

skala menengah ke bawah di Indonesia meliputi:

1. mudah digunakan,

2. pengguna tidak harus terlalu memahami cara kerja perangkat keras dari obyek

kendali,

55

Page 56: Java English

3. mudah dirawat,

4. mudah beradaptasi.

Karena sifat analisisnya yang kualitatif maka akan memerlukan studi lapangan

dengan metode survey.

Selain analisis seperti tersebut di atas, juga dilakukan analisis yang lebih

kuantitatif yaitu terhadap beberapa variabel meliputi waktu respon obyek kendali,

biaya komunikasi data, serta kehandalan sistem.

VI JADUAL PENELITIAN

Tabel 3. Jadual penelitian tahun pertama (2004/2005)

Tahap kegiatanBulan ke:

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

Persiapan penelitian:

a. Studi literatur

b. Pengadaan bahan & peralatan

c. Dokumentasi

Penelitian komunikasi mesin

SCADA ↔ obyek kendali:

a. Analisis kebutuhan

b. Perancangan protocol

c. Pembuatan perangkat lunak

d. Pengujian perangkat lunak

e. Dokumentasi

56

Page 57: Java English

Tabel 4. Jadual penelitian tahun kedua (2005/2006)

Tahap kegiatanBulan ke:

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

Persiapan komunikasi Back End

↔ mesin SCADA:

a. Analisis kebutuhan

b. Perancangan protocol

c. Pembuatan perangkat lunak

d. Pengujian perangkat lunak

e. Dokumentasi

Penelitian komunikasi

Front End ↔ Back End:

a. Analisis kebutuhan

b. Perancangan protocol

c. Pembuatan perangkat lunak

d. Pengujian perangkat lunak

e. Dokumentasi

57

Page 58: Java English

Tabel 5. Jadual penelitian tahun ketiga (2006/2007)

Tahap kegiatanBulan ke:

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

Penggabungan modul -> sistem:

a. Pembuatan sistem

b. Pengujian sistem

c. Dokumentasi

Penyelesain:

a. Penyusunan disertasi

b. Presentasi disertasi

c. Perbaikan disertasi

58

Page 59: Java English

DAFTAR PUSTAKA

1. May dan Donald, L., Mobile’s SCADA systems reduce operating costs,

http://static.highbeam.com/p/publicworks/august011997/

mobilesscadasystemsreduceoperatingcostsalabamasupe/, HighBeam Research,

Public Works, 1 Agustus 1997.

2. Mayer, K. dan Taylor, K., An Embedded Device Utilising GPRS for

Communications; International Conference On Information Technology and

Applications, Bathurst, Australia, 25-28 November 2002.

Risanda Intensive English Course, http://www.e-riec.com/dictionary.asp

: Indonesian-English English-Indonesian dictionary > word to word online

dictionary.

http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/

59

Page 60: Java English

Indonesian-English translation, suatu project penterjemahan bahasa yg ambisius

dari BBPT tapi tlh dihentikan.

http://sanubari.com/

: Indonesian-English English-Indonesian dictionary > word to word online

dictionary.

http://www.foreignword.com/dictionary/engind/

       Pembuat database asli adalah Hantarto Widjaja.

Database asli kamus ini bisa anda dapatkan di         http://share.geocities.com/CapeCanaveral /1999/kamus.zip yang berisi 16244 kata.

60