java english
DESCRIPTION
Java EnglishTRANSCRIPT
SISTEM CERDAS UNTUK PEMETAAN
POHON BAHASA JAWA KE POHON BAHASA INGGRIS
Rancangan Usulan Penelitian untuk Disertasi
Teguh Bharata Adji
diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
pada tanggal
10 Juli 2004
DAFTAR ISTILAH
ASCII American Standard Code for Information Interchange. ASCII
mendefinisikan pola rangkaian bit yang menotasikan karakter-
karakter alfa numeris, kontrol, dan simbol-simbol khusus.
I PENGANTAR
1.1 Permasalahan
Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dengan potensi alam dan sumber
daya manusia yang unggul. Untuk mengembangkan potensi alamiah dan sumber
daya manusia diperlukan sarana diantaranya berupa ilmu pengetahuan dan
teknologi yang harus ditransfer dari negara-negara lain. Sarana penting untuk
transfer ilmu dan teknologi dari bangsa-bangsa lain adalah mempelajari bahasa
Inggris, karena bahasa yang digunakan secara internasional saat ini adalah bahasa
Inggris.
Selain itu potensi alam serta jumlah penduduk yang dimiliki negara
Indonesia sangat menarik perhatian masyarakat internasional. Negara-negara maju
pun mulai melirik untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia, dalam rangka
untuk lebih menyesuaikan produk-produk mereka sebelum dipasarkan di
Indonesia.
Dalam rangka itulah maka banyak sekali usaha-usaha dilakukan untuk
membuat suatu sistem pendidikan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa
2
Indonesia, dalam bentuk kelas-kelas bahasa yang selama ini sudah dibisniskan
dengan baik. Tentu saja demi terlaksananya model pembelajaran bahasa melalui
kelas-kelas ini maka juga diperlukan beberapa sarana pendukung lain seperti
buku-buku pelajaran bahasa Inggris atau Indonesia, kamus, dan lain-lain.
Mengenai buku pelajaran bahasa dan kamus ternyata sudah sedemikian
banyaknya tersedia di pasaran, mulai dari buku-buku dan kamus-kamus yang
sangat lengkap dan tebal sampai dengan buku atau kamus saku yang mudah
dibawa kemana-mana.
Beberapa pengguna banyak yang mulai melirik ke penggunaan sistem
pengajaran bahasa secara online dengan didukung oleh semakin banyaknya
tersedia kamus online yang gratis. Misalnya saja untuk kamus Inggris-Indonesia
dan kamus Indonesia-Inggris bisa diakses 3 buah url berikut ini yaitu
http://www.e-riec.com/dictionary.asp, http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/, dan
http://sanubari.com/.
Dalam rangka penyediaan sarana pendukung pembelajaran bahasa Inggris
dan Indonesia inilah maka suatu mesin penterjemah bahasa Inggris-Indonesia dan
Indonesia-Inggris yang online juga diperlukan keberadaannya.
1.2 Keaslian dan Kedalaman
Beberapa mesin-mesin yang digunakan sebagai sarana pendukung
pembelajaran bahasa sudah banyak yang tersedia, misalnya kamus elektronik dan
kamus online. Kamus elektronik sudah banyak dijumpai bahkan sudah digunakan
dan banyak memberikan manfaat, di antaranya di Jepang banyak terdapat kamus
3
elektronik bahasa Jepang-Inggris seperti yang dikeluarkan perusahaan Sanyo,
Casio, dan lain-lain. Di Indonesia pun dewasa ini banyak dijumpai kamus
elektronik Alfa Link yang telah mampu menyimpan .............
Sedangkan mengenai kamus online sendiri, penulis menemukan adanya
ratusan situs gratis yang menyediakan berbagai kamus untuk berbagai bahasa di
dunia. Untuk
Sejauh yang penulis ketahui, penelitian mengenai suatu mesin penterjemah
dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris masih terlalu sedikit dilakukan. BPPT
melalui situsnya yaitu pada url http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/, menjelaskan
mengenai salah satu proyeknya yaitu KEBI (Kamus Elektronik Bahasa
Indonesia), suatu proyek yang dikembangkan untuk menyediakan sistem
informasi kosakata yang nantinya bisa digunakan oleh mesin penterjemah bahasa
Indonesia dan mesin pemroses bahasa alami.
Seperti halnya beberapa kamus Indonesia-Inggris-Indonesia online yang
mempunyai masukan sebuah kata dan keluaran kata padanannya, maka
tersedianya suatu mesin penterjemah Indonesia-Inggris-Indonesia online dengan
masukan sebuah kalimat dan keluaran kalimat padanannya dirasakan sudah sangat
mencukupi.
Dalam penulisan tugas akhir ini, ada beberapa batasan yang digunakan
oleh penulis.
1. Tidak semua jenis kata dan ungkapan serta dialek dari seluruh data yang
terdapat dalam kamus besar bahasa Indonesia-Inggris digunakan oleh
penulis.
4
2. Komunikasi yang akan disimulasikan adalah komunikasi sehari-hari (daily
conversation) di tempat-tempat umum seperti di pasar, rumah sakit, hotel,
tempat wisata dan komunikasi aktifitas umum masyarakat sehari-hari.
3. Bahasa Inggris yang digunakan adalah bahasa populer umum bukan
bahasa istilah khusus (teknik, kedokteran dll).
4. Tata bahasa Inggris yang digunakan adalah tata bahasa dasar yang masih
bisa difahami oleh pelajar di tingkat dasar.
Mendapatkan Algoritma penterjemahan sederhana dan mengimplementasikannya
ke dalam bentuk program penterjemah Inggris – Indonesia memerlukan batasan-
batasan sebagai berikut:
1. Program bersifat satu arah (unidirectional), yaitu menterjemahkan kalimat
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.
2. Kalimat yang diterjemahkan merupakan kalimat baku dalam bahasa
Inggris (formal writing), tidak ada contractions dan idiom (phrasal verbs)1
3. Kosakata (vocabulary database) yang digunakan dibatasi pada lingkup
komunikasi sehari-hari (daily conversation) yang terdapat dalam kamus
besar bahasa Inggris – Indonesia.2
4. Penterjemahan menggunakan context free grammars, dimana simbol
tunggal di sisi kiri akan disubstitusi oleh sisi kanan dari aturan produksi
dimanapun mereka muncul, baik sebagai string yang berdiri sendiri (stand
alone) atau sebagai bagian ( substring ) dari string yang lain.
5
1 Azar, Schrampfer, Betty, Understanding and Using English Grammar, 2nd edition, Prentice Hall Regents 2 Echols, M, John, Hassan, Shadily, Kamus Inggris – Indonesia, PT Gramedia, Jakarta
1.3 Manfaat
Dengan sistem Mobile SCADA yang dibuat dengan suatu protokol/aturan
yang didasarkan pada kondisi ketersediaan komponen-komponen mesin SCADA
di Indonesia, serta didasarkan pada perangkat lunak yang murah bahkan gratis,
dan dibatasi untuk permasalahan sederhana dan bersifat umum atau generik, serta
dengan menggunakan media komunikasi Paket Data CDMA di Indonesia, maka
akan dihasilkan sebuah sistem Mobile SCADA yang akan sangat sesuai dengan
kebutuhan industri-industri di Indonesia yang ingin menerapkan sistem SCADA.
Tentu saja pemanfaatan hasil penelitian masih harus disesuaikan dengan bidang
aplikasi yang akan menggunakannya, yaitu dengan sedikit modifikasi pada
perangkat lunaknya karena menyesuaikan perangkat keras yang akan
dikendalikan.
II TUJUAN
1. Mengenal konsep tree and language (Matematika Diskret) dalam
hubungannya dengan tata bahasa Inggris.
2. Mendapatkan suatu algoritma sederhana untuk pendekatan makna
(semantically approach).
3. Mengimplementasikan algoritma tersebut ke dalam bentuk program
penterjemah Inggris – Indonesia menggunakan bahasa pemrograman
6
tertentu (Visual Basic), didukung oleh file database dinamis dengan
ukuran kecil.
III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
3.1 Tinjauan Pustaka
Dalam ilmu komputer, suatu kalimat dalam bahasa Inggris dapat didekati
dengan dua pendekatan yang berbeda. Pendekatan pertama adalah pendekatan
struktur (syntactically approach) dan pendekatan kedua adalah pendekatan makna
(semantically approach).
Pendekatan struktur (syntactically approach) digunakan untuk mengecek
apakah suatu kalimat memenuhi aturan tata bahasa atau tidak (grammatically /
syntactical correct). Proses ini dinamakan parsing, programnya dinamakan parser
dan output-nya berupa parse tree / derivation tree.
7
gambar 1.1: English sentences approaches
Pendekatan makna (semantically approach) digunakan untuk mengetahui
makna suatu kalimat. Dalam penulisan ini, hal tersebut dilakukan dengan
menterjemahkan kalimat bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Proses ini
dinamakan translating, programnya dinamakan translator dan output-nya berupa
kalimat bahasa Indonesia.
Kedua pendekatan di atas memiliki kesamaan dalam penggunaan
recognizer, suatu program untuk mengenali kata-kata dalam suatu kalimat beserta
dengan jenisnya (predicates) yang dihubungkan ke suatu file database tersendiri.
Kesamaan yang lain adalah digunakannya context free grammars sebagai
batasan, tipe 2 phrase structure grammar dalam teori language matematika
diskret.
Mengimplementasikan kedua pendekatan di atas ke dalam program
sederhana merupakan tujuan penulisan ini. Pendekatan struktur akan lebih mudah
dipahami dan diimplementasikan menggunakan Prolog –artificial intelligent
programming language– karena memiliki fasilitas DCG built in predicate.
Pendekatan makna lebih mudah dipahami dan diimplementasikan menggunakan
Visual Basic –common programming language– karena memiliki fasilitas yang
cukup lengkap, mudah dan user friendly.
Lepas dari kedua bahasa pemrograman di atas, algoritma tetap memegang
peran fundamental. Fokus penulisan ini adalah mencari algoritma sederhana untuk
pendekatan makna (semantically approach) dan mengimplementasikannya ke
dalam bentuk program penterjemah kalimat bahasa Inggris – Indonesia.
8
3.2 Landasan Teori
Perkembangan teknologi komputer telah memicu perkembangan di
berbagai bidang lain yang salah satu diantaranya adalah Teknologi Bahasa
Manusia (TBM). TBM dikelompokkan dalam dua kelompok utama yaitu Sistem
Bahasa Ucapan (SBU) dan Sistem Bahasa Tertulis (SBT). Dalam kelompok
pertama yaitu SBU, kegiatan yang dilakukan adalah pengembangan sistem
pengenalan ucapan (Speech Recognition), pengembangan sistem pembangkit
ucapan dari suatu teks (Text-to-Speech Synthesis System), sistem pemahaman
bahasa alami dan pemodelan dialog.1
Sedangkan pada kelompok kedua, kegiatan yang dilakukan diantaranya
adalah pengembangan OCR (Optical Character Reader), Pemeriksa Ejaan (Spell
Checker), Pemeriksa Tatabahasa (Grammar Checker), Pemenggalan Kata
(Hyphenation), Sistem Temu Balik Informasi (Information Retrieval) dan juga
Sistem Mesin Penterjemah.2 Pada sub bab berikut akan dibahas 3 kegiatan dalam
SBT yaitu Pemeriksa Tatabahasa, Pemeriksa Ejaan dan Pemenggalan kata yang
nantinya akan digunakan dalam perangkat lunak penterjemah Indonesia-Inggris.
2.2 Kegiatan dalam Sistem Bahasa Tertulis
1 Douglas D. O'Shaughnessy INRS-Telecommunications 3 Place du Commerce Nuns' Island, Quebec H3E 1H6 Canada.
2 Computational Linguistics, Volume 15, Number 2, June 1989.
9
2.2.1 Pemeriksa Tata Bahasa
KWIC ( Key Word In Context) merupakan suatu alat bantu dalam
penelitian pola kalimat suatu bahasa berdasarkan suatu kata didalam suatu korpus
(kesatuan kumpulan tulisan-tulisan tentang sesuatu). Sistem ini pada dasarnya
melakukan pengindeksan terhadap suatu korpus, sehingga pengguna dapat
menampilkan semua kalimat yang terdapat dalam korpus tersebut yang
mengandung unsur suatu kata tertentu, sesuai dengan permintaan pengguna.
KWIC terdiri atas dua bagian utama yaitu sistem pengindeks dan sistem query.
Sistem pengindeks berfungsi untuk membuat indeks kata dari suatu
korpus, sehingga letak kata tertentu dalam korpus dapat dicari dengan cepat.
Sistem query akan menerima masukan kata yang ingin dilihat pola kalimatnya
oleh pengguna dan berdasarkan indeks yang telah dibuat pada sistem pengindeks,
sistem ini akan mengakses korpus dan mengambil semua kalimat yang
mempunyai unsur kata tersebut yang merupakan keluaran dari sistem ini.
Peneliti bahasa dapat menggunakan KWIC sebagai alat bantu penelitian
pola kalimat. Sebagai contoh, untuk mendapatkan semua kalimat yang
mengandung unsur makan maka kita tinggal memasukkan kata makan dalam
sistem query sehingga diperoleh semua kalimat yang mengandung kata makan di
dalam korpus yang diolah. Selanjutnya peneliti tersebut dapat menganalisa pola
kalimat yang menggunakan kata makan. Tentu saja hasil yang diperoleh sangat
tergantung pada kelengkapan korpus yang tersedia.
2.2.2 Pemeriksa Ejaan dan Pemenggalan Kata
10
Sistem-sistem program pengolah kata biasanya disertai dengan program
untuk pemenggalan kata secara otomatis (Hyphenation) dan pemeriksa ejaan
(Spell Checker). Fasilitas ini sangat bergantung pada bahasa dimana sistem itu
dirancang. Sebagai contoh, untuk pemenggalan kata, Bahasa Indonesia
mempunyai aturan tersendiri yang berbeda dengan bahasa lain. Karena sebagian
besar sistem yang beredar dibangun untuk Bahasa Inggris, maka jika kita
menggunakan fasilitas pemenggalan kata pada waktu mengolah Bahasa Indonesia
sering terjadi kesalahan.
Fasilitas pemeriksa ejaan saat ini menjadi bagian yang sangat penting
dalam sistem pengolah kata. Walaupun demikian belum terdapat satupun sistem
pengolah kata yang memberikan fasilitas lokal untuk Bahasa Indonesia terutama
untuk pemeriksa ejaan dan pemeriksa tatabahasa. Hal ini mengakibatkan
pengolahan kata Bahasa Indonesia menjadi kurang optimal dan pengguna tidak
dapat mencegah adanya kesalahan eja di dalam dokumen.
Pada dasarnya pengembangan program pemeriksa ejaan tidaklah rumit.
Sistem ini terdiri atas kamus dan suatu program untuk menangani proses
morfologi bahasa, memeriksa apakah suatu kata ada di kamus atau merupakan
kata turunan dari kata yang ada di kamus, dan jika tidak ada maka akan
memberikan kandidat kata yang benar kepada pengguna.
2.3 Konsep Bahasa
11
2.3.1 Definisi Bahasa
Suparman (1991) menyebutkan bahasa adalah suatu sistem komunikasi
yang mengatur tingkah laku manusia dalam bentuk ekspresi ucapan dan tulisan
yang menolong manusia dalam mengkomunikasikan perasaan dan pikiran dalam
bentuk kata, kalimat, alinea, informasi.
2.3.2 Linguistik
Linguistik adalah salah satu bidang ilmu yang khusus untuk mengkaji
tentang bagaimana bahasa tersebut ditata dan digunakan.
2.3.3 Perbendaharaan kata dan leksikon
Perbendaharaan kata adalah sekumpulan kata dan frasa yang digunakan
dalam bahasa tertentu. Leksikon adalah kamus yang mendaftar kata-kata suatu
bahasa sesuai abjad.
2.3.4 Gramatika, Sintaks dan Semantik
Suatu sistem kaidah untuk meletakkan kata-kata ke dalam bentuk kalimat
lengkap sebagai ekspresi pikiran disebut gramatika. Gramatika tersusun dari dua
bagian pokok, yaitu sintaks dan semantik. Sintaks mengacu kepada bagaimana
kata-kata dirangkum dalam kalimat. Sintaks merupakan cabang gramatika yang
mengatur penggabungan dan penyusunan jenis kata yang berbeda seperti kata
benda, kata kerja, kata sifat dan lain-lain.
Sintaks adalah metoda penempatan kata-kata di dalam urutan tertentu
untuk membentuk susunan bahasa yang benar.
12
Semantik menunjuk kepada arti bahasa. Semantik merupakan pengkajian
hubungan-hubungan antar kata dan penggabungan kata. Semantik merupakan cara
untuk mengalisa dan menafsirkan suatu ucapan.
2.3.5 Konteks dan Pragmatik
Konteks mengacu pada ide yang lengkap atau pemikiran yang mengitari
setiap kalimat dalam paragraf itu. Konteks akan menjelaskan arti kalimat.
Pragmatik menunjuk kepada apa sebenarnya arti yang diucapkan dan
ditulis oleh seseorang. Sering terjadi,seseorang mengucapkan dan menulis sesuatu
tetapi artinya lain. Misalnya pertanyaan Jam berapa sekarang?. Pertanyaan ini
sebenarnya tidak jelas, mempunyai makna ganda. Dengan pertanyaan ini belum
tentu si penanya ingin tahu jam sebenarnya. Tetapi mungkin saja karena ia merasa
sudah terlambat masuk kerja.
2.3.6 Pembagian jenis kata
Menurut Dr. Goris Keraf (1979), hampir semua tatabahasa sekarang
mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles
sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan
sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata.
Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tatabahasa dari
bahasa-bahasa mereka, mereka menambahkan kata baru sesuai bahasa mereka
yaitu kata sandang serta kata seru (interjectio).
13
2.4 Tata Bahasa Indonesia
2.4.1 Pembagian Jenis Kata Bahasa Indonesia
2.4.1.1 Kata Benda (Nomina)
Dalam tata bahasa tradional kata benda atau nomina didefinisikan dengan
nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda
menurut wujudnya :
a. Kata benda konkrit.
b. Kata benda abstrak.
Kata benda konkrit dibagi lagi menjadi :
a. Nama diri.
b. Nama zat dan lainnya.
2.4.1.2 Kata Kerja (Verba)
Adalah semua kata yang menyatakan perbuatan. Bila suatu kata kerja
menghendaki adanya suatu pelengkap disebut kata kerja transitif, misalnya:
memukul, menangkap, melihat, mendapat dan sebagainya. Sebaliknya bila kata
kerja tersebut tidak memerlukan suatu pelengkap disebut kata kerja intransitif,
misalnya meninggal, berjalan, berdiri dan sebagainya.
2.4.1.3 Kata Sifat (Adjektiva)
Batasan kata sifat menurut Aristoteles adalah kata yang menyatakan sifat
atau hal keadaan dari suatu benda, misalnya tinggi, rendah, lama, baru dan
sebagainya.
14
2.4.1.4 Kata Ganti (Pronomina)
Termasuk dalam jenis kata ini adalah segala kata yang difahami untuk
menggantikan kata benda atau yang dibendakan. Kata ganti menurut sifat dan
fungsinya dapat dibedakan atas:
1. Kata ganti orang atau pronomina personalia
Kata ganti orang yang asli dalam bahasa Indonesia adalah:
a. Orang I : aku (tunggal), kita (jamak).
b. Orang II : engkau (tunggal), kamu (jamak).
c. Orang III : dia (tunggal), mereka (jamak).
Kata ganti orang yang baru karena perkembangan jaman yang terpenting
adalah :
a. Orang I : hamba, sahaya, patik, abdi (menyatakan
kerendahan diri)
b. Orang II : paduka, tuan, yang mulia, saudara, ibu, bapak.
c. Orang III : beliau, mendiang, almarhum, almarhumah.
Kata ganti orang baru tidak dibahas dalam perangkat lunak penterjemah
Indonesia-Inggris ini.
2. Kata ganti empunya atau pronomina possesiva.
Adalah kata yang menggantikan kata ganti orang dalam kedudukan
sebagai pemilik, misalnya : -ku, -mu, -nya, kami, kamu, mereka. Pronomina
possesiva yang dibahas dalam perangkat lunak ini adalah kami, kamu dan mereka.
3. Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstrativa.
Adalah kata yang menunjuk suatu benda, misalnya : ini, itu, sana, sini, situ.
15
4. Kata ganti penghubung atau pronomina relativa
Adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan suatu kata benda
yang terdapat dalam induk kalimat, misalnya : yang.
5. Kata ganti penanya atau pronomina interrogativa
Adalah kata yang menanyakan tentang orang, benda atau sesuatu keadaan,
misalnya : apa, siapa, mana, dengan apa, untuk apa, buat apa, dengan siapa, dari
mana, kemana, dan lain-lain.
6. Kata ganti tak tentu atau pronomina indeterminativa
Adalah kata yang menggantikan atau menunjukkan benda atau orang
dalam keadaan tidak tentu atau dalam keadaan umum, misalnya : masing-masing,
siapa-siapa, seseorang, sesuatu, barangsiapa, para, salah satu dan lain-lain.
2.4.2 Kalimat
2.4.2.1 Batasan dan ciri-ciri kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan dan tulisan yang
mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras
lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi atau proses
fonologis lainya.
Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital,
dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda Tanya (?), atau tanda seru (!) ; sementara
16
itu didalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,), titik dua (:),
tanda pisah (-), dan spasi. (Hasan Alwi dkk,1993).
2.4.2.2 Struktur kalimat dasar
Yang dimaksud kalimat dasar adalah kalimat yang (i) terdiri atas satu
klausa, (ii) unsur-unsurnya lengkap, (iii) susunan unsur-unsurnya menurut urutan
yang paling umum, dan (iv) tidak mengandung pertanyaan atau pengingkaran.
2.4.2.3 Bentuk, kategori, fungsi dan peran
Setiap bentuk kata atau frasa yang menjadi konstituen kalimat akan
termasuk dalam kategori kata atau frasa tertentu dan masing-masing kata atau
frasa tersebut mempunyai fungsi sintaksis serta peran semantik tertentu pula.
Untuk kata terdapat dua kategori yaitu kategori utama dan kelompok kata
tugas sebagai berikut :
1. Kategori utama :
a. Verba (v).
b. Adjektiva (Adj).
c. Nomina (N).
d. Adverbia (Adv).
2. Kelompok kata tugas :
a. Preposisi (Prep).
b. Konjungtor (Konj).
Kelompok kategori utama merupakan kelompok kata yang mempunyai
makna acuan yang dapat ditemukan dalam kamus. Sedangkan kata tugas
17
merupakan kelompok kata yang makna dan pemakaiannya ditentukan oleh kaidah
tatabahasa.
Sejalan dengan kategori kata, terdapat kategori frasa yang dibedakan
berdasarkan unsur utamanya sebagai berikut :
1. Kategori frasa utama :
a. Frasa Nominal (FN).
b. Frasa Verbal (FV).
c. Frasa Adjektiva (FAdj).
d. Frasa Adverbial (FAdv).
2. Kelompok frasa tugas :
a. Frasa Preposisi (FPrep).
Hubungan antara bentuk, kategori, fungsi dan peran dapat dilihat pada
bagan berikut :
Bentuk Ibu tidak Membeli baju baru untuk kami minggu lalu
Kategori Kata N Adv V N Adj Prep N N V
Kategori
Frasa
FN FV FN FPrep FN
Fungsi Subyek Predikat Obyek Pelengkap Keterangan
Peran Pelaku Perbuatan Sasaran Peruntuk Waktu
Bagan 2-1. Hubungan antara bentuk, kategori, fungsi dan peran.
18
2.4.2.4 Pola kalimat dasar
Dalam bahasa Indonesia terdapat enam tipe kalimat dasar inti, keenam tipe
kalimat dasar inti tersebut dibedakan berdasarkan pola unsur-unsurnya.
Fungsi
Subyek Predikat Obyek Pelengkap KeteranganTipe
a. S-P Orang itu Sedang tidur
b. S-P-O Rani mendapat hadiah
c. S-P-Pel Beliau menjadi lurah
d. S-P-Ket Kami Tinggal di Jogjakarta
e. S-P-O-Pel Dia mengirimi Ibunya uang
f. S-P-O-Ket Beliau mengajar kami dengan baik
Bagan 2-2. Tipe kalimat dasar inti
2.4.2.5 Fungsi sintaksis unsur-unsur kalimat
Untuk mengetahui fungsi unsur-unsur kalimat, perlu dikenal terlebih dulu
ciri-ciri umum masing-masing fungsi sintaksis kalimat.
1. Fungsi predikat.
Predikat merupakan konstituen pusat yang disertai konstituen pendamping
kiri dengan atau tanpa pendamping kanan. Pendamping kiri adalah subyek kalimat
sedangkan pendamping kanan, kalau ada adalah obyek, pelengkap dan atau
keterangan. Predikat kalimat biasanya biasanya berupa frasa verbal atau frasa
adjectival. Pada kalimat yang berpola S-P, predikat dapat pula berupa frasa
nominal, frasa numeral, atau frasa preposisional, frasa verbal dan frasa adjektival,
misalnya :
19
a. Ayahnya guru bahasa Inggris. (P = FN)
b. Adiknya dua. (P = FNum)
c. Ibunya sedang ke pasar. (P = FPrep)
d. Dia sedang tidur. (P = FV)
e. Bangunan itu indah sekali. (P = FAdj)
2. Fungsi Subyek.
Subyek merupakan fungsi sintaksis kedua setelah predikat. Pada umumnya
subyek berupa nomina, frasa nomina atau klausa, misalnya :
a. Harimau binatang liar.
b. Anak itu belum makan.
c. Yang tidak ikut upacara akan ditindak.
Subyek sering juga berupa frasa verbal, misalnya :
a. Berjalan kaki menyehatkan badan.
b. Membangun jalan tol mahal sekali.
Subyek pada kalimat aktif transitif akan menjadi pelengkap bila
kalimatnya dipasifkan, misalnya :
a. Anak itu menghabiskan kue saya.
b. Kue saya dihabiskan anak itu.
3. Fungsi obyek.
Obyek adalah konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat
yang berupa verba transitif pada kalimat aktif. Letaknya selalu mengikuti
langsung predikatnya. Dengan demikian obyek dapat dikenali dengan
memperhatikan (i) jenis predikat yang dilengkapinya dan (ii) ciri khas obyek itu
20
sendiri. Obyek biasanya berupa nomina, frasa nomina atau klausa. Obyek pada
kalimat aktif transitif akan menjadi subyek jika kalimat itu dipasifkan, misalnya :
a. Pembantu membersihkan ruangan saya.
b. Ruangan saya dibersihkan pembantu.
2.5 Kaidah Penterjemahan Kalimat Bahasa Indonesia ke Kalimat
Bahasa Inggris
2.5.1 Penterjemahan subyek kalimat yang berupa kata ganti orang sesuai
dengan bentuk kalimat (tenses).
Bahasa Inggris membedakan subyek kalimat yang berupa kata ganti orang
dengan to be. To be untuk I, You, We, He, She dan They masing-masing adalah
am, are, are, is, is dan are. Karena to be ini penterjemahan kalimat bahasa
Indonesia ke bahasa Inggris membutuhkan algoritma tertentu agar kalimat bahasa
Inggris terjemahannya mendapatkan to be yang sesuai. Berikut ini salah satu
kaidah penterjemahan kata yang berdudukan sebagai subyek (pelaku) dalam
sebuah kalimat. Subyek-subyek yang dibahas disini berupa kata ganti
pemilik(saya, kamu, dia, kami, kita, mereka).
1. Penambahan “am” pada “I” sebagai hasil penterjemahan “Saya” jika “I”
berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense). Penambahan “am”
ini dengan kata bantu “adalah”.
2. Penambahan “shall” pada “I” jika “I” berada pada kalimat bentuk akan
datang (future tense).
21
Kalimat
Saya adalah Kata benda
Sentence
I am noun
3. Penambahan “have” pada “I” jika “I” berada pada kalimat bentuk lampau
(past perfect tense).
4. Penambahan “are” pada “You”sebagai hasil penerjemahan “Kamu” jika
“You” berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).
5. Penambahan “will” pada “You” jika “You” berada pada kalimat bentuk
akan datang (future tense).
6. Penambahan “have” pada “You” jika “You” berada pada kalimat bentuk
lampau (past tense).
7. Penambahan “is” pada “He” atau “She” sebagai hasil penterjemahan “Dia
(laki-laki)” atau “Dia(perempuan)” jika “He” atau “She” berada pada
kalimat bentuk sekarang (present tense).
22
Kalimat
Saya akan Kata kerja
Sentence
I shall verb 1
Kalimat
Saya telah Kata kerja
Sentence
I have verb 3
Kalimat
Kamu adalah Kata benda
Sentence
You are noun
Kalimat
Kamu akan Kata kerja
Sentence
You will Verb 1
Kalimat
Kamu telah Kata kerja
Sentence
You have verb 3
Kalimat
Dia adalah Kata benda
Sentence
He/She is noun
8. Penambahan “will” pada “He” atau “She” jika “He” atau “She” berada
pada kalimat bentuk akan datang (future tense).
9. Penambahan “has” pada “He” atau “She” jika “He” atau “She” berada
pada kalimat bentuk lampau (pastt tense).
10. Penambahan “are” pada “We” sebagai hasil penterjemahan “Kita” atau
“Kami” jika “We” berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).
11. Penambahan “shall” pada “We” jika “We” berada pada kalimat bentuk
akan datang (future tense).
12. Penambahan “have” pada “We” jika “We” berada pada kalimat bentuk
lampau (past tense).
13. Penambahan “are” pada “They” sebagai hasil penterjemahan “Mereka”
jika “They” berada pada kalimat bentuk sekarang (present tense).
23
Kalimat
Dia akan Kata kerja
Sentence
He/She will Verb 1
Kalimat
Dia telah Kata kerja
Sentence
He/She has verb 3
Kalimat
Kami adalah Kata benda
Sentence
We are noun
Kalimat
Kami akan Kata kerja
Sentence
We shall Verb 1
Kalimat
Kami telah Kata kerja
Sentence
We have verb 3
Kalimat
Mereka adalah Kata benda
Sentence
They are noun
14. Penambahan “will” pada “They” jika “They” berada pada kalimat bentuk
akan datang (future tense).
15. Penambahan “have” pada “They” jika “They” berada pada kalimat bentuk
lampau (past tense).
2.5.2 Perubahan penterjemahan kata “saya”
1. Kata “saya” dalam kalimat possessive yakni kalimat yang menjelaskan
kepemilikan suatu obyek terhadap obyek yang lain. Dalam bahasa
Indonesia kalimat possessive memiliki pola DM(Diterangkan
Menerangkan) sebagaimana pola umum kalimat bahasa Indonesia.
Misalnya “Buku saya”, “Buku” sebagai obyek yang diterangkan
sedangkan “saya” sebagai obyek yang menerangkan. Sedangkan dalam
bahasa Inggris kalimat possessive memiliki pola MD(Menerangkan
Diterangkan) sebagaimana pola umum kalimat bahasa Inggris. Misalnya
“My book”, “My” sebagai obyek yang menerangkan sedangkan “book”
sebagai obyek yang diterangkan. Karena perbedaan pola inilah
diperlukan algoritma khusus untuk membalik pola kalimat possessive
bahasa Indonesia kedalam pola yang benar jika diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris. Algoritma yang digunakan adalah jika “saya” sebelumnya
24
Kalimat
Mereka akan Kata kerja
Sentence
They will Verb 1
Kalimat
Mereka telah Kata kerja
Sentence
They have verb 3
didahului dengan kata benda, maka “saya” berubah menjadi “my” dengan
diikuti kata benda. Misalnya, “Buku saya” menjadi “My book”, bukan
“Book I”.
2. Kata “saya” sebagai obyek (penderita) dalam kalimat. Jika “saya”
merupakan obyek dan sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka
“saya” berubah menjadi “me” dengan didahului oleh kata kerja.
Misalnya, “Dia memanggil saya” menjadi “He calls me”, bukan “He calls
I”.
2.5.3 Perubahan penterjemahan kata “kamu”
1. Kata “kamu” dalam kalimat possessive.
Jika ada kata “kamu” dan sebelumnya didahului dengan kata benda,
maka kaidah penterjemahannya adalah “kamu” berubah menjadi “your”
dengan diikuti kata benda. Misalnya “Buku kamu” berubah menjadi
“Your book”, bukan “Book you” atau “You book”.
2. Kata “kamu” kedudukannya sebagai obyek (penderita) dalam kalimat.
Jika kata “kamu” sebelumnya didahului dengan kata kerja, maka “kamu”
25
Kalimat
Kata benda saya
Sentence
My noun
Kalimat
Dia memanggil saya
Sentence
He calls me
Kalimat
Kata benda kamu
Sentence
Your noun
berubah menjadi “you” dengan didahului kata kerja. Misalnya “Saya
memanggil kamu” berubah menjadi “I call you”.
2.5.4 Perubahan penterjemahan kata “dia”
1. Kata “dia” dalam kalimat possessive.
Jika ada kata “dia” dan sebelumnya didahului dengan kata benda, maka
penterjemahannya memenuhi kaidah “dia” berubah menjadi “his” (laki-
laki) atau “her” (perempuan) dengan diikuti kata benda. Misalnya “Buku
dia” berubah menjadi “His book” atau “Her book”.
2. Kata “dia” kedudukannya sebagai obyek dalam kalimat. Jika ada kata
“dia” didahului dengan kata kerja, maka “dia” berubah menjadi “him”
(laki-laki) atau “her” (perempuan) dengan diikuti kata kerja. Misalnya
“Kamu memangil dia” menjadi “You call him/her”.
2.5.5 Perubahan penterjemahan kata “kami”
26
Kalimat
Saya memanggil kamu
Sentence
I call you
Kalimat
Kata benda dia
Sentence
His noun
Kalimat
Kamu memanggil dia
Sentence
You call him
1. Kata “kami” dalam kalimat possessive. Jika ditemukan kata “kami” dan
sebelumnya didahului dengan kata benda maka kaidah penterjemahnnya
adalah “kami” berubah menjadi “our” dengan diikuti kata benda.
Misalnya, “Ini buku kami” menjadi “This is our book”.
2. Kata “kami” yang berkedudukan sebagai obyek (penderita) dalam
sebuah kalimat. Jika ditemukan kata “kami” yang sebelumnya didahului
dengan kata kerja, maka penterjemahannya adalah “kami” berubah
menjadi “us” dengan didahului kata kerja. Misalnya “Dia memanggil
kami” berubah menjadi “He calls us”.
2.5.6 Perubahan penterjemahan kata “mereka”
1. Kata “mereka” dalam kalimat possessive. Jika ditemukan kata “mereka”
dan sebelumnya didahului dengan kata benda maka kaidah
penterjemahnnya adalah “mereka” berubah menjadi “their” dengan
diikuti kata benda. Misalnya, “Ini buku mereka” menjadi “This is their
book”.
27
Kalimat
Ini kata benda kami
Sentence
This is our nounk
Kalimat
Dia memanggil kami
Sentence
He calls us
Kalimat
Ini kata benda mereka This is their nounk
Sentence
2. Kata “mereka” yang berkedudukan sebagai obyek (penderita) dalam
sebuah kalimat. Jika ditemukan kata “mereka” yang sebelumnya
didahului dengan kata kerja, maka penterjemahannya adalah “mereka”
berubah menjadi “them” dengan didahului kata kerja. Misalnya “Dia
memanggil mereka” berubah menjadi “She calls them”.
2.5.7 Penterjemahan kata majemuk
Kata majemuk adalah kata yang tersusun dari beberapa kata yang memiliki
satu kesatuan arti. Misalnya, Sapi hitam, Kuda liar, Baju baru dan sebagainya.
Secara umum kata majemuk bahasa Indonesia memiliki pola “kata benda + kata
sifat”. Sebagai contoh tadi “Sapi hitam” memiliki pola “Sapi” berupa kata benda,
dan “hitam” merupakan kata sifat. Demikian juga dengan “Kuda liar”, “Baju
baru” serta kata majemuk lainnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris, pola tadi
dibalik. Kata majemuk dalam bahasa Inggris memiliki pola umum “kata sifat” +
“kata benda”. Misalnya, Black cow, Wild horse, New clothes dan sebagainya.
black, wild dan new merupakan kata sifat, sedangkan cow, horse dan clothes
merupakan kata benda. Karena perbedaan pola itulah dibuat aturan, jika bertemu
kata benda dengan kata sifat yang membentuk kesatuan arti, maka
penterjemahannya dibalik menjadi kata sifat kemudian diikuti kata benda .
28
Kalimat
Dia memanggil mereka
Sentence
She calls them
Kata majemuk Compound words
2.5.8 Penterjemahan kalimat negatif
Kalimat negatif adalah kalimat yang mengandung unsur “tidak” atau “bukan”.
1. Kalimat negatif untuk kata ganti orang pertama tunggal, “saya”.
Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “saya”. Jika ditemukan
kata “saya” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah “I”
dengan diikuti “am not”.
2. Kalimat negatif untuk kata ganti orang kedua tunggal, “kamu”.
Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “kamu”. Jika ditemukan
kata “kamu” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah
“You” dengan diikuti “aren’t”.
3. Kalimat negatif untuk kata ganti orang pertama jamak, “kami”.
Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “kami”. Jika ditemukan
kata “kami” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah
“We” dengan diikuti “aren’t”.
29
Kata benda Kata sifat Adjective Noun
Kalimat
Saya bukan Kata benda
Sentence
I am not noun
Kalimat
Kamu bukan Kata benda
Sentence
You aren’t noun
Kalimat Sentence
4. Kalimat negatif untuk kata ganti orang ketiga tunggal, “dia”.
Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “dia”. Jika ditemukan kata
“dia” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah “He” atau
‘She” dengan diikuti “isn’t”.
5. Kalimat negatif untuk kata ganti orang ketiga jamak, “mereka”.
Adalah kalimat negatif dengan subyek (pelaku) “mereka”. Jika ditemukan
kata “mereka” dengan diikuti kata “bukan”, maka hasil penterjemahannya adalah
“They” dengan diikuti “aren’t”.
2.5.9 Perubahan bentuk kata kerja sesuai dengan tenses
Bahasa Inggris memiliki bentuk kalimat yang baku (disebut tenses) yang
menunjukkan kapan terjadinya peristiwa dalam sebuah kalimat. Kata kerja (verb)
merupakan unsur kalimat yang mengalami perubahan bentuk sesuai dengan tenses
kalimat. Tidak seperti bahasa Indonesia, bentuk kata kerja selalu tetap kapanpun
30
Kami bukan Kata benda We aren’t noun
Kalimat
Dia bukan Kata benda
Sentence
She isn’t noun
Kalimat
Mereka bukan Kata benda
Sentence
They aren’t noun
peristiwa dalam suatu kalimat terjadi. Karena perbedaan tatabahasa ini maka
diperlukan algoritma khusus untuk menyesuaikan kata kerja bahasa Indonesia
dengan kata kerja bahasa Inggris.
1. Penterjemahan kalimat bentuk lampau.
Kalimat bentuk lampau adalah kalimat yang menjelaskan peristiwa yang
telah terjadi pada saat kalimat tersebut diucapkan. Dalam bahasa Indonesia,
penandanya dengan kata “sudah”, “telah” atau kata keterangan waktu lampau
seperti “kemarin”.
Jika ditemukan kata “sudah”, “telah” atau “kemarin” dalam sebuah
kalimat, maka kata kerja hasil penterjemahannya diubah menjadi kata kerja
bentuk lampau (past tense).
2. Penterjemahan kalimat bentuk sekarang dan sedang berlangsung (present
continues tense).
Kalimat present continues tense adalah kalimat yang menjelaskan
peristiwa yang saat ini sedang terjadi pada saat kalimat tersebut diucapkan. Dalam
bahasa Indonesia, penandanya dengan kata “sedang”atau kata keterangan waktu
saat ini yaitu “sekarang”.
Jika ditemukan kata “sedang”, atau “sekarang” dalam sebuah kalimat,
maka kata kerja hasil penterjemahannya diubah menjadi kata kerja bentuk kedua
(“ing” / present continues tense).
2.5.10 Penterjemahan kata kerja dalam kalimat negatif. Yakni jika
ditemukan kata “tidak” dalam sebuah kalimat
1. Kata kerja bentuk sekarang (present tense).
31
Jika ditemukan kata kerja bentuk sekarang dengan subyek “saya”, maka
hasil penterjemahannya adalah “I” + “don’t”.
Untuk kata kerja bentuk sekarang dengan subyek “kamu”, maka hasil
penterjemahannya adalah “You” + “don’t”.
Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “don’t”.
Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “don’t”.
Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “doesn’t”.
32
Kalimat
Saya tidak Kata kerja
Sentence
I don’t Verb 1
Kalimat
Kamu tidak Kata kerja
Sentence
You don’t Verb 1
Kalimat
Kami tidak Kata kerja
Sentence
We don’t Verb 1
Kalimat
Mereka tidak Kata kerja
Sentence
They don’t Verb 1
Kalimat
Dia tidak Kata kerja
Sentence
He doesn’t Verb 1
2. Kata kerja bentuk “ing” (present continues tense).
Jika ditemukan kata kerja bentuk present continues tense dengan subyek
“saya”, maka hasil penterjemahannya adalah “I” + “am not”.
Untuk kata kerja bentuk present continues tense dengan subyek “kamu”,
maka hasil penterjemahannya adalah “You” + “are not”.
Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “are not”.
Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “are not”.
Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “is not”.
3. Kata kerja bentuk lampau sempurna (past perfect tense).
33
Kalimat
Saya tidak sedang I am not verb ing
Sentence
k.kerja
Kalimat
Kamu tidak sedang You are not verb ing
Sentence
k.kerja
Kalimat
Kami tidak sedang We are not verb ing
Sentence
k.kerja
Kalimat
Mereka tidak sedang They are not verb ing
Sentence
k.kerja
Kalimat
Dia tidak sedang He is not verb ing
Sentence
k.kerja
Jika ditemukan kata kerja bentuk past perfect tense dengan subyek “saya”,
maka hasil penterjemahannya adalah “I” + “haven’t”.
Untuk kata kerja bentuk past perfect tense dengan subyek “kamu”, maka
hasil penterjemahannya adalah “You” + “haven’t”.
Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “haven’t”.
Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “haven’t”.
Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “hasn’t”.
4. Kata kerja bentuk lampau (past tense).
34
Kalimat
Saya telah tidak I haven’t Verb 3
Sentence
k.kerja
Kalimat
Kamu telah tidak You haven’t Verb 3
Sentence
k.kerja
Kalimat
Kami telah tidak We haven’t Verb 3
Sentence
k.kerja
Kalimat
Mereka telah tidak They haven’t Verb 3
Sentence
k.kerja
Kalimat
Dia telah tidak He hasn’t Verb 3
Sentence
k.kerja
Jika ditemukan kata kerja bentuk past tense dengan subyek “saya”, maka
hasil penterjemahannya adalah “I” + “didn’t”.
Untuk kata kerja bentuk past tense dengan subyek “kamu”, maka hasil
penterjemahannya adalah “You” + “didn’t”.
Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “didn’t”.
Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “didn’t”.
Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “didn’t”.
5. Kata kerja bentuk akan datang (future tense).
35
Kalimat
Kemarin saya tidak Yesterday didn’t Verb 1
Sentence
k.kerja I
Kalimat
Kemarin kamu tidak Yesterday didn’t Verb 1
Sentence
k.kerja you
Kalimat
Kemarin kami tidak Yesterday didn’t Verb 1
Sentence
k.kerja we
Kalimat
Kemarin mereka tidak Yesterday didn’t Verb 1
Sentence
k.kerja they
Kalimat
Kemarin dia tidak Yesterday didn’t Verb 1
Sentence
k.kerja he
Jika ditemukan kata kerja bentuk future tense dengan subyek “saya”, maka
hasil penterjemahannya adalah “I” + “shall not”.
Untuk kata kerja bentuk future tense dengan subyek “kamu”, maka hasil
penterjemahannya adalah “You” + “will not”.
Jika subyek kalimatnya “kami”, hasil penterjemahnnya “We” + “shall
not”.
Untuk Subyek “mereka”, hasil penterjemahannya “They” + “will not”.
Sedangkan untuk subyek “dia”, hasil penterjemahannya “He” + “will not”.
2.5.11 Penterjemahan kata “punya” sesuai bentuk obyek
36
Kalimat
Saya akan tidak I not Verb 1
Sentence
k.kerja shall
Kalimat
Kamu akan tidak You not Verb 1
Sentence
k.kerja will
Kalimat
Kita akan tidak We not Verb 1
Sentence
k.kerja shall
Kalimat
Mereka akan tidak They not Verb 1
Sentence
k.kerja will
Kalimat
Dia akan tidak He not Verb 1
Sentence
k.kerja will
1. Untuk subyek saya, kamu, kami dan mereka, kata “punya”,
“mempunyai” atau “memiliki” berubah menjadi “have”.
2. Sedangkan untuk subyek dia, maka kata “punya”, “mempunyai” atau
“memiliki” berubah menjadi “has”.
Fendy Novento:
Perangkat lunak penterjemah kalimat Inggris – Indonesia dalam tugas akhir ini
menerima input kalimat bahasa Inggris dan memberikan output kalimat bahasa
Indonesia. Penterjemahan dilakukan dengan menganalisis kalimat bahasa Inggris
dan mensintesisnya menjadi kalimat bahasa Indonesia berdasarkan aturan tata
bahasa yang berlaku.
Berikut ini adalah beberapa hal yang sekiranya membantu dalam memahami
keseluruhan isi tugas akhir ini.
2.2 Tree ( Pohon )
37
Kalimat
Saya mempunyai kata benda
Sentence
I have noun
Kalimat
Dia mempunyai kata benda
Sentence
He has noun
Tree adalah tipe relasi yang banyak digunakan dalam aplikasi ilmu komputer.
Relasi ini signifikan untuk rekonstruksi database dan kompiler bahasa.
Misalkan A adalah himpunan berhingga, dan T adalah relasi dalam A. Relasi T
adalah tree jika ada vertex vo dalam A, yang terhubung secara unique ke setiap
vertex lain dalam A, dan tidak ada path dari vo ke vo. Vertex vo sesuai definisi
tersebut unique, sering disebut sebagai root dari tree T. Tree T kemudian disebut
sebagai rooted tree, dan dinotasikan sebagai (T, vo), dimana T sebagai rooted tree
dengan vo sebagai root-nya. Apabila (T, vo ) adalah rooted tree dalam himpunan
A, maka elemen v dalam A dikatakan sebagai vertex dalam T.
2.3 Language ( Bahasa )
38
Vo
V1 V2 V3
V4 V5 V6 V7 V8 V9
Level 0
Level 1
Level 2
Gambar 2.1: Tree
Vo = root, V1, 2,….n = vertexLevel 1 adalah offspring dari level 0 dan level 0 adalah parent dari level 1Level 2 disebut leaves ( vertex yang tidak memiliki offspring )
5
Misalkan S adalah suatu himpunan dan S* adalah himpunan yang terdiri dari
semua elemen string dari S maka dimungkinkan ada banyak interpretasi elemen
dari S*, tergantung dari S. Dengan kata lain jika S adalah himpunan kata-kata,
maka S* merupakan himpunan dari semua kemungkinan kalimat yang dapat
dibentuk dari kata-kata dalam S, dimana beberapa kalimat mungkin tidak
bermakna (meaningless) atau salah secara struktur ( syntactically error ).
Language didefinisikan secara prinsip tersusun atas tiga hal sebagai berikut:
1. Himpunan S yang terdiri atas kata-kata yang merupakan bagian dari
bahasa.
2. S* sebagai kalimat-kalimat yang tersusun secara benar dalam bahasa.
3. Kalimat – kalimat yang tersusun secara benar ini harus ditentukan kalimat
mana yang memiliki makna dan apa maknanya..
Sebagai contoh, himpunan S adalah himpunan kata dalam bahasa Inggris.
Spesifikasi dari kalimat–kalimat yang tersusun secara benar akan melibatkan
aturan tata bahasa dalam bahasa Inggris, sedangkan arti dari kalimat tersebut
ditentukan oleh konstruksi dan juga makna dari kata-katanya.
Spesifikasi dari kalimat yang tersusun secara benar dinamakan syntax dan
spesifikasi arti dari kalimat tersebut disebut semantics. Dalam bahasa-bahasa
pemrograman yang telah di-compile seperti: BASIC, FORTRAN, ALGOL,
PASCAL, APL, LISP, SNOBOL, ADA, FORTH, kesalahan-kesalahan dalam
39
sintaks dideteksi oleh compiler, dan ditampilkan pesan kesalahan yang sesuai.
Semantik dalam bahasa pemrograman membentuk sebuah topik studi yang lebih
rumit. Makna suatu baris dalam bahasa pemrograman diambil dari keseluruhan
rentetan proses yang terjadi dalam komputer sebagai akibat eksekusi atau
interpretasi baris tersebut.
2.3.1 Phrase Structure Grammars ( Tata Bahasa Struktur Frase )
Phrase structure grammar G dinotasikan sebagai 4 – tuple .
Himpunan S adalah himpunan semua kata yang diijinkan dalam bahasa,
himpunan V terdiri atas himpunan S bersama dengan simbol-simbol lain. Elemen
vo dari V adalah titik awal substitusi. Relasi adalah relasi substitusi, dimana
jika w w’, maka w dapat digantikan dengan w’, dimanapun string w muncul,
baik ia muncul sendiri, atau sebagai bagian (substring) dari suatu string yang lain.
Pernyatan w w’ disebut produksi G, dan w serta w’ disebut sisi kiri dan kanan
dari produksi tersebut. Relasi disebut juga sebagai relasi produksi G.
Didefinisikan suatu relasi substitusi, dinotasikan dengan , dimana jika
berarti jika x= l .w. r dan y = l. w’. r maka w w’ , dimana l dan r merupakan
sembarang string. Dengan kata lain, berarti bahwa y dihasilkan dari x
dengan menggunakan salah satu produksi yang diijinkan untuk mengganti
sebagian atau seluruh bagian dari x. Relasi disebut penurunan secara
langsung.
40
2.3.2 Derivation Tree ( Pohon Penurunan )
Kalimat “the student drinks milk” adalah kalimat yang tersusun secara benar
dalam bahasa (syntactically correct), sedang “the student milk drinks” adalah
syntactically incorrect. Untuk membuktikan hal ini dapat dilakukan dengan
derivation tree dengan vo sebagai root dari tree. Derivation tree tersebut disebut
sebagai parse tree.
2.3.3 Tipe Phrase Structure Grammar
Himpunan dari semua kalimat yang tersusun secara benar yang bisa diproduksi
menggunakan grammar G, disebut sebagai language of G, dan dinotasikan L(G).
Apabila adalah phrase structure grammar, maka G adalah:
Tipe 0, apabila tidak ada pembatasan pada aturan produksi G.
Tipe 1, apabila untuk setiap aturan produksi , panjang dari w1
adalah kurang dari atau sama dengan panjang dari w2, dimana panjang
dari suatu string adalah banyaknya kata dalam string tersebut.
Tipe 2, apabila sisi kiri dari setiap aturan produksi adalah tunggal, simbol
non-terminal, dan sisi kanan tersusun atas satu atau lebih simbol
41
Gambar 2.2 : Parse tree
Sentence,nounphrase, determ, noun, ,verbphrase,verb,,……: nonterminal symbolsThe, student, drinks,milk,……. : terminal symbols / alphabet / lexical items / words
Tipe 3, apabila sisi kiri dari setiap aturan produksi adalah tunggal, simbol
non-terminal, dan sisi kanan memiliki satu atau lebih simbol termasuk
paling banyak satu simbol non-terminal, yang harus berada di sisi paling
kanan dari string.
Grammar dari tipe 0 dan tipe 1 memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga
jarang dipergunakan secara praktis .
Grammar tipe 2 disebut context free grammars. , karena simbol-simbol di sisi
kiri aturan produksi disubstitusikan dimanapun mereka muncul. Sedangkan aturan
produksi bertipe ( yang mana tidak akan muncul dalam grammar
tipe 2 ) disebut context-sensitive, karena w’ disubstitusikan dari w hanya dalam
konteks jika w dikelilingi oleh string l dan r.
Grammar tipe 3 memiliki keterkaitan erat dengan finite state machines, sehingga
disebut regular grammars.
2.4 Language dalam pendekatan semantik
Pendekatan semantik akan menggunakan dua konsep penting dalam language,
yaitu: context free grammar ( grammar tipe 2 ) dan aturan produksi.
Didefinisikan suatu relasi substitusi , dimana jika w w’, maka w dapat
digantikan/disubstitusi dengan w’, dimanapun string w muncul, baik ia muncul
sendiri, atau sebagai bagian (substring) dari suatu string yang lain. Pernyatan w
w’ disebut aturan produksi, dan w serta w’ disebut sisi kiri dan kanan dari
produksi tersebut. Relasi akan disebut sebagai relasi produksi.
42
Aturan produksi tersebut akan memenuhi kaidah penterjemahan, dimana sisi kiri
(w) adalah kata dalam bahasa Inggris dan sisi kanan (w’) adalah padanan/arti kata
tersebut dalam bahasa Indonesia. Apabila w muncul sendiri atau sebagai bagian
dari suatu kalimat maka akan disubstitusi / digantikan dengan w’ ( padanan/arti
kata tersebut dalam bahasa Indonesia).
Database (kamus) yang dipakai pada program penterjemah kalimat Inggris –
Indonesia ini sebetulnya adalah kumpulan dari aturan produksi.
w w’
student siswa
drinks minum
milk susu
…………………….dst
Context free grammar muncul sebagai batasan, dimana sisi kiri (w) haruslah
simbol tunggal, sedang sisi kanan (w’) memiliki satu atau lebih simbol. Dalam
konteks bahasa hal ini disebut sebagai dualisme kata, suatu kata akan memiliki
dua/lebih arti.
w w’
fly Lalat(benda) / terbang(verb)
application Aplikasi(benda)/penerapan(benda)/lamaran(benda)
43
2.5 Fundamental English Grammar
Berikut ini adalah beberapa hal yang fundamental dalam tata bahasa Inggris.
2.5.1 Jenis Kata dan Fungsinya
Menurut Dr. Goris Keraf (1979), hampir semua tata bahasa sekarang
mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles
sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan
sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata.
Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tata bahasa dalam bahasa
mereka, mereka menambahkan jenis kata baru sesuai bahasa mereka yaitu kata
sandang, dan kata seru (interjectio).
1. Noun (Kata Benda)
Kata benda atau noun didefinisikan sebagai nama dari seseorang, tempat, atau
semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda menurut
bagaimana menghitungnya (how to count it) :
c. Count noun / Countable noun
d. Noncount noun / Mass noun / Uncountable noun
Countable noun memiliki bentuk singular dan plural, mereka digunakan bersama
dengan singular atau plural verb. Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk,
mereka digunakan bersama dengan singular verb.
Countable noun adalah individu, tempat, atau benda yang bisa dilihat dan
dihitung. Ada beberapa kategori countable noun, diantaranya adalah:
1. name of persons, their relationships, and their occupations
44
examples: one boy, one friend, one student, two boys, two friends, two
students
2. names of animals, plants, insects
examples: one dog, one flower, one bee, two dogs, two flowers, two bees
3. names of things with a definite, individual shape
examples: one car, one house, one room, two cars, two houses, two rooms
4. units of measurement
examples: one inch, one pound, one degree, two inches, two pounds, two
degrees
5. units of classification in society
examples: one family, one country, one language, two families, two
countries,two languages
6. containers of nouncount solids,liquids, pastes, and gases
examples: one bottle, one jar, one tube, two bottles, two jars, two tubes
7. a limited number of abstract concepts
examples: one idea, one invention, one plan, two ideas, two inventions,
two plans
Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk. Mereka digunakan bersama
dengan singular verb. Beberapa kategori uncountable noun adalah:
1. food staples that can be purchased in various forms
examples: bread, meat, butter
2. construction materials that can change shape, depending on what is made
examples: wood, iron, grass
45
3. liquids that can change shape, depending on the shape of the countainer
examples: oil, tea, milk
4. natural substances that can change shape, depending on natural laws
examples: steam, water, ice, smoke, ashes, oxygen
5. substances with many small parts
examples: rice, sand, sugar
6. groups of things that have different sizes and shapes
examples: clothing (a coat, a shirt, a sock), furniture (a table, a chair, a
bed), luggage (a suitcase, a trunk, a box)
7. languages
examples: Arabic, Japanese, Spanish
8. abstract concepts, often with ending – ness, - ance, - ence, -ity
examples: beauty, ignorance, peace
9. most – ing form
examples: learning, shopping, working
2. Verb (kata kerja)
Verb adalah kata atau frasa yang menyatakan keberadaan, perbuatan, atau
pengalaman. Verb dikategorikan menjadi main verb dan auxiliary verb. Dalam
beberapa buku grammar, auxiliary verb disebut helping verb karena digunakan
dengan main verb, modal dan to be termasuk dalam auxiliary verb.
Setiap verb dalam bahasa Inggris dapat diformulasikan sebagai berikut:
VERB = tense + (modal) + (have + participle) + (be + -ing) + verb word
(Modal) = can, could, may, might, must, shall, should, will, would
46
(Be)= is, am, are
Bila suatu verb menghendaki adanya suatu obyek/pelengkap disebut transitive
verb, misalnya: build, cut, find, rise, sleep, stay, walk, etc. Sebaliknya bila verb
tersebut tidak memerlukan suatu obyek/pelengkap disebut intransitive verb,
misalnya agree, arrive, come, cry, exist, go, happen, live, occur, rain, rise, sleep,
stay, walk.
3. Adjective (kata sifat)
Adjective atau frasa adjective mendeskripsikan noun. Mereka digunakan untuk
mendeskripsikan quantity (number or amount), sufficiency (number or amount
needed), consecutive order (order in sequence), quality (appearance), dan
emphasis(important or force).
ex: intelligent, lazy, young, old, rich, poor, beautiful, brown, modern, etc
Kebanyakan adjective dan frasa adjective memiliki satu bentuk saja. Mereka tidak
berubah bentuk ketika bertemu dengan noun.
4. Pronoun (kata ganti)
Pronoun digunakan untuk menggantikan noun. Noun yang digantikan disebut
antecedent. Ada beberapa macam pronoun yaitu:
1. subject pronoun
examples : I, you, he, she, it, we, you, they
2. object pronoun
examples : me, you, her, him, it, us, you, them
3. possessive pronoun
examples: my, your, her, his, its, our, your, their
47
4. relative pronoun
examples: who, which, whom
5. reflexive pronoun
examples: myself, yourself, himself, herself, itself, ourselves,
yourselves, themselves.
6. reciprocal pronoun
example: each other.
5. Adverb (Kata Keterangan)
Adverb dan frasa adverb menambah informasi pada verb, adjective, atau kalimat.
Mereka memberikan keterangan tentang manner (how something is done),
frequency ( how often), time and date (when), duration of time ( how long).
examples: tomorrow, today, yesterday, soon, always, usually, often, frequently,
generally, sometimes, occasionally, seldom, rarely, hardly ever, never, not ever,
already, finally, just, probably. Quickly, etc.
6. Kata Bilangan (Numeralia)
Adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan
tempat dari nama-nama benda. Examples: ordinal numbers ( first, second, third,
fourth, etc ), cardinal numbers ( one, two, three, four, etc ).
7. Conjunction (kata sambung)
Conjunction adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat
atau menghubungkan kalimat-kalimat. Examples: and, or, but, etc.
8. Preposition (kata Depan)
48
Preposition kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Preposisi
biasanya diikuti oleh noun dan pronoun. Examples: about, above, across, after,
against, along, among, around, at, before, behind, below, beneath, beside,
between, beyond, by, despite, down, during, for, from, in, into, like, near, of, off,
on, out, over, since, through, throughout, till, to, under, until, up, upon, with,
within, without, etc.
9. Determiner (Kata Sandang)
Determiner tidak mempunyai arti akan tetapi mendeskripsikan noun.examples: a,
an, the.
10. Kata Seru (Interjeksi)
Interjeksi mengungkapkan semua perasaan dan maksud seseorang, maka kata seru
sebenarnya bukanlah kata tetapi semacam kalimat. Kata seru tidak dibahas dalam
perangkat lunak penterjemah ini.
2.5.2 Pola Dasar dan Unsur Kalimat Bahasa Inggris
Kalimat dalam bahasa Inggris dapat dibagi menjadi beberapa jenis dan pola,
tergantung titik pandang tujuan atau kegunaan praktis yang diinginkan. Untuk
tujuan identifikasi dan analisis kalimat dalam usaha memahami artinya, kalimat
bahasa Inggris tersebut dikelompokkan menjadi enam pola dasar beserta unsur-
unsurnya, yaitu:
49
Tabel 2.1 Pola Dasar Kalimat
Fungsi
Tipe Subyek Predikat Obyek Pelengkap Keterangan
a. S-P The student run
b. S-P-O The student drinks milk
c. S-P-Pel The student is a lazy student
d. S-P-Ket The student studies in the library
e. S-P-O-Pel The student opened the door Quietly
f. S-P-O-Ket The student read the book at your house
Keenam pola dasar di atas dapat membentuk kalimat-kalimat bahasa Inggris yang
kompleks dengan cara menggabungkan, memodifikasi, atau mensubstitusi unsur-
unsurnya. Dari pada pola dasar di atas dapat dikategorkan jenis kata atau bangun
apa saja yang dapat menduduki posisi Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan
Keterangan.
Sebagai Subjek Kata ganti, kata benda / kelompok
kata benda, kata kerja+ing (gerund), to
infinitive, wh-to infinitive, dan sub
klausa benda
Sebagai Predikat Kata kerja I (+s / es), kata kerja II, to
be (is, am, are, was, were), kata kerja
bantu (will, can, may, must, have, had)
Sebagai Objek Sama seperti Subjek
50
Tabel 2.2 Komposisi Fungsi
Sebagai Pelengkap Kata sifat, kelompok preposisi dan
yang lain sama seperti Subjek
Sebagai Keterangan Kata keterangan, kelompok proposisi.
(letak keterangan bisa di awal, tengah
atau akhir kalimat)
Bentuk kata kerja dan to be dalam bahasa Inggris berubah mengikuti perubahan
waktu terjadinya peristiwa. Bentuk kata kerja yang menunjuk perubahan waktu ini
disebut sebagai tenses. Ada enam belas tenses dalam bahasa Inggris, tetapi untuk
daily conversation umumnya menggunakan lima tenses sebagai berikut:
1. Simple present tense
menyatakan sesuatu peristiwa atau kejadian yang terjadi berulang-ulang atau
suatu kebiasaan, juga untuk menyatakan suatu kebenaran umum.
2. Present continuous tense
menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat
sekarang (sedang berlaku).
3. Present perfect tense
menyatakan suatu peristiwa atau kejadian yang dilakukan di waktu lampau
tetapi masih ada hubungannya dengan waktu sekarang, atau kejadian yang
baru saja dilakukan, tapi waktunya tidak disebutkan.
4. Simple past tense
menyatakan suatu pekerjaan atau peristiwa di waktu lampau
51
5. Simple future tense
menyatakan suatu pekerjaan atau kejadian yang belum terjadi dan akan terjadi
di masa yang akan datang.
I drink milk everyday Minum Simple present tense
I am drinking milk now Sedang minum Present continuous tense
I have drunk milk since 1999 Telah minum Present perfect tense
I drank milk yesterday Telah minum Simple past tense
I will drink milk tomorrow Akan minum Simple future
IV HIPOTESIS
Dengan dibuatnya sistem Mobile SCADA dengan media komunikasi Paket
Data CDMA, dengan sistem mempunyai protokol atau aturan-aturan kendali yang
dibangun berdasarkan perangkat keras dan perangkat lunak yang banyak tersedia
di Indonesia, maka akan didapatkan sebuah sistem SCADA yang bersifat generik,
mudah digunakan, mudah dirawat, mudah beradaptasi, dan mobile, yang sangat
bermanfaat bagi industri menengah ke bawah di Indonesia. Hal ini bisa dicapai
dengan membagi-bagi sistem Mobile SCADA ke dalam tiga modul, yaitu Front
52
Tabel 2.3 Lima Tenses
End, Back End, dan mesin SCADA, yang akan menghasilkan suatu sistem yang
memisahkan pengembangan fungsional dan layanan ke dalam dunia komputasi
umum dan dunia alat kendali.
V CARA PENELITIAN
5.1 Materi yang dipakai
Materi yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
Kartu mesin SCADA, yang tersedia di pasaran Indonesia;
Pemrogram PIC;
Kabel printer DB-25 yang digunakan untuk menyambungkan komputer ke
Pemrogram PIC;
Telepon atau modem bergerak berfasilitas Paket Data dengan kartu
teleponnya;
Sebuah komputer yang terhubung Internet dan mempunyai alamat IP
publik, serta terpasang beberapa perangkat lunak baik untuk
pengembangan atau produksi.
Berikut ini adalah tabel dari perangkat lunak yang dipasang di komputer beserta
keterangannya:
53
Tabel 2. Perangkat lunak yang terpasang di komputer beserta keterangannya.
Perangkat lunak Fungsi Keterangan
Web server produksi Untuk menjalankan script CGI.
PHP produksi Untuk menjalankan Front End yang ditulis
dalam script PHP.
Compiler Java pengembangan Java Development Kit (JDK) 1.3 digunakan
untuk meng-compile aplikasi Back End.
Java run time produksi Java Runtime Environment (JRE) 1.3 untuk
menjalankan aplikasi Back End.
C cross
compiler
produksi Untuk menuliskan dan meng-compile source
code pada PC untuk cip PIC.
Pemrogram
PIC
pengembangan Untuk memrogram PIC dengan menggunakan
papan pemrogram PIC.
Terminal
software
pengembangan Sebagai antar muka ke port COM.
5.2 Jalan Penelitian
Sebelum kita mempelajari sistem SCADA yang merupakan produk akhir
dari penelitian ini, akan dipelajari berbagai metode komunikasi bergerak. Variabel
yang dipelajari menyangkut biaya per pengiriman data, waktu terkirimnya data,
dan ketergantungannya pada penyedia komunikasi bergerak. Selain itu akan
54
dipelajari tunda waktu dan BER (Bit Error Rate) yang muncul pada komunikasi
bergerak yang digunakan.
Setelah itu penelitian dilanjutkan dengan perancangan modul-modul
sistem yang akan dilakukan secara urut dimulai dari pemahaman terhadap obyek
kendali terlebih dahulu yaitu beberapa motor industri sederhana dan dianalisis
kebutuhannya. Kemudian akan dipelajari cara memanfaatkan mesin SCADA agar
bisa mengendalikan obyek kendali.
Selanjutnya kita pelajari komunikasi antar obyek kendali ↔ Back End,
komunikasi Back End ↔ mesin SCADA, komunikasi Front End ↔ Back End,
dan komunikasi pengguna ↔ Front End.
Dari hasil pemahaman terhadap komunikasi di antara ketiga modul maka
akan kita buat protokol-protokol komunikasi, dan akan kita analisa penerapan
sistem SCADA ini dengan metode komunikasi Paket Data.
5.3 Analisis Hasil
Analisis pertama yang dilakukan adalah dengan membandingkan sistem
Mobile SCADA yang dikembangkan dengan sistem-sistem sejenis lainnya yang
telah terlebih dulu dikembangkan oleh Mayer dan lain-lain. Item-item yang
dibandingkan yaitu apakah pada sistem tersebut cocok digunakan oleh industri
skala menengah ke bawah di Indonesia meliputi:
1. mudah digunakan,
2. pengguna tidak harus terlalu memahami cara kerja perangkat keras dari obyek
kendali,
55
3. mudah dirawat,
4. mudah beradaptasi.
Karena sifat analisisnya yang kualitatif maka akan memerlukan studi lapangan
dengan metode survey.
Selain analisis seperti tersebut di atas, juga dilakukan analisis yang lebih
kuantitatif yaitu terhadap beberapa variabel meliputi waktu respon obyek kendali,
biaya komunikasi data, serta kehandalan sistem.
VI JADUAL PENELITIAN
Tabel 3. Jadual penelitian tahun pertama (2004/2005)
Tahap kegiatanBulan ke:
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan penelitian:
a. Studi literatur
b. Pengadaan bahan & peralatan
c. Dokumentasi
Penelitian komunikasi mesin
SCADA ↔ obyek kendali:
a. Analisis kebutuhan
b. Perancangan protocol
c. Pembuatan perangkat lunak
d. Pengujian perangkat lunak
e. Dokumentasi
56
Tabel 4. Jadual penelitian tahun kedua (2005/2006)
Tahap kegiatanBulan ke:
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan komunikasi Back End
↔ mesin SCADA:
a. Analisis kebutuhan
b. Perancangan protocol
c. Pembuatan perangkat lunak
d. Pengujian perangkat lunak
e. Dokumentasi
Penelitian komunikasi
Front End ↔ Back End:
a. Analisis kebutuhan
b. Perancangan protocol
c. Pembuatan perangkat lunak
d. Pengujian perangkat lunak
e. Dokumentasi
57
Tabel 5. Jadual penelitian tahun ketiga (2006/2007)
Tahap kegiatanBulan ke:
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
Penggabungan modul -> sistem:
a. Pembuatan sistem
b. Pengujian sistem
c. Dokumentasi
Penyelesain:
a. Penyusunan disertasi
b. Presentasi disertasi
c. Perbaikan disertasi
58
DAFTAR PUSTAKA
1. May dan Donald, L., Mobile’s SCADA systems reduce operating costs,
http://static.highbeam.com/p/publicworks/august011997/
mobilesscadasystemsreduceoperatingcostsalabamasupe/, HighBeam Research,
Public Works, 1 Agustus 1997.
2. Mayer, K. dan Taylor, K., An Embedded Device Utilising GPRS for
Communications; International Conference On Information Technology and
Applications, Bathurst, Australia, 25-28 November 2002.
Risanda Intensive English Course, http://www.e-riec.com/dictionary.asp
: Indonesian-English English-Indonesian dictionary > word to word online
dictionary.
http://nlp.aia.bppt.go.id/kebi/
59
Indonesian-English translation, suatu project penterjemahan bahasa yg ambisius
dari BBPT tapi tlh dihentikan.
http://sanubari.com/
: Indonesian-English English-Indonesian dictionary > word to word online
dictionary.
http://www.foreignword.com/dictionary/engind/
Pembuat database asli adalah Hantarto Widjaja.
Database asli kamus ini bisa anda dapatkan di http://share.geocities.com/CapeCanaveral /1999/kamus.zip yang berisi 16244 kata.
60