3. metode penelitian 3.1. gambaran umum perusahaan …...honda, yamaha, bukopin, dan sebagainya....

19
Universitas Kristen Petra 32 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Profil PT Graha Megaria Surabaya (GMS) Gambar 3.1 Tampak Depan Townsquare Surabaya Nama Perusahaan : PT. Graha Megaria Surabaya Nama Dagang : Townsquare Surabaya Direktur Utama : Randolp S. Bubu Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 6 Surabaya Telepon / Fax : (031) 5610222 / (031) 5630202 Website : www.townsquare.co.id Townsquare Surabaya merupakan mall pertama yang akan menjadi tempat dimana konsumen dapat menikmati Leisure dan Entertainment di Surabaya. Townsquare Surabaya berdiri sejak 30 November 2008 yang terdiri dari empat lantai yang memiliki luas sebesar 30.000 m 2 . Townsquare Surabaya menawarkan berbagai macam cafe, restaurant, hiburan, gaya hidup, dan aktivitas kegiatan yang di desain sedemikian rupa untuk memuaskan pengunjung dengan hiburan, belanja, dan berbagai macam perayaan. Townsquare Surabaya di bangun dengan Festive Art Deco arsitektur, yang membuat Townsquare Surabaya menjadi mall pertama

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

32  

3. METODE PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1. Profil PT Graha Megaria Surabaya (GMS)

Gambar 3.1 Tampak Depan Townsquare Surabaya

Nama Perusahaan : PT. Graha Megaria Surabaya

Nama Dagang : Townsquare Surabaya

Direktur Utama : Randolp S. Bubu

Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 6 Surabaya

Telepon / Fax : (031) 5610222 / (031) 5630202

Website : www.townsquare.co.id

Townsquare Surabaya merupakan mall pertama yang akan menjadi tempat

dimana konsumen dapat menikmati Leisure dan Entertainment di Surabaya.

Townsquare Surabaya berdiri sejak 30 November 2008 yang terdiri dari empat

lantai yang memiliki luas sebesar 30.000 m2. Townsquare Surabaya menawarkan

berbagai macam cafe, restaurant, hiburan, gaya hidup, dan aktivitas kegiatan yang

di desain sedemikian rupa untuk memuaskan pengunjung dengan hiburan, belanja,

dan berbagai macam perayaan. Townsquare Surabaya di bangun dengan Festive

Art Deco arsitektur, yang membuat Townsquare Surabaya menjadi mall pertama

Page 2: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

33  

yang memiliki konsep mall terbuka (open mall concept) yang menawarkan

suasana yang menyenangkan dan menggembirakan. Suasana ini yang mana

merupakan kondisi yang sangat tepat untuk aktivitas sosialisasi para pengunjung.

3.1.2. Logo Perusahaan

Gambar 3.2. Logo Townsquare Surabaya

Logo yang dimiliki oleh Townsquare Surabaya menggunakan warna

merah dan kuning dengan tujuan agar menciptakan kesan meriah dan selalu

membawa kebahagiaan kepada para pengunjungnya. Gambar bangunan, petasan,

dan pita ingin menggambarkan suasana Townsquare Surabaya yang selalu

menawarkan kebersamaan, hiburan, dan tempat bersantai yang sangat sesuai

dengan masyarakat Surabaya.

3.1.3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Townsquare Surabaya yaitu :

- Menjadi menjadi trendsetter sarana leisure dan entaintment

- Melakukan pengembangan unit usaha di banyak lokasi

- Manajemen yang ahli dalam konsep leisure dan entertainment

Page 3: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

34  

Misi Townsquare Surabaya yaitu :

- Melayani penyewa agar usahanya berhasil

- Melayani kebutuhan dan kenyamanan pengunjung

- Memelihara dan menjaga aset perusahaan

Townsquare Surabaya berusaha untuk mencari dan mengerti kebutuhan

pengunjung dan dengan seluruh kemampuan mengusahakan untuk memberikan

solusi – solusi terbaik agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3.1.4 Seputar Perusahaan

3.1.4.1. Kegiatan Jual Beli Perusahaan

Townsquare Surabaya merupakan perusahaan dengan bidang usaha retail

atau pusat perbelanjaan (mall) yang memiliki konsep mall terbuka. Fokus utama

dari Townsquare Surabaya adalah menjadi satu-satunya mall yang dapat

menawarkan leisure dan entertainment bagi para pengunjung. Townsquare

Surabaya umumnya menawarkan berbagai macam tenant yang dapat memenuhi

keinginan dan kebutuhan pengunjung seperti pusat perbelanjaan (mall) lainnya.

Namun, Townsquare Surabaya ingin menciptakan sesuatu yang baru dan unik

sehingga tidak dapat ditiru oleh kompetitornya yaitu salah satunya melalui event-

event besar yang menggandeng beberapa perusahaan besar seperti Djarum,

Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri

dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung dengan adanya event-

event ini Townsquare Surabaya berhasil untuk menarik pengunjung baik yang

berasal dari Surabaya maupun luar Surabaya.

3.1.4.2. Tipikal Promosi Perusahaan

Townsquare Surabaya tentu saja menggunakan berbagai macam strategi

promosi untuk dapat mengkomunikasikan berbagai produk yang ditawarkan agar

dapat dikenal dan menarik konsumen. Produk yang ditawarkan Townsquare

Surabaya antara lain barang dan juga jasa. Berbagai tipe promosi yang telah

dilakukan oleh Townsquare Surabaya sejauh ini, antara lain :

Page 4: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

35  

1. Penjualan personal (Personal Selling)

Personal Selling merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara

penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk

kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk sehingga pelanggan akan tertarik untuk mengetahui

lebih dalam mengenai suatu produk dan tertarik untuk melakukan

pembelian. Contohnya : Penawaran jual/sewa tenant, Presentasi untuk

mendapatkan sponsorship.

2. Penjualan Massal (Mass Selling)

Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media

komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai

dalam satu waktu. Metode ini memang tidak terlalu fleksibel seperti

personal selling, namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk

menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya

sangat banyak dan tersebar luas. Terdapat dua bentuk mass selling

yaitu periklanan dan publisitas. Contohnya melalui : Iklan cetak,

Siaran radio, Brosur, Buklet, Poster, Selebaran, Direktori, Billboard,

Display signs, Symbol, dan Logo.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui pengguna

berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian

produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang

dibeli pelanggan. Contohnya berupa : Event seperti Sunday Market,

Customland, TS Live, TS Jazz, Action Sunday, dan masih banyak lagi.

Dimana event-event tersebut menawarkan berbagai Bazaar, Kontes,

Permainan, Lotere, Hadiah, Pasar malam, Pameran dagang, Pameran,

Pemberian kupon, Hiburan, Price pack, Cashback, Pendanaan dengan

bunga rendah, Tukar tambah, Trading stamps, Diskon, Hadiah bagi

pelanggan, Coba gratis (Tester), Promosi silang.

4. Hubungan dengan Masyarakat (Public Relations)

Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap

Page 5: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

36  

berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Kelompok-

kelompok yang dimaksud adalah mereka yang terlibat, mempunyai

kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari

karyawan dan keluargannya, pemegang saham, pelanggan,

khalayak/orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar organisasi,

pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa. Contohnya

berupa: Kotak pers, Seminar, Laporan tahunan, Donasi/sumbangan,

Sponsor, Publikasi, Hubungan masyarakat, Lobbying, Media identitas,

Majalah perusahaan, Peringatan peristiwa tertentu, Berita, Aktivitas

layanan masyarakat.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif,

yang memanfaatkan satu / beberapa media iklan untuk menimbulkan

respon yang terukur dan transaksi di berbagai lokasi. Dalam direct

marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen

individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi

konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan

datang langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai

respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin

banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan

yang sangat individual. Contohnya berupa : Catalog, Surat, Social

media, Website, Direct response marketing, Magazine.

3.1.4.3. Profil Produk

Townsquare Surabaya merupakan salah satu pusat perbelanjaan (mall)

terbesar di Surabaya. Townsquare Surabaya menawarkan berbagai macam tenant

dan event yang dapat menarik pengunjung.

Tenant-tenant tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis dan tujuan

produk yang ditawarkan. Berikut sedikit penjabaran tenant yang ditawarkan :

Page 6: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

37  

1. Dining

a. A&W

b. Black Canyon Coffee

c. De’ Boliva

d. D’Kampoeng

e. Bread Talk

f. Fish & Co

g. House of WOK

h. Kafe Betawi

i. Killiney Kopitiam

j. Malay Village

k. Marugame Udon

l. My Pancake

m. Porong Wei

n. Qua-Li

o. Ria Indonesian Bistro

p. Ramen 38 Sanpachi

q. Street of Singapore

r. Ta Wan

s. The Cushy Kitchen

t. Sushi Hana

u. The Kambodja

v. The Light Cup

w. U Cafe

x. X.O Cuisine Xpress

y. X.O Suki & Grill

2. Hangout

a. Bengawan Solo Coffee

b. Black Ball

c. Brew & Co

d. Comedy Kopi

e. De’Excelso

Page 7: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

38  

f. Eclectic Too

g. Gekko

h. J.Co Donuts & Coffee

i. My Kopi O

j. Kopi Luwak

k. Rollaas Cafe

l. S House

m. Starbucks Coffee

n. Tator Cafe

o. The Coffee Bean

p. Tiga Tuan

q. Pizza En Bier

3. Lifestyle

Retail

a. Boston

b. Century Healthcare

c. ClassRoom

d. Depeche For Men

e. Cerry Chan

f. Depeche

g. Foodmart

h. Infinite

i. Loft

j. Minimal

k. Soflens House

l. SKEV

m. The Body Shop

n. The Premiere Optical

o. This is April

p. Tree House

q. Up To Date Platinum

r. Welcomm Shop

Page 8: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

39  

Leisure

a. Hikaru Salom System

b. Miss Foxy

4. Entertainment

a. Eclectic Pub & Lounge

b. Inul Vizta

c. Foreplay

d. Gold’s Gym

e. Cinema XXI – Townsquare Surabaya

Event-event yang ditawarkan sangat beraneka ragam dengan konsep yang

berbeda pula. Berikut sedikit penjabaran event yang ditawarkan :

1. Action Sunday

Action Sunday merupakan event yang dilaksanakan pada setiap hari

Minggu dimana ditujukan kepada siswa- siswi maupun mahasiswa agar

dapat mengadakan event yang memiliki konsep unik dan menarik.

2. TS Live

TS Live merupakan event yang menawarkan konser musik secara

langsung dan mengundang berbagai penyanyi dalam negeri seperti

Andien, Raisa, Glenn Fredly, Tulus, Kahitna, dan lain-lain.

3. Sunday Market

Sunday Market merupakan event yang menawarkan art, music,

fashion, dan food. Hingga saat ini Sunday Market telah diadakan 8 kali

dengan tema dan konsep yang berbeda-beda, diantaranya :

a. Vol 01. Hippieland

b. Vol 02. London Calling

c. Vol 03. NYC

d. Vol 04. Tokyo Rising

e. Vol 05. Love Affair

f. Vol 06. MayDay

g. Vol 07. Merdeka Bung!

h. Vol 08. Black Christmas

Page 9: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

40  

Divisi  Marke+ng  &  Promo+on    (HOLDING)  

Coordinator  Building  Management  

General  Affair  Dept   Fit  Out  Dept   Customer  

Service  Dept  House  Keeping  

Dept  Security  &  

Parking  Dept  Enginering  

Dept  Entertainment  &  PromoIon  

Dept  

4. Mercibeacouop

Mercibeacoup merupakan event yang menawarkan fashion sebagai

konten utama dari acara. Dimana terdapat sharing-sharing dari berbagai

perancang busana ternama dalam negeri, bintang tamu (artis) yang

benar-benar sangat memperhatikan perkembangan fashion dalam

negeri, fashion show dari berbagai brand-brand ternama Indonesia, dan

berbagai konten menarik lainnya yang dilengkapi dengan bazaar dan

talk show.

5. Customland

Customland merupakan ajang pameran untuk para pecinta motor,

mobil dan sepeda yang serba terkustom. Acara ini menawarkan

berbagai hal yang berhubungan dengan komunitas motor dan mobil

dalam negeri. Event ini juga menjadi wadah kepada berbagai komunitas

yang berasal dari dalam maupun luar Surabaya untuk dapat

mengekspresikan hobi dan minat mereka dalam bidang ini. Dalam

event ini juga terdapat berbagai talkshow, lomba, dan performance dari

berbagai band-band indie yang sangat digemari oleh para komunitas.

3.1.4.4. Struktur Organisasi

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Townsquare Surabaya.

Page 10: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

41  

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka atau cetak biru dalam melakukan suatu

proyek riset, dimana di dalamnya terperinci prosedur-prosedur yang diperlukan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menstrukturkan atau

memecahkan masalah-masalah penelitian (Malhotra, 2004). Malhotra (2003)

menyebutkan terdapat tiga jenis desain penelitian, yaitu penelitian eksploratif,

penelitian kausal dan penelitian deskriptif.

Dalam penelitian ini, digunakan jenis penelitian kausal untuk mengetahui

hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih. Penelitian

kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganlisis hubungan-hubungan

antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel

mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2002, p. 105). Menurut Sugiyono

(2007:30) penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis

hubungan sebab akibat antara variabel independent (variabel yang mempengaruhi)

dan variabel dependent (variabel yang dipengaruhi).

Pada penelitian kausal ini digunakan pendekatan penelitian kuantitatif,

yaitu pendekatan penelitian yang menekankan pada keluasan informasi (bukan

kedalaman). Metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan

variabel yang terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan

representasi dari seluruh populasi (Sugiyono, 2007). Dimensi waktu yang

digunakan pada penelitian ini adalah single cross section. Sedangkan metode

yang digunakan adalah metode survey, merupakan sebuah kuesioner terstruktur

yang diberikan kepada sampel dari sebuah populasi dan didesain untuk

memperoleh informasi yang spesifik dari responden (Malhotra, 2004).

3.2.2. Populasi dan Sampel

3.2.2.1. Populasi

Definisi Populasi menurut Malholtra (2004:314) adalah gabungan seluruh

elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta

untuk kepentingan masalah riset pemasaran. Populasi yang akan diteliti pada

penelitian ini adalah seluruh pengunjung Townsquare Surabaya.

Page 11: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

42  

3.2.2.2. Sampel

Definisi sampel menurut Cooper et al (2008, p. 90) adalah “A portion of

the target population, and the portion must be carefully selected to represent that

population.” Sehingga dapat didefinisikan bahwa sampel adalah sebagian dari

populasi sasaran, dan bagian itu harus dipilih secara hati-hati untuk dapat

mewakili populasi tersebut. Dalam suatu survei tidak perlu untuk meneliti semua

individu dalam populasi karena akan memakan banyak biaya dan waktu. Dengan

melakukan penelitian kepada sebagian dari populasi, diharapkan bahwa hasil yang

didapat mampu menggambarkan populasi yang bersangkutan. Menurut Malhotra

(2004:364), sampel adalah sekelompok elemen populasi yang terpilih untuk

berpartisipasi dalam studi.

Sampel pada penelitian ini adalah pengunjung event yang diadakan di

Townsquare Surabaya. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

menggunakan teknik non probability sampling, dimana semua populasi tidak

memiliki peluang yang sama untuk menjadi responden dan pengambilan sampel

didasarkan pada pertimbangan peneliti (Simamora, 2004, p. 197). Metode

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

purposive sampling dimana mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar

kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian,

sedangkan orang-orang yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan

sampel (Kriyantono, 2006, p.154).

3.2.2.3. Teknik Pengambilan Jumlah Sampel

Menurut Ferdinand (2002), ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100-

200. Bila ukuran sampel terlalu besar, misalnya saja 400, maka metode akan

menjadi sangat sensitif, sehingga sulit untuk mendapatkan ukuran-ukuran

goodness-of-fit yang baik. Oleh karena itu, disarankan ukuran sampel minimum

adalah lima sampai sepuluh untuk setiap estimated parameter. Dengan demikian

apabila estimated parameter berjumlah 20, maka jumlah sampel minimum adalah

100. Dalam penelitian ini terdapat 20 estimated parameter, maka dari itu dapat

diperoleh perhitungan sebagai berikut :

Page 12: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

43  

Jumlah sampel = 5 x n

= 5 x 20

= 100 responden

Jadi, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak

100 orang responden.

3.2.3. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang diguakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer

Menurut Malholtra (2005:120) Data primer adalah data yang dibuat

oleh peneliti dengan maksud khusus untuk menyelesaikan masalah

riset, dimana data diperoleh langsung dari jawaban responden melalui

kuesioner yang dibagikan kepada responden.

2. Data Sekunder

Menurut Malholtra (2005:121) Data sekunder adalah data yang

dikumpulkan untuk maksud selain menyelesaikan masalah yang

dihadapi, dimana data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari

jurnal, buku, arsip perusahaan, artikel, internet, serta literatur-literatur

lain yang mendukung.

3.2.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

metode telaah kepustakaan, wawancara, dan kuesioner.

1. Telaah kepustakaan

Menurut Sugiyono (2007) kepustakaan adalah salah satu metode yang

dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi, dimana penulis

mencoba menggali informasi dari text book serta mencari artikel dan

kutipan dari berbagai sumber, seperti majalah, koran, dan melalui

media internet untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan

topik. Dalam penelitian ini, penulis membaca dan mempelajari buku

karya ilmiah yang telah ditulis para ahli, jurnal-jurnal yang membantu

Page 13: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

44  

dalam mendalami konsep event involvement, event attitude, dan

customer loyalty serta kutipan-kutipan dalam internet untuk

mendukung penelitian ini.

2. Wawancara

Menurut Riduwan (2006:56) wawancara adalah suatu cara

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi

langsung dari sumbernya. Pada penelitian ini, penulis mencari beberapa

data seperti sejarah dan struktur organisasi perusahaan, dengan cara

melakukan wawancara dengan pihak perusahaan.

3. Angket atau kuesioner

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui

formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara

tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan

jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti

(Mardalis, 2008:66). Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner,

dimana daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur dengan bentuk

pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan

terbuka (open question).

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut

Malhotra (2005, p.258), skala likert merupakan pengukuran skala

dengan 5 kategori mulai dari “sangat tidak setuju” hingga “sangat

setuju”, yang mengharuskan responden untuk menunjukkan persetujuan

atau ketidaksetujuan berkaitan dengan serangkaian pertanyaan yang

diberikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pernyataan-

pernyataan positif yang dapat dijawab sesuai dengan jawaban yang

telah ditentukan. Bentuk jawaban dari kuesioner ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1

2. Tidak Setuju (TS) = skor 2

3. Kurang Setuju (KS) = skor 3

4. Setuju (S) = skor 4

5. Sangat Setuju (SS) = skor 5

Page 14: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

45  

3.2.5 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2007), definisi operasional adalah penentuan construct

sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan

cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan construct,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi

pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran

construct yang lebih baik.

Menurut Malhotra (2004:242), Variabel bebas (variabel eksogen), yaitu

variabel yang dimanipulasi oleh peneliti dan mempunyai efek yang diukur dan

dibandingkan. Menurut Sugiyono (2007) variabel intervening adalah variabel

yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan

variabel dependent menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat

diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela / antara variabel

independent dengan variabel dependent, sehingga variabel independent tidak

langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependent. Menurut

Malhotra (2004:242), Variabel terikat (variabel endogen), yaitu variabel yang

mengukur pengaruh variavel eksogen terhadap unit uji.

Pengertian Cognitive Involvement dalam penelitian ini ialah persepsi atau

pandangan pengunjung event Townsquare Surabaya dengan memperhatikan isi

informasi secara fungsional yang terbentuk dari intrinsic self-relevance yaitu

pengetahuan yang luas secara obyektif. Sedangkan pengertian Affective

Involvement dalam penelitian ini ialah persepsi atau pandangan pengunjung event

Townsquare Surabaya secara emosional yang terbentuk dari situational self-

relevance yaitu perasaan dan emosi seseorang sehingga cenderung lebih

subyektif.

Pengertian Event Attitude dalam penelitian ini ialah sikap atau tanggapan

pengunjung terhadap event yang diikuti di Townsquare Surabaya. Selanjutnya,

pengertian dari Customer Loyalty dalam penelitian ini ialah kesediaan

pengunjung untuk berkomitmen dalam jangka waktu yang panjang terhadap

event-event yang diadakan Townsquare Surabaya.

Indikator variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Event Involvement

yang terdiri dari Cognitive Involvement dan Affective Involvement.

Page 15: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

46  

X. Event Involvement, yang diukur melalui :

X1. Cognitive Involvement (CI)

CI.1. Pengetahuan baru dengan mengikuti event.

CI.2. Pengalaman baru dengan mengikuti event.

CI.3. Mengetahui lebih dalam mengenai konten event.

CI.4. Ingin terlibat lebih dalam dalam pelaksanaan event.

CI.5. Event ini sangat penting.

CI.6. Event ini sangat perlu untuk diadakan.

X2. Affective Involvement (AI)

AI.1. Event ini sangat menyenangkan.

AI.2. Event ini sangat menarik.

AI.3. Event ini menciptakan rasa kebersamaan.

AI.4. Event ini memberikan inspirasi yang positif.

AI.5. Event ini memberikan kegembiraan.

AI.6. Bersemangat pada saat mengikuti event.

Dalam peneltian ini terdapat sebuah variable intervening, yaitu Event

Attitude yang akan didefinisikan, yaitu :

Z. Event Attitude (EA), yang diukur melalui :

EA.1. Event ini akan direkomendasikan pada orang lain.

EA.2. Event ini sangat menghibur.

EA.3. Event ini memiliki persiapan yang sangat baik.

EA.4. Event ini memiliki tema yang sangat menarik.

EA.5. Event ini memberikan ketertarikan tersendiri terhadap

Townsquare Surabaya.

Indikator variabel terikat (variabel endogen) dalam penelitian ini terdiri

dari Customer Loyalty.

Y. Customer Loyalty (CL), yang diukur melalui :

CL.1 Townsquare Surabaya akan menjadi pilihan utama untuk

menikmati hiburan.

CL.2. Event di Townsquare Surabaya akan selalu diikuti.

CL.3. Event di Townsquare Surabaya akan lebih diprioritaskan.

Page 16: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

47  

3.2.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh event involvement

terhadap pembentukan customer loyalty pada Townsquare Surabaya. Model

analisis yang digunakan adalah:

3.2.6.1 Analisis Deskriptif

Menurut Bambang Suryoatmono (2004) menyatakan Statistika deskriptif

adalah statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan

atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja.

Menurut Sugiyono (2004) Analisis deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Penulis menggunakan analisa deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

gambaran secara mendalam dan obyektif mengenai obyek penelitian. Dalam

upaya membantu memaparkan hasil analisis ini, maka disajikan dalam bentuk

tabel dan gambar sesuai hasil pengamatan.

3.2.6.2. Partial Least Square (PLS)

Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Herman Wold

(1982). Ada beberapa metode yang dikembangkan berkaitan dengan PLS yaitu

model PLS Regression (PLS-R) dan PLS Path Modeling (PLS-PM). PLS Path

Modeling dikembangkan sebagai alternatif pemodelan persamaan struktural

(SEM) yang dasar teorinya lemah. PLS-PM berbasis varian berbeda dengan

metode SEM dengan software AMOS, Lisrel, EQS menggunakan basis kovarian.

Ada beberapa hal yang membedakan analisis PLS dengan model analisis

SEM yang lain :

1. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate.

2. Dapat digunakan sampel kecil. Minimal sampel >30 dapat digunakan.

3. PLS selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan teori, dapat juga

digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar

variabel laten.

Page 17: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

48  

4. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan

indikator reflektif dan formatif

5. PLS mampu mengestimasi model yang besar dan kompleks dengan

ratusan variabel laten dan ribuan indikator (Falk and Miller, 1992)

Pemodelan dalam PLS-Path Modeling ada 2 model :

1. Model structural (Inner model) yaitu model struktural yang

menghubungkan antar variabel laten.

2. Model Measurement (Outer Model yaitu model pengukuran yang

menghubungkan indikator dengan variabel latennya.

Dalam PLS Path Modeling terdapat 2 model yaitu outer model dan Inner

model. Kriteria uji dilakukan pada kedua model tersebut.

3.2.6.2.1 Outer model (Model Measurement)

Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-

indikatornya. atau dapat dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana

setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan pada

outer model :

• Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading

factor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang

diharapkan >0.7.

• Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading factor

yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki

diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai

loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan

dengan nilai loading dengan konstruk yang lain selain itu juga dapat

dilihat dari membandingkan akar AVE dengan nilai korelasi antar

variabel. Jika nilai korelasi lebih kecil dari nilai akar AVE berarti

telah memenuhi diskriminant validity.

• Composite Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.7

mempunyi reliabilitas yang tinggi.

• Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan

>0.5.

Page 18: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

49  

• Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach

Alpha.Nilai diharapkan >0.6 untuk semua konstruk.

3.2.6.2.2. Inner Model (Model Structural).

Uji pada model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antara

konstruk laten. Ada beberapa uji untuk model struktural yaitu :

• R Square pada konstruk endogen. Nilai R Square adalah koefisien

determinasi pada konstruk endogen.

• Estimate for Path Coefficients, merupakan nilai koefisen jalur atau

besarnya hubungan konstruk laten. Dilakukan dengan

prosedur Bootrapping.

• Prediction relevance (Q square) atau dikenal dengan Stone-Geisser's.

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kapabilitas prediksi dengan

prosedur blinfolding.

3.2.6.3. Indicator Reliability dan Internal Consistency Reliability

Pengukuran reliability dan validity dilakukan menggunakan beberapa

teknik pengukuran. Untuk mengukur seberapa reliable indikator yang digunakan,

maka digunakan pengukuran indicator reliability dan internal consistency

reliability dari pengukuran dengan indikator refleksif. Nilai indicator reliablity

didapatkan dari akar pangkat dua angka outer loading yang merupakan suatu

korelasi antara item score/component score dengan construct score yang dihitung

dengan analisa partial least square regression. Suatu indikator dikatakan reliable

jika indicator reliability tersebut setidaknya memiliki nilai lebih dari 0.70

(Hulland, 1999).

Kemudian, dilakukan pengukuran nilai internal consistency reliability

dengan melihat angka dari composite reliability sebagai pengganti skala

pengukuran cronbach alpha yang dahulunya marak digunakan untuk penelitian

ilmu sosial. Nilai composite reliability harus diatas 0,70 agar suatu latent variable

dapat dikatakan reliable (Bagozzi & Yi, 1998).

Page 19: 3. METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan …...Honda, Yamaha, Bukopin, dan sebagainya. Event-event yang diadakan pun terdiri dari berbagai konsep dan tema yang berbeda. Didukung

    Universitas Kristen Petra

 

50  

3.2.6.4 Convergent Validity dan Discriminant Validity

Untuk mengukur validitas suatu latent variable, maka dilakukan dua uji

validitas yang disebut convergent validity dan discriminant validity. Convergent

validity dilihat berdasarkan nilai average variance extracted (AVE) yang didapat

melalui partial least square regression. Nilai AVE harus lebih besar dari 0.50

agar dapat dikatakan valid (Bagozzi & Yi, 1988).

Discriminant validity diukur dengan membandingkan angka dari akar

pangkat dua nilai AVE dengan korelasi antar latent variable. Untuk melakukan

hal ini secara terstruktur, maka dibuatlah tabel yang memuat korelasi antar latent

variable dan juga dituliskan nilai akar pangkat dua dari AVE yang bercetak tebal

untuk memudahkan pemeriksaan. Fornell dan Larcker (1981) menyarankan

bahwa nilai AVE yang telah diakar pangkat dua tersebut harus lebih besar dari

korelasi setiap latent variable yang berhubungan agar discriminant validity suatu

variabel dapat dikatakan valid.

3.2.6.5 Path Coefficient dan T-test

Model structural atau inner model dievaluasi untuk melihat adanya

hubungan variabel eksogen ke variabel endogen serta menggunakan r-square

untuk konstruk dependen. Model structural atau inner model dievaluasi dengan

melihat presentase varian yang dijelaskan, yaitu dengan melihat R2 pada konstruk

variabel dependen dengan menggunakan pengukuran R-square test. Stabilitas dari

estimasi ini dievaluasi dengan menggunakan t-test, dan pengaruh positif dan

negatifnya dapat dilihat dari original sample yang didapat dari prosedur

bootstrapping.

Setelah dilakukan fit test dan analisa partial least square untuk melihat

nilai regresi dari tiap-tiap konstruk, dilakukan bootstrap untuk melihat apakah

terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diamati. Nilai bootstrap

>= 1,96 menunjukkan bahwa pengaruh variabel tersebuat kuat, sedangkan apabila

nilainya dibawah 1,96, maka pengaruhnya lemah.