3 metode pelaksanaan gedung pk.pdf

27
 METODE PELAKSANAAN PEKERJ AAN NAMA PERUSAHAAN : CV. PRIMA KARYA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PKP-PK : 270 M2 LOKA SI PEKERJ AAN : BANDAR UDARA LONG AMPU NG KA B. MAL INA U TAHUN ANGGARAN : 2015  A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pada  pelaksanaan  suatu  proyek, perlu menentukan  dan  mengatur langkah-l angkah kerja setiap  jenis  pekerjaan  d ari awal  hingga siapnya pekerjaan tersebut.  Hal ini  menyangkut dengan penentuan rencana ker ja yang dis usun berdas arkan  je ni s da n  volume  peker  jaan. Semuanya  ini  berguna  untuk  menentukan tenaga kerja  dan  peral atan-peralatan yang nanti akan diper gunakan. Pada  pelaksanaan pekerjaan perlu diperhati kan  juga  alat-alat penanggulangan awal  pada kecelak aan kerja (kota k p3k),  untuk  mencegah terjadinya kecelakaan ker ja, dal am lokasi proyek akan diberi rambu-rambu safety seperti  b erikut: Ruang  lingkup dalam pekerjaan  ini  meliputi : A.  PEKERJAAN PERSIAPAN B.  PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI C.  PEKERJ AAN SELASAR  DAN TERAS D.  PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN E.  PEKERJAAN BETON BERTULANG F.  PEKERJAAN LANTAI H.  PEKERJAAN PENUTUP  ATAP I.  PEKERJAAN PLAFOND J.  PEKERJAAN KAYU KUSEN DAN JENDELA K.  PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG L.  PEKERJAAN PENGECATA  N M.  PEKERJAAN INSTALASI AIR  BERSIH/KOTOR  N.  PEKERJ AAN INSTALASI LISTRIK O.  PEKERJAAN KER AMIK P.  PEKERJAAN LAIN-LAIN

Upload: yudi-susanto

Post on 04-Nov-2015

835 views

Category:

Documents


59 download

TRANSCRIPT

  • METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

    NAMA PERUSAHAAN : CV. PRIMA KARYAPEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PKP-PK : 270 M2LOKASI PEKERJAAN : BANDAR UDARA LONG AMPUNGKAB. MALINAUTAHUN ANGGARAN : 2015

    A. RUANG LINGKUP PEKERJAANPada pelaksanaan suatu proyek, perlu menentukan dan mengatur langkah-langkah

    kerja setiap jenis pekerjaan dari awal hingga siapnya pekerjaan tersebut. Hal ini menyangkutdengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan.Semuanya ini berguna untuk menentukan tenaga kerja dan peralatan-peralatan yang nantiakan dipergunakan.

    Pada pelaksanaan pekerjaan perlu diperhatikan juga alat-alat penanggulangan awalpada kecelakaan kerja (kotak p3k), untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dalamlokasi proyek akan diberi rambu-rambu safety seperti berikut:

    Ruang lingkup dalam pekerjaan ini meliputi :A. PEKERJAAN PERSIAPANB. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASIC. PEKERJAAN SELASAR DAN TERASD. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERANE. PEKERJAAN BETONBERTULANGF. PEKERJAAN LANTAIH. PEKERJAAN PENUTUP ATAPI. PEKERJAAN PLAFONDJ. PEKERJAAN KAYU KUSEN DAN JENDELAK. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNGL. PEKERJAAN PENGECATANM. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/KOTORN. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIKO. PEKERJAAN KERAMIKP. PEKERJAAN LAIN-LAIN

  • B. METODE PELAKSANAANA. PEKERJAAN PERSIAPAN

    Pekerjaan persiapan meliputi :

    1. Pembersihan dan Perataan LokasiMembersihkan lahan tapak dari semak-semak serta tanaman-tanaman liar

    sehingga bangunan dapat dipersiapkan untuk dibangun. Mempertahankan pohon-pohon besar yang memiliki letak strategis (mempunyai jarak yang cukup darirencana lokasi bangunan) untuk memberikan keteduhan pada area tapak. Selanjutnyasampah sampah pembersihan dibuang pada lokasi yang telah di setujui dan tidakmecemari lingkungan.

    2. Pengukuran/BouwplankPekerjaan pengukuran dan pemasangan Bouwplank ini merupakan

    indentifikasi lokasi Pagar yang akan dibangun dengan melakukan pemasanganBowplank dan pengukuran As secara detail, akurat, siku, lurus dan waterpass.Pekerjaan ini dilakukan untuk memperoleh informasi kondisi eksisting, denganReferensi gambar rencana desain. Dimensi elevasi yang tertera dalam gambardituangkan dilapangan, dengan menggunakan alat ukur. Selanjutnya semua datapengukuran dicatat dan hasil pengukuran ditandai dengan membuat patokbouwplank. Semua tanda pengukuran harus dibuat jelas dan dijaga jangan sampaiberubah. Pengukuran dilakukan menggunakan alat Digital Theodolite. Pengukuranmencakup leveling, elevasi, dan plumber.

    Selanjutnya hasil pengukuran dilakukan pekerjaan Rekayasa Lapangan untukmemastikan kondisi eksisting dengan rencana pelaksanaan. Rekayasa dibuat olehManager Proyek (Civil Engineer), Pelaksana Lapangan, dibantu olehSurveyor/Draftmen. Hasil Rekayasa Lapangan akan didiskusikan dengan pihakKonsultan Supervisi dan disetujui oleh Employer. Hasil rekayasa lapangan akandituangkan dalam suatu gambar pelaksanaan (as build drawing) secara detail yangmenjadi acuan bagi kontraktor dalam pelaksanaan konstruksi dilapangan.

    Bowplank kayu dipasak pada setiap rencana sudut bangunan pada jaraksekitar 1 meter diluar area rencana bangunan. Bowplank terdiri dari dua bagianvertikal yang dipasak serta bagian horizontal berupa papan kurang lebih 1.5 m yangdipaku pada bagian atas kedua tiang vertikal dengan tinggi antara 50-80 cm. Posisisudut bangunan bagian luar ditandai dengan menggunakan benang/tali panjang,bagian ujungnya kemudian ditandai dengan menggunakan pakuyang ditanam pada

  • bagian atas papan horizontal. Benang/tali kemudiandiikatkan pada paku tersebut dandihubungkan ke sudut bangunan lainnya.

    Sebelum melakukan proses tata letak selanjutnya, adalah penting sekaligaris luar (outline) bangunan diperiksa sudutnya untuk membentuk sudut 900 yangakurat. Cara paling mudah untuk melakukan hal ini adalah memeriksa diagonalnya.Bila sudut bangunan sudah 900 maka perhitungan phytagorasnya akan tepat(32+42=52). Bila setelah diperiksa sudutnya tidak tepat makaposisi tanda pada suduttersebut harus diatur kembali sampai perhitungan diagonal yang benar dan garis luarbangunan membentuk posisi sudut dengan tepat 900.

    Benang/tali yang terikat pada paku kemudian dapat digunakan sebagai tandabagian luar dan batas dinding bangunan serta pondasi. Bowplank yanglain kemudiandapat diletakkan dengan perlakuan yang sama pada tiapsudut. Bowplank diperlukanuntuk pengerjaan tembok antara, kolom, dan pondasi. Bowplank harus lurus dansejajar dengan permukaan laut. Bila permukaantanahnya turun atau naik makaketinggian bowplank harus disesuaikan sehingga cara menaikkan ataumenurunkannya. Bowplank yang saling berseberangan harus sejajar pada seluruhtapak bangunan.Yang perlu perhatikan pemasangan bouwplank: Semua bowplank harus lurus dan sejajar dengan bowplank yang

    berseberangan. Peletakkan sudut-sudut bangunan harus akurat . Tata letak bangunan pada tapak harus diperiksa secara cermat untuk membentuk

    900 pada tiap sudutnya.

    3. Administrasi dan DokumentasiSebelum pekerjaan dimulai pengawas lapangan harus mengambil

    dokumentasi disaat pekerjaan masih di tahap 0 %, 50 % dan 100 %, disertai denganlaporan-laporan antara lain, laporan harian, laporan mingguan dan bulanan sertamenyiapkan administrasi lainnya yang di anggap perlu.

    4. Pekerjaan Direksi Keet (Sewa Gudang)Direksikeet dibangun untuk kantor sementara yang lokasinya tidak jauh dari

    lokasi pekerjaan. Direksikeet dilengkapi dengan meja, kursi, perangkat computer,transportasi 1 unit.

  • Penyimpanan Material adalah sebagai berikut :

    1. Transportasi dan Distribusi MaterialMaterial bangunan utama seperti semen, batu-bata, besi, kawat beton, paku,kayu dan peralatan lainnya di datangkan dari Tapaktuan, menggunakan jalandarat. Sementara material alam, seperti, pasir, kerikil, batu kali/belah, tanahtimbun, kayu, dan material alam lainnya juga diperoleh dari lokal setempat .

    2. Metode penyimpanan dan penggunaan material:Semua material utama produksi pabrikan disimpan dalam gudang, dan setiap jenismaterial diberi tanda (Mark). Prinsip penggunaan adalah material pertama masuk,material yang terlebih dahulu keluar. Material lokal seperti; kayu, pasir, kerikil,batu, tanah; di stock pile dan disimpan di lokasi batching plan dan ditutup denganplastic terpal untuk perlindungan dari iklim dan cuaca. Sistem administrasipenyimpanan dan pengeluaran material diatur dan dikelola oleh personilLogistics. Sementara untuk kuantitas dan kualitas material yang masuk dan yangdigunakan, Site Manager akan memastikan material yang digunakan proyekbenar-benar baik mutunya. Material yang digunakan untuk keperluaan lapanganberdasarkan sistem invois/permintaan oleh Mandor yang disetujui oleh SiteManager, ditindaklanjuti oleh Logistics Gudang untuk dikeluarkan dari gudang.

    Adapun proses supplier/pengadaan material konstruksi adalah sebagai berikutini:

    Material yang di stock di lokasi proyek (pasir, kerikil, tanah timbun, batubata, kayu, dll), yang akan distockpile harus terlindung dari cuaca( panasdan hujan), dengan cara ditutup dengan platik/terpal. Sekeliling materialdibuat blok platik/kayu, agar material tidak berserakan.

    5. Papan Nama ProyekPapan nama proyek dibuat pada bidang datar yang berukuran standard dan

    tulisannya mudah dibaca, papan nama tersebut di pajang pada lokasi pembangunandan 100 m pada jalan masuk menuju lokasi proyek pembangunan harus diberi tandaarah menuju lokasi.

    B. PEKERJAANTANAH

    1. Galian Tanah PondasiUntuk mendapatkan lubang yang horizontal yang rata akan di gunakan digital

    waterpas (theodolite waterpass). Jika kemiringan lahan besar, maka bangunan harusdibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda, untuk menjagaagarpondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaan pondasi yang muncul diatas

  • tanah, sedangkan kedalaman pondasi digali sesuai dengan petunjuk gambar.

    Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuat diataspermukaan tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering menyebabkanpondasi tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnya dinding atau kolom. Dasardari galian harus dijaga kebersihannya, bebas dari reruntuhan sisa-sisa bahan bangunan.Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi, keringkan dasar pondasi dari sisa-sisa air hujan,dan kotoran-kotoran lainnya.Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalamgaris tapak, yang akan digunakan kemudian untuk menimbun kembali di sekelilinglubang pondasi dan dibawah lantai.

    2. Urugan Kembali Bekas GalianTanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut harus

    dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas 0.5-1 ton.Elevasi atau ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasari pada gambarkerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasi timbunan dan bahanyang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan atas persetujuan Direksi, setelahdilakukan inspeksi lapangan.

    3. Urugan Pasir Alas PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut juga harus

    dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper. Urugan pasir jugadigunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong. Tebal urugan pasir dilaksanakansesuai dengan petunjuk di lapangan (gambar bestek)

    4. Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)1. Pada saat pengerjaan lubang galian pondasi telah selesai dilakukan, makabagian

    paling dasar dari lubang pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 5 cm,diatasnya diberi lapisan batu gunung/kali (Aanstamping) yang dipadatkan setebal 10cm. Batu gunung/batu kali disusun dengan teratur, antara batu dengan batu harusdiberi pemisah pasir urug. Batu gunung yang digunakan bermutu tinggi, kuat, bersih,tanpa retak-retak dan tidak ada cacat yang mempengaruhi mutunya.

    5. Pasangan Batu Gunung/Kali 1 : 4Untuk menjaga keseimbangan dan dudukan batu gunung yang rata maka setelah

    lapisan pasir urug di diberi campuran adukan semen sebelum dilakukannya prosespasangan pondasi batu gunung/kali dan pondasi tapak. Adukan yang digunakan untukpasangan batu gunung/kali 1Pc : 4Ps. Ada berberapa hal yang perlu diperhatikan :1. Batu yang digunakan adalah dari kualitas baik dari jenis yang keras dan tidak

    berlubang.

  • 2. Batu gunung/kali yang kami gunakan tidak mengandung atau menempel tanah danukurannya minimal 15 cm sedangkan ukuran maksimun 20 cm.

    3. Batu gunung yang digunakan bermutu tinggi, kuat, bersih, bersudut (tidak bulat),tanpa retak-retak dan tidak ada cacat yang mempengaruhi mutunya.

    4. Pasir pasang yang dipakai berupa pasir keras, bersih dan sebelum diaduk dengansemen dalam keadaan kering.

    5. Semen yang digunakan adalah Semen Portland Type I dan memakai satu jenis PCuntuk seluruh pekerjaan.

    6. Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan tidak mengadung lumpur,minyak, asam alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.

    C. PEKERJAAN SELASARDAN TERAS

    1. PASANGAN PONDASI SELASAR

    1.Galian Tanah PondasiUntuk mendapatkan lubang yang horizontal yang rata akan di gunakan

    digital waterpas (theodolite waterpass). Jika kemiringan lahan besar, makabangunan harus dibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda,untuk menjaga agarpondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaanpondasi yang muncul diatas tanah, sedangkan kedalaman pondasi digali sesuaidengan petunjuk gambar.

    Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuatdiatas permukaan tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak seringmenyebabkan pondasi tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnyadinding atau kolom. Dasar dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas darireruntuhan sisa-sisa bahan bangunan. Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi,keringkan dasar pondasi dari sisa-sisa air hujan, dan kotoran-kotoranlainnya.Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalam garis tapak, yangakan digunakan kemudian untuk menimbun kembali di sekeliling lubang pondasidan dibawah lantai.

    2.Urugan Kembali Bekas GalianTanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut

    harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas0.5-1 ton. Elevasi atau ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasaripada gambar kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasitimbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan ataspersetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.

  • 3.Urugan Pasir Alas PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut

    juga harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper.Urugan pasir juga digunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong. Tebalurugan pasir dilaksanakan sesuai dengan petunjuk di lapangan (gambar bestek)

    4.Beton Cor Lantai Kerja PondasiUntuk menjaga keseimbangan dan dudukan Pasangan Bata Trasram 1 : 2

    yang rata maka setelah lapisan pasir urug di diberi, maka adukan beton cor lantaikerja di tuangkan kedalam lobang pondasi. Campuran adukan lantai kereja adalah1Pc : 3Ps : 5 Kr.

    5. Pasangan Bata Trasram 1 : 2Sebelum menyusun bata trasram, dibersihkan dan diratakan dahulu

    permukaan lantai kerja sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalampemasangan bata disini menggunakan adukan semen (perbandingan 1 semen : 2pasir) untuk melekatkan susunan bata. Bata direndam dahulu sebelum dipasangsampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah bata menyerap air terlalu banyakdari adukan semen pelekatnya. Susunlah bata mulai dari tengah dinding diantarakolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolom dengan susunan batatidak tampak. Susunlah bata dengan menggunakan bantuan benang yang ditarikantar kolom (dengan bantuan water pass) agar mendapat susunan bata yangsejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara bata maksimum 10 mm.Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitumaksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakan untuk memudahkanpengerjaan plesteran.

    6. Plesteran Bata 1 : 2Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulaistabil. Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberiplesteran pada dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehinggamemberi waktu bagi bagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil(tidak terjadi lagi pergerakan-pergerakan).

    Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan padaplesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulaipekerjaan, pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotorandan debu, dan bila terdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata,tutup dengan adukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu

  • sebelum diplester, yang bertujuan untuk mencegah susunan bata menyerapterlalu banyak air dari plesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan makaplesteran akan cepat kering hingga mengurangi kekuatannya dan dapatmenimbulkan retakan-retakan.Adukan untuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir,dan pasir yang digunakana dalah pasir yang bersih dan halus. Pekerja membuatadukan pada suatu wadah dangunakan volume air yang tepat. Adukan dibuatsebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu(dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah peratadari besi (dengan hasil permukaan dinding yang halus). Pekerja yang sudah ahliyang dapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaanyang halus, karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit sajaakan tampak. Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkanwalaupun akan memerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan berikanlahlapisan plesteran yang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat.Salah satu cara untuk mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuatgaris garis plesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas kebawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, dengan bantuan papan/bilahperata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok ini kemudianmenjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakanplesteran pada sisi ujungnya letakkan papan padakedua sisinya yang dijepitdengan menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6 mm.

    Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah.Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayudibawah dinding yang sedang diplester untuk menampung adukan-adukanplesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru(belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan,diteruskan hingga 15cm ke dinding sebelahnya.

    Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secarakeseluruhan (sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagidengan adanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaanplesteran pada daerah-daerah tersebut karena area yang diplester menjadi kecil.

  • 2. PASANGAN PONDASI

    1.Galian Tanah PondasiUntuk mendapatkan lubang yang horizontal yang rata akan di gunakan

    digital waterpas (theodolite waterpass). Jika kemiringan lahan besar, makabangunan harus dibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda,untuk menjaga agarpondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaanpondasi yang muncul diatas tanah, sedangkan kedalaman pondasi digali sesuaidengan petunjuk gambar.

    Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuatdiatas permukaan tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak seringmenyebabkan pondasi tidak berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnyadinding atau kolom. Dasar dari galian harus dijaga kebersihannya, bebas darireruntuhan sisa-sisa bahan bangunan. Jika terjadi hujan sebelum pondasi jadi,keringkan dasar pondasi dari sisa-sisa air hujan, dan kotoran-kotoranlainnya.Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalam garis tapak, yangakan digunakan kemudian untuk menimbun kembali di sekeliling lubang pondasidan dibawah lantai.

    2.Urugan Kembali Bekas GalianTanah yang digunakan adalah tanah bekas galian, timbunan tanah tersebut

    harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan menggunakan stamper kapasitas0.5-1 ton. Elevasi atau ketinggian timbunan harus menjadi perhatian dan didasaripada gambar kerja dan hasil pengukuran menggunakan alat ukur. Posisi elevasitimbunan dan bahan yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi dan ataspersetujuan Direksi, setelah dilakukan inspeksi lapangan.

    3.Urugan Pasir Alas PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut

    juga harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper.Urugan pasir juga digunakan untuk lantai kerja pasangan batu kosong. Tebalurugan pasir dilaksanakan sesuai dengan petunjuk di lapangan (gambar bestek)

    4.Beton Cor Lantai Kerja PondasiUntuk menjaga keseimbangan dan dudukan Pasangan Bata Trasram 1 : 2

    yang rata maka setelah lapisan pasir urug di diberi, maka adukan beton cor lantaikerja di tuangkan kedalam lobang pondasi. Campuran adukan lantai kereja adalah1Pc : 3Ps : 5 Kr.

  • 5. Pasangan Bata Trasram 1 : 2Sebelum menyusun bata trasram, dibersihkan dan diratakan dahulu

    permukaan lantai kerja sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalampemasangan bata disini menggunakan adukan semen (perbandingan 1 semen : 2pasir) untuk melekatkan susunan bata. Bata direndam dahulu sebelum dipasangsampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah bata menyerap air terlalu banyakdari adukan semen pelekatnya. Susunlah bata mulai dari tengah dinding diantarakolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolom dengan susunan batatidak tampak. Susunlah bata dengan menggunakan bantuan benang yang ditarikantar kolom (dengan bantuan water pass) agar mendapat susunan bata yangsejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara bata maksimum 10 mm.Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitumaksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakan untuk memudahkanpengerjaan plesteran.

    6. Plesteran Bata 1 : 2Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulaistabil. Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberiplesteran pada dinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehinggamemberi waktu bagi bagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil(tidak terjadi lagi pergerakan-pergerakan).

    Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan padaplesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulaipekerjaan, pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotorandan debu, dan bila terdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata,tutup dengan adukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulusebelum diplester, yang bertujuan untuk mencegah susunan bata menyerapterlalu banyak air dari plesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan makaplesteran akan cepat kering hingga mengurangi kekuatannya dan dapatmenimbulkan retakan-retakan.Adukan untuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir,dan pasir yang digunakana dalah pasir yang bersih dan halus. Pekerja membuatadukan pada suatu wadah dangunakan volume air yang tepat. Adukan dibuatsebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu(dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah peratadari besi (dengan hasil permukaan dinding yang halus). Pekerja yang sudah ahliyang dapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaanyang halus, karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja

  • akan tampak. Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkanwalaupun akan memerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan berikanlahlapisan plesteran yang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat.Salah satu cara untuk mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuatgaris garis plesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas kebawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, dengan bantuan papan/bilahperata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok ini kemudianmenjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakanplesteran pada sisi ujungnya letakkan papan padakedua sisinya yang dijepitdengan menggunakan besi sisa tulangan ukuran 6 mm.

    Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah.Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayudibawah dinding yang sedang diplester untuk menampung adukan-adukanplesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru(belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan,diteruskan hingga 15cm ke dinding sebelahnya.

    Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secarakeseluruhan (sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagidengan adanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaanplesteran pada daerah-daerah tersebut karena area yang diplester menjadi kecil.

    D. PEKERJAANPASANGANDAN PLESTERAN

    1. Pasangan Bata Trasram 1 : 2Sebelum menyusun bata trasram, dibersihkan dan diratakan dahulu permukaan

    lantai kerja sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalam pemasangan bata disinimenggunakan adukan semen (perbandingan 1 semen : 2 pasir) untuk melekatkansusunan bata. Bata direndam dahulu sebelum dipasang sampai titik jenuh air. Hal iniuntuk mencegah bata menyerap air terlalu banyak dari adukan semen pelekatnya.Susunlah bata mulai dari tengah dinding diantara kolom, sehingga jika terdapat retakankecil antara kolom dengan susunan bata tidak tampak. Susunlah bata denganmenggunakan bantuan benang yang ditarik antar kolom (dengan bantuan water pass)agar mendapat susunan bata yang sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi)antara bata maksimum 10 mm. Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalanspesi vertikal sama yaitu maksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakanuntuk memudahkan pengerjaan plesteran.

  • 2. Plesteran Bata 1 : 2Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai stabil.Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi plesteran padadinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga memberi waktu bagibagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil (tidak terjadi lagi pergerakan-pergerakan).

    Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan pada plesteranjika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai pekerjaan, pekerjamembersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran dan debu, dan bilaterdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata, tutup dengan adukansemen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu sebelum diplester, yangbertujuan untuk mencegah susunan bata menyerap terlalu banyak air dari plesteransaat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka plesteran akan cepat kering hinggamengurangi kekuatannya dan dapat menimbulkan retakan-retakan.Adukan untukplesteran adalah 1 semen : 2 pasir, dan pasir yang digunakana dalah pasir yang bersihdan halus. Pekerja membuat adukan pada suatu wadah dangunakan volume air yangtepat. Adukan dibuat sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu(dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah perata daribesi (dengan hasil permukaan dinding yang halus). Pekerja yang sudah ahli yangdapat menggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan yang halus,karena pada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja akan tampak.Oleh sebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan walaupun akanmemerlukan cat yang lebih banyak dalam pengerjaan berikanlah lapisan plesteranyang merata pada semua bagian dengan ketebalan yang tepat. Salah satu cara untukmendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat garis garis plesteran/patokpada dinding dengan arah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjangdinding, dengan bantuan papan/bilah perata yang dipindahkan dari satu area dindingke area, patok ini kemudian menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakanplesteran pada sisi ujungnya letakkan papan padakedua sisinya yang dijepit denganmenggunakan besi sisa tulangan ukuran 6 mm.

    Memulai pengerjaan plesteran dari atas dinding dan terus ke bawah. Untukmenampung runtuhan sisa campuran plaster, pekerja menaruh papan kayu dibawahdinding yang sedang diplester untuk menampung adukan-adukan plesteran yangjatuh, adukan ini dapat digunakan kembali asalkan masih baru (belum mengering).Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidak dihentikan, diteruskan hingga 15cm kedinding sebelahnya.

  • Bila kondisi memungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secarakeseluruhan (sekaligus). Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi denganadanya kolom maupun balok sehingga akan memudahkan pengerjaan plesteran padadaerah-daerah tersebut karena area yang diplester menjadi kecil.

    3. Pasangan Bata 1 : 4Sebelum menyusun bata, dibersihkan dan diratakan dahulu permukaan sloof

    sehingga permukaannya bersih dan rata. Dalam pemasangan bata disini menggunakanadukan semen (perbandingan 1 semen : 4 pasir) untuk melekatkan susunan bata. Batadirendam dahulu sebelum dipasang sampai titik jenuh air. Hal ini untuk mencegah batamenyerap air terlalu banyak dari adukan semen pelekatnya. Susunlah bata mulai daritengah dinding diantara kolom, sehingga jika terdapat retakan kecil antara kolomdengan susunan bata tidak tampak. Susunlah bata dengan menggunakan bantuanbenang yang ditarik antar kolom (dengan bantuan water pass) agar mendapat susunanbata yang sejajar. Ketebalan adukan semen pelekat (spesi) antara bata maksimum 10mm. Menggunakan susunan setengah bata dengan ketebalan spesi vertikal sama yaitumaksimal 10 mm. Permukaan susunan bata harus diratakan untuk memudahkanpengerjaan plesteran.

    4. Plesteran 1 : 4Semua bagian pada bangunan yang baru dibangun akan mengalami

    pergerakan pada saat adukan semen/beton mulai mengering dan pondasi mulai stabil.Ini merupakan hal yang normal. Maka akan lebih baik bila memberi plesteran padadinding setelah semua bagian bangunan selesai, sehingga memberi waktu bagibagian-bagian bangunan tersebut untuk kuat dan stabil (tidak terjadi lagi pergerakan-pergerakan).Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya retakan-retakan padaplesteran jika terjadi pergerakan pada bagian bangunan. Sebelum memulai pekerjaan,pekerja membersihkan dulu dinding yang akan diplester dari kotoran dan debu, danbila terdapat lubang-lubang yang cukup besar pada susunan bata, tutup denganadukan semen. Dinding tersebut harus dibasahi terlebih dahulu sebelum diplester,yang bertujuan untuk mencegah susunan bata menyerap terlalu banyak air dariplesteran saat dikerjakan. Jika tidak dilakukan maka plesteran akan cepat keringhingga mengurangi kekuatannya dan dapat menimbulkan retakan-retakan.Adukanuntuk plesteran adalah 1 semen : 2 pasir, dan pasir yang digunakan adalah pasir yangbersih dan halus. Pekerja membuat adukan pada suatu wadah dan gunakan volume airyang tepat. Adukan dibuat sebanyak yang habis dipakai dalam satu jam.

    Hasil akhir (finishing) plesteran dapat menggunakan bilah perata dari kayu(dengan hasil yang permukaan dinding yang agak kasar) maupun bilah perata dari besi

  • (dengan hasil permukaan dinding yang halus). pekerja yang sudah ahli yang dapatmenggunakan bilah perata besi hingga menghasilkan permukaan yang halus, karenapada permukaan tersebut bila terdapat perbedaan sedikit saja akan tampak. Olehsebab itu penggunaan bilah perata kayu lebih dianjurkan walaupun akan memerlukancat yang lebih banyak dalam pengerjaan. Berikan lapisan plesteran yang merata padasemua bagian dengan ketebalan yang tepat. Salah satu cara untuk mendapat ketebalanyang tepat adalah dengan membuat garis garis plesteran/patok pada dinding denganarah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 - 1.5m sepanjang dinding, denganbantuan papan/bilah perata yang dipindahkan dari satu area dinding ke area, patok inikemudian menjadi panduan bagi area plesteran seluruh dinding.

    Bila terdapat dinding yang tidak berakhir pada kolom, untuk meratakanplesteran pada sisi ujungnya letakkan papan pada kedua sisinya yang dijepit denganmenggunakan besi sisa tulangan ukuran 6mm. Memulai pengerjaan plesteran dari atasdinding dan terus ke bawah. Untuk menampung runtuhan sisa campuran plaster,pekerja menaruh papan kayu dibawah dinding yang sedang diplester untukmenampung adukan-adukan plesteran yang jatuh, adukan ini dapat digunakan kembaliasalkan masih baru (belum mengering). Pada bagian sudut pengerjaan plesteran tidakdihentikan, diteruskan hingga 15 cm ke dinding sebelahnya. Bila kondisimemungkinkan, pengerjaan plesteran akan dilakukan secara keseluruhan sekaligus).Pada area dinding yang luas, dinding akan terbagi dengan adanya kolom maupunbalok sehingga akan memudahkan pengerjaan plesteran pada daerah-daerah tersebutkarena area yang diplester menjadi kecil.

    E. PEKERJAANBETON BERTULANG

    Pekerjaan Beton Bertulang meliputi :1. Pondasi Tapak Beton Bertulang2. Sloof 20 x 30 cm3. Kolom Induk 25 x 25 cm4. Kolom Praktis 13 x 13 cm5. Ring Balok 20 x 30 cm6. Balok Latai 13 x 20 cm7. Balok Top Gevel 13 x 15 cm

    Untuk semua pengecoran item struktur (Pondasi Tapak, Sloof, Kolom, Balok Latai,Ring Balok, dan Balok Top Gevel) digunakan bekisting kayu yang dilapisi bagian dalamdengan multipleks, dengan perkuatan stutwerk dan perancah menggunakan balok.

  • Pelaksanaan pengecoran beton bertulang, dimulai dengan memasang besi yangtelah dirakit pada posisi konstruksi. Selanjutnya dipasang beton tahu pada sekelilingpembesian. Berikutnya pemasangan bekisting yang telah dilapisi oleh oli/pelumas padabagian permukaan serta pemasangan stutwerk/pengaku.

    Pastikan bahwa posisi pemasangan pembesian dan bekisting/stutwerk benar-benartegak lurus dan leveling, lapisan permukaan area yang akan dicor benar-benar bersih(tidak terdapat potongan kayu, potongan kawat beton, dan kotoran lainnya).

    Selanjutnya Supervisor Konstruksi mengajukan permohonan (Requst for Checkingdan Request for Works) untuk dilakukan inspeksi oleh Direksi Lapangan untuk pekerjaanpemasangan besi dan bekisting, berikut izin untuk melakukan pengecoran beton.

    Beton yang digunakan memenuhi spesifikasi teknis dan juga telah mendapatpersetujuan Direksi Lapangan. Mutu dan karakteristik beton yang digunakan harussesuai dengan item struktur yang tertera dalam kontrak, kecuali jika ada perubahandi lapangan atas persetujuan Direksi Lapangan.

    Setelah Kontraktor mendapat izin untuk pengecoran, maka dipersiapkan tenaga kerjadan alat/peralatan pengecoran (seperti pompa air, talang beton/corong, penggetarbeton, Concrete pump, Molen).

    Struktur beton bertulang untuk pekerjaan konstruksi ini terdiri dari:

    1. Pondasi Tapak Beton Bertulang2. Sloof 20 x 30 cm3. Kolom Induk 25 x 25 cm4. Kolom Praktis 13 x 13 cm5. Ring Balok 20 x 30 cm6. Balok Latai 13 x 20 cm7. Balok Top Gevel 13 x 15 cm

    Lingkup pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan item pekerjaan garis mutu, dandimensi sesuai petunjuk dalam gambar kerja. Semua penggunaan bahan/material danpelaksanaan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis (PBBI: NI-2, 1971; SII; SNI; ACI;AASHTO; dan ASTM). Mutu beton yang direkomendasikan yang tertuang dalamspesifikasi teknis.

  • Sebelum dilakukan pekerjaan beton bertulang, terlebih dahulu Kontraktor akanmempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan yang disetujui oleh Direksi Lapangan.Beberapa bagian yang harus dipersiapkan oleh Kontraktor adalah sbb:

    1. Daftar dan diagram penulangan, yang menunjukkan pembengkokan, kait,sambungan, dan over laping.

    2. Bentuk, dimensi dan kekuatan cetakan/bekisting dan stutwerk.3. Metode pengecoran, yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan, penggunaanperalatan dan alat kerja.

    Pemeliharaan beton

    Semua material (semen, air, agregat halus/pasir, agregat kasar/kerikil, besi, dan bahantambahan lainnya) yang digunakan harus berdasarkan spesifikasi teknis dan gambarkerja.

    Prosedure Kerja:

    Semua besi dipotong, dibengkokkan, dan dirakit sesuai dengan gambar kerja.Pekerjaan ini dilakukan secara rutin di workshop hingga kebutuhan volumetelah mencukupi. Pekerjaan ini dilakukan oleh 3 Group Pembesian yangsesuai dengan jumlah pekerjaan yang akan dikerjakan yang terdiri dari 4orang pekerja, 2 orang tukang besi, dan 1 orang kepala tukang besi.Pengawasan dilakukan oleh Pengawas dan Mandor, serta designukuran/dimensi potongan disiapkan oleh Site Manager.Diwaktu yang bersamaan Group Bekisting/Perancah mempersiapkanbekisting/formwork untuk penutup/cover pengecoran beton. Group ini terdiridari 4 orang pekerja, 2 orang tukang dan 1 orang kepala tukang. SiteManager Kontraktor akan mempersiapkan dimensi bekisting berdasarkangambar kerja dan atas persetujuan Direksi Lapangan.

    F. PEKERJAANLANTAI

    1. Timbunan Tanah Bawah LantaiTanah yang digunakan adalah tanah timbun biasa yang didatangkan ke lokasi

    pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck, timbunan tanah tersebut juga harusdipadatkan agar tidak terjadi longsor dikemudian hari, pemadatan dapat dilakukanmenggunakan stamper dan penyiraman dengan air. Elevasi atau ketinggiantimbunan juga harus menjadi perhatian dan didasari pada gambar kerja dan hasilpengukuran menggunakan alat ukur.

  • 2. Urugan Pasir Bawah Lantai dan PondasiPasir yang digunakan adalah pasir urug biasa, timbunan pasir tersebut juga

    harus dipadatkan, pemadatan dapat dilakukan juga menggunakan stamper sertadisarami air. Pasir yang digunakan harus bersih dari kotoran sampah dll.

    3. Beton Tumbuk Dibawah Lantai Dalam dan Luar t = 7 cmAdukan rabat beton(1 semen: 3 pasir: 5 kerikil) adalah untuk lantai dalam dan

    selasar bangunan. Setelah Adukan rabat beton selesai dicampur dituangkan padalantai kerja kemudian ratakan permukaannya dengan bilah perata untukmendapatkan hasil permukaan lantai yang datar dan halus.

    Memisahkan rabat beton tersebut perbagian; ruangan dan selasar sehinggamemiliki slab lantai yang terpisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinyaretakan pada lantai. Sebagai sambungan kedua slab lantai tersebut gunakansambungan V diantara slab beton.

    Pada lantai rabat beton, untuk mencapai kekuatan maksimal sebaiknya betondibiarkan hingga mencapai kekuatan maksimal setidaknya selama 2minggu (prosescuring). Tutupi dengan kantong semen atau lembaran plastik dan jagalahkelembapannya dengan cara diperciki air setidaknya satu kali setiap hari selama 2minggu. Jika beton terlalu cepat kering akan mengurangi kekuatannya danmemperbesar kemungkinan terjadinya retakan.

    4. Acian LantaiAcian lantai dikerjakan di atas permukaan lantai yang kasar, sebelum pengaciandilakukan terlebih dahulu permukaan yang hendak diaci dibersihkan dari kotoran dll,hal ini dilakukan agar permukaan yang akan diaci rapi dan halus.

    G. PEKERJAAN ATAP

    1. Konstruksi Atap Dak Beton

    Untuk pengecoran dak be ton digunakan bekisting kayu yang dilapisi bagiandalam dengan multipleks, dengan perkuatan stutwerk dan perancah menggunakan balok.

    Pelaksanaan pengecoran beton bertulang, dimulai dengan memasang besi yangtelah dirakit pada posisi konstruksi. Selanjutnya dipasang beton tahu pada sekelilingpembesian. Berikutnya pemasangan bekisting yang telah dilapisi oleh oli/pelumas padabagian permukaan serta pemasangan stutwerk/pengaku.

    Pastikan bahwa posisi pemasangan pembesian dan bekisting/stutwerk benar-benartegak lurus dan leveling, lapisan permukaan area yang akan dicor benar-benar bersih(tidak terdapat potongan kayu, potongan kawat beton, dan kotoran lainnya).

  • Selanjutnya Supervisor Konstruksi mengajukan permohonan (Requst for Checkingdan Request for Works) untuk dilakukan inspeksi oleh Direksi Lapangan untuk pekerjaanpemasangan besi dan bekisting, berikut izin untuk melakukan pengecoran beton.

    Beton yang digunakan memenuhi spesifikasi teknis dan juga telah mendapatpersetujuan Direksi Lapangan. Mutu dan karakteristik beton yang digunakan harussesuai dengan item struktur yang tertera dalam kontrak, kecuali jika ada perubahandi lapangan atas persetujuan Direksi Lapangan.

    Setelah Kontraktor mendapat izin untuk pengecoran, maka dipersiapkan tenaga kerjadan alat/peralatan pengecoran (seperti pompa air, talang beton/corong, penggetarbeton, Concrete pump, Molen).

    I. PEKERJAAN PLAFONDPekerjaa Palfond meliputi :1. Plafond Plywood T = 6 mm (dalam)2. Rangka Plafond (dalam)3. Plafond Plywood T = 6 mm (luar)4. Rangka Plafond (luar)5. List Profil Kayu 5/5 cm

    Pada pekerjaan pemasangan plafond menggunakan langit-langit (plafond)yang rata horizontal, maka pasang balok penggantung tepat dibawah kuda-kuda atap.Kemudian memasang kayu rangka penempel langit-langit (plafond) utamamembentang dari ujung atas dinding ke ujung atas dinding diseberangnya. Setelahkayu utama tersebut dipasang, maka dipasangkan juga kayu rangka penempelplafond dibawah kayu utama tadi dengan jarak antar kayu tersebut 60 cm. Kayu tadijuga dipasang pada sekeliling dinding ruangan bagian atas.

    Setelah rangka penempel panel langit-langit (plafond) dipasang makalembaran panel langit-langit (plafond) dapat dipasang. Bahan yang umum digunakanadalah lembaran plywood (ketebalan 6 mm). Kemudian setelah lembar plafond siapterpasang, pada bagian pinggirnya diberikan list plafond.

    J. PEKERJAANKAYU KUSEN PINTU DAN JENDELA

    Pekerjaan Kusen yang dilakukan adalah :

    1. Pintu Type PJ. 1 (2 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm

  • - Daun Pintu Panel Ukuran 60 x 210 cm- Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 39 x 50 cm- Papan Jalusi

    2. Pintu Type P.1 (2 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm- Daun Pintu Panel Ukuran 60 x 210 cm- Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 39 x 50 cm- Papan Jalusi

    3. Pintu Type P.2 (5 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm- Daun Pintu Panel Ukuran 80 x 210 cm- Papan Jalusi

    4. Pintu Type P.3 (4 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm- Daun Pintu Panel Ukuran 70 x 210 cm- Papan Jalusi

    5. Jendela Type J.1 (9 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm- Daun Jendela Kaca 5 mm Ukuran 60 x 80 cm- Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 33 x 60 cm- Papan Jalusi

    6. Jendela Type J.2 (3 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm- Daun Jendela Kaca 5 mm Ukuran 60 x 80 cm- Jendela Kaca Mati 5 mm Ukuran 33 x 60 cm- Papan Jalusi

    7. Ventilasi Type V.1 (3 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm- Papan Jalusi

    8. Ventilasi Tembok Layar (2 unit)- Kusen Pintu Kayu dan Ventilasi 6/13 cm- Papan Jalusi

    Pemasangan rangka (kusen) pintu dan jendela dapat dilakukan pada saatpenyusunan dinding bata. Pemasangan rangka (kusen) pintu/jendela tersebut bersamaandengan penyusunan dinding bata maka harus dilakukan pemasangan besi angkur 100 mm

  • yang dimasukkan ke dalam rangka kayu dari sisi luar rangka (jangan sampai menembuskayu agar tidak terlihat dari luar) yang diletakkan diantara susunan batayang berfungsimemperkuat pemasangan rangka pintu/jendela tersebut pada dinding. Hal ini harusdipastikan bahwa rangka tersebut telah lurus dan sejajar (dengan bantuan waterpass). Jikarangka (kusen) pintu dipasang setelah dinding selesai, dapat menggunakan potongankayu yang telah dipasang pada kolom/ring balok. Maka rangka (kusen) pintu/jendelatersebut disekrup pada potongan kayu ini setelah itu bagian depan sekrup tersebut diberidempul sehingga tidak tampak dari luar, pastikan dahulu bahwa rangka tersebut telahlurus dan sejajar (dengan bantuan waterpass). Jika potongan kayu tersebut belumdipasang pada kolom/ring balk, maka kolom/ring balk tersebut dapat dibor dan dipasangrumah sekrup dari plastik atau dapat pula rangka (kusen) jendela/pintu tersebut dipasangdengan menggunakan paku beton yang langsung menembus rangka (kusen) kayu dandinding bata setelah itu diberi dempul pada bagian permukaannya untuk menutupi pakubeton tersebut.

    Baik pintu maupun jendela dirancang memiliki bukaan ventilasi berupa jalusi yangterbuat dari kayu pada bagian atasnya. Jendela ruang kelas yang menghadap bagianmuka bangunan (pada area teras) memiliki ukuran yang berbeda dari jendela padabagian belakang bangunan. Jendela pada bagia nmuka bangunan memiliki ketinggiandinding dibawah jendela yang lebih

    Baik rangka (kusen) pintu maupun jendela harus dibuat di lokasi pembangunan(bengkel Kerja) mengikuti gambar kerja yang telah dibuat. Sesuaikan ukuran rangkatersebut dengan keadaan di lapangan. Buatlah rangka (kusen) pintu/jendela ini padadaerah yang terlindung (memiliki atap). Kerangka (kusen) pintu/jendela ini pada Saatpemasangan harus menggunakan penguat (penahan) sementara pada bagian bawahnyauntuk memastikan bahwa letaknya sudah benar dan tidak bergeser lagi pada saatdipasang.

    Untuk menghindari kerusakan pada pintu, hindari memasang daun pintu sebelumbangunan selesai, hanya rangka (kusen) pintu/jendela saja yang dipasang. Pintudirancang dengan daun pintu kayu yang mengayun ke arah luar ruangan (bukan pintugeser karena cepat rusak) dan jenis jendela ayun keluar dengan panel kaca dan rangkakayu. Semua pintu dan jendela dibuat dari bahan yang berkualitas baik, haluskan dahulupermukaan kayu untuk rangka pintu/jendela dan daun pintu dengan amplas sebelumdipasang.

    Kaca yang digunakan untuk jendela adalah kaca dengan ketebalan 5 mm. Padasaat memesan kaca tersebut diukur dahulu ukuran kusen (rangka) jendela danditambahkan 5 mm pada sekeliling ukuran dimensinya agar panel kaca tersebut dapatdipasang dengan mudah dan kokoh pada rangka (kusen).

  • K. PEKERJAANPENGUNCI DAN PENGGANTUNGPekerjaan ini terdiri dari :1. Sloot Pintu Double2. Pengangan Pintu Double3. Kunci Tanam 2 Slaag4. Engsel Pintu 4 Inch5. Engsel jendela 3 Inch6. Grendel Jendela7. Hak Angin Jendela8. Tarikan Jendela

    Setelah daun pintu dan jendela siap maka dilaksanakan pemasangan asesoriesanatara lain: Sloot Pintu Double, Penganggan Pintu Double, Kunci Tanam 2 Slaag, EngselPintu, Engsel Jendela, Grendel Jendela, Hak Angin Jendela dan Tarikan Jendela. Padatahap pekerjaan ini dilakukan paling terakhir agar tidak menggangu proses pekerjaanlain, dan pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli dibidangnya, pemasanganini juga memerlukan baut dan paku sekrup.

    L. PEKERJAANPENGECATAN

    Pekerjaan Pengecatan meliputi :1. Cat Tembok 3 x (L/D)2. Cat Plafond Multiplex/Plywood dan List Profil3. Cat Mengkilat Listplank Kayu4. Cat Mengkilat Kusen Pintu/Jendela/Ventilasi5. Cat Mengkilat Daun Pintu/Jendela

    Cat yang digunakan adalah cat berbahan dasar air (emulsion), menggunakanair bersih untuk membersihkan kuas, jika menggunakan cat minyak (oil paint)menggunakan larutan terpentine (thinner) untuk membersihkan kuas.

    Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan rangka tumpuan maupuntangga. Pekerja pengecatan harus hati-hati dalam menggunakan tangga titian dalamprosespengecatan. Pastikan sudutnya membentuk perbandingan 1 : 4, contohnya jikatangga berukuran 4 m, maka jarak ujung bawah tangga dari dinding adalah 1m.

    Pada saat plesteran dinding telah selesai dikerjakan dantelah mencapaikeadaan terbaiknya, proses pengecatan dinding dapat dilakukan.

    Dinding harus dicat menggunakan cat emulsion yangbaik kualitasnya. Lapisancat dasar terbuatdari cat emulsion yang dicampur denganair bersih sebanyak 20%.Cat

  • emulsion sebanyak 5 liter akan menutupi luas area dinding sekitar 30m2 (dengan satulapisan cat). Untuk mengurangi biaya perawatan, bagian bawah dinding (kira-kirahingga ke bagian bawah ambang jendela sekitar 120cm pada bagian mukabangunan/teras) dapat dilakukan pengecatan dengan menggunakan cat mengkilat(gloss paint) untuk memberi lapisan cat yang kuat dan dapat dicuci (tahan air).pintudan jendel a terbuat dari kayu yang baikkualitasnya maka untuk hasil akhir dapatditampakkan(expose) dengan menggunakan lapisan cat minyak.Pertama-tama bagiankayu tersebut harus diamplas untuk menghaluskan permukaannya, kemudian berilapisan dasar berupa campuran vernish dan 10% terpentine. Setelahitu beri catminyak sebagai hasil akhir (finishing),jangan lupa untuk mengamplas permukaansetiap satulapisan.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecatan adalah :1. Hindari melakukan pengecatan pada permukaan yang kotor atau berminyak,karena akan memakan waktu lama pada saat pengeringan cat dan hasil akhirpermukaan cat akan terlihat tidak bagus.

    2. Persiapkan keadaan permukaan yang akan dicat dengan dibersihkan, dicuci, dsd3. Hindari menyapu lantai sebelum atau pada saat melakukan proses pengecatan,debu dan kotoran yang timbul akan merusak hasil pengecatan.

    4. Jangan menggunakan kuas cat (jenis roll maupun konvensional) yang sudah lamaatau yang kurang baik karena akan mempengaruhi hasil akhir pengecatanmenjadi tidak bagus.

    5. Lakukan selalu pengamplasan permukaan setiap kali satu lapisan cat selesaidikerjakan sebelum mengerjakan lapisan berikutnya.

    6. Hindari penggunaan bahan pengencer yang terlalu banyak pada campuran cat.7. Bacalah petunjuk pengecatan yang ada pada kaleng cat yang digunakan.

    M. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH/KOTOR

    Pekerjaan ini meliputi :1. Instalasi Pipa Air Bersih PVC AW dan Asesories2. Instalasi Pipa Air Bersih PVC 1 AW dan Asesories3. Pengadaan dan Pasang Kran Air Stainless Stell4. Instalasi Pipa Air Kotor 3 AW Wavin dan Asesories5. Instalasi Pipa Air Kotor 4 AW Wavin dan Asesories6. Klosed Jongkok7. Kran Air 8. Tempat Sabun

  • 9. Pipa Penguras Bak dari Kuningan10. Floor Drain Stainless Stell11. Box Kontrol12. Septictank dan Resapan

    Instalasi pipa air bersih harus ditanam didalam dindingdimana pipa tersebut terlindungi, adapun proses instalasi sanitair adalah seperti berikut ini :Pada tahap pekerjaan Septic tank dan rembesannya harus memiliki jarak minimal 3 meterdari bangunan sehingga jika terjadi kebocoran septic tank, keadaan tanah pada bagianpondasi bangunan tidak mengalami kelembapan yang dapat menyebabkan penurunanpondasi. Akan sangat berguna bila septictank memiliki akses bukaan pada tanah diataspipa saluran air kotor dari toilet sebelum masuk ke septic tank, untuk memudahkanpekerjaan perbaikan bila ter jadi penyumbatan. Akses bukaan ini juga harus ada setiapjarak 6m (jika septictank jauh letaknya) atau pada pipa yang membelok (jika ada). Semuabukaan ini harus memiliki tutup yang dapat dibuka terbuat dari semen

    Instalasi Pipa Air Bersih PVC dan PVC 1Persyaratan bahan :a. Pipa air bersih adalah PVC dengan testing Pressure 15 kg/cm2, produk danmerk

    akan di tentukan kemudian, dimensi pipa sesuai dengan gambar kerja.b. Fitting harus dari pabrik yang sama (direkomendasikan untuk itu)c. Perlengkapan lainnya (stop kran, valve, clean out dan sebagainya) disesuaikan

    dengan kebutuhan, produk/merk akan ditentukan kemudian.

    Pelaksanaan :a. Pemasangan instalasi-instalasi air bersih akan dilakukan oleh tenaga yang ahli

    dibidangnyab. Kami akan menyiapkan shop drawing sebelum pekerjaan dimulai dan membuat

    asbuilt sesuai dengan apa yang dipasangc. Pengyambungan pipa dengan menggunkan lem sehingga kuat dan tahan terhadap

    tekanan aird. Pemasangan dan penyambungan pompa dan segala perlengkapannya sesuai

    dengan rekomendasi dari pabrik pembuatnya.e. Pipa-pipa air yang sudah terpasang baru akan ditimbun/ditutup, setelah disetujui

    oleh site engineer dan pemasangn pupa didalam ruangan bersifat inbaw.f. Semua instalasi air bersih akan kami test dengan perconbaan tekanan 6 Atm

    selama minimal 24 jam terus menerus atas persetujuan lain dari site aengineer.

  • Kran Air Stainless Stell

    Ruang Lingkup

    a. Meliputi seluruh pekerjaan, perlengkapan, bahan-bahan dan peralatan bantuyang dibutuhkan untuk keperluan sanitasi atau plambing.

    b. Pekerjaan instalasi air bersih, lengkap peralatan bantu sesuai gambar rencana dankebutuhan.

    Syarat-syarat

    a. Bahan yang digunakan kwalitas yang terbaikb. Sebelum mendatangkan barang kelokasi, kami akan memperlihatkan contoh

    terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan direksic. Untuk pekerjaan instalasi memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan

    plumbing Indonesia.d. Pelaksanaan pekerjaan Instasi silaksanakan oleh instruktur yang dapat persetujuan

    dari direksi/Pengawas.

    Instalasi Pipa Air Kotor 3 dan 4 AW Wavin

    Persyaratan Bahan.a. Pipa air kotor adalah PVC, Kelas AW, tekanan kerja 8 kg/cm2, sdimensi pipa

    sesuai dengan gambar, produk dan merk ditentukan kemudian.b. Septitank dan resapan terbuat dari buis beton, dimensi dan spesifikasi sesuai

    dengan gambar rencana.

    Pelaksanaan :a. Pemasangan pipa instalasi air kotor horizontal dan mempunyai kemiringan kearah

    pembuangan minimum 2 %b. Pipa saluran air kotor dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak ada hawa busuk

    yang keluar dari pipa tersebut. Dan tidak ada rngga udara.c. Pipa saluran air kotor dan asmbunagn-sambungan akan dibuat dengan rapi, kuat

    dan cermat, sehingga menjamin bahwa air kotor/buangan dapat mengalir denganlancar.

    d. Sebelum semua pekerjaan instalasi air kotor diserahkan akan dilakukaknpengetesan terhadap kelancaran dan ada tidaknya kebocoran pada saluran.

    Pembuatan Septictank dan Resapan

    Pada tahap pekerjaan Septic tank dan rembesannya harus memilikijarakminimal 3 meter dari bangunan sehinggajika terjadi kebocoran septic tank,

  • keadaan tanahpada bagian pondasi bangunan tidak mengalamikelembapan yangdapat menyebabkan penurunanpondasi.

    Akan sangat berguna bila septic tankmemiliki aksesbukaan pada tanah diataspipa saluran air kotordari toilet sebelum masuk ke septic tank, untukmemudahkanpekerjaan perbaikan bila ter jadipenyumbatan. Akses bukaan ini juga harus adasetiap jarak 6m (jika septic tank jauh letaknya) ataupada pipa yang membelok (jikaada). Semua bukaanini harus memiliki tutup yang dapat dibuka terbuatdari semen.

    Bahan yang digunakan adalah :- Batu bata merah- Pasir pasang- Semen portlan- Kerikil- Besi beton- Batu gunung- Campuran Kerikil- Ijuk- Pipa dan- Tanah urugPelaksanan pembuatannya sama dengan pelaksanaan membuat dinding bata kedapair serta lantai batu kedap air. Jadi pasangan bata adukan 1 semen 2 pasir. Adapuntutup septicktank dari plat beton bertulang yang pembuatannya dilakukan dapatdiluar ( pra cetak ) atau langsung diatas septictank dengan papan acuan yang tidakdiperlukan dibongkar, satu dan lain hal agar ditentukan oleh pengawas. Batu bataharus diplester dengan adukan 1 : 2 baik dari sisi dalam maupun luar. Untukmembuat resapan air kotor dari septictank dan kamar mandi, bahan pokoknya adalahbatu belah, pasir dan ijuk.

    N. PEKERJAAN INSTALASI LISRTIKPekerjaan instalasi arus listrik dikerjakan oleh mekanik yang ahli pada bagian

    kelistrikan, hal itu dilakukan agar menghidari hal-hal yang tidak diinginkan, prosesinstalasi ini dilakukan sesuai dengan gambar dan disetujui oleh direksi. Material-materialyang digunakan dipesan langsung dari daerah setempat agar proses pengangkutannyatidak lama. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah :1. Box Sekering + MCB2. Lampu TL 20 Watt dan Lampu HE 18 Watt

  • 3. Instalasi Titik Penerangan, Instal termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC, fittinglampu dan kelengkapan terpasang

    4. Instalasi Titik Kontak, Instal termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC, kotak-kotakdan kelengkapan instalasi terpasang

    5. Stop Kontak6. Saklar Tunggal7. Saklar Ganda

    O. PEKERJAAN KERAMIK

    Pemasangan Lantai keramik 40 x 40 cm bagian dalam, Lantai Granit 40 x 40cm bagian teras dan tangga, Lantai keramik 40 x 40 cm bagian selasar dantangga (unpolished), keramik 20 x 25 cm bagian dinding kamar mandi, keramik 20 x20 cm bagian lantai kamar mandi dan keramik dan bon-bon keramik. Ada berberapa halyang harus dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan keramik antara lain :1. Bahan-bahan yang dipergunkan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan

    contoh-contoh kepada direksi2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kami membuat shop drawing dari pola keramik yang

    disetujui oleh Direksi3. Keramik yang dipasng dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak

    bernoda.4. Adukan pengiat dengan campuran 1 PC : 3 Ps dan ditambah bahan perekat seperti

    yang disyaratkan, bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benarrata.

    5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lembar siar-siar), harussama lebar maksimum 3mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau

    6. sesuai detail gambar susui direksi, yang membentuk garis-garis sejajar yang lurusyang sama lebar dan dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuksudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.

    7. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna bahanpengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya

    8. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alt pemotong keramik khusussesuai dengan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

    9. Keramik yang sudah dipasang harus di bersiihkan dari segala macam noda padapermukaan keramik, hingga betul-betul bersih

    10. Sebelum keramik dipasang , terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam airsampai jenuh.

  • 11. Tempat diatas detalasi sub lantai, pasangan ubin harus diberi nad selebar 1 cm,kemudian kedalaman mad selebar 1 cm tersebut dimasukkan grouting dari silikonrubber sealant.

    P. PEKERJAAN LAIN-LAIN

    Pekerjaan lain-lain meliputi :1. Pembersihan kembali

    Pembangunan Gedung PKP-PK : 270 M2 , akan kami Laksanakan sebagai mana diaturdalam Bestek, Spesifikasi Teknis Pelaksanaan dan Gambar Kerja serta instruksi dari DireksiTeknis ataupun Pengawas Lapangan dan Time Scedule yang telah kami rencanakan.

    Material yang dipakai adalah bersumber dari daerah sekitar dan bahan yang digunkanProduk Nasional. Tenaga kerja kami memakai tenaga kerja profesional dibidangnya masing-masing. Jangka waktu pelaksanaan akan kami usahakan semaksimal mungkin lebih cepat dariScedule yang kami ajukan.

    Apabila ada hal-hal yang kurang jelas maka kami akan berpedoman Kepada GambarRencana dan Rencana Anggaran Biaya serta akan berkonsultasi dengan Direksi dan PengawasLapangan.

    Samarinda, 14 Juli 2015CV. PRIMA KARYA

    SAYUDIN, SPDirektur