manajemen proyek berbasis efisiensi waktu pelaksanaan pembangunan gedung polres kabupaten...

10
16 NEUTRON, VOL.9, NO.2, AGUSTUS 2009 : 16-25 MANAJEMEN PROYEK BERBASIS EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO Adhi Muhtadi ST.,SE.,MSi. ABSTRAK Proyek pembangunan Gedung Polres Kabupaten Probolinggo seluas 1575 m 2 berlantai 2 ini direncanakan akan selesai 6 bulan, dengan biaya sebesar Rp. 4.009.091.255,00. Karena dalam pembangunan gedung ini terjadi keterlambatan selama 3 minggu yang disebabkan oleh masalah non teknis yaitu keterlambatan pengajuan dana yang akan digunakan pada proyek tersebut. Akan tetapi pemilik proyek menginginkan proyek ini selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Atas keterlambatan diatas maka pada proyek ini perlu adanya manajemen proyek berbasis efisiensi waktu. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang manajemen proyek berbasis efisiensi waktu supaya pembangunan bisa selesai tepat waktu. Dalam melakukan efisiensi waktu dipilih dengan cara menambah jumlah tenaga kerja dan jam kerja. Adapun jenis pekerjaan yang dipercepat adalah, pekerjaan tanah/urugan dipercepat 1 minggu, pekerjaan pasangan dan plesteran dipercepat 2 minggu, dan pekerjaan besi dan beton dipercepat 3 minggu. Dari hasil perhitungan besarnya pekerjaan penulis mendapatkan hasil penjadwalan baru dan kenaikan biaya sebesar Rp 116.987.086,0 Kata Kunci: efisiensi, tenaga kerja, jam kerja, penjadwalan PENDAHULUAN Latar Belakang Berkaitan dengan masalah pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo untuk memberikan suasana yang kondusif, aman, dan tentram serta menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas, maka Instansi Kepolisian memberikan wujud nyata dalam hal pelayanan kepada masyarakat dengan dibangunnya Gedung Polres di Kabupaten Probolinggo yang letaknya strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat setempat. Proyek ini mengalami keterlambatan dikarenakan masalah non teknis. Keterlambatan tersebut berdampak pada pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Oleh karena itu dengan sisa waktu yang ada diharapkan pembangunan gedung ini bisa selesai atau dengan kata lain proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan rencana awal. Permasalahan Dalam pembahasan penelitian ini akan dilakukan kajian: “Bagaimana merencanakan percepatan waktu pelaksanaan akibat perubahan tersebut?” Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang utama adalah: 1. Dapat merencanakan percepatan waktu pelaksanaan akibat agar sesuai dengan waktu yang telah direncanakan atau ditentukan (sesuai dengan kontrak ). 2. Dapat merencanakan kebutuhan biaya, bahan dan juga jumlah pekerja akibat waktu yang pelaksanaan pekerjaan yang dipercepat.

Upload: si-kucing-comell

Post on 28-Sep-2015

231 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

  • 16 NEUTRON, VOL.9, NO.2, AGUSTUS 2009 : 16-25

    MANAJEMEN PROYEK BERBASIS EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES

    KABUPATEN PROBOLINGGO

    Adhi Muhtadi ST.,SE.,MSi.

    ABSTRAK

    Proyek pembangunan Gedung Polres Kabupaten Probolinggo seluas 1575 m2 berlantai 2 ini direncanakan akan selesai 6 bulan, dengan biaya sebesar Rp. 4.009.091.255,00. Karena dalam pembangunan gedung ini terjadi keterlambatan selama 3 minggu yang disebabkan oleh masalah non teknis yaitu keterlambatan pengajuan dana yang akan digunakan pada proyek tersebut. Akan tetapi pemilik proyek menginginkan proyek ini selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Atas keterlambatan diatas maka pada proyek ini perlu adanya manajemen proyek berbasis efisiensi waktu. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang manajemen proyek berbasis efisiensi waktu supaya pembangunan bisa selesai tepat waktu. Dalam melakukan efisiensi waktu dipilih dengan cara menambah jumlah tenaga kerja dan jam kerja. Adapun jenis pekerjaan yang dipercepat adalah, pekerjaan tanah/urugan dipercepat 1 minggu, pekerjaan pasangan dan plesteran dipercepat 2 minggu, dan pekerjaan besi dan beton dipercepat 3 minggu. Dari hasil perhitungan besarnya pekerjaan penulis mendapatkan hasil penjadwalan baru dan kenaikan biaya sebesar Rp 116.987.086,0

    Kata Kunci: efisiensi, tenaga kerja, jam kerja, penjadwalan

    PENDAHULUANLatar Belakang

    Berkaitan dengan masalah pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo untuk memberikan suasana yang kondusif, aman, dan tentram serta menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas, maka Instansi Kepolisian memberikan wujud nyata dalam hal pelayanan kepada masyarakat dengan dibangunnya Gedung Polres di Kabupaten Probolinggo yang letaknya strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat setempat.

    Proyek ini mengalami keterlambatan dikarenakan masalah non teknis. Keterlambatan tersebut berdampak pada pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Oleh karena itu dengan sisa waktu yang ada diharapkan pembangunan gedung ini bisa selesai atau dengan kata lain proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan rencana awal. Permasalahan

    Dalam pembahasan penelitian ini akan dilakukan kajian: Bagaimana merencanakan percepatan waktu pelaksanaan akibat perubahan tersebut?Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian yang utama adalah: 1. Dapat merencanakan percepatan waktu pelaksanaan akibat agar sesuai dengan waktu

    yang telah direncanakan atau ditentukan (sesuai dengan kontrak ).2. Dapat merencanakan kebutuhan biaya, bahan dan juga jumlah pekerja akibat waktu yang

    pelaksanaan pekerjaan yang dipercepat.

  • Manajemen Proyek Berbasis Efisiensi Waktu Pelaksanaan Pembangunan 17Gedung Polres Kabupaten Probolinggo

    Batasan Penelitian

    Dalam perencanaan proyek pembangunan gedung Polres Kabupaten Probolinggo perlu dibuat batasan permasalahan diantaranya :

    1. Merencanakan jadwal pekerjaan akibat percepatan waktu pelaksanaan agar selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

    2. Perhitungan volume (BQ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), penjadwalan kurva S, perhitungan jumlah bahan dan pekerja, menggunakan Precendence Diagram Methoddengan aplikasi software MS Project untuk waktu yang dipercepat.

    TINJAUAN PUSTAKAManajemen Proyek

    Tujuan dari manajemen dalam rekayasa sipil adalah pencapaian beberapa sasaran yang dikenal sebagai sasaran sekunder dan bersifat kendala. Adapun kendala-kendala yang terlihat dalam proyek-proyek sipil biasanya berhubungan dengan kinerja, waktu pelaksanaan, batasan biaya, mutu dan kualitas pekerjaan serta keselamatan pekerjaan.

    Selain itu ada delapan fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tahap yang harus dipenuhi. Karena berhasil tidaknya suatu proyek tergantung dari berjalan tidaknya kedelapan fungsi dasar tersebut. Delapan fungsi dasar tersebut kemudian dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok kegiatan yaitu :

    1. Kegiatan Perencanaana. Penetapan Tujuan (Goal Setting)b. Perencanaan (Planning)c. Pengorganisasian (Organizing)

    2. Kegiatan pelaksanaana. Pengisian Staf (Staffing)b. Pengarahan (Directing)

    3. Kegiatan pengendaliana. Pengawasan (Supervising)b. Pengendalian (Controling)c. Koordinasi (Coordinatting)(Sumber: Ervianto, 2002:4)

    Definisi

    a. Manajemen Proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran biaya yang ditetapkan(Sumber: Reksohadipradjo, 1997:8)

    b. Proyek

    Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dibatasi oleh biaya, mutu, dan waktu (Sumber: Suharto,1999:3)

    Sehingga manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi, mengawasi kegiatan-kegiatan didalam proyek agar sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan biaya yang telah ditetapkan(Sumber: Reksohadipradjo, 1997:8).

  • 18 NEUTRON, VOL.9, NO.2, AGUSTUS 2009 : 16-25

    Manajemen proyek mengelola sumber daya. Sumber daya harus dioptimalkan sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Sumber daya tersebut meliputi:

    1. Manusia / Tenaga kerja2. Money / Uang3. Material / Bahan 4. Machine / Alat5. Method / Cara(Sumber: Ervianto, 2002:4)

    Analisa Keterlambatan Dalam Pelaksanaan Proyek

    Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah inti dalam membuat rencana dan pelaksanaan pekerjaan. Oleh sebab itu setiap manajer lapangan/manajer proyek bahkan setiap tenaga teknis dianjurkan untuk menguasai pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Kunci pokok dalam hal ini adalah saat membuat kurva S karena melalui kurva S ini kegiatan dipantau setiap saat (Sumber: Trisnowardono, 2002). Pemakaian diagram kurva menitik-beratkan pada analisa kemajuan proyek secara keseluruhan, dari segi waktu, biaya, dan prestasi kerja.

    Tabel 1: Bagan Balok Terinci (Austen dan R.H Neale 1984 : 78)

    No Pekerjaan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV1 Fondasi

    2 Dinding 3 Atap4 Plesteran 5 Pipa Air6 Listrik7 Perlengkapan8 Pekerjaan Halaman9 Pembersihan

    Sumber: Austen dan R.H Neale (1984 : 78)

    Bila kurva S dari rencana progress dan pelaksanaan (aktual) dibandingkan maka dapat diketahui secara visual besarnya dan kecenderungan dari penyimpangan (progress) yang terjadi, apakah pelaksanaan, lebih cepat atau lebih lambat dari rencana yang telah disepakati.Dengan mengetahui hal ini tentu dapat dimulai tindakan-tindakan koreksi sehingga pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan yang dikehendaki atau rencana (Sumber: Trisnowardono, 2002)

    Rencana Anggaran Biaya

    Rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan bangunan itu. Membuat anggaran biaya berarti menaksir atau memperkirakan harga dari suatu barang, bangunan atau benda (Sumber: Ibrahim, 2001).

    Dalam menyusun anggaran biaya dalam penelitian ini dilakukan dengan cara anggaran biaya teliti. Anggaran biaya teliti ialah bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.

  • Manajemen Proyek Berbasis Efisiensi Waktu Pelaksanaan Pembangunan 19Gedung Polres Kabupaten Probolinggo

    Penyusunan anggaran biaya yang dihitung dengan teliti didasarkan/didukung oleh bestek, gambar bestek dan harga satuan pekerjaan

    Perhitungan anggaran biaya biasanya terdiri dari 5 hal pokok, yaitu :

    a. Menghitung banyaknya bahan yang dipakai dan harganya (Sumber: Lock, 1990)b. Menghitung jam kerja buruh (jumlah dan harga) yang diperlukan (Sumber: Austen

    dan Neale, 1984)c. Menghitung jenis dan banyaknya peralatan (Sumber: Austen dan Neale, 1984)d. Menghitung biaya-biaya yang tidak terduga perlu diadakan (Sumber: Lock, 1990)e. Menghitung prosentase keuntungan, waktu, tempat dan jenis pekerjaan (Sumber:

    Suharto,1999:3)Tahap-tahap penyusunan RAB

    Dalam penyusunan RAB proyek terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

    1. Bill of Quantity (BQ)2. Analisa biaya konstruksi (SNI)3. Harga Satuan Pekerjaan (HSP)4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)5. Rekapitulasi

    Gambar 2: Tahapan Penyusunan RAB sumber: Ibrahim (2001)

    PenjadwalanPenjadwalan adalah suatu proses yang mengurutkan tugas/jenis-jenis pekerjaan pada

    suatu rangkaian pekerjaan yang akan dilaksanakan. Penentuan jadwal dimulai dari mulainya pekerjaan, durasi pekerjaan dan tanggal penyelesaian dari suatu kegiatan. Precendence Diagram Method (PDM)

    Diagram precedence merupakan salah satu cara penjadwalan proyek yang menunjukkan visualisasi dari suatu rencana kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk segi empat sebagai suatu kegiatan, panah sebagai ketergantungan.

    Daftar Harga Satuan Bahan Daftar Harga Satuan Bahan

    Daftar Harga Satuan Upah

    Daftar Harga Satuan Bahan dan

    Daftar Volume dan Harga Satuan Volume dan Harga Satuan

  • 20 NEUTRON, VOL.9, NO.2, AGUSTUS 2009 : 16-25

    Gambar 3: Diagram Precedence Sumber: Soeharto (1999)

    Keterangan : 1. Waktu paling awal untuk memulai suatu kegiatan (Earliest start)2. Waktu paling akhir untuk memulai suatu kegiatan (Latest start)3. Nama kegiatan4. Nomor kegiatan5. Waktu

    Untuk mempercepat suatu rangkaian kegiatan proyek perlu melihat metode penjadwalan yang digunakan. Apabila menggunakan metode precedence diagram maka langkah-langkah untuk mempercepat rangkaian kegiatan proyek adalah sebagai berikut:1. Menetapkan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk percepatan dengan

    mempertimbangkan : Kemampuan percepatan untuk masing-masing pekerjaan, khususnya pekerjaan yang

    terletak pada lintasan kritis. Waktu penyelesaian pekerjaan disesuaikan dengan kemampuan pelaksanaannya

    sekaligus penetapan besarnya percepatan yang diijinkan2. Meninjau jalur kritis dan mempercepat secara maksimum sesuai dengan batasan yang

    diperkenankan.3. Meninjau dan mengontrol pada setiap percabangan yang terkena pengaruh khususnya

    EET nya.4. Mengontrol pada setiap pertemuan antara jalur kritis dengan yang tidak kritis5. Kontrol kembali semua rangkaian yang sudah dipercepat dan jumlahkan biaya

    percepatan maka kita akan dapat melihat besarnya biaya percepatan yang paling murah /optimal dengan cara membandingkan dibeberapa alternatif.

    Kurva SDiambil contoh waktu bar chart pada pekerjaan jalan. Untuk dapat menghitung

    progress kita perlu mengetahui biaya yang diperlukan tiap kegiatan. Kemudian prosentase setiap kegiatan dihitung dengan cara membagi harga tiap kegiatan dengan jumlah total.Misalnya untuk kegiatan pembuatan direksi keet.

    KonstruksibiayaTotal

    KegiatanHarga=

    1946

    1000= 0,51387 % dibulatkan 0,514 %

    Jadi prosentase untuk pekerjaan tersebut 0,514 ditulis (0,514) dibelakang bar chart. Nilai tersebut dibagi dengan jumlah minggu, maka kita dapat mengetahui kegiatan dalam minggu. Prosentase tersebut tiap minggu dijumlahkan. Kemudian progress rencana tiap mingguan dapat diketahui yaitu jumlah komulatif dari prosentase mingguan diatas. Jika panjang kolom dari gambar bar chart dibagi 100 (0% sampai dengan 100%) maka kita akan melakukan plotting untuk setiap minggu progress untuk dapat menggambarkan kurva S (Sumber: Trisnowardono, 2002).

    12

    3

    45

  • Manajemen Proyek Berbasis Efisiensi Waktu Pelaksanaan Pembangunan 21Gedung Polres Kabupaten Probolinggo

    Percepatan Jadwal ProyekUntuk menganalisa lebih lanjut hubungan antara waktu dan biaya kegiatan dipakai

    definisi berikut :a. Kurun Waktu Normalb. Biaya Normalc. Kurun waktu dipersingkat (Crash Time)

    Adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang secara teknis masih mungkin. Disini dianggap sumber daya bahan merupakan hambatan.

    d. Biaya untuk waktu dipersingkat (Crash Cost)Adalah jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat.

    Gambar 4: Hubungan Waktu-Biaya Normal dan Biaya Dipersingkat (Sumber: Soeharto, 1999 : 294)

    Biaya

    Waktu

    B (Titik Dipersingkat)

    A (Titik Normal)

    Waktu

    Normal

    Waktu

    dipersingkat

    Biaya

    Normal

    Biaya

    dipersingkat

  • 22 NEUTRON, VOL.9, NO.2, AGUSTUS 2009 : 16-25

    METODE PENELITIAN

    IDENTIFIKASIMASALAH

    PENGUMPULANDATA

    Analisa BOW dan SNI

    Daftar Harga SatuanBahan dan Upah

    ANALISIS DATA

    VolumePekerjaan

    Waktu Normal:Kebutuhan Bahan

    Jumlah PekerjaAnggaran Biaya

    Waktu Dipercepat:Kebutuhan Bahan

    Jumlah PekerjaAnggaran Biaya

    Perbandingan Antara HasilWaktu Normal dgn

    Waktu yg Dipercepat

    KESIMPULANDAN SARAN

    Gambar 5: Diagram Alir Penelitian

  • Manajemen Proyek Berbasis Efisiensi Waktu Pelaksanaan Pembangunan 23Gedung Polres Kabupaten Probolinggo

    PEMBAHASANAnalisa Kurva S Rencana

    Di dalam kurva S rencana jadwal pelaksanaan proyek selama 6 bulan, Akan tetapi 3 minggu awal pelaksanaan proyek masih belum ada realisasi dikarenakan masalah non teknis maka pemilik proyek menginginkan adanya suatu percepatan sehingga harus dilakukan penjadwalan ulang. Berikut analisa yang dilakukan:1. Pekerjaan Tanah dan Urugan

    Pada pekerjaan ini waktu pelaksanaan selama 3 minggu dan akan dipercepat menjadi 2 minggu.

    2. Pekerjaan Beton

    Waktu pelaksanaan pekerjaan juga dipercepat menjadi 6 minggu dari rencana awal selama 8 minggu.

    3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

    Pada pekerjaan ini waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan pekerjaan sebelumnya. Percepatan juga dilakukan pada pekerjaan ini, khususnya pada lantai I.

    Tabel 1: Pekerjaan yang Mengalami Percepatan Waktu

    Uraian PekejaanWaktu Awal

    (Minggu)

    Waktu Setelah Dipercepat

    (Minggu)

    Pecepatan

    (Minggu)

    A. PEKERJAAN LANTAI I1. PEK. PERSIAPAN2. PEK. TANAH/URUGAN 3. PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN4. PEK. BESI & BETON5. PEK. BESI6. PEK. PLAFON 7. PEK. PENUTUP LANTAI (KERAMIK)8. PEK. PINTU & JENDELA9. PEK. CAT DAN PLITURAN10. PEK. FIXTURE DAN SANITAIR11. PEK. MECHANICAL & ELECTRICAL

    B. PEKERJAAN LANTAI II1. PEK. TANAH/URUGAN2. PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN3. PEK. BESI & BETON4. PEK. BESI5. PEK. RANGKA TAP & PLAFON6. PEK. PENUTUP LANTAI (KERAMIK)7. PEK. PINTU & JENDELA8. PEK. CAT DAN PLITURAN9. PEK. FIXTURE DAN SANITAIR10. PEK. MECHANICAL & ELECTRICAL11. PEK. LAIN - LAIN

    13482234243

    13414342331

    12362234243

    13414342331

    -112-------

    -----------

    sumber: data diolah

    Kenaikan Biaya Akibat Percepatan

    Kenaikan biaya akibat percepatan (cost slope) dapat ditentukan dengan menghitung terlebih dahulu biaya pekerjaan akibat percepatan dengan rumus :

    alxBiayanormcepatWaktudiper

    lWaktunormacepatBiayadiper

  • 24 NEUTRON, VOL.9, NO.2, AGUSTUS 2009 : 16-25

    Contoh :Pekerjaan : Pekerjaan Pembetonan Lantai 2Waktu normal : 5 minggu = 35 hariWaktu dipercepat : 1 minggu = 7 hariBiaya normal : Rp 153.333.092,44

    Biaya dipercepat = xRp7

    35153.333.092,44

    = Rp 766.665.462Setelah biaya dipercepat diketahui maka dapat ditentukan kenaikan biaya akibat

    percepatan (cost slope) dengan menggunakan rumus :

    cepatWaktudiperlWaktunorma

    lBiayaNormacepatBiayadiperSlopeBiaya

    Contoh :Pekerjaan : Pekerjaan Pembetonan Lantai 2Waktu normal : 5 minggu = 35hariWaktu dipercepat : 1 minggu = 7 hariBiaya normal : Rp 153.333.092,44

    Biaya dipercepat : Rp 766.665.462

    Cost slope = )735(

    )44,092.333.153462.665.766(

    RpRp

    = Rp 21.904.727,49

    Prosentase Percepatan Terhadap Durasi NormalUntuk mengetahui prosentase percepatan terhadap durasi normal dapat dilakukan

    perhitungan sebagai berikut:Contoh:

    Waktu normal proyek = 28 mingguWaktu proyek setelah dipercepat = 20 mingguDurasi percepatan total = (28-20) minggu = 8 minggu

    Prosentase Percepatan = 100% x 25

    8= 32 %

    Penjadwalan Kebutuhan Tenaga Kerja dan Bahan Merupakan perhitungan dan penjadwalan untuk mengetahui kebutuhan tenaga

    kerja dan bahan perharinya. Kebutuhan tenaga kerja/ hari dan bahan dapat dihitung dengan cara :

    Kebutuhan tenaga kerja = koefisien x volume pekerjaan durasi

    Kebutuhan bahan = koefisien x volume pekerjaan durasi

    Kebutuhan peralatan = koefisien x volume pekerjaan durasi

  • Manajemen Proyek Berbasis Efisiensi Waktu Pelaksanaan Pembangunan 25Gedung Polres Kabupaten Probolinggo

    KESIMPULAN

    Dari hasil perhitungan Anggaran Biaya Percepatan Pembangunan Gedung Polres Kabupaten Probolinggo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Pemilihan pekerjaan yang akan dipercepat harus dilakukan dengan teliti sehingga kenaikan biaya yang ditimbulkan akibat percepatan waktu penyelesaian masih dalam batas yang dianggap ekonomis.

    2. Penambahan tenaga kerja dan jam kerja merupakan usaha untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan.

    3. Dari hasil perhitungan dan penjadwalan, pekerjaan yang dipercepat: pekerjaan tanah & urugan, pekerjaan pasangan dan plesteran, dan pekerjaan besi dan beton.

    4. Setelah pekerjaan dipercepat 3 minggu dari 23 minggu menjadi 20 minggu diperoleh kenaikan biaya sebesar Rp. 116.987.086,- atau naik 2,91% dari biaya normal, sehingga anggaran biaya percepatan adalah Rp. 4.126.078.341,61 dari anggaran biaya normal sebesar Rp. 4.009.091.255,-.

    Tabel 2: Perbandingan Biaya Waktu Normal dgn Waktu yang Dipercepat

    URAIAN NORMAL PERCEPATAN SELISIH

    Waktu 23 minggu 20 minggu 3 minggu

    Tenaga 23.722 orang 28.767 orang 5.045 orang

    Biaya Rp 4.009.091.255,00 Rp 4.126.078.341,61 Rp 116.987.086,00

    Sumber: Data Diolah

    DAFTAR PUSTAKAAnonim (2002), Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan,

    Bandung: Badan Standardisasi NasionalSoeharto, Iman (1999), Manajemen Proyek: Dari Koseptual Sampai Operasional, Bandung:

    PT. Gelora Aksara PratamaZainal (2001), Menghitung Rencana Anggaran Biaya, Jakarta: Gramedia Pustaka UtamaIstimawan Dipohusodo (1996), Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1, Cetakan ke-1,

    Yogyakarta: Penerbit PT. KanisiusReksohadipradjo, Sukanto (1997), Manajemen Proyek, Yogyakarta: BPFEErvianto, Wufram I (2002), Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta: Penerbit AndiTrisnowardono, Nono (2006), Menuju Usaha Jasa Konstruksi yang Handal, Jakarta:

    Penerbit Abdi TandurAusten, RH Neale (1994), Memanajemeni Proyek Konstruksi, Pedoman, Proses dan

    Prosedur, Jakarta: PT. Pustaka Binaman PressindoIbrahim, Bahtiar (2003), Rencana dan Estimate Real of Cost, Jakarta: PT. Bumi AksaraLock, Dennis (1990), Manajemen Proyek, Berikut Kepres 29/30 Tahun 1984, Edisi ke 3,

    Jakarta: Penerbit Erlangga Nugraha, Paulus, Ishak Natan dan R. Sutjipto (1986), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid I

    & II, Jakarta: Kartika Yudha.

    16NEUTRON, VOL.9, NO.2, AGUSTUS 2009 : 16-25

    Manajemen Proyek Berbasis Efisiensi Waktu Pelaksanaan Pembangunan25

    Gedung Polres Kabupaten Probolinggo

    MANAJEMEN PROYEK BERBASIS EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES

    KABUPATEN PROBOLINGGO

    Adhi Muhtadi ST.,SE.,MSi.

    ABSTRAK

    Proyek pembangunan Gedung Polres Kabupaten Probolinggo seluas 1575 m2 berlantai 2 ini direncanakan akan selesai 6 bulan, dengan biaya sebesar Rp. 4.009.091.255,00. Karena dalam pembangunan gedung ini terjadi keterlambatan selama 3 minggu yang disebabkan oleh masalah non teknis yaitu keterlambatan pengajuan dana yang akan digunakan pada proyek tersebut. Akan tetapi pemilik proyek menginginkan proyek ini selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Atas keterlambatan diatas maka pada proyek ini perlu adanya manajemen proyek berbasis efisiensi waktu. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang manajemen proyek berbasis efisiensi waktu supaya pembangunan bisa selesai tepat waktu. Dalam melakukan efisiensi waktu dipilih dengan cara menambah jumlah tenaga kerja dan jam kerja. Adapun jenis pekerjaan yang dipercepat adalah, pekerjaan tanah/urugan dipercepat 1 minggu, pekerjaan pasangan dan plesteran dipercepat 2 minggu, dan pekerjaan besi dan beton dipercepat 3 minggu. Dari hasil perhitungan besarnya pekerjaan penulis mendapatkan hasil penjadwalan baru dan kenaikan biaya sebesar Rp 116.987.086,0

    Kata Kunci: efisiensi, tenaga kerja, jam kerja, penjadwalan

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Berkaitan dengan masalah pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo untuk memberikan suasana yang kondusif, aman, dan tentram serta menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas, maka Instansi Kepolisian memberikan wujud nyata dalam hal pelayanan kepada masyarakat dengan dibangunnya Gedung Polres di Kabupaten Probolinggo yang letaknya strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat setempat.

    Proyek ini mengalami keterlambatan dikarenakan masalah non teknis. Keterlambatan tersebut berdampak pada pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Oleh karena itu dengan sisa waktu yang ada diharapkan pembangunan gedung ini bisa selesai atau dengan kata lain proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan rencana awal.

    Permasalahan

    Dalam pembahasan penelitian ini akan dilakukan kajian: Bagaimana merencanakan percepatan waktu pelaksanaan akibat perubahan tersebut?

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian yang utama adalah:

    1. Dapat merencanakan percepatan waktu pelaksanaan akibat agar sesuai dengan waktu yang telah direncanakan atau ditentukan (sesuai dengan kontrak ).

    2. Dapat merencanakan kebutuhan biaya, bahan dan juga jumlah pekerja akibat waktu yang pelaksanaan pekerjaan yang dipercepat.

    Batasan Penelitian

    Dalam perencanaan proyek pembangunan gedung Polres Kabupaten Probolinggo perlu dibuat batasan permasalahan diantaranya :

    1. Merencanakan jadwal pekerjaan akibat percepatan waktu pelaksanaan agar selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

    2. Perhitungan volume (BQ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), penjadwalan kurva S, perhitungan jumlah bahan dan pekerja, menggunakan Precendence Diagram Method dengan aplikasi software MS Project untuk waktu yang dipercepat.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Manajemen Proyek

    Tujuan dari manajemen dalam rekayasa sipil adalah pencapaian beberapa sasaran yang dikenal sebagai sasaran sekunder dan bersifat kendala. Adapun kendala-kendala yang terlihat dalam proyek-proyek sipil biasanya berhubungan dengan kinerja, waktu pelaksanaan, batasan biaya, mutu dan kualitas pekerjaan serta keselamatan pekerjaan.

    Selain itu ada delapan fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tahap yang harus dipenuhi. Karena berhasil tidaknya suatu proyek tergantung dari berjalan tidaknya kedelapan fungsi dasar tersebut. Delapan fungsi dasar tersebut kemudian dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok kegiatan yaitu :

    1. Kegiatan Perencanaan

    a. Penetapan Tujuan (Goal Setting)

    b. Perencanaan (Planning)

    c. Pengorganisasian (Organizing)

    2. Kegiatan pelaksanaan

    a. Pengisian Staf (Staffing)

    b. Pengarahan (Directing)

    3. Kegiatan pengendalian

    a. Pengawasan (Supervising)

    b. Pengendalian (Controling)

    c. Koordinasi (Coordinatting)

    (Sumber: Ervianto, 2002:4)

    Definisi

    a. Manajemen Proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran biaya yang ditetapkan (Sumber: Reksohadipradjo, 1997:8)

    b. Proyek

    Proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dibatasi oleh biaya, mutu, dan waktu (Sumber: Suharto,1999:3)

    Sehingga manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi, mengawasi kegiatan-kegiatan didalam proyek agar sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan biaya yang telah ditetapkan (Sumber: Reksohadipradjo, 1997:8).

    Manajemen proyek mengelola sumber daya. Sumber daya harus dioptimalkan sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Sumber daya tersebut meliputi:

    1. Manusia / Tenaga kerja

    2. Money / Uang

    3. Material / Bahan

    4. Machine / Alat

    5. Method / Cara

    (Sumber: Ervianto, 2002:4)

    Analisa Keterlambatan Dalam Pelaksanaan Proyek

    Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah inti dalam membuat rencana dan pelaksanaan pekerjaan. Oleh sebab itu setiap manajer lapangan/manajer proyek bahkan setiap tenaga teknis dianjurkan untuk menguasai pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Kunci pokok dalam hal ini adalah saat membuat kurva S karena melalui kurva S ini kegiatan dipantau setiap saat (Sumber: Trisnowardono, 2002). Pemakaian diagram kurva menitik-beratkan pada analisa kemajuan proyek secara keseluruhan, dari segi waktu, biaya, dan prestasi kerja.

    Tabel 1: Bagan Balok Terinci (Austen dan R.H Neale 1984 : 78)

    No

    Pekerjaan

    Minggu I

    Minggu II

    Minggu III

    Minggu IV

    1

    Fondasi

    2

    Dinding

    3

    Atap

    4

    Plesteran

    5

    Pipa Air

    6

    Listrik

    7

    Perlengkapan

    8

    Pekerjaan Halaman

    9

    Pembersihan

    Sumber: Austen dan R.H Neale (1984 : 78)

    Bila kurva S dari rencana progress dan pelaksanaan (aktual) dibandingkan maka dapat diketahui secara visual besarnya dan kecenderungan dari penyimpangan (progress) yang terjadi, apakah pelaksanaan, lebih cepat atau lebih lambat dari rencana yang telah disepakati.Dengan mengetahui hal ini tentu dapat dimulai tindakan-tindakan koreksi sehingga pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan yang dikehendaki atau rencana (Sumber: Trisnowardono, 2002)

    Rencana Anggaran Biaya

    Rencana anggaran biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan bangunan itu. Membuat anggaran biaya berarti menaksir atau memperkirakan harga dari suatu barang, bangunan atau benda (Sumber: Ibrahim, 2001).

    Dalam menyusun anggaran biaya dalam penelitian ini dilakukan dengan cara anggaran biaya teliti. Anggaran biaya teliti ialah bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya yang dihitung dengan teliti didasarkan/didukung oleh bestek, gambar bestek dan harga satuan pekerjaan

    Perhitungan anggaran biaya biasanya terdiri dari 5 hal pokok, yaitu :

    a. Menghitung banyaknya bahan yang dipakai dan harganya (Sumber: Lock, 1990)

    b. Menghitung jam kerja buruh (jumlah dan harga) yang diperlukan (Sumber: Austen dan Neale, 1984)

    c. Menghitung jenis dan banyaknya peralatan (Sumber: Austen dan Neale, 1984)

    d. Menghitung biaya-biaya yang tidak terduga perlu diadakan (Sumber: Lock, 1990)

    e. Menghitung prosentase keuntungan, waktu, tempat dan jenis pekerjaan (Sumber: Suharto,1999:3)

    Tahap-tahap penyusunan RAB

    Dalam penyusunan RAB proyek terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

    1. Bill of Quantity (BQ)

    2. Analisa biaya konstruksi (SNI)

    3. Harga Satuan Pekerjaan (HSP)

    4. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

    5. Rekapitulasi

    Gambar 2: Tahapan Penyusunan RAB

    sumber: Ibrahim (2001)

    Penjadwalan

    Penjadwalan adalah suatu proses yang mengurutkan tugas/jenis-jenis pekerjaan pada suatu rangkaian pekerjaan yang akan dilaksanakan. Penentuan jadwal dimulai dari mulainya pekerjaan, durasi pekerjaan dan tanggal penyelesaian dari suatu kegiatan.

    Precendence Diagram Method (PDM)

    Diagram precedence merupakan salah satu cara penjadwalan proyek yang menunjukkan visualisasi dari suatu rencana kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk segi empat sebagai suatu kegiatan, panah sebagai ketergantungan.

    Gambar 3: Diagram Precedence

    Sumber: Soeharto (1999)

    Keterangan :

    1. Waktu paling awal untuk memulai suatu kegiatan (Earliest start)

    2. Waktu paling akhir untuk memulai suatu kegiatan (Latest start)

    3. Nama kegiatan

    4. Nomor kegiatan

    5. Waktu

    Untuk mempercepat suatu rangkaian kegiatan proyek perlu melihat metode penjadwalan yang digunakan. Apabila menggunakan metode precedence diagram maka langkah-langkah untuk mempercepat rangkaian kegiatan proyek adalah sebagai berikut:

    1. Menetapkan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk percepatan dengan mempertimbangkan :

    Kemampuan percepatan untuk masing-masing pekerjaan, khususnya pekerjaan yang terletak pada lintasan kritis.

    Waktu penyelesaian pekerjaan disesuaikan dengan kemampuan pelaksanaannya sekaligus penetapan besarnya percepatan yang diijinkan

    2. Meninjau jalur kritis dan mempercepat secara maksimum sesuai dengan batasan yang diperkenankan.

    3. Meninjau dan mengontrol pada setiap percabangan yang terkena pengaruh khususnya EET nya.

    4. Mengontrol pada setiap pertemuan antara jalur kritis dengan yang tidak kritis

    5. Kontrol kembali semua rangkaian yang sudah dipercepat dan jumlahkan biaya percepatan maka kita akan dapat melihat besarnya biaya percepatan yang paling murah / optimal dengan cara membandingkan dibeberapa alternatif.

    Kurva S

    Diambil contoh waktu bar chart pada pekerjaan jalan. Untuk dapat menghitung progress kita perlu mengetahui biaya yang diperlukan tiap kegiatan. Kemudian prosentase setiap kegiatan dihitung dengan cara membagi harga tiap kegiatan dengan jumlah total. Misalnya untuk kegiatan pembuatan direksi keet.

    =

    = 0,51387 % dibulatkan 0,514 %

    Jadi prosentase untuk pekerjaan tersebut 0,514 ditulis (0,514) dibelakang bar chart. Nilai tersebut dibagi dengan jumlah minggu, maka kita dapat mengetahui kegiatan dalam minggu. Prosentase tersebut tiap minggu dijumlahkan. Kemudian progress rencana tiap mingguan dapat diketahui yaitu jumlah komulatif dari prosentase mingguan diatas. Jika panjang kolom dari gambar bar chart dibagi 100 (0% sampai dengan 100%) maka kita akan melakukan plotting untuk setiap minggu progress untuk dapat menggambarkan kurva S (Sumber: Trisnowardono, 2002).

    Percepatan Jadwal Proyek

    Untuk menganalisa lebih lanjut hubungan antara waktu dan biaya kegiatan dipakai definisi berikut :

    a. Kurun Waktu Normal

    b. Biaya Normal

    c. Kurun waktu dipersingkat (Crash Time)

    Adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang secara teknis masih mungkin. Disini dianggap sumber daya bahan merupakan hambatan.

    d. Biaya untuk waktu dipersingkat (Crash Cost)

    Adalah jumlah biaya langsung untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kurun waktu tersingkat.

    Gambar 4: Hubungan Waktu-Biaya Normal dan Biaya Dipersingkat

    (Sumber: Soeharto, 1999 : 294)

    METODE PENELITIAN

    PEMBAHASAN

    Analisa Kurva S Rencana

    Di dalam kurva S rencana jadwal pelaksanaan proyek selama 6 bulan, Akan tetapi 3 minggu awal pelaksanaan proyek masih belum ada realisasi dikarenakan masalah non teknis maka pemilik proyek menginginkan adanya suatu percepatan sehingga harus dilakukan penjadwalan ulang. Berikut analisa yang dilakukan:

    1. Pekerjaan Tanah dan Urugan

    Pada pekerjaan ini waktu pelaksanaan selama 3 minggu dan akan dipercepat menjadi 2 minggu.

    2. Pekerjaan Beton

    Waktu pelaksanaan pekerjaan juga dipercepat menjadi 6 minggu dari rencana awal selama 8 minggu.

    3. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

    Pada pekerjaan ini waktu pelaksanaan menyesuaikan dengan pekerjaan sebelumnya. Percepatan juga dilakukan pada pekerjaan ini, khususnya pada lantai I.

    Tabel 1: Pekerjaan yang Mengalami Percepatan Waktu

    Uraian Pekejaan

    Waktu Awal

    (Minggu)

    Waktu Setelah Dipercepat

    (Minggu)

    Pecepatan

    (Minggu)

    A. PEKERJAAN LANTAI I

    1. PEK. PERSIAPAN

    2. PEK. TANAH/URUGAN

    3. PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN

    4. PEK. BESI & BETON

    5. PEK. BESI

    6. PEK. PLAFON

    7. PEK. PENUTUP LANTAI (KERAMIK)

    8. PEK. PINTU & JENDELA

    9. PEK. CAT DAN PLITURAN

    10. PEK. FIXTURE DAN SANITAIR

    11. PEK. MECHANICAL & ELECTRICAL

    B. PEKERJAAN LANTAI II

    1. PEK. TANAH/URUGAN

    2. PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN

    3. PEK. BESI & BETON

    4. PEK. BESI

    5. PEK. RANGKA TAP & PLAFON

    6. PEK. PENUTUP LANTAI (KERAMIK)

    7. PEK. PINTU & JENDELA

    8. PEK. CAT DAN PLITURAN

    9. PEK. FIXTURE DAN SANITAIR

    10. PEK. MECHANICAL & ELECTRICAL

    11. PEK. LAIN - LAIN

    1

    3

    4

    8

    2

    2

    3

    4

    2

    4

    3

    1

    3

    4

    1

    4

    3

    4

    2

    3

    3

    1

    1

    2

    3

    6

    2

    2

    3

    4

    2

    4

    3

    1

    3

    4

    1

    4

    3

    4

    2

    3

    3

    1

    -

    1

    1

    2

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    -

    sumber: data diolah

    Kenaikan Biaya Akibat Percepatan

    Kenaikan biaya akibat percepatan (cost slope) dapat ditentukan dengan menghitung terlebih dahulu biaya pekerjaan akibat percepatan dengan rumus :

    Contoh :

    Pekerjaan

    : Pekerjaan Pembetonan Lantai 2

    Waktu normal

    : 5 minggu = 35 hari

    Waktu dipercepat: 1 minggu = 7 hari

    Biaya normal

    : Rp 153.333.092,44

    Biaya dipercepat =

    153.333.092,44

    = Rp 766.665.462

    Setelah biaya dipercepat diketahui maka dapat ditentukan kenaikan biaya akibat percepatan (cost slope) dengan menggunakan rumus :

    Contoh :

    Pekerjaan

    : Pekerjaan Pembetonan Lantai 2

    Waktu normal

    : 5 minggu = 35hari

    Waktu dipercepat: 1 minggu = 7 hari

    Biaya normal

    : Rp 153.333.092,44

    Biaya dipercepat

    : Rp 766.665.462

    Cost slope=

    = Rp 21.904.727,49

    Prosentase Percepatan Terhadap Durasi Normal

    Untuk mengetahui prosentase percepatan terhadap durasi normal dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

    Contoh:

    Waktu normal proyek = 28 minggu

    Waktu proyek setelah dipercepat = 20 minggu

    Durasi percepatan total = (28-20) minggu = 8 minggu

    Prosentase Percepatan =

    = 32 %

    Penjadwalan Kebutuhan Tenaga Kerja dan Bahan

    Merupakan perhitungan dan penjadwalan untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja dan bahan perharinya. Kebutuhan tenaga kerja/ hari dan bahan dapat dihitung dengan cara :

    Kebutuhan tenaga kerja

    = koefisien x volume pekerjaan

    durasi

    Kebutuhan bahan

    = koefisien x volume pekerjaan

    durasi

    Kebutuhan peralatan= koefisien x volume pekerjaan

    durasi

    KESIMPULAN

    Dari hasil perhitungan Anggaran Biaya Percepatan Pembangunan Gedung Polres Kabupaten Probolinggo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Pemilihan pekerjaan yang akan dipercepat harus dilakukan dengan teliti sehingga kenaikan biaya yang ditimbulkan akibat percepatan waktu penyelesaian masih dalam batas yang dianggap ekonomis.

    2. Penambahan tenaga kerja dan jam kerja merupakan usaha untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan.

    3. Dari hasil perhitungan dan penjadwalan, pekerjaan yang dipercepat: pekerjaan tanah & urugan, pekerjaan pasangan dan plesteran, dan pekerjaan besi dan beton.

    4. Setelah pekerjaan dipercepat 3 minggu dari 23 minggu menjadi 20 minggu diperoleh kenaikan biaya sebesar Rp. 116.987.086,- atau naik 2,91% dari biaya normal, sehingga anggaran biaya percepatan adalah Rp. 4.126.078.341,61 dari anggaran biaya normal sebesar Rp. 4.009.091.255,-.

    Tabel 2: Perbandingan Biaya Waktu Normal dgn Waktu yang Dipercepat

    URAIAN

    NORMAL

    PERCEPATAN

    SELISIH

    Waktu

    23 minggu

    20 minggu

    3 minggu

    Tenaga

    23.722 orang

    28.767 orang

    5.045 orang

    Biaya

    Rp 4.009.091.255,00

    Rp 4.126.078.341,61

    Rp 116.987.086,00

    Sumber: Data Diolah

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim (2002), Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan, Bandung: Badan Standardisasi Nasional

    Soeharto, Iman (1999), Manajemen Proyek: Dari Koseptual Sampai Operasional, Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama

    Zainal (2001), Menghitung Rencana Anggaran Biaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

    Istimawan Dipohusodo (1996), Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1, Cetakan ke-1, Yogyakarta: Penerbit PT. Kanisius

    Reksohadipradjo, Sukanto (1997), Manajemen Proyek, Yogyakarta: BPFE

    Ervianto, Wufram I (2002), Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta: Penerbit Andi

    Trisnowardono, Nono (2006), Menuju Usaha Jasa Konstruksi yang Handal, Jakarta: Penerbit Abdi Tandur

    Austen, RH Neale (1994), Memanajemeni Proyek Konstruksi, Pedoman, Proses dan Prosedur, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo

    Ibrahim, Bahtiar (2003), Rencana dan Estimate Real of Cost, Jakarta: PT. Bumi Aksara

    Lock, Dennis (1990), Manajemen Proyek, Berikut Kepres 29/30 Tahun 1984, Edisi ke 3, Jakarta: Penerbit Erlangga

    Nugraha, Paulus, Ishak Natan dan R. Sutjipto (1986), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid I

    & II, Jakarta: Kartika Yudha.

    Daftar Harga Satuan Bahan

    Daftar Harga Satuan Bahan Daftar Harga Satuan Upah

    Daftar Harga Satuan Upah Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah

    Daftar Harga Satuan Bahan dan UpahDaftar Volume dan Harga Satuan Pekerjaan

    Daftar Volume dan Harga Satuan PekerjaanRekapitulasi

    Rekapitulasi

    1

    2

    3

    4

    5

    Biaya dipersingkat

    1Biaya

    2B (Titik Dipersingkat)

    3Biaya Normal

    4A (Titik Normal)

    5Waktu

    Waktu dipersingkat

    Waktu Normal

    IDENTIFIKASI

    MASALAH

    PENGUMPULAN

    DATA

    Analisa BOW dan SNI

    Daftar Harga Satuan

    Bahan dan Upah

    ANALISIS DATA

    Volume

    Pekerjaan

    Waktu Normal:

    Kebutuhan Bahan

    Jumlah Pekerja

    Anggaran Biaya

    Waktu Dipercepat:

    Kebutuhan Bahan Jumlah Pekerja

    Anggaran Biaya

    Perbandingan Antara Hasil

    Waktu Normal dgn

    Waktu yg Dipercepat

    KESIMPULAN

    DAN SARAN

    Gambar 5: Diagram Alir Penelitian

    _1177307286.unknown

    _1211790790.unknown

    _1215295495.unknown

    _1215297181.unknown

    _1212957265.unknown

    _1210012926.unknown

    _1172975756.unknown