3. lks 1 bagian konstruksi kuda kuda kayu mpl
TRANSCRIPT
Model Pembelajaran Langsung
1
LKS 1
Bagian Konstruksi kuda-kuda kayu
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Samarinda Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Studi Keahlian : Teknik Bangunan Kompetensi Keahlian : Teknik Konstruksi Kayu Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kelas / semester : XI / 3 Pertemuan : 1 Jumlah Jam : 4 x 45 menit Standar Kompetensi : Membuat Kuda-Kuda Kayu Kompetensi Dasar : Menjelaskan Prosedur Perakitan Kuda-Kuda Kayu
I. Indikator : 1. Pengertian kuda-kuda dijelaskan
2. Beban-beban yang dipikul kuda-kuda
disebutkan
3. Bagian-bagian kuda-kuda kayu disebutkan
II. Tujuan Pembelajaran :
Diperlihatkan gambar konstruksi kuda-kuda :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kuda-kuda
2. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian kuda-kuda kayu
3. Siswa dapat menyebutkan beban-beban yang dipikul kuda-kuda
4. Siswa dapat menjelaskan prosedur perakitan kuda-kuda kayu
III. Uraian Materi :
Model Pembelajaran Langsung
2
Bagian Konstruksi kuda-kuda kayu
Akibat dari bertambahnya kebutuhan manusia terhadap kayu, maka populasi
tanaman kayu semakin hari semakin berkurang. Saat ini HTI menghasilkan pohon yang
dapat tumbuh dengan cepat namun memiliki kualitas dan mutu kayu yang kurang baik.
Untuk dapat menggunakan nayu jenis ini maka diperlukan pemahaman pentingnya
merancang Kuda-Kuda berbahan dasar kayu agar dapat digunakan. Para siswa
diharapkan dapat berpikir cerdas dalam membentuk suatu rangka kuda-kuda yang tidak
hanya memiliki bentuk inovatif namun juga ringan, kuat, dan efisien.
A. ATAP Aatap merupakan bagian mahkota bangunan. Atap berfungsi sebagai bagian
dari keindahan dan pelindung bangunan dari panas dan hujan. Kemiringan untuk
genteng minimal 350 dan maksimal 650, kalau atap menggunakan seng atau aluminium
kemiringan 180 s.d 200.
Kuda-kuda bagian yang memberi bentuk pada atap bangunan. Jarak antara
kuda-kuda biasanya tidak lebih dari 3 m, kadang samapai 4 m supaya ukuran gording
dan balok hubungan tidak terlalu besar. Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari
menghitung kebutuhan bahan, membuat dan memasang konstruksi sehingga menjadi
satuan konstruksi satuan konstruksi rangka atap pada banguna. Dalam pekerjaan ini
diambil salah satu contoh konstruksi kuda-kuda bentuk atap pelana bentangan 700 cm
atau 7,00 m.
B. BAGIAN-BAGIAN ATAP
Bagian-bagian dari konstruksi atap :
1. Balok tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm
2. Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm)
3. Ander (balok vertical ditengah, ukuran 8/12 cm)
Model Pembelajaran Langsung
3
4. Kaki kuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm)
5. Skor (balok diagonal ditengah ukuran 8/12 cm)
6. Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2 x 6/12 cm)
7. Tupaian (balok klos ukuran 8/12 cm)
8. Gording pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm)
9. Nook (balok menyilang diatas kaki kuda-kuda, ukuran 8/12 cm)
10. Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm)
11. Usuk balok melintang di nook, gording, murplat, ukuran 5/7) cm
12. Reng (balok menyilang di atas usuk, ukuran 2/3 cm)
13. Reuter (papan memanjang diatas nook, ukuran 2/20 cm)
C. FUNGSI KOMPONEN KUDA-KUDA
1. Balok Datar (Balok tarik) :
Yaitu sebuah batang tarik yang berfungsi menahan gaya horizontal yang terjadi
oleh gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda, ukuran 8/12 cm
2. Balok pengunci :
Berfungsi untuk menyambung dan memperkuat sambungan balok tarik, ukuran
8/12 cm
3. Balok penggantung (Ander):
Yaitu batang tegak yang berfungsi untuk menahan lenturan yang terjadi pada balok
datar, ukuran 8/12 cm
4. Kaki kuda-kuda :
Kaki kuda-kuda ini berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan beban di atasnya.
Selain itu kaki kuda-kuda ini dibuat dengan batang miring yang menunjukan sudut
kemiringan atap, ukuran 8/12 cm
5. Balok penyokong (Skor) :
Yaitu batang yang berfungsi untuk menyokong kaki kuda-kuda agar tidak
melengkung oleh beban dari balok gording, ukuran 8/12 cm
6. Balok gapit :
Berfungsi untuk menggapit rangka kuda-kuda agar tidak melentur ke samping, agar
tidak muntir, ukuran 2x6/12 cm.
Model Pembelajaran Langsung
4
7. Tupaian :
Berfungsi sebagai perata kedudukan perletakkan gording, ukuran 8 /12 cm.
8. Gording :
Yaitu balok melintang di atas kaki kuda-kuda, menjadi tumpuan perletakan basau
atau usuk, ukuran 8/12 cm pada sisi tengah
9. Nook :
Yaitu balok melintang di atas kaki kuda-kuda, menjadi tumpuan perletakan basau
atau usuk, ukuran 8/12 cm pada sisi tengah
10. Murplat :
Yaitu balok melintang di atas kaki kuda-kuda, menjadi tumpuan perletakan basau
atau usuk, ukuran 8/12 cm pada sisi diatas dinding, atau pada sisi paling bawah
11. Usuk atau kasau :
Ukuran yang dipakai adalah 5/7 cm dan dipasang menumpu pada balok gording,
balok bubungan dan balok tembok, berfungsi sebagai tempat perletakan reng.
12. Reng :
Reng (balok menyilang di atas usuk, ukuran 2/3 cm), berfungsi sebagai tempat
perletakkan genteng atau atap jenis multiroof.
13. Bubungan genteng (Reuter) :
Ukuran yang dipakai pada umumnya adalah papan 2/20 dan dipasang pada balok
bubungan untuk menahan genting kerpus dan adukan perekatnya.
D. BEBAN KUDA-KUDA
Beban yang bekerja pada kuda dapat dikatagorikan menjadi 2 :
1. Beban sementara, artinya beban yang dipikul oleh kuda-kuda dalam kondisi
tertentu, tetapi dalam perencanaan tetap dihitung, seperti : manusia, hujan,
angin, salju jika ada.
2. Beban tetap, artinya beban yang dipikul oleh kuda-kuda dalam kondisi setiap
waktu, beban beban ini menjadi sangat pokok dalam perencanaan.
Beban tetap seperti : Semua komponen kuda-kuda sebagai beban sendiri,
jenis atap yang dipakai, rangka dan penutup plafond, dan gantungan
dibawah atap jika ada.
Model Pembelajaran Langsung
5
Gambar Komponen kuda-kuda 1
http://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/baja-ringan1.jpg
Model Pembelajaran Langsung
6
Gambar komponen kuda-kuda 2
http://1.bp.blogspot.com/
Balok tembok 6 / 12
Model Pembelajaran Langsung
7
Gambar komponen kuda-kuda 2
http://1.bp.blogspot.com/
Model Pembelajaran Langsung
8
Gambar komponen kuda-kuda 3
http://1.bp.blogspot.com/
Model Pembelajaran Langsung
9
IV. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
Diberikan gambar kuda-kuda seperti dibawah ini, siswa diminta untuk menjawab : 1. Tuliskan nama-nama komponen kuda-kuda seperti yang terlihat dalam gambar!
2. Sebutkan fungsi dari komponen tersebut !
3. Apabila komponen kuda-kuda reuter tidak terpasang, apa yang terjadi menurut anda pada saat pemasangan bubungan?
4. Sebutkan apa yang dimaksud dengan beban sementara dan berikan tiga contoh
Model Pembelajaran Langsung
10
12
22
Model Pembelajaran Langsung
11
Nama / Kelompok : ……………………………………………… Kelas : …………………..Tgl……………….
KUNCI LKS 1
Bagian Konstruksi Kuda-Kuda Kayu
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 1. Tuliskan nama-nama komponen kuda-kuda seperti yang terlihat dalam gambar!
1). Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm) 2). Tupaian (balok klos ukuran 8/12 cm) 3). Kaki kuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm) 4). Nook (balok menyilang diatas kaki kuda-kuda, ukuran 8/12 cm) 5). Reuter (papan memanjang diatas nook, ukuran 2/20 cm) 6). Ander (balok vertical ditengah, ukuran 8/12 cm) 7). Gording pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm) 8). Skor (balok diagonal ditengah ukuran 8/12 cm) 9). Reng (balok menyilang di atas usuk, ukuran 2/3 cm) 10). Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm) 11). Balok tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm 12). Usuk balok melintang di nook, gording, murplat, ukuran 5/7) cm
2. Sebutkan fungsi dari komponen tersebut !
1). Balok Datar (Balok tarik) :
Yaitu sebuah batang tarik yang berfungsi menahan gaya horizontal yang terjadi oleh gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda, ukuran 8/12 cm
2). Balok pengunci : Berfungsi untuk menyambung dan memperkuat sambungan balok tarik, ukuran 8/12 cm
3). Balok penggantung (Ander): Yaitu batang tegak yang berfungsi untuk menahan lenturan yang terjadi pada balok datar, ukuran 8/12 cm
4). Kaki kuda-kuda : Kaki kuda-kuda ini berfungsi sebagai tumpuan balok gording dan beban di atasnya. Selain itu kaki kuda-kuda ini dibuat dengan batang miring yang menunjukan sudut kemiringan atap, ukuran 8/12 cm
5). Balok penyokong (Skor) : Yaitu batang yang berfungsi untuk menyokong kaki kuda-kuda agar tidak melengkung oleh beban dari balok gording, ukuran 8/12 cm
6). Tupaian : Berfungsi sebagai perata kedudukan perletakkan gording, ukuran 8 /12 cm.
7). Gording : Yaitu balok melintang di atas kaki kuda-kuda, menjadi tumpuan perletakan basau atau usuk, ukuran 8/12 cm pada sisi tengah
Model Pembelajaran Langsung
12
8). Nook :
Yaitu balok melintang di atas kaki kuda-kuda, menjadi tumpuan perletakan basau atau usuk, ukuran 8/12 cm pada sisi tengah
9). Murplat : Yaitu balok melintang di atas kaki kuda-kuda, menjadi tumpuan perletakan basau atau usuk, ukuran 8/12 cm pada sisi diatas dinding, atau pada sisi paling bawah
10). Usuk atau kasau : Ukuran yang dipakai adalah 5/7 cm dan dipasang menumpu pada balok gording, balok bubungan dan balok tembok, berfungsi sebagai tempat perletakan reng.
11). Reng : Reng (balok menyilang di atas usuk, ukuran 2/3 cm), berfungsi sebagai tempat perletakkan genteng atau atap jenis multiroof.
12). Bubungan genteng (Reuter) : Ukuran yang dipakai pada umumnya adalah papan 2/20 dan dipasang pada balok bubungan untuk menahan genting kerpus dan adukan perekatnya.
3. Apabila komponen kuda-kuda reuter tidak terpasang, apa yang terjadi menurut anda pada saat pemasangan bubungan?
Bubungan genteng (Reuter) : Ukuran yang dipakai pada umumnya adalah papan 2/20 dan dipasang pada balok bubungan untuk menahan genting kerpus dan adukan perekatnya. Disamping itu Reuter (Jengger kerpus) dipasang lurus benang untuk memandu pemasangan bubungan agar menjadi lurus. Apabila pada saat pemasangan bubungan jengger kerpus tidak terpasang maka akan menyulitkan tukang dan hasilnya sulit mendapatkan kelurusan.
4. Sebutkan apa yang dimaksud dengan beban sementara dan berikan tiga contoh !
Beban sementara, artinya beban yang dipikul oleh kuda-kuda dalam kondisi tertentu, tetapi dalam perencanaan tetap dihitung, seperti : manusia, hujan, angin, salju jika ada.
Model Pembelajaran Langsung
13
Daftar Pustaka Mohammad Nur, 2011, Model Pengajaran Langsung, Surabaya, edisi 2, Pusat Studi Pengembangan Sains dan Matematika Judariswanto, dkk, 2005, Mendirikan Rangka Atap Sistem Kuda-Kuda, Depdiknas, Jakarta Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1977, , Ilmu Bangunan Gedung 1, Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978, , Ilmu Bangunan Gedung 2, Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta. Budi Martono, Teknik Perkayuan Jilid 1 dan 2, Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.