3. laporan kegiatan · laporan kegiatan usaha untuk meningkatkan produktivitas perusahaan terutama...

26
Universitas Kristen Petra 14 3. LAPORAN KEGIATAN Usaha untuk meningkatkan produktivitas perusahaan terutama pada unit 2 dilakukan secara kontinu. Hal ini terlihat pada departemen FA/PA2 unit 2A. Usaha peningkatan output dilakukan secara bertahap. Tahap awal menaikkan output menjadi 700 unit TV perhari (untuk TV 14”). Tahap kedua menaikkannya menjadi 1000 unit TV perhari. Kedua tahap ini sudah dilalui. Pada saat sekarang pihak perusahaan ingin menaikkan output menjadi 1200 unit TV per hari, dan 1000 unit TV (untuk TV 20” dan 21”). Langkah yang perlu dilakukan adalah dengan mengatur ulang keseimbangan lintasan produksi, melakukan pengurangan produk cacat (untuk mengurangi loss time). Selama jangka waktu 2 bulan dilakukan pengamatan dan pengukuran waktu untuk masing-masing elemen operasi dalam perakitan televisi. Selama 1 bulan dilakukan pengaturan ulang (untuk penempatan dan pembagian operator). 3.1 Keseimbangan Lintasan Metode keseimbangan lintasan (line balancing) sangat sesuai diterapkan pada lini produksi yang bersifat perakitan. Metode ini digunakan untuk melakukan pengaturan pekerjaan pada masing-masing stasiun kerja. Pengaturan bisa dilakukan dengan tersedianya waktu dari masing-masing operasi perakitan dalam membuat sebuah televisi. Unit 2A memproduksi berbagai macam tipe TV. Tipe tersebut dibedakan berdasarkan ukuran, warna, model, asal suplier. Dalam departemen FA/PA2 faktor ukuranlah yang bisa dijadikan penggolongan adalah tingkat kerumitan dan berat TV. Pada dasarnya untuk TV yang sama ukurannya hampir sama dalam proses perakitannya (ada beberapa model mempunyai elemen operasi leibh banyak karena adanya tambahan beberapa aksesoris). Ukuran TV yang diproduksi adalah 14”, 20”, 21”, 29”. Model TV yang diambil untuk perhitungan adalah model IC-14M80 dan AC-2067N. Model ini dipilih

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Universitas Kristen Petra

    14

    3. LAPORAN KEGIATAN

    Usaha untuk meningkatkan produktivitas perusahaan terutama pada unit 2

    dilakukan secara kontinu. Hal ini terlihat pada departemen FA/PA2 unit 2A.

    Usaha peningkatan output dilakukan secara bertahap. Tahap awal menaikkan

    output menjadi 700 unit TV perhari (untuk TV 14”). Tahap kedua menaikkannya

    menjadi 1000 unit TV perhari. Kedua tahap ini sudah dilalui. Pada saat sekarang

    pihak perusahaan ingin menaikkan output menjadi 1200 unit TV per hari, dan

    1000 unit TV (untuk TV 20” dan 21”). Langkah yang perlu dilakukan adalah

    dengan mengatur ulang keseimbangan lintasan produksi, melakukan pengurangan

    produk cacat (untuk mengurangi loss time).

    Selama jangka waktu 2 bulan dilakukan pengamatan dan pengukuran

    waktu untuk masing-masing elemen operasi dalam perakitan televisi. Selama 1

    bulan dilakukan pengaturan ulang (untuk penempatan dan pembagian operator).

    3.1 Keseimbangan Lintasan

    Metode keseimbangan lintasan (line balancing) sangat sesuai diterapkan

    pada lini produksi yang bersifat perakitan. Metode ini digunakan untuk

    melakukan pengaturan pekerjaan pada masing-masing stasiun kerja.

    Pengaturan bisa dilakukan dengan tersedianya waktu dari masing-masing

    operasi perakitan dalam membuat sebuah televisi.

    Unit 2A memproduksi berbagai macam tipe TV. Tipe tersebut dibedakan

    berdasarkan ukuran, warna, model, asal suplier. Dalam departemen FA/PA2

    faktor ukuranlah yang bisa dijadikan penggolongan adalah tingkat kerumitan

    dan berat TV. Pada dasarnya untuk TV yang sama ukurannya hampir sama

    dalam proses perakitannya (ada beberapa model mempunyai elemen operasi

    leibh banyak karena adanya tambahan beberapa aksesoris). Ukuran TV yang

    diproduksi adalah 14”, 20”, 21”, 29”. Model TV yang diambil untuk

    perhitungan adalah model IC-14M80 dan AC-2067N. Model ini dipilih

    http://digilib.petra.ac.id/help.htmlhttp://digilib.petra.ac.id/index.htmlhttp://www.petra.ac.id

  • Universitas Kristen Petra

    15

    karena mempunyai banyak aksesoris dan jumlah produksi untuk model ini

    juga banyak.

    Langkah pertama yang dilakukan dalam keseimbangan lintasan adalah

    dengan melakukan pengukuran waktu baku untuk setiap elemen operasi

    dengan menggunakan metode jam henti. Jumlah pengukuran awal adalah 30

    data untuk masing-masing elemen. Dari data pengukuran jam henti ini akan

    didapat data waktu baku untuk masing-masing elemen operasi yang

    digunakan untuk melakukan pengaturan pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun

    kerja. Dalam gambaran umum langkah-langkah untuk melakukan

    keseimbangan lintasan sebagai berikut :

    Gambar 3.1 Langkah-langkah Perhitungan Line Balancing

    Langkah awal : Mendefinisikan setiap elemen kerja perakitan TV

    Langkah pengamatan dan pengukuran : - melakukan pengukuran waktu kerja dengan metode jam henti - menetapkan performance rating dari tiap-tiap pekerjaan

    Uji : - kenormalan data - kecukupan data - keseragaman data

    Menghitung: - waktu normal - waktu baku

    Membuat Presedence Diagram

    Membagi pekerjaan ke dalam stasiun kerja

  • Universitas Kristen Petra

    16

    Gambaran umum dari urut-urutan pekerjaan yang ada departemen FA/PA2 :

    a. FA2 (Final Assembling 2)

    Bagian ini merupakan bagian perakitan akhir dari TV, dimana dilakukan

    perakitan kabinet dengan tabung CRT, perakitan dengan PCB, perakitan

    speaker, perakitan socket, serta berbagai macam penancapan kabel. Jumlah

    stasiun kerja saat ini adalah 23 stasiun kerja dengan jumlah pekerja adalah 26

    orang. Jumlah stasiun kerja tidak tetap tergantung dari tingkat kerumitan dan

    waktu pengerjaan perakitan. Pemahaman proses pengerjaan perakitan secara

    detail dapat dilihat pada Peta Proses Operasi (Lampiran 1).

    Berikut adalah stasiun kerja yang ada di FA2 :

    1. persiapan kabinet

    pada stasiun ini operator mengambil kabinet serta mengeluarkannya dari

    karton boks. Operator juga memeriksa kabinet yang akan dipakai, jika

    terjadi cacat dilakukan pencatatan dan menyimpannya kembali (untuk di

    kembalikan).

    2. pasang saranet dan logo

    pada stasiun ini operator memasang saranet (penutup speaker depan) dan

    logo Akari (jika ada).

    3. pasang power, AV, rel PCB

    pada stasiun ini operator merakit tombol power, AV depan, rel PCB

    4. bending saranet

    pada bagian operator membengkokan kaki-kaki saranet pada kabinet

    sehingga saranet melekat pada kabinet.

    5. screw AV, pasang lensa, solder logo

    operator menscrew (dengan menggunakan driver), memasang lensa LED,

    dan mensolder logo Akari.

    6. screw tombol channel, lem screw boss

    pada stasiun ini operator menscrew tombol channel dan melem screw

    boss.

    7. hotmelt tombol power dan memasang busa

  • Universitas Kristen Petra

    17

    pada stasiun ini operator mengelem tombol power yang sudah dirakit

    dengan kebinet, kemudian membalikkan kabinet dan diletakkan di atas

    busa.

    8. rakit CRT, pasang ring karet

    operator memasang tabung CRT pada kabinet memberi ring karet pada

    lubang tempat baut

    9. pasang baut dan tali pengikat

    pada stasiun ini operator memasang baut (yang telah diberi tali pengikat)

    sebanyak 4 buah.

    10. screw baut CRT

    di stasiun ini operator menscrew baut serta melepas busa dari kabinet

    11. pasang kabel degaussing coil

    pada stasiun ini operator memasang dan mengikat kabel degaussing coil,

    12. pasang speaker bagian kiri

    operator merakit speaker bagian kiri beserta menscrew baut di speaker

    pada kabinet.

    13. pasang speaker kanan

    speaker sisi kanan dirakit pada kabinet di stasiun ini,

    14. pasang deflection yoke dan magnet

    pada bagian ini operator merakit deflection yoke dan magnet kemudian

    mengeratkan dengan screw driver.

    15. pasang PCB

    operator merakit PCB pada kabinet serta memasang konektor degaussing

    coil, konektor speaker pada PCB.

    16. pasang kabel AC Cord, kabel anoda

    pada stasiun ini operator menancapkan kabel AC Cord (kabel stop-kontak)

    pada palet serta menancakan kabel anode pada CRT.

    17. pasang socket, penalian

    operator menancapkan socket pada deflection yoke serta menalikan kabel

    speaker.

  • Universitas Kristen Petra

    18

    18. pasang konektor deflection yoke, AV, kabel ground, dan penalian pada

    stasiun ini operator merakit konektor deflection yoke, AV, kabel ground

    serta menalikan kabel anoda.

    19. inspek dan purity

    di bagian ini dilakukan inspeksi sebelum keluar dari FA2 menuju ke

    Aging. Selain itu juga melakukan purity (mengeratkan deflection yoke dan

    menset gambar agar tidak belang).

    20. persiapan CRT

    pada bagian ini operator menyiapkan CRT yang akan dirakit ke kabinet.

    CRT dari bungkus diangkat ke meja persiapan untuk diberi kabel ground

    dan selotip.

    21. persiapan speaker

    pada bagian ini operator memasang dan mensolder kabel konektor ke

    speaker dengan sebelumnya mengeluarkan speaker dari karton boks.

    22. persiapan deflection yoke

    di bagian ini operator memasang kabel konektor serta mensolder kabel

    konektor pada deflection yoke.

    23. persiapan PCB

    pada bagian ini operator memotong tepi-tepi PCB serta menambahkan

    beberapa aksesoris yang diperlukan.

    24. repairman

    tugas operator di bagian ini adalah memperbaiki TV yang cacat untuk

    kemudian dinaikkan kembali ke konveyor.

    b. PA2 (Packing Assembling)

    Bagian ini merupakan bagian akhir dari keseluruhan proses TV. Kegiatan yang

    dilakukan di bagian ini sebagian besar merupakan kegiatan setting (adjust). TV

    di set hingga sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sebagian besar

    menggunakan remote. Pengesetan yang dilakukan antara lain adalah

    convergen, vertikal, horisontal, B+. Selain pengesetan akhir pada bagian ini

    kabinet ditutup dengan backover kemudian dilakukan inspeksi akhir dan

    pengepakan. Bagian ini dibagi menjadi 22 stasiun kerja dengan jumlah total

  • Universitas Kristen Petra

    19

    operator adalah 24 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada Peta Proses Operasi

    pada Lampiran 2. Berikut adalah stasiun kerja yang ada sekarang :

    1. adjust AGC, B+

    pada stasiun ini operator menset medan magnet agar sesuai dengan standar,

    serta menset gambar.

    2. adjust white balance

    operator menset komposisi warna putih pada televisi hingga sesuai dengan

    standar.

    3. adjust convergen

    di sini dilakukan pengesetan convergen (warna tidak pecah), serta memberi

    karet (wedge) agar yoke tidak bergeser.

    4. cek video

    dilakukan pengecekan video serta tombol AV belakang. Jika ada yang

    rusak TV diturunkan dari konveyor.

    5. set vertikal

    operator pada stasiun ini menset vertikal gambar agar sesuai ukuran

    standar.

    6. set horisontal

    sama dengan pada stasiun sebelumnya, tapi di sini yang dilakukan

    pengesetan adalah horisontal.

    7. pasang backover

    pada stasiun ini operator memasang backover pada kabinet, juga memberi

    penahan pada kabel AC Cord agar tidak terlepas.

    8. screw backover

    backover yang telah dirakit dengan kabinet di beri baut di sini serta

    dieratkan dengan menggunakan screw driver.

    9. cek AV depan, knop

    operator melakukan inspek untuk tombol-tombol bagian depan, juga AV

    bagian depan.

    10. inspek akhir

    di stasiun ini dilakukan inspeksi akhti meliputi gambar, audio out, shock

    tes.

  • Universitas Kristen Petra

    20

    11. cleaning depan, pasang stiker dan isolasi

    operator pada bagian ini membersihkan TV bagian depan serta kabinet

    pada bagian depan, selain itu juga memasang stiker dan isolasi.

    12. cleaning belakang, pasang label, aksesoris

    di bagian ini operator membersihkan bagian belakang dari TV, juga

    memasang laber barcode.

    13. packing robot

    dalam bagian ini TV yang sudah jadi dimasukkan ke dalam karton boks,

    kegiatan packing ini menggunakan robot sebagai mesin packing.

    14. pasang foam sheet, cushion

    TV yang telah dimasukkan ke dalam karton boks diberi foam sheet, cushion

    atas.

    15. pasang selotip pada karton boks

    setelah diberi pelindung, karton boks ditutup dan diberi selotip agar

    tertutup rapat, dalam stasiun ini juga menempelkan barcode pada karton

    boks.

    16. meletakkan TV di palet kayu

    pada tahap ini operator menyusun TV yang telah dikemas ke atas palet

    kayu. Satu palet untuk TV 14” berisi 25-30 unit, untuk TV 20” dan 21”

    berisi 16-20 unit. Setelah 1 palet penuh operator menariknya untuk

    diletakkan pada tempat penyimpanan sementara.

    17. persiapan karton boks

    pada stasiun ini operator menata karton boks, cushion bawah (diletakkan

    pada karton boks), serta mengambil cushion atas untuk diberikan pada

    stasiun yang memasangnya.

    18. pasang no garansi

    operator memasang no barcode pada buku garansi, menstempel buku

    garansi.

    19. penggabungan buku garansi, remote

    pada stasiun ini buku garansi, remote TV, antena (jika ada), buku manual

    dikumpulkan dalam 1 plastik oleh operator.

  • Universitas Kristen Petra

    21

    20. persiapan backover

    pada bagian ini operator mengambil backover dari gudang belakang,

    mengeluarkan backover dari karton boks, menempel label pada backover,

    pasang rel PCB (jika ada), setelah itu merapikan karton boks yang telah

    kosong.

    21. reparasi depan

    operator mereparasi TV yang tidak lolos inspeksi pada stasiun kerja awal

    sebelum stasiun pemasangan backover (seperti pada stasiun no 1, 2, 3, 4, 5,

    dan 6)

    22. reparasi belakang

    operator memperbaiki TV yang tidak lolos inspeksi pada bagian akhir.

    Pembagian pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja (dengan

    menggunakan line balancing) membutuhkan waktu baku tiap operasi pekerjaan

    sebagai pengukur, presedence diagram sebagai panduan.

    3.1.1. TV 14 inch

    Model TV yang dipergunakan dalam perhitungan adalah model

    IC-14M80, operasi yang dibutuhkan dalam mengerjakan TV jenis ini adalah 50

    buah operasi pada bagian FA2 (daftar operasi dapat dilihat pada Lampiran 3) dan

    52 buah operasi pada bagian PA2 (daftar operasi dapat dilihat pada Lampiran 4).

    3.1.1.1. Uji kenormalan data

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov

    Smirnov, dengan hipotesa awal sebagai berikut :

    Ho : data berdistribusi normal

    H1 : data tidak berdistribusi normal

    Jika Pvalue > α berarti gagal tolak Ho, sehingga data berdistribusi

    normal.

    Dengan α = 0.1, untuk elemen kerja Pengambilan kabinet dari karton

    boks:

  • Universitas Kristen Petra

    22

    Grafik 3.2 Uji Kenormalan Data TV 14 inch

    Pengambilan kabinet dari karton boks

    Dari hasil pengujian ternyata Pvalue > 0.1, berarti gagal tolak Ho

    sehingga data berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya untuk

    departemen FA2 bisa dilihat pada Lampiran 7.

    3.1.1.2 Uji kecukupan data

    Untuk elemen Pengambilan kabinet dari karton boks:

    N’ = 14.90

    Karena N > N’ maka data cukup. Perhitungan kecukupan data TV 14 inch

    departemen FA2 selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 7.

    3.1.1.3 Uji keseragaman data

    Untuk operasi pengambilan kabinet dari karton boks :

    BKA = 12.84 + 1.65 X 3.06 = 17.89

    BKB = 12.84 – 1.65 X 3.06 = 7.80

    Data waktu elemen kerja pengambilan kabinet dari karton boks dapat

    dilihat pada Tabel 3.1.

    Approximate P-Value > 0.15D+: 0.086 D-: 0.111 D : 0.111

    Kolmogorov-Smirnov Normality Test

    N: 30StDev: 3.05643Average: 12.8447

    17127

    8.75

    357

    0.10000

    .999

    .99

    .95

    .80

    .50

    .20

    .05

    .01

    .001

    Prob

    abilit

    y

    C1

    ( ) ( )( )

    /'

    222

    −=

    ∑∑∑

    xxxNsk

    N

  • Universitas Kristen Petra

    23

    Tabel 3.1 Data Waktu Pengambilan Kabinet dari Karton Boks

    TV 14 Inch

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 11.75 15.77 7.09 17.42 15.29 13.88 15.77 14.17 11.88 14.43 8.36 17.21 8.92 11.89 8.02

    16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 11.15 10.15 15.57 13.31 10.87 11.53 17.40 12.45 15.22 8.34 17.11 13.00 9.16 13.05 15.18

    Data waktu dari operasi pengambilan kabinet dari karton boks tidak ada

    yang melebihi BKA dan kurang dari BKB sehingga data dapat dikatakan

    seragam. Data waktu untuk tiap elemen kerja dan perhitungan uji

    keseragaman data untuk departemen FA2 selengkapnya dapat dilihat

    pada Lampiran 7.

    3.1.1.4. Perhitungan waktu baku (Wb)

    Data waktu yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan

    harus diolah dahulu sebelum dipakai untuk proses perhitungan line

    balancing. Agar data waktu menjadi normal perlu di tambahkan

    performance rating. Berikut perhitungan performance rating untuk

    elemen Pengambilan kabinet dari karton boks :

    Skill = Average = D = 0.00

    Effort = Fair = E1 = -0.04

    Condition = Average = D = 0.00

    Consistency = Fair = E = -0.02

    Performance Rating = 1 – 0.06 = 0.94

    Waktu Normal = w x PR

    = 12.84 x 0.94

    = 12.07 detik

    Agar bisa menjadi waktu baku ditambahkan allowance pada masing-

    masing elemen kerja.Allowance yang digunakan untuk TV 14 inch

    sebesar 10 %. Pada pekerjaan-pekerjaan yang berat seperti pengangkatan

    CRT ditambahkan allowance kelelahan (fatique allowance) sebesar 2 %.

  • Universitas Kristen Petra

    24

    Berikut adalah perhitungan waktu baku untuk elemen Pengambilan

    kabinet dari karton boks:

    Allowance sebesar 12 %

    Wb = 13.72 detik

    Perhitungan waktu baku selengkapnya untuk TV 14 inch departemen

    FA2 dapat dilihat pada Lampiran 7. Sedang perhitungan uji kenormalan,

    uji keseragaman, uji kecukupan data dan waktu baku departemen PA2

    selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

    3.1.1.5. Perhitungan keseimbangan lintasan dengan metode Hegelson Birnie

    Komponen-komponen yang harus ada dalam melakukan

    perhitungan ini adalah Ws (tact time), presedence diagram,Wb. Ws (tact

    time) merupakan batas waktu maksimal dalam sebuah stasiun kerja. Target

    yang ditetapkan bisa tercapai kalau waktu kerja dalam masing-masing

    stasiun kerja tidak melebihi Ws. Cara mendapatkan Ws adalah dengan

    mambagi jumlah jam kerja perhari dengan target yang diinginkan dalam 1

    hari. Target untuk TV 14 inch 1200 unit perhari, sedang waktu kerja dalam

    1 hari 455 menit.

    Ws = 455 : 1200 = 0.379 menit

    = 22.75 detik

    Ws yang akan dipakai adalah sebesar 20 detik, karena untuk perpindahan

    dari 1 stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain dibutuhkan transportasi

    (dengan konveyor) selama 2 detik.

    Presedence diagram merupakan diagram ketergantungan antar

    operasi. Pembagian operasi ke dalam stasiun kerja tidak boleh melanggar

    diagram ini. Untuk presedence diagram TV IC-14M80 untuk FA2 dapat

    dilihat pada Lampiran 11 sedang untuk PA2 selengkapnya dapat dilihat

    pada Lampiran 12.

    %%100

    %100allowance

    WnxWb−

    =

    %12%100

    %10007.12−

    = xWb

  • Universitas Kristen Petra

    25

    • Perhitungan bobot posisi

    Untuk elemen Pengambilan kabinet dari karton boks :

    Bobot posisi = O50 + O49 + O48 + O47 + O46 + O44 + O43 + O38 +

    O34 + O15 + O14 + O13 + O11 + O10 + O9 + O7 +

    O3 + O1

    = 142.19

    • Mengurutkan operasi dari bobot posisi terbesar ke bobot posisi

    terkecil. Berikut adalah urutan bobot posisi dari FA2 model IC-14M80.

    Tabel 3.2 Pengurutan Bobot Posisi untuk BagianFA2

    Model IC-14M80 Bobot Waktu(dt) Wb Bobot Waktu(dt) Wb 142.19 O1 13.72 62.89 O34 7.21 128.47 O2 5.72 60.72 O23 16.44 127.60 O5 6.20 55.67 O38 8.21 127.48 O4 6.08 49.68 O27 7.60 126.24 O3 5.34 47.47 O43 4.10 122.75 O8 9.71 44.28 O24 10.55 121.40 O6 8.35 43.37 O44 13.60 120.90 O7 7.85 42.07 O36 4.61 120.70 O16 2.19 41.32 O41 3.85 118.51 O17 8.05 37.47 O42 7.70 117.00 O18 6.54 35.26 O31 16.95 113.04 O9 2.58 33.73 O25 2.73 110.46 O10 3.04 32.91 O30 14.60 109.71 O12 10.09 31.00 O28 7.52 107.42 O11 7.81 29.76 O45 15.41 99.62 O13 18.49 24.06 O40 9.71 82.35 O32 7.79 23.48 O29 4.18 81.13 O14 10.34 19.31 O39 4.96 75.29 O19 1.60 18.51 O37 4.16 74.57 O33 11.68 18.32 O35 3.97 73.69 O20 4.45 14.35 O46 1.37 70.78 O15 7.14 12.98 O47 3.19 69.23 O21 2.70 9.79 O48 3.39 66.53 O22 2.88 6.39 O49 3.23 63.65 O26 13.97 3.17 O50 3.17

    Perhitungan bobot posisi departemen PA2 selengkapnya dapat dilihat pada

    Lampiran 15

    • Pembagian operasi-operasi ke dalam stasiun kerja

  • Universitas Kristen Petra

    26

    Tabel 3.3 Pembagian Elemen Kerja FA2 Model IC-14M80

    ke dalam Stasiun Kerja

    Waktu (detik) Jumlah Stasiun Kerja

    Operasi Wb Ws (tact time)

    Jumlah waktu

    Operator

    1 O1 13.72 20 13.72 1 2 O2 5.72 20 18 1 O4 6.08 O5 6.2

    3 O6 8.35 20 18.06 1 O8 9.71

    4 O3 5.34 20 15.77 1 O7 7.85 O9 2.58

    5 O10 3.04 20 10.85 1 O11 7.81

    6 O12 10.09 20 28.58 2 O13 18.49

    7 O14 10.34 20 17.48 1 O15 7.14

    8 O16 2.19 20 16.78 2 O17 8.05 O18 6.54

    9 O19 3.2 20 34.35 2 O20 8.9 O21 5.4 O22 2.88 O26 13.97

    10 O23 16.44 20 29.72 2 O24 10.55 O25 2.73

    11 O27 7.6 20 19.3 1 O28 7.52 O29 4.18

    12 O30 14.6 20 14.6 1 13 O31 16.95 20 16.95 1 14 O32 7.79 20 19.47 1 O33 11.68

    15 O34 7.21 20 15.79 1 O35 3.97 O36 4.61

    16 O37 4.16 20 18.83 1 O39 4.96 O40 9.71

  • Universitas Kristen Petra

    27

    17 O38 8.21 20 19.76 1 O41 3.85 O42 7.7

    18 O43 4.1 20 17.7 1 O44 13.6

    19 O45 15.41 20 15.41 1 20 O46 1.37 20 14.35 1 O47 3.19 O48 3.39 O49 3.23 O50 3.17

    JUMLAH 375.47 24

    Elemen kerja FA2 model IC-14M80 dibagi menjadi 20 buah stasiun

    kerja dengan jumlah operator keseluruhan sebanyak 24 orang (dalam

    lintasan produksi). Untuk stasiun kerja 8 dibutuhkan 2 orang karena

    pekerjaan yang dilakukan berat (melakukan persiapan tabung CRT)

    dan bisa mengakibatkan operator cepat lelah. Dengan 1 orang operator

    bagian reparasi maka total jumlah pekerja dari FA2 adalah 25 orang.

    • Perhitungan efisiensi lintasan

    Efisiensi lintasan total = jumlah waktu stasiun kerja x 100%

    jumlah stasiun kerja x waktu siklus

    = 76.4 %

    Pembagian stasiun kerja pada departemen PA2 dapat dilihat pada

    Lampiran 17.

    3.1.2. TV 20 Inch

    Model televisi 20 inch yang digunakan dalam perhitungan adalah model

    AC-2067N. Model ini mempunyai 56 buah operasi kerja pada bagian FA2

    (daftar operasi kerja departemen FA2 TV model AC-2067N selengkapnya

    dapat dilihat pada Lampiran 5) dan 53 buah operasi kerja pada bagian PA2

    (daftar operasi kerja departemen PA2 TV model AC-2067N selengkapnya

    dapat dilihat pada Lampiran 6).

  • Universitas Kristen Petra

    28

    3.1.2.1.Uji kenormalan data

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov

    Smirnov, dengan hipotesa awal sebagai berikut :

    Ho : data berdistribusi normal

    H1 : data tidak berdistribusi normal

    Jika Pvalue > α berarti gagal tolak Ho, sehingga data berdistribusi

    normal.

    Dengan α = 0.1, untuk elemen kerja Pengambilan kabinet dari karton

    boks :

    Grafik 3.3 Uji Kenormalan Data TV 20 Inch

    Pengambilan Kabinet dari Karton Boks

    Dari hasil pengujian ternyata Pvalue > 0.1 maka gagal tolak Ho. Dari

    hasil pengujian bisa dikatakan data normal. Perhitungan pada departemen

    FA2 selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 9.

    3.1.2.2. Uji kecukupan data

    Untuk elemen Pengambilan kabinet dari karton boks:

    N’ = 10.16

    Average: 18.5807StDev: 3.64999N: 30

    Kolmogorov-Smirnov Normality TestD+: 0.120 D-: 0.084 D : 0.120

    Approximate P-Value > 0.15

    15 20 25

    13.6

    794

    0.10000

    .001

    .01

    .05

    .20

    .50

    .80

    .95

    .99

    .999

    Prob

    abilit

    y

    C1

    ( ) ( )( )

    /'

    222

    −=

    ∑∑∑

    xxxNsk

    N

  • Universitas Kristen Petra

    29

    Karena N > N’ maka data cukup. Perhitungan kecukupan data TV 20 inch

    pada departemen FA2 selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 9.

    3.1.2.3. Uji keseragaman data

    Untuk operasi Pengambilan kabinet dari karton boks :

    BKA = 18.58 + 1.65 X 3.65 = 24.60

    BKB = 18.58 – 1.65 X 3.65 = 12.56

    Data waktu elemen kerja pengambilan kabinet dari karton boks dapat

    dilihat pada Tabel 3.4.

    Tabel 3.4 Data Waktu Pengambilan Kabinet dari Karton Boks

    TV 20 Inch 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    13.1 17.3 15.3 17 22.4 23.7 24.6 24 16.3 16.5 17.8 17.4 20.2 23.3 19.3

    16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 21.8 21 12.8 20.3 18.7 19.5 17.3 16.6 17.5 22.8 24.3 16.3 12.6 15.2 12.7

    Data waktu operasi Pengambilan kabinet dari karton boks tidak ada yang

    melebihi batas atas (BKA) dan tidak ada yang kurang dari batas bawah

    (BKB) sehingga data dikatakan seragam. Data operasi kerja dan

    perhitungan uji keseragaman data pada departemen FA2 selengkapnya bisa

    dilihat pada Lampiran 9.

    3.1.2.4. Perhitungan waktu baku (Wb)

    Berikut perhitungan performance rating untuk elemen Pengambilan

    kabinet dari karton boks TV 20 inch:

    Skill = Average = D = 0.00

    Effort = Fair = E1 = -0.04

    Condition = Average = D = 0.00

    Consistency = Fair = E = -0.02

    Performance Rating = 1 – 0.06 = 0.94

    Waktu Normal = w x PR

    = 18.58 x 0.94

    = 17.47 detik

  • Universitas Kristen Petra

    30

    Agar bisa menjadi waktu baku ditambahkan allowance pada masing-

    masing elemen kerja. Allowance untuk TV 20 inch lebih besar dari pada

    TV 14 inch. Faktor kelelahan (fatique allowance) ditambahkan. Berikut

    perhitungan untuk elemen Pengambilan kabinet dari karton boks :

    Wb = 20.31 detik

    Perhitungan waktu baku untuk TV 20 inch departemen FA2

    selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. Sedang untuk perhitungan

    uji kenormalan data, uji kecukupan data, uji keseragaman data TV 20

    inch departemen PA2 dapat dilihat pada Lampiran 10.

    3.1.2.5. Perhitungan keseimbangan lintasan dengan metode Hegelson Birnie

    Target untuk TV 20 inch 1000 unit perhari, sedang waktu kerja

    dalam 1 hari 455 menit.

    Ws = 455 : 1000 = 0.455 menit

    = 27.3 detik

    Ws yang akan dipakai adalah sebesar 25 detik, karena untuk perpindahan

    dari 1 stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain dibutuhkan transportasi

    (dengan konveyor) selama 2 detik. Untuk presedence diagram TV AC-

    2067N departemen FA2 dapat dilihat pada Lampiran 13 sedangkan untuk

    departemen PA2 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14.

    • Perhitungan bobot posisi

    Untuk elemen Pengambilan kabinet dari karton boks :

    Bobot posisi = O56 + O55 + O54 + O53 + O52 + O49 + O43 + O34 +

    O33 + O22 + O21 + O20 + O18 + O17 + O16 + O8 +

    O3 + O1

    = 158.85

    %%100

    %100allowance

    WnxWb−

    =

    %14%100

    %10047.17−

    = xWb

  • Universitas Kristen Petra

    31

    • Mengurutkan operasi dari bobot posisi terbesar ke bobot posisi

    terkecil. Berikut adalah urutan bobot posisi dari FA2 model AC-

    2067N.

    Tabel 3.5 Pengurutan Bobot Posisi Bagian FA2

    Model AC-2067N

    Bobot Operasi Wb Bobot Operasi Wb 158.85 O1 20.31 66.91 O29 3.37 138.54 O3 16.66 64.74 O39 6.01 125.38 O13 7.19 63.97 O30 16.81 123.79 O6 5.61 63.54 O33 16.69 123.57 O4 16.59 58.73 O40 11.93 122.29 O9 4.99 47.16 O31 10.89 121.88 O8 14.90 46.85 O34 15.66 118.18 O14 11.20 46.80 O41 9.08 117.47 O7 10.49 37.72 O45 9.09 117.29 O10 10.31 37.10 O37 19.55 115.15 O11 4.66 36.27 O32 2.84 114.42 O5 4.10 35.66 O38 18.11 112.17 O23 2.28 33.43 O35 7.94 110.49 O12 3.51 31.55 O48 4.24 110.32 O15 3.34 31.19 O43 3.88 109.90 O24 8.25 28.64 O50 4.51 109.77 O2 2.79 27.31 O49 12.73 108.33 O25 6.69 25.49 O36 4.57 106.98 O16 5.34 24.15 O47 9.57 106.14 O19 16.20 24.12 O51 9.55 101.65 O17 4.82 20.91 O46 6.34 96.83 O18 6.89 19.29 O44 4.72 89.93 O20 8.12 17.55 O42 2.97 81.82 O21 13.41 14.58 O52 1.40 75.94 O26 1.65 13.18 O53 3.15 74.28 O27 4.60 10.04 O54 3.46 69.68 O28 2.77 6.57 O55 3.34 68.41 O22 4.87 3.23 O56 3.23

    Perhitungan bobot posisi departemen PA2 selengkapnya dapat dilihat pada

    Lampiran 16.

    • Pembagian operasi-operasi ke dalam stasiun kerja

  • Universitas Kristen Petra

    32

    Tabel 3.6 Pembagian Elemen Kerja FA2 Model AC-2067N

    ke dalam Stasiun Kerja

    Waktu (detik) Jumlah Stasiun Kerja Operasi Wb Ws (tact

    time) Jumlah waktu

    Operator

    1 O1 20.131 25.3 20.131 1 2 O2 2.79 25.3 25.06 1 O3 16.66 O6 5.61 3 O4 16.59 25.3 23.78 1 O13 7.19 4 O8 14.9 25.3 24.55 1 O11 4.66 O9 4.99 5 O5 4.1 25.3 24.9 1 O7 10.49 O10 10.31 6 O12 3.51 25.3 23.39 1 O14 11.2 O15 3.34 O16 5.34 7 O17 4.82 25.3 11.71 1 O18 6.89 8 O19 16.2 25.3 24.32 1 O20 8.12 9 O21 13.41 25.3 18.28 1 O22 4.87

    10 O23 2.28 25.3 17.22 2 O24 8.25 O25 6.69

    11 O26 3.3 25.3 21.41 1 O27 9.2 O28 5.54 O29 3.37

    12 O30 16.81 25.3 30.54 2 O31 10.89 O32 2.84

    13 O34 15.66 25.3 23.6 1 O35 7.94

    14 O33 16.69 25.3 21.26 1 O36 4.57

    15 O37 19.55 25.3 19.55 1 16 O38 18.11 25.3 18.11 1 17 O39 6.01 25.3 17.94 1

  • Universitas Kristen Petra

    33

    O40 11.93 18 O41 9.08 25.3 15.93 1 O42 2.97 O43 3.88

    19 O44 4.72 25.3 24.39 1 O45 9.09 O46 6.34 O48 4.24

    20 O47 9.57 25.3 22.3 1 O49 12.73

    21 O50 4.51 25.3 14.06 1 O51 9.55

    22 O52 1.4 25.3 14.58 1 O53 3.15 O54 3.46 O55 3.34 O56 3.23

    JUMLAH 457.011 24

    Elemen kerja FA2 model AC-2067N dibagi menjadi 22 buah stasiun

    kerja dengan jumlah operator keseluruhan sebanyak 24 orang (dalam

    lintasan produksi). Untuk stasiun kerja 10 dibutuhkan 2 orang karena

    pekerjaan yang dilakukan berat (melakukan persiapan tabung CRT)

    dan bisa mengakibatkan operator cepat lelah. Dengan 1 orang operator

    bagian reparasi maka total jumlah pekerja dari FA2 adalah 25 orang.

    • Perhitungan efisiensi lintasan

    Efisiensi lintasan total = jumlah waktu stasiun kerja x 100%

    jumlah stasiun kerja x waktu siklus

    = 78.5 %

    Pembagian stasiun kerja pada departemen PA2 dapat dilihat pada

    Lampiran 18.

    3.2 Perhitungan Sampling Kerja

    Perhitungan ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar persentase

    kegiatan operator pada masing-masing stasiun yang produktif dan tidak

    produktif. Dengan melakukan pengurangan kegiatan non produktif bisa

    menaikkan produktivitas. Pengamatan dilakukan pada masing-masing

  • Universitas Kristen Petra

    34

    operator stasiun kerja selama 4 hari dan secara acak. Contoh perhitungan

    waktu pengamatan pada Operator perakitan AV pada hari ke-1 :

    - Lama pengamatan dalam 1 hari = 455 menit (1 hari kerja)

    - 455 dibagi 100 menjadi 4.55 (ini merupakan satuan waktu pengamatan)

    - Dengan mengalikan satuan waktu pengamatan dengan bilangan random

    (diambil dari tabel bilangan random) akan diketahui waktu pengamatan.

    Contoh : bilangan random 14, waktu mulai kerja pukul 07.55

    Waktu pengamatan = 07.55 + (4.55 menit x 14)

    = 09.03

    Jadi waktu pengamatan pertama untuk stasiun perakitan AV

    adalah pukul 09.03

    Hasil pengamatan pada bagian FA2 dan PA2 untuk masing-masing

    operator stasiun kerja dapat dilihat pada Lampiran 19. Selanjutnya dibuat

    presentase untuk kegiatan produktif dan dilakukan uji kenormalan,

    kecukupan, keseragaman data.

    3.2.1. Uji kenormalan data

    Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov

    Smirnov, dengan hipotesa awal sebagai berikut :

    Ho : data berdistribusi normal

    H1 : data tidak berdistribusi normal

    Jika Pvalue > α berarti gagal tolak Ho, sehingga data berdistribusi

    normal.Dengan α = 0.1, stasiun kerja Perakitan AV :

    Grafik 3.4 Uji Kenormalan Data (Sampling Kerja)

    Stasiun Perakitan AV

    A p p r o x im a t e P - V a lu e > 0 . 1 5D + : 0 . 1 6 2 D - : 0 . 2 1 4 D : 0 . 2 1 4

    K o lm o g o r o v - S m ir n o v N o r m a l i t y T e s t

    N : 4S t D e v : 0 . 0 5 5 6 7 7 6A v e r a g e : 0 . 8 7 5

    0 . 9 00 . 8 50 . 8 0

    0.79

    3011

    0 . 1 0 0 0 0

    . 9 9 9

    . 9 9

    . 9 5

    . 8 0

    . 5 0

    . 2 0

    . 0 5

    . 0 1

    . 0 0 1

    Prob

    abilit

    y

    C 2

  • Universitas Kristen Petra

    35

    Dari hasil pengujian ternyata Pvalue > 0.1 sehingga gagal tolak Ho dan

    data berdistribusi normal.

    3.2.2. Uji keseragaman data

    Contoh perhitungan uji keseragaman data stasiun kerja Perakitan AV

    dengan α = 0.1:

    Sedang data probabilitas waktu produktif untuk stasiun kerja Perakitan AV

    adalah 0.87, 0.93, 0.80, 0.90. Data probabilitas kegiatan produktif tidak

    ada yang melebihi batas atas (BKA) dan kurang dari batas bawah (BKB)

    sehingga data seragam.

    3.2.3 Uji Kecukupan data

    Contoh uji kecukupan data untuk stasiun Perakitan AV, dengan α = 0.1 :

    N’ = 38.89

    Karena N (120) > N’ maka data telah cukup. Perhitungan uji kenormalan,

    keseragaman, kecukupan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran

    20.

    )1(n

    ppkpBKA −+=

    4

    )88.01(88.065.188.0 −+=BKA

    15.1=BKA

    )1(n

    ppkpBKB −−=

    4

    )88.01(88.065.188.0 −−=BKB

    6.0=BKB

    ( )

    .)1.(.' 2

    2

    psppkN −=

    ( )

    88.01.0)88.01(88.065.1' 2

    2

    xxxN −=

  • Universitas Kristen Petra

    36

    Dari hasil pengamatan melalui Sampling Kerja berikut adalah rata-rata

    presentase kegiatan produktif dan non produktif:

    Kegiatan produktif FA2 = 78 %

    Kegiatan non produktif FA2 = 22 %

    Kegiatan produktif PA2 = 77 %

    Kegiatan non produktif PA2 = 23 %

    Kegiatan produktif dan non produktif masing-masing stasiun kerja dapat

    dilihat pada Lampiran 21.

    3.3. Penurunan Cacat Produksi

    Selain mengatur pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang baru, hal

    terpenting lain yang perlu dilakukan adalah menurunkan jumlah TV yang

    cacat (turun dari konveyor). Jumlah untuk produk cacat untuk saat ini cukup

    tinggi yaitu 3% untuk FA2, 5.5% untuk PA2. Produk cacat akan

    membutuhkan waktu tambahan untuk menurunkan TV dari konveyor dan

    waktu tambahan untuk mereparasi. Berikut adalah jumlah dan kategori cacat

    pada Line FA2 selama bulan Januari 2004:

    Tabel 3.7 Jumlah dan Jenis Cacat Pada Line FA2

    Selama Januari 2004

    PROBLEM TOTAL PROBLEM TOTAL SPANNING 61 POWER PATAH 3 GELAP 29 COLOR MERAH TK 2 PANEL NG 15 ON SCREEN NG 2 REMOTE TK 8 VERTIKAL 2 BLANKING 7 CHANNEL TK 1 GAMBAR PUTIH 5 CRT NYALA 1 POWER SERET 5 GAMBAR BIRU 1 AC CORD LEPAS 4 GAMBAR GOYANG 1 COLOR BIRU TK 4 GAMBAR HIJAU 1 COLOR HIJAU TK 4 GAMBAR KABUR 1 GAMBAR BRESSET 4 GAMBAR PUYEH 1 HORISONTAL 4 MELIPAT 1 CABINET CACAT 3 PANEL CACAT 1 CABINET NO SABLON 3 SABLON MIRING 1 GAMBAR NG 3 TERBAKAR 1

  • Universitas Kristen Petra

    37

    Sedang berikut adalah jumlah dan jenis produk cacat pada Line PA2 :

    Tabel 3.8 Jumlah dan Jenis Cacat Pada Line PA2

    Selama Januari 2004

    PROBLEM TOTAL PROBLEM TOTAL PROBLEM TOTAL

    KNOB ATOS 78 BLANKING 3 DVD NO GAMBAR 1

    CRT MENGAP 45 CRT NITIK 3 GAMBAR AMBLES 1

    SPANNING 41 DVD NO COLOR 3 GAMBAR BENJOL 1

    COLOR SHOCK 40 GAMBAR BIRU 3 GAMBAR GOYANG 1

    SHOCK 38 HORISONTAL 3 GAMBAR KABUR 1

    KNOB POWER AMBLES 29 LING. LOGO AKARI RETAK 3 GAMBAR KUNING 1

    KNOB POWER TK 28 NO SOUND 3 GAMBAR MERAH 1

    SCREW HOLDER LEPAS 26 REMOTE LEMAH 3 GAMBAR NGANYAM 1

    GELAP 22 SCREW AV TAK ADA 3 GAMBAR NGEJER 1

    REMOTE TK 16 SHOCK GB. MERAH 3 GAMBAR NGLELER 1

    KNOB POWER SERET 15 SW SALAH PASANG 3 GAMBAR TERANG 1

    AV KOSONG 14 VERTIKAL 3 JACK 3D SERET 1

    CONVERGENCE NG 14 VL KOSONG 3 KABEL AC CACAT 1

    W.B NG 14 AV GB. NG 2 KAKI DOOR PATAH 1

    SHOCK SPANNING 12 AV DEPAN R TK 2 LED MATI 1

    AV DEPAN TK 11 AV PUTIH 2 LOGO AKARI TERBALIK 1

    GAMBAR BELANG 11 COLOR INTERFERENSI 2 MONOSKOP NGEJER 1

    AV NO SOUND 10 GAMBAR BRESSET 2 NO COLOR 1

    CABINET CACAT 9 GAMBAR REDUP 2 ON SCREEN NGEJER 1

    GAMBAR NG 7 GAMBAR ROBOH 2 ON SCREEN NGLELER 1

    KNOB POWER MENTAL 7 ID INDONESIA 2 PCB MATI 1

    MENU TK 7 LED NYALA TERUS 2 POWER NYETRUM 1

    ON SCREEN SHOCK 7 NO SIGNAL 2 S. AV INTERFERENSI 1

    AV NO COLOR 6 POSISI AV 1 BUNYI 2 S. VHS NO COLOR 1

    CABINET MENGAP 6 SCREW HOLDER NG 2 S. VHS NO SOUND 1

    F. PANEL CACAT 6 SHOCK GB. KEPYUR 2 S.VHS KOSONG 1

    MELIPAT 6 SHOCK GELAP 2 SCREEN JEMBRET 1

    3D TERBALIK 5 W.B. GB KUNING 2 SCREEN BIRU 1

    AV OUT R/L TK 5 3D MATI 1 SCREEN KUNING 1

    GAMBAR BENGKOK 5 AV DEPAN NG 1 SCREEN TERANG 1

    LED REDUP 5 AV R TK 1 SENSOR KOSONG 1

    AV OUT NG 4 AV DEPAN L NO SOUND 1 SOUND AV KECIL 1

    AV L MATI 4 AV DEPAN NO COLOR 1 SOUND NGOSOS 1

    GAMBAR HIJAU 4 AV DEPAN NO SOUND 1 SPEAKER R GEMBRET 1

    GAMBAR KECIL 4 AV DEPAN SHOCK 1 TERBAKAR 1

    GAMBAR PUTIH 4 AV GARIS-2 1 V SIZE NG 1

    POWER NG 4 CENTER MIRING 1 VHF GB NOISE 1

    3D TK 3 CHANNEL KOSONG 1 3D LEMAH 1

    B/B TK 3 DVD COLOR NG 1

    Dalam mengatasi produk cacat ini perusahaan membentuk kelompok-

    kelompok TPM (Total Productivity Management) untuk melakukan

  • Universitas Kristen Petra

    38

    pengurangan jumlah produk cacat. Target kelompok ini bermacam-macam.

    Kelompok-kelompok ini dibentuk berdasarkan kategori masalah dengan

    beranggotakan operator yang terkait dengan kategori masalah tersebut. Tugas

    kelompok ini adalah untuk mencari penyebab masalah secara terperinci dan

    sistematis, mendokumentasikan semuanya beserta data-data yang

    berhubungan. Secara berkelanjutan kelompok-kelompok ini bertemu untuk

    melakukan evaluasi dan mendiskusikan tindakan perbaikan yang bisa

    dilakukan. Kelompok TPM untuk penurunan cacat yang akan di bahas di sini

    adalah TPM CRT Mengap dan TPM AC Cord

    3.3.1. CRT Mengap

    Problem ini terjadi pada bagian FA2 dimana pemasangan CRT pada

    kabinet tidak tepat (pada bagian sisi terlihat masih renggang). Dugaan

    penyebab yang berhasil ditemukan :

    - bahan kabinet kurang bagus sehingga kabinet bagian bawah melengkung

    - bagian reap kabinet sebelah bawah terlalu kaku

    - tempat baut bagian bawah kurang dalam sehingga baut tidak bisa masuk

    sepenuhnya

    - screw driver (alat untuk memutar baut) kurang kuat sehingga sudah

    berhenti berputar sebelum baut masuk seluruhnya

    - operator kurang teliti karena mengehentikan proses sebelum baut masuk

    seluruhnya dan tidak melakukan inspeksi

    Tindakan perbaikan yang akan dilakukan :

    - waktu melakukan pengencangan baut, bagian bawah kabinet perlu

    direnggangkan

    - bagian reap kabinet sebelah bawah dipotong

    - setelah menggunakan screw driver ditambahkan proses manual

    - mentes kekuatan, memperbaiki dan menset ulang screw driver

    - memberi tanda jika terjadi pergantian operator pada bagian ini sehingga

    diketahui operator mana yang bertugas pada waktu terjadinya cacat

    - melakukan inspeksi ulang TV sebelum dikirim ke stasiun sesudahnya

  • Universitas Kristen Petra

    39

    - memberitahukan dengan segera kepada operator yang bertugas bila terjadi

    cacat dan melakukan pelatihan kepada operator yang menimbulkan

    masalah.

    3.3.2. Kabel AC Cord

    Problem ini terjadi pada bagian FA2 dimana setelah dilakukan proses

    pemasangan backover pada kabinet, TV menjadi spanning (mati). Berbagai

    dugaan penyebab yang berhasil ditemukan :

    - proses solder dari departemen sebelumnya (mounting) kurang bagus,

    sehingga hasil solderan kurang kuat dan kurang matang

    - kabel AC Cord terjepit dengan palet waktu TV berjalan di konveyor

    - pada waktu penancapan kabel AC Cord (FA2), kabel tertarik karena letak

    lubang stop kontak terlalu jauh

    - pada waktu dilakukan tes shock kabel terlepas

    - pada waktu pemasangan clamp (stasiun pemasangan backover), kabel

    terlalu pendek. Kabel akan tertarik pada waktu proses penutupan

    backover

    - kualitas kabel AC Cord kurang bagus sehingga putus di bagian dalam

    Tindakan perbaikan yang akan dilakukan :

    - PCB yang diterima dari departemen Mounting dilakukan inspeksi awal

    terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam lini produksi

    - palet yang sekarang (1 lubang stop kontak) diganti denga palet yang

    mempunyai 2 lubang stop kontak

    - memberitahukan pada operator perakitan backover jika terjadi cacat agar

    operator tersebut lebih teliti dalam bekerja, apabila diperlukan dilakukan

    pelatihan pada operator yang bersangkutan

    - bekerjasama dengan departemen Quality Control (QC) tentang pemilihan

    suplier dan inspeksi awal komponen yang dipakai.

    ukp: help: back to toc: master index: