3. abstrak.docx

3
ABSTRAK EFEK PERAWATAN LUKA TERKONTAMINASI DENGAN EKSTRAK AIR KELAKAI (Stenochlaena palustris) DALAM MEMPERCEPAT PENURUNAN ERITEMA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus). Novi Mustahdiati Nasri Luka terkontaminasi mengalami inflamasi sebagai respon alami yang terjadi pada kerusakan jaringan. Respon ini ditandai dengan adanya eritema yang dapat diturunkan melalui pemberian ekstrak air kelakai sebagai antiinflamasi. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bersifat eksperimental murni menggunakan post test only control group dengan teknik simple random sampling. Jumlah sample yang diteliti sebanyak 36 tikus putih yang dibagi menjadi 2 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 18 tikus putih. Eritema dinilai menggunakan program Corel Photo-Paint. Penurunan intensitas eritema pada kelompok perlakuan terjadi dalam waktu 4 hari 6 jam 43 menit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Independent Sample T Test, dihasilkan nilai p=0,00 (p-value <0,05). Hal ini berarti rerata penurunan eritema pada kelompok yang diberi ekstrak air kelakai lebih cepat daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, ekstrak air kelakai (Stenochlaena palustris) dapat mempercepat penurunan eritema pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang mengalami luka terkontaminasi. Kata Kunci : luka terkontaminasi, ekstrak air kelakai, eritema

Upload: anesfikri7

Post on 16-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

juydt

TRANSCRIPT

ABSTRAK

EFEK PERAWATAN LUKA TERKONTAMINASI DENGAN EKSTRAK AIR KELAKAI (Stenochlaena palustris)DALAM MEMPERCEPAT PENURUNAN ERITEMA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus).

Novi Mustahdiati Nasri

Luka terkontaminasi mengalami inflamasi sebagai respon alami yang terjadi pada kerusakan jaringan. Respon ini ditandai dengan adanya eritema yang dapat diturunkan melalui pemberian ekstrak air kelakai sebagai antiinflamasi. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bersifat eksperimental murni menggunakan post test only control group dengan teknik simple random sampling. Jumlah sample yang diteliti sebanyak 36 tikus putih yang dibagi menjadi 2 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 18 tikus putih. Eritema dinilai menggunakan program Corel Photo-Paint. Penurunan intensitas eritema pada kelompok perlakuan terjadi dalam waktu 4 hari 6 jam 43 menit. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Independent Sample T Test, dihasilkan nilai p=0,00 (p-value