2871388 fisika us fisika sma
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
1/77
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
2/77
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
3/77
KATA PENGANTAR
Buku Rumus-rumus Fisika SMA ini ditulis bukan bermaksud untuk dihapal oleh para siswa
namun bertujuan untuk digunakan sebagai buku pendamping dalam memecahkan soal-soal fisika.
Rumus-rumus fisika merupakan bahasa sains yang konsisten dalam menjelaskan fenomena alam
dan sebagai bahasa universal yang berlaku dalam dunia ilmiah, untuk itu pemahaman padakonsep, asas, dan prinsip fisika merupakan hal pertama yang harus dimengerti oleh para siswa,
bukan dengan cara menghapal rumus-rumus.
Dalam memecahkan soal-soal fisika, buku ini dapat digunakan untuk memberi gambaran global
dari rumus-rumus fisika dan dapat digunakan sebagai pendamping dalam melatih kemampuan
memecahkan soal-soal fisika.
Dengan selesai penulisan buku ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Hernadisebagai Kepala SMAN 3 Bandar Lampung, atas semua dukungannya, masukan dan saran dari
para kolega diucapkan terima kasih. Mereka adalah guru-guru fisika SMAN 3 Bandar Lampung,
yaitu Arif Santoso, S.Pd, Euis Waliah, S.Pd, Dra. Sartinem dan Fera Nofrizawati, S.Pd.
Buku ini tentu jauh dari sempurna, masukan, kritik dan saran yang membangun dapat
disampaikan melalui email:[email protected] [email protected].
Semoga kehadiran buku ini dapat memenuhi tujuan penulisan dan bermanfaat bagi penggunanya.
Bandar Lampung, 30 April 2008
Damriani
Zainal Abidin
3
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
4/77
DAFTAR ISI
Surat Keterangan 1
Kata Pengantar 2Daftar Isi 3
1. Besaran dan Satuan 4
2. Gerak Lurus 9
3. Hukum Newton 12
4. Memadu Gerak 14
5. Gerak Rotasi 16
6. Gravitasi 207. Usaha-Energi 21
8. Momentum-Impuls-Tumbukan 22
9. Elastisitas 23
10. Fluida 24
11. Gelombang Bunyi 26
12. Suhu dan Kalor 30
13. Listrik Stattis 33
14. Listrik Dinamis 37
15. Medan Magnet 43
16. Imbas Elektromagnetik 47
17. Optika Geometri 49
18. Alat-alat Optik 53
19. Arus Bolak-balik 55
20. Perkembangan Teori Atom 58
21. Radioaktivitas 61
22. Kesetimbangan Benda Tegar 64
23. Teori Kinetik Gas 6924. Hukum Termodinamika 71
25. Gelombang Elektromagnetik 75
26. Optika Fisis 77
27. Relativitas 80
28. Dualisme Gelombang Cahaya 81
4
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
5/77
BESARAN DAN SATUAN
Ada 7 macam besaran dasar berdimensi:
Besaran Satuan (SI) Dimensi1. Panjang m [ L ]
2. Massa kg [ M ]
3. Waktu detik [ T ]
4. Suhu Mutlak K [ ]
5. Intensitas Cahaya Cd [ J ]
6. Kuat Arus Ampere [ I ]
7. Jumlah Zat mol [ N ]
2 macam besaran tambahan tak berdimensi:
a. Sudut datar ----> satuan : radianb. Sudut ruang ----> satuan : steradian
Satuan SI Satuan Metrik
MKS CGS
Dimensi ----> Primer ----> dan dimensi Sekunder ---> jabaran Gunadimensi untuk : Checking persamaan Fisika.
Dimensi dicari melalui ----> Rumus atau Satuan Metrik
Contoh :
(daya)
1-2--22
LTMLTT
TML=
-32-32 TMLTML =
5
T
L
M
PvFt
W==
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
6/77
No Besaran Rumus Sat. Metrik (SI) Dimensi
1 Kecepatan t
sv =
dt
m1
LT
2 Percepatan t
va
= 2dtm
2LT
3 Gaya amF =( )N
dtmkg
2
2MLT
4 Usaha
sFW =( )Joule2
2
dtmkg
22 TML
5 Daya t
WP = ( )Watt3
2
dtmkg
32 TML
6 Tekanan A
FP = ( )atm
2dtmkg
21 TML
7 Energi kinetik
2
2
1mvEk = ( )Joule2
2
dtmkg
22 TML
8 Energi potensial hgmEp =( )Joule2
2
dtmkg
22 TML
9 Momentum vmM = dtmkg
1MLT
10 Impuls tFi = dtmkg
1MLT
11 Massa Jenis V
m
= 3mkg
3ML
12 Berat Jenis s = V
w22dtm
kg22 TML
13 Konst. pegas x
Fk = 2
dt
kg2MT
14 Konst. grafitasi G = 2
2
m
Fr2
3
kgdt
m
231 TLM
15 Konst. gas R = Tn
VP
.
.
Kmoldtkgm
o2
2
1122 NTML
16 Gravitasi m
Fg = 2dt
m2LT
17 Momen Inersia2
mRI = 2mkg 2ML
ANGKA PENTING
6
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
7/77
Angka Penting : Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur, terdiridari :
Angka pasti Angka taksiran
Aturan :a. Penjumlahan / Pengurangan
Ditulis berdasarkan desimal paling sedikitContoh :
2,74818,41
------- +11,1581 ------> 11,16
b. Perkalian / PembagianDitulis berdasarkan angka penting paling sedikitContoh :
4,756110
--------- 0000
4756
4756-------------- +
523,160 ----> 520
BESARAN VEKTOR
Besaran Skalar: adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja.
Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.
Besaran Vektor: adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau nilainya,
juga ditentukan oleh arahnya.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.
Sifat-sifat vektor
1. A
+B
= B
+ A
Sifat komutatif.
2. A
+ (B
+ C
) = ( A
+B
) + C
Sifat assosiatif.
3. a ( A
+B
) = a A
+ a B
4. / A
/ + /B
/ / A
+B
/
RESULTAN DUA VEKTOR
7
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
8/77
= sudut antara A dan B
/R
/ = / / / / / / / / cos A B A B
+ +2 2 2
arahnya :
/ /
s i n
/ /
s i n
/ /
s i n
R A B
= =
1 2
Vektor sudut vx = v cos vy = v sin
V1 1 vx = v cos 1 vy = v sin 1
V2 2
vx = v cos 2
vy = v sin 2
V3 3
vx = v cos 3
vy = v sin 3
.......=vx .......=vy
Resultan / v R / = ( ) ( ) + v vX Y2 2
8
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
9/77
Arah resultan : tg =
v
vY
X
Uraian Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z )
, , = masing-masing sudut antara
vektor A dengan sumbu-sumbu x, y dan z A = A x + A y + A z atau
A = / A x / i + / A y /j + / A z /
k / A x / = A cos / A y / = A cos / A z / =
A cos Besaran vektor A
A A A A X Y Z = + +/ / / / / /2 2 2
dan i ,j ,
k masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z
9
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
10/77
GERAK LURUS
Vt = kecepatan waktu t detik S = jarak yang ditempuhVo = kecepatan awal a = percepatant = waktu g = percepatan gravitasi
v0=0
10
v = gh2
t= gh /2
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
11/77
h
GJB
vo=0
v? h1h2
Variasi GLB
P Q
A B
A
B
P QSP
A B SQ
Gerak Lurus Berubah Beraturan
1 v = 12
12
tt
rr
t
r
=
2.12
12
tt
vv
t
va
=
=
3.dt
drv xx = ;
dt
drv
y
y = ;dt
drv zz =
222
zyx vvvv ++=
11
v = )21(2 hhg
SP + SQ = AB
SA = SB
SP SQ = AB
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
12/77
4.
dt
dva xx = ;
dt
dva
y
y = ;dt
dva zz =
222
zyxaaaa ++=
5 Diketahui a(t)
( ) dttavt
t
= 2
1
6. =2
1
t
t
dtvtr
h = tinggiVy = kecepatan terhadap sumbu y h1 = ketinggian pertama Vz = kecepatanterhadap sumbu z
h2 = ketinggian kedua | v | = kecepatan rata-rata mutlakSP = jarak yang ditempuh P || = percepatan rata-rata mutlakSQ = jarak yang ditempuh Q ax = percepatan terhadap sumbu xAB = panjang lintasan ay = percepatan terhadap sumbu ySA = jarak yang ditempuh A az = percepatan terhadap sumbu zSB = jarak yang ditempuh B a(t) = a fungsi t
v = kecepatan rata-rata V(t) = V fungsi t
r = perubahan posisi V1 = kecepatan 1 t = selang waktu Vx = kecepatan terhadap sumbu x
r2 = posisi akhirr1 = posisi awalt1 = waktu awal bergerakt2 = waktu akhir bergerak = percepatan rata-rata
V = perubahan rata-rataV2 = kecepatan 2
HUKUM NEWTON
1. Hk. I Newton Hk. kelembaman (inersia) :
Untuk benda diam dan GLB =0F =0Fx dan =0Fy
2. Hk. II Newton 0a GLBB = amF ( )amm 2121 +=
12
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
13/77
amT = 11
3. Hukum III Newton F aksi = - F reaksi
Aksi reaksi tidak mungkin terjadi pada 1 benda
4. Gaya gesek (fg) : * Gaya gesek statis (fs) diam fs = N. s* Gaya gesek kinetik (fk) bergerak fk = N. k
Arah selalu berlawanan dengan gerak benda/sistem.
N = w N = w F sin N = w + Fsin N = w cos
. Statika
=0F : * =0Fx
* =0Fy
= 0
Fx = resultan gaya sumbu x
Fy = resultan gaya sumbu y
F = resultan gaya
m = massa
a = percepatanN = gaya normal
s= koefisien gesek statis
k= koefisien gesek kinetik
W = gaya berat
=sudut yang dibentuk gaya berat setelah diuraikan ke sumbu
13
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
14/77
MEMADU GERAK
1. cos2 212
2
2
1vvvvvR ++= GLB GLB
Vr = kecepatan resultan
2. Gerak Peluru V1 = kecepatan benda 1Pada sumbux GLB V2 = kecepatan benda 2
Pada sumbuy GVA GVB
Y
Vo
X
cos0vvx =tvx = cos0
tgvvy = sin0
14
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
15/77
2
02
1sin gttvy =
X = jarak yang ditempuh benda pada sb xY = jearak yang ditempuh benda pada sb y
Vx = kecepatan di sumbu x
Syarat : V0 = kecepatan awal
Mencapai titik tertinggi 0=yv t = waktu
Jarak tembak max 0=y g = percepatan gravitasi
H
hy =
Koordinat titik puncak
g
v
g
v
2
sin,2
2sin 22
0
2
0
Jarak tembak max tidak berlaku jika dilempar dari puncak ; jadi harus pakaihy =
g
vx
2sin2
0max =
15
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
16/77
GERAK ROTASI
GERAK TRANSLASI GERAK ROTASI Hubunganny
aPergeseran linier s Pergeseran sudut s = . RKecepatan linier v Kecepatan sudut v = . RPercepatan Linier a Percepatan sudut a = . R
Kelembaman
translasi
( massa )
m Kelembaman rotasi
(momen inersia)
I I = m.r2
Gaya F = m . a Torsi (momen
gaya)
= I . = F . R
Energi kinetik Energi kinetik -Daya P = F . v Daya P = . -
Momentum linier p = m.v Momentum
anguler
L = I . -
PADA GERAK DENGAN PERCEPATAN TETAP
GERAK TRANSLASI (ARAH TETAP) GERAK ROTASI (SUMBU TETAP)vt = v0 + at t = 0 + .ts = vot + 1/2 a t 2 = 0t + 1/2 .t 2
vt 2 = v0 2 + 2 a.s t2 = 02 + 2 .
s = jaraka = percepatan
16
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
17/77
v = kecepatanR = jarijari lintasanvt = kecepatan dalam waktu t detik
vo = kecepatan awalt = waktu yang ditempuht = kecepatan sudut dalam waktu t detiko= kecepatan sudut awal
Besarnya sudut :
=S
Rradian
S = panjang busur
R = jari-jari
f . T = 1 f = 1T
=2
Tatau = 2 f
v = R
v1 = v2, tetapi 1
2
v1 = v2, tetapi 1
2
A = R = C , tetapi v A
v B
v C
17
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
18/77
ar = vR
2
atau ar = 2 R
Fr = m .v
R
2
atau Fr = m 2 R
1. Gerak benda di luar dinding melingkar
N = m . g - m . v
R
2N = m . g cos - m . v
R
2
2. Gerak benda di dalam dinding melingkar.
N = m . g + m .v
R
2
N = m . g cos + m .v
R
2
N = m .v
R
2
- m . g cos N = m .v
R
2
- m . g
18
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
19/77
3. Benda dihubungkan dengan tali diputar vertikal
T = m . g + mv
R
2
T = m m . g cos + mv
R
2
T = m .v
R
2
- m . g cos T = m .v
R
2
- m . g
4. Benda dihubungkan dengan tali diputar mendatar (ayunan centrifugal/konis)
T cos = m . g
T sin = m .v
R
2
Periodenya T = 2 L
g
cos
Keterangan : R adalah jari-jari lingkaran
5. Gerak benda pada sebuah tikungan berbentuk lingkaran mendatar.
N . k = m .v
R
2
N = gaya normal
N = m . g
19
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
20/77
GRAVITASI
1.2
21
R
mmGF
= VEKTOR
2. 2R
MGg
= VEKTOR
kuat medan gravitasi
3.R
MGv = massa bumi
4. RMm
GEp
=
5. ( )ABBA vvmw =
6. HKE
+=
21
2
1
2
2
112
RRGMvv
F = gaya tarik-menarik antara kedua bendaG = konstanta gravitasim1 = massa benda 1m2 = massa benda 2R = jarak antara dua bendaEp = energi potensial gravitasiV = potensial gravitasi
WAB = Usaha dari benda A ke BV1 = kecepatan benda 1
V2 = kecepatan benda 2
USAHAENERGI
_______________1. sFw = cos = sudut kemiringan
20
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
21/77
v = kecepatan
2.2
2
1mvEk = W = usaha
F = Gaya
3. hgmEp = s = jarakEp = Energi Potenaial
4. EkEpEmek += m = massa bendag = percepatan gravitasi
5. Ekw = h = ketinggian benda dari tanahEk = Energi Kinetik
6. Epw = Em = Energi mekanik
7. HKE (Hukum Kekekalan Energi)
2211EpEkEpEk +=+
MOMENTUMIMPULSTUMBUKAN
1. vmP = P = momentumm = massa
2. tFI = v = kecepatan
I = impuls
3.( )0vvmI
PI
t =
=
F= gaya
t = selang waktu4. HKM (Hukum Kekekalan Momentum)
+
=+ BBAABBAA vmvmvmvm
arah kekanan v +
arah ke kiri v -
21
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
22/77
5.BA
BA
vv
vve
= e = koefisien tumbukan (kelentingan)
6. Jenis tumbukan
Lenting sempurna 1=e HKEHKM
Lenting sebagian 10
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
23/77
A = luas penampang yang tegak lurus gaya F
L = pertambahan panjang
E = modulus elastisitas
P = stress
= strain
FLUIDA
Fluida Tak Bergerak
1.v
m=
zat
2.air
relativ
z=air pada 4
0C 31cm
gr= 31000
m
kg
3.BA
BAc
vv
mm
++
=
4. hgzh =
5. Ahg
AFh
z
h
=
=
6. Archimedes : Gaya ke atas yang bekerja pada benda besarnya sama dengan jumlah(berat) zat cair yang dipindahkan.
hgF zA =
7. Terapung AFw < (jika dibenamkan seluruhnya)
23
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
24/77
= AFw dalam keadaan setimbang
2vgvg zbbd =
8. Melayang
( )2121 vvgww z +=+
9. Tenggelam
AFw >As Fww =
10. Kohesi (K)
Adhesi (A)
11. Kapilaritas
rgy
z =
cos2
Fluida Bergerak
1. vAt
Q ==Vol
2. Kontinuitas
2211vAvA =
3. Bernoully2
222
2
1112
1
2
1vhgPvhgP ++=++
= massa jenism = massav = volumeA = luas permukaanP = daya tekanh = ketinggian dari dasar
24
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
25/77
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
26/77
12.
13.
14. 2k
mT =
15. 2 gl
T =
GELOMBANG
mekanik refleksi gel. gel.refraksi longitudinal transversal
interferensi 1Gelombang defraksi
polarisasi
1gel.
1. tvfv ==
2.
3.
4.
5.
6.
26
tAmE p 22221 s in=
221 =
elektromagnetik
y gel. berjalan =
x
TtA 2sin
y diam ujung bebas 0=
=
L
T
txAy 2sin2cos2
y diam ujung terikat2
1=
=
L
T
txAy 2cos2sin2
mFv ==
E
v=
E= modulus young
LFPE
AF
====s t r e s s
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
27/77
7.
BUNYI Gelombang Longitudinal
nada > 20.000 Hz (Ultrasonic) keras / lemah tergantung Amplitudo
Bunyi 20 Hz 20.000 Hzdesah < 20 Hz (Infrasonic) tinggi/rendah tergantung Frekuensi
Nada Sumber
1. Dawai
ND
2 Pipa Organa Terbuka
3. Pipa Organa Tertutup
27
v gas =
P
=M
RT
Cv
Cp=
( )
( )sn
Pn
2
1
+
+v
L
nfn
2
1+=
( )
( )sn
Pn
1
2
+
+v
L
nfn
2
1+=
( )( )sn
Pn
1
1
++ v
L
nfn
4
12 +=
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
28/77
Sifat :
Refleksi (Pemantulan)
Resonansi
Interferensi (Percobaan Quinke) memperkuat n
memperlemah ( ) 2
11+n
Pelayangan (beat) Beat
Efek Doppler
Intensitas
Taraf Intensitas (TI)
2m
W at t1 20 1 0
=I
dB
SUHU DAN KALOR
28
2
.tppvd =
ln = ( ) 4
112 n
f layangan = BA ff
s
s
PP f
vv
vvf
=
24 R
P
A
P
I ==
2
2
2
1
21
1:
1:
RRII =
0
log10IITI =
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
29/77
01. C R F KTd 100 80 212 373 C =
celcius R =reamur
Air 100 80 180 100 F =fahrenheit
tk=suhu dalam kelvin
Tb 0 0 32 273 t c = suhu
dalam celsius
C : R : F = 5 : 4 : 9tK = tC + 273
Contoh :
X YTb -20 40 X : Y = 150 : 200
= 3 : 460 ?
3
4
(60 + 20) + 40 =
Td 130 240
enaikkan suhu
Sifat termal zat diberi kalor (panas) perubahan dimensi (ukuran)ubahan wujud
2. Muai panjang. L = perubahan panjang= koefisien muai panjang
L = Lo . . t Lo = panjang mula-mulat = perubahan suhu
Lt = Lo ( 1 + . t ) Lt = panjang saat to
A = perubahan luas
Ao = luas mula-mula3. Muai luas. = koefisien muai luas
V = perubahan volume A = Ao . . t Vo = Volume awal
= koefisien muai volumeAt = Ao ( 1 + . t )
29
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
30/77
4. Muai volume.
V = Vo . . tVt = Vo ( 1 + . . t )
= 2 } = Q = kalor
= 3
m = massac= kalor jenis
t = perubahan suhu
5. Q = m . c. t H = perambatan suhu
6. Q = H . t
7. H = m . c
8. Azas Black. T1Qdilepas
Qdilepas = QditerimaTA
Qditerima
T209. Kalaor laten Kalor lebur Q = m . Kl Kl = kalor lebur
Kalor uap Q = m . Ku Ku = kalor uap
9. Perambatan kalor.
Konduksi Konveksi Radiasi
H =l
tAk ..H = h . A . t I = e . . T4
A = luask = koefisien konduksil = panjang bahanh = koefisien konfeksiI = Intensitase = emitivitas bahan
30
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
31/77
= konstanta BoltzmanT = suhu
LISTRIK STATIS
01.F k
q q
r= 1 2
2
.
k = 14
0
= 9 x 109
Nm2
/Coulomb2
0 = 8,85 x 10-12 Coulomb2 / newton m2
F = gaya
Q1 = muatan benda 1
Q2 = muatan benda 2
R = jarak benda 1 ke 2
31
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
32/77
02.
E kQ
r=
2
E = kuat medan listrik
Q = muatan
R = jarak
03. Kuat medan listrik oleh bola konduktor.
ER=0. Es k Q
R=
2 Ep k
Q
r=
2
Er = kuat medan listrik di pusat bola
Es = kuat medan listrik di kulit bola
Ep = kuat medan listrik pada jarak p dari pusat bola
04. Kuat medan disekitar pelat bermuatan.
Ep =
2 0 =
Q
A EP =
0 = rapat muatan Ep = kuat medan listrik
05. W k Q qr r
A B
B A
> = . . .( )1 1
Bila rA = maka W kQ q
rB
B
~ ..
> = -----E kQ q
r
Q q
rP
B B
= =.
..1
40
6. V kQ
r
Q
rB B= =
1
40
.
V = potensial listrik
32
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
33/77
07. W q v v A B B A> = .( )
08. POTENSIAL BOLA KONDUKTOR.
VO = VK= V k
q
RL = . V k
q
rM = .
09. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
( ) ( )v vq
mV V2
2
1
2
1 2
2= + ( )
10. CQ
V=
11. CA
d0
0= C
A
d= .
12. C C KK A
d= =0
0.
13. WQ
C= 12
2
atau W C V= 12
2
14. Susunan Seri.
- Q
s= Q1 = Q2 = Q3 = .....
- Vs
= Vab
+ Vbc
+ Vcd
+ Vde
+.....
33
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
34/77
-1 1 1 1
1 2 3C C C C S= + + +.....
15. Susunan paralel.
- V
p= V1= V2 = V3
- Qp = Q1 + Q2 + Q3 + .....
- Cp = C1 + C2 + C3 + .....
16.21
2221
CC
VCVCVGAB +
+=
C = kapasitas listrik
Q = muatan listrikV = beda potensial
Co = Kapasitas dalam hampa udara
d = jarak antar dua keeping
A = luas masing-masing keeping
K = konstanta dielektrik
W = energi kapasitor
34
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
35/77
LISTRIK DINAMIS
1. idq
dt=
2. dq = n.e.V.A.dt
idq
dtn e V A= = . . . Ampere
03. Ji
An e V= = . . Ampere/m2
04.
iV V
R
A B=
05. R = .L
A
35
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
36/77
06. R(t) = R0 ( 1 + .t )
07. SUSUNAN SERI
i = i1 = i2 = i3 = ....
VS = Vab + Vbc + Vcd + ...
RS = R1 + R2 + R3 + ...
08. SUSUNAN PARALEL
VP = V1 = V2 = V3
i + i1 + i2 + i3 + ....
1 1 1 1
1 2 3 R R R Rp= + + +...
09. Jembatan wheatstone
RX . R2 = R1 . R3
36
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
37/77
RR R
RX =
1 3
2
.
10. AMPEREMETER/GALVANOMETER.
Rn
RS d
=1
1Ohm
11. VOLTMETER.
Rv = ( n - 1 ) Rd Ohm
.
W = i 2 . r . t = V . i . t Joule
1 kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24 Kalori
W = 0,24 i 2 . r . t = 0,24 V . i . t Kalori
13. P
dw
dt V i= = . (Volt -Ampere = Watt)
14. Elemen PRIMER : elemen ini membutuhkan pergantian bahan pereaksi setelah sejumlah
energi dibebaskan melalui rangkaian luar misalnya : Baterai.
Pada elemen ini sering terjadi peristiwa polarisasi yaitu tertutupnya elektroda-elektroda
sebuah elemen karena hasil reaksi kimia yang mengendap pada elektroda-elektroda
tersebut.
Untuk menghilangkan proses polarisasi itu ditambahkan suatu zat depolarisator.
Berdasarkan ada/tidaknya depolarisator, dibedakan dua macam elemen primer :
1. Elemen yang tidak tetap; elemen yang tidak mempunyai depolarisator,
misalnya pada elemen Volta.
2. Elemen tetap; elemen yang mempunyai depolarisator.
misalnya : pada elemen Daniel, Leclanche, Weston, dll.
37
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
38/77
b) Elemen SEKUNDER : Elemen ini dapat memperbaharui bahan pereaksinya setelah dialiri
arus dari sumber lain, yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan, misalnya :
Accu.
Misalkan : Akumulator timbal asam sulfat. Pada elemen ini sebagai Katoda adalah Pb;
sedangkan sebagai Anode dipakai PbO2 dengan memakai elektrolit H2SO4.
c) Elemen BAHAN BAKAR : adalah elemen elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia
bahan bakar yang diberikan secara kontinue menjadi energi listrik.
Misalkan : pada elemen Hidrogen-Oksigen yang dipakai pada penerbangan angkasa.
15. =dW
dq( Joule/Coulomb = Volt )
16. iR r
=+
17. disusun secara seri
in
n r R=
+
.
.
18. disusun secara paralel
38
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
39/77
ir
m
R
=
+
19. Susunan seri - paralel
in
nm
r R
=
+
.
.
20. TEGANGAN JEPIT
K = i . R
21. Hukum Kirchhoff I ( Hukum titik cabang )
i = 0
i1 + i2 + i3 = i4 + i5
22. Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian tertutup itu )
+ i.R = 0
39
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
40/77
E : negatif
E : positif
arah arus berlawanan dengan arah loop diberi tanda negatif.
I = kuat arus Ro = hambatan mula-mula
q = muatan listrik = koefisien suhu
t = waktu P = daya
v = kecepatan electron r = hambatan dalam
n = jumlah electron per satuan volume = GGL
e = muatan electron n = jumlah rangkaian seri
A = luas penampang kawat m = jumlah rangkaian paralel
V = beda potensial Rd = hambatan dalam
R = hambatan K = tegangan jepit
= hambat jenis kawat Rv = tahanan depan
40
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
41/77
MEDAN MAGNET
01. r =
0
02. BA
=
03. HB
=
04. B H r o H = = . .
05. Benda magnetik : nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu.
Contoh : Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
Benda paramagnetik : nilai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu.
Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logamadalah zat
paramagnetik.
Benda feromagnetik : nilai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu.
Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico )
06. Rumus Biot Savart.
dB = 0
4
2
sin.
r
dI
k = 0
4
= 10-7Weber
A m.
07. Induksi magnetik di sekitar arus lurus
B = 0
2
.
I
a .
41
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
42/77
H =
B
=B
r .0
=I
a2 .
08. Induksi Induksi magnetik pada jarak x dari pusat arus lingkaran.
B = 0
2
.
a I N
r
. .. sin
2 1 atau B = 0
2
.
a I N
r
2
3
. .
09. Induksi magnetik di pusat lingkaran.
B = 0
2
. I Na
.
10. Solenoide
Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :
B n I = 0
Bila p tepat di ujung-ujung solenoide
B n I = 0
2
11. Toroida
InB =
n =N
R2
12. Gaya Lorentz
F = B I sin
F = B.q.v sin
13.
42
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
43/77
Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F I Ia
P Q= 0
2
14. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik
lintasan berupa : PARABOLA.
percepatan : aq E
m= .
Usaha : W = F . d = q . E .dUsaha = perubahan energi kin
Ek = q . E .d
12 2
2 1
2 1
2m v m v q E d = . .
15. Lintasan partikel jika v tegak lurus E.
tv
=
d atq E
m vX
= =12
2 12
2
2.
..
Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.
v v vX Y= +2 2
v a tq E
m v
Y
X
= =..
.
Arah kecepatan dengan bidang horisontal :
tgv
vY
X
=
16. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet berupa LINGKARAN.
43
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
44/77
jari-jari : R =
m v
B q
17. Momen koppel yang timbul pada kawat persegi dalam medan magnet
= B.i.A.N.Sin
r = permeabilitas relative a = jarijari lingkaran
= permeabilitas zat r = jarak
B = induksi magnet I = kuat arus = Fluks N = banyak lilitan
H = kuat medan magnet l = panjang kawat
A = luas bidang yang ditembus F = gaya Lorentz
q = muatan listrik v = kecepatan partikel
= sudut antara v dengan B R = jari-jari lintasan partikel
44
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
45/77
IMBAS ELEKTROMAGNETIK
Perubahan fluks : Eind = -Ndt
d
Perubahan arus : Eind = -Ldt
di
GGL IMBAS Induktansi timbal balik : Eind1 = -M1
1
dt
di, Eind2 = -M
2
2
dt
di
Kawat memotong garis gaya : E i n d = B.l.v sin
Kumparan berputar : Eind = N.B.A. sin t
L = N i
L =
ANo2
INDUKTANSI DIRI
M = N2 1
1
i
, M = N1 2
2
i
M =
ANNo 21 (Induktansi Ruhmkorff)
Ideal : Np : Ns = Is : IpTRANSFORMATOR Np : Ns = Ep : Es
Tidak ideal : Ps = Pp
Eind = GGL induksiN = banyak lilitan
B = induksi magnetA = luas bidang permukaan/kumparan = fluks magnetL = induktansi diriI = kuat arusNp = banyak lilitan kumparan primerNs = banyak lilitan kumparan sekunderl = panjang solenoidaPp = Daya pada kumparan primerPs = daya pada kumparan sekunder
Ep = tegangan pada kumparan primer
45
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
46/77
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
47/77
Sir Isaak Newton : Teori Emisi Sumber
cahaya menyalurkan
Partikel yang kecil dan ringan berkecepatan
tinggi.
Christian Huygens : Teori Eter alam : cahaya
pada dasarnya
Sama dengan bunyi, merambat memerlukan
medium.
Thomas Young dan Augustine Fresnel l :
Cahaya dapat lentur dan berinterferensi
Jean Leon Foucault : Cepat rambat cahaya di zat cair lebih kecil daripada di
udara.
TEORI CAHAYA James Clerk Maxwell : Cahaya gelombangelektromagnetik.
Heinrich Rudolph Hertz : Cahaya geloimbangtransversal
karena Mengalami polarisasi.
Pieter Zeeman : Cahaya dapat dipengaruhi medanmagnetyang kuat.
Johannes Stark : Cahaya dapat dipengaruhi medanlistrikyang kuat.Michelson dan Morley : Eter alam tidak ada.
Max Karl Ernest Ludwig Planck : Teorikwantum cahaya.
Albert Einstein : Teori dualisme cahaya.Cahaya se-
bagai partikel dan bersifat gelombang
Merupakan gelombang elektromagnetik.Tidak memerlukan medium dalam
perambatannya
Merambat dalam garis lurus
SIFAT CAHAYA Kecepatan terbesar di dalam vakum 3.108
m/sKecepatan dalam medium lebih kecil dari kecepatan divakum.Kecepatan di dalam vakum adalah absolut tidak tergan-tung pada pengamat.
PEMANTULAN CAHAYA.
47
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
48/77
01.'
111
ssf+=
02. M = -s
s '= /
h
h '/
03. Cermin datar : R = sifat bayangan : maya, sama besar, tegak
n =
360- 1
04. cermin gabungan d = s1 + s2
Mtotal = M1.M2
Cermin cekung : R = positif Mengenal 4 ruangSifat bayangan : benda di Ruang I : Maya, tegak, diperbesar
Benda di Ruang II : Nyata, terbalik, diperbesarBenda di Ruang III: Nyata, terbalik, diperkecil
Cermin cembung : R = negatif sifat bayangan : Maya, tegak, diperkecil
PEMBIASAN/REFRAKSI.
01. Indeks bias nbenda =m
u
mv
c
= nbenda > 1
n relatif medium 1 thdp medium 2 n12 =1
2
1
2
2
1
==
v
v
n
n
02. benda bening datar n sin i = n sin r
03. kaca plan paralel (1) n sin i = n sin r (cari r)
(2) t = )sin(cos
rir
d
04. Prisma (deviasi) umum (1) n sin i1 = n sin r1 (cari r1)
2 (2) = r1 + i2 (cari i2)(3) n sin i2 = n sin r2 (cari r2)
(4) = i1 + r2 -
minimum syarat : i1 = r2
> 10o sin ( min + ) = 2
1sin
'
n
n
> = 10o min = )1('
n
n
48
05 P k l knnnn ''
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
49/77
05. Permukaan lengkung.Rss
=+'
06. Lensa tebal (1)
1
'
'
1
'
1 R
nn
s
n
s
n =+
(2)d = s1 + s2
(3)
2
'
'
22
'
R
nn
s
n
s
n =+
07. Lensa tipis )11
)(1(1
21
'
RRn
n
f=
21
111
fffgab+=
Cembung-cembung (bikonveks) R1 +, R2 -
Datar cembung R1 = tak hingga , R2 -
Cekung cembung R1 - , R2 -
Cekung-cekung (bikonkaaf) R1 - , R2 +
Datar cekung R1 = tak hingga , R2 +
Cembung cekung R1 + , R2 +
9. Lensa Konvergen (positif)'
111
ssf+=
divergen (negatif) M = -s
s'
= /h
h '/
10. Kekuatan lensa (P) P =f
1f dalam meter
P =f
100f dalam cm
n = banyak bayangan (untuk cermin datar) R = jari-jari bidang lengkung
49
= sudut antara ke dua cermin = panjang gelombang cahayaf = jarak focus P = kekuatan lensa
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
50/77
f = jarak focus P = kekuatan lensas = jarak benda ke cermins = jarak bayangan ke cermin
h = tinggi bendah = tinggi bayanganm = perbesaran bayangani = sudut datangr = sudut pantuln = indeks biasd = tebal kacat = pergeseran sinar = sudut pembias = deviasi
50
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
51/77
ALAT-ALAT OPTIK
Mata Emetropi (mata normal) pp = 25 cm ; pr =
Mata Myopi (mata dekat/rabun jauh) pp = 25 cm ; pr <
M A T A Mata Hipermetropi (rabun dekat) pp > 25 cm ; pr =
Mata Presbiopi (mata tua) pp > 25 cm ; pr <
Kaca Mata lensa Negatif (Untuk orang Myopi)
s = dan s = -pr
KACA MATA
Kaca Mata lensa Positif (Untuk orang hipermetropi)s = 25 cm dan s = -pp
Akomodasi max P = 1+f
Sd
Ditempel dimata
Tanpa Akomodasi P = f
Sd
LOUPE
Berjarak d cm dari mata D = -s + d D = daya akomodasi
P =fD
dSd
D
Sd
f
Sd
.
.+
Sd = titik baca normal
d = soby + sok
Akomodasi max
P = )1('
+fok
Sd
s
s
oby
oby
MIKROSKOP d = jarak lensa obyektif - okuler
51
Tanpa Akomadasi d = soby + fok' Sds
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
52/77
P = )(fok
Sd
s
s
oby
oby
Akomodasi max d = foby + sok
P = )(Sd
fSd
f
fok
ok
oby +
TEROPONG BINTANG
Tanpa akomodasi d = foby + fok
P =ok
oby
ff
Pp = titik jauh mataPp = titik dekat matas = jarak bayangans = jarak benda ke lupP = kekuatan lensad = jarak lensa obyektif dengan lensa okuler
ARUS BOLAK-BALIK
Osiloskop = mengukur tegangan max
E=Emax. Sin .tEefektif= yang diukur oleh voltmeter
Emax = yang belum terukur
Epp = dari puncak ke puncak
52
= frekwensi anguler
t = waktu
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
53/77
t wa tu
Vmax =tegangan maksimum
Imax = Arus maksimumT = periode
Eefektif=2
maxV
Iefektif=2
maxi Iefektif = Imax{
T
dtTT 0
2 )2
(sin1
}
Epp = 2.Emax
I. Resistor pada DC-AC
II. Induktor (L) pada DC-AC
Xl = reaktansi induktif
dt
taxLE
.sin.dim =
tiLE .cos.max.. = LXl .=
(satuan XL = ohm)
III. Capacitor pada DC-AC
53
C = kapasitas kapasitor
Q=C.V
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
54/77
Q
Xc = reaktansi kapasitif
dt
Vdc
dt
dQi
.==
dt
tdVci
.sin.max. =
tVci .cos.max.. =
XC =C
1
(Satuan XC = 0hm)
IV. R-L-C dirangkai seri
1. LXl .. =
2.C
Xc.
1
=
3. Gambar fasor
4. 22 )( XcXlRZ +=
5. Z
Ei
=6. RiVab .= 22 VlVrVac +=
XciVcd
XliVbc
.
.
=
=22)( VcVlVrVad
VcVlVbd
+=
=
7. Daya=Psemu.cos
Daya=Psemu.Z
R
Psemu = V.I (Volt Amper)a. > XcXl RLC bersifat induktif
V mendahului I dengan beda fase
b. = XcXl RLC resonansiZ = R kuat arus paling besar, karena hambatan total paling kecil.
CLf
.
1
2
1
= CLT .2=
c. > XlXc RLC bersifat capasitifI mendahului V dengan beda fase
54
8 t XCXL
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
55/77
8. tg =R
Z = Impedansi
= sudut fase
L = induktansi diri
f = frekwensi
T = periode
R = hambatan
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
- Atom-atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat
- Atom-atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadipartikel
Yang lebih kecil.- Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi unsur
lain.- Atom-atom setiap zat adalah identik, artinya
mempunyaiBentuk, ukuran dan massa yang sama.
DALTON - Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zatlain.
- Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsuryang berlainan dapat membentuk senyawa.
- Pada suatu reaksi atom-atom bergabung menurutperban-
Dingan tertentu.
55
- Bila dua macam atom membentuk dua macam senyawaAtau lebih, maka perbandingan atom-atom yang samadalam kedua senyawa itu sederhana
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
56/77
dalam kedua senyawa itu sederhana.
KELEMAHANNYA.- Atom tidak dapat dibagi lagi bertentangan dengan
ekspe-Rimen.
- Dalton tidak membedakan pengertian atomdan molekul
Satuan molekul juga disebut atom.- Atom merupakan bola kecil yang keras dan padat ber-
Tentangan dengan eksperimen Faraday dan J.J Thomson
- Atom merupakan suatu bola yang mempunyai muatanPositif yang terbagi merata ke seluruh isi atom.
TEORI J.J THOMSONATOM - Muatan positif dalam atom ini dinetralkan
oleh elektron-Elektron yang tersebar diantara muatan-muatan positifItu dan jumlah elektron ini sama dengan jumlah muatanPositif.
KELEMAHANNYA.
- Bertentangan dengan percobaan Rutherford denganham-Buran sinar Alfa ternyata muatan positif tidak meratana-Mun terkumpul jadi satu yang disebut INTI ATOM.
- Atom terdiri dari muatan-muatan positif, di manaseluruhMuatan posoitif dan sebagian besar massa atomterkumpul ditengah-tengah atom yang disebut denganINTI ATOM.
- Di sekeliling inti atom, pada jarak yang relatif jauhberedar
RUTHERFORD Lah elektron-elektron mengelilingi inti atom.
- Muatan inti atom sama dengan muatan elektron yang
me-ngelilingi inti, sehingga atom bersifat netral.
KELEMAHANNYA.
- Model atom ini tidak dapat menunjukkan kestabilanatomAtau tidak mendukung kemantapan atom.
- Model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwaspektrumAtom-atom Hidtrogen adalah spektrum garis tertentu.
56
Pengukuran massa elektron oleh : J.J. Thomson dengan percobaan Tetes Minyak Milikan.
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
57/77
SINAR KATODA Partikel bermuatan negatif
Sifat : - Bergerak cepat menurut garis lurus keluar tegak lurus dari katoda.- Memiliki energi- Memendarkan kaca- Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.
MODEL ATOM BOHR DIBUAT BERDASARKAN 2 POSTULATNYA YAITU :
1. Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron hanya dapatberputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan energi. Lintasan iniDisebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan
Stasioner ini adalah : mvr =2
nh
n disebut bilangan kwantum (kulit) utama.
2. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang ener-ginya tinggi, dan sebaliknya.
1. Ep = -kr
e 2
2. Ek = - kr
e 2
3. Etotal = - kr
e 2
4. r = 22
2
)2
(
h
kme
n
5. r1 : r2 : r3 : = 12 : 22 : 32 :
6. )11
(1
22
BA nnR =
R = tetapan Ridberg R = 1,097.107 m-1
Deret Lyman nA = 1 nB = 2, 3, 4 .Deret Balmer nA = 2 nB = 3, 4, 5, .Deret Paschen nA = 3 nB = 4, 5, 6, .Deret Brackett nA = 4 nB = 5, 6, 7, .Deret Pfund nA = 5 nB = 6, 7, 8, .
max fmin nB = 1 lebihnya dari nA
min fmax nB =
Energi stasioner E = eV
n
2
6,13
57
05. Energi
Energi Pancaran E = 13 6 ( )11
22 eV E = h f (J)
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
58/77
Energi Pancaran E 13,6 ( )22BA nn
eV E h.f (J)
e = muatan electronr = jari-jari lintasan electronEp = Energi potensialEk = energi kineticn = bilangan kuantumr = jari-jari lintasan electron = panjang gelombangh = tetapan Planck
RADIOAKTIVITAS
Adanya Fosforecensi : berpendarnya benda setelah disinari.
Dasar penemuan
Adanya Fluorecensi : berpendarnya benda saat disinari.
Penemu: Henry Becquerel
Menghitamkan filmDapat mengadakan ionisasiDapat memendarkan bahan-bahan tetentu
Sifat-sifat Merusak jaringan tubuhDaya tembusnya besar
Sinar
Macam sinar Sinar Penemu: Pierre Curie dan Marrie CurieSinar
58
Urutan naik daya tembus: Sinar , Sinar , Sinar
Urutan naik daya ionisasi: Sinar , Sinar , Sinar
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
59/77
x x x x x x x x x x x
B x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
01. I = Io e- x
02. HVL nilai x sehingga I = Io HVL =
693,02ln=
03. ZXA N = A Z
04. Deffect massa = ( mproton + mnetron) minti
05. Eikat inti = {( mproton + mnetron) minti }.931 MeV m dalam sma
= {( mproton + mnetron) minti }.c2 m dalam kg
ZXA Z-2XA-4 atau ZXA Z-2XA-4 +
06. Hukum Pergeseran ZXA Z+ 1XA atau ZXA Z+ 1XA +
Jika memancarkan tetap
07. T =
2ln693,0=
8. R = . N
9. N = No.2-t/T
10. D =m
E
11. Ereaksi = ( msebelum reaksi - msesudahreaksi ).931 MeV m dalam sma.
= ( msebelum reaksi - msesudahreaksi ).c2 m dalam kg
12. Reaksi FISI Pembelahan inti berat menjadi ringanTerjadi pada reaktor atom dan bom atomMenghasilkan Energi besar < enerfi reaksi FUSIDapat dikendalikan.
Reaksi FUSI Penggabungan inti ringan menjadi inti beratTerjadi pada reaksi di Matahari dan bom hidrogen
Tidak dapat dikendalikan.
59
Pencacah Geiger Muller (pulsa listrik)T b Si til i ( l li t ik)
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
60/77
Tabung Sintilasi (pulsa listrik)
13. ALAT DETEKSI Kamar kabut Wilson (Jejak lintasan saja)Emulsi film
X = nama atom / unsurez = nomor atoma = nomor massap = protonn = netronm = massa
T = waktu paruhN = jumlah inti yang belum meluruhNo = jumlah inti mula2 = konstanta peluruhant = lamanya berdesintegrasiR = aktivitas radioaktif
60
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
61/77
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Momen: Momen Gaya : =F.l.sin Momen Kopel : dua gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah, besarnya =
F.d
Kesetimbangan Translasi : Fx=0, Fy=0Kesetimbangan Rotasi : =0Kesetimbangan translasi dan Rotasi : F=0, =0
Kesetimbangan Stabil (mantap) :Apabila gaya dihilangkan, akan kembali ke kedudukan semula.
Kesetimbangan (titik berat benda akan naik)Kesetimbangan Indeferen :Gaya dihilangkan, setimbang di tempat berlainan(titik berat benda tetap)Keseimbangan labil :Apabila gaya dihilangkan, tidak dapat kembali semula.(titik berat benda akan turun)
TITIK BERAT BENDA
Titik berat untuk benda yang homogen ( massa jenis tiap-tiap bagian benda sama ).
a. Untuk benda linier ( berbentuk garis )
xl x
l
n n0 =
.y
l y
l
n n0 =
.
b. Untuk benda luasan ( benda dua dimensi ), maka :
x A xA
n n0 = . y A y
An n
0 = .
c. Untuk benda ruang ( berdimensi tiga )
xV x
V
n n
0 = .
yV y
V
n n
0 = .
Sifat - sifat:
1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik beratnya
terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.
61
2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda.
3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu ) maka titik
beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
62/77
Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satu garis, makatitik beratnya terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut.
Fx = resultan gaya di sumbu xFy = resultan gaya di sumbu y = jumlah momen gaya
Tabel titik berat teratur linier
Nama benda Gambar benda letak titik berat keterangan1. Garis lurus
x0 =12
lz = titik tengah
garis
2. Busur lingkarany R
tali busur AB
busur AB0 =
R = jari-jari lingkaran
3. Busur setengah
lingkarany
R0
2=
Tabel titik berat benda teratur berbentuk luas bidang homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan1. Bidang segitiga
y0 =13
tt = tinggi
z = perpotongan
garis-garis berat
AD & CF
62
2.Jajaran genjang,
Belah ketupat,
Bujur sangkar y0 =12
tt = tinggi
z = perpotongan
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
63/77
Persegi panjang diagonal AC danBD
3. Bidang juring
lingkaran y Rtali busur AB
busur AB0
23=
R = jari-jari lingkaran
4.Bidang setengah
lingkarany
R0
4
3=
R = jari-jari lingkaran
Tabel titik berat benda teratur berbentu bidang ruang homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan1. Bidang kulit
prisma z pada titik
tengah garis z1z2 y0
= 12 l
z1 = titik berat
bidang alas
z2 = titik berat
bidang atas
l = panjang sisitegak.
2. Bidang kulit
silinder.
( tanpa tutup ) y0 =12
t
A = 2 R.t
t = tinggi
silinder
R = jari-jari
lingkaran alas
A = luas kulit
silinder
63
3. Bidang Kulit
limasTz =
13
T TTT = garis
tinggi ruang
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
64/77
4. Bidang kulit
kerucutzT =
13
T TT T = tinggi
kerucut
T = pusat
lingkaran alas
5. Bidang kulit
setengah bola.y0 =
12
RR = jari-jari
Tabel titik berat benda teratur berbentuk ruang, pejal homogen
Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan
1. Prismaberaturan.
z pada titik tengahgaris z1z2
y0 =12
l
V = luas alas kali
tinggi
z1 = titik beratbidang alas
z2 = titik berat
bidang atas
l = panjang sisi
tegak
V = volume
prisma
2. Silinder Pejal
y0 =12
t
V = R2 t
t = tinggi silinder
R = jari-jari
lingkaran alas
64
3. Limas pejal
beraturany0 =
14
T T
T T = t = tinggi
limas beraturan
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
65/77
=14
t
V = luas alas x
tinggi
34. Kerucut pejal
y0 =14
t
V =13
R2 t
t = tinggi kerucut
R = jari-jari
lingkaran alas
5. Setengah bola
pejaly0 =
38
RR = jari-jari bola.
TEORI KINETIK GASGAS IDEAL
1. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom ataupun molekul-molekul ) dalam jumlah
yang besar sekali.
2. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan arah random/sebarang.
65
3. Partikel-partikel tersebut merata dalam ruang yang kecil.
4. Jarak antara partikel-partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel-partikel, sehingga
ukurtan partikel dapat diabaikan.
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
66/77
5. Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila bertumbukan.6. Tumbukan antara partikel ataupun antara partikel dengan dinding terjadi secara lenting
sempurna, partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras, dinding dianggap licin dan
tegar.
7. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
1. nN
N=
0
2.vras =
m
kT3
03. mM
N= dan k
R
N=
0
04. vras =
3RT
M
05. Pada suhu yang sama, untuk 2 macam gas kecepatannya dapat dinyatakan :
vras1 :
vras2 =
1
1
M:
2
1
M
06. Pada gas yang sama, namun suhu berbeda dapat disimpulkan :
vras1 :
vras2 = T1 : T2
07.
Vras
Lt
2=
08. FN m V ras
L=
3
2
.
09.
V
rasVmNP
2
.3
= atau rasVP 23
1=
10. PN
mV rasN
EkV V= =2
3
2
312
2
. .
11. P . V = K . T atau P . V = N. k .T
k = Konstanta Boltman = 1,38 x 10-23 joule/0K
12. P . V = n R T dengan nN
N=
0
R = 8,317 joule/mol.0K
66
= 8,317 x 107 erg/mol0K
= 1,987 kalori/mol0 K
= 0,08205 liter.atm/mol0K
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
67/77
13. P RMr
T= atau P R T Mr = . atau = P MrR TT.
.
14.2
22
1
11 ..
T
VP
T
VP=
Persamaan ini sering disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.
15. TNkEk .2
3=
P = tekanan gas idealN = banyak partikel gas
m = massa 1 pertikel gas
V = volume gas
v = kecepatan partikel gas
n = jumlah mol gas
No = bilangan Avogadro
R = tetapan gas umum
M = massa atom relatifk = tetapan boltzman
Ek = energi kinetic
vras = kecepatan partikel gas ideal
= massa jenis gas ideal
T = suhu
HUKUM TERMODINAMIKA
01. cp - cv = R
cp = kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada tekanan konstan.
cv= kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada volume konstan.
02. panas jenis gas ideal pada suhu sedang ,sebagai berikut:a. Untuk gas beratom tunggal ( monoatomik ) diperoleh bahwa :
Pc R=5
2 VcR=
3
2 = =
P
V
cc
1 6 7,
b. Untuk gas beratom dua ( diatomik ) diperoleh bahwa :
67
Pc R=7
2 VcR=
5
2 = =
Pc 1 4,
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
68/77
Vc = konstanta Laplace.03. Usaha yang dilakukan oleh gas terhadap udara luar : W = p.V
04. Energi dalam suatu gas Ideal adalah : U n R T =3
2. .
05.HUKUM I TERMODINAMIKA
Q = U + W
Q = kalor yang masuk/keluar sistem
U = perubahan energi dalam
W = Usaha luar.
PROSES - PROSES PADA HUKUM TERMODINAMIKA I1. Hukum I termodinamika untuk Proses Isobarik.
Pada proses ini gas dipanaskan dengan tekanan tetap.( lihat gambar ).
sebelum dipanaskan sesudah dipanaskan
Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-GayLussac
V
T
V
T
1
1
2
2
=
Jika grafik ini digambarkan dalam hubungan P dan V maka dapat grafik sebagai berikut :
Pemanasan Pendinginan
W =Q - U = m ( cp - cv ) ( T2 - T1 )
2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isokhorik ( Isovolumik )Pada proses ini volume Sistem konstan. ( lihat gambar )
68
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
69/77
Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.
Dengan demikian dalam proses ini berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk :
P
T
P
T
1
1
2
2
=
Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka grafiknya sebagai berikut :
Pemanasan Pendinginan
V = 0 ------- W = 0 ( tidak ada usaha luar selama proses )
Q = U2 - U1
Q = U
U = m . cv ( T2 - T1 )
3. Hukum I termodinamika untuk proses Isothermik.Selama proses suhunya konstan.( lihat gambar )
Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.Oleh karena suhunya tetap, maka berlaku Hukum BOYLE.
P1 V2 = P2 V2
Jika digambarkan grafik hubungan P dan V maka grafiknya berupa :
Pemanasan Pendinginan
T2 = T1 --------------> U = 0 ( Usaha dalamnya nol )
W P VV
VP V
V
V= =1 1
2
1
2 22
1
( ln ) ( ln )
69
W P VP
PP V
P
P= =1 1
1
2
2 21
2
( ln ) ( ln )
W R T
V
R T
V1
22
2
( l ) ( l )
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
70/77
W n R T V n R T V= =1
1
2
1( ln ) ( ln )
W n R T P
Pn R T
P
P= =1
1
2
21
2
( ln ) ( ln )
ln x =2,303 log x
4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik.Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0( lihat gambar )
Sebelum proses Selama/akhir prosesoleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlaku Hukum Boyle-GayLussac
PVT
P VT
1 1
1
2 2
2
=
Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa :
Pengembangan Pemampatan
Q = 0 ------ O = U + WU2 -U1 = -W
T1.V1 -1
= T2.V2 -1
W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W =
P V1 1
1
.
( V2
-1- V1
-1)
P1.V1
= P2.V2
06. HUKUM II TERMODINAMIKA
70
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
71/77
=Energi yang bermanfaat
Energi yang asukkandim
= = WQ
Q QQ2
2 1
2
= ( )1 100%1
2
Q
Q
Menurut Carnot untuk effisiensi mesin carnot berlaku pula :
= ( )1 100%1
2
T
TT = suhu = efisiensiP = tekananV = volumeW = usaha
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang Elektromagnet : Rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet
Vektor perubahan medan listrik tegak lurus vektor perubahanmedan magnet
Ciri-ciri GEM : Menunjukkan gejala : pemantulan, pembiasan difraksi,polarisasi
diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.
Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrikyang kuat
Oersted : Di sekitar arus listrik ada medan magnet
71
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
72/77
S = Intensitas rata-rata
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
73/77
OPTIKA FISIS
Sinar yang dapat diuraikan PolikromatikCAHAYA Sinar yang tak dapat diuraikan Monokromatik
Dalam ruang hampa cepat rambat sama besarfrekwensi masing warna beda
Pj. Gelomb masing warna beda
Merah ( dan v terbesar)JinggaKuning
DISPERSI (PERURAIAN WARNA) HijauBiruNila
Ungu (n, , f dan Efoton terbesar)
Benda bening r = /rm ru/
Plan paralel t = /tm tu/
Prisma = u - m
Lensa s = /sm su/
f = /fm fu/
73
MENIADAKAN DISPERSI : Prisma Akromatik
(nu nm) = (nu nm)
Lensa Akromatik.11
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
74/77
gabungugabmerah ff
11=
=+ )11
)(1()11
)(1(21
'
21 RRn
n
RRn
nmm )
11)(1()
11)(1(
21
'
21 RRn
n
RRn
nuu +
Flinta Kerona Flinta Kerona
PRISMA PANDANG LURUS (nh 1) ) = (nh 1) )
Max 2
1
)2(
.
k
dp
=Cermin Fresnell
Min 2
1)12(
. = kdp
Max
2
1)2(
.k
dp =
Percobaan Young
Min 2
1)12(
. = kdp
INTERFERENSI
(Syarat : Koheren)(A, f, sama)
Max rk2 = R (2k-1)Cincin Newton(gelap sbg pusat) Min rk2 = R (2k)
Max 2n d cos r = (2k-1) Selaput tipis
Min 2n d cos r = (2k)
Max d sin = (2k + 1)
74
Celah tunggalMin sin = (2k)
DIFRAKSI
Max d sin (2k)
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
75/77
Max d sin = (2k) Kisi
Min d sin = (2k 1)
k = 1, 2, 3 . . . .
Daya Urai (d) d = 1,22D
L.L = jarak ke layar
D = diameter lensan = indeks bias d = tebal lapisan = deviasi r = sudut bias = sudut pembias rk = jari-jari cincin terang ke k = panjang gelombang cahaya R = jari-jari lensap = jarak terang dari pusat = sudut difraksi/deviasik = orde garis terang/gelap f = fokus
75
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
76/77
DUALISME GELOMBANG CAHAYA
-
8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA
77/77
DUALISME GELOMBANG CAHAYAa. Semakin besar intensitas cahaya semakin banyak elektron elektron yang diemisikanb. Kecepatan elektron yang diemisikan bergantung pada frekuensi; semakin besar f, makin
besar pula kecepatan elektron yang diemisikan
fhE .= E = Energih = tetapan Planck
0EEkE += f = frekwensi
aEEk = c = kecepatan cahaya 0
2 ..2
1hffhVm = v = kecepatan
=
0
2
2
1
CChmV a = energi ambang
=
0
11..
chEk m = massa
= panjang gelombang
hp
C
fhPfoton == ;
.p = momentum
p=momentum Ek = Energi kinetik
Hypotesa de Broglie
f
c=
Vm
h
p
h
.== Ekmp ..2=
Catatan penting :Ek=54 ev = 54.1,6.10-19 JouleMassa 1e = 9,1.10-31 kg
Hamburan Compton : ( ) cos1.
.
'
0
=
cm
h
77