2871388 fisika us fisika sma

Upload: khan

Post on 30-May-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    1/77

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    2/77

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    3/77

    KATA PENGANTAR

    Buku Rumus-rumus Fisika SMA ini ditulis bukan bermaksud untuk dihapal oleh para siswa

    namun bertujuan untuk digunakan sebagai buku pendamping dalam memecahkan soal-soal fisika.

    Rumus-rumus fisika merupakan bahasa sains yang konsisten dalam menjelaskan fenomena alam

    dan sebagai bahasa universal yang berlaku dalam dunia ilmiah, untuk itu pemahaman padakonsep, asas, dan prinsip fisika merupakan hal pertama yang harus dimengerti oleh para siswa,

    bukan dengan cara menghapal rumus-rumus.

    Dalam memecahkan soal-soal fisika, buku ini dapat digunakan untuk memberi gambaran global

    dari rumus-rumus fisika dan dapat digunakan sebagai pendamping dalam melatih kemampuan

    memecahkan soal-soal fisika.

    Dengan selesai penulisan buku ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Hernadisebagai Kepala SMAN 3 Bandar Lampung, atas semua dukungannya, masukan dan saran dari

    para kolega diucapkan terima kasih. Mereka adalah guru-guru fisika SMAN 3 Bandar Lampung,

    yaitu Arif Santoso, S.Pd, Euis Waliah, S.Pd, Dra. Sartinem dan Fera Nofrizawati, S.Pd.

    Buku ini tentu jauh dari sempurna, masukan, kritik dan saran yang membangun dapat

    disampaikan melalui email:[email protected] [email protected].

    Semoga kehadiran buku ini dapat memenuhi tujuan penulisan dan bermanfaat bagi penggunanya.

    Bandar Lampung, 30 April 2008

    Damriani

    Zainal Abidin

    3

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    4/77

    DAFTAR ISI

    Surat Keterangan 1

    Kata Pengantar 2Daftar Isi 3

    1. Besaran dan Satuan 4

    2. Gerak Lurus 9

    3. Hukum Newton 12

    4. Memadu Gerak 14

    5. Gerak Rotasi 16

    6. Gravitasi 207. Usaha-Energi 21

    8. Momentum-Impuls-Tumbukan 22

    9. Elastisitas 23

    10. Fluida 24

    11. Gelombang Bunyi 26

    12. Suhu dan Kalor 30

    13. Listrik Stattis 33

    14. Listrik Dinamis 37

    15. Medan Magnet 43

    16. Imbas Elektromagnetik 47

    17. Optika Geometri 49

    18. Alat-alat Optik 53

    19. Arus Bolak-balik 55

    20. Perkembangan Teori Atom 58

    21. Radioaktivitas 61

    22. Kesetimbangan Benda Tegar 64

    23. Teori Kinetik Gas 6924. Hukum Termodinamika 71

    25. Gelombang Elektromagnetik 75

    26. Optika Fisis 77

    27. Relativitas 80

    28. Dualisme Gelombang Cahaya 81

    4

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    5/77

    BESARAN DAN SATUAN

    Ada 7 macam besaran dasar berdimensi:

    Besaran Satuan (SI) Dimensi1. Panjang m [ L ]

    2. Massa kg [ M ]

    3. Waktu detik [ T ]

    4. Suhu Mutlak K [ ]

    5. Intensitas Cahaya Cd [ J ]

    6. Kuat Arus Ampere [ I ]

    7. Jumlah Zat mol [ N ]

    2 macam besaran tambahan tak berdimensi:

    a. Sudut datar ----> satuan : radianb. Sudut ruang ----> satuan : steradian

    Satuan SI Satuan Metrik

    MKS CGS

    Dimensi ----> Primer ----> dan dimensi Sekunder ---> jabaran Gunadimensi untuk : Checking persamaan Fisika.

    Dimensi dicari melalui ----> Rumus atau Satuan Metrik

    Contoh :

    (daya)

    1-2--22

    LTMLTT

    TML=

    -32-32 TMLTML =

    5

    T

    L

    M

    PvFt

    W==

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    6/77

    No Besaran Rumus Sat. Metrik (SI) Dimensi

    1 Kecepatan t

    sv =

    dt

    m1

    LT

    2 Percepatan t

    va

    = 2dtm

    2LT

    3 Gaya amF =( )N

    dtmkg

    2

    2MLT

    4 Usaha

    sFW =( )Joule2

    2

    dtmkg

    22 TML

    5 Daya t

    WP = ( )Watt3

    2

    dtmkg

    32 TML

    6 Tekanan A

    FP = ( )atm

    2dtmkg

    21 TML

    7 Energi kinetik

    2

    2

    1mvEk = ( )Joule2

    2

    dtmkg

    22 TML

    8 Energi potensial hgmEp =( )Joule2

    2

    dtmkg

    22 TML

    9 Momentum vmM = dtmkg

    1MLT

    10 Impuls tFi = dtmkg

    1MLT

    11 Massa Jenis V

    m

    = 3mkg

    3ML

    12 Berat Jenis s = V

    w22dtm

    kg22 TML

    13 Konst. pegas x

    Fk = 2

    dt

    kg2MT

    14 Konst. grafitasi G = 2

    2

    m

    Fr2

    3

    kgdt

    m

    231 TLM

    15 Konst. gas R = Tn

    VP

    .

    .

    Kmoldtkgm

    o2

    2

    1122 NTML

    16 Gravitasi m

    Fg = 2dt

    m2LT

    17 Momen Inersia2

    mRI = 2mkg 2ML

    ANGKA PENTING

    6

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    7/77

    Angka Penting : Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur, terdiridari :

    Angka pasti Angka taksiran

    Aturan :a. Penjumlahan / Pengurangan

    Ditulis berdasarkan desimal paling sedikitContoh :

    2,74818,41

    ------- +11,1581 ------> 11,16

    b. Perkalian / PembagianDitulis berdasarkan angka penting paling sedikitContoh :

    4,756110

    --------- 0000

    4756

    4756-------------- +

    523,160 ----> 520

    BESARAN VEKTOR

    Besaran Skalar: adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja.

    Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.

    Besaran Vektor: adalah Besaran yang selain ditentukan oleh besarnya atau nilainya,

    juga ditentukan oleh arahnya.

    Contoh : kecepatan, percepatan, gaya dan sebagainya.

    Sifat-sifat vektor

    1. A

    +B

    = B

    + A

    Sifat komutatif.

    2. A

    + (B

    + C

    ) = ( A

    +B

    ) + C

    Sifat assosiatif.

    3. a ( A

    +B

    ) = a A

    + a B

    4. / A

    / + /B

    / / A

    +B

    /

    RESULTAN DUA VEKTOR

    7

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    8/77

    = sudut antara A dan B

    /R

    / = / / / / / / / / cos A B A B

    + +2 2 2

    arahnya :

    / /

    s i n

    / /

    s i n

    / /

    s i n

    R A B

    = =

    1 2

    Vektor sudut vx = v cos vy = v sin

    V1 1 vx = v cos 1 vy = v sin 1

    V2 2

    vx = v cos 2

    vy = v sin 2

    V3 3

    vx = v cos 3

    vy = v sin 3

    .......=vx .......=vy

    Resultan / v R / = ( ) ( ) + v vX Y2 2

    8

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    9/77

    Arah resultan : tg =

    v

    vY

    X

    Uraian Vektor Pada Sistem Koordinat Ruang ( x, y, z )

    , , = masing-masing sudut antara

    vektor A dengan sumbu-sumbu x, y dan z A = A x + A y + A z atau

    A = / A x / i + / A y /j + / A z /

    k / A x / = A cos / A y / = A cos / A z / =

    A cos Besaran vektor A

    A A A A X Y Z = + +/ / / / / /2 2 2

    dan i ,j ,

    k masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z

    9

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    10/77

    GERAK LURUS

    Vt = kecepatan waktu t detik S = jarak yang ditempuhVo = kecepatan awal a = percepatant = waktu g = percepatan gravitasi

    v0=0

    10

    v = gh2

    t= gh /2

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    11/77

    h

    GJB

    vo=0

    v? h1h2

    Variasi GLB

    P Q

    A B

    A

    B

    P QSP

    A B SQ

    Gerak Lurus Berubah Beraturan

    1 v = 12

    12

    tt

    rr

    t

    r

    =

    2.12

    12

    tt

    vv

    t

    va

    =

    =

    3.dt

    drv xx = ;

    dt

    drv

    y

    y = ;dt

    drv zz =

    222

    zyx vvvv ++=

    11

    v = )21(2 hhg

    SP + SQ = AB

    SA = SB

    SP SQ = AB

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    12/77

    4.

    dt

    dva xx = ;

    dt

    dva

    y

    y = ;dt

    dva zz =

    222

    zyxaaaa ++=

    5 Diketahui a(t)

    ( ) dttavt

    t

    = 2

    1

    6. =2

    1

    t

    t

    dtvtr

    h = tinggiVy = kecepatan terhadap sumbu y h1 = ketinggian pertama Vz = kecepatanterhadap sumbu z

    h2 = ketinggian kedua | v | = kecepatan rata-rata mutlakSP = jarak yang ditempuh P || = percepatan rata-rata mutlakSQ = jarak yang ditempuh Q ax = percepatan terhadap sumbu xAB = panjang lintasan ay = percepatan terhadap sumbu ySA = jarak yang ditempuh A az = percepatan terhadap sumbu zSB = jarak yang ditempuh B a(t) = a fungsi t

    v = kecepatan rata-rata V(t) = V fungsi t

    r = perubahan posisi V1 = kecepatan 1 t = selang waktu Vx = kecepatan terhadap sumbu x

    r2 = posisi akhirr1 = posisi awalt1 = waktu awal bergerakt2 = waktu akhir bergerak = percepatan rata-rata

    V = perubahan rata-rataV2 = kecepatan 2

    HUKUM NEWTON

    1. Hk. I Newton Hk. kelembaman (inersia) :

    Untuk benda diam dan GLB =0F =0Fx dan =0Fy

    2. Hk. II Newton 0a GLBB = amF ( )amm 2121 +=

    12

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    13/77

    amT = 11

    3. Hukum III Newton F aksi = - F reaksi

    Aksi reaksi tidak mungkin terjadi pada 1 benda

    4. Gaya gesek (fg) : * Gaya gesek statis (fs) diam fs = N. s* Gaya gesek kinetik (fk) bergerak fk = N. k

    Arah selalu berlawanan dengan gerak benda/sistem.

    N = w N = w F sin N = w + Fsin N = w cos

    . Statika

    =0F : * =0Fx

    * =0Fy

    = 0

    Fx = resultan gaya sumbu x

    Fy = resultan gaya sumbu y

    F = resultan gaya

    m = massa

    a = percepatanN = gaya normal

    s= koefisien gesek statis

    k= koefisien gesek kinetik

    W = gaya berat

    =sudut yang dibentuk gaya berat setelah diuraikan ke sumbu

    13

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    14/77

    MEMADU GERAK

    1. cos2 212

    2

    2

    1vvvvvR ++= GLB GLB

    Vr = kecepatan resultan

    2. Gerak Peluru V1 = kecepatan benda 1Pada sumbux GLB V2 = kecepatan benda 2

    Pada sumbuy GVA GVB

    Y

    Vo

    X

    cos0vvx =tvx = cos0

    tgvvy = sin0

    14

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    15/77

    2

    02

    1sin gttvy =

    X = jarak yang ditempuh benda pada sb xY = jearak yang ditempuh benda pada sb y

    Vx = kecepatan di sumbu x

    Syarat : V0 = kecepatan awal

    Mencapai titik tertinggi 0=yv t = waktu

    Jarak tembak max 0=y g = percepatan gravitasi

    H

    hy =

    Koordinat titik puncak

    g

    v

    g

    v

    2

    sin,2

    2sin 22

    0

    2

    0

    Jarak tembak max tidak berlaku jika dilempar dari puncak ; jadi harus pakaihy =

    g

    vx

    2sin2

    0max =

    15

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    16/77

    GERAK ROTASI

    GERAK TRANSLASI GERAK ROTASI Hubunganny

    aPergeseran linier s Pergeseran sudut s = . RKecepatan linier v Kecepatan sudut v = . RPercepatan Linier a Percepatan sudut a = . R

    Kelembaman

    translasi

    ( massa )

    m Kelembaman rotasi

    (momen inersia)

    I I = m.r2

    Gaya F = m . a Torsi (momen

    gaya)

    = I . = F . R

    Energi kinetik Energi kinetik -Daya P = F . v Daya P = . -

    Momentum linier p = m.v Momentum

    anguler

    L = I . -

    PADA GERAK DENGAN PERCEPATAN TETAP

    GERAK TRANSLASI (ARAH TETAP) GERAK ROTASI (SUMBU TETAP)vt = v0 + at t = 0 + .ts = vot + 1/2 a t 2 = 0t + 1/2 .t 2

    vt 2 = v0 2 + 2 a.s t2 = 02 + 2 .

    s = jaraka = percepatan

    16

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    17/77

    v = kecepatanR = jarijari lintasanvt = kecepatan dalam waktu t detik

    vo = kecepatan awalt = waktu yang ditempuht = kecepatan sudut dalam waktu t detiko= kecepatan sudut awal

    Besarnya sudut :

    =S

    Rradian

    S = panjang busur

    R = jari-jari

    f . T = 1 f = 1T

    =2

    Tatau = 2 f

    v = R

    v1 = v2, tetapi 1

    2

    v1 = v2, tetapi 1

    2

    A = R = C , tetapi v A

    v B

    v C

    17

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    18/77

    ar = vR

    2

    atau ar = 2 R

    Fr = m .v

    R

    2

    atau Fr = m 2 R

    1. Gerak benda di luar dinding melingkar

    N = m . g - m . v

    R

    2N = m . g cos - m . v

    R

    2

    2. Gerak benda di dalam dinding melingkar.

    N = m . g + m .v

    R

    2

    N = m . g cos + m .v

    R

    2

    N = m .v

    R

    2

    - m . g cos N = m .v

    R

    2

    - m . g

    18

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    19/77

    3. Benda dihubungkan dengan tali diputar vertikal

    T = m . g + mv

    R

    2

    T = m m . g cos + mv

    R

    2

    T = m .v

    R

    2

    - m . g cos T = m .v

    R

    2

    - m . g

    4. Benda dihubungkan dengan tali diputar mendatar (ayunan centrifugal/konis)

    T cos = m . g

    T sin = m .v

    R

    2

    Periodenya T = 2 L

    g

    cos

    Keterangan : R adalah jari-jari lingkaran

    5. Gerak benda pada sebuah tikungan berbentuk lingkaran mendatar.

    N . k = m .v

    R

    2

    N = gaya normal

    N = m . g

    19

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    20/77

    GRAVITASI

    1.2

    21

    R

    mmGF

    = VEKTOR

    2. 2R

    MGg

    = VEKTOR

    kuat medan gravitasi

    3.R

    MGv = massa bumi

    4. RMm

    GEp

    =

    5. ( )ABBA vvmw =

    6. HKE

    +=

    21

    2

    1

    2

    2

    112

    RRGMvv

    F = gaya tarik-menarik antara kedua bendaG = konstanta gravitasim1 = massa benda 1m2 = massa benda 2R = jarak antara dua bendaEp = energi potensial gravitasiV = potensial gravitasi

    WAB = Usaha dari benda A ke BV1 = kecepatan benda 1

    V2 = kecepatan benda 2

    USAHAENERGI

    _______________1. sFw = cos = sudut kemiringan

    20

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    21/77

    v = kecepatan

    2.2

    2

    1mvEk = W = usaha

    F = Gaya

    3. hgmEp = s = jarakEp = Energi Potenaial

    4. EkEpEmek += m = massa bendag = percepatan gravitasi

    5. Ekw = h = ketinggian benda dari tanahEk = Energi Kinetik

    6. Epw = Em = Energi mekanik

    7. HKE (Hukum Kekekalan Energi)

    2211EpEkEpEk +=+

    MOMENTUMIMPULSTUMBUKAN

    1. vmP = P = momentumm = massa

    2. tFI = v = kecepatan

    I = impuls

    3.( )0vvmI

    PI

    t =

    =

    F= gaya

    t = selang waktu4. HKM (Hukum Kekekalan Momentum)

    +

    =+ BBAABBAA vmvmvmvm

    arah kekanan v +

    arah ke kiri v -

    21

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    22/77

    5.BA

    BA

    vv

    vve

    = e = koefisien tumbukan (kelentingan)

    6. Jenis tumbukan

    Lenting sempurna 1=e HKEHKM

    Lenting sebagian 10

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    23/77

    A = luas penampang yang tegak lurus gaya F

    L = pertambahan panjang

    E = modulus elastisitas

    P = stress

    = strain

    FLUIDA

    Fluida Tak Bergerak

    1.v

    m=

    zat

    2.air

    relativ

    z=air pada 4

    0C 31cm

    gr= 31000

    m

    kg

    3.BA

    BAc

    vv

    mm

    ++

    =

    4. hgzh =

    5. Ahg

    AFh

    z

    h

    =

    =

    6. Archimedes : Gaya ke atas yang bekerja pada benda besarnya sama dengan jumlah(berat) zat cair yang dipindahkan.

    hgF zA =

    7. Terapung AFw < (jika dibenamkan seluruhnya)

    23

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    24/77

    = AFw dalam keadaan setimbang

    2vgvg zbbd =

    8. Melayang

    ( )2121 vvgww z +=+

    9. Tenggelam

    AFw >As Fww =

    10. Kohesi (K)

    Adhesi (A)

    11. Kapilaritas

    rgy

    z =

    cos2

    Fluida Bergerak

    1. vAt

    Q ==Vol

    2. Kontinuitas

    2211vAvA =

    3. Bernoully2

    222

    2

    1112

    1

    2

    1vhgPvhgP ++=++

    = massa jenism = massav = volumeA = luas permukaanP = daya tekanh = ketinggian dari dasar

    24

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    25/77

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    26/77

    12.

    13.

    14. 2k

    mT =

    15. 2 gl

    T =

    GELOMBANG

    mekanik refleksi gel. gel.refraksi longitudinal transversal

    interferensi 1Gelombang defraksi

    polarisasi

    1gel.

    1. tvfv ==

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    26

    tAmE p 22221 s in=

    221 =

    elektromagnetik

    y gel. berjalan =

    x

    TtA 2sin

    y diam ujung bebas 0=

    =

    L

    T

    txAy 2sin2cos2

    y diam ujung terikat2

    1=

    =

    L

    T

    txAy 2cos2sin2

    mFv ==

    E

    v=

    E= modulus young

    LFPE

    AF

    ====s t r e s s

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    27/77

    7.

    BUNYI Gelombang Longitudinal

    nada > 20.000 Hz (Ultrasonic) keras / lemah tergantung Amplitudo

    Bunyi 20 Hz 20.000 Hzdesah < 20 Hz (Infrasonic) tinggi/rendah tergantung Frekuensi

    Nada Sumber

    1. Dawai

    ND

    2 Pipa Organa Terbuka

    3. Pipa Organa Tertutup

    27

    v gas =

    P

    =M

    RT

    Cv

    Cp=

    ( )

    ( )sn

    Pn

    2

    1

    +

    +v

    L

    nfn

    2

    1+=

    ( )

    ( )sn

    Pn

    1

    2

    +

    +v

    L

    nfn

    2

    1+=

    ( )( )sn

    Pn

    1

    1

    ++ v

    L

    nfn

    4

    12 +=

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    28/77

    Sifat :

    Refleksi (Pemantulan)

    Resonansi

    Interferensi (Percobaan Quinke) memperkuat n

    memperlemah ( ) 2

    11+n

    Pelayangan (beat) Beat

    Efek Doppler

    Intensitas

    Taraf Intensitas (TI)

    2m

    W at t1 20 1 0

    =I

    dB

    SUHU DAN KALOR

    28

    2

    .tppvd =

    ln = ( ) 4

    112 n

    f layangan = BA ff

    s

    s

    PP f

    vv

    vvf

    =

    24 R

    P

    A

    P

    I ==

    2

    2

    2

    1

    21

    1:

    1:

    RRII =

    0

    log10IITI =

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    29/77

    01. C R F KTd 100 80 212 373 C =

    celcius R =reamur

    Air 100 80 180 100 F =fahrenheit

    tk=suhu dalam kelvin

    Tb 0 0 32 273 t c = suhu

    dalam celsius

    C : R : F = 5 : 4 : 9tK = tC + 273

    Contoh :

    X YTb -20 40 X : Y = 150 : 200

    = 3 : 460 ?

    3

    4

    (60 + 20) + 40 =

    Td 130 240

    enaikkan suhu

    Sifat termal zat diberi kalor (panas) perubahan dimensi (ukuran)ubahan wujud

    2. Muai panjang. L = perubahan panjang= koefisien muai panjang

    L = Lo . . t Lo = panjang mula-mulat = perubahan suhu

    Lt = Lo ( 1 + . t ) Lt = panjang saat to

    A = perubahan luas

    Ao = luas mula-mula3. Muai luas. = koefisien muai luas

    V = perubahan volume A = Ao . . t Vo = Volume awal

    = koefisien muai volumeAt = Ao ( 1 + . t )

    29

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    30/77

    4. Muai volume.

    V = Vo . . tVt = Vo ( 1 + . . t )

    = 2 } = Q = kalor

    = 3

    m = massac= kalor jenis

    t = perubahan suhu

    5. Q = m . c. t H = perambatan suhu

    6. Q = H . t

    7. H = m . c

    8. Azas Black. T1Qdilepas

    Qdilepas = QditerimaTA

    Qditerima

    T209. Kalaor laten Kalor lebur Q = m . Kl Kl = kalor lebur

    Kalor uap Q = m . Ku Ku = kalor uap

    9. Perambatan kalor.

    Konduksi Konveksi Radiasi

    H =l

    tAk ..H = h . A . t I = e . . T4

    A = luask = koefisien konduksil = panjang bahanh = koefisien konfeksiI = Intensitase = emitivitas bahan

    30

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    31/77

    = konstanta BoltzmanT = suhu

    LISTRIK STATIS

    01.F k

    q q

    r= 1 2

    2

    .

    k = 14

    0

    = 9 x 109

    Nm2

    /Coulomb2

    0 = 8,85 x 10-12 Coulomb2 / newton m2

    F = gaya

    Q1 = muatan benda 1

    Q2 = muatan benda 2

    R = jarak benda 1 ke 2

    31

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    32/77

    02.

    E kQ

    r=

    2

    E = kuat medan listrik

    Q = muatan

    R = jarak

    03. Kuat medan listrik oleh bola konduktor.

    ER=0. Es k Q

    R=

    2 Ep k

    Q

    r=

    2

    Er = kuat medan listrik di pusat bola

    Es = kuat medan listrik di kulit bola

    Ep = kuat medan listrik pada jarak p dari pusat bola

    04. Kuat medan disekitar pelat bermuatan.

    Ep =

    2 0 =

    Q

    A EP =

    0 = rapat muatan Ep = kuat medan listrik

    05. W k Q qr r

    A B

    B A

    > = . . .( )1 1

    Bila rA = maka W kQ q

    rB

    B

    ~ ..

    > = -----E kQ q

    r

    Q q

    rP

    B B

    = =.

    ..1

    40

    6. V kQ

    r

    Q

    rB B= =

    1

    40

    .

    V = potensial listrik

    32

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    33/77

    07. W q v v A B B A> = .( )

    08. POTENSIAL BOLA KONDUKTOR.

    VO = VK= V k

    q

    RL = . V k

    q

    rM = .

    09. HUKUM KEKEKALAN ENERGI

    ( ) ( )v vq

    mV V2

    2

    1

    2

    1 2

    2= + ( )

    10. CQ

    V=

    11. CA

    d0

    0= C

    A

    d= .

    12. C C KK A

    d= =0

    0.

    13. WQ

    C= 12

    2

    atau W C V= 12

    2

    14. Susunan Seri.

    - Q

    s= Q1 = Q2 = Q3 = .....

    - Vs

    = Vab

    + Vbc

    + Vcd

    + Vde

    +.....

    33

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    34/77

    -1 1 1 1

    1 2 3C C C C S= + + +.....

    15. Susunan paralel.

    - V

    p= V1= V2 = V3

    - Qp = Q1 + Q2 + Q3 + .....

    - Cp = C1 + C2 + C3 + .....

    16.21

    2221

    CC

    VCVCVGAB +

    +=

    C = kapasitas listrik

    Q = muatan listrikV = beda potensial

    Co = Kapasitas dalam hampa udara

    d = jarak antar dua keeping

    A = luas masing-masing keeping

    K = konstanta dielektrik

    W = energi kapasitor

    34

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    35/77

    LISTRIK DINAMIS

    1. idq

    dt=

    2. dq = n.e.V.A.dt

    idq

    dtn e V A= = . . . Ampere

    03. Ji

    An e V= = . . Ampere/m2

    04.

    iV V

    R

    A B=

    05. R = .L

    A

    35

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    36/77

    06. R(t) = R0 ( 1 + .t )

    07. SUSUNAN SERI

    i = i1 = i2 = i3 = ....

    VS = Vab + Vbc + Vcd + ...

    RS = R1 + R2 + R3 + ...

    08. SUSUNAN PARALEL

    VP = V1 = V2 = V3

    i + i1 + i2 + i3 + ....

    1 1 1 1

    1 2 3 R R R Rp= + + +...

    09. Jembatan wheatstone

    RX . R2 = R1 . R3

    36

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    37/77

    RR R

    RX =

    1 3

    2

    .

    10. AMPEREMETER/GALVANOMETER.

    Rn

    RS d

    =1

    1Ohm

    11. VOLTMETER.

    Rv = ( n - 1 ) Rd Ohm

    .

    W = i 2 . r . t = V . i . t Joule

    1 kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24 Kalori

    W = 0,24 i 2 . r . t = 0,24 V . i . t Kalori

    13. P

    dw

    dt V i= = . (Volt -Ampere = Watt)

    14. Elemen PRIMER : elemen ini membutuhkan pergantian bahan pereaksi setelah sejumlah

    energi dibebaskan melalui rangkaian luar misalnya : Baterai.

    Pada elemen ini sering terjadi peristiwa polarisasi yaitu tertutupnya elektroda-elektroda

    sebuah elemen karena hasil reaksi kimia yang mengendap pada elektroda-elektroda

    tersebut.

    Untuk menghilangkan proses polarisasi itu ditambahkan suatu zat depolarisator.

    Berdasarkan ada/tidaknya depolarisator, dibedakan dua macam elemen primer :

    1. Elemen yang tidak tetap; elemen yang tidak mempunyai depolarisator,

    misalnya pada elemen Volta.

    2. Elemen tetap; elemen yang mempunyai depolarisator.

    misalnya : pada elemen Daniel, Leclanche, Weston, dll.

    37

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    38/77

    b) Elemen SEKUNDER : Elemen ini dapat memperbaharui bahan pereaksinya setelah dialiri

    arus dari sumber lain, yang arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan, misalnya :

    Accu.

    Misalkan : Akumulator timbal asam sulfat. Pada elemen ini sebagai Katoda adalah Pb;

    sedangkan sebagai Anode dipakai PbO2 dengan memakai elektrolit H2SO4.

    c) Elemen BAHAN BAKAR : adalah elemen elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia

    bahan bakar yang diberikan secara kontinue menjadi energi listrik.

    Misalkan : pada elemen Hidrogen-Oksigen yang dipakai pada penerbangan angkasa.

    15. =dW

    dq( Joule/Coulomb = Volt )

    16. iR r

    =+

    17. disusun secara seri

    in

    n r R=

    +

    .

    .

    18. disusun secara paralel

    38

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    39/77

    ir

    m

    R

    =

    +

    19. Susunan seri - paralel

    in

    nm

    r R

    =

    +

    .

    .

    20. TEGANGAN JEPIT

    K = i . R

    21. Hukum Kirchhoff I ( Hukum titik cabang )

    i = 0

    i1 + i2 + i3 = i4 + i5

    22. Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian tertutup itu )

    + i.R = 0

    39

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    40/77

    E : negatif

    E : positif

    arah arus berlawanan dengan arah loop diberi tanda negatif.

    I = kuat arus Ro = hambatan mula-mula

    q = muatan listrik = koefisien suhu

    t = waktu P = daya

    v = kecepatan electron r = hambatan dalam

    n = jumlah electron per satuan volume = GGL

    e = muatan electron n = jumlah rangkaian seri

    A = luas penampang kawat m = jumlah rangkaian paralel

    V = beda potensial Rd = hambatan dalam

    R = hambatan K = tegangan jepit

    = hambat jenis kawat Rv = tahanan depan

    40

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    41/77

    MEDAN MAGNET

    01. r =

    0

    02. BA

    =

    03. HB

    =

    04. B H r o H = = . .

    05. Benda magnetik : nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu.

    Contoh : Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.

    Benda paramagnetik : nilai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu.

    Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logamadalah zat

    paramagnetik.

    Benda feromagnetik : nilai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu.

    Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico )

    06. Rumus Biot Savart.

    dB = 0

    4

    2

    sin.

    r

    dI

    k = 0

    4

    = 10-7Weber

    A m.

    07. Induksi magnetik di sekitar arus lurus

    B = 0

    2

    .

    I

    a .

    41

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    42/77

    H =

    B

    =B

    r .0

    =I

    a2 .

    08. Induksi Induksi magnetik pada jarak x dari pusat arus lingkaran.

    B = 0

    2

    .

    a I N

    r

    . .. sin

    2 1 atau B = 0

    2

    .

    a I N

    r

    2

    3

    . .

    09. Induksi magnetik di pusat lingkaran.

    B = 0

    2

    . I Na

    .

    10. Solenoide

    Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :

    B n I = 0

    Bila p tepat di ujung-ujung solenoide

    B n I = 0

    2

    11. Toroida

    InB =

    n =N

    R2

    12. Gaya Lorentz

    F = B I sin

    F = B.q.v sin

    13.

    42

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    43/77

    Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang

    F I Ia

    P Q= 0

    2

    14. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik

    lintasan berupa : PARABOLA.

    percepatan : aq E

    m= .

    Usaha : W = F . d = q . E .dUsaha = perubahan energi kin

    Ek = q . E .d

    12 2

    2 1

    2 1

    2m v m v q E d = . .

    15. Lintasan partikel jika v tegak lurus E.

    tv

    =

    d atq E

    m vX

    = =12

    2 12

    2

    2.

    ..

    Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.

    v v vX Y= +2 2

    v a tq E

    m v

    Y

    X

    = =..

    .

    Arah kecepatan dengan bidang horisontal :

    tgv

    vY

    X

    =

    16. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet

    Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet berupa LINGKARAN.

    43

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    44/77

    jari-jari : R =

    m v

    B q

    17. Momen koppel yang timbul pada kawat persegi dalam medan magnet

    = B.i.A.N.Sin

    r = permeabilitas relative a = jarijari lingkaran

    = permeabilitas zat r = jarak

    B = induksi magnet I = kuat arus = Fluks N = banyak lilitan

    H = kuat medan magnet l = panjang kawat

    A = luas bidang yang ditembus F = gaya Lorentz

    q = muatan listrik v = kecepatan partikel

    = sudut antara v dengan B R = jari-jari lintasan partikel

    44

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    45/77

    IMBAS ELEKTROMAGNETIK

    Perubahan fluks : Eind = -Ndt

    d

    Perubahan arus : Eind = -Ldt

    di

    GGL IMBAS Induktansi timbal balik : Eind1 = -M1

    1

    dt

    di, Eind2 = -M

    2

    2

    dt

    di

    Kawat memotong garis gaya : E i n d = B.l.v sin

    Kumparan berputar : Eind = N.B.A. sin t

    L = N i

    L =

    ANo2

    INDUKTANSI DIRI

    M = N2 1

    1

    i

    , M = N1 2

    2

    i

    M =

    ANNo 21 (Induktansi Ruhmkorff)

    Ideal : Np : Ns = Is : IpTRANSFORMATOR Np : Ns = Ep : Es

    Tidak ideal : Ps = Pp

    Eind = GGL induksiN = banyak lilitan

    B = induksi magnetA = luas bidang permukaan/kumparan = fluks magnetL = induktansi diriI = kuat arusNp = banyak lilitan kumparan primerNs = banyak lilitan kumparan sekunderl = panjang solenoidaPp = Daya pada kumparan primerPs = daya pada kumparan sekunder

    Ep = tegangan pada kumparan primer

    45

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    46/77

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    47/77

    Sir Isaak Newton : Teori Emisi Sumber

    cahaya menyalurkan

    Partikel yang kecil dan ringan berkecepatan

    tinggi.

    Christian Huygens : Teori Eter alam : cahaya

    pada dasarnya

    Sama dengan bunyi, merambat memerlukan

    medium.

    Thomas Young dan Augustine Fresnel l :

    Cahaya dapat lentur dan berinterferensi

    Jean Leon Foucault : Cepat rambat cahaya di zat cair lebih kecil daripada di

    udara.

    TEORI CAHAYA James Clerk Maxwell : Cahaya gelombangelektromagnetik.

    Heinrich Rudolph Hertz : Cahaya geloimbangtransversal

    karena Mengalami polarisasi.

    Pieter Zeeman : Cahaya dapat dipengaruhi medanmagnetyang kuat.

    Johannes Stark : Cahaya dapat dipengaruhi medanlistrikyang kuat.Michelson dan Morley : Eter alam tidak ada.

    Max Karl Ernest Ludwig Planck : Teorikwantum cahaya.

    Albert Einstein : Teori dualisme cahaya.Cahaya se-

    bagai partikel dan bersifat gelombang

    Merupakan gelombang elektromagnetik.Tidak memerlukan medium dalam

    perambatannya

    Merambat dalam garis lurus

    SIFAT CAHAYA Kecepatan terbesar di dalam vakum 3.108

    m/sKecepatan dalam medium lebih kecil dari kecepatan divakum.Kecepatan di dalam vakum adalah absolut tidak tergan-tung pada pengamat.

    PEMANTULAN CAHAYA.

    47

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    48/77

    01.'

    111

    ssf+=

    02. M = -s

    s '= /

    h

    h '/

    03. Cermin datar : R = sifat bayangan : maya, sama besar, tegak

    n =

    360- 1

    04. cermin gabungan d = s1 + s2

    Mtotal = M1.M2

    Cermin cekung : R = positif Mengenal 4 ruangSifat bayangan : benda di Ruang I : Maya, tegak, diperbesar

    Benda di Ruang II : Nyata, terbalik, diperbesarBenda di Ruang III: Nyata, terbalik, diperkecil

    Cermin cembung : R = negatif sifat bayangan : Maya, tegak, diperkecil

    PEMBIASAN/REFRAKSI.

    01. Indeks bias nbenda =m

    u

    mv

    c

    = nbenda > 1

    n relatif medium 1 thdp medium 2 n12 =1

    2

    1

    2

    2

    1

    ==

    v

    v

    n

    n

    02. benda bening datar n sin i = n sin r

    03. kaca plan paralel (1) n sin i = n sin r (cari r)

    (2) t = )sin(cos

    rir

    d

    04. Prisma (deviasi) umum (1) n sin i1 = n sin r1 (cari r1)

    2 (2) = r1 + i2 (cari i2)(3) n sin i2 = n sin r2 (cari r2)

    (4) = i1 + r2 -

    minimum syarat : i1 = r2

    > 10o sin ( min + ) = 2

    1sin

    '

    n

    n

    > = 10o min = )1('

    n

    n

    48

    05 P k l knnnn ''

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    49/77

    05. Permukaan lengkung.Rss

    =+'

    06. Lensa tebal (1)

    1

    '

    '

    1

    '

    1 R

    nn

    s

    n

    s

    n =+

    (2)d = s1 + s2

    (3)

    2

    '

    '

    22

    '

    R

    nn

    s

    n

    s

    n =+

    07. Lensa tipis )11

    )(1(1

    21

    '

    RRn

    n

    f=

    21

    111

    fffgab+=

    Cembung-cembung (bikonveks) R1 +, R2 -

    Datar cembung R1 = tak hingga , R2 -

    Cekung cembung R1 - , R2 -

    Cekung-cekung (bikonkaaf) R1 - , R2 +

    Datar cekung R1 = tak hingga , R2 +

    Cembung cekung R1 + , R2 +

    9. Lensa Konvergen (positif)'

    111

    ssf+=

    divergen (negatif) M = -s

    s'

    = /h

    h '/

    10. Kekuatan lensa (P) P =f

    1f dalam meter

    P =f

    100f dalam cm

    n = banyak bayangan (untuk cermin datar) R = jari-jari bidang lengkung

    49

    = sudut antara ke dua cermin = panjang gelombang cahayaf = jarak focus P = kekuatan lensa

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    50/77

    f = jarak focus P = kekuatan lensas = jarak benda ke cermins = jarak bayangan ke cermin

    h = tinggi bendah = tinggi bayanganm = perbesaran bayangani = sudut datangr = sudut pantuln = indeks biasd = tebal kacat = pergeseran sinar = sudut pembias = deviasi

    50

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    51/77

    ALAT-ALAT OPTIK

    Mata Emetropi (mata normal) pp = 25 cm ; pr =

    Mata Myopi (mata dekat/rabun jauh) pp = 25 cm ; pr <

    M A T A Mata Hipermetropi (rabun dekat) pp > 25 cm ; pr =

    Mata Presbiopi (mata tua) pp > 25 cm ; pr <

    Kaca Mata lensa Negatif (Untuk orang Myopi)

    s = dan s = -pr

    KACA MATA

    Kaca Mata lensa Positif (Untuk orang hipermetropi)s = 25 cm dan s = -pp

    Akomodasi max P = 1+f

    Sd

    Ditempel dimata

    Tanpa Akomodasi P = f

    Sd

    LOUPE

    Berjarak d cm dari mata D = -s + d D = daya akomodasi

    P =fD

    dSd

    D

    Sd

    f

    Sd

    .

    .+

    Sd = titik baca normal

    d = soby + sok

    Akomodasi max

    P = )1('

    +fok

    Sd

    s

    s

    oby

    oby

    MIKROSKOP d = jarak lensa obyektif - okuler

    51

    Tanpa Akomadasi d = soby + fok' Sds

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    52/77

    P = )(fok

    Sd

    s

    s

    oby

    oby

    Akomodasi max d = foby + sok

    P = )(Sd

    fSd

    f

    fok

    ok

    oby +

    TEROPONG BINTANG

    Tanpa akomodasi d = foby + fok

    P =ok

    oby

    ff

    Pp = titik jauh mataPp = titik dekat matas = jarak bayangans = jarak benda ke lupP = kekuatan lensad = jarak lensa obyektif dengan lensa okuler

    ARUS BOLAK-BALIK

    Osiloskop = mengukur tegangan max

    E=Emax. Sin .tEefektif= yang diukur oleh voltmeter

    Emax = yang belum terukur

    Epp = dari puncak ke puncak

    52

    = frekwensi anguler

    t = waktu

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    53/77

    t wa tu

    Vmax =tegangan maksimum

    Imax = Arus maksimumT = periode

    Eefektif=2

    maxV

    Iefektif=2

    maxi Iefektif = Imax{

    T

    dtTT 0

    2 )2

    (sin1

    }

    Epp = 2.Emax

    I. Resistor pada DC-AC

    II. Induktor (L) pada DC-AC

    Xl = reaktansi induktif

    dt

    taxLE

    .sin.dim =

    tiLE .cos.max.. = LXl .=

    (satuan XL = ohm)

    III. Capacitor pada DC-AC

    53

    C = kapasitas kapasitor

    Q=C.V

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    54/77

    Q

    Xc = reaktansi kapasitif

    dt

    Vdc

    dt

    dQi

    .==

    dt

    tdVci

    .sin.max. =

    tVci .cos.max.. =

    XC =C

    1

    (Satuan XC = 0hm)

    IV. R-L-C dirangkai seri

    1. LXl .. =

    2.C

    Xc.

    1

    =

    3. Gambar fasor

    4. 22 )( XcXlRZ +=

    5. Z

    Ei

    =6. RiVab .= 22 VlVrVac +=

    XciVcd

    XliVbc

    .

    .

    =

    =22)( VcVlVrVad

    VcVlVbd

    +=

    =

    7. Daya=Psemu.cos

    Daya=Psemu.Z

    R

    Psemu = V.I (Volt Amper)a. > XcXl RLC bersifat induktif

    V mendahului I dengan beda fase

    b. = XcXl RLC resonansiZ = R kuat arus paling besar, karena hambatan total paling kecil.

    CLf

    .

    1

    2

    1

    = CLT .2=

    c. > XlXc RLC bersifat capasitifI mendahului V dengan beda fase

    54

    8 t XCXL

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    55/77

    8. tg =R

    Z = Impedansi

    = sudut fase

    L = induktansi diri

    f = frekwensi

    T = periode

    R = hambatan

    PERKEMBANGAN TEORI ATOM

    - Atom-atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat

    - Atom-atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadipartikel

    Yang lebih kecil.- Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi unsur

    lain.- Atom-atom setiap zat adalah identik, artinya

    mempunyaiBentuk, ukuran dan massa yang sama.

    DALTON - Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zatlain.

    - Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsuryang berlainan dapat membentuk senyawa.

    - Pada suatu reaksi atom-atom bergabung menurutperban-

    Dingan tertentu.

    55

    - Bila dua macam atom membentuk dua macam senyawaAtau lebih, maka perbandingan atom-atom yang samadalam kedua senyawa itu sederhana

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    56/77

    dalam kedua senyawa itu sederhana.

    KELEMAHANNYA.- Atom tidak dapat dibagi lagi bertentangan dengan

    ekspe-Rimen.

    - Dalton tidak membedakan pengertian atomdan molekul

    Satuan molekul juga disebut atom.- Atom merupakan bola kecil yang keras dan padat ber-

    Tentangan dengan eksperimen Faraday dan J.J Thomson

    - Atom merupakan suatu bola yang mempunyai muatanPositif yang terbagi merata ke seluruh isi atom.

    TEORI J.J THOMSONATOM - Muatan positif dalam atom ini dinetralkan

    oleh elektron-Elektron yang tersebar diantara muatan-muatan positifItu dan jumlah elektron ini sama dengan jumlah muatanPositif.

    KELEMAHANNYA.

    - Bertentangan dengan percobaan Rutherford denganham-Buran sinar Alfa ternyata muatan positif tidak meratana-Mun terkumpul jadi satu yang disebut INTI ATOM.

    - Atom terdiri dari muatan-muatan positif, di manaseluruhMuatan posoitif dan sebagian besar massa atomterkumpul ditengah-tengah atom yang disebut denganINTI ATOM.

    - Di sekeliling inti atom, pada jarak yang relatif jauhberedar

    RUTHERFORD Lah elektron-elektron mengelilingi inti atom.

    - Muatan inti atom sama dengan muatan elektron yang

    me-ngelilingi inti, sehingga atom bersifat netral.

    KELEMAHANNYA.

    - Model atom ini tidak dapat menunjukkan kestabilanatomAtau tidak mendukung kemantapan atom.

    - Model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwaspektrumAtom-atom Hidtrogen adalah spektrum garis tertentu.

    56

    Pengukuran massa elektron oleh : J.J. Thomson dengan percobaan Tetes Minyak Milikan.

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    57/77

    SINAR KATODA Partikel bermuatan negatif

    Sifat : - Bergerak cepat menurut garis lurus keluar tegak lurus dari katoda.- Memiliki energi- Memendarkan kaca- Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.

    MODEL ATOM BOHR DIBUAT BERDASARKAN 2 POSTULATNYA YAITU :

    1. Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron hanya dapatberputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan energi. Lintasan iniDisebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan

    Stasioner ini adalah : mvr =2

    nh

    n disebut bilangan kwantum (kulit) utama.

    2. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang ener-ginya tinggi, dan sebaliknya.

    1. Ep = -kr

    e 2

    2. Ek = - kr

    e 2

    3. Etotal = - kr

    e 2

    4. r = 22

    2

    )2

    (

    h

    kme

    n

    5. r1 : r2 : r3 : = 12 : 22 : 32 :

    6. )11

    (1

    22

    BA nnR =

    R = tetapan Ridberg R = 1,097.107 m-1

    Deret Lyman nA = 1 nB = 2, 3, 4 .Deret Balmer nA = 2 nB = 3, 4, 5, .Deret Paschen nA = 3 nB = 4, 5, 6, .Deret Brackett nA = 4 nB = 5, 6, 7, .Deret Pfund nA = 5 nB = 6, 7, 8, .

    max fmin nB = 1 lebihnya dari nA

    min fmax nB =

    Energi stasioner E = eV

    n

    2

    6,13

    57

    05. Energi

    Energi Pancaran E = 13 6 ( )11

    22 eV E = h f (J)

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    58/77

    Energi Pancaran E 13,6 ( )22BA nn

    eV E h.f (J)

    e = muatan electronr = jari-jari lintasan electronEp = Energi potensialEk = energi kineticn = bilangan kuantumr = jari-jari lintasan electron = panjang gelombangh = tetapan Planck

    RADIOAKTIVITAS

    Adanya Fosforecensi : berpendarnya benda setelah disinari.

    Dasar penemuan

    Adanya Fluorecensi : berpendarnya benda saat disinari.

    Penemu: Henry Becquerel

    Menghitamkan filmDapat mengadakan ionisasiDapat memendarkan bahan-bahan tetentu

    Sifat-sifat Merusak jaringan tubuhDaya tembusnya besar

    Sinar

    Macam sinar Sinar Penemu: Pierre Curie dan Marrie CurieSinar

    58

    Urutan naik daya tembus: Sinar , Sinar , Sinar

    Urutan naik daya ionisasi: Sinar , Sinar , Sinar

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    59/77

    x x x x x x x x x x x

    B x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

    01. I = Io e- x

    02. HVL nilai x sehingga I = Io HVL =

    693,02ln=

    03. ZXA N = A Z

    04. Deffect massa = ( mproton + mnetron) minti

    05. Eikat inti = {( mproton + mnetron) minti }.931 MeV m dalam sma

    = {( mproton + mnetron) minti }.c2 m dalam kg

    ZXA Z-2XA-4 atau ZXA Z-2XA-4 +

    06. Hukum Pergeseran ZXA Z+ 1XA atau ZXA Z+ 1XA +

    Jika memancarkan tetap

    07. T =

    2ln693,0=

    8. R = . N

    9. N = No.2-t/T

    10. D =m

    E

    11. Ereaksi = ( msebelum reaksi - msesudahreaksi ).931 MeV m dalam sma.

    = ( msebelum reaksi - msesudahreaksi ).c2 m dalam kg

    12. Reaksi FISI Pembelahan inti berat menjadi ringanTerjadi pada reaktor atom dan bom atomMenghasilkan Energi besar < enerfi reaksi FUSIDapat dikendalikan.

    Reaksi FUSI Penggabungan inti ringan menjadi inti beratTerjadi pada reaksi di Matahari dan bom hidrogen

    Tidak dapat dikendalikan.

    59

    Pencacah Geiger Muller (pulsa listrik)T b Si til i ( l li t ik)

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    60/77

    Tabung Sintilasi (pulsa listrik)

    13. ALAT DETEKSI Kamar kabut Wilson (Jejak lintasan saja)Emulsi film

    X = nama atom / unsurez = nomor atoma = nomor massap = protonn = netronm = massa

    T = waktu paruhN = jumlah inti yang belum meluruhNo = jumlah inti mula2 = konstanta peluruhant = lamanya berdesintegrasiR = aktivitas radioaktif

    60

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    61/77

    KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

    Momen: Momen Gaya : =F.l.sin Momen Kopel : dua gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah, besarnya =

    F.d

    Kesetimbangan Translasi : Fx=0, Fy=0Kesetimbangan Rotasi : =0Kesetimbangan translasi dan Rotasi : F=0, =0

    Kesetimbangan Stabil (mantap) :Apabila gaya dihilangkan, akan kembali ke kedudukan semula.

    Kesetimbangan (titik berat benda akan naik)Kesetimbangan Indeferen :Gaya dihilangkan, setimbang di tempat berlainan(titik berat benda tetap)Keseimbangan labil :Apabila gaya dihilangkan, tidak dapat kembali semula.(titik berat benda akan turun)

    TITIK BERAT BENDA

    Titik berat untuk benda yang homogen ( massa jenis tiap-tiap bagian benda sama ).

    a. Untuk benda linier ( berbentuk garis )

    xl x

    l

    n n0 =

    .y

    l y

    l

    n n0 =

    .

    b. Untuk benda luasan ( benda dua dimensi ), maka :

    x A xA

    n n0 = . y A y

    An n

    0 = .

    c. Untuk benda ruang ( berdimensi tiga )

    xV x

    V

    n n

    0 = .

    yV y

    V

    n n

    0 = .

    Sifat - sifat:

    1. Jika benda homogen mempunyai sumbu simetri atau bidang simetri, maka titik beratnya

    terletak pada sumbu simetri atau bidang simetri tersebut.

    61

    2. Letak titik berat benda padat bersifat tetap, tidak tergantung pada posisi benda.

    3. Kalau suatu benda homogen mempunyai dua bidang simetri ( bidang sumbu ) maka titik

    beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    62/77

    Kalau suatu benda mempunyai tiga buah bidang simetri yang tidak melalui satu garis, makatitik beratnya terletak pada titik potong ketiga simetri tersebut.

    Fx = resultan gaya di sumbu xFy = resultan gaya di sumbu y = jumlah momen gaya

    Tabel titik berat teratur linier

    Nama benda Gambar benda letak titik berat keterangan1. Garis lurus

    x0 =12

    lz = titik tengah

    garis

    2. Busur lingkarany R

    tali busur AB

    busur AB0 =

    R = jari-jari lingkaran

    3. Busur setengah

    lingkarany

    R0

    2=

    Tabel titik berat benda teratur berbentuk luas bidang homogen

    Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan1. Bidang segitiga

    y0 =13

    tt = tinggi

    z = perpotongan

    garis-garis berat

    AD & CF

    62

    2.Jajaran genjang,

    Belah ketupat,

    Bujur sangkar y0 =12

    tt = tinggi

    z = perpotongan

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    63/77

    Persegi panjang diagonal AC danBD

    3. Bidang juring

    lingkaran y Rtali busur AB

    busur AB0

    23=

    R = jari-jari lingkaran

    4.Bidang setengah

    lingkarany

    R0

    4

    3=

    R = jari-jari lingkaran

    Tabel titik berat benda teratur berbentu bidang ruang homogen

    Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan1. Bidang kulit

    prisma z pada titik

    tengah garis z1z2 y0

    = 12 l

    z1 = titik berat

    bidang alas

    z2 = titik berat

    bidang atas

    l = panjang sisitegak.

    2. Bidang kulit

    silinder.

    ( tanpa tutup ) y0 =12

    t

    A = 2 R.t

    t = tinggi

    silinder

    R = jari-jari

    lingkaran alas

    A = luas kulit

    silinder

    63

    3. Bidang Kulit

    limasTz =

    13

    T TTT = garis

    tinggi ruang

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    64/77

    4. Bidang kulit

    kerucutzT =

    13

    T TT T = tinggi

    kerucut

    T = pusat

    lingkaran alas

    5. Bidang kulit

    setengah bola.y0 =

    12

    RR = jari-jari

    Tabel titik berat benda teratur berbentuk ruang, pejal homogen

    Nama benda Gambar benda Letak titik berat Keterangan

    1. Prismaberaturan.

    z pada titik tengahgaris z1z2

    y0 =12

    l

    V = luas alas kali

    tinggi

    z1 = titik beratbidang alas

    z2 = titik berat

    bidang atas

    l = panjang sisi

    tegak

    V = volume

    prisma

    2. Silinder Pejal

    y0 =12

    t

    V = R2 t

    t = tinggi silinder

    R = jari-jari

    lingkaran alas

    64

    3. Limas pejal

    beraturany0 =

    14

    T T

    T T = t = tinggi

    limas beraturan

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    65/77

    =14

    t

    V = luas alas x

    tinggi

    34. Kerucut pejal

    y0 =14

    t

    V =13

    R2 t

    t = tinggi kerucut

    R = jari-jari

    lingkaran alas

    5. Setengah bola

    pejaly0 =

    38

    RR = jari-jari bola.

    TEORI KINETIK GASGAS IDEAL

    1. Gas ideal terdiri atas partikel-partikel (atom-atom ataupun molekul-molekul ) dalam jumlah

    yang besar sekali.

    2. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan arah random/sebarang.

    65

    3. Partikel-partikel tersebut merata dalam ruang yang kecil.

    4. Jarak antara partikel-partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel-partikel, sehingga

    ukurtan partikel dapat diabaikan.

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    66/77

    5. Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila bertumbukan.6. Tumbukan antara partikel ataupun antara partikel dengan dinding terjadi secara lenting

    sempurna, partikel dianggap sebagai bola kecil yang keras, dinding dianggap licin dan

    tegar.

    7. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.

    1. nN

    N=

    0

    2.vras =

    m

    kT3

    03. mM

    N= dan k

    R

    N=

    0

    04. vras =

    3RT

    M

    05. Pada suhu yang sama, untuk 2 macam gas kecepatannya dapat dinyatakan :

    vras1 :

    vras2 =

    1

    1

    M:

    2

    1

    M

    06. Pada gas yang sama, namun suhu berbeda dapat disimpulkan :

    vras1 :

    vras2 = T1 : T2

    07.

    Vras

    Lt

    2=

    08. FN m V ras

    L=

    3

    2

    .

    09.

    V

    rasVmNP

    2

    .3

    = atau rasVP 23

    1=

    10. PN

    mV rasN

    EkV V= =2

    3

    2

    312

    2

    . .

    11. P . V = K . T atau P . V = N. k .T

    k = Konstanta Boltman = 1,38 x 10-23 joule/0K

    12. P . V = n R T dengan nN

    N=

    0

    R = 8,317 joule/mol.0K

    66

    = 8,317 x 107 erg/mol0K

    = 1,987 kalori/mol0 K

    = 0,08205 liter.atm/mol0K

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    67/77

    13. P RMr

    T= atau P R T Mr = . atau = P MrR TT.

    .

    14.2

    22

    1

    11 ..

    T

    VP

    T

    VP=

    Persamaan ini sering disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.

    15. TNkEk .2

    3=

    P = tekanan gas idealN = banyak partikel gas

    m = massa 1 pertikel gas

    V = volume gas

    v = kecepatan partikel gas

    n = jumlah mol gas

    No = bilangan Avogadro

    R = tetapan gas umum

    M = massa atom relatifk = tetapan boltzman

    Ek = energi kinetic

    vras = kecepatan partikel gas ideal

    = massa jenis gas ideal

    T = suhu

    HUKUM TERMODINAMIKA

    01. cp - cv = R

    cp = kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada tekanan konstan.

    cv= kapasitas panas jenis ( kalor jenis ) gas ideal pada volume konstan.

    02. panas jenis gas ideal pada suhu sedang ,sebagai berikut:a. Untuk gas beratom tunggal ( monoatomik ) diperoleh bahwa :

    Pc R=5

    2 VcR=

    3

    2 = =

    P

    V

    cc

    1 6 7,

    b. Untuk gas beratom dua ( diatomik ) diperoleh bahwa :

    67

    Pc R=7

    2 VcR=

    5

    2 = =

    Pc 1 4,

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    68/77

    Vc = konstanta Laplace.03. Usaha yang dilakukan oleh gas terhadap udara luar : W = p.V

    04. Energi dalam suatu gas Ideal adalah : U n R T =3

    2. .

    05.HUKUM I TERMODINAMIKA

    Q = U + W

    Q = kalor yang masuk/keluar sistem

    U = perubahan energi dalam

    W = Usaha luar.

    PROSES - PROSES PADA HUKUM TERMODINAMIKA I1. Hukum I termodinamika untuk Proses Isobarik.

    Pada proses ini gas dipanaskan dengan tekanan tetap.( lihat gambar ).

    sebelum dipanaskan sesudah dipanaskan

    Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-GayLussac

    V

    T

    V

    T

    1

    1

    2

    2

    =

    Jika grafik ini digambarkan dalam hubungan P dan V maka dapat grafik sebagai berikut :

    Pemanasan Pendinginan

    W =Q - U = m ( cp - cv ) ( T2 - T1 )

    2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isokhorik ( Isovolumik )Pada proses ini volume Sistem konstan. ( lihat gambar )

    68

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    69/77

    Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.

    Dengan demikian dalam proses ini berlaku Hukum Boyle-Gay Lussac dalam bentuk :

    P

    T

    P

    T

    1

    1

    2

    2

    =

    Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka grafiknya sebagai berikut :

    Pemanasan Pendinginan

    V = 0 ------- W = 0 ( tidak ada usaha luar selama proses )

    Q = U2 - U1

    Q = U

    U = m . cv ( T2 - T1 )

    3. Hukum I termodinamika untuk proses Isothermik.Selama proses suhunya konstan.( lihat gambar )

    Sebelum dipanaskan. Sesudah dipanaskan.Oleh karena suhunya tetap, maka berlaku Hukum BOYLE.

    P1 V2 = P2 V2

    Jika digambarkan grafik hubungan P dan V maka grafiknya berupa :

    Pemanasan Pendinginan

    T2 = T1 --------------> U = 0 ( Usaha dalamnya nol )

    W P VV

    VP V

    V

    V= =1 1

    2

    1

    2 22

    1

    ( ln ) ( ln )

    69

    W P VP

    PP V

    P

    P= =1 1

    1

    2

    2 21

    2

    ( ln ) ( ln )

    W R T

    V

    R T

    V1

    22

    2

    ( l ) ( l )

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    70/77

    W n R T V n R T V= =1

    1

    2

    1( ln ) ( ln )

    W n R T P

    Pn R T

    P

    P= =1

    1

    2

    21

    2

    ( ln ) ( ln )

    ln x =2,303 log x

    4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik.Selama proses tak ada panas yang masuk / keluar sistem jadi Q = 0( lihat gambar )

    Sebelum proses Selama/akhir prosesoleh karena tidak ada panas yang masuk / keluar sistem maka berlaku Hukum Boyle-GayLussac

    PVT

    P VT

    1 1

    1

    2 2

    2

    =

    Jika digambarkan dalam grafik hubungan P dan V maka berupa :

    Pengembangan Pemampatan

    Q = 0 ------ O = U + WU2 -U1 = -W

    T1.V1 -1

    = T2.V2 -1

    W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W =

    P V1 1

    1

    .

    ( V2

    -1- V1

    -1)

    P1.V1

    = P2.V2

    06. HUKUM II TERMODINAMIKA

    70

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    71/77

    =Energi yang bermanfaat

    Energi yang asukkandim

    = = WQ

    Q QQ2

    2 1

    2

    = ( )1 100%1

    2

    Q

    Q

    Menurut Carnot untuk effisiensi mesin carnot berlaku pula :

    = ( )1 100%1

    2

    T

    TT = suhu = efisiensiP = tekananV = volumeW = usaha

    GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

    Gelombang Elektromagnet : Rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet

    Vektor perubahan medan listrik tegak lurus vektor perubahanmedan magnet

    Ciri-ciri GEM : Menunjukkan gejala : pemantulan, pembiasan difraksi,polarisasi

    diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.

    Coulomb : Muatan listrik menghasilkan medan listrikyang kuat

    Oersted : Di sekitar arus listrik ada medan magnet

    71

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    72/77

    S = Intensitas rata-rata

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    73/77

    OPTIKA FISIS

    Sinar yang dapat diuraikan PolikromatikCAHAYA Sinar yang tak dapat diuraikan Monokromatik

    Dalam ruang hampa cepat rambat sama besarfrekwensi masing warna beda

    Pj. Gelomb masing warna beda

    Merah ( dan v terbesar)JinggaKuning

    DISPERSI (PERURAIAN WARNA) HijauBiruNila

    Ungu (n, , f dan Efoton terbesar)

    Benda bening r = /rm ru/

    Plan paralel t = /tm tu/

    Prisma = u - m

    Lensa s = /sm su/

    f = /fm fu/

    73

    MENIADAKAN DISPERSI : Prisma Akromatik

    (nu nm) = (nu nm)

    Lensa Akromatik.11

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    74/77

    gabungugabmerah ff

    11=

    =+ )11

    )(1()11

    )(1(21

    '

    21 RRn

    n

    RRn

    nmm )

    11)(1()

    11)(1(

    21

    '

    21 RRn

    n

    RRn

    nuu +

    Flinta Kerona Flinta Kerona

    PRISMA PANDANG LURUS (nh 1) ) = (nh 1) )

    Max 2

    1

    )2(

    .

    k

    dp

    =Cermin Fresnell

    Min 2

    1)12(

    . = kdp

    Max

    2

    1)2(

    .k

    dp =

    Percobaan Young

    Min 2

    1)12(

    . = kdp

    INTERFERENSI

    (Syarat : Koheren)(A, f, sama)

    Max rk2 = R (2k-1)Cincin Newton(gelap sbg pusat) Min rk2 = R (2k)

    Max 2n d cos r = (2k-1) Selaput tipis

    Min 2n d cos r = (2k)

    Max d sin = (2k + 1)

    74

    Celah tunggalMin sin = (2k)

    DIFRAKSI

    Max d sin (2k)

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    75/77

    Max d sin = (2k) Kisi

    Min d sin = (2k 1)

    k = 1, 2, 3 . . . .

    Daya Urai (d) d = 1,22D

    L.L = jarak ke layar

    D = diameter lensan = indeks bias d = tebal lapisan = deviasi r = sudut bias = sudut pembias rk = jari-jari cincin terang ke k = panjang gelombang cahaya R = jari-jari lensap = jarak terang dari pusat = sudut difraksi/deviasik = orde garis terang/gelap f = fokus

    75

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    76/77

    DUALISME GELOMBANG CAHAYA

  • 8/14/2019 2871388 Fisika us Fisika SMA

    77/77

    DUALISME GELOMBANG CAHAYAa. Semakin besar intensitas cahaya semakin banyak elektron elektron yang diemisikanb. Kecepatan elektron yang diemisikan bergantung pada frekuensi; semakin besar f, makin

    besar pula kecepatan elektron yang diemisikan

    fhE .= E = Energih = tetapan Planck

    0EEkE += f = frekwensi

    aEEk = c = kecepatan cahaya 0

    2 ..2

    1hffhVm = v = kecepatan

    =

    0

    2

    2

    1

    CChmV a = energi ambang

    =

    0

    11..

    chEk m = massa

    = panjang gelombang

    hp

    C

    fhPfoton == ;

    .p = momentum

    p=momentum Ek = Energi kinetik

    Hypotesa de Broglie

    f

    c=

    Vm

    h

    p

    h

    .== Ekmp ..2=

    Catatan penting :Ek=54 ev = 54.1,6.10-19 JouleMassa 1e = 9,1.10-31 kg

    Hamburan Compton : ( ) cos1.

    .

    '

    0

    =

    cm

    h

    77