270110120203 _ adi putra saragih _ tugas 8 _ a
DESCRIPTION
Tugas ATRANSCRIPT
-
TUGAS 8
TYPOLOGI LETUSAN GUNUNG API
Ditujukan untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Vulkanologi
Oleh :
Adi Putra Saragih
NPM : 270110120203
Fakultas Teknik Geologi
Universitas Padjdjaran
2014
-
BAB I. PENDAHULUAN
Gunungapi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah
permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material
yang dikeluarkan pada saat meletus. Selain itu gunungapi juga dapat diartikan sebagai lubang
kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma, gas atau cairan
lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya
membentuk kerucut terpancung.
Gunung berapi tersebar di seluruh dunia, namun lokasi gunung berapi yang sangat
dikenali adalah gunung berapi yang berada di sekitar Pacific Ring of Fire (Cincin Api
Pasifik). Pacific Ring of Fire merupakan daerah yang sering mengalami gempa bumi dan
letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Cincin Api Pasifik ini
terjadi karena adanya gerakan di lempeng-lempeng tektonik dan beberapa tabrakan dari
lempeng kerak bumi. Cincin Api terletak di Samudera Pasifik yang meliputi sejumlah gunung
berapi aktif dan gempa bumi. Kawasannya membentang mulai dari pantai barat Amerika
Utara hingga ke pantai timur Asia. Beberapa daratan yang dilintasi adalah pegunungan Andes
(Chili dan Bolivia), Amerika Tengah, Amerika Utara (Meksiko, Amerika Serikat, Kanada),
Rusia, Jepang, Filipina, Indonesia, New Zealand, dan Antartika.
Gunung berapi memiliki beberapa bentuk yang sering berubah sepanjang masa
hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, dan
akhirnya dapat ditentukan menjadi tidak aktif ataupun mati. Sebuah gunungapi disebut aktif
apabila kegiatan magmatisnya dapat dilihat secara nyata. Leleran lava dari kawah puncak
atau kawah samping, adanya awan panas letusan dan awan panas guguran, lahar letusan dan
lain sebagainya mencirikan bahwa gunung api tersebut masih aktif. Apabila gejala kegiatan
magmatisnya tidak teramati, suatu gunungapi dapat dikelompokan menjadi gunung api
padam. Tetapi keadaan seperti ini bukan berarti bahwa gunung api tersebut mati, sebab pada
suatu saat gunungapi itu dapat aktif kembali. Kenampakan gejala panas bumi di permukaan
seperti daerah ubahan hidrotermal, kubangan Lumpur panas, hembusan fumarol dan mata air
panas memang sering dikaitkan dengan gejala padamnya suatu gunungapi.
-
BAB II. TIPOLOGI LETUSAN GUNUNG API
1. Berdasarkan kekuatan dan kandungan material
Berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api,
erupsi gunung api digolongkan menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
Pada erupsi eksplosif terdapat tekanan gas magmatis yang sangat besar di dalam bumi
sehingga menimbulkan ledakan besar pada saat terjadi letusan atau erupsi. Hal ini
menyebabkan munculnya kawah besar pasca terjadinya letusan ekplosif. Adapun material
yang dikeluarkan berbentuk padat dan cair. Di Indonesia, contoh gunung bertipe seperti ini
adalah Danau Batur di Bali.
Gambar. Danau Batur di Bali(Sumber: tripadvisor.co.id)
b. Erupsi Efusif
Pada erupsi efusif, tekanan gas magmatisnya tidak terlalu kuat sehingga tidak terjadi
ledakan. Pada kasus ini, material yang dikeluarkan berbentuk cair dengan disertai material
padat berukuran kecil. Contoh gunung tipe ini adalah Gunung Mauna Loa di Hawaii.
-
Gambar. Gunung Mauna Loa di Hawaii (Sumber: geologyboy.tumblr.com)
Erupsi Efusif Gunung Mauna Loa
2. Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas
Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas, gunung api dapat kita
bedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
a. Letusan Tipe Hawaii
Letusan tipe hawaii terjadi dikarenakan lava yang keluar ke permukaan bumi bersifat
cair sehingga mudah mengalir. Misalnya: Gunung Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di
Hawaii.
b. Letusan Tipe Stromboli
Gunung api bertipe ini akan meletus dengan interval waktu tertentu. Misalnya gunung
api stromboli di Kepulauan Lipari dimana tenggang waktu letusannya 12 menit, jadi setiap
12 menit akan terjadi letusan dengan memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan
lapili. Contoh yang lain adalah Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung Raung di Jawa.
-
c. Letusan Tipe Vulkano
Litusan gunung api bertipe vulkano akan mengeluarkan material padat seperti bom,
lapili, abu serta material cair seperti lava. Kekuatan gunung api tipe ini tergantung pada
kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma. Contohnya Gunung Vesuvius dan Etna di
Italia serta Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur.
d. Letusan Tipe Merapi
Gunung api bertipe ini akan mengeluarkan lava kental sehingga jika lavanya
mendingin, maka dapat menyumbat lubang kepundan. Tersumbatnya lubang kepundan
menyebabkan tekanan di bawah bumi menumpuk semakin besar sehingga ketika sampai di
batas kritis, maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan pecahannya akan terdorong keluar.
Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu juga akan
muncul awan panas atau wedhus gembel.
e. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Gunung api tipe ini sangat berbahaya karena mampu mengeluarkan material letusan
sampai ketinggian 80 km bahkan bisa menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung.
Contoh gunung bertipe perret adalah gunung krakatau dan gunung St. Helens.
-
f. Letusan Tipe Pelee
Gunung bertipe pelee dapat meledak karena terjadi penyumbatan pada lubang
kepundan seperti berbentuk jarum. Hal ini menyebabkan tekanan dari dalam bumi yang
seharusnya dikeluarkan menjadi tertumpuk sehingga lama-kelamaan gunung akan meletus.
g. Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan
ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat
berbahaya. Contoh gunung dengan tipe ini adalah Gunung Sint Vincent.
3. Berdasarkan sumber erupsinya
Berdasarkan sumber erupsinya gunung api dibagi menjadi 4, yaitu
a. erupsi pusat : erupsi keluar melalui kawah utama;
b. erupsi samping : erupsi keluar dari lereng tubuhnya;
c. erupsi celah : erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa
kilometer;
d. erupsi eksentrik :erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat
yangmenyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan
tersendiri.
-
BAB III. KESIMPULAN
Gunungapi secara umum dapat didefinisikan sebagai :
a. suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang
memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada
saat meletus.
b. lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma,
gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke permukaan
bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.
Pacific Ring of Fire merupakan daerah yang sering mengalami gempa bumi dan
letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.
Cincin Api Pasifik ini terjadi karena adanya gerakan di lempeng-lempeng tektonik
dan beberapa tabrakan dari lempeng kerak bumi.
Gunung berapi memiliki beberapa bentuk yang sering berubah sepanjang masa
hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif,
istirahat, dan akhirnya dapat ditentukan menjadi tidak aktif ataupun mati.
Sebuah gunungapi disebut aktif apabila kegiatan magmatisnya dapat dilihat secara
nyata.
Leleran lava dari kawah puncak atau kawah samping, adanya awan panas letusan dan
awan panas guguran, lahar letusan dan lain sebagainya mencirikan bahwa gunung api
tersebut masih aktif.
Apabila gejala kegiatan magmatisnya tidak teramati, suatu gunungapi dapat
dikelompokan menjadi gunung api padam. Tetapi keadaan seperti ini bukan berarti
bahwa gunung api tersebut mati, sebab pada suatu saat gunungapi itu dapat aktif
kembali.
Kenampakan gejala panas bumi di permukaan seperti daerah ubahan hidrotermal,
kubangan Lumpur panas, hembusan fumarol dan mata air panas memang sering
dikaitkan dengan gejala padamnya suatu gunungapi.
Berdasarkan kekuatan serta kandungan material yang dimuntahkan oleh gunung api,
erupsi gunung api digolongkan menjadi 2 macam, yakni:
a. Erupsi Eksplosif
b. Erupsi Efusif
-
Berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan tekanan gas, gunung api dapat kita
bedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
a. Letusan Tipe Hawaii
b. Letusan Tipe Stromboli
c. Letusan Tipe Vulkano
d. Letusan Tipe Merapi
e. Letusan Tipe Perret atau Plinian
f. Letusan Tipe Pelee
g. Letusan Tipe Sint Vincent
Berdasarkan sumber erupsinya gunung api dibagi menjadi 4, yaitu a. erupsi pusat : erupsi keluar melalui kawah utama;
b. erupsi samping : erupsi keluar dari lereng tubuhnya;
c. erupsi celah : erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai
beberapa kilometer;
d. erupsi eksentrik :erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat
yangmenyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan
tersendiri.
-
DAFTAR PUSTAKA
http://www.siswapedia.com/tipe-tipe-letusan-gunung-api/
http://duniamengajar.blogspot.com/2012/12/tipe-letusan-gunung-api.html
http://bangjar.blogspot.com/2010/11/letusan-gunung-berapi.html
http://nuralvilailaturr.blogspot.com/2013/08/tipe-letusan-gunung-api-dan-
gelombang.html
http://geografi-magma.blogspot.com/
http://www.chockysihombing.com/2010/11/01/tingkatan-status-gunung-
berapi/
http://www.penataanruang.com/rawan-letusan-gunung-api-dan-gempa-
bumi.html
http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/letusan-gunungapi.html