262 hps jasa konsultan edit 1

10
PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI Oleh: Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang Kita yang berkecimpung dalam pengadaan barang jasa pemerintah pasti tahu bahwa salah satu tugas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah membuat harga perkiraan pekerjaan yang biasa kita sebut harga perkiraan sendiri (HPS). Tugas menetapkan HPS bagi PPK merupakan tugas yang sangat penting. HPS tidak boleh dibuat terlalu rendah karena yang terjadi nanti penyedia tidak akan berani mengikuti lelang. Sebaliknya, HPS  juga tidak boleh terlalu tinggi karena PPK harus menerapkan asas efisiensi dalam setiap proses pengadaaan barang jasa. Salah satu fungsi HPS adalah sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya. Oleh karena itu, PPK harus menyusun HPS berdasarkan sumber data yang valid sehingga menghasilkan nilai yang dapat dipertanggungjawabkan sumb ernya. Seperti kita ketahui bahwa pengadaan barang/jasa pad a instansi pemerintah meliputi pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi. Di dalam tulisan berikut, penulis ingin memaparkan k husus tentang penyusunan HPS pada pengadaan jasa konsultansi. Yang dimaksud dengan jasa konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware ). Di dalam penjelasan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang termasuk di dalam Pengadaan Jasa Konsultansi meliputi, namun tidak terbatas pada: a.  jasa rekayasa (engineering); b.  jasa perencanaan (  planning ), perancangan (design) dan pengawasan (supervision ) untuk Pekerjaan Konstruksi; c.  jasa perencanaan (  planning), perancangan (design), dan pengawasan (supervision) untuk pekerjaan selain Pekerjaan Konstruksi, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, kehutanan, perikanan, kelautan, lingkungan hidup, kedirgantaraan, pengembangan usaha, perdagangan, pengembangan SDM, pariwisata, pos dan telekomunikasi, pertanian, perindustrian, pertambangan, dan energi; d.  jasa keahlian profesi, seperti jasa penasehatan, jasa penilaian, jasa pendampingan, bantuan teknis, konsultan manajemen, dan konsultan hukum; e. Pekerjaan survei yang membutuhkan telaahan Tenaga Ahli. SUMBER DATA PENYUSUNAN HPS Dalam Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerinta, d ata yang dipakai untuk menyusun HPS meliputi: a. Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa diproduksi/diserahkan/ dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya Pengadaan Barang/Jasa;

Upload: darushsholihinpantiputramuhammadiyah

Post on 11-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

    Oleh: Fatimah

    Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang

    Kita yang berkecimpung dalam pengadaan barang jasa pemerintah pasti tahu bahwa salah satu tugas

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah membuat harga perkiraan pekerjaan yang biasa kita sebut harga

    perkiraan sendiri (HPS). Tugas menetapkan HPS bagi PPK merupakan tugas yang sangat penting. HPS tidak boleh

    dibuat terlalu rendah karena yang terjadi nanti penyedia tidak akan berani mengikuti lelang. Sebaliknya, HPS

    juga tidak boleh terlalu tinggi karena PPK harus menerapkan asas efisiensi dalam setiap proses pengadaaan

    barang jasa.

    Salah satu fungsi HPS adalah sebagai alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya. Oleh

    karena itu, PPK harus menyusun HPS berdasarkan sumber data yang valid sehingga menghasilkan nilai yang

    dapat dipertanggungjawabkan sumbernya. Seperti kita ketahui bahwa pengadaan barang/jasa pada instansi

    pemerintah meliputi pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi. Di dalam

    tulisan berikut, penulis ingin memaparkan khusus tentang penyusunan HPS pada pengadaan jasa konsultansi.

    Yang dimaksud dengan jasa konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian

    tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). Di dalam

    penjelasan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan presiden Nomor 54 tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang termasuk di dalam Pengadaan Jasa Konsultansi

    meliputi, namun tidak terbatas pada:

    a. jasa rekayasa (engineering);

    b. jasa perencanaan (planning), perancangan (design) dan pengawasan (supervision) untuk Pekerjaan

    Konstruksi;

    c. jasa perencanaan (planning), perancangan (design), dan pengawasan (supervision) untuk pekerjaan

    selain Pekerjaan Konstruksi, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, kehutanan,

    perikanan, kelautan, lingkungan hidup, kedirgantaraan, pengembangan usaha, perdagangan,

    pengembangan SDM, pariwisata, pos dan telekomunikasi, pertanian, perindustrian, pertambangan, dan

    energi;

    d. jasa keahlian profesi, seperti jasa penasehatan, jasa penilaian, jasa pendampingan, bantuan

    teknis, konsultan manajemen, dan konsultan hukum;

    e. Pekerjaan survei yang membutuhkan telaahan Tenaga Ahli.

    SUMBER DATA PENYUSUNAN HPS

    Dalam Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan presiden Nomor 54 tahun

    2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerinta, data yang dipakai untuk menyusun HPS meliputi:

    a. Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa diproduksi/diserahkan/ dilaksanakan,

    menjelang dilaksanakannya Pengadaan Barang/Jasa;

  • b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);

    c. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang

    dapat dipertanggungjawabkan;

    d. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;

    e. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;

    f. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;

    g. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan instansi lain maupun pihak lain;

    h. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana (engineers estimate);

    i. norma indeks; dan/atau

    j. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

    KOMPONEN DAN KETENTUAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) JASA KONSULTANSI

    Komponen yang diperlukan untuk menghitung HPS jasa konsultansi terdiri atas:

    1. Biaya Langsung Personil (Remuneration);

    2. Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost); dan

    3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

    Ketentuan mengenai biaya langsung personil yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

    a) Biaya langsung personil untuk jasa konsultansi dihitung dengan mempertimbangkan dan berdasarkan harga

    pasar yang berlaku dan wajar serta didukung dengan studi perbandingan, penelitian yang komprehensif

    serta dokumen-dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan

    b) Biaya Langsung Personil didasarkan pada harga pasar gaji dasar (basic salary) yang terjadi untuk

    setiap kualifikasi dan bidang jasa konsultansi.

    c) Biaya Langsung Personil telah memperhitungkan biaya umum (overhead), biaya sosial (social charge),

    keuntungan (profit) maksimal 10% (sepuluh perseratus), tunjangan penugasan, dan biaya-biaya kompensasi

    lainnya.

    d) Biaya Langsung Personil dapat dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari,

    atau jam), dengan konversi menurut satuan waktu sebagai berikut :

    SBOM = SBOB/4,1

    SBOH = (SBOB/22) x 1,1

    SBOJ = (SBOH/8) x 1,3

    Dimana :

    SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan

    SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu

    SBOH = Satuan Biaya Orang Hari

    SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam

    Sedangkan ketentuan yang harus diperhatikan mengenai biaya langsung nonpersonil adalah:

  • a) Biaya langsung nonpersonil adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan

    proyek yang dibuat dengan mempertimbangkan dan berdasarkan harga pasar yang wajar dan dapat

    dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan perkiraan kegiatan. Biaya langsung nonpersonil ini terdiri atas

    3 komponen meliputi:

    1. Reimbursable adalah biaya yang dapat diganti yang sebenarnya dikeluarkan oleh konsultan untuk

    pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost), misal tiket pesawat

    2. Fixed Unit Rate adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan oleh konsultan berdasarkan harga

    satuan yang pasti dan tetap untuk setiap item/unsur pekerjaan dengan volume yang diperkirakan,

    misal sewa kendaraan

    3. Lump sum adalah biaya suatu atau beberapa item/unsur pekerjaan dalam batas waktu tertentu,

    dengan jumlah harga yang pasti dan tetap dibayarkan, misal biaya survey

    b) Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan Penyedia

    untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost), yang meliputi antara lain biaya untuk

    pembelian ATK, sewa peralatan, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen, biaya pengurusan

    surat ijin, biaya komunikasi, biaya pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan

    seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain.

    c) Biaya Langsung Non Personil pada prinsipnya tidak melebihi 40% (empat puluh perseratus) dari total

    biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus, seperti: pekerjaan penilaian

    aset, survei untuk memetakan cadangan minyak bumi, pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran,

    penyelidikan tanah dan lain-lain.

    Pada saat menyusun HPS, PPK tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain, dan

    pajak penghasilan (PPh) penyedia. HPS ditetapkan paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas

    akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses prakualifikasi.

    CONTOH PENYUSUNAN HPS PENGADAAN JASA KONSULTANSI

    Selanjutnya penulis akan memberikan contoh penyusunan HPS untuk pengadaan jasa konsultansi dengan

    sumber data berupa informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait dan

    sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Pada contoh berikut, sumber data yang akan penulis

    gunakan adalah informasi pedoman biaya standar minimal 2011 biaya langsung personil dan biaya langsung non

    personil untuk kegiatan jasa konsultansi yang diterbitkan oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO).

    Dalam tulisan ini, penulis akan mengambil contoh pengadaan jasa konsultansi perencana pekerjaan

    peningkatan kapasitas jaringan listrik. Kebutuhan personil dan non personil untuk pekerjaan tersebut dirinci

    sebagai berikut:

  • GAMBAR 1. PERKIRAAN KEBUTUHAN PERSONIL PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA

    PEKERJAAN PENINGKATAN KAPASITAS JARINGAN LISTRIK PADA KANTOR X TAHUN 2012

    NO URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN/ PENGALAMAN

    JUMLAH TENAGA

    JAM HARI MAN-MONTH

    (OB)/HOUR (OJ)

    A. TENAGA AHLI

    A.1. Masa Perencanaan

    1 Ketua Tim S1/12 1,00 8,00 30 1 OB

    2 Tenaga Ahli Elektrikal S1/8 1,00 8,00 30 1 OB

    3 Tenaga Ahli Mekanikal S1/8 1,00 8,00 30 1 OB

    4 Tenaga Ahli Struktur S1/8 1,00 8,00 30 1 OB

    5 Tenaga Ahli Estimator S1/8 1,00 8,00 30 1 OB

    A.2.Masa Pengawasan berkala

    1 Ketua Tim S1/12 1,00 1,00 30 30 OJ

    2 Tenaga Ahli Elektrikal S1/8 1,00 1,00 30 30 OJ

    3 Tenaga Ahli Mekanikal S1/8 1,00 1,00 30 30 OJ

    4 Tenaga Ahli Struktur S1/8 1,00 1,00 30 30 OJ

    B. TENAGA SUB PROFESIONAL

    1 Drafter CAD D3/7 1,00 8,00 30 1 OB

    2 Tekhnisi D3/7 1,00 8,00 30 1 OB

    C. TENAGA PENDUKUNG

    1 Sekretaris SMA 1,00 8,00 30 1 OB

    2 Driver SMA 1,00 8,00 30 1 OB

    3 Office Boy SMA 1,00 8,00 30 1 OB

    Penetapan kebutuhan personil dan estimasi waktu penyelesaian pekerjaan sudah dibuat oleh PPK dengan

    berdasarkan kerangka acuan kerja yang sudah ditetapkan dalam rencana umum pengadaan. PPK menyusun

    dengan mempertimbangkan berbagai hal dan selanjutnya menetapkan kebutuhan personil untuk pekerjaan ini.

    Selanjutnya, PPK bisa mengisi standar biaya sesuai dengan sumber data digunakan yaitu sumber data dari

    INKINDO. Kita bisa melihat tabel rincian biaya langsung personil pada tabel 2-11 untuk biaya langsung personil

    untuk tenaga ahli, tabel 3-11 untuk biaya langsung personil tenaga subprofesional, dan 4-11 untuk biaya

    langsung personil tenaga pendukung.

  • GAMBAR 2. TABEL BIAYA LANGSUNG PERSONIL UNTUK TENAGA AHLI, TENAGA SUBPROFESIONAL, DAN TENAGA

    PENDUKUNG SESUAI TABEL INKINDO 2011

    Selanjutnya kita masukkan biaya satuan sesuai dengan satuan biaya minimal di atas, misalnya untuk

    Ketua tim dibutuhkan Sarjana Strata 1 dengan pengalaman minimal 12 tahun, pada gambar 2 kita lihat bahwa

    tenaga ahli dengan pendidikan sarjana strata 1 dan pengalaman 12 tahun masuk ke dalam kelompok ahli madya

    dengan rupiah per bulan sebesar Rp26.850.000,00. Standar biaya yang terdapat pada sumber data kita di atas

    adalah orang per bulan. Sementara di dalam rincian kebutuhan biaya langsung personil terdapat pekerjaan yang

    diasumsikan membutuhkan hanya 1 jam setiap harinya yaitu pekerjaan yang dilakukan pada masa pengawasan

    berkala. Untuk pekerjaan ini kita harus mengkonversi terlebih dahulu satuannya menjadi orang per jam dengan

    rumus yang sudah dibahas sebelumnya.

    Dalam kasus ini misalnya, kita akan mengkonversi satuan biaya langsung personil untuk tenaga ahli

    pendidikan sarjana strata 1, pengalaman 12 tahun, standar biaya orang per bulan sebesar Rp 26.850.000,00

    serta tenaga ahli pendidikan sarjana strata 1, pengalaman 8 tahun, standar biaya orang per bulan sebesar Rp

    20.850.000,00. Perhitungan konversi untuk menghasilkan standar biaya orang per jam adalah sebagai berikut:

  • GAMBAR 3. KONVERSI STANDAR BIAYA ORANG PER BULAN MENJADI ORANG PER JAM

    Contoh: Konversi Standar Biaya Langsung Personil Tim

    Ahli orang per bulan (OB) menjadi orang per jam (OJ)

    Rumus penghitungan standar biaya per orang per hari SBOH = (SBOB/22) x 1,1

    Rumus penghitungan standar biaya per orang per jam SBOJ = (SBOH/8) x 1,3

    Untuk Tenaga ahli/S1/ 12 tahun

    Diketahui : SBOB = Rp26.850.000,00 SBOH =(Rp26.850.000,00/22)x 1,1

    = Rp1.342.500,00

    SBOJ =(Rp1.342.500,00/8)x 1,3

    = Rp218.156,25

    Dibulatkan Rp218.500,00

    Untuk Tenaga ahli/S1/ 8 tahun

    Diketahui : SBOB = Rp20.850.000,00 SBOH =(Rp20.850.000,00/22)x 1,1

    = Rp1.042.500,00

    SBOJ =(Rp1.042.500,00/8)x 1,3

    = Rp169.406,25

    Dibulatkan Rp170.000,00 Setelah perhitungan konversi ini kita lakukan, maka selanjutnya akan kita hitung total kebutuhan biaya

    langsung personil sesuai standarnya, baik orang per bulan maupun orang per jam. Selanjutnya jika semua biaya

    satuan sudah kita isi, maka rincian HPS untuk biaya langsung personil akan tampak sebagai berikut:

    GAMBAR 4. RINCIAN HPS UNTUK BIAYA LANGSUNG PERSONIL PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA

    PEKERJAAN PENINGKATAN KAPASITAS JARINGAN LISTRIK PADA KANTOR X TAHUN ANGGARAN 2012

    I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

    NO URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN/ PENGALAMAN

    JUMLAH TENAGA

    JAM HARI

    MAN-MONTH

    (OB)/HOUR (OJ)

    BIAYA SATUAN

    TOTAL BIAYA

    A.1. Masa Perencanaan

    1 Ketua Tim S1/12 1 8 30 1 OB 26.850.000 26.850.000

    2 Tenaga Ahli Elektrikal S1/8 1 8 30 1 OB 20.850.000 20.850.000

    3 Tenaga Ahli Mekanikal S1/8 1 8 30 1 OB 20.850.000 20.850.000

    4 Tenaga Ahli Struktur S1/8 1 8 30 1 OB 20.850.000 20.850.000

    5 Tenaga Ahli Estimator S1/8 1 8 30 1 OB 20.850.000 20.850.000

    A.2.Masa Pengawasan berkala JUMLAH A1 110.250.000

    1 Ketua Tim S1/12 1 1 30 30 OJ 218.500 6.555.000

    2 Tenaga Ahli Elektrikal S1/8 1 1 30 30 OJ 170.000 5.100.000

    3 Tenaga Ahli Mekanikal S1/8 1 1 30 30 OJ 170.000 5.100.000

    4 Tenaga Ahli Struktur S1/8 1 1 30 30 OJ 170.000 5.100.000

    B. TENAGA SUB PROFESIONAL JUMLAH A2 21.855.000

    1 Drafter CAD D3/7 1 8 30 1 OB 7.200.000 7.200.000

    2 Tekhnisi D3/7 1 8 30 1 OB 7.200.000 7.200.000

    C. TENAGA PENDUKUNG JUMLAH B 14.400.000

    1 Sekretaris SMA 1 8 30 1 OB 4.650.000 4.650.000

    2 Driver SMA 1 8 30 1 OB 2.600.000 2.600.000

  • 3 Office Boy SMA 1 8 30 1 OB 1.750.000 1.750.000

    JUMLAH C 9.000.000

    JUMLAH A + B + C

    155.505.000

    Standar biaya yang ditunjukkan pada gambar tabel di atas adalah untuk kegiatan yang dilaksanakan di

    Jakarta. Sedangkan untuk kegiatan yang dilaksanakan di luar Jakarta harus dikalikan dengan indeks untuk

    masing-masing propinsi. Kita ambil contoh saja biaya langsung personil tenaga ahli pendidikan sarjana strata 1

    dengan masa kerja 12 tahun di atas tadi untuk DKI Jakarta adalah Rp26.850.000,00 per bulan. Jika pekerjaannya

    akan dilaksanakan di Surabaya, maka biaya langsung personil untuk tenaga ahli yang sama dengan lokasi di

    Surabaya adalah sebesar Rp26.850.000,00 x 0,681 (Indeks Propinsi Jawa Timur)sama dengan Rp18.284.850,00.

    Setelah kita menyelesaikan penghitungan untuk biaya langsung personil, sekarang kita akan beralih ke

    biaya langsung non personil. Kita anggap saja bahwa kebutuhan untuk nonpersonil adalah seperti yang ada di

    gambar 5 di bawah ini.

    GAMBAR 5. PERKIRAAN KEBUTUHAN NONPERSONIL PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA

    PEKERJAAN PENINGKATAN KAPASITAS JARINGAN LISTRIK PADA KANTOR X TAHUN 2012

    II. KEBUTUHAN NONPERSONIL NO URAIAN KEGIATAN VOLUME INTENSITAS WAKTU/

    BULAN

    A. PERALATAN KANTOR

    1. Sewa Komputer 2 1 1

    2. Sewa Printer 1 1 1

    3. Sewa Plotter 1 1 1

    B OPERASIONAL KANTOR

    1. ATK 1 1 1

    2. Sewa kendaraan 5 1 1

    3. Telekomunikasi 1 1 1

    C. DOKUMEN

    1. Dokumen prarencana 5

    2. Dokumen pengembangan rencana 5

    3. Dokumen pelelangan

    - Gambar 5

    - RKS 5

    - BQ 5

    - Flashdisk 1

    Selanjutnya kita akan melihat, besaran biaya satuan nonpersonil untuk masing-masing kegiatan sesuai dengan

    sumber data kita. Kita perhatikan rincian biaya langsung nonpersonil pada gambar 6 berikut.

    GAMBAR 6. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL UNTUK SEWA PERALATAN KANTOR, SEWA KENDARAAN, BIAYA

    KOMUNIKASI, DAN BIAYA PELAPORAN

  • Jumlah hari dan waktu sewa kita dasarkan pada perkiraan selama pekerjaan dilaksanakan, misal sewa

    mobil. Untuk sewa mobil, tidak perlu kita mengasumsikan selama satu bulan penuh akan menyewa mobil, tapi

    bisa kita kira-kira kemungkinan penggunaannya. Setelah kita rekap biaya satuan dari masing-masing komponen

    biaya non personil, kita akan mendapatkan total biaya langsung non personil sebagai berikut:

    GAMBAR 7. RINCIAN HPS UNTUK BIAYA LANGSUNG NONPERSONIL PENGADAAN JASA KONSULTAN PERENCANA

    PEKERJAAN PENINGKATAN KAPASITAS JARINGAN LISTRIK PADA KANTOR X TAHUN ANGGARAN 2012

    II. BIAYA LANGSUNG NONPERSONIL NO URAIAN KEGIATAN VOLUME INTENSITAS WAKTU/ SATUAN SATUAN TOTAL

    BULAN BIAYA

    A. PERALATAN KANTOR

    1. Sewa Komputer 2 1 1 unit 1.000.000 2.000.000

    2. Sewa Printer 1 1 1 unit 1.000.000 1.000.000

    3. Sewa Plotter 1 1 1 bulan 4.000.000 4.000.000

    B OPERASIONAL KANTOR

    1. ATK 1 1 1 bulan 2.400.000 2.400.000

    2. Sewa kendaraan 5 1 1 hari 3.400.000 17.000.000

    3. Telekomunikasi 1 1 1 bulan 2.300.000 2.300.000

    C. DOKUMEN

    1. Dokumen prarencana 5 set 150.000 750.000

    2. Dokumen pengembangan rencana 5 set 200.000 1.000.000

    3. Dokumen pelelangan

    - Gambar 5 set 500.000 2.500.000

    - RKS 5 set 500.000 2.500.000

    - BQ 5 set 500.000 2.500.000

    - Flashdisk 1 buah 160.000 160.000

    JUMLAH A+ B + C

    38.110.000

  • Selanjutnya biaya langsung personil dan nonpersonil ini direkap sehingga kita mendapatkan prosentase dari

    masing-masing biaya. Setelah direkap maka total biaya yang diperoleh adalah sebagai berikut

    III. REKAPITULASI 1. Biaya Langsung Personil 155.505.000,00 80,32%

    2. Biaya langsung nonpersonil 38.110.000,00 19,68%

    Jumlah 193.615.000,00

    PPN 10% 19.361.500,00

    TOTAL 212.976.500,00

    Total HPS yang kita peroleh dari penghitungan di atas adalah sebesar Rp212.976.500,00, dimana total

    biaya tersebut terdiri atas 80,32% biaya langsung personil dan 19,68% biaya langsung nonpersonil. Karena

    pekerjaan konsultansi yang akan dikerjakan merupakan pekerjaan sederhana dan tidak bersifat khusus, maka

    penghitungan total HPS di atas sudah memenuhi syarat karena biaya nonpersonilnya tidak melebihi 40%

    (empat puluh perseratus) dari total biaya. Demikian paparan penulis mengenai penyusunan HPS untuk

    pekerjaan konsultansi, semoga bisa memberikan sedikit tambahan pengetahuan bagi pihak yang ingin

    mempelajari mengenai pengadaan barang jasa pemerintah khususnya para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    yang memang bertanggung jawab dalam penyusunan dan penetapan HPS.

  • DAFTAR PUSTAKA

    1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah

    2. Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Peraturan Presiden

    Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

    3. Peraturan Kepala LKPP Nomor 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Perpres No. 70 Tahun 2012 Tentang

    Perubahan Kedua Atas Perpres No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;