25okt, rpp klasifikasi zat

Upload: soni-nugroho

Post on 12-Jul-2015

208 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KLASIFIKASI ZAT

Disusun Oleh : Soni Nugroho Yuliono K2308120

PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : Fisika : VII/Ganjil : Klasifikasi Zat : Unsur , Senyawa dan Campuran : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi 5. Memahami klasifikasi zat.

B. Kompetensi Dasar 5.1 menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana. 5.2 membandingkan sifat unsur, senyawa dan campuran

C. Indikator 5. 1. 1 mengidentifikasi aturan penulisan lambang unsur. 5. 2. 2 mengidentifikasi sifat senyawa dan campuran 5. 3. 3 mengklasifikasi bahan-bahan secara sederhana.

D. Tujuan Pembelajaran 5. 1. 1 Siswa dapat menjelaskan aturan penulisan lambang unsur, 5. 2. 2 Siswa dapat menuliskan nama dan rumus kimia sederhan 5. 2. 3 Siswa dapat menjelaskan sifat senyawa dan campuran 5. 3. 4 Siswa dapat menggolongkan bahan-bahan secara sederhana

E. Materi Ajar

Unsur Unsur adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.

Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah proton" dan jumah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom(dilambangkan dengan Z). Unsur dapat digolongkan pada unsur logam, semi logam dan non logam. Unsur logam memiliki cirri-ciri mengkilap dan pada umumnya dapat menghantarkan listrik dan panas yang baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsure logam dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi benda benda lainnya. Adapun unsur nonlogam adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada umumnya, unsur-unsur nonlogam berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur nonlogam yang berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan helium Contoh unsur nonlogam yang berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor, dan iodin. Zat padat nonlogam biasanya keras dan getas. Unsur nonlogam yang berwujud cair adalah bromine. Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam.. Unsur semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi. Contoh boron, silicon, germanium. Setiap unsur memiliki lambang masing-masing berdasarkan nama ilmiah yang diambil dari nama latinnya. Penulisan lambang unsur mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa, di antaranya lambang unsur pada zaman alkimia, masa John Dalton, dan masa Jakob Berzelius. Penulisan lambang kimia yang dipakai sampai saat ini adalah berdasarkan usulan Jons Jakob Berzelius. Menurut Berzelius, penulisan setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latin unsur tersebut yang dituliskan dengan huruf besar. Jika ada unsur yang mempunyai huruf awal yang sama, penulisan lambang unsur dibedakan dengan menambahkan satu huruf lain dari nama unsur tersebut yang dituliskan dengan huruf kecil. Jika lambang unsur dengan dua huruf adalah huruf pertama dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan huruf kedua ditulis dengan huruf kecil

Senyawa Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsur dengan melalui reaksi kimia dan senyawa tersebut juga dapat diuraikan lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya

dengan reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah dia memiliki rumus kimia. Rumus kimia memberikan rasio atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2. Rumus kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik. Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian). Sama halnya dengan unsure, senyawa diberi nama dan lambang agar dapat dengan mudah intuk mengingatnya. semua senyawa ditulis menggunakan lambang yang menunjukkan jenis unsur penyusunnya berikut komposisinya.

Campuran Campuran dapat didefinisikan sebagai materi yang terdiri atas dua jenis zat atau lebih. Campuran dibagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Contoh campuran homogen, ada campuan asam cuka, campuran air dengan sirup. Gula pasir yang semula berwujud padat tidak terlihat lagi. Campuran homogen disebut juga larutan. Larutan terdiri atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Dalam contoh di atas, maka gula sebagai solute dan air sebagai solvent. Larutan dapat berupa padatan, cairan dan gas. Campuran antara minyak dan air akan membentuk campuran heterogen. Campuran heterogen dibedakan menjadi koloid dan suspensi. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan. Contoh suspensi adalah campuran kapur dengan air. Koloid merupakan bentuk campuran antara larutan dan suspensi, contohnya santan. Koloid umumnya keruh.

Perbandingan sifat antara unsur logam dan nonlogam. Unsur Logam: Berwujud padat, kecuali raksa. Bersifat kuat dand apat ditempa. Dapat menghantarkan listrik dan panas (bersifat konduktor).

Unsur non logam: Dapat berwujud padat, cair,dan gas. Bersifat rapuh dan tidak dapat ditempa. Tidak dapat menghantarkan listrik dan panas (isolator), kecuali grafit.

Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur penyusunnya. Campuran dapat merupakan gabungan unsur dengan unsur, unsur dengan senyawa, atau senyawa dengan senyawa. Misalnya, stainless steel (baja tahan karat) terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel. Komposisi unsur-unsur penyusun suatu campuran tidak tertentu, sehingga rumus kimia suatu campuran tidak dapat ditentukan. Pemisahan campuran dapat dilakukan secara fisika.

Perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran. Unsur Senyawa Tersusun dari satu jenis atom saja. Tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.

Senyawa: Tersusun dari dua jenis unsur atau lebih secara kimia. Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan reaksi kimia biasa. Perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap. Sifatnya berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya.

Campuran: Tersusun dari dua atau lebih unsur/senyawa secara fisika. Dapat dipisahkan menjadi zat-zat penyusunnya secara fisika. Perbandingan massa zat-zat penyusunnya tidak tetap. Sifatnya sama dengan sifat zat-zat penyusunnya.

F. Pendekatan Pendekatan Konsep

G. Model Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual

H. Metode Pembelajaran Diskusi Informasi

I. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan Guru Kegiatan Awal 1. Salam mengecek kehadiran siswa 2. Guru menginformasikan Siswa menjawab salam tujuan Siswa memperhatikan penjelasan guru Kegiatan Siswa Waktu 5 menit

pembelajaran 3. Guru memberikan pemahaman tentang Siswa mencatat penjelasan yang penting konsep klasifikasi zat 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa Siswa berusaha menjawab pertanyaan melalui pertanyaan : guru sesuai pengetahuan awal yang

Apakah beton, keramik, kayu, dan air dimilikinya memiliki bahan yang sama?

Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan pengertian unsur, Siswa memperhatikan penjelasan guru

40 menit

senyawa dan campuran dan penulisan lambang unsurnya. 2. Guru memberikan contoh soal.

Kegiatan Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan klasifikasi Siswa zat aktif dalam menentukan

35 menit

kesimpulan

2. Guru memberi kesempatan kepada siswa Siswa menanyakan materi yang belum untuk menanyakan materi yang belum jelas jelas

3. Guru memberikan evaluasi berupa tes Siswa mengerjakan tes tertulis tertulis 4. Guru memberi tugas rumah pada siswa Siswa mencatat tugas rumah untuk menyebutkan contoh unsure dan zat dalam kehidupan sehari-hari beserta

analisisnya. 5. Guru mengucapkan salam dan keluar kelas Siswa menjawab salam

J. MEDIA PEMBELAJARAN K. PENILAIAN HASIL BELAJAR Instrumen evaluasi pembelajaran (soal tes tertulis) Nomor Indikator No Soal Soal Tuliskan lambang unsure dari hydrogen, karbon, kalsium dan besi! Dan juga Tuliskan lambang senyawa dari Hidrogen 5.1.1 1 peroksida yang tersusun atas dua atom hydrogen dan dua atom oksigen. Magnesium klorida yang tersusun atas satu atom magnesium dan dua atom klorin. 5.2.2 5.3.3 2 3 Jelaskan perbedaan sifat antara senyawa dengan campuran! Sebutkan contoh dari suspensi dan koloid! Papan tulis

Kunci Jawaban No Soal 1 Jawaban Hydrogen, H. karbon, C. kalsium, Ca. besi, Fe Hydrogen peroksida, H2O2. Magnesium klorida, MgCl2 2 Senyawa: Tersusun dari dua jenis unsur atau lebih secara kimia. Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan reaksi kimia biasa. Perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap. Sifatnya berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya. 4 Skor 4

Campuran: Tersusun dari dua atau lebih unsur/senyawa secara fisika. Dapat dipisahkan menjadi zat-zat penyusunnya secara fisika. Perbandingan massa zat-zat penyusunnya tidak tetap.

Sifatnya sama dengan sifat zat-zat penyusunnya 3 Suspense: Air lumpur, Koloid: air susu, air santan, air sabun, cat, agar-agar. 2

L. DAFTAR PUSTAKA Purwanto, budi, 2009. Semesta fenomena fisika 1. Solo: Tiga Serangkai Wasis, dkk. 2008. Ilmu pengetahuan alam untuk smp/mts kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

CATATAN

Surakarta, 25 oktober2011 Mengetahui, Guru pamong 1 Guru Pamong 2 Praktikan

Paulus Slamet, S.Pd

Harnoto, S.Pd

Soni Nugroho