249010804-arah-kebijakan-dan-strategi-pengembangan-kawasan-perbatasan-dalam-rancangan-awal-rpjmn-2015-2019.pptx...

Upload: soenarto-soendjaja

Post on 08-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KEBIJAKAN NASIONAL PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRATRUKTUR EKONOMI DAERAH TERTINGGAL

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DALAM RPJMN 2015-2019DIREKTUR KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGALBAPPENAS

Jakarta, 14 November 2014KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALNawa Cita Presiden RIRancangan Skema Perencanaan Dan Pelaksanaan Kegiatan Bidang Kawasan PerbatasanRancangan Awal Buku I RPJMN 2015-2019Bidang Kawasan PerbatasanRancangan Awal Buku II RPJMN 2015-2019Bidang Kawasan PerbatasanRancangan Awal Buku III RPJMN 2015-2019Bidang Kawasan Perbatasan

Outline PaparanSlide - 2ALUR KOORDINASI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN PERBATASANRANCANGAN RENCANA INDUK PENGELOLAAN PERBATASAN 2015-2019 Kebijakan, Strategi, Sasaran, Target Outcome, Agenda Program, Rencana Kebutuhan Anggaran, dan Lokus PrioritasRANCANGAN AWAL RPJMN 2015-2019Renstra SETTAP BNPP

RKA K/LRenja K/LRKA K/LRenja K/LMenetapkan kebijakan program pembangunan perbatasanMenetapkan rencana kebutuhan anggaran pelaksanaan Mengkoordinasikan pelaksanaanMelaksanakan evaluasi dan pengawasanRTRWNRenstra K/LRenstra K/LSlide - 16NAWA CITA PRESIDEN RI

Undang-Undang Dasar 1945;UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;Trisakti:Berdaulat di Bidang Politik,Berdikari di Bidang Ekonomi, danBerkepribadian dalam Kebudayaan.Tujuh Misi Pemerintahan Joko Widodo Jusuf Kalla;Sembilan Agenda Strategis Prioritas (Nawa Cita);Janji-janji Kampanye Jokowi-JK.

RUJUKAN PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONALKABINET KERJA 2015-2019Slide - 4Mewujudkan keamanan Nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara Kepulauan;Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara Hukum;Mewujudkan Politik Luar Negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara Maritim;Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;Mewujudkan Bangsa yang berdaya saing;Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan Nasional;Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.MISI PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO JUSUF KALLASlide - 5Membangun untuk Manusia dan Masyarakat;Mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan pembangunan ekologi yang berkelanjutan;Memulihkan dan menjaga keseimbangan antarsektor, antarwilayah dan antarkelas sosial pembangunan;Mewujudkan perekonomian yang inklusif, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dan keunggulan sumber daya manusia.TITIK TEKAN PEMBANGUNAN KABINET KERJA 2015-2019Slide - 6Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap Bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh Warga Negara;Membuat Pemerintah tidak absen dengan membagun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan;Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar internasional;Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor sektor strategis ekonomi domestik;Melakukan revolusi karakter Bangsa;Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.SEMBILAN AGENDA PRIORITAS STRATEGIS(NAWA CITA)Slide - 7 NAWA CITAINDIKATIF DLM RPJMN 2015-2019QUICKWINS NAWA CITARKP 2015K/LKEGIATANTARGET(2)(5)(6)(7)(8)(9)Agenda 1 Memberikan rasa aman pada seluruh warga NegaraKedaulatan MaritimKerjasama pertahanan dan keamanan laut dengan negara tetangga (patroli laut)Penguatan dan standarisasi sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan lautKeamanan LautPeningkatan Koordinasi dan Pemantapan Komando Keamanan LautPembangunan prasarana dan sarana untuk mendukung operasi keamanan laut di IndonesiaPeningkatan Operasi Bersama Keamanan LautOperasional dan Pemeliharaan Kapal Pengawas12 Kali116 Hari27 UnitBakorkamlaKKPBNPPMembangun Wibawa Politik Luar Negeri dan Mereposisi Peran Indonesia DaIam Isu-Isu GlobalDiplomasi Maritim dengan 10 negara tetanggaDiplomasi penetapan dan penegasan batas wilayah darat dengan 3 (tiga) negaraBukan Quickwins *(Masuk kedalam Program Lanjutan 5 Tahunan- Perundingan Batas Wilayah)Optimalisasi Diplomasi Terkait Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah Negara 12 PerundinganKemenluBNPPPertahanan dan KeamananPenguatan dan standarisasi sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan di kawasan perbatasan daratMengembangkan standar operasional prosedur (SOP) pertahanan dan keamanan yang profesional bagi aparatur pengaman perbatasanPelibatan peran serta masyarakat dalam menjaga kedaulatan negaraBukan Quickwins*(Masuk kedalam program lanjutan 5 tahunan- Bidang Pembangunan Kekuatan Pertahanan dan Modernisasi Pertahanan)Meningkatkan pelatihan dan pendidikan TNIBukan QuickwinsPembangunan sarpras hankam matra darat Pembangunan sarpras hankam matra lautPembentukan garda batasPembentukan Kelompok Masyarakat Pengawasan [POKMASWAS24 Pos6 Pos1.128 KelompokKemenhanBNPPKKPSlide - 8Agenda 2Membuat Pemerintah Selalu Hadir Dengan Membangun tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan TerpercayaMenjalankan reformasi birokrasiPeningkatan kualitas pelayanan publik di daerah perbatasanPeningkatan Kapasitas aparatur pemerintahan di pusat dan daerah dalam pembangunan kawasan perbatasanPilot project format birokrasi Pemerintah Desa untuk implementasi dana desa;Harmonisasi Peraturan Perijinan antara Pusat dan daerah;Kegiatan Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan Daerah Serta Kerjasama DaerahPeningkatan Kapasitas Aparatur Perbatasan (Infrastruktur Pemerintahan)KemendagriBNPPKemen Hukum dan HamKemendes, PDT, TransMembuka partisipasi publikMeningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan di kawasan perbatasan negaraProgram pendampingan desa;Blusukan Tematik Presiden ke daerah perbatasan dan pulau terdepan Kegiatan Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Darat dan Kawasan Perbatasan Laut4 LokasiBNPPAgenda 3 Membangun Indonesia Dari Pinggiran Dengan Memperkuat Daerah-Daerah Dan Desa Dalam Rangka Negara KesatuanDesentralisasi AsimetrisPenyusunan kebijakan khusus (asimetris) untuk kawasan perbatasan negara dalam memberikan pelayanan publik (infrastruktur dasar wilayah dan sosial dasar) (contoh: harmonisasi regulasi terkait dengan penggunaan dan perizinan kawasan hutan pemanfaatan kawasan hutan untuk masyarakat perbatasan)Penyusunan kebijakan khusus (asimetris) untuk kawasan perbatasan negara dalam distribusi keuangan negaraPenyusunan skema pengelolaan hutan negara

PP terkait keuangan desa (desa-khususnya kawasan perbatasan negara).......Kemenhut&LHKemendagri, Kemen Hukum dan HamKemendes, PDT, TransKemenkeuBNPPSlide - 9 NAWA CITAINDIKATIF DLM RPJMN 2015-2019QUICKWINS NAWA CITARKP 2015K/LKEGIATANTARGET(2)(5)(6)(7)(8)(9)Agenda 3 Membangun Indonesia Dari Pinggiran Dengan Memperkuat Daerah-Daerah Dan Desa Dalam Rangka Negara KesatuanPemerataan pembangunan antar wilayah terutama desa, kawasan timur Indonesia dan kawasan perbatasanPengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan (PKSN) berbasis potensi lokal dan berorientasi pada pasar negara tetangga.

Pengembangan program-program afirmasi kawasan perbatasan terutama pada bidang transportasi, pendidikan, kesehatan, energi, informasi dan telekomunikasi, permukiman dan perumahan serta transportasi (infrastruktur dasar wilayah dan sosial dasar)Meningkatkan pengelolaan perdagangan perbatasanMemperkecil Kesenjangan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Antar Daerah1. 11 kab

2. 1 kab

3. 10 kab

4. 7 kab

5. 2 kab

6. 1 pelabuhan perikanan

Kemedag,BNPPKementanKemenkeu

Program desa nelayan berdaya;Pengembangan 25 ArmadaPerikanan Tangkap 30 GT di Wilayah Perbatasan;Pengembangan Sistem Logistik Ikan dalam rangka stabilitas harga ikan dengan penyediaan 1 cold storage di setiap sentra perikananMemperkecil Kesenjangan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Antar DaerahDialog re-orientasi pembangunan ekonomi yang didukung oleh kebijakan rekognisi dan afirmasi kekuatan ekonomi masyarakat lokalPengembangan Produksi GaramPembangunan Balai BenihPengembangan Minapolitan berbasis perikanan budidaya;Pengembangan Produk dan Usaha Pengelolaan Hasil Kelautan dan Perikanan;Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil;Pengembangan Pembangunan dan Pengelolaan Pelabuhan PerikananSlide - 10Agenda 6 :Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional Sehingga Bangsa Indonesia Bisa Maju dan Bangkit Bersama Bangsa-Bangsa Asia LainnyaMembangun Infrastuktur jalan baru sepanjang sekurang-kurangnya 2000 KmPembangunan jalan-jalan strategis nasional, jalan poros perbatasan , dan non status yang menghubungkan desa dan distrik yang masih terisolir di kawasan perbatasan (kecamatan lokpri)Pelaksanaan Preservasi danPeningkatan Kapasitas Jalan Nasional3167,16 KMKemen PU,Membangun sekurang-kurangnya 10 pelabuhan baru dan merenovasi yang lamaPengembangan pelabuhan perbatasanPengembangan dermaga perintisPengembangan moda transportasi sungai, danau, dan laut sebagai penghubung desa-desa di kawasan perbatasan negara, pulau-pulau kecil terluarPengadaan 10 unit armada ferry baru, dengan alokasi: 5 unit untuk penyebrangan merak-bakauheni, 5 untuk rute penyebrangan lainnyaPengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut;15 unit kapal perintisKemenhub,Kemen PU,Kemendes, PDT, Trans,KemendagMembangun sekurang-kurangnya 10 bandara baru dan merenovasi yang lamaPengembangan bandar udara perintisPenyediaan pesawat udara perintis di wilayah perbatasanPelayanan Angkutan Udara PerintisPembangunan bandara baru perintis di wilayah perbatasan145 rute35 BandaraKemenhubMembangun sekurang-kurangnya 5000 pasar tradisional di seluruh Indonesia dan memodernisasikan pasar tradisional yang telah adaPembangunan Pasar tradisional kecamatan di kecamatan perbatasanPembangunan 5000 Pasar TradisionalSistem Informasi Nelayan Pintar untuk akses informasi cuaca, wilayah tangkap, dan pasar di 100 sentra nelayan;Pembangunan jalan akses ke pasar-pasar tradisionalPengembangan Sarana Distribusi Perdagangan;Pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil26 pasar rakyat (tipe A/B);2 kabupatenKemendag,Kemendes, PDT, Trans,KKPSlide - 11Agenda 7 Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakkan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi DomestikMembangun Kedaulatan PanganPemberian bibit unggul produk pertanian, peternakan, perikanan, perkebunanPemberian bantuan peralatan usaha taniFasilitasi pemasaran produk hasil pertanian, peternakan, perikanan, perkebunanMencetak sawah baruPengembangan jaringan irigasiProgram intensifikasi, estensifikasi, diversifikasi pertanianPemberian skema kredit yang afirmatifPeningkatan jumlah peserta pelatihan perdagangan menjadi pelaku usahaMeningkatkan Konektivitas Distribusi dan Logistik NasionalGroundbreaking pembangunan sentra logistikKemendagri,Kemendag,KementanKemenhubMewujudkan Kedaulatan EnergiPengembangan PLTMH, PLTS, PLTU, energi baru dan terbarukanPengembangan energi biogas ramah lingkungan Penyediaan bahan bakar minyak di wilayah terpencil Pemenuhan elektrifikasi 100% di pulau-pulau dan desa-desa terpencil dengan energi surya dan energi baru terbarukanPembangunan energi kincir angin dan airPenyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan93.323 Penyambung Listrik Gratis untuk Nelayan dan Rakyat Tidak MampuKemen ESDM,Kemendes, PDT, TransMewujudkan Kedaulatan KeuanganPengembangan kelembagaan mikroPengembangan koperasi simpan pinjamPemberian skema kredit yang afirmatif bagi petani, nelayan, peternak.KUKM,Kemendag,Kementan,Kemendes, PDT, TransSlide - 12RANCANGAN SKEMA PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG KAWASAN PERBATASANDESENTRALISASI ASIMETRISPENGELOLAAN PERBATASAN (RANCANGAN KONSEP)NAWA CITA - DESENTRALISASI ASIMETRIS dimaksudkan untuk:Melindungi kepentingan nasional Indonesia di kawasan-kawasan perbatasan;Memperkuat daya saing ekonomi Indonesia secara Global;Membantu daerah-daerah yang kapasitas berpemerintahan belum cukup memadai dalam memberikan pelayanan publik.Perlu PembahasanBagaimana BNPP menerjemahkan dalam koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan perbatasan yang terpadu?Slide - 14MASALAH PERBATASAN YANG MEMERLUKAN KEBIJAKAN ASIMETRISURGENSI DESENTRALISASI ASIMETRIS DALAM PENGELOLAAN PERBATASANMASALAHKEBUTUHANKeterisolasianAkses Jalan Non StatusAkses Moda Transportasi Darat, Laut dan UdaraModa KeperintisanAktifitas IllegalPeningkatan Patroli PengawasanSarana PatroliKebijakan FiskalDAK AfirmatifAfirmasi pendanaan K/L untuk perbatasanMinimnya PelayananSBU khusus kegiatan di perbatasanListrik di pulau-pulau terluarAir bersih, bahan bakar, logistik kebutuhan dasar Sekolah, puskesmas, pasar modern, kredit usahaPengelolaan Batas NegaraPos Lintas Batas InternasionalDiplomasi yg tegas utk silent occupation dan pelanggaran batasSlide - 15PERAN SEKRETARIAT TETAP BNPPTugas BNPP: (1) Menetapkan kebijakan Program Pemb angunan Perbatasan; (2) Menetapkan rencana kebutuhan anggaran; (3) Koordinasi pelaksanaan; (4) Melaksanakan evaluasi dan pengawasan. (Pasal. 15 UU No.43 Th.2008 tentang Wilayah Negara)Untuk membantu BNPP melaksanakan Tugas dan Fungsinya, dibantu oleh Sekretariat Tetap. Tugas dan fungsi Sektap BNPP : membantu Kepala BNPPmemberikan dukungan teknis, koordinatif, dan administratif kepada BNPP (Pasal 9 Ayat (2) Perpres No.12 Th.2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan)Slide - 17MENJADIKAN HALAMAN DEPAN NEGARA DAN PINTU GERBANG INTERAKSI DENGAN NEGARA TETANGGAKementerian Dalam NegeriKementerian Luar NegeriKementerian ESDMKementerian PertanianKementerian PerhubunganKementerian PUKementerian KPBNPPKementerian HankamKementerian Hukum dan HAMKementerian KehutananKementerian KeuanganKementerian PPN/BappenasKementerian PDTTNI, POLRI, BINKementerian : Dikbud, Kesehatan, Nakertrans, Sosial, Perindustrian, Perdagangan, DllSekretariat Tetap BNPPM I T R A - M I T R A DUNIA USAHAUNIVERSITASLEMBAGA PENELITIANNGO/LSMSKPD PROVINSI, SKPD KAB/KOTANegara TetanggaKERANGKA KELEMBAGAANSINERGI PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARAREVISI PERPRES NO. 12/2010 : BNPP ??Slide - 18SKENARIO RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2015-2019Buku IBuku IIBuku IIIArah Prioritas NasionalArah Pengembangan Bidang/ K/LArah Pengembangan WilayahSlide - 19RANCANGAN AWAL BUKU I RPJMN 2015-2019BIDANG KAWASAN PERBATASAN21Tujuan:Pengembangan kawasan perbatasan ditujukan untuk mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman, yang difokuskan pada 26 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), 10 PKSN didorong percepatan dan 16 PKSN sebagai tahap persiapan, 187 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) di 41 Kabupaten/Kota dan 13 Provinsi. Sasaran:Berkembangnya 10 PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara yang dapat mendorong pengembangan kawasan di sekitarnya dan penyiapan 16 PKSN lainnya; Menjadikan 10 PKSN di kawasan perbatasan negara sebagai simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya dan negara tetangga, sebagai pintu gerbang internasional, dan pos pemeriksaan lintas batas negara tetangga; Meningkatnya efektifitas hasil diplomasi dan kejelasan batas wilayah negara dengan 10 negara tetangga di kawasan perbatasan laut dan darat; Menghilangkan aktivitas illegal logging, human trafficking, dan kegiatan ilegal lainnya; dan Meningkatnya kesejahteran masyarakat perbatasan, termasuk di 92 pulau-pulau kecil terluar.

Buku I RA - RPJMN 2015-2019Sasaran Pengembangan Kawasan Perbatasan Slide - 2110 PKSN ?To be discuss:Jayapura (Skow) daratAtambua daratEntikong daratNangga Badau daratAruk daratTahuna lautDumai lautSabang lautNunukan lautSaumlaki lautDasar pemilihan : Studi PKSN Settap BNPP berikut :BERDASARKAN HASIL STUDICURRENT STATUS PKSN DARATSTANDAR MINIMAL = 9090GAPskor

BERDASARKAN HASIL STUDICURRENT STATUS PKSN LAUTSTANDAR MINIMAL = 120GAPskor

25Arah Kebijakan:Pengembangan kawasan perbatasan 2015-2019 adalah mempercepat pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang, terutama peningkatan bidang ekonomi, sosial dan keamanan, serta menempatkan kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan. Strategi :Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara berdasarkan karakteristik wilayah, potensi lokal, dan mempertimbangkan peluang pasar negara tetangga; Membangun sumber daya manusia (SDM) yang handal serta pemanfaatan pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam memanfaatkan dan mengelola potensi lokal;Membangun konektivitas simpul transportasi utama Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dengan lokasi prioritas (Kecamatan disekitarnya); Melakukan transformasi kelembagaan lintas batas negara (CIQS) menjadi satu sistem pengelolaan yang terpadu; Meningkatkan kualitas dan kuantitas, serta standarisasi sarana-prasarana pengamanan perbatasan laut dan darat; Penegasan batas wilayah negara di darat dan laut, penataan kelembagaan diplomasi perundingan yang didukung oleh kelengkapan data/peta dukung; dan Meningkatkan kerjasama perdagangan (Border Trade Aggreement) dan kerjasama pertahanan dan keamanan batas wilayah dengan negara tetangga.

Buku I RA - RPJMN 2015-2019Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan PerbatasanSlide - 22RANCANGAN AWAL BUKU II RPJMN 2015-2019BIDANG KAWASAN PERBATASANBuku II RA - RPJMN 2015-2019Sasaran Pengembangan Kawasan PerbatasanSasaran:Terlaksananya pengelolaan batas wilayah negara yang berdaulat, meliputi: (a) menurunnya aktivitas ilegal (pencurian sumber daya dan penyelendupan) di kawasan perairan perbatasan laut dan perbatasan darat; (b) meningkatnya kerjasama maritim, pertahanan dan keamanan, dan perundingan batas wilayah negara (termasuk dengan Palau dan Timor Leste); (c) terwujudnya kelembagaan Custom, Imigration, Quarantine, Security (CIQS) terpadu; Terlaksananya percepatan pembangunan kawasan perbatasan diberbagai bidang, meliputi: (a) berkembangnya 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan dan berkembangnya 16 PKSN lainnya sebagai persiapan; (b) meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar wilayah (terutama transportasi, informasi, tekekomunikasi, energi, dan air bersih) dan sosial dasar (terutama pendidikan, kesehatan, dan perumahan) di 187 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) pada 41 Kabupaten/Kota di kawasan perbatasan negara; (c) meningkatnya pemanfaatan sumber daya laut dan darat di perbatasan untuk kesejahteraan masyarakat perbatasan; (d) terwujudnya pembangunan kawasan berlandaskan penataaan ruang dan terintegrasi antar sektor dalam pembangunan kawasan perbatasan (e) meningkatnya arus perdagangan tradisional dan internasional perbatasan.Slide - 24Arah Kebijakan:Mempercepat pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang sebagai beranda depan negara, dan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan semakin kuatnya pertahanan keamanan nasional. Buku II RA - RPJMN 2015-2019Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan Strategi:Dimensi pengelolaan batas wilayah negara peningkatan koordinasi keamanan dan perbatasan laut serta darat dan percepatan standarisasi kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana keamanan laut dan darat; pelibatan peran serta masyarakat dalam rangka menjaga kedaulatan negara; penguatan infrastruktur diplomasi (data dukung dan sarana)koordinasi tim perunding inter dan antar tim perunding; mendorong kerjasama pertahanan dan keamanan dengan negara negara tetanggapercepatan pembentukan kelembagaan dan infrastruktur CIQS terpadu (satu atap).Dimensi pembangunan kawasan perbatasan, Percepatan pusat pertumbuhan di 10 PKSN, dan menyiapkan 16 PKSN lainnya;percepatan penyediaan infrastruktur konektivitas kewilayahan di 187 lokpri; peningkatan akses dan standarisasi pelayanan pendidikan, kesehatan, perumahan di 187 lokpri; penyediaan sarana dan prasarana penunjang aktivitas ekonomi perbatasan (kapal tangkap, pasar); menyediakan industri nilai tambah dan daya saing terhadap produk; menciptakan kemudahan investasi di kawasan perbatasan; mendorong terciptanya pengembangan ekonomi yang menyerap lapang kerja; menciptakan sumber daya manusia perbatasan yang berdaya saing; menetapkan kebijakan Rencana Tata Ruang KSN Perbatasan dan PKSN); memperkuat koordinasi kelembagaan pembangunan batas wilayah negara; penataan perdagangan lintas batas negara dan peningkatan arus ekspor-impor.Slide - 27Buku II RA - RPJMN 2015-2019

Kerangka RegulasiPenyusunan regulasi sistem keuangan negara yang berpihak pada daerah perbatasan (distribusi keuangan negara dan tata hubungan keuangan pusat-daerah); Penyusunan Peraturan terkait perdagangan perbatasan (lintas batas negara) yang kondusif, berpihak pada masyarakat perbatasan (inklusif) dan mendorong proses nilai tambah (daya saing);Perkuatan instrumen Rencana Induk dan Rencana Aksi Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan (BNPP) sebagai acuan pembangunan kawasan perbatasan, baik di Pusat maupun Daerah;Pembagian kewenangan Pusat-Pusat, serta Pusat-Daerah dalam pengelolaan pembangunan kawasan perbatasan negara;Penyelesaian Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan sebagai acuan spasial pembangunan;Penyusunan regulasi terkait dengan penggunaan dan perizinan kawasan hutan baik kepentingan infrastruktur dasar wilayah, meliputi transportasi, telekomunikasi, air bersih, dan energi, serta pemanfaatan kawasan hutan untuk masyarakat perbatasan. Penyusunan regulasi peningkatan status beberapa PLB tradisional menjadi PLB internasional. Slide - 16Buku II RA - RPJMN 2015-2019

Kerangka KelembagaanDalam hal pengelolaan batas wilayah negara dan pembangunan kawasan perbatasan, perlunya penguatan kelembagaan BNPP dengan sektor terkait, baik mekanisme koordinasi dan sinergi di Pusat maupun di Daerah. Instrumen Rencana Induk dan Rencana Aksi BNPP diperkuat untuk dijadikan acuan seluruh stakeholder dalam membangun kawasan perbatasan.Dalam hal kerjasama antar negara untuk membangun kawasan perbatasan, perlunya harmonisasi kelembagaan kerjasama antar negara agar terintegrasi dengan lembaga pengelola perbatasan negara. Dalam hal pengelolaan lintas batas negara, perlu pembentukan kelembagaan pelayanan lintas batas negara satu atap terpadu (Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan Keamanan). Saat ini, pelayanan lintas batas negara tidak efektif dan efisien, karena masing-masing sektor memiliki unit pelayanan tersendiri.Dalam hal mempertegas batas wilayah negara dengan negara tetangga, perlunya penguatan kelembagaan diplomasi batas antar negara, baik kapasitas tim perunding, maupun restrukturisasi kelembagaan dari tingkat teknis, strategi, hingga kebijakan (tingkat pengambilan keputusan).Slide - 16RANCANGAN AWAL BUKU III RPJMN 2015-2019BIDANG KAWASAN PERBATASANDifokuskan pada 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN (dari 26 PKSN), dengan 16 PKSN tahap persiapan dan 187 Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) di 41 Kabupaten/Kota dan 13 Provinsi.

PETA PERSEBARAN LOKPRI 2015-2019Slide - 29Arah Kebijakan:Mewujudkan kawasan perbatasan sebagai halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman serta pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.Strategi :Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan negara berdasarkan karakteristik wilayah, potensi lokal, dan mempertimbangkan peluang pasar negara tetangga dengan didukung pembangunan infrastruktur transportasi, energi, sumber daya air, dan telekomunikasi; Pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang handal serta pemanfaatan pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam memanfaatkan dan mengelola potensi lokal, untuk mewujudkan kawasan perbatasan negara yang berdaya saing; Pembangunan konektivitas simpul transportasi utama Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dengan lokasi prioritas (Kecamatan disekitarnya), Pusat Kegiatan Wilayah (Ibukota Kabupaten), Pusat Kegiatan Nasional (Ibukota Provinsi). Untuk kawasan perbatasan laut, pelayanan transportasi laut perlu peningkatan kualitas dan intensitas pelayanan. Transformasi kelembagaan lintas batas negara, yaitu Costum, Immigration, Quarantine, Security (CIQS) menjadi satu sistem pengelolaan yang terpadu; Peningkatan kualitas dan kuantitas, serta standarisasi sarana-prasarana pengamanan perbatasan laut dan darat, serta melibatkan peran aktif masyarakat dalam mengamankan batas dan kedaulatan negara;Penegasan batas wilayah negara di darat dan laut melalui Pra-investigation, refixation, maintanance (IRM), pelaksanaan IRM, penataan kelembagaan diplomasi perundingan yang didukung oleh kelengkapan data/peta dukung dan kapasitas peran dan fungsi kelembagaan yang kuat; dan Peningkatan kerjasama perdagangan (Border Trade Aggreement) dan kerjasama pertahanan dan keamanan batas wilayah dengan negara tetangga.ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIPEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASANSlide - 30

ARAH PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN PULAU PAPUAArah Pengembangan Kawasan Perbatasan Papua

"Peningkatan produksi dan nilai tambah hasil pertanian pangan, perkebunan, perikanan dan kelautan untuk kebutuhan lokal dan melayani negara Papua Nugini di PKSN Merauke, PKSN Tanah Merah, dan PKSN Jayapura;Slide - 31

Arah Pengembangan Kawasan Perbatasan Nusa Tenggara

Peningkatan supply, peternakan, pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan tangkap dan sumber daya kelautan melalui pengembangan sarana dan prasarana produksi, pengolahan, dan pemasaran di PKSN Kalabahi, PKSN Atambua, dan PKSN Kefamenanu, nilai potensi pariwisata alam dan budaya melalui pengelolaan pariwisata yang optimal, serta orientasi perdagangan memenuhi kebutuhan dasar negara RDTL;ARAH PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN KEPULAUAN NUSA TENGGARASlide - 32

Arah Pengembangan Kawasan Perbatasan Kalimantan

Meningkatkan nilai tambah produk hasil perkebunan dan pertanian melalui pengembangan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan, pengembangan ekowisata, dan perdagangan lintas batas berorientasi memenuhi kebutuhan dalam interaksi dengan negara Malaysia;ARAH PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN PULAU KALIMANTANSlide - 33

Arah Pengembangan Kawasan Perbatasan Maluku

Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi perikanan tangkap dan sumber daya kelautan melalui pengembangan sarana dan prasarana produksi, pengolahan, dan pemasaran di PKSN Saumlaki, PKSN Ilwaki, PKSN Dobo, dan PKSN Morotai, industri pengolahan serta nilai potensi pariwisata bahari;ARAH PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN KEPULAUAN MALUKUSlide - 34

Arah Pengembangan Kawasan Perbatasan Sumatera

Meningkatkan kualitas dan kuantitas supply produk perikanan tangkap dan sumberdaya kelautan ke negara tetangga, hasil pertanian dan perkebunan untuk kebutuhan lokal, potensi pariwisata bahari dan budaya, pusat perdagangan antar negara internasional;ARAH PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN PULAU SUMATERASlide - 35

Arah Pengembangan Kawasan Perbatasan Sulawesi

Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil perikanan dan kelautan melalui pengembangan sarana dan prasarana produksi, pengolahan, dan pemasaran di PKSN Tahuna dan PKSN Melonguane ke Filiphina, kerjasama investasi lintas negara, kualitas dan kuantitas produk perkebunan, pariwisata bahari dan budaya;ARAH PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN PULAU SULAWESISlide - 36TERIMA KASIHKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL