235-237-1-pb

8
Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695 82 PENJERNIHAN AIR DARI ARANG JEPANG DAN PASIR ZEOLIT Oleh Aguskamar, Oni Guspari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Kampus Limau Manis Padang ABSTRAK Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. Selain bermanfaat bagi manusia, air juga merupakan media sarang dan penularan penyakit berbahaya bagi manusia. Media yang efektif untuk menghilangkan warna kuning dan bau pada air adalah pasir zeolit dan arang jepang. Pasir zeolit berfungsi untuk menghilangkan kotoran dan arang jepang berfungsi untuk menghilangkan bau. Arang jepang dapat menghilangkan bau karena arang ini bersifat sebagai karbon aktif. Karbon aktif sangat berguna dalam berbagai industri untuk proses pemurnian cairan, penjernihan air dan penyaringan gas-gas kotor. Media gabungan pasir zeolit dan arang jepang ini mulai banyak digunakan dalam alat penjernih air, dan mudah didapat serta relatif terjangkau. Metode pelaksanaan yang diberikan dengan memberikan penyuluhan tentang persyaratan air yang dapat diminum dan material yang akan digunakan untuk pembuatan alat penjernihan air serta bentuk dan ukuran yang akan di buat serta cara-cara pembuatannya dengan bermacam peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih air, n bahan yang digunakan adalah pipa paralon sebagai bahan untuk saluran, arang jepang/arang batok dan pasir zeolit sebagai media penyaring atau pembersih air. Kata kunci : Pasir zeolit, arang jepang PENDAHULUAN Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. Selain bermanfaat bagi manusia, air juga merupakan media sarang dan penularan penyakit berbahaya bagi manusia. Air kotor dan tercemar merupakan tempat berkembang biak berbagai macam bibit penyakit. Bibit penyakit yang berkembang biak di dalam air dapat berupa bakteri, protozoa, ataupun virus. Sebenarnya air bukanlah barang langka, tetapi memperoleh air yang layak pakai belum tentu tersedia di berbagai tempat. Misalnya, air yang berasal dari bekas persawahan biasanya berwarna kuning dan berbau tidak sedap, begitu pula air di daerah rawa. Air jenis ini berbahaya untuk diminum, penggunaannya terbatas untuk mandi dan mencuci. Dahulu, untuk menanggulangi air yang berwarna kuning, biasanya orang menggunakan media pasir bangunan dan ijuk. Media-media ini dimasukkan ke bak semen atau drum, dimana pasir diletakkan di bagian atas dan ijuk di bagian bawah. Penempatan seperti ini dimaksudkan agar pasir tidak terbawa air. Namun metode ini hanya efektif untuk air yang kadar kotorannya ringan karena

Upload: anggara-t-nugraha

Post on 09-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

82

PENJERNIHAN AIR DARI ARANG JEPANG

DAN PASIR ZEOLIT

Oleh

Aguskamar, Oni Guspari

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang

Kampus Limau Manis Padang

ABSTRAK

Air dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat

menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. Selain bermanfaat bagi manusia, air juga merupakan media

sarang dan penularan penyakit berbahaya bagi manusia. Media yang efektif untuk menghilangkan warna kuning

dan bau pada air adalah pasir zeolit dan arang jepang. Pasir zeolit berfungsi untuk menghilangkan kotoran dan

arang jepang berfungsi untuk menghilangkan bau. Arang jepang dapat menghilangkan bau karena arang ini

bersifat sebagai karbon aktif. Karbon aktif sangat berguna dalam berbagai industri untuk proses pemurnian

cairan, penjernihan air dan penyaringan gas-gas kotor. Media gabungan pasir zeolit dan arang jepang ini mulai

banyak digunakan dalam alat penjernih air, dan mudah didapat serta relatif terjangkau. Metode pelaksanaan yang

diberikan dengan memberikan penyuluhan tentang persyaratan air yang dapat diminum dan material yang akan

digunakan untuk pembuatan alat penjernihan air serta bentuk dan ukuran yang akan di buat serta cara-cara

pembuatannya dengan bermacam peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih air, n

bahan yang digunakan adalah pipa paralon sebagai bahan untuk saluran, arang jepang/arang batok dan pasir

zeolit sebagai media penyaring atau pembersih air.

Kata kunci : Pasir zeolit, arang jepang

PENDAHULUAN

Air dan kesehatan merupakan dua hal yang

saling berhubungan. Kualitas air yang

dikonsumsi masyarakat dapat menentukan

derajat kesehatan masyarakat tersebut. Selain

bermanfaat bagi manusia, air juga merupakan

media sarang dan penularan penyakit

berbahaya bagi manusia. Air kotor dan

tercemar merupakan tempat berkembang biak

berbagai macam bibit penyakit. Bibit penyakit

yang berkembang biak di dalam air dapat

berupa bakteri, protozoa, ataupun virus.

Sebenarnya air bukanlah barang langka,

tetapi memperoleh air yang layak pakai belum

tentu tersedia di berbagai tempat. Misalnya, air

yang berasal dari bekas persawahan biasanya

berwarna kuning dan berbau tidak sedap,

begitu pula air di daerah rawa. Air jenis ini

berbahaya untuk diminum, penggunaannya

terbatas untuk mandi dan mencuci.

Dahulu, untuk menanggulangi air yang

berwarna kuning, biasanya orang

menggunakan media pasir bangunan dan ijuk.

Media-media ini dimasukkan ke bak semen

atau drum, dimana pasir diletakkan di bagian

atas dan ijuk di bagian bawah. Penempatan

seperti ini dimaksudkan agar pasir tidak

terbawa air. Namun metode ini hanya efektif

untuk air yang kadar kotorannya ringan karena

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

83

kadar kotoran yang tinggi akan menyebabkan

pengendapan dan menyumbat jalannya air.

Media yang efektif untuk menghilangkan

warna kuning dan bau pada air adalah pasir

zeolit dan arang jepang. Pasir zeolit berfungsi

untuk menghilangkan kotoran dan arang jepang

berfungsi untuk menghilangkan bau. Arang

jepang dapat menghilangkan bau karena arang

ini bersifat sebagai karbon aktif. Karbon aktif

sangat berguna dalam berbagai industri untuk

proses pemurnian cairan, penjernihan air dan

penyaringan gas-gas kotor. Media gabungan

pasir zeolit dan arang jepang ini mulai banyak

digunakan dalam alat penjernih air, dan mudah

didapat serta relatif terjangkau.

Dengan demikian diharapkan masyarakat

daerah ini akan dapat menikmati air yang layak

sehingga jumlah penderita diare dapat

berkurang di tahun-tahun berikutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Sumber Air Minum

Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap

dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan

siklus hidrologi. Air di lautan, sungai, sumur,

danau, dan waduk akan menguap menjadi uap

air karena panas. Titik-titik uap air akan

bergerombol membentuk awan. Kandungan

uap air akan terkonensasi menjadi butiran-

butiran air hujan. Selanjutnya, air hujan akan

membasahi permukaan bumi dan meresasp

menjadi air tanah dan membentuk mata air,

sumur, danau, ataupun mengalir melewati

sungai menuju lautan. Siklus ini akan berputar

terus menerus.

Aliran air dipengaruhi juga oleh tata guna

lahan di permukaan bumi. Penggunaan

resapan dan penahan air, seperti sumur

resapan, waduk, dan danau yang mampu

menahan dan menampung hujan menjadi

sangat bermanfaat kala musim kemarau

datang. Dengan begitu sumur resapan, waduk,

dan danau menjadi sasaran utama untuk

mendapatkan air di musim kemarau.

Keberadaan air dipengaruhi oleh kuantitas dan

kualitas resapan dan penampung air pada

musim penghujan. Oleh karena itu dikenal

beberapa sumber-sumber air, yaitu;

Air laut

Air atmosfir

Air permukaan

Air tanah

Sumber-sumber ini tidak semuanya dapat

menjadi sumber air minum karena masing-

masing memiliki kadar mineral ataupun garam-

garaman dan juga kotoran dengan

kadar/persentase yang tidak baik untuk

kesehatan manusia.

Syarat-Syarat Air Minum

Layak tidaknya suatu air untuk diminum

harus memenuhi standar tertentu. Pada

umumnya ditentukan pada beberapa standar

(patokan) yang pada beberapa Negara

berbeda-beda menirut :

1. Kondisi negara masing-masing

2. Perkembangan ilmu pengetahuan

3. Perkembangan teknologi

Dengan demikian dikenal dengan beberapa

standar air minum, antara lain :

American Drinking Water Standard

Britist Drinking Water Standar, agak ketat

WHO drinking Water Standard.

Dari segi kualitas, air minum harus

memenuhi kualitas secara fisika, kimia dan

biologi. Standar fisika menetapkan batasan

tentang sifat fisik air. Standar kimia

menetapkan tentang batasan kandungan sifat

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

84

dan bahan kimia yang terkandung di dalam air

yang masih diperbolehkan dan tidak berbahaya

untuk dikonsumsi. Standar biologi menetapkan

ada atau tidaknya mikroorganisme pathogen

dan nonpatogen yang terkandung atau hidup di

dalam air minum.

Syarat Fisik

Secara fisik air minum haruslah memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

Air tidak boleh berwarna

Air tak boleh berasa

Air tak boleh berbau

Suhu air hendaknya di bawah sela udara

(sejuk ± 25 oC )

Air harus jernih .

Syarat-syarat kekeruhan dan warna harus

dipenuhi oleh setiap jenis air minum dimana

dilakukan penyaringan dalam pengolahannya.

Kadar (bilangan) yang disyaratkan dan tidak

boleh dilampaui ditunjukkan pada tabel 1:

Syarat-sayarat kimia

Air minum tidak boleh mengadnung racun,

zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu

dalam jumlah melampaui batas yang telah

ditentukan. Batasan kimia air minum yang layak

meliputi derajat keasaman, tingkat kesadahan,

dan kandungan bahan kimia organik maupun

anorganik.

Derajat keasaman (pH)

Air yang baik adalah air yang bersifat netral

(pH=7). Menurut PERMENKES RI 1990,

batas pH minimum dan maksimum air layak

minum berkisar 6,9–9,0. Khusus untuk air

hujan, pH minimumnya adalah 5,5.

Kandungan bahan kimia organik

Air yang baik memiliki kandungan bahan

kimia organik dalam jumlah yang tidak

melebih batas tertentu karena tubuh pada

dasarnya membutuhkannya. Namun

apabila jumlah bahan kimia organik

tersebut melebih batas ambang dapat

terurai menjadi racun berbahaya. Bahan

kimia organik tersebut antara lain NH4, H2S,

SO-42-

, dan NO3-.

Kandungan bahan kimia anorganik

Kandungan bahan kimia anorganik pada air

layak minum tidak jumlah yang telah

tertentu.

Bahan-bahan kimia yang termasuk bahan

kimia anorganik antara lain garam dan ion-

ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb,

Hg, Zn).

Tingkat kesadahan

Kesadahan air disebabkan adanya kation

(ion positif) logam dengan valensi dua,

seperti Ca2+

, Mg2+

, Sr2+

, dan Fe2+

. Secara

umum kation yang sering menyebabkan air

Tabel 1. Batasan kadar (bilangan) untuk Kekeruhan dan Warna

Komponen Kadar (bilangan ) yang disyaratkan

Kadar (bilagan ) yang tak boleh dilampaui

Keasaman sebagai PK 7,0 – 8,5 Di bawah 6,5 dan diatas 9,5

Bahan-bahan padat Tak melebihi 50 mg/l Tak melebihi 1.5.00 mg/l

Warna (skala Pt CO ) Tak melebihi kesatuan Tak melebihi 50 kesatuan

Rasa Tak mengganggu _

Bau Tak mengganggu _

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

85

sadah adalah Ca2+

dan Mg2+

. Kation ini

dapat membentuk kerak apabila bereaksi

dengan air sabun. Sebenarnya, tidak ada

pengaruh derajat kesadahan bagi

kesehatan tubuh. Namun, kesadahan air

dapat menyebabkan sabun atau deterjen

tidak bekerja dengan baik (tidak berbusa).

Syarat-syarat Biologi

Air minum tidak boleh mengandung bakteri-

bakteri penyakit (pathogen) sama sekali dan

tidak boleh mengandung bakteri-bakteri

golongan Coli melebihi batas–batas yang telah

ditentukan yaitu : 1 Coli/100ml air. Bakteri

golongan Coli ini berasal dari usus besar

(feaces) dan tanah. Bakteri pathogen yang

mungkin ada dalam air antara lain :

Bakteri typsum

Vibrio colerrae

Enta mowba hystoletica

Bakteri enteritis (penyakit perut)

Air yang mengandung golongan coli dianggap

telah berkontaminasi (berhubungan) dengan

kotoran manusia. Dengan demikian dalam

pemerikasaan bakteriologik, tidak langsung

diperiksa apakah air itu mengandung bakteri

pathogen, tetapi diperiksa dengan indikator

bakteri golongan coli.(Sutrisno, 1991).

Arang Jepang/Arang Batok

Arang batok adalah arang yang berasal dari

tempurung kelapa. Tempurung dibakar sampai

menjadi arang. Kalau tidak ada tempurung

kelapa, arang yang berasal dari pembakaran

kayu juga bisa dipakai.

Selain menyerap bahan-bahan kimia pencemar

air, arang batok berbentuk butiran juga bisa

menahan benda-benda padat yang mengotori

air. Namun fungsinya tetap untuk mengurangi

warna dan bau air kotor.

Ada dua bentuk arang batok yang bisa dipakai.

Pertama butiran berdiameter 0,1 mm. Kedua

berbentuk bubuk berukuran 200 mesh. Masing-

masing bentuk memiliki kelemahan.

Karena berfungsi sebagai penyerap

mikroorganisme dan bahan-bahan kimia yang

terkandung dalam air kotor, maka setelah

beberapa waktu arang ini tidak efektif lagi. Ciri

ketidakefektifannya adalah bila air yang

tersaring sudah tidak jernih lagi. Bila hal ini

terjadi maka arang batok tersebut perlu

dibersihkan dengan cara mencucinya dengan

air bersih atau bahkan mengganti dengan yang

baru. Untuk penjernih air arang batok

dimasukkan kedalam bak dengan ukuran

sesuai dengan kebutuhan. Sebelum diisi arang

batok, didasar bak diletakkan pipa bambu yang

kulit luarnya sudah dikupas, sehingga tampak

bagian dalamnya.

Air kotor dimasukkan kedalam bak melalui

pipa bambu. Air kotor ini akan keluar dalam bak

berisi bak arang batok melalui pori-pori kayu.

Setelah disaring lagi oleh arang batok, maka

akan diperoleh air bersih. Kadar bahan organik,

kekeruhan warna dan bau air kotor sudah jauh

berkurang (Onni Untung, 1995).

Pasir Zeolit

Zeolit adalah padatan kristal 3 dimensi

yang berpori mikro dengan struktur yang

mengandung aluminium, silikon dan oksigen

dalam bentuk kerangka tertentu dan dalam

porinya terdapat kation dan air. Zeolit

mempunyai void space (celah atau saluran)

yang dapat membawa molekul kation, air dan

lainnya.

Menurut Suhala dan M.Arifin (1997) dalam

Widiasmoro (2000) bahwa zeolit merupakan

senyawa alumino-silikat terhidrasi dengan

unsur utama kation alkali dan alkali tanah,

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

86

mempunyai pori-pori yang dapat diisi oleh

molekul air yang mudah lepas dan menguap

pada suhu di atas 100oC. Ion Na

+ dan K

+

merupakan kation yang dapat dipertukarkan.

Pori-pori yang telah kosong tersebut memberi

kesempatan menyerap molekul-molekul yang

mempunyai garis tengah lebih kecil dari zeolit.

Zeolit yang mempunyai fungsi utama

sebagai bahan penyerap (absorbsi), katalis,

dan bahan penukar ion dapat digunakan

diberbagai bidang kegiatan seperti bidang

penanganan pencemaran air dan udara,

pertambangan, perikanan, peternakan, dan

industri, bahkan dapat digunakan untuk

penyerap dan pelepas kembali energi matahari

untuk berbagai keperluan (Widiasmoro,2000),

termasuk untuk pengolahan/pembersihan air

yang mengandung besi dan mangan.

Besi dan mangan terdapat dalam air tanah

dalam bentuk terlarut (dissolved) yaitu dalam

bentuk divalen Fe(II) dan Mn(II). Kondisi ini

terjadi terutama pada kondisi air yang kaya

akan CO2 terlarut dan pH yang rendah.

Penambahan oksigen ke dalam air tanah yang

mengandung besi dan mangan, misalnya

dengan proses aerasi (Degremont, 1979 ;

Hofkes, 1983 ; Droste, 1997) akan

menyebabkan proses oksidasi yang mengubah

Fe(II) dan Mn(II) yang terlarut menjadi Fe(III)

dan Mn(IV) yang tak terlarut. Proses

pembuangan Fe(III) dan Mn(IV) yang tak

terlarut dapat dilakukan dengan proses

koagulasi, sedimentasi, dan filtrasi (Droste,

1997).

Zeolit atau yang sering disebut pula

sebagai batu hijau karena mengandung mineral

alam yang berwarna kehijauan atau sering

dikenal sebagai glauconite, dapat digunakan

untuk membuang Fe dan Mn dari dalam air.

Zeolit ini mempunyai komposisi (K, Na, Ca)1,2-2-

(Fe3+

, Al, Fe, Mg)4Si7-7,6Al1-1,4O2(OH).nH2O.

Besi dan mangan dapat dibuang dari dalam air

dengan media zeolit yang telah dilapisi

potasium permanganat (KmnO4). Mekanisme

pembuangan besi dan mangan dengan cara

demikian berlangsung melalui kombinasi

proses penyerapan dan oksidasi, dimana

potasium permanganat yang telah terserap di

dalam ruang pori zeolit berfungsi sebagai

katalisator proses oksidasi bagi Fe(II) dan

Mn(II) yang kemudian terserap di dalam zeolit

(Droste, 1997). Dalam proses oksidasi dengan

bahan-bahan kimia oksidator, biasanya

dilakukan pada awal proses pengolahan

(Glaze, 1990 dalam Droste, 1997).

METODOLOGI

Untuk terlaksananya kegiatan ini maka

metode pelaksanaan kegiatan ini sebagai

berikut :

1. Melakukan survey lapangan ke daerah

Kenagarian Lumpo Kec. Empat Jurai Kab.

Pesisir Selatan.

Dalam survey ini dilakukan peninjauan

terhadap keadaan wilayah Lumpo ,

kehidupan masyarakat ( pekerjaan,

penghasilan, dan kondisi airnya ), potensi

alamnya dan kemudian dilakukan

wawancara dengan masyarakat .Dari hasil

survey permasalahan yang dihadapi oleh

masyarakat Lumpo, sulitnya memperoleh

air yang layak minum .

2. Penyuluhan

Memberikan penyuluhan tentang

persyaratan air yang dapat dimInum dan

material yang akan digunakan untuk

pembuatan alat penjernihan air serta

bentuk dan ukuran yang akan di buat serta

cara-cara pembuatannya.

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

87

3. Demonstrasi pengenalan bermacam

peralatan dan bahan yang digunakan

dalam pembuatan alat penjernih air, seperti

; gergaji, meteran, ember. Sedangkan

bahan yang digunakan adalah pipa paralon

sebagai bahan untuk saluran, arang

jepang/arang batok dan pasir zeolit sebagai

media penyaring atau pembersih air.

4. Pembuatan alat penjernih air

Pembuatan penjernihan air ini di awali dengan

proses persiapan bahan dan peralatan yang

akan digunakan kemudian dilanjutkan

pembuatannya.

Bahan dan Peralatan yang digunakan

1. Semen 9. Tangki

2. Pasir 10. Gergaji besi

3. Batu Bata 11. Paralon

4. Kerikil 12. Semen

5. Cincin Ø100 cm 13. Kabel listrik

6. Batu kali 14. Dap

7. Keranjang 15. Arang jepang

8. Cangkul 16. Pasir zeolit

Metode Pembuatannya :

A. Membuat Lubang Keluar Masuk Media

- Siapkan paralon PVC 6 inci ukuran 110 cm

- Buat pola lubang pemasukan media

sebesar 4 inci pada badan paralon bagian

atas. Gunakan Co PVC 4 inci sebagai

pola, tandai dengan spidol. Jarak pola

lubang bagian ujung atas paralon 15 cm.

- Buat pola lubang pengeluaran media

sebesar 2 inci pada badan paralon bagian

bawah.

- Lubangi kedua pola lubang tersebut

dengan bor.

B. Membuat Lubang Keluar Masuk Air

- Buat pola lubang pemasukan air sebesar ¾

inci pada badan paralon bagian atas

- Buat lubang serupa untuk pengeluaran air

pada badan paralon bagian bawah. Jarak

dan ukurannya sama.

- Lubangi kedua pola lubang tersebut

dengan bor.

C. Membuat Saluran Keluar - Masuk Air

- Siapkan paralon PVC /4 inci ukuran 10 cm.

- Buat celah pada bagian depan paralon

dengan menggergaji paralon secara

horizontal, panjangnya 1 cm dengan jarak

antar celah 1,5 cm.

- Lakukan pengergajian serupa pada bagian

belakang paralon dengan arah dan jarak

yang sama, tetapi letaknya di antara dua

celah bagian depan.

D. Mengelem Bahan

1. Mengelem lubang keluar masuk media

- Siapkan CO PVC 4 inci

- Oleskan lem PVC pada bagian dalam

lubang pemasukan media.

- Masukan CO tersebut kelubangnya.

- Lakukan hal yang sama pada CO PVC 2

inci, masukkan ke lubang pengeluaran

media

2. Mengelem lubang keluar masuk air

- Siapkan paralon bercelah lalu bersihkan

dengan lap kering.

- Oleskan lem PVC pada salah satu ujung

paralon bercelah tersebut.

- Siapkan dop PVC ¾ inci , lalu bersihkan

- Masukkan ujung paralon tersebut ke dop

PVC ¾ inci sambil ditekan

- Siapkan Floksok drat dalam, lalu bersihkan

- Oleskan lem PVC pada ujung paralon

lainnya.

- Masukkan ujung paralon tersebut ke

floksok drat dalam sambil ditekan.

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

88

- Siapakn floksok darat luar, balut dengan

siltif

- Masukkan floksok tersebut ke bagian luar

lubang lur lubang keluar masuk air

3. Mengelem tutup badan alat penjernih

- Bersihkan salah satu ujung paralon 6 inci

- Oleskan lem PVC pada ujung paralon

- Siapkan drop PVC 6 inci , lalu bersihkan

- Masukkan Dop keujung paralon tersebut

sambil ditekan

- Lakukan penebalan lem

4. Menyambung floksok kuningan

- Siapkan floksok drat dalam ¾ inci, lalu

bersihkan

- Siapkan floksok kuningan kombinasi drat

luar dan gerigi

- Balut drat luar floksok kuningan tersebut

dengan siltif

- Sambungkan sambungan tadi

5. Cara Mengisi Media

- Cuci pasir zeolit hingga bersih

- Siapkan pair zeolit dan arang jepang

- Buka saluran pemasukan dan pengeluaran

media

- Masukkan pasir zeolit melalui lubang

pengeluaran

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat

dapat menentukan derajat kesehatan

masyarakat tersebut. Selain bermanfaat bagi

manusia, air juga merupakan media sarang dan

penularan penyakit berbahaya bagi manusia.

Air kotor dan tercemar merupakan tempat

berkembang biak berbagai macam bibit

penyakit.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kenagarian

Lumpo Kec. Empat Jurai Kab. Pesisir Selatan

memperoleh hasil sebagai berikut :

o Kurangnya pengetahuan masyarakat

mengenai pasir zeolit dan arang jepang

sebagai bahan penjernih air. Media yang

efektif untuk menghilangkan warna kuning

dan bau pada air adalah pasir zeolit dan

arang jepang. Pasir zeolit berfungsi untuk

menghilangkan kotoran dan arang jepang

berfungsi untuk menghilangkan bau.

Arang jepang dapat menghilangkan bau

karena arang ini bersifat sebagai karbon

aktif. Karbon aktif sangat berguna dalam

berbagai industri untuk proses pemurnian

cairan, penjernihan air dan penyaringan

gas-gas kotor. Media gabungan pasir

zeolit dan arang jepang ini mulai banyak

digunakan dalam alat penjernih air, dan

mudah didapat serta relatif terjangkau.

o Masyarakat Kenagarian Lumpo Kec.

Empat Jurai Kab. Pesisir Selatan ini telah

termotivasi untuk menambah pengetahuan

mereka mengenai bahan pasir zeolit dan

arang jepang sebagai bahan penjernih air.

o Masyarakat Kenagarian Lumpo Kec.

Empat Jurai Kab. Pesisir Selatan ini telah

mengerti dan termotivasi untuk menambah

pengetahuan mereka mengenai bahan

pasir zeolit dan arang jepang sebagai

bahan penjernih air.

Kesimpulan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

yang telah dilaksanakan pada daerah

Kenagarian Lumpo Kec. Empat Jurai Kab.

Pesisir Selatan ini telah terlaksana dengan

baik. Tujuan dari kegiatan ini telah tercapai

dimana masyarakat daerah ini sudah

Rekayasa Sipil Volume VII, Nomor 2, Oktober 2011 ISSN : 1858-3695

89

mengetahui manfaat dari pasir zeolit dan

arang jepang sebagai bahan penjernih air.

Serta masyarakat daerah Kenagarian

Lumpo Kec. Empat Jurai Kab. Pesisir

Selatan sudah termotivasi untuk

menambah pengetahuan mereka mengenai

bahan pasir zeolit dan arang jepang

sebagai bahan penjernih air. Hal ini terlihat

pada saat diberikannya tanya jawab

dimana mereka sangat antusias dalam

bertanya dan menunjukkan keingintahuan

yang besar.

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, S., 2006.Merakit Sendiri Alat

Penjernih Air Untuk Rumah Tangga, Penerbit

Kawan Pustaka, Jakarta.

Anonim .1997, Pengawetan Bambu dan Kayu,

Penerbit Puspa Swara, Bandung.

Anonim .1997, Bak Penampung Air Bambu

Semen, Yayasan Dian Desa, Yogyakarta.

Degremont, 1979, Water Treatment Handbook,

John Wiley & Sons, Fifth Edition, New York.

Droste, R.L., 1997, Theory and Practice of

Water and Wastewater Treatment, John Wiley

& Sons, New York.

Hofkes, E.H., 1983, Small Community Water

Supplies : Technology of Small Water Supply

System in Developing Countries, John Wiley &

Sons, New York.

Kamulyan, B., 2004, Pemanfaatan Zeolit Untuk

Pembersih Air, Proceeding Seminar Nasional

Inovasi Teknologi Bahan Bangunan Untuk

Meningkatkan PAD dan Beberapa Kemajuan

Untuk Menyelesaikan Permasalahan Bidang

Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik UGM, Yogyakarta.

8. Suhana, A., 2004, Membuat Alat Penjernih

Air, Puspa Swara, Jakarta.

Sutrisno C.T dan Eni Suciasti, 1991, Teknologi

Penyediaan Air Bersih, Penerbit Rineka Cipta,

Jakarta.

Pitojo, S. dan Eling Purwantoyo, 2003, Deteksi

Pencemar Air Minum, Penerbit Aneka Ilmu,

Semarang.

Untung, O., 2001, Menjernihkan Air Kotor,

Puspa Swara, Jakarta.

Widiasmoro, 2000, Batu Zeolit dan Tufa Zeolit

Merupakan Tipe Bahan Galian Industri Masa

Depan, Naskah Pidato pada Jabatan Lektor

Kepala Madya Dalam Ilmu Petrologi Fakultas

Teknik UGM.