2.3.4. peraturan umum pek. elektrkl_pngkl petir
TRANSCRIPT
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 1/16
PERATURAN UMUM PEKERJAAN
ELEKTRIKAL, PENANGKAL PETIR & PENERANGAN
1. PERATURAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1.1. PERATURAN PEMASANGAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan
sebagai berikut :
INSTALASI ELEKTRIKAL
a. PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku.
b. PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi ini.
c. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan
instalasi listrik.d. SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku.
e. PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir) untuk bangunan yang berlaku.
f. Standard penerangan buatan dalam gedung.
g. Standard penerangan dekorasi dan pencahayaan sisi luar bangunan
h. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang belum diatur
dalam standar/peraturan diatas.
i. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara Perencanaan Teknis Konversi
Energi pada Bangunan Gedung.
1.2. GAMBAR - GAMBAR
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan
yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertim-bangkan juga kemudahan service maintenance
jika peralatan peralatan sudah dioperasikan.
3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
4.
Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detailkepada Direksi/MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan
mengajukan gambar-gambar tersebut, Pemborong dianggap telah mempelajari situasi
dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
5. Pemborong instalasi ini harus membuat gambar- gambar instalasi terpasang yang
disertai dengan operating dan Maintenane Instruction serta harus diserahkan kepada
Direksi/MK pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta
dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.
1.3. KOORDINASI
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 2/16
1. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi
lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.4. PELAKSANAAN PEMASANGAN
2. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap 3 (tiga)
untuk disetujui.
3. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas
peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Pemborong
harus segera menghubungi Direksi/MK. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihankapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.5. TESTING DAN COMMISSIONING
1. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan pemborong wajib mengajukan
terlebih dahulu program Testing dan Commissioning .
2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Direksi/MK untuk mengetahui apakah
keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi semua
persyaratan yang diminta.
3. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk mengadakantesting tersebut merupakan tanggung jawab Pemborong.
1.6. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN
1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung sejak
saat penyerahan pertama.
3. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi segala
kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan
masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instlasi ini tidak melak-
sanakanteguran dari Direksi/ MK atas perbaikan/ penggantian/ penyetelan yang
diperlukan, maka Direksi/ MK berhak penyerahkan perbaikan/ penggantian/
penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong instalasi ini.
6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-
petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi dan
dapat melaksanakan pemeliharaannya.
7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh Pemborong
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 3/16
dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan Keselamatan
Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.
8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah :
a. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam
keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi / MK.
b. Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instalasi
pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam Kebakaran dan Instalasi
Keselamatan Kerja, dll, hingga intalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa
menyalahi peraturan instalasi yang bersangkutan.
c. Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan
kepada MK/Direksi.
1.7. LAPORAN – LAPORAN
1. Laporan Harian dan Mingguan
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang
memberikan gambaran mengenai :
Kegiatan fisik
Catatan dan perintah Direksi/MK yang disampaikan secara lisan maupun
secara tertulis.
Jumlah material masuk/ ditolak
Jumlah tenaga kerja
Keadaan cuaca, dan
Pekerjaan tambah/ kurang
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelahditanda tangani oleh Project Manager harus diserahkan kepada Direksi/MK
untuk diketahui/ disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi/MK dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal sebagai berikut :
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
Hasil pengetesan peralatan
Hasil pengetesan kabel
dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan
oleh pihak Direksi/MK.
1.8. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab
pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, yang
bertindak sebagai wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan teknis dan yang bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi
yang akan diberikan oleh pihak Direksi/MK.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 4/16
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat
diperlukan/ dikehendaki oleh pihak Direksi/MK.
1.9. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak konsultan
Perencana dan Direksi/MK.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada
kepada pihak Direksi/MK dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong kepada
Direksi/MK, secara tertulis dan pekerjaan tambah/kurang/perubahan yang ada harus
disetujui oleh Direksi/MK secara tertulis.
1.10.
IJIN - IJINPengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1.11. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN
1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam
pelaksanaan instalasi ini serta mengembalikannya kekondisi semula, menjadi lingkup
pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/pengelasan/pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada
persetujuan dari pihak Direksi/MK secara tertulis.
1.12. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara periodik dan
tidak kurang dari tiap dua minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada
permintaan dari pihak Direksi/MK/Pemilik dan atau bila ada gangguan dalam
instalasi ini.
1.13. RAPAT LAPANGAN
Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh
pemberi tugas.
2. LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL
2.1. UMUM
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan
dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban
pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai denganketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 5/16
2.2.URAIAN LINGKUP PEKERJAAN
Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan instalasi
listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam
keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel Tegangan Menengah dan
penyambungan ke Transformator / Panel TR. Pengadaan, pemasangan dan pengujian
Panel-Panel Tegangan Rendah, serta Transformator.
2. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Panel dan kabel Tegangan Rendah.
3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Instalasi Penerangan dan kotak-kontak biasa.
4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Armature lampu penerangan.
5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Sistem pembumian.
6. Pembuatan as built drawing (gambar terpasang).
7. Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang.
8.
Pengadaan, Pemasangan Rak kabel untuk jalur kabel daya dan penerangan dalam bangunan serta peralatan bantunya.
9. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Penangkal petir.
10. Mengadakan pelatihan terhadap operator dari pihak pemberi tugas.
3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
3.1. PANEL TEGANGAN MENENGAH
1. Panel Tegangan Menengah harus mengikuti Standard VDE/DIN dan juga harus
mengikuti peraturan-peraturan IEC dan PUIL.
2. Panel-panel tersebut harus dibuat dari plat baja yang digalvanisasi (galvanized sheet
steel) dengan tebal minimum 2 mm dengan rangka besi serta dilengkapi denganmimik diagram dan dicat bakar warna abu-abu. Tipe free standing, serta harus dapat
dilayani dari depan dan pintu-pintu harus dilengkapi dengan handle yang dapat
dikunci.
3. Panel TM harus sesuai dengan spesifikasi minimum sebagai berikut.
Tegangan kerja : 20 kV
Nominal Insulation Voltage : 24 kV
Rated Insulation Level for 1 min : 50 kV
Impulse with stand voltage : 125 kV
Frequency : 50 HzBusbar normal current rating : 400 A
Short circuit breaking capacity (Peak) : 25 kA
Short time circuit rating 1 second : 14,5 kA
System fault level : 500 MVA
4. Panel-panel tersebut terdiri dari satu atau beberapa unit yang masing-masing
mempunyai satu ukuran standard yang sama serta mudah untuk dapat disatukan
dengan lainnya.
Ukuran maksimum dari masing-masing unit adalah :
Tinggi : 2.200 mm
Lebar : 1.000 mm Tebal : 1.100 mm
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 6/16
5. Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat pengetesan dari pabrik
pembuat serta harus diserahkan kepada Direksi/MK sebelum dipasang.
6. Unit-unit cubicle terdiri dari unit-unit,
a. Perlengkapan pada panel pengaman trafo :
1 (satu) set 3 poles 400 A, 40 kA peak current 24 kV, Circuit Breaker
Switch dilengkapi dengan :
Q/C dan E/F protection relay
Ammetre lengkap dengan selector switch
On-Off Push button
Spring Load Driving Mechanism Unit
4 poles Auxiliary Switch
Automatic Tripping Mechanism Facilities jika fuse putus
Open circuit release off for DMCR
1 (satu) set 3 poles, 24 kV earthing switch manual drive mechanical
interlocked ke circuit breaker dan pintu. 3 (tiga) set induction tipe voltage indicator
1 (satu) set heating resistor
b. Perlengkapan pada panel incoming sistem radial
1 (satu) set 3 poles, 630 A, 40 kA Peak current, 24 kV Circuit Breaker dilengkapi
dengan,
Spring Loaded Driving Mechanism Unit
4 poles Auxiliary Switch
1(satu) set 3 poles, 24 kV earthing Switch Manual Drive mechanical
interlocked ke Circuit Breaker dan pintu
3 (tiga) set induction tipe voltage indicator 1 (satu) set heating resistor
c. Perlengkapan pada Panel Pengukur
(satu) set 3 poles, 400 A, 40 kA peak current 24 kV LBS
2 (dua) set 2 poles, insulated voltage transformer 20.000/220 volt 5 VA
1 (satu) set 3 phase, kWh meter double tarif 220 volt, 5 A
3 (tiga) set Ammeter 0 – 300 A
1 (satu) set Volt meter 0 – 20 kV complete with selector switch
1 (satu) set 3 poles, kW meter
1 (satu) set heating resistor
3 (tiga) CT 300/5 A
d. Circuit Breaker
Menggunakan gas SF-6 sebagai isolasi dan pemadam busur api pada waktu
switching.
e. Interlock
Untuk masing-masing unit panel TM harus dilengkapi dengan sistem interlock
antara circuit breaker pintu panel dan earthing switch.
Bila transformator mengalami panas berlebihan (over load) circuit breaker harus
terbuka secara automatis.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 7/16
f. Sebelum melaksanakan pembuatan panel-panel perlu dibuatkan
Gambar kerja dan pabrik pembuat panel dan diajukan kepada Direksi/ MK untuk
mendapatkan persetujuan.
3.2.KABEL TEGANGAN MENENGAH
1. Kabel Tegangan Menengah berikut perlengkapan yang akan dipergunakan mengikuti
Standard VDE/DIN serta mengikuti peraturan IEC dan PUIL serta peraturan-
peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia.
2. Kabel tegangan menengah yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik listrik :
Jenis kabel : lihat gambar
Penampang kabel : lihat gambar
Tegangan kerja antara phase dengan phase : 20 kV
Frekuensi : 50 hZ
Tegangan uji AC ( 3 x 15 menit) : 30 kV
Tegangan uji : 70 kV
b. Penghubung antara panel TM ke sisi TM dari transformator dipakai kabel
dengan tipe dan diameter, lihat gambar (kabel dengan isolasi Polyethylene).
c. Sebelum pemesanan maka kabel serta peralatan-peralatan bantu lainnya yang
akan dipergunakan harus diajukan sertifikat pengujiannya terlebih dahulu
kepada Direksi/MK.
3.3.TRANSFORMATOR
Transformator yang akan dipasang agar memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. StandardTransformator di-design, dibuat dan ditest berdasarkan pada :
IEC 76 : International
VDE/DIN : Jerman
NEMA : U S A
BS : British
SPLN 50/82 : Indonesia
UTE : Perancis
2. Kondisi kerja
Transformator ini akan dipasang pada tempat dengan ketinggian tidak lebih dari
1.000 m diatas permukaan dan maksimum mempunyai ambient temperature
tidak melebihi 40 C.
3. Tipe Oil immersed/in door use
4. Rating
a) Jumlah phase : 3
b) Frekwensi : 50 Hz
c) Kapasitas : sesuai gambar
d) Bahan kumparan : copper
e) Pendinginan : Oil Type
f) Tegangan1) Primer : 20.000 V
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 8/16
2) Sekunder : 380/220 V
g) Tapping voltage : ± 2 x 2,5 %
h) Vektor group : Dyn 5
i) Karakteristik
1) Insulation class : primary voltage 24 kV
2) Basic impuls voltage : primary voltage 25 kV
3) Test voltage for 1 minute
Primary winding : 50 kV
Secondary winding : 1 kV
4) Isolasi : klas B
5) Kenaikan temperature : maks.65/55 0C
6) No load losses : maks. 0,5 %
7) Load losses : maks. 2 %
8) Impedance voltage : 7 %
9) Noise level : according to NEMA
j) Perlengkapan
Transformator dilengkapi dengan :
DMCR
Roda
Lifting eye
Elastimoid
3.4. PANEL TEGANGAN RENDAH
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti
peraturan IEC dan PUIL.2. Panel-panel (Free Standing atau Wall Mounting) harus dibuat dari plat besi tebal
minimal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus dizinchromat dan di duco 2
kali dan harus dipakai cat Power Coating, warna dan cat akan ditentukan kemudian
oleh pihak owner. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master
key.
3. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya
harus diatur sedemikian rupa, sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah
dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding Besarnya busbar harus diperhitung- kan
untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebab-kan
suhu yang lebih dari 65 C.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang
dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan
terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala
linear dan ketelitian 1 % dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dariLMK/PLN (minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur).
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 9/16
6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan
sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/MK.
7. Komponen - komponen pengaman yang dapat dipakai adalah :
a. A.C.B.
b. MCCB.
c. M.B.
d. Miniatur Circuit Breaker
Rated current : sesuai gambar
Operating voltage : 200 V, 380 V
Frequency : 50 Hz
Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp. : 55 C
Overload release : sesuai gambar.
e. Auxiliary relay
8.
Komponen-komponen pengukuran yang dapat dipakai :a. Current Transformer
b. KWH meter
c. Ampermeter
d. Voltmeter
e. Frequency meter
f. Power factor / Cos phi meter.
A.C.B. pada incoming & outgoing
Rated continous current : sesuai gambar
T y p e : Fixed mounted.
Number of pole : 3 phase, 4 pole. Rated operating voltage : 380 Volt.
Frequency : 50 Hz.
Permitted ambient temp. : max. 55 C
Rated short time current (0.5 s) : 65 KA.
Operator Mechanism : Motorized withstored
energy feature motor &
clossing solenoid 220 V,50 Hz.
1) Over load release : Adjustable.
2) Instantenous over current : Adjustable.
3) Auxiliary release yang mungkin
Ada (lihat gambar) : - Under voltage release 220
Shunt trip
Auxiliary switch : 4 NO + NC
M.C.C.B pada incoming outgoing.
Rated continous current : 70 A, 100 A, 160 A, 200A, 250A atau
dinyatakan lain pada gambar.
T y p e : Fixed mounted.
Number of pole : 3 phase, 4 pole.
Rated operating voltage : 380 Volt.
Rated Frequency : 50 Hz.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 10/16
Permitted ambient temp. : max. 55 C
Rated short time current (0.5 s) : 35 KA.
Operator Mechanisem : Manual Operation & motorized(for incoming)
Over load release : Adjustable.
Instantenous over current : Adjustable
Auxiliary release yang mungkin ada (lihat gambar):
Auxiliary switch : 4 NO + 1 NC
M.B. Untuk beban motor-motor
Rated Current : Sesuai gambar
Operating Voltage : 380 volt
Type : Fixed mounted
3.5. KABEL TEGANGAN RENDAH
1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min.0,6 kVdan 0,5 KV untuk kabel NYM.
2. Pada prinsipnya kabel - kabel daya yang dipergunakan adalah : Jenis NYY, untuk
kabel penerangan dipergunakan kabel NYM dan NYFGbY atau NYY, NYA.
3. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan
persetujuan terlebih dahulu pada MK.
4. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.
3.6. PENANGKAL PETIR
Untuk air terminal spit (header penangkal petir) digunakan copper rod non
radioaktip dengan radius pelindung min 100 m dan dipasang pada ketinggian 5 m
dari titik tertinggi bangunan sesuai gambar.
Untuk penghantar penurun petir digunakan kabel Coaxial dengan luas penampang
2 x 35 mm2 , sedangkan untuk penangkal petir konvensional digunakan kabel
tembaga ( bare copper ) diameter 50 mm.
Klem penyangga harus dibuat dari bahan besi siku, sebelum dipasang harus
dizinc-chromat terlebih dahulu dan kemudian dicat besi anti karat sebanyak dua
kali.
Untuk electrode pentanahan dipergunakan Copper Rod dengan diameter minimum
1" pada ujung bawah pipa harus dipasang copper rod yang dibuat runcingsepanjang 0,5 m.
Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah disesuaikan kondisi setempat (1,
2 atau lebih).
Nilai tahanan pentanahan maximum 5 ohm diukur setelah minimal 3 hari tidak
turun hujan.
3.7. LIGHTING FIXTURES UNTUK LAMPU TLD
1. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm.
2. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat memberikan
koreksi factor total minimal 0,85.
3. Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis PLL 84 (Ref. Phillips).
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 11/16
4. Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut.
5. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat Power Coating bebas dari karat
dan lecet-lecet, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh
MK.
6. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-
pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan
pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.
7. Pada semua lighting fixtures harus dibuatkan mur dan baut sebagai tempat
terminal pentanahan (grounding).
3.8. LAMPU TABUNG (DOWN LIGHT)
1. Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflektor alluminium.
2. Lamp holder sesuai type lampu yang digunakan.
3.
Diameter dari kap lampu minimal lihat gambar 4. Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent dan PLL atau sesuai gambar,
contoh harus disetujui oleh MK.
3.9. LAMPU SOROT (SPOT LIGHT) DALAM BANGUNAN
1. Lighting fixtures dari bahan alluminium dan berbentuk silinder atau sesuai
gambar.
2. Lamp holder menggunakan standar E-27. Atau sesuai kebutuhan
3. Lighting fixtures akan dipasang outbouw pada duct plafon.(lihat gambar)
4. Lampu yang dipakai dari jenis lampu Halogen atau PAR / Produk Philips jenis
reflektif.5. Contoh harus disetujui oleh Direksi/MK dan perencana.
3.10. LAMPU SOROT LUAR (FLOOD LIGHT)
1. Lampu sorot luar dimaksudkan untuk menyorot bangunan seperti yang
ditunjukkan didalam gambar.
2. Lamp-housing dari die-cast alluminium atau steel stoved enamel finished dan
dilengkapi dengan anodized alluminium reflektor.
3. Mounting base harus diperlengkapi sehingga dapat terpasang dengan baik.
4. Lamp-housing harus tahan cuaca dari alluminium IP-44.
5. Lampu yang dipakai dari jenis Metal Halide. (lihat gambar)
6. Contoh harus disetujui oleh Direksi/MKdan perencana.
3.11. LAMPU EMERGENCY DAN ORIENTASI
1. Lampu emergency yang digunakan jenis flourescent. Incandescen lengkap dengan
battery dan chargernya.
2. Pada saat listrik PLN/Genset menyala charger akan mengisi battere dan lampu
harus dapat dioperasikan dari listrik PLN/Genset melalui rangkaian terpisah (satu
buah lampu) dan dapat dihidup matikan dengan switch.
Bila PLN/ Genset mati, lampu tetap menyala (tanpa terputus) dandioperasikan oleh sumber daya battery (lampu yang lain). Bila PLN/Genset hidup
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 12/16
battery harus diisi kembali dan semua operasi tersebut di atas harus dapat bekerja
secara otomatis.
3. Battery yang dipakai jenis dry cell Nickel Cadmium dan harus sanggup
menampung operasi selama minimal 2 jam, kapasitas battery disesuaikan dengan
TLD yang dipasang.
4. Tegangan input adalah 220 V, 10% 50 Hz, 1 phase, diperlengkapi dengan
indikator LED dan peralatan push to Check battery.
5. Chargernya harus dapat mengisi battery pada kapasitas penuh selama 1 x 24 jam.
6. Inverternya harus tidak bekerja bila lampu dinyalakan dari sumber PLN/Genset.
7. Untuk lampu orientasi dipakai jenis flourescent (TL) dan Incandescen (PL)
maintain lengkap dengan battery dan chargernya atau sesuai gambar.
8. Untuk lampu exit dipakai jenis flourescent 1x10 W maintain lengkap dengan
battery dan chargernya.
9. Contoh lampu exit harus disetujui oleh Direksi/MK dan perencana.
3.12. KOTAK-KONTAK DAN SAKLAR
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah
type pemasangan masuk/inbow (flush - mounting).
2. Kotak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti
standard VDE, sedangkan Kotak-kontak khusus /tenaga atau (outbow)
mempunyai rating 15 A dan mengikuti standard BS ( 3 pin ) dengan lubang bulat.
3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan push
button harus dipakai dari jenis bahan bakely atau metal.
4. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai dari ruang-
ruang yang basah/ lembab harus jenis water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau sesuai gambar.
5. Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari pabrik
pembuat yang sama dengan underfloor duct atau built in.
3.13. GROUNDING
1. Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare Copper
Conductor).
2. Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang sama
dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang kabel lebih
kecil dari 50 mm2, atau sesuai gambar sistem pembumian.
3. Elektrode pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized minimum
berdiameter 1½ " diujung pipa tersebut diberi/dipasang copper rod sepanjang 0,5
m. Electrode pentanahan yang dipantek dalam tanah minimal sedalam 12 m atau
sampai menyentuh permukaan air tanah.
4. Nilai tahanan grounding system untuk panel – panel adalah maximum 5 ohm,
diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut.
Grounding untuk peralatan elektrikal harus dipisahkan dengan grounding
peralatan elektronik.
5. Lihat gambar detail untuk Box dan terminal pembumian.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 13/16
3.14. KABEL TRUNKING DAN TANGGA KABEL
1. Lihat gambar detail untuk kabel tray.
2. Cara pemasangan kabel trunking harus digantung pada dak beton dengan besi
bundar berulir (iron rod diameter 10 mm).
3. Pada setiap belokan atau pencabangan bentuk trunking harus dibuat sedemikian
rupa sehingga belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan.
4. Sebelum dipasang kabel trunking tersebut harus dizinchromate dua kali dan dicat
finishing dua kali merk ICI, warna akan ditentukan kemudian.
5. Cable Ladder yang dipasang didalam shaft / pada dinding kabel menggunakan
bahan UNP - 10 dan dipasang setiap jarak 1 (satu) meter. Dilengkapi dengan
klem-klem kabel, sebelum dipasang cable ladder ini harus dizinchromate dua kali
dan dicat dengan cat finishing dua kali merk ICI, warna akan ditentukan
kemudian.
6. Kabel yang dipasang diatas trunking dan pada cable ladder harus diklem (diikat)
dengan klem –
klem kabel (pengikat/kabel tie) anti ultra violet, merk 3M atausetaraf.
7. Sebelum pemasangan kabel trunking harus dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan instalasi lainnya (AC, Plumbing).
3.15. KONDUIT
Konduit instalasi penerangan yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact
(didalam beton) atau metal konduit (diluar beton), dimana diameter dalam dari konduit
minimum.
1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain
pada gambar.
4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN
4.1. PANEL-PANEL
1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan
harus rata (horizontal).
2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet
atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
3. Semua panel harus ditanahkan.
4.2.KABEL – KABEL
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengindentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL.
3. Kabel daya yang dipasang di shaft harus dipasang pada tangga kabel, diklem dan
disusun yang rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel
penerangan.
5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatukabel untuk terminasinya.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 14/16
6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus memper-gunakan
alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum, dimana sebelum
kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan
dengan batu bata sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm yang
disesuaikan dengan jumlah kabel.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang di dalam trench harus mempergunakan kabel
support, minumum setiap 50 cm.
9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya
kabel.
10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus
ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan
diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
11. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada suatu trunking
kabel.12. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel harus tetap didalam konduit.
13. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan
sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
14. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi
dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimum 4 cm.
15. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1m disetiap
ujungnya.
16. Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling menyilang.
17. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kontak harus di dalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop.
4.3.KOTAK KONTAK DAN SAKLAR
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak-kontak dan 1.500
mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type water
dicht (bila ada).
3. Kotak-kontak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu
dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya, disamping metal doos tang harus
terpasang pada saat pengecoran kolom tersebut.
4.4. LAMPU PENERANGAN
1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari
Arsitek dan disetujui oleh Direksi/MK.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond, dimana
lampu yang terpasang harus mempunyai gantungan tersendiri.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 15/16
3. Instalasi kabel Penerangan yang berhubungan langsung dengan lampu ybs. harus
dilengkapi dengan fleksibel konduit.
4. Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang tegak lurus, dan dari
bahan serta konstruksi yang disetujui oleh Direksi / MK.
4.5.PEMBUMIAN
1. Semua bagian dari sistim listrik harus dibumikan.
2. Elektrode pembumian harus ditanam sedalam 12 m minimum untuk mencapai
permukaan air tanah.
3. Tahanan pembumian maximun adalah 2 ohm.
4. Jarak minimum dari elektrode pembumian adalah 3 m dan disesuaikan dengan sifat
tanahnya.
5. Jenis pembumian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, dimana untuk
peralatan listrik bertegangan menengah harus dipisahkan dari pembumian untuk
tegangan rendah dan electronic.
5. PENGUJIAN
5.1. UMUM
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan
sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta
instansi lain yang berwenang. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan
pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi
dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan
untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawabPemborong sendiri.
5.2. PENGUJIAN PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.
1. Panel-panel Tegangan Menengah dan Rendah
Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari pembuat
panel yang menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut berfungsi baikdan
bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun gangguan berupa
undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan lain-lain serta megger
antara fasa, fasa netral, fasa nol.
2. Kabel-kabel Tegangan Menengah dan Rendah
Untuk kabel tegangan menengah, sertifikat lulus pengujian harus dari PLN yang
terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuan-
ketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan menengah maupun tegangan rendah,
pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi
minimum 50 mega Ohm.
3. Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan
pengujian/pengukuran faktor daya.Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
7/21/2019 2.3.4. Peraturan Umum Pek. Elektrkl_pngkl Petir
http://slidepdf.com/reader/full/234-peraturan-umum-pek-elektrklpngkl-petir 16/16
4. Motor-Motor Listrik
Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan. Pemasangan motor-
motor listrik bisa dilaksanakan setelah hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan
ketentuan PUIL.
5. Pentanahan/Grounding
Semua pentanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran tahanan dengan
maximum 2 Ohm pada masing-masing pentanahan dan dilakukan pada keadaan
cuaca tidak turun hujan selama minimal 3 hari berturut-turut.