bab iii petir

10
BAB III DATA DAN PEMBAHASAN 3.1 SISTEM PENANGKAL PETIR Sistem penangkal petir merupakan sistem perlindungan dan pengamanan terhadap bahaya sambaran petir. Sistem Penangkal petir dibedakan menjadi dua yaitu sistem penangkal petir alami dan sistem penangkal petir buatan. Sistem Penangkal Petir Alami Sistem ini menggunakan pohon (cemara, dll.) sebagai penangkalnya, pohon ini seperti batang penangkal petir karena memiliki ujung yang runcing sehingga ketika sambaran petir lewat maka akan mengenainya. Sistem Penangkal Petir Buatan Berbagai usaha dilakukan oleh tiap stasiun pemancar dan pemilik gedung-gedung yang tinggi untuk melakukan proteksi terhadap sambaran petir. Dimana untuk memasang suatu sistem penangkal ini dibutuhkan beberapa komponen utama seperti, air terminations (ujung penangkal), down conductors (penghantar turun), dan earth terminations (ujung pengetanahan). 3.1.1 KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENANGKAL PETIR 1. Air Terminations (ujung penangkal)

Upload: yoga-swara

Post on 10-Nov-2015

273 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kjfhjj bjksdfajsbdasbfsahpenangkal petir askldnaslkkfnaskleng

TRANSCRIPT

BAB IIIDATA DAN PEMBAHASAN

3.1 SISTEM PENANGKAL PETIR

Sistem penangkal petir merupakan sistem perlindungan dan pengamanan terhadap bahaya sambaran petir. Sistem Penangkal petir dibedakan menjadi dua yaitu sistem penangkal petir alami dan sistem penangkal petir buatan.

Sistem Penangkal Petir Alami

Sistem ini menggunakan pohon (cemara, dll.) sebagai penangkalnya, pohon ini seperti batang penangkal petir karena memiliki ujung yang runcing sehingga ketika sambaran petir lewat maka akan mengenainya.Sistem Penangkal Petir Buatan

Berbagai usaha dilakukan oleh tiap stasiun pemancar dan pemilik gedung-gedung yang tinggi untuk melakukan proteksi terhadap sambaran petir. Dimana untuk memasang suatu sistem penangkal ini dibutuhkan beberapa komponen utama seperti, air terminations (ujung penangkal), down conductors (penghantar turun), dan earth terminations (ujung pengetanahan).3.1.1 KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENANGKAL PETIR

1. Air Terminations (ujung penangkal)

Gambar 3.1 Ilustrasi ujung penangkal

pada sistem penangkal petir

Air termination merupakan batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.2. Down Conductors (penghantar turun)

Gambar 3.1 Kabel konduktor

Penghubung antara ujung penangkal dengan pengetanahan adalah penghantar turun ini. Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.3. Earth Terminations (ujung pengetanahan) / Grounding

Gambar 3.3 Grounding pada sistem penangkal petir

Pengetanahan (grounding) atau earth terminations yang dimaksud adalah pengetanahan bagian dari peralatan yang pada kerja normal tidak dilalui arus. Ujung pengetanahan yang dimaksud adalah elektroda pengetanahan.

Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.3.1.2 MACAM-MACAM SISTEM PENANGKAL PETIR BUATANA. SISTEM PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL

1. SISTEM FRANKLIN

Penangkal Petir Franklin adalah rangkaian jalur elektris dari atas bangunan ke sisi bawah/grounding dengan jalur kabel tunggal.Cara kerja :

Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan.2. SISTEM FARADAY

Penangkal Petir Faraday adalah rangkaian jalur elektris dari bagian atas bangunan menuju sisi bawah/ grounding dengan banyak jalur penurunan kabel.Sehingga menghasilkan selubung jalur konduktor sehingga menyerupai sebuah sangkar yang melindungi bangunan dari semua sisi sambaran petir.Cara kerja :

Sangkar faraday adalah suatu piranti yang dimanfaatkan menjaga agar medan listrik di dalam ruangan tetap nol meskipun di sekelilinganya terdapat gelombang elektromagnetik dan arus listrik. Piranti tersebut berupa konduktor yang dipasang sedemikian rupa sehingga ruangannya terlingkupi oleh konduktor tersebut. Efek sangkar Faraday adalah suatu fenomena kelistrikan yang disebabkan oleh adanya interaksi partikel subatomik yang bermuatan (seperti : proton, elektron). Ketika ada medan listrik yang mengenai sangkar konduktor maka akan ada gaya yang menyebabkan partikel bermuatan mengalami perpindahan tempat, gerakan perpindahan tempat partikel bermuatan akan menghasilkan medan listrik yang berlawanan dengan medan listrik yang mengenainya sehingga tidak ada medan listrik yang masuk kedalam sangkar konduktor tersebut.3. SISTEM THOMAS

Penangkal Petir Thomas menghasilkan streamer positif ketika menjadi subjek di area listrik. Ketika dihasilkan, streamer tidak berlanjut berkembang menuju awan.Sehingga Streamer yang dihasilkan oleh penangkal petir Thomas tidak mengundang petir menyambar, lebih tepatnya menghasilkan jalur yang memudahkan petir untuk disambar apabila dalam radius jangkauan proteksi.

Streamer yang dihasilkan Penangkal Petir Thomas dan Gent menunggu dengan sabar dan meluas ketika terdapat Leader dari petir yang mendekat. Setelah petir dan streamer bertemu , dengan jalur terbentuk lengkap , arus mengalir antara penangkal petir dan awan. Peyaluran arus listrik merupakan jalan alamiah untuk menetralkan perbedaan potensial yang terjadi.

B. SISTEM RADIO AKTIFPada prinsipnya, sistem penangkal petir radio akrtif sama dengan sistem penangkal petir Franklin, hanya dikembangkan lebih lanjut yaitu dengan memperlengkapi kepala dari batang penangkal petirnya dengan unsur radioaktif yang memancarkan sinar alpha dengan intensitas yang cukup besar sehingga mampu mengionisasi udara di sekitar kepala batang penangkal petir tersebut.C. SISTEM ELEKTROSTATIS

Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi sebagian system penangkal petir radioaktif, yakni menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar.Perbedaan dari sistem radioaktif dan elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk penangkal petir radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat beradiasi sedangkan pada penangkal petir elektrostatik energi listrik dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.D. SISTEM NEOFLASH

Ketika awan bermuatan listrik melintas diatas sebuah bangunan yang terpasang penangkal petir neoFlash, maka elektroda penerima pada bagian samping penangkal petir Neoflash ini mengumpulkan dan menyimpan energi listrik awan pada unit kapasitornya. Setelah energi ini cukup besar maka dilepas dan diperbesar beda potensialnya pada bagian Ion Generator.Pelepasan muatan listrik pada unit Ion Generator ini dipicu oleh sambaran, yakni ketika lidah api menyambar permukaan bumi maka semua muatan listrik di bagian ion generator dilepaskan ke udara melalui Central Pick Up agar menimbulkan lidah api penuntun keatas (Streamer leader) untuk menyambut sambaran petir yang terjadi kemudian menuntunya masuk kedalam satu titik sambar yang terdapat pada unit Neoflash ini.3.2 DATA OBYEK

Bangunan Hotel Inna Grand Bali Beach merupakan bangunan yang terbilang tinggi mengingat jumlah lantainya yang mencapai 10 lantai sehingga resiko terkena sambaran petir akan semakin tinggi. Tinggi bangunan yang melebihi tinggi tanaman-tanaman di sekitarnya menjadikan di sekitar bangunan ini tidak memiliki sistem penangkal petir alami.

Berdasarkan hasil pengamatan serta wawancara dengan chief engineer dari Hotel Inna Grand Bali Beach ini, bangunan hotel yang sempat terbakar pada tahun 1990-an ini mengaplikasikan sistem penangkal konvensial berjenis Franklin. Bangunan ini merupakan bangunan yang dapat dikatan tua sehingga meski dengan ukuran bangunan yang besar, bangunan ini masih mengaplikasikan sistem penangkal petir konvensional dengan alasan sistem tersebut yang mudah diaplikasikan.

Gambar 3.4 Ujung penangkal petir Franklinpada ujung atap bangunan hotel

Sistem penangkal petir Franklin yang tergolong konvensional dan ruang lingkupnya yang tidak terlalu luas menjadikan pihak pengelola hotel mengaplikasikan beberapa ujung penangkal pada bagian atap bangunan. Pada ujung atap sendiri, terdapat dua ujung penangkal yang ditempatkan di masing-masing murda atap. Pada daerah rooftop juga terdapat ujung penangkal yang ditempatkan dekat dengan ujung rooftop.

Gambar 3.5 Ujung penangkal petir pada rooftopBAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Bangunan Hotel Inna Grand Bali Beach dengan ukurannya yang besar dan tinggi menjadikan resiko terkena sambaram petir semakin tinggi. Pihak pengelola hotel mengaplikasikan sistem penangkal petir Franklin yang merupakan sistem penangkal petir buatan konvensional. Dikarenakan ruang lingkup dari sistem penangkal petir Franklin tidak terlalu luas, maka beberapa ujung penangkal petir diaplikasikan di beberapa titik di bagian atas bangunan, di antaranya adalah pada tiap murda atap serta dekat dengan ujung rooftop.

Pengaplikasian sistem penangkal petir Franklin dirasa pihak pengelola hotel sudah cukup baik karena selama hotel beroperasi belum pernah ada masalah yang terkait dengan sambaran petir. Alasan pihak hotel mengaplikasikan sistem penangkal petir Franklin adalah karena pengaplikasiannya yang mudah.

4.2 SARAN

Meskipun selama hotel beroperasi belum pernah mengalami masalah terkait dengan sambaran petir, ada baiknya pihak pengelola hotel mengaplikasikan sistem penangkal petir yang lebih modern. Mengingat kemajuan zaman yang semakin modern serta ukuran bangunan yang terbilang besar, dikhawatirkan sistem penangkal petir Franklin tersebut suatu saat tidak mampu mengantisipasi sambaran petir.

Untuk saat ini, melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala pada sistem penangkal petir yang diaplikasikan menjadi tugas utama agar sistem penangkal petir tersebut masih mampu bekerja dengan baik.