231076733 new obstipasi with medika mentosa pencahar final

20
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini, banyak sekali timbul keluhan dan gangguan penyakit di lingkungan masyarakat terutama yang disebabkan oleh adanya pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur sehingga menyebabkan gangguan pada saluran pencernaaan.Salah satunya adalah obstipasi yang umumnya disebut juga dengan sembelit.Obstipasi merupakan kelainan pada sistem pencernaan dimana seorang manusia mengalami pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Sebagian besar orang pasti pernah mengalami obstipasi. 1 Obstipasi ada yang ringan dan ada yang berat. Konstipasi yang berat atau cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Apabila seseorang menganggap remeh obstipasi ini dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya. Jika tidak segera ditanggulangi, akan menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran pencernaan. Dan jika sudah akut, kemungkinan besar sulit diobati. 1 Obstipasi adalah gejala dengan banyak penyebab. Penyebab ini terdiri dari dua jenis: terhambat buang 1

Upload: veronicha-anggarai

Post on 16-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

referat ostipasi obstipasi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Dewasa ini, banyak sekali timbul keluhan dan gangguan penyakit di lingkungan masyarakat terutama yang disebabkan oleh adanya pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur sehingga menyebabkan gangguan pada saluran pencernaaan.Salah satunya adalah obstipasi yang umumnya disebut juga dengan sembelit.Obstipasi merupakan kelainan pada sistem pencernaan dimana seorang manusia mengalami pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Sebagian besar orang pasti pernah mengalami obstipasi.1Obstipasi ada yang ringan dan ada yang berat. Konstipasi yang berat atau cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Apabila seseorang menganggap remeh obstipasi ini dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya. Jika tidak segera ditanggulangi, akan menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran pencernaan. Dan jika sudah akut, kemungkinan besar sulit diobati.1Obstipasi adalah gejala dengan banyak penyebab. Penyebab ini terdiri dari dua jenis: terhambat buang air besar dan transit lambat kolon(hypomobility). Sekitar 50% dari pasien di evaluasi di rumah sakit rujukan tersier telah terjadi hambatan dalam buang air besar. Jenis obstipasi memiliki penyebab mekanis dan fungsional. Penyebab pergerakan kolon yang lambat meliputi diet, gangguan hormonal seperti hypothyroidism, efek samping obat, dan keracunan logam berat tapi jarang. Karena obstipasi adalah gejala, bukan penyakit, pengobatan yang efektif mungkin terlebih dahulu dapat menentukan penyebabnya. Perawatan termasuk perubahan dalam kebiasaan diet, obat pencahar, enema, dan dalam operasi situasi tertentu mungkin diperlukan. Obstipasi secara umum dalam kejadian di populasi dari 2%sampai 30%.1-2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISIObstipasi berasal dari bahasa Latin Ob berarti in the way (perjalanan) dan Stipare berarti to compress (menekan). Secara istilah obstipasi adalah bentuk konstipasi parah dimana biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus (adanya obstruksi usus). Gejala antara obstipasi dan konstipasi sangat mirip dimana terdapat kesukaran mengeluarkan feses (defekasi). Namun obstipasi dibedakan dari konstipasi berdasarkan penyebabnya ialah dimana konstipasi disebabkan selain dari obstruksi intestinal sedangkan obstipasi karena adanya obstruksi intestinal. Gejala obstipasi berupa pengeluaran feses yang keras dalam jangka waktu tiap 3-5 hari, kadang disertai adanya perasaan perut penuh akibat adanya feses atau gas dalam perut.2

2.2 EPIDEMIOLOGIObstipasi merupakan keluhan pencernaan yang paling umum di Amerika Serikat sesuai data survei. Tergantung pada definisi yang digunakan, terjadi pada2% sampai 20% dari populasi. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita, orang tua dan anak-anak. Obstipasi ini terjadi lebih sering dirasakan pada orang tua karena peningkatan jumlah masalah kesehatan sebagai manusia usia lanjut dan penurunan aktivitas fisik. Dari populasi di seluruh dunia melaporkan mengalami sembelit. Sembelit kronis menyumbang 3% dari semua masalah kesehatan yang ada setiap tahun.

2.3 ETIOLOGISebab dari obstipasi ada 2 yaitu: obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus, dan obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam abdomen yang menekan rectum.2Obstipasi terbagi menjadi 2 jenis :a. obstipasi obstruksi total dimana memiliki ciri tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan colok dubur didapatkan rektum yang kosong, kecuali jika obstruksi terdapat pada rectum.3b. obstipasi obstruksi parsial dimana memiliki ciri pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari tetapi kemudian dapat mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi parsial kurang darurat daripada obstruksi total.3

Adapun penyebab yang lainnya seperti:11. Kebiasaan makanObstipasi dapat timbul bila jumlah tinja terlalu sedikit untuk dapat menyebabkan buang air besar. Keadaan ini terjadi akibat dari kelaparan, dehidrasi, makanan kurang mengandung selulosa.2. HypothyroidismeObstipasi merupakan gejala dari dua keadaan yaitu kretinisme dan myodem. Dimana tidak terdapat cukup ekskresi hormon tiroid sehingga proses metabolisme berkurang.3. Keadaan mentalFaktor kejiwaan memegang peranan penting terhadap terjadinya obstipasi terutama depresi berat sehingga tidak mempedulikan keinginannya untuk buang air besar. Biasanya terjadi pada anak 1-2 tahun. Jika pada usia 1-2 tahun pernah buang air besar keras dan terasa nyeri, mereka cenderung tidak mau buang air besar selama beberapa hari, bahkan beberapa minggu atau sampai beberapa bulan karena takut mengalami rasa sakit. Dengan tertahannya feses dalam beberapa hari/minggu/bulan akan mengakibatkan kotoran menumpuk dan menjadi keras, sehingga anak menjadi semakin malas buang air besar. Anak dengan keterbelakangan mental sulit dilatih untuk buang air besar.4. Penyakit organisObstipasi bisa terjadi berganti ganti dengan diare pada kasus carcinoma colon dan divericulitis. Obstipasi ini terjadi bila buang air besar sakit dan sengaja dihindari seperti pada fistula ani dan wasir yang mengalami trombosis.5. Kelainan kongenitalAdanya penyakit seperti atresia ani, stenosis. Megakolon aganglionik congenital (penyakit hirscprung). Obstruksi usus, ileus mekonium atau sumbatan mekonium. Hal ini dicurigai terjadi pada neonatus yang tidak mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama.6. Ileus obstruktifIleus obstruksi merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus yang nantinya menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. Akibatnya tersumbat, akan terjadi pengumpulan isi lumen usus berupa gas dan cairan, khususnya di daerah proximal. hal itu akan menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresi kelenjar pencernaan, yang membuat cairan dan gas tersebut akan meningkat dan menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi).2Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya hipersekresi kelenjar pencernaan. Dengan demikian akumulasi cairan dan gas makin bertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelah proximal sumbatan. Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yang meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah. Sebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltik. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen dan muntah-muntah.2Gejala utama dari illeus obstruksi ialah mual, muntah, umumnya pada obstruksi letak tinggi. obstruksi pada usus halus menimbulkan gejala seperti nyeri perut sekitar umbilikus / bagian epigastrium. Sedangkan Obstruksi pada kolon biasanya mempunyai gejala klinis yang lebih ringan dibanding obstruksi pada usus halus. Umumnya gejala berupa konstipasi yang berakhir pada obstipasi dan distensi abdomen. Muntah jarang terjadi. Pada tahap awal, tanda vital normal. Seiring dengan kehilangan cairan dan elektrolit, maka akan terjadi dehidrasi. Pada tahap lanjut dimana obstruksi terus berlanjut, peristaltik akan melemah dan hilang. Adanya feces bercampur darah pada pemeriksaan rectal toucher dapat dicurigai adanya keganasan dan intusisepsi.27. LainnyaMisalnya karena diet yang salah tidak adanya serat selulosa untuk mendorong terjadinya peristaltik. Atau pada anak setelah sakit atau sedang sakit dimana anak masih kekurangan cairan.

2.6 MANIFESTASI KLINISTanda dan gejala obstipasi seperti gejala perut, sembelit, distensi abdomen, kembung-pembesaran atau perasaan penuh, dan nyeri persisten, Borborygmi-peningkatan bising usus. Gejala fisik yang dapat terjadi seperti bau napas, nadi cepat (tachychardia), mual dan muntah, demam dan dehidrasi.2Gejala-gejala ini dapat menyebabkan kondisi yang lebih buruk yang timbul dari obstipasi, seperti usus strangulasi, yang menyebabkan kerusakan usus yang dapat menyebabkan dehidrasi, mual, muntah, tekanan darah rendah dan detak jantung yang cepat. Juga peritonitis, yang merupakan infeksi pada lapisan usus.2

2.7 KRITERIA Kriteria Rome II untuk sembelit membutuhkan setidaknya dua dari gejala berikut selama 12 minggu atau lebih selama periode satu tahun:11. Mengejan dengan lebih dari seperempat dari buang air besar.2. Feses keras dengan lebih dari seperempat dari buang air besar.3. Merasa mengedan lengkap dengan lebih dari seperempat dari buang air besar.4. Sensasi obstruksi anorectal dengan lebih dari seperempat dari buang air besar.5. Manuver manual untuk memfasilitasi lebih dari seperempat dari buang air besar.6. Kurang dari tiga gerakan usus per minggu.7. Kriteria cukup untuk sindrom iritasi usus.2.8 PATOFISIOLOGIPada keadaan normal sebagian besar rectum dalam keadaan kosong kecuali bila adanya refleks masa dari kolon yang mendorong feses kedalam rectum yang terjadi sekali atau duakali sehari, hal tersebut memberikan stimulus pada arkus aferen dari refleks defekasi. Dengan dirasakan arkus aferen menyebabkan kontraksi otot dinding abdomen sehingga terjadilah defekasi. Mekanisme usus yang normal terdiri dari 3 faktor: Asupan cairan yang adekuat, kegiatan fisik dan mental, jumlah asupan makanan berserat.4,5Dalam keadaan normal, ketika bahan makanan yang akan dicerna memasuki kolon, air dan elektrolit di absorbsi melewati membrane penyerapan. Penyerapan tersebut menyebabkan perubahan feses dari bentuk cair menjadi lunak dan berbentuk.Ketika feses melewati rectum, feses menekan dinding rectum dan merangsang untuk defekasi. Apabila tidak mengkonsumsi cairan secara adekuat, produk dari pencernaan lebih kering dan padat, serta tidak dapat dengan segera digerakkan oleh gerakan peristaltik menuju rectum, sehingga penyerapan terjadi terus menerus dan feses menjadi semakin kering, padat dan susah dikeluarkan serta menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit ini menyebabkan seseorang malas atau tidak mau buang air besar yang dapat menyebabkan kemungkinan berkembangnya luka. Proses tersebut dapat terjadi bila kurangnya aktivitas, menurunnya peristaltik usus dan lain-lain. Hal tersebut menyebabkan sisa metabolisme berjalan lambat, yang kemungkinanpenyerapan air yang berlebihan.4,5Bahan makanan sangat dibutuhkan untuk merangsang peristaltik usus dan pergerakan normal dari metabolisme dalam saluran pencernaan menuju ke saluran yang lebih besar. Sumbatan dari usus dapat juga menyebabkan obstipasi.5

Gambar 7. Keadaan Saat Obstipasi

2.9 DIAGNOSISObstipasi didiagnosa melalui cara:1. AnamnesisRiwayat penyakit difokuskan pada gagal dalam mengeluarkan feses maupun gas. Perlu untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau partial. Anamnesis ditujukan untuk menggali lebih dalam riwayat penyakit terdahulu yang mungkin dapat menstimulasi terjadinya obstipasi. Dicari juga apakah ada kelainan usus sebelumnya, nyeri pada perut, dan masalah sistemik lain yang penting, sebagai contoh riwayat adanya penurunan berat badan yang kronis dan feses yang bercampur darah kemungkinan akibat obstruksi neoplasma. Anamnesis juga digunakan untuk riwayat penyakit difokuskan pada gagal untuk mengeluarkan baik feses maupun gas. Perlu untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau partial. Anamnesis ditujukan untuk menggali lebih dalam akan riwayat penyakit terdahulu yang mungkin dapat menstimulasi terjadinya obstipasi.1,3

2. Pemeriksaan FisikPemeriksaan abdomen standar seperti inspeksi, auskultasi, perkusi, dan palpasi untuk melihat apakah ada massa abdomen, nyeri abdomen, dan adanya distensi kolon. Obstruksi usus pada fase lanjut tidak terdengar bising usus Pemeriksaan region femoral dan inguinal untuk melihat apakah ada hernia atau tidak. Obstruksi kolon bisa terjadi akibat hernia inguinal kolon sigmoid. Pemeriksaan rectal tussae (colok dubur) untuk mengidentifikasi kelainan rectum yang mungkin menyebabkan obstruksi dan memberikan gambaran tentang isi rectum.3

3. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada penderita obstipasi adalah: Pemeriksaan Hb, pemeriksaan urin, pemeriksaan penunjang lain yang dianggap perlu.2b. Pencitraan dengan CT scan, USG, X-rays dengan atau tanpa bahan kontras.Pencitraan untuk melihat apakah ada dilatasi kolon. Dilatasi kolon tanpa udara menandakan obstruksi total dan dilatasi kolon dengan terdapat udara menandakan obstruksi parsial. Pencitraan ini dapat digunakan untuk menentukan letak obstruksi dan penyebab obstruksi.1c. Pemeriksaan laboratorium. Laboratorium seperti pemeriksaan elektrolit darah (mengetahui dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit), hematokrit (apakah ada anemia yang dihubungkan dengan perdarahan usus missal akibat neoplasma), hitung leukosit (mengetahui infeksi usus). Endoskopi untuk melihat bagian dalam kolon dan menentukan sebab obstipasi.2

2.9 PENATALAKSANAANTatalaksana yang dapat dilakukan antara lain:2 1. Medika mentosaJenis-jenis pencahar dan mekanisme kerja 1. Pencahar rangsang Merangsang mukosa, saraf intra mural / otot polos usus sehingga menyebabkan prningkatan peristaltik dan sekresi usus Menghambat natrium, kalium dan alkali phosfatase Meningkatkan sekresi prostaglandin dan siklik AMP sehingga meningkatkan sekresi air dan elektrolit.a. Minyak jarak/ Castor Oil/ Oleum ricini Efek :akan terlihat setelah 3 jam dari pemberian Efek samping : bingung, aritmia, kram otot, skin rash, fatique.b. Difenilmetan / Fenoftalein, di absorbsi sedikit diusus halus dan mengalami siklus enterohepatik sehingga efeknya dapat bertahan lama. Efek akan telihat setelah 6-8 jam penggunaan Efek samping : loss electrolyte, tinja berwarna merah, alergi.c. Bisakodil. Dimetabolisme difenol lalu di ekresi melalui empedu sehingga menyebabkan rehirolisis dan merangsang motilitas usus halus. Efek : setelah 6-12 jam jika penggunaan oral, setelah15 menit-1 jam penggunaan rectal Efek samping : kolik usus, rasa terbakar pada anus.d. Oksifenitasin. Jarang digunakan karena efek samping yang ditimbulkan. Efek setelah 6-12 jam Efek samping berupa ikterus, hepatitis dan reaksi hipersensitifitase. AntrakinonTerdiri dari : Kaskara segrada Dapat ditemukan dalam ASI Efek setelah 6-12 jam Efek samping berupa pigmentasi mukosa kolon Sena Efek setelah 6 jam Efek samping kerusakan neuron mesentrik Dantron Efek setelah 6-8jam

2. Pencahar garam & Pencahar Osmotik4a. Garam magnesium Mg sulfat (garam inggris) Susu magnesium Efek terlihat setelah 3-6jam Efek samping berupa mual, dehidrasi, dekompensasi ginjal, hipotensi, paralisis pernapasanb. MgO2 Efek telihat setelah 6jamc. Garam natrium Na fosfat, efek samping berupa diuresis dan dehidrasi Na sulfat Na fosfat Daya osmotik secara tidak langsung meningkatkan peristaltik usus Daya osmotik melembekkan tinja3. Pencahar pembentuk masa Mengikat air dan ion dalam lumen kolon yang menyebabkan tinja menjadi banyak dan lunak.a. Metilselulosa Indikasi : pasien tidak boleh mengejan Efek setelah 12-24 jam Efek samping berupa obstruksi usus dan esofagusb. Na karboksimetilselulosa Tidak larut dalam cairan lambung Efek samping berupa obstruksi usus dan esophagus Ada efek sebagai antasidac. Polikarbofil dan kalsium polikarbofil Lebih banyak mengikat cairan dari pencahar pembentuk massa jenis lain Kontraindikasi : pasien yang sedang direstriksi terhadap kalsiumd. Psilium (plantago) Membentuk gelatin jika bertemu dengan air Mengganggu absorpsi kolesterole. Agar-agar Suatu koloid hidrofil, banyak mengandung hemiselulosa, sukar diabsorpsi4. Pencahar emolien Melunakkan tinja tanpa meningkatkan peristaltik ususa. Dioktil na-sulfat dan dikotil kalsium sulfosuksinat Menurunkan tegangan permukaan sehingga mempermudah penetrasi air dan lemak kedalam masa tinja Efek setelah 24-28 jam Efek samping berupa muntah, diare, kolik, usus, hepototoksik.b. Paraffin cair Mengurangi resopsi air dari tinja. Jika sedikit diabsorpsi dapat ditemukan pada limfonodulus mesentrik, hati dan limpa Mengganggu absorpsi vitamin yang larut lemak Kontraindikasi berupa gangguan absorpsi zat-zat larut lemak, lipid pneumonia, hipoprotrombninemia, pruritus ani, prolog luka pasca bedah daerah anusc. Minyak zaitun Menurunkan sekresi dan motilitas lambung Sumber energy

2. Perawatan MedisMeliputi resusitasi untuk mengoreksi cairan dan elektrolit tubuh, nasogastrik decompression pada obstruksi parah untuk mencegah muntah dan aspirasi, dan pengobatan lain untuk mencegah semakin parahnya sakit.23. OperasiUntuk mengatasi obstipasi sesuai dengan penyebab obstruksi, dan untuk mencegah perforasi usus akibat tekanan tinggi. Obstipasi obstruksi total bersifat sangat urgent untuk dilakukan tindakan segera dimana jika terlambat dilakukan dapat mengakibatkan perforasi usus karena peningkatan tekanan feses yang besar.24. DietPada obstruksi total dianjuran tidak makan apa-apa, pada obstruksi parsial dapat diberikan makanan cair dan obat-obatan.22.10 KOMPLIKASIKomplikasi yang dapat terjadi seperti dehidrasi, perforasi, peritonitis, sepsis, dan penyakit iskemik pada usus.3

2.11 PENCEGAHANPencegahannya antara lain dengan: 61. Hindari makanan yang kandungan lemak dan gulanya tinggi.2. Minum air putih minimal 1,5 sampai 2 liter air (kira-kira 8 gelas) sehari dan cairan lainnya setiap hari.3. Biasakan buang air besar secara teratur dan jangan suka menahan buang air besar. Tidak perlu memaksa untuk buang air besar setiap hari bila tidak ada rangsangan karena siklus pencernaan tiap orang berbeda-beda.4. Konsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.5. Tidur minimal 4 jam sehari.6. Diet tidak berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Andromanakos N, Skandalakis P, Troupis T, Filippou D. Constipation of anorectal outlet obstruction: Pathophysiology, evaluation and management. Journal of Gastroenterology and Hepatology. 2006.21 (4): p. 638646.2. Arce DA, Ermocilla CA, Costa H. Evaluation of constipation.Am Fam Physician. 2009. 65 (11): 228390.3. Journal of Gastroenterology and Hepatology 21 (4): 638646. [7] Ritu Walia, Nicholas Mulhearn, Raheel Khan, Carmen Cuffari (October 2009). Recent advances in chronic constipation. Curr Opin Pediatr 21 (5): 19-25.4. Guyton, Arthur C, Hall,John E.Fisiologi kedokteran. Edisi 12. 2009. Jakarta: EGC.5. Diagnosis and management in children with severe and protracted constipation and obstipation. Diunduh dari URL: (3 maret 2015) http://www.jpeds.com/article/S0022-3476(63)80404-7/abstract 6. Sembelit. Diunduh dari URL: (05 maret 2015)http://id.wikipedia.org/wiki/Sembelit#Pencegahan

1