22602562 resume hukum benda

Download 22602562 RESUME Hukum Benda

If you can't read please download the document

Upload: mufti-hasan

Post on 29-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

RESUME Pengertian Dalam arti luas Segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang Dalam art i sempit Sebagai barang yang dapat terlihat saja Sistem Hukum Benda Menganut sis tem tertutup Orang tidak dapat mengadakan hak hak kebendaan baru selain yang sud ah ditetapkan dalam Buku II BW Undang Undang membagi benda dalam beberapa macam : 1. Benda yang dapat diganti (contoh : uang ) dan yang tidak dapat diganti (con toh : seekor kuda) 2. Benda yang dapat diperdagangkan (praktis tiap barang dapat diperdagangkan) dan yang tidak dapat diperdagangkan atau "di luar perdagangan" ( contoh : jalan jalan dan lapangan umum) 3. Benda yang dapat dibagi (contoh : ber as) dan yang tidak dapat dibagi (contoh : seekor kuda) 4. Benda yang bergerak (c ontoh : perabot rumah) dan benda yang tak bergerak (contoh : tanah ) Benda Tak B ergerak Benda dapat digolongkan kedalam klasifikasi benda tak bergerak, dikarena kan : Sifatnya Tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau b iasa dikenal dengan benda tetap Contoh : Tanah, juga segala dengan isinya / sega la sesuatu yang melekat diatasnya. Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 1

Tujuan pemakaiannya Ialah segala apa yang meskipun tidak secara sungguh sungguh digabungkan dengan tanah atau bangunan untuk mengikuti tanah atau bangunan itu u ntuk waktu yang agak lama Contoh : mesin mesin dalam suatu pabrik (507 KUHPer) M emang demikian ditentukan oleh Undang - Undang Segala hak atau penagihan yang me ngenai suatu benda yang tak bergerak. Contoh : Kapal dengan bobot 20 M Kubik (Pa sal 314 KUHPer) meskipun menurut sifatnya dapat dipindahkan Benda Bergerak Benda dihitung masuk ke dalam golongan benda bergerak karena : 1. Sifatnya Benda yang dapat dipindahkan / berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya Contoh : perab ot rumah, meja, mobil, motor, komputer, dll 2. Ditentukan oleh Undang Undang Ben da tidak berwujud, yang menurut UU dimasukkan ke dalam kategori benda bergerak C ontoh : saham, obligasi, cek, tagihan tagihan, dsb Hak Kebendaan Hak kebendaan a dalah suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda, yang dapat dipertahankan terhadap tiap orang. BEZIT Bezit adalah suatu keadaan lahir, diman a seorang menguasai suatu benda seolah olah kepunyaannya sendiri, yang oleh huku m dilindungi dengan tidak mempersoalkan hak milik atas benda itu sebenarnya ada pada siapa. a. Bezit atas benda yang bergerak Diperoleh dengan pengambilan baran g tersebut dari tempatnya semula, sehingga secara terang atau tegas dapat terlih at maksud untuk memiliki barang tersebut. Bezit barang bergerak oleh bantuan ora ng lain, diperoleh dengan penyerahan barang itu dari tangan bezitter lama ke tan gan bezitter baru. Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 2

b. Bezit atas benda tak bergerak Ditentukan oleh Undang Undang bahwa, orang yang me nduduki sebidang tanah harus selama satu tahun terus menerus mendudukinya dengan tidak mendapat gangguan dari sesuatu pihak, barulah ia dianggap sebagai bezitte r tanah itu (Pasal 545 BW) oleh bantuan orang lain (pengoperan), terjadi dengan suatu pernyataan, apabila orang yang menyatakan adalah bezitter. Catatan : Orang yang sakit ingatan tidak dapat memperoleh bezit, tetapi anak dib awah umur dapat memperolehnya karena pada orang sakit ingatan dianggap tidak mun gkin adanya kemauan untuk memiliki. Perolehan bezit bisa melalui perantara orang lain, asal menurut hukum orang tersebut mempunyai hak untuk mewakili dan dengan secara nyata menguasai benda yang diperoleh itu, misalnya orang tersebut seoran g juru kuasa atau seorang wali. Bezit dapat diperoleh juga melalui warisan (Pasa l 541 KUHPer) Segala sesuatu yang merupakan bezit seorang yang sudah meninggal, berpindah sejak hari meninggalnya kepada ahli warisnya, dengan segala sifat dan cacat cacatnya. Bezit atas suatu benda yang tak bergerak memberikan hak hak seba gai berikut : 1. Seorang bezitter tidak dapat begitu saja diusir oleh si pemilik , tetapi harus digugat di depan hakim. 2. Jika bezitter itu jujur, ia berhak unt uk mendapat semua penghasilan dari benda yang dikuasainya pada waktu ia digugat di depan hakim dan ia tak usah mengembalikan penghasilan itu, meskipun akhirnya ia kalah 3. Seorang bezitter yang jujur, lama kelamaan dapat memiliki hak milik atas benda yang dikuasainya tersebut 4. Jika ia diganggu oleh orang lain, seoran g bezitter dapat minta kepada hakim agar ia dipertahankan dalam kedudukannya ata u supaya dipulihkan keadaan semula, sedangkan ia berhak pula menuntut pembayaran kerugian. Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 3

EIGENDOM Hak milik / Hak Eigendom adalah hak untuk menikmati kegunaan suatu bend a dengan leluasa, merupakan hak yang paling sempurna atas suatu benda ( Pasal 57 0 KUHPer). Awalnya tidak terbatas, tetapi menimbulkan beberapa masalah, yang akh irnya diberi batasan bahwa hak eigendom tidak boleh mengganggu hak orang lain. C ara Memperoleh Eigendom ( Pasal 584 KUHPer) : 1. Pengambilan, misal : sarang taw on 2. Ikutan / Natrekking, suatu pelipatan / penambahan karena perbuatan alam, m isal : kuda beranak, pohon berbuah, dsb. 3. Daluwarsa, lewatnya waktu 4. Pewaris an, baik menurut UU ataupun testamen 5. Penyerahan / Lavering, baik secara nyata (dari tangan ke tangan) maupun secara yuridis Dua Sistem Penyerahan (Lavering): 1. KUHPer menganut causal stelsel, dimana sah tidaknya penyerahan hak ini digan tungkan kepada sah tidaknya perjanjianatau adanya "alas hak". Berarti, ada dua h ubungan kasual antara penyerahan hak dengan perjanjian. Penyerahan barang sah ji ka perjanjiannya sah. 2. Abstrak Stelsel, dimana sah tidaknya penyerahan hak dip andang terlepas dari perjanjian / alas hak. Berarti membawa konsekuensi : penyer ahan dapat sah walaupun alas haknya tidak sah. Ini akan merugikan pemilik baru. Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 4

Macam Macam Cara Penyerahan Dibedakan antara benda bergerak dan tidak bergerak Benda Bergerak Benda bergerak berwujud ( Pasal 612 ayat 1 KUHPer) Diserahkan sec ara nyata dari tangan ke tangan. Kemungkinan : Barang sudah dimasukkan ke dalam gudang, maka penyerahan dapat secara simbolik, yaitu dengan penyerahan kunci gud ang. Benda Bergerak Tidak Berwujud (Pasal 613 KUHPer) Surat Piutang Atas Nama (op naa m), dilakukan dengan cara "cessie", yaitu dengan cara membuat akta otentik (dibu at Notaris), atau bawah tangan (dibuat oleh para pihak) yang menyatakan bahwa pi utang itu telah dipindahkan kepada seseorang 1. Surat Piutang Atas Bawa (aan too nder), dilakukan dengan penyerahan nyata dari pemilik lama ke pemilik baru 2. Su rat Piutang Atas Tunjuk (aan order), dilakukan dengan penyerahan diri dari surat itu dan disertai dengan endossemen / catatan punggung, yaitu menuliskan di bali k surat piutang itu yang menyatakan kepada siapa piutang tersebut dipindahkan. B enda Tidak Bergerak Penyerahan benda tetapi dahulu dilakukan dengan penyerahan s ecara yuridis. Dalam hal ini untuk menyerahkan suatu benda tidak bergerak dibutu hkan suatu perbuatan hukum lain dalam bentuk akta balik nama. Dalam sistem sekar ang, setelah berlaku UUPA, mengenai benda tetap, tunduk pada Pasal 19 PP No.10 / 1961 yang menyebutkan bahwa setiap peralihan hak harus dilakukan di depan PPAT. Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 5

Syarat Syarat Penyerahan : 1. Harus ada alas hak yang sah yaitu, suatu hubungan hukum yang mengakibatkan adanya suatu peralihan 2. Diserahkan oleh orang-orang y ang berhak/berwenang. GADAI (Pasal 1150 1160 KUHPer) Pengertian : Gadai adalah hak seorang kreditur atas suatu barang bergerak milik debitur atau orang lain untuk menjamin pelunasan hutang si debitur bila ia wanpr estasi. 3 hal penting : 1. Gadai merupakan hak kebendaan atas benda bergerak 2. Diperjanjikan dengan menyerahkan bezit 3. Bertujuan untuk mengambil pelunasan hu tang Terjadinya GADAI 1. Perjanjian Gadai : bawah tangan) 2. Inbezit Stelling, yaitu penyerahan barang yang digadaikan dari Pandgever (pemberi gadai) kepada Pandneme r (penerima gadai). Jadi barang yang digadaikan itu harus dilepaskan dari kekuas aan pemberi gadai kepada Bebas, yaitu lisan dan tertulis (akta notaries / akta kreditur pemegang gadai atau kepada pihak ketiga yang disetujui oleh kreditur da n debitur. Catatan : Dikenal juga Fiducia, yang bersumber pada yurisprudensi, di mana barang yang dijadikan jaminan tidak diserahkan melainkan tetap dipegang deb itur dengan penyerahan hak milik secara kepercayaan. Sifat / Ciri Gadai : 1. Acc essoir (perjanjian ikutan) 2. Kreditur mempunyai hak mendahului 3. Mengikut bend anya (pasal 1152 (3) jo pasal 1977 jo pasal 583 KUHPer) Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 6

Kreditur berhak menjual lelang barang bergerak dan mengambil hasil dan penjualan nya untuk melunasi hutang debitur kepadanya lebih dahulu dari kreditur kreditur yang lain. Hak Penerima Gadai (Pandnemer) 1. Menahan barang 2. Mengambil pelunasan dari pen dapatan penjualan. Hal ini dimungkinkan apabila ternyata si debitur lalai 3. Mem inta biaya untuk menyelamatkan benda 4. Hak untuk menggadaikan kembali Kewajiban Pandnemer : 1. Bertanggung jawab atas hilangnya benda atau kemunduran dari nila i tersebut 2. Dalam hal menjual (jika terjadi wanprestasi), ia harus memberi tah u debitur tentang harga jual 3. Harus mengembalikan barang yang djadikan jaminan dalam hal hutang pokoknya lunas. Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 7

Daftar Rujukan Pokok pokok Hukum Perdata - Prof. Subekti, SH Hukum Perorangan dan Kekeluargaan Perdata Barat - Dr.Wienarsih Imam Subekti, SH.,MH, Sri Soesilowati Mahdi, SH Hukum Benda Oleh : Hapsa H. Talib Stmb: A 321 08 041 8