225230616 tahapan konstruksi bendungan punggelan

24
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN PUNGGELAN, BANJARNEGARA Oleh Johny Sihmadi E W Bendungan Punggelan di Kab. Banjarnegara adalah merupakan bendungan dengan tipe rockfill dam dengan timbunan dibagi dalam zona-zona material dengan inti tegak. Tahapan pelaksanaan Bendungan Punggelan dapat diuraikan secara umum adalah sebagai berikut: 1. Perkerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Awal 3. Pekerjaan Utama, meliputi: 3.1 Bangunan Pengelak (Diversion Tunnel) 3.2 Bendungan Pengelak Utama (Main Cofferdam) 3.3 Bendungan Utama (Main Dam), meliputi: 3.3.1 Boring Grouting 3.3.2 Penyiapan Pondasi di daerah Core/Inti 3.3.3 Penyiapan Pondasi di luar Core/Inti 3.3.4 Pelaksanaan Timbunan Core/Inti 3.3.5 Pelaksanaan Timbunan Filter 3.3.6 Pelaksanaan Timbunan Transisi 3.3.7 Pelaksanaan Timbunan Rockfill 3.3.8 Pemasangan Batu Rip-rap 3.3.9 Pemasangan Instrumentasi 3.3.10 Perkerasan Crest Dam 3.4 Bangunan Pelimpah (Spillway) 4. Pekerjaan Akhir Berikut tahapan dalam pelaksanaan konstruksi untuk Bendungan Punggelan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pekerjaan Persiapan 1.1 Mobilisasi personil dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan persiapan. 1.2 Melaksanakan survey di lapangan : Tahapan Pelaksanaan BendunganPage 1

Upload: alfian-militan

Post on 15-Jan-2016

104 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Tahapan Konstruksi Bendung, Bangunan air

TRANSCRIPT

Page 1: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN PUNGGELAN, BANJARNEGARA

Oleh Johny Sihmadi E W

Bendungan Punggelan di Kab. Banjarnegara adalah merupakan bendungan dengan tipe rockfill dam dengan timbunan dibagi dalam zona-zona material dengan inti tegak. Tahapan pelaksanaan Bendungan Punggelan dapat diuraikan secara umum adalah sebagai berikut:

1. Perkerjaan Persiapan2. Pekerjaan Awal3. Pekerjaan Utama, meliputi:

3.1 Bangunan Pengelak (Diversion Tunnel)3.2 Bendungan Pengelak Utama (Main Cofferdam)3.3 Bendungan Utama (Main Dam), meliputi:

3.3.1 Boring Grouting3.3.2 Penyiapan Pondasi di daerah Core/Inti3.3.3 Penyiapan Pondasi di luar Core/Inti3.3.4 Pelaksanaan Timbunan Core/Inti3.3.5 Pelaksanaan Timbunan Filter3.3.6 Pelaksanaan Timbunan Transisi3.3.7 Pelaksanaan Timbunan Rockfill3.3.8 Pemasangan Batu Rip-rap3.3.9 Pemasangan Instrumentasi3.3.10 Perkerasan Crest Dam

3.4 Bangunan Pelimpah (Spillway)4. Pekerjaan Akhir

Berikut tahapan dalam pelaksanaan konstruksi untuk Bendungan Punggelan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pekerjaan Persiapan

1.1 Mobilisasi personil dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan persiapan.

1.2 Melaksanakan survey di lapangan : - Memeriksa Bench Mark (BM)- Membuat peta topografi secara akurat dengan skala sama

dengan peta yang diberikan oleh Pemilik Proyek/Konsultan.- Klarifikasi hasil pemetaan tersebut dengan peta topografi dari

Pemilik Pekerjaan/Konsultan meliputi as bendungan, lokasi

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 1

Page 2: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

bangunan-bangunan pelengkap seperti bangunan pengelak, bangunan pengambilan dan bangunan pelimpah.

Gambar 1. Kegiatan pengukuran lokasi tapak bendungan

1.3 Kalau semua hasil pemetaan sudah sesuai dengan dengan peta topografi dari Pemilik Proyek/Konsultan, langsung dibuat cross section (potongan melintang) dari semua rencana lokasi bangunan untuk MC-0.

1.4 Kalau ternyata hasil pemetaan tidak sama dengan peta yang diberikan oleh Pemilik Pekerjaan/Konsultan maka dibuatkan usulan kepada Pemilik Pekerjaan/Konsultan untuk diadakan Review Design.

1.5 Dari peta topografi tersebut mulai direncanakan gambar/denah lokasi bangunan-bangunan fasilitas seperti perkantoran, gudang, laboratorium, bengkel, motor pool, crushing dan batching plant, jalan-jalan hantar, borrow area di sekitar bendungan, tempat-tempat pembuangan hasil galian (disposal area/spoil bank), tempat-tempat penimbunan sementara (stock pile), lokasi power supply, lokasi water supply, serta bangunan sementara untuk para karyawan dan pegawai (mess, dapur umum dan bedeng-bedeng kerja).

1.6 Merencanakan struktur organisasi disesuaikan dengan kebutuhan dan tahap-tahap pelaksanaan proyek.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 2

Page 3: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

1.7 Merencanakan/menyiapkan construction schedule (Jadwal Waktu Pelaksanaan )

1.8 Merencanakan mobilisasi peralatan konstruksi dan tenaga kerja.

1.9 Memproses perijinan untuk pengadaan, penggunaan dan penyimpanan bahan peledak ke pihak berwajib.

2. Pekerjaan Awal

2.1 Mobilisasi peralatan konstruksi dan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk tenaga-tenaga keamanan.

2.2 Mulai mengajukan gambar-gambar kerja (shop drawing) kepada Pemilik Pekerjaan dan Konsultan untuk bangunan-bangunan yang akan dikerjakan secara bertahap.

2.3 Melaksanakan pekerjaan clearing & grubbing yang meliputi :- Daerah rencana lokasi bangunan-bangunan fasilitas- Daerah rencana inlet dan outlet dari bangunan pengelak- Daerah sepanjang as bendungan untuk persiapan pekerjaan

boring grouting pada pondasi bendungan.- Daerah borrow area/rencana pengambilan batu (quarry)

2.4 Melaksanakan pembangunan bangunan fasilitas, termasuk bangunan-bangunan di quarry (gudang bahan peledak, tanggul pengaman dan pagar, kantor, pos penjagaan, tempat penyampuran).

Gambar 2. Kegiatan Clearing & Grubbing

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 3

Page 4: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 3. Penyiapan Base Camp dan peralatan kerja

2.5 Melaksanakan grouting test pada as bendungan.

2.6 Menentukan mix design untuk bermacam-macam mutu beton.

2.7 Merencanakan eksploitasi quarry (pekerjaan quarrying) dan melaksanakan eksploitasinya.

2.8 Setelah bahan peledak siap ditempat dan disimpan dalam gudang bahan peledak, dilaksanakan test peledakan di quarry.

2.9 Melaksanakan penyelidikan dan tes material timbunan, terutama untuk timbunan inti bendungan (lapisan kedap air) di daerah sekitar rencana waduk yang telah ditetapkan dalam Tender Dokumen. Untuk mengetahui baik kuantitas maupun kualitas.

2.10Melaksanakan penyelidikan di borrow area yang telah ditentukan untuk material beton (daerah pengambilan pasir dan kerikil), untuk mengetahui baik kualitas maupun kuantitasnya.

3. Pekerjaan Utama

3.1 Bangunan Pengelak (Diversion Tunnel)

- Galian terbuka di bagian inlet dan outlet. - Menyiapkan jaringan power supply- Menyiapkan water supply untuk pengeboran/tandon air di atas

Terowongan.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 4

Page 5: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

- Menyiapkan air compressor untuk pengeboran- Menyiapkan mesin bor/leg drill- Menyiapkan steel support/steel legging- Menyiapkan peralatan untuk spray mortar/gunite dan rock anchor- Menyiapkan peralatan untuk hasil peledakan seperti rock shovel,

lorry, locomotif, rail, wheel loader, dump truck- Menyiapkan peralatan penghisap hasil peledakan (blower).

Memasang penahan longsoran di bagian depan inlet dan outlet terowongan

- Menentukan drilling patern, dalamnya lubang bor, jumlah lubang bor, jumlah dynamite masing-masing lubang bor dan nomer-nomer detonator untuk masing-masing lubang bor

- Melaksanakan pengalian terowongan dengan cara dan urut-urutan sebagai berikut: pengeboran dan pembersihan lubang bor, pengisian dinamit dan detonator, menyambung kabel-kabel detonator, meledakkan dengan mesin peledak (blasting machine), mempercepat pengeluaran gas hasil peledakan dengan menyemprot memakai angin dari air compressor dan blower, mengeluarkan hasil galian, memasang steel support. Demikian seterusnya sampai selesai pekerjaan penggalian.

Gambar 4. Kegiatan untuk Diversion Tunnel

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 5

Page 6: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 5. Pekerjaan pembersihan di dalam Diversion Tunnel

- Kalau terowongan sudah agak dalam + >10 m dipasang penerangan, kabel listrik diikatkan pada penyangga (steel support).

- Kalau terdapat sumber-sumber air, dibuat saluran pengering/ pengumpul air kemudian dipompa keluar memakai submersible pump atau pompa listrik yg kecil ±2" lewat air hose/pipa diameter 2"

- Setelah selesai penggalian terowongan, dilaksanakan pembetonan dinding terowongan, biasanya dimulai dari bagian dalam ke arah inlet dan outlet (mundur). Sekali pembetonan sepanjang 6.0 m - 9.0 m tergantung dari diameter terowongan. Pembetonan bisa sekaligus untuk dinding terowongan dan invert (lantai), bisa juga diselesaikan dinding terowongan 2-3 seksi, disusul dengan lantai/invert.

- Peralatan pembetonan meliputi center form untuk form setting, concrete pump lengkap dengan pipa-pipanya untuk penyaluran beton, serta agitator truck untuk mengirimkan beton dari batching plant ke concrete pump

- Setelah pembetonan selesai dilaksanakan pekerjaan grouting yaitu backfiil grouting dan consolidation grouting, melalui lubang-lubang yang telah disiapkan selama pekerjaan pembetonan, yaitu dengan jalan menanam pipa-pipa dalam dinding beton baik di bagian atas maupun samping. Peralatan grouting dimasukkan dalam terowongan.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 6

Page 7: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 6. Pekerjaan Boring Grouting di dalam Diversion Tunnel

3.2 Bendungan Pengelak Utama (Main Cofferdam)

- Setelah selesainya bangunan pengelak, aliran sungai di belokkan lewat bangunan pengelak dengan membuat primary cofferdam di depan lokasi main cofferdam. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan main cofferdam baik di bagian hulu bendungan maupun di bagian hilir bendungan (bila diperlukan). Fungsi dari cofferdam bersama saluran pengelak baik terowongan maupun open channel adalah melindungi lokasi bendungan utama dari banjir selama penimbunan/pembangunan bendungan utama.

- Main cofferdam di upstream bendungan bisa berdiri sendiri (diluar tubuh bendungan) dan bisa juga merupakan bagian dari upstream tubuh bendungan utama.

- Penimbunan main cofferdam dilaksanakan setelah penggalian pondasi baik di dasar sungai maupun di kanan-kiri tebing sungai mencapai batuan yang keras. Tidak ada treatment khusus seperti pondasi bendungan utama. Cara pemadatannyapun sama dengan pemadatan bendungan utama. Pada umumnya pembangunan cofferdam baik upstream maupun downstream harus diselesaikan dalam satu musim kering.

3.3 Bendungan Utama (Main Dam)

3.3.1 Pekerjaan Boring Grouting

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 7

Page 8: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

- Pelaksanaan grouting pada bendungan tipe urugan biasanya dilakukan di daerah sepanjang as bendungan di bawah lapisan kedap air/inti bendungan/cIay core.

- Ada 2 macam grouting yaitu curtain grouting yang berfungsi menahan rembesan air/seepage yang berasal dari waduk dan blangket grouting yang berfungsi memperbaiki bagian atas pondasi dari retakan-retakan di seluruh contact core area.

- Kedalaman curtain grouting tergantung dari kedalaman air waduk yg menimbulkan "hydrostatic pressure”. Secara empiris ditentukan ditentukan dengan dengan rumus : d - 0.4S - 0.60 H, atau d= 0,5H+C tergantung dari kondisi geologi batuan pondasi dan hasil grouting test dan water pressure test/permeability test. Jarak curtain grouting antara 0.75 - 1.25 m dan biasanya terdiri dari 2-3 baris dengan jarak baris antara 1.0 - 1.50 meter. dimungkinkan adanya tambahan lubang grouting hingga mencapai permeabilitas yang direncanakan.

- Blanket grouting dilaksanakan dengan kedalaman sekitar 5.0 - 6.0 meter dengan jarak antara 2.50 -3.0 meter di seluruh contact core area.

- Material grouting terdiri dari campuran semen dan air dengan perbandingan berat mulai dari 1 : 5 sampai 1:1. Untuk daerah yang permeabilitasnya masih tinggi kekentalan injeksi : 1 ; 0.8 - 1 : 0.6.

- Curtain grouting dilaksanakan dengan cara stage grouting dengan kedalaman 5 m setiap tahap/stage. Sedangkan untuk blanket grouting dilaksanakan dalam 1 stage/tahap. Pelaksanaan pengeboran curtain grouting dilaksanakan langsung dari grout cap (terutama untuk di dasar sungai) atau memakai perancah untuk daerah sepanjang tebing sungai.

3.3.2 Penyiapan Pondasi di daerah Core/Inti

- Untuk daerah di palung sungai penyiapan pondasi dimulai begitu aliran sungai sudah dibelokkan lewat bangunan pengelak, bersamaan dengan pembersihan dasar sungai untuk pembangunan cofferdam.

- Setelah pembersihan dilanjutkan dengan galian cut-off sedalam sesuai rencana kemudian dilanjutkan dengan pembetonan dasar sungai, yang berfungsi sebagai concrete cap untuk pelaksanaan grouting. Lebar dasar sungai yang dibeton sesuai dengan lebar dasar rencana timbunan core & (contact core area) sepanjang dari tebing kiri-kanan sungai.

- Kalau di dasar sungai dijumpai adanya palung yang cukup dalam, maka palung tersebut dibersihkan dari timbunan/endapan lumpur dan pasir sampai menampakkan lapisan batuan yang keras. Kemudian palung ditutup/diisi dengan beton yang biasa untuk concrete cap.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 8

Page 9: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

- Untuk perbaikan pondasi di daerah tebing sungai kanan-kiri dilaksanakan setelah pekerjaan grouting selesai, kemudian dilanjutkan dengan penggalian dan pembersihkan. Pada bagian yang tidak rata dan banyak cekungan ditutup dengan dental concrete atau dengan slush grout/gunite. Pada bagian yang terdapat tonjolan-tonjolan dipotong untuk diratakan. Ini semua dilaksanakan agar terjadi contact yang rapat antara core material dengan permukaan pondasi untuk menghindari terjadinya rembesan di daerah core contact area tersebut.

- Pada saat pembersihan dasar sungai kadang-kadang dijumpai sumber air yang besar baik di daerah contact core area maupun diluar contact core area, baik di bagian upsteam maupun downstream.

- Untuk mengatasi sumber air ini, cara yang bisa ditempuh adalah membuat sump-pit (tempat berkumpulnya air) kemudian dipasang buis beton berdiameter 80 cm – 100 cm dan dipasang pompa (biasanya submersible pump). Selama pekerjaan pondasi air yang terkumpulkan di dalam buis beton tersebut dipompa dan dibuang ke arah downstream.

- Kalau pembersihan pondasi selesai dan siap dilaksanakan penimbunan, maka air yang terkumpul tersebut tidak perlu dipompa dan tingginya buis beton terus ditambah sejalan dengan tingginya timbunan. Kalau sewaktu-waktu air dalam buis beton tesebut tidak bertambah, ini berarti airnya sudah seimbang, maka buis beton tersebut ditimbun dengan pasir dan batu kemudian digrouting.

- Treatment tersebut terutama dilaksanakan di bagian core area maupun di bagian upstream. Untuk daerah downstream core contact area, cukup air dialirkan ke bagian luar downstream slope bendungan.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 9

Page 10: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 7. Pembersihan lokasi di area core bendungan

Gambar 8. Penyiapan lokasi di area core bendungan

3.3.3 Penyiapan Pondasi di luar Core/Inti

- Setelah penggalian dan pembersihan, pada umumnya tidak ada special treatment untuk daerah di luar core contact area, termasuk di dasar sungai maupun di tebing kanan-kiri sungai.

- Baik di daerah timbunan filter, timbunan transisi maupun daerah timbunan rockfill dan riprap tidak diperlukan perbaikan khusus, kecuali penggalian dan pembersihan untuk menghilangkan tanah-tanah yang lunak, rerumputan dan pepohonan.

- Perbaikan dan pembersihan di daerah tebing sungai dilaksanakan sesuai dengan kemajuan timbunan, kecuali kalau terdapat patahan atau retakan. Kalau dijumpai patahan atau retakan di daerah tebing sungai, maka daerah tersebut dikupas/digali sampai mendapatkan lapisan yang masif. Patahan atau retakan ini dijumpai/diketahui setelah dilaksanakan striping (pengupasan) lapisan tanah di bagian pondasi.

3.3.4Pelaksanaan Timbunan Core/Inti

- Sebelum dilaksanakan penimbunan untuk tubuh bendungan dilaksanakan trial embankment di suatu tempat untuk menentukan tebalnya lapisan, kepadatan dan permeabilitasnya, termasuk jumlah lintasan pemadatan guna mencapai kepadatan yang direncanakan.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 10

Page 11: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

- Tergantung dari tersedianya material di sekitar proyek/di sekitar bendungan serta karakteristiknya. Core material biasa terdiri dari natural core (tanah asli) atau campuran tanah dengan pasir yang disebut blended core.

- Kalau diperlukan blended core, maka untuk mencampur diperlukan stock pile yg terdiri dari lapisan pasir dan tanah liat dengan perbandingan 1 pasir dan 4 tanah liat atau 1 : 3 tergantung dari hasil tes yang memenuhi syarat sesuai dengan yang direncanakan.

- Bilamana natural core sudah memenuhi persyaratan maka hasil galian dari borrow area lagsung diangkut dengan dump truck dan dihampar di tempat penimbunan, diratakan dengan bulldozer LGP/swamp dozer pada ketebalan.

- Sekitar 20-25 cm dan dipadatkan dengan compactor/shee foot roller menjadi 15 cm. Demikian pula bila diperlukan blended core, maka pada tempat pencampuran dimuat dengan back hoe atau power shovel, di angkut dengan dump truck ke tempat penimbunan, dihampar dengan swamp dozer dan dipadatkan dengan shee foot roller. Baik nature core maupun blended core pelaksanaan penimbunan dilakukan pada musim kering saja, ini berkaitan dengan dengan optimum rnoister content yang diijinkan. Kalau sewaktu penghamparan dan pemadatan kondisi core terlalu kering dan sukar dipadatkan, maka dilaksanakan penyiraman sehingga mencapai moisture content yang diijinkan.

- Setelah pemadatan dan sebelum ditimbun lapisan berikutnya, dilaksanakan pengambilan sample secara echo sonder untuk dilakukan tes di laboratorium.

- Untuk diperhatikan bahwa penimbunan core pada lapisan pertama di atas concrete pad perataan dan pemadatannya tidak boleh menggunakan bulldozer, tetapi menggunakan whell loader dan atau tire roller untuk mencegah rusaknya dasar sungai/concrete pad.

- Karena pemadatannya menggunakan tire roller, maka setiap kali penimbunan untuk layer berikutnya, maka permukaan layer pertama perlu dikasarkan menggunakan rake dari motor grader, untuk mendaparkan ikatan yang kuat antara layer lama dengan yang baru.

- Timbunan pada bagian abutment dilaksanakan harus dengan hati-hati dan dijaga agar terjadi kontak yang rapat untuk mencegah terjadinya rembesan (seepage) dengan jalan pemadatannya menggunakan tire roller dari wheel loader, atau menggunakan tamping rammer dengan ketebalan ± 1.0 m dari abutment dengan ketebalan layer antara 15cm–20cm. Biasanya menggunakan bahan clay core yang agak plastis.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 11

Page 12: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 9. Pelaksanaan penimbunan material core

Gambar 10. Pemadatan material core di tubuh bendungan

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 12

Page 13: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 11. Pemadatan material core di lapangan

Gambar 12. Perataan material timbunan

3.3.5Pelaksanaan Penimbunan Filter

- Filter material biasanya terdiri dari pasir alam yang gradasinya telah memenuhi syarat. Sample diambil dari lokasi yang telah ditentukan pada saat pelaksanaan survey dan investigasi. Ditinjau dari tersedianya pasir alam, bilamana di suatu daerah terdapat sumber pasir lain, misal pasir dari laut yang biasanya lebih halus,

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 13

Page 14: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

bisa dilaksanakan campuran dan dites di laboratorium untuk perbandingan tertentu.

- Ketebalan lapisan pasir/filter disesuaikan dengan lapisan core material. Dipadatkan dengan smooth drum roller kecil (baby roller). Penimbunan filter selapis lebih tinggi dari lapisan core, untuk menjaga lapisan core tidak melebar melebihi batas. Penghentian penimbunan filter disamakan dengan penimbunan core, jadi penimbunan filter selalu mengikuti penimbunan core dan dilaksanakan pada musim kering saja.

3.3.6Pelaksanaan Penimbunan daerah Transisi

- Material transisi mempunyai gradasi peralihan dari filter ke rockfiil. Lebar lapisan transisi berkisar antara < (10-20) x lebar lapisan filter dan menyambung langsung dengan lapisan rockfill.

- Ketebalan lapisan transisi berkisar 25 – 50 m, jadi biasanya lebih tinggi sekitar 24 – 50 cm dari lapisan filter core.

- Penghentian penimbunan lapisan transisi mengikuti penghentian lapisan filter dan core.

- Material transisi berupa rockfil diambil dari quarry dengan ukuran dari pasir sampai boulder berukuran 50 cm.

- Pemadatan daerah transisi cukup dengan menggunakan spreading equipment saja yaitu bulldozer 20 – 30 ton.

3.3.7Pelaksanaan Penimbunan daerah Rock Fill

- Material untuk timbunan rockfill bisa langsung diambil dari quary atau juga bisa diambil langsung dari stock pile, yaitu timbunan sementara dari hasil galian batu pada penggalian pondasi bendungan ataupun dari penggalian bangunan-bangunan pelengkap lainnya seperti dari galian spillway atau galian inlet dan outlet bangunan pengelak. Ukuran boulder batu untuk timbunan rockfill ini disesuaikan dengan syarat-syrat ketebalan lapisan timbunan rickfill, biasanya sekitar 1.0 – 1.50 meter.

- Untuk perataan/spreading menggunakan bulldozer berukuran 20 – 30 ton, sekaligus juga berfungsi untuk pemadatan dengan beberapa kali lintasan. Ada pula persyaratan bahwa pemadatan daerah rockfill dan transisi disamping menggunakan spreading equipment ditambah beberapa lintasan menggunakan vibrating roller kapasitas 10 – 15 ton.

3.3.8Penimbunan/Pemasangan Riprap

- Riprap adalah berfungsi sebagai slope protection pada upstream dan downstream slope dari maindam dan main cofferdam. Tebalnya berkisar antara 2.0 meter – 5.0 meter, terdiri dari boulder berukuran > 1.0 meter dikunci dengan boulder kecil-kecil.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 14

Page 15: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

- Pemasangan Riprap bersamaan dengan timbunan rockfill, peralatan yang digunakan adalah bulldozer untuk mendorong boulder yang besar-besar dan diatur oleh back hoe termasuk mengisi rongga-rongga diantara boulder yang besar dengan boulder yang lebih kecil. Tebal lapisan penimbunan mengikuti tebalnya lapisan rockfill.

- Untuk mengatur Riprap supaya kelihatan rapi dan merata diperlukan operator back hoe yang sudah terampil dan berpengalaman. Di beberapa bendungan pemasangan Riprap ini ada yang menggunakan crane. Batu-batu besar yang akan dipasang di tempat Riprap diikat dengan wire, kemudian diangkat dengan crane (crawler crane/truck crane) serta dibantu banyak tenaga untuk mengikat dan melepaskan wire tersebut.

Gambar 13. Pemasangan Rip-rap

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 15

Page 16: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 14. Rip-rap yang sudah selesai dilaksanakan

3.3.9Pemasangan Instrumen Dam

- Bersamaan dengan akan dimulainya penimbunan clay core perlu dilaksanakan pemasangan peralatan monitoring untuk mengikuti dan mengetahui tingkah laku dari bendungan dan keadaan pondasi serta besar kecilnya seepage/rembesan setelah pengisian waduk.

- Diantara peralatan-peralatan yang dipasang adalah : Multi layer settlement point ditanam pada permukaan pondasi

dan dalam imbunan untuk mengetahui terjadinya settlement/penurunan pondasi dan timbunan.

Piezometer yang dipasang dalam timbunan clay core (inti bendungan) dan dalam pondasi untuk mengetahui besarnya “Void pressure" dan rembesan (seepage) dalam tubuh bendungan dan pondasi.

Surface settlement point dan Crest settlement point untuk mengukur settlement pada puncak bendungan dan slope/lereng dari bendungan.

V-Notch untuk mengukur debit rembesan yang dipasang di kaki bendungan.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 16

Page 17: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 15. Pemasangan peralatan instrumentasi

3.3.10 Perkerasan/Penyelesaian Puncak Bendungan (Crest Dam)

- Puncak bendungan biasanya dipergunakan untuk jalan inspeksi maka penyelesaiannya adalah seperti pada pembuatan jalan, yaitu ditimbun dengan base corse dan sub-base corse dan dilapisi dengan asphalt (Hot Mix).

- Sebagai pelindung di kanan-kiri dipasang hand-rail/parapet dilengkapi dengan trotoar (walkway) dan tiang-tiang listrik dan jaringannya untuk penerangan.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 17

Page 18: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 16. Pembuatan Parapet dan walk-way

3.4 PelimpahKonstruksi Pelimpah menggunakan tipe pelimpah samping (side channel spillway) dengan kosntruksi beton bertulang. Konstruksi Pelimpah ini dibagi menjadi 4 area diantaranya:- Saluran Pelimpah- Saluran Transisi- Saluran Peluncur- Kolam Olak

Pelaksanaan konstruksi Pelimpah dilaksanakan dari dua arah; yaitu dari atas ke bawah dan juga berbarengan dari bawah ke atas. Konstruksi Pelimpah ini dilaksanakan dengan memakai mutu beton K-175.

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 18

Page 19: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Gambar 17. Pengecoran tembok penahan saluran transisi

Gambar 18. Penampang dari konstruksi Pelimpah

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 19

Page 20: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

4. Pekerjaan AkhirPada akhir tahapan pelaksanaan akan dilaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat bangunan fasilitas bendungan seperti:- Lansekap- Pos Jaga- Gardu Pandang- Rumah Petugas O&P dan lainnya

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 20

Page 21: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Tahap Penimbunan Bendungan Urugan

Gambar 19. Penampang Bendungan Tipe Urugan

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 21

Page 22: 225230616 Tahapan Konstruksi Bendungan Punggelan

Tahapan Pelaksanaan Bendungan Page 22