waduk dam bendungan

Upload: naja-neo

Post on 12-Jul-2015

416 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Sabtu, 13 Maret 2010

Pengertian Bendungan

Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Bagian-bagian bendungan Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu : 1. Badan bendungan (body of dams) Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen. 2. Pondasi (foundation) Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan. 3. Pintu air (gates) Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah : a. Daun pintu (gate leaf) Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air. b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame) Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.

c. Angker (anchorage) Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton. d. Hoist Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. 4. Bangunan pelimpah (spill way) Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian penting daribangunan pelimpah : a. Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures) Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil tetapi debit airnya besar. b. Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way) Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat. c. Bangunan peredam energy (energy dissipator) Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah. 5. Kanal (canal) Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi. 6. Reservoir Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan. 7. Stilling basin Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater. 8. Katup (kelep, valves) Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya. 9. Drainage gallery Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan Tipe Bendungan Bendungan juga dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu : 1. Berdasarkan ukuran a. Bendungan besar (large dams) Menurut ICOLD definisi dari bendungan adalah :

* Bendungan yang tingginya lebih dari 15m, diukur dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan. * Bendungan yang tingginya antara 10m dan 15m dapat pula disebut dengan bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut : * Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500m. * Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m. * Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m/detik. * Bendungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya (had specially difficult foundation problems). * Bendungan di desain tidak seperti biasanya (unusual design). b. Bendungan kecil (small dams, weir, bendung) Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar di sebut bendungan kecil. 2. Berdasarkan tujuan pembangunannya a. Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams) Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja. b. Bendungan serbaguna (multipurpose dams) Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan. 3. Berdasarkan penggunaannya a. Bendungan untuk membuat waduk (storage dams) Adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan. b. Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dams) Adalah bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan air. c. Bendungan untuk memperlamabat jalannya air (detension dams) Adalah bendungan yang dibangun untuk memperlamabat aliran air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir besar. Masih dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu : * Untuk menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran air bagian hilir. * Untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah sekitarnya. 4. Berdasarkan konstruksinya a. Bendungan urugan (fill dams, embankment dams) Menurut ICOLD definisinya adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan asli. Bendungan ini masih dapat dibagi menjadi :

* Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams) Adalah bendungan urugan yang lapisannya sama. * Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams) Adalah bendungan urugan yang terdiri atas beberapa lapisan , yaitu lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones, shell), lapisan batu teratur (rip-rap) dan lapisan pengering (filter zones). * Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rockfill dams, dekced rockfill dams) Adalah bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap air yang biasa digunakan adalah aspal dan beton bertulang. b. Bendungan beton (concrete dams) Adalah bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tulangan maupun tidak. Ini masih dapat dibagi lagi menjadi : * Bendungan beton berdasar berat sendiri (concrete gravity dams) Adalah bendungan beton yang didesain untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya hanya dengan berat sendiri saja. * Bendungan beton dengan penyangga (concerete butress dams) Adalah bendungan beton yang mempunyai penyangga untuk menyalurkan gaya-gaya yang bekerja padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar sedangkan keadaan geologiya baik. * Bendungan beton berbentuk lengkung (beton berbentuk busur atau concerete arch dams) Adalah bendungan beton yang didesain untuk menyalurkan gaya-gaya yang bekerja padaya lewat abutmen kiri dan abutmen kanan bendungan. * Bendungan beton kombinasi (combination concerete dams, mixed type concerete dams) Adalah merupakan kombinasi anatara lebih dari satu tipe bendungan. c. Bendungan lainnya Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya : bendungan kayu (timber dams), bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan

pasangan batu (masonry dams). 5. Berdasarkan fungsinya a. Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike) Adalah bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis. b. Bendungan pengelak (cofferdam) Adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis. c. Bendungan utama (main dam) Adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu. d. Bendungan sisi ( high level dam ) Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan sisi kanan bendungan utama yang tinggi puncaknya juga sama. Ini dipakai untuk membuat proyek seoptimal-optimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada bendungan utama diperoleh hasil yang sebesarbesarnya biarpun harus menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan. e. Bendungan di tempat rendah (saddle dam) Adalah bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari bendungan utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk tidak mengalir ke daerah sekitarnya. f. Tanggul ( dyke, levee) Adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau kanan bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang tinngi maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali tingginya. g. Bendungan limbah industri (industrial waste dam) Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang berasal dari industri. h. Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam) Adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian pertambangan juga. 6. Berdasarkan jalannya air a. Bendungan untuk dilewati air (overflow dams) Adalah bendungan yang dibangun untuk untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelimpah (spillway). b. Bendungan untuk menahan air (non overflow dams) Adalah bendungan yang sama sekali tidak boleh di lewati air. Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata. 7. Berdasarkan ICOLD a. Bendungan urugan tanah (earthfill dams) b. Bendungan urugan batu (rockfill dams)

Adalah bendungan urugan yang kekuatan konstruksinya didasarkan pada urugan batu dan sebagai lapisan kedap air memakai tanah liat, tanah liat bercapur pasir/kerikil, lapisan aspal, beton bertulang atau geotextile. c. Bendungan beton berdasar berat sendiri d. Bendungan beton dengan penyangga e. Bendungan beton berbentuk lengkung f. Bendungan beton berbentuk lebih dari satu lengkung (multiple arch dams) Adalah bendungan beton yang bentuk lengkungnya lebih dari satu dan diperkuat dengan kolom beton bertulang. Fungsi Bendungan Maka dapat disimpulkan, secara umum fungsi dari bendungan adalah berdasarkan peranannya: 1. Sebagai Pembangkit: Listrik tenaga air adalah sumber utama listrik di dunia. banyak negara memiliki sungai dengan aliran air yang memadai, yang dapat dibendung. 2. Sebagai Listrik: untuk keperluan pembangkit listrik 3. Untuk Menstabilkan aliran air / irigasi: Bendungan sering digunakan untuk mengontrol dan menstabilkan aliran air, untuk pertanian tujuan dan irigasi. Mereka dapat membantu menstabilkan atau mengembalikan tingkat air danau dan laut pedalaman. Mereka menyimpan air untuk minum dan kebutuhan manusia secara langsung 4. Untuk Pencegahan banjir: Bendungan diciptakan untuk pengendalian banjir 5. Untuk Reklamasi: Bendungan (sering disebut tanggul-tanggul atau tanggul) digunakan untuk mencegah masuknya air ke suatu daerah yang seharusnya dapat tenggelam, sehingga para reklamasi untuk digunakan oleh manusia 6. Untuk Air pengalihan: Bendungan yang digunakan untuk tujuan hiburan Sumber : jahus-civilengineers http://fikirjernih.blogspot.com/2010/03/pengertian-bendungan.html

Selamat Datang di SitusDirektorat Jenderal Prasarana dan Sarana PertanianHome Statistik

PENJELASAN ISTILAHPENJELASAN ISTILAH

Sawah Sawah adalah lahan usahatani yang secara fisik permukaan tanahnya rata, dibatasi oleh pematang, dapat ditanami padi dan palawija / tanaman pangan lainnya.

Sawah Irigasi Sawah Irigasi adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi. Sawah Irigasi Teknis Sawah yang memperoleh pengairan dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Jaringan seperti ini biasanya terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier. Saluran induk, sekunder serta bangunannya dibangun, dikuasai dan dipelihara oleh Pemerintah. Sawah Irigasi Setengah Teknis Sawah berpengairan teknis akan tetapi pemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan jaringan selanjutnya tidak diukur dan dikuasai pemerintah. Sawah Irigasi Sederhana Sawah yang memperoleh pengairan dimana cara pembagian dan pembuangan airnya belum teratur,walaupun pemerintah sudah ikut membangun sebagian dari jaringan tersebut (misalnya biaya membuat bendungannya). Sawah Tadah Hujan Sawah tadah hujan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari curah hujan. Sawah Sistim Surjan Sawah sistim surjan adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari air irigasi atau air reklamasi rawa pasang surut dan bukan pasang surut (lebak) dengan sistim tanam padi dan palawija / hortikultura yang ditanam pada tabukan dan guludan. Sawah Pasang Surut Sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut. Sawah Reklamasi Rawa Pasang Surut Sawah reklamasi rawa pasang surut adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari reklamasi rawa pasang surut. Sawah Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut (Lebak) Sawah reklamasi rawa bukan pasang surut (Lebak) adalah sawah yang sumber air utamanya berasal dari reklamasi rawa bukan pasang surut (lebak). Sawah Lainnya Seperti lahan sawah lebak, polder, dan rawa-rawa yang ditanami padi atau rembesan dan lain-lain. Tegalan / Tanah Darat Ringan Tegalan / Tanah Darat Ringan adalah sebidang tanah yang diusahakan / dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering antara lain padi gogo dan palawija. Tegalan / Tanah Darat Berat Tegalan / Tanah Darat Berat adalah sebidang tanah yang ditumbuhi / tertutup oleh tumbuhan perdu atau nipah termasuk pohon-pohon / tunggul. Semak / Alang-alang Semak / Alang-alang adalah sebidang tanah yang ditumbuhi / tertutup oleh tumbuhan alang-alang, semak belukar, perdu atau nipah termasuk pohon-pohon / tunggul.

Lahan untuk Bangunan dan Halaman Sekitarnya Lahan yang terdapat di sekitar bangunan dan biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan ditanami atau tidak. Bila lahan sekitar rumah tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan kebun/tegal, dimasukkan kedalam lahan kebun/tegal. Tegal/kebun/ladang/huma Lahan kering yang ditanami tanaman musiman seperti padi ladang, palawija/hortikultura dan letaknnya terpisah dengan halaman sekitar rumah. Padang Rumput Lahan yang dipergunakan untuk pengembalaan ternak. Tambak Lahan yang dipergunakan untuk memelihara ikan, udang, atau binatang air lainnya. Letak tambak tidak jauh dari laut dan airnya asin atau payau. Kolam/Tebat/Empang Lahan yang dipergunakan untuk pemeliharaan/pembenihan ikan dan lain-lain. Lahan yang Sementara Tidak Diusahakan Lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara (lebih dari satu tahun) tidak diusahakan. Lahan Kritis Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak produktif lagi kondisinya tidak memungkinkan lagi untuk diusahakan sebagai lahan pertanian, kecuali bila ada upaya rehabilitasi terlebih dahulu. Lahan Potensial Kritis Lahan potensial kritis adalah lahan yang masih produktif bila diusahakan untuk pertanian tanaman pangan. Namun demikian bila pengelolaan lahan yang diterapkan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah konservasi tanah dan air, maka lahan akan rusak dan cenderung menjadi lahan semi kritis atau bahkan lahan kritis. Jalan Usaha Tani (JUT) Jalan Usaha Tani adalah suatu prasarana jalan di wilayah lahan usahatani yang berfungsi sebagai sarana transportasi dalam pengangkutan sarana produksi pertanian, hasil panenan dan alat mesin pertanian. Jalan Koleksi Jalan Koleksi adalah jalan yang berfungsi untuk lalu lintas pengumpulan hasil menuju ke jalan produksi Jalan Produksi Jalan Produksi adalah jalan yang melewati/ memotong jalan koleksi menuju ke pabrik pengolahan hasil perkebunan. Jalan Setapak Jalan Setapak, yaitu suatu jalan yang berada diantara pohon karet dalam suatu blok tertentu, yang digunakan oleh pekebun untuk membawa lateks ke tempat pengumpulan. Jalan ini dibuat sejajar dengan jalan produksi. Kebun Hijauan Makanan Ternak (HMT) Kebun Hijauan Makanan Ternak adalah merupakan areal atau lahan yang ditanami jenis rumput unggul dan atau kacang-kacangan (Leguminosa) untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dengan

dipotong/dipangkas secara periodik dalam interval waktu + 30 hari (cut and carry). Padang Penggembalaan Padang Penggembalaan adalah areal atau lahan yang cukup luas dengan ditanami jenis rumput / leguminosa tertentu yang berfungsi sebagai tempat untuk menggembalakan ternak Pembukaan Lahan / Sawah Baru Pembukaan Lahan / Sawah Baru adalah suatu usaha penambahan baku lahan pertanian pada berbagai tipologi lahan seperti lahan irigasi, pasang surut dan tadah hujan yang sedapat mungkin terdapat dalam satu hamparan yang memenuhi norma, kriteria, standar teknis dan prosedur yang telah ditetapkan. Air Air adalah semua air yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air hujan, dan air laut yang dimanfaatkan di darat. Sumber air Sumber air adalah tempat / wadah air baik yang terdapat pada, di atas, maupun di bawah permukaan tanah (dalam penjelasan termasuk dalam pengertian; sungai, danau, mata air, aquifer, situ, waduk, rawa dan muara serta dijelaskan sifat wadah air yang kering permanent). Sumberdaya air Sumberdaya air adalah air dan daya air yang terkandung didalamnya. Daya air Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan atau sumber air yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Penggunaan sumberdaya air Penggunaan sumberdaya air adalah pemanfaatan sumber air dan prasarananya sebagai media dan atau materi. Pengusahaan sumberdaya air Pengusahaan sumberdaya air adalah upaya pemanfaatan sumberdaya air untuk tujuan komersial. Penyediaan sumberdaya air Penyediaan sumberdaya air adalah upaya memenuhi kebutuhan akan air dan daya air untuk memenuhi berbagai keperluan dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai. Konservasi Sumberdaya Air Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan, keberlanjutan keadaan sifat dan fungsi sumberdaya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup baik pada waktu sekarang maupun pada masa mendatang. Efisiensi Pemakaian Air Efisiensi pemakaian air adalah perbandingan antara berat hasil panenan dibagi dengan berat air yang digunakan. Penatagunaan Sumberdaya Air Penatagunaan sumberdaya air adalah upaya untuk memerlukan zona pemanfaatan sumber air dan untuk peruntukan air pada sumber air. Pengembangan Sumberdaya Air

Pengembangan sumberdaya air adalah upaya peningkatan pemanfaatan fungsi sumberdaya air tanpa merusak keseimbangan. Pengendalian dan penanggulangan daya rusak air Pengendalian dan penanggulangan daya rusak air adalah upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air yang dapat berupa banjir, lahar panas/dingin, ombak, gelombak pasang dan lain-lain. Anomali Iklim Anomali iklim adalah proses terjadinya perubahan iklim yang melebihi rata-rata normalnya dalam jangka waktu panjang. Banjir Banjir adalah genangan yang terjadi akibat curah hujan yang tidak sepenuhnya mampu diserap ke dalam tanah serta akibat terhambatnya aliran pada saluran pembuangan baik alami maupun buatan, yang menyebabkan tanaman menjadi layu. Bendung Bendung adalah usaha untuk menaikkan tinggi permukaan air, mengarahkan air sungai dengan cara membendung sungai tanpa reservoir. Jumlah dan tinggi permukaan dipengaruhi oleh debit sungai musim hujan dan kemarau. Bulan basah Bulan basah adalah bulan dengan curah hujan rata-rata > 100 mm/bulan. Bulan kering Bulan kering adalah bulan dengan curah hujan 115 %. Curah hujan Normal Curah hujan normal adalah jika nilai perbandingan terhadap rata-rata 30 tahun antara 85 % - 115 %. Curah hujan Bawah Normal Curah hujan bawah normal adalah jika nilai perbandingan terhadap rata-rata 30 tahun < 85 %. Daerah Pengaliran Sungai / Daerah Aliran Sungai (DAS) DAS adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air ke anak sungai dan sungai utama yang bermuara ke sungai atau laut, termasuk dalam hal ini di bawah cekungan air tanah. Daerah Prakiraan Musim Daerah prakiraan musim adalah daerah yang pola hujannya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan periode musim hujan. Sampai saat ini di Indonesia terdapat 101 DPM. Dam Parit Dam parit adalah bangunan / dam yang ditempatkan pada alur-alur hidrologi alam untuk menekan laju run-off dan menampungnya untuk dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi. Dasarian

Dasarian adalah masa selama 10 (sepuluh) hari. - Dasarian I : masa dari tanggal 1 10. - Dasarian II : masa dari tanggal 11 20. - Dasarian III : masa dari tanggal 21 akhir bulan. El Nino El Nino adalah gejala penyimpangan iklim global yang ditandai dengan musim kemarau yang panjang di atas rata-rata normal dengan waktu kejadian yang bersiklus acak. Kekeringan Kekeringan adalah keadaan dimana kebutuhan air tanaman tidak dapat lagi dipenuhi oleh pasokan air baik dari curah hujan maupun irigasi sehingga menyebabkan tanaman menjadi layu. La Nina La Nina adalah gejala penyimpangan iklim global yang ditandai dengan musim hujan dengan curah hujan yang tinggi di atas rata-rata normal yang kejadiannya berulang dan bersiklus acak antara 3 7 tahun. Rata-rata permulaan musim hujan Rata-rata permulaan musim hujan adalah awal terjadinya musim hujan yang diperhitungkan berdasar data standar musim hujan selama 30 tahun periode 1961-1990. Rata-rata periode musim hujan Rata-rata periode musim hujan adalah kurun waktu berlangsungnya musim hujan yang diperhitungkan berdasar data standar musim hujan selama 30 tahun periode 1961-1990. Irigasi Irigasi adalah usaha penyedian dan pengaturan air untuk menunjang usaha pertanian. Irigasi sederhana Irigasi sederhana adalah irigasi yang keadaan airnya tidak dapat diukur disetiap jenis penyaluran dan pembagian air, biasanya dibangun dan dikelola oleh petani/masyarakat. Irigasi setengah teknis Irigasi setengah tekhnis adalah irigasi yang hanya dapat diukur pada saluran primer dan sekunder, biasanya dibangun dan dikelola pemerintah. Irigasi tadah hujan Irigasi tadah hujan dalah irigasi yang sumber airnya berasal dari air hujan jatuh langsung di petakan, dilengkapi dengan saluran pembawa dan pembuang di TUT. Irigasi teknis Irigasi tekhnis adalah irigasi dengan keadaan airnya dapat diukur di setiap tingkatan penyaluran dan pembagian air, biasanya dibangun dan dikelola pemerintah. Jaringan irigasi Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi yang mencakup penyediaan, pengambilan, pembagian. Jaringan Tersier Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air di dalam petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa yang disebut saluran tersier, saluran pembagi yang disebut saluran kuarter dan saluran pembuang, berikut saluran bangunan turutan serta pelengkapnya.

Termasuk dalam hal ini jaringan irigasi pompa yang luas areal pelayanan disamakan dengan areal tersier. Jaringan Utama Jaringan utama adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu system irigasi, mulai dari bangunan utama (bendung/bendungan) saluran induk/primer, saluran sekunder dan bangunan sadap serta bangunan pelengkapnya. Petani Pemakai Air Petani pemakai air adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi termasuk irigasi pompa atau reklamasi rawa yang meliputi pemilik sawah, pemilik penggarap sawah, penggarap / penyakap, pemilik kolam ikan yang mendapat air dari jaringan irigasi / reklamasi rawa dan pemakai air irigasi lainnya. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) P3A adalah istilah umum untuk kelembagaan pengelola irigasi termasuk irigasi pompa atau reklamasi rawa yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi termasuk irigasi pompa atau reklamasi rawa yang dibentuk secara demokratis. Pengelolaan Irigasi Pengelolaan irigasi adalah segala usaha pendayagunaan air irigasi yang meliputi operasi, pemeliharaan jaringan, pembangunan, rehabilitasi, termasuk perencanaan, pemungutan dan pendayagunaan iuran pengelolaan irigasi. Forum Koordinasi Pengelolaan Irigasi (FKPI) FKPI adalah wadah koordinasi dari dan antar Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air, Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air dengan pemerintah daerah dan atau lembaga institusi terkait di daerah irigasi lainnya yang dibentuk atas dasar kebutuhan dan kepentingan bersama. Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air Gabungan perkumpulan petani pemakai air adalah istilah umum untuk wadah kelembagaan dari sejumlah Perkumpulan Petani Pemakai Air yang memanfaatkan fasilitas irigasi yang bersepakat bekerjasa dalam pengelolaan suatu daerah pelayanan irigasi. Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air adalah upaya untuk memfasilitasi Perkumpulan Petani Pemakai Air untuk mengembangkan kemampuan sendiri di bidang teknis, keuangan, manajemen administrasi dan organisasi secara mantap dapat mengelola daerah irigasi/ reklamasi rawa secara mandiri dan berkelanjutan dalam proses yang dinamis dan bertanggung jawab. Komisi Irigasi Komisi irigasi adalah wadah koordinasi dan komunikasi antara pemerintah Kabupaten/Kota, Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air, Daerah Irigasi Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi (bisa disingkat dengan D I.) Penyerahan Pengelolaan Irigasi Penyerahan Pengelolaan Irigasi adalah penyerahan wewenang dan tanggung jawab pengelolaan jaringan irigasi dari Pemerintah kabupaten/Kota kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air tanpa dibatasi areal pelayanan yang akan diserahkan.

Rehabilitasi dan peningkatan irigasi yang sifatnya ringan adalah kegiatan yang masih dapat ditangani oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan perkumpulan Petani Pemakai Air, Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air tidak mengganggu keamanan bangunan, tidak merubah fungsi bangunan dan tidak merubah system. Operasional dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi adalah kegiatan pengelolaan air dan jaringan irigasi meliputi kegiatan penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, pembuangan termasuk pemeliharaan jaringan secara tepat guna dan berhasil guna. Panitia Pelaksana Tata Pengaturan Air adalah wadah koordinasi yang anggotanya dari berbagai wakil instansi dan stake holder yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya air pada tingkat wilayah sungai/kabupaten/kota. Panitia Tata Pengaturan Air adalah wadah koordinasi yang anggotanya dari berbagai wakil instansi dan Stake holder yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya air pada tingkat propinsi. Partisipatif Adalah peran serta petani dan pemerintah atas prinsip kesetaraan dalam setiap tahapan kegiatan sejak perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi serta pemanfaatan hasil termasuk pembiayaan. Profil Sosial Ekonomi Teknis adalah gambaran keadaan social ekonomi, teknis dan kelembagaan yang dijumpai disaat daerah irigasi pada kurun waktu tertentu. Reklamasi Rawa adalah upaya untuk meningkatkan funsi dan pemanfaatan rawa untuk kepentingan masyarakat luas. Rorak adalah Lubang-lubang di permukaan tanah yang dibuat memanjang untuk menahan, menampung dan menyerap aliran permukaan (run-off). Saluran sekunder adalah saluran pembawa air irigasi yang mengambil air dari bangunan bagi di saluran primer yang berada dalam jaringan irigasi. Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air yang dibuat sejajar garis kontour yang dilengkapi saluran pembuangan air (SPA), rorak dan tanaman penguat teras yang berfungsi sebagai pengendali erosi. Wilayah sungai adalah suatu wilayah pengelolaan sumberdaya air dalam satu atau lebih Daerah Pengairan Sungai (DPS), untuk pulau kecil yang luasnya kurang dari 2.00 km2, seluruh pulau ditetapkan sebagai satu wilayah sungai. Embung Embung adalah bangunan yang dibuat berdasarkan norma, kriteria dan standar teknis yang telah ditetapkan serta berfungsi sebagai tempat penampungan dan penyimpanan air hujan / run off pada waktu musim hujan, yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, namun dalam keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk kepentingan lain seperti : air minum, ternak dan

sebagainya. Chek Dam / Dam Pengendali Chek Dam / Dam Pengendali adalah bangunan pengawetan tanah dan air berupa bendungan kecil dengan konstruksi urugan tanah dan batu / beton, dibuat pada alur curam atau sungai kecil yang berfungsi sebagai pengendali sedimen atau penampung air. Luas Baku Irigasi Luas Baku Irigasi adalah areal bersih suatu daerah irigasi yang berdasarkan perencanaan teknis dapat dijadikan areal persawahan (tidak termasuk didalamnya lahan-lahan yang berupa kebun produktif, jalan, kampung, pemukiman, halaman, bukit dan sebagainya). Areal Potensial Irigasi Areal Potensial Irigasi adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diairi sesuai dengan kemampuan jaringan utama (primer dan sekunder) yang telah diselesaikan / pernah diselesaikan. Areal Belum Potensial Irigasi Areal Belum Potensial Irigasi adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diairi sesuai dengan kemampuan jaringan utama (primer dan sekunder) yang sedang dalam tahap pembangunan atau belum dibangun tetapi desainnya sudah ada. Areal Potensial Irigasi yang Petak Tersiernya Sudah Dikembangkan (PTSD) Areal Potensial Irigasi yang Petak Tersiernya Sudah Dikembangkan (PTSD) adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diairi sesuai dengan kemampuan jaringan utama (primer dan sekunder) serta jaringan petak tersiernya telah diselesaikan / pernah diselesaikan. Areal Potensial Irigasi yang Petak Tersiernya Belum Dikembangkan (PTBD) Areal Potensial Irigasi yang Petak Tersiernya Belum Dikembangkan (PTBD) adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diairi sesuai dengan kemampuan jaringan utama (primer dan sekunder) yang pernah / telah diselesaikan tetapi jaringan petak tersiernya belum / sedang dibangun. Jaringan Irigasi Sudah Memadai Pada Daerah Irigasi Desa Jaringan Irigasi Sudah Memadai Pada Daerah Irigasi Desa adalah jaringan irigasi yang telah / pernah diselesaikan dan mampu memberikan air sampai ke petak sawah. Jaringan Irigasi Belum Memadai Pada Daerah Irigasi Desa Jaringan Irigasi Belum Memadai Pada Daerah Irigasi Desa adalah jaringan irigasi yang sedang / belum dibangun tetapi diperkirakan mampu memberikan air sampai ke petak sawah. Luas Baku Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut Luas Baku Daerah Reklamasi Rawa Pasang Surut adalah areal bersih dari suatu daerah pengembangan reklamasi rawa pasang surut yang berdasarkan perencanaan teknis dapat dijadikan sawah (tidak termasuk didalamnya lahan-lahan pemukiman, bukit dan lain-lain). Areal Potensial Reklamasi Rawa Pasang Surut pada Drainase yang Petak Tersiernya Sudah Dikembangkan Areal Potensial Reklamasi Rawa Pasang Surut pada Drainase yang Petak Tersiernya Sudah Dikembangkan adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diatur airnya sesuai dengan kemampuan reklamasi jaringan utama (primer dan sekunder) serta drainase tersiernya telah / pernah diselesaikan. Areal Potensial Reklamasi Rawa Pasang Surut pada Drainase yang Petak Tersiernya Belum

Dikembangkan Areal Potensial Reklamasi Rawa Pasang Surut pada Drainase yang Petak Tersiernya Belum Dikembangkan adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diatur airnya sesuai dengan kemampuan reklamasi jaringan utama (primer dan sekunder) yang telah / pernah diselesaikan, tetapi drainase tersiernya belum / sedang dibangun (desain tersiernya sudah ada). Luas Baku Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut (Lebak) Luas Baku Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut (Lebak) adalah areal bersihdari suatu daerah pengembangan reklamasi rawa bukan pasang surut yang berdasarkan perencanaan teknis bukan dijadikan areal persawahan (tidak termasuk didalamnya lahan-lahan pemukiman, jalan, bukit dan lainlain). Areal Potensial Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut Pada Drainase yang Petak Tersier Sudah Dikembangkan (PTSD) Areal Potensial Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut Pada Drainase yang Petak Tersier Sudah Dikembangkan (PTSD) adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diatur airnya sesuai dengan kemampuan reklamasi jaringan utama (primer dan sekunder) serta drainase tersiernya telah / pernah diselesaikan. Areal Potensial Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut Pada Drainase yang Petak Tersier Belum Dikembangkan (PTBD) Areal Potensial Reklamasi Rawa Bukan Pasang Surut Pada Drainase yang Petak Tersier Belum Dikembangkan (PTBD) adalah areal yang berdasarkan perencanaan teknis dapat diatur airnya sesuai dengan kemampuan reklamasi jaringan utama (primer dan sekunder) yang telah / pernah diselesaikan, tetapi drainase tersiernya belum / sedang dibangun (desain tersiernya sudah ada).

http://pla.deptan.go.id/sub_content.php?p=statistik&id=5

[IPS-Ilmu Pengetahuan Sosial] Dam atau Bendungan - Thread Not Solved Yet

Dam atau Bendungan

Dam (Bel.). Bendungan. Suatu bentuk bangunan pada aliran sungai sehingga menyebabkan air terhambat, lalu meninggi dan meluas menjadi suatu genangan. Genangan kecil dapat merupakan suatu kolam atau dapat pula ratusan ha seperti Bendungan Juanda di Purwakarta. Dapat dimanfaatkan sebagai waduk air, untuk disalurkan ke persawahan melalui jaringan irigasi; tenaga air terjunnya dapat juga dipakai pembangkit aliran listrik. Sering dimanfaatkan untuk perikanan, pariwisata dan olahraga air.