2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/ipah triwijati bab ii.pdf · (npv), internal...

18
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Dalam menjalankan usaha baik itu yang sudah berjalan maupun berencana untuk mengembangkannya, seorang pelaku usaha harus dapat memperhitungkan terlebih dahulu baik buruknya usaha tersebut. Oleh karena itu sebelum melakukan usaha atau mengembangkan usaha, perlu dilakukan adanya studi kelayakan untuk mengetahui apakah investasi yang akan dijalankan layak atau tidak. Untuk pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB) itu sendiri ada beberapa pengertian diantaranya: 1. Menurut Umar (2005:8) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. 2. Menurut Husnan (2014) studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil. Keberhasilan bisa diartikan lebih luas atau lebih terbatas yang terutama dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Upload: ngocong

Post on 07-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Dalam menjalankan usaha baik itu yang sudah berjalan maupun

berencana untuk mengembangkannya, seorang pelaku usaha harus dapat

memperhitungkan terlebih dahulu baik buruknya usaha tersebut. Oleh

karena itu sebelum melakukan usaha atau mengembangkan usaha, perlu

dilakukan adanya studi kelayakan untuk mengetahui apakah investasi yang

akan dijalankan layak atau tidak.

Untuk pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB) itu sendiri ada

beberapa pengertian diantaranya:

1. Menurut Umar (2005:8) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian

terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak

layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin

dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang

tidak ditentukan.

2. Menurut Husnan (2014) studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang

dapat tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil.

Keberhasilan bisa diartikan lebih luas atau lebih terbatas yang terutama

dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat

ekonomis suatu investasi.

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 2: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

9

3. Sedangkan menurut Kasmir & Jakfar (2009:4) Studi Kelayakan Bisnis

merupakan suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang

suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan

layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.

2.1.2 Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Pasar dan pemasaran mempunyai tingkat

ketergantungan yang tinggi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Pasar dapat diartikan suatu kumpulan atau himpunan dari para pembeli,

baik pembeli nyata ( memiliki minat, pendapatan dan akses) maupun

pembeli potensial (memilki minat tetapi tidak memiliki kemampuan

pendapatan dan akses) atas suatu barang atau jasa. Sedangkan pemasaran

menurut Stanton merupakan keseluruhan sistem yang berhubungan

dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan,

menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang

atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik yang aktual

maupun potensial.

Seorang pemasar (orang yang melakukan pemasaran) harus selalu

tahu pasar yang akan dimasukinya seperti: ada tidak pasarnya, seberapa

besar pasar yang ada, potensi pasar dan tingkat persaingan yang ada.

Dalam melihat peluang pasar perlu juga disajikan angka-angka

permintaan dan penawaran didaerah pemasaran dari produk yang

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 3: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

10

dihasilkan pada masa lalu dan membuat perkiraan perkembangan

permintaan terhadap produk yang direncanakan pada masa yang akan

datang.

Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran tujuan perusahaaan

dalam memasarkan produknya yaitu:

a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba.

b. Untuk menguasai pasar.

c. Untuk mengurangi saingan (pesaing).

d. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran.

e. Untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu ( pihak-pihak

tertentu dalam jumlah yang terbatas, contoh pemerintah atau lembaga-

lembaga.

Adapun secara umum tujuan pemasaran suatu produk yaitu:

a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan

merangsang konsumsi.

b. Memaksimumkan kepuasan konsumen.

c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk).

d. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga

pokok barang, mutu lingkungan fisik dan mutu lingkungan kultur).

e. Meningktkan penjualan barang dan jasa.

f. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.

g. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk atau jasa.

h. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.

(Umar, 1999; Kasmir dan Jakfar, 2009; Ibrahim, 2003)

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 4: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

11

Strategi pemasaran (Marketing strategy) yang digunakan yaitu

segmentasi pasar, targeting dan positioning, adapun penjelasannya:

a. Segmentasi pasar

Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki

seperangkat keinginan yang sama. Menurut Youti (2003) dalam

Mananda (2011) menyatakan bahwa tujuan dari segmentasi pasar

adalah untuk menciptakan strategi pemasaran (marketing stategy) bagi

masing-masing segmen pasar yang kebutuhan dan keinginan yeng

berbeda, sehingga diperoleh one market, one market stategy.

Dalam Kotler (2010) agar segmen pasar dapat dikatakan

efektif, segmen-segmen pasar haruslah menilai berdasarkan lima

kriteria:

1) Dapat diukur

Ukuran, daya beli dan profil segmen dapat diukur.

2) Besar

Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.

3) Dapat diakses

Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

4) Dapat dibedakan

Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan

memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program

bauran pemasaran yang berbeda.

5) Dapat dilaksanakan

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 5: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

12

Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik

dan melayani segemen-segmen tersebut.

Adapun manfaat dari segmentasi pasar bagi jalannya sebuah bisnis

yaitu:

1) Segmentasi dapat menghemat cost.

Dengan dipilihnya segmentasi, maka perusahaan akan focus pada

segmentasi tersebut. Hal ini bisa memangkas biaya, energy dan

SDM untuk focus pada hal tersebut saja. Maka pengeluaran akan

lebih hemat.

2) Segmentasi memudahkan positioning.

Segmentasi dapat menjadi dasar untuk positioning merk.

3) Segmentasi menambah daya saing terhadap kompetitor

Dengan segmentasi, perusahaan dapat melihat siapa saja

pesaingnya dan melihat letak peluang di pasar.

b. Targeting

Setelah pasar telah disegmentasi maka selanjutnya memililih

segmen yang sesuai dengan kebutuhan yaitu disebut target

perusahaan. Mananda (2011) target dipilih dengan

mempertimbangkan kemampuan internal organisasi dan besarnya

segmen yang bisa dilayani atau diperkirakan dapat memberikan

profitanilitas tinggi. Beberapa alternatif dalam pemilikan target pasar

antara lain:

1) Un-Differentiated Market

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 6: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

13

Pasar bersifat homogeny dan dianggap sebagai kumpulan orang-

orang yang menekankan pada karakteristik umum dan

mengharapakan semua orang akan membeli produk yang

ditawarkan.

2) Concentrated Market (single Segmenting)

Perusahaan akan mengandalkan segmen pasar tunggal dan pada

segmen ini, kegiatan pemasaran akan difokuskan.

3) Extensive Segmenting

Pasar homogeny dibagi dalam bermacam-macam segmen pasar dan

selanjutnya produk ditawarkan kepada segmen pasar yang berbeda

dengan strategi pemasaran yang berbeda pula.

4) Selective Segmenting

Berdasarkan segmen-segmen yang bervariasi seperti pada extensive

segmenting diatas, kemudian dipilih atau seleksi segmen-segmen

yang dianggap memiliki potensi yang besar, sehingga dengan

segmen pasar pilihan dapat dijadikan target pasar dari suatu

perusahaan.

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 7: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

14

c. Positioning

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang

produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu

diingatan konsumen. Positioning yang dapat digunakan dalam

memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:

1) Penentuan posisi menurut atribut

Terjadi apabila suatu perusahaan menonjolkan atribut produk yang

lebih unggul disbanding pesaingnya, seperti ukuran dan lama

keberadaannya.

2) Penentuan posisi menurut manfaat

Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat

tertentu.

3) Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan

Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang

digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan

pesaingnya.

4) Penentuan posisi menurut pemakai

Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sebuah

kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan

pada sebuah komunitas.

5) Penentuan posisi menurut pesaing

Produk secara keseluruhan menonjolkan nama merknya secara utuh

dan diposisikan lebih baik daripada pesaing.

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 8: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

15

6) Penentuan posisi menurut kategori produk

Produk diposisikan sebagai suatu kategori produk.

7) Penetuan posisi harga atau kualitas

Produk diposisikan untuk menawarkan nilai terbaik.

d. Analisis SWOT

Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman disebut analisis SWOT (Kotler 2009). Menurut Rangkuti

(2002) dalam Mananda (2011), analisis SWOT mengacu pada konsep

berpikir manajemen strategi dan digunakan untuk membandingkan

antara faktor-faktor eksternal (External Factors Analysis Summary/

EFAS) yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threat) dengan

faktor-faktor internal (Internal Factors Analysis Summary/ IFAS)

yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Analisis

SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan faktor eksternal

(peluang – O dan ancaman – T) maupun faktor internal (kekuatan – S

dan kelemahan – W) yang dihadapi.

Aplikasi dalam analisis SWOT adalah strategi Strengths

Opportinities (SO) bagaimana kekuatan (strengths) mampu

mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, strategi

Weaknesses opportunities (WO) bagaimana cara mengatasi kelemahan

yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada, strategi Strengths

Threats (ST) bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 9: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

16

ada dan strategi Weaknesses Threats (WT) bagaimana cara mengatasi

kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau

menciptakan sebuah ancaman baru.

2. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Aspek manajemen dan SDM merupakan aspek yang cukup

penting dianalisis karena walaupun usaha tersebut sudah dinilai layak

namun tanpa adanya sistem manajemen dan SDM yang baik maka

tidak menutup kemungkinan usaha tersebut akan mengalami

kegagalan. Dalam aspek manajemen dan SDM terdiri dari tiga

kegiatan dan hubungan ketiga aspek tersebut dapat diilustrasikan

dalam gambar 2.1 sebagai berikut:

Kegiatan dilakukan sebelum

kegiatan bisnis dimulai

Kegiatan dilakukan untuk

menyiapkan infrastuktur bisnis

Kegiatan dilakukan setelah

infrastuktur tersedia

Gambar 2.1. Hubungan dalam Studi Kelayakan

Manajemen Proyek

Manajemen Studi

Kelayakan

Manajemen Bisnis

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 10: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

17

3. Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk

menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama

pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha

menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis

karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan

keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang

sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Tujuan dari aspek keungan

ini adalah untuk membandingkan pengeluaran dengan pendapatan,

seperti ketersediaan dana, kemampuan usaha untuk membayar

kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai

apakah usaha akan berkembang terus.

Adapun kriteria yang biasa digunakan sebagai alat ukur untuk

menentukan kelayakan suatu usaha yaitu dengan pendekatan Payback

Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value

(NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break

Event Point (BEP) dan Sensitivitas.

Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal

seperti:

a. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.

b. Kebutuhan biaya investasi.

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 11: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

18

c. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode

termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama

umur investasi.

d. Proyeksi neraca dan laporan laba/ rugi untuk beberapa periode

kedepan.

e. Kriteria penilaian investasi.

f. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan

perusahaan.

2.1.3 Pengertian Investasi

Istilah investasi merupakan penanaman modal (modal tetap maupun

tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh

keuntungan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Downes dan Goodman,

investasi adalah investasi keuangan dimana seorang investor menanamkan

uangnya dalam bentuk usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang

ingin memperoleh laba dari keberhasilan pekerjaannya.

Semua orang pasti dalam melakukan investasi tujuan yang paling

utama yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan mencari cara

bagaimana meminimalisir adanya resiko. Oleh karena itu dalam melakukan

investasi dalam usaha apapun kita harus menekuninya dan harus mengetahui

prospek kedepan dari usaha yang akan kita jalani tersebut.

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 12: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

19

2.1.4 Biro Perjalanan Wisata

Mananda (2011) terdapat banyak definisi tentang usaha perjalanan

wisata. Untuk kajian ini akan diambil batasan sebagaimana yang terdapat

dalam pasal 1 angka 1 Kepmen Parpostel No.KM.10/PW-102/MPPT-93,

tentang ketentuan biro perjalanan wisata ditetapkan antara lain:

a. Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang merencanakan perjalanan

wisata dan atau jasa pelayanan penyelenggara wisata

b. Agen perjalanan wisata adalah usaha jasa perantara untuk menjual dana

atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata.

c. Cabang biro perjalanan wisata adalah unit usaha Biro perjalanan wisata

yang berkedudukan di wilayah administrative yang sama dengan kantor

pusatnya atau di wilayah administrasi lain yang melakukan kegiatan

usaha kantor pusat.

Adapun tugas dari Biro Perjalanan Wisata diantaranya sebagai berikut:

a. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.

b. Menyelenggarakan atau menjual pelayanan wisata (cruise).

c. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau

atas dasar permintaan.

d. Menyelenggarakan pemanduan wisata.

e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.

f. Menjual tiket/ karcis sarana angkutan dan lain-lain.

g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 13: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

20

h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Sebagai Biro Perjalanan Wisata memiliki tanggungjawab yang

besar karena Biro Perjalanan Wisata mengeluarkan produknya berupa janji

jasa perjalanan wisata dan harus bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan

produk yang dikelurkannya. Biro Perjalan Wisata harus menjamin bahwa

wisatawan akan menikmati perjalanannya seperti yang tertulis dalam brosur

paket wista yang dikeluarkannya.

2.2 Kerangka Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berencana untuk mendirikan Biro

Perjalanan Wisata baru sehingga diperlukan studi kelayakan dari usaha

tersebut. Adapun aspek-aspek yang akan diteliti diantaranya aspek pasar yang

mencangkup potensi pasar, analisis pesaing, luas pasar (market share) dan

strategi pemasaran, aspek manajemen menentukan lokasi serta aspek

keuangan meneliti diantaranya dari kebutuhan dana, sumber dana, biaya

modal (cost of capital), laporan laba rugi, arus kas dan penilaian investasi.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Purnamasari

dengan penelitian tentang analisis kelayakan bisnis usaha roti ceriwis sebagai

oleh-oleh khas kota Batam. Dalam penelitian tersebut penelitian difokuskan

pada tiga aspek yaitu aspek finansial, aspek pasar dan pemasaran serta aspek

teknis. Adapun dalam pembahasan aspek pasar dalam penelitian tersebut

terdapat potensi pasar yang besar untuk wisatawan yang akan membeli oleh-

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 14: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

21

oleh khas Batam yaitu sebesar 18,50% atau 66.059 wisatawan dan

kemungkinan peluang pengunjung yang akan membeli oleh-oleh khas Batam

sebesar 11.891 pengunjung dari total pengunjung 643.676 selama kurun

waktu enam bulan ditahun 2013. Untuk strategi pemasaran yang dilakukan

yaitu dengan difersivikasi produk dan berpartisipasi dalam event-event.

Berdasarkan hasil analisis aspek finansial menunjukan nilai NPV

positif Rp 826.202.247,-, nilai IRR 67% dimana nilai ini lebih besar dari nilai

suku bunga kredit pada tahun 2013 (12%), Net B/C 3,1 dan PP 0,2 tahun

yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum

umur usaha berakhir. Dari semua perhitungan pada analisis finansial usaha

tersebut layak untuk dijalankan.

Mananda (2011) dengan judul studi kelayakan pendirian PT. Medussa

Multi Business Center (MMBC) Sumanda Tour & Travel di Bali (kajian

aspek pasar dan finansial). Aspek pasar dan pemasaran PT MMBC Sumanda

Tour & Travel adalah melakukan diversifikasi untuk memperoleh peluang

pasar yaitu melalui pasar MICE (Meeting, Incentives, Convention dan

Exhibition) dengan pasar sasaran antara lain: Perancis, Inggris, Jerman,

Belanda dan Italia. Dengan melakukan perhitungan dengan jumlah wisatawan

yang melakukan MICE di Bali dengan jumlah 5 biro perjalanan wisata pada

tahun 2010 diperoleh potensi pasar PT MMBC Sumanda Tour & Travel pada

tahun 2011-2015 untuk pasar Perancis adalah rata-rata 39 wisatawan, Inggris

dengan 44 wisatawan, Jerman 32 wisatawan, Belanda 20 wisatawan dan Italia

dengan 15 wisatawan. Total peluang pasar PT MMBC Sumanda Tour &

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 15: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

22

Travel per tahun adalah 149 wistawan. Segmentasi pasar dari PT MMBC

Sumanda Tour & Travel berdasarkan umur pada pasar Inggris, Jerman,

Belanda dan Italia adalah wisatawan yang berumur 25-64 tahun sedangkan

untuk Perancis adalah yang berumur 30-50 tahun. Segmentasi pasar

berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh wisatawan laki-laki sebesar

55,21% terutama untuk pasar Perancis, Inggris, Belanda dan Italia dan

perempuan sebesar 44,29 didominasi oleh wisatawan dari Jerman. Pekerjaan

utama pasar Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia yang berkunjung ke

Bali dengan melakukan kegiatan MICE adalah professional dibidang arsitek,

ilmu pengetahuan dan jasa, selanjutnya manajer perusahaan medis, jasa dan

yang terakhir adalah pegawai pemerintah.

Dalam analisis pesaing dengan tiga franchise PT MMBC Tour &

Travel yang telah ada sebelumnya, diketahui bahwa PT MMBC Sumanda

Tour & Travel memiliki diversifikasi yang berbeda terutama dalam hal harga

yang kompetitif dan pengelolaan dari manajemen yang ahli dibidang biro

perjalanan wisata terutama untuk pasar MICE yang membedakan disbanding

ketiga biro perjalanan wisata yang menjadi pesaing. Sedangkan dengan PT

Rafiro Dwi Abadi yang merupakan biro perjalanan wisata yang bergerak

dibidang MICE diketahui bahwa pangsa pasarnya adalah lokal dan Asia.

Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh PT. MMBc Sumanda Tour & Travel

antara lain strategi penetapan lokasi atau outlet, strategi harga yang

digunakan adalah metode cost plus pricing, product growth strategies,

promosi, melakukan kotrak kerjasama dengan pihak penerbangan, tour

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 16: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

23

operator dan hotel serta melakukan offensive strategy merupakan strategi

yang lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat

yang lebih baik, melakukan penurunan terhadap biaya operasi. Market share

dari paket MICE dari PT. MMBC Tour & Travel terhadap keseluruhan pasar

MICE di Bali adalah 3,7% pada tahun 2011 dari seluruh wisatawan MICE

yang berkunjung di Bali.

Berdasarkan aspek keuangan diketahui bahwa Initial cash flow

sebesar Rp 1.191.732.580,- dengan operational cash flow pada tahun 2011

sebesar Rp. 538.183.291,-, tahun 2012 sebesar Rp 512.827.649,-, tahun 2013

sebesar Rp 525.810.938,-, tahun 2014 sebesar Rp 519.492.329,-, tahun 2015

sebesar Rp 527.101.839,- dan terminal cash flow sebesar Rp 617.687.500,-.

Sumber dana diperoleh dari modal sendiri sebesar 60% yaitu Rp

715.039.548,- dan pinjaman bank sebesar 40% yaitu Rp 476.693.032,-

dengan biaya modal rata-rata tertimbang sebesar 13,08%. NPV sebesar Rp

985.728.862,-, IRR sebesar 39,73% diatas WACC sebesar 13,08% dan

Payback Period 3 tahun 8 bulan. Analisis sensitivitas untuk NPV, Payback

period dan IRR yang pesimis, moderat dan optimis menyatakan bahwa

variabel pendapatan operasional lebih sensitive dibandingkan dengan variabel

biaya operasional.

Dalam Afandi dengan judul analisis studi kelayakan investasi

pengembangan usaha distribusi PT. Aneka Andalan Karya. Aspek yang

diteliti yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 17: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

24

teknologis, aspek manajemen dan SDM, aspek hukum dan legalitas serta

aspek keuangan dan ekonomi.

Rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan PT. Aneka

Andalan Karya dikaji dengan 5 metode kelayakan yaitu Payback Period

menunjukan bahwa waktu yang diperlukan untuk menutup investai sebesar

Rp 311.000.000 adalah 2 tahun 16 hari, ARR menunjukan bahwa tingkat

keuntungan rata-rata yang diperoleh sebesar 215,91%, PI menunjukan hasil

yang diperoleh sebesar Rp 1,72. Kemampuan investasi PT. Aneka Andalan

Karya dapat memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam

dimana pada perhitungan ARR ditunjukan bahwa tungkat keuntungan yang

dapat diperoleh dengan menjalankan rencana pengembangan ini adalah

sebesar 215,91% lebih besar dari tingkat keuntungan Analisis Studi

Kelayakan investasi pengembangan uasaha distribusi PT. Aneka Andalan

Karya yang diisyaratkan yaitu 100%. Berdasarkan perhitungan PI juga

didapat hasil yang menguntungkan dimana setiap Rp1,00 dapat menghasilkan

Rp 1,72.

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016

Page 18: 2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/IPAH TRIWIJATI BAB II.pdf · (NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break Event Point (BEP) dan Sensitivitas

25

Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

H1: Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran usaha biro perjalanan wisata

layak untuk didirikan.

H2: Berdasarkan aspek keuangan usaha biro perjalan wisata layak untuk

didirikan.

Pendirian Biro Perjalanan Wisata

Layak atau Tidak Layak

Aspek Pasar, Aspek Manajemen dan

Keuangan

Rekomendasi

Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016