2.1 teori umum 2.1.1 sistem informasi geografithesis.binus.ac.id/asli/bab2/2011-1-00083-if...

38
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografi Sistem Informasi Geografi adalah sistem computer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi (Prahasta, 2002, p54; Rice, 2002) Sedangkan menurut Gistut (1994) (dikutip dalam Prahasta 2002, hal 55) Sistem Informasi Geografi adalah sistem yang mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. 2.1.1.1 Komponen Sistem Informasi Geografi SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat keras dimana komponen-komponen pendukungnya terdiri dari atas berbagai macam alat yang digunakan untuk menginput, memanipulasi, menganalisis, dan menghasilkan data (Burrough, 1986, p7).

Upload: vudan

Post on 16-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografi adalah sistem computer yang digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan

posisi-posisi di permukaan bumi (Prahasta, 2002, p54; Rice, 2002)

Sedangkan menurut Gistut (1994) (dikutip dalam Prahasta 2002, hal 55) Sistem

Informasi Geografi adalah sistem yang mendukung pengambilan keputusan spasial dan

mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik

fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut.

2.1.1.1 Komponen Sistem Informasi Geografi

SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat keras

dimana komponen-komponen pendukungnya terdiri dari atas berbagai macam alat yang

digunakan untuk menginput, memanipulasi, menganalisis, dan menghasilkan data

(Burrough, 1986, p7).

Page 2: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

7

2.1.1.2 Perangkat Keras

Secara umum, perangkat keras terdiri dari beberapa komponen yang saling

terhubung dan bekerja sama (Burrough,1986, p7). Perangkat keras terdiri dari :

1. Perangkat untuk mengumpulkan data, berguna untuk mengkonversi data analog

dalam peta menjadi data digital yang digunakan dalam Sistem Informasi

Geografi. Jenis perangkat untuk mengumpulkan data antara lain :

a. Digitizer : Alat untuk mengkombinasikan cara memposisikan secara

manual dengan penginderaan secara elektromagnetik pada permukaan

bidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik.

Pengkonversian koordinat pada peta analog menjadi peta digital dapat

dilakukan oleh digitizer melalui sebuah sensor kecil yang mendeteksi

medan elektromagnetik pada permukaan bidang datar.

b. Pendeteksi garis otomatis : Digitizer otomatis, yang bekerja dengan

menggunakan sensor pintar otomatis untuk mengikuti garis pada

peta/layer.

c. Scanner : Sistem elektromekanis yang dapat mengubah suatu gambar ke

bentuk titik-titik raster.

2. Perangkat penyimpanan, berguna untuk menyimpan data peta dan atribut

program, hasil masukan atau proses, dan lain-lain. Sifat penyimpanannya ada

yang permanen dan tidak permanen. Contoh perangkat penyimpanan tidak

permanen adalah memori komputer, chace memory, dan register sedangkan

contoh perangkat penyimpanan yang permanen adalah disket, hard drive, pita

magnetic, dan optical disc.

Page 3: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

8

3. Perangkat pemroses, berfungsi untuk mengartikan dan mengeksekusi intruksi

program, manipulasi data dan peta, dan mengontrol peralatan keluaran dan

masukan.

4. Perangkat untuk menampilkan hasil pemrosesan dalam bentuk visual atau

cetakan dapat berupa layar/monitor, plotter dan printer.

2.1.1.3 Perangkat Lunak

Perangkat lunak membantu perangkat keras untuk memasukkan, memanipulasi,

menyimpan serta mengatur data geografi. Menurut Burrough (1987, p8), terdapat lima

modul utama dalam perangkat lunak Sistem Informasi Geografi :

a. Masukkan dan pengecekan data, meliputi pengubahan data konvensional dalam

bentuk peta analog hasil pengamatan lapangan, sensor satelit, dan foto udara

menjadi data digital.

b. Menyimpan dan mengatur data, berhubungan dengan struktur dan aturan data

posisi/topologi dan atribut elemen geografi, dapat berupa titik, garis, dan area

yang menggambarkan obyek-obyek di dunia nyata.

c. Memproses data, mencakup kegiatan mengurangi kesalahan akibat pemasukan

data atau hasil proses kurang baik, menganalisa data, mengatur data, misalnya

perubahan skala peta, menghubungkan data geometris dengan atribut,

menampilkannya.

d. Mengatur cara menampilkan data dan pelaporan hasil analisa ke pengguna dalam

bentuk peta, tabel, laporan dan sebagainya.

Page 4: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

9

e. Melakukan interaksi dengan pengguna untuk menentukan apakah perangkat

lunak SIG ini dapat diterima atau tidak. Dapat dilakukan melalui penggunaan

menu, format perintah, windows, query dan lain-lain.

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tools yang mampu

melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografi. Elemen-

elemen yang harus terdapat dalam software SIG adalah :

a. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis.

b. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tools geografis.

c. Sistem manajemen basis data.

d. Tool yang mendukung query geografis, analisis, dan visualisasi.

2.1.1.4 Data dan Informasi Geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan

baik secara tidak langsung dengan cara mengimpornya dari perangkat-perangkat lunak

SIG yang lain maupun secara langsung dengan dilakukan digitasi data spasial dari peta

dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan

keyboard.

Menurut Prahasta (2002) ada dua jenis data yang digunakan dalam Sistem

Informasi Geografi yaitu data spasial dan data non spasial. Data spasial adalah data

mengenai obyek-obyek atau unsur geografi (baik di bawah, di atas dan di permukaan

bumi) yang dapat diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan sistem

koordinat tertentu. Data spasial dikenal juga dengan sebutan data geografi terdiri dari

Page 5: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

10

data grafis yang merupakan elemen gambar dalam komputer yang dapat berupa titik

(node), garis (arc) dan bidang (polygon) dalam bentuk data vektor ataupun data raster.

Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial

dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap

piksel memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik (di pojok, pusat,

atau ditempat lain dalam grid). Akurasi model ini sangat tergantung pada resolusi atau

ukuran pikselnya dipermukaan bumi. Entiti spasial raster di dalam layer yang secara

fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya.

Di bawah ini ada beberapa karakteristik layer raster :

a. Resolusi

Resolusi data spasial dapat diidentifikasi sebagai dimensi linier minimum

dari sistem terkecil ruang geografi yang dapat direkam.

b. Orientasi

Orientasi di dalam sistem grid atau raster dibuat untuk merepresentasikan

arah utara grid. Hal ini dilakukan dengan cara mengimpitkan arah utara

grid ini dengan arah utara yang sebenarnya di titik asal sistem koordinat

grid.

c. Zone

Setiap zone layer peta raster merupakan sekumpulan lokasi yang

memperlihatkan nilai (ID atau nomor pengenal yang direpresentasikan

oleh nilai piksel) yang sama.

d. Nilai

Dalam kontek raster, nilai adalah item informasi (atribut) yang disimpan

di dalam sebuah layer untuk setiap pikselnya.

Page 6: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

11

e. Lokasi

Dalam model data raster, lokasi diidentifikasi dengan menggunakan

pasangan koordinat kolom dan baris (x,y). Lokasi atau posisi geografi

(geodetik) yang sebenarnya dipermukaan bumi dari beberapa piksel yang

terletak di sudut-sudut citra raster juga diketahui melalui proses

pengikatan.

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial

dengan menggunakan titik, garis (kurva atau poligon) beserta atributnya. Bentuk dasar

representasi data spasial dalam model data vektor didefinisikan oleh sistem koordinat

kartesian dua dimensi (x,y). Garis atau kurva merupakan sekumpulan daftar titik-titik

dimana titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama.

Berikut ini adalah penjelasan tentang macam-macam entiti yang digunakan

dalam Sisem Informasi Geografi :

a. Titik

Entiti titik meliputi objek garis atau geografis yang dikaitkan dengan pasangan

koordinat (x,y). Data atau informasi yang diasosiasikan dengan titik disimpan untuk

menunjukkan titik tersebut.

b. Garis

Entiti garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur linier yang dibangun dengan

menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat

atau lebih. Entiti garis yang sederhana memerlukan ruang untuk menyimpan titik

awal dan titik akhir beserta informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk

merepresentasikannya.

Page 7: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

12

c. Area atau poligon

Entiti poligon dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data

vektor. Struktur data poligon bertujuan mendeskripsikan properties yang bersifat

topologi dari suatu area sedemikian rupa sehingga properties yang dimiliki oleh

blok-blok bangunan spasial dasar dapat ditampilkan dan dimanipulasi sebagai data

peta tematik.

2.1.1.5 Manajemen Data Sistem Informasi Geografi

Suatu proyek SIG akan berhasil jika diatur dengan baik dan dikerjakan oleh

orang-orang yang memiliki keahlian serta kemampuan yang tepat.

2.1.1.6 Pengguna Sistem Informasi Geografi

Dalam penerapan Sistem Informasi Geografi harus ada manusia yang berperan

dalam merencanakan, mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem sekaligus

membuat keputusan berdasarkan output yang dihasilkan oleh sistem. Oleh karena itu,

pengenalan terhadap SIG kepada para pengguna merupakan hal yang sangat penting,

bahkan dapat membawa sebuah organisasi kearah perubahan besar termasuk

restrukturisasi internal, pelatihan ulang staf, dan peningkatan alur informasi. Penelitian

membuktikan bahwa penggunaan sebuah SIG yang berhasil sangat ditentukan oleh

kemampuan dan kinerja sumber daya sebuah organisasi serta ketepatan pemilihan dan

cara implementasi sistem yang baik.

Page 8: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

13

2.1.1.7 Manfaat Sistem Informasi Geografi

Untuk daerah rawan narkoba seperti DKI Jakarta, SIG sangat bermanfaat karena

bisa digunakan untuk menjelaskan tingkat kerawanan narkoba terhadap suatu daerah.

Melalui pendataan yang cepat dari lokasi yang rawan terhadap pengguna narkoba, kita

bisa memperoleh sebuah peta baru yang menunjukan tingkat masyarakat yang terkena

dan terancam bahaya narkoba. Selain itu, SIG dapat digunakan untuk menyimpan data

lokasi dan kondisi wilayah yang rentan terhadap bahaya narkoba seperti kampus-

kampus, tempat hiburan dan lainnya.

Informasi geografi yang disajikan pada peta konvensional boleh jadi merupakan

informasi yang murah dari segi biaya, namun peta tersebut sudah dimanipulasi untuk

memudahkan pembacaan sehingga mengurangi bahkan tidak menampakkan

keasliannya. Sistem Informasi Geografi menyimpan data seperti apa adanya, sesuai

dengan ukuran aslinya. Data keruangan yang dimiliki SIG disimpan dalam bentuk

digital menggunakan media penyimpanan digital berkapasitas besar.

Beberapa keuntungan penggunaan SIG adalah :

a. SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail atau tema

yang diinginkan, menggabungkan suatu kumpulan data dengan kumpulan

data lainnya, melakukan perbaikan data, serta melakukan permodelan dan

menganalisis suatu keputusan dengan lebih cepat.

b. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat

digunakan untuk menampilkan informasi-informasi tertentu. Peta-peta

tematik tersebut dapat dibuat dari peta-peta yang sudah ada sebelumnya,

hanya dengan memanipulasi atribut-atributnya.

Page 9: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

14

c. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat

di permukaan bumi menjadi beberapa lapisan data spasial. Dengan

penggunaan konsep lapisan dalam pemodelan, permukaan bumi dapat

direkonstruksi kembali atau dirancang dalam bentuk tiga dimensi

berdasarkan data ketinggiannya.

Adapun manfaat dari sistem informasi geografi dapat berbeda-beda disesuaikan

dengan fungsi dan bidang pekerjaan yang menggunakan SIG sebagai acuan. Beberapa

manfaat dari sistem informasi geografi yang dapat diterapkan di segala bidang yaitu :

a. SIG memudahkan pengguna dalam melihat fenomena dimuka bumi dengan

perspektif yang lebih baik.

b. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data

spasial digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto

udara, peta, dan data statistik.

c. SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat.

d. SIG juga mengakomodasi data dinamis serta penyediaanya secara tepat waktu.

e. Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan

kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventaris data

keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam.

f. SIG dapat menghemat waktu dalam produksi peta, proses pembaharuan peta dan

ruang penyimpanan peta.

g. SIG dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan hingga menghasilkan

perencanaan yang lebih baik pada suatu organisasi.

Page 10: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

15

2.1.2 Pemetaan

Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai berbagai hal yang berhubungan

dengan peta secara garis besar.

2.1.2.1 Pengertian Pemetaan

Peta adalah suatu metode tradisional untuk menyimpan, menganalisis dan

menyajikan data spasial, biasanya berwujud alat peraga yang dapat menyampaikan suatu

ide berupa suatu gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah, penyebaran

penduduk, jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan kedudukan dalam

ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu dengan tulisan atau symbol sebagai

keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta dapat meliputi wilayah yang luas, dapat

juga hanya mencakup wilayah yang sempit.

Peta meruapakan dasar yang penting dalam SIG karena berfungsi sebagai sebuah

sumber data, struktur dalam penyimpanan data dan alat untuk menganalisis dan

mempertunjukkan data.

Menurut Burrough (1986, p13), peta adalah sekumpulan titik, garis dan area

yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem

koordinat beserta dengan penggambaran atribut-atribut non spasialnya. Peta biasanya

direpresentasikan dalam dua dimensi tapi tidak menutup kemungkinan untuk dapat

direpresentasikan dalam bentuk tiga dimensi.

2.1.2.2 Jenis Peta

Menurut kegunaannya, peta terdiri dari :

Page 11: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

16

a. General Reference Map (Peta Referensi Umum)

Peta ini digunakan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi macam-

macam bentuk geografi seperti fitur tanah, perkotaan, jalan dan

sebagainya.

b. Mobility Map (Peta Mobilitas)

Peta ini bermanfaat bagi masyarakat dalam menentukan jalur dari suatu

tempat ke tempat lainnya. Digukanan untuk perjalanan darat, laut dan

udara.

c. Thematic Map (Peta Tematik)

Peta ini digunakan untuk menunjukkan penyebaran data non-spasial dari

obyek tertentu pada peta, biasanya angka atau warna yang merupakan

data hasil olahan

d. Inventory Map (Peta Inventaris)

Peta ini menunjukkan lokasi dari fitur tertentu yang terdapat di suatu

wilayah, seperti posisi semua taman nasional yang dimiliki oleh provinsi

Sumatera Barat.

Sedangkan menurut isinya, peta terdiri dari :

a. Peta Umum

Melukiskan semua kenampakan pada suatu wilayah secara umum.

Kenampakan adalah keadaan alam suatu daerah dengan berbagai bentuk

permukaan bumi, peta umum dikenal juga dengan sebutan peta topografi.

Peta topografi adalan gabungan dari peta yang berbeda-beda. Peta

topografi mengandung kumpulan data yang bervariasi dalam topik yang

berbeda-beda. Oleh karena itu, penggunaan lahan, relief atau kontur

Page 12: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

17

tanah, dan fitur kultural juga dapat ditampilkan semuanya secara

bersamaan dalam sebuah peta topografi yang sama. Contoh : peta

Indonesia, peta dunia.

b. Peta Khusus

Melukiskan kemampuan tertentu atau menonjolkan satu macam data saja

pada wilayah yang dipetakan.

Contoh : peta geologi, peta geomorfologi dan peta populasi.

Menurut skalanya, peta terdiri dari :

a. Peta kadaster : skala antaara 1:100 – 1:5.000

b. Peta skala besar : skala antara 1:5.000 – 1:250.000

c. Peta skala sedang : skala antara 1:250.000 – 1:500.000

d. Peta skala kecil : skala antara 1:500.000 – 1:1.000.000

e. Peta geografi : skala > 1:1.000.000

Menurut obyeknya, peta terdiri dari :

a. Peta Stasioner

Menggambarkan stabilitas atau apakah keadaan obyek yang dipetakan

tetap. Contoh : peta persebaran gunung berapi.

b. Peta Dinamis

Menggambarkan keadaan atau obyek yang dipetakan mudah berubah.

Contoh : peta arah angin.

Page 13: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

18

2.1.2.3 Pengertian Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) adalah garis-garis khayal di

permukaan bumi yang dilukiskan di atas peta, atlas atau bola dunia untuk membantu

menunjukkan kedudukan suatu tempat. Letak dan posisi tempat dirujuk oleh titik

persilangan (koordinat) antara garis lintang dengan garis bujur. Nilai garis lintang

dinyatakan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nilai garis bujur.

Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola dunia yang sejajar dengan

Garis Ekuator. Garis lintang diukur dengan kiraan (o) dari garis khatulistiwa atau ekuator

(0o) tanpa sudut. Garis-garis lintang utama di dunia terdiri dari Garis khatulistiwa, garis

sartan, garis jadi, garis artik dan garis anartik. Semua garis lintang berbentuk lingkaran

cincin, kecuali Kutub Utara (90oLU) dan Kutub Selatan (90o) yang berbentuk titik untuk

menggambarkan poros bumi. Jadi Lintang Utara (LU) berarti semua posisi atau tempat

yang terletak di sebelah Utara ekuator, sedangkan Lintang Selatan (LS) berarti semua

tempat yang terletak di sebelah selatan Ekuator.

Yang dimaksud dengan garis bujur adalah garis-garis setengah lingkaran yang

dilukiskan di sekeliling bola dunia dari bagian atas sampai ke bawah tegak lurus dengan

garis lintang sehingga seolah-olah menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Hal

ini juga berarti semua garis bujur bertemu antara satu sama lain di Kutub Utara dan

Kutub Selatan karena setiap garis berawal dan berakhir di keduanya. Garis bujur utama

(prime meridian) adalah garis bujur 0o yang melewati kota Greenwich sebagaimana

disepakati bersama secara internasional. Garis-garis bujur di sebelah barat Meridian

diberi nilai 1oBB sampai 180oBT. Garis bujur 180oBT dan 180oBB adalah satu garis

Page 14: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

19

yang sama, hanya berbeda orientasinya sehingga garis bujur ini juga ditulis dengan 180o

tanpa menyebut Bujur Timur atau Bujur Barat.

2.1.3 Rekayasa Piranti Lunak

Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa piranti lunak adalah penerapan dan

penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam usaha menghasilkan piranti lunak yang

ekonomis, dapat dihandalkan dan bekerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya.

2.1.3.1 Metode Rekayasa Piranti Lunak

Paradigma rekayasa piranti lunak yang sering digunakan adalah the Classic Life

Cycle atau lebih dikenal dengan waterfall model (Pressman, 2001, p23-25).

Gambar 2.1 Waterfall Model

Page 15: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

20

Berikut ini adalalah langkah-langkah atau proses dalam Waterfall Model :

a. System / Information Engineering and Modeling

Permodelan ini diawali dengan bentuk software. Hal ini sangat penting,

mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang

lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan

Project Definition.

b. Software Requirments Analysis

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.

Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para

software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari

software.

c. Design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas

menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint software” sebelum

coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan

yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.

d. Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka

desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat

dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui

proses coding.

e. Testing / Verification

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan

software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar

Page 16: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

21

software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan

kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

f. Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah

pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya

seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang

tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum

ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya

perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem

operasi, atau perangkat lainnya.

Pengaplikasian menggunakan model ini lebih mudah, kelebihan dari model ini

adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan

benar, maka dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali

kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling

tidak, problem pada kebutuhan sistem diawal project lebih ekonomis dalam hal materi

(lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem

yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.

Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut

(sequential) maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan

dengan baik dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini. Selain itu, ada

beberapa kekurangan pengaplikasian model ini, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke

tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem tersebut muncul akibat

Page 17: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

22

kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan

sebelumnya agar problem ini tidak muncul.

b. Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu

hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu yang cukup lama,

artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil

dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini berlangsung lama

pengerjaannya.

c. Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisnya masing-

masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak dikerjakan, maka

sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu, seringkali pada model

proses ini dibutuhkan seseorang yang “multi-skilled”, sehingga minimal dapat

membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya.

Tahapan-tahapan model ini sudah cukup baik, maka harus ada tahapan-tahapan

ini jugalah yang digunakan oleh model-model yang lain pada umumnya. Ada filosofi

yang mengatakan sesuatu yang sukses diciptakan pertama kali, maka akan terus dipakai

didalam pengembangannya. Hal ini juga berlaku pada waterfall model ini. Akan tetapi,

yang mungkin menjadi banyak pertimbangan mengenai penggunaan dari model ini

adalah metode sequential-nya. Mungkin untuk awal-awal software diciptakan, hal ini

tidak menjadi masalah, karena dengan berjalan secara berurutan, maka model ini

menjadi mudah dilakukan. Sesuatu yang mudah biasanya hasilnya bagus. Oleh karena

itu model ini sangat popular. Akan tetapi, seiring perkembangan software, model ini

tentu tidak bisa mengikutinya. Yang menjadi kelemahan adalah pada pengerjaan secara

berurutan tadi, seperti yang sudah diutarakan sebelumnya. Kelemahan-kelemahan yang

lain juga sudah diutarakan diatas, atau bahkan masih ada yang lainnya.

Page 18: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

23

Dari sini, nantinya akan dikembangkan model-model yang lain, bahkan ada

tahap evolusioner dari suatu model proses untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tadi.

Meskipun secara tahapan masih menggunakan standar tahapan waterfall model.

Kesimpulannya adalah ketika suatu project skalanya kecil bisa menggunakan model ini.

Akan tetapi kalau sudah project besar, tampaknya kesulitan jika menggunakan model

ini. Akan tetapi kalau sudah project besar, tampaknya kesulitan jika menggunakan

model ini.

2.1.3.2 Elemen Pokok Rekayasa Piranti Lunak

Elemen pokok Rekayasa Piranti Lunak adalah sebagai berikut :

a. Proses

Pada proses RPL merupakan perekat yang mengikat lapisan-lapisan

teknologi secara bersama dan memampukan perangkat lunak komputer

untuk berkembang secara tepat waktu dan rasional. Proses

menggambarkan suatu kerangka kerja untuk sekumpulan dari Key

Process Areas yang harus diterapkan untuk keefektifan pengiriman dari

teknologi rekayasa piranti lunak. Key process areas merupakan bentuk

dasar bagi kontrol manajemen dari proyek-proyek piranti lunak dan

menerapkan konteks dimana metode teknis dapat diterapkan. Produk

kerja (model, dokumen, data, laporan, bentuk, dll) yang diproduksi,

kualitas yang dipastikan, dan perubahan yang diatur dengan baik.

Page 19: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

24

b. Metode

Metode rekayasa piranti lunak menyediakan teknik bagaimana cara untuk

membangun piranti lunak. Metode yang meliputi suatu ruang lingkup

tugas yang luas yang meliputi analisa kebutuhan, desain, kontruksi

program, pengujian, dan dukungan. Metode rekayasa piranti lunak

bergantung pada sekumpulan prinsip-prinsip dasar yang memerintah tiap

area dari teknologi dan meliputi kegiatan modeling dan teknik deskriptif

lainnya.

c. Tool

Peranan rekayasa piranti lunak menyediakan dukungan yang otomatis

dan semi-otomatis bagi proses dan metode-metodenya. Ketika peralatan

itu terintegrasi, maka informasi yang dibentuk oleh suatu alat dapat

digunakan oleh yang lainnya, suatu sistem yang mendukung

perkembangan piranti lunak disebut Computer-Aideds Software (CASE),

telah didirikan. CASE merupakan kombinasi dari software, hardware,

dan suatu basis data rekayasa piranti lunak (sebuah tempat penyimpanaan

yang berisi informasi penting tentang analisis, desain, konstruksi

program, dan pengujian) untuk menciptakan suatu lingkungan analogis

rekayasa piranti lunak untuk CAD/CAE (Computer-aided design /

engineering) untuk perangkat keras.

Page 20: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

25

2.1.4 Data

Berikut ini akan dijelaskan tentang data, basis data, manajemen basis data serta

komponen-komponen yang dibutuhkan dalam manajemen basis data.

2.1.4.1 Pengertian Data

Menurut McLeod, et al(2007, p15), data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka

yang relatif tidak berhenti bagi pemakai. Ada dua sifat data :

a. Shared : data dapat digunakan oleh beberapa pengguna.

b. Integrated : data merupakan kesatuan, sedapat mungkin menghindari

pengulangan sehingga data menjadi lebih valid.

2.1.4.2 Pengertian Basis Data

Pengertian basis data adalah kumpulan data yang terhubung satu sama lain secara

logikal dan deskripsi data itu dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam

suatu organisasi (Connolly, 2005, p15). Basis data adalah seperangkat file yang

terinterelasi dan terkoordinasi secara terpusat (Romney, 2003, p82).

2.1.4.3 Relational Database

Menurut Connoly (2002, p74), relational database adalah kumpulan relasi atau

hubungan yang ternormalisasi dimana masing-masing relasi memiliki nama sendiri.

Menurut Whitten (2004, p176) relasional database adalah database yang

mengimplementasikan data sebagai serangkaian tabel dua dimensi yang dihubungkan

melalui foreign key.

Page 21: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

26

2.1.4.4 Entity Relationship

Menurut Connoly and Begg (2002, p342), permodelan entity adalah sebuah

pendekatan top-down untuk perancangan basis data yang dimulai dengan

mengidentifikasi suatu data penting yang disebut entiti-entiti dan hubungan diantara

suatu data yang harus dipresentasikan dalam suatu model. Ditambah dengan perincian-

perincian lain seperti suatu informasi yang ingin diambil tentang suatu entiti-entiti dan

hubungannya yang disebut atribut-atribut dan batasan-batasan yang lain.

Berikut ini adalah Entity Relationship Modelling menurut Connoly dan Begg

(2002, p346) :

Gambar 2.2 Notasi Entity Relationship Modelling

Pengertian multiplicity adalah sejumlah kemungkinan kejadian-kejadian dari

sebuah tipe entiti di dalam sebuah hubungan n-nary ketika nilai-nilai yang lain (n-1)

ditentukan.

Jenis-jenis multiplicity sebagai berikut :

1. One to one ( 1 : 1 ) relationship

Page 22: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

27

Sebuah entiti di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu

entiti di B dan sebaliknya.

2. One to many ( 1 : * ) relationship

Sebuah entiti di A diasosiasikan dengan nol atau lebih entiti di B, namun

entiti di B hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entiti di A.

3. Many to one ( * : 1 ) relationship

Sebuah entiti di A dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entiti di B,

namun entiti di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entiti di A.

4. Many to many ( * : * ) relationship

Sebuah entiti di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entiti di B, dan

entiti di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entiti di A.

2.1.4.5 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram adalah model data yang menggunakan beberapa notasi

untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan

oleh data tersebut (Whitten. 2004, p281)

2.1.4.6 Data Flow Diagram

Menurut McLeod (2004, p171) data flow diagram adalah suatu gambaran garis

dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan

aliran data melalui suatu proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan

hubungan antar elemen, proses, aliran data dan penyimpanan data.

Page 23: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

28

Menurut Whitten (2004, p326) data flow diagram adalah alat yang

menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan

oleh sistem tersebut.

Terdapat tiga simbol dan satu koneksi pada DFD, yaitu :

1. Lingkaran menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan.

Gambar 2.3 proses DFD

2. Persegi panjang bersudut tumpul menyatakan agen eksternal – batasan sistem

tersebut.

Gambar 2.4 agen eksternal DFD

3. Kotak dengan ujung terbuka menyatakan data store, terkadang disebut file atau

database.

Gambar 2.5 data store DFD

4. Panah menyatakan aliran data atau masukan dan keluaran ke dan dari proses

tersebut

Page 24: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

29

Gambar 2.6 aliran data DFD

2.1.4.7 State Transition Diagram

State Transition Diagram adalah diagram yang terdiri dari lingkaran untuk

menggambarkan node dan segmen garis lurus untuk representasi transisi antar node.

Satu atau lebih aksi mungkin dapat berasosiasi dengan setiap transisi.

Menurut Whitten (2004, p636) state transition diagram adalah alat yang

digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang dapat muncul ketika

pengguna sistem mengunjungi terminal

2.1.4.8 Database Manajemen Sistem

Database manajemen sistem (DBMS) adalah sebuah sistem software yang

memperbolehkan user untuk menggambarkan, membuat, menjaga, dan mengontrol akses

ke basis data (Connolly, 2005, p16). Database manajemen sistem adalah suatu kumpulan

data yang interelasi dan seperangkat program untuk mengakses data-data tersebut

(Silberschatz, 2002, p1). Fasilitas yang disediakan DBMS antara lain (Connolly, 2005,

p16) :

a. Memperbolehkan user untuk mendefinisikan data, membuat spesifikasi tipe data,

dan constraint pada data yang akan disimpan dalam basis data. Biasanya

menggunakan Data Definition Language (DDL). Constraint adalah peraturan

konsistensi nilai pada basis data yang tidak dapat dilanggar.

Page 25: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

30

b. Memperbolehkan user untuk menambah data, mengubah data, menghapus data,

dan mengambil data dari basis data. Biasanya menggunakan suatu Data

Manipulation Language (DML). Bahasanya yang umum digunakan adalah

Structured Query Languange (SQL).

c. Menyediakan fungsi-fungsi untuk mengontrol akses ke basis data :

1. Sistem keamanan (Security system), mencegah user yang tidak

berwenenang agar tidak mengakses ke basis data.

2. Sistem integrasi (Integrity system), menjaga konsistensi data yang

disimpan.

3. Sistem kontrol (Concurency control), mengijinkan agar data dapat

dipakai bersama-sama oleh user lainnya.

4. Sistem kontrol perbaikan (Recovery control system), memperbaiki atau

mengembalikan basis data ke kondisi sebelumnya jika terjadi kerusakan

pada perangkat keras dan perangkat lunak.

5. Katalog yang dapat diakses user (User accessible catalog), catatan yang

berisi deskripsi data pada basis data.

Database yang berisi deskripsi data pada basis data. Database application

program adalah suatu program komputer yang berinteraksi dengan basis data sesuai

dengan permintaan DBMS (Connolly, 2005, p17). Komponen lingkungan DBMS antara

lain (Connolly, 2005, p18) :

1. Perangkat Keras (hardware)

Perangkat keras dapat berupa komputer personal, mainframe tunggal,

hingga jaringan komputer. Perangkat keras dapat tergantung pada

kebutuhan perusahaan dan DBMS yang digunakan.

Page 26: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

31

2. Perangkat Lunak (software)

Program aplikasi yang digunakan biasanya adalah 3rd GL ( third

generation language), seperti C, C++, Java, Visual Basic, COBOL,

Fortran, Ada, Pascal, atau bahkan 4th GL(fourth generation language)

seperti SQL yang digabungkan pada 3rdGL.

3. Data

Data merupakan komponen yang paling penting dari lingkungan DBMS.

Data berperan sebagai penghubung antara komponen mesin dengan

komponen manusia.

4. Prosedur (procedure)

Prosedur mengandung intruksi dan peraturan yang mengatur rancangan

dan kegunaan basis data, seperti bagaimana masuk ke dalam DBMS,

menjalankan dan menghentikan DBMS, dan bagaimana membuat

cadangan data dari basis data.

5. Manusia (people)

Manusia merupakan komponen terakhir yang terlibat langsung dengan

sistem, termasuk didalamnya adalah Database Administrator (DBA),

perancang basis data, pengembangan aplikasi, dan pemakai akhir.

Keuntungan DBMS antara lain (Connolly, 2005, p26):

a. Kontrol redudansi data

Pendekatan basis data berusaha menghapus redudansi dengan

menggabungkan file sehingga data yang sama tidak akan disimpan

kembali. Bagaimanapun, pendekatan basis data tidak menghapus

redudansi secara keseluruhan, tetapi mengontrol jumlah redudansi yang

Page 27: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

32

terdapat pada basis data. Pada waktu yang berbeda, beberapa data yang

duplikat diperlukan untuk meningkatkan performance.

b. Konsistensi data

Dengan menghapus atau mengontrol redudansi, maka akan mengurangi

resiko ketidak-konsistensi-an yang akan muncul. Jika sebuah data

disimpan hanya satu kali pada basis data, update apapun terhadap nilai

data tersebut hanya dilakukan satu kali dan nilai baru tersedia untuk user.

c. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama

Dengan integrasi dari data operasional, maka memungkinkan perusahaan

untuk menurunkan informasi tambahan dari data yang sama.

d. Data yang saling berbagi

File biasanya dimiliki oleh orang atau departemen yang

menggunakannya. Disisi lain, basis data adalah milik keseluruhan

organisasi dan dapat dibagi-bagi kepada user yang berhak mengaksesnya.

e. Meningkatkan integrasi data

Integrasi data merujuk pada validitas dan konsisten data yang disimpan.

Integrasi biasanya digambarkan dalam bentuk constraint, yang

merupakan peraturan pada basis data secara konsisten dan tidak

diperbolehkan untuk diubah secara sembarang.

f. Meningkatkan keamanan data

Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari user yang tidak

memiliki hak akses. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat

username dan password untuk mengidentifikasi user yang mempunyai

Page 28: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

33

hak akses ke basis data. Akses yang diberikan kepada user dapat dibatasi

oleh jenis operasi yaitu insert, update, delete, dan retrival data.

g. Menjalankan standar

Integrasi memungkinkan DBA mendefinisikan dan menjalankan standar

yang diperlukan. Standar ini dapat meliputi standar departemen,

organisasi, nasional, atau internasional untuk pemformatan data dalam

memfasilitasi pertukaran data antar sistem, aturan penamaan, standar

dokumentasi, prosedur update, dan aturan akses.

h. Meningkatkan maintenance melalui independensi data

Pada sistem berbasis file, deskripsi data dan logika untuk mengakses data

dibangun ke dalam setiap program aplikasi, membuat program

bergantung pada data. Pada DBMS, deskripsi data dan aplikasi

dipisahkan sehingga membuat aplikasi terpisah dari perubahan deskripsi

data. Ini disebut dengan independensi data.

i. Meningkatkan concurrency

DBMS mengatur akses ke basis data dimana jika terjadi akses terhadap

data secara bersamaan, maka akses yang satu tidak akan menggangu

akses yang lainnya sehingga tidak terjadi kehilangan informasi.

2.2 Teori – Teori Khusus Berhubungan Dengan Topik

2.2.1 Narkoba

Narkoba sudah tidak asing didengar, yaitu singkatan dari narkotika, psikotropika

dan bahan adiktif, atau dapat juga disebut NAPZA (Badan Narkotika Provinsi, 2007,

Page 29: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

34

p1). Narkoba merupakan zat yang pada umumnya memiliki resiko kecanduan bagi

penggunanya, menurut pakar kesehatan narkoba adalah psikotropika yang biasa

digunakan untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit

tertentu, tetapi persepsi itu kini disalahgunakan akibat pemakaian yang telah melebihi

dosis.

2.2.1.1 Opiat atau Opium (candu)

Opiat merupakan golongan narkotika alami yang sering digunakan dengan cara

dihisap (inhalasi). Contoh yang merupakan narkotika jenis opium adalah lem aica aibon,

thinner,bensin, dan spritus (Badan Narkotika Provinsi, 2007, p2).

Efek yang ditimbulkan oleh opiat :

1. Memperlambat kerja otak dan sistem pusat syaraf.

2. Menimbulkan perasaan senang berlebihan, pusing, penurunan kesadaran,

gangguan penglihatan dan pelo.

3. Problem kesehatan terutama merusak otak, lever, ginjal, dan paru-paru.

4. Menimbulkan semangat

5. Merasa waktu berjalan lambat.

6. Pusing, kehilangan keseimbangan/mabuk.

7. Merasa rangsang birahi meningkat (hambatan seksual hilang)

Page 30: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

35

8. Timbul masalah kulit di sekitar mulut dan hidung.

2.2.1.2 Morfin

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan

secara kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya disuntik

di bawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena) (Badan Narkotika

Provinsi, 2007, p2).

Efek yang ditimbulkan oleh morfin adalah :

1. Menimbulkan euforia.

2. Mual, muntah, sulit buang hajat besar (konstipasi).

3. Kebingungan.

4. Berkeringat.

5. Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.

6. Gelisah dan perubahan suasana hati.

7. Mulut kering dan warna muka berubah.

2.2.1.3 Heroin atau Putaw

Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin tidak murni berwarna

putih keabuan (street heroin). Zat ini sangat mudah menembus otak sehingga bereaksi

lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara disuntik atau

Page 31: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

36

dihisap. Timbul rasa kesibukan yang sangat cepat/rushing sensastion (± 30-60 detik)

diikuti rasa menyenangkan seperti mimpi yang penuh kedamaian dan kepuasan atau

ketenangan hati (euforia). Ingin selalu menyendiri untuk menikmatinya (Badan

Narkotika Provinsi, 2007, p3).

Efek yang ditimbulkan oleh heroin adalah :

1. Denyut nadi melambat.

2. Tekanan darah menurun.

3. Otot-otot menjadi lemas / rileks.

4. Pupil mengecil.

5. Mengurangi bahkan menghilangkan kepercayaan diri.

6. Membentuk dunia sendiri (dissosial) : tidak bersahabat.

7. Penyimpangan perilaku : berbohong, menipu, mencuri, kriminal.

8. Ketergantungan dapat terjadi dalam beberapa hari.

9. Efek samping timbul kesulitan dorongan seksual, kesulitan membuang hajat

besar, jantung berdebar-debar, kemerahan dan gatal di sekitar hidung serta

timbul gangguan kebiasaan tidur.

10. Jika sudah toleransi, semakin mudah depresi dan marah sedangkan efek

euforia semakin ringan atau singkat.

Page 32: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

37

2.2.1.4 Ganja atau Kanabis

Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini

terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara

penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan

menggunakan pipa rokok (Badan Narkotika Provinsi, 2007, p4).

Gejala yang ditimbulkan oleh pengguna ganja :

1. Denyut jantung atau nadi lebih cepat.

2. Mulut dan tenggorokan kering.

3. Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.

4. Sulit mengingat sesuatu kejadian.

5. Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan

koordinasi.

6. Kadang-kadang menjadi agresif.

7. Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang

berkepanjangan, rasa letih/capek.

8. Gangguan kebiasaan tidur

9. Sensitif dan gelisah.

Page 33: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

38

10. Berkeringat.

11. Berfantasi.

12. Selera makan bertambah.

2.2.1.5 Kokain

Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut

dibanding bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang

disebut koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan

dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian

berbaris lurus di atas permukaan kaca dan benda yang mempunyai permukaan datar.

Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot atau gulungan kertas. Cara lain

adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Menghirup kokain

berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam (Badan Narkotika Provinsi, 2007,

p4).

Efek atau gejala yang ditimbulkan oleh kokain adalah :

1. Menimbulkan keriangan, kegembiraan yang berlebihan (ecstasy).

2. Hasutan (agitasi), kegelisahan, kewaspadaan dan dorongan seks

3. Penggunaan jangka panjang mengurangi berat badan.

4. Timbul masalah kulit.

5. Kejang-kejang, kesulitan bernafas.

Page 34: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

39

6. Sering mengeluarkan dahak atau lendir.

7. Merokok kokain merusak paru (emfisema).

8. Memperlambat pencernaan dan menutupi selera makan.

9. Paranoid.

10. Merasa seperti ada kutu yang merambat di atas kulit (cocaine bugs).

11. Gangguan penglihatan (snow light).

12. Kebingungan.

13. Bicara seperti menelan (slurred speech).

2.2.1.6 Ecstasy atau Amfetamin

Nama generik/turunan amfetamin adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali

disintesis pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan

hidung (dekongestan). Berupa bubuk warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis

amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ecstacy.

Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat

mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice. Cara

penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar dengan

menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar

dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang

Page 35: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

40

dilarutkan dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena) (Badan

Narkotika Provinsi, 2007, p5).

Gejala yang timbul setelah menggunakan ecstasy :

1. Jantung terasa sangat berdebar-debar (heart thumps).

2. Suhu badan naik/demam.

3. Tidak bisa tidur.

4. Merasa sangat bergembira (euforia).

5. Menimbulkan hasutan (agitasi).

6. Banyak bicara (talkativeness).

7. Menjadi lebih berani/agresif.

8. Kehilangan nafsu makan.

9. Mulut kering dan merasa haus.

10. Berkeringat.

11. Tekanan darah meningkat.

12. Mual dan merasa sakit.

13. Sakit kepala, pusing, dan gemetar.

Page 36: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

41

14. Timbul rasa letih, takut dan depresi dalam beberapa hari.

15. Gigi rapuh, gusi menyusut karena kekurangan kalsium.

2.2.1.7 Sedatif – Hipnotik ( Benzodiazepin BDZ )

Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur). Nama jalanan BDZ antara

lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum, disuntik

intravena atau melalui dubur. Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet

sekaligus. Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur

dengan zat lain seperti alkohol, putaw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat

pernafasan. Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik

serta pengaruh tidur sebagai efek utamanya, misalnya alprazolam / xanax / alviz.

Obat ini akan mengurangi pengendalian diri dan pengambilan keputusan..

Pengguna menjadi sangat acuh atau tidak peduli dan bila disuntik akan menambah risiko

terinfeksi HIV/AIDS dan hepatitis B & C akibat pemakaian jarum bersama. Obat

tidur/hipnotikum terutama golongan barbiturat dapat disalah gunakan misalnya seconal

(Badan Narkotika Provinsi, 2007, p6).

Gejala yang terlihat oleh pengguna sedatif :

1. Terjadi gangguan konsentrasi dan keterampilan yang berkepanjangan.

2. Menghilangkan kekhawatiran dan ketegangan (tension).

3. Perilaku aneh atau menunjukkan tanda kebingungan proses berpikir.

Page 37: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

42

4. Nampak bahagia dan santai.

5. Bicara seperti sambil menelan (slurred speech).

6. Jalan sempoyongan.

7. Tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

2.2.1.8 Inhalasia atau Solven

Inhalansia adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya

aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.

Umumnya digunakan oleh anak di bawah umur atau golongan kurang mampu/anak

jalanan. Penggunaan menahun toluen yang terdapat pada lem dapat menimbulkan

kerusakan fungsi kecerdasan otak (Badan Narkotika Provinsi, 2007, p7).

1. Pada mulanya merasa sedikit terangsang.

2. Dapat menghilangkan pengendalian diri atau fungsi hambatan.

3. Bernafas menjadi lambat dan sulit.

4. Tidak mampu membuat keputusan.

5. Terlihat mabuk dan jalan sempoyongan.

6. Mual, batuk dan bersin-bersin.

7. Kehilangan nafsu makan.

Page 38: 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Geografithesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2011-1-00083-if 2.pdfbidang datar, yang berisi kabel-kabel tipis bermuatan arus listrik. ... Contoh perangkat

43

8. Halusinasi.

9. Perilaku pengguna menjadi agresif/berani atau bahkan kekerasan.

10. Bisa terjadi henti jantung (cardiac arrest).

11. Pemakaian yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan syaraf otak

menetap, keletihan otot, gangguan irama jantung, radang selaput mata,

kerusakan hati dan ginjal dan gangguan pada darah dan sumsum tulang.

Terjadi kemerahan yang menetap di sekitar hidung dan tenggorokan.

12. Dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan kematian di antaranya karena

jatuh, kebakar, tenggelam yang umumnya akibat intoksikasi/keracunan dan

sering sendirian.