21 Juli 2014TUGAS AKHIR – SB091358

KEANEKARAGAMAN DAN POTENSIKAPANG PELARUT FOSFAT

DARI PULAU POTERAN, SUMENEP, MADURA

Jean Ishendy Putera Akbar1510100014

Dosen Penguji IDra. Nurlita Abdulgani, M.Si.

Dosen Penguji IINur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si.

Dosen Penguji IIIN. D. Kuswytasari, S.Si., M.Si.

PENDAHULUAN – Latar Belakang

PENDAHULUAN – Permasalahan

PENDAHULUAN – Batasan Masalah

1. Genus-genus kapang tanah apa saja yang berpotensi dapat melarutkan fosfatdari Pulau Poteran?

2. Genus-genus kapang tanah pelarut fosfat apa saja yang berpotensi antagonisuntuk menekan pertumbuhan kapang patogen tanah?

3. Genus-genus kapang tanah pelarut fosfat apa saja yang tidak patogenterhadap daun tembakau?

1. Isolat kapang diuji dengan menggunakan medium selektif Pikovskaya dankemampuan melarutkan fosfat dilihat pada diameter zona bening yangterbentuk.

2. Isolat kapang diidentifikasi hingga tingkat genus.3. Uji antagonis dilakukan hanya pada isolat yang memiliki pelarutan fosfat

relatif tinggi, dengan kapang patogen Fusarium oxysporum secara in vitro.4. Uji patogenitas isolat dilakukan pada daun tembakau (Nicotiana tabacum L.)

varietas Prancak 95.

PENDAHULUAN – Tujuan

PENDAHULUAN – Manfaat

1. Mengetahui genus-genus kapang hasil isolasi pada tanah di Pulau Poteranyang dapat melarutkan fosfat.

2. Mengetahui genus-genus kapang tanah pelarut fosfat yang berpotensiantagonis untuk menekan pertumbuhan kapang patogen tanah secara invitro.

3. Mengetahui genus-genus kapang tanah pelarut fosfat yang tidak patogenterhadap daun tembakau secara in vitro.

Isolat kapang yang telah diidentifikasi dapat dijadikan data dan informasidasar tentang keanekaragaman kapang tanah yang dapat melarutkan fosfatdan potensi lainnya dari Pulau Poteran, sehingga dapat dilakukan penelitianselanjutnya dalam mengaplikasikan potensi spesifik seperti pengembanganagen hayati dalam menyuburkan tanah atau penguraian bahan organik yangbaik pada bidang pertanian, perkebunan dan lingkungan.

METODOLOGI – Waktu dan Tempat PenelitianPulau Poteran, Sumenep, Madura dan Laboratorium Mikrobiologi danBioteknologi Biologi ITS dari September 2013 – Juni 2014

METODOLOGI – Skema PenelitianIsolasi Sampel

Tanah Tiap Titik

Perhitungan Jumlah Koloni

Pemurnian

Pengamatan Makroskopik dan

Mikroskopik

Uji Kelarutan Fosfat

Identifikasi

Uji Patogensitas

Uji Antagonis

Hasil

Suganda dkk., 2006; Ilyas, 2005

Waluyo, 2004

Alexopoulos et al., 1996

Gandjar dkk., 1999;Purwantisari dan Hastuti, 2009

Gaur, 1981; Clesceri et al., 1998

Hardaningsih, 2011

Liu et al., 1994

ANOVA dan Tukey 95%

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL

KESIMPULAN

SARAN1. Melakukan uji kelarutan fosfat dengan medium selain Pikovskaya, misalnya

medium NBRIP (National Botanical Research Institute Phosphorus),2. Mencoba melakukan uji antagonistik dengan isolat patogen lain, misalnya

bakteri, khamir, maupun jenis jamur patogen,3. Melakukan uji patogenitas lanjutan, yaitu dengan menguji secara in vivo pada

tanaman tembakau, dan/atau selain tembakau yang banyak ditemukan diPulau Poteran, Madura.

1. Empat isolat yang mampu melarutkan fosfat, yakni Aspergillus sp.1(ditemukan di titik P5), Aspergillus sp.2 (titik P8), Aspergillus sp.3 (titik P8),dan Aspergillus sp.4 (titik P1), dengan masing-masing memiliki rerata IKFsebesar 0,15; 0,13; 0,06; dan 0,08,

2. Keempat isolat mampu menekan pertumbuhan kapang patogen F. oxysporum,dimulai pada hari ke-3 waktu perlakuan, dengan nilai penghambatan (P)masing-masing isolat sebesar PA=0,5065; PB=0,435; PC=0,6305; dan PD=0,5393 pada hari ke-7 perlakuan,

3. Hanya isolat C dan D yang diduga tidak patogen terhadap tanamantembakau (Nicotiana tabacum var. Prancak 95) selama 7 hari waktupengujian.

Terima Kasih