editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/bgtl_v30n1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · geologi bandung....

93

Upload: others

Post on 01-Apr-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara
Page 2: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 1

Penerbitan BGTL Volume 30 Nomor 1 Tahun 2020, bertepatan dengan kondisi Pandemi Covid-19. Sehingga mengurangi aktifivitas di kegiatan dewan redaksi, seiring dengan himbauan pemerintah dengan PSBB. Namun penerbitan majalah geologi populer ini sudah menjadi mandatori untuk diterbitkan segera di tahun 2020.

Dalam penerbitan bulan Juni 2020, redaksi menurunkan beberapa artikel utama, di antaranya dengan tema-tema geologi lingkungan, dan Geowisata. Penekanan tema tersebut sesuai dengan target kegiatan majalah ini. Artikel utama Surganya Sumbawa Barat, yang dilaporkan oleh fungsional penyelidik bumi di PAGTL Badan Geologi; Aris Dwi Nugroho, ST., Kurniah ST., dan Wachyudi S Memed. Dalam artikel tersebut mengungkapkan potensi-potensi geowisata di Sumbawa Barat. Kabupaten Sumbawa Barat sangat identik dengan Penambangan emas, dikarenakan adanya salah satu Perusahaan Tambang Emas Terbuka (Open Pit) Terbesar Kedua di Indonesia yang beroperasi diwilayah ini. PT. Newmont Nusa Tenggara yang sekarang berganti menjadi PT. Amman Mineral Nusa Tenggara menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi masyarakat di Sumbawa Barat sejak tahun 2000.

Artikel lainya ditulis oleh Ketua MAGETI, Indra Badri, tentang Kota Bandung sangat memerlukan data dasar lingkungan. Hal demikian dikarenakan belum ada penataan lingkungan baik dan benar, akibatnya timbul gejala yang saat ini mulai terasa adanya perubahan kondisi kenyamanan disebabkan suatu prosesgangguan kualitas lingkungan. Tulisan lainya, adalah kelahiran perhimpunan pemerhati geologi lingkungan, Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia. Salah satu wadah di bawah naungan IAGI, untuk memberikan pandangan lain kepada pemerintah, urgensi masalah geologi lingkungan.

Selain dihiasi oleh karya-karya geofotografi, artikel lainya adalah mengupas tokoh pionir penjelajah dataran tinggi Bandung. Atep Kurnia menuliskan Thomas Horsfield yang pernah mengunjungi beberapa tempat di Bandung, dan sebagian Jawa. Laporannya memberikan pandangan lain, awal dinamika bumi pada saat itu. Selanjutnya melalui penulisan Misteri Air Kehidupan; Mitos Bumi Planet Air, Supardiyono Sobirin menggugat hak azasi air yang sering dilupakan. Sebagai penutup, diketengahkan Resensi Buku Warisan Geologi Nusantara; Kandidat Cagar Alam Geologi, sebagai data dasar tapak bumi di Indonesia.

Oki Oktariadi

Editorial

Page 3: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

2 Vol 30 N1 Juli 2020

Penanggung Jawab Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Andiani Ketua Dewan Redaksi Oki Oktariadi. Anggota Dewan Redaksi Dita Arif Yuwana, T Bachtiar, Deni Sugandi, Atep Kurnia, Ronald Agusta. Ketua Dewan Penerbit Amin Hamidi. Anggota Dewan Penerbit Sri Yuliani Hartati, Tursanti Dewi. Penata Letak Ayi Sacadipura. Ilustrator Dedi Umbara. Editor Bahasa CN. Annisa dan Atep Kurnia. Sekretariat Turinah, Ellia Kurnia MY.

Sekretariat Redaksi:Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (Centre of Groundwater and Environmental Geology) Jalan Diponegoro 57 Bandung 40122. Telp. 022-7274676, 022-7274677 Faks. 022-7206167. Email: [email protected]

Redaksi menerima artikel diketik dengan spasi rangkap, maksimal 5.000 karakter, ditandatangani serta disertai identitas. Format dalam bentuk digital dikirim ke alamat redaksi, dengan catatan dewan redaksi berhak menyunting kembali naskah yang diterima.

Buletin Geologi Tata Lingkungan (BGTL)diterbitkan berkala tiga kali setahun oleh Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Redaksi BGTL.Beberapa kali saya mendaptkan majalah ini dalam format digital, berupa file PDF yang dikirmkan oleh teman. Bagi saya informasi yang terkadung di majalah ini sangat bermanfaat dan memberikan pengetahuan yang luas bagi saya yang masih awam tentang informasi kebumian. Mungkin dipenerbitan berikutnya saya bisa diberikan kesempatan, mendapatkan versi cetaknya. Selain sebagai sumber informasi, bagi saya bisa menjadi sumber referensi tentang ilmu bumi. Terima kasih.

Jasta Wirawan, Bandung

Redaksi BGTL.Saya mendapatkan edisi sebelumnya dalam bentuk cetak. Majalah tersebut saya dapat dari saudara yang bekerja di Badan Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, walalupun tidak secara reguler. Saya bermaksud memilikiny secara berkala, kira-kira bagaimana caranya? Terima kasih atas perhatiannya, semoga majalah ini tetap hadir dan memberikan pencerahan bagi informasi kebumian di Indonesia, terutama bagi pelajar dan mahasiswa yang membutuhkan informasi seperti ini.

Yenny Warsa, Bekasi

Surat Pembaca

Page 4: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 3

Daftar Isi

14 SURGANYA SUMBAWA BARAT Penulis: Aris Dwi Nugroho, ST., Kurniah ST., dan Wachyudi S Memed

20 GEOWISATA DI 9 KM CI TARUM Penulis: T Bachtiar

26 BANDUNG PERLU DATA DASAR LINGKUNGAN Penulis: Indra Badri dan Andiani

36 MISTERI AIR KEHIDUPAN MITOS BUMI PLANET AIR Penulis: Supardiyono Sobirin

42 MAGETI MENANGKAP ISU LINGKUNGAN Penulis: Indra Badri

46 RUDY SUHENDAR PURNA BAKTI Penulis: Atep Kurnia

52 KEPALA BADAN GEOLOGI EKO BUDI LELONO Penulis: Atep Kurnia

56 GEOPARK NATUNA Penulis: Oki Oktariadi, dan Ronald Agusta

72 THOMAS HORSFIELD Penulis: Atep Kurnia

78 RESENSI BUKU: INVENTARISASI RATUSAN WARISAN GEOLOGI Penulis: Atep Kurnia

82 BERTANDANG KE PERBUKITAN KARST TORAJA UTARA Penulis: Deni Sugandi

Foto sampul depan: Gua Sanghyang Tikoro, Bandung Barat. Foto: Deni Sugandi

Page 5: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

4 Vol 30 N1 Juli 2020

Bongkah-bongkah batugamping yang tererosi kuat, ditatah oleh gelombang Samudera Indonesia. Merupakan destinasi wisata alam pantai Karang Tawulan, Tasikmalaya selatan. Merupakan bagian dari Formasi Kalipucang, berumur. Batuan penyusunnya adalah batugamping yang dicirikan oleh foraminifera, dan sedikit pasiran.

Foto & Teks: Deni Sugandi

Page 6: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 5

Page 7: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

6 Vol 30 N1 Juli 2020

Aliran Ci Tarum Dibendung menjadi Danau Saguling, yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Air danau kemudian dimasukan ke terowongan sampai di kolam penenang. Dari sana air dimasukan kembali ke dalam pipa pesat untuk memutarkan turbin di rumah pembangkit Saguling, yang berada dekat Goa Sanghyangtikoro. Air yang baru ke luar dari pintu rumah pembangkit itu langsung dimasukan kembali ke dalam terowongan untuk memasok air ke PLTA Rajamandala yang dibangun sejak 2012. Akibatnya, air Ci Tarum utama tidak lagi masuk ke Goa Sanghyangtikoro. Maka keringkah antara Goa Sanghyangtikoro sampai Bantarcaringin. Air Ci Tarum utama yang masuk di mulut goa atau sungai bawah tanah Sanghyangtikoro itu ke luar di 5 bongborotan, istilah masyarakat setempat untuk menyebut tempat keluarnya air, dalah satunya di Sanghyangkenit. Foto & Teks: T Bachtiar

Page 8: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 7

Page 9: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

8 Vol 30 N1 Juli 2020

Page 10: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 9

Air Matajitu adalah air terjun yang mengalir di hamparan karst, Pulau Moyo, NTB yang terangkat oleh aktivitas tektonik. Strukturnya membentuk aliran yang bertangga disebut dam travertin (Travertine terraces). Pembentukannya dari endapan batuan karbonat, dicirikan dengan fisiknya berserat atau konsentris dan berwarna putih atau coklat. Saat ini menjadi destinasi wisata populer, minat khsusus bentang alam.

Foto & Teks: Zamri Maimurrah

Page 11: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

10 Vol 30 N1 Juli 2020

Page 12: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 11

Wisata Watu atau Batu Dodol, di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Wisata pantai yang diciriakn dengan batu berbentuk menara yang berada di tengah jalan, penghubung Banyuwangi ke Situbondo. Watu Dodol dalam bahasa daerah, berarti batu yang liat dan keras, namun ada yang menyebutkan tempat peperangan antara Bali dan Blambangan. Kawasan pantai ini disusun oleh batuan gunung api letusan G. Merapi, diantaranya breksi gunungapi (Qv (r.m), kemudian ditindih oleh Batugamping terumbu, tuf dan aglomerat. Peta Geologi Lembar Banyuwangi (Sidarto, 1993).

Foto & Teks: Ramadhan

Page 13: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

12 Vol 30 N1 Juli 2020

Bongkah batuan lava pejal, berserakan di dasar air terjun Cibeureum, Situ Gunung, Kabupaten Sukabumi. Bongkah-bongkah lava tersebut tererosi dalam ukuran yang bervariasi, kemudian diangkut oleh sungai hingga ke muara di bagian selatan. Disusun oleh endapan gunungapi tua, lahar dan lava, basal andesit, dicirikan dengan oligoklas-andesin.

Foto dan Teks: Ahmad Warsa

Page 14: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 13

Page 15: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

14 Vol 30 N1 Juli 2020

Kekar kolom yang disusun oleh lava gunungapi tua, dengan struktur rebah di Pantai Potobatu, sekitar Taliwang-Jereweh.

Page 16: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 15

Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat terkenal dengan Pulau Lomboknya. Tetapi kita sering lupa bahwa selain Pulau Lombok, Provinsi ini mempunyai Pulau yang lebih besar dan kaya dengan wisata alamnya yaitu Pulau Sumbawa.

Surganya Sumbawa BaratOleh: Aris Dwi Nugroho, ST., Kurniah ST., dan Wachyudi S. Memed.

Page 17: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

16 Vol 30 N1 Juli 2020

Di Pulau inilah terdapat Gunungapi Tambora yang konon mendapat sebutan “Pompeii from The East” akibat sejarah letusan pada tahun 1815 yang membuat bumi tidak merasakan hangatnya matahari selama 3 hari. Kabupaten yang ini berbatasan langsung dengan Selat Alas yang merupakan pembatas antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa disisi barat dan Samudera Indonesia disisi selatan. Sedangkan Kabupaten Sumbawa sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara administrasi Kabupaten Sumbawa Barat dibagi menjadi 8 Kecamatan dengan luas 1.849,02 km2 serta dihuni 137.072 jiwa. (Kabupaten Sumbawa Barat Dalam Angka 2018) Kabupaten Sumbawa Barat sangat identik dengan Penambangan emas, dikarenakan adanya salah satu Perusahaan Tambang Emas Terbuka (Open Pit) Terbesar Kedua di Indonesia yang beroperasi diwilayah ini. PT. Newmont Nusa Tenggara yang sekarang berganti menjadi PT. Amman Mineral Nusa Tenggara menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi masyarakat di Sumbawa Barat sejak tahun 2000. Tetapi batas ijin operasi yang hanya sampai tahun 2025 mengharuskan Pemerintah Kabupaten memutar otak agar tidak terjadi defisit anggaran dikemudian hari. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan didaerah ini adalah potensi Geowisata. Geowisata Sumbawa Barat berbeda dengan daerah lain di Nusa Tenggara Barat. Daerah ini memiliki surga tersembunyi dibawah perut buminya. Ada 3 gua dengan sungai bawah tanah dan setidaknya 8 gua dengan kekayaan stalagtit dan stalagmit yang tidak bisa kita jumpai di tempat lain di Nusa Tenggara Barat . Selain itu dipermukaan kita juga dimanjakan

oleh air terjun, hamparan pantai dan pulau terisolasinya, serta view point yang sangat indah.

1. Gua Mumber 1 dan Mumber 2Terletak pada koordinat 116.841480 BT dan 8.843530 LS serta 116.986790 BT dan 8.693290 LS dengan batuan penyusun batugamping bagian dari Formasi Batugamping Tufaan (Tmpl).Merupakan gabungan dari 2 (dua) gua batugamping. Gua Mumber 1 merupakan gua

kering dengan dimensi mulut gua lebar 40m dan tinggi 10m. Sedangkan dibagian dalam dimensinya sangat besar yaitu 150x225x30 meter. Didalam gua ini dijumpai proses karstifikasi sempurna berupa stalagtit dan stalagmit yang sangat menakjubkan.Sedangkan Gua Mumber 2 adalah gua dengan karakteristik sungai bawah tanah. Dengan dimensi mulut gua lebar 20m dan tinggi 5m. Dari parameter kimia yang ada, yaitu : pH 7.4, DHL 351 µS dan TDS 260 ppm dapat disimpulkan bahwa air ini aman untuk dikonsumsi. Untuk mencapai lokasi gua-gua ini diperlukan waktu 1 jam dari Taliwang dengan menggunakan mobil dan 2 jam jalan kaki menyusuri Kawasan Hutan Lindung Brang Rea.

2. Gua Mahkota atau Kalela 2Tak kalah indahnya dengan gua Mumber, kita disuguhkan Gua Mahkota yang sangat dekat dari kota Taliwang. Hanya dengan waktu sekitar 1 jam berkendara dan 15 menit jalan kaki sampailah wisatawan ke Gua Kalela dan Gua Mahkota. Kedua gua ini terletak di Desa

Pulau Kenawa memiliki hamparan pantai berpasir putih yang menawan. Di daratannya Pulau Kenawa diselimuti oleh padang savana yang hijau seperti permadani pada musim hujan.

Page 18: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 17

Baru, Kecamatan Jereweh dengan koordinat 116.841480 BT dan 8.843530 LS serta 116.841960 BT dan 8.842810 LS.Berada didalam Formasi Batugamping Tufaan membuat proses karstifikasi berlangsung tetapi lambat dikarenakan posisinya yang relatif dipuncak bukit sehingga suplai air rembesannya sedikit.Kedua gua ini memiliki sungai bawah tanah yang dibagian hilirnya digunakan penduduk setempat untuk pengairan lahan pertanian.

3. Air Terjun KalelaAir terjun Kalela merupakan bagian hilir dari sungai bawah tanah Gua Kalela yang berada diatasnya. Debit air terjun ini dikontrol oleh musim, debit besar pada musim penghujan dan akan mengecil kalau musim kemarau.Secara geografis terletak pada koordinat 116.837330 BT dan 8.846370 LS terletak pada

kawasan hutan lindung AiJereweh. Akses meuju lokasi ini sangat mudah, dan tersedia lokasi parkir mobil walaupun belum tertata dengan baik.

4. Gua SerungaBerbeda dengan gua-gua lainnya di Sumbawa Barat, Gua Serunga menempati sisi tebing sungai sebagai pintu masuknya. Merupakan gua kering dengan dimensi panjang 48m, lebar 8m dan tinggi menyempit dari 5m di mulut gua sampai 0m di ujung gua. Gua Serunga terdapat di desa Belo, Kecamatan Jereweh dengan letak koordinat di 116.986130 BT dan 8.072690 LS. Berada pada Formasi Batugamping Tufaan (Tmpl)

5. Pantai PotobatuPantai yang sangat terkenal dengan spot sunset-nya. Untuk mencapai pantai ini hanya

Endapan kalsit di Gua Serungga, di Desa Belo, Jereweh. Berada di Formasi Batugamping Tufaan.

Page 19: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

18 Vol 30 N1 Juli 2020

membutuhkan waktu 15 menit berrkendara dari kota Taliwang. Terletak di sisi barat jalan raya Taliwang-Jereweh membuat pantai ini sangat ramai dikunjungi wisatawan terutama di sore dan malam hari. Warisan Geologi yang ada di pantai ini adalah kekar kolom (columnar joint) yang rebah disisi selatan dan batu bolong disisi tengahnya. Berada pada formasi Batuan Gunungapi Tua lava (Tlmvl)

6. Pantai GlamparHamparan pantai dengan pasir menyerupai merica yang hampir sama dengan Pantai Kute dan Tanjung Aaan di Lombok ini sebenarnya adalah fosil foraminifera. Batuan dasar dari pantai ini termasuk dalam satuan lava andesit dari Formasi Batuan Gunungapi Tua Breksi (Tlmvb) yang diperkirakan berumur Miosen Awal. Secara geografi, pantai ini terletak pada koordinat 116.765670 BT dan 8.649210 LS. Keindahan pantai ini didukung dengan lokasinya yang berada di pinggir jalan Kertasari-Kiantar yang sudah di aspal hotmik.

7. View Point MantarView Point Mantar adalah spot di ketinggian 650 mdpl yang merupakan puncak dari Gunung Mantar. Secara geografi terletak pada koordinat 116.8270 BT dan 8.6140 LS dan menempati Formasi Batuan Gunungapi Tua Breksi (Tlmvb) lokasi ini aman dari bencana longsor dikarenakan kekuatan batuan penyusunnya. Tetapi kondisi air tanah yang hanya melalui media rekahan atau sarang membuat daerah ini termasuk dalam akuifer produktifitas kecil dan setempat berarti. Penduduk memanfaatkan sumur gali berdebit kecil untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dari lokasi ini kita dapat melihat Selat Alas dan wilayah Sumbawa dengan leluasa. Desa Mantar juga merupakan desa tertua yang

meninggali daerah di sekitar Kabupaten Sumbawa Barat. Untuk sampai ke lokasi kita bisa menggunakan kendaraan biasa sampai pemberhentian terakhir. Setelah itu harus menggunakan 4x4 karena medan yang terjal. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi pengendara roda 2, hanya diperlukan nyali yang kuat saja karena jalan sudah dilakukan pengecoran dengan semen.

Puncak Mantar merupakan spot paragliding atau para layang yang sangat populer di Nusa Tenggara Barat, nbahkan setiap tahun selalu diadakan event berskala nasional di lokasi ini. Dengan start awal di lokasi view point dan mendarat di Pantai Pototano, para pecinta olahraga ini disuguhi keindahan alam

pegunungan dan pantai sekaligus dengan jajaran kapal penumpangnya.

8. Pulau KenawaWisatawan yang berkunjung ke Pulau Kenawa bakal merasakan sensasi menjadi orang kaya yang punya pulau pribadi. Hal itu disebabkan suasana pulau yang sepi tak berpenghuni seakan-akan pulau tersebut adalah miliknya sendiri. Pulau Kenawa memiliki hamparan pantai berpasir putih yang menawan. Di daratannya Pulau Kenawa diselimuti oleh padang savana yang hijau seperti permadani pada musim hujan. Untuk mendapatkan foto keren pulau kecil dengan savana yang lebat di pulau ini, wisatawan harus menyeberang dari Pelabuhan Poto Tano selama kurang lebih 1,5 jam dengan menggunakan sampan nelayan.

Para penulis adalah PNS di PAGTL Badan Geologi

Geowisata Sumbawa Barat berbeda dengan daerah lain di Nusa Tenggara Barat. Daerah ini memiliki surga tersembunyi dibawah perut buminya.

Page 20: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 19

Titik pandang Mantar, di atas ketinggian 650 m dpl. Berada di puncak Gunung Mantar

Pantai Glampar, dengan pasrinya menyerupai merica, di sekitar Kertasari-Kiantar.

Page 21: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

20 Vol 30 N1 Juli 2020

Pemamdu Gua Sanghyang Kenit, Jae, memperlihatkan salah satu ornamen yang masih aktif di gua ini. Foto: Deni Sugandi

Page 22: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 21

Menyusuri sepenggal Ci Tarum di antara Bendungan Saguling sampai Sanghyangpoek - Sanghyangtikoro, di kawasan itu begitu banyaknya gejala alam yang luar biasa menakjubkan. Sejak Danau Bandung Purba bobol di Curug Jompong untuk Danau Bandung Purba Timur dan di Cukangrahong, lembah ini merupakan bagian dari aliran utama Ci Tarum.

Lab Kebumian di Kawasan Bendungan Saguling

Geowisata di 9 km Ci Tarum

Oleh: T Bachtiar

Page 23: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

22 Vol 30 N1 Juli 2020

Ci Tarum segmen Sanghyang Kenit, terlihat surut akibat alirannya telah dialihkan melalui pipa pesat.

(bawah) Penmandu gua memperlihatkan ornamen gua, yang terbentuk dalam kurun waktu ribuan tahun. Foto: Deni Sugandi

Page 24: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 23

Jalan setapak itu terus menurun, melewati sawah dan kebun. Di beberapa bagian, jalan tanah itu sudah memakai penahan yang dibuat dari potongan bambu. Sisa hujan tadi malam membuat jalan setapak itu seperti adonan yang liat.

Sebelum Danau Saguling dibangun, dari Cibanteng di Rajamandala Selatan ke arah timur, ke Cihampelas, Cililin, merupakan jalan sebahu yang ramai dilalui, menjadi jalur perdagangan, sosial dan politik yang umurnya sudah sangat lama. Demikian juga dari Cibanteng ke arah barat, ke Ciranjang, Cianjur. Jauh sebelum Daendels memperlebar jalan sebahu menjadi jalan raya pos yang dapat dilalui pedati, jalan sebahu yang melintasi Cukangrahong dan Cukangbingbin inilah yang menjadi jalur lintasan yang ramai. Saat itu Ci Tarum dengan alirannya yang sangat deras, dalam, dan lebar, menjadikan Ci Tarum sulit untuk disebrangi. Inilah yang menyebabkan Ci Tarum menjadi pembatas pergerakan manusia secara langsung. Karena itulah sungai ini dijadikan pembatas secara administratif antara kerajaan yang ada di Tatar Sunda, bahkan hingga zaman kolonial dan diera kemerdekaan.

Namun naluri manusia untuk terus bergerak dari satu kawasan ke kawasan lainnya, telah menggerakkan masyarakat saat itu untuk mencari bagian sungai tersempit namun berdinding kuat, yang dapat menjadi tempat untuk melintas setiap saat. Sampai akhirnya masyarakat saat itu menemukan celah sempit sedalam 16 meter dengan lebar tidak lebih dari 4 meter, lebar sungai yang sangat sempit bila dibandingkan dengan lebar lembah Ci Tarum secara keseluruhan saat itu. Celah selebar itu, dapat dengan mudah dilalui dengan cara menebang kayu atau bambu beberapa pohon yang ada di sempadan sungai, batangnya akan roboh ke sebrang sungai. Beberapa batang kayu atau bambu itu menjadi penyangga cukang, jembatan kecil, yang dapat menghubungkan

dua wilayah itu dengan mudah. Maka disebutlah kawasan ini Cukangrahong, dan yang lebih ke hulu dinamai Cukangbingbin. Nama geografi ini bermakna jembatan kecil yang berada di tempat yang rahong, tempat yang secara geomorfologi berupa birai batu yang curam yang menancap hingga di dasar sungai yang mengalir deras. Sementara bingbin adalah nama tumbuhan.

Kedua cukang atau jembatan kecil inilah yang berjasa ratusan tahun membantu masyarakat melintasi Ci Tarum, mengubungkan dua wilayah utama, di sebelah barat Ci Tarum dengan wilayah di sebelah timurnya. Bila melihat data peninggalan sejarah klasik di kawasan itu, jalur ini merupakan jalur yang ramai dilalui.

Baru setelah jalan raya pos dipergunakan, dan terakhir ketika bendungan Saguling selesai, jalan

besar mulus melintas menghubungkan beberapa daerah di seputar kawasan ini, membuat cukang rahong dan cukang bingbin ini fungsinya berkurang, bahkan ditinggalkan, hingga akhirnya ambruk.

Kini, jalur ini masih dapat dilalui dengan menuruni Ci Tarum yang saat ini dapat diloncati karena airnya menyusut jauh, karena sudah dibendung menjadi Danau Saguling. Jalan yang asalnya sebahu dan terpelihara, kini tinggal jalan setapak yang licin, namun masih menjadi jalur pengangkutan hasil bumi di kawasan ini. Cukangbingbin, akhir-akhir ini menjadi daya tarik wisata alam, namanya pun berubah menjadi Cikahuripan. Jalur lintas klasik ini sangat menantang untuk dijelajahi. Selain medannya, bentang alam dan keragaman buminya sangat menanti untuk diamati. Pada zaman kolonial, Cukangrahong sudah dijadikan daerah tujuan wisata, seperti yang ditulis dalam

Aliran Ci Tarum yang deras waktu itu membawa material, baik yang berguling di dasar sungai, atau pun yang berputar meloncat di tengah derasnya aliran.

Page 25: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

24 Vol 30 N1 Juli 2020

buku panduan wisata tahun 1927, Gids van Bandoeng en Midden-Priangan, door S.A. Reitsma en W.H. Hoogland.

Kawasan di sepanjang Ci Tarum bersih sepanjang 9 km, mulai dari bendungan Saguling hingga Sanghyangpoek, layak untuk dijelajahi, karena di kawasan ini terdapat banyak jeram dan curug, air terjun dan leuwi (lubuk) yang sangat memesona, seperti: Leuwi Orok, Leuwi Budah, Curug Rahong, Curug Cacaban, Curug Cikondang, Curug Hawu, Curug Pangaulaan, Curug Bayawak, dan Curug Halimun, Sanghyangheuleut, Leuwi Gobang, Leuwi Malang. Tentang Cukangrahong, ahli Geologi K Kusumadinata menuliskan hasil pengamatannya di Cekungan Bandung dalam catatan perjalanan pada tahun 1959. K Kusumadinata-lah yang pertama kali menuliskan bahwa pembobolan Danau Bandung Purba itu terjadi di kawasan Puncaklarang.

Cukangrahong menjadi menarik karena di sinilah Ci Tarum mampu menjebol bukit beton alami yang sangat kuat dan kokoh. Gempa di patahan yang mememarkan bukit ini membentuk celah sempit yang memanjang, lalu disempurnakan dengan adanya pengikisan air yang terus menerus. Maka Danau Bandung Purba Barat akhirnya bobol di tempat ini 16.000 tahun yang lalu.

Menyusuri sepenggal Ci Tarum di antara Bendungan Saguling sampai Sanghyangpoek - Sanghyangtikoro, di kawasan itu begitu banyaknya gejala alam yang luar biasa menakjubkan. Sejak Danau Bandung Purba bobol di Curug Jompong untuk Danau Bandung Purba Timur dan di Cukangrahong, lembah ini merupakan bagian dari aliran utama Ci Tarum. Jadi wajar bila alirannya sangat deras, sehingga di bagian yang terbendung bebatuan raksasa, aliran sungai membentuk jeram, membentuk curug, air terjun, dan di bagian yang agak terlindung membentuk leuwi, lubuk, sehingga ada beberapa leuwi dengan nama-nama yang sesuai dengan karakteristik daerah itu, seperti Leuwi Gobang, karena di sekitar lubuk itu terdapat susunan

batuan yang memanjang seperti golok yang panjang. Di sini dapat belajar bagaimana endapan yang berlapis itu didorong dinamika bumi hingga terlipat, kemudian dilapukan cuaca, digerus air sungai, menyisakan bentukan yang bersusun ke pinggir.

Di sepanjang 9 km Ci Tarum bersih itu terdapat banyak batu berlubang, mulai dari ukuran gelas sampai lubang seukuran drum, bahkan lebih besar dari itu, dan banyak yang sebagian sisinya sudah runtuh, sehingga membentuk selinder yang terbuka. Itulah yang disebut pothole, atau dalam bahasa Sunda disebut jublegan, karena bentuknya menyerupai bentuk jubleg, lumpang yang berukuran lebih besar. Aliran Ci Tarum yang deras waktu itu membawa material, baik yang berguling di dasar sungai, atau pun yang berputar meloncat di tengah derasnya aliran sungai. Batu-batu yang bergerak saling berbenturan, pasir bergesek menghaluskan. Semakin ke hilir, bebatuan semakin tak bersudut, dan semakin mengecil ukurannya. Sebaliknya, semakin ke hulu, batuannya masih bersudut dengan ukurannya yang besar. Dalam proses waktu yang sangat lama, karena adanya tekanan,

benturan, pusaran, gesekan, telah menyebabkan ada bagian batu yang memar, hancur, kemudian membentuk cekungan kecil. Cekungan kecil itu terisi oleh pasir dan kerikil yang terjebak di sana karena derasnya tekanan air, lalu berputar menggasing tiada henti selama puluhan ribu tahun. Karena tekanan dan pusaran air yang sangat kuat dan deras, maka pasir dan kerikil yang terjebak di sana menjadi matabor alami yang terus berputar mengikis batuan yang sangat keras itu dari dalam, membentuk selinder yang makin lama makin besar. Karenanya bagian dalam jublegan akan menjadi halus keadaannya. Berjalan di sepenggal Ci Tarum yang kini airnya hanya dipasok dari anak-anak sungainya, airnya masih bersih, sebab semua limbah dan endapan

Di sepanjang 9 km itulah terdapat bentang alam yang luar biasa. ronabumi yang mengagumkan.

Page 26: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 25

tanah pucuk dari lereng gunung di sekeliling Bandung, semuanya masuk ke Danau Saguling. Kalau ingin melihat dan merasakan Ci Tarum yang bersih, di sinilah tempatnya, suasana Ci Tarum yang masih sehat dan segar.

Di sepanjang 9 km itulah terdapat bentang alam yang luar biasa. Batu-batu raksasa, dinding berlapis yang terjal, air terjun, jeram, leuwi, goa, membentuk ronabumi yang mengagumkan. Di dasar dan di dinding sungai berbagai jenis batuan, seperti batukarang, lanau, lempung, dan pasir hitam padat, keras, berwarna gelap yang khas, dan konglomerat dengan berbagai ukuran, mulai dari butir terkecil sampai yang seukuran kelapa kuning. Konglomerat ini merupakan batuan endapan, gabungan berbagai butiran batuan yang dipersatukan oleh bahan endapan yang lebih halus. Di kawasan ini pun dapat dijumpai batuan yang menyerupai beton, yaitu batuan rombakan yang kasar, bersudut, terekat oleh bahan yang berbutir halus, yang berselang-

seling dengan pasir hitam yang keras.Sepenggal Ci Tarum ini merupakan surga bagi mereka yang tertarik dengan wisata bumi. Bebatuan tersingkap begitu bagusnya, begitu jelasnya. Bunga karang di antara balutan batuan beku masih memperlihatkan bentuk reliefnya. Bila menggunakan panduan Peta Geologi Lembar Cianjur yang dipetakan oleh Sudjatmiko (Cetakan tahun 2003), perjalan ini menembus lorong waktu antara 30 hingga 1,6 juta tahun yang lalu, sejak Bandung masih tergenang laut dangkal hingga masa letusan-letusan gunungapi bawah lautnya.

Di sepenggal Ci Tarum itu menyimpan keragaman bumi yang sangat kaya. Semakin bertambah tinggi nilainya, karena kawasan ini dekat dengan pusat-pusat pendidikan, sehingga Ci Tarum sepanjang 9 km itu sangat baik bila dijadikan laboratorium kebumian

Penulis adalah Dewan Redaksi BGTL dan pegiat geowisata

Batugamping berlapis, hampir tegak menandakan proses tektonik yang masih berlansung, di Sanghyang Heuleut.Foto DeniSugandi

Page 27: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

26 Vol 30 N1 Juli 2020

Semula, areal Kota Bandung terbatas pada daerah yang dikenal dalam khasanah geologi sebagai daerah depresi yang menghasilkan suatu bentuk lahan (landform) yang disebut sebagai Cekungan Bandung (Bandung Basin).

Bandung Perlu Data Dasar Lingkungan

Bumi Para-Hyang

Oleh: Indra Badri dan Andiani

Page 28: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 27

Panorama cekungan Bandung, dengan latar G. Malabar di sebelah selatan. Foto: Deni Sugandi

Page 29: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

28 Vol 30 N1 Juli 2020

Menurut catatan sejarah, cikal bakal Kota Bandung dibangun pada tahun 1641 oleh Kerajaan Mataram di Desa Krapyak dekat Dayeuh Kolot. Sejak saat itu - di bumi tempat bersemayamnya para-Hyang ini - hingga kini, belum memiliki data dasar rinci lingkungan (detailed baseline data environmental) secara lengkap dan menyeluruh. Data yg ada hanya dapat diperoleh secara terpisah, terpenggal di sana sini dan belum cukup lengkap untuk menunjang perkembangan suatu Kota Metropolitan Bandung Raya. Hal ini mungkin disebabkan kondisi kita belum memahami arti pentingnya data tersebut.

Lingkungan belum kita pedulikan dengan baik dan benar, akibatnya timbul gejala yang saat ini mulai terasa adanya perubahan kondisi kenyamanan, disebabkan suatu proses gangguan kualitas lingkungan.Gangguan ini tanpa disadari telah mengusik dan menerpa kehidupan. Kerugiannya secara moral maupun bendawi sulit dinilai,

sekalipun melalui perhitungan matematika yang canggih.

Mungkin cukup banyak yang bertanya, mengapa bencana makin sering terjadi. Ada pula yang mengerti karena kepengetahuannya - tapi disebabkan keterbatasannya - tak banyak yang bisa diperbuat. Lain halnya dengan ulah manusia yang mampu dan tahu, tapi tak punya kepedulian, bahkan memperburuk keadaan , hingga dampak buruknya diderita orang lain.

Daya Pikat BandungDibanding daerah lain di Indonesia, Bandung mempunyai daya pikat antara lain: letak geografinya yang strategis, merupakan dataran tinggi yang dilingkungi bentang-alam pegunungan berhawa sejuk dan indah, tanahnya subur serta dihuni oleh penduduknya yang ramah.

Kondisi ini banyak memikat pendatang dari daerah lain baik sekedar berkunjung untuk

Panorama Bandung bagian utara, yang dilintasi oleh Ci Kapundung segmen bagian utara. FotoL Tim BGTL

Page 30: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 29

menikmati keindahan alam, maupun yang ingin bermukim di bumi yang sejahtera ini. Daya pikat ini berdampak pula pada peningkatan jumlah penduduknya yang di abad k19 hanya sekitar 11.000 an orang. Sekarang makin membengkak seiiring dengan perjalan waktu, mencapai 2,5 juta-an penduduk .

Bandung semakin terbuka setelah tanggal 25 Mei di tahun 1810 Gubernur Jenderal Daendles meletakkan pusat kegiatan di sekitar lembah S. Cikapundung atau yang berlokasi di sekitar Alun-Alun Pusat Kota Bandung sekarang ini,

Kota baru tersebut mulai berkembang dengan konsep yang berbau Eropa yang cukup baik dan diterapkan khususnya hanya pada kawasan dataran Bandung. Perkembangannya lambat laun menjadi suatu kota yang indah di zamannya dan dikenal sebagai Parisj van Java di samping dijuluki sebagai Kota Kembang.

Bagi suatu pemerintahan kolonial yang sudah mapan mengembangkan kota seperti Bandung tidak sulit, sebab mereka mempunyai dana yang cukup, ahli dalam merancangbangun dan perekayasaan, cermat dalam penataan ruang dan lahan.

Di samping itu ditunjang pula oleh sumber daya alam yang potensial dan jumlah penduduk yang masih mematuhi peraturan. Rekayasa terhadap daya dukung tersebut akhirnya menghasilkan suatu karya kota yang monumental dan tertata apik, meskipun tidak semua masyarakatnya dapat menikmati prasarana dan sarana yang ada secara leluasa seperti halnya di zaman kemerdekaan. Hal

inilah yang sebenarnya perlu kita simak dan cermati, bagaimana kita membangun dan menata lingkungan dengan baik, agar dapat dinikmati segenap penduduk, sesuai tujuan kemerdekaan yakni mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Lapar lahanMemasuki era pembangunan bertahap yang tengah digalakkan, situasi lingkungan Kota Bandung telah berubah. Ditinjau utamanya dari segi biogeofisik telah terjadi penyusutan kualitas lingkungan, bahkan adanya pembalikan kondisi lingkungan hidup dari yang sifatnya positif bergeser ke arah negatif.

Kondisi itu tak terlepas dari pengaruh dari pertumbuhan penduduk yang cukup pesat,

sedangkan lahan yang memenuhi persyaratan amat terbatas hingga terjadi proses yang diistilahkan sebagai lapar lahan. Perubahan di bidang sosial ekonomi dan budaya turut pula mendorong usaha perambahan dan penguasaan lahan demi keuntungan pribadi atau kelompoknya semata, tanpa penduli terhadap ancaman kerusakan lingkungan.

Kini, sebagian penduduk yang di pinggiran kota mulai terdesak oleh adanya perambah lahan dari golongan masyarakat yang penghasilan ekonominya lebih baik dibanding penduduk setempat. Karena lahan pertanian sebagai mata pencahariannya berkurang, maka terjadilah urbanisasi penduduk untuk mencari mata pencaharian yang baru. Bagi yang berpendidikan pas-pasan sebagian

Data yg ada hanya dapat diperoleh secara terpisah, terpenggal di sana sini dan belum cukup lengkap untuk menunjang perkembangan suatu Kota Metropolitan Bandung Raya.

Page 31: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

30 Vol 30 N1 Juli 2020

mengarah ke daerah perbukitan, terutama kawasan utara. Perkembangan ini berlangsung secara alami, tanpa mengikuti prosedur tata ruang dan perencanaan yang baik.Pengembangan wilayah yang kurang mempertimbangkan unsur lingkungan suatu daerah, akan menimbulkan dampak yang buruk. Suatu lingkungan apakah itu dataran; perbukitan atau pegunungan terdapat tempat-tempat tertentu yang merupakan lingkungan rawan atau rentan (sensitif ) yang perlu dilindungi dan dilestarikan bahkan mungkin harus dihindari untuk keselamatan mahkluk hidup. Lingkungan rawan itu antara lain dapat meliputi aspek bahaya geologi, biologi, udara, sosial ekonomi dan budaya. Sebagai contoh antara lain: daerah rawan bahaya gunung api, gempa dan longsoran, daerah rentan punahnya flora dan fauna yang dilindungi

atau berfungsi melindungi ekosistem, daerah berbakat terkena polusi (udara, air) dan daerah yang rawan ditinjau dari segi sosial ekonomi dan budaya setempat. Linkungan yang rentan dan rawan ini perlu dikenali dimana letaknya dan bagaimana kondisinya sebelum pelaksanaan pembangunan. Hal ini, untuk mengantisipasi dampak buruk pembangunan yang mungkin timbul di lingkungan tersebut.

Peta Kerentanan Peta Kerentanan Lingkungan perlu disusun dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk yang begitu cepat, pengembangan

masih beruntung karena ada yang dapat bekerja sebagai pegawai negeri, meskipun penghasilannya sangat kurang atau sebagian di antaranya lebih beruntung karena dapat bekerja sebagai karyawan swasta yang berpenghasilan cukup menggairahkan.

Akan tetapi, penduduk yang tidak dapat mandiri akhirnya terlunta-lunta, menganggur, selebihnya menjadi pengemis dan gelandangan. Dampak sosialnya akan lebih parah lagi karena akan menjurus pada kerawanan sosial seperti meningkatnya kriminalitas terutama di kota.

Lingkungan Rawan Semula, areal Kota Bandung terbatas pada daerah yang dikenal dalam khasanah geologi sebagai daerah depresi yang menghasilkan suatu bentuk lahan (landform) yang disebut sebagai Cekungan Bandung (Bandung Basin).Ditinjau dari segi morfologinya cekungan itu mempuynyai kemiringan lereng yang relatif datar hingga agak landai dan dibentuk (utamanya) dari endapan alluvial rawa. Pada tempat-tempat tertentu endapan itu tertutupi oleh hasilan rempah volkanik dan mempunyai kandungan air tanah relatif baik.

Ditinjau dari segi rancangbangun dan rekayasa kondisi cekungan itu lebih mudah pengerjaannya dibanding daerah perbukitan yang berlereng terjal. Lahan yang terjal cukup banyak kendalanya terutama yang menyangkut teknis rancangan, kemantapan tanah dan batuan serta dana yang diperlukan akan berlipat ganda, apalagi bila harus memperbaiki lingkungan yang telah rusak. Namun, karena lahan yang potensial di daerah cekungan amat terbatas, dan mahal, maka perkembangan kota

Pemerintah daerah dapat memprakarsai studi dasar lingkungan ini bekerjasama dengan lembaga/instansi pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan seperti Badan Geologi, lembaga penelitian lainnya atau konsultan ahli di bidang lingkungan.

Page 32: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 31

Lembah Cimahi yang tererosi kuat, bagian dari Lereng Gunung Tangkubanparahu. Foto: Tim BGTL

wilayah semakin meluas dan kondisi lingkungan yang mulai berbakat rusak, maka sudah saatnya Kota Bandung mempunyai data dan informasi dasar lingkungan secara lengkap dan menyeluruh.

Data dan informasi tersebut dapat menjadi acuan bagi siapapun yang akan membangun di suatu wilayah. Untuk itu, perlu dilakukan studi data dasar lingkungan untuk mengantisipasi permasalahn lingkungan yang timbul sekarang maupun waktu yang akan datang. Studi data dan informasi dasar lingkungan telah banyak dilakukan di negara-negara maju seperti Amerika, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.

Di Asia, seperti Indonesia dan Pilipina telah mulai dilakukan namun masih terbatas. Khususnya untuk pembangunan proyek bersekala besar misalnya yang telah diuji coba oleh suatu Badan Usaha Milik Negara di daerah Rajabasa dan Ulu Belu Provinsi

Lampung.

Beberapa investor asingpun saat ini mulai melakukan studi yang sama pada beberapa tempat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Studi ini, merupakan suatu kajian tentang sensitifitas atau kerentanan lingkungan dan bertujuan menentukan lokasi di dalam wilayah studi guna menekan dampak buruk sekecil mungkin apabila suatu kegiatan pembangunan dilaksanakan. Kajian meliputi aspek biologi, geologi lingkungan, hidrologi dan kualitas air, kualitas udara, kebisingan serta sosial ekonomi dan budaya.

Kawasan Lindung Pendekatan yang digunakan pada studi data dasar lingkungan yaitu untuk melindungi lingkungan dengan kualitas secara ekologis yang lebih tinggi.

Namun demikian, pendekatan antroposentris tetap mendapat prioritas yang utama hasil

Page 33: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

32 Vol 30 N1 Juli 2020

kajian dari masing-masing disiplin dibuat zona-zona berdasarkan prioritas prospek sesuai potensi suatu wilayah. Tujuannya, untuk mendapatkan zona kerentanan relatif (nisbi) lingkungan.

Batasan zona ini didasarkan pada kondisi misalnya; daerah yang mudah terganggu karena suatu kegiatan; daerah yang akan mengalami gangguan yang lebih berat dari daerah lain bila mendapatkan gangguan yang sama. daerah karena kekhasannya, keunikannya dan kelangkaannya mempunyai fungsi penting dalam mendukung kemantapan ekosistem atau kerentanannya terhadap gangguan perlu mendapatkan perlindungan. Data tentang geodiversity, biodiversity dan culture diversity di kawasan Bandung perlu juga menjadi pertimbangan sebagai potensi daerah untuk pembangunan berkelanjutan. Untuk mendapatkan urutan kerentanan nisbi lingkungan secara menyeluruh menurut zonasi prioritas, maka dilakukan penilaian (skoring). Hasil penilaian dari berbagai disiplin dapat dituangkan dalam masing-masing peta berdasarkan bidang yang dikaji, kemudian dapat ditumpangsusunkan ke dalam peta kerentanan nisbi lingkungan. Berdasar peta ini dapat dipilih lokasi pengembangan wilayah dengan pilihan utama yang tingkat kerentanannya paling rendah. Tingkat kerentanan yang sangat tinggi agar dihindari atau dicadangkan sesuai dengan konsep tata guna lahan yang baik, misalnya yang berkaitan dengan Kawasan Lindung. Ada pula zona-zona dengan tingkat agak rentan yang dapat dikembangkan dengan syarat memasukkan teknik rekayasa agar sumber daya yang ada dapat digunakan seoptimal mungkin.

Simpulannya, berdasar studi dasar lingkungan, dapat ditemukan daerah-daerah rentan dan rawan yang seyogyanya dihindari untuk dikembangkan agar kerusakan lingkungan yang mungkin timbul dapat dicegah atau ditekan sekecil mungkin. Studi ini secara formal saat ini tidak berkaitan dengan studi AMDAL, namun peta yang dihasilkannya dapat menjadi pedoman untuk menentukan dasar pemilihan lokasi yang akan dikembangkan. Setelah menyimak peta kerentanan ini dan diperoleh lokasi yang tepat, maka pemrakarsa dapat melakukan rencana studi AMDAL

untuk suatu kegitan proyek tertentu yang sifat penelitiannya lebih terperinci dengan kawasan yang lebih sempit dan terarah. Pemerintah daerah dapat memprakarsai studi dasar lingkungan ini bekerjasama dengan lembaga/instansi pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan seperti Badan Geologi, lembaga penelitian lainnya atau konsultan ahli di bidang lingkungan. Dananya dapat dianggarkan melalui APBD dan atau dengan melibatkan bantuan pihak swasta yang akan melakukan investasi di daerah.

Indra Badri adalah Ahli Perekayasa Utama dan Ketua Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia (MAGETI-IAGI), dan Andiani adalah Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL), Badan Geologi, Kementerian ESDM

Ada pula zona-zona dengan tingkat agak rentan yang dapat dikembangkan dengan syarat memasukkan teknik rekayasa agar sumber daya yang ada dapat digunakan seoptimal mungkin.

Page 34: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 33

Muara Ci Kapundung di sekitar daerah Bojongsoang.

(bawah) Kota Bandung bagian wilayah lembah Dago, yang dilalui oleh Ci Kapundung. Foto: Deni Sugandi

Page 35: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

34 Vol 30 N1 Juli 2020

Page 36: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 35

Kabupaten Lebak, Banten, memiliki sebuah desa terpencil dengan panorama alam menakjubkan. Desa itu bernama Citorek Kidul yang berada di Kecamatan Cibeber. Namun sebagian wisatawan menyebutnya Negeri di Atas Awan Gunung Luhur. Desa tersebut masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Desa Citorek Kidul disebut negeri di atas awan karena lokasinya mirip berada di atas awan. Panorama hamparan awan dapat dilihat dari atas gunung yang masuk kawasan Desa Citorek Kidul. Kendati disebut gunung, namun Negeri di Atas Awan Gunung Luhur ini hanya memiliki ketinggian 901 di atas laut (Mdpl). Negeri di Atas Awan ini memiliki jarak yang tak jauh dari ibu kota Jakarta. Perjalanan cukup ditempuh dengan waktu 3 jam. Akses menuju lokasi juga bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua dan empat.

Foto & Teks: Ronald Agusta

Page 37: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

36 Vol 30 N1 Juli 2020

Teluk Pulau Lenggudi, Pasawaran, Lampung

Danau bekas tambang, di Pulau Belitong. Foto: Deni Sugandi

Page 38: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 37

Mitos Bumi Planet Air

Misteri Air Kehidupan

Oleh: Supardiyono Sobirin

Bertambahnya penduduk bumi yang akan mencapai jumlah sekitar 7 milyar jiwa di tahun 2012, maka air akan merupakan masalah yang sangat besar bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang.

Page 39: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

38 Vol 30 N1 Juli 2020

Air adalah zat yang paling berlimpah di muka bumi kita, menutupi sekitar tiga perempat dari seluruh permukaan bumi, yaitu 70,8% (361,13 juta km2), selebihnya 29,2% berupa daratan (148,94 juta km2).

Volume air di bumi ini kurang lebih 1,4 milyar km3, tetapi 97% dari seluruh air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar. Dari 3% air tawar itu, sebanyak 68,7% berupa es yang menutupi kutub utara dan selatan, serta di puncak-puncak gunung dan pegunungan tinggi sebagai salju abadi. Sebanyak 30,1% adalah air tawar yang tersimpan dalam tanah hingga kedalaman 5 km. Sisanya sebanyak 0,9% berupa air tawar yang terdapat di tanaman, uap air di udara dan awan, dan tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia. Hanya 0,3% air tawar yang terdapat di bumi berupa air permukaan di danau, telaga, waduk, situ, sungai yang dapat langsung dimanfaatkan oleh manusia.Dalam perjalanan pengembaraannya, air di muka bumi dan di samudera menguap karena panas matahari, membentuk awan di langit, kemudian jatuh sebagai hujan, mengalir di muka bumi dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, menuju samudera, dan menguap lagi, begitu seterusnya mengikuti siklus hidrologi.

Di tiap tempat pengembaraannya, air telah berjasa untuk semua kehidupan yang ada di muka bumi. Sebagai air minum dan keperluan rumah tangga, air baku pertanian, tenaga untuk memutar kincir, menggerakkan berbagai alat tumbuk, penggilingan, pembangkit listrik, dan sebagainya.

Semua yang hidup di bumi hampir seluruhnya mengandung air. Sekitar 50% sampai 90% air terkandung dalam tanaman dan hewan hidup, dan sekitar 75% air terkandung dalam tubuh manusia. Kita bisa hidup sebulan tanpa makanan, tapi hanya bisa bertahan beberapa hari saja tanpa air.

Jumlah air di muka bumi ini secara keseluruhan relatif tetap. Air akan selalu ada, karena air bersirkulasi tidak pernah berhenti dari langit ke bumi dan kembali ke langit lagi mengikuti siklus hidrologi. Tetapi apakah air akan hadir pada waktu dan tempat yang sama? Dalam jumlah dan mutu yang sangat dibutuhkan? Ketika air mengembara di muka bumi, air memiliki relung Warung Jamu (waktu-ruang-jumlah-mutu) yang tidak sama.

Bertambahnya penduduk bumi yang akan mencapai jumlah sekitar 7 milyar jiwa di tahun 2012, maka air akan merupakan masalah yang sangat besar bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang.

Dongeng Mencari Air KehidupanSejatinya air bersih adalah air kehidupan. Kisah mencari “air kehidupan” supaya hidup menjadi mulia sejati, banyak sekali kita dengar dari dongeng atau cerita kuno. Salah satunya adalah dari cerita pewayangan yang menceritakan tentang kisah Bima mencari “air kehidupan”.

Tersebutlah suatu ketika, Durna memerintahkan

Bima untuk mencari “air kehidupan” atau “tirta amerta” atau “tirta prawidhi” sebagai prasyarat mencapai kesejatian hidup. Oleh sebab taatnya kepada Durna sebagai gurunya, maka Bima bersedia menjalankan perintah tersebut. Padahal maksud Durna yang sebenarnya hanya ingin mencelakakan Bima, agar Pandawa menjadi lemah tanpa Bima. Durna pun menyatakan, bahwa “air kehidupan” berada di dasar lautan. Bima pun kontan mohon pamit pada ibu dan saudara-saudaranya untuk mencari “air kehidupan” di dasar laut, mengemban tugas dari gurunya. Meskipun ibu

Kami, manusia, berjanji, mulai saat ini,Akan melestarikan air, Tidak lagi akan mengotori air, tidak lagi akan memboros-boroskan air Demi keberlanjutan kehidupan di muka bumi.

Page 40: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 39

dan saudara-saudaranya menahannya, tetapi Bima tetap pada tekadnya, berangkat demi titah sang guru. Ketika memasuki lautan, Bima diserang seekor ular naga besar bernama Nembur Nawa yang hampir membunuhnya, tetapi dengan kekuatan kuku “pancanaka”-nya, ular naga tersebut dapat dikalahkan. Saat semakin dalam menyelam memasuki lautan, Bima menjadi tidak sadarkan diri, karena kelelahan Dalam pandangannya, terlihat oleh Bima seorang mahluk mirip dengan dirinya, tetapi badannya sangat kecil. Mahluk kecil ini memperkenalkan dirinya sebagai Dewa Ruci.

Dewa Ruci meminta Bima untuk masuk ke dalam badannya melalui telinga kirinya. Walaupun dewa ini sangat kecil, tetapi Bima bisa masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci dan menemukan dirinya berada pada suatu dunia yang mengagumkan, damai sekaligus indah. Di tempat ini Bima merasa sangat nyaman dan berharap bisa tetap tinggal di sana. Dewa Ruci mengatakan, ia boleh tinggal di sana setelah kematiannya. Tetapi untuk saat ini, ia harus kembali ke muka bumi untuk melaksanakan kewajiban sebagai ksatria.

Dewa Ruci memberi banyak nasihat, bahwa “air kehidupan” sebenarnya telah ada di sekeliling Bima. Asalkan Bima mampu menjaga dan memanfaatkan di jalan yang benar, maka “air kehidupan” akan membuat Bima menjadi seorang ksatria sejati.Dongeng mencari “air kehidupan” tidak hanya terdapat dalam cerita pewayangan saja, kita bisa membacanya dari sumber-sumber lain yang banyak terdapat di internet. Salah satunya adalah dongeng tentang seekor anak ikan yang juga mencari “air kehidupan”.

Diceritakan, pada suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Kata ayah kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa ”air kehidupan” kita semua akan mati.”

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengarkan percakapan itu, ia mendadak menjadi gelisah dan ingin tahu apakah yang dimaksud dengan “air kehidupan” itu dan di

mana keberadaannya, yang katanya begitu mutlak dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai, tahukah kamu dimana “air kehidupan” itu? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa “air kehidupan” kita akan mati.”

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana “air kehidupan” itu, dan ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan tua yang sudah berpengalaman. Kepada ikan tua itu, ikan kecil ini menanyakan hal serupa: “Dimanakah keberadaan “air kehidupan?” Jawab ikan tua: “Tak usah gelisah anakku, “air kehidupan” itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. “Air kehidupan” adalah air di sekeliling kita, yang harus kita jaga kelestariannya. Memang benar, tanpa air kita akan mati.”

Apa makna cerita tersebut bagi kita? Manusia kadang-kadang mengalami situasi seperti sang ikan kecil dan bahkan seperti sang Bima dalam dongeng-dongeng tadi, mencari kesana kemari tentang ”air kehidupan”, padahal “air kehidupan” ada di sekeliling mereka, dan telah pula mereka nikmati, sampai-sampai dia tidak menyadarinya. Bahkan cenderung mengabaikan, melupakan, mencemari, dan merusak sumber “air kehidupan” tersebut.

Air Zat Yang Hidup?“Air kehidupan”, air adalah kehidupan. Benarkah air merupakan zat hidup? Jauh sebelum manusia mengenal ilmu pengetahuan, kepercayaan animisme meyakini bahwa jiwa atau roh dimiliki oleh setiap wujud benda, baik benda hidup maupun benda mati. Prinsip “roh” pada setiap benda tersebut menurut padangan animisme adalah sesuatu yang berlaku universal. Meskipun kepercayaan kuno ini sangat ditentang oleh pikiran logika, namun melalui perjalanan panjang, kepercayaan animisme saat ini sudah mulai ada yang mempertanyakan, apakah air itu merupakan zat hidup atau bukan?

Berdasar perspektif ilmu pengetahuan,

Page 41: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

40 Vol 30 N1 Juli 2020

pandangan pakar atom molekuler mengatakan bahwa air tidak lain adalah zat dengan rumus molekuler H2O. Inti atom proton dikelilingi oleh orbit elektron yang berputar super cepat (berjuta putaran dalam waktu hanya sepersejuta detik) membentuk lapisan penutup luar, hingga atom hanya terlihat sebagai struktur permanen tanpa gerakan sama sekali. Belakangan, para ilmuwan malahan semakin penasaran dan penuh kontroversi terhadap fakta misterius tentang wacana kemampuan air menangkap dan menyimpan memori (informasi). Proses penyembuhan penyakit secara “homeopathy” dengan air, bahwa sebenarnya obat penyembuh ada di sekeliling kita, terbukti ampuh sebagai penyembuhan yang sudah berlangsung selama lebih dari 200-tahun.

Masaru Emoto (2001), seorang ahli peneliti dari Jepang, mengungkapkan hasil penelitiannya di laboratorium selama bertahun-tahun, bahwa ternyata air itu “hidup”. Air dapat memberikan respon terhadap apa-apa yang disampaikan oleh manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Meskipun hal ini masih menjadi polemik bagi berbagai kalangan, dan belum diterima secara faktual oleh ilmu pengetahuan, namun setidaknya membuktikan bahwa masih banyak misteri yang terkandung dalam air.

Air memang memiliki karakter yang sangat unik. Melalui berbagai penelitian ilmiah, saat ini sudah terungkap karakteristik unik air yang tadinya diyakini sebagai kejadian kebetulan. Pertama, es, air yang padat mengapung dalam air yang cair. Kedua, pipa bisa meledak jika air di dalamnya membeku. Ketiga, tetes embun karena tegangan permukaan yang tinggi.

Selain itu dengan karakteristiknya yang unik, air memiliki banyak dimensi:Dimensi pertama, air sebagai pembersih jiwa yang kotor. Sepanjang pengalaman kehidupan manusia, terbukti bahwa air mempunyai sifat pembersih yang tidak ada tandingannya,

bahkan banyak penganut agama memanfaatkan air sungai sebagai media ritual suci untuk pembersih jasmani dan rokhani.. Beberapa agama mengharuskan mandi untuk mensucikan jiwa setelah orang tersebut melakukan pelanggaran ketentuan agama atau melakukan dosa.

Dimensi kedua, air sebagai asal-usul kehidupan alam. Banyak ditemukan mitos dan legenda bahkan kepercayaan yang bernuansa religius di masyarakat tradisional di berbagai belahan bumi, bahwa kehidupan berasal dari air. Sebagai contoh, bangsa Mesir mempercayai kekuatan spiritual samudera sebagai awal kehidupan yang diekspresikan dengan simbol “Nu”. Dimensi spiritual religius yang bernuansa seperti ini, banyak dijumpai dalam budaya masyarakat tradisional yang bermukim di tepi pantai atau sungai-sungai besar.

Dimensi ketiga, air sebagai hukuman dan pemusnahan. Berbagai mitos tentang banjir bandang atau banjir besar yang banyak membawa korban, disebutkan dalam dimensi spiritual ini mengandung makna simbolis sebagai hukuman atau pemusnahan bagi kaum

yang tidak bisa membaca sifat-sifat alam dan bahkan melanggar aturan alam.

Dimensi keempat, air adalah kesuburan yang memberi kehidupan di muka bumi. Dalam berbagai mitos masyarakat tradisional di berbagai belahan bumi, banyak dikisahkan bahwa air mempunyai dimensi kesuburan. Dikatakan bahwa bumi dan langit dikisahkan sebagai ibu dan ayah sebagai alam semesta, dan bahwa langit membuahi bumi dengan benih kesuburan dari langit. Muncullah mata

Air adalah anugerah alam. Kita menerima air dari alam dengan cuma-cuma. Kita berhutang kepada alam, karena telah menggunakan anugerah ini untuk pemenuhan kebutuhan pangan kita.

Page 42: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 41

air, sungai, danau yang diyakini membawa kesuburan yang memberi kehidupan.

Dimensi kelima, air sebagai pengungkap fakta dan peradilan. Berbagai adat kuno juga mempercayai bahwa air mempunyai kekuatan atau energi sebagai media pengungkap fakta dan peradilan. Misalnya banyak kita jumpai dukun-dukun ramal di masyarakat tradisional menggunakan bayangan di dalam air sebagai media untuk meramalkan sesuatu yang belum terjadi ke depan, juga sebagai media untuk mengungkapkan masa lalu seseorang. Sebagai media peradilan, banyak masyarakat tradisional yang konon memanfaatkan air sebagai media peradilan dengan membenamkannya dalam air bagi orang yang dinyatakan bersalah.

Hak Air dan Hak Atas AirHak air adalah hak untuk dilindungi dari perusakan dan pencemaran. Sedangkan hak atas air adalah bahwa semua warga negara harus dijamin untuk memperoleh air untuk kehidupannya. Hak air dan hak atas air adalah elemen dasar dari demokrasi air. Menurut Vandhana Shiva (2003), seorang pemikir dan aktivis lingkungan dari India, mengatakan paling tidak terdapat sembilan landasan demokrasi air.

Pertama, air adalah anugerah alam. Kita menerima air dari alam dengan cuma-cuma. Kita berhutang kepada alam, karena telah menggunakan anugerah ini untuk pemenuhan kebutuhan pangan kita, harus menjaganya tetap bersih dan dalam jumlah yang cukup. Pengalihan air yang akhirnya menciptakan daerah gersang atau rawan kekeringan mencederai prinsip-prinsip demokrasi ekologis.

Kedua, air sangat mutlak bagi kehidupan. Air merupakan sumber kehidupan bagi semua mahluk. Semua mahluk dan ekosistem mempunyai hak atas jatah air mereka di muka bumi ini.

Ketiga, kehidupan dan air saling bergantung. Air menghubungkan semua makhluk dan semua bagian di muka bumi melalui siklus air. Kita semua punya kewajiban untuk menjamin bahwa tindakan-tindakan kita tidak menyebabkan

kerusakan pada mahluk lain atau orang lain.

Keempat, air harus gratis untuk kebutuhan pangan. Karena alam memberi air pada kita dengan cuma-cuma, membeli atau menjualnya demi keuntungan merupakan tindakan yang mencederai hak manusia atas anugerah alam .

Kelima, air itu terbatas dan bisa habis. Air itu terbatas dan bisa habis jika digunakan secara semena-mena dan tidak berkesinambungan. Termasuk pemakaian yang tidak berkesinambungan adalah pengambilan air dari ekosistem yang melebihi kemampuan alam untuk menyediakannya kembali, dan mengkonsumsi air lebih dari jatahnya yang sah, yang melanggar hak orang lain untuk memperoleh bagian yang sama.

Keenam, air harus dilindungi. Semua orang mempunyai kewajiban untuk melindungi air dan menjaga kelestariannya.

Ketujuh, air adalah milik umum. Air bukan buatan manusia. Air tidak dapat dibatasi dan tidak mempunyai batas. Pada dasarnya, air adalah milik umum. Air tidak bisa dimiliki sebagai hak milik pribadi dan dijual sebagai komoditas.

Kedelapan, tidak seorangpun berhak merusak sumber daya air. Tidak seorangpun berhak merusak air, menggunakannya secara berlebihan, mengotori atau mencemari sistem perairan.

Kesembilan, air tidak boleh diperdagangkan. Air secara fungsi berbeda dengan sumber daya dan produk lain. Air tidak boleh diperdagangkan atau diperlakukan sebagai komoditas.

Penulis adalah Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda

Page 43: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

42 Vol 30 N1 Juli 2020

Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia

MAGETI; Menangkap Isu Lingkungan

Oleh: Indra Badri

Berikut ini catatan info tentang beberapa issue lingkungan yang timbul antara lain: terjadinya amblesan, penurunan muka tanah, intrusi air laut,erosi dan pelumpuran serta pencemaran lingkungan fisik (geologi).

Page 44: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 43

Fenomena alam terkait dengan proses geologi yang muncul pada dasawarsa terakhir ini sangat beragam. Bencana beraspek geologi terjadi di beberapa wilayah Indonesia di antaranya banjir, gerakan tanah, gunung meletus, gempabumi, tsunami, likuifaksi dll. Di samping itu, ada juga issue lingkungan hidup yang makin merebak, meningkatnya degradasi lingkungan di beberapa tempat di Indonesia baik di perkotaan maupun di pedalaman. Kejadian tersebut dapat berlangsung karena sebab-sebab alami, dapat dipcicu karena ulah manusia atau kombinasi keduanya. Hal ini pada akhirnya akan berdampak kepada kenyamanan kehidupan manusia dan juga keamanan dari ancaman bahaya tersebut.

Berikut ini catatan info tentang beberapa issue lingkungan yang timbul antara lain: terjadinya amblesan, penurunan muka tanah, intrusi air laut,erosi dan pelumpuran serta pencemaran lingkungan fisik (geologi). Isue masalah lingkungan geologi ini yang menjadi tantangan bagi komunitas geologiwan Indonesia untuk

lebih fokus dalam penataan lingkungan yang lebih baik.

Kondisi BanjirBanjir di Jakarta, Depok dan kota-kota lain di Indonesia menandakan adanya kesalahan dalam managemen lingkungan, terkait dengan penggunaan sumber daya lahan dan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Di samping intensitas hujan yang meningkat bahkan ekstrim, adanya perubahan penggunaan lahan mengakibatkan air larian meninggi dan infiltrasi berkurang, meningkatnya erosi dan pelumpuran yang terendapkan pada

badan sungai hingga daya tampung badan air menjadi minimal. Akibatnya air melimpah tak terkendali menghantam apa saja yang dilaluinya terutama di bagian hilir suatu daerah aliran sungai. Dampak dari peristiwa banjir ini sangat merugikan masyarakat baik harta benda maupun kenyamanan hidup dan kesehatan masyarakat. Aspek penataan lingkungan pada kawasan terdampak banjir perlu dilakukan secara serius dan melibatkan disiplin GTL. Bahaya TsunamiBencana Tsunami Aceh yang pernah terjadi pada 26 Desember 2004: Pukul 7.59 waktu setempat, dipicu oleh kekuatan gempa besar 9,1 sampai 9,3 skala Richter mengguncang dasar laut di barat daya Sumatra, sekitar 20 sampai 25 kilometer lepas pantai. Hanya dalam beberapa jam saja, gelombang tsunami dari gempa itu mencapai daratan Afrika. Tanggal 27 Desember 2004: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tsunami di Aceh sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Data PBB tanggal 30 Desember yang dilansir oleh Sekretaris Jendral

PBB (Khofi Annan), menyebut jumlah korban sedikitnya 115.000 jiwa. Bantuan internasional telah membantu di kawasan bencana. Kawasan terparah yang dilanda tsunami adalah Aceh, Khao Lak di Thailand dan sebagian Sri Lanka serta India.

Pasca tsunami tersebut memerlukan penataan ruang dan pengelolaan lingkungan dengan biaya yang besar, agar kawasan terdampak dapat dimanfaatkan kembali dengan aman dan nyaman. Sejumlah Ahli Geologi Tata Lingkungan telah ikut berperan serta membangun Aceh Pasca Tsunami dengan memberikan rekomendasi kelayakan penggunaan lahan (berdasarkan aspek GTL), kepada Pemerintah Daerah Istimewa Aceh.

Apa peran MAGETI?Memperhatikan hal tersebut, maka sekelompok masyarakat peduli lingkungan (ahli geologi tata-lingkungan} telah membentuk organisasi

Tanggal 21 Mei 2019 di Bandung, kami Ahli Geologi Tata-lingkungan Indonesia mendeklarasikan berdirinya Masyarakat Geologi Tata-lingkungan Indonesia atau disingkat menjadi ‘MAGETI”, sebagai bagian dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia.

Page 45: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

44 Vol 30 N1 Juli 2020

profesi yang bernama Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia atau disingkat MAGETI, yaitu suatu anak organisasi profesi di bawah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Sedangkan Geologi Tata-Lingkungan adalah salah satu sarana untuk menata lingkungan geologi dan perencanaan tata ruang wilayah berdasarkan aspek geologi.

Tujuannya ikut peduli pada masalah lingkungan yang timbul dan ikut berperan serta dalam pembangunan berkelanjutan di negara Indonesia tercinta ini, khususnya dalam penataan lingkungan beraspek geologi. Terbentuk dan dideklarasikannya MAGETI di Bandung pada 21 Mei 2019, dalam rangka untuk menjawab masalah lingkungan geologi di Indonesia. Mengingat, banyaknya permasalahan pada lingkungan geologi, baik itu karena kondisi alami atau terpicu oleh aktivitas manusia. Hal itu berdampak kepada kenyamanan dan keselamatan makhluk hidup. Hal ini terkait pula dengan penggunaan sumber daya geologi yang berlebih dan keterbatasan daya dukung lingkungan di samping adanya ancaman bahaya geologi bagi keselamatan makhluk hidup di tempat-tempat tertentu.

Untuk itu, MAGETI melakukan kerjasama, urun rembug dan kegiatan sosiasiaisasi bersama Badan Geologi, Perguruan Tinggi dan para pakar geologi, serta masyarakat yang sangat peduli pada penaataan ruang dan pengelolaan lingkungan.

Deklarasi (MAGETI)Pada hari ini, selasa, tanggal 21 Mei 2019 di Bandung, kami Ahli Geologi Tata-lingkungan Indonesia mendeklarasikan berdirinya Masyarakat Geologi Tata-lingkungan Indonesia atau disingkat menjadi ‘MAGETI”, sebagai bagian dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Hal-hal terkait dengan landasan legalitas dan operasional lebih lanjut organisasi ini, akan diselenggarakan dalam tempo yang sesingkat-

singkatnya oleh tim formatur. Deklarasi MAGETI telah dilakukan pada tanggal 21 Mei 2019 oleh Indra Badri (sebagai Ketua) dan M. Wachyudi Memed (sebagai Sekjen) di Bandung, di hadapan anggota IAGI dan disaksikan oleh Ketua IAGI (Sukmandaru), Kepala Pusat PAGTL (Andiani). dan Kepala Badan Geologi - KESDM (Rudy Suhendar)

Menata Lingkungan-Geologi Geologi Tata Lingkungan merupakan media dalam penerapan informasi lingkungan geologi melalui penataan ruang dalam rangka pengembangan wilayah dan pengelolaan lingkungan, yaitu memberikan informasi tentang karakteristik lingkungan geologi suatu lokasi/wilayah berdasarkan keterpaduan dari aspek sumber daya geologi sebagai faktor

pendukung dan aspek bencana geologi sebagai faktor kendala. Selanjutnya hasil analisis geologi lingkungan atas kedua komponen faktor Sumber Daya Geologi dan Faktor Bahaya Geologi dapat menggambarkan tingkat keleluasaan suatu wilayah untuk dikembangkan. dalam pengorganisasian ruang kegiatan maupun pemilihan jenis penggunaan lahan (Indra Badri 2005).

Pengertian keleluasaan yaitu peringkat wilayah yang dapat dikembangkan sebagai kawasan budi daya dalam arti leluasa dalam pemilahan penggunaan la han dan mudah dalam pengorganisasian ruang. Tersedianya data dan informasi geologi lingkungan dapat dijadikan bahan masukan dan sekaligus evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang sudah ada maupun yang akan disusun terutama berguna untuk memberi gambaran secara garis

Geologi Tata-Lingkungan adalah salah satu sarana untuk menata lingkungan geologi dan perencanaan tata ruang wilayah berdasarkan aspek geologi.

Page 46: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 45

besar rekomendasi dalam penggunaan lahan ditinjau dari geologi lingkungan dan sebagai bahan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota maupun bagi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kecamatan.Memberi gambaran mengenai faktor pendukung dan kendala geologi lingkungan bagi pembangunan wilayah dan pengelolaan lingkungan secara keseluruhan.

Penyusunan informasi Geologi Lingkungan dilakukan dengan menggabungkan informasi dari peta tematik geologi maupun peta non-geologi. Informasi geologi lingkungan dapat membantu mengatasi permasalahan lingkungan dan upaya pengelolaannya melalui rekomendasi penggunaan lahan dan juga menyediakan alternatif pemecahan permasalahannya.Analisis geologi lingkungan menggunakan metode pembobotan/skoring secara kuantitatif dan penilaian para ahli ditumpang susun (overlay) dari peta-peta tematik secara manual

maupun dengan Sistem Informasi Geografi (SIG). Beberapa contoh peta pasca bencana hasil analisis GTL ditampilkan berikut ini:

Issue Masalah Lingkungan Geologi akan terus berjalan sesuai kebutuhan masyarakat dalam pemanfatan sumber daya geologi.Penataan ruang dan Pengelolaan Lingkungan seharusnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembanguman yang berkelanjutanUntuk menekan degradasi lingkungan geologi, maka pemanfaatan sumber daya geologi dapat dilakukan secara optimal namun dengan cara menekan dampaknya sekecil mungkinDiharapkan kehadiran MAGETI dapat memberikan sumbang saran kepada negara, pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya.

Penulis adalah Ahli Perekayasa Utama dan Ketua Masyarakat Geologi Tata Lingkungan Indonesia (MAGETI-IAGI)

Deklarasi MAGETI, 21 Mei 2019 di ruang auditorium Badan Geologi, Bandung.

Page 47: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

46 Vol 30 N1 Juli 2020

Purna Bakti dari Kepala Badan Geologi

Rudy SuhendarOleh: Atep Kurnia

Setelah mengabdi 31 tahun dan 2 bulan, Rudy Suhendar memasuki masa purnabakti sejak 1 Juni 2020. Posisinya di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Rudy diberi amanah untuk mengepalai Badan Geologi sejak 8 Desember 2017.

Selama menjabat antara 2017-2020 itu, banyak hal yang telah dikerjakan dan dicapai oleh Rudy dan Badan Geologi. Ruang lingkup kerjanya menjadi bertambah luas. Yang diurusinya bukan hanya berkaitan dengan geologi tata lingkungan, bidang yang digelutinya selama puluhan tahun, melainkan juga terpaut dengan air tanah, sumber daya geologi, kebencanaan, survei geologi, pengembangan teknologi kegeologian, dan sebagainya.

Sejak awal pelantikannya, Rudy sudah dihadapkan pada masalah sangat pelik, yakni letusan Gunung Agung di Bali yang berpengaruh banyak. Di bawah kepemimpinannya, Badan

Geologi dapat menjernihkan informasi yang simpang siur tentang letusan Gunung Agung dengan menyatakan bahwa radius bahaya hanya 10 km di sekitar gunung, sehingga menyelamatkan kelesuan pariwisata di Pulau Bali sekaligus meyakinkan negara lain untuk hadir pada pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.

Di masa kepemimpinannya pula, Badan Geologi kian dikenal publik dengan hasil pemetaan terhadap potensi bencana akibat likuefaksi. Titik baliknya terjadi saat dan pascabencana gempa bumi, tsunami, longsor dan likuefaksi di Teluk Palu, pada 28 September 2018. Antara 2005-2019, Badan Geologi berhasil membangun 2.854 sumur bor, dengan kapasitas debit air bersih mencapai 189,4 juta m3/tahun, dan dapat melayani sebanyak 8,6 juta jiwa. Di masa jabatan Rudy, pengeboran air tanah itu berkali lipat jumlahnya dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Page 48: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 47

Rudy Suhendar. Foto: Deni Sugandi

Page 49: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

48 Vol 30 N1 Juli 2020

Demikian pula dalam rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan, Badan Geologi ikut andil di dalamnya. Dalam hal ini, Badan Geologi bersama institusi lainnya, aktif dalam menyajikan pelbagai potret hasil survei dan kajian geologi. Wujudnya berupa Atlas Hasil Survei dan Kajian Geologi Calon Ibu Kota Negara (2019). Dalam bidang pemetaan, dari 85 peta tematik yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta, Badan Geologi mendapat mandat Walidata 10 peta tematik. Pada tahun 2019, Badan Geologi menambah 2 peta tematik dalam mandat tersebut. Dengan sejumlah prestasi kinerja di bawah kepemimpinannya, Rudy menilai bahwa masing-masing satuan kerja di lingkungan Badan Geologi mempunyai keunggulan dan kontribusi yang besar bagi pelbagai upaya perlindungan warga negara dari kebencanaan geologi sekaligus turut mewujudkan kesejahteraan bangsa melalui pengungkapan berbagai potensi sumber daya geologi yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Rudy menilai produk unggulan dari masing-masing bidang geologi tersebut tidak hanya berhenti sebagai hasil riset dan penyelidikan yang tersimpan di lemari-lemari, melainkan harus tersampaikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dengan demikian, ia menekankan adanya perubahan pola pikir dari riset ke pelayanan publik.

Bentuk-bentuk layanan publik memang kemudian yang menjadi garda terdepan yang ditawarkan Badan Geologi di masa kepemimpinan Rudy. Di bidang teknologi kebencanaan geologi mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk terus mengembangkan aplikasi MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia). Demikian pula terhadap Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) agar terus mengembangkan aplikasi GIS berbasis mobile yang menampilkan informasi lokasi keterdapatan sumber daya mineral, batubara dan panas bumi beserta

data statistik dan pustakanya melalui aplikasi GeoRIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application). Sebagai dasarnya, Badan Geologi juga mengembangkan GDI (Geologi Database Indonesia) yang memberikan layanan informasi warisan geologi, leksikon stratigrafi Indonesia, cekungan sedimen, dan peta geologi. Untuk kalangan ilmiah, Badan Geologi menerbitkan dan mengelola Indonesian Journal on Geoscience (IJOG) yang menjadi satu-satunya jurnal ilmiah bertemakan geologi dan ilmu kebumian terkait yang terindeks SCOPUS. Ini bermula sejak 12 Desember 2017, Badan Geologi mendapat surat perihal penyampaian Keputusan Kepala LIPI tentang Terbitan Berkala Ilmiah Bereputasi Internasional yang menyatakan bahwa IJOG merupakan Terbitan Berkala Ilmiah Bereputasi Internasional dengan penilaian Angka Kredit Maksimal 40. Semenjak itu IJOG diakui sebagai satu satunya jurnal bertemakan geologi dan kebumian terkait di Indonesia yang terindeks Skopus Quartile 4/Q4) dan dinyatakan sebagai jurnal bereputasi Internasional.Di samping itu, tentu saja menjalin kemitraan yang erat sekali dengan media demi kepentingan penyebaran informasi kegeologian kepada masyarakat luas. Sehingga Rudy sangat dekat dengan media. Ia bahkan menggarisbawahi bahwa informasi melalui media jauh lebih efektif dengan mendatangi kelompok-kelompok masyarakat dan sesuai dengan arahan Kementerian ESDM, setiap ada kejadian yang melibatkan Badan Geologi, harus segera diinformasikan ke media massa melalui saluran-saluran yang ada.

Dengan kata lain, Rudy menilai edukasi melalui media massa dinilai lebih efektif. Apalagi, serbuan informasi bohong mudah sekali disebarkan melalui media sosial, sehingga bisa jadi masyarakat yang masih rendah tingkat literasinya mudah mem- percayai kabar tersebut tanpa mengeceknya, serta membuat kepanikan massal di masyarakat. Oleh karena Badan Geologi berkaitan dengan kebencanaan yang bisa terjadi kapan saja, maka Badan Geologi harus waspada dalam menginformasikannya. Informasi ini juga bisa mengurangi dampak dari bencana tersebut.

Page 50: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 49

Bagaimana peluang dan tantangan Badan Geologi khususnya dan umumnya geologi di Indonesia di masa yang akan datang? Rudy menjawabnya dengan mengedepankan 9 (sembilan) hal, yang terkait eksplorasi migas, eksplorasi mineral dan batubara, pengembangan panas bumi, air tanah dan geologi tata lingkungan, bencana geologi dan mitigasi, geologi teknik dan tata ruang, pemetaan geologi dan pengembangan geosains, warisan geologi sebagai destinasi wisata, dan regulasi serta standarisasi kegeologian. Pertama, mengenai eksplorasi migas. Kian hari produksi migas semakin menurun. Penurunan tajam harga minyak dunia sejak 2014 menyebabkan Indonesia harus melakukan efisiensi besar-besaran. Ini berdampak pada menurunnya kegiatan eksplorasi migas dan penanaman modal baru di bidang migas. Hal tersebut kian memperlambat usaha penemuan cadangan baru. Dengan rendahnya tingkat temuan cadangan baru dan tidak adanya cadangan migas berkapasitas raksasa, maka produksi migas indonesia diprediksi akan terus berada dalam tren penurunan, bahkan hingga tahun 2050. Dengan demikian, peluang dan tantangan dalam menemukan cadangan baru masih sangat terbuka. Karena dari 128 cekungan, baru 54 cekungan yang sudah dieksplorasi dengan cadangan sekitar 3.8 miliar barel, masih ada 74 cekungan yang belum disentuh dengan potensi minyak bumi mencapai 7.5 miliar barel. Apalagi kawasan timur Indonesia masih memiliki potensi dan peluang menjanjikan untuk kegiatan eksplorasi, khususnya pada play-play Pre-Tertiary dan deepwater area. Tantangan eksplorasi di kawasan tersebut adalah kurangnya data seismik yang akurat dan memadai, serta perlu teknologi tinggi dalam pengembangannya. Kedua, eksplorasi mineral dan batubara (minerba). Rentang tahun 1970-2009 yang

menunjukkan peningkatan temuan disebut sebagai era mining boom. Namun, pada dekade 2010 hingga 2016, hanya dibukukan enam penemuan. Penurunan angka temuan tersebut kemungkinan besar disebabkan faktor teknis dan nonteknis. Padahal potensi mineral di Indonesia masih sangat terbuka, mengingat kondisi geologi dan tektonik menyebabkan terbentuknya beragam tipe deposit mineral. Tipe-tipe tersebut adalah tipe porfiri dan epitermal untuk komoditi emas-tembaga-perak yang ditemukan sepanjang busur magmatik; tipe laterit untuk komoditi nikel, kobalt dan krom yang dijumpai pada zona pelapukan batuan ofiolit; dan tipe unconventional yang belum banyak dikembangkan seperti orogenic gold, sulfida nikel, sedimentary hosted-base metals dan deposit-deposit “dalam” atau “tertutup batuan muda”. Ketiga, pengembangan panas bumi. Potensi panas bumi di Indonesia termasuk yang terbesar

di dunia, dengan sumber daya sekitar 23965.5 MW dan cadangan sebesar 14626,5 MW. Pemanfatan energi panas bumi saat ini baru mencapai 2130,6 MWe. Masalahnya kegiatan pengembangan panas bumi terkendala oleh kualitas data eksplorasi masih rendah atau belum mencapai data pengeboran. Rendahnya kualitas data eksplorasi menyebabkan tingginya resiko pada sisi hulu. Dengan demikian, tantangan ke depannya adalah perlu dilakukan peningkatan kualitas data untuk daerah panas bumi temperatur rendah-sedang dengan metode pengeboran eksplorasi; perlu penghitungan potensi reservoir yang lebih rinci agar bisa diajukan sebagai WKP; perlunya identifikasi sistem yang akurat dalam kaitannnya

Selama menjabat antara 2017-2020 itu, banyak hal yang telah dikerjakan dan dicapai oleh Rudy dan Badan Geologi. Ruang lingkup kerjanya menjadi bertambah luas.

Page 51: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

50 Vol 30 N1 Juli 2020

dengan tataan geologi, untuk menentukan strategi eksplorasi dan pengembangannya yang tepat; dan perlu adanya reviu sumber daya panas bumi secara komprihensif terutama di daerah medium-low temperature, dan dibuatkan penilaian untuk memilih lokasi yang layak dikembangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan untuk pemanfaaatan langsung. Keempat, air tanah dan geologi tata lingkungan. Yang menjadi isu dan tantangan dalam masalah ini adalah ihwal akses dan pemenuhan kebutuhan air bersih yang berkaitan dengan daerah rawan kekeringan dan sulit air, peningkatan data rinci hidrogeologi, dan pemboran air di daerah sulit air digunakan untuk melayani kebutuhan dasar warga negara di daerah sulit air; kajian geologi terpadu untuk mengetahui ancaman bencana geologi, sumber daya geologi dan kendala geologi, serta ancaman kerusakan lingkungan di kota-kota besar di Indonesia; memberikan keleuasaan untuk pembangunan, dan memberikan rekomendasi geologi lingkungan untuk pengembangan kota secara aman dan nyaman; dan kajian geologi terpadu untuk mengetahui daya dukung untuk pembangunan terowongan, perencanaan galian tanah, perencanaan bendungan, perencanaan bangunan penahan tanah longsor, dan pekerjaan fondasi bangunan seperti gedung bertingkat tinggi.

Terutama berkaitan dengan soal kekeringan sebelum musim hujan, dari Sabang sampai Merauke tersiar kabar di pelbagai media banyak daerah yang mengalami kekeringan. Dalam hal ini, para ahli geologi harus menjawab, misalnya, kasus daerah yang mengalami kekeringan padahal airnya ada atau kekeringan karena memang tidak ada air tanahnya, sehingga selalu bergantung kepada air permukaan. Hal tersebut tentu harus berawal dari pemetaan potensi air untuk mengatasi kekeringan tersebut. Badan Geologi pernah menginventarisasi

kabupaten-kabupaten yang mengalami kekeringan, dengan tujuan kalau sudah ada database daerah kekeringan, dapat dilakukan pemetaan potensi airnya. Ke depan, saatnya Badan Geologi khususnya dan insan kegeologian di Indonesia umumnya untuk melakukan pemetaan potensi air secara rinci. Kelima, bencana geologi dan mitigasi. Sumber ancaman geologi di Indonesia terbilang banyak. Ini bisa diamati dari keberadaan 127 gunung api aktif dan 69 di antaranya terus dipantau oleh Badan Geologi karena dikategorikan gunungapi aktif dan berisiko tinggi. Kemudian, 12-15% gempa bumi di dunia terjadi di wilayah Indonesia dan di antaranya ada 6-12 kejadian gempa bumi merusak terjadi setiap tahunnya. Lalu, probabilitas kejadian tsunami dengan ketinggian inundasi lebih dari 3 meter terjadi sekali dalam 10-50 tahun. Ditambah kenyataan, lebih dari 800 kejadian gerakan tanah dalam satu tahun terjadi di Indonesia dan bencana gerakan tanah sebagian besar terjadi pada musim hujan.

Maka, isu dan tantangan dalam kerangka kebencanaan adalah penguatan kajian geologi berupa pemetaan (Kawasan Rawan Bencana dan tata ruang) dan prakiraan; modernisasi teknologi dan penguatan monitoring; dan perluasan sosialisasi. Ke semua tantangan dalam bidang kebencanaan tersebut menuntut pemetaan dan kajian dalam skala yang lebih rinci, sehingga akurasinya menjadi sangat besar.

Keenam, geologi teknik dan tata ruang. Di Indonesia, pembangunan infrastruktur terus berkembang, seperti pembangunan jalan, bangunan dan bendungan, harus diimbangi dengan geologi keteknikan. Walaupun para ahli sipil juga menghitung, tetapi tetap harus memperhatikan aspek geologi teknik, yakni melakukan pendekatan atau penyesuaian dengan kondisi alamnya. Dengan demikian,

Kini Rudy sudah memasuki masa purnabakti, tetapi kinerja selama menjabat sebagai Kepala Badan Geologi layak dilanjutkan tradisinya oleh penggantinya.

Page 52: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 51

yang menjadi tantangan untuk kegeologian Indonesia dalam bidang ini adalah kesiapan data geologinya untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Di bidang geologi tata ruang, jelas banyak yang tumpang tindih. Penyebabnya adalah kekurangjelasan keterlibatan geologi dalam penyusunan tata ruang. Kadang-kadang terlibat, kadang-kadang tidak. Belum lagi kalau berkaitan dengan kebijakan. Maka pernyataan geologi harus bersahabat dengan planologi itu belum tuntas. Hubungan tersebut memang sudah terjalin sejak lama, tetapi belum tuntas. Artinya, yang harus dikedepankan adalah menambah unsur geologi pada kaidah planologi. Idealnya, geologi dalam planologi tidak hanya berfungsi sebagai tempelan, tambahan atau pelengkap saja, melainkan bagian yang integral dari planologi. Apalagi bila dikaitkan dengan pengelolaan lingkungan, selama ini geologi juga hanya menjadi pelengkap, demikian pula dalam analisis dampak lingkungan (amdal), data geologi bisa dipakai atau tidak dipakai, karena tidak memiliki kekuatan hukum.

Ketujuh, pemetaan geologi dan pengembangan geosains. Untuk pemetaan geologi, yang menjadi tantangan atau tuntutannya saat ini adalah pemetaan dalam skala besar. Di Badan Geologi, sudah sejak 10 (sepuluh) tahun lalu peta geologi yang berskala besar yakni 1: 50.000 belum usai. Oleh karena itu, ke depannya, pemetaan geologi yang rinci ini harus juga menjadi prioritas.Di bidang geosains, sebenarnya di Indonesia sudah ketinggalan sejak lama. Di Indonesia belum ada yang benar-benar melakukan riset, misalnya, melakukan penelitian untuk menemukan sesar baru atau membuktikan bahwa Sesar Baribis itu ada. Kemudian misalnya lagi mempertegas jalur metalogeni yang melintasi Indonesia. Dengan demikian, tantangan ke depannya bagi insan geologi di Indonesia, khususnya Badan Geologi, adalah jangan sampai meninggalkan geosains. Karena dengan penelitian-penelitian, kajian-kajian baru dimungkinkan adanya penemuan hal-hal baru sekaligus dapat mempertegas hal-hal yang sudah ada atau diduga ada sebelumnya. Kedelapan, warisan geologi sebagai destinasi wisata. Kini situs-situs geologi booming menjadi destinasi wisata di Indonesia.

Pemerintah-pemerintah daerah berlomba-lomba mengusulkan agar situs-situs geologi yang berada di daerahnya untuk dinilai. Hal tersebut dapat dimengerti mengingat keadaan kebumian (tataan tektonik) Indonesia menyebabkan geologi Indonesia memiliki keragaman geologi yang unik sebagai potensi warisan geologi. Sejalan dengan meningkatnya pengembangan taman bumi (geopark) sebagai salah satu destinasi wisata, permintaan akan data-data warisan geologi kian besar. Oleh karena itu, tantangan ke depannya adalah menjamin ketersedian dan mempermudah akses terkait data-data warisan geologi.

Kesembilan, regulasi dan standarisasi kegeologian. Isu-isu dalam bidang regulasi kegeologian, antara lain, kebijakan sumber daya geologi yang berkaitan dengan neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batubara; air tanah dan geologi lingkungan yang bertautan dengan konservasi air tanah, kawasan pertambangan, Kawasan Bentang Alam Kars (KBAK), Kawasan Cagar Alam Geologi (KCAG), dan warisan geologi; dan mitigasi bencana geologi yang erat berkaitan dengan informasi bahaya geologi dan pedoman mitigasi bencana geologi (penetapan kawasan rawan bencana geologi di dalam tata ruang). Tantangannya adalah berbagai regulasi yang berkaitan dengan hal-hal di atas dapat diterbitkan sehingga Badan Geologi dan umumnya insan kegeologian Indonesia punya ketetapan hukum yang mengikat. Sementara di bidang standarisasi kegeologian, isu yang mengemuka adalah kekurangan dan ketidaksamaan standar yang digunakan. Kini Rudy sudah memasuki masa purnabakti, tetapi kinerja selama menjabat sebagai Kepala Badan Geologi layak dilanjutkan tradisinya oleh penggantinya. Demikian pula dengan peluang dan tantangan kegeologian Indonesia yang disodorkannya layak ditindaklanjuti dengan aksi yang nyata.

Penulis adalah peminat literasi dan kebumian, tinggal di Bandung.

Page 53: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

52 Vol 30 N1 Juli 2020

Ahli Palinologi jadi Kepala Badan Geologi

Eko Budi Lelono

Oleh: Atep Kurnia

Pada tahun 2000, di bawah bimbingan Robert Hall, Margaret Collinson dan Bob Morley, ia bisa menyelesaikan studinya di Inggris. Dari Royal Holloway, University of London, yang dimasukinya sejak 1997 itu dia dapat menyelesaikan program doktoralnya dengan disertasi bertajuk Palynological study of the Eocene Nanggulan Formation, Central Java, Indonesia.

Page 54: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 53

Eko Budi Lelono Foto: Deni Sugandi

Page 55: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

54 Vol 30 N1 Juli 2020

Namanya saat itu bertambah dengan gelar doktor, menjadi Dr. Ir. Eko Budi Lelono. Dengan disertasi yang bila diindonesiakan menjadi Kajian Palinologi tentang Formasi Nanggulan pada Periode Eosen, di Jawa Tengah, Indonesia, ia antara lain menjelaskan bahwa “Nanggulan Fm age diagnostic M-L Eocene fauna and palynomorph assemblages. Many palynomorphs affinity with Indian forms, suggesting plant migration into SE Asia following plate collision in E Tertiary. Distribution of similar M Eocene palynomorph assemblages suggests Sundaland extended from Java to SW Sulawesi. Podocarpidites pollen in upper unit indicates cooling, probably equivalent to M-L Eocene boundary event recorded elsewhere. Nanggulan Fm is transgressive sequence”

Kutipan abstrak disertasi tersebut, bila saya terjemahkan, barangkali menjadi demikian: “Pada Formasi Nanggulan terdapat fauna

berumur Eosen Tengah-Bawah dan kumpulan palinomorf. Banyak palinomorf yang mengandung persamaan dengan bentuk-bentuk India, yang menunjukkan bahwa migrasi tumbuhan ke Asia Tenggara terjadi setelah tumbukan lempeng pada Periode Tersier. Distribusi kumpulan palinomorf Eosen Tengah yang serupa menunjukkan bahwa Sundaland meluas dari Jawa hingga Sulawesi Barat Daya. Serbuk sari Podokarpidit di unit atas menunjukkan pendinginan, mungkin setara dengan batas Eosen Tengah-Bawah yang terekam di tempat lain. Formasi Nanggulan merupakan sekuens transgresif ”. Eko sejak saat itu dikenal sebagai ahli biostratigrfi dan palinologi. Sebelumnya lelaki kelahiran Ciamis, Jawa Barat, pada 11 Oktober 1962, memang berkaitan sekali dengan ilmu kebumian. Setelah selesai Sekolah Dasar dan Menengah Pertama di Kota Cilegon, Banten dan menempuh pendidikan menengah atas di

Kenang-kenangan kepada Rudy Suhendar, pada acara Geoseminar. Foto: Tim BGTL

Page 56: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 55

Yogyakarta, Eko melanjutkan studinya ke Jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada pada 1981. Kemudian pada 16 Juni 1988, ia lulus dari perguruan tinggi negeri yang ada di Yogyakarta itu. Mula-mula bekerja sebagai ahli geologi pada pertambangan batubara di Kalimantan Timur (1988-1990). Kemudian sejak 1990, ia bergabung dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Puslitbangtek Migas) “Lemigas” sebagai ahli biostratigrafi di bidang eksplorasi migas. Dengan keilmuannya itu Eko lebih memilih jalur penelitian, sehingga dia lebih sebagai peneliti. Sebelum terjun ke jabatan struktural pada tahun 2017, ia tetap menggeluti dunia ilmiah, dengan jalan menulis makalah-makalah dan buku ilmiah dan menjadi anggota dewan redaksi sejumlah jurnal ilmiah baik yang berskala nasional maupun internasional. Makalah ilmiahnya kini sudah lebih dari 25 tulisan. Beberapa di antaranya yang terbilang baru adalah “Pollen Record of the Permian Marine Sediments from West Timor” (2017), “Pollen Records from the Oligocene of Western Indonesia as the Evidences of Climate Changes” (2017), dan “Dry Climate Expansion on the Pleistocene of Indonesia as Recorded in its Pollen Assemblage” (2018). Ketiganya dimuat dalam Scientific Contributions Oil and Gas. Selain itu, ada “The Gondwanan Green Alga Tasmanites sp. in the Permian Lacustrine Deposits of West Timor” yang dimuat pada Indonesian Journal on Geosciences (IJOG) Vol 6, No 3 (2019). Ada pula buku khususnya seputar palinologi Indonesia. Itulah Palynology of Indonesia yang diterbitkan oleh LIPI Press pada tahun 2017.

Sementara karier dan pengalamannya di Lemigas dan dunia ilmiah lainnya antara lain sempat berkecimpung sebagai anggota Riset Unggulan Terpadu (RUT) antara tahun 1991-1995, anggota kelompok riset Asia Tenggara pada Royal Holloway, University of London (1997-2000), koordinator riset dan pengembangan teknologi eksplorasi di Lemigas (2011-2015), mitra bestari bagi jurnal terakreditasi yang diterbitkan di Indonesia dan dunia (sejak 2011), anggota Komite Eksplorasi Nasional (KEN) (2015-

2016), mitra bestari bagi jurnal-jurnal ilmiah terbitan LIPI (sejak 2016), penilai para peneliti di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2016-2017), dan menjadi peneliti utama dalam bidang riset dan pengembangan teknologi eksplorasi di Lemigas (2015-2017).Hari Jum’at, pada 8 Desember 2017, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Igansius Jonan melantik ahli palinologi yang telah menjadi Peneliti Utama di Lemigas itu menjadi Kepala Pusat Survei Geologi (PSG). Eko dilantik bersama-sama dengan 21 pejabat struktural lainnya di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), termasuk dengan Rudy Suhendar yang dilantik sebagai kepala Badan Geologi untuk periode tahun 2017-2020.

Dua tahun lebih kemudian, giliran ahli palinologi itu yang menggantikan Rudy Suhendar sebagai kepala Badan Geologi. Pada Senin, 10 Agustus 2020, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengangkat Dr. Ir. Eko Budi Lelono sebagai kepala Badan Geologi yang baru.

Salah satu hal yang layak dicatat adalah saat menjabat sebagai Kepala PSG. Di dalam Laporan Tahunan Badan Geologi 2018 tercatat kutipan dari Eko, “Kondisi geologi Indonesia yang terbentuk oleh interaksi tiga lempeng utama memberi potensi sumber daya alam sekaligus potensi kebencanaan, bagai uang koin dengan dua muka. Dalam hal ini, Pusat Survei Geologi yang bertugas mengidentifikasi kondisi geologi di tanah air berkesempatan untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa dengan memberi informasi besaran sumber daya alam sebagai modal dasar pembangunan serta berperan menghindarkan masyarakat dari kemungkinan bahaya yang diakibatkan oleh bencana alam. Sungguh ini amanah yang tidak ringan tapi membanggakan.” Semoga di bawah kepemimpinannya, Badan Geologi dapat lebih meningkatkan kinerja ilmiahnya bagi penyediaan informasi kebumian bagi dua muka kondisi geologi Indonesia itu.

Penulis adalah peminat literasi dan kebumian, tinggal di Bandung.

Page 57: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

56 Vol 30 N1 Juli 2020

Secara geopolitik, posisi Kabupaten Natuna sangat strategis karena menjadi pintu gerbang bagian utara Indonesia di perairan Laut Cina Selatan dan berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia (termasuk Malaysia timur/Serawak). Selain memiliki potensi migas yang besar, juga memiliki keanekaragam geologi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan geowisata. Bersyukur Tahun 2018 yang lalu Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional dan sedang diupayakan menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.

Pesona Geologi Kepulauan Riau

Geopark NatunaOleh: Oki OktariadiFotografi: Ronald Agusta

Page 58: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 57

Pintu masuk gua Kamak, dengan aliran sungai bawah tanah yang masih aktif.

Page 59: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

58 Vol 30 N1 Juli 2020

Natuna merupakan kabupaten yang terletak di provinsi Kepulauan Riau. Merupakan pulau yang tergabung dalam gugusan Pulau Tujuh, yang berada di lintasan jalur pelayaran internasional dari dan atau ke Hongkong, Taiwan, China, dan Jepang. Secara geopolitik, posisi Kabupaten Natuna sangat strategis karena menjadi pintu gerbang bagian utara Indonesia di perairan Laut Cina Selatan dan berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia (termasuk Malaysia timur/Serawak). Selain memiliki potensi migas yang besar, juga memiliki keanekaragam geologi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan geowisata. Bersyukur Tahun 2018 yang lalu Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional dan sedang diupayakan menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.

Dahulu wilayah kabupaten tersebut dikenal dengan sebutan Pulau Tujuh yang dipimpin oleh para Datuk Kaya sebagai Tokong Pulau, yang terdiri atas Pulau Siantan, Pulau Jemaja, Pulau Bunguran, Pulau Subi, Pulau Serasan, Pulau Laut, dan Pulau Tambelan. Kini Pulau Tambelan menjadi bagian Kabupaten Bintan, Pulau Siantan dan Pulau Jemaja menjadi wilayah Kabupaten Anambas, sedangkan Pulau Bunguran, Pulau Subi, Pulau Serasan, Pulau Laut menjadi wilayah Kabupaten Natuna, yang terbentuk secara resmi pada tahun 2008.

Secara geografis, Kabupaten Natuna terletak pada 1016’ - 7019’ Lintang Utara dan 105000’ - 110000’ Bujur Timur. Kabupaten Natuna mempunyai luas 264.198,37 Km2, dimana sebagian besar wilayahnya terdiri atas perairan seluas 262.197,07 Km2 dan sisanya daratan berupa kepulauan seluas 2.001,3 Km2. Dari luas wilayah secara keseluruhan terdiri atas 154 pulau, dengan 27 pulau (17,53%) yang berpenghuni dan sebagian besar pulau (127 buah) tidak berpenghuni. Dua pulau terbesar diantaranya adalah Pulau Bunguran dan Pulau

Serasan. Pulau-pulau tersebut dikelompokkan dalam 2 gugusan: (1) Gugusan Pulau Natuna, terdiri atas pulau-pulau di Bunguran, Sedanau, Midai, Pulau Laut, dan Pulau Tiga dan (2) Gugusan Pulau Serasan, terdiri atas pulau-pulau di Serasan, Subi Besar dan Subi Kecil.

Kondisi iklim Natuna yang berada di dalam Provinsi Kepulauan Riau adalah beriklim tropis dan sangat dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Musim kemarau biasanya terjadi pada Maret sampai Juli. Curah hujan rata-rata berkisar 193,2 milimeter dengan rata-rata kelembapan udara sekitar 90,4% dan temperatur berkisar sekitar 25,80 C. Musim tersebut sangat berpengaruh terhadap usaha perikanan di Provinsi Kepulauan Riau baik dari usaha penangkapan maupun usaha budidaya, sehingga pemanfaatan potensi laut dirasakan sangat minim. Hal ini dipengaruhi musim yang hanya

ramah selama enam bulan saja. Selebihnya, saat Angin Utara datang, laut di sekitar Natuna menjadi ganas dan para nelayan memilih berkebun sebagai lahan menyambung hidup.

Kabupaten Natuna dalam RTRWN termasuk dalam kawasan anadalan dan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), yaitu ditetapkan sebagai kawasan andalan laut dan kawasan tertentu. Sebagai simpul transportasi laut internasional, Kabupaten Natuna diarahkan untuk mendukung pelayanan dan akses pasar global. Selain letaknya yang strategis, kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya memiliki beragam potensi sumberdaya alam berlimpah yang belum dikelola secara baik dan optimal, meliputi; sumberdaya perikanan laut, pertanian, dan

Pemunculan Pulau Natuna berhubungan dengan gerak kompresi barat-timur yang mengangkat bagian barat Pulau Natuna yang tersusun oleh batuan ultramafik, mafik, malihan dan batuan sedimen pelagos.

Page 60: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 59

Bongkah-bongkah granit, disebut Batu Alief.(bawah) Perlapisan sedimen, di Tanjung Datuk

Page 61: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

60 Vol 30 N1 Juli 2020

perkebunan; seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit, dan cengkeh. Objek wisata, meliputi; bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua, dan budaya serta lading gas di blok D-Alpha di belah utara Pulau Natuna yang merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.

Keragaman BentangalamBemmelen (1970) dan Tjia (1996) mengemukakan bahwa kawasan Laut China Selatan merupakan kawasan yang stabil sejak awal jaman kuarter (2,6 juta tahun lampau), yakni suatu kawasan yang sudah tidak terjadi gerak-gerak tektonik (gempa yang disertai proses pengangkatan daratan). Kedudukan pematang purba di Kepulauan Natuna umumnya terletak 2–3,5 m di atas muka laut sekarang, sementara peristiwa geologi yang terjadi sesudah jaman kuarter di kawasan Laut China Selatan adalah genang laut (transgresi) yang mencapai puncaknya pada 6 ribu tahun lampau. Periode genang laut di Asia tenggara di kenal sebagai wilayah Paparan Sunda (Sundaland).Keberadaan bukti tertua Paparan Sunda telah dikemukakan oleh Molengraaf (1921) dengan ditemukannya bekas alur-alur sungai purba di dasar Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Evolusi muka laut pada suatu kurun waktu menurut kurva muka laut (sea level curve) sejak 20 ribu tahun BP hingga muka laut sekarang telah terekam melalui penelitian di berbagai belahan dunia seperti terlihat pada Gambar 2a, (Suyarso, 2009). Selanjutnya disusul oleh peristiwa susut laut (regresi) hingga 5 m yang membentuk Pulau Natuna seperti saat ini, yaitu berakhirnya jaman glasial terakhir (30 – 20) ribu tahun BP (Before Present), 50 juta km3 es di muka bumi mulai mencair dan perlahan menggenangi daerah-daerah rendah (Lambeck et al, 2002).

Peristiwa tergenangnya beberapa bagian daratan rendah oleh mencairnya es pada kurun tersebut disebut transgresi Flandrian (Kaplin 1973). Transgresi adalah peristiwa genang laut oleh mencairnya es yang mengakibatkan berkurangnya wilayah daratan dan bertambahnya luas lautan, meliputi wilayah yang sangat luas. Pengaruh transgresi Flandrian terlihat jelas pada busur Kepulauan Indonesia oleh terpisahnya Pulau Sumatera, Kalimantan

dan Jawa yang pada jaman glasial merupakan satu kesatuan dari Daratan Sunda. Bila mengacu pada kurva muka laut yang dikemukakan oleh Tjia (1996), Peltier (2002) dan Horton et al. (2005) pada Gambar 2 serta tinggi pematang purba di Kepulauan Natuna terhadap muka laut (Gambar 4), maka rangkaian pematang tersebut diperkirakan terbentuk sekitar 3 ribu tahun BP.

Bentangalam Kepulauan Riau dibentuk akibat peristiwa geologi dan proses abrasi atau erosi arus laut pada batuan granit sehingga memnbentuk suatu tonjolan bahkan dataran. Berdasarkan kondisi morfologi tersebut, maka, wilayah Kabupaten Natuna terlihat berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian antar wilayah cukup beragam, yaitu berkisar antara 3 – 959 m atas muka laut dengan kemiringan antara 2 – 5 m. Berikut nama gunung dan tingginya dari permukaan laut yang berada dalam wilayah Kabupaten Natuna:• Gunung Bedung di Kec. Bunguran Timur

Laut• Gunung Segeram di Kec. Bunguran Timur

Laut• Gunung Ceruk di Kec. Bunguran Timur Laut• Gunung Bukit Kapur di Kec. Bunguran

Timur Laut• Gunung Ranai (959 m) di Kec. Bunguran

Timur Laut• Gunung Punjang (443 m) di Kec. Serasan• Gunung Pelawan Condong (405 m) di Kec.

Serasan• Gunung Kute (232 m) di Kec. Serasan

Keunikan GeologiDinamika bumi di kepulauan Natuna terekam dengan baik. Singkapan-singkapan keragaman batuan, stratigrafi, dan struktur geologi teramati dengan baik. Adapun keunikan geologi yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:Natuna merupakan punggungan muka busur yang mengalami pergeseran (migrasi), relatif menuju ke arah kraton. Pergeserannya diawali ketika laut dan kepulauan Natuna terletak di daerah prisma akresi, yaitu di busur luar dari penunjaman ke arah baratdaya pada zaman Kapur atau Awal Tersier. Selanjutnya posisinya bergeser di sebagian daerah Bancuh (Franchino

Page 62: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 61

dan Liechti, 1983) dan pada zaman Jura bergeser di daerah tumbukan antara kerak Samudera Hindia dan Paparan Sunda (Sundaland), (Daines, 1985). Formasi bancuh (mélange) di busur akresi dihasilkan oleh oleh penggerusan yang berhubungan dengan subduksi, bukan oleh luncuran di lereng punggungan akresi. Cekungan muka busur berada di antara punggungan muka busur dan garis pantai sistem penunjaman Sunda dengan lebar 150 – 200 km.

Pemunculan Pulau Natuna hingga saat ini berhubungan dengan gerak kompresi barat-timur yang mengangkat bagian barat Pulau Natuna yang tersusun oleh batuan ultramafik, mafik, malihan dan batuan sedimen pelagos. Kenampakan bahan kerak samudera di wilayah ini kemungkinan erat kaitannya dengan terbukanya relative secara cepat pada cekungan belakang.

Lapangan gas Natuna, yang ditemukan pada tahun 1973, terletak di laut Natuna kira-kira 225 km sebelah timur laut dari Pulau Natuna pada kedalaman laut 145 meter. Reservoar bersangkutan diperkirakan mengandung cadangan hidrokarbon yang dapat dihasilkan kira-kira sebanyak 45 triliun kaki kubik atau 1.270 miliar meter kubik. Jumlah volume gas dalam reservoar, termasuk karbondioksida yang merupakan 71ari volume keseluruhan, diperkirakan sebanyak 210 triliun kaki atau 6000 miliar meter kubik. Bentuk permukaan lahan yang sebagian besar daratannya landai/dataran rendah dan sebagian berbukit-bukit dan terisolasi dengan pulau lainnya menjadikan Pulau Natuna Besar memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Diantaranya terdapat hewan endemic khas Natuna Besar, yaitu Kekah (Presbytis natunae). Oleh karena itu International Union for Conservation of Nature, Kekah digolongkan dalam kategori jenis hewan yang rentan akan kepunahan karena jumlahnya terus menurun, (Yermia Riezky, 2012).

Batu granit yang disebut Batu Sindu merupakan salah satu situs arkeologi yang berindikasi artefak neolitik berupa beliung persegi, batu giling (grindingstone), dan pecahan tembikar. Selain itu juga terdapat temuan lain seperti fragmen

keramik, fragmen kaca, dan fragmen perunggu yang menggambarkan adanya pemanfaatan situs pada masa kemudian.Gunung Ranai yang memiliki ketinggian 959 m.dpl berada di Kecamatan. Bunguran Timur Laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Natuna dan memiliki fungsi penting sebagai daerah imbuhan air tanah dan pemasok kebutuhan air bagi Kota Ranai dan sekitarnya.

GeowisataDi dalam tema pariwisata unggulan nasional, Natuna dikatakan sebagai “The Best undiscovered Beach Island”. Untuk mensukseskan tema pariwisata tersebut perlu penciptaan destinasi pariwisata unggulan dan mengembangkan promosi tematik tertentu seperti geowisata, ekowisata, dan destinasi wisata bahari. Dalam pengembangan geowisata, tentunya fenomena geologi menjadi modal dasar. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses geologi pembentukan Pulau Natuna telah membentuk keragaman geologi, baik bentang alam, batuan maupun proses-proses yang sedang berlangsung. Saat ini secara kasad mata terlihat kawasan pesisir yang landai dan sebagai kawasan yang menyingkapkan granit dari Gunung Ranai hingga ke dasar laut dangkal serta kawasan garis pantai yang tertutupi oleh pasir kuarsa maupun dari pecahan cangkang biota laut. Sementara di beberapa tempat di Pulau Bungur dan pulau-pulau kecil telah menyingkapkan batuan-batuan tua yang berasal dari kedalaman laut dan keberadaan terumbu karang di dasar laut sekitar pulau-pulau kecil memiliki daya tarik tersendiri bagi para penyelam baik penyelam domenstik maupun manca negara. Beberapa keragaman geologi yang dapat dikembangkan sebagai geosite dalam pengembangan obyek geowisata, diantaranya sebagai berikut:

Geowisata Pantai Pasir Putih Pasir terbentuk karena adanya proses pelapukan fisik dan kimia pada batuan. Pelapukan kimia merupakan faktor penting dalam pembentukan pasir secara keseluruhan, karena proses ini terjadi secara efisien di lingkungan yang lembab maupun panas. Sedangkan pelapukan fisik hanya mendominasi di tempat-tempat yang dingin dan/atau kering. Granit yang

Page 63: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

62 Vol 30 N1 Juli 2020

menyusun sebagian Pulau Natuna merupakan jenis batuan yang menjadi bahan utama dalam pembentukan pantai pasir putih. Granit sebelum melapuk, terdiri atas mineral-mineral berikut: (1) Sodium Plagioclase feldspar (Na feldspar), (2) Potassium feldspar (K feldspar), (3) Kuarsa, dan (4) Mineral aksesori: biotite, amphibole, atau muskovit. Kuarsa (dan muskovit jika ada) yang menjadi mineral residual, karena resisten terhadap pelapukan menjadi bahan penting dalam pembentukan pantai pasir putih. Butiran mineral kuarsa yang tererosi diangkut oleh arus sungai atau angin untuk kemudian diendapkan membentuk sand dune, channel bar, point bar dan sandy beach.

Pantai SangiapPantai Sangiap berada di Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Nama lain untuk pantai ini adalah Pantai Pulau Kambing. Pantai yang memiliki hamparan pasir barwarna kuning yang sangat luas dengan bentuk pantai

yang landai merupakan salah satu kawasan wisata bagi masyarakat Ranai. Keunikan dari pantai ini adalah, hamparan pasirnya yang akan mengelurakan bunyi-bunyian ketika diinjak. Selain memiliki hamparan pasir putih dan pasir yang dapat mengeluarkan bunyi, pantai ini memiliki air yang jernih.

Pantai Pulau Kambing termasuk pantai yang masih alami, tidak terdapat pondok atau rumah singgah di sekitar pantai. Disarankan bagi para pengunjung untuk membawa tikar atau tenda sebagai tempat untuk berteduh. Pantai Pulau Kambing juga merupakan loaksi yang cocok untuk memburu sunset. Bukan saja pantainya yang indah dan unik, juga pada muara sungai ditemukan jenis kerang yang sangat banyak dan lezat. Di sekitar pantai terdapat beberapa bangunan sebagai fasilitas yang disediakan pemerintah. Untuk mencapai Pantai Pulau Kambing, diperlukan waktu sekitar 30 menit berkendara dengan kendaraan bermotor dari

Gugusan Pulau Akar.

Page 64: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 63

Kota Ranai kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 30 menit, tetapi jika ingin membawa kendaraan bermotor pun bisa, hanya saja medannya cukup sulit. Pantai Pulau Kambing memiliki luas pantai kurang lebih 10 Ha dan panjang garis pantai sekitar 5 Km. Letak pantai ini berhadapan langsung dengan Laut Cina Selatan yang membentang biru.

Pantai SahiObjek wisata Pantai Sahi terletak di Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Waktu tempuh menuju Pantai Sahi sekitar 40 menit berkendara dengan kendaraan bermotor dari Kota Ranai. Pantai Sahi merupakan primadona bagi wisatawan lokal. Pantai Sahi tersohor karena posisinya yang berhadapan langsung dengan Pulau Sahi. Pulau Sahi merupakan pulau kecil yang merupakan pulau karang yang terjal dan cukup tinggi dengan jarak sekitar 100 m dari bibir pantai. Ketika air laut sedang surut, pengunjung dapat berjalan kaki menuju Pulau Sahi.

Bagi para pengunjung yang gemar memancing, Pantai Pulau Sahi dapat menjadi salah satu tujuan utama. Pantai Sahi umumnya ramai dikunjungi ketika Minggu petang dan hari-hari libur lainnya. Suasana Pantai Sahi yang tenang ditambah hembusan angin sepoi-sepoi dari laut lepas serta pemanangan Pulau Senoa dan Gunung Ranau di kejauhan menjadikan pantai ini pilihan utama wisatawan lokal untuk berlibur. Tidak ada rumah singgah atau pondok, semuanya masih sangat alami.

Pantai SemitanPantai Semitan berada di Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Untuk mencapai objek wisata ini diperlukan waktu sektiar 1 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Kota Ranai. Pantai Semitan memang tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan, karena termasuk objek wisata yang tergolong kecil dan sempit. Lokasinya sendiri hanya beberapa meter dari jalan raya utama. Tidak banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Pantai Semitan memberikan kesan alami bagi Pantai Semitan, sehingga bagi kebanyakan yang sudah mengetahui keberadaan

Pantai Semita ini, menjadikan pantai ini sebagai salah satu spot yang direkomendasikan untuk mengambil gambar. Pantai Semitan memiliki garis panjang yang landai, terutama ketika air surut, jarak dari bibir pantai hingga batas laut bisa mencapai puluhan meter. Air lautnya bening bak kaca. Terdapat juga Pantai Migit yang hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 10 menit berjalan kaki dari Pantai Semitan yang juga tidak kalah indah dan alaminya.

Pantai Tanjung DatukObjek wisata Pantai Tanjung Datuk berada di Desa Teluk Buton, Kecamatan Bunguran Timur Laut. Lokasi Pantai Tanjung Datuk tergolong cukup jauh dari Kota Ranai, sekitar 50 Km. Diperlukan waktu tempuh sekitar satu hingga dua jam berkendara dengan kendaraan bermotor dari Kota Ranai.

Pantai ini memiliki hamparan pasir yang kecokelatan dan memiliki bongkahan batuan yang menyerupai lempeng batu raksasa dengan gawir kecil terisi air laut sebagai hasil dari abrasi. Terdapat juga perbukitan batu pasir yang beraneka bentuk di bagian ujung pantai. Di bagian kanan pantai terdapat bongkahan-bongkahan batu karang yang berbentuk lempeng yang berpermukaan datar nan halus yang ditumbuhi lumut-lumut kecil. Di sela-sela batuan tersebut terdapat lubang-lubang kecil mirip seperti pothole yang sering ditemui di sungai, hanya saja ukuran dan kedalamannya lebih besar dibandingkan dengan pothole yang biasa ditemui di sungai. Lubang-lubang kecil ini akan terlihat jelas ketika air laut surut dan akan ditemui ikan-ikan kecil yang berenang di dalamnya.

Pantai Tanjung Datuk memiliki kejernihan air laut yang sangat bersih, dan tergolong dalam, sebab pantai ini langsung menghadap ke laut lepas. Sangat cocok bagi pengunjung yang memiliki hobi memancing. Pantai ini memiliki bentuk yang melengkung layaknya sebuah teluk dan bertebing batu pasir yang sangat curam di samping kanan bibir pantainya. Bagian darat ditumbuhi pohon cemara yang menjulang tinggi dengan ukuran yang cukup besar beserta beberapa jenis pohon lainnya.

Page 65: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

64 Vol 30 N1 Juli 2020

Geowisata Pematang Pantai PurbaKeberadaan muka laut di masa lampau yang pernah lebih tinggi di atas muka laut sekarang terrekam dalam morfologi pantai hasil pembentukannya, diantaranya adalah pematang pantai. Pematang pantai purba di Pulau Bunguran, Kepulauan Natuna terbentuk pada saat muka laut berada 240 hingga 300 cm di atas muka laut sekarang, diperkirakan terbentuk pada 3 ribu tahun BP. Bukti peristiwa susut laut yang terjadi sejak 6 ribu tahun BP di Asia Tenggara, selain terlihat di Selat Malaka dan di Thailand juga terlihat di Kepulauan Natuna. Pematang purba merupakan tempat pemukiman ideal bagi masyarakat pantai dan kawasan wisata. Selain aman terhadap ancaman gelombang berfungsi sebagai akifer penyedia air tanah. Beberapa alternative desa yang bisa dikembangkan sebagai geosite, diantaranya:

Desa Pengadah, merupakan desa yang cukup padat penghuni yakni 18-24 rumah/ha, sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. Desa tersebut hampir 50 % tertutup oleh vegetasi pohon baik yang tumbuh secara liar (kelapa dan vegetasi hutan) maupun tanaman penduduk. Penampang pematang purba berdasar morfometri secara ideal dapat dilihat (Gambar 4A). Pada lereng belakang (backshore) yakni lereng yang menghadap ke arah baratdaya berkemiringan 5-150, lebarnya mencapai lebih 50 m sementara pada lereng depan (foreshore) yakni lereng yang menghadap ke arah timur laut/ke arah laut relatif lebih curam dengan sudut kemiringan 40-500, lebar berkisar 7 - 8 m. Pada bagian puncak (crest) berketinggian 3,5 m di atas muka laut, sedangkan tunggang pasang-surut Kepulauan Natuna berkisar 160 cm. Pelamparan secara lateral morfologi tersebut dapat diikuti hingga sepanjang 400 m.

Desa Kelanga, merupakan desa yang kurang padat penghuni yakni 8-9 rumah/ha., sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. Desa tersebut 30% tertutup oleh vegetasi pohon baik yang tumbuh secara liar (kelapa dan vegetasi hutan) maupun tanaman penduduk, 30% merupakan tegalan dan sisanya merupakan semak dan lahan terbuka. Penampang pematang purba di Desa Kelanga tidak seideal seperti

yang terdapat di Desa Pengadah (Gambar 4B). Pada lereng belakang yang menghadap ke arah baratdaya (backshore) berkemiringan 3-120, lebarnya mencapai lebih 50 m sementara pada lereng depan yang menghadap timur laut (foreshore) relatif lebih curam dengan sudut kemiringan 35_450, lebar berkisar 7-10 m. Pada bagian puncak berketinggian 3,2 m di atas muka laut. Pada lereng belakang sebagian besar telah tertutup oleh perladangan dan semak belukar. Pelamparan secara lateral morfologi tersebut dapat diikuti hingga sepanjang 350 m .Desa Tanjung, merupakan desa yang jarang penghuni, sebagian besar wilayahnya merupakan semak belukar dan hanya sebagian kecil merupakan lahan tegalan dan lading. Penampang pematang di desa Tanjung relatif sukar dikenali dan jauh dari bentuk ideal sebuah pematang pantai (Gambar 4C). Pada lereng belakang yang menghadap ke arah baratdaya (backshore) berkemiringan 3-120, lebarnya mencapai lebih 30 m sementara pada lereng depan yang menghadap timur laut (foreshore) relatif lebih curam dengan sudut kemiringan 35-450, lebar berkisar 7-10 m. Pada bagian puncak (crest) berketinggian 3,0 m di atas muka laut rata-rata sekarang sedangkan pada lereng belakang sebagian besar telah tertutup oleh areal perladangan dan semak belukar. Pelamparan secara lateral morfologi tersebut dapat diikuti hingga sepanjang 200 m .

Desa Sepempang, merupakan desa cukup padat penghuni yakni 12-20 rumah/ha., sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan. Desa tersebut hampir 70% tertutup oleh vegetasi pohon baik yang tumbuh secara liar (kelapa dan vegetasi hutan) maupun tanaman penduduk, sementara 15% perladangan dan 15% sisanya berupa semak belukar. Pematang di Desa Sepempang menunjukkan penampang ideal dari sebuah pematang pantai (Gambar 4D). Pada lereng belakang yang menghadap ke arah baratdaya (backshore) berkemiringan 3-80, lebarnya mencapai lebih 40 m sementara pada lereng depan yang menghadap timur laut (foreshore) relatif lebih curam dengan sudut kemiringan 45-550, lebar berkisar 5-8 m. Pada bagian puncak (crest) berketinggian 3,0 m di atas muka laut sekarang. Sebagian besar lereng

Page 66: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 65

belakang telah tertutup oleh areal perladangan dan vegetasi pohon, baik yang tumbuh secara liar (kelapa dan vegetasi hutan) maupun tanaman penduduk. Pelamparan morfologi pematang purba di desa Sepempang, secara lateral dapat diikuti hingga sepanjang lebih dari 200 m.

Dari ke empat desa tersebut, Pantai Pengadah yang memiliki potensi dikembangkan sebagai obyek wisata. Jarak Pantai Pengadah dengan Kota Ranai sekitar 30 Km. Diperlukan waktu tempuh sekitar 40 menit berkendara dengan kendaraan bermotor dari Kota Ranai. Pantai Pengadah memiliki garis pantai yang cukup panjang dan jejeran pohon kelapa di sepanjang garis pantainya. Ombak di Pantai Pengadah termasuk kategori ombak yang tenang. Pantai Pengadah lokasinya berdekatan dengan muara Sungai Semitan yang merupakan sungai terpanjang di daerah tersebut. Selain ditumbuhi oleh pohon kelapa di sepanjang garis pantainya, di sepanjang bibir Pantai Pengadah ini juga tumbuh pohon cemara yang berjajar rapi dan menjulang tinggi. Pantai pengadah memiliki air yang jernih dan belum terlalu banyak didatangi, sehingga

kealamian dan keindahan pantainya masih sangat terjaga. Bila air laut sedang surut, akan muncul hamparan pasir halus yang tak kurang dari 5 Ha dan bisa dimanfaatkan pengunjung untuk bermain ataupun mencari kerang. Objek wisata lainnya yang terletak di dekat Pantai Pengadah yaitu Pantai Pulau Kambing dan Pantai Sengiap.

Geowisata Batu Plutonik GranitGranit merupakan batuan beku asam plutonik atau terbentuk dan membeku dalam kerak bumi, pada kedalaman puluhan kilometer. Digolongkan kedalam batuan beku dalam yang membentuk batolit. Oleh proses tektonik, batuan-batuan ini mengalami pengangkatan, bahkan beberapa mengalami pematahan dan peretakan. Akibat dari proses tektonik tersebut, batu granit yang tadinya berasal jauh di bawah permukaan Bumi, muncul ke permukaan Bumi Bentuk cebakan yang terjadi dapat berupa dike, sill, atau dalam bentuk masa yang besar dan tidak beraturan. Batuan lelehan dari granit disebut rhiolit, yang mempunyai susunan kimia dan mineralogy yang sama dengan granit tetapi

Pantai Klarik Air Mali

Page 67: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

66 Vol 30 N1 Juli 2020

tekstur dan strukturnya berlainan. Selama proses pengangkatan granit dari bawah Bumi, tubuh granit mengalami deformasi. Tubuhnya retak-retak. Ketika tubuh granit yang retak-retak ini muncul di permukaan Bumi, proses pelapukan dan erosi atau abrasi mengikisnya melalui retakan-retakan. Akibat proses ini yang terjadi berulang-ulang selama ratusan hingga ribuan tahun, batu granit yang muncul di permukaan seolah-olah merupakan bongkah batuan yang terpisah-pisah. Padahal bongkah batu granit raksasa ini sebenarnya hanya bagian atas dari tubuh sangat besar batu granit yang ada di bawah permukaan Bumi.

Batu granit yang ada di Pulau Bunguran di kenal sebagai Granit Ranai (Kgr) terdiri atas granit, putih kotor, kasar, prfiritik, holokristalin, kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit dan muskovit. Penentuan umur K-Ar batugranit Gunung Ranai menunjukkan umur 71,56 ± 0,32 juta tahun. Sementara granit di Pulau Semiun berumur 100 ± 0,45 juta tahun atau berumur Kapur. Beberapa geosite Batuan Plutonik Granit yang dapat dijadikan obyek geowisata, diantaranya:Batu Sindu/Tanjung Senubing, obyek geowisata Batu Sindu terletak tidak jauh dari Kota Ranai. Batu Sindu atau Tanjung Senubing berada di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Hanya dibutuhkan waktu berkendara dengan kendaraan bermotor selama 15-20 menit dari Kota Ranai menuju Objek wisata Batu Sindu atau Tanjung Senubing.

Keindahan yang ditawarkan dari objek wisata ini adalah bongkahan-bongkahan batu granit yang terdapat di sepanjang tebing hingga bibir pantai Tanjung Senubing. Selain itu, dapat juga menikmati keindahan pantai dari ketinggian 50 m dengan Pulau Senoa sebagai latar belakangnya.

Alif Stone Park, terletak di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, sekitar 10 km dari Kota Ranai merupakan kawasan wisata yang sudah berkembang dengan pengelolaan lingkungan yang baik. Nama Alif sendiri terkesan unik untuk sebuah tempat. Pemberian nama tersebut berasal dari sebuah batu yang berdiri

tegak layaknya bentuk huruf hijaiyah Alif, dan itu merupakan batu satu-satunya dari sekian banyak yang terdapat pada kawasan Alif Stone Park di Kepulauan Natuna.

Keindahan yang ditawarkan obyek wisata ini di mulai ketika pertama kali datang ke tempat ini, kita akan melewati celah-celah batu dengan lebar 1 meter, cukup berjalan sekitar 10 meter kita akan menemukan pintu masuk berupa batu besar. Setelah melewati pintu masuk, hamparan batu akan tampak di mana-mana sepanjang pesisir pantai. Meski belum terlalu banyak fasilitas wisata yang bisa dinikmati, namun di beberapa bongkahan batu besar terdapat jembatan kecil yang memudahkan wisatawan untuk pindah dari satu batu ke batu lain. Pemandangan pantai yang eksotis berpadu dengan batu-batu granit di pesisir pantai, air laut yang jernih beserta kekayaan biota serta berbagai hal unik yang terdapat di Alif Stone Park mampu membuat siapa saja ingin kembali berkunjung.

Lokasi ini sangat cocok bagi para fotografer untuk mengabadikan bongkahan-bongkahan batuan granit yang beraneka ukuran, baik dalam suasana sunrise, siang maupun senja masing-masing akan memunculkan suasana eksotis yang mengagumkan.

Batu Kasah, berada di Desa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Untuk menuju Batu Kasah diperlukan waktu sekitar satu jam dari Kota Ranai dengan kendaraan bermotor. Keunikan dari kawasan wisata Batu Kasah ini adalah bongkahan batu granit yang akan ditemui di sepanjang garis pantai, bahkan di pinggir pantai. Selain Batu Kasah, ada pula Batu Madu dan Pulau Akar. Ketiga objek wisata ini dapat didatangi oleh pengunjung ketika air laut surut. Air laut surut dari pagi hari hingga pukul 14.00. Ketika air laut kembali pasang, maka bongkahan-bongkahan batuan granit ini pun akan menjadi kumpulan pulau-pulau kecil di tengah laut. Selain bongkahan batu granit, pengunjung juga akan dimanjakan dengan hamparan pasir putih dan jejeran pohon kelapa di sepanjang objek wisata ini.

Page 68: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 67

Batu Hiu, terletak di Bukit Durian, Desa Wisata Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna. Lokasi desa ini tidak begitu jauh dari Ranai. Diperkiraka hanya sekitar 16 kilometer. Dalam perjalanan dapat melihat Pantai Tanjung Sepampang dengan buaian deburan Pantai Tanjung Sepempang dengan buaian deburan ombaknya yang indah. Kemudian masuk ke Desa Limau Manis yang asri. Rumah-rumah masyarakat tradisional menjadi pemandangan alami dengan aura pedesaan yang masih terasa. Hingga nantinya kita sampai di Desa Ceruk dan menuju Air Terjun Gunung Hiu, pastinya letihnya perjalanan bisa terbayarkan

Tanpa perlu dekorasi berlebih tempat pemandian yang airnya bersumber dari Gunung Air Hiu ini sudah terlihat sangat cantik dan unik. Karena air-air yang mengalir dari batuan granit dan pepohonan membuat suasana sejuk dan indah. Selain itu, alasan lain yang membuat tempat ini menjadi objek wisata favorit warga Natuna adalah, tempat ini gratis untuk dinikmati Disekitar kolam juga sudah terdapat fasilitas tempat bilas, dan penjual makanan, jadi makin seru liburan disini.

Lokasi Batu Hiu secara hidrogeologi membuktikan bahwa batuan granit yang pada dasarnya kedap gerakan air, bisa juga berperan sebagai imbuhan air tanah, manakala batuan tersebut berada pada zona patahan (fault) dan mengalami ratak-ratak yang memungkinkan terjadinya pergerakan air. Jumlah gerakan melalui batuan retak tergantung pada frekuensi dan keterkaitan dari patahan tersebut. Keunikan di lokasi Batu Hiu ini, berupa mata air yang mengalir sepanjang tahun terutama yang keluar dari batu granit berbentuk Batu Hiu. Wajar bila pemilik lahan menggunakannya untuk mengisi kolam renang dan kolam ikan yang ada dikawasan wisata Ceruk.

Selain wisata kolam renang, di lokasi ini pun dikembangkan sarana wisata lainnya seperti sarana outbound seperti High Rope, Flying Fox, Playground, Tracking, Camping Ground. Beberapa kalangan pencinta air soft gun biasanya memakai juga lokasi ini untuk tempat bermainnya.

Gunung Ranai, berada di Pulau Bunguran telah menjadi tujuan wisata, karena titik pendakian ke puncak gunung tak jauh dari pusat Kota Ranai, yaitu sekitar 15 ataupun 20 menit dari pusat kota Ranai dengan kendaraan roda dua. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.035 mdpl. Walau gunung ini tergolong tidak tinggi, tapi posisinya yang berada di tengah laut menyebabkan hempasan angin sangat kuat bagaikan berada diatas puncak gunung 3.000 mdpl. Belum lagi kabut tebal dan angin dahsyat menerjang gunung, maka pendaki harus waspada dan mempersiapkan tenda untuk menginap.

Bila cuaca sedang baik, gunung ini sudah terlihat dari jarak puluhan mil laut, sehingga dijadikan “kompas” bagi warga Natuna. Warga di bagian utara Natuna, seperti warga Pulau Laut, dapat mengetahui arah selatan dengan mudah jika puncak Gunung Ranai tidak tertutup kabut. Sedangkan warga yang tinggal dan datang dari arah selatan Natuna seperti dari Pulau Serasan dapat mengetahui arah utara jika puncak gunung itu sudah mulai nampak dari kejauhan. Demikian juga oleh warga Bunguran dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas, termasuk melaut sebagai “Pertanda alam”, jika gunung berkabut tebal berarti alam sedang tak aman untuk beraktivitas.

Ketika melakukan pendakian, kegagahan Gunung Ranai yang sering disaksikan dari kejauhan akan bersalin menjadi rerimbunan batang-batang pohon cengkeh yang ditanam penduduk sekitar gunung. Semakin mencapai ketinggian, vegetasi perlahan berubah akan bertemu dengan tanaman yang biasanya tumbuh di pegunungan di atas 2.000 mdpl. Di Gunung Ranai tumbuh berbagai jenis tanaman seperti meranti (dipterocarpaceae), rasamala (altingia excelsa), keruing (dipterocarpus spp) dan turi (quercus spp). Banyak juga pohon durian yang biasanya berbuah bulan Juli atau Agustus. Selama perjalanan sesekali suara monyet dan binatang lainnya seperti jangkrik dan burung, terdengar saling bersautan.

Di sepertiga perjalanan ada petunjuk jalan menuju air terjun. Sebenarnya tidak terlalu jauh, tetapi membutuhkan sekitar 50 menit

Page 69: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

68 Vol 30 N1 Juli 2020

berjalan kaki. Hal ini dikarenakan jalan setapak yang terbentuk dari undakan akar pohon dan bebatuan yang harus dilewati. Air terjun Gunung Ranai memiliki ketinggian sekitar 20-30 meter dan lebar sekitar 6-7 meter. Volume air yang tidak terlalu deras membuat bebatuan berwarna merah di bagian belakang air terjun berkilauan dihujani bias anak air terjun. Matahari yang mulai meninggi membuat cahayanya merangsek menusuk sela-sela rerimbunan pohon yang memayungi sekitar air terjun. Sinar matahari yang menerpa butiran-butiran air yang jatuh dari puncak air terjun, memunculkan efek pelangi yang menawan. Perjalanan sekitar satu jam terbayarkan ketika menikmati jelitanya pemandangan di sekitar air terjun.

Untuk mencapai puncak Gunung Ranai harus melampaui tiga puncak berupa tebing batu dengan ketinggian yang berbeda-beda. Puncak pertama bernama Puncak Serendit dengan ketinggian 968 meter dpl yang merupakan gugusan tebing dengan tinggi mencapai 100 meter. Puncak selanjutnya adalah Puncak Erik Samali yang berada pada ketinggian 999 meter dpl, puncak ini adalah tebing kedua setinggi sekitar 150 meter. Puncak ketiga atau puncak tertinggi bernama Puncak Datuk Panglima Husin, terletak pada ketinggian 1.035 meter dpl. Seperti dua puncak sebelumnya, Puncak Datuk Panglima Husin juga merupakan tebing dengan ketinggian kira-kira 200 meter. Puncak-puncak gunung yang terlihat berjejar nan indah dari Kota Ranai, maka ketika berada disekitarnya, masing-masing menjulang tinggi dan megah. Kadangkala terasa suasana mistis, apalagi ketika bukit-bukit tersebut mulai berselimut kabut. Apalagi cuaca sangat cerah, dari puncak Gunung Ranai dapat melihat semuanya dari atas. Samudera, pulau-pulau dan kota Ranai.

Geowisata Pulau-Pulau Kecil sekitar Pulau BunguranDi kabupaten Natuna terdapat 154 pulau, dengan 27 pulau (17,53%) yang berpenghuni dan sebagian besar pulau (127 buah) tidak berpenghuni. Dua pulau terbesar diantaranya adalah Pulau Bunguran dan Pulau Serasan. Pulau-pulau kecil yang ada dapat dikelompokkan dalam 2 gugusan, yakni gugusan kepulauan

Natuna dan gugusan kepulauan Serasan. Gugusan Pulau Natuna yang menjadi obyek pengembangan geowisata, terdiri atas pulau-pulau sekitar Bunguran, Sedanau, Midai, Pulau Laut, dan Pulau Tiga. Adapun pulau-pulau kecil yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata, diantaranya adalah:

Pulau Senua (Senoa), terletak di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di laut laut Cina Selatan yang berbatasan dengan negara Malaysia timur. Pulau Senoa berada tepat di seberang laut desa Sepempang di kaki gunung Ranai. Pulau ini sangat unik karena bentuknya yang menyerupai seorang ibu hamil yang sedang berbaring. Nama Senoa yang berarti orang hamil, erat kaitannya dengan bentuk dan latar belakang legenda rakyat Natuna tentang asal mula terbentuknya pulau ini. Pesan-pesan mistis dari penduduk setempat, bahwasanya kita tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor dan berperilaku yang tidak pantas.

Letaknya yang banyak berbatasan dengan negara tetangga menjadikan pulau ini lebih dikenal dikalangan orang Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Pulau Senoa merupakan pulau tak berpenghuni yang memiliki keindahan alam luar biasa, Air biru jernih dan menikmati indah terumbu karang tanpa perlu nyemplung ke dalam laut.

Keindahan geologi Pulau Sanoa karena di bentuk oleh batuan tua dari Formasi Bungaran (JKb berumur Kapur Awal-Tengah). Perselingan batulanau malih, tuf, dan rijang terlihat mempersona. Batulanau, putih kekuningan hingga kemerahan, keras dan bersisipan dengan batupasir sangat halus. Tuf putih, kelabu setempat kemerahan, umumnya keras, mengandung radiolaria dan berselingan dengan rijang. Rijang putih kelabu dan coklat kemerahan, sangat keras, setempat terdapat urat silika, berlapis baik. Daya pikat batuan-batuan tersebut semakin terlihat ketika batuan-batuan tersebut terlipat kuat dan lipatan-lipatan tersebut sebagian besar telah tekikis, sehingga hubungan struktur di bagian atas terlihat tidak selaras.

Page 70: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 69

Artinya dalam proses sedimentasi tidak menerus. Hasil proses geologi yang berlangsung telah membentuk Pulau Senoa memiliki morfologi pantai bertebing, pantai berpasir, dan pantai berkoral. Secara umum memiliki dua tipe pantai, yakni (1) Pantai tipe I adalah pantai berpasir yang menempati kawasan pesisir baratdaya Pulau Senoa. Relief pantai landai dan membentuk sudut antara 2˚ hingga 3˚ pada bagian belakang pantai yang lebarnya hanya 10 – 20 m, memiliki pemandangan pantai yang indah dengan pasir putih bersih jenis pasir kuarsa disekeliling pantainya. Di bagian belakang pulau Senoa terdapat sebuah goa tempat burung wallet bersarang. Pulau ini selain tempat sarang burung wallet juga tempat habitat penyu hijau (hawke); (2) Pantai tipe II merupakan pantai berbatu dan berkoral. Amat mudah dijumpai di sepanjang garis pantai karena pantai tipe ini mendominasi kawasan pesisir di Pulau Senoa. Morfologi yang membentuk tipe pantai ini adalah pantai bertebing dan berkoral.

Untuk menuju Pulau Senoa, pengunjung harus menyewa Pompong dari Pelabuhan Tanjung Baruk. Untuk mencapai Pelabuhan Tanjung Baruk, diperlukan waktu sekitar 30 menit berkendara dengan kendaraan bermotor dari Kota Ranai dan sekitar 30 menit untuk menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Baruk menuju Pulau Senoa. Keunikan Pulau Senoa yaitu bentuk pulaunya yang menyerupai ibu hamil yang berbaring. Tentu saja, bentuk pulau yang unik ini tidak lepas dari cerita legenda setempat, bahkan termasuk salah satu legenda yang paling terkenal dari Pulau Bunguran selain asal usul nama Pulau Bunguran itu sendiri. Bagi para penyuka aktivitas di bawah laut, Pulau Senoa menawarkan spot-spot snorkling hingga diving terbaik.

Pulau Setanau, objek wisata Pulau Setanau terletak di Desa Sabang Mawang, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Menuju Pulau Setanau dapat ditempuh dengan

Perbukitan Sekunyam.

Page 71: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

70 Vol 30 N1 Juli 2020

Keurucut Gunung Ranai

Tanjung Senubing

Page 72: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 71

kendaraan bermotor dari Kota Ranai (Ibukota Kabupaten Natuna). Waktu tempuh menuju pelabuhan Selat Lampa, Pulau Tiga kurang lebih sekitar satu hingga satu setengah jam perjalanan. Setibanya di Pelabuhan Selat Lampa, wisatawan harus menggunakan Pompong (perahu tradisional) untuk menuju Pulau Setanau. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menuju Pulau Setanau dari Pelabuan Selat Lampa. Pengunjung akan disambut dengan pulau kecil tidak berpenduduk yang indah yang memiliki hamparan pasir putih yang memanjang dan diapit oleh dua pantai kecil. Biru laut dan jejeran perbukitan batuan sedimen di pulau utama (Pulau Bunguran) dan biru laut yang bergradasi akan menambah keindahan pemandangan setibanya di Pulau Setanau.

Pulau Setanau dikelilingi oleh laut dengan latarbelakang gunung dan warna biru laut yang memukau. Keindahan itu juga ditambah dengan hijaunya daun kelapa yang melambai saat diterpa angin laut serta asrinya aneka pepohonan lainnya yang lazim tumbuh di daerah tropis. Pulau yang luasnya tidak lebih dari satu hektar itu memiliki paras yang amat memukau, jika dipandang dari sisi barat dan timur. Di sisi baratnya terdapat hamparan pasir putih yang berkilauan. Demikian juga dengan sisi timurnya, wisatawan akan dimanjakan dengan bongkahan batu yang tampil unik dan memesona. Ditambah lagi dengan hembasan ombak yang cukup besar akan dapat menyumbangkan nilai keindahan dan kealamiahan tersendiri.

Pulau Laut-Sekatung, adalah salah satu pulau terluar Negara Republik Indonesia yang berbatasan dengan perairan Malaysia Timur. Pulau ini terletak di laut Cina Selatan sebagai bagian dari Kepulauan Natuna dan secara administratif termasuk Kabupaten Natuna. Dari sudut pandang geologi, pulau ini memiliki potensi geowisata yang menarik karena memiliki keragaman bentang alam dan batuan yang unik.

Keragaman batuan yang menyusun Pulau Laut-Sekatung berupa rijang tersusun oleh mineral silika amorf yang pejal (masive). Di samping mempunyai struktur sedimen lapisan terpilin setempat, lapisan rijang ini berselingan dengan

batulempung silikaan dan batulanau silikaan. Secara megaskopis batuan rijang berwarna putih kemerahan dan merah kecoklatan dalam kondisi segar (fresh) dan berwarna coklat kehitaman dalam keadaan lapuk. Batuan-batuan tersebut merupakan bagian dari Formasi Bunguran (Haile., 1970; Hakim dan Suryono., 1994). Para ahli menyebutkan Formasi Bunguran merupakan kompleks batuan alas, yang diduga berasal dari endapan laut dalam yang berumur Jura-Kapur.

Sedangkan karakteristik pantai daerah penelitian dapat dibagi menjadi pantai berpasir, pantai berbakau dan pantai berbatuan. Pantai berpasir menempati kawasan timur dan selatan daerah penelitian. Pasir yang terdapat di daerah ini merukan hasil rombakan terumbu karang dan batuan metasedimen yang berada disekitarnya dan terbentuk oleh pengaruh arus sejajar pantai (longshore current).

Kawasan ini merupakan daerah yang tidak stabil karena sangat dipengaruhi oleh kondisi gelombang dan arus. Pada musim utara gelombang akan langsung menerpa kawasan pantai yang mengakibatkan terjadinya erosi. Kondisi ini diakibatkan oleh karena bentuk morfologi dasar laut disekitar perairan pantainya relatif terjal. Berdasarkan karakteristik dan tipologi pantainya, kawasan ini tidak bisa dijadikan kawasan pelabuhan. Andaikan pemerintah daerah akan membangun pelabuhan atau dermaga laut maka disarankan untuk membangun dibagian selatan. Pantai berbakau terdapat di bagian timur dan selatan daerah penelitian. Pantai ini merupakan pantai yang stabil sampai akrasi. Kondisi ini diakibatkan oleh morfologi perairan pantai yang relatif datar sehingga gelombang datang akan pecah pada jarak lebih kurang 3 sampai 4 km dari garis pantainya. Pantai berbatuan terdapat dibagian utara daerah penelitian. Pantai ini stabil karena dicirikan oleh batuan resistensi tinggi dengan morfologi pantai bertebing dan curam.

Penulis adalah Fungsional Penyelidik Bumi di PAGTL Badan Geologi

Page 73: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

72 Vol 30 N1 Juli 2020

Thomas Horsfield

Dokter GeologiOleh: Atep Kurnia

“Dalam tulisan ini, saya tidak menyajikan gambaran lengkap mengenai mineralogi Pulau Jawa; maksud saya adalah mengumpulkan pelbagai tinjauan perjalanan saya menjadi suatu sudut pandang sehingga terungkap subtansi-substansi yang meliputi permukaannya, dan membentuk dasar-dasarnya atau bagian-bagian kerasnya; atau memerinci fakta-fakta dan keterangan-keterangan tersebut yang mengungkapkan diri mereka sendiri pada saya pada mineralogi dan geologi umum Pulau Jawa”.

Page 74: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 73

Litografi Dr Thomas Horsfield (1773-1859) karya J. Erxleben.

Litografi Dr Thomas Horsfield (1773-1859) karya J. Erxleben.

Page 75: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

74 Vol 30 N1 Juli 2020

Itulah paragraf pertama yang tertulis dalam esai bertajuk “On the mineralogy of Java. Essay I. Account of the island from its western extremity to the mountain of Sumbing, situated near the longitude of Samarang” (1814). Padahal penulisnya tidak berlatarbelakang pendidikan kebumian, malah berkaitan dengan farmasi dan kesehatan. Dialah Thomas Horsfield (1773-1859), dokter dan naturalis berkebangsaan Amerika Serikat, yang pernah lama bekerja di Indonesia pada tahun 1801-1819. Mengenai riwayat hidup dan sepak terjangnya di Indonesia, termasuk ketertarikannya untuk menekuni ihwal kebumian, antara lain, dapat disimak dalam tulisan karya J. Bastin dan D. T. Moore, “Geological Researches of Thomas Horsfield” (Bulletin of the British Museum [Natural History] Vol 10, 1982). Thomas Horsfield lahir di Bethlehem, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 12 Mei

1773, sebagai anak ketiga dari pasangan Timothy Horsfield Jr (meninggal 1789) dan Juliana Sarah Horsfield (1738-1808). Mula-mula Thomas belajar di sekolah Moravian di Bethlehem dan Nazareth. Di Bethlehem timbullah minat pada dirinya untuk belajar farmasi di bawah Dr B. Otto (1711-1787). Pengetahuan mengenai farmasi dan farmakologi sekaligus cabang-cabang ilmu alam berkembang saat dia kuliah di University of Pennsylvania. Dia lulus pada bidang pengobatan tahun 1798, dengan tesis bertajuk An experimental dissertation on Rhus vernix, Rhus radicans and Rhus glabrum. Setahun kemudian, Thomas bekerja sebagai dokter pada saudagar, seorang Tionghoa, di Pulau Jawa. Kepergiannya dimulai pada 22 Desember 1799 dari Sungai Delaware dan tiba di Batavia pada 15 April 1800. Karena menyaksikan betapa kayanya tumbuhan tropis dan produksi alam dari Jawa, dia tertarik untuk menyelidikinya. Untuk itu, dia kembali ke Philadelphia, dan menuju

Peta mineralogi Pulau Bangka karya Thomas Horsfield.

Page 76: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 75

lagi Pulau Jawa pada Oktober 1801. Agar dapat bepergian dan melakukan penyelidikan ilmu alam, Thomas mendaftar sebagai ahli bedah pada dinas ketentaraan Belanda. Tempatnya tetap di Batavia. Namun, karena kota yang sekarang menjadi Jakarta itu tidak sehat sehingga menyebabkan Thomas sakit, dia pindah ke pedalaman. Letusan Gunung Galunggung pada 6-7 April 1803 menyebabkan perhatian Thomas terbetot ke arah vulkanologi dan geologi. Karena tidak kuat menahan hasratnya untuk menjelajah, dia mengajukan permohonan untuk melakukan analisis kimia terhadap jatuhan dari gunung api yang ada di Garut itu. Pada tahun-tahun berikutnya, akan banyak lagi kegiatan Thomas yang berkisar di sekitar kegunungapian. Ini terbukti, setahun setelah letusan Gunung Galunggung, dia menjelajahi punggungan tenggara Gunung Ciremai dan mengunjungi sumber air panas yang ada di sekitarnya (1804). Di Sumedang dia menemukan adanya batugamping yang ada di pegunungan tengah Jawa. Di bagian selatan Kabupaten Parakanmuncang dia menguji sumur yang mengandung air-zelzer. Dia kemudian mendaki sisi timur Gunung Guntur untuk memeriksa aliran lava yang baru. Sepulang dari Garut, Thomas ke Bandung untuk mengunjungi Gunung Tangkubanparahu dan turun ke dinding kawah serta mengumpulkan percontoh air sebagai bahan analisis kimia. Kembali ke Cirebon, dia sempat menjejaki Gunung Tampomas dan bukit-bukit di utara Gunung Ciremai. Menjelang akhir 1804 itu, perjalanannya dilanjutkan untuk menjelajahi gunung-gunung api di Jawa Tengah. Dia mengamati Gunung Sundoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau. Dilanjutkan lagi mendaki Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan selatan Gunung Merapi. Setelah Juli 1805, dia pergi ke Yogyakarta, untuk

menyelidiki bentangan bukit di sepanjang Pantai Utara. Agustus 1805, Thomas mendaki bagian timur Gunung Lawu dan menemukan kawah mati dan kepulan asap dalam rekahan. Oktober 1805, di daerah Grobogan dan Blora, dia menyelidiki sumur garam yang meliputi area beberapa mil. Setelah itu, perjalanannya dilanjutkan di sepanjang Bengawan Solo hingga ke Gresik, dan sesampai di Surabaya buru-buru menuju Pegunungan Tengger. Setelah mendaki Gunung Tengger, Januari 1806, Thomas kembali ke Surabaya. Di kota ini dia tinggal selama tiga bulan. Lebih lanjut, kegiatan yang dilakukannya pada 1806 adalah memeriksa sumur lumpur di Buntidan, mengeksplorasi sisi timur Gunung Semeru, mengamati Gunung Lampongan, berkelana di utara Jember, timur Gunung

Raung, timur Gunung Ringgit, singgah sehari ke Bali, mengeksplorasi lagi Pegunungan Tengger. Pada 1807, Thomas mengunjungi dan membuat gambar Gunung Arjuna dan Gunung Pananggungan, pergi ke Madura. Sisa tahun 1807 hingga 1808 dia tinggal dan mengeksplorasi daerah Semarang. Sepanjang 1809 ada di Surakarta dan 1810 dia kembali menyambangi Gunung Merapi dan Merbabu, ke Merapi malah dia mendaki untuk memeriksa kawahnya. Di selatan Merbabu dia melakukan penyelidikan. Memasuki 1811, dia menjelajahi daerah antara punggungan Gunung Lawu sebelah barat dengan batas barat Kesultanan Mataram. Pada 5 Juni 1811, Thomas menyaksikan letusan Gunung Kelud. Pada tahun ini, saat Inggris mulai menginvasi Jawa, Thomas Horsfield dipekerjakan oleh Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1781-1826), sekaligus

Mula-mula Thomas belajar di sekolah Moravian di Bethlehem dan Nazareth. Di Bethlehem timbullah minat pada dirinya untuk belajar farmasi di bawah Dr B. Otto (1711-1787).

Page 77: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

76 Vol 30 N1 Juli 2020

menjadi pelindungnya. Di masa kekuasaan Inggris yang singkat ini (1811-1816) banyak kesempatan yang terbuka bagi Thomas untuk kian menelusuri kebumian Jawa dan pulau-pulau lain di Indonesia. Pada 1812 dia mendapatkan izin untuk melakukan penyelidikan di Jawa Barat. Kemudian bergabung dengan komisi untuk menyelidiki sumber daya timah di Pulau Bangka selama sembilan sejak 1 November 1812. Juli 1813 dia kembali ke Pulau Jawa dan kembali ke Surakarta sebagai basisnya, seraya mempersiapkan laporan geografis dan mineralogi di Bangka. Agustus 1814 dia menyambangi lagi Yogyakarta, lalu ke Karang Bolong, Banyumas, dan kembali ke Surakarta awal November 1814. Pada pertengah tahun 1815, Thomas berkelana lagi ke Jawa Timur, dengan mengunjungi Kediri, mendaki Gunung Kelud. Tahun 1816, dia mengeksplorasi daerah Jawa Tengah, dengan mengunjungi Gunung Prau pada Oktober 1816 dan Gunung Merapi. Meski Jawa telah dikembalikan lagi kepada Belanda, Thomas masih dipercaya oleh pemerintahan baru tersebut. Pada 1817, dia melakukan survei di sekitar Surakarta dan awal 1818 dia mengunjungi Bogor. Karena mendapatkan undangan Raffles yang menjabat sebagai Letnan Gubernur Fort Marlborough di Bengkulu, Thomas Horsfield berangkat pada Juni 1818. Sekembali ke Batavia pada Agustus 1818, dia pergi ke Banten untuk mengunjungi Gunung Karang dan ke Cianjur, untuk mengunjungi Gunung Gede, dilanjutkan ke Semarang. Dengan koleksi sejarah alam berpeti-peti, Thomas Horsfield menumpang kapal Lady Raffles, pergi ke Inggris pada Januari 1819 dan tiba di Portsmouth pada 12 Juli 1819. Itu sekilas perjalanan kebumian yang dilakukan Thomas Horsfield, terutama di Pulau Jawa. Namun, bukan hanya perjalanan itu saja yang dilakukannya, penulisan makalah dan catatan perjalanan, melainkan melibatkan pengumpulan

percontoh batuan, dan penyusunan peta mineralogi. Catatan perjalanannya ke Batavia dimuat dalam Philadelphia Medical Museum (1805) dengan judul “An account of a voyage to Batavia, in the year 1800”. Pengujian kimia atas material jatuhan dari letusan Gunung Guntur pada 1803 didedahkannya dalam makalah “Scheikundige ontleding van een vulkaansch zand en een ijzer-erts” (VBG 7 No. III, 1814). Mengenai Bengawan Solo (“Over de rivier van Solo in een brief aan de dirigerende leden van het Bataviasche Genootschap”, VBG 7 No. IV, 1814), perjalanan ke Jawa Timur (“Reis naar de ooster-streken van Java”, VBG 7 No. IV, 1814), pemeriksaan air sumur di Parakanmuncang (“Berigt, van eene met vaste-lucht bezwangerde bronwel. in het regentschap Parakan-Moentjan”, VBG 7 No. IV, 1814).

Sementara ihwal mineralogi diuraikannya dalam tulisan “On the mineralogy of Java. Essay I. Account of the island from its western extremity to the mountain of Sumbing, situated near the longitude of Samarang” (VBG 8 No. V, 1816), “Essay on the geography, mineralogy and botany of the western portion of the territory of the native princes of Java” (VBG 8 No. VI, 1816), “Report on the island of Banka” (J. Indian Archipel. & E. Asia 2, 1848), “Mineralogical descriptions of the island of Banka” (Am. J. Sci. 7, 1849). Koleksi-koleksi sejarah alam yang diangkut dalam kapal Lady Raffles pada 1819, terutama yang berkaitan dengan percontoh bebatuan yang dikumpulkannya di Pulau Jawa telah dibuatkan katalognya. Semuanya ada empat versi naskah katalog yang tersimpan di India Office

Letusan Gunung Galunggung pada 6-7 April 1803 menyebabkan perhatian Thomas terbetot ke arah vulkanologi dan geologi. Karena tidak kuat menahan hasratnya untuk menjelajah

Page 78: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 77

Peta yang menunjukkan tempat-tempat Thomas Horsfield mengambil percontoh bebatuan dari Pulau Jawa.

Library and Records, London (MSS. Eur. F. 53). Dari naskah-naskah tersebut diketahui bahwa selama 18 tahun di Jawa (1800-1818), Thomas telah mengunjungi 366 tempat pengambilan percontoh batuan, tetapi hanya ada 273 percontoh yang ada dalam koleksi bebatuannya di Department of Mineralogy, British Museum (Natural History).

Kemudian ada tiga versi naskah katalog percontoh batuan yang diambil Thomas Horsfield dari Bangka di India Office Library and Records, sementara koleksinya sendiri sudah hilang, saat orang yang dipercayai membawanya terbunuh. Adapun koleksi batuan yang dikumpulkannya dari Sumatra saat menemani perjalanan Raffles tersimpan pula di British Museum (Natural History). Sedangkan peta mineralogi yang dibuat Thomas Horsfield baru muncul pada penerbitan buku Raffles, The History of Java (1817), dengan tajuk “Mineralogical sketch of the island of Java”

(1812). Peta tersebut kemudian diwarnai dan dimuat dalam bahasa Prancis dalam Description geographique, historique et commerciale de Java et des autres iles I’archipel Indien (1824-1825) karya Fr. J. F. Marchal. Lebih jauhnya, peta geologi yang dibuat Thomas Horsfield menjadi dasar bagi penyusunan peta geologi Jawa oleh F. W. Junghuhn, sebagai tampak pada karyanya Topographische und Naturwissenschaftliche Reisen durch Java (1845) dan Java, zijne gedaante, zijn plantentooi en inwendige bouw (1850-53). Ini dia sisi lain dari karier Dokter Thomas Horsfield yang kemudian menjadi kurator Museum Kongsi Dagang Hindia Timur Inggris (East India Company Museum) di London dan meninggal pada 24 Juli 1859, dalam usia 87 tahun, di 29 Chalcot Villas, Adelaide Road, Camden Town. Dia dimakamkan di Chelsea.

Penulis adalah peminat literasi dan kebumian, tinggal di Bandung.

Page 79: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

78 Vol 30 N1 Juli 2020

Resensi Buku Kandidat Cagar Alam Geologi Indonesia

Inventarisasi Potensi Ratusan Warisan Geologi

Oleh: Atep Kurnia

Page 80: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 79

Page 81: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

80 Vol 30 N1 Juli 2020

Jakarta, 25 Januari 2019, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark). Peraturan tersebut kemudian diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Januari 2019 dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 22 oleh Menkumham Yasonna H. Laoly. Peraturan tersebut lahir dari beberapa pertimbangan. Pertama, kondisi geologi Indonesia yang terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik mengakibatkan Indonesia memiliki Keragaman Geologi (geodiversity) yang bernilai. Kedua, keragaman geologi tersebut memiliki nilai warisan geologi (geoheritage) yang terkait dengan keanekaragaman hayati (biodiversity) dan keragaman budaya (cultural diversity), serta dapat dimanfaatkan melalui konsep pengembangan taman bumi (geopark) yang berkelanjutan, utamanya dalam rangka pengembangan destinasi pariwisata, Ketiga, dalam rangka pengembangan taman bumi melalui 3 (tiga) pilar meliputi konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan utamanya melalui pengembangan sektor pariwisata, diperlukan tata kelola pengembangan taman bumi yang dapat dijadikan pedoman bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sehingga, dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark). Untuk melaksanakan peraturan tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage). Ini

sesuai dengan pertimbangan bahwa “untuk memanfaatkan, mengembangkan, melindungi, dan melestarikan warisan geologi (geoheritage), serta untuk melaksanakan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark), perlu menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Pedoman Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage)”.

Dalam Permen ESDM Nomor 1 Tahun 2020 Pasal 13, disebutkan bahwa Badan Geologi melaksanakan pengelolaan sistem informasi Warisan Geologi (Geoheritage) melalui kegiatan: mengumpulkan, memutakhirkan, dan memvalidasi data warisan geologi yang terdapat di Badan Geologi dan diperoleh dari Pemerintah Daerah dalam sebuah basis data;

mengolah dan melakukan analisa data warisan geologi menjadi sebuah informasi; dan menyajikan informasi warisan geologi melalui sistem informasi secara daring (sistem online) atau sistem informasi lainnya. Dalam kerangka itulah, saya kira, buku Warisan Geologi Nusantara: Kandidat Cagar Alam Geologi karya Oki Oktariadi dan Rudy Suhendar yang diterbitkan Badan Geologi pada tahun 2020 ini menjadi sangat relevan. Lembaga eselon 1 di lingkungan KESDM ini memang bertugas menyelenggarakan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air

Untuk menguji keunikan masing-masing warisan geologi, kedua penulis melakukan identifikasi kekhasan fenomena kebumian yang ada, perbandingan dengan fenomena-fenomena sejenis yang ada di Indonesia, secara regional, dan secara internasional, kategorisasi warisan geologi

Page 82: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 81

tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi. Di dalam buku setebal 518 halaman ini, kedua penulis menginventarisasi 110 warisan geologi yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah sebanyak itu tersebar di Jawa sebanyak 22 warisan geologi; 33 di Jawa dan Madura; 16 di Bali dan Nusa Tenggara; 10 warisan geologi di Kalimantan; 14 di Sulawesi; 5 warisan geologi di Maluku; dan 10 warisan geologi di Papua. Selain pelbagai warisan geologi yang umumnya sudah dikenal, banyak hal lainnya yang bagi kalangan awam nampaknya menjadi pengetahuan baru. Misalnya, di Sumatra ada Sabang, Cincin Api di Ujung Indonesia (Nangroe Aceh Darussalam), Bono Muara Sungai Kampar (Riau), Metasedimen Pulau Bunguran Natuna (Riau Kepulauan), Gunung Sitinjau Purba (Sumatra Barat), dan lain-lain. Di Pulau Jawa yang banyak belum dikenal sebagai warisan geologi antara lain Kompleks Kaldera Rawa Danau (Banten), Gunung Api Tua Ujungkulon-Panaitan (Banten), Talaga Purba Borobudur (Jawa Tengah), dan Gunungapi Tua Pulau Bawean (Jawa Timur). Di Nusa Tenggara antara lain Gunungapi Purba Bawah Laut, Kuta-Lombok (NTB) dan Danau Vulkanik Sanonggoang-Flores (NTT). Kemudian di Pulau Kalimantan yang belum banyak dikenal antara lain Monolit Bukit Kelam Sintang (Kalimantan Barat), Batuan Vulkanik Tua Pegunungan Muller (Kalimantan Tengah), Gunung Api Tua Makita Malinau (Kalimantan Utara), dan Kubah Garam Krayan Nunukan (Kalimantan Utara). Di Sulawesi juga demikian, seperti Anjakan Batui (Sulawesi Tengah) dan Kompleks Danau Tektonik Mailili (Sulawesi Selatan).

Di Maluku, misalnya, Pulau Morotai, Krisokola Kasiruta (Kepulauan Bacan), dan Metamorf Pulau Seram. Apalagi di Papua masih banyak yang belum dikenal, seperti Danau Karst Ayamaru (Papua Barat), Kompleks Danau

Purba Paniai (Papua), Puncak Newangkawi (Papua), Melange dan Ofiolit Danau Sentani (Papua), dan Sabana dan Rawa Wasur (Papua). Untuk menguji keunikan masing-masing warisan geologi, kedua penulis melakukan identifikasi kekhasan fenomena kebumian yang ada, perbandingan dengan fenomena-fenomena sejenis yang ada di Indonesia, secara regional, dan secara internasional, kategorisasi warisan geologi, pemanfaatannya dalam bidang geowisata, dan pemeringkatan datanya. Secara lengkap, masing-masing warisan geologi dalam buku disusun berdasarkan data: lokasi, status, fenomena geologi, kesebandingan, kategori warisan geologi, geowisata, dan peringkat data. Menilik jumlah yang mencapai jumlah ratusan warisan geologi yang berhasil diinventarisasi dan dilakukan penilaian keunikannya, saya pikir, ini sejalan benar dengan apa yang dinyatakan dalam butir pertama di balik lahirnya Perpres Nomor 9 Tahun 2019: “kondisi geologi Indonesia yang terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik mengakibatkan Indonesia memiliki Keragaman Geologi (geodiversity) yang bernilai”.

Penulis adalah peminat literasi dan kebumian, tinggal di Bandung.

Page 83: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

82 Vol 30 N1 Juli 2020

Perbukitan karst atau Buntu, disekitar Buntu Lobo, Sesean, Toraja Utara

Page 84: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 83

Seperti pagar yang memanjang puluhan kilometer, bentang alam karst tersebut menaungi kota Rantepao, Toraja Utara. Kabupaten yang baru saja lahir hasil pemekaran daerah. Memiliki potensi destinasi wisata kebumian yang unik, bukan saja secara fisik namun memiliki nilai budaya. Lahir diantara perbukitan karst yang ditoreh sungai Sa’dang, dan di menggeliat bawah bayang-bayang lereng gunungapi tua.

Bertangdang ke Perbukitan Karst

Tanah Tinggi Toraja UtaraOleh: Deni Sugandi

Page 85: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

84 Vol 30 N1 Juli 2020

Buntu atau perbukitan batuan karbonat tersebut dikategorikan ke dalam bentuk menara karst, ciri unik yang dimiliki topografi karst seperti di Maros. Namun di wilayah ini memiliki makna lebih, berupa praktek religi masyarakat Toraja sejak lama. Saat ini pesonanya berlomba dengan kegiatan penambangan masif yang masih berlangsung hingga kini. Kegiatan tersebut secara perlahan menghapus nama buntu dalam kamus alam Toraja Utara. Inilah bentang alam bumi, perbukitan karst Toraja Utara atara nilai warisan bumi dan eksplorasi.

Menuju Toraja Utara, bisa ditempuh melalui darat melalui pemberangkatan moda transport komesial umum bus, dengan jadwal pemberangkatan pagi atau malam. Durasi perjalanan bisa lebih dari tujuh jam, bila siang mungkin bisa lebih mengingat kondisi lalulintas. Jarak tempuh lebih dari 300 km, melalui jalan utama poros Makassar-Parepare, dilanjut melalui pegunungan poros Enrekang-Makale yang

dikenal dengan jalanan terjal dan berkelok-kelok. Tidak ada yang bisa diamati pada perjalanan malam, selebihnya istirahat menunggu tiba ditujuan. Berbeda dengan pilihan waktu perjalanan pagi dari Makassaar. Saat melalui jalur poros, akan disuguhi panorama perbukitan karst Maros di sebelah timur, dan pemandangan Selat Makassar di sebelah baratnya. Maros merupakan bagian dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, yang memiliki vegetasi dan flora endemik, seperti sapi hutan Anoa, ribuan jenis kupu-kupu, hingga kera khas Sulawesi Selatan yaitu Macaca Maura. Rumah hewan endemik ini berada di perbukitannya memanjang selatan ke utara, bagian dari Formasi Toraja, dengan umur Eosen.

Selepas Pare-Pare, Pinrang kemudian memasuki dataran tinggi. Panormanya yang mulai dari dataran aluvial, berganti dengan morfologi gunungapi tua Latimojong, bergelombang dan berbukit-bukit. Jalannya semakin sempit dan

Tau-tau atau patung representasi orang yang telah dikuburkan di Buntu Londa.

Page 86: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 85

terjal, untung saja saya memiih perjalanan malam, sehingga gawir terjal tersamarkan dalam gelap malam. Wilayah ini merupakan kawasan dataran tinggi dicirikan dengan perbukitan dan gawir-gawir terjal, dengan kedalaman antara 100 hingga 500 meter berupa drop off hingga landai. Ciri demikian terbentuk dan dikendalikan oleh proses erosi yang kuat yang masih berlangsung hingga kini. Salah satunya adalah panorama bukit Nona di sekitar Enrekang, berupa struktur triangular facet hasil rombakan dan proses erosi. Di dasarnya dibelah oleh sungai Sa’dang. Sungai terpanjang di Sulawesi Selatan, berhulu di sekitar dataran tinggi Latimojong, membentang 182 km melalui Pinrang, sebelah baratdaya Tana Toraja kemudian berakhir di muara Selat Makassar.

Memasuki perbatasan Tana Toraja dan Toraja Utara, disambut oleh perbukitan karst yang menjulang tinggi. Seakan-akan seperti pagar alam yang menyekat dataran tinggi ini. Terbentuk oleh proses pelarutan tingkat lanjut dalam waktu yang sangat lama. Kemudian menyebabkan bentukan-bentukan yang khas, bagian dari Anggota Rantepao, Formasi Toraja berumur Eosen. Dalam Peta Geologi Lembar Mamuju (N. Ratman dkk, 1993) disusun oleh Batugamping terhablur ulang, berwarna putih kelabu sampai cokelat terang, sebagian berlapis, setempat berkeping. Selain Nummulit sp, batuan ini mengandung pula fosil Discocyclina sp, Pelatispira sp, Ascocyclina sp, Quinqueloculina sp, Asterocyclina sp, ekinoid, koral dan ganggang yang menunjukkan umur Eosen dengan lingkungan pengendapannya laut dangkal.

Dalam klasifikasi pembentukan topografi karst, rona bumi tersebut digolongkan masuk dalam bentuk menara karst. Kurang lebih sama dengan bentang alam karst di Maros, namun di daerah ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang unik, diantaranya digunakan sebagai kuburan disebut erong. Sistem religi demikian menjadi destinasi wisata sejak akhir tahun 60-an, hingga kini. Termasuk ke dalam wisata budaya, kini terus menjadi primadona kunjungan wisatawan

domestik maupun mancanegara hingga kini. Erong merupakan wadah yang sengaja dibentuk dan dilengkapi dengan tutup sebagai wadah penguburan kedua. Penguburan dilakukan apabila persiapan upacara yang sudah disiapkan, disbeut Rambu Solo, kerangka tersebut di ambil dan dibersihkan kemudian dikuburkan di tempat yang telah disediakan. Erong tersebut dikenal luas di masyarakat dataran tinggi Toraja, merupakan kuburan keluarga. Sehingga biasanya ditempati beberapa mayat yang berasal dari satu keluarga atau satu marga, dalam kubur yang sama. Media kuburannya disesuaikan dengan kondisi alam dan jenis batuan penyusunnya.

Dari sebaran batuannya, Toraja Utara disusun oleh batuan sedimen berumur Eosen, yaitu Formasi Toraja. Kemudian diendapkan batugamping umur Eosen Akhir-Miosen Tengah,

bagian dari Formasi Makale yang memanjang selatan-utara. dibagian sebelah utara-barat, diduduki oleh batuan vulkaniklastik berumur Miosen, yaitu batuan Gunungai Walembong, Formasi Galunggalung. Dengan demikian pemilihan tempat kubur disesuaikan dengan keterdapatan sumber daya alamnya. Di daerah dengan susunan batugamping, erong tersebut ditata atau disimpan di dalam gua alami hasil karstifikasi. Baik itu di dalam lorong gua, diselipkan diantara lubang-lubang gua atau bahkan di gantung menggunakan bantuan pasak, di dinding tegak batugamping. Untuk daerah yang disusun oleh batuan gunungapi, erong tersebut dimasukan ke dalam lubang, dibuat khusus dengan cara di tatah. Dikerjakan secara manual, menggunakan kekuatan otot dan tekad setebal baja untuk mengerjakan lubang horisontal, dengan kedalaman antara 3-4 meter. Dibutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk menyelesaikan lubang tersebut, untuk di jenis batuan vulkanik. Biasanya ditatah di bongkah-

Bentang alam karst dataran tinggi Toraja Utara memiliki nilai sejarah dan budaya yang unik, diantaranya digunakan sebagai kuburan disebut erong.

Page 87: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

86 Vol 30 N1 Juli 2020

Perbukitan karst Buntu Kongkang di Rantepao, Toraja Utara

Page 88: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 87

Page 89: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

88 Vol 30 N1 Juli 2020

Page 90: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 89

Menara karst Anggota Rantepao, Formasi Toraja. Runcing dan terjal, menandakan proses pelarutan yang terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama.

Page 91: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

90 Vol 30 N1 Juli 2020

Kubur batu di bongkah batuan vulkanik, di Kalimbuang Bori, Sesean, Toraja Utara

bonkah batuan vulkanik yang tersebar luas di sekitar lereng Gunung Sesean.

Dataran tinggi Toraja Utara, didominasi oleh Formasi Toraja, berupa perselingan batupasir kuarsa, serpih dan batulanau, bersisipan konglomerat kuarsa, batulempung karbonan atau mengandung sedikit lapisan batubara. Sedangkan di bagian utaranya, diendapkan batuan volkanoklastik Batuan Gunungapi Lamasi. Diantaranya tuf, lava dan breksi gunungapi yang bersusunan andesit-dasit, yang disisipi oleh batupasir gampingan dan serpih.

Wilayah ini termasuk beriklim tropis basah, dengan temperatur suhu rata-rata berkisar antara 15 derajat celcius hingga 28 derajat celcius, dengan kelembaban udara antara 82-86 persen. Curah hujannya rata-rata 1500 mm – 3500 mm per tahun. Dilihat dari ronabuminya, Toraja Utara berupa perbukitan, pegunungan dan hanya sebagain kecil yang merupakan pendataran dan

lembah sempit. Dengan demikian merupakan daerah rawan akan longsor, dengan zona potensi gerakan tanah dari menengah hingga tinggi. Hal demikian sangat memungkinkan, terutama untuk di daerah sebelah utara yang didominasi oleh endapan batuan vulkaniklastik yang belum kompak. Gerakan tanah ialah segala perubahan yang dialami muka bumi akibat pengaruh gaya tarik bumi atau gravitasi, disebabkan oleh rayapan tanah dan longsoran tanah. Pada lereng-lereng pegunungan sering terjadi gerak yang lambat menuju ke arah lembah, seperti di daerah Lembang (desa) Baruppu Parodo dan Desa Lembang Baruppu di kecamatan Baruppu termasuk zona “sangat rendah” dan “rendah” dalam kelas kerawanan longsor. Sedangkan di Desa Lembang Makkuan Pare di Kecamatan Rantebua, Desa Lembang Awak Kawasik di Kecamatan Balusu, dan Desa Lembang Baruppu termasuk dalam zona “sangat tinggi atau sangat rawan” dalam kelas kerawanan longsor. Ancaman kegiatan geologi tersebut menjadi pengingat,

Page 92: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

Vol 30 N1 Juli 2020 91

bahwa dataran tinggi Toraja Utara memiliki potensi gerakan tanah yang tinggi, terutama pada saat memasuki musim penghujan.

Karst dan peradaban Orang GunungDalam laporan inventaris kawasan kart formasi Toraja (2015), menyebutkan terdapat 15 perbukitan karst disebut buntu, satu danau dan satu sungai. Dari bentuknya topografi karst tersebut menyerupai bentuk menara karts (tower hill), menjulang dan terjal.

Salah satu lokasi terbaik untuk menyaksikan lini masa peradaban orang Toraja, diantaranya di Buntu Londa. Terletak di Desa Sendan Uai, Sanggalangi, atau kurang lebih 7 km dari kota Rantepao. Merupakan perbukitan terjal batugamping, yang dicirikan dengan bentuk menara karst. Diperkirakan tingginya mencapai lebih dari 100 m menjulang tinggi dan terjal. Kuburan berada di bagian bawah, yaitu di lorong-lorong gua hasil dari sistem sungai bawah tanah yang telah kering. Di bagian depannya, tepatnya di atas pintu gua didapati barisan patung kayu, berjajar rapih dalam posisi duduk dan berdiri. Bentuk tersebut merupakan representasi, sebagai pengganti tubuh yang telah dikuburkan menggunakan peti kayu. Patung kayu tersebut disebut Tau-tau, terbuat dari batang pohon kayu dengan menggunakan baju yang disesuaikan.

Di dalam lorong pergerakan mulai dari tegak hingga berjalan harus merunduk, mengikuti kontur lorong gua yang berliku-liku. Menurut pemandu lokal, Abraham, kedalamannya tidak lebih dari 50 meter, namun ada lorong yang belum dieksplorasi yang diperkerikan lebih dari 1000 meter. Bila dilihat dari jenis sungai bawah tanah, lorong tersebut bagian dari sistem gua yang memanjang horisontal, dan vertikal. Untuk peletakan peti kubur, hanya di bagian zona terang gua, dan beberapa disisipkan di ceruk-ceruk gua.

Memandang panorama Toraja Utara, paling baik adalah disaksikan dari atas ketinggian.

Beberapa destinasi wisata perlahan-lahan tumbuh menawarkan pesona alam. Diantaranya di tebing tinggi Lolai Lempe, Lolai To’Tombi dan sebagainya. Tempat tersebut terletak di dataran tinggi Kapala Pitu, bagian barat dari arah Rantepao. Titik tinggi in menjadi destinasi baru, sejak akhir 2016 seiring dengan dipopulerkannya melalui tautan daring di media sosial. Dari titik pandang ini, bisa melihat secara jelas kerucut Gunung Sesean di sebelah utara, dataran tinggi Rantepao yang dipagari perbukitan karst Mentirotiku, dan memandang jauh ke sebelah tenggara Rantepao. Bila dalam kondisi cuaca cerah, kota Rantepao tertutup oleh awan, sehingga sebutan lokasi pengamatan ini adalah negeri di atas awan.

Beberapa lokasi telah dieksplorasi penambangan batugaming, diantaranya daerah Singki disekitar daerah pusat kota kabupaten. Sedangkan menara karst di Londa dan Ketekesu telah dimanfaatkan sebagai destinasi wisata pemakaman. Untuk di destinasi wisata Londa, terdapat sistem gua yang digunakan untuk pemakaman. Menurut informasi pemandu, diperkirakan memilik sistem gua yang panjang dan belum terpetakan. Dengan demikian perlu upaya untuk melakukan pemetaan, terkait dengan kajian ekosistem, zonasi mata air, keragaman biologi, pemetaan jalur goa, kemudian disusun dalam kajian strategi pengelolaan ekosistem karst yang berwawasan lingkungan. Kajian-kajian tersebut tentunya sangat dibutuhkan sebagai langkah awal untuk prioritas ekosistem dengan pengembangan ekonomi masyarakat, serta identifikasi kerusakan kawasan karst dengan penangannya.

Penulis adalah Dewan Redaksi BGTL dan pegiat geowisata

Dataran tinggi Toraja Utara, didominasi oleh Formasi Toraja, berupa perselingan batupasir kuarsa, serpih dan batulanau, bersisipan konglomerat.

Page 93: Editorialpag.geologi.esdm.go.id/files/BGTL_V30N1-2020.pdf · 2020. 10. 25. · Geologi Bandung. Bersyukur saya bisa memiliknya, ... sebagai induknya membatasi disisi timur. Secara

92 Vol 30 N1 Juli 2020

Lorong kuburan di Buntu Londa, berupa ceruk-ceruk hasil pelaturan kemudian digunakan untuk menyimpan peti mati.