2019 - kependudukancapil.jakarta.go.id · kependudukan dan pencatatan sipil provinsi dki jakarta...

2019 STATISTIK VITAL TRIWULAN 1 TAHUN 2019

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta

1


i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

perkenan-Nya, Buku Laporan Statistik Vital di Provinsi DKI Jakarta

Triwulan 2 Tahun 2019 dapat terselesaikan dengan baik.

Tujuan dari pembuatan Laporan Statistik Vital ini adalah

memberikan gambaran mengenai kelahiran, kematian, perkawinan dan

perceraian yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta selama periode Triwulan 2

Tahun 2019, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-

pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

Dalam laporan ini selain penyajian data dan narasi juga memuat

hasil analisis sederhana dengan harapan dapat memberikan gambaran

yang cukup tentang statistik vital sehingga dapat dimanfaatkan bagi

pemerintah maupun lembaga yang membutuhkan sebagai bahan dalam

menyusun perencanaan dan program pembangunan.

Disadari dengan segala keterbatasan bahwa Buku laporan Statistik

Vital Triwulan 2 tahun 2019 ini belum sempurna. Untuk itu saran dan

masukan dalam kesempurnaan penyajian informasi ini sangat diharapkan.

Atas bantuan dan kerjasama semua pihak dalam penyusunan buku

Statistik Vital ini saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Juli 2019

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta

DhanySukma NIP 197403091993111001


ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i Daftar Isi ii

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................... 1 1. Latar Belakang ..................................................................... .... 1 2. Tujuan ............................................................................ .... 2 3. Sumber Data ................................................................. .... 2 4. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data ......................... 3 5. Sistematika Penyajian ...................................................... .... 3

BAB 2. KELAHIRAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TRIWULAN 2 TAHUN 2019 ............................................... 4

1. Jumlah Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta ................................. . 4 2. Kelahiran Berdasarkan Bulan Kelahirannya ....................... . 7 3. Kelahiran Berdasarkan Berat Lahir Bayi .................................. 8 4. Kelahiran Berdasarkan Panjang Bayi .................................. 10 5. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran ....................... 13 6. Kelahiran Berdasarkan Jenis Kelahiran Bayi ....................... 17 7. Kelahiran Berdasarkan Tempat Kelahiran Bayi ....................... 17 8. Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak ................................ 18 9. Kelahiran Berdasarkan Usia Ibu dan Urutan Anak .......... 22 10.Kelahiran Berdasarkan Usia Ayah ................................ . 23 11. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ayah ................................. 24 12. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ibu ................................... 26 13. Penerbitan Akta Kelahiran Bayi yang Lahir di Triwulan 2 Tahun 2019 ...................................................................... 27

BAB 3. KEMATIAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TRIWULAN 2 TAHUN 2019 ............................................... 29

1. Kematian Berdasarkan Jumlah dan Jenis Kelamin ............ 30 2. Kematian Berdasarkan Kelompok Usia ................................... 35 3. Kematian Berdasarkan Status Perkawinannya ....................... 40 4. Kematian Berdasarkan Penyebab Kematiannya ........................ 42 5. Kematian Berdasarkan Usia dan Penyebabnya ........................ 44 6. Kematian Berdasarkan Jenis Pekerjaannya ..................... .. 48 7. Kematian Berdasarkan Status Hubungan Dalam Keluarga........... 50 8. Kematian Berdasarkan Penentu Kematiannya ........................ 53 9. Kematian Bayi ................................................................... .. 56 10.Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) ................................... 60 11.Kematian Bayi Lepas Baru Lahir (Post Neonatal) ............ 64 12.Bayi Lahir Mati .................................................................. . 69 13.Kematian Anak .................................................................. .. 74 14.Kematian Balita ................................................................... . 78


iii

BAB 4. PERKAWINAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TRIWULAN 2 TAHUN 2019 ........................................................ 82 1. Perkawinan Penduduk Hasil Pencatatan Perkawinan yang Dilaporkan untuk Penduduk Yang Beragama diluar Islam ........... 82 A. Jumlah Perkawinan .............................................................. 82 B. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami ............ 84 C. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri ............... 86 D. Perkawinan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami ............... 87 E. Perkawinan Berdasarkan Jenis Pekerjaan istri ................ 90 2. Pencatatan Perkawinan untuk Penduduk Yang beragama Islam

di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019 ......................... 93

A. Perkawinan Penduduk yang beragama Islam berdasarkan Status Perkawinan Suami dan Istri………………………………………. 96

B. Perkawinan Penduduk yang beragama Islam Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami ........................................................ 98

C. Perkawinan Penduduk yang beragama Islam Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri ............................................................ 99

BAB 5. PERCERAIAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA TRIWULAN 2 TAHUN 2018 ................................................. 101 1. Jumlah Perceraian ..................................................................... 102 2. Perceraian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami ............... 103 3. Perceraian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri ......................... 104 4. Perceraian Berdasarkan Pekerjaan Suami .......................... 105 5. Perceraian Berdasarkan Pekerjaan Istri .................................... 106 6. Perceraian Berdasarkan Alasan Perceraiannya .......................... 108

BAB 6. PENUTUP .................................................................................... 109 LAMPIRAN .................................................................................... 110


1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Pasal 25 ayat (3) huruf e Peraturan Gubernur

Nomor 263 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, salah satu tugas pokok Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta adalah

mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kependudukan, yang

salah satunya adalah dalam bentuk statistik vital.

Statistik Vital adalah statistik yang berhubungan dengan peristiwa -

peristiwa penting dalam kehidupan manusia, mulai sejak dilahirkan sampai

meninggal dunia.

Statistik Vital dapat menggambarkan karakteristik yang diperlukan

untuk mengukur tingkat kecenderungan besar populasi, struktur dan

sebaran geografis yang dapat dimanfaatkan untuk proses perencanaan

pembangunan dalam bidang kesehatan, pendidikan, perumahan,

ekonomi, sosial dan demografi.

Laporan Statistik Vital Triwulan 2 tahun 2019 ini mengangkat

informasi mengenai statistik vital kelahiran, kematian, perkawinan dan

perceraian di Provinsi DKI Jakarta dari tanggal 1 April 2019 – 30 Juni

2019. Datanya bersumber dari hasil pendaftaran kelahiran dan kematian,

yang dilaksanakan di tingkat kelurahan, kecamatan, dan suku dinas, dan

RSUD yang diproses dalam database operasional SIAK Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Untuk data

perkawinan dan perceraian, datanya bersumber dari database operasional

hasil pelaporan pencatatan perkawinan dan perceraian dari Suku Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil di tingkat kota. Sedangkan untuk

1


2

data perkawinan penduduk yang beragama Islam juga bersumber dari

database operasional Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi

DKI Jakarta dimana data yang ada merupakan hasil integrasi dengan data

Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.

2. TUJUAN

Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk memberikan informasi

dan gambaran yang lengkap mengenai Statistik Vital Kelahiran, Kematian,

Perkawinan, dan Perceraian yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta Triwulan

2 tahun 2019.

3. SUMBER DATA

Data laporan statistik vital ini semuanya bersumber dari hasil

pelaporan penduduk, yang dilaksanakan di tingkat kelurahan, kecamatan,

dan suku dinas, yang diproses dalam database operasional SIAK Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Untuk statistik

vital kelahiran, data yang digunakan adalah data hasil pelaporan kelahiran

bayi baik di kelurahan, puskesmas maupun di kecamatan dan Suku Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota/Kabupaten serta RSUD yang

ada Di DKI Jakarta. Sementara untuk statistik vital kematian, data yang

digunakan adalah data kematian yang dilaporkan kepada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta dan diproses

dengan SIAK di tingkat kelurahan, yang dilaporkan dari bulan April sampai

dengan Juni 2019. Untuk data perkawinan dan perceraian, datanya

bersumber dari pelaporan pencatatan perkawinan dan perceraian dari

Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di tingkat kota.


3

4. METODE PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Metode pengumpulan data dalam kegiatan ini adalah menggunakan

data sekunder, yakni dengan menggunakan data peristiwa kelahiran,

kematian yang dilaporkan penduduk baik di tingkat suku dinas,

kecamatan, maupun kelurahan maupun data yang ada dalam sistem

database Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta.

Untuk analisanya menggunakan analisa deskriptif dibantu dengan

penggunaan tabel dan grafik. Diharapkan dari hasil analisa yang telah

dilakukan dapat bermanfaat sebagai bahan acuan untuk penyusunan

kebijakan atau program pembangunan di masa mendatang.

5. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Penyajian Laporan statistik vital kelahiran, kematian, perkawinan

dan perceraian masing-masing dijelaskan dalam bab terpisah dan

tersendiri, sehingga diharapkan informasi yang diberikan dapat lebih jelas,

detail, dan informatif.


4

KELAHIRAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA

TRIWULAN 2 TAHUN 2019

1. Jumlah Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta

Fertilitas (Kelahiran) sebagai istilah demografi diartikan sebagai

hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita.

Dengan demikian jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup

yang terjadi pada waktu tertentu pada wilayah tertentu.Informasi tentang

jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai

fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan

ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan

datang. Selain itu, data tentang jumlah kelahiran hidup merupakan dasar

untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas lainnya.

Jumlah kelahiran hidup penduduk Provinsi DKI Jakarta yang

tercatat selama triwulan 2 tahun 2019 berjumlah 33.170 jiwa yang terdiri

atas 17.436 bayi laki-laki (52,57%) dan 15.734 bayi perempuan (47,43%)

.

Tabel 2.1. Jumlah Kelahiran di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2Tahun 2019

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2019

Wilayah Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

JAKARTA BARAT 4.034 3.654 7.688 23,14

JAKARTA PUSAT 1.710 1.536 3.246 9,77

JAKARTA SELATAN 3.320 3.047 6.367 19,17

JAKARTA TIMUR 5.068 4.571 9.639 29,02

JAKARTA UTARA 3.261 2.896 6.157 18,54

KAB.ADM.KEP.SERIBU 71 49 120 0,36

Grand Total 17.464 15.753 3.217 100,00

Prosentase 52,58 47,42 100,00

2


5

Laki-laki, 17.464

Perempuan, 15.753

Jenis Kelamin Bayi

Berdasarkan Kota/Kab, Jakarta Timur merupakan wilayah dengan

jumlah kelahiran terbanyak selama triwulan 2 tahun 2019, yaitu berjumlah

9.639 kelahiran (29,02%). Lalu disusul Jakarta Barat dengan 7.688

kelahiran (23,14%), Jakarta Selatan dengan 6.367 kelahiran (19,17%),

Jakarta Utara dengan 6.157 kelahiran (18,54%) dan Jakarta Pusat dengan

3.246 kelahiran (9,77%). Sementara kelahiran paling sedikit terjadi di Kep.

Seribu dengan jumlah 120 kelahiran (0,36%).

Berdasarkan jenis

kelamin, jumlah kelahiran

bayi laki-laki lebih banyak

dibandingkan jumlah

perempuan. Persentase

jumlah kelahiran bayi laki-

laki adalah 52,58%,

sedangkan bayi perempuan

adalah sebesar 47,42%. Sementara berdasarkan kota/kabupaten, baik

kelahiran bayi laki laki maupun bayi perempuan paling banyak terjadi di

Kota Administrasi Jakarta Timur.

Sementara itu berdasarkan tempat kelahirannya, sebanyak 83,14%

atau sekitar 27.629 jiwa lahir di Jakarta, 4.003 jiwa (12,13%) lahir di

Bodetabek dan lainnya sebesar 4,72% atau 1.585 jiwa lahir di luar

Jabodetabek. Berikut ini adalah tabel jumlah kelahiran di Provinsi DKI

Jakarta selama triwulan 2 tahun 2019 berdasarkan tempat kelahiran.

Tabel 2.2. Kelahiran BerdasarkanTempat Kelahiran triwulan 2 Tahun 2019

Tempat Kelahiran Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

JAKARTA 14.520 13.109 27.629 83,14

BODETABEK 2.119 1.884 4.003 12,13

LUAR BODETABEK 825 760 1.585 4,72

Grand Tota 17.464 15.753 33.217 100,00



6

Sementara jika berdasarkan kecamatan, kelahiran paling banyak

terdapat di Kecamatan Cengkareng dengan 1.791 kelahiran (5,39%),

Kecamatan Cilincing dengan 1.635 kelahiran (4,92%), Kec. Cakung

dengan 1.630 kelahiran (4,91%), Kec. Kali Deres dengan 1.484 kelahiran

(4,47%) dan Kec. Koja dengan 1.341 kelahiran (4,04%). Sementara itu

kecamatan yang paling sedikit jumlah kelahirannya adalah kecamatan

Kep. Seribu Selatan dengan 51 kelahiran (0,15%), Kecamatan Kepulauan

Seribu Utara dengan 69 kelahiran (0,21%), Kecamatan Menteng dengan

224 kelahiran (0,67%), dan Kecamatan Cempaka Putih dengan 280

kelahiran (0,84%).

Sementara itu berdasarkan kelurahan, kelahiran terbanyak

terdapat di Kelurahan Kapuk (497 kelahiran atau 1,50%), Kelurahan Tegal

Alur (376 atau 1,13%), Kelurahan Cengkareng Timur (356 atau 1,07%),

Kelurahan Penggilingan (347 atau 1,04%),dan Kelurahan Semper Barat

(341 atau 1,03%). Sementara itu kelahiran tersedikit terdapat di Kelurahan

Selong (3 kelahiran), Kelurahan Setia Budi (6 kelahiran), Kelurahan

Melawai dan Kelurahan Gambir (8 kelahiran), Kelurahan Senayan dan

Guntur masing-masing 9 kelahiran.


7

2. Kelahiran Berdasarkan Bulan Kelahirannya di Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan bulan peristiwa kelahirannya, di Triwulan 2 kelahiran

paling banyak terjadi pada bulan Mei, yaitu sebanyak 11.791 kelahiran

(35,55%), lalu disusul bulan Juni sebanyak 10.950 kelahiran (33,01%) dan

Bulan April sebanyak 10.729 kelahiran (33,01%).

Tabel 2.3. Kelahiran Dirinci Menurut Bulan Lahir Triwulan 2 Tahun 2019

Bulan Kelahrian Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

April 5.518 4.935 10.453 31,47

Mei 6.214 5.595 11.809 35,55

Juni 5.732 5.223 10.955 32,98

Grand Total 17.464 15.753 33.217 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, 2019

Gambar 1. Kelahiran menurut Bulan Lahir di Provinsi DKI JakartaTriwulan 2 Tahun2019


Terlihat dari grafik di atas bahwa grafik kelahiran meningkat dari bulan

April hingga Mei 2019, kemudian menurun dari bulan Mei hingga bulan

Juni 2019.

Jika berdasarkan kecamatan dan bulan lahir, didapat data

sebagaimana berikut dibawah ini.

10,45311,809

10,955

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

April Mei Juni

Bulan Kelahiran


8

Tabel 2.4. Kelahiran terbanyak dan tersedikit berdasarkan Kecamatan Triwulan 2 Tahun 2019

Bulan Terbanyak Jumlah Tersedikit Jumlah

April Cilincing 560 Kep. Seribu Selatan 17

Mei Cengkareng 725 Kep. Seribu Utara 20

Juni Cengkareng 583 Kep. Seribu Selatan 11


Sementara jika berdasarkan kelurahan, datanya adalah sebagai

berikut.

Tabel 2.5. Kelahiran terbanyak dan tersedikit berdasarkan kelurahan Triwulan 2 Tahun 2019

Bulan Terbanyak Jumlah Tersedikit Jumlah

April Pademangan Barat 141 Setia Budi 1

Mei Kapuk 223 Setiabudi 2

Juni Kapuk 141 Pulo 1


3. Kelahiran Berdasarkan Berat Lahir Bayi

Berat lahir dibagi menjadi 2 kategori yaitu < 2500 gram dan ≥ 2500

gram. Berat lahir < 2500 gram diasumsikan bahwa bayi lahir dengan berat

badan kurang (Berat Badan Lahir Rendah = BBLR), dan berat ≥ 2500

gram diasumsikan bayi lahir dengan berat badan normal. Bayi yang lahir

dengan berat badan rendah, biasanya sangat rentan memiliki masalah

dengan kesehatannya atau kemungkinan memiliki kekurangan

kemampuan saat dewasa nanti.

Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa pada umumnya bayi yang lahir

mempunyai berat badan lebih dari atau sama dengan 2500 gram, yaitu

sebanyak 30.792 bayi atau sekitar 92,70 %. Sementara yang berat

lahirnya kurang dari 2500 gram sebanyak 2.425 bayi (7,30%).


9

Tabel 2.6. Kelahiran Menurut Berat Lahir dan Kota/Kab Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2Tahun 2019

Wilayah < 2500 gram ≥ 2500 gram Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU 9 111 120

JAKARTA PUSAT 160 3.086 3.246

JAKARTA UTARA 390 5.767 6.157

JAKARTA SELATAN 365 6.002 6.367

JAKARTA BARAT 520 7.168 7.688

JAKARTA TIMUR 981 8.658 9.639

Grand Total 2.425 30.792 33.217

Prosentase 7,30 92,70 100,00


Kelahiran bayi dengan berat lahir di atas 2500 gram paling banyak

terdapat di Jakarta Timur, yaitu sebanyak 8.658 jiwa, lalu disusul Jakarta

Barat dengan jumlah 7.168 jiwa, Jakarta Selatan dengan 6.002 jiwa,

Jakarta Utara dengan 5.767 jiwa, Jakarta Pusat dengan 3.086 jiwa, dan

Kepulauan Seribu dengan 111 jiwa. Sementara bayi dengan berat lahir

kurang dari 2500 gram paling banyak tercatat di Jakarta Timur yaitu

sebanyak 981 bayi dan Kota Administrasi Jakarta Barat sebanyak 520

bayi.

Gambar 2. Kelahiran terbanyak dan tersedikit berdasarkan kecamatanTriwulan 2 Tahun 2019


16521540

1327 13921276

278 267 21363 48

Kelahiran Terbanyak dan Tersedikit berdasarkan Kecamatan


10

Berdasarkan kecamatan, kelahiran bayi dengan berat diatas 2.500

gram paling banyak tercatat di Kec. Cengkareng sebanyak 1.652

kelahiran (4,97%), disusul Kec.Cilincing yaitu sebanyak 1.540 kelahiran

(4,64%), Kec. Cakung dengan 1.327 kelahiran (3,99%), Kec.Kali Deres

sebanyak 1.392 kelahiran (4,19%) dan Kec. Koja sebanyak 1.276

kelahiran (3,84%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di

Kec.Kep.Seribu Selatan dengan 48 kelahiran (0,14%), Kec. Kep. Seribu

Utara dengan 63 kelahiran (0,19%), Kec. Menteng dengan 213 kelahiran

(0,64%), kec. Cempaka Putih dengan 267 kelahiran (0,80%) dan Kec.

Gambir dengan 278 kelahiran (0,84%).

Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, paling

banyak terdapat di Kecamatan Cakung, yaitu sebanyak 303 kelahiran

(0,91%). Lalu berikutnya adalah Kecamatan Kramat Jati dengan 211

kelahiran (0,64%), Kec. Cengkareng dengan 139 kelahiran (0,42%),

Kec.Ciracas dengan jumlah 108 kelahiran (0,33%) dan Kec.Cilincing

dengan 95 kelahiran (0,29%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di

Kecamatan Kep. Seribu Selatan, yaitu sebanyak 3 kelahiran (0,01%),Kec.

Kep. Seribu Utara dengan 6 kelahiran (0,02%), Kec. Gambir dengan 9

kelahiran (0,03%), Kec. Menteng dengan 11 kelahiran (0,03%) dan Kec.

Cempaka Putih dengan 13 kelahiran (0,04%).

Sementara jika berdasarkan kelurahan, kelahiran bayi dengan berat

diatas 2500 gram paling banyak terjadi di Kelurahan Kapuk sebanyak 466

kelahiran (1,40%), Kel. Tegal Alurdengan 362 kelahiran (1,09%), Kel.

Cengkareng Timur dengan 337 kelahiran (1,01%), kemudian Kel. Semper

Barat dengan 326 kelahiran (0.98%), Kel. Penggilingan sebanyak 326

kelahiran (0,98%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kelurahan

Selong denga n3 kelahiran (0,01%), Kel. Setia Budi dengan 3 kelahiran

(0,01%), Kel. Roa Malaka dengan 6 kelahiran (0,02%), dan Kel. Gambir

dan Melawai dengan masing-masing 8 kelahiran (0,02%).


11

Untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, paling

banyak terdapat di Kelurahan Jatinegara sebanyak 237 kelahiran (0,71%),

Kel. Kampung Tengah dengan 99 kelahiran (0,30%), Kel. Ciracas dengan

72 kelahiran (0,22%),Kel. Ancol dengan 66 kelahiran (0,20%) dan Cililitan

masing-masing dengan 60 kelahiran (0,18%).

4. Kelahiran Berdasarkan Panjang Bayi

Variabel panjang lahir dalam laporan statistik vital ini dibagi menjadi

2 kategori, yaitu kurang dari 45 cm dan lebih atau sama dengan 45 cm.

Pengkategorian ini berdasarkan masukan dari Dinas Kesehatan Provinsi

DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa memang secara umumnya

panjang bayi normal pada saat kelahiran adalah antara 45 – 50 cm.

Tabel 2.7. Kelahiran Berdasarkan Panjang Bayi Lahir dan Kota/Kabupaten

Di Provinsi DKI JakartaTriwulan 2Tahun2019

Wilayah Panjang Badan Tidak

Diketahui Total

< 45 cm ≥ 45 cm

KEP. 1000 5 115

120

JAKPUS 132 3.109 5 3.246

JAKUT 251 5.827 79 6.157

JAKSEL 255 6.095 17 6.367

JAKBAR 268 7.337 83 7.688

JAKTIM 407 8.773 459 9.639

Grand Total 1.318 31.256 643 33.217

Prosentase 3,97 94,10 1,94 100,00


Berdasarkan panjang lahir, ternyata mayoritas bayi yang lahir

mempunyai panjang badan lebih dari 45 cm, yaitu sebanyak 31.256 bayi

(94,10%). Sementara jumlah kelahiran dengan panjang badan kurang dari

45 cm hanya berjumlah 1.318 kelahiran (3,97%). Sisanya sebanyak 643

bayi tidak diketahui panjang badannya (1,94%).


12

17381569 1438

214 66 49

Kelahiran dengan panjang ≥ 45 cm

Gambar 3. Kelahiran menurut Panjang Badan dan Kota di DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Untuk kelahiran dengan panjang badan lebih dari atau sama

dengan 45 cm, paling banyak terdapat di Jakarta Timur, yaitu sebanyak

8.773 kelahiran (26,41%). Kemudian disusul Jakarta Barat sebanyak

7.337 kelahiran (22,09%), Jakarta Selatan 6.095 kelahiran (18,35%),

Jakarta Utara sebanyak 5.827 kelahiran (17,54%) dan Jakarta Pusat

sebanyak 3.109 kelahiran (9,36%). Sementara paling sedikit terdapat di

Kab. Kepulauan Seribu, yaitu berjumlah 115 kelahiran (0,35%).

Sementara untuk kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45

cm, paling banyak terdapat di Jakarta Timur yaitu 407 kelahiran (1,23%),

Jakarta Barat sebanyak 268 kelahiran (0,81%),Jakarta Selatan sebanyak

255 kelahiran (0,77%), Jakarta Utara berjumlah 251 kelahiran (0,76%),dan

Jakarta Pusat sebanyak 132 kelahiran (0,40%).

Sementara itu berdasarkan

kecamatan, kelahiran bayi dengan

panjang badan lebih dari 45 cm

paling banyak terdapat di

Kecamatan Cengkareng dengan

jumlah sebanyak 1.738 kelahiran

(5,23%). Kemudian berikutnya

adalah Kecamatan Cilincing

dengan jumlah kelahiran 1.569 bayi

(4,72%) dan Kecamatan Kali Deres dengan jumlah 1.438 kelahiran

-

2000.0

4000.0

6000.0

8000.0

10000.0

KEP.1000

JAKPUS JAKUT JAKSEL JAKBAR JAKTIM

5.0 132.0 251.0 255.0 268.0 407.0 115

3109

5827 60957337

8773

Panjang Badan

< 45

≥ 45


13

(4,33%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep.

Seribu Selatan dengan 49 kelahiran (0,15%), Kecamatan Kep. Seribu

Utara dengan 66 kelahiran (0,20%) dan Kecamatan Menteng dengan 214

kelahiran (0,64%).

Berdasarkan kelurahan, kelahiran dengan panjang badan lebih dari

45 cm paling banyak terdapat di Kelurahan Kapuk, yaitu sebanyak 484

kelahiran (1,46%). Lalu disusul Kelurahan Tegal Alur sebanyak 368

kelahiran (1,11%) dan Kelurahan Cengkareng Timur sebanyak 346

kelahiran (1,04%). Sementara jumlah yang paling sedikit terdapat di

Kelurahan Selong sebanyak2 kelahiran (0,01%), Kelurahan Setia Budi

dan Roa Malaka masing-masing sebanyak 6 kelahiran (0,02%).

Sementara kelahiran dengan panjang badan kurang dari 45 cm paling

banyak terdapat di Kelurahan Lagoa sebanyak 19 kelahiran, Kelurahan

Cibubur dan Tugu Selatan masing-masing sebanyak 18 kelahiran.

5. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran

Penolong kelahiran merupakan faktor yang sangat mempengaruhi

proses kelahiran dan keselamatan ibu dan anak yang dilahirkannya.

Penolong kelahiran merupakan salah satu bagian dari pelayanan

antenatal care. Peningkatan pelayanan antenatal merupakan bagian dari

pelayanan kesehatan primer.

Penolong kelahiran didefinisikan sebagai orang yang biasa memeriksa

wanita hamil atau memberikan pertolongan selama persalinan dan masa

nifas. Penolong kelahiran dibedakan menjadi dua yaitu tenaga kesehatan

dan bukan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan adalah mereka yang

mendapatkan pendidikan formal seperti dokter spesialis kandungan, bidan

dan lain-lain, sedangkan bukan tenaga kesehatan misalnya dukun terlatih

maupun dukun tidak terlatih.

Berdasarkan penolong kelahiran, ternyata dokter dan bidan merupakan

penolong utama dalam proses kelahiran yang terjadi di Provinsi DKI

Jakarta. Dari 33.170 data kelahiran, 69,75% di antaranya ditolong oleh


14

2376

912

1571

2389 2615

80

Bidan / Perawat

dokter (23.135 bayi) dan oleh bidan sebanyak 29,92% (9.926 bayi).

Sementara persalinan yang ditolong oleh tenaga non paramedis (dukun)

sebanyak 30 bayi, oleh tenaga penolong lainnya sebanyak 79 kelahiran

(0,24%).

Tabel 2.8. Kelahiran Berdasarkan Penolong Kelahiran di DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Penolong Kelahiran Laki-Laki Perempuan Grand Total Prosentase

Dokter 12.190 10.975 23.165 69,74

Bidan/Perawat 5.214 4.729 9.943 29,93

Dukun 19 11 30 0,09

Lainnya 41 38 79 0,24 17.464 15.753 33.217 100

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI JakartaTahun 2019

Gambar 4. Kelahiran berdasarkan Penolong Kelahiran di Triwulan 2 Tahun 2019

Berikut mari kita bahas

satu persatu kelahiran

berdasarkan tenaga

penolongnya. Berdasarkan

kota/kabupaten, kelahiran

dengan tenaga penolong

bidan/perawat paling banyak

terdapat di Jakarta Utara

yaitu sebanyak 2.615 kelahiran, disusul Jakarta Timur sebanyak 2.389

kelahiran, Jakarta Barat sebanyak 2.376 kelahiran, Jakarta Selatan

sebanyak 1.571 kelahiran, Jakarta Pusat sebanyak 912 kelahiran, dan

paling sedikit di Kep. Seribu sebanyak 80 kelahiran.


15

Sementara kelahiran dengan

tenaga penolong dokter paling

banyak terdapat di Jakarta Timur

sebanyak 7.229 kelahiran,

disusul Jakarta Barat dengan

5.286 kelahiran, Jakarta Selatan

dengan 4.789 kelahiran, Jakarta

Utara dengan 3.520 kelahiran

dan Jakarta Pusat dengan 2.303 kelahiran. Sementara di Kab. Kep.

Seribu hanya berjumlah 38 kelahiran.

Berdasarkan kecamatan, kelahiran dengan tenaga penolong

bidan/perawat paling banyak terdapat di Kecamatan Koja dengan jumlah

741 kelahiran (2,23%), kemudian Kecamatan Cilincing dengan 718

kelahiran (2,16%) dan Kecamatan Kalideres dengan 636 kelahiran

(1,91%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan Kep.

Seribu Selatan dengan 33 kelahiran (0,10%), Kec. Cempaka Putih dengan

40 kelahiran (0,12%), dan Kec. KelapaGading dengan 45 kelahiran

(0,14%).

Sementara kelahiran dengan tenaga penolong dokter paling

banyak terjadi di Kecamatan Cakung sebanyak 1.204 kelahiran (3,62%).

Lalu disusul Kecamatan Cengkareng dengan 1.154 kelahiran (3,47%),

dan Kecamatan Duren Sawit sebanyak 945 kelahiran (2,84%). Untuk

kelahiran tersedikit dengan penolong dokter terdapat di Kec. Kep Seribu

Selatan dan Kep. Seribu Utara dengan jumlah masing-masing 16

kelahiran (0,05%) dan 22 kelahiran (0,07%) serta Kec. Menteng dengan

159 kelahiran (0,48%).

Untuk kelahiran dengan tenaga penolong dukun terdapat di

Kecamatan Cengkareng dan Kecamatan Koja dengan masing-masing 4

kelahiran, Kecamatan Matraman sebanyak 3 kelahiran. Kemudian

Kecamatan Cilincing, Tanjung Priok, Ciracas, dan Taman Sari masing-

masing 2 kelahiran, dan sisanya masing-masing 1 kelahiran terdapat di

5286

2303

4789

7229

3520

38

DOKTER


16

Kecamatan Kali Deres, Kebon Jeruk, Cipayung, Kebayoran Lama, Pasar

Rebo, Makasar, Penjaringan, Kemayoran, Tambora, Pademangan, dan

Setia Budi.

6. Kelahiran Berdasarkan Jenis Kelahiran Bayi

Berdasarkan jenis kelahiran bayi, dalam database SIAK dibedakan

atas 4 (empat) macam yaitu kelahiran normal, kelahiran tidak normal,

kelahiran prematur, dan kelahiran kembar. Kelahiran normal adalah bayi

lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala/ubun-ubun kecil, tanpa

memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali

episiotomi). Proses persalinan normal biasanya berlangsung dalam waktu

kurang dari 24 jam. Sedangkan kelahiran tidak normal/persalinan buatan,

adalah persalinan yang berakhir dengan bantuan tenaga dari luar dan

diakhiri dengan suatu tindakan. Misalnya terjadinya obstruksi dengan

melakukan tindakan forceps atau dengan tindakan bedah sectio caesaria,

vakum ektraksi.

Berdasarkan hasil dari database operasional selama triwulan 2

tahun 2019, didapat bahwa kelahiran normal merupakan persentase

terbesar dalam proses kelahiran bayi di Provinsi DKI Jakarta, yaitu

sebanyak 32.502 bayi (97,85%). Kemudian berikutnya adalah kelahiran

tidak normal sebanyak 715 bayi (2,15%), kelahiran kembar sebanyak 22

bayi (0,07%), dan kelahiran premature sebanyak 7 bayi (0.02%). Data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 2.9. Jenis Kelahiran Bayi di Triwulan 2 Tahun 2019

Jenis Kelahiran Bayi Laki-Laki Perempuan Grand Total Prosentase

Normal 17.107 15.373 32.480 97,78

Tak Normal 332 370 702 2,11

Kembar 16 6 22 0,07

Prematur 6 1 7 0,02

Tidak Diketahui 3 3 6 0,02

Grand Total 17.464 15.753 33.217 100,00


Gambar 5. Grafik Jenis Kelahiran Bayi di DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


17


Tabel 2.10. Kelahiran Berdasarkan Jenis Kelahiran Bayi dan Kabupaten Triwulan 2 Tahun 2019

Wilayah Normal Tak

Normal Prematur Kembar

Tidak Diketahui

Total

JAKARTA TIMUR 9.363 260 3 12 1 9.639

JAKARTA BARAT 7.537 150

1 7.688

JAKARTA SELATAN 6.265 94 4 3 1 6.367

JAKARTA UTARA 6.046 109

2

6.157

JAKARTA PUSAT 3.149 89

5 3 3.246

KEP.SERIBU 120

120

Grand Total 32.480 702 7 22 6 33.217


Berdasarkan wilayah, jumlah kelahiran normal paling banyak terjadi

di wilayah Jakarta Timur, yaitu sebanyak 9.363 kelahiran. Kemudian

disusul Jakarta Barat sebanyak 7.537 kelahiran dan Jakarta Selatan

sebanyak 6.265 kelahiran. Untuk kelahiran tak normal, paling banyak

terjadi di Jakarta Timur (260 kelahiran) dan Jakarta Barat (150 kelahiran).

Kelahiran kembar paling banyak di Jakarta Timur (12 kelahiran) dan

Jakarta Pusat (5 kelahiran).

7. Kelahiran Berdasarkan Tempat Kelahiran Bayi

Berdasarkan tempat kelahirannya, kelahiran bayi dapat dibedakan

menjadi lahir di rumah sakit/rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak

(BKIA), rumah, klinik, dan puskesmas.

Normal Tak Normal Kembar Prematur TidakDiketahui

32,480

70222 7

6

JENIS KELAHIRAN


18

Berdasarkan hasil database operasional Disdukcapil Provinsi DKI

Jakarta, kelahiran bayi paling banyak terjadi di rumah sakit/rumah

bersalin, yaitu sebanyak 29.377 kelahiran (88,56%). Kemudian berikutnya

adalah di BKIA sebanyak 2.618 kelahiran (7,89%), di klinik sebanyak 564

kelahiran (1,70%), di rumah sebanyak 370 kelahiran (1,12%), dan di

Puskesmas sebanyak 241 kelahiran (0,73%).

Tabel 2.11. Kelahiran berdasarkan tempat dilahirkan Triwulan 2 tahun 2019

Tempat Kelahiran Total Prosentase

Rumah Sakit/Rumah Bersalin 29.410 88,54

B K I A 2.627 7,91

Klinik 568 1,71

Rumah 371 1,12

Puskesmas 241 0,73

Total 33.217 100,00


Gambar 6. Grafik Kelahiran berdasarkan tempat kelahiranTriwulan 2 Tahun 2019


8. Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak

Yang dimaksud dengan urutan anak adalah urutan anak dilahirkan

dalam keluarga tersebut, apakah ia anak pertama, kedua, ketiga, keempat

dan seterusnya. Variabel urutan anak ini digunakan untuk mengetahui

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000

Rumah Sakit/Rumah Bersalin

B K I A

Klinik

Rumah

Puskesmas

TEMPAT KELAHIRAN


19

urutan anak ke berapakah yang paling banyak terjadi di bulan kelahiran

ini, sekaligus jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu.

Data jumlah urutan anak atau jumlah anak yang dilahirkan oleh

seorang ibu bermanfaat bagi penentu kebijakan untuk menyusun

kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan ibu dan

mengevaluasi pelaksanaan program keluarga berencana di Provinsi DKI

Jakarta.

Tabel 2.12. Urutan Kelahiran Anak di Provinsi DKI Jakartatriwulan 2Tahun 2019

Urutan Anak Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Anak ke-1 6.536 5.793 12.329 37,12

Anak ke-2 6.477 5.753 12.230 36,82

Anak ke-3 3.418 3.247 6.665 20,07

Anak ke-4 798 761 1.559 4,69

Anak ke-5 176 144 320 0,96

Anak ke-6 33 36 69 0,21

Anak ke-7 12 12 24 0,07

Anak ke-8 4 1 5 0,02

Anak ke-9 2 1 3 0,01

Anak ke-10 1 2 3 0,01

Anak ke-11 dst. 7 2 9 0,03

Tidak Diketahui

1 1 0,00

Grand Total 17.464 15.753 33.217 100,00


Berdasarkan urutan anak, yang paling banyak dilahirkan adalah

anak urutan pertama yaitu sebanyak 12.329 anak atau sekitar 37,12

persen. Disusul kemudian dengan kelahiran anak urutan kedua sebanyak

12.230 anak atau sekitar 36,82 persen, anak ketiga sebanyak 6.665 anak

atau 20,07 persen, anak keempat sebanyak 1.559 anak (4,69 persen),

dan anak ke-5 sebanyak 320 anak (0,96%). Anak ke-6 berjumlah 69 anak

(0,21%), Anak ke-7 berjumlah 24 anak (0,07%) dan urutan lebih dari 7

berjumlah 20 anak (0,06%). Masih banyaknya kelahiran anak urutan ke

lima dan seterusnya ini tentu harus mendapat perhatian khusus, karena

jika ini terjadi pada keluarga yang kurang mampu akan menimbulkan

masalah kesehatan ibu dan masalah keluarga lainnya.


20

Tabel 2.13. Kelahiran Berdasarkan Urutan Anak dan Wilayah di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Urutan Anak Kep.Seribu Jakpus Jakut Jakbar Jaksel Jaktim Total

Anak ke-1 43 1.246 2.149 2.738 2.468 3.685 12.329

Anak ke-2 48 1.130 2.238 2.971 2.326 3.517 12.230

Anak ke-3 20 648 1.298 1.547 1.236 1.916 6.665

Anak ke-4 8 172 339 347 270 423 1.559

Anak ke-5 1 36 101 63 50 69 320

Anak ke-6

7 14 16 12 20 69

Anak ke-7

4 10 3 3 4 24

Anak ke-8

1 2 2

5

Anak ke-9

1 2 3

Anak ke-10

1

1 1 3

Anak ke-11 dst.

2 4 1

2 9

Tidak Diketahui

1

1

Grand Total 120 3246 6157 7688 6367 9639 33.217


Gambar 7. Kelahiran berdasarkan Urutan Anak di Provinsi DKI JakartaTriwulan 2 Tahun 2019


Berdasarkan kecamatan, kelahiran dengan urutan anak pertama

paling banyak terdapat di Kecamatan Cengkareng yaitu sebanyak 654

kelahiran (5,30%). Lalu disusul Kecamatan Cakung sebanyak 583

kelahiran (4,73%) dan Kecamatan Cilincing sebanyak 538 kelahiran

(4,36%). Sementara jumlah paling sedikit terdapat di Kecamatan

Kep.Seribu Selatan sebanyak 14 kelahiran (0,11%), Kecamatan Kep.

12,329

12,230

6,665

1,559

320

69

24

5

3

3

9

Anak ke-1

Anak ke-2

Anak ke-3

Anak ke-4

Anak ke-5

Anak ke-6

Anak ke-7

Anak ke-8

Anak ke-9

Anak ke-10

Anak ke-11 dst.

URUTAN ANAK


21

Seribu Utara sebanyak 29 kelahiran (0,24%), dan Kecamatan Menteng

sebanyak 85 kelahiran (0,69%).

Sementara kelahiran dengan urutan anak kedua paling banyak

terdapat di Kecamatan Cengkareng sebanyak 676 kelahiran (5,53%),

Kecamatan Cakung sebanyak 628 kelahiran (5,13%), dan Kecamatan

Kalideres sebanyak 605 kelahiran (4,95%). Sementara jumlah paling

sedikit terdapat di Kecamatan Kep. Seribu Selatan 18 kelahiran (0,15%),

Kecamatan Kep. Seribu Utara 30 kelahiran (0,25%) dan Kecamatan

Menteng 30 kelahiran (0,25%).

Untuk kelahiran dengan urutan anak ketiga, paling banyak

terdapat di Kecamatan Cengkareng dengan 360 kelahiran (5,40%),

Kecamatan Cilincing dengan 348 kelahiran (5,22%), dan Kecamatan

Cakung dengan 342 kelahiran (5,13%). Sementara jumlah paling sedikit

terdapat di Kecamatan Kep.Seribu Utara, Kecamatan Kep. Seribu Selatan

dan Kecamatan Menteng dengan jumlah masing-masing 4 kelahiran

(0,06%), 16 kelahiran (0,24%), dan 38 kelahiran (0,57%).

Untuk kelahiran dengan urutan anak keempat, paling banyak

terdapat di Kecamatan Cilincing dengan jumlah 104 kelahiran (6,67%),

Kecamatan Koja dengan 81 kelahiran (5,20%), dan Kecamatan

Cengkareng dengan 79 kelahiran (5,07%). Untuk jumlah paling sedikit

terdapat di kecamatan Kep. Seribu Selatan, Menteng, dan Kep. Seribu

Utara dengan 2 kelahiran (0,13%), 3 kelahiran (0,19%) dan 6 kelahiran

(0,38%).

Untuk kelahiran dengan urutan anak kelima, paling banyak

terdapat di Kecamatan Cilincing, Koja, dan Kecamatan Tanjung Priok

dengan jumlah masing-masing 31 kelahiran (9,69%), 25 kelahiran

(7,81%), dan 22 kelahiran (6,88%). Sementara jumlah paling sedikit

terdapat di Kec. Kep. Seribu Selatan, Kec. Cempaka Putih,Kec.

Matraman, dan Kec. Pancoran dengan jumlah masing-masing 1 kelahiran

(0,31%).


22

9. Kelahiran Berdasarkan Usia Ibu dan Urutan Anak

Seperti diketahui, usia Ibu mempunyai pengaruh terhadap resiko

melahirkan maupun terhadap kondisi bayi yang dilahirkan. Ibu yang hamil

pada usia diatas 35 tahun memiliki resiko lebih tinggi dalam proses

melahirkan karena kesehatan reproduksi wanita pada kondisi ini semakin

menurun. Selain itu pada kondisi di atas usia 35 tahun, penyakit-penyakit

degeneratif pada ibu biasanya sudah mulai muncul seperti tekanan darah

tinggi, diabetes, dll sehingga bisa memunculkan komplikasi pada saat

proses persalinan. Resiko terhadap bayi adalah bayinya beresiko lahir

cacat atau mengidap Down Syndrome. Hal ini didasarkan pada hasil

penelitian yang menyebutkan bahwa pada seiring bertambah usia maka

resiko kelahiran bayi dengan down syndrome cukup tinggi yakni 1:50. Hal

ini berbeda pada kehamilan di usia 20-30 tahun dengan rasio 1:1500.

Untuk laporan statistik vital ini, pembahasan tidak menyentuh ke dalam

aspek kesehatan, namun hanya membandingkan usia ibu dengan variabel

urutan anak dan berat lahir bayi.

Tabel 2.14. Usia Ibu Berdasarkan Kelompok Usia dan Urutan Anak yang Dilahirkan di Triwulan 2 Tahun 2019

Usia Ibu (tahun)

Anak Ke-1

Anak Ke-2

Anak Ke-3

Anak Ke-4

Anak Ke-5

> 5 Tidak

Diketahui Total

10-14 3

3

15-19 484 47 2

533

20-24 3.457 1.103 134 7

4701

25-29 5.214 4.473 996 134 12 7 10836

30-34 1.870 4.305 2.543 428 59 13 9218

35-39 765 1.803 2.330 679 157 51 1 5786

40-45 213 264 492 255 78 35 1337

>45 30 10 23 23 10 6 102 Tidak Diketahui

293 225 145 33 4 1 701

Grand Total

12.329 12.230 6.665 1.559 320 113 1 33.217


Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa anak urutan pertama

paling banyak dilahirkan oleh ibu yang berada pada kelompok usia 25-29

tahun dan 20-24 tahun, yaitu berturut turut 5.214 kelahiran dan 3.457

kelahiran. Untuk anak kedua paling banyak dilahirkan oleh ibu pada


23

kelompok usia 25-29 tahun (4.473 kelahiran) dan kelompok usia 30-34

tahun (4.305 kelahiran). Untuk anak ketiga paling banyak dilahirkan oleh

ibu yang berada pada kelompok usia 30-34 tahun (2.543 kelahiran) dan

kelompok usia 35-39 tahun (2.330 kelahiran). Sementara untuk anak

keempat paling banyak dilahirkan oleh ibu yang berada pada kelompok

usia 35-39 tahun (679 kelahiran). Untuk Anak kelima paling banyak

dilahirkan oleh ibu pada kelompok usia 35-39 tahun yaitu 157 kelahiran.

10. Kelahiran Berdasarkan Usia Ayah

Informasi usia ayah berguna untuk mengetahui usia dari sang ayah

sehingga bisa ditarik kesimpulan pada usia berapakah paling banyak dari

ayah yang mempunyai anak di triwulan 2 tahun 2019 ini. Berikut dibawah

ini adalah tabel kelahiran berdasarkan usia ayah.

Tabel 2.15. Kelahiran berdasarkan Usia Ayah di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Berdasarkan data diatas, ternyata usia ayah paling banyak berada

kelompok usia 30-34 tahun, yaitu berjumlah 9.579 orang (28,84%) Lalu

disusul pada kelompok usia 35-39 tahun sebanyak 7.726 jiwa (23,26%)

dan kelompok usia 25-29 tahun sebanyak 7.532 jiwa (22,68%). Jika

berdasarkan usia produktif (15-64 thn), jumlah ayah yang berusia produktif

berjumlah 31.591 jiwa (95,10%).

Usia Ayah (tahun) Jumlah Prosentase

15-19 86 0,26

20-24 1.727 5,20

25-29 7.532 22,68

30-34 9.579 28,84

35-39 7.726 23,26

40-44 3.424 10,31

45-49 1.156 3,48

50-54 61 0,18

55-59 283 0,85

60-64 17 0,05

65-70 2 0,01

Tidak Diketahui 1.624 4,89

Grand Total 33.217 100


24

11. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ayah

Berdasarkan jenisnya, pekerjaan ayah dibagi/dikelompokkan menjadi

berbagai macam kategori seperti belum/tidak bekerja, buruh, karyawan

swasta, pelajar/mahasiswa, pengajar, PNS/TNI/POLRI, Wiraswasta, dan

lainnya.

Berdasarkan hal tersebut, setelah dikelompokkan ternyata jenis

pekerjaan paling banyak yang ditekuni oleh sang ayah adalah karyawan

swasta, yaitu berjumlah 22.603 orang atau sekitar 68,05% dari total jumlah

kelahiran yang berjumlah 33.213 orang. Kemudian disusul dengan

pekerjaan wiraswasta, yaitu sebanyak 5.133orang (15,45%). Lalu

berikutnya adalah Buruh Harian Lepas sebanyak 1,108 orang (3,34%),

PNS sebanyak 664 orang (2,00%), TNI sebanyak 445 orang (1,34%), dan

Guru sebanyak 335 orang (1,01%). Untuk data selengkapnya bisa dilihat

pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 2.16. Kelahiran berdasarkan pekerjaan ayah di Provinsi DKI Jakarta,Triwulan 2 Tahun 2019

AYAH_PEKERJAAN Total Prosentase

Karyawan Swasta 22.606 68,06

Wiraswasta 5.134 15,46

Buruh Harian Lepas 1.108 3,34

(blank) 985 2,97

Pegawai Negeri Sipil 664 2,00

Tentara Nasional Indonesia 445 1,34

Guru 335 1,01

Karyawan BUMN 326 0,98

Pedagang 299 0,90

Pelajar/Mahasiswa 283 0,85

Kepolisian RI 230 0,69

Karyawan Honorer 134 0,40

Sopir 118 0,36

Dokter 107 0,32

Nelayan/Perikanan 72 0,22

Pelaut 59 0,18

Belum/Tidak Bekerja 44 0,13

Wartawan 39 0,12

Dosen 39 0,12


25

AYAH_PEKERJAAN Total Prosentase

Perawat 27 0,08

Pengacara 22 0,07

Seniman 19 0,06

Pendeta 12 0,04

Petani/Pekebun 12 0,04

Karyawan BUMD 11 0,03

Mekanik 9 0,03

Mengurus Rumah Tangga 9 0,03

Pilot 8 0,02

Konsultan 6 0,02

Buruh Tani/Perkebunan 6 0,02

Perdagangan 6 0,02

Transportasi 5 0,02

Industri 5 0,02

Buruh Nelayan/Perikanan 4 0,01

Lainnya 3 0,01

Apoteker 3 0,01

Arsitek 3 0,01

Ustadz/Mubaligh 3 0,01

Pensiunan 3 0,01

Tukang Las/Pandai Besi 2 0,01

Akuntan 2 0,01

Peternak 2 0,01

Konstruksi 2 0,01

Penyiar Radio 1 0,00

Notaris 1 0,00

Hakim 1 0,00

Buruh Peternakan 1 0,00

Anggota DPRD Provinsi 1 0,00

Juru Masak 1 0,00

Grand Total 33.217 100,00

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta,Tahun 2019


26

Gambar 8. Grafik Kelahiran berdasarkan Pekerjaan Ayah di Provinsi DKI Triwulan 2Tahun 2019

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta,Tahun 2019

12. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ibu

Seperti halnya pekerjaan ayah, pekerjaan ibu juga dikelompokkan

menjadi beberapa jenis yaitu belum/tidak bekerja, buruh,

dokter/bidan/perawat, karyawati, lainnya, Ibu Rumah Tangga (IRT),

Pelajar/mahasiswa, PRT, Pengajar, TNI/POLRI/PNS, Wiraswasta dan

lainnya. Berikut adalah data kelahiran berdasarkan pekerjaan ibu di

triwulan 2 tahun 2019.

Tabel 2.17. Kelahiran Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Provinsi DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019

IBU_PEKERJAAN Total Prosentase

Mengurus Rumah Tangga 16.631 50,07


Wiraswasta 1.110 3,34

Guru 798 2,40



Dokter 201 0,61


(blank) 195 0,59

Perawat 181 0,54

Bidan 123 0,37

22606.0

5134.0

1108.0

664.0

445.0

335.0

326.0

299.0

283.0

- 5000.0 10000.0 15000.0 20000.0 25000.0

Karyawan Swasta

Wiraswasta

Buruh Harian Lepas

Pegawai Negeri Sipil

Tentara Nasional Indonesia

Guru

Karyawan BUMN

Pedagang

Pelajar/Mahasiswa

Pekerjaan Ayah


27

IBU_PEKERJAAN Total Prosentase



Pedagang 44 0,13

Dosen 42 0,13

Buruh Harian Lepas 36 0,11



Apoteker 12 0,04

Wartawan 7 0,02


Notaris 5 0,02

Pendeta 5 0,02

Seniman 4 0,01

Konstruksi 4 0,01

Konsultan 3 0,01

Pengacara 3 0,01

Perdagangan 3 0,01

Akuntan 3 0,01

Petani/Pekebun 3 0,01

Industri 2 0,01

Tukang Jahit 2 0,01

Buruh Peternakan 1 0,00

Juru Masak 1 0,00

Hakim 1 0,00

Lainnya 1 0,00

Perancang Busana 1 0,00

Buruh Tani/Perkebunan 1 0,00


Sumber : Dinas Dukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2019, diolah

Berdasarkan tabel diatas, pekerjaan ibu yang paling banyak adalah

mengurus rumah tangga, yaitu berjumlah 16.629 orang (50,07%). Lalu

disusul berikutnya karyawati swasta sebanyak 12.507 orang (37,66%),

wiraswasta sebanyak 1.110 orang (3,34%), dan guru sebanyak 798 orang

(2,40%).

13. Penerbitan Akta Kelahiran Bayi yang Lahir di Triwulan 2 Tahun

2019

Berdasarkan hasil pengolahan data di database kependudukan,

Jumlah penerbitan Akta Kelahiran untuk bayi yang lahir di triwulan 2 tahun


28

2019 ini berjumlah 33.213akta kelahiran dengan perincian 17.461akta

kelahiran bayi laki-laki dan 15.752akta kelahiran bayi perempuan. Hal ini

berarti bahwa penerbitan akta kelahiran sudahhampir 100 persen dari total

pelaporan kelahiran bayi di triwulan 2 ini. Tentu hal ini cukup membanggakan

karena berarti seluruh bayi yang lahir triwulan 2 ini sudahhampirsemuanya

memiliki akta kelahiran.

Tabel 2.18. Pelaporan Kelahiran dan Penerbitan Akta Kelahiran Bayi Yang Lahir di Triwulan 2 tahun 2019

Wilayah

Pelaporan Kelahiran Penerbitan Akta Kelahiran Prosen

tase Laki-Laki

Perem puan

Total Laki-Laki

Perem puan

Total

JAKARTA BARAT 4.034 3.654 7.688 4.034 3.654 7.688 100

JAKARTA PUSAT 1.710 1.536 3.246 1.710 1.536 3.246 100

JAKARTA SELATAN 3.320 3.047 6.367 3.318 3.046 6.364 99,95

JAKARTA TIMUR 5.068 4.571 9.639 5.067 4.571 9.638 99,99

JAKARTA UTARA 3.261 2.896 6.157 3.261 2.896 6.157 100

KEP. SERIBU 71 49 120 71 49 120 100

PROV. DKI JAKARTA 17.464 15.753 33.217 17.461 15.752 33.213 99,99



29

KEMATIAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA


Menurut PBB (WHO), kematian adalah hilangnya semua tanda-

tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah

kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian

kematian. Perubahan jumlah kematian (naik turunnya) di tiap daerah

tidaklah sama, tergantung pada kondisi ekonomi, pendidikan, sosial, dan

adat istiadat/budaya masyarakatnya, serta masalah kesehatan

lingkungan. Besar kecilnya tingkat kematian ini juga dapat menjadi

indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan penduduk di suatu

wilayah, sedangkan bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Indikator

kematian ini bermanfaat untuk memonitor kinerjanya dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakatnya.

Dalam hal kematian, Indonesia (termasuk DKI Jakarta) mempunyai

komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG)

untuk menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka

di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015

dan menurunkan kematian ibu sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per

100.000 kelahiran.

Informasi tentang kematian penduduk Provinsi DKI Jakarta triwulan

2 Tahun 2019 yang bersumber dari registrasi penduduk tersaji sebagai

berikut.

3


30

1. Jumlah Kematian Berdasarkan Jumlah dan Jenis Kelamin

Jumlah kematian yang tercatat di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta pada triwulan 2 tahun 2019 tercatat

sebanyak 13.929 jiwa dengan perincian jumlah penduduk yang meninggal

di tahun 2019 berjumlah 12.201 jiwa dan jumlah penduduk yang

meninggal di luar tahun 2019 berjumlah 1.728 jiwa.

Tabel 3.1. Jumlah Kematian Penduduk Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB Mati di Tahun 2019

Mati di Luar Tahun 2019

Jumlah

LK PR Total LK PR Total LK PR Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU 12 9 21 9 7 16 21 16 37

JAKARTA PUSAT 861 653 1.514 148 98 246 1.009 751 1.760

JAKARTA UTARA 1.176 903 2.079 177 129 306 1.353 1.032 2.385

JAKARTA BARAT 1.413 1.054 2.467 230 160 390 1.643 1.214 2.857

JAKARTA SELATAN 1.342 994 2.336 187 145 332 1.529 1.139 2.668

JAKARTA TIMUR 2.144 1.640 3.784 252 186 438 2.396 1.826 4.222

DKI JAKARTA 6.948 5.253 12.201 1.003 725 1.728 7.951 5.978 13.929


Jika dilihat penduduk yang mati di luar tahun 2019, ternyata

jumlahnya masih cukup banyak. Hal ini mengindikasikan bahwa masih

banyak penduduk yang tidak segera melaporkan kematian keluarganya

kepada intansi pelaksana/Disdukcapil. Tentunya ini perlu mendapatkan

perhatian lebih dari kita semua demi terwujudnya tertib administrasi

kependudukan.

Dalam buku statistik vital ini, hanya jumlah kematian penduduk

yang meninggal di tahun 2019 yang akan dibahas lebih lanjut berdasarkan

variabel-variabel yang ada.


31

Tabel 3.2. Jumlah Kematian yang tercatat di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB Mati di Tahun 2019

Prosentase Laki-Laki Perempuan Grand Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU 12 9 21 0,17

JAKARTA PUSAT 861 653 1.514 12,41

JAKARTA UTARA 1.176 903 2.079 17,04

JAKARTA BARAT 1.413 1.054 2.467 20,22

JAKARTA SELATAN 1.342 994 2.336 19,15

JAKARTA TIMUR 2.144 1.640 3.784 31,01

DKI JAKARTA 6.948 5.253 12.201 100

Prosentase 56,95 43,05 100


Berdasarkan Kota/Kabupaten, Jakarta Timur merupakan kota administrasi

dengan jumlah kematian

terbanyak yaitu berjumlah 3.784

jiwa (31,01%). Kemudian

berikutnya adalah Jakarta Barat

dengan kematian berjumlah 2.467

jiwa (20,22%), Jakarta Selatan

dengan 2.336 jiwa (19,15%),

Jakarta Utara dengan 2.079 jiwa

(17,04%) dan Jakarta Pusat

dengan 1.514 jiwa (12,41%).

Untuk kematian di kab. Kep.

Seribu hanya berjumlah 21 jiwa (0,17%).

Sementara jika dirinci per bulan maka datanya adalah seperti

berikut dibawah ini.

Tabel 3.3. Jumlah Kematian di DKI Jakarta di triwulan 2 tahun 2019

Bulan Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

April 2,378 1,790 4,168 34.16

Mei 2,325 1,768 4,093 33.55

Juni 2,245 1,695 3,940 32.29

Total 6,948 5,253 12,201 100,00


Kep.Seribu

Jakpus Jakut Jakbar Jaksel Jaktim

21

1,514

2,079 2,467 2,336

3,784 Jumlah Kematian


32

Dari tabel diatas, terlihat bahwa selama selama triwulan 2 tahun

2019 kematian per bulan jumlahnya rata-rata sekitar empat ribuan. Jumlah

kematian paling banyak terjadi pada bulan April, yaitu sebanyak 4.168

jiwa atau sekitar 34,16%, jumlah tersebut mengalami penurunan pada

bulan Mei sebesar 4.093 jiwa (33,55%) dan bulan Juni sebanyak 3.940

Jiwa (32,29%).

Gambar 9. Kematian di triwulan 2 Tahun 2019 berdasarkan bulan kelahiran


Jika jumlah kematian dirinci jumlahnya kecamatan, Kecamatan

Duren Sawit merupakan kecamatan dengan jumlah kematian tertinggi di

Provinsi DKI Jakarta selama triwulan 2 tahun 2019 dengan jumlah

kematian sebesar 537 jiwa (4,40%). Kemudian disusul berikutnya adalah

kecamatan Jatinegara dengan 531 jiwa (4,35%) dan Kecamatan Cakung

dengan 528 jiwa (4,33%). Untuk kecamatan dengan jumlah kematian

terendah selama triwulan 2 tahun 2019 adalah Kecamatan Kep. Seribu

Selatan dengan 9 jiwa (0,07%), Kecamatan Kep. Seribu Utara dengan

jumlah kematian sebesar 12 jiwa (0,10%), dan Kecamatan Menteng 117

jiwa (0,96%).

4,168

4,093

3,940

3,800

3,850

3,900

3,950

4,000

4,050

4,100

4,150

4,200

April Mei Juni

Kematian per Bulan


33

Gambar 10. Grafik kematian terbanyak dan tersedikit di kecamatan


Tabel 3.4. Data Kematian berdasarkan Kecamatan di DKI Jakarta triwulan 2 tahun 2019

Kab / Kota Administrasi

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total

JAKARTA BARAT CENGKARENG 256 177 433

JAKARTA BARAT GROGOL PETAMBURAN 169 132 301

JAKARTA BARAT KALI DERES 228 150 378

JAKARTA BARAT KEBON JERUK 205 138 343

JAKARTA BARAT KEMBANGAN 128 101 229

JAKARTA BARAT PALMERAH 175 131 306

JAKARTA BARAT TAMAN SARI 106 88 194

JAKARTA BARAT TAMBORA 146 137 283

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH 77 54 131

JAKARTA PUSAT GAMBIR 100 88 188

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU 99 56 155

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN 206 164 370

JAKARTA PUSAT MENTENG 65 52 117

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR 88 77 165

JAKARTA PUSAT SENEN 104 93 197

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG 122 69 191

JAKARTA SELATAN CILANDAK 129 67 196

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA 214 177 391

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU 76 60 136

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA 161 102 263

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN 90 57 147

JAKARTA SELATAN PANCORAN 105 80 185

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU 201 138 339

537 531 528

117

12 9


34

Kab / Kota Administrasi

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN 126 93 219

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI 76 56 132

JAKARTA SELATAN TEBET 164 164 328

JAKARTA TIMUR CAKUNG 320 208 528

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG 161 146 307

JAKARTA TIMUR CIRACAS 206 163 369

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT 297 240 537

JAKARTA TIMUR JATINEGARA 297 234 531

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI 204 146 350

JAKARTA TIMUR MAKASAR 132 91 223

JAKARTA TIMUR MATRAMAN 164 138 302

JAKARTA TIMUR PASAR REBO 138 100 238

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG 225 174 399

JAKARTA UTARA CILINCING 285 223 508

JAKARTA UTARA KELAPA GADING 81 51 132

JAKARTA UTARA KOJA 264 229 493

JAKARTA UTARA PADEMANGAN 102 81 183

JAKARTA UTARA PENJARINGAN 196 140 336

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK 248 179 427

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU SLT 5 4 9

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR 7 5 12

DKI JAKARTA 6.948 5.253 12.201 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2019

Gambar 11. Grafik kematian terbanyak dan tersedikit di kelurahan


0

50

100

150

139 133 127

1 1 1

Kematian terbanyak dan tersedikit di kelurahan


35

Jika kematian triwulan 2 tahun 2019 dirinci menurut kelurahan,

jumlah kematian paling banyak terdapat di Kelurahan Kapuk sebesar 139

jiwa (1,14%), disusul Kelurahan Tugu Utara sebanyak 133 jiwa (1,09%)

dan Kelurahan Penggilingan sebanyak 127 jiwa (1,04%). Sementara

jumlah kematian paling rendah adalah di Kel. Gelora, Senayan dan Karet

Semanggi masing-masing 1 jiwa.

2. Kematian Berdasarkan Kelompok Usia

Pembahasan kematian berdasarkan usia dimaksudkan untuk

mengetahui jumlah kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan usianya.

Pada pembahasan variabel ini, usia ditampilkan secara kelompok. Berikut

dibawah ini adalah tabel kematian penduduk DKI Jakarta triwulan 2 tahun

2019.

Tabel 3.5. Kematian berdasarkan kelompok usia triwulan 2 tahun 2019

USIA Laki-Laki Perempuan Grand Total Prosentase

0-4 162 141 303 2,48

5-9 43 44 87 0,71

10-14 44 20 64 0,52

15-19 66 35 101 0,83

20-24 74 38 112 0,92

25-29 110 89 199 1,63

30-34 152 104 256 2,10

35-39 259 172 431 3,53

40-44 355 224 579 4,75

45-49 487 291 778 6,38

50-54 671 431 1,102 9,03

55-59 847 559 1,406 11,52

60-64 888 637 1,525 12,50

65-69 889 648 1,537 12,60

70-74 680 551 1,231 10,09

75-79 612 526 1,138 9,33

80-84 354 378 732 6,00

85-89 193 251 444 3,64

90-94 46 80 126 1,03

95-99 15 28 43 0,35

100-104 - 5 5 0,04

110-114 1 1 2 0,02

Grand Total 6.948 5.253 12.201 100



36

Dari tabel di atas kita dapat membaca bahwa penduduk yang

meninggal paling muda pada kelompok usia 0-4 tahun, dan tertua berusia

pada kelompok 110-114 tahun. Porsentase tertinggi penduduk yang

meninggal ada pada kelompok usia 65-69 tahun yaitu 12,60% (1.537

jiwa). Kemudian berikutnya pada kelompok usia 60-64 tahun yaitu sebesar

12,50% (1.525 jiwa), dan usia 55-59 tahun sebanyak 11,52% (1.406 jiwa).

Kemudian disusul kelompok usia 70-74 tahun (10,09%).

Secara umum, pola kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan

usianya grafiknya menaik mulai dari kelompok usia 15-19 tahun hingga

kelompok usia 60-64, kemudian stabil jumlahnya pada kelompok usia 65-

69 tahun dan terus menurun hingga kelompok usia tertua yaitu usia 110-

114 tahun.

Gambar 12. Grafik Pola kematian penduduk DKI Jakarta berdasarkan Usia triwulan 2 tahun 2019

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, semester Tahun 2019

303

87

64

101

112

199

256

431

579

778

1,102

1,406

1,525

1,537

1,231

1,138

732

444

126

43

5

2

- 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75-79

80-84

85-89

90-94

95-99

100-104

110-114

Kematian berdasarkan kelompok usia


37

Berikut dibawah ini adalah kematian penduduk DKI Jakarta

berdasarkan kelompok usianya dan per kota.

Tabel 3.6. Jumlah Kematian berdasarkan kelompok usia dan per kota triwulan 2 tahun 2019

NAMA_KAB USIA Laki-Laki Perempuan Grand Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU 0-4 1 - 1 5-9 - - - 10-14 - - - 15-19 1 - 1 20-24 - - - 25-29 1 - 1 30-34 1 - 1 35-39 1 1 2 40-44 2 - 2 45-49 - - - 50-54 - 1 1 55-59 1 1 2 60-64 2 2 4 65-69 1 1 2 70-74 - 2 2 75-79 - 1 1 80-84 - - - 85-89 1 - 1 90-94 - - - 95-99 - - - 100-104 - - - 110-114 - - -

JAKARTA PUSAT 0-4 24 16 40 5-9 5 5 10 10-14 5 - 5 15-19 9 4 13 20-24 8 6 14 25-29 14 9 23 30-34 19 10 29 35-39 30 10 40 40-44 49 23 72 45-49 68 35 103 50-54 63 50 113 55-59 99 74 173 60-64 100 77 177 65-69 111 75 186 70-74 98 78 176


38

NAMA_KAB USIA Laki-Laki Perempuan Grand Total 75-79 71 75 146 80-84 48 48 96 85-89 31 41 72 90-94 6 12 18 95-99 3 5 8 100-104 - - - 110-114 - - -

JAKARTA UTARA 0-4 38 33 71 5-9 10 7 17 10-14 7 5 12 15-19 16 5 21 20-24 9 5 14 25-29 21 17 38 30-34 29 21 50 35-39 43 34 77 40-44 62 39 101 45-49 85 43 128 50-54 105 76 181 55-59 133 97 230 60-64 144 114 258 65-69 160 114 274 70-74 123 87 210 75-79 105 82 187 80-84 56 69 125 85-89 24 37 61 90-94 3 13 16 95-99 3 4 7 100-104 - 1 1 110-114 - - -

JAKARTA BARAT 0-4 31 20 51 5-9 10 7 17 10-14 13 4 17 15-19 12 3 15 20-24 16 10 26 25-29 17 16 33 30-34 32 22 54 35-39 63 33 96 40-44 74 46 120 45-49 104 75 179 50-54 129 78 207 55-59 198 115 313


39

NAMA_KAB USIA Laki-Laki Perempuan Grand Total 60-64 161 124 285 65-69 191 124 315 70-74 124 122 246 75-79 116 98 214 80-84 75 67 142 85-89 31 59 90 90-94 11 18 29 95-99 5 10 15 100-104 - 3 3 110-114 - - -

JAKARTA SELATAN 0-4 16 21 37 5-9 1 5 6 10-14 3 1 4 15-19 8 3 11 20-24 14 8 22 25-29 20 17 37 30-34 22 22 44 35-39 46 36 82 40-44 63 36 99 45-49 90 60 150 50-54 145 88 233 55-59 157 100 257 60-64 173 114 287 65-69 175 128 303 70-74 123 96 219 75-79 133 107 240 80-84 82 82 164 85-89 53 50 103 90-94 14 17 31 95-99 4 2 6 100-104 - 1 1 110-114 - - -

JAKARTA TIMUR 0-4 52 51 103 5-9 17 20 37 10-14 16 10 26 15-19 20 20 40 20-24 27 9 36 25-29 37 30 67 30-34 49 29 78 35-39 76 58 134 40-44 105 80 185


40

NAMA_KAB USIA Laki-Laki Perempuan Grand Total 45-49 140 78 218 50-54 229 138 367 55-59 259 172 431 60-64 308 206 514 65-69 251 206 457 70-74 212 166 378 75-79 187 163 350 80-84 93 112 205 85-89 53 64 117 90-94 12 20 32 95-99 - 7 7 100-104 1 1 2 110-114 - - -

DKI JAKARTA 6.948 5.253 12.201

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI JakartaTahun 2019

3. Kematian Berdasarkan Status Perkawinannya

Berdasarkan status perkawinan, status seseorang dibedakan

menjadi belum kawin, kawin, cerai hidup, dan cerai mati. Dari data

kematian yang ada, status perkawinan terbanyak dari penduduk yang

meninggal adalah berstatus kawin, yaitu sebanyak 6.987 orang atau

sekitar 71,31%. Lalu disusul cerai mati sebanyak 1.548 orang (15,80%),

belum kawin sebanyak 1.112 orang (11,35%), dan Cerai Hidup 151 orang

(1,54%).

Tabel 3.7. Kematian Berdasarkan Status PerkawinanDi Provinsi DKI Jakarta, triwulan 2 Tahun 2019

Status Kawin Laki-Laki Perempuan

Total Persentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase

Belum Kawin 901 12,97 523 9,96 1.424 11,67

Kawin 5.551 79,89 2.915 55,49 8.466 69,39

Cerai Hidup 83 1,19 165 3,14 248 2,03

Cerai Mati 413 5,94 1,650 31,41 2.063 16,91

Grand Total 6.948 100 5.253 100 12.201 100


Jika dilihat statusnya, status kawin pada laki-laki (79,89%) jumlahnya jauh

lebih banyak daripada status kawin pada perempuan (55,49%). Untuk


41

status cerai hidup, jumlahnya lebih besar pada perempuan (3,14%)

dibanding pada laki-laki (1,19%). Sementara pada status cerai mati,

jumlah pada perempuan (31,41%) jauh melebihi jumlahnya pada laki-laki

(5,94%). Ini mengindikasikan bahwa perempuan lebih dapat bertahan

hidup tanpa pasangan jika dibandingkan laki-laki.

Gambar 13. Grafik Kematian Berdasarkan Status Perkawinan di Provinsi DKI Jakarta, triwulan 2 Tahun 2019


Berikut dibawah ini adalah tabel kematian berdasarkan status kawin dan

jumlahnya di tiap kota/kabupaten.

Tabel 3.8. Kematian berdasarkan status perkawinan dan Kota di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

Wilayah Belum Kawin

Kawin Cerai Mati

Cerai Hidup

Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU 5 10 6 21

JAKARTA PUSAT 228 926 320 40 1.514

JAKARTA UTARA 261 1.443 328 47 2.079

JAKARTA BARAT 267 1.863 296 41 2.467

JAKARTA SELATAN 209 1.599 484 44 2.336

JAKARTA TIMUR 454 2.625 629 76 3.784

Grand Total 1.424 8.466 2.063 248 12.201


Belum Kawin, 1,424

Kawin, 8,466

Cerai Hidup,

248

Cerai Mati, 2,063


42

4. Kematian Berdasarkan Penyebab Kematiannya

Informasi yang tersedia dalam Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) tentang penyebab kematian terdiri dari penyebab

karena bunuh diri, kecelakaan, kriminalitas, wabah penyakit, sakit

biasa/tua, dan lainnya.

Berdasarkan registrasi pelaporan kematian penduduk yang terjadi

sepanjang triwulan 2 Tahun 2019, dari peristiwa kematian penduduk yang

dilaporkan, sebagian besar kematian di Provinsi DKI Jakarta disebabkan

sakit biasa, yaitu sebanyak 11.668 jiwa (95,63%) dengan perincian laki-

laki 6.622 jiwa dan perempuan 5.046 jiwa. Lalu disusul karena penyebab

lainnya sebanyak 350 jiwa (2,87%) yang terdiri dari 208 laki-laki dan 142

perempuan. Penyebab kematian berikutnya adalah karena wabah

penyakit sebanyak 102 jiwa (0,84%) yang terdiri atas 59 laki-laki dan 43

perempuan. Lalu berikutnya karena kecelakaan 65 jiwa (0,53%),

melahirkan 10 jiwa (0,08%), dan kriminalitas 4 jiwa (0,03%). Penyebab

kematian penduduk Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

selengkapnya sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3.9. Prosentase Kematian Menurut Penyebab Kematian di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

Penyebab Kematian

Laki-Laki Perempuan Grand Total

% Jumlah % Jumlah %

Sakit Biasa/Tua 6.622 95.31 5.046 96.06 11.668 95,63

Lainnya 208 2.99 142 2.70 350 2,87

WabahPenyakit 59 0.85 43 0.82 102 0,84

Kecelakaan 54 0.78 11 0.21 65 0,53

Melahirkan 1 0.01 9 0.17 10 0,08

Kriminalitas 2 0.03 2 0.04 4 0,03

BunuhDiri 2 0.03 - 2 0,02

Grand Total 6.948 100 5.253 100 12.201 100



43

Gambar 14. Proporsi Penyebab Kematian di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Satu yang perlu disayangkan adalah belum detail/spesifiknya

penyebab kematian karena sakit. Semoga kedepannya di dalam informasi

SIAK dapat diketahui jenis sakitnya karena informasi ini sangat berguna

dalam hal pembenahan masalah kesehatan di Provinsi DKI Jakarta.

Berikut dibawah ini adalah data kematian berdasarkan penyebabnya di

rinci berdasarkan kota/kabupaten.

Tabel 3.10. Kematian berdasarkan penyebabnya dan kota di DKI Jakarta, triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB PENYEBABKEMATIAN Laki-Laki

Perempuan Grand Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU BunuhDiri 1 1

Sakit Biasa/Tua 11 9 20

JAKARTA PUSAT BunuhDiri 1 1

Kecelakaan 5 2 7

Lainnya 50 31 81

Melahirkan 2 2

Sakit Biasa/Tua 802 615 1.417

WabahPenyakit 3 3 6

JAKARTA UTARA Kecelakaan 7 1 8

Lainnya 25 19 44

Melahirkan 1 1 2

Sakit Biasa/Tua 1.098 850 1.948

WabahPenyakit 45 32 77

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.0095.63

2.87 0.84 0.53 0.08 0.03 0.02

%Penyebab Kematian


44

NAMA_KAB PENYEBABKEMATIAN Laki-Laki

Perempuan Grand Total

JAKARTA BARAT Kecelakaan 12 1 13

Kriminalitas 1 1

Lainnya 69 40 109

Melahirkan 2 2

Sakit Biasa/Tua 1.328 1.009 2.337

WabahPenyakit 3 2 5

JAKARTA SELATAN Kecelakaan 11 11

Kriminalitas 1 1 2

Lainnya 32 24 56

Sakit Biasa/Tua 1.296 969 2.265

WabahPenyakit 2 2

JAKARTA TIMUR Kecelakaan 19 7 26

Kriminalitas 1 1

Lainnya 32 28 60

Melahirkan 4 4

Sakit Biasa/Tua 2.087 1.594 3.681

WabahPenyakit 6 6 12

DKI JAKARTA TOTAL 6.948 5.253 12.201


5. Kematian Berdasarkan Usia dan Penyebabnya

Variabel ini untuk melihat penyebab kematian berdasarkan

kelompok usianya, dengan asumsi terdapat perbedaan penyebab

kematian antara kelompok usia bayi/anak – anak dengan kelompok usia

tua / lansia.

Tabel 3.11. Kematian berdasarkan Kelompok Usia dan Penyebabnya di DKI Jakarta, triwulan 2 Tahun 2019

USIA Bunuh

Diri Kecelakaan Kriminalitas Lainnya Melahirkan

Sakit Biasa/Tua

Wabah Penyakit

Total

0-4 - 1 - 21 2 274 5 303

5-9 - 3 - 5 - 76 3 87

10-14 - 1 - 4 - 59 - 64

15-19 - 9 1 6 - 84 1 101

20-24 - 10 - 7 1 92 2 112

25-29 - 8 - 9 3 176 3 199

30-34 - 2 - 15 - 236 3 256

35-39 1 1 - 21 2 399 7 431

40-44 1 8 1 23 - 540 6 579


45

USIA Bunuh

Diri Kecelakaan Kriminalitas Lainnya Melahirkan

Sakit Biasa/Tua

Wabah Penyakit

Total

45-49 - 7 - 23 1 738 9 778

50-54 - 3 1 36 - 1.051 11 1.102

55-59 - 3 - 38 - 1.356 9 1.406

60-64 - 4 1 31 - 1.483 6 1.525

65-69 - 2 - 36 1 1.487 11 1.537

70-74 - 1 - 22 - 1.196 12 1.231

75-79 - 1 - 29 - 1.099 9 1.138

80-84 - 1 - 11 - 717 3 732

85-89 - - - 11 - 432 1 444

90-94 - - - 2 - 123 1 126

95-99 - - - - - 43 - 43

100-104

- - - - - 5 - 5

110-114

- - - - - 2 - 2

Total 2 65 4 350 10 11.668 102 12.201

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta , Tahun 2019

Secara umum, kematian karena sakit biasa merupakan penyebab

yang paling banyak di setiap kelompok umur. Jika ditilik secara

prosentase, prosentase kematian karena sakit biasa mencapai 95,63%

dari jumlah seluruh kematian. Penyebab berikutnya adalah karena

‘lainnya’, kecelakaan, wabah penyakit, kecelakaan, melahirkan,

kriminalitas, dan bunuh diri.

Berikut dibawah ini sedikit ulasan mengenai beberapa karakteristik

penyebab kematian berdasarkan kelompok usianya.

Untuk kematian penduduk yang disebabkan oleh sakit biasa, secara

umum semakin tua usia jumlahnya semakin bertambah. Jumlah paling

banyak terjadi pada kelompok usia 65-69 tahun yaitu 1.487 jiwa. Lalu

disusul usia 60 – 64 tahun sebanyak 1.483 jiwa, dan 55-59 tahun

sebanyak 1.356 jiwa. Yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah

usia 0 – 4 tahun karena jumlahnya cukup banyak yaitu 274 jiwa. Data

selengkapnya ini bisa dilihat pada grafiknya seperti berikut dibawah ini.


46

Gambar 15. Kematian Karena Sakit Biasa di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019


Untuk kematian penduduk yang disebabkan oleh kecelakaan,

paling tinggi terjadi pada kelompok usia produktif 20 – 24 tahun yaitu

sebanyak 10 orang, dan kelompok usia 15 – 19 tahunsebanyak 9 jiwa,

serta pada kelompok usia 25 - 29 tahun dan kelompok 40 - 44 tahun yaitu

masing-masing 8 orang. Lalu disusul usia 45 – 49 tahun (7 jiwa) dan 60 –

64 tahun (4 jiwa). Data selengkapnya ini bisa dilihat pada grafiknya seperti

berikut dibawah ini.

274

76

59

84

92

176

236

399

540

738

1,051

1,356

1,483

1,487

1,196

1,099

717

432

123

43

5

2

- 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75-79

80-84

85-89

90-94

95-99

100-104

110-114

Sakit Biasa/Tua


47

Gambar 16. Kematian Berdasarkan Penyebab Kecelakaan di DKI Jakarta, triwulan 2 tahun 2019


Pembahasan penyebab kematian penduduk berikutnya yaitu yang

disebabkan karena wabah penyakit. Wabah penyakit dapat meliputi

penyakit seperti diare, demam berdarah, kolera, malaria yang menjangkiti

suatu wilayah dalam satu waktu tertentu. Namun dalam pembahasan ini

tidak dapat disebutkan jenis wabah penyakitnya karena memang didalam

database tidak diinformasikan jenis penyakitnya.

1

3

1

9

10

8

2

1

8

7

3

3

4

2

1

1

1

-

-

-

-

-

- 2 4 6 8 10 12

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75-79

80-84

85-89

90-94

95-99

100-104

110-114

Kecelakaan


48

Gambar 17. Kematian Karena Wabah Penyakit Dan Kelompok Umur Di DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Di triwulan 2 Tahun 2019 ini, jumlah kematian karena wabah penyakit

paling banyak terjadi pada kelompok usia 70 – 74 tahunyaitusebanyak 12

jiwa. Kemudiankelompokusiaberikutnya 65-69 tahun dan 50 – 54 tahun,

yaitu sebanyak masing-masing 11 jiwa, sertausia 45 - 49 tahun, usia 55 –

59 tahun, dan usia 75 – 79 tahunmasing-masing sebanyak 9 jiwa. Karena

itu diharapkan masyarakat untuk dapat lebih menjaga kebersihan dan

kesehatan lingkungan tempat tinggal. Data selengkapnya dapat dilihat

seperti pada grafik di atas.

6. Kematian Berdasarkan Jenis Pekerjaannya

Informasi tentang pekerjaan penduduk yang meninggal di Provinsi

DKI Jakarta dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini.

5

3

-

1

2

3

3

7

6

9

11

9

6

11

12

9

3

1

1

-

-

-

- 2 4 6 8 10 12 14

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75-79

80-84

85-89

90-94

95-99

100-104

110-114

Wabah Penyakit


49

Tabel 3.12. Kematian Berdasarkan Jenis Pekerjaan di DKI Jakarta, triwulan 2 Tahun 2019

PEKERJAAN Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Anggota DPR-RI 1 1 0,01

Anggota Mahkamah Konstitusi 1 1 0,01

Arsitek 1 1 0,01

Belum/Tidak Bekerja 471 282 753 6,17

Buruh Harian Lepas 657 13 670 5,49

Buruh Nelayan/Perikanan 1 1 0,01

Buruh Tani/Perkebunan 6 1 7 0,06

Dokter 12 3 15 0,12

Dosen 13 3 16 0,13

Guru 75 73 148 1,21

Industri 3 1 4 0,03

Juru Masak 1 1 0,01

Karyawan BUMD 2 2 0,02

Karyawan BUMN 24 3 27 0,22

Karyawan Honorer 13 1 14 0,11

Karyawan Swasta 2.421 388 2.809 23,02

Kepolisian RI 29 29 0,24

Konstruksi 3 3 0,02

Konsultan 3 3 0,02

Lainnya 20 17 37 0,30

Mekanik 3 3 0,02

Mengurus Rumah Tangga 4 4.010 4.014 32,90

Nelayan/Perikanan 32 32 0,26

Pedagang 292 36 328 2,69

Pegawai Negeri Sipil 158 52 210 1,72

Pelajar/Mahasiswa 202 107 309 2,53

Pelaut 20 20 0,16

Pembantu Rumah Tangga 1 1 0,01

Pendeta 13 13 0,11

Pengacara 4 2 6 0,05

Pensiunan 948 140 1.088 8,92

Perdagangan 3 1 4 0,03

Petani/Pekebun 10 1 11 0,09

Peternak 1 1 0,01

Pilot 1 1 0,01

Seniman 6 6 0,05

Sopir 100 100 0,82


50

PEKERJAAN Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Tentara Nasional Indonesia 52 1 53 0,43

Tukang Jahit 4 1 5 0,04

Ustadz/Mubaligh 1 1 2 0,02

Wartawan 6 1 7 0,06

Wiraswasta 1.330 114 1.444 11,84

Tidak Diketahui 1 1 0,01

Grand Total 6.948 5.253 12.201 100


Dari tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan penduduk DKI Jakarta

yang meninggaltriwulan 2 tahun2019yang paling banyak adalah

mengurus rumah tangga sebanyak 4.014 jiwa (32,90%) yang terdiri

atas 4.010 perempuan dan 4 laki-laki. Kemudian disusul karyawan

swasta sebanyak 2.809 jiwa (23,02%), yang terdiri atas 2.421 laki-laki

dan 388 perempuan. Untuk pekerjaan wiraswasta sebanyak 1.444 jiwa

(11,84%), terdiri atas 1.330 laki-laki dan 114 perempuan. Untuk data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel diatas.

Gambar 18. Proporsi Kematian Berdasarkan Pekerjaan Utama Di DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019


7. Kematian Berdasarkan Status Hubungan dalam Keluarga

Status hubungan dalam keluarga adalah hubungan antar masing-

masing anggota dalam keluarga, meliputi suami, istri, anak, orang tua,

menantu, mertua, cucu, kepala keluarga, dan famili lainnya. Pembahasan

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

MengurusRumahTangga

Wiraswasta Pensiunan Belum/TidakBekerja

BuruhHarianLepas

Pedagang

32.90

11.84 8.92

6.17 5.49

2.69

Jenis Pekerjaan


51

variabel ini adalah untuk mengetahui status SHDK apa yang paling

banyak pada data kematian triwulan 2 tahun 2019 ini. Berikut dibawah ini

adalah tabel kematian berdasarkan SHDK.

Tabel 3.13. Kematian Berdasarkan Status Hubungan Dalam Keluarga Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

SHDK Laki-Laki Perempuan Grand Total Prosentase

Kepala Keluarga 6.098 2,337 8.435 69,13

Suami 1 1 0,01

Istri 1.972 1.972 16,16

Anak 662 401 1.063 8,71

Cucu 8 5 13 0,11

Orang Tua 38 258 296 2,43

Mertua 13 72 85 0,70

Famili Lain 36 58 94 0,77

Lainnya 92 150 242 1,98

DKI Jakarta 6.948 5.253 12.201 100


Marilah kita bahas hasil dari tabel diatas. Di triwulan 2 tahun 2019,

yang paling banyak dari yang meninggal ternyata berstatus kepala

keluarga yaitu berjumlah 8.435 jiwa (69,13%). Kemudian menyusul

berikutnya adalah berstatus istri berjumlah 1.972 jiwa (16,16%).

Untuk yang berstatus anak, jumlah yang meninggal ditahun ini

berjumlah 1.063 jiwa (8,71%), terdiri atas 662 anak laki-laki dan 401 anak

perempuan. Yang meninggal berstatus orang tua berjumlah 296 jiwa

(2,43%), dan berstatus suami hanya berjumlah 1 orang (0,01%). Untuk

status yang lainnya dapat dilihat sendiri pada tabel diatas.


52

Gambar 19. Kematian Berdasarkan Status Hubungan Dalam Keluarga Di DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Berikut dibawah ini adalah data kematian berdasarkan status

hubungan dalam keluarga dirinci menurut kota dan kabupaten.

Tabel 3.14. Kematian Berdasarkan Status Hubungan Dan Kota/Kab di DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB SHDK Laki-Laki Perempuan Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU Anak 4 4

Famili Lain 1 1

Istri 3 3

Kepala Keluarga 7 3 10

Lainnya 1 1

Mertua 1 1

Orang Tua 1 1

JAKARTA PUSAT Anak 106 48 154

Cucu 1 1

Famili Lain 5 5 10

Istri 209 209

Kepala Keluarga 727 333 1.060

Lainnya 15 23 38

Mertua 3 8 11

Orang Tua 5 26 31

JAKARTA UTARA Anak 129 75 204

Cucu 3 1 4

Famili Lain 7 16 23

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

KepalaKeluarga

Suami Istri Anak Cucu OrangTua

Mertua FamiliLain

Lainnya

8,435

1

1,972

1,063

13 296 85 94 242


53

NAMA_KAB SHDK Laki-Laki Perempuan Total

Istri 348 348

Kepala Keluarga 1.012 371 1.383

Lainnya 10 28 38

Mertua 4 11 15

Orang Tua 11 53 64

JAKARTA BARAT Anak 118 75 193

Cucu 2 2

Famili Lain 5 14 19

Istri 331 331


Lainnya 17 32 49

Mertua 17 17

Orang Tua 5 59 64

JAKARTA SELATAN Anak 91 65 156

Cucu 2 2

Famili Lain 4 9 13

Istri 392 392


Lainnya 17 21 38

Mertua 1 13 14

Orang Tua 5 47 52

JAKARTA TIMUR Anak 214 138 352

Cucu 1 3 4

Famili Lain 14 14 28

Istri 689 689


Lainnya 33 45 78

Mertua 5 22 27

Orang Tua 12 72 84

Suami 1 1

DKI JAKARTA 6.948 5.253 12.201 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2019

8. Kematian Berdasarkan Penentu Kematiannya

Informasi tentang penentu kematian (yang mengeluarkan visum)

dalam SIAK, terdiri dokter, kepolisian, tenaga kesehatan lain, dan lainnya.


54

Tabel 3.15. Kematian Berdasarkan Penentu Kematiannya Di DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Penentu Kematian Laki-Laki Perempuan Grand Total Prosentase

Dokter 6.690 5.066 11.756 96,35

Kepolisian 10 2 12 0,10

Lainnya 60 47 107 0,88

Tenaga Kesehatan Lain 188 138 326 2,67

Grand Total 6.948 5.253 12.201 100


Gambar 20. Grafik Kematian berdasarkan penentu kematian di Provinsi DKI Jakarta, triwulan 2 tahun 2019


Tabel di atas memperlihatkan bahwa ternyata sebanyak 96,35%

penentu kematiannya dilakukan oleh dokter, kemudian oleh tenaga

kesehatan lain sebanyak 2,75%, oleh kepolisian sebanyak 0,16%, dan

lainnya sebanyak 0,80%.

Berikut adalah data kematian triwulan 2 Tahun 2019 berdasarkan

penentu kematian dan wilayah kota.

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

Dokter Kepolisian Lainnya TenagaKesehatan Lain

11,756

12 107 326

Penentu Kematian


55

Tabel 3.16. Kematian berdasarkan Penentu Kematian dan Kota di DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB Penentu Kematian Laki-Laki Perempuan Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU Dokter 9 6 15

Kepolisian 1 1

Lainnya 1 1

Tenaga Kesehatan Lain 1 3 4

JAKARTA PUSAT Dokter 845 644 1.489

Kepolisian 3 3

Lainnya 7 7 14


JAKARTA UTARA Dokter 1.093 841 1.934

Kepolisian 1 1

Lainnya 8 9 17


JAKARTA BARAT Dokter 1.323 996 2.319

Kepolisian 2 2 4

Lainnya 23 14 37


JAKARTA SELATAN Dokter 1.312 976 2.288

Kepolisian 1 1

Lainnya 7 5 12


JAKARTA TIMUR Dokter 2.108 1.603 3.711

Kepolisian 2 2

Lainnya 14 12 26


DKI JAKARTA TOTAL 6.948 5.253 12.201 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2019

Berdasarkan kota/kabupaten, Jakarta Timur merupakan kota

dimana penentu kematiannya dilakukan oleh dokter merupakan yang

tertinggi jumlahnya dibandingkan dengan kota lainnya, yaitu berjumlah

3.711 jiwa. Sementara Jakarta Barat menyusul di urutan kedua dengan

jumlah angka kematian yang penentu kematiannya dilakukan oleh dokter

sebesar 2.319 jiwa. Kemudian disusul Jakarta Selatan sebanyak 2.288

jiwa, Jakarta Utara sebanyak 1.934 jiwa dan Jakarta Pusat sebanyak

1.489 jiwa.


56

9. Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi

lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (di bawah satu tahun).

Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar,

dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan

eksogen.

1) Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian

neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama

setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang

dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat

konsepsi atau didapat selama kehamilan.

2) Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah

kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai

menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang

bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi

masyarakat di Provinsi DKI Jakarta. Kegunaan Angka Kematian Bayi

untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal

dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh

faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-

program untuk mengurangi jumlah kematian neo-natal adalah yang

bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya

program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Sedangkan jumlah

Kematian Post-Neo Natal dan jumlah Kematian Anak serta Kematian

Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta

program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-

anak, program penerangan tentang gizi dan pemberian makanan sehat

untuk anak dibawah usia 5 tahun.

Jumlah Kematian Bayi di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun

2019 tergambar dalam tabel berikut.


57

Tabel 3.17. Jumlah Kematian Bayi (usia < 1 tahun) Berdasarkan Jenis Kelamin di DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019


KAB.ADM.KEP.SERIBU 4 1 0,58

JAKARTA PUSAT 9 8 17 9,83

JAKARTA UTARA 27 18 45 26,01

JAKARTA BARAT 16 9 25 14,45

JAKARTA SELATAN 11 10 21 12,14

JAKARTA TIMUR 33 31 64 36,99

DKI JAKARTA 100 76 173 100


Untuk kematian bayi dengan usia 0 tahun atau di bawah usia 1

tahun, pada triwulan 2 tahun 2019 berjumlah 171 jiwa atau sekitar 1,42%

dari total seluruh kematian penduduk DKI Jakarta dengan rincian 100 bayi

laki-laki dan 73 bayi perempuan. Kematian bayi paling banyak terjadi di

Jakarta Timur dengan jumlah 64 bayi (36,99%), lalu disusul di Jakarta

Utara dengan jumlah 45 bayi (26,01%) dan Jakarta Barat sebanyak 25

bayi (14,45%). Di Jakatra Selatan berjumlah 21 jiwa (12,14), sementara

jumlah paling sedikit terjadi di Kab. Adm. Kepulauan Seribu sebanyak 1

bayi (0,58 %).

Berdasarkan kecamatan, 10 kecamatan teratas dengan jumlah

kematian terbanyak adalah Kecamatan Cilincing (19 jiwa atau 10,98%),

Kec. Koja (14 bayi atau 8,09%), Kec. Jatinegara (13 bayi atau 7,51%),

Kec. Pulo Gadung (11 bayi atau 6,36%), Kec. Tanjung Priok dan kec,

Kramat Jati (8 bayi atau 4,62%), Kec. Ciracas (7 bayi atau 4,05%), Kec.

Palmerah dan Kec. Jagakarsa (6 bayi atau 3,47%), dan Kec. Cengkareng,

Kec. Kali Deres, Kec. Duren Sawit, Kec. Makassar, dan Kec. Matraman

masing-masing 5 bayi atau 2,89%. Dari 10 kecamatan teratas tersebut,

terlihat bahwa Jakarta Utara dan Jakarta Timur perlu mendapatkan

perhatian khusus agar angka kematian bayi dapat ditekan. Data

selengkapnya kematian bayi berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.


58

Tabel 3.18. Kematian Bayi Berdasarkan Kecamatan Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEC Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR 1 1 0,58

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH 1 1 0,58

JAKARTA PUSAT GAMBIR 1 3 4 2,31

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU 1 1 2 1,16

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN 1 2 3 1,73

JAKARTA PUSAT MENTENG 1 1 2 1,16

JAKARTA PUSAT SENEN 2 2 1,16

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG 2 1 3 1,73

JAKARTA UTARA CILINCING 8 11 19 10,98

JAKARTA UTARA KOJA 10 4 14 8,09

JAKARTA UTARA PADEMANGAN 1 1 0,58

JAKARTA UTARA PENJARINGAN 1 2 3 1,73

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK 8 8 4,62

JAKARTA BARAT CENGKARENG 4 1 5 2,89

JAKARTA BARAT KALI DERES 3 2 5 2,89

JAKARTA BARAT KEBON JERUK 2 2 1,16

JAKARTA BARAT KEMBANGAN 1 1 2 1,16

JAKARTA BARAT PALMERAH 5 1 6 3,47

JAKARTA BARAT TAMAN SARI 2 2 1,16

JAKARTA BARAT TAMBORA 1 2 3 1,73

JAKARTA SELATAN CILANDAK 1 1 0,58

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA 2 4 6 3,47

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU

1 1 0,58

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA

1 1 0,58

JAKARTA SELATAN PANCORAN 1 1 2 1,16

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU 2 2 4 2,31

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN 1 1 0,58

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI 1 1 0,58

JAKARTA SELATAN TEBET 3 1 4 2,31

JAKARTA TIMUR CAKUNG 4 4 2,31

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG 2 1 3 1,73

JAKARTA TIMUR CIRACAS 4 3 7 4,05

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT 2 3 5 2,89

JAKARTA TIMUR JATINEGARA 5 8 13 7,51

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI 4 4 8 4,62

JAKARTA TIMUR MAKASAR 5 5 2,89

JAKARTA TIMUR MATRAMAN 4 1 5 2,89

JAKARTA TIMUR PASAR REBO 1 2 3 1,73

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG 7 4 11 6,36

DKI JAKARTA TOTAL 97 76 173 100 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2019


59

Sementara jika jumlah kematian bayi dirinci lebih spesifik lagi

menurut kelurahan, berikut adalah rinciannya.

Tabel 3.19. 10 Kelurahan Tertinggi Jumlah Kematian Bayinya Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEL Laki-Laki Perempuan Total

JAKARTA TIMUR KAMPUNG MELAYU 2 3 5

JAKARTA TIMUR RAWAMANGUN 4 1 5

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR UTARA 3 1 4

JAKARTA UTARA MARUNDA 4 4

JAKARTA UTARA SUKAPURA 3 1 4

JAKARTA UTARA TUGU UTARA 4 4

JAKARTA TIMUR DUKUH 1 2 3

JAKARTA TIMUR KAMPUNG TENGAH 1 2 3

JAKARTA TIMUR KELAPA DUA WETAN 2 1 3

JAKARTA TIMUR LUBANG BUAYA 2 1 3

JAKARTA UTARA KALI BARU 2 1 3

JAKARTA UTARA LAGOA 3 3

JAKARTA UTARA SEMPER BARAT 1 2 3


Terlihat dari tabel diatas bahwa dari 10 kelurahan dengan jumlah

kematian bayi tertinggi di triwulan 2 tahun 2019, kelurahan di Jakarta

Timur dan Jakarta Utara mendominasi di urutan atas. Kel. Kampung

Melayu dan Kel. Rawamangunmerupakan kelurahan teratas dengan

jumlah kematian bayi terbanyak yaitu 5 bayi (2,89%). Lalu disusul Kel.

CipinangBesar Utara, Kel. Marunda, Kel. Sukapura, dan Kel. Tugu Utara

dengan masing-masing 4 kematian bayi (2,31%). Untuk data

selengkapnya dapat dilihat pada tabel diatas.

Sekarang kita coba untuk mengetahui apa saja penyebab utama dari

kematian bayi di triwulan 2 tahun 2019 ini.

Tabel 3.20. Kematian Bayi dan Penyebabnya di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

Penyebab Kematian Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

Sakit Biasa/Tua 91 68 159 91,91

Lainnya 4 5 9 5,20


60

Penyebab Kematian Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

WabahPenyakit 2 1 3 1,73

Melahirkan 2 2 1,16

DKI Jakarta 97 76 173 100


Dari data diatas terlihat bahwa penyebab utama dari kematian bayi

adalah karena sakit yaitu berjumlah 159 bayi atau sekitar 91,91% dari total

kematian bayi yang berjumlah 173 jiwa. Kemudian penyebab berikutnya

adalah karena ‘lainnya’ sebanyak 9 jiwa (5,20%). Untuk kematian bayi

karena sakit sangat disayangkan kami belum dapat menyajikan secara

detail jenis penyakitnya dikarenakan memang didatabase tidak ada

informasi jenis penyakitnya secara detail. Padahal informasi ini akan

sangat bermanfaat untuk perbaikan pelayanan kesehatan agar jumlah

kematian bayi dapat diturunkan.

10. Jumlah Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal)

Yang dimaksud dengan angka kematian bayi baru lahir (NNDR)

adalah jumlah kematian bayi baru lahir yang terjadi sebelum usia 1 bulan

atau 28 hari per 1000 kelahiran pada tahun tertentu.

Jumlah kematian bayi baru lahir (kurang dari 1 bulan) di Provinsi

DKI Jakarta pada triwulan 2 tahun 2019 sebanyak 44 jiwa. Berikut

dibawah ini adalah angka kematian bayi neonatal (kurang dari 1 bulan)

yang terjadi selama triwulan 2 tahun 2019 di Provinsi DKI Jakarta.

Tabel 3.21. Jumlah Kematian Bayi Neonatal di Provinsi DKI Jakarta, triwulan 2 Tahun 2019

KATEGORI KEMATIAN BAYI

NAMA_KAB Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

NEONATAL


JAKARTA BARAT 1 1 2,27



Grand Total DKI JAKARTA 19 25 44 100

Sumber : Data SIAK Operasional Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Jakarta Utara dan Jakarta Timur

merupakan kota dengan jumlah kematian bayi neonatal tertinggi yaitu


61

berturut-turut19 jiwa (43,18%) dan 18jiwa (40,91%), disusul Kota

Administrasi Jakarta Selatan dengan jumlah 6 jiwa (13,64%), dan Kota

Administrasi Jakarta Barat dengan jumlah 1 jiwa (2,27%).

Gambar 21. Kematian Bayi Neonatal Berdasarkan Kota/Kab di Provinsi DKI Jakarta, triwulan 2 tahun 2019


Sedangkan berdasarkan kecamatan, Kecamatan Cilincing merupakan

kecamatan dengan jumlah kematian bayi neonatal tertinggi yaitu 9 jiwa

(20,45%) disusul Kecamatan Jatinegaradengan jumlah 7 jiwa (15,91%)

dan Kecamatan Koja dengan jumlah 5 jiwa (11,36%). Untuk kecamatan

dengan jumlah kematian bayi neonatal terkecil adalah Kecamatan

Matraman, Ciracas, Cipayung, Pasar Minggu, Pancoran, Jagakarsa,

Palmerah, danPademangan dengan jumlah kematian bayi neonatal

masing-masing 1 jiwa. Data selengkapnya tentang jumlah kematian bayi

neonatal di setiap kecamatan di Provinsi DKI Jakarta pada triwulan 2

Tahun 2019 tersaji dalam tabel berikut.

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

JAKARTAUTARA

JAKARTABARAT

JAKARTASELATAN

JAKARTATIMUR

19

1

6

18

Bayi Neonatal


62

Tabel 3.22. Jumlah Kematian Bayi Neonatal Berdasarkan Kecamatan Di Provinsi DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEC Laki-Laki Perempuan Total



JAKARTA UTARA PADEMANGAN 1 1


JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK 2 2

JAKARTA BARAT PALMERAH 1 1

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA 1 1

JAKARTA SELATAN PANCORAN 1 1

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU 1 1

JAKARTA SELATAN TEBET 2 1 3

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG 1 1

JAKARTA TIMUR CIRACAS 1 1

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT 2 2


JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI 2 2

JAKARTA TIMUR MATRAMAN 1 1



DKI JAKARTA TOTAL 19 25 44


Adapun berdasarkan kelurahan, Kelurahan Kampung Melayu

merupakan kelurahan dengan jumlah kematian bayi neonatal tertinggi

yaitu 4 jiwa (9,09%), disusul Kelurahan Sukapura (3 jiwa atau 6,82%).

Kemudian Kelurahan Cilincing, Kali Baru, Rawa Badak Selatan, dan

Semper Barat masing-masing 2 jiwa atau 4,55%. Data selengkapnya

tentang jumlah kematian bayi neonatal di setiap kelurahan di Provinsi DKI

Jakarta pada triwulan 2 tahun 2019 tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 3.23. Jumlah Kematian Bayi Neonatal Berdasarkan Kelurahan Di DKI

Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019





JAKARTA UTARA RAWA BADAK SELATAN 2 2


63


JAKARTA UTARA SEMPER BARAT 2 2

JAKARTA UTARA KEBON BAWANG 1 1

JAKARTA UTARA KOJA 1 1

JAKARTA UTARA PADEMANGAN BARAT 1 1

JAKARTA UTARA PENJARINGAN 1 1

JAKARTA UTARA PLUIT 1 1


JAKARTA UTARA TUGU SELATAN 1 1


JAKARTA BARAT JATI PULO 1 1

JAKARTA SELATAN BUKIT DURI 1 1


JAKARTA SELATAN KALIBATA 1 1

JAKARTA SELATAN MANGGARAI 1 1

JAKARTA SELATAN MENTENG DALAM 1 1

JAKARTA SELATAN PEJATEN BARAT 1 1

JAKARTA TIMUR KAMPUNG MELAYU 1 3 4

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR UTARA 1 1 2

JAKARTA TIMUR KAMPUNG TENGAH 2 2

JAKARTA TIMUR CIJANTUNG 1 1

JAKARTA TIMUR CIPINANG 1 1

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR SELATAN 1 1

JAKARTA TIMUR JATI 1 1

JAKARTA TIMUR KAYU MANIS 1 1

JAKARTA TIMUR KELAPA DUA WETAN 1 1

JAKARTA TIMUR KLENDER 1 1

JAKARTA TIMUR LUBANG BUAYA 1 1

JAKARTA TIMUR MALAKA JAYA 1 1

JAKARTA TIMUR PEKAYON 1 1




64

Gambar 22. Sepuluh Kelurahan dengan kematian bayi neonatal Tertinggi di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019


11. Jumlah kematian Bayi Lepas Baru Lahir (Post Neonatal)

Yang dimaksud dengan jumlah kematian bayi lepas baru lahir (post

neonatal) adalah jumlah kematian anak yang berumur 1 bulan sampai

kurang dari 1 tahun di Provinsi DKI Jakarta. Berikut adalah data kematian

bayi post neonatal yang terjadi selama triwulan 2 tahun 2019.

Tabel 3.24. Jumlah Kematian Bayi Post Neonatal Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

JAKARTA PUSAT 9 8 17 13.18

JAKARTA UTARA 17 9 26 20.16

JAKARTA BARAT 16 8 24 18.60

JAKARTA SELATAN 9 6 15 11.63

JAKARTA TIMUR 26 20 46 35.66

KAB.ADM.KEP.SERIBU 1 1 0.78

DKI JAKARTA 78 51 129 100


Berdasarkan kota, jumlah kematian bayi post neonatal tertinggi

terdapat di Jakarta Timur yaitu sebesar 46 jiwa (35,66%). Kemudian

0

1

2

3

4

4

3

2 2 2 2 2 2

1 1


65

disusul Jakarta Utara sebesar 26 jiwa (20,16%), dan Jakarta Barat 24 jiwa

(18,60%).

Gambar 23. Angka Kematian Bayi Post Neonatal Berdasarkan Kota Triwulan 2 Tahun 2019


Sementara berikut dibawah ini adalah tabel jumlah kematian bayi post

neonatal berdasarkan kecamatan di Provinsi DKI Jakarta selama triwulan

2 tahun 2019.

Tabel 3.25. Kematian Post Neonatal Berdasarkan Kecamatan Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR 1 1

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH 1 1





JAKARTA PUSAT SENEN 2 2








JAKARTA BARAT KEBON JERUK 2 2



-

10

20

30

40

50

JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM P. 1000

17

26 24

15

46

1


66


JAKARTA BARAT TAMAN SARI 2 2


JAKARTA SELATAN CILANDAK 1 1


JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU 1 1

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA 1 1



JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN 1 1

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI 1 1

JAKARTA SELATAN TEBET 1 1

JAKARTA TIMUR CAKUNG 4 4






JAKARTA TIMUR MAKASAR 5 5


JAKARTA TIMUR PASAR REBO 1 1




Gambar 24. Kecamatan dengan jumlah kematian bayi post neonatal di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019


0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1010

9 9

6 6 6 6

5 5 5 5 5


67

Berdasarkan gambar diatas, kecamatan dengan jumlah kematian bayi

post neonatal tertinggi adalah Kecamatan Cilincingsebanyak10 jiwa. Lalu

disusul Kec.Koja dan Kec. PuloGadungsebanyak9jiwa, Kec. TanjungPriok,

Ciracas, Jatinegara, dan KramatJatimasing-masingsebanyak 6jiwa, Kec.

Cengkareng, Kali Deres, Palmerah, Jagakarsa, dan Makasardengan

masing-masing sebanyak 5 jiwa. Data selengkapnya dapat dilihat sendiri

seperti pada tabel dan grafik diatas. Berikut dibawah ini adalah jumlah

kematian bayi post neonatal di kelurahan di Provinsi DKI.

Tabel 3.26. Kematian bayi post neonatal di kelurahan triwulan 2 tahun

2019

NAMA_KAB NAMA_KEL Laki-Laki

Perem-puan

Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. PANGGANG 1 1

JAKARTA PUSAT BENDUNGAN HILIR 1 1

JAKARTA PUSAT BUNGUR 1 1

JAKARTA PUSAT CEMPAKA BARU 1 1

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH BARAT 1 1

JAKARTA PUSAT CIDENG 2 2

JAKARTA PUSAT CIKINI 1 1

JAKARTA PUSAT GALUR 1 1

JAKARTA PUSAT GUNUNG SAHARI SELATAN 1 1

JAKARTA PUSAT KARET TENGSIN 1 1

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN 1 1

JAKARTA PUSAT MENTENG 1 1

JAKARTA PUSAT PASEBAN 1 1

JAKARTA PUSAT PETAMBURAN 1 1

JAKARTA PUSAT PETOJO SELATAN 1 1

JAKARTA PUSAT PETOJO UTARA 1 1

JAKARTA PUSAT TANAH TINGGI 1 1

JAKARTA BARAT CENGKARENG BARAT 1 1 2

JAKARTA BARAT CENGKARENG TIMUR 1 1


JAKARTA BARAT JEMBATAN LIMA 1 1

JAKARTA BARAT KALI ANYAR 1 1

JAKARTA BARAT KAMAL 1 1

JAKARTA BARAT KAPUK 2 2

JAKARTA BARAT KEMANGGISAN 1 1

JAKARTA BARAT KEMBANGAN SELATAN 1 1

JAKARTA BARAT KOTA BAMBU UTARA 1 1


68


Perem-puan

Total

JAKARTA BARAT MAPHAR 1 1

JAKARTA BARAT MERUYA SELATAN 1 1


JAKARTA BARAT PEGADUNGAN 1 1 2

JAKARTA BARAT PEKOJAN 1 1

JAKARTA BARAT SEMANAN 1 1 2

JAKARTA BARAT SLIPI 1 1

JAKARTA BARAT SUKABUMI SELATAN 1 1

JAKARTA BARAT SUKABUMI UTARA 1 1


JAKARTA UTARA KALI BARU 1 1



JAKARTA UTARA MARUNDA 4 4

JAKARTA UTARA PAPANGGO 1 1


JAKARTA UTARA RAWA BADAK UTARA 2 2

JAKARTA UTARA ROROTAN 1 1 2

JAKARTA UTARA SEMPER BARAT 1 1

JAKARTA UTARA SEMPER TIMUR 1 1

JAKARTA UTARA SUKAPURA 1 1

JAKARTA UTARA SUNGAI BAMBU 1 1

JAKARTA UTARA SUNTER AGUNG 1 1

JAKARTA UTARA SUNTER JAYA 1 1



JAKARTA UTARA WARAKAS 1 1

JAKARTA SELATAN BUKIT DURI 1 1

JAKARTA SELATAN CIKOKO 1 1

JAKARTA SELATAN CIPEDAK 1 1 2

JAKARTA SELATAN CIPETE SELATAN 1 1

JAKARTA SELATAN GANDARIA UTARA 1 1


JAKARTA SELATAN KEBAGUSAN 1 1

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA SELATAN

1 1

JAKARTA SELATAN LENTENG AGUNG 1 1

JAKARTA SELATAN MENTENG ATAS 1 1

JAKARTA SELATAN PEJATEN TIMUR 1 1

JAKARTA SELATAN PETUKANGAN SELATAN 1 1


69


Perem-puan

Total

JAKARTA SELATAN RAGUNAN 1 1

JAKARTA SELATAN SRENGSENG SAWAH 1 1

JAKARTA TIMUR BATU AMPAR 1 1

JAKARTA TIMUR CAKUNG TIMUR 1 1

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR UTARA 2 2

JAKARTA TIMUR CIPINANG CEMPEDAK 1 1

JAKARTA TIMUR CIPINANG MELAYU 2 2

JAKARTA TIMUR CIPINANG MUARA 1 1



JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT 1 1

JAKARTA TIMUR JATINEGARA 1 1

JAKARTA TIMUR KAMPUNG MELAYU 1 1

JAKARTA TIMUR KAMPUNG TENGAH 1 1

JAKARTA TIMUR KAYU PUTIH 1 1 2

JAKARTA TIMUR KEBON PALA 1 1

JAKARTA TIMUR KELAPA DUA WETAN 1 1 2

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI 1 1


JAKARTA TIMUR PAL MERIAM 1 1


JAKARTA TIMUR PENGGILINGAN 1 1

JAKARTA TIMUR PINANG RANTI 2 2

JAKARTA TIMUR PISANGAN BARU 1 1

JAKARTA TIMUR PISANGAN TIMUR 1 1 2

JAKARTA TIMUR PONDOK BAMBU 1 1 2

JAKARTA TIMUR PULO GEBANG 1 1

JAKARTA TIMUR RAMBUTAN 1 1

JAKARTA TIMUR RAWA BUNGA 1 1


JAKARTA TIMUR SUSUKAN 1 1

JAKARTA TIMUR UTAN KAYU UTARA 2 2



12. Bayi Lahir Mati di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

Bayi lahir mati (stillbirth) adalah kematian bayi di dalam rahim atau

selama persalinan setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu atau lebih.

Bila bayi atau janin meninggal sebelum usia tersebut disebut dengan


70

keguguran. Ada perbedaan batasan stillbirth di beberapa negara.

Misalnya, di Singapura menganggap stillbirth bila bayi mati setelah usia

kehamilan mencapai 28 minggu atau lebih.

Pada banyak kasus, penyebab stillbirth tidak diketahui. Namun

beberapa penyebab umumnya adalah:

• Pertumbuhan bayi yang sangat lambat

• Perdarahan dari plasenta

• Kelainan kromosom, genetik atau metabolisme pada janin

• Kelainan struktural janin

• Kelainan irama jantung

• Adanya simpul pada tali pusat, ataupun tali pusat yang kurang

terhubung baik dengan plasenta

• Hipoksia (kekurangan oksigen) pada janin

• Prakondisi medis ibu yang tidak baik

• Infeksi

• Diabetes

• Konsumsi nikotin, alkohol dan/atau obat terlarang

Kemungkinan terjadinya stillbirth lebih besar pada ibu hamil yang memiliki

kondisi berikut:

• Mengalami obesitas

• Pernah mengalami stillbirth sebelumnya

• Hamil kembar dua atau lebih

• Preeklamsia

• Pernah melahirkan bayi prematur

• Memiliki penyakit kronis misalnya sakit ginjal, tekanan darah tinggi,

lupus, diabetes, tiroid, atau masalah pada pembekuan darah

• Merokok, minuman keras, dan narkoba saat hamil

Jumlah bayi lahir mati di Provinsi DKI Jakarta pada triwulan 2 tahun 2019

adalah sebanyak 168 jiwa (80 bayi laki-laki dan 88 jiwa bayi perempuan)

dengan rincian per wilayah sebagai berikut.

http://id.theasianparent.com/waspadai-preeklampsia-pada-kehamilan/

http://id.theasianparent.com/gejala-melahirkan-bayi-prematur-yang-perlu-diketahui-setiap-ibu-hamil/


71

Tabel 3.27. Jumlah bayi lahir mati di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019







PROV. DKI JAKARTA 80 88 168 100


Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah bayi lahir mati paling banyak

terjadi di Jakarta Timur yaitu sebanyak 47 jiwa (27,98%). Kemudian

berikutnya adalah Jakarta Utara sebanyak 44 jiwa (26,19%) dan Jakarta

Barat sebanyak 35 jiwa (20,83%). Untuk Jakarta Selatan bayi lahir mati

berjumlah 24 jiwa (14,29%) dan Jakarta Pusat berjumlah 18 jiwa

(10,71%).

Sementara itu terdapat beberapa penyebab yang mengakibatkan

bayi lahir mati. Paling banyak adalah karena sakit yaitu sebanyak 37 jiwa

(22,02%). Lalu berikutnya karena gangguan maternal (24 jiwa atau

14,29%), gangguan perinatal (22 jiwa atau 13,10%), meninggal dalam

kandungan (19 jiwaatau 11,31%), lahir mati (11 jiwa atau 6,55%). Untuk

penyebab selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.28. Penyebab Kematian bayi Lahir Mati Triwulan 2 Tahun 2019

BAYI_MATI_SEBAB Total Prosentase

SAKIT 37 22.02

GANGGUAN MATERNAL 24 14.29

GANGGUAN PERINATAL 22 13.10

MENINGGAL DALAM KANDUNGAN 19 11.31

LAHIR MATI 11 6.55

KERACUNAN AIR TUBAN 6 3.57

PERSALINAN 6 3.57

PREMATUR 5 2.98

PENYAKIT TIDAK MENULAR 4 2.38

KELAINAN JANTUNG 3 1.79

KELAINAN KANDUNGAN 3 1.79

KELILIT TALI PUSAR 3 1.79

PENDARAHAN 3 1.79

REKAM MEDIS 2 1.19


72

BAYI_MATI_SEBAB Total Prosentase

CAIRAN DI KEPALA 1 0.60

GANGGUAN PARU PARU 1 0.60

HIPOGLIKEMIA, SESPSIS, PNEUMONIA 1 0.60

HIPOKSIA JANIN 1 0.60

INPEKSI DALAM 1 0.60

KANDUNGAN LEMAH 1 0.60

PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH 1 0.60

PENYEMPITAN USUS 1 0.60

PERNAPASAN 1 0.60

SESAK NAFAS 1 0.60

SOLUTIO PLASENTA 1 0.60

TALI PUSAR PENDEK 1 0.60

TIDAK DIKETAHUI 8 4.76

Grand Total 168 100


Jika berdasarkan tempat kelahirannya, proses kelahiran bayi lahir

mati paling banyak terjadi di rumah sakit/rumah bersalin yaitu sebanyak

160 jiwa (95,24%). Lalu disusul di BKIA (3 jiwa atau 1,79%), dan klinik

sebanyak 1 jiwa (0,60%).

Tabel 3.29. Tempat Kelahiran Bayi Lahir Mati Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2tahun 2019

TEMPAT KELAHIRAN TOTAL PROSENTASE

B K I A 3 1.79

Klinik 1 0.60

Rumah Sakit/Rumah Bersalin 160 95.24

Tidak Diketahui 4 2.38

Grand Total 168 100


Jika berdasarkan urutan anak, bayi lahir mati paling banyak

merupakan urutan anak pertama yaitu sebanyak 64 jiwa (38,10%). Lalu

berikutnya adalah urutan anak kedua (46 jiwa atau 27,38%), anak ketiga

(39 jiwa atau 23,21%), anak ke-4 (16 jiwa atau 9,52%), dan anak ke-5,

ke-6, dan ke-7 masing-masing1 jiwa atau 1,60%). Data selengkapnya

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


73

Tabel 3.30. Urutan Anak/Bayi Lahir Mati Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Urutan Anak

Laki-laki Perempuan Total Prosentase

Anak ke-1 39 25 64 38.10

Anak ke-2 15 31 46 27.38

Anak ke-3 18 21 39 23.21

Anak ke-4 8 8 16 9.52

Anak ke-5 1 1 0.60

Anak ke-6 1 1 0.60

Anak ke-7 1 1 0.60

Grand Total 80 88 168 100


Jika berdasarkan usia ibunya, bayi lahir mati paling banyak

dilahirkan oleh ibu pada usia 36 tahun (15 jiwa atau 8,93%). Lalu

berikutnya ibu usia 27 tahun (14 jiwa atau 8,33%), usia 26 tahun dan usia

33 tahun (masing-masing 11 jiwa atau 6,25%), dan usia 28 tahun dan 32

tahun (masing-masing 10 jiwa atau 5,95%). Data selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel 3.31. Bayi lahir mati berdasarkan usia Ibunya di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019

IBU_UMUR Total Prosentase

15 1 0.60

17 1 0.60

18 1 0.60

20 3 1.79

21 4 2.38

22 5 2.98

23 4 2.38

24 4 2.38

25 7 4.17

26 11 6.55

27 14 8.33

28 10 5.95

29 6 3.57

30 6 3.57

31 6 3.57

32 10 5.95

33 11 6.55

34 7 4.17

35 7 4.17

36 15 8.93

37 7 4.17

38 7 4.17

39 5 2.98


74


13. Jumlah Kematian Anak di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun

2019

Yang dimaksud dengan anak (1-4 tahun) disini adalah penduduk

yang berusia satu sampai menjelang 5 tahun atau tepatnya 1 sampai

dengan 4 tahun 11 bulan 29 hari. Angka Kematian Anak mencerminkan

kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat

kesehatan anak. Angka kematian anak akan tinggi bila terjadi keadaan

salah gizi atau gizi buruk, kebersihan diri dan kebersihan yang buruk,

tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, atau kecelakaan yang

terjadi di dalam atau di sekitar rumah (Budi Utomo, 1985).

Jumlah kematian anak (1-4 tahun) di Provinsi DKI Jakarta pada

triwulan 2 Tahun 2019 berjumlah 169 jiwa yang terdiri atas 97 anak laki-

laki dan 72 anak perempuan. Kematian terbanyak terdapat di Jakarta

Timur (60 jiwa), dan paling sedikit terjadi di Jakarta Pusat (18 jiwa).

Tabel 3.32. Jumlah Kematian Usia 1 – 4 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Kota Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

USIA NAMA_KAB Laki-Laki Perempuan Grand Total Prosentase

1-4

KAB.ADM.KEP.SERIBU 1 1 0,47






Total DKI JAKARTA 114 98 212 100

Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta,Triwulan 2 Tahun 2019

IBU_UMUR Total Prosentase

40 5 2.98

41 1 0.60

42 3 1.79

43 1 0.60

48 1 0.60


Grand Total 168 100


75

Gambar 25. Grafik Jumlah Kematian Anak Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Berdasarkan tabel di atas terlihat jumlah kematian anak laki-laki

lebih besar (53,77 persen) dibandingkan dengan jumlah kematian usia

anak perempuan (46,23 persen). Jika kematian anak dirinci berdasarkan

kota/kabupaten, Kota Jakarta Timur merupakan wilayah dengan jumlah

kematian anak tertinggi yaitu sebesar 32,55% (69 jiwa), disusul Jakarta

Barat sebesar 22,17% (47 jiwa), Jakarta Utara dengan 16,98% (36 jiwa),

Jakarta Pusat dengan 15,57% (33 jiwa) dan Jakarta Selatan dengan

12,26% (26 jiwa) seperti tergambar pada grafik diatas.

Jika berdasarkan kecamatan, kematian anak paling banyak

tercatat di Kec. Pulo Gadung sebanyak 11 jiwa atau 5,19%. Kemudian

disusul oleh Kec. Cilincing, Koja, Cengkareng, Cakung masing-masing

sebanyak 9 jiwaatau 4,25%. Berikut di bawah ini adalah data kematian

anak berdasarkan jenis kelamin dan kecamatan.

Tabel 3.33. Kematian Anak berdasarkan kecamatan dan Jenis Kelamin di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 Tahun 2019


KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR 1 1

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH 2 2





JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR 1 1

-

10

20

30

40

50

60

70

KAB. ADM.KEP.

SERIBU

JAKARTAPUSAT

JAKARTAUTARA

JAKARTABARAT

JAKARTASELATAN

JAKARTATIMUR

1

33 36

47

26

69


76


JAKARTA PUSAT SENEN 5 1 6



JAKARTA UTARA KELAPA GADING 1 1


JAKARTA UTARA PADEMANGAN 1 2 3




JAKARTA BARAT GROGOL PETAMBURAN

4 4







JAKARTA SELATAN CILANDAK 1 1


JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU 2 2

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA 1 1

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN

2 2




JAKARTA SELATAN SETIA BUDI 5 5

JAKARTA SELATAN TEBET 2 2

JAKARTA TIMUR CAKUNG 5 4 9













77

Peringkat 10 teratas kecamatan dengan jumlah kematian anak

terbanyak dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.34. 10 Kecamatan Dengan Jumlah Kematian Anak Terbanyak Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEC Laki-Laki Perempuan Total %

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG 8 3 11 5.19

JAKARTA UTARA CILINCING 3 6 9 4.25

JAKARTA UTARA KOJA 4 5 9 4.25

JAKARTA BARAT CENGKARENG 7 2 9 4.25

JAKARTA TIMUR CAKUNG 5 4 9 4.25

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK 5 3 8 3.77

JAKARTA BARAT KALI DERES 3 5 8 3.77

JAKARTA BARAT PALMERAH 7 1 8 3.77

JAKARTA TIMUR CIRACAS 4 4 8 3.77

JAKARTA TIMUR MAKASAR 2 6 8 3.77 Sumber : Database Operasional Disdukcapil Prov.DKI Jakarta, Tahun 2019

Sementara jika berdasarkan kelurahan, paling banyak kematian anak

tercatat di Kel. Penggilingan sebanyak 5 jiwa. KemudiandisusulKel.

Pisangan Timur, Pondok Bambu, Lagoa, Sunter Agung, dengan masing-

masing 4 jiwa. Berikut dibawah ini adalah tabel 10 kelurahan teratas

dengan jumlah kematian anak terbanyak di triwulan 2 tahun 2019.

Semoga dapat membawa manfaat bagi stake holders terkait dalam

melakukan perbaikan-perbaikan kesehatan masyarakat. .

Tabel 3.35. 10 Kelurahan dengan Jumlah Kematian Anak terbanyak triwulan 2 tahun 2019


Perempuan Total %

JAKARTA TIMUR PENGGILINGAN 4 1 5 2.36

JAKARTA TIMUR PISANGAN TIMUR 2 2 4 1.89

JAKARTA TIMUR PONDOK BAMBU 1 3 4 1.89

JAKARTA UTARA LAGOA 3 1 4 1.89

JAKARTA UTARA SUNTER AGUNG 2 2 4 1.89

JAKARTA BARAT CENGKARENG BARAT 1 2 3 1.42

JAKARTA BARAT KAPUK 3 3 1.42

JAKARTA BARAT PEGADUNGAN 1 2 3 1.42

JAKARTA PUSAT TANAH TINGGI 2 1 3 1.42

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR UTARA

2 1 3 1.42



78

Sementara jika dikorelasikan kematian anak dengan penyebab

kematiannya, di dapat data sebagai berikut.

Tabel 3.36. Kematian Anak Berdasarkan Penyebabnya Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Penyebab Kematian Laki-Laki Perempuan Total %

Sakit Biasa/Tua 104 90 194 91.51

Lainnya 6 8 14 6.60

Wabah_Penyakit 3 3 1.42

Kecelakaan 1 1 0.47

DKI Jakarta 114 98 212 100


Jika berdasarkan penyebabnya, kematian anak triwulan 2 tahun 2019

terbanyak disebabkan oleh sakit biasa, yaitu sebanyak 153 jiwa (90,53%)

lalu disusul oleh penyebab lainnya sebanyak 11 jiwa (6,51%) dan karena

wabah penyakit 5 jiwa (2,96%)

14. Jumlah Kematian Balita di Provinsi DKI Jakarta

Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi

yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun,

11 bulan, 29 hari). Pada umumnya ditulis dengan notasi 0-4 tahun.

Sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia

0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama

pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi). Berdasarkan data

yang ada, jumlah kematian balita triwulan 2 tahun 2019 berjumlah 228

jiwa.

Tabel 3.37. Jumlah Kematian Balita berdasarkan Jenis Kelamin dan Kota di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

USIA NAMA_KAB Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

0-4






KAB.ADM.KEP.SERIBU 1 - 1 0,33

Total DKI JAKARTA 162 141 303 100



79

Tabel di atas memperlihatkan bahwa jumlah kematian Balita laki-laki

(162 jiwa) lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah kematian Balita

perempuan (141 jiwa).

Gambar 26. Grafik Kematian Balita di Provinsi DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019


Berdasarkan kota/kabupaten, jumlah kematian balita tertinggi di Kota

Jakarta Timur sebesar 103 jiwa atau 33,99 persen, disusul Jakarta Utara

sebesar 71 jiwa atau 23,43 persen, Jakarta Barat sebesar 51 jiwa

(16,83%), Jakarta Pusat sebesar 40 jiwa atau 13,20 persen, Jakarta

Selatan sebesar 37 jiwa atau 12,21 persen, Kab.Adm.Kep. Seribu dengan

jumlah kematian Balita sebanyak 1jiwa (0,33%).

Jika dirinci berdasarkan jumlah terbanyak dan tersedikit di

kecamatan, maka Kec. Cilincing, Kec. Koja, Kec. Pulo Gadung, Kec.

Jatinegara dan Kec. Tanjung Priok merupakan kecamatan dengan jumlah

kematian balita terbanyak, yaitu berturut-turut berjumlah 24 Jiwa (7,92%),

21 jiwa (6,93%), 17 jiwa (5,61%), 16 jiwa (5,28%) dan 13 jiwa (4,29%).

Berikut data 10 kecamatan teratas dengan jumlah kematian balita

terbanyak.

-

20

40

60

80

100

120

JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM P. 100

40

71

51

37

103

1


80

Tabel 3.38. Kecamatan dengan jumlah kematian balita terbanyak di triwulan 2 tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEC Laki-Laki Perempuan Total %

JAKARTA UTARA CILINCING 9 15 24 7,92

JAKARTA UTARA KOJA 13 8 21 6,93

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG 11 6 17 5,61

JAKARTA TIMUR JATINEGARA 6 10 16 5,28

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK 10 3 13 4,29

JAKARTA TIMUR CAKUNG 8 4 12 3,96

JAKARTA TIMUR CIRACAS 6 5 11 3,63

JAKARTA BARAT PALMERAH 8 2 10 3,30

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA 4 6 10 3,30

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT 5 5 10 3,30


Sementara jika berdasarkan kelurahan, kematian balita paling

banyak terjadi di Kelurahan Tugu Utara yaitu sebanyak 7 jiwa (2,31%), lalu

Kelurahan Kali Baru dengan 6 jiwa (1,98%) dan Kelurahan Lagoa dengan

kematian balita sebanyak 6 jiwa (1,98%). Data selengkapnya dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 3.39. Kelurahan dengan Kematian Balita terbanyak di triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEL LK PR Total Prosentase

JAKARTA UTARA TUGU UTARA 5 2 7 2,31

JAKARTA UTARA KALI BARU 3 3 6 1,98

JAKARTA UTARA LAGOA 5 1 6 1,98

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR UTARA 4 2 6 1,98

JAKARTA UTARA SUNTER AGUNG 3 2 5 1,65

JAKARTA TIMUR KAMPUNG MELAYU 2 3 5 1,65

JAKARTA TIMUR PENGGILINGAN 4 1 5 1,65

JAKARTA TIMUR PISANGAN TIMUR 2 3 5 1,65

JAKARTA TIMUR PONDOK BAMBU 2 3 5 1,65

JAKARTA TIMUR RAWAMANGUN 4 1 5 1,65


Sekarang marilah kita bahas kematian balita berdasarkan

penyebab kematiannya.

Tabel 3.40. Kematian Balita Berdasarkan Penyebabnya Triwulan 2 Tahun 2019 Di Provinsi DKI Jakarta

USIA PENYEBAB_KEMATIAN Laki-Laki Perempuan Total Prosentase

0-4

Kecelakaan 1 - 1 0,33

Lainnya 8 13 21 6,93

Melahirkan - 2 2 0,66

Sakit Biasa/Tua 149 125 274 90,43

Wabah_Penyakit 4 1 5 1,65

Total

162 141 303 100



81

Berdasarkan penyebabnya, kematian balita terbanyak karena sakit

yaitu sebanyak 274 jiwa (90,43%). Lalu karena penyebab lainnya

sebanyak 21 jiwa (6,93%) dan karena wabah penyakit sebanyak 5 orang

(1,65%).


82

PERKAWINAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA

TRIWULAN 2TAHUN 2019

Konsep perkawinan lebih difokuskan kepada keadaan dimana

seorang laki-laki dan seorang perempuan hidup bersama dalam kurun

waktu yang lama. Dalam hal ini hidup bersama dapat dikukuhkan dengan

perkawinan yang sah sesuai dengan undang-undang atau peraturan

hukum yang ada (perkawinan de jure) ataupun tanpa pengesahan

perkawinan (de facto). Konsep ini dipakai terutama untuk mengkaitkan

status perkawinan dengan dinamika penduduk terutama banyaknya

kelahiran yang diakibatkan oleh panjang-pendeknya perkawinan atau

hidup bersama ini. Dalam bab ini akan dibahas mengenai perkawinan

yang tercatat di Kanwil Kementerian Agama dan di Dinas /Suku Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil di 5 wilayah kota. Perkawinan yang

dicatat di tingkat dinas dan suku dinas adalah perkawinan penduduk

Provinsi DKI Jakarta yang beragama non-muslim. Sementara pencatatan

perkawinan penduduk yang beragama islam dilakukan oleh KUA dibawah

Kanwil Kementerian Agama.

1. Perkawinan Penduduk Hasil Pencatatan Perkawinan yang

dilaporkan Untuk Penduduk Yang Beragama di Luar Islam

Dinas dan Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Provinsi DKI Jakarta melakukan pencatatan perkawinan untuk penduduk

DKI Jakarta yang beragama selain Islam.

A. Jumlah Perkawinan

Berdasarkan Jumlahnya, pada triwulan 2 Tahun 2019 ini ada 2.013

perkawinan yang tercatat di database operasional Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta.

4


83

Tabel 4.1. Perkawinan hasil pencatatan Triwulan 2 Tahun 2019

Sumber :Dinas/Suku Dinas Dukcapil Prov DKI Jakarta,2019

Berdasarkan data diatas, pencatatan perkawinan paling banyak

terjadi di Jakarta Barat, yaitu berjumlah 602 perkawinan atau sekitar

29,91%. Kemudian berikutnya di Jakarta Timur, yaitu berjumlah 594

perkawinan (29,51%), dan paling sedikit terjadi di Jakarta Selatan, yaitu

berjumlah 179 perkawinan (8,89%). Setelah Jakarta Timur, pencatatan

perkawinan terbanyak berikutnya adalah di Jakarta Utara sebanyak 437

perkawinan (21,71%),dan Jakarta Pusat sebanyak 201 perkawinan

(9,99%) .

Gambar 1. Grafik Jumlah perkawinan hasil Pencatatan Sipil Di DKI Jakarta, triwulan 2 Tahun 2019


0

100

200

300

400

500

600

700

Jakbar Jaktim Jakut Jakpus Jaksel

602 594

437

201 179

Jumlah Perkawinan

Wilayah Jumlah Prosentase

Jakarta Barat 602 29,91

Jakarta Timur 594 29,51

Jakarta Utara 437 21,71

Jakarta Pusat 201 9,99

Jakarta Selatan 179 8,89



84

Berikut dibawah ini adalah data jumlah pencatatan perkawinan yang

terjadi per bulan dari April sampai dengan Juni 2019.

Tabel 4.2. Jumlah Perkawinan di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Bulan Jumlah Prosentase

April 695 34,53

Mei 770 38,25

Juni 548 27,22



Terlihat bahwa perkawinan terbanyak tercatat pada bulan Mei sebanyak

770 perkawinan (38,25%). Kemudian berikutnya adalah bulan April (695

perkawinan atau 34,53%) dan bulan Juni (548 perkawinan atau 27,22%).

B. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami

Berdasarkan tingkatannya, pendidikan suami dikelompokkan mulai

dari pendidikan rendah hingga pendidikan tinggi, yaitu dari SD, SLTP,

SLTA, hingga Pasca Sarjana. Berdasarkan hasil rekapitulasi data

perkawinan yang diperoleh dari database operasional selamatriwulan 2

tahun 2019, di dapat data sebagai berikut.

Tabel 4.3. Tingkat pendidikan Suami yang kawin di Provinsi DKI Jakarta, triwulan 2 tahun 2019

Pendidikan Suami Total %

Strata II 49 2.43

Diploma IV/Strata I 620 30.80

Akademi/Diploma III/S. Muda 111 5.51

Diploma I/II 15 0.75

SLTA/Sederajat 1,024 50.87

SLTP/Sederajat 98 4.87

Tamat SD/Sederajat 22 1.09

Belum Tamat SD/Sederajat 3 0.15

Tidak/Belum Sekolah 2 0.10


Grand Total 2,013 100


Berdasarkan data diatas, pendidikan paling banyak dari para suami

adalah SLTA yaitu sebanyak 1.024 orang (50,87%) dari 2.013 perkawinan

yang tercatat pada triwulan 2 tahun 2019. Kemudian disusul pendidikan


85

sarjana (S1)/Diploma IV (D-4) sebanyak 620 orang (30,80%). Berikutnya

adalah Diploma 3 (D-3) sebanyak 111 orang (5,51%), SLTP sebanyak 98

orang (4,87%), S-2 sebanyak 49 orang (2,43%). Sementara sebanyak 69

orang (3,43%) tidak diketahui tingkat pendidikannya. Berikut dibawah ini

data perkawinan berdasarkan pendidikan suami dirinci per wilayah selama

triwulan 2 tahun 2019.

Tabel 4.4. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 tahun 2019

Pendidikan Suami Jakarta Pusat

Jakarta Utara

Jakarta Barat

Jakarta Selatan

Jakarta Timur

Total

Strata II 5 9 19 5 11 49

Diploma IV/Strata I 67 104 175 77 197 620

Akademi/Diploma III 9 16 21 12 53 111

Diploma I/II 2 3 4 6 15

SLTA/Sederajat 101 256 303 70 294 1.024

SLTP/Sederajat 8 24 42 3 21 98

Tamat SD/Sederajat 2 8 9 1 2 22

Belum Tamat SD 3 3

Tidak/Belum Sekolah 1 1 2

Tidak Diketahui 7 17 25 11 9 69

Grand Total 201 437 602 179 594 2.013


Gambar 2. Perkawinan berdasarkan tingkat Pendidikan Suami


49

620

111

15

1,024

98

22

3

2

69

- 200 400 600 800 1,000 1,200

Strata II

Diploma IV/Strata I

Akademi/Diploma III/S. Muda

Diploma I/II

SLTA/Sederajat

SLTP/Sederajat

Tamat SD/Sederajat

Belum Tamat SD/Sederajat

Tidak/Belum Sekolah

Tidak Diketahui

Pendidikan Suami


86

C. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri

Sama seperti halnya tingkat pendidikan suami, pendidikan istri juga

dikelompokkan mulai dari pendidikan yang rendah (SD, SLTP),

menengah, hingga pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana dan Pasca

Sarjana). Berikut dibawah ini adalah data perkawinan menurut tingkat

pendidikan istri di triwulan 2 tahun 2019.

Tabel 4.5. Perkawinan menurut Tingkat Pendidikan Istri Di DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019

Pendidikan Istri Total %

Strata II 29 1,44

Diploma IV/Strata I 627 31,15

Akademi/Diploma III/S. Muda 144 7,15

Diploma I/II 17 0,84

SLTA/Sederajat 974 48,39

SLTP/Sederajat 108 5,37

Tamat SD/Sederajat 27 1,34

Belum Tamat SD/Sederajat 7 0,35

Tidak/Belum Sekolah 7 0,35

Tidak Diketahui 73 3,63



Gambar 3. Grafik Perkawinan Menurut Tingkat Pendidikan Istri

Triwulan 2 tahun 2019


Dari data diatas, terlihat bahwa pendidikan istri yang paling banyak

adalah SLTA yaitu sebanyak 974 orang (48,39%). Kemudian berikutnya

29

627

144

17

974

108

27

7

7

73

- 200 400 600 800 1,000 1,200

Strata II

Diploma IV/Strata I

Akademi/Diploma III/S.…

Diploma I/II

SLTA/Sederajat

SLTP/Sederajat

Tamat SD/Sederajat


Tidak/Belum Sekolah

Tidak Diketahui

Pendidikan Istri


87

adalah Sarjana sebanyak 627 orang (31,15%), dan Diploma 3 sebanyak

144 orang (7,15%). Untuk pendidikan lainnya dapat dilihat pada tabel

diatas.

Tabel 4.6. Tingkat Pendidikan istri berdasarkan Kab/Kota Triwulan 2Tahun 2019 di Provinsi DKI Jakarta

Pendidikan Istri Jakarta Pusat

Jakarta Utara

Jakarta Barat

Jakarta Selatan

Jakarta Timur

Total

Strata II 4 4 6 6 9 29


Akademi/Diploma III 16 26 21 12 69 144

Diploma I/II 2 4 5 6 17

SLTA/Sederajat 99 257 307 80 231 974

SLTP/Sederajat 17 26 46 8 11 108

Tamat SD/Sederajat 3 4 16 3 1 27

Belum Tamat SD 3 3 1 7

Tidak/Belum Sekolah 1 4 1 1 7

Tidak Diketahui 4 25 33 6 5 73

Grand Total 201 437 602 179 594 2.013


D. Perkawinan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami

Berdasarkan macamnya, jenis pekerjaan suami dikelompokkan

menjadi buruh, guru, karyawan swasta, PNS/TNI/POLRI, Wiraswasta dan

lain-lain. Berikut dibawah ini adalah data perkawinan menurut pekerjaan

suami pada triwulan 2 tahun 2019.

Tabel 4.7. Perkawinan berdasarkan pekerjaan suami triwulan 2 Tahun 2019

Pekerjaan Suami Total %


Wiraswasta 364 18,08




Guru 15 0,75

Buruh Harian Lepas 12 0,60

Sopir 12 0,60


Pensiunan 11 0,55



88

Pekerjaan Suami Total %


Dokter 9 0,45

Pendeta 8 0,40

Pedagang 7 0,35

Transportasi 5 0,25

Seniman 4 0,20

Dosen 3 0,15


Pelaut 3 0,15

Wartawan 3 0,15

Perdagangan 2 0,10

Anggota DPRD Provinsi 1 0,05

Industri 1 0,05

Juru Masak 1 0,05


Konstruksi 1 0,05

Nelayan/Perikanan 1 0,05

Pengacara 1 0,05

Perawat 1 0,05

Pilot 1 0,05

TidakDiketahui 18 0,89



Dari data diatas terlihat bahwa pekerjaan yang paling banyak

ditekuni oleh para suami adalah karyawan swasta, yaitu sebanyak 1.134

orang (56,33%). Kemudian disusul berikutnya adalah wiraswasta

sebanyak 364 orang (18,08%), dan pelajar/mahasiswa sebanyak 315

orang (15,65%). Lalu berikutnya adalah PNS sebanyak 28 orang (1,39%)

sertaTNIsebanyak 17 orang (0,84%).


89

Gambar 4. Perkawinan Berdasarkan Pekerjaan Suami Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Tabel 4.8. Pekerjaan Suami berdasarkan wilayah Kab/Kota Triwulan 2 Tahun 2019

Pekerjaan Suami JAKPUS JAKBAR JAKUT JAKSEL JAKTIM Total

Anggota DPRD Provinsi 1 1

Belum/Tidak Bekerja 3 2 1 1 3 10

Buruh Harian Lepas 2 2 5 1 2 12

Dokter 3 2 2 1 1 9

Dosen 1 1 1 3

Guru 1 6 1 1 6 15

Industri 1 1

Juru Masak 1 1

Karyawan BUMD 1 1

Karyawan BUMN 1 3 1 2 3 10

Karyawan Honorer 1 2 3

Karyawan Swasta 118 335 230 103 348 1.134

Kepolisian RI 1 1 9 11

Konstruksi 1 1

Nelayan/Perikanan 1 1

Pedagang 2 1 3 1 7

Pegawai Negeri Sipil 4 4 3 5 12 28

Pelajar/Mahasiswa 35 107 68 31 74 315

Pelaut 3 3

Pendeta 1 1 6 8

Pengacara 1 1

Pensiunan 5 2 4 11

Perawat 1 1

Perdagangan 1 1 2

1,134

364

315

28

17

15

12

12

- 200 400 600 800 1,000 1,200

Karyawan Swasta

Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa



Guru

Buruh Harian Lepas

Sopir

Pekerjaan Suami


90

Pekerjaan Suami JAKPUS JAKBAR JAKUT JAKSEL JAKTIM Total

Pilot 1 1

Seniman 1 1 2 4

Sopir 5 2 5 12

Tentara Nasional Indonesia 1 1 1 14 17

Transportasi 1 4 5

Wartawan 1 2 3

Wiraswasta 30 117 100 23 94 364

Tidak diketahui 5 9 4 18

Grand Total 201 602 437 179 594 2.013


E. Perkawinan Berdasarkan jenis Pekerjaan Istri

Sama halnya seperti jenis pekerjaan suami, pekerjaan istri juga

dikelompokkan ke dalam berbagai kategori yaitu Dokter, Guru, Ibu Rumah

Tangga, Karyawan Swasta, Mahasiswi, PNS/TNI/POLRI, Wiraswasta, dan

lainnya. Berikut di bawah ini adalah tabel perkawinan berdasarkan

pekerjaan istri di triwulan 2 Tahun 2019

Tabel 4.9. Perkawinan Berdasarkan Pekerjaan Istri, Triwulan 2 Tahun 2019

Pekerjaan Istri Total Prosentase

Arsitek 1 0.05

Belum/Tidak Bekerja 31 1.54

Bidan 6 0.30

Buruh Harian Lepas 2 0.10

Dokter 10 0.50

Guru 33 1.64

Karyawan BUMD 1 0.05

Karyawan BUMN 8 0.40

Karyawan Honorer 1 0.05

Karyawan Swasta 955 47.44

Kepolisian RI 1 0.05

Lainnya 1 0.05

Mengurus Rumah Tangga 272 13.51

Pedagang 1 0.05

Pegawai Negeri Sipil 9 0.45

Pelajar/Mahasiswa 473 23.50

Pendeta 1 0.05

Perawat 15 0.75

Perdagangan 1 0.05

Petani/Pekebun 1 0.05


91

Pekerjaan Istri Total Prosentase

Tentara Nasional Indonesia 2 0.10

Transportasi 9 0.45

Wartawan 2 0.10

Wiraswasta 135 6.71




Gambar 5. Grafik Perkawinan Berdasarkan Pekerjaan Istri di DKI Jakarta,Triwulan 2 Tahun 2019


Dari data diatas, dapat diketahui pekerjaan istri yang paling banyak

di triwulan 2 tahun 2019 adalah karyawati, yaitu sebanyak 955 orang

(47,44%), lalu disusul dengan pelajar/mahasiswi sebanyak 473 orang

(23,50%), Ibu Rumah Tangga sebanyak 272 orang (13,51%), dan

wiraswasta sebanyak 135 orang (6,71%).

955

473

272

135

33

31

15

10

- 200 400 600 800 1,000 1,200

Karyawan Swasta

Pelajar/Mahasiswa

Mengurus Rumah Tangga

Wiraswasta

Guru

Belum/Tidak Bekerja

Perawat

Dokter

Pekerjaan Istri


92

Tabel 4.10. Perkawinan Berdasarkan Pekerjaan Istri Dan Wilayah Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Pekerjaan Istri JAKPUS JAKBAR JAKUT JAKSEL JAKTIM Total

Karyawan Swasta 87 251 165 93 359 955

Pelajar/Mahasiswa 58 169 98 38 110 473


25 89 93 14 51 272

Wiraswasta 13 58 29 11 24 135

Guru 1 11 7 5 9 33

Belum/Tidak Bekerja

7 7 8 1 8 31

Perawat 3 4 2 1 5 15

Dokter 2 4 3 1 10


1 1 1 2 4 9

Transportasi 1 8 9

Karyawan BUMN 1 1 4 2 8

Bidan 6 6

Buruh Harian Lepas

2 2


2 2

Wartawan 1 1 2

Arsitek 1 1

Karyawan BUMD 1 1

Karyawan Honorer 1 1

Kepolisian RI 1 1

Lainnya 1 1

Pedagang 1 1

Pendeta 1 1

Perdagangan 1 1

Petani/Pekebun 1 1

Tidak Diketahui 3 8 25 6 42

Grand Total 201 602 437 179 594 2.013


Berdasarkan persebarannya, pekerjaan karyawati paling banyak

tercatat di Jakarta Timur yaitu sebanyak 359 orang, lalu berikutnya di

Jakarta Barat sebanyak 251 orang danJakarta Utara sebanyak 169 orang.

Untuk Pelajar/Mahasiswi paling banyak tercatat di Jakarta Barat sebanyak

169 orang, dan Jakarta Timur sebanyak 110 orang. Kemudian. Untuk


93

pekerjaan Ibu Rumah Tangga paling banyak terdapat di Jakarta Utara

sebanyak 93 orang dan Jakarta Barat sebanyak 89 orang.

2. Pencatatan Perkawinan untuk Penduduk Yang beragama Islam di

Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kanwil

Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta telah bekerja sama dalam

integrasi data perkawinan dengan data kependudukan, sehingga setiap

perkawinan yang dicatatkan oleh KUA Kecamatan akan masuk datanya

ke database operasional Disdukcapil. Pada triwulan 2 tahun 2019,

Perkawinan penduduk DKI Jakarta yang beragama Islam yang tercatat di

database operasional sebanyak 4.389 perkawinan. Data tersebut berasal

dari 30 KUA Kecamatan yang ada di DKI Jakarta.

Berdasarkan kewilayahan, perkawinan paling banyak tercatat di

Jakarta Timur dengan jumlah 1.942 perkawinan (31,00%). Kemudian

berikutnya adalah Jakarta Selatan dengan jumlah 1.578 perkawinan

(25,19%), Jakarta Barat dengan 816 perkawinan (13,02%) dan Jakarta

Pusat dengan 964 perkawinan (15,39%). Sementara di Jakarta

Utaraberjumlah 948 perkawinan (15,13%) dan paling sedikit di Kab. Kep.

Seribu dengan jumlah 17 perkawinan (0,27%). Data selengkapnya

perkawinan yang tercatat di tiap kota dapat dilihat pada tabel berikut di

bawah ini.

Tabel 4.11. Data perkawinan penduduk yang beragama Islam DKI Jakarta Triwulan 2 tahun 2019

Wilayah Jumlah Prosentase

ADM. KEP. SERIBU 17 0,27 JAKARTA PUSAT 964 15,39 JAKARTA UTARA 948 15,13 JAKARTA BARAT 816 13,02 JAKARTA SELATAN 1.578 25,19

JAKARTA TIMUR 1.942 31,00 DKI JAKARTA 6.265 100

Sumber : Kanwil Kementerian Agama Prov.DKI Jakarta Tahun 2019


94

Gambar 6. Grafik Perkawinan di DKI Jakarta berdasarkan jumlahnya per kota Triwulan 2 Tahun 2019


Sementara Jumlah perkawinan jika berdasarkan kecamatan,

berikut adalah datanya di triwulan 2 Tahun 2019.

Tabel 4.12. Perkawinan penduduk yang beragama Islam berdasarkan kecamatan Triwulan 2 Tahun 2019

F_KABUPATEN F_KUA Total

KEPULAUAN SERIBU KEPULAUAN SERIBU SELATAN

17

KEPULAUAN SERIBU Total 17

JAKARTA BARAT CENGKARENG 324 GROGOL PETAMBURAN 57 KALIDERES 351 KEMBANGAN 76 TAMANSARI 2 TAMBORA 6

JAKARTA BARAT Total 816

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH 87 GAMBIR 96 JOHAR BARU 62 MENTENG 240 SAWAH BESAR 57 TANAH ABANG 422

JAKARTA PUSAT Total 964

JAKARTA SELATAN KECAMATAN TEBET 182 MAMPANG PRAPATAN 132

- 200.0 400.0 600.0 800.0

1000.0 1200.0 1400.0 1600.0 1800.0 2000.0

ADM. KEP.SERIBU

JAKARTAPUSAT

JAKARTAUTARA

JAKARTABARAT

JAKARTASELATAN

JAKARTATIMUR

17.0

964.0 948.0 816.0

1578.0

1942.0 Jumlah Perkawinan KUA


95

F_KABUPATEN F_KUA Total PANCORAN 529 PASAR MINGGU 553 PESANGGRAHAN 182

JAKARTA SELATAN Total 1.578

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG 346 DUREN SAWIT 301 JATINEGARA 242 MAKASAR 470 MATRAMAN 126 PASAR REBO 211 PULOGADUNG 246

JAKARTA TIMUR Total 1.942

JAKARTA UTARA CILINCING 413 KOJA 367 PENJARINGAN 168

JAKARTA UTARA Total 948

DKI JAKARTA 6.265


Jika berdasarkan kecamatan, perkawinan paling banyak di

triwulan 2 Tahun 2019 paling banyak tercatat di Kec. Pasar Minggu (553

perkawinan atau 8,83%), kemudian Kec. Pancoran sebanyak 529

perkawinan (8,44%), Kec. Makasar sebanyak 470 perkawinan (7,50%),

dan Kec. Tanah Abang (422 perkawinan atau 6,74%). Sementara

perkawinan yang paling sedikit tercatat di Kec. Taman Sari (2 perkawinan

atau 0,03%), Kec.Tambora (6 perkawinan atau 0,10%), Kec. Kep. Seribu

Selatan (17 perkawinan atau 0,27%), Kec. Grogol Petamburan (57

perkawinan atau 0,91%) dan Kec. Sawah Besar (57 perkawinan atau

0,91%)

Tabel 4.13. Jumlah Perkawinan Per Bulan Di Provinsi DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

Bulan Jumlah Prosentase

APRIL 3.541 56,52

MEI 1.172 18,71

JUNI 1.552 24,77




96

Gambar 7. Jumlah perkawinan per Bulan di Triwulan 2 Tahun 2019


Berikut dibawah ini adalah ulasan mengenai jumlah perkawinan per

bulan. Berdasarkan bulannya, perkawinan terbanyak terjadi pada bulan

April, yaitu berjumlah 3.541 perkawinan (56,52%). Kemudian disusul pada

bulan Mei sebanyak 1.172 perkawinan (18,71%) dan bulan Juni sebesar

1.552 perkawinan (24,77%).

A. Perkawinan Penduduk yang beragama Islam berdasarkan Status

Perkawinan Suami dan Istri

Berdasarkan statusnya sebelum menikah, calon suami/istri

dibedakan menjadi status jejaka/perawan, duda cerai/janda cerai, duda

mati/cerai mati, duda talak/janda talak, serta status kawin. Berdasarkan

hasil pengolahan data triwulan 2 Tahun 2019, maka berikut adalah

hasilnya.

Tabel 4.14. Perkawinan Berdasarkan Status Suami Triwulan 2 Tahun 2019

STATUS SUAMI JUMLAH PROSENTASE

JEJAKA 5.406 86,29

DUDA CERAI 615 9,82

DUDA MATI 215 3,43

DUDA TALAK 19 0,30

BERISTRI 5 0,08

KAWIN 2 0,03

DUDA 1 0,02

CERAI MATI 1 0,02

TIDAK DIKETAHUI 1 0,02



- 500.0

1000.0 1500.0 2000.0 2500.0 3000.0 3500.0 4000.0

APRIL MEI JUNI

3541.0

1172.0 1552.0

Perkawinan per Bulan


97

Berdasarkan data diatas, ternyata 86,29% dari suami yang menikah

berstatus Jejaka (5.406 orang). Kemudian berikutnya berstatus duda cerai

(615 orang atau 9,82%), Duda Mati (215 orang atau 3,43%), Duda Talak

19 orang (0,30%), dan kawin 2 orang (0,03%). Berikut dibawah ini adalah

data status istri sebelum menikah.

Tabel 4.15. Perkawinan Berdasarkan Status Istri sebelum Menikah


Sementara berdasarkan data status istri, 84,09% dari istri yang

menikah berstatus perawan (5.268 orang). Kemudian berikutnya adalah

berstatus janda cerai (773 orang atau 12,34%), Janda Mati (203 orang

atau 3,24%), dan janda talak 11 orang (0,18%). Untuk yang

statusnyakawin, janda, dan tidakdiketahuimasing-masingberjumlah2 orang

(0,03%).

Namun bagaimana hasilnya jika status suami di korelasikan dengan

status istri, berikut adalah hasilnya.

Tabel 4.16. Perkawinan berdasarkan Status Suami dan Status Istri Sebelum Menikah


PERAWAN

JANDA

CERAI

JANDA

MATI

JANDA

TALAK

CERAI

MATI KAWIN

CERAI

HIDUP JANDA

TIDAK

DIKETAHUI

JEJAKA 4.927 390 78 6 2 1 2 5.404

DUDA CERAI 261 288 64 1 1 615

DUDA MATI 68 87 59 1 215

DUDA TALAK 8 6 1 4 19

BERISTRI 3 2 5

KAWIN 2 2

DUDA 1 1

CERAI MATI 1 1

TIDAK DIKETAHUI 1 1

Grand Total 5.268 773 203 11 3 3 1 1 2 6.263

SUAMI STATUS Total

STATUS ISTRI

STATUS ISTRI JUMLAH PROSENTASE

PERAWAN 5.268 84,09

JANDA CERAI 773 12,34

JANDA MATI 203 3,24

JANDA TALAK 11 0,18

JANDA 1 0,02

KAWIN 3 0,05

CERAI MATI 3 0,05

CERAI HIDUP 1 0,02

TIDAK DIKETAHUI 2 0,03



98

Berdasarkan data diatas, dapat dibaca sebagai berikut. Suami

Jejaka yang menikahi Istri perawan sebanyak 4.927 pasangan. Suami

jejaka yang menikahi janda cerai sebanyak 390 pasangan. Suami jejaka

yang menikahi Janda Mati sebanyak 78 pasangan, dan Suami Jejaka

yang menikahi Janda Talak sebanyak 6 pasangan.

Sementara itu duda cerai yang menikahi perawan sebanyak 261

pasangan. Duda cerai yang menikahi janda cerai sebanyak 288 pasangan

dan duda cerai yang menikahi janda mati sebanyak 64 pasangan.

Untuk duda mati yang menikahi perawan sebanyak 68 pasangan.

Duda mati yang menikahi janda cerai sebanyak 87 pasangan dan duda

mati yang menikahi janda mati sebanyak 59 pasangan.

Dari data diatas ternyata ada pula suami dan istri yang berstatus

kawin sebelum menikah. Bisa jadi hal ini karena pasangan tersebut belum

merubah status perkawinan di KTP nya.

B. Perkawinan Penduduk yang beragama Islam berdasarkan

pendidikan Suami.

Berdasarkan tingkatannya, data pendidikan suami yang menikah

dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

Tabel 4.17. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami Triwulan 2 Tahun 2019

PENDIDIKAN SUAMI Total Prosentase Tidak/BlmSekolah 6 0,10

BelumTamat SD 15 0,24

Tamat SD/Sederajat 366 5,84


SLTA/Sederajat 3574 57,05

Diploma I/II 8 0,13

D3 200 3,19

S1 1244 19,86

S2 106 1,69

S3 9 0,14

(blank) 70 1,12

Grand Total 6265 100,00



99

Dari data di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan suami paling

banyak adalah SLTA, yaitu sebanyak 3.452 jiwa (60,72%). Lalu berikutnya

adalah Sarjana (S1) sebanyak 847 orang (14,90%) dan SLTP sebanyak

659 orang (11,59%).

Gambar 8. Perkawinan berdasarkan tingkat pendidikan suami di triwulan 2 Tahun 2019


C. Perkawinan Penduduk Yang Beragama Islam Berdasarkan

Pendidikan Istri.

Berdasarkan tingkatannya, pendidikan istri yang menikah juga

dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

Tabel 4.18. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri Triwulan 2 Tahun 2019

PENDIDIKAN ISTRI Total Prosentase Tidak/Blm Sekolah 6 0,10

Belum Tamat SD 64 1,02

SD 271 4,33


SLTA/Sederajat 3.676 58,68

Diploma I/II 11 0,18

D3 243 3,88

S1 1.258 20,08

S2 57 0,91

S3 1 0,02

(blank) 44 0,70




100

Dari data di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan istri paling

banyak adalah SLTA, yaitu sebanyak 3.676 jiwa (58,68%). Lalu berikutnya

adalah Sarjana (S1) sebanyak 1.258orang (20,08%) dan SLTP sebanyak

634 orang (10,12%).

Gambar 9. Perkawinan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri Di Triwulan 2 Tahun 2019



101

PERCERAIAN PENDUDUK DI PROVINSI DKI JAKARTA


Selain perkawinan, perceraian juga merupakan salah satu

komponen demografi yang berpengaruh terhadap masalah

kependudukan. Dalam demografi pertumbuhan penduduk antara lain

dipengaruhi oleh fertilitas. Perkawinan dan perceraian merupakan variabel

yang ikut mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat fertilitas, yang secara

tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Dalam

perencanaan pembangunan seperti penyediaan fasilitas perumahan bagi

keluarga-keluarga muda, fasilitas pelayanan kesehatan, dan pelayanan

dasar lainnya. Apabila perkawinan dilakukan pada umur yang tepat, maka

akan membawa kebahagiaan bagi keluarga dan pasangan suami dan

isteri yang menjalankan perkawinan tesebut.

Perkawinan yang dilakukan pada usia yang terlalu dini akan

membawa banyak konsekuensi pada pasangan suami isteri, antara lain

adalah dalam hal kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dalam hal

kejiwaan, perkawinan yang dilakukan pada usia dini akan mudah berakhir

dengan kegagalan karena kurangnya kesiapan mental menghadapi

dinamika kehidupan berumah tangga dengan semua tanggung jawab,

seperti antara lain tanggung jawab mengurus dan mengatur rumah

tangga, mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga, mengasuh dan

mendidik anak. Sedangkan perceraian justru akan mengurangi jumlah

fertilitas, karena dengan adanya perceraian maka jumlah rumah tangga

yang produktif berkurang dan dan tingkat hubungan suami isteri pun

berkurang, sehingga tingkat fertilitas menurun.

Statistik vital perceraian mengangkat peristiwa perceraian yang

terjadi di Provinsi DKI Jakarta selama triwulan 2 tahun 2019 ini. Sama

5


102

seperti statistik vital perkawinan, data yang digunakan untuk penyusunan

statistik vital perceraian ini bersumber dari database operasional yang

dilaporkan oleh Dinas/Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5

(lima) wilayah kota untuk perceraian penduduk yang beragama selain

Islam.

1. Jumlah Perceraian

Berdasarkan hasil rekapitulasi data perceraian yang diolah dari

database operasional SIAK, jumlah perceraian yang dilaporkan/tercatat

pada triwulan 2 tahun 2019 berjumlah 393 perceraian. Jika dirinci, datanya

adalah seperti pada tabel di bawah berikut.

Tabel 5.1. Perceraian yang tercatat di Provinsi DKI Jakarta triwulan 2 tahun 2019


Berdasarkan data diatas, jumlah perceraian paling banyak terdapat

di Jakarta Barat yaitu 132 kasus (34,92%) dan Jakarta Utara sebanyak 84

kasus (22,22%). Kemudian berikutnya adalah Jakarta Selatan dan Jakarta

Pusat dengan masing-masing 56 kasus (14,81%), dan Jakarta Pusat

dengan 53 kasus perceraian (14,02%).

Gambar 1. Jumlah Perceraian Triwulan 2 Tahun 2019

0

50

100

150

Jakarta PusatJakarta Utara

Jakarta BaratJakarta Selatan

Jakarta Timur

5384

132

5653

Jumlah Perceraian

Wilayah Jumlah Perceraian Prosentase

JAKARTA PUSAT 53 14.02

JAKARTA UTARA 84 22.22

JAKARTA BARAT 132 34.92

JAKARTA SELATAN 56 14.81

JAKARTA TIMUR 53 14.02

Total 378 100.00


103


2. Perceraian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami

Berdasarkan tingkatannya, pendidikannya suami dikelompokkan

dari mulai Tidak Sekolah, SD, SLTP, SLTA, Diploma 3, Sarjana hingga

Strata 2. Berdasarkan hal tersebut, maka berikut dibawah ini adalah tabel

perceraian berdasarkan tingkat pendidikan suami selama triwulan 2 tahun

2019.

Tabel 5.2. Perceraian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami, Triwulan 2 Tahun 2019

SUAMI_PDDK Total Prosentase

Tamat SD/Sederajat 1 0.26


SLTA/Sederajat 124 32.80

Diploma I/II 1 0.26

Diploma III/S. Muda 24 6.35


Strata II 12 3.17

(blank) 45 11.90

Grand Total 378 100.00


Berdasarkan tabel diatas, perceraian dengan tingkat pendidikan

suami paling banyak adalah tingkat Diploma IV/Strata I yaitu sebanyak

160 orang (42,33%). Lalu disusul SLTA/Sederajat sebanyak 124 orang

(32,80%) dan D-3 sebanyak 24 orang (6,35%). Sementara suami yang

tidak diketahui data pendidikannya berjumlah 45 orang atau 11,90%

Gambar 2. Perceraian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Suami, Triwulan 2 Tahun 2019


1

11

124

1

24

160

12

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Tamat SD/Sederajat

SLTP/Sederajat

SLTA/Sederajat

Diploma I/II


Diploma IV/Strata I

Strata II

Pendidikan Suami


104

Tabel 5.3. Tingkat Pendidikan Suami Berdasarkan Kota/Kab, Triwulan 2 Tahun 2019

SUAMI_PDDK Jakpus Jakut Jakbar Jaksel Jaktim Total

Tamat SD/Sederajat 1 1

SLTP/Sederajat 3 4 4 11

SLTA/Sederajat 23 36 44 15 6 124

Diploma I/II 1 1

Diploma III/S. Muda 4 4 7 5 4 24


Strata II 2 4 5 1 12

(blank) 4 7 9 4 21 45

Grand Total 53 84 132 56 53 378


Untuk yang berpendidikan SLTA, paling banyak terdapat di wilayah

Jakarta Barat (44 orang). Untuk yang berpendidikan Diploma 3 paling

banyak juga terdapat di Jakarta Barat sebanyak7 orang. Untuk yang

berpendidikan Sarjana paling banyak juga terdapat di Jakarta Barat

sebanyak 63 orang dan Jakarta Utara sebanyak 30 orang. Sementara

yang berpendidikan S-2 paling banyak di Jakarta Selatan dengan 5 orang.

3. Perceraian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri

Tingkat pendidikan istri seperti juga halnya tingkat pendidikan

suami dikategorikan sesuai dengan data yang ada, yaitu mulai dari tingkat

SLTA sampai tingkat sarjana. Di bawah ini adalah data perceraian

berdasarkan tingkat pendidikan istri pada triwulan 2 tahun 2019

Tabel 5.4. Perceraian berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri di Provinsi Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019

PENDIDIKAN ISTRI Total Prosentase

Belum Tamat SD/Sederajat 1 0.26


SLTA/Sederajat 143 37.83

Diplomat I/II 5 1.32

Akademi/Diploma III/S. Muda 41 10.85


Strata II 8 2.12

(blank) 43 11.38




105

Gambar 3. Perceraian berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri di Provinsi DKI Jakarta, Triwulan 2 tahun 2019


Dari data diatas, dari 378 istri yang bercerai, ternyata sebagian

besar berpendidikan SLTA/Sederajat (143 orang atau 37,83%) dan S-1

sebanyak 126 orang atau 33,33%. Kemudian menyusul berikutnya

berpendidikan D-3 sebanyak 41 orang atau 10,85%.

4. Perceraian Berdasarkan Pekerjaaan Suami

Berdasarkan macamnya, pekerjaan suami dikelompokkan menjadi

karyawan swasta, PNS/TNI/POLRI, Wiraswasta dan lainnya. Berdasarkan

data yang diolah dari database SIAK, maka diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 5.5. Perceraian berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami di DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019

SUAMI_PEKERJAAN Total Prosentase Dokter 7 1.85

Karyawan BUMN 4 1.06


Kepolisian RI 2 0.53

Pedagang 3 0.79



Pelaut 2 0.53

Pendeta 2 0.53

Pensiunan 2 0.53

Seniman 1 0.26

Tentara Nasional Indonesia 3 0.79

Wartawan 3 0.79

Wiraswasta 72 19.05

Grand Total 393 100.00 Sumber : Dinas Dukcapil Prov.DKI Jakarta Tahun 2019, diolah

111

1435

41126

8

0 20 40 60 80 100 120 140 160


SLTA/Sederajat


Strata II

Pendidikan Istri


106

Gambar 4. Perceraian Berdasarkan Jenis Pekerjaan Suami di DKI Jakarta Triwulan 2 Tahun 2019


Dari data diatas, jenis pekerjaan utama dari suami adalah karyawan

swasta, yaitu sebanyak 232 orang (61,38%). Kemudian disusul berikutnya

adalah wiraswasta sebanyak 72 orang (19,05%), PNS sebanyak 2 orang

(0,53%), TNI sebanyak3 orang (0,79%).

5. Perceraian Berdasarkan Pekerjaan Istri

Sama seperti halnya pekerjaan suami, pekerjaan istri juga

dikategorikan menjadi beberapa kelompok yaitu Ibu Rumah Tangga (IRT),

Karyawati, PNS, Wiraswasta dan lain-lain. Berikut di bawah ini adalah

data perceraian berdasarkan pekerjaan istri di tahun 2019

Tabel 5.6. Perceraian berdasarkan Pekerjaan Istri di Provinsi DKI Jakarta, Triwulan 2 Tahun 2019

ISTRI_PEKERJAAN Total Prosentase

Mengurus Rumah Tangga 158 41.80


Wiraswasta 15 3.97


Dokter 6 1.59


Guru 2 0.53

Perawat 2 0.53

Belum/Tidak Bekerja 1 0.26

Notaris 1 0.26

(blank) 39 10.32



23272

417

433

0 50 100 150 200 250

Karyawan Swasta

(blank)

Karyawan BUMN


Pekerjaan Suami


107

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa pekerjaan istri yang

terbanyak adalah sebagai karyawati, yaitu sebanyak 185 orang (47,07%).

Kemudian menyusul berikutnya adalah Ibu Rumah Tangga, yaitu

sebanyak 158 orang (41,80%), Karyawan Swasta 142 orang (37,57),

Wiraswasta 15 orang (3,97%) serta pelajar/mahasiswi 8 orang (2,12%).

Untuk pekerjaan lainnya dapat dilihat pada tabel diatas.

Gambar 5. Grafik Perceraian berdasarkan Pekerjaan Istri di DKI Jakarta,Triwulan 2 Tahun 2019


Berikut dibawah ini adalah data perceraian berdasarkan pekerjaan istri

dirinci menurut kota.

Tabel 5.7. Perceraian Berdasarkan Pekerjaan Istri Di Provinsi DKI Jakarta,Triwulan 2 Tahun 2019

ISTRI_PEKERJAAN JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM Total

Belum/Tidak Bekerja 1 1

Dokter 1 1 2 2 6

Guru 1 1 2

Karyawan Swasta 22 36 48 26 10 142

Mengurus Rumah Tangga 24 37 64 20 13 158

Notaris 1 1

Pegawai Negeri Sipil 1 1 1 1 4

Pelajar/Mahasiswa 2 4 2 8

Perawat 1 1 2

Wiraswasta 2 4 7 2 15

(blank) 3 2 5 6 23 39

Grand Total 53 84 132 56 53 378


158

142

15

8

6

4

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180


Karyawan Swasta

Wiraswasta

Pelajar/Mahasiswa

Dokter


Pekerjaan Istri


108

6. Perceraian Berdasarkan Alasan Perceraiannya

Penyebab perceraian dapat dikelompokkan menjadi beberapa

alasan yaitu karena beda keyakinan, alasan ekonomi, KDRT, Perbedaan

Pandangan Hidup, Pergi dari Rumah, Perilaku Buruk Pasangan,

Perselingkuhan, Perselisihan dan Pertengkaran, Tidak Ada keharmonisan,

serta tidak ada tanggung jawab.

Tabel 5.8. Perceraian berdasarkan Penyebabnya di Provinsi DKI Triwulan 2 Tahun 2019

CERAI_SEBAB Total Prosentase

Berbuat Zina 5 1.32

Penjudi 1 0.26

Meninggalkan Pasangan Lebih dar 2 Thn tanpa Alasan 9 2.38

Melakukan Kekejaman/Kekerasan dalam Rumah Tangga 6 1.59

Mendapat Cacat Badan/Penyakit 2 0.53

Perselisihan/Pertengkaran Terus Menerus 319 84.39

Lainnya 36 9.52



Dari tabel diatas diketahui bahwa alasan perceraian terbanyak adalah

karena Perselisihan dan Pertengkaran yang terus menerus, yaitu

berjumlah 319 kasus (84,39%). Lalu alasan berikutnya meninggalkan

pasangan yang sah lebih dari 2 tahun tanpa izin/alasan yang sah

sebanyak 9 kasus (2,38%), melakukan kekejaman sebanyak 6 kasus

(1,59%), berbuat zina sebanyak 5 kasus (1,32%) serta penjudi sebanyak 1

kasus (0,26%). Untuk data lainnya dapat dilihat sendiri pada tabel diatas.


109

PENUTUP

Kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian merupakan salah

satu variabel demografi dalam peristiwa kependudukan. Untuk kota-kota

besar seperti DKI Jakarta, masalah utama dari kependudukan adalah

tingginya jumlah kelahiran yang terjadi setiap tahunnya. Tingginya jumlah

kelahiran yang terjadi setiap tahunnya kurang diimbangi dengan

ketersediaan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan anak-anak. Bagitu

juga dengan jumlah kematian. Jumlah kematian yang selalu bertambah

setiap tahunnya membuat pemerintah harus memikirkan ketersediaan

lahan pemakaman yang luasnya cenderung stagnan. Permasalahan-

permasalah seperti ini tentu harus dipikirkan oleh sektoral terkait untuk

mengantisipasi permasalahan-permasalahan di kemudian hari.

Begitu pun dengan perkawinan dan perceraian yang juga

merupakan salah satu komponen demografi yang berpengaruh terhadap

masalah kependudukan. Tentu harus dipikirkan oleh pemerintah daerah

agar setiap perkawinan yang terjadi dapat memberikan manfaat yang

besar dalam pembangunan khususnya pembangunan manusia yang

berkarakter, karena seperti yang kita ketahui bahwa sumber daya

manusia yang berkualitas merupakan salah satu modal penting dalam

pembangunan. Dan untuk perceraian, semoga jumlahnya dapat menurun

ditahun-tahun kemudian. Tentunya harus ada upaya oleh pemerintah

dalam menekan angka perceraian. Misalnya pemberian konseling bagi

pasangan-pasangan yang akan melakukan pernikahan. .

Akhir kata, semoga buku yang masih sangat sederhana ini dapat

membawa sedikit manfaat bagi kita semua dan bagi yang membacanya.

Semoga ditahun-tahun berikutnya kami dapat menyusun dengan lebih

baik lagi. Amin Ya Robbal Alamin.

6


110

LAMPIRAN


111

Lampiran 1. Jumlah kelahiran per Kelurahan di Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEC NAMA_KEL Laki-Laki

Perempuan Total

JAKARTA BARAT CENGKARENG CENGKARENG BARAT

124 104 228

JAKARTA BARAT CENGKARENG CENGKARENG TIMUR

191 165 356

JAKARTA BARAT CENGKARENG DURI KOSAMBI 174 135 309

JAKARTA BARAT CENGKARENG KAPUK 245 252 497

JAKARTA BARAT CENGKARENG KEDAUNG KALI ANGKE

77 58 135

JAKARTA BARAT CENGKARENG RAWA BUAYA 130 136 266


GROGOL 27 30 57


JELAMBAR 50 48 98


JELAMBAR BARU 56 49 105


TANJUNG DUREN SELATAN

41 26 67


TANJUNG DUREN UTARA

27 21 48


TOMANG 47 44 91


WIJAYA KUSUMA

71 67 138

JAKARTA BARAT KALI DERES KALIDERES 153 158 311

JAKARTA BARAT KALI DERES KAMAL 112 105 217

JAKARTA BARAT KALI DERES PEGADUNGAN 148 138 286

JAKARTA BARAT KALI DERES SEMANAN 155 139 294

JAKARTA BARAT KALI DERES TEGAL ALUR 190 186 376

JAKARTA BARAT KEBON JERUK DURI KEPA 107 82 189

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KEBON JERUK 120 102 222

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KEDOYA SELATAN

63 51 114

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KEDOYA UTARA 87 77 164

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KELAPA DUA 35 41 76


112


Perempuan Total

JAKARTA BARAT KEBON JERUK SUKABUMI SELATAN

87 86 173

JAKARTA BARAT KEBON JERUK SUKABUMI UTARA

93 61 154

JAKARTA BARAT KEMBANGAN JOGLO 77 65 142

JAKARTA BARAT KEMBANGAN KEMBANGAN SELATAN

53 44 97

JAKARTA BARAT KEMBANGAN KEMBANGAN UTARA

120 107 227

JAKARTA BARAT KEMBANGAN MERUYA SELATAN

76 65 141

JAKARTA BARAT KEMBANGAN MERUYA UTARA 93 73 166

JAKARTA BARAT KEMBANGAN SRENGSENG 93 84 177

JAKARTA BARAT PALMERAH JATI PULO 58 46 104

JAKARTA BARAT PALMERAH KEMANGGISAN 57 42 99

JAKARTA BARAT PALMERAH KOTA BAMBU SELATAN

56 43 99

JAKARTA BARAT PALMERAH KOTA BAMBU UTARA

66 59 125

JAKARTA BARAT PALMERAH PALMERAH 118 115 233

JAKARTA BARAT PALMERAH SLIPI 32 26 58

JAKARTA BARAT TAMAN SARI GLODOK 4 9 13

JAKARTA BARAT TAMAN SARI KEAGUNGAN 34 27 61

JAKARTA BARAT TAMAN SARI KRUKUT 25 43 68

JAKARTA BARAT TAMAN SARI MANGGA BESAR 5 18 23

JAKARTA BARAT TAMAN SARI MAPHAR 41 30 71

JAKARTA BARAT TAMAN SARI PINANGSIA 23 23 46

JAKARTA BARAT TAMAN SARI TAMAN SARI 14 20 34

JAKARTA BARAT TAMAN SARI TANGKI 20 19 39

JAKARTA BARAT TAMBORA ANGKE 43 41 84

JAKARTA BARAT TAMBORA DURI SELATAN 18 24 42

JAKARTA BARAT TAMBORA DURI UTARA 35 24 59

JAKARTA BARAT TAMBORA JEMBATAN BESI 52 46 98

JAKARTA BARAT TAMBORA JEMBATAN LIMA 36 28 64

JAKARTA BARAT TAMBORA KALI ANYAR 50 47 97

JAKARTA BARAT TAMBORA KERENDANG 32 35 67

JAKARTA BARAT TAMBORA PEKOJAN 37 38 75

JAKARTA BARAT TAMBORA ROA MALAKA 8 2 10

JAKARTA BARAT TAMBORA TAMBORA 10 19 29

JAKARTA BARAT TAMBORA TANAH SEREAL 38 31 69

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH CEMPAKA PUTIH BARAT

55 64 119


113


Perempuan Total

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH CEMPAKA PUTIH TIMUR

45 32 77

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH RAWASARI 45 39 84

JAKARTA PUSAT GAMBIR CIDENG 25 22 47

JAKARTA PUSAT GAMBIR DURI PULO 41 44 85

JAKARTA PUSAT GAMBIR GAMBIR 2 6 8

JAKARTA PUSAT GAMBIR KEBON KELAPA 15 16 31

JAKARTA PUSAT GAMBIR PETOJO SELATAN

27 30 57

JAKARTA PUSAT GAMBIR PETOJO UTARA 28 31 59

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU GALUR 39 37 76

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU JOHAR BARU 85 57 142

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU KAMPUNG RAWA

39 40 79

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU TANAH TINGGI 91 58 149

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN CEMPAKA BARU 72 66 138

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN GUNUNG SAHARI SELATAN

32 34 66

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN HARAPAN MULIA

45 44 89

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN KEBON KOSONG 51 44 95

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN KEMAYORAN 41 40 81

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN SERDANG 60 47 107

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN SUMUR BATU 50 36 86

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN UTAN PANJANG 63 54 117

JAKARTA PUSAT MENTENG CIKINI 8 8 16

JAKARTA PUSAT MENTENG GONDANGDIA 4 7 11

JAKARTA PUSAT MENTENG KEBON SIRIH 20 15 35

JAKARTA PUSAT MENTENG MENTENG 42 37 79

JAKARTA PUSAT MENTENG PEGANGSAAN 45 38 83

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR GUNUNG SAHARI UTARA

30 22 52

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR KARANG ANYAR 49 46 95

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR KARTINI 38 32 70

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR MANGGA DUA SELATAN

52 51 103

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR PASAR BARU 11 23 34

JAKARTA PUSAT SENEN BUNGUR 28 31 59

JAKARTA PUSAT SENEN KENARI 23 16 39

JAKARTA PUSAT SENEN KRAMAT 39 40 79

JAKARTA PUSAT SENEN KWITANG 25 25 50


114


Perempuan Total

JAKARTA PUSAT SENEN PASEBAN 54 46 100

JAKARTA PUSAT SENEN SENEN 8 9 17

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG BENDUNGAN HILIR

43 35 78

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG GELORA 8 2 10

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KAMPUNG BALI 23 16 39

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KARET TENGSIN 28 35 63

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KEBON KACANG 33 29 62

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KEBON MELATI 69 59 128

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG PETAMBURAN 79 73 152

JAKARTA SELATAN CILANDAK CILANDAK BARAT

72 65 137

JAKARTA SELATAN CILANDAK CIPETE SELATAN 23 37 60

JAKARTA SELATAN CILANDAK GANDARIA SELATAN

39 29 68

JAKARTA SELATAN CILANDAK LEBAK BULUS 56 52 108

JAKARTA SELATAN CILANDAK PONDOK LABU 67 59 126

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA CIGANJUR 81 76 157

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA CIPEDAK 80 74 154

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA JAGAKARSA 137 115 252

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA LENTENG AGUNG

98 109 207

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA SRENGSENG SAWAH

108 84 192

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA TANJUNG BARAT 69 75 144


CIPETE UTARA 41 42 83


GANDARIA UTARA

59 58 117


GUNUNG 7 8 15


KRAMAT PELA 24 25 49


MELAWAI 6 2 8


PETOGOGAN 20 21 41


PULO 7 7 14


RAWA BARAT 5 9 14


SELONG 1 2 3


115


Perempuan Total


SENAYAN 6 3 9


CIPULIR 72 56 128


GROGOL SELATAN

83 67 150


GROGOL UTARA 77 79 156


KEBAYORAN LAMA SELATAN

63 61 124


KEBAYORAN LAMA UTARA

68 57 125


PONDOK PINANG

106 88 194


BANGKA 41 41 82


KUNINGAN BARAT

20 24 44


MAMPANG PRAPATAN

32 43 75


PELA MAMPANG 75 57 132


TEGAL PARANG 51 51 102

JAKARTA SELATAN PANCORAN CIKOKO 26 16 42

JAKARTA SELATAN PANCORAN DUREN TIGA 46 34 80

JAKARTA SELATAN PANCORAN KALIBATA 80 67 147

JAKARTA SELATAN PANCORAN PANCORAN 44 43 87

JAKARTA SELATAN PANCORAN PENGADEGAN 39 26 65

JAKARTA SELATAN PANCORAN RAWA JATI 31 40 71

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU CILANDAK TIMUR

45 53 98

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU JATI PADANG 68 68 136

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU KEBAGUSAN 94 78 172

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU PASAR MINGGU 44 36 80

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU PEJATEN BARAT 44 60 104

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU PEJATEN TIMUR 108 114 222

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU RAGUNAN 59 61 120


116


Perempuan Total

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN BINTARO 85 77 162

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN PESANGGRAHAN 55 49 104

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN PETUKANGAN SELATAN

61 50 111

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN PETUKANGAN UTARA

110 97 207

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN ULUJAMI 86 62 148

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI GUNTUR 3 6 9

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KARET 15 9 24

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KARET KUNINGAN

37 24 61

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KARET SEMANGGI

9 5 14

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KUNINGAN TIMUR

9 4 13

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI MENTENG ATAS 56 38 94

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI PASAR MANGGIS

39 42 81

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI SETIA BUDI 4 2 6

JAKARTA SELATAN TEBET BUKIT DURI 50 41 91

JAKARTA SELATAN TEBET KEBON BARU 59 59 118

JAKARTA SELATAN TEBET MANGGARAI 50 59 109

JAKARTA SELATAN TEBET MANGGARAI SELATAN

43 36 79

JAKARTA SELATAN TEBET MENTENG DALAM

67 57 124

JAKARTA SELATAN TEBET TEBET BARAT 29 36 65

JAKARTA SELATAN TEBET TEBET TIMUR 29 21 50

JAKARTA TIMUR CAKUNG CAKUNG BARAT 124 107 231

JAKARTA TIMUR CAKUNG CAKUNG TIMUR 121 109 230

JAKARTA TIMUR CAKUNG JATINEGARA 153 159 312

JAKARTA TIMUR CAKUNG PENGGILINGAN 189 158 347

JAKARTA TIMUR CAKUNG PULO GEBANG 146 141 287

JAKARTA TIMUR CAKUNG RAWA TERATE 58 49 107

JAKARTA TIMUR CAKUNG UJUNG MENTENG

65 51 116

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG BAMBU APUS 52 55 107

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG CEGER 42 26 68

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG CILANGKAP 62 47 109

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG CIPAYUNG 54 52 106

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG LUBANG BUAYA 129 109 238

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG MUNJUL 52 50 102


117


Perempuan Total

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG PONDOK RANGGON

63 48 111

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG SETU 38 45 83

JAKARTA TIMUR CIRACAS CIBUBUR 127 130 257

JAKARTA TIMUR CIRACAS CIRACAS 153 114 267

JAKARTA TIMUR CIRACAS KELAPA DUA WETAN

100 73 173

JAKARTA TIMUR CIRACAS RAMBUTAN 87 72 159

JAKARTA TIMUR CIRACAS SUSUKAN 87 67 154

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT DUREN SAWIT 126 120 246

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT KLENDER 131 121 252

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT MALAKA JAYA 41 44 85

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT MALAKA SARI 43 36 79

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT PONDOK BAMBU

120 94 214

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT PONDOK KELAPA

129 110 239

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT PONDOK KOPI 78 59 137

JAKARTA TIMUR JATINEGARA BALI MESTER 20 12 32

JAKARTA TIMUR JATINEGARA BIDARA CINA 60 61 121

JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG BESAR SELATAN

75 64 139

JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG BESAR UTARA

99 103 202

JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG CEMPEDAK

47 52 99

JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG MUARA

96 95 191

JAKARTA TIMUR JATINEGARA KAMPUNG MELAYU

55 51 106

JAKARTA TIMUR JATINEGARA RAWA BUNGA 39 25 64

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI BALE KAMBANG 68 67 135

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI BATU AMPAR 98 83 181

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI CAWANG 59 52 111

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI CILILITAN 75 56 131

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI DUKUH 45 43 88

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI KAMPUNG TENGAH

82 98 180

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI KRAMAT JATI 70 67 137

JAKARTA TIMUR MAKASAR CIPINANG MELAYU

81 71 152

JAKARTA TIMUR MAKASAR HALIM PERDANA KUSUMAH

61 56 117


118


Perempuan Total

JAKARTA TIMUR MAKASAR KEBON PALA 90 109 199

JAKARTA TIMUR MAKASAR MAKASAR 91 79 170

JAKARTA TIMUR MAKASAR PINANG RANTI 58 64 122

JAKARTA TIMUR MATRAMAN KAYU MANIS 43 58 101

JAKARTA TIMUR MATRAMAN KEBON MANGGIS

32 31 63

JAKARTA TIMUR MATRAMAN PAL MERIAM 31 30 61

JAKARTA TIMUR MATRAMAN PISANGAN BARU 58 46 104

JAKARTA TIMUR MATRAMAN UTAN KAYU SELATAN

60 58 118

JAKARTA TIMUR MATRAMAN UTAN KAYU UTARA

27 36 63

JAKARTA TIMUR PASAR REBO BARU 60 65 125

JAKARTA TIMUR PASAR REBO CIJANTUNG 89 83 172

JAKARTA TIMUR PASAR REBO GEDONG 81 64 145

JAKARTA TIMUR PASAR REBO KALISARI 102 79 181

JAKARTA TIMUR PASAR REBO PEKAYON 115 86 201

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG CIPINANG 66 70 136

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG JATI 52 37 89

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG JATINEGARA KAUM

47 40 87

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG KAYU PUTIH 70 67 137

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG PISANGAN TIMUR

65 61 126

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG PULO GADUNG 65 60 125

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG RAWAMANGUN 65 46 111

JAKARTA UTARA CILINCING CILINCING 101 101 202

JAKARTA UTARA CILINCING KALI BARU 158 152 310

JAKARTA UTARA CILINCING MARUNDA 67 72 139

JAKARTA UTARA CILINCING ROROTAN 147 105 252

JAKARTA UTARA CILINCING SEMPER BARAT 165 176 341

JAKARTA UTARA CILINCING SEMPER TIMUR 94 69 163

JAKARTA UTARA CILINCING SUKAPURA 113 115 228

JAKARTA UTARA KELAPA GADING KELAPA GADING BARAT

62 55 117

JAKARTA UTARA KELAPA GADING KELAPA GADING TIMUR

43 34 77

JAKARTA UTARA KELAPA GADING PEGANGSAAN DUA

76 73 149

JAKARTA UTARA KOJA KOJA 61 60 121

JAKARTA UTARA KOJA LAGOA 165 138 303

JAKARTA UTARA KOJA RAWA BADAK 121 110 231


119


Perempuan Total

SELATAN

JAKARTA UTARA KOJA RAWA BADAK UTARA

107 72 179

JAKARTA UTARA KOJA TUGU SELATAN 111 83 194

JAKARTA UTARA KOJA TUGU UTARA 170 143 313

JAKARTA UTARA PADEMANGAN ANCOL 44 51 95

JAKARTA UTARA PADEMANGAN PADEMANGAN BARAT

152 172 324

JAKARTA UTARA PADEMANGAN PADEMANGAN TIMUR

68 69 137

JAKARTA UTARA PENJARINGAN KAMAL MUARA 36 28 64

JAKARTA UTARA PENJARINGAN KAPUK MUARA 79 66 145

JAKARTA UTARA PENJARINGAN PEJAGALAN 146 115 261

JAKARTA UTARA PENJARINGAN PENJARINGAN 183 140 323

JAKARTA UTARA PENJARINGAN PLUIT 71 85 156

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK KEBON BAWANG

117 100 217

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK PAPANGGO 102 64 166

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK SUNGAI BAMBU 68 65 133

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK SUNTER AGUNG 107 98 205

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK SUNTER JAYA 150 123 273

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK TANJUNG PRIOK 75 66 141

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK WARAKAS 102 96 198

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU SLT P. PARI 9 9 18

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU SLT P. TIDUNG 13 10 23

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU SLT P. UNTUNG JAWA

6 4 10

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. HARAPAN 9 5 14

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. KELAPA 14 15 29

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. PANGGANG 20 6 26

DKI JAKARTA TOTAL TOTAL 17.461 15.752 33.213


120

Lampiran 2. Kelahiran Bayi berdasarkan kelurahan dan berat badan di Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEL < 2500 GRAM

≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

JAKARTA BARAT ANGKE 77 7 84

JAKARTA BARAT CENGKARENG BARAT

213 15 228

JAKARTA BARAT CENGKARENG TIMUR

337 19 356

JAKARTA BARAT DURI KEPA 172 17 189

JAKARTA BARAT DURI KOSAMBI 287 22 309

JAKARTA BARAT DURI SELATAN 38 4 42

JAKARTA BARAT DURI UTARA 56 3 59

JAKARTA BARAT GLODOK 10 3 13

JAKARTA BARAT GROGOL 52 5 57

JAKARTA BARAT JATI PULO 100 4 104

JAKARTA BARAT JELAMBAR 88 10 98

JAKARTA BARAT JELAMBAR BARU 105

105

JAKARTA BARAT JEMBATAN BESI 92 6 98

JAKARTA BARAT JEMBATAN LIMA 59 5 64

JAKARTA BARAT JOGLO 135 7 142

JAKARTA BARAT KALI ANYAR 95 2 97

JAKARTA BARAT KALIDERES 286 25 311

JAKARTA BARAT KAMAL 200 17 217

JAKARTA BARAT KAPUK 466 31 497

JAKARTA BARAT KEAGUNGAN 57 4 61


JAKARTA BARAT KEDAUNG KALI ANGKE

100 35 135

JAKARTA BARAT KEDOYA SELATAN 112 2 114

JAKARTA BARAT KEDOYA UTARA 156 8 164

JAKARTA BARAT KELAPA DUA 72 4 76

JAKARTA BARAT KEMANGGISAN 98 1 99

JAKARTA BARAT KEMBANGAN SELATAN

92 5 97

JAKARTA BARAT KEMBANGAN UTARA

212 15 227

JAKARTA BARAT KERENDANG 63 4 67

JAKARTA BARAT KOTA BAMBU SELATAN

92 7 99

JAKARTA BARAT KOTA BAMBU 117 8 125


121


≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

UTARA

JAKARTA BARAT KRUKUT 60 8 68

JAKARTA BARAT MANGGA BESAR 21 2 23

JAKARTA BARAT MAPHAR 64 7 71

JAKARTA BARAT MERUYA SELATAN 126 15 141

JAKARTA BARAT MERUYA UTARA 152 14 166


JAKARTA BARAT PEGADUNGAN 263 23 286

JAKARTA BARAT PEKOJAN 67 8 75

JAKARTA BARAT PINANGSIA 44 2 46

JAKARTA BARAT RAWA BUAYA 249 17 266

JAKARTA BARAT ROA MALAKA 6 4 10

JAKARTA BARAT SEMANAN 281 13 294

JAKARTA BARAT SLIPI 56 2 58

JAKARTA BARAT SRENGSENG 161 16 177

JAKARTA BARAT SUKABUMI SELATAN

167 6 173

JAKARTA BARAT SUKABUMI UTARA 144 10 154

JAKARTA BARAT TAMAN SARI 29 5 34


JAKARTA BARAT TANAH SEREAL 66 3 69

JAKARTA BARAT TANGKI 36 3 39

JAKARTA BARAT TANJUNG DUREN SELATAN

66 1 67

JAKARTA BARAT TANJUNG DUREN UTARA

43 5 48

JAKARTA BARAT TEGAL ALUR 362 14 376

JAKARTA BARAT TOMANG 74 17 91

JAKARTA BARAT WIJAYA KUSUMA 132 6 138

JAKARTA PUSAT BENDUNGAN HILIR 76 2 78

JAKARTA PUSAT BUNGUR 57 2 59

JAKARTA PUSAT CEMPAKA BARU 131 7 138

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH BARAT

116 3 119

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH TIMUR

76 1 77

JAKARTA PUSAT CIDENG 45 2 47

JAKARTA PUSAT CIKINI 16

16


122


≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

JAKARTA PUSAT DURI PULO 84 1 85

JAKARTA PUSAT GALUR 71 5 76

JAKARTA PUSAT GAMBIR 8

8

JAKARTA PUSAT GELORA 10

10

JAKARTA PUSAT GONDANGDIA 11

11

JAKARTA PUSAT GUNUNG SAHARI SELATAN

65 1 66

JAKARTA PUSAT GUNUNG SAHARI UTARA

47 5 52

JAKARTA PUSAT HARAPAN MULIA 82 7 89


JAKARTA PUSAT KAMPUNG BALI 36 3 39

JAKARTA PUSAT KAMPUNG RAWA 72 7 79

JAKARTA PUSAT KARANG ANYAR 93 2 95

JAKARTA PUSAT KARET TENGSIN 61 2 63

JAKARTA PUSAT KARTINI 67 3 70

JAKARTA PUSAT KEBON KACANG 62

62

JAKARTA PUSAT KEBON KELAPA 30 1 31

JAKARTA PUSAT KEBON KOSONG 90 5 95

JAKARTA PUSAT KEBON MELATI 126 2 128

JAKARTA PUSAT KEBON SIRIH 35

35


JAKARTA PUSAT KENARI 34 5 39

JAKARTA PUSAT KRAMAT 73 6 79

JAKARTA PUSAT KWITANG 47 3 50

JAKARTA PUSAT MANGGA DUA SELATAN

87 16 103


JAKARTA PUSAT PASAR BARU 29 5 34

JAKARTA PUSAT PASEBAN 97 3 100

JAKARTA PUSAT PEGANGSAAN 76 7 83

JAKARTA PUSAT PETAMBURAN 148 4 152

JAKARTA PUSAT PETOJO SELATAN 55 2 57

JAKARTA PUSAT PETOJO UTARA 56 3 59

JAKARTA PUSAT RAWASARI 75 9 84

JAKARTA PUSAT SENEN 17

17


123


≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

JAKARTA PUSAT SERDANG 103 4 107

JAKARTA PUSAT SUMUR BATU 81 5 86

JAKARTA PUSAT TANAH TINGGI 140 9 149

JAKARTA PUSAT UTAN PANJANG 112 5 117

JAKARTA SELATAN BANGKA 78 4 82

JAKARTA SELATAN BINTARO 149 13 162

JAKARTA SELATAN BUKIT DURI 84 7 91

JAKARTA SELATAN CIGANJUR 150 7 157

JAKARTA SELATAN CIKOKO 40 2 42

JAKARTA SELATAN CILANDAK BARAT 130 7 137

JAKARTA SELATAN CILANDAK TIMUR 96 2 98

JAKARTA SELATAN CIPEDAK 146 8 154

JAKARTA SELATAN CIPETE SELATAN 58 2 60

JAKARTA SELATAN CIPETE UTARA 79 4 83

JAKARTA SELATAN CIPULIR 93 35 128

JAKARTA SELATAN DUREN TIGA 75 5 80

JAKARTA SELATAN GANDARIA SELATAN

66 2 68

JAKARTA SELATAN GANDARIA UTARA 110 7 117

JAKARTA SELATAN GROGOL SELATAN 140 10 150

JAKARTA SELATAN GROGOL UTARA 147 9 156

JAKARTA SELATAN GUNTUR 9

9

JAKARTA SELATAN GUNUNG 15

15


JAKARTA SELATAN JATI PADANG 126 10 136

JAKARTA SELATAN KALIBATA 142 5 147

JAKARTA SELATAN KARET 24

24

JAKARTA SELATAN KARET KUNINGAN 61

61

JAKARTA SELATAN KARET SEMANGGI 12 2 14

JAKARTA SELATAN KEBAGUSAN 161 11 172


121 3 124

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA UTARA

118 7 125

JAKARTA SELATAN KEBON BARU 106 12 118

JAKARTA SELATAN KRAMAT PELA 46 3 49

JAKARTA SELATAN KUNINGAN BARAT 44

44

JAKARTA SELATAN KUNINGAN TIMUR 13

13


124


≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

JAKARTA SELATAN LEBAK BULUS 99 9 108

JAKARTA SELATAN LENTENG AGUNG 196 11 207


74 1 75

JAKARTA SELATAN MANGGARAI 103 6 109

JAKARTA SELATAN MANGGARAI SELATAN

75 4 79

JAKARTA SELATAN MELAWAI 8

8

JAKARTA SELATAN MENTENG ATAS 91 3 94

JAKARTA SELATAN MENTENG DALAM 113 11 124


JAKARTA SELATAN PASAR MANGGIS 77 4 81


JAKARTA SELATAN PEJATEN BARAT 99 5 104

JAKARTA SELATAN PEJATEN TIMUR 201 21 222

JAKARTA SELATAN PELA MAMPANG 130 2 132

JAKARTA SELATAN PENGADEGAN 57 8 65

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN 101 3 104

JAKARTA SELATAN PETOGOGAN 41

41

JAKARTA SELATAN PETUKANGAN SELATAN

102 9 111

JAKARTA SELATAN PETUKANGAN UTARA

192 15 207

JAKARTA SELATAN PONDOK LABU 123 3 126

JAKARTA SELATAN PONDOK PINANG 184 10 194

JAKARTA SELATAN PULO 14

14

JAKARTA SELATAN RAGUNAN 115 5 120

JAKARTA SELATAN RAWA BARAT 11 3 14

JAKARTA SELATAN RAWA JATI 68 3 71

JAKARTA SELATAN SELONG 3

3

JAKARTA SELATAN SENAYAN 9

9

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI 3 3 6

JAKARTA SELATAN SRENGSENG SAWAH

183 9 192

JAKARTA SELATAN TANJUNG BARAT 139 5 144

JAKARTA SELATAN TEBET BARAT 64 1 65

JAKARTA SELATAN TEBET TIMUR 45 5 50

JAKARTA SELATAN TEGAL PARANG 97 5 102

JAKARTA SELATAN ULUJAMI 136 12 148


125


≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

JAKARTA TIMUR BALE KAMBANG 126 9 135

JAKARTA TIMUR BALI MESTER 30 2 32

JAKARTA TIMUR BAMBU APUS 99 8 107

JAKARTA TIMUR BARU 119 6 125

JAKARTA TIMUR BATU AMPAR 167 14 181

JAKARTA TIMUR BIDARA CINA 111 10 121

JAKARTA TIMUR CAKUNG BARAT 229 2 231

JAKARTA TIMUR CAKUNG TIMUR 211 19 230

JAKARTA TIMUR CAWANG 103 8 111

JAKARTA TIMUR CEGER 68

68

JAKARTA TIMUR CIBUBUR 242 15 257

JAKARTA TIMUR CIJANTUNG 157 15 172

JAKARTA TIMUR CILANGKAP 98 11 109

JAKARTA TIMUR CILILITAN 71 60 131


JAKARTA TIMUR CIPINANG 113 23 136

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR SELATAN

137 2 139

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR UTARA

164 38 202

JAKARTA TIMUR CIPINANG CEMPEDAK

94 5 99

JAKARTA TIMUR CIPINANG MELAYU 144 8 152

JAKARTA TIMUR CIPINANG MUARA 184 7 191




JAKARTA TIMUR GEDONG 138 7 145

JAKARTA TIMUR HALIM PERDANA KUSUMAH

109 8 117

JAKARTA TIMUR JATI 87 2 89


JAKARTA TIMUR JATINEGARA KAUM 86 1 87

JAKARTA TIMUR KALISARI 169 12 181

JAKARTA TIMUR KAMPUNG MELAYU

104 2 106

JAKARTA TIMUR KAMPUNG TENGAH

81 99 180

JAKARTA TIMUR KAYU MANIS 95 6 101

JAKARTA TIMUR KAYU PUTIH 130 7 137

JAKARTA TIMUR KEBON MANGGIS 59 4 63


126


≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

JAKARTA TIMUR KEBON PALA 178 21 199

JAKARTA TIMUR KELAPA DUA WETAN

161 12 173

JAKARTA TIMUR KLENDER 246 6 252




JAKARTA TIMUR MALAKA JAYA 71 14 85

JAKARTA TIMUR MALAKA SARI 70 9 79

JAKARTA TIMUR MUNJUL 102

102

JAKARTA TIMUR PAL MERIAM 57 4 61

JAKARTA TIMUR PEKAYON 186 15 201

JAKARTA TIMUR PENGGILINGAN 326 21 347

JAKARTA TIMUR PINANG RANTI 120 2 122

JAKARTA TIMUR PISANGAN BARU 101 3 104

JAKARTA TIMUR PISANGAN TIMUR 103 23 126

JAKARTA TIMUR PONDOK BAMBU 209 5 214

JAKARTA TIMUR PONDOK KELAPA 232 7 239

JAKARTA TIMUR PONDOK KOPI 135 2 137

JAKARTA TIMUR PONDOK RANGGON

108 3 111


JAKARTA TIMUR PULO GEBANG 274 13 287

JAKARTA TIMUR RAMBUTAN 151 8 159

JAKARTA TIMUR RAWA BUNGA 59 5 64

JAKARTA TIMUR RAWA TERATE 105 2 107


JAKARTA TIMUR SETU 76 7 83

JAKARTA TIMUR SUSUKAN 153 1 154

JAKARTA TIMUR UJUNG MENTENG 107 9 116

JAKARTA TIMUR UTAN KAYU SELATAN

105 13 118

JAKARTA TIMUR UTAN KAYU UTARA 62 1 63

JAKARTA UTARA ANCOL 29 66 95



JAKARTA UTARA KAMAL MUARA 56 8 64

JAKARTA UTARA KAPUK MUARA 139 6 145


127


≥ 2500 GRAM

GRAND TOTAL

JAKARTA UTARA KEBON BAWANG 203 14 217

JAKARTA UTARA KELAPA GADING BARAT

108 9 117

JAKARTA UTARA KELAPA GADING TIMUR

68 9 77

JAKARTA UTARA KOJA 121

121

JAKARTA UTARA LAGOA 300 3 303

JAKARTA UTARA MARUNDA 131 8 139

JAKARTA UTARA PADEMANGAN BARAT

302 22 324

JAKARTA UTARA PADEMANGAN TIMUR

133 4 137

JAKARTA UTARA PAPANGGO 158 8 166

JAKARTA UTARA PEGANGSAAN DUA 147 2 149

JAKARTA UTARA PEJAGALAN 238 23 261


JAKARTA UTARA PLUIT 151 5 156

JAKARTA UTARA RAWA BADAK SELATAN

219 12 231

JAKARTA UTARA RAWA BADAK UTARA

168 11 179

JAKARTA UTARA ROROTAN 241 11 252

JAKARTA UTARA SEMPER BARAT 326 15 341

JAKARTA UTARA SEMPER TIMUR 153 10 163


JAKARTA UTARA SUNGAI BAMBU 129 4 133

JAKARTA UTARA SUNTER AGUNG 194 11 205

JAKARTA UTARA SUNTER JAYA 268 5 273


JAKARTA UTARA TUGU SELATAN 179 15 194

JAKARTA UTARA TUGU UTARA 289 24 313

JAKARTA UTARA WARAKAS 198

198

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. HARAPAN 13 1 14

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. KELAPA 29

29

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. PANGGANG 21 5 26

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. PARI 15 3 18

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. TIDUNG 23

23

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. UNTUNG JAWA 10

10

DKI JAKARTA TOTAL 30.788 2.425 33.213


128

Lampiran 3. Jumlah Kelahiran Berdasarkan Kelurahan dan panjang badan di Triwulan 2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEL < 45 cm ≥ 45 cm TidakDiketahui Total

JAKARTA BARAT ANGKE 7 72 5 84

JAKARTA BARAT CENGKARENG BARAT 10 217 1 228

JAKARTA BARAT CENGKARENG TIMUR 10 346

356

JAKARTA BARAT DURI KEPA 8 176 5 189

JAKARTA BARAT DURI KOSAMBI 10 299

309

JAKARTA BARAT DURI SELATAN 2 40

42

JAKARTA BARAT DURI UTARA 3 56

59

JAKARTA BARAT GLODOK

13

13

JAKARTA BARAT GROGOL 2 55

57


104

JAKARTA BARAT JELAMBAR 6 87 5 98

JAKARTA BARAT JELAMBAR BARU 2 103

105

JAKARTA BARAT JEMBATAN BESI 7 89 2 98

JAKARTA BARAT JEMBATAN LIMA 4 59 1 64

JAKARTA BARAT JOGLO 2 135 5 142

JAKARTA BARAT KALI ANYAR 6 91

97

JAKARTA BARAT KALIDERES 10 301

311

JAKARTA BARAT KAMAL 7 210

217

JAKARTA BARAT KAPUK 13 484

497

JAKARTA BARAT KEAGUNGAN 1 60

61

JAKARTA BARAT KEBON JERUK 5 215 2 222

JAKARTA BARAT KEDAUNG KALI ANGKE 3 130 2 135

JAKARTA BARAT KEDOYA SELATAN 3 109 2 114

JAKARTA BARAT KEDOYA UTARA 9 155

164

JAKARTA BARAT KELAPA DUA 3 72 1 76

JAKARTA BARAT KEMANGGISAN 3 96

99

JAKARTA BARAT KEMBANGAN SELATAN 5 90 2 97

JAKARTA BARAT KEMBANGAN UTARA 11 216

227

JAKARTA BARAT KERENDANG 2 64 1 67

JAKARTA BARAT KOTA BAMBU SELATAN 4 95

99

JAKARTA BARAT KOTA BAMBU UTARA 2 122 1 125

JAKARTA BARAT KRUKUT 4 64

68

JAKARTA BARAT MANGGA BESAR 2 21

23

JAKARTA BARAT MAPHAR 2 67 2 71

JAKARTA BARAT MERUYA SELATAN 4 131 6 141

JAKARTA BARAT MERUYA UTARA 8 146 12 166

JAKARTA BARAT PALMERAH 10 221 2 233


129


JAKARTA BARAT PEGADUNGAN 7 279

286

JAKARTA BARAT PEKOJAN 5 69 1 75

JAKARTA BARAT PINANGSIA 3 43

46

JAKARTA BARAT RAWA BUAYA 4 262

266

JAKARTA BARAT ROA MALAKA 1 6 3 10

JAKARTA BARAT SEMANAN 14 280

294

JAKARTA BARAT SLIPI 1 55 2 58

JAKARTA BARAT SRENGSENG 3 166 8 177

JAKARTA BARAT SUKABUMI SELATAN 3 165 5 173

JAKARTA BARAT SUKABUMI UTARA 3 148 3 154

JAKARTA BARAT TAMAN SARI 1 31 2 34

JAKARTA BARAT TAMBORA 1 28

29

JAKARTA BARAT TANAH SEREAL 4 65

69

JAKARTA BARAT TANGKI 3 35 1 39

JAKARTA BARAT TANJUNG DUREN SELATAN

2 65

67

JAKARTA BARAT TANJUNG DUREN UTARA

3 45

48

JAKARTA BARAT TEGAL ALUR 8 368

376

JAKARTA BARAT TOMANG 3 88

91

JAKARTA BARAT WIJAYA KUSUMA 4 133 1 138

JAKARTA PUSAT BENDUNGAN HILIR 1 77

78

JAKARTA PUSAT BUNGUR 4 54 1 59

JAKARTA PUSAT CEMPAKA BARU 5 133

138

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH BARAT

119

119

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH TIMUR 3 74

77

JAKARTA PUSAT CIDENG 2 45

47

JAKARTA PUSAT CIKINI

16

16

JAKARTA PUSAT DURI PULO 2 83

85

JAKARTA PUSAT GALUR 1 75

76

JAKARTA PUSAT GAMBIR

8

8

JAKARTA PUSAT GELORA

10

10

JAKARTA PUSAT GONDANGDIA 1 10

11

JAKARTA PUSAT GUNUNG SAHARI SELATAN

1 65

66

JAKARTA PUSAT GUNUNG SAHARI UTARA

3 49

52

JAKARTA PUSAT HARAPAN MULIA 5 84

89

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU 7 135

142

JAKARTA PUSAT KAMPUNG BALI 2 37

39

JAKARTA PUSAT KAMPUNG RAWA 4 75

79


130


JAKARTA PUSAT KARANG ANYAR 5 90

95

JAKARTA PUSAT KARET TENGSIN 2 61

63

JAKARTA PUSAT KARTINI 8 61 1 70

JAKARTA PUSAT KEBON KACANG 1 61

62

JAKARTA PUSAT KEBON KELAPA 1 30

31

JAKARTA PUSAT KEBON KOSONG 5 90

95

JAKARTA PUSAT KEBON MELATI 4 124

128

JAKARTA PUSAT KEBON SIRIH 1 34

35

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN 2 79

81

JAKARTA PUSAT KENARI 1 38

39

JAKARTA PUSAT KRAMAT 4 75

79

JAKARTA PUSAT KWITANG 4 45 1 50

JAKARTA PUSAT MANGGA DUA SELATAN 9 94

103

JAKARTA PUSAT MENTENG 4 75

79

JAKARTA PUSAT PASAR BARU 2 32

34

JAKARTA PUSAT PASEBAN 2 98

100

JAKARTA PUSAT PEGANGSAAN 3 79 1 83

JAKARTA PUSAT PETAMBURAN 7 145

152

JAKARTA PUSAT PETOJO SELATAN 2 55

57

JAKARTA PUSAT PETOJO UTARA 3 56

59

JAKARTA PUSAT RAWASARI 3 81

84

JAKARTA PUSAT SENEN

17

17

JAKARTA PUSAT SERDANG 6 101

107

JAKARTA PUSAT SUMUR BATU 4 82

86

JAKARTA PUSAT TANAH TINGGI 5 143 1 149

JAKARTA PUSAT UTAN PANJANG 3 114

117

JAKARTA SELATAN BANGKA 7 75

82

JAKARTA SELATAN BINTARO 5 157

162

JAKARTA SELATAN BUKIT DURI 4 86 1 91

JAKARTA SELATAN CIGANJUR 3 154

157

JAKARTA SELATAN CIKOKO 2 40

42

JAKARTA SELATAN CILANDAK BARAT 5 131 1 137

JAKARTA SELATAN CILANDAK TIMUR 4 94

98

JAKARTA SELATAN CIPEDAK 7 147

154

JAKARTA SELATAN CIPETE SELATAN 2 57 1 60

JAKARTA SELATAN CIPETE UTARA 3 80

83

JAKARTA SELATAN CIPULIR 9 119

128

JAKARTA SELATAN DUREN TIGA 5 72 3 80

JAKARTA SELATAN GANDARIA SELATAN 1 67

68

JAKARTA SELATAN GANDARIA UTARA 5 112

117


131


JAKARTA SELATAN GROGOL SELATAN 7 143

150

JAKARTA SELATAN GROGOL UTARA

155 1 156

JAKARTA SELATAN GUNTUR

9

9

JAKARTA SELATAN GUNUNG

15

15


252

JAKARTA SELATAN JATI PADANG 5 131

136

JAKARTA SELATAN KALIBATA 5 142

147

JAKARTA SELATAN KARET 2 22

24

JAKARTA SELATAN KARET KUNINGAN

61

61

JAKARTA SELATAN KARET SEMANGGI

14

14

JAKARTA SELATAN KEBAGUSAN 9 163

172


2 122

124

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA UTARA

5 120

125

JAKARTA SELATAN KEBON BARU 6 108 4 118

JAKARTA SELATAN KRAMAT PELA 1 47 1 49

JAKARTA SELATAN KUNINGAN BARAT 1 43

44

JAKARTA SELATAN KUNINGAN TIMUR

13

13

JAKARTA SELATAN LEBAK BULUS 6 102

108

JAKARTA SELATAN LENTENG AGUNG 10 197

207

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN 3 72

75

JAKARTA SELATAN MANGGARAI 3 106

109

JAKARTA SELATAN MANGGARAI SELATAN 1 78

79

JAKARTA SELATAN MELAWAI

8

8

JAKARTA SELATAN MENTENG ATAS 4 90

94

JAKARTA SELATAN MENTENG DALAM 5 119

124


87

JAKARTA SELATAN PASAR MANGGIS 3 78

81

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU 2 78

80

JAKARTA SELATAN PEJATEN BARAT 3 98 3 104

JAKARTA SELATAN PEJATEN TIMUR 12 208 2 222

JAKARTA SELATAN PELA MAMPANG 3 129

132

JAKARTA SELATAN PENGADEGAN 5 60

65


104

JAKARTA SELATAN PETOGOGAN 3 38

41

JAKARTA SELATAN PETUKANGAN SELATAN 8 103

111

JAKARTA SELATAN PETUKANGAN UTARA 9 198

207

JAKARTA SELATAN PONDOK LABU 4 122

126

JAKARTA SELATAN PONDOK PINANG 6 188

194


132


JAKARTA SELATAN PULO

14

14

JAKARTA SELATAN RAGUNAN 7 113

120

JAKARTA SELATAN RAWA BARAT 2 12

14

JAKARTA SELATAN RAWA JATI 3 68

71

JAKARTA SELATAN SELONG 1 2

3

JAKARTA SELATAN SENAYAN

9

9

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI

6

6

JAKARTA SELATAN SRENGSENG SAWAH 7 185

192

JAKARTA SELATAN TANJUNG BARAT 9 135

144

JAKARTA SELATAN TEBET BARAT 4 61

65

JAKARTA SELATAN TEBET TIMUR 1 49

50

JAKARTA SELATAN TEGAL PARANG 3 99

102

JAKARTA SELATAN ULUJAMI 13 135

148

JAKARTA TIMUR BALE KAMBANG 6 127 2 135

JAKARTA TIMUR BALI MESTER 4 28

32

JAKARTA TIMUR BAMBU APUS 3 103 1 107

JAKARTA TIMUR BARU 5 120

125

JAKARTA TIMUR BATU AMPAR 10 171

181

JAKARTA TIMUR BIDARA CINA 6 114 1 121

JAKARTA TIMUR CAKUNG BARAT 11 220

231

JAKARTA TIMUR CAKUNG TIMUR 15 215

230

JAKARTA TIMUR CAWANG 3 105 3 111

JAKARTA TIMUR CEGER 4 64

68

JAKARTA TIMUR CIBUBUR 18 239

257

JAKARTA TIMUR CIJANTUNG 9 163

172

JAKARTA TIMUR CILANGKAP 9 97 3 109

JAKARTA TIMUR CILILITAN 4 69 58 131

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG 3 103

106

JAKARTA TIMUR CIPINANG 4 114 18 136

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR SELATAN

6 132 1 139

JAKARTA TIMUR CIPINANG BESAR UTARA 8 170 24 202

JAKARTA TIMUR CIPINANG CEMPEDAK 5 94

99

JAKARTA TIMUR CIPINANG MELAYU 5 145 2 152

JAKARTA TIMUR CIPINANG MUARA 4 187

191


267

JAKARTA TIMUR DUKUH 10 78

88

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT 9 235 2 246

JAKARTA TIMUR GEDONG 8 137

145

JAKARTA TIMUR HALIM PERDANA 5 111 1 117


133


KUSUMAH

JAKARTA TIMUR JATI 4 85

89

JAKARTA TIMUR JATINEGARA 7 77 228 312

JAKARTA TIMUR JATINEGARA KAUM 3 84

87

JAKARTA TIMUR KALISARI 7 173 1 181

JAKARTA TIMUR KAMPUNG MELAYU 4 101 1 106

JAKARTA TIMUR KAMPUNG TENGAH 5 81 94 180

JAKARTA TIMUR KAYU MANIS 2 99

101

JAKARTA TIMUR KAYU PUTIH 6 128 3 137

JAKARTA TIMUR KEBON MANGGIS 3 60

63

JAKARTA TIMUR KEBON PALA 8 191

199

JAKARTA TIMUR KELAPA DUA WETAN 8 164 1 173

JAKARTA TIMUR KLENDER 16 232 4 252

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI 5 131 1 137

JAKARTA TIMUR LUBANG BUAYA 13 225

238

JAKARTA TIMUR MAKASAR 4 166

170

JAKARTA TIMUR MALAKA JAYA 4 81

85

JAKARTA TIMUR MALAKA SARI 8 71

79

JAKARTA TIMUR MUNJUL 3 99

102

JAKARTA TIMUR PAL MERIAM

61

61


201

JAKARTA TIMUR PENGGILINGAN 9 335 3 347

JAKARTA TIMUR PINANG RANTI 2 119 1 122

JAKARTA TIMUR PISANGAN BARU 7 97

104

JAKARTA TIMUR PISANGAN TIMUR 9 117

126

JAKARTA TIMUR PONDOK BAMBU 7 206 1 214

JAKARTA TIMUR PONDOK KELAPA 14 223 2 239

JAKARTA TIMUR PONDOK KOPI 4 132 1 137

JAKARTA TIMUR PONDOK RANGGON 3 108

111

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG 3 121 1 125

JAKARTA TIMUR PULO GEBANG 9 278

287

JAKARTA TIMUR RAMBUTAN 5 154

159

JAKARTA TIMUR RAWA BUNGA 3 61

64

JAKARTA TIMUR RAWA TERATE 8 99

107

JAKARTA TIMUR RAWAMANGUN 6 104 1 111

JAKARTA TIMUR SETU 4 79

83

JAKARTA TIMUR SUSUKAN 3 151

154

JAKARTA TIMUR UJUNG MENTENG 4 112

116

JAKARTA TIMUR UTAN KAYU SELATAN 2 116

118

JAKARTA TIMUR UTAN KAYU UTARA 2 61

63


134


JAKARTA UTARA ANCOL 2 31 62 95

JAKARTA UTARA CILINCING 9 193

202

JAKARTA UTARA KALI BARU 10 300

310

JAKARTA UTARA KAMAL MUARA 1 63

64

JAKARTA UTARA KAPUK MUARA 4 141

145


217

JAKARTA UTARA KELAPA GADING BARAT 4 113

117

JAKARTA UTARA KELAPA GADING TIMUR 3 74

77

JAKARTA UTARA KOJA

121

121


303

JAKARTA UTARA MARUNDA 6 132 1 139

JAKARTA UTARA PADEMANGAN BARAT 11 309 4 324

JAKARTA UTARA PADEMANGAN TIMUR 11 126

137

JAKARTA UTARA PAPANGGO 7 159

166

JAKARTA UTARA PEGANGSAAN DUA 4 145

149

JAKARTA UTARA PEJAGALAN 17 244

261


323

JAKARTA UTARA PLUIT 9 146 1 156

JAKARTA UTARA RAWA BADAK SELATAN 7 224

231

JAKARTA UTARA RAWA BADAK UTARA 13 166

179

JAKARTA UTARA ROROTAN 12 240

252

JAKARTA UTARA SEMPER BARAT 7 332 2 341

JAKARTA UTARA SEMPER TIMUR 7 155 1 163

JAKARTA UTARA SUKAPURA 11 217

228

JAKARTA UTARA SUNGAI BAMBU 4 129

133

JAKARTA UTARA SUNTER AGUNG 6 198 1 205

JAKARTA UTARA SUNTER JAYA 6 267

273

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK 5 134 2 141


194

JAKARTA UTARA TUGU UTARA 17 291 5 313

JAKARTA UTARA WARAKAS

198

198

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. HARAPAN 1 13

14

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. KELAPA

29

29

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. PANGGANG 2 24

26

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. PARI 1 17

18

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. TIDUNG 1 22

23

KAB.ADM.KEP.SERIBU P. UNTUNG JAWA

10

10

Grand Total

1.318 31.252 643 33.213

Lampiran 4. Kematian berdasarkan kelurahan di Triwulan 2 Tahun 2019


135

NAMA_KAB NAMA_KEC NAMA_KEL Laki-Laki Perempuan Total

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. PANGGANG 5 5

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU UTR P. KELAPA 5 1 6

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU SLT P. UNTUNG JAWA 1 1

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU SLT P. TIDUNG 1 1

KAB.ADM.KEP.SERIBU KEP. SERIBU SLT P. PARI 1 1

JAKARTA PUSAT GAMBIR GAMBIR 4 2 6

JAKARTA PUSAT GAMBIR CIDENG 9 1 10

JAKARTA PUSAT GAMBIR PETOJO UTARA 19 21 40

JAKARTA PUSAT GAMBIR PETOJO SELATAN 13 11 24

JAKARTA PUSAT GAMBIR KEBON KELAPA 10 7 17

JAKARTA PUSAT GAMBIR DURI PULO 19 20 39

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR PASAR BARU 7 5 12

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR KARANG ANYAR 10 8 18

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR KARTINI 10 10 20

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR GUNUNG SAHARI UTARA 10 13 23

JAKARTA PUSAT SAWAH BESAR MANGGA DUA SELATAN 14 28 42

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN KEMAYORAN 20 14 34

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN KEBON KOSONG 15 10 25

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN HARAPAN MULIA 26 19 45

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN SERDANG 38 27 65

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN GUNUNG SAHARI SELATAN 24 18 42

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN CEMPAKA BARU 32 40 72

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN SUMUR BATU 24 15 39

JAKARTA PUSAT KEMAYORAN UTAN PANJANG 31 23 54

JAKARTA PUSAT SENEN SENEN 8 3 11

JAKARTA PUSAT SENEN KENARI 7 2 9

JAKARTA PUSAT SENEN PASEBAN 25 13 38

JAKARTA PUSAT SENEN KRAMAT 24 23 47

JAKARTA PUSAT SENEN KWITANG 17 17 34

JAKARTA PUSAT SENEN BUNGUR 19 11 30

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH CEMPAKA PUTIH TIMUR 18 18 36

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH CEMPAKA PUTIH BARAT 20 8 28

JAKARTA PUSAT CEMPAKA PUTIH RAWASARI 16 15 31

JAKARTA PUSAT MENTENG MENTENG 13 13 26

JAKARTA PUSAT MENTENG PEGANGSAAN 21 10 31

JAKARTA PUSAT MENTENG CIKINI 8 7 15

JAKARTA PUSAT MENTENG GONDANGDIA 4 3 7

JAKARTA PUSAT MENTENG KEBON SIRIH 7 6 13

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG GELORA 3 1 4

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG BENDUNGAN HILIR 18 12 30

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KARET TENGSIN 6 9 15

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG PETAMBURAN 7 7 14

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KEBON MELATI 7 16 23

JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KEBON KACANG 11 17 28


136


JAKARTA PUSAT TANAH ABANG KAMPUNG BALI 7 7 14

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU JOHAR BARU 3 4 7

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU KAMPUNG RAWA 12 11 23

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU GALUR 13 6 19

JAKARTA PUSAT JOHAR BARU TANAH TINGGI 27 28 55

JAKARTA UTARA PENJARINGAN PENJARINGAN 53 34 87

JAKARTA UTARA PENJARINGAN KAMAL MUARA 7 5 12

JAKARTA UTARA PENJARINGAN KAPUK MUARA 22 12 34

JAKARTA UTARA PENJARINGAN PEJAGALAN 64 39 103

JAKARTA UTARA PENJARINGAN PLUIT 39 25 64

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK TANJUNG PRIOK 12 28 40

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK SUNTER JAYA 35 33 68

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK PAPANGGO 24 10 34

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK SUNGAI BAMBU 16 21 37

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK KEBON BAWANG 37 15 52

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK SUNTER AGUNG 35 26 61

JAKARTA UTARA TANJUNG PRIOK WARAKAS 29 20 49

JAKARTA UTARA KOJA KOJA 29 28 57

JAKARTA UTARA KOJA TUGU UTARA 61 54 115

JAKARTA UTARA KOJA LAGOA 61 57 118

JAKARTA UTARA KOJA RAWA BADAK UTARA 33 32 65

JAKARTA UTARA KOJA TUGU SELATAN 31 28 59

JAKARTA UTARA KOJA RAWA BADAK SELATAN 39 29 68

JAKARTA UTARA CILINCING CILINCING 39 30 69

JAKARTA UTARA CILINCING SUKAPURA 26 19 45

JAKARTA UTARA CILINCING MARUNDA 19 15 34

JAKARTA UTARA CILINCING KALI BARU 70 67 137

JAKARTA UTARA CILINCING SEMPER TIMUR 39 28 67

JAKARTA UTARA CILINCING ROROTAN 22 20 42

JAKARTA UTARA CILINCING SEMPER BARAT 51 46 97

JAKARTA UTARA PADEMANGAN PADEMANGAN TIMUR 26 19 45

JAKARTA UTARA PADEMANGAN PADEMANGAN BARAT 29 21 50

JAKARTA UTARA PADEMANGAN ANCOL 14 9 23

JAKARTA UTARA KELAPA GADING KELAPA GADING TIMUR 25 18 43

JAKARTA UTARA KELAPA GADING PEGANGSAAN DUA 16 16 32

JAKARTA UTARA KELAPA GADING KELAPA GADING BARAT 20 11 31

JAKARTA BARAT CENGKARENG CENGKARENG BARAT 37 24 61

JAKARTA BARAT CENGKARENG DURI KOSAMBI 42 32 74

JAKARTA BARAT CENGKARENG RAWA BUAYA 26 15 41

JAKARTA BARAT CENGKARENG KEDAUNG KALI ANGKE 13 14 27

JAKARTA BARAT CENGKARENG KAPUK 68 37 105

JAKARTA BARAT CENGKARENG CENGKARENG TIMUR 53 50 103

JAKARTA BARAT GROGOL PETAMB GROGOL 19 14 33

JAKARTA BARAT GROGOL PETAMB TANJUNG DUREN UTAR 16 17 33

JAKARTA BARAT GROGOL PETAMB TOMANG 26 25 51


137


JAKARTA BARAT GROGOL PETAMB JELAMBAR 25 20 45

JAKARTA BARAT GROGOL PETAM TANJUNG DUREN SELAT 30 9 39

JAKARTA BARAT GROGOL PETAMB JELAMBAR BARU 17 7 24

JAKARTA BARAT GROGOL PETAMB WIJAYA KUSUMA 28 13 41

JAKARTA BARAT TAMAN SARI TAMAN SARI 15 11 26

JAKARTA BARAT TAMAN SARI KRUKUT 19 19 38

JAKARTA BARAT TAMAN SARI MAPHAR 23 9 32

JAKARTA BARAT TAMAN SARI TANGKI 18 13 31

JAKARTA BARAT TAMAN SARI MANGGA BESAR 4 8 12

JAKARTA BARAT TAMAN SARI KEAGUNGAN 10 19 29

JAKARTA BARAT TAMAN SARI GLODOK 8 14 22

JAKARTA BARAT TAMAN SARI PINANGSIA 14 5 19

JAKARTA BARAT TAMBORA TAMBORA 6 12 18

JAKARTA BARAT TAMBORA KALI ANYAR 12 9 21

JAKARTA BARAT TAMBORA DURI UTARA 15 15 30

JAKARTA BARAT TAMBORA TANAH SEREAL 18 16 34

JAKARTA BARAT TAMBORA KERENDANG 10 5 15

JAKARTA BARAT TAMBORA JEMBATAN BESI 12 8 20

JAKARTA BARAT TAMBORA ANGKE 16 20 36

JAKARTA BARAT TAMBORA JEMBATAN LIMA 22 16 38

JAKARTA BARAT TAMBORA PEKOJAN 19 7 26

JAKARTA BARAT TAMBORA ROA MALAKA 5 4 9

JAKARTA BARAT TAMBORA DURI SELATAN 15 11 26

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KEBON JERUK 34 27 61

JAKARTA BARAT KEBON JERUK SUKABUMI UTARA 19 13 32

JAKARTA BARAT KEBON JERUK SUKABUMI SELATAN 26 16 42

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KELAPA DUA 12 10 22

JAKARTA BARAT KEBON JERUK DURI KEPA 45 34 79

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KEDOYA UTARA 27 18 45

JAKARTA BARAT KEBON JERUK KEDOYA SELATAN 14 18 32

JAKARTA BARAT KALI DERES KALIDERES 35 23 58

JAKARTA BARAT KALI DERES SEMANAN 35 29 64

JAKARTA BARAT KALI DERES TEGAL ALUR 43 43 86

JAKARTA BARAT KALI DERES KAMAL 30 17 47

JAKARTA BARAT KALI DERES PEGADUNGAN 49 23 72

JAKARTA BARAT PALMERAH PALMERAH 44 33 77

JAKARTA BARAT PALMERAH SLIPI 11 12 23

JAKARTA BARAT PALMERAH KOTA BAMBU UTARA 23 12 35

JAKARTA BARAT PALMERAH JATI PULO 20 12 32

JAKARTA BARAT PALMERAH KEMANGGISAN 31 23 54

JAKARTA BARAT PALMERAH KOTA BAMBU SELATAN 22 22 44

JAKARTA BARAT KEMBANGAN KEMBANGAN UTARA 31 16 47

JAKARTA BARAT KEMBANGAN MERUYA UTARA 20 16 36

JAKARTA BARAT KEMBANGAN MERUYA SELATAN 19 5 24

JAKARTA BARAT KEMBANGAN SRENGSENG 24 15 39


138


JAKARTA BARAT KEMBANGAN JOGLO 31 15 46

JAKARTA BARAT KEMBANGAN KEMBANGAN SELATAN 10 6 16

JAKARTA SELATAN TEBET TEBET TIMUR 13 10 23

JAKARTA SELATAN TEBET TEBET BARAT 16 12 28

JAKARTA SELATAN TEBET MENTENG DALAM 24 14 38

JAKARTA SELATAN TEBET KEBON BARU 33 26 59

JAKARTA SELATAN TEBET BUKIT DURI 40 24 64

JAKARTA SELATAN TEBET MANGGARAI SELATAN 23 13 36

JAKARTA SELATAN TEBET MANGGARAI 22 23 45

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI SETIA BUDI 1 1 2

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KARET SEMANGGI 1 1 2

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KARET KUNINGAN 9 9 18

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KARET 12 5 17

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI MENTENG ATAS 27 19 46

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI PASAR MANGGIS 26 23 49

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI GUNTUR 4 2 6

JAKARTA SELATAN SETIA BUDI KUNINGAN TIMUR 3 5 8

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN MAMPANG PRAPATAN 13 8 21

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN BANGKA 7 12 19

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN PELA MAMPANG 17 8 25

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN TEGAL PARANG 18 6 24

JAKARTA SELATAN MAMPANG PRAPATAN KUNINGAN BARAT 3 5 8

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU PASAR MINGGU 15 12 27

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU JATI PADANG 29 20 49

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU CILANDAK TIMUR 11 10 21

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU RAGUNAN 37 15 52

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU PEJATEN TIMUR 39 29 68

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU PEJATEN BARAT 27 13 40

JAKARTA SELATAN PASAR MINGGU KEBAGUSAN 32 26 58

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA KEBAYORAN LAMA UTARA 19 19 38

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA PONDOK PINANG 30 21 51

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA CIPULIR 17 24 41

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA GROGOL UTARA 27 24 51

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA GROGOL SELATAN 36 22 58

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN LAMA KEBAYORAN LAMA SELATAN 32 23 55

JAKARTA SELATAN CILANDAK CILANDAK BARAT 18 12 30

JAKARTA SELATAN CILANDAK LEBAK BULUS 15 11 26

JAKARTA SELATAN CILANDAK PONDOK LABU 18 16 34

JAKARTA SELATAN CILANDAK GANDARIA SELATAN 10 6 16

JAKARTA SELATAN CILANDAK CIPETE SELATAN 13 8 21


139


JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU GUNUNG 6 1 7

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU KRAMAT PELA 6 6 12

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU SELONG 2 3 5

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU RAWA BARAT 4 7 11

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU SENAYAN 1 1

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU PULO 6 6 12

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU PETOGOGAN 2 3 5

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU GANDARIA UTARA 21 14 35

JAKARTA SELATAN KEBAYORAN BARU CIPETE UTARA 13 10 23

JAKARTA SELATAN PANCORAN PANCORAN 10 5 15

JAKARTA SELATAN PANCORAN KALIBATA 30 18 48

JAKARTA SELATAN PANCORAN RAWA JATI 9 12 21

JAKARTA SELATAN PANCORAN DUREN TIGA 14 6 20

JAKARTA SELATAN PANCORAN PENGADEGAN 13 15 28

JAKARTA SELATAN PANCORAN CIKOKO 7 6 13

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA JAGAKARSA 41 23 64

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA SRENGSENG SAWAH 40 31 71

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA CIGANJUR 26 18 44

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA LENTENG AGUNG 40 25 65

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA TANJUNG BARAT 36 14 50

JAKARTA SELATAN JAGAKARSA CIPEDAK 29 19 48

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN PESANGGRAHAN 20 10 30

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN BINTARO 31 17 48

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN PETUKANGAN UTARA 27 20 47

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN PETUKANGAN SELATAN 20 14 34

JAKARTA SELATAN PESANGGRAHAN ULUJAMI 29 17 46

JAKARTA TIMUR MATRAMAN PISANGAN BARU 38 19 57

JAKARTA TIMUR MATRAMAN UTAN KAYU UTARA 36 23 59

JAKARTA TIMUR MATRAMAN KAYU MANIS 23 19 42

JAKARTA TIMUR MATRAMAN PAL MERIAM 15 17 32

JAKARTA TIMUR MATRAMAN KEBON MANGGIS 19 14 33

JAKARTA TIMUR MATRAMAN UTAN KAYU SELATAN 36 23 59

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG PULO GADUNG 9 4 13

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG PISANGAN TIMUR 30 40 70

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG CIPINANG 40 19 59

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG JATINEGARA KAUM 15 19 34

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG RAWAMANGUN 27 23 50

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG KAYU PUTIH 28 24 52

JAKARTA TIMUR PULO GADUNG JATI 27 25 52

JAKARTA TIMUR JATINEGARA KAMPUNG MELAYU 29 21 50

JAKARTA TIMUR JATINEGARA BIDARA CINA 34 34 68

JAKARTA TIMUR JATINEGARA BALI MESTER 13 10 23

JAKARTA TIMUR JATINEGARA RAWA BUNGA 23 15 38

JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG CEMPEDAK 27 30 57

JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG MUARA 55 34 89


140


JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG BESAR SELAT 23 25 48

JAKARTA TIMUR JATINEGARA CIPINANG BESAR UTAR 52 43 95

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI KRAMAT JATI 31 17 48

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI KAMPUNG TENGAH 29 17 46

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI DUKUH 26 22 48

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI BATU AMPAR 32 25 57

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI BALE KAMBANG 16 9 25

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI CILILITAN 28 17 45

JAKARTA TIMUR KRAMAT JATI CAWANG 30 21 51

JAKARTA TIMUR PASAR REBO GEDONG 25 21 46

JAKARTA TIMUR PASAR REBO BARU 14 13 27

JAKARTA TIMUR PASAR REBO CIJANTUNG 26 18 44

JAKARTA TIMUR PASAR REBO KALISARI 17 19 36

JAKARTA TIMUR PASAR REBO PEKAYON 19 15 34

JAKARTA TIMUR CAKUNG JATINEGARA 32 28 60

JAKARTA TIMUR CAKUNG RAWA TERATE 10 8 18

JAKARTA TIMUR CAKUNG PENGGILINGAN 63 52 115

JAKARTA TIMUR CAKUNG CAKUNG TIMUR 30 22 52

JAKARTA TIMUR CAKUNG PULO GEBANG 53 31 84

JAKARTA TIMUR CAKUNG UJUNG MENTENG 25 11 36

JAKARTA TIMUR CAKUNG CAKUNG BARAT 32 29 61

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT DUREN SAWIT 31 25 56

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT PONDOK BAMBU 35 32 67

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT KLENDER 39 17 56

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT PONDOK KELAPA 35 24 59

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT MALAKA SARI 29 16 45

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT MALAKA JAYA 18 25 43

JAKARTA TIMUR DUREN SAWIT PONDOK KOPI 23 18 41

JAKARTA TIMUR MAKASAR MAKASAR 29 17 46

JAKARTA TIMUR MAKASAR PINANG RANTI 15 1 16

JAKARTA TIMUR MAKASAR KEBON PALA 35 31 66

JAKARTA TIMUR MAKASAR HALIM PERDANA KUSUM 20 8 28

JAKARTA TIMUR MAKASAR CIPINANG MELAYU 27 24 51

JAKARTA TIMUR CIRACAS CIRACAS 42 32 74

JAKARTA TIMUR CIRACAS CIBUBUR 33 41 74

JAKARTA TIMUR CIRACAS KELAPA DUA WETAN 21 28 49

JAKARTA TIMUR CIRACAS SUSUKAN 26 15 41

JAKARTA TIMUR CIRACAS RAMBUTAN 20 18 38

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG CIPAYUNG 16 14 30

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG CILANGKAP 17 16 33

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG PONDOK RANGGON 11 4 15

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG MUNJUL 21 7 28

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG SETU 14 10 24

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG BAMBU APUS 15 14 29

JAKARTA TIMUR CIPAYUNG LUBANG BUAYA 25 22 47


141


JAKARTA TIMUR CIPAYUNG CEGER 12 11 23

DKI JAKARTA TOTAL TOTAL 5968 4540 10508

Lampiran 5. Jumlah Kematian berdasarkan kelurahan dan penyebabnya di Triwulan

2 Tahun 2019

NAMA_KAB NAMA_KEC NAMA_KEL PENYEBABKEMATIAN Total

KAB. ADM. KEP. SERIBU

KEP. SERIBU SLT P. PARI SakitBiasa/Tua 1

P. TIDUNG SakitBiasa/Tua 6

P. UNTUNG JAWA SakitBiasa/Tua 2

KEP. SERIBU UTR P. HARAPAN SakitBiasa/Tua 1

P. KELAPA Bunuh_Diri 1

SakitBiasa/Tua 2

P. PANGGANG SakitBiasa/Tua 8

JAKARTA PUSAT

CEMPAKA PUTIH CEMPAKA PUTIH BARAT

SakitBiasa/Tua 63

Wabah_Penyakit 1

CEMPAKA PUTIH TIMUR SakitBiasa/Tua 33

RAWASARI SakitBiasa/Tua 34

GAMBIR CIDENG Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 20

DURI PULO SakitBiasa/Tua 46

GAMBIR Kecelakaan 1

Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 2

KEBON KELAPA SakitBiasa/Tua 25

PETOJO SELATAN SakitBiasa/Tua 39

PETOJO UTARA SakitBiasa/Tua 52

JOHAR BARU GALUR SakitBiasa/Tua 28

JOHAR BARU Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 15

KAMPUNG RAWA SakitBiasa/Tua 43

TANAH TINGGI SakitBiasa/Tua 68

KEMAYORAN CEMPAKA BARU SakitBiasa/Tua 54

Wabah_Penyakit 1

GUNUNG SAHARI SELATAN

Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 32

Wabah_Penyakit 3

HARAPAN MULIA SakitBiasa/Tua 37

KEBON KOSONG SakitBiasa/Tua 42


142


KEMAYORAN SakitBiasa/Tua 49

SERDANG Bunuh_Diri 1

Kecelakaan 2

SakitBiasa/Tua 59

SUMUR BATU SakitBiasa/Tua 44

UTAN PANJANG SakitBiasa/Tua 43

MENTENG CIKINI Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 13

GONDANGDIA SakitBiasa/Tua 3

KEBON SIRIH Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 18

MENTENG Lainnya 11

SakitBiasa/Tua 35

PEGANGSAAN SakitBiasa/Tua 35

SAWAH BESAR GUNUNG SAHARI UTARA SakitBiasa/Tua 29

KARANG ANYAR Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 29

KARTINI Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 28

MANGGA DUA SELATAN SakitBiasa/Tua 54

PASAR BARU SakitBiasa/Tua 23

SENEN BUNGUR Lainnya 7

SakitBiasa/Tua 34

KENARI SakitBiasa/Tua 8

KRAMAT Lainnya 5

SakitBiasa/Tua 57

KWITANG SakitBiasa/Tua 25

PASEBAN SakitBiasa/Tua 49

SENEN SakitBiasa/Tua 12

TANAH ABANG BENDUNGAN HILIR SakitBiasa/Tua 34

GELORA SakitBiasa/Tua 1

KAMPUNG BALI Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 24

KARET TENGSIN Kecelakaan 1

Lainnya 1

Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 26


143


KEBON KACANG Lainnya 49

KEBON MELATI SakitBiasa/Tua 36

PETAMBURAN SakitBiasa/Tua 16

Wabah_Penyakit 1

JAKARTA UTARA

CILINCING CILINCING Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 73

Wabah_Penyakit 1

KALI BARU SakitBiasa/Tua 116

MARUNDA Kecelakaan 2

Lainnya 7

SakitBiasa/Tua 37

Wabah_Penyakit 1

ROROTAN SakitBiasa/Tua 47

SEMPER BARAT Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 121

SEMPER TIMUR Kecelakaan 1

Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 51

SUKAPURA Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 43

Wabah_Penyakit 2

KELAPA GADING KELAPA GADING BARAT Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 35

KELAPA GADING TIMUR SakitBiasa/Tua 47

PEGANGSAAN DUA SakitBiasa/Tua 49

KOJA KOJA SakitBiasa/Tua 50

LAGOA Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 117

RAWA BADAK SELATAN Kecelakaan 2

Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 71

RAWA BADAK UTARA Lainnya 2

Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 61

TUGU SELATAN Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 46

Wabah_Penyakit 4

TUGU UTARA SakitBiasa/Tua 133


144


PADEMANGAN ANCOL SakitBiasa/Tua 35

PADEMANGAN BARAT SakitBiasa/Tua 92

PADEMANGAN TIMUR SakitBiasa/Tua 56

PENJARINGAN KAMAL MUARA SakitBiasa/Tua 18

KAPUK MUARA SakitBiasa/Tua 35

PEJAGALAN SakitBiasa/Tua 113

PENJARINGAN SakitBiasa/Tua 116

Wabah_Penyakit 1

PLUIT Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 50

Wabah_Penyakit 1

TANJUNG PRIOK KEBON BAWANG SakitBiasa/Tua 56

Wabah_Penyakit 1

PAPANGGO SakitBiasa/Tua 50

SUNGAI BAMBU Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 58

SUNTER AGUNG Lainnya 22

SakitBiasa/Tua 7

Wabah_Penyakit 66

SUNTER JAYA SakitBiasa/Tua 64

TANJUNG PRIOK Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 45

WARAKAS SakitBiasa/Tua 56

JAKARTA BARAT

CENGKARENG CENGKARENG BARAT SakitBiasa/Tua 68

CENGKARENG TIMUR Kecelakaan 2

SakitBiasa/Tua 90

DURI KOSAMBI SakitBiasa/Tua 53

KAPUK Lainnya 34

SakitBiasa/Tua 105

KEDAUNG KALI ANGKE SakitBiasa/Tua 34

RAWA BUAYA SakitBiasa/Tua 47

GROGOL PETAMBURAN

GROGOL SakitBiasa/Tua 29

Wabah_Penyakit 2

JELAMBAR Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 50

JELAMBAR BARU SakitBiasa/Tua 50


145


TANJUNG DUREN SELATAN SakitBiasa/Tua 42

TANJUNG DUREN UTARA

Kriminalitas 1

Lainnya 35

SakitBiasa/Tua 1

TOMANG SakitBiasa/Tua 46

WIJAYA KUSUMA Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 43

KALI DERES KALIDERES SakitBiasa/Tua 62

KAMAL Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 46

PEGADUNGAN Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 76

SEMANAN Kecelakaan 1

Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 82

TEGAL ALUR Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 105

KEBON JERUK DURI KEPA Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 72

KEBON JERUK SakitBiasa/Tua 65

KEDOYA SELATAN SakitBiasa/Tua 41

KEDOYA UTARA Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 55

KELAPA DUA Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 22

SUKABUMI SELATAN SakitBiasa/Tua 43

SUKABUMI UTARA Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 39

KEMBANGAN JOGLO SakitBiasa/Tua 42

KEMBANGAN SELATAN SakitBiasa/Tua 24

KEMBANGAN UTARA Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 44

MERUYA SELATAN SakitBiasa/Tua 34

MERUYA UTARA Lainnya 18

SakitBiasa/Tua 24

SRENGSENG Kecelakaan 3


146


Lainnya 4

SakitBiasa/Tua 35

PALMERAH JATI PULO Kecelakaan 1

Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 50

KEMANGGISAN Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 60

KOTA BAMBU SELATAN SakitBiasa/Tua 37

KOTA BAMBU UTARA SakitBiasa/Tua 40

PALMERAH SakitBiasa/Tua 93

SLIPI SakitBiasa/Tua 23

TAMAN SARI GLODOK SakitBiasa/Tua 21

KEAGUNGAN Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 17

KRUKUT SakitBiasa/Tua 46

MANGGA BESAR SakitBiasa/Tua 17

MAPHAR Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 33

PINANGSIA SakitBiasa/Tua 17

TAMAN SARI SakitBiasa/Tua 20

TANGKI SakitBiasa/Tua 21

TAMBORA ANGKE SakitBiasa/Tua 33

DURI SELATAN SakitBiasa/Tua 33

DURI UTARA SakitBiasa/Tua 25

JEMBATAN BESI SakitBiasa/Tua 21

JEMBATAN LIMA Lainnya 7

SakitBiasa/Tua 28

KALI ANYAR SakitBiasa/Tua 22

KERENDANG SakitBiasa/Tua 22

PEKOJAN SakitBiasa/Tua 35

Wabah_Penyakit 2

ROA MALAKA SakitBiasa/Tua 6

TAMBORA SakitBiasa/Tua 15

TANAH SEREAL SakitBiasa/Tua 33

Wabah_Penyakit 1

JAKARTA SELATAN

CILANDAK CILANDAK BARAT Lainnya 5

SakitBiasa/Tua 50

CIPETE SELATAN SakitBiasa/Tua 32


147


GANDARIA SELATAN Kecelakaan 1

Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 18

LEBAK BULUS Kecelakaan 1

Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 35

PONDOK LABU Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 48

JAGAKARSA CIGANJUR SakitBiasa/Tua 49

CIPEDAK SakitBiasa/Tua 53

JAGAKARSA SakitBiasa/Tua 69

LENTENG AGUNG SakitBiasa/Tua 80

SRENGSENG SAWAH SakitBiasa/Tua 86

TANJUNG BARAT SakitBiasa/Tua 54

KEBAYORAN BARU

CIPETE UTARA SakitBiasa/Tua 30

GANDARIA UTARA SakitBiasa/Tua 33

GUNUNG SakitBiasa/Tua 15

KRAMAT PELA Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 16

MELAWAI SakitBiasa/Tua 6

PETOGOGAN SakitBiasa/Tua 12

PULO SakitBiasa/Tua 9

RAWA BARAT Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 8

SELONG Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 1

SENAYAN SakitBiasa/Tua 1

KEBAYORAN LAMA

CIPULIR SakitBiasa/Tua 37

GROGOL SELATAN SakitBiasa/Tua 48

GROGOL UTARA Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 43

KEBAYORAN LAMA SELATAN SakitBiasa/Tua 30

KEBAYORAN LAMA UTARA SakitBiasa/Tua 50

PONDOK PINANG SakitBiasa/Tua 54

MAMPANG BANGKA SakitBiasa/Tua 30


148


PRAPATAN KUNINGAN BARAT SakitBiasa/Tua 17

MAMPANG PRAPATAN SakitBiasa/Tua 29

PELA MAMPANG SakitBiasa/Tua 45

TEGAL PARANG SakitBiasa/Tua 26

PANCORAN CIKOKO SakitBiasa/Tua 15

DUREN TIGA SakitBiasa/Tua 36

KALIBATA SakitBiasa/Tua 42

Wabah_Penyakit 1

PANCORAN Lainnya 26

SakitBiasa/Tua 8

PENGADEGAN SakitBiasa/Tua 31

RAWA JATI Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 25

PASAR MINGGU CILANDAK TIMUR Kecelakaan 1

Lainnya 5

SakitBiasa/Tua 15

JATI PADANG SakitBiasa/Tua 54

KEBAGUSAN Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 47

PASAR MINGGU Kecelakaan 1

Kriminalitas 2

SakitBiasa/Tua 36

PEJATEN BARAT Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 44

PEJATEN TIMUR Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 77

RAGUNAN Lainnya 3

SakitBiasa/Tua 49

PESANGGRAHAN BINTARO Kecelakaan 1

Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 60

PESANGGRAHAN SakitBiasa/Tua 30

PETUKANGAN SELATAN SakitBiasa/Tua 33

PETUKANGAN UTARA SakitBiasa/Tua 57

ULUJAMI Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 36


149


SETIA BUDI GUNTUR SakitBiasa/Tua 8

Wabah_Penyakit 1

KARET SakitBiasa/Tua 15

KARET KUNINGAN SakitBiasa/Tua 15

KARET SEMANGGI SakitBiasa/Tua 1

KUNINGAN TIMUR SakitBiasa/Tua 3

MENTENG ATAS Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 43

PASAR MANGGIS SakitBiasa/Tua 41

SETIA BUDI SakitBiasa/Tua 4

TEBET BUKIT DURI Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 60

KEBON BARU SakitBiasa/Tua 55

MANGGARAI SakitBiasa/Tua 52

MANGGARAI SELATAN SakitBiasa/Tua 56

MENTENG DALAM SakitBiasa/Tua 38

TEBET BARAT Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 27

TEBET TIMUR SakitBiasa/Tua 38

JAKARTA TIMUR

CAKUNG CAKUNG BARAT SakitBiasa/Tua 66

CAKUNG TIMUR SakitBiasa/Tua 64

JATINEGARA SakitBiasa/Tua 87

PENGGILINGAN SakitBiasa/Tua 127

PULO GEBANG Kecelakaan 1

Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 116

Wabah_Penyakit 1

RAWA TERATE Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 25

UJUNG MENTENG Kecelakaan 1

Kriminalitas 1

Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 35

CIPAYUNG BAMBU APUS SakitBiasa/Tua 39

CEGER SakitBiasa/Tua 27


150


CILANGKAP SakitBiasa/Tua 36

CIPAYUNG SakitBiasa/Tua 61

LUBANG BUAYA Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 70

MUNJUL Lainnya 26

PONDOK RANGGON SakitBiasa/Tua 29

SETU SakitBiasa/Tua 18

CIRACAS CIBUBUR Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 115

CIRACAS Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 80

KELAPA DUA WETAN Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 79

Wabah_Penyakit 1

RAMBUTAN Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 42

SUSUKAN Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 47

DUREN SAWIT DUREN SAWIT SakitBiasa/Tua 81

KLENDER Kecelakaan 1

Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 86

MALAKA JAYA Kecelakaan 2

SakitBiasa/Tua 74

MALAKA SARI Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 65

PONDOK BAMBU Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 97

PONDOK KELAPA SakitBiasa/Tua 75

PONDOK KOPI Kecelakaan 2

SakitBiasa/Tua 49

JATINEGARA BALI MESTER Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 20

BIDARA CINA SakitBiasa/Tua 74

CIPINANG BESAR SELATAN

Kecelakaan 1

Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 50

CIPINANG BESAR UTARA

Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 113


151


CIPINANG CEMPEDAK SakitBiasa/Tua 65

CIPINANG MUARA SakitBiasa/Tua 100

KAMPUNG MELAYU Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 57

RAWA BUNGA Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 46

KRAMAT JATI BALE KAMBANG SakitBiasa/Tua 40

BATU AMPAR Kecelakaan 1

Lainnya 1

SakitBiasa/Tua 60

Wabah_Penyakit 3

CAWANG Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 42

Wabah_Penyakit 1

CILILITAN SakitBiasa/Tua 63

DUKUH Kecelakaan 3

SakitBiasa/Tua 35

KAMPUNG TENGAH Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 56

Wabah_Penyakit 1

KRAMAT JATI Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 39

MAKASAR CIPINANG MELAYU Kecelakaan 2

SakitBiasa/Tua 70

HALIM PERDANA KUSUMAH SakitBiasa/Tua 19

KEBON PALA SakitBiasa/Tua 56

MAKASAR SakitBiasa/Tua 47

Wabah_Penyakit 1

PINANG RANTI SakitBiasa/Tua 28

MATRAMAN KAYU MANIS Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 51

KEBON MANGGIS SakitBiasa/Tua 31

PAL MERIAM SakitBiasa/Tua 31

PISANGAN BARU Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 67

UTAN KAYU SELATAN Kecelakaan 1

Lainnya 2


152


SakitBiasa/Tua 57

Wabah_Penyakit 2

UTAN KAYU UTARA Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 56

PASAR REBO BARU Lainnya 4

SakitBiasa/Tua 25

Wabah_Penyakit 1

CIJANTUNG Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 52

GEDONG Kecelakaan 1

SakitBiasa/Tua 38

Wabah_Penyakit 1

KALISARI Melahirkan 1

SakitBiasa/Tua 45

PEKAYON SakitBiasa/Tua 69

PULO GADUNG CIPINANG SakitBiasa/Tua 60

JATI Kecelakaan 1

Lainnya 7

SakitBiasa/Tua 39

JATINEGARA KAUM SakitBiasa/Tua 30

KAYU PUTIH SakitBiasa/Tua 63

PISANGAN TIMUR SakitBiasa/Tua 108

PULO GADUNG Lainnya 2

SakitBiasa/Tua 24

RAWAMANGUN SakitBiasa/Tua 65

DKI JAKARTA TOTAL TOTAL TOTAL 12,201

2019 - kependudukancapil.jakarta.go.id · kependudukan dan pencatatan sipil provinsi dki jakarta...

Documents