2018 buku kebijakan mutu - stt aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/kebijakan...page...

21
Page 1 BUKU KEBIJAKAN MUTU 2018

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 1

BUKU KEBIJAKAN MUTU

2018

Page 2: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 2

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang – Jawa Timur Indonesia

No. Dokumen :

02/KM/SPMI/2018

No. Revisi :

00

No. Salinan :

BUKU KEBIJAKAN MUTU

Dirumuskan oleh : Tim Penjaminan Mutu Tanda Tangan

Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang

Pdt. Alfius Areng Mutak, Ed.D.

Ditetapkan oleh : Senat STT Aletheia Lawang

Dikendalikan oleh : Ketua Unit Penjaminan Mutu

Pdt. Alfius Areng Mutak, Ed.D.

Disetujui Oleh : Ketua STT Aletheia

Pdt.Dr. Agung Gunawan, Th.M.

Page 3: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami naikkan ke hadapan Allah Bapa,Anak dan Roh Kudus, atas karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Buku Kebijakan Mutu, yang dapat

digunakan sebagai bahan acuan dalam merancang, menjalankan dan memonitor kegiatan

akademik di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia (STT Aletheia) dalam rangka meningkatkan

mutu perguruan tinggi secara terus menerus. Salah satu upaya untuk itu adalah

mengembangkan Penjaminan Mutu Internal (Internal Quality Assurance) dengan harapan

tumbuhnya budaya mutu yang mulai dari penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian

dan upaya peningkatkan mutu akademik secara berkelanjutan (Continuous Quality

Improvement).

Guna melaksanakan penjaminan mutu di STT Aletheia, maka perlu ada suatu panduan

sistem penjaminan mutu internal yang dapat dipahami ditingkat program studi. Buku

kebijakan mutu ini menginformasikan tentang kebijakan mutu akademik STT Aletheia, dan

struktur organisasi unit penjaminan mutu.

Kami menyadari arti pentingnya suatu sistem dalam organisasi perlu dituangkan secara

komprehensif dalam satu buku agar dapat menjadi pedoman bagi pengelola untuk

melaksanakan tugas maupun sebagai dasar penyempurnaan sistem yang ada di STT

Aletheia.

Penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun

Buku Kebijakan Mutu STT Aletheia dan semua pihak yang telah membantu dan

berpartisipasi selama penyusunan dokumen ini.

Lawang, 10 Januari 2018

Ketua STT Aletheia Lawang

Pdt.Dr. Agung Gunawan , Th.M.

Page 4: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 4

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

KEPUTUSAN DIREKTUR iv

BABI DAFTAR DAN DEFINISI ISTILAH 1

BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PNL 2

2.1 Visi 2

2.2 Misi 3

2.3 Tujuan 3

2.4 Sasaran 3

BAB 3 LATAR BELAKANG SPMI 4

BAB 4 LUAS LINGKUP KEBIJAKAN SPMI 5

BAB 5 GARIS BESAR KEBIJAKAN SPMI 6

5.1 Tujuan dan Strategi SPMI 6

5.2 Asas dan Prinsip Pelaksanakan SPMI 6

5.3 Manajemen SPMI 7

5.4 Struktur Organisasi dan Tata Kelola SPMI 7

5.5 Pelaksana Kegiatan Unit Penjaminan Mutu 7

BAB 6 STANDAR DIKTI DALAM SPMI 12

6.1 Standar Nasional Pendidikan Tinggi 12

6.2 Standar Lain/Pendidikan Tinggi 13

BAB 7 INFORMASI BUKU/DOKUMEN 14

REFERENSI 16

TIM PENYUSUN 17

Page 5: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 5

KEPUTUSAN

KETUA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA LAWANG

NOMOR : 02/SPMI Tahun 2018

Tentang

KEBIJAKAN MUTU PADA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA LAWANG

KETUA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA LAWANG

Menimbang : a. Bahwa Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang memiliki komitmen

secaraprofesional untuk selalumeningkatkan mutu akademik

danpenyelenggaraan pendidikan tinggi;

b. Bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi perlu

adanyalandasan pengembangan program akademik, prosedur

kegiatanakademik, sasaran mutu akademik, evaluasi akademik, dan

kebijakanmutu;

c. Bahwa dalammewujudkan komitmenSekolah Tinggi Teologi

Aletheia untuk meningkatkan mutu secara terarah dan

akuntabeldan berkelanjutan maka perlu diterbitkan kebijakan mutu

denganindikator dan targetnya guna mencapai tujuan Sekolah

Tinggi Teologi Aletheia Lawang;

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2003tentang

Penelitian,Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi;

2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelengaraan Pendidikan (lembar Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan lembar Republik Indonesia

Nomor 5105);

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana

telah di ubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun

2015;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010 tentang

Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi;

Page 6: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 6

8. Peraturan Mendikbud No 50 tahun 2014 tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor

15 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi No 44

tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

11. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Nomor 220 Tahun

2018 tentang Standar Operasional Prosedur dan Tata Kelola pada

Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.

Memperhatikan : 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

2. Statuta Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

3. Rencana Induk Pengembangan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

4. Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama:

Dengan berlakunya Buku Kebijakan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Tahun 2017, maka kebijakan yang bertentangan dengan keputusan ini

dinyatakan tidak berlaku.

Kedua :

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa

apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan

diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Lawang Pada tanggal 10 Januari 2018

Ketua,

Pdt. Dr. Agung Gunawan, Th.M.

Tembusan :

1. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen

2. Para Wakil Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

3. Para Kepala Progam Studi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang

4. Ketua Unit/Bagian/dalam Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang

5. Arsip

Page 7: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 7

BAB I

DAFTAR DAN DEFINISI ISTILAH

1. Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan

dari institusi tentang sesuatu hal.

2. Kebijakan Mutu merupakan arah, landasan dan dasar utama dalam pengembangan dan

implementasi sistem penjaminan mutu di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.

3. Pernyataan Kebijakan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia adalah menghasilkan

lulusan dengan kompetensi bermutu (berkualitas), mampu mengembangkan Sekolah

Tinggi Teologi Aletheia menjadi STT yang mandiri dan unggul di bidang penggembalaan,

Alkitab dan teologi Reformed.

4. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan

tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan

Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

5. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SMPT) adalah kegiatan sistemik untuk

meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan

6. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang selanjutnya disingkat SPMI, adalah

kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi

secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan

tinggi secara berencana dan berkelanjutan

7. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar

Nasional Pendidikan ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar

Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

8. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi adalah sejumlah

standar pada perguruan tinggi yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi

9. Manual Mutu merupakan dokumen utama dan menjadi landasan untuk menyusun

dokumen-dokumen yang lebih operasional dibawahnya. Semua dokumen untuk

kepentingan implementasi Sistem Penjaminan Mutu harus didasarkan kepada Dokumen

Kebijakan Mutu

10. Standar Mutu adalah kriteria yang menunjukkan tingkat capaian kinerja yang

diharapkan dan digunakan untuk mengukur serta menjabarkan persyaratan mutu dan

prestasi kerja dari individu ataupun unit kerja

11. Standar Mutu Akademik adalah tingkat capaian kinerja mutu kinerja akademik,

misalnya: 1) pendidikan; 2) penelitian, pengabdian kepada masyarakat.

12. Standar Mutu Non-Akademik adalah tingkat capaian kinerja mutu manajemen

danadministrasi, misalnya:1) tata pamong (governance); 2) pengelolaan

SDMkepegawaian), prasarana dan sarana, keuangan dan pembiayaan, pengadaan

barang dan jasa; 3) sistem informasi, serta 4) layanan administrasi akademik.

13. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, yang selanjutnya disingkat BAN-PT, adalah

badan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk melakukan dan mengembangkan

akreditasi perguruan tinggi secara mandiri.

Page 8: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 8

BAB 2

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PNL

Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah Tinggi Teologi Aletheia Lawang

direncanakan akan terwujud pada tahun 2022, dan pencapaian tersebut dilakukan secara

bertahap sesuai dengan penyusunan Renstra setiap lima tahun.

2.1 VISI

Sekolah Tinggi Teologi Aletheia (STT Aletheia) Lawang sebagai lembaga pendidikan teologi

dalam panggilannya untuk mempersiapkan para gembala dan pemimpin gereja dimasa

depan, serta fungsinya dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka Sekolah

Tinggi Teologi Aletheia menetapkan visinya sebagai berikut: Menjadi lembaga pendidikan

teologi yang mengembangkan studi biblika dan teologi Reformed yang unggul dalam bidang

penggembalaan dan menjadi rujukan bagi gereja-gereja serta lembaga-lembaga pelayanan

Kristen di Indonesia pada tahun 2022.

Dalam visi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mengandung makna “unggul dan rujukan”

dengan penjelasan sebagai berikut:

Unggul

Kata "Unggul” memberi makna bahwa Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mempunyai

keunggulan atau ciri khas dibandingkan Perguruan Tinggi Teologi di Indonesia, khususnya di

Jawa Timur memiliki keunggulan dalam bidang penggembalaan, dengan memiliki fasilitas

perpustakaan dan sumber daya manusia (SDM) yaiu para dosen yang sangat representatif

untuk mendukung proses pembelajaran dan pelayanan kepada gereja dan masyarakat.

Selain itu keunggulan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia memiliki karakeristik teologi yang

berwawasan teologi Reformed, serta penekanan pada ajaran yang biblical.

Rujukan

Kata “Rujukan” memberi makna bahwa Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menjadi tempat

yang dicari atau acuan bagi gereja-gereja dan lembaga-lembaga Kristen khususnya di Jawa

Timur dan di Indonesia yang membutuhkan pelayan gereja yang membutuhkan seorang

gembala yang unggul hingga tahun 2022.

2.2 MISI

Sebagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia adalah :

1) Menyelenggarakan pendidikan Tinggi Teologi dengan memberikan penekanan pada

teori dan praksis penggembalaan yang biblical dan berwawasan Reformed.

Page 9: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 9

2) Mengembangkan penelitian teologi tentang praksis penggembalaan yang biblical dan

bercorakkan Reformed yang relevan dalam kontek pelayanan di Indonesia.

3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam bentuk penggembalaan dan

pemberdayaan warga gereja dan lembaga Kristen khususnya di JawaTimur dan di

Indonesia pada umumnya.

2.3 TUJUAN

Tujuan dasar penyelenggaraan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia adalah:

1) Menghasilkan lulusan yang menguasai teori dan praksis penggembalaan yang biblical

dan berwawasan Reformed.

2) Menghasilkan lulusan yang trampil melakukan penelitian untuk menjawab berbagai

masalah dalam pelayanan penggembalaan khususnya di Jawa Timur dan di Indonesia.

3) Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan teori dan praksis penggembalaan

yang biblikal dan berwawasan Reformed dalam kontek pelayan gereja dan masyarakat.

4) Menjadikan rujukan bagi gereja gereja dan lembaga pelayanan Kristen di Indonesia

untuk mempelajari tentang penggembalaan.

2.4 SASARAN

Adapun sasaran untuk mencapai tujuan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia, yaitu:

1) Terbentuknya lulusan yang menguasai teori dan praksis penggembalaan yang biblical

dan berawasan Reformed.

2) Terbentuknya lulusan yang trampil dalam melakukan penelitian untuk menjawab

berbagai masalah dalam pelayanan penggembalaan di Indonesia.

3) Terbentuknya lulusan yang mampu mengaplikasikan teori dan praktek penggembalaan

yang biblikal dan berawasan Reformed dalam pengabdian gereja dan masyarakat.

Page 10: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 10

BAB 3

LATAR BELAKANG SPMI

Sistem penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin pemenuhan Standar

Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang

budaya mutu. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan

penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan pendidikan

tinggi yang bermutu.

Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib

dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-

undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Higher Education Long

Term Strategy (HELTS) 2003 -2010, Undang-undang no 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014

tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan no 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi program Studi dan Perguruan Tinggi, dan

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi No.44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi, pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu

merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi dan

Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pelaksanaan

dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk

meningkatkan daya saing perguruan tinggi. Paradigma baru Pengelolaan Pendidikan Tinggi,

menempatkan akuntabilitas, evaluasi, akreditasi dan otonomi sebagai prinsip dasar dalam

penyelenggaraan pendidikan tinggi, sedangkan kualitas ditepatkan pada pusatnya. Ini

bermakna bahwa mutu adalah pusat dari penerapan keempat prinsip pengelolaan

pendidikan tersebut.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas: Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI); dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI direncanakan, dilaksanakan,

dievaluasi, dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. SPME direncanakan,

dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN-PT dan /atau Lembaga

Audit Mutu (LAM) melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing- masing. Luaran

penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan

status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi. SPMI dan SPME

mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi.

Kewenangan otonom pada pendidikan tinggi menuntut prasyarat penerapan Good

Governanceterlebih dahulu, terutama dalam aspek akuntabilitas dan transparansi. Telah

Page 11: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 11

disadari bersama bahwa perbaikan dan penjaminan mutu dapat menjadi titik awal untuk

mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Oleh

sebab itu, untuk mewujudkan Good Governancedi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia,

penerapan Sistem Penjaminan Mutu merupakan suatu keharusan.

Page 12: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 12

BAB 4

LUAS LINGKUP KEBIJAKAN

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sekolah Tinggi Teologi Aletheia adalah kegiatan

sistemik dan sistematis yang didorong oleh kebutuhan dan kesadaran internal (internally

driven) untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia secara konsisten dan berkelanjutan.

Luas lingkup kebijakan SPMI Sekolah Tinggi Teologi Aletheia mencakup semua aspek

penyelenggaraan pendidikan tinggi baik bidang akademik maupun bidang non akademik.

Luas lingkup untuk bidang akademik meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Dalam perkembangan selanjutnya secara bertahap kebijakan SPMI

diterapkan pula pada bidang non akademik yang meliputi kinerja mutu manajemen serta

administrator seperti tata pamong, pengelolaan SDM(kepegawaian), sarana & prasarana,

keuangan & pembiayaan, pengadaan barang & jasa, sistem informasi serta layanan

administrasi akademik.

Cakupan implementasi SPMI adalah pada aspek Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,

Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP) standar mutu di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.

Program Penjaminan Mutu dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk

menjamin:

a) Kepuasan pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders),

b) Transparansi atas keterbukaan dan kemampuan menyajikan informasi yang relevan

secara tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan {stakeholders)

c) Efisiensi dan efektivitas pada seluruh kegiatan sistemik untuk memanfaatkan sumber

daya dalam penyelenggaraan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia agar tepat sasaran dan

tidak terjadi pemborosan

d) Akuntabilitas akademik dan non akademik pada penyelenggaraan Tri Darma perguruan

tinggi.

Page 13: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 13

BAB 5

GARIS BESAR KEBIJAKAN

5.1 Tujuan dan Strategi SPMI

Tujuan yang akan dicapai dengan pelaksanaan SPMI- Sekolah Tinggi Teologi Aletheia adalah:

1. Menguatkan sistem pendidikan dengan fokus menghasilkan lulusan yang kompeten,

cerdas dan berketrampilan melayani

2. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat sehingga Sekolah

Tinggi Teologi Aletheia dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya dan kelembagaan di Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh civitas akademika.

Strategi yang diupayakan sehingga keberhasilan pelaksanaan SPMI- Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia tercapai diantaranya:

1. Melakukan mobilisasi sumber daya yang dimiliki

2. Meningkatkan kerjasama antar multi stake holder secara sinergi

3. Sosialisasi program sehingga seluruh stakeholder memahami dokumen kebijakan yang

dibuat sehingga dapat diimplementasikan dengan baik pada setiap lini.

4. Melaksanakan siklus SPMI dengan mengimplementasikan metode PPEPP (Perencanaan,

Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan).

5.2 Asas dan Prinsip Pelaksanakan SPMI

Asas yang dilakukan dalam pelaksanaan SPMI- Sekolah Tinggi Teologi Aletheia yaitu:

1. Berorientasi kepada kebutuhan stakeholder

2. Tanggung jawab sosial

3. Partisipatif dan kolegial

4. Inovasi dan peningakatan secara berkelanjutan

Adapun prinsip pelaksanaan siklus ini adalah:

1. Quality First, Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus

memprioritaskan mutu

2. Stakeholders-in, Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus ditujukan

pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal)

3. The next process is our stakeholders,Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam

proses pendidikan pada perguruan tinggi harus menganggap pihak lain yang

menggunakan hasil pelaksanan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang

harus dipuaskan.

4. Speak with data, Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan

pada perguruan tinggi harus didasarkan pada analisis data; bukan berdasarkan asumsi

atau rekayasa

Page 14: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 14

5. Upstream management,Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses

pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia harus dilakukan secara partisipatif dan

kolegial; bukan otoritatif

5.3 Manajemen SPMI

Manajemen pelaksanaan SPMI di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia menganut sistem

manajemen mutu denganmengimplementasikan melalui siklus kegiatan yaitu :

1. Penetapan (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan penetapan standar atau ukuran yang terdiri

atas SN Dikti dan Standar Dikti yang ditetapkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Aletheia ;

2. Pelaksanaan (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan pemenuhan standar atau ukuran yang

terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang ditetapkan oleh Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia ;

3. Evaluasi (E) pelaksanaan Standar Dikti, yaitu kegiatan pembandingan antara luaran

kegiatan pemenuhan standar atau ukuran dengan standar atau ukuran yang terdiri atas

SN Dikti dan Standar Dikti yang telah ditetapkan oleh PNL;

4. Pengendalian (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan analisis penyebab standar atau ukuran

yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang telah ditetapkan oleh PNL yang tidak

tercapai untuk dilakukan tindakan koreksi; dan

5. Peningkatan (P) Standar Dikti, yaitu kegiatan perbaikan standar atau ukuran yang

terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti agar lebih tinggi daripada standar atau ukuran

yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang telah ditetapkan.

Setelah satu atau beberapa siklus SPMI diimplementasikan oleh Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia sebagai suatu sistem secara utuh perlu dievaluasi dan kemudian dikembangkan

yang akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvementoleh mutu perguruan

tinggi di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.

5.4 Struktur Organisasi dan Tata Kelola SPMI

Unsur-unsur organisasi dan tata kelola unit penjaminan mutu di Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia terdiri atas Ketua Sekolah Tinggi Teologi Aletheia dibantu oleh Unit Penjaminan

Mutu (UPM) atas dasar ketentuan keputusan direktur No. 279 tahun 2016 tentang

organisasi dan tata kelola yang telah disetujui oleh Senat Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.

Unit Penjaminan Mutu beranggotakan: ketua, sekretaris, staf administrasi dan perwakilan

dari dosen yang ditunjuk oleh ketua. Unit Penjaminan Mutu (UPM) dibentuk berdasarkan

Surat Keputusan (SK) Ketua. Adapun tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota Unit

Penjaminan Mutu adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara keseluruhan di

Sekolah Tinggi Teologi Aletheia, termasuk penyusunan perangkat yang diperlukan

dalam rangka pelaksanaannya.

Page 15: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 15

2. Membantu Ketua dalam monitoring, evaluasi serta audit pelaksanaan SPMI di

lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia, dan melaporkan secara berkala pelaksanaan

SPMI kepada Ketua.

Untuk melaksanakan tugas di unit penjaminan mutu maka disusun struktur organisasi unit

penjamin mutu sesuai dengan bidangnya masing-masing sebagai berikut:

1. Bidang Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) bertanggungjawab dalam pelaksanaan

sistem penjamin mutu internal di tingkat program studi. Tim sistem penjamin mutu

internal berperan dalam aktivitas sistem penjamin mutu internal yang dilaksanakan

secara periodik berdasarkan pedoman sistem penjamin mutu internal.

2. Bidang Audit Internal Mutu Akademik bertanggungjawab melakukan aktivitas audit

pada seluruh kegiatan unit politeknik sesuai dengan standar mutu yang sudah

ditetapkan. Kegiatan Audit dilakukan oleh tim audit bersertifikat AIMA yang ditunjuk

melalui surat keputusan (SK) Direktur.

Unit atau pejabat khusus

1. Penjaminan Mutu dilakukan oleh Unit Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

2. Ketua- Ketua Program Studi, bertanggungjawab atas terbentuknya organisasi mutu

(Gugus Kendali Mutu) dan terlaksananya penjaminan mutu dimasing- masing unit

3. Pelaksana Program yaitu Ketua-ketua prodi studi bertanggungjawab atas tersusunnya

spesifikasi program, pelaksanaan program dan tercapainya standar mutu serta

pengawasan mutu

4. Asesor internal sebagai tim yang akan menilai kinerja unit terhadap target sasaran mutu

5. Audit Internal sebagai mitra Unit Penjaminan Mutu dalam melakukan audit terhadap

kepatuhan terhadap aturan dan kebijakan yang berlaku baik internal dan eksternal.

5.5 Pelaksana Kegiatan Unit Penjaminan Mutu

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan unit penjaminan mutu di tingkat program

studi agar pelaksanan pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu di

semua unit kerja dapat terlaksana maka dapat lihat bagan Pelaksana Kegiatan Unit

Penjamin Mutu pada Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia sebagai

berikut:

A. Tingkat STT Aletheia

1. Unsur-unsur organisasi penjaminan mutu di tingkat politeknik terdiri atas Ketua dibantu

oleh Unit Penjaminan Mutu (UPM) atas dasar ketentuan norma-norma, standar mutu

dan kebijakan mutu/akademik yang ditetapkan oleh Senat STT Aletehaia.

2. Ketua menetapkan peraturan, kaidah dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan

akademik secara umum.

Page 16: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 16

3. Pengembangan, penerapan dan evaluasi peningkatan mutu internal di semua unit kerja,

Ketua dibantu oleh UPM.

4. UPM bertanggung jawab kepada Ketua dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh

Wakil Ketua Bidang Akademik dan Perencanaan

5. UPM beranggotakan : Ketua, sekretaris, dan perwakilan dari dosen

6. UPM menyiapkan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)

7. UPM dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua dengan tugas untuk:

1) Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara keseluruhan di

Sekolah Tinggi Teologi Aletheia termasuk penyusunan perangkat yang diperlukan

dalam rangka pelaksanaannya.

2) Membantu Ketua dalam monitoring, evaluasi serta audit pelaksanaan SPMI di

lingkungan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

3) Melaporkan secara berkala pelaksanaan SPMI kepada Ketua.

4) Tindak lanjut atas laporan audit tersebut (termasuk permintaan tindakan

koreksi/PTK) dilakukan oleh Ketua untuk dilaksanakan oleh Ketua-ketua Program

studi.

5) Setiap semester Senat STT Aletheia menerima Laporan Evaluasi Diri serta Laporan

Audit Internal Mutu Akademik dari UPM. Senat STT Alethia akan mempelajari

kedua laporan tersebut dan menentukan kebijakan dan peraturan baru di tingkat

politeknik untuk peningkatan mutu pendidikan.

8. Ketua Program studi bertanggungjawab atas terlaksananya:

1) Proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, MP, IK.

2) Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.

3) Evaluasi hasil proses pembelajaran.

4) Tindakan perbaikan proses pembelajaran.

5) Penyempurnaan SP, MP, IK secara berkelanjutan.

6) Penelitian yang sesuai dengan kompetensi jurusan dan Manual Mutu Penelitian.

7) Pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan kompetensi jurusan dan

ManualMutu Pengabdian Kepada Masyarakat.

Page 17: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 17

BAB 6 STANDAR DIKTI DALAM SPMI

Dasar hukum Standar Perguruan Tinggi yang tertuang dalam UU. No. 12 Tahun 2012, pasal

54 tentang Pendidikan Tinggi terdiri atas : (1) Standar Nasional Perguruan Tinggi yang

ditetapkan oleh menteri atas usul suatu badan yang bertugas menyusun dan

mengembangkan Standar Nasional Perguruan Tinggi. (2) Standar Pendidikan Tinggi yang

ditetapkan oleh Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan tingi.

Berdasarkan Standar Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia tersebut di atas maka akan

diuraikan beberapa komponen sebagai jaminan mutu STT Aletheia yang ditetapkan sebagai

Standar Mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia. Standar Mutu ini berpedoman pada UU No.

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) Bab IX Pasal 35, PP No 19 tahun

2005 tentang SNP, UU. No. 12 Tahun 2012, Peraturan Mendikbud No 49 tahun 2014 dan

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 44 tahun 2015. Standar mutu

yang ditetapkan merupakan hasil mutu kumulatif dari semua kegiatan yang terencana, yang

meliputi unsur masukan, proses dan keluaran dari sistem pendidikan.

Standar mutu pada Sistem Penjaminan Mutu Internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

mencakup komponen-komponen yang mencerminkan tingkat efektivitas dan efisiensi

pengelolaan pendidikan tinggi yang bermutu. Komponen yang tercakup dalam standar mutu

untuk menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

adalah: Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan Standar Lain/Pendidikan Tinggi

(Standar Dikti)

6.1 Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) yang ditetapkan oleh Menteri merupakan

satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

SNPT terdiri atas:

a. Standar Nasional Pendidikan, Berdasarkan Permenristek No. 44 Tahun 2015 Tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada Delapan macam standar pendidikan

minimal wajib, yaitu:

1) Standar kompetensi lulusan;

2) Standar isi pembelajaran;

3) Standar proses pembelajaran;

4) Standar penilaian pembelajaran;

5) Standar dosen dan tenaga kependidikan;

6) Standar sarana dan prasarana pembelajaran;

7) Standar pengelolaan pembelajaran; dan

8) Standar pembiayaan pembelajaran.

Page 18: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 18

b. Standar Nasional Penelitian, Berdasarkan Permenristek No. 44 Tahun 2015 Tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada Delapan macam standar nasional

penelitian minimal wajib, yaitu:

1) Standar hasil penelitian;

2) Standar isi penelitian;

3) Standar proses penelitian;

4) Standar penilaian penelitian;

5) Standar peneliti;

6) Standar sarana dan prasarana penelitian;

7) Standar pengelolaan penelitian; dan

8) Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian

c. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat, Berdasarkan Permenristek No. 44

Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) ada Delapan macam

standar nasional pengabdian minimal wajib, yaitu:

1) Standar hasil pengabdian kepada masyarakat;

2) Standar isi pengabdian kepada masyarakat;

3) Standar proses pengabdian kepada masyarakat;

4) Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat;

5) Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

6) Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;

7) Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan

8) Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

6.2 Standar Lain/Pendidikan Tinggi (Standar Dikti)

Standar ini ditetapkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Aletheia, untuk menambah sejumlah

standar lain yang melampaui standar minimal untuk kebutuhan akreditasi, baik melampaui

secara kuantitatif maupun kualitatif, atas inisiatif perguruan tinggi (internally driven)yang

dijabarkan dari visi STT Aletheia, sebagai berikut:

a. Standar visi, misi, tujuan dan sasaran

b. Standar tata pamong

c. Standar mahasiswa dan alumni

d. Standar suasana akademik

e. Standar sistem informasi

f. Standar program studi

g. Standar sistem penjamin mutu

h. Standar kerjasama

Semua unsur/ komponen ini harus terus diupayakan agar berada pada kondisi sebaik

mungkin untuk mencapai mutu terbaik, yang sekaligus mencerminkan mutu Sekolah Tinggi

Page 19: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 19

Teologi Aletheia. Upaya peningkatan kinerja dan mutu dilakukan terhadap hasil

pelaksanaan dan pencapaian semua standar tersebut.

Page 20: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 20

BAB 7

INFORMASI SINGKAT DOKUMEN SPMI

Dokumen SPMI STT Aletheia

Dokumen induk Mutu/SPMI PNL adalah:

1. Kebijakan Mutu/SPMI (Quality Policy)

Dokumen yang berisi garis besar tentang bagaimana Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

memahami, merancang, dan mengimplementasikan SPMI dalam penyelenggaraan

pendidikan sehingga terwujud budaya mutu pada Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

Buku/Dokumen Kebijakan Mutu/SPMI ini bermanfaat untuk:

a. Menjelaskan kepada para pemangku kepentingan internal Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia tentang garis besar SPMI;

b. Menjadi dasar atau payung bagi penyusunan dan penetapan Dokumen Manual

Mutu/SPMI, Standar Mutu/SPMI, dan Formulir Mutu/SPMI;

c. Membuktikan bahwa SPMI di perguruan tinggi yang bersangkutan terdokumentasi-

kan.

2. Manual Mutu/SPMI (Quality Manual)

Dokumen yang berisi petunjuk teknis tentang cara, langkah, atau prosedur Penetapan,

Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan Standar Dikti secara

berkelanjutan oleh pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan SPMI, baik pada

aras unit pengelola program studi maupun pada aras Sekolah Tinggi Teologi Aletheia.

Buku/Dokumen Manual Mutu/SPMI ini bermanfaat untuk:

a. Memandu para pejabat struktural dan/atau unit SPMI, maupun dosen serta tenaga

kependidikan dalam mengimplementasikan SPMI sesuai dengan kewenangan

masing-masing;

b. Menunjukkan cara mencapai visi Sekolah Tinggi Teologi Aletheia yang dijabarkan

dalam Standar Nasional Dikti dan Standar Dikti yang harus dipenuhi dan

ditingkatkan secara berkelanjutan.

c. Membuktikan secara tertulis bahwa SPM1- Sekolah Tinggi Teologi Aletheia telah

siap dilaksanakan.

3. Standar Mutu/SPMI (Quality Standard)

Dokumen ini berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi dari seluruh

kegiatan penyelenggaraan pendidikan untuk mewujudkan visi dan misinya sehingga

memuaskan para pemangku kepentingan internal dan eksternal Sekolah Tinggi Teologi

Aletheia .

Buku/Dokumen Standar SPMI (Standar Mutu) berfungsi sebagai:

a. Alat untuk mencapai visi, misi, dan tujuan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia ;

b. Indikator yang menunjukkan tingkat mutu Sekolah Tinggi Teologi Aletheia ;

c. Tolok ukur yang harus dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan oleh pemangku

kepentingan internal Sekolah Tinggi Teologi Aletheia ;

Page 21: 2018 BUKU KEBIJAKAN MUTU - STT Aletheiasttaletheia.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/KEBIJAKAN...Page 2 SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ALETHEIA Jl. Argopuro 28 – 34 (PO Box 100) Lawang –

Page 21

d. Bukti kepatuhan Sekolah Tinggi Teologi Aletheia pada peraturan perundang-

undangan dan bukti kepada masyarakat bahwa Sekolah Tinggi Teologi Aletheia

memiliki dan memberikan layanan pendidikan dengan menggunakan standar.

4. Formulir/Borang Mutu/SPMI (QualityDocuments)

Merupakan dokumen tertulis yang berisi kumpulan formulir/proforma yang digunakan

dalam mengimplementasikan Standar Dikti dan berfungsi untuk mencatat/merekam hal

atau informasi atau kegiatan tertentu ketika Standar Dikti diimplementasikan Dokumen

Formulir/Proforma Mutu/SPMI berfungsi antara lain sebagai:

a. alat untuk mencapai/memenuhi/mewujudkan isi Standar Dikti;

b. alat untuk memantau, mengontrol, mengendalikan, mengkoreksi, dan

mengevaluasi implementasi Standar Dikti;

c. bukti autentikuntuk mencatat/merekam implementasi Standar Dikti secara

periodik.

Rujukan

1. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

4. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. Peraturan Pemerintah RI No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 63 Tahun 2009 Tentang Sistem

Penjaminan MutuPendidikan

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 49 Tahun 2014 tentang Standar

Nasional PendidikanTinggi

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 50 Tahun 2014 tentang Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

9. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

10. Keputusan Direktur PNL No. 279 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kelola

11. Rencana Induk Pengembangan PNL, 2016

12. Statuta Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2016

13. Visi dan Misi Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2015

14. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, 2014

15. Panduan workshop SPM1, Direktorat Penjaminan Mutu Kemenristekdikti, 2015