2016 tahunan kpk 2016...laporan tahunan 2016 iv daftar isi visi, misi, asas, dan nilai-nilai kpk iii...

286
LAPORAN TAHUNAN 2016 HINGGA KE BAWAH PERMUKAAN Sesungguhnya, kondisi yang terjadi di bawah permukaan jauh lebih banyak dan kronis. Karena itulah, korupsi kerap diibaratkan seperti fenomena gunung es. Dan, KPK secara pasti dan terencana akan memberantas hingga ke bawah permukaan.

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORAN TAHUNAN

2016

HINGGAKE BAWAH

PERMUKAANSesungguhnya, kondisi yang

terjadi di bawah permukaan jauh

lebih banyak dan kronis.

Karena itulah, korupsi kerap

diibaratkan seperti fenomena

gunung es.

Dan, KPK secara pasti dan

terencana akan memberantas

hingga ke bawah permukaan.

Page 2: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

i

Page 3: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

ii

Diterbitkan oleh:Komisi Pemberantasan Korupsi2017

Penyusun:TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN KPK 2016266 hal+xviii

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSIJl. Kuningan Persada, Kav. 4, Setiabudi,Jakarta, 12920Telp. +62 21 2557 8300Faks. +62 21 5289 2456www.kpk.go.id

Page 4: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

iii

VISI, MISI, AZAS, DANNILAI-NILAI KPK

Visi“Bersama elemen bangsa, mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi”

MisiMeningkatkan efisiensi dan efektivitas penegakan hukum dan menurunkan tingkat korupsi di Indonesia melalui koordinasi, supervisi, monitor, pencegahan, dan penindakan dengan peran serta seluruh elemen bangsa

Asas• Kepastian Hukum• Keterbukaan• Akuntabilitas• Kepentingan Umum• Proporsionalitas

Nilai• Religiusitas• Integritas• Keadilan• Profesionalisme• Kepemimpinan

Page 5: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

iv

DAFTAR ISI

VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iiiPENGANTAR PIMPINAN vPROFIL KPK viiiSTRUKTUR LEMBAGA xiPROFIL PIMPINAN xiiRAGAM APRESIASI xviii

PENCEGAHAN Pembenahan Terintegrasi di Sejumlah Provinsi 2Mengembangkan JAGA 10Mempermudah Wajib Lapor dengan e-LHKPN 16Pembenahan di Sektor Kesehatan 20Mendorong Perbaikan Tata Kelola Pelayanan TKI 26Menyasar Tata Kelola Energi, Pangan, hingga Air 30Pembenahan Sistem Politik Secara Komprehensif 38Mendorong Komitmen Sektor Swasta 44Mencetak Penyuluh Antikorupsi Bersertifikasi 50Program Pembangunan Karakter pada Anak 54Mendorong Peran Perempuan dan Pemuda 58Meningkatkan Jumlah Literasi Antikorupsi 64

PENINDAKAN Penegasan Peran Penegakan Hukum 68Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan dan Rampasan 72Menggagas e-SPDP untuk Perlancar Korsup Penindakan 78

KELEMBAGAANMenjaga Lembaga Berkualitas Prima 82

LAMPIRANKeuangan dan Aset 90Pengadaan Barang dan Jasa 92Manajemen SDM 93Pelaporan LHKPN 95Pelaporan Gratifikasi 102Pengaduan Masyarakat 111Pendidikan Antikorupsi 117Koordinasi dan Supervisi Pencegahan 140Penindakan 144Koordinasi dan Supervisi Penindakan 183Pemulihan Aset, Pelacakan Aset & Lelang 228Penelitian dan Pengembangan 231Pengembangan Jaringan dan Kerja Sama 249Penguatan Yuridis 259Pengawasan Internal 263Dukungan Teknologi dan Informasi 267

Page 6: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

v

PengantarPimpinan

Hari-hari yang baru berlalu ini, memang dilakukan KPK dengan penuh semangat. Salah satu alasan, karena dalam mengemban amanah untuk pemberantasan korupsi, KPK harus fokus dan tak boleh setengah hati. Karena semua tahu, korupsi yang sedang dilawan saat ini merupakan musuh luar biasa, yang selalu mencari celah di setiap kesempatan. Sekali KPK lengah, korupsi dengan segera akan menyerang. Apalagi jika mengendur, sang musuh berpotensi membuat negeri ini hancur.

Dan itu, tak boleh terjadi…

Maka, memberantas hingga ke akar masalah, pada akhirnya menjadi jawaban untuk menghadapi korupsi yang sudah begitu kuat menancap. Dengan menelisik satu per satu pokok persoalan, termasuk mengetahui akar masalah, maka pemberantasan korupsi bisa berjalan lebih efisien dan efektif.

Dan memang, hampir sepanjang 2016, pola seperti itu yang dilakukan KPK. Pada bidang pencegahan, misalnya, KPK membuat banyak terobosan baru. Koordinasi dan Supervisi Bidang Pencegahan (Korsupgah) pada 2016 dilakukan terintegrasi dengan menggandeng bidang penindakan. Melalui Korsupgah Terintegrasi, KPK bisa menggali lebih banyak data dan fakta di daerah sasaran program. Akibatnya, KPK bisa mengetahui sumber permasalahan di berbagai daerah sasaran program, sehingga pendampingan yang dilakukan juga sejalan. Ibarat mengobati penyakit, jika diagnosisnya tepat, maka tepat pula terapi yang diberikan.

Begitu pula untuk program lain, misal pemberantasan korupsi sektor kesehatan, energi, swasta, politik, maupun yang terkait dengan edukasi, sosialisasi, dan kampanye, semua dilakukan dengan terlebih dahulu menggali akar masalah.

Menyimak perjalanan KPK sepanjang 2016,

seperti membuka lembaran yang

di dalamnya sarat perjuangan.

Tak ada kata menyerah. Bahkan,

rasa penat kalau bisa dijauhkan dengan cepat.

Page 7: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

vi

Terkait upaya meningkatkan tingkat kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN), misalnya. Dalam hal ini, KPK terus menggali permasalahan yang menyebabkan penyelenggara negara “enggan” melaporkan harta kekayaanya. Dari sini KPK menemukan fakta, bahwa bagi penyelenggara negara yang berada di daerah terpencil, tentu akan kesulitan jika harus datang ke KPK. Selain kendala waktu, juga terdapat konsekuensi biaya yang bisa menjadi beban.

Dari sinilah KPK kemudian meluncurkan e-LHKPN. Melalui aplikasi berbasis teknologi informasi tersebut, penyelenggara negara tak perlu datang ke Ibu Kota. Cukup klik, mengisi, dan kemudian mengirim melalui aplikasi yang sama, sudah selesai. Sangat praktis.

Page 8: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

vii

Strategi menggunakan teknologi informasi yang digunakan, tidak hanya bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi semata, melainkan juga meningkatkan partisipasi publik, yakni dengan aplikasi JAGA.

Dari aplikasi ini, selain bisa mendapatkan informasi, masyarakat juga bisa memantau sejumlah pelayanan publik di sektor pendidikan, kesehatan dan perizinan yang terdapat dalam fitu JAGA Sekolahku, JAGA Rumah Sakitku, JAGA Puskesmasku, dan JAGA Perizinanku.

Bahkan, dalam pengembangannya, aplikasi ini juga akan memantau penggunaan dana desa dan sejumlah sektor strategis lainnya yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak agar pemberantasan korupsi kian terasa luas manfaatnya.

Demikian juga dengan bidang penindakan. KPK melihat, bahwa rendahnya efek jera, merupakan salah satu sumber masalah. Dengan kondisi demikian, membuat koruptor terus berusaha menjalankan aksinya. Bahkan, termasuk “orang baru” yang mulai mencoba-coba melakukan korupsi. Untuk meningkatkan efek jera itulah, KPK menaikkan intensitas penindakan, termasuk di antaranya melalui operasi tangkap tangan (OTT). Bahkan, pada 2016, tercatat bahwa OTT yang dilakukan KPK adalah terbanyak sepanjang sejarah KPK.

Selain itu, KPK juga secara konsisten menggunakan strategi lain dalam menambah efek jera, yakni dengan meminta kepada majelis hakim untuk menetapkan pidana tambahan kepada para terdakwa. Harapannya, tentu saja memberi pesan bahwa KPK tidak akan ‘main-main’ dalam penanganan setiap perkara agar tingkat korupsi bisa diminimalisasi.

Begitu juga untuk Korsup Bidang Penindakan, KPK memulai dari penelusuran pokok persoalan. Dari sana pula, KPK kemudian meluncurkan e-SPDP. Melalui aplikasi tersebut, diharapkan koordinasi dan supervisi dengan penegak hukum lain, Kejaksaan dan Kepolisian, bisa berjalan lebih lancar.

Dari pola pemberantasan korupsi seperti itulah, KPK menegaskan, bahwa sepanjang 2016, perjalanan KPK tetap merupakan perjalanan penuh perjuangan. Tidak mengenal lelah dalam setiap langkah, demi pengabdian terbaik kepada Ibu Pertiwi.

Akhirnya, semoga dukungan masyarakat yang selama ini terus menyertai KPK, bisa semakin erat di masa-masa mendatang. Karena kita semua memang harus selalu mawas diri. Optimisme harus ada, namun kewaspadaan tak boleh berkurang.

Semoga apa yang sudah kita lakukan pada 2016, bisa menjadi pelecut untuk menatap hari-hari ke depan yang sudah menanti.

Salam antikorupsi!Pimpinan KPK

Page 9: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

viii

ProfilKPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Menurut undang-undang tersebut, KPK diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan.

Dalam mengemban amanah tersebut, salah satu tugas yang dilakukan KPK adalah koordinasi. Dalam hal ini, KPK berkoordinasi dengan instasi yang juga memiliki kewenangan menangani tindak pidana korupsi.

Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK memiliki beberapa kewenangan. Pertama, mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi; Kedua, menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi; Ketiga, meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait; Keempat, melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi; Dan, kelima, meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.

Koordinasi dilakukan untuk mendukung fungsi KPK sebagai peran pemicu (trigger mechanism). Artinya, KPK bertindak sebagai pendorong atau stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif, efisien, dan sinergis. Peran sebagai mekanisme pemicu itulah letak perbedaan sekaligus kekuatan utama KPK dibandingkan lembaga penegak hukum lain.

Tugas koordinasi ini sangat penting. Sebab, meski KPK memperoleh amanah dan kewenangan lengkap dalam hal menyelidik, menyidik, hingga menuntut perkara tindak pidana korupsi, namun tujuan

KPK merupakan lembaga negara

yang bersifat independen, yang dalam

melaksanakan tugas dan

wewenangnya bebas dari

kekuasaan manapun.

Page 10: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

ix

Page 11: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

x

keberadaan KPK bukan mengambil alih tanggung jawab pemberantasan kasus-kasus korupsi dari lembaga penegak hukum lain.

Selain itu, juga tidak semua tindak pidana korupsi bisa ditangani KPK. Terdapat beberapa syarat, agar suatu kasus bisa ditangani KPK. Di antaranya, kasus korupsi melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, serta orang lain yang terkait dengan tindak pidana korupsi aparat hukum maupun pejabat pemerintahan. Selain itu, jumlah kerugian negara akibat kasus korupsi, minimal Rp1 miliar serta memicu keresahan masyarakat. Selain koordinasi, KPK juga memiliki beberapa tugas lain, yaitu supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan TPK; melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap TPK; melakukan tindakan-tindakan pencegahan TPK; dan melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Dalam pelaksanaannya tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proposionalitas. KPK bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala kepada presiden, DPR, dan BPK

Dalam menjalankan berbagai tugas tersebut, KPK dipimpin lima orang pimpinan KPK. Seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Kelima pimpinan KPK tersebut merupakan pejabat negara, yang berasal dari unsur pemerintahan dan unsur masyarakat. Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan, pimpinan KPK bersifat kolektif kolegial.

Pimpinan KPK membawahkan empat bidang, yang terdiri atas bidang Pencegahan, Penindakan, Informasi dan Data, serta Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat. Masing-masing bidang tersebut dipimpin oleh seorang deputi. KPK juga dibantu Sekretariat Jenderal yang dipimpin seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Republik Indonesia, namun bertanggung jawab kepada pimpinan KPK.

Ketentuan mengenai struktur organisasi KPK diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan masyarakat luas tetap dapat berpartisipasi dalam aktivitas dan langkah-langkah yang dilakukan KPK. Dalam pelaksanaan operasional, KPK mengangkat pegawai yang direkrut sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. (*)

Page 12: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

xi

Data

Pimpinan

Penasihat

SekretarisJenderal

Deputi BidangPengawasan

Internal &PengaduanMasyarakat

Deputi BidangInformasi &

Data

Deputi BidangPenindakan

Deputi BidangPencegahan

DeputiSekretariat

BidangPencegahan

SekretariatDeputiBidang

PenindakanData

SekretariatDeputiBidang

Informasi &

SekretariatDeputiPIPM

DirektoratPendaftaran &Pemeriksaan

LHKPN

DirektoratGratifikasi

DirektoratPendidikan &

PelayananMasyarakat

DirektoratPenelitian &

Pengembangan

Unit Koordinasi & Supervisi

BidangPencegahan

UnitPelacakan Aset,

Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi

Unit Koordinasi & Supervisi

BidangPenindakan

SATGAS

DirektoratPenuntutan

DirektoratPenyidikan

SATGAS

DirektoratPenyelidikan

SATGAS

DirektoratMonitor

DirektoratPembinaan

JaringanAntar Komisidan Instansi

DirektoratPengolahanInformasi &

Data

DirektoratPengaduanMasyarakat

DirektoratPengawasan

Internal

Korsespim

BiroUmum

BiroHumas

BiroHukum

BiroSDM

BiroPerencanaan

Keuangan

Page 13: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

xii

ProfilPimpinan KPK

Agus Rahardjo (Ketua KPK)Mencegah korupsi harus dilakukan melalui perubahan menyeluruh. Dalam pandangan Agus Rahardjo, dengan cara itulah pemberantasan korupsi bisa efektif. Artinya, memberantas memang harus sampai akar masalah.

Sebagai Ketua KPK periode 2015-2019, pria kelahiran Magetan Jawa Timur, 1956, ini, memang bertekad kuat melenyapkan korupsi dari Bumi Pertiwi. Salah satunya, melalui konsep pola perilaku setiap individu penyelenggara birokrasi pemerintahan, dalam membangun sistem integritas.

Itu sebabnya, mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut, optimistis bahwa bersama pimpinan lain, dirinya bisa memberikan kontribusi nyata. Antara lain, CPI akan dicapai lebih baik. Dan oleh karena itu, harus ada

pencegahan dan penindakan terintegrasi.

Agus Raharjo menamatkan pendidikan S1 di Jurusan

Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) pada 1984. Ia melanjutkan studinya, S2, tahun 1991 di Arthur D. Little Management Education Institute,

Management, Cambridge, Amerika Serikat. Antara tahun 1995 hingga 1997,

Agus kerap aktif menjadi pembicara di lembaga internasional di Paris, Perancis.

Page 14: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

xiii

Kembali ke Indonesia, Agus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Pada 2006, Agus diangkat menjadi Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ).

Basaria Panjaitan (Wakil Ketua KPK)Bidang perencanaan dan pengelolaan APBD, pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta pelayanan perizinan, adalah titik rawan tindak pidana korupsi. Oleh karena itu, tegas Wakil Ketua Basaria Panjaitan, KPK harus mendorong perbaikan tata kelola ketiga sektor tersebut. Perempuan pertama yang menjadi komisioner KPK ini paham betul, bahwa dalam memberantas korupsi memang harus ditelisik hingga pokok persoalan. Bahkan untuk itu, indeks persepsi korupsi sebenarnya tidak hanya diukur dari banyaknya orang yang ditangkap oleh KPK. Lebih dari itu, sejauh mana KPK mampu mendorong semua pelayanan publik agar lebih baik.

Lahir di di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 20 Desember 1957, Basaria adalah Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I Tahun Angkatan 1983-1984. Dia pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas Jayabaya, Jakarta dan pada 2003, masuk Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan lulus sebagai polwan berpangkat Ipda. Usai lulus, ia langsung ditugaskan di Reserse Narkoba Polda Bali.

Jenderal bintang dua ini juga pernah menjabat sebagai Kapusprovos Divpropam Polri di pada 2009, Karo Bekum SDelog Polri pada 2010, dan menjadi Widyaiswara Madya Sespim Polri Lemdikpol. Basaria sempat menyambi sebagai pengajar di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri di Lembang. Setelah bertugas di Batam, Basaria ditarik ke Mabes Polri, menjadi penyidik utama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim. Selama bertugas, Basaria mengambil S2 di Magister Hukum Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 15: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

xiv

Saut Situmorang (Wakil Ketua KPK)Kalau korupsi telah tersistem, KPK juga mengatasi dengan sistem. Kalau korupsi sudah meluas, KPK juga harus meluas. Tekad Wakil Ketua KPK Saut Situmorang tersebut, adalah refleksi, bahwa KPK akan melawan korupsi sekuat apapun. Karena pada dasarnya, korupsi tidak boleh didiamkan begitu saja, kita harus terus bergerak.

Lahir di Mayang, 20 Februari 1959, Saut tak gentar berada pada garda depan melawan korupsi. Karena menurutnya, KPK punya banyak cara memberantas korupsi, termasuk melalui medium seni. Lulusan Universitas Padjajaran Bandung jurusan Ilmu Fisika, tersebut, menambahkan, bahwa upaya membangun peradaban baru, peradaban yang antikorupsi, tidak hanya dilakukan dengan satu cara.

Jauh sebelum Tahun 2001, Saut melanjutkan program magister manajemen di Universitas Krisnadwipayana. Seetelah itu, dia mengambil program doktoral di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Perjalanan kariernya, Saut bergabung dengan Badan Intelijen Negara (BIN) sejak tahun 1987. Ia juga pernah menjadi Sekretaris Program Pendidikan Regular Angkatan ke-50 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2013. Pada 1997-2001, Saut menjadi Sekretaris III KBRI Singapura. Setelah itu, ia berpindah menjadi Sekretaris I di KBRI Canberra, Australia pada 2008-2011. Saut juga pengajar ilmu kompetitif intelijen di Universitas Indonesia dan Dosen STIN.

Page 16: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

xv

Alexander Marwata (Wakil Ketua KPK)KPK akan terus bertindak dengan segala cara untuk menyelesaikan permasalahan korupsi. KPK tidak berhenti sampai operasi tangkap tangan saja. Penegasan Wakil Ketua Alexander Marwata tersebut, adalah sinyalemen bahwa dalam memberantas korupsi, KPK terus mencari inti persoalan.

Untuk itu, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 26 Februari 1967 yang juga mantan hakim ad hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, tersebut mengingatkan, agar para koruptor dan calon koruptor mulai berpikir, bahwa semua proses bisnisnya diawasi.

Memulai karier sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2012, Marwata mengawali pendidikan formal di SD Plawikan I Klaten (1974-1980). Pendidikannya kemudian berlanjut di SMP Pangudi Luhur Klaten (1980-1983), SMAN 1 Yogyakarta (1983-1986), dan kemudian melanjutkan pendidikan tingginya di Jurusan Akuntansi STAN Jakarta untuk strata D IV. Tahun 1995, ia melanjutkan sekolahnya lagi S1 Ilmu Hukum di Universitas Indonesia.

Sejak tahun 1987-2011, Alexander Marwata berkarir di Badan Pengawas Keuangan Pembangunan (BPKP).

Page 17: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

xvi

Laode M. Syarif (Wakil Ketua KPK)Karena pencegahan dan penindakan harus sinkron, maka tidak cukup koruptor hanya ditangkap. Tak kalah penting, harus dilakukan asistensi agar hal yang sama tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Penegasan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, tersebut, mempertegas bahwa dalam memberantas korupsi, KPK terus mencari dan mencabut akar masalah.

Lahir di Lemoambo Pulau Muna Sulawesi Tenggara, 16 Juni 1965, Laode M Syarif mengawali karier di Makassar sebagai dosen pada Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, sejak tahun 1992. Sebelumnya, dia menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Setelah itu, Syarif melanjutkan pendidikan pada program Master of Laws (LLM) di Faculty of Law, Queensland University of Technology (QUT) Brisbane. Kemudian, melanjutkan Ph.D program di Sydney University, School of Law dengan program kekhususan Hukum Lingkungan Internasional.

Selain menjadi dosen pada Fakultas Hukum UNHAS, dia juga aktif sebagai pembicara/dosen tamu di Sydney University Law School, National University

of Singapore Law School, Cebu University Law School, and University of South Pacific, Vanuatu. Di samping itu, dia juga aktif di berbagai organisasi nasional dan internasional, diantaranya: (i) Partnership for

Governance Reform in Indonesia, (ii) IUCN Academy of Environmental Law, (iii) UNODC-Anti-Corruption Academic Initiative (ACAD).

Pada berbagai organisasi tersebut, Syarif banyak mengembangkan sejumlah program capacity building untuk bidang antikorupsi, good

governance, reformasi peradilan, dan penegakan hukum lingkungan di Kepolisian, Kejaksaan, Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan. Selain itu, Syarif juga aktif mengajar kode etik dan hukum lingkungan di Mahkamah Agung Republik

Indonesia.

Page 18: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

xvii

Page 19: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

xviii

Ragam ApresiasiTentu saja, kepercayaan itu sangat berharga dan harus terus dirawat. Apresiasi ini adalah salah satu bentuk lain kepercayaan kepada lembaga ini. Semoga, kami dapat terus merawat kepercayaan itu hingga ia tumbuh subur menaungi kami dalam menjalanakn amanah besar dalam pemberantasan korupsi.

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KPK tahun 2014 mendapatkan predikat “A”.

2. Peringkat I Keterbukaan Informasi Publik kategori Lembaga nonstruktural dari Komisi Informasi Pusat (KIP)

3. Pemenang III Program PR Inspirasional, Indonesia Public Relation and Summit (IPRAS) 2016 untuk program “Ngamen Antikorupsi”.

4. Booth Terbaik IV pada Legal Expo Kementerian Hukum dan HAM 2016.

5. Juara 1 Stand Terbaik pada ajang Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016

Penghargaan, prestasi, apresiasi

atau apapun ia disebut, bagi kami

adalah sebuah amanah yang

patut dijaga dan dipertahankan.

Itu semua sebagai wujud

tanggung jawab lembaga dalam

membangun reputasi dan kepercayaan

publik.

Page 20: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

1

Pencegahan• Pembangunan Karakter• Pebaikan Sistem• Pendidikan Antikorupsi• Partisipasi Publik• Penguatan Tata Kelola

Page 21: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

2

PembenahanTerintegrasi diSejumlah Provinsi

KPK mencatat tiga provinsi yang bisa dikategorikan sebagai “darurat korupsi.” Ketiganya adalah Sumatera Utara, Riau, dan Banten. Kasus demi kasus korupsi menerpa pejabat di ketiga provinsi tersebut. Tidak hanya eksekutif, legislatif, tetapi juga aparat penegak hukum.

Upaya perbaikan tata kelola pemeritah daerah, bukan tidak dilakukan tahun-tahun sebelumnya. Namun KPK menganggap belum optimal, yang ditandai masih maraknya korupsi, tidak terkecuali di tiga provinsi tadi.

Agar program berjalan lebih baik, pada 2016 KPK melakukan perubahan pola koordinasi dan supervisi pencegahan (korsupgah). Melalui perubahan tersebut, KPK berharap bahwa perbaikan tata kelola bisa menjadi lebih efektif.

Perubahan korsupgah yang paling mendasar, karena kali ini dilakukan terintegrasi dengan bidang penindakan. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan 2012-2015, karena korsupgah murni dilakukan bidang pencegahan.

Dalam implementasinya, para penyelidik maupun penyidik ikut terlibat di dalam program tersebut. Tidak sembarang, karena yang dilibatkan adalah penyelidik dan penyidik yang pernah melakukan penyelidikan atau penyidikan di wilayah tempat KPK melakukan Korsupgah Terintegrasi. Ketika program dilaksanakan di Provinsi Riau, misalnya, maka yang menjadi anggota tim adalah penyelidik dan penyidik yang pernah melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tindak pidana korupsi di provinsi tersebut.

Tergabungnya bidang penindakan di dalam Korsupgah Terintegrasi, tentu memudahkan KPK dalam menggali informasi. Pasalnya, pemerintah daerah terkait tentu tidak bisa mengelak ketika tim Korsupgah Terintegrasi mencoba menggali fakta dan data terkait

Guna mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang bersih,

KPK melakukan Korsupgah

Terintegrasi. Menyasar

sembilan provinsi, di antaranya yang

dianggap rawan kasus korupsi.

Page 22: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

3

Page 23: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

4

suatu kasus yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian, tim Korsupgah Terintegrasi bisa mengumpulkan data dan fakta secara komprehensif dan sesuai kondisi sebenarnya. Pada akhirnya, memudahkan KPK untuk melakukan pemetaan, analisis, dan memberikan rekomendasi perbaikan.

Selain itu, jika pada pelaksanaan sebelumnya, KPK menyerahkan lebih banyak pelaksanaan kepada BPKP, kali ini hampir semua pelaksanaan dilakukan KPK. Mulai dari reviu rekomendasi, hingga rencana aksi, semua dilakukan KPK.

Pada 2016, BPKP bukan tidak dilibatkan. Hanya saja, peran BPKP adalah dalam rangka monitoring terkait rencana aksi tersebut. Dan setiap tiga bulan sekali, tim dari KPK akan mereviu ulang, apakah rencana aksi sudah dilakukan sesuai den-gan yang seharusnya. Dengan demikian, pada Korsupgah Terintegrasi, peran KPK betul-betul sebagai leader. Jika pada tahun sebelumnya, KPK “hanya” melakukan koordinasi dan menyerahkan pelaksanaan kepada BPKP, maka pada tahun ini KPK yang melak-sanakan.

Yang juga berbeda, melalui Korsupgah Terintegrasi, KPK juga menggandeng ke-menterian/lembaga. Selain BPKP, yang juga dilibatkan adalah Kementeian Dalam Negeri (Kemendagri), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemer-intah (LKPP), dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN–RB).

Best Practices dan Daerah SasaranKorsupgah Terintegrasi pada dasarnya merupakan upaya pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintah daerah. Melalui program tersebut, KPK terus berupaya mendorong perbaikan sistem pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Pelaksanaan Korsupgah Terintegrasi secara umum terbagi atas tujuh proses. Yaitu, pertama, identifikasi daerah yang memiliki praktik terbaik (best practices); Kedua, identifikasi daerah sasaran perbaikan; Ketiga, perencanaan komitmen oleh pemerintah daerah; Keempat, kunjungan ke daerah best practices; Kelima, copy aplikasi/source code daerah best practices; Keenam, implementasi rencana aksi; Dan ketujuh, monitoring dan evaluasi.

Secara umum, terdapat dua bagian berbeda dalam program ini. Pertama adalah beberapa daerah yang menjadi memiliki praktik terbaik (best practices). Dan kedua, adalah daerah-daerah menjadi sasaran perbaikan tata kelola. Dalam melakukan pembinaan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi, KPK mengadopsi berbagai sistem best practice untuk diterapkan di daerah sasaran.

Pemilihan dan identifikasi best practices, berdasarkan penerapan sistem yang bisa menutup masuknya celah korupsi pada pemerintah daerah, yaitu sektor perencanaan APBD, pengadaan barang dan jasa (PJB), dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Karena ketiga sektor tersebut menjadi tujuan utama Korsup Terintegrasi, maka best pratices juga terkait pada ketiganya.

Page 24: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

5

Dan untuk itu, KPK menilai beberapa sistem yang bisa menjadi best practices yang diharapkan memperbaiki tata kelola di ketiga sektor tersebut. Best practices yang menjadi model implementasi untuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Bogor, Kota Denpasar, dan Provinsi Jawa Barat; Untuk e-procurement adalah Provinsi Jawa Barat; Untuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) adalah Kabupaten Badung dan Kabupaten Bogor; Untuk e-planning adalah Kota Surabaya; Untuk penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) adalah Provinsi Jawa Barat; Dan untuk e-samsat adalah Provinsi Jawa Barat.

Sembilan Provinsi, Tiga TahapPada 2016, pelaksanaan program Korsupgah Terintegrasi terbagi atas tiga tahap. Selain Sumatera Utara, Riau, dan Banten, yang menjadi daerah sasaran tahap pertama, juga Papua, Papua Barat, dan Aceh untuk tahap kedua. Sedangkan tahap ketiga dilaksanakan di Bengkulu, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

Pemilihan provinsi untuk tahap pertama, karena maraknya korupsi di daerah tersebut. Selain itu, karena belum adanya dampak signifikan kegiatan pencegahan korupsi. Hal ini bisa dilihat dari rendahnya tingkat pelaporan LHKPN, belum adanya dampak Program Pengendalian Gratifikasi (PPG), serta belum terlihatnya dampak Program Tunas Integritas dan Komite Integritas.

Untuk pelaporan LHKPN, misalnya, di Sumut ternyata masih terdapat 93,75 eksekutif yang belum melaporkan LHKPN. Sedangkan legislatif berjumlah 97,96%. Sementara di Riau, wajib lapor LHKPN eksekutif yang belum melaporkan harta kekayaan sebanyak 49,25% dan legislatif 65,57%. Di Banten, 80,27% eksekutif belum melaporkan LHKPN, sedangkan 65,88% legislatif belum melapor. Tidak hanya itu. KPK juga menilai, bahwa komitmen pimpinan daerah di Sumut, Riau, dan Banten terkait pencegahan korupsi masih sangat minim.

Korsupgah Terintegrasi tahap kedua dilaksanakan, terkait status otonomi khusus daerah sasaran, mendapatkan dana otonomi khusus yang cukup besar sehingga dinilai perlu untuk dilakukan pendampingan. Meski memiliki perbedaan latar belakang, namun program Korsup Terintegrasi yang dilaksanakan, sama seperti pelaksanaan tahap pertama.

KPK sebenarnya “hanya” menargetkan pelaksanaan Korsupgah Terintegrasi di enam provinsi pertama. Namun, karena ada permintaan khusus dari kepala daerah bersangkutan, KPK kembali menambah program pendampingan di tiga daerah lain, yaitu untuk tahap ketiga.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi saat meluncurkan aplikasi perencanaan APBD berbasis elektronik e-Sumut di Provinsi Sumatera Utara

Page 25: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

6

Program Korsupgah Terintegrasi sebagai upaya perbaikan di sejumlah provinsi itu memang disambut baik oleh sejumlah daerah yang mulai ingin berbenah. Bagi Sumatera Utara, misalnya, Korsupgah Terintegrasi ini diharapkan bisa menurunkan tingkat korupsi di daerah tersebut. Pemprov Sumut juga berkomitmen untuk melaksanakan rekomendasi dan rencana aksi yang diberikan KPK. Termasuk di antaranya terkait peningkatkan pelaporan LHKPN. Saat ini, Sumut tengah menggalakkan kepatuhan aparatur pemerintahan daerah untuk pelaporan LHKPN. Bahkan, salah satu syarat bagi aparat pemda agar bisa mengikuti uji kompetensi, adalah pelaporan LHKPN ke KPK.

Begitu juga Riau, yang bertekad memperbaiki diri. Pemprov Riau mendukung sepenuhnya upaya KPK. Terkait unit pengendalian gratifikasi, misalnya, Pemprov Riau sudah ada Peraturan Gubernur untuk hal itu.

Salah satu bukti komitmennya, beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemprov Riau sudah memiliki zona integritas. Dengan adanya zona integritas, diharapkan akan menjadi pendorong bagi aparatur pemerintahan untuk berbuat lebih baik.

Senada dengan dua provinsi itu, Pemprov Banten juga memiliki tekad yang sama. Kesalahan-kesalahan yang telah terjadi, ke depan akan segera diperbaiki. Banten optimistis bahwa daerahnya bisa keluar dari zona merah. Terlebih Pemprov Banten sudah melaksanakan beberapa rencana aksi yang direkomendasikan KPK. Misalnya saja soal pengadaan. Pemprov Banten sudah mengimplementasikan

Kunjungan Tim Korsupgah dalam rangka pemetaan dan identifikasi masalah terkait pengadaan barang dan jasa di Kantor ULP Pemprov. Bengkulu

Page 26: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

7

Unit Layanan Pengadaan (ULP) dalam proses pengadaan barang dan jasa dan melepaskan diri dari berbagai intervensi.

Begitu pula dengan implementasi sistem informasi yang terintegrasi dalam pengelolaan APBD, perbaikan sistem sumber daya manusia (SDM), dan pengelolaan aset, semua sudah dilakukan.

Berbagai RekomendasiSeperti program tahun-tahun sebelumnya, Korsup Terintegrasi juga memberikan sejumlah rekomendasi kepada daerah sasaran. Rekomendasi tetap difokuskan pada perbaikan tiga sektor utama, yaitu perencanaan APBD, pengadaan barang dan jasa (PJB), dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

Pertama, terkait perencanaan APBD, KPK melihat bahwa kerap tidak dilakukan secara terbuka. Akibatnya, proses pengadaan dimulai dari perencanaan yang buruk. Di sisi lain, pada tahap tersebut juga rentan adanya kecurangan dan intervensi yang dilakukan para oknum eksekutif maupun legislatif. Dan memang, saat pembahasan perencanaan anggaran tersebut komunikasi-komunikasi transaksional berpotensi terjadi.

Untuk mengatasi masalah itu, KPK merekomendasikan kepada seluruh daerah untuk menggunakan sistem e-planing atau e-budgating yang diadopsi dari best practice Pemkot Surabaya untuk diimplementasikan dalam proses penyusunan APBD. Dengan demikian, maka berbagai proses tahapan dapat dipantau oleh masyarakat.

Kedua, pengadaan barang dan jasa (PBJ). Dalam korsupgah 2016 KPK mendorong daerah sasaran untuk mengimplementasikan sistem e-procurement seperti yang diterapkan Pemprov Jawa Barat. Terkait hal, KPK juga mendorong agar didirikan Unit Layanan Pengadaan (ULP) mandiri dan pengelola yang independen.

Selain itu, KPK bersama LKPP dan Kementerian Dalam negeri menginisiasi bentuk kelembagaan ULP mandiri di provinsi dan kabupaten/kota. KPK juga mendorong pemerintah untuk menerbitkan regulasi yang dapat dipedomani daerah dalam rangka pembentukan unit kerja ULP mandiri.

Ketiga, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Dalam Korsupgah Terintegrasi ini, KPK mendorong agar seluruh daerah melakukan PTSP berbasis online. Untuk itu KPK mengadopsi beberapa sistem, di antaranya dari Pemkab Sidoarjo, Pemkab Bogor, Pemkot Denpasar, dan Pemprov Jawa Barat.

KPK menilai PTSP merupakan salah satu hal yang harus dirorong karena selain memudahkan masyarakat, juga memberi ruang kepada masyarakat untuk turut memantau proses penyelesaian perizinan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan pemerintah.

Di luar ketiga sektor tersebut, KPK juga melihat bahwa terdapat beberapa hal yang harus dibenahi. Di antaranya adalah penguatan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP). Penguatan dilakukan, karena selama ini peran APIP yang seharusnya independen dan bisa menjadi pengawas pemerintah daerah,

Page 27: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

8

justru tidak berjalan. Sebaliknya, APIP bahkan seolah-olah berada pada posisi “melindungi” jika pemerintah daerah melakukan penyelewengan. Faktanya, hingga saat ini KPK belum pernah menerima laporan terkait dugaan tindak pidana korupsi dari APIP. Padahal, sebagai pengawas, harusnya APIP yang terlebih dahulu mengetahui indikasi tersebut.

Pada tahap awal penguatan APIP, KPK memberikan pelatihan bagi dua orang auditor dari setiap inspektorat kabupaten/kota dan provinsi. Tujuannya, adalah agar para peserta nantinya bisa melakukan audit berdasarkan modul yang dibuat BPK terkait penggunaan dana desa, proses pengadaan barang dan jasa, dan pengantar audit investigasi.

Hal lain yang juga dilakukan KPK dalam korsupgah 2016 adalah tentang penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Dari sejumlah daerah yang telah dikunjungi KPK, terdapat satu sistem yang telah berhasil diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yakni Sistem Kinerja Pegawai (SKP) online yang telah diterapkan di Pemprov Jawa Barat.

Terkait hal itu, KPK juga memfasilitasi gubernur dari 17 provinsi yang ikut dalam Program Korsupgah 2016 untuk mengadopsi sistem tersebut sehingga bisa dimodifikasi dan diterapkan di daerahnya masing-masing.

Isu lokal lain yang didorong KPK dalam korsupgah 2016 adalah tentang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui sistem e-samsat. Sistem ini terbukti efektif di Jawa Barat dalam meningkatkan PAD. Oleh sebab itu, KPK juga akan merekomendasikan sistem ini terhadap 17 provinsi yang masuk dalam Program Korsupgah.

Menyelamatkan Dana Desa Dalam perjalanannya, Program Korsupgah tahun ini juga melebarkan sayap ke berbagai permasalahan lain. Di antaranya, terkait perbaikan tata kelola dana desa.

Kegiatan tersebut berangkat dari hasil kajian KPK. Seperti diketahui, dengan diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa, setidaknya terdapat 74.754 desa yang setiap tahunnya akan mendapat dana dari APBN pemerintah pusat. Alokasi anggaran untuk dana tersebut terhitung besar. Pada 2015, dana desa yang disalurkan sebesar Rp20.7 triliun, dan meningkat menjadi Rp46.9 triliun pada 2016.

Dari kajian KPK yang telah dilakukan sejak Januari 2015, ditemukan setidaknya 14 temuan pada empat aspek, yakni aspek regulasi dan kelembagaan; aspek tata laksana; aspek pengawasan; dan aspek sumber daya manusia. Besarnya dana desa yang dikelola dan masih terdapatnya sejumlah kelemahan tersebut, merupakan titik celah terjadinya penyimpangan. Oleh sebab itu, KPK mendorong sejumlah pihak untuk turut berperan dalam mewujudkan tata kelola dana desa yang transparan dan akuntabel.

Untuk itu, KPK melakukan sejumlah upaya. Di antaranya melakukan penguatan regulasi, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam melakukan sosialisasi, serta memantau rencana aksi dari kementerian/lembaga terkait. Pada 2016, KPK bahkan menambah fokus kerja pada upaya peningkatan partisipasi

Page 28: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

9

masyarakat, serta mendorong peningkatan kompetensi pada aparat desa, inspektorat daerah, dan pendamping desa.

KPK juga bersinergi dengan para pihak strategis, misalnya komunitas, untuk menjadikan daerah binaan percontohan dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana aksi dalam tata kelola keuangan desa yang baik.

Sejak Mei 2016, KPK menggelar kegiatan Korsupgah Terintegrasi pada program Pengawalan Bersama Dana Desa di tujuh wilayah di seluruh Indonesia. Ketujuh wilayah itu antara lain, wilayah Sumatera bagian Selatan, wilayah Jawa, wilayah Kalimantan, wilayah Sulawesi, wilayah Bali, Nusa Tenggara, wilayah Sumatera Bagian Utara, wilayah Maluku, dan Papua.

Selain itu, KPK melakukan kerja sama dengan BPKP dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan membuat sistem keuangan desa atau siskeudes. Sistem ini bisa diagunakan oleh desa manapun secara gratis dengan harapan sistem keuangan yang ada di desa tertata dengan baik.

Dari sisi pengawasan, KPK telah membuat surat edaran kepada seluruh kepala desa terkait penggunaan dana desa yang baik sesuai peraturan perundang-undangan. KPK juga meminta kepolisian melalui peran Babinkamtibmas dalam mengawasi dana desa. Sebagai acuan, KPK juga membuat sebuah modul yang dimasukkan dalam compact disk (CD) sebanyak 75 ribu copy. Lima puluh ribu dibagikan ke kepolisian, 15 ribu ke Kemendes, dan 10 ribu diberikan kepada Kemendagri. (*)

Surat Himbauan KPK kepada seluruh Kepala Desa se-Indonesia agar pengelolaan dana desa berjalan akuntabel, transparan dan tepat sasaran.

Page 29: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

10

Mengembangkan JAGA

Tiga sektor strategis dikenal sangat rawan korupsi, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perizinan. Salah satu penyebab, karena sektor tersebut mengelola anggaran yang sangat besar serta bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat umum.

Sektor pendidikan, misalnya, setiap tahun sedikitnya mengelola 20 persen dari APBN atau sekitar Rp428 triliun. Sedangkan sektor kesehatan, anggaran yang dialokasikan adalah lima persen dari APBN atau sekitar Rp106 triliun.

Tingkat kerawanan korupsi, bisa dilihat dari banyaknya kasus korupsi. Dari data kasus tindak pidana korupsi dunia pendidikan 2006-2015, tak kurang dari 400 kasus dengan kerugian negara mencapai Rp1,3 triliun. Sedangkan kasus korupsi di bidang kesehatan pada 2001-2013, terdapat 100-an kasus korupsi yang berdampak pada kerugian negara mencapai Rp594 miliar.

Guna menekan tingkat korupsi sektor tersebut, pada 2016, KPK melakukan terobosan penting, dengan memanfaatkan aplikasi berbasis teknologi informasi. Melalui aplikasi yang diberi nama JAGA.

JAGA merupakan sistem yang mendorong transparansi dalam rangka pencegahan korupsi. Dengan JAGA, KPK mendorong Kementerian, Lembaga, maupun Pemerintah Daerah untuk membangun sistem untuk mengelola informasi terkait layanan publik dan mentransparansikan informasi tersebut untuk mencegah terjadinya penyimpangan pelaksanaan layanan publik. Keterbukaan tersebut, diharapkan meningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada rakyat.

Melalui aplikasi JAGA, publik lebih mudah mengakses informasi. JAGA menyiapkan platform dan mendorong terbangunnya standar keterbukaan informasi. Hal ini dimungkinkan, karena JAGA merupakan

Dalam menjalankan

peran pemberantasan

korupsi, KPK juga mengandalkan

kemajuan teknologi.

Selain memberi kemudahan,

beberapa aplikasi dirancang untuk

meningkatkan peran serta publik.

Page 30: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

11

Page 31: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

12

sistem terintegrasi yang mengkonsolidasikan informasi terkait pelayanan publik dan pengelolaan keuangan pemerintah.

Dari keunggulan tersebut, diharapkan JAGA bisa menjadi gerakan bagi Kementerian, Lembaga, maupun Pemerintah Daerah untuk menjadi yang terbaik dalam keterbukaan informasi publik di lingkungan/wilayahnya. Jika hal itu terus dilakukan, maka layanan publik akan menjadi lebih baik.

Pada prinsipnya, setelah masyarakat mendapatkan informasi, JAGA menyiapkan kanal masukan dan keluhan masyarakat terkait konsistensi dan perbaikan kualitas pelayanan publik terhadap belanja anggaran dan kepatuhan terhadap peraturan. Selain itu JAGA juga berfungsi sebagai alat pendidikan masyarakat yang juga menyediakan tempat bagi masyarakat untuk berbagi cerita tentang praktik-praktik pemberantasan korupsi yang dilakukan di lingkungannya masing–masing. JAGA disiapkan menjadi wadah komunitas jejaring sosial untuk memudahkan pendidikan antikorupsi secara “viral.”

Sementara di tingkat masyarakat, JAGA diharapkan bisa menjadi gerakan untuk melawan korupsi di lingkungan masing-masing dan mempromosikan praktik-praktik penerapan nilai-nilai integritas

Saat ini, aplikasi JAGA dapat diunduh melalui Play Store pada telepon pintar berbasis Android. Macam aplikasi ini adalah, JAGA Sekolahku untuk layanan pendidikan, JAGA Rumah Sakitku untuk layanan rumah sakit, JAGA Puskesmasku untuk layanan Puskesmas, dan JAGA Perizinanku untuk layanan perizinan.

Sejumlah kanal yang ada dalam aplikasi tersebut merupakan sarana bagi masyarakat untuk melakukan pemantauan. Untuk layanan sekolah misalnya, melalui JAGA Sekolahku, masyarakat bisa mengecek mulai dari profil sekolah, fasilitas sekolah, hingga anggaran yang dikelola. Masyarakat juga bisa menyampaikan keluhan dan berdiskusi di forum yang tersedia karena telah terkoneksi dengan media sosial. Demikian juga dengan JAGA Rumah Sakitku dan Jaga Puskesmas, masyarakat bisa mengecek profil, tenaga dokter, jumlah kamar yang tersedia, hingga menyampaikan keluhan serta berdiskusi.

Sementara pada layanan JAGA Perizinanku, selain dapat mengecek jenis dan persyaratan perizinan, atau mengecek status izin, masyarakat juga bisa mengajukan perizinan secara online. Sama seperti layanan lainnya, pada layanan cek perizinan ini, masyarakat juga bisa melakukan pengaduan terkait layanan perizinan.

Grand launching dilakukan pada 9 Desember 2016, bertepatan dengan Hari Antikorupsi Internasional (HAKI) yang digelar di Riau. Namun sebelumnya, guna memperkenalkan kepada publik dan pemangku kepentingan, KPK melakukan soft launching, 25 Juli2016. Pada kesempatan tersebut, KPK mendapatkan masukan dari berbagai pihak agar aplikasi ini lebih optimal. Dalam acara tersebut, hadir sejumlah pejabat kementerian/lembaga terkait. Di antaranya adalah, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris, Irjen Kemdagri Tarmizi A Karim, Sekjen Kemenristek Dikti Ainun Naim, dan Staf Ahli Menteri Kemendikbud Chatarina M Girsang.

Page 32: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

13

Tak hanya itu, KPK juga melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan pada 15 November lalu. Hadir pada kesempatan tersebut, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama.

Berbagai ApresiasiPeran yang sangat besar dalam mendorong transparansi, membuat banyak pihak memberi apresiasi kepada aplikasi JAGA. Di antaranya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, misalnya, mengaku, aplikasi JAGA sangat mendukung berbagai sistem yang dimiliki Kemendikbud. Hamid berharap, JAGA bisa menjaga Rp45 triiliun dana yang dikelola Kemendikbud untuk berbagai sekolah di tanah air.

Tidak hanya mengawal dana BOS yang jumlahnya luar biasa besar. Hamid mengaku, Kemendikbud juga memanfaatkan aplikasi JAGA untuk mengawal berbagai program lain Kemendikbud. Misalnya, program sarana pendidikan, termasuk rehabilitasi sekolah, membangun sekolah baru, dan sebagainya. Caranya, dengan mengoneksi aplikasi yang dimiliki Kemendikbud dengan dengan JAGA.

Melalui koneksitas antar aplikasi tersebut, Kemendikbud mencoba mengurangi penyaluran bantuan berdasarkan pengajuan proposal. Sebab, diakui Hamid, banyak modus penyelewengan dana melalui pengajuan proposal. Sekolah-sekolah, misalnya, banyak yang “pintar” membuat proposal sehingga terlihat bahwa seolah-olah kondisi sekolah tersebut memang membutuhkan bantuan anggaran rehabilitasi. Padahal, kondisi sekolah sebenarnya masih baik, tidak seperti digambarkan melalui proposal tadi.

Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor strategis yang bisa dipantau melalui aplikasi JAGA.

Page 33: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

14

Secara garis besar, Hamid menilai, terdapat beberapa manfaat koneksitas antara program JAGA dan program Kemendikbud. Pertama, sebagai pencegah penyimpangan pada saat seleksi penyaluran dan pelaksanaan bantuan. Jadi, lanjutnya, sejak menentukan sasaran sudah disaring, apakah sasaran tersebu layak diberi bantuan atau tidak. Hamid menambahkan, saat ini Kemendikbud kesulitan melakukan pemantauan. Jika terjadi penyaluran yang tidak benar, maka informasi yang diberikan selalu terlambat. Tetapi dengan program aplikasi JAGA, Kemendikbud bisa langsung melihat jika terdapat pengambilan dana yang tidak sebenarnya.

Kedua, masyarakat dan semua yang berkepentingan, termasuk media dapat memberi masukan dan kritik terkait dengan program Kemendikbud. Berdasarkan laporan tersebut, jika terkait penyimpangan, Kemendikbud akan langsung menangani. Kondisi demikian terjadi, lanjut Hamid, karena perpaduan antara sistem Kemendikbud dan JAGA memang membuat semua program termasukperputaran uang di sekolah sangat transparan.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamarudin Amin, juga memberi apresiasi. Menurutnya, aplikasi JAGA mampu bersinergi dengan sistem yang dimiliki Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, yaitu Egitation Managemen Information System (EMIS).

Sinergi kedua sistem tersebut menjadi sangat penting, karena Ditjen Pendidikan Islam juga mengelola anggaran yang sangat besar, sehingga membutuhkan tata kelola yang bagus.

Salah satu inovasi transparansi yang dilakukan RSUD Koja, Jakarta yang memperlihatkan jumlah kamar inap yang tersedia secara terkini.

Page 34: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

15

Amin menyebut, Kementerian Agama mengelola anggaran pendidikan lebih dari 20% pendidikan nasional. Anggaran tersebut cukup besar, karena jumlah lembaga pendidikan Islam juga banyak. Misalnya, jumlah madrasah adalah 76 ribu dengan jumlah siswa hampir 10 juta orang. Itu belum termasuk perguruan tinggi Islam, yakni sekitar 700 lembaga dengan juga mahasiswa sekitar 700 ribu oang atau sekitar 15% dari jumlah mahasiswa nasional .

Untuk mengelola anggaran yang besar itulah, Ditjen Pendidikan Islam juga memiliki sejumlah sistem informasi. Di antaranya, Sistem Informasi Sarana Prasarana, Sistem Informasi Tatakelola BOS, SIstem Informasi Guru, dan dan sebagainya. Dan untuk mendukung semua itu, Ditjen Pendidikan Islam sangat mendukung sinkronisasi system yang dimiliki dengan aplikasi JAGA.

Begitu pula untuk sektor kesehatan, aplikasi JAGA juga sangat mendukung berbagai sistem di Kementerian Kesehatan. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Agus Hadian Rahim, berbagai sistem yang saat ini dibangun Kemenkes, termasuk sistem aplikasi RS Online, bisa disinergikan dengan JAGA sehingga menjadi lebih terbuka.

Rahim mencontohkan, bahwa pada turunan RS Online terdapat aplikasi Sistem Rawat Inap (Siranap). Sistem tersebut, menurut Rahim, bisa membantu masyarakat agar tidak lagi kesulitan mendapatkan infomasi tentang ketersediaaan tempat tidur, baik di RS pemerintah pusat, daerah, dan kota.

INFO GRAFISProfil JAGA Diperkenalkan 25 Juli 2016 &Diluncurkan 1 Desember 2016 oleh Presiden Joko Widodo.

Fitur:

JAGA Rumah Sakitku.

JAGA Puskesmasku.

JAGA Sekolahku.

JAGA Perizinanku.

Diunduh > 5000

JAGA Dana Desaku(Dalam Proses).

Rp

Medium:

Stakeholder:

Page 35: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

16

MempermudahWajib Lapor dengan e-LHKPN

Pada 2016, KPK juga melakukan terobosan dalam pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHPKN), yakni melalui e-LHKPN. Terobosan dilakukan, terkait dengan kewajiban penyelenggara negara untuk melaporkan harta kekayaan.

Kewajiban tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme. Selain itu, juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi; dan Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

Berdasarkan ketentuan tersebut, penyelenggara negara berkewajiban untuk bersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama, dan sesudah menjabat. Selain itu, penyelenggara negara juga berkewajiban melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama kali menjabat, mutasi, promosi dan pensiun. Penyelenggara negara, juga wajib mengumumkan harta kekayaannya.

Penyelenggara negara yang tidak melaporkan kewajiban, tentu mendapat sanksi. Berdasarkan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, penyelenggara tersebut bisa dikenakan sanksi administratif sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itulah KPK terus berusaha meningkatkan kepatuhan penyampaian LHKPN penyelenggara negara. Hal itu dilakukan, misal dengan penandatanganan Penyataan Bersama tentang Komitmen Pencegahan Korupsi Terintegrasi antara KPK dan beberapa pemda.

Begitupun upaya KPK terus dilakukan. Termasuk pada 2016 ini dengan meluncurkan aplikasi e-LHKPN. Melalui aplikasi ini, penyelenggara negara tidak perlu datang ke Jakarta untuk melaporkan harta

Melaporkan harta bagi para penyelenggara

negara, kini kian mudah.

Kecanggihan teknologi yang

membuat mereka bisa melaporkan

harta secara cepat, hemat dan mudah.

Page 36: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

17

Page 37: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

18

kekayaannya. Selain itu, juga efisien dari sisi waktu, karena penyelenggara negara hanya cukup mengakses melalui jaringan internet. Aplikasi e-LHKPN memang dirancang untuk mempermudah pelaporan sekaligus meningkatkan tingkat kepatuhan. Bagi penyelenggara di daerah terpencil misalnya, aplikasi ini sangat hemat dan mudah.

Secara umum, manfaat e-LHKPN adalah: pertama, sebagai instrumen pengelolaan SDM seperti mengangkat atau mempromosikan PN berdasarkan kepatuhan LHKPN-nya; Kedua, sebagai instrumen untuk mengawasi kekayaan PN; Dan ketiga, sebagai instrumen akuntabilitas bagi PN dalam mempertanggungjawabkan kepemilikan hartanya.

Aplikasi e-LHKPN dibagi menjadi tiga modul. Pertama, yakni modul pendaftaran LHKPN (e-registration). Kedua, modul pengisian (e-filing). Dan yang ketiga, modul pengumuman LHKPN (e-announcement).

Modul e-registration digunakan oleh Unit Pengelola LHKPN (UPL) pada instansi/lembaga untuk mendaftarkan wajib LHKPN. Selain itu, juga digunakan KPK untuk melakukan monitoring WL yang didaftarkan oleh UPL; Modul ini juga digunakan oleh UPL dan KPK untuk mengetahui tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN.

Sementara modul e-filing digunakan penyelenggara negara atau wajib lapor untuk melaporkan harta secara online. Selain itu, juga digunakan penyelenggara negara atau wajib lapor untuk mengetahui status dan riwayat laporan hartanya. Sedangkan modul e-announcement digunakan oleh KPK untuk mengumumkan laporan harta penyelenggara negara atau wajib lapor yang telah diverifikasi secara administrasi. Selain itu, modul e-announcement tersebut, juga digunakan masyarakat untuk mengakses pengumuman LHKPN dan memberikan masukan kepada KPK terhadap pengumuman LHKPN tersebut. Dalam kaitan itulah e-LHKPN mengenal empat tipe user. Pertama, Admin KPK, yaitupegawai yang ditunjuk KPK untuk mengelola aplikasi e-LHKPN, membuat akun admin instansi, melakukan monitoring. Kedua, Admin Instansi, yaitu pegawai yang ditunjuk oleh instansi untuk mengelola aplikasi e-LHKPN di lingkungan instansinya, membuat akun admin unit kerja, melakukan validasi pembuatan/pemutakhiran penyelenggara negara atau wajib lapor.

Ketiga, Admin Unit Kerja, adalah pegawai yang ditunjuk oleh instansi untuk mengelola aplikasi e-LHKPN di lingkungan unit kerja membuat akun penyelenggara negara atau wajib lapor, membuat/pemutakhiran daftar penyelenggara negara atau wajib lapor. Dan keempat, penyelenggara negara atau wajib lapor, merupakan pengisi laporan harta kekayaan online melalui aplikasi e-LHKPN.

Aplikasi e-LHKPN telah di-soft launching di Gedung KPK pada 27 Oktober 2016 sebelum akhirnya dilakukan grand launching pada akhir tahun 2016. Hingga akhir tahun ini, aplikasi tersebut telah diuji coba kepada 15 kementerian dan lembaga yang selama ini dianggap memiliki tingkat kepatuhan pelaporan harta kekayaan yang cukup baik.

Page 38: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

19

Pada tahap awal, KPK bersama Unit Pelaporan LHKPN di masing-masing kementerian/lembaga melakukan pendataan terhadap para wajib lapor yang ada di instansinya masing-masing. Ini dimaksudkan untuk memudahkan instansi atau lembaga tersebut untuk mengetahui siapa saja pejabat di lingkungan kerjanya yang belum melaporkan harta kekayaannya. Setelah didaftarkan, pejabat tersebut akan menerima email balasan dan permintaan untuk verifikasi akun.

Para wajib lapor LHKPN harus terlebih dahulu melakukan pengisian daftar harta kekayaan secara daring atau online melalui e-filing. Setelah itu, petugas KPK akan kembali melakukan verifikasi data. Jika dianggap sesuai, data laporan harta kekayaan akan diumumkan pada publik dengan modul e-announcement.

Namun, bagi para wajib lapor harta kekayaan yang tidak memiliki Unit Pengelola LHKPN di lembaganya, misalnya saja seperti calon kepala daerah, pendaftaran bisa dilakukan dengan menghubungi petugas KPK.

Dengan adanya e-LHKPN ini diharapkan ke depan tidak ada lagi para pejabat wajib lapor harta kekayaan yang tidak melaporkan harta kekayaannya. Dengan demikian, selain kewajiban sebagai pejabat negara bisa terpenuhi, juga akan menjadi bahan acuan terhadap perkembangan harta kekayaannya di kemudian hari. (*)

Siklus e-LHKPN

e-Registration• Update daftar wajib LHKPN oleh KLOP

• Monitoring update wajib LHKPN oleh KPK• Waktu : November - Desember

e-Filing• Pengisian laporan harta oleh

Wajib LHKPN/ PN• Waktu : 1 Januari - 31 Maret (Periodik)

Januari - Desember (Khusus)

e-Announcement• Verifikasi administrasi dan

Pengumuman laporan harta oleh KPK• Waktu : April - Oktober

Page 39: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

20

Pembenahandi Sektor Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap warga negara, begitulah amanah Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945. Guna menjalankan amanah tersebut, pemerintah menyelenggarakan berbagai program peningkatan kualitas di bidang kesehatan. Salah satunya, melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Upaya tersebut perlu diberi apresiasi. Terlebih, guna mendukung program tersebut, pemerintah mengucurkan dana yang tidak sedikit. Pada 2014, misalnya, alokasi dana APBN mencapai Rp19,93 triliun untuk 86.4 juta peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) masyarakat tidak mampu.

Namun di sisi lain, di sinilah kewaspadaan harus ditingkatkan. Pasalnya, jika dana yang besar tersebut tidak dikelola dengan sistem tata kelola yang baik, justru rentan terjadi penyelewengan.

Berangkat dari hal itu, KPK kemudian melakukan sejumlah kajian, di antaranya terkait pengelolaan obat dalam sistem JKN. Kajian tersebut dilatar belakangi berbagai alasan. Pertama, belanja obat di Indonesia cukup tinggi, berkisar 40% dari belanja kesehatan. Padahal, di negara maju seperti Jepang hanya berkisar 19% dan Jerman 15%; Kedua, harga obat di Indonesia merupakan yang termahal di ASEAN; Ketiga, perbandingan harga obat generik dan generik bermerk cukup tinggi, yaitu 1:2 hingga 1:40; Dan keempat, pemakaian obat generik masih relatif rendah, baru mencapai 60-70%.

Selanjutnya, kelima, pengguna e-catalogue obat belum optimal, yakni baru 89% Dinkes dan 33% RS Pemerintah; Keenam, adanya persaingan ketat pada industri farmasi sehingga mengakibatkan tingginya biaya promosi yang mencapai 40% dari biaya produksi.

Berangkat dari berbagai fenomena itu, salah satu tujuan kajian adalah untuk mengidentifikasi titik-titik rawan korupsi dan permasalahan pada sistem tata kelola obat dalam JKN. Dari kajian itu, KPK memberikan

Kesehatan adalah salah satu sektor

yang menjadi prioritas utama

KPK. Karena kesehatan

adalah indikator kemajuan bangsa.

Pembenahan secara terus

menerus perlu dilakukan.

Page 40: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

21

Page 41: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

22

sejumlah saran perbaikan untuk memperbaiki sistem tata kelola obat dalam JKN dalam rangka mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.

Ruang lingkup pelaksanaan kajian tersebut, pada aspek tata laksana dan aspek regulasi pada siklus tata kelola obat, mulai dari perencanaan, pengadaan, pembelanjaan dan monitoring evaluasi. Sementara, objek kajiannya dilakukan di instansi terkait, baik pusat maupun daerah. Antara lain di tingkat pusat yakni Kementerian Kesehatan Ditjen Farmalkes dan Ditjen Yankes, LKPP, BPOM dan Industri Farmasi. Sedangkan di daerah, yakni tujuh Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota, delapan RSUD, empat RS Swasta dan lima Apotek provider JKN.

Dari hasil kajian, KPK setidaknya menemukan delapan poin permasalahan. Pertama, ketidaksesuaian Formularium Nasional (Fornas) dan e-catalogue; Kedua, aturan perubahan Fornas berlaku surut melanggar asas kepastian hukum; Ketiga, tidak akuratnya Rencana Kerja Operasional (RKO) sebagai dasar pengadaan e-catalogue; Keempat, mekanisme pengadaan obat melalui e-catalogue belum optimal; Kelima, ketidaksesuaian antara daftar obat pada Panduan Praktik Klinis (PPK) FKTP dan Fornas FKTP; Keenam, belum ada aturan minimal kesesuaian Fornas pada formularium RS/Daerah; Ketujuh, belum optimalnya monitoring dan evaluasi terkait pengadaan obat; dan kedelapan, lemahnya koordinasi antar lembaga.

Saran Perbaikan dan Rencana AksiAtas potensi permasalahan tersebut, KPK memberikan saran perbaikan dan rencana aksi yang komprehensif dan terpadu yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Yakni Kemkes harus menerbitkan aturan-aturan yang belum

Pembanahan pada sektor kesehatan akan membawa dampak positf secara langsung bagi masyarakat.

Page 42: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

23

dibuat, perbaikan dan sinkronisasi aturan yang bertentangan dalam pelaksanaan Fornas, serta penyusunan RKO dan pengadaan melalui e-catalogue.

Selain itu, LKPP dan Kemenkes disarankan untuk menyempurnakan aplikasi e-catalogue, e-monev yang telah dibangun agar terintegrasi. Kemkes juga melakukan proses monev sebagai dasar evaluasi kebijakan pengadaan obat serta Kemenkes/LKPP/BPOM membangun SOP bersama untuk kegiatan yang melibatkan pekerjaan lintas instansi dalam rangka memperkuat koordinasi.

Dari saran perbaikan dan rencana aksi yang telah dilakukan, KPK melakukan review terhadap pelaksanaannya. Hasil tindak lanjut dari Kajian Sistem JKN menunjukkan, secara keseluruhan, rekomendasi KPK atas pencegahan korupsi di JKN telah diimplementasikan 88,5 persen.

Di antaranya, Kemenkes telah melaksanakan 11 dari 13 rencana aksi (84,6 persen), sementara BPJS Kesehatan telah mengimplementasikan 20 dari 22 rencana aksi (90,9 persen). Sementara, tindak lanjut dari Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi di FKTP milik Pemda, Kemenkes telah menjalankan tujuh dari 15 rencana aksi, sementara BPJS Kesehatan menjalankan 11 dari 13 rencana aksi.

Selain memaparkan perkembangan tindak lanjut dua kajian, KPK juga memaparkan hasil Kajian Penyusunan Alat Diagnostik Pencegahan Kecurangan di FKRTL. Sebagai tindak lanjut rekomendasi KPK, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.36 Tahun 2015, tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pada Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Salah satu bagian penting dalam peraturan tersebut adalah keharusan semua pihak untuk membangun sistem pencegahan fraud/korupsi di unitnya, termasuk di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), dalam hal ini rumah sakit dan klinik rujukan. FKRTL menjadi prioritas untuk mengimplementasikan aturan ini terlebih karena sumber daya di FKTRL dianggap lebih siap selain sebagian besar dana Jaminan Kesehatan dialirkan ke FKTRL.

Implementasi nyata dari Permenkes 36/2015 ini sangat penting mengingat fraud dalam JKN seperti gunung es. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan BPJS kesehatan, sampai dengan Juni 2015, dengan pengawasan yang masih minim, telah terdeteksi sebanyak 175.774 klaim FKRTL dengan nilai sebesar Rp 440 milyar yang terduga fraud.

Pembangunan sistem pencegahan fraud/korupsi menurut Permenkes 36/2015 harus melalui 3 hal yakni: pertama, FKRTL menyusun peraturan internal dalam bentuk tata kelola organisasi dan tata kelola klinik yang baik; Kedua, FKRTL mampu mengembangkan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya melalui penggunaan konsep manajemen yang efektif dan efisien, teknologi informasi berbasis bukti dan membentuk Tim Pencegahan Kecurangan JKN di FKRTL; Ketiga, FKRTL mampu mengembangkan budaya pencegahan kecurangan JKN sebagai bagian dari tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang berorientasi kepada kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan prinsip TARIK (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran).

Page 43: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

24

Dunia Kesehatan Tolak GratifikasiPermasalahan-permasalahan di atas juga mendorong KPK untuk melakukan program pencegahan yang terintegrasi. Sebelumnya, Pada 2 Februari 2016, KPK bersama Kementerian Kesehatan telah dengan menggandeng sejumlah organisasi kesehatan dan perusahaan farmasi guna membahas pengaturan sponsorship dari pihak farmasi kepada rumah sakit dan para dokter tenaga kesehatan. Hasil dari FGD tersebut, diputuskan ada delapan poin kesepakatan yang wajib dilakukan oleh semua pihak.

Pertama, setiap profesi kedokteran memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan dukungan dalam mengikuti pengembangan pendidikan kedokteran berkelanjutan sesuai dengan keahlian bidang keilmuan. Oleh karena itu, pemberian sponsorship kepada profesi kedokteran pada prinsipnya harus dilakukan secara terbuka dan tidak ada konflik kepentingan. Semua tawaran dan undangan sponsorship kepada dokter diharuskan melalui jalur institusi atau organisasi profesi Kedokteran.

Kedua, pengelolaan dan penunjukan penerimaan sponsorship dapat dipertanggungjawabkan, untuk itu dibutuhkan mekanisme pengaturan sponsorship yang terbuka dan akuntabel.

Ketiga, Pemberian sponsorship tidak boleh mempengaruhi independensi dokter dan tidak dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan penulisan resep atau anjuran penggunaan obat serta tidak diberikan kepada individu dokter.

Keempat, semua pihak mendorong dan terlibat sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan pemenuhan tanggung jawab negara terhadap jaminan penyediaan pelayanan kesehatan yang layak bagi

KPK merangkul para pemangku kepentingan untuk perbaikan pada sektor swasta melalui kegiatan pembahasan Pembangunan Integritas Praktik Bisnis Pada Sektor Kesehatan, Jakarta 3 Maret 2016.

Page 44: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

25

masyarakat yang dimulai dengan kebijakan penyelenggaraan pendidikan profesi kedokteran yang berkualitas dan terjangkau

Kelima, semua pihak mendorong tata kelola yang baik antara perusahaan obat dan alat kesehatan dengan profesi kedokteran serta meninjau peraturan-peraturan yang ada agar sejalan dengan prinsip-prinsip pencegahan korupsi, terutama merevisi petunjuk teknis, SOP, dan kesepakatan bersama etika promosi obat yang melibatkan semua pihak-pihak yang hadir pemangku kepentingan.

Keenam, menempatkan ketentuan tentang pemberian sponsorship sebagai bagian penting dari proses reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik di sektor kesehatan.

Ketujuh, pemerintah wajib menyediakan anggaran yang cukup untuk menunjang pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan sesegera mungkin. Kedelapan, mengundang pihak-pihak yang belum terlibat dalam pembahasan ini untuk bersepakat dan menindak lanjuti kesepakatan ini.

Akhir tahun 2016, pertemuan serupa juga digelar KPK dengan sejumlah perusahaan farmasi di seluruh Indonesia. Pertemuan bertajuk “Pembangunan Integritas Praktik Bisnis di Dunia Kesehatan” itu digagas untuk semakin meneguhkan komitmen perusahaan farmasi untuk menghindari diri dari praktik korupsi.

Dampak dari sinergi tersebut, Menteri Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 58 Tahun 2016 Tentang Sponsorship Bagi Tenaga Kesehatan. Aturan ini merupakan petunjuk bagi dokter dan tenaga kesehatan lain dalam penerimaan sponsorship. Sebab, mereka memiliki kebutuhan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Peraturan itu merupakan pengembangan dari Permenkes RI No. 14 Tahun 2014 Tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Aturan tersebut merupakan hasil dari kerja sama KPK dan Kemenkes dalam upaya membangun Sistem Pengendalian Gratifikasi di sektor kesehatan. Ruang lingkupnya, tidak hanya di internal organisasi, namun juga mencakup para pemangku kepentingan lain yang terkait, seperti internal organisasi kementerian, profesi tenaga kesehatan, industri kesehatan serta regulator lain.

Beberapa prinsip dalam pemberian sponsorship kepada tenaga kesehatan, baik berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) atau non-ASN, yakni , tidak mempengaruhi independensi dalam memberikan pelayanan kesehatan, tidak dalam bentuk uang atau setara uang, tidak diberikan secara langsung kepada individu, diberikan sesuai dengan bidang keahlian, diberikan secara terbuka, dan dikelola secara akuntabel dan transparan. tidak mempengaruhi independensi, tidak diberikan secara langsung kepada individu dan tidak berbentuk uang.

Sponsorship yang dapat diterima berupa registrasi kegiatan, tiket perjalanan serta akomodasi. Penerimaan berbentuk uang hanya dapat diterima dalam bentuk honor pembicara atau moderator sesuai dengan konteks kegiatan. Semua tawaran dan undangan sponsorship kepada dokter diharuskan melalui jalur institusi atau organisasi profesi kedokteran.

Page 45: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

26

MendorongPerbaikan Tata Kelola Pelayanan TKI

Kontradiksi dengan sebutannya sebagai pahlawan devisa, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sering menjadi sasaran pemerasan dan korban rantai birokrasi yang panjang. Latar belakang para TKI yang kebanyakan dari strata sosial, ekonomi, dan terutama tingkat pendidikan para TKI rendah, membuat mereka sangat rentan terhadap praktik pemerasan tersebut.

Kondisi tersebut memprihatinkan, terlebih kontribusi para TKI terhadap perekonomian negara dalam bentuk remitansi TKI, sangat besar, mencapai USD9,4 miliar atau Rp130 triliun per tahun. Selama ini calon TKI harus melewati proses birokrasi yang panjang dan biaya mahal. Berlikunya proses birokrasi mendorong calon buruh migran Indonesia mengambil jalan pintas. Akibatnya, mereka berangkat ke luar negeri secara tidak prosedural. Bahkan tidak sedikit, dokumen pun dipalsukan.

Terkait hal tersebut, pada 2016 KPK melakukan akselerasi perbaikan tata kelola pelayanan TKI. Mulai dari rekrutmen sampai dengan kepulangan di wilayah kabupaten/kota di seluruh Indonesia, yang mencakup pelayanan di bandar udara, pelabuhan laut dan wilayah yang menjadi kantong-kantong TKI serta wilayah perbatasan yang menjadi sasaran perlintasan arus pemberangkatan dan pemulangan TKI.

Sebagai salah satu upaya memangkas proses birokrasi TKI, KPK mendorong pemerintah untuk membangun tempat pelayanan satu pintu. Langkah tersebut ditempuh, sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk “menghadirkan negara” dalam rangka memberi perlindungan kepada buruh migran Indonesia (TKI).

Berdasarkan pertimbangan informasi dan data serta wilayah yang menjadi kantong TKI serta wilayah perbatasan yang menjadi

Ini bukan sekadar masalah masih

bermunculannya korupsi di sektor

ketenagakerjaan, ini juga soal

kemanusiaan. Sebagai pahlawan devisa, perlakuan

yang diterima TKI masih jauh dari

ideal.

Page 46: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

27

Page 47: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

28

sasaran perlintasan arus pemberangkatan dan pemulangan TKI, KPK melakukan koordinasi, monitoring, evaluasi, deteksi, dan “membuka leher botol” tata kelola layanan TKI.

Fokus yang dilakukan adalah: pertama, evaluasi penetapan biaya penempatan TKI (cost structure); Kedua, evaluasi produk asuransi TKI dan kualitas layanannya; Ketiga, program poros sentra pelatihan dan pemberdayaan TKI di daerah perbatasan; Keempat, program sentra layanan pelatihan dan pemberdayaan TKI terintegrasi di daerah asal TKI; Dan kelima, “membuka leher botol” pelaksanaan tata kelola layanan TKI.

Rakor TKISesuai fokus kegiatan tersebut, KPK melakukan rapat koordinasi (rakor) TKI di lima provinsi sentra TKI, yaitu Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Terpilihnya Kepulauan Riau, karena adanya indikasi maraknya praktik penyuapan, pemerasan, dan gratifikasi pada layanan TKI di sana. Bila mencermati statistik TKI di wilayah Kepulauan Riau juga memprihatinkan. Ada 177 pengaduan TKI yang terkait dengan klaim asuransi, meninggal, lari dari majikan, sakit, TKI tak sesuai prosedur, serta lebih dari 30 ribu orang terkena deportasi sepanjang 2014 hingga Juli 2016.

Kalimantan Barat dipilih, karena sejumlah latar belakang. Di antaranya, banyaknya praktik penyuapan, pemerasan, dan gratifikasi pada layanan publik termasuk layanan TKI; Statistik TKI yang memprihatinkan di wilayah Kalimantan Barat seperti 7.878 orang terkena deportasi dalam kurun waktu 2013 hinga Juli 2016 melalui perbatasan Entikong.

KPK mendorong wilayah Jawa Barat, karena melihat besarnya jumlah pengiriman TKI dari wilayah ini, yaitu lebih dari 63 ribu orang pada 2015 dan lebih dari 105 ribu orang pada 2014. NTB juga menjadi penyumbang TKI yang cukup besar. Terdapat lebih dari 253 ribu orang atau sekitar 50 ribu orang per tahun masyarakat yang menjadi TKI. Sementara, terpilihnya Jawa Tengah karena berdasarkan statistik, terdapat lebih dari 410 ribu orang atau sekitar 82 ribu orang per tahun masyarakat Jawa Tengah yang menjadi TKI.

Problematika di kelima daerah itu relatif sama. Hingga saat ini masih banyaknya TKI bermasalah seperti gagal berangkat, meninggal, pulang sebelum kontrak berakhir, gaji tidak dibayar, tak sesuai prosedur dan lain-lain.

Rakor TKI dilaksanakan dalam rangka membangun komitmen bersama untuk melaksanakan Program Poros Sentra Layanan Pelatihan dan Pemberdayaan TKI Terintegrasi di masing-masing provinsi. Melalui program tersebut, diharapkan dapat menyediakan fasilitas layanan dokumen TKI dan pelatihan/pemberdayaan kepada TKI secara terintegrasi dan terpadu.

Selain itu, diharapkan layanan dapat diberikan dalam satu lokasi, sehingga menjadi solusi terhadap tingginya jumlah TKI tanpa dokumen yang bekerja di luar negeri yang rentan perlindungan hukum. Sebagai gambaran, jumlah TKI tanpa dokumen

Page 48: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

29

yang bekerja di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam diperkirakan lebih dari 1,3 juta orang.

Tidak hanya itu. Melalui program tersebut, diharapkan bisa mewujudkan layanan informasi dan edukasi bagi TKI; Perlindungan secara online; Fasilitas pemberdayaan dan penyaluran kerja TKI Purna; Dan fasilitas pemberdayaan untuk kemandirian keluarga TKI.

Dalam pelaksanaannya, KPK bersinergi dengan para pemangku kepentingan lain. Yaitu Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Hukum dan HAM, Duta Besar RI untuk Singapura dan Malaysia, BNP2TKI, Bank Indonesia, OJK, pemkab/pemkot yang menyumbangkan cukup besar TKI, dan BPJS Ketenagakerjaan.

Dari sinergi itu, KPK berharap dapat mengoptimalkan peran para pihak untuk melakukan perbaikan yang telah dituangkan dalam rencana aksi, serta melakukan persiapan untuk terlibat dalam tindak lanjut rekomendasi. Setelah itu, para pihak didorong menyampaikan kepada publik terkait pelaksanaan dan penyelesaian program sebagai bagian transparansi. KPK berharap masyarakat dapat turut terlibat dalam pengawasan sehingga dapat mewujudkan layanan TKI yang aman, cepat, murah, dan jelas.(*)

Wakil Ketua KPK Laode M Syarief bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam acara Komitmen Bersama Program Perbaikan Tata Kelola TKI di wilayah Jawa Barat pada 13 Mei 2016.

Page 49: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

30

MenyasarTata Kelola Energi, Pangan, hingga Air

Alam negeri ini memang kaya. Namun, melimpahnya sumber daya alam (SDA) Indonesia tersebut, ternyata juga menjadi pintu bagi persoalan bangsa ini. Selain eksploitasi yang berlebihan, ketiadaan strategi untuk menjamin keberlanjutan dalam jangka panjang, serta banyaknya tindak pidana korupsi. Semua, merupakan refleksi lemahnya tata kelola di sektor yang sebenarnya menjadi kebanggaan kita semua.

Lemahnya tata kelola SDA tentu saja berdampak buruk. Selain tidak bisa dipergunakan untuk kemakmuran rakyat, jika kondisi tersebut terus dibiarkan, justru akan berakibat pada kerugian negara yang semakin besar.

Terkait hal itu, KPK terus fokus pada berbagai sektor sumber daya alam, termasuk energi dan sumber daya mineral, pangan, dan air. Pada 2016, misalnya, KPK menggelar Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Energi. Kegiatan ini merupakan perluasan kegiatan serupa pada 2012-2015. Ketika itu, KPK juga melakukan Korsup namun terbatas pada sektor mineral dan batubara (Minerba).

Korsup dilatarbelakangi dari maraknya permasalahan yang dihadapi. Di antaranya: pertama, cadangan sumber daya yang sangat terbatas; Kedua, eksploitasi yang berlebihan tanpa strategi untuk menjamin kelangsungan dalam jangka panjang; Ketiga, sejarah kelam gagalnya tata kelola di sektor energi; Dan keempat, kebutuhan energi yang terus meningkat.

Selain itu, kelima, ketergantungan negara masih dominan terhadap penerimaan negara sektor migas; Keenam, ketidakmampuan pasokan dalam negeri untuk kebutuhan domestik; Ketujuh, mahalnya biaya energi sehingga menimbulkan rendahnya daya saing; Dan, kedelapan, praktik kriminal dan pelanggaran administrasi.

Kekayaan alam hadir, agar bisa dimanfaatkan

untuk sebesar-besar kemakmuran

rakyat. Mengemban

amanah Pasal 33 Undang-Undang

Dasar 1945, perbaikan sistem

perlu dilakukan.

Page 50: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

31

Page 51: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

32

Korsup Energi ini mencakup, antara lain minyak dan gas (Migas), mineral dan batubara (Minerba), listrik, energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE). Setidaknya, terdapat tujuh aspek fokus kegiatan, yakni penataan perizinan; pelaksanaan kewajiban para pihak; pengawasan dan pengendalian; serta pengembangan dan integrasi sistem data dan informasi. Tiga lainnya, pemenuhan hak-hak masyarakat; perbaikan regulasi; dan peningkatan kapasitas kelembagaan.Pada tahap awal, pada 15 Februari 2016, KPK menggelar rapat Korsup bersama kementerian dan lembaga terkait, serta para pemangku kepentingan. Di antaranya Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Kementerian ESDM, Kemko Perekenomian, Kemko Maritim, SKK Migas, BPH Migas, Kemkeu, Kemhub, Kemendag, Kemdagri, BKPM, BPKP, BIG, Bappenas, Pemda dan K/L/P (dari pihak pemerintah). Selain itu, untuk sektor hulu juga dihadiri K3S. Sedangkan sektor hilir, hadir PLN, PGN, Pertamina, Pertagas, independent power producer (IPP). Sementara, pihak terkait lain yang juga hadir adalah para pelaku usaha, NGO, dan kampus.

Pertemuan perdana tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kegiataan Korsup Minerba di 32 provinsi yang sebelumnya, yang diikuti dengan peluncuran Gerakan Nasional Kedaulatan Energi.

Melalui Gerakan Nasional Kedaulatan Energi, selain menyelaraskan kegiatan di bidang penindakan, pencegahan, serta koordinasi dan supervisi, KPK juga fokus pada upaya membangun sistem yang kuat. KPK mengoptimalkan fungsi-fungsi pencegahan untuk mendorong perbaikan sistem, regulasi/kebijakan, peningkatan kapasitas kelembagaan, serta untuk merangkul partisipasi publik secara luas.

Setelah terbentuk gerakan tersebut, Kementerian/Lembaga terkait langsung menindaklanjuti berbagai saran perbaikan yang telah diberikan. Di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) misalnya, penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP), status per Februari 2016, sebanyak 6.365 IUP sudah berstatus clean and clear (C&C) dan sebanyak 3.966 berstatus Non C&C.

Capaian tersebut tak lepas dari sejumlah langkah yang telah dilakukan. Antara lain, Kementerian ESDM telah bersurat kepada seluruh gubernur terkait tindak lanjut Korsup Pengelolaan Pertambangan Minerba sejak September 2015 lalu. Selain itu, pihaknya juga telah mengeluarkan Permen No. 43 Tahun 2015 tentang tata cara evaluasi penerbitan IUP Minerba dalam rangka percepatan evaluasi C&C kepada gubernur paling lambat 90 hari kerja.

Tidak hanya dilakukan instansi terkait. Sebagai tindak lanjut pertemuan perdana, KPK juga turun langsung ke sejumlah wilayah. Di antaranya Pekanbaru, Riau pada 15-16 Maret. Pertemuan itu dilaksanakan untuk lingkup empat provinsi, yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau. Sedangkan pertemuan di Balikpapan, Kalimantan Timur dilaksanakan pada Rabu 6 April 2016.

Dipilihnya Riau menjadi provinsi pertama dalam penyelenggaraan rapat perdana kegiatan Koordinasi dan Supervisi Sektor Energi, karena potensi kekayaan alam dan sumber energi di provinsi tersebut terbilang tinggi. Dari total produksi minyak bumi dan gas alam saja misalnya, sekitar 40 persennya berasal dari provinsi tersebut. Belum lagi, kekayaan alam berupa hutan dan perkebunan.

Page 52: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

33

Tindak Lanjut Kajian Alih Fungsi LahanUntuk sektor pangan, salah satu fokus KPK adalah terkait alih fungsi lahan pertanian. Seperti diketahui, alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian berimplikasi serius terhadap sejumlah aspek, terutama aspek produksi pangan, lingkungan fisik sekitar manusia, kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, serta pendapatan rakyat di perdesaan yang kehidupannya bergantung pada lahan pertanian garapan.

Di samping itu, alih fungsi lahan juga menyebabkan makin sempitnya luas garapan. Hal ini berdampak kepada tidak terpenuhinya skala ekonomi usaha tani. Akibatnya, terjadi inefisiensi biaya yang dikeluarkan untuk menggarap lahan pertanian atau sawah, yang pada akhirnya menurunkan kesejahteraan petani.

Sebagai negara agraria, Indonesia seharusnya tidak memiliki kendala berarti dalam mewujudkan ketahanan pangan. Namun ternyata, masih ada permasalahan serius yang harus segera dibenahi. Salah satunya terhadap upaya perlindungan lahan pertanian, terutama lahan sawah. Terdapat kecenderungan perubahan yang relatif tinggi atas fungsi lahan sawah menjadi penggunaan lain, seperti perumahan atau industri.

Pada tahun 2015 KPK melakukan Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian. Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa setiap tahun, terdapat sekitar 60 ribu hektar sawah beralih fungsi di berbagai daerah di Indonesia. Luar biasa, karena jumlah tersebut setara dengan 300 ribu ton beras. Tentu saja kondisi ini memprihatinkan. Karena di tengah gencarnya upaya pemerintah dalam mendorong swasembada beras pada

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton. Pembenahan sektor energi merupakan salah satu fokus KPK pada Gerakan Nasional Kedaulatan Energi.

Page 53: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

34

pangan, namun di sisi lain lahan untuk pertanian justru menyusut. Sebagai tindak lanjut, pada 2016 KPK terus mengawal kajian tersebut. Upaya monitoring tidak hanya hanya memastikan implementasi atas saran perbaikan yang dirumuskan, namun juga mengetahui sejauh mana langkah nyata lembaga yang terlibat dalam menutup potensi korupsi yang ada.

Pelibatan aktif seluruh pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk mencegah praktik koruptif dalam pengelolaan alih fungsi lahan. Kementerian Pertanian, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Kementerian Keuangan dan Pemerintah Daerah perlu dilibatkan secara aktif untuk mencegah terjadinya korupsi dalam alih fungsi lahan dan mencegah dampak buruk perekonomian nasional.

Dengan demikian, rencana aksi perbaikan dalam pengelolaan alih fungsi lahan diharapkan dapat menghindari terjadinya alih fungsi lahan secara masif serta mendukung terwujudnya program kedaulatan atau ketahanan pangan yang dicanangkan Pemerintah. Dari sini, seluruh pihak berkomitmen untuk sama-sama mendorong perbaikan sistem dalam upaya mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dan kerugian keuangan negara.

Masih terkait tindak lanjut Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian, KPK juga menggelar Workshop Tunas Integritas bagi para pegawai di Kementerian Pertanian Pada Selasa 28 Juni lalu. Para peserta pelatihan bertema “Tunas, Sistem dan Komite Integritas di Lingkungan Kementerian Pertanian” adalah para pejabat Kementan yang terdiri dari eselon I dan II.

Kementerian Pertanian mengapresiasi kegiatan tersebut. Selain itu, juga menyambut baik kehadiran Satuan Tugas (Satgas) yang ditugaskan KPK di instansinya sehingga dapat langsung mengawasi kinerja kementeriannya.

Sektor pangan merupakan salah satu fokus KPK karena berdampak luas bagi kepentingan rakyat

Page 54: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

35

Kementan pun menyatakan komitmen dalam mewujudkan integritas dan budaya antikorupsi di lingkungannya.

Kementerian Pertanian mengakui, bahwa selama ini masih banyak oknum yang bekerja di luar tugas pokok. Seperti mengelola anggaran tidak sesuai aturan, hingga ketidakwaspadaan pejabat dan jajaranya melaksanakan peraturan yang ada. Di sisi lain, terus berkurangnya lahan pertanian, dikhawatirkan Kementan dapat membuat Indonesia masuk dalam perangkap pangan.

Untuk itu, pihaknya menilai agar ketahanan pangan harus diperkuat. Selain cetak sawah, dan ektensifikasi, lahan-lahan yang produktif juga harus diselamatkan. Terkait hal itu Kementerian Pertanian juga mendorong moratorium untuk mengerem alih fungsi lahan pertanian yang sangat signifikan.

Tindak Lanjut Kajian Pengangkutan Laut Sektor SDASejalan dengan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, KPK mendorong langkah-langkah perbaikan tata kelola di sektor perhubungan laut. Berdasarkan hasil kajian tentang pengangkutan laut sektor sumberdaya alam yang dilakukan pada 2015, KPK memetakan sejumlah persoalan pada sektor ini, mulai dari aspek kebijakan, kelembagaan, ketatalaksanaan, hingga sumberdaya manusia.

Karenanya sejak 2016, KPK mendorong dilakukan sejumlah rencana aksi untuk memperbaiki tata kelola perhubungan laut, terutama berkaitan dengan sektor sumberdaya alam. Perbaikan tata kelola dimulai dari pembangunan database untuk pemetaan kondisi perhubungan laut dan pengambilan kebijakan. Di sini, dilakukan proses konsolidasi data pelabuhan, terminal khusus (Tersus), terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), yang selama ini data detailnya belum sepenuhnya dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

KPK juga mendorong dilakukan pemetaan kewajiban pelaku usaha di sektor perhubungan laut seperti pengelola pelabuhan/TUKS/Tersus, pemegang izin pengangkutan laut dan lain sebagainya.

Mendorong Perbaikan Tata Kelola Air Jakarta menghadapi persoalan serius terkait air bersih. Setiap tahun, ternyata Ibu Kota mengalami defisit air bersih. Pada 2015, misalnya, defisit suplai air tercatat 7,19 liter/detik. Defisit suplai air ini diproyeksikan membengkak menjadi 21,48 liter/detik pada 2030.

Guna menutupi defisit tersebut, PAM Jaya mau tidak mau menutupi dari sumber air bersih lain, yakni dari air bawah tanah melalui sumur bor dan sumur pantek. Dengan total sumur bor DKI yang terdaftar sebanyak 4,473 titik, di 2014, Pemprov DKI memperoleh penerimaan pajak air bawah tanah sebesar Rp102 miliar.

Kebijakan Pemprov DKI Jakarta, sebenarnya menempatkan air tanah hanya sebagai cadangan, jika air permukaan atau pasokan dari air PAM JAYA masih kurang. Namun kenyataannya, penggunaan air tanah di DKI Jakarta masih sangat dominan. Hampir sebagian besar rumah tangga yang berlokasi di luar jalur pelayanaan PDAM DKI Jakarta menggunakan air tanah. Demikian pula, untuk memenuhi kebutuhan industri dan perkantoran. Hal ini diperparah dengan banyaknya sumur air bawah tanah yang ilegal.

Page 55: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

36

Terkait hal itu, KPK melakukan kajian Kajian Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air di DKI Jakarta. Kajian dilakukan Februari-September 2016. Kajian ini dilakukan dengan sejumlah latar belakang, antara lain status Sumber Daya Air di Indonesia dan DKI Jakarta dengan kemampuan sumber air baku hanya sebesar 3,32%, perkiraan pertumbuhan permintaan air di DKI Jakarta yang semakin tinggi (penduduk sekitar 10 juta dengan beban pelayanan 12,5 juta), dampak dari kesenjangan permintaan dan kebutuhan; ketergantungan yang tinggi dari pasokan air baku Jatiluhur dan penggunaan air tanah berlebihan, serta proyeksi keberlanjutan kota Jakarta di masa depan, dimana pertumbuhan kota sudah melewati daya dukung lingkungan wilayah kota.

Dalam pelaksanaannya, kajian ini bertujuan, selain memetakan permasalahan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air, juga untuk merumuskan langkah-langkah bersama guna mengatasi permasalahan pengelolaan sumber daya air di Jakarta. Penggunaan air tanah yang sedemikian masif, menyisakan sejumlah persoalan. Karena sebagai cadangan, kenyataannya air tanah justru dieskpolitasi secara berlebihan.

KPK menemukan sejumlah persoalan, antara lain Kelangkaan Sumber Air Baku dan Air Bersih DKI Jakarta àcadangan air per kapita yang rendah, sekitar 1.200-1.700 m3 per kapita di bawah target MDGs; Air permukaan dan sebagian air tanah tercemar (mutu air tidak memenuhi standar baku mutu); Banjir pada musim penghujan dimana jumlah genangan dan titik banjir semakin bertambah; Kekurangan pasokan air bersih tidak hanya pada saat musim kemarau àjumlah pasokan PDAM dan kekeringan sumur pantek < 40 meter pada saat musim kering; Tidak ada jaminan terhadap mutu baku air bersih yang dikonsumsi di DKI Jakarta; Tidak ada sistem monitoring realtime penggunaan sumberdaya air di DKI Jakarta; Kerusakan cekungan air tanah (CAT) Jakarta; Muka air tanah yang semakin menurun/land subsident; Penerimaan daerah dari sumberdaya air sangat sedikit; serta tidak adanya penerimaan negara dari penggunaan air permukaan.

Dari kajian tersebut, KPK mengindikasikan adanya pelanggaran hukum dalam pengelolaannya. Pertama, pada beberapa tempat ditemukan penggunaan air tanah secara ilegal, baik berupa sumur air tanah maupun proses dewatering; Kedua, ditemukan pembuangan limbah industri dan rumah tangga melebihi ambang batas yang telah ditentukan; Ketiga, ditengarai air bersih yang disiapkan oleh penyedia properti juga sebagian merupakan hasil oplosan.

Keempat, pembayaran pajak air tanah yang tidak sesuai dengan seharusnya. Kelima, PAM Jaya masih mengalami kerugian karena adanya pencurian air. Keenam, alih fungsi badan sungai/pendudukan badan sungai tidak hanya oleh masyarakat kecil tapi juga oleh properti yang besar. Sejumlah persoalan tersebut juga didukung dengan berbagai pengaduan yang diterima KPK terkait dugaan tindak pidana korupsi di sektor sumber daya air.

KPK menilai, sejumlah permasalahan tersebut terjadi karena banyak hal. Pertama, perencanaan sektor sumber daya air yang tidak efektif; Kedua, koordinasi dan kerja sama lintas lembaga terkait belum berjalan optimal; Ketiga, instrumen pengendalian kerusakan sumber daya air tidak berjalan efektif; Keempat, pengawasan yang lemah; Kelima, sejumlah kelemahan terkait dengan kebijakan; Keenam, program-program pemerintah terkait dengan sumber daya air tidak

Page 56: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

37

berjalan dengan efektif; Dan ketujuh, adanya permasalahan kompleks yang dihadapi PAM Jaya dalam meningkatkan kapasitas pelayanan.

Dari kajian tersebut, KPK memberikan beberapa saran perbaikan. Di antaranya, merekonstruksi ulang tata kelola pengelolaan air; Dalam pemberian izin, selain aspek kecepatan pelayanan izin, juga harus memperhatikan aspek teknis dan kelayakan secara lingkungan; Pemenuhan standar-standar kelayakan lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya air; Dan penggunaan sumber daya air tidak boleh mengabaikan kepentingan keberlanjutan daya dukung kota di masa depan.

KPK juga mengusulkan, adanya gerakan bersama yang melibatkan semua elemen terkait guna menyelamatkan sumber daya air di DKI Jakarta. Kegiatan tersebut dinamakan Aksi Bersama Penyelamatan Sumber Daya Air Kota Jakarta. Kegiatan itu bertujuan, membangun sistem data dan informasi sumber daya air secara terintegrasi, mendorong perbaikan tata kelola, mencegah kebocoran dan kerugian keuangan negara, serta menjaga keberlangsungan sumber daya air di DKI Jakarta. (*)

KPK melakukan Kajian Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air di DKI Jakarta pada Februari-September 2016. Kajian ini merumuskan upaya bersama guna mengatasi permasalahan pengelolaan sumber daya air di Ibu Kota.

Page 57: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

38

PembenahanSistem PolitikSecara Komprehensif

Munculnya berbagai kasus korupsi dan suap, adalah cermin atas tidak terkelolanya pendidikan tentang demokrasi dan politik di Indonesia. Begitu pula dengan praktik politik uang, tindak penyalahgunaan kesempatan, jabatan atau wewenang yang merugikan masyarakat dan melibatkan para politisi sebagai pelaku.

Salah satu contoh, adalah besarnya biaya politik yang digunakan calon kepala daerah dalam sebuah Pilkada. Tingginya biaya tersebut, berpotensi memunculkan pemerintahan daerah yang koruptif. Sebab, ketika mereka terpilih, maka yang terpikir adalah upaya mengembalikan biaya politik yang sudah dikeluarkan.

Besarnya biaya politik, dapat dilihat dari hasil kajian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kajian itu menyebutkan, biaya yang dipergunakan seseorang untuk menjadi seorang bupati/walikota berkisar Rp 20-30 miliar. Sedangkan calon gubernur bisa mencapai Rp100 miliar. Kekhawatiran itu sendiri cukup beralasan, mengingat tingginya para politisi yang terjerat tindak pidana korupsi. Selama 2004-2016, tercatat 124 anggota DPR/DPRD yang terjerat kasus korupsi, 117 gubernur, dan 58 walikota/bupati/wakilnya. KPK bisa saja terus melakukan penangkapan, tapi sampai kapan ini terjadi jika akar masalah mendasar tidak coba diperbaiki.

Untuk mengurai persoalan yang ada, KPK melakukan sejumlah upaya, mulai dari melakukan studi/kajian, pembuatan buku kode etik, hingga membina generasi muda sebagai aktor politik masa depan agar memiliki integritas yang tinggi.

Pada hasil Kajian Pendanaan Partai Politik, KPK merekomendasikan agar negara meningkatkan bantuan keuangan yang lebih masuk akal terhadap partai politik (Parpol). Porsi ideal bantuan negara diusulkan

Dari hasil kajian KPK, teridentifikasi

bahwa tiga masalah utama

Parpol, adalah rekrutmen,

kaderisasi, dan pendanaan. Secara

menyeluruh, perbaikan yang dilakukan KPK

menyentuh ketiga persoalan tersebut.

Page 58: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

39

Page 59: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

40

sebesar 50% dari kebutuhan Parpol berdasarkan hasil evaluasi atas kepatuhan Parpol terhadap ketentuan yang akan diatur secara rinci.

Dari kajian tersebut, KPK mengeluarkan beberapa rekomendasi. Pertama, agar negara meningkatkan bantuan keuangan negara kepada Parpol. Pemberian bantuan ini dapat dilakukan dengan dua strategi: yaitu melakukan revisi atas PP 5 Tahun 2009 terkait formulasi perhitungan bantuan keuangan negara kepada Parpol serta syarat/ mekanismenya, untuk memastikan tujuan peningkatan bantuan keuangan kepada Parpol tercapai.

Strategi lain, melakukan revisi atas UU No 2/2008 yang diubah dengan UU No 2/2011 tentang Parpol khususnya tentang pengaturan keuangan Parpol. Di antaranya adalah tentang pembatasan sumbangan dari anggota Parpol, sanksi yang tegas kepada Pengurus Parpol yang tidak melaksanakan kewajiban terkait pengelolaan keuangan Parpol.

Kedua, agar peningkatan bantuan keuangan tersebut diprioritaskan untuk beberapa hal. Yaitu, menyusun dan melaksanakan program rekrutmen dan kaderisasi yang baik; Penyusunan dan pelaksanaan kode etik politisi; Pelaksanaan pendidikan politik kepada masyarakat; Dan, pembenahan kelembagaan serta tata kelola keuangan agar Parpol menjadi transparan dan akuntabel.

Ketiga, agar negara mengatur dalam UU Pemilu tentang pemberian bantuan dalam bentuk natura, yaitu berupa waktu tayang di setiap stasiun TV kepada setiap Parpol untuk menyosialisasikan program-programnya pada masa kampanye sebagai bagian dari pendidikan politik.

Buku Kode Etik dan Integritas Aktor Politik Masa DepanPembenahan sistem politik yang dilakukan KPK memang bersifat komprehensif. Selain melakukan kajian dan memberi rekomendasi, KPK juga menggelar Program Politik Cerdas Berintegritas (PCB).

Salah satu kegiatan yang dilakukan PCB adalah membuat naskah Buku Kode Etik Politisi dan Partai Politik, serta Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Politik Ideal di Indonesia. Di sini, KPK menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam melakukan studi kepustakaan atas naskah-naskah primer dan sekuneder. Selain itu, KPK juga berulang kali mendiskusikan dengan para pemangku kepentingan, antara lain para akademisi, kepala daerah, politisi, Bawaslu, KPU, aktivis LSM kepemiluan, aktivis LSM bidang hukum, aktivis kampus di Jakarta, Makassar, Surabaya dan Medan.

Diperlukan beberapa prasyarat agar kode etik etik politisi dan partai politik akan berfungsi baik. Di antaranya adalah: Pertama, substansi kode etik tersebut masuk ke dalam dan menjadi bagian penting dari UU tentang Partai Politik; Kedua, naskah tersebut menjadi salah satu persyaratan mutlak apabila negara akan memberikan dana kepada partai politik yang berasal dari APBN; Ketiga, Kementerian Hukum dan HAM menjadikan naskah tersebut sebagai sebagian dari persyaratan mutlak bagi partai politik yang mendaftarkan diri sebagai badan hukum ke Kemenkumham; Dan keempat, adanya tekanan masyarakat kepada partai politik agar naskah tersebut terinternalisasi di dalam jiwa, pikiran, serta tindakan para politisi dan partai politik.

Page 60: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

41

Sementara pada Program Kelas PCB, KPK memberi pemahaman integritas politik kepada generasi muda, sebagai aktor politik masa depan yang dianggap bisa berperan besar melakukan perubahan positif di tanah air. Program yang menyasar pelajar dan mahasiswa ini diselenggarakan di 9 provinsi, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Aceh, Banten, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat.

Sebagai tahap awal, calon peserta harus terlebih dahulu membuat esai bertajuk “Jika Aku Menjadi Politisi” untuk kategori pelajar dan tema “Membangun Politik Cerdas Berintegritas” untuk kategori mahasiswa pada tahap seleksi. Para peserta yang lolos itulah yang berkesempatan mengikuti kelas PCB.

Dalam agenda yang dilaksanakan selama lima hari untuk setiap kegiatannya tersebut, para peserta dibekali sejumlah materi. Materi tersebut adalah Etika, Integritas, dan Korupsi; Demokrasi; Sistem Pemilu dan Kepartaian; Akuntabilitas Sosial; Politik dan Korupsi; Ekonomi Politik Korupsi; Pengelolaan Konflik Kepentingan; Korupsi dalam Perspektif Feminisme; serta Komunikasi Politik dan Penguatan Jejaring. Materi tersebut disampaikan oleh para narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing.

Benturan Kepentingan Pendanaan PilkadaSelain itu, pada 2016, KPK juga memaparkan rekomendasi tentang Potensi Benturan Kepentingan pada Pendanaan Pilkada. Studi dilakukan KPK dengan metode telesurvei terhadap 140 calon kepala daerah dan 146 calon wakil kepala daerah yang kalah dalam Pilkada serentak di 259 daerah pemilihan. Studi ini mengidentifikasi potensi benturan kepentingan calon kepala daerah terkait sumbangan Pilkada.

Kelas Politik Cerdas Beintegritas menyasar pelajar dan mahasiswa sebagai aktor politik masa depan. Sepanjang 2016, kegiatan ini digelar di 7 kota besar.

Page 61: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

42

Hasil studi menunjukkan pada aspek pelaporan, pengeluaran aktual Pilkada lebih besar dari harta kekayaan yang dilaporkan (LHKPN). Sebanyak 51,4% responden mengeluarkan dana Pilkada melebihi kemampuan harta kas yang dimiliki, bahkan terdapat 16,1% responden yang mengeluarkan dana Pilkada melebihi total harta yang dimiliki. Tidak semua pengeluaran dicantumkan ke dalam Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK), dan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).

Pemberian sumbangan juga menciptakan potensi benturan kepentingan pada saat menjabat pimpinan daerah. Faktanya, mayoritas pasangan calon menerima sumbangan untuk menutupi kesenjangan antara harta kas dan pengeluaran Pilkada. Hasil studi menunjukkan bahwa sumbangan yang diterima tidak semua dilaporkan ke dalam LPSDK (tingkat kepatuhan pelaporan paslon 64%). Bahkan, calon kepala daerah menyadari bahwa terdapat konsekuensi saat menerima sumbangan (56,3%).

Hasil studi memperlihatkan, konsekuensi sumbangan yang akan dibayarkan, berupa kemudahan perizinan (65,7%), kemudahan akses menjabat di pemerintah (60,1%), kemudahan ikut serta dalam pengadaan barang/jasa pemerintah (64,7%), keamanan dalam menjalankan bisnis (61,5%), mendapatkan akses dalam menentukan kebijakan/ peraturan daerah (49,3%) dan mendapatkan bantuan kegiatan sosial/hibah (51,7%).

Untuk meminimalisasi konflik kepentingan, KPK merekomendasikan kepada para pasangan calon untuk melaporkan sumbangan serta tidak melakukan penyimpangan peruntukan dana APBD terutama pada pos hibah, bansos, PBJ dan program baik pada t-1 dan t-0 (untuk petahana) maupun t+1 (untuk kepala daerah terpilih).

Rekomendasi lain kepada pembuat peraturan, agar memperluas peraturan terkait pendanaan pilkada tidak hanya untuk masa kampanye, tapi mencakup pra dan pasca kampanye serta menetapkan sanksi. Kepada pihak yang memiliki kewenangan pengawasan, direkomendasikan untuk mengawasi penggunaan dana bansos, hibah dan belanja barang/jasa pemerintah daerah pada t+1, untuk mengantisipasi kemungkinan terdapatnya kenaikan belanja yang besar atau perubahan peruntukan dana sebagai bentuk pembayaran balas jasa.

Obyek audit pada daerah yang melakukan pilkada, diperdalam dan diperluas terutama pada penggunaan APBD di pos hibah, bansos, PBJ, program dan pos lain yang dianggap rawan pada t-1, t-0 dan t+1 dalam rangka mendapatkan informasi terjadinya potensi penggunaan APBD untuk kepentingan Pilkada.

Page 62: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

43

Pengadaan barang dan jasa148 Kasus

Perizinan20 Kasus

Pencucuian Uang17 Kasus

Pengadaan barang dan jasa148 Kasus

Perizinan20 Kasus

Pencucuian Uang17 Kasus

Pungutan21 Kasus

Modus

AKTOR POLITIKTERJERAT KORUPSI

MATERI POLITIKCERDAS BERINTEGRITAS

KEPALA DAERAHTERJERAT KORUPSI

Kasus Korupsi Tahun 2004-2016

Kasus yang ditangani KPKadalah Aktor Politik

32%

Gubernur

27 2 3 310 0

17

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2004-2016

Walikota/Bupati dan Wakil

4 3 3 4312 9

58

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2004-2016

Anggota DPR dan DPRD

2010

27 23916

5 819

124

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2004-2016

Terdakwa Korupsi di kalangan Aktor Politik

Materi Politik & Korupsimengajak kita memahami bentuk-bentuk, penyebab serta efek negatif bagi publik, dan membangun gerakan sosial untuk melawan korupsi.

32% Aktor politik

Distribusi Terpidana Korupsi Politisi di Daerah

Materi Politik & Korupsiakan mengajak kita memahami hubungan kekuasaan dengan praktik korupsi dalam proses politik, seperti persoalan kampanye, politik uang dan politik anggaran

sumber: cegahkorupsi.wg.ugm.co.id

9% Provinsi22% Desa69% Kabupaten/ Kota dsb

Terdakwa Korupsi 2001 - 2016

Materi Korupsi dalam Perspektif Feminismemembahas tentang relasi gender yang melahirkan ketidakadilan bagi perempuan di bidang ekonomi, pendidikan dan politik

92% 2361 Laki-laki8% 201 Perempuan

sumber: cegahkorupsi.wg.ugm.co.id

Page 63: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

44

MendorongKomitmenSektor Swasta

Kuatnya perekonomian suatu bangsa tak luput dari besarnya peran swasta. Selain turut meningkatkan produksi nasional, sektor swasta juga membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja.

Terlepas dari peran tersebut, sektor swasta ternyata rentan terlibat dalam berbagai kasus tindak pidana korupsi. Dari semua perkara korupsi yang ditangani KPK, sekitar 80 persen melibatkan pihak swasta. Modusnya, antara lain suap-menyuap dan gratifikasi untuk mempengaruhi kebijakan penyelenggara negara atau pegawai negeri.

Berangkat dari fenomena itu, KPK merancang dan melaksanakan program untuk mengajak pihak swasta turut menjaga bisnis dari praktik korupsi. Hal itu sejalan dengan strategi pemberantasan korupsi, yang tidak hanya dilakukan melalui penegakan hukum semata.

KPK meyakini, pencegahan korupsi bisa dilakukan melalui perbaikan sistem dan tata kelola, tidak hanya pada sektor pemerintahan, melainkan juga pada sektor bisnis guna menutup celah sekecil apapun dari tindak pidana korupsi. Hal ini juga sebagai bagian dari upaya pencegahan korupsi, sekaligus menegakkan integritas bagi para pemangku kepentingan di dunia usaha. Beberapa program yang dirancang dan dilaksanakan antara lain, Gerakan Praktik Bisnis Berintegritas, International Business Integrity Conference (IBIC) 2016, dan kajian tentang beneficial ownership. Berbagai program tersebut, merupakan inisiasi awal untuk gerakan yang lebih masif.

Gerakan Praktik Bisnis Berintegritas diluncurkan pada 17 Oktober 2016. Secara keseluruhan, gerakan tersebut merupakan wujud kolaborasi multisektoral yang terpercaya dan dapat diandalkan,

Pencegahan korupsi sektor

bisnis tak hanya bertujuan untuk menghilangkan

persaingan tidak sehat. Tak

kalah penting, meminimalisasi pengusaha yang

terlibat praktik korupsi.

Page 64: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

45

Page 65: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

46

menggabungkan semangat dan energi bersama untuk melakukan hal yang vital, yakni melawan korupsi dan tata kelola bisnis yang tidak transparan, guna mengoptimalkan pertumbuhan (growth) dan berkelanjutan (sustainability) yang merupakan tujuan sektor usaha itu sendiri.

Berbagai unsur yang terlibat di antaranya Ditjen Bea Cukai, Ombudsman Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, SKK Migas, Kementerian Pertanian, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Transparansi Internasional Indonesia, Indonesia Corruption Watch, serta asosiasi pengusaha.

Gerakan Praktik Bisnis Berintegritas mengusung program Profesional Berintegritas (Profit). Melalui Profit, KPK mengajak para pemangku kepentingan untuk melakukan aksi kolaboratif. Profit diluncurkan sebagai langkah awal dalam pencegahan korupsi di sektor swasta. Tujuannya, selain mencipkatan iklim usaha yang sehat, juga untuk membangun praktik bisnis berintegritas sehingga akan berdampak positif pada tata kelola pemerintahan. Selanjutnya, Profit akan menjadi landasan operasional BUMN, swasta dan sektor bisnis.

Bagi dunia usaha, hal ini akan berkonsekuensi pada terikatnya pada komitmen antikorupsi, seperti berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, menghapus praktik pemberian uang pelicin dan suap, serta melaporkan indikasi tindak pidana korupsi seperti pemerasan dan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum regulator dan penegak hukum.

Sedangkan dari sisi penegak hukum, pencanangan Profit akan mendorong upaya mengatasi pungli, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik terkait sektor bisnis serta meningkatkan efektivitas Pengaduan masyarakat.

Upaya ini, sejatinya sejalan dengan Instruksi Presiden No.10/2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017. Utamanya pada poin Penguatan sistem pengendalian dan pengawasan internal pada kementerian/lembaga.

Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan juga tergambar dalam logo Profit. Wujudnya sederhana, yaitu berupa tangan dengan jari telunjuk menunjukkan simbol “Count Me In.” Simbol tersebut bermakna partisipasi para pemangku kepentingan tanpa unsur paksaan dalam rangka memerangi korupsi.

Logo yang didominasi warna biru juga dipilih sebagai identitas visual utama yang melambangkan makna dapat dipercaya, dapat diandalkan, rasa aman, serta tanggung jawab dalam pengelolaan anggaran.

Pembuatan logo Profit, berdasarkan atas beberapa pertimbangan. Salah satunya, karena Program Pembangunan Integritas Sektor Bisnis ini merupakan kegiatan jangka panjang yang akan melibatkan seluruh elemen masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, KPK menilai diperlukan identitas visual yang mampu mengakomodinasi masa transisi, pemahaman, pengetahuan, serta keterlibatan publik pada tahapan yang berbeda.

Untuk itu, pada tahap awal, logo dan tagline Profit terus dipasang bersama logo

Page 66: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

47

KPK. Namun, setelah lahirnya kesadaran publik, logo KPK ditiadakan. Selanjutnya, setelah kesadaran publik tersebut terbentuk dengan baik, tagline “Profesional Berintegritas” juga ditiadakan dan hanya menyisakan logo Profit saja. Bahkan di kemudian hari, jika keterlibatan publik dinilai telah optimal, identitas visual pun hanya akan difokuskan pada objek tangan dengan jari telunjuk yang ada di logo tersebut.

IBIC 2016: Tantangan dan Kerja KolektifSelain meluncurkan Program Profit, di tahun ini KPK juga bekerja sama dengan kementerian/lembaga untuk menyelenggarakan International Business Integrity Conference (IBIC) 2016. Acara yang digelar pada 16-17 November 2016 itu mengusung tema Tren, Tantangan dan Kerja Kolektif dalam Pencegahan Korupsi.

Hadir dalam acara yang dibuka Wakil Presiden RI tersebut, seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihak swasta, dan sejumlah komisi antikorupsi dari negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Timor Leste.

Lima tema utama dibahas secara khusus dan intensif, yaitu: Komitmen Pencegahan Korupsi dan Membangun Budaya Antikorupsi terkait Praktik Bisnis; Tantangan dan Praktik Baik dalam Membangun Integritas dalam Pelaksanaan Proyek Pembangunan Berdasarkan Kerjasama Pemerintah dan Swasta; Gratifikasi, Uang Pelicin, dan Penyuapan, Dampak Penyuapan kepada Bisnis dan Masyarakat; Peran Pemerintah, Pelaku Usaha, dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Membangun Budaya Antikorupsi; dan Pencegahan Penyuapan Lintas Batas Negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

IBIC 2016 melibatkan partisipasi kementerian/lembaga dalam pameran integritas. Di sana, masing-masing instansi unjuk gigi dan memamerkan produk unggulan, sekaligus menampilkan upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan di

Pembukaan acara International Business Integrity Conference (IBIC) oleh Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, disaksikan Ketua KPK Agus Rahardjo dan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki, Jakarta 16 November 2016.

Page 67: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

48

lingkungan kerjanya.Melalui agenda IBIC 2016, KPK berharap bisa menjadi momen pembelajaran bagi para pengambil kebijakan, mapun seluruh pelaku usaha di Indonesia untuk menciptakan iklim bisnis yang berintegritas.

Menjerat Pengendali Utama Korupsi KorporasiPada banyak kasus korupsi yang melibatkan pihak swasta, sering kali tidak menyentuh siapa pemilik korporasi atau pengendali yang sesungguhnya. Selama ini, yang sering terjerat hanya pihak manajemen perusahaan.

Tentu saja, hukum harus bisa menjerat pengendali sesungguhnya dari perusahaan tersebut. Apalagi, dalam penanganan beberapa perkara, KPK menemukan sejumlah aset koruptor dalam pembelian saham, tanah, dan bangunan, serta menampungnya di beberapa rekening perusahaan yang dikendalikan koruptor.

KPK mensinyalir, para koruptor menggunakan banyak perusahaan untuk menyamarkan dan menyembunyikan harta yang dimiliki. Perusahaan-perusahaan tersebut ada yang fiktif, yang dijadikan alat penerima atau penyimpan uang hasil kejahatan.

Menyikapi hal ini, maka pada 2014, pimpinan negara anggota G20 termasuk Indonesia telah menyepakati G20 Level Principle on Beneficial Ownership and Transparency yang menekankan pentingnya transparansi kepemilikan dan ketersediaan data beneficial ownership yang akurat dan dapat diakses oleh lembaga yang berwenang.

Sebagai anggota Asian Pacific Group on Money Laundering (APG), Indonesia juga harus memiliki peraturan domestik yang sesuai dengan Standar FATF, termasuk Rekomendasi 24 dan 25 FATF mengenai transparansi BO. Rekomendasi itu menyatakan bahwa setiap negara diwajibkan untuk memastikan informasi mengenai beneficial ownership cukup, akurat dan terupdate secara berkala dan dapat diakses oleh pihak yang berwenang.

Sebagai implementasi komitmen Indonesia di G20 dan APG serta kebutuhan penegakan hukum di Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari perlunya dibuat mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO yang sesuai dengan standar internasional. KPK, sebagai focal point G20, telah mendorong para pemangku kepentingan BO untuk membuat rencana langkah-langkah perbaikan mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO di Indonesia. Rencana ini juga sudah dikirimkan secara resmi kepada G20 sebagai komitmen Indonesia melaksanakan G20 ACWG Implementation Plan 2015-2016. Selain itu, KPK bersama pemangku kepentingan lainnya juga melakukan kajian yang diperlukan untuk mendukung program perbaikan transparansi BO di Indonesia dengan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATK. Dengan adanya keterbukaan Beneficial Ownership ini, KPK berharap, dapat menekan tingkat penyalahgunaan perusahaan dan perwalian sebagai sarana korupsi.

Secara umum, tujuan FGD ini adalah untuk mendapatkan masukan terkait dua hal. Pertama, permasalahan dalam pengumpulan dan pengelolaan informasi BO

Page 68: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

49

melalui badan hukum (legal persons) dan pengaturan hukum (legal arrangments). Kedua, praktik-praktik penggunaan badan hukum dan pengaturan hukum di Indonesia, termasuk kemungkinan digunakan dalam tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Keterbukaan dalam BO tersebut, bertujuan untuk mengetahui pihak sebenarnya yang memiliki, mengendalikan, atau memperoleh manfaat dari suatu perusahaan. Hal ini merupakan upaya pencegahan penyelundupan pajak dan pencegahan tindak pidana pencucian uang.

Dalam FGD, mencuat tentang pentingnya keterbukaan BO. Hal itu karena hukum di Indonesia belum menjerat pengendali utama atau korporasi dalam suatu tindak pidana korupsi. Yang menyebabkan, ketika terdapat korporasi terlibat korupsi, aparat penegak hukum kesulitan siapa sebenarnya pemilik dari entitas ini.

Jika sudah ada keterbukaan BO maka bisa terlacak ketika terdapat koruptor yang menyamarkan hartanya melalui korporasi/perusahaan. Dengan menerapkan sistem keterbukaan BO, jajaran birokrasi pun akan mendapatkan manfaatnya. Aset koruptor bisa dideteksi dan bisa dikembalikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. (*)

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla bersama Ketua KPK Agus Rahardjo seusai menghadiri kegiatan IBIC.

Page 69: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

50

MencetakPenyuluh Antikorupsi Bersertifikasi

Pengenalan akan bahaya korupsi dan berbagai cara untuk memberantasnya merupakan materi pokok yang perlu disampaikan kepada masyarakat secara terus-menerus. Luasnya wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke dan banyaknya jumlah masyarakat yang membutuhkan penyuluhan dan pemahaman, tidak sebanding dengan sumber daya manusia yang dimiliki KPK. Belum lagi jika melihat kondisi masyarakat yang beraneka ragam memerlukan pendekatan yang spesifik. Fenomena ini menyadarkan satu hal, bahwa KPK tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, mencetak penyuluh merupakan upaya melahirkan agen antikorupsi sebagai wujud partisipasi publik dalam pencegahan korupsi.

Mencetak penyuluh antikorupsi, merupakan salah satu agenda Anti-Corruption Learning Centre (ACLC) atau Pusat Pembelajaran Antikorupsi KPK dalam menjawab tuntutan dan harapan masyarakat. ACLC berperan sebagai pusat keunggulan antikorupsi (centre of excellence), pusat pembelajaran antikorupsi (learning centre), dan koordinator bagi kegiatan pembelajaran antikorupsi (pool of trainer).

Dampak program ACLC, yakni dihasilkannya generasi baru antikorupsi dalam sebuah lingkungan yang berintegritas dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Dengan keluaran adanya Sistem Pembelajaran Anti Korupsi pada tiap instansi dengan indikator kinerja utama: Persentase Pembentukan Anti Corruption Learning Centre (ACLC) yang selaras dengan Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019 dan Agenda Nawacita.

Tentu saja penyuluh tersebut harus memiliki standar kualitas tertentu. Sehingga para penyuluh memiliki kompetensi yang mumpuni, untuk menyampaikan, meyakinkan dan menyadarkan, melainkan serta mengajak dan melatih masyarakat dalam bersikap hidup antikorupsi dan turut serta dalam kegiatan pemberantasannya.

Tak sekadar mencetak

penyuluh, ini merupakan

langkah KPK dalam melahirkan

agen antikorupsi. Sadar, bahwa KPK

tak bisa bekerja sendiri.

Page 70: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

51

Page 71: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

52

Sebagai langkah awal, KPK berupaya meningkatkan standar calon penyuluhnya agar memiliki sertifikasi, yakni dengan ditandatanganinya dokumen Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang penyuluh antikorupsi oleh Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. Acara tersebut berlangsung di Gedung KPK pada 24 November 2016 dan disaksikan Ketua KPK Agus Rahardjo.

Usai peresmian, langkah selanjutnya adalah pengembangan SKKNI. Terdapat dua tahapan yang dilakukan, yakni penerapan standar kualifikasi dan harmonisasi standar atau kualifikasi tersebut.

Dalam tahap penerapan, meliputi pemberlakuan SKKNI, akreditasi Lembaga Diklat Profesi (LDP), pelatihan berbasis kompetensi, lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi dan pengembangan SDM. Sementara pada tahap harmonisasi, dilakukan kerja sama dengan pihak terkait, dimana kedua tahapan tersebut bertujuan mendapatkan pengakuan (Mutual Recognition Arrangement).

Sertifikasi SKKNI sendiri merupakan jaminan bagi kualitas tenaga kerja. Sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional, yang dimaksud SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan kata lain, SKKNI merupakan standar kompetensi tenaga kerja yang berlaku secara nasional di Indonesia dan merupakan standar kompetensi yang bersifat lintas perusahaan. Tujuan program SKKNI Penyuluh Antikorupsi ini adalah, pertama, merumuskan pemetaan SKKNI untuk penyuluh antikorupsi; Kedua, menyusun SKKNI untuk penyuluh antikorupsi; Dan ketiga, menyelenggarakan konvensi berupa penandatanganan hasil penyusunan SKKNI oleh Menteri Ketenagakerjaan Indonesia.

Penyuluh antikorupsi terdiri atas tiga jenjang, yakni Penyuluh Antikorupsi Pratama, yang memiliki kemampuan mengaktualisasikan nilai integritas, menyampaikan nilai antikorupsi, mengkomunikasikan, meyakinkan, menyadarkan, mengajak, melatih masyarakat, aparatur sipil negara, aparat penegak hukum dan militer, swasta, komunitas untuk menjadi agen perubahan dan menjadi contoh teladan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Jenjang kedua, Penyuluh Antikorupsi Madya, selain memiliki kemampuan menyampaikan nilai antikorupsi, mengkomunikasikan, meyakinkan, menyadarkan, mengajak, melatih, juga harus mampu mengembangkan metode dan materi penyuluhan, memberdayakan dan membimbing, mendampingi, serta menggerakkan masyarakat dari berbagai kalangan tersebut untuk menjadi agen perubahan dan menjadi contoh teladan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sementara jenjang ketiga, Penyuluh Antikorupsi Utama, selain harus memiliki kemampuan pada jenjang kedua, juga harus mampu mengembangkan strategi dan arah kebijakan penyuluhan, mengevaluasi, menumbuhkembangkan kelembagaan, memberdayakan, membimbing, mendampingi, menggerakkan masyarakat untuk menjadi agen perubahan dan menjadi contoh teladan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Page 72: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

53

Menindaklanjuti penandatanganan tersebut, KPK menyelenggarakan kegiatan Master Camp sebagai upaya konsolidasi para calon penyuluh antikorupsi yang akan bersertifikasi SKKNI. Pelatihan tersebut digelar di Desa Wisata Kebon Agung Imogiri, Bantul, Yogyakarta, 25-30 November 2016, diikuti 62 peserta, yang merupakan pegiat antikorupsi, aktivis komunitas dan widyaiswara dari berbagai kementerian/lembaga.

Dalam kegiatan ini, para calon penyuluh ditempa dengan berbagai pengalaman dan pembekalan. Dari sini diharapkan, mereka mampu secara mandiri membuat materi penyuluhan, maupun model pembelajaran antikorupsi yang efektif dan menyenangkan, yang akan digunakan dalam implementasi pada setiap sosialisasi dan pendidikan antikorupsi.

Beberapa materi yang diberikan dalam pembekalan antara lain; Mengaktualisasikan nilai-nilai integritas; Menangani konflik yang muncul dalam proses penyuluhan antikorupsi; Menumbuhkan semangat perlawanan terhadap korupsi; Menyadarkan bahaya dan dampak korupsi termasuk perilaku koruptif, kolusi, dan nepotisme; Membangun cara berpikir kritis terhadap masalah korupsi; serta Melatih keterampilan antikorupsi sekaligus membangun sikap antikorupsi kelompok sasaran.

Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) bersama Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri (kiri), melepas peserta Master Camp 2016 di Gedung KPK 24 November 2016.

Page 73: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

54

ProgramPembangunanKarakter pada Anak

Anak-anak adalah kunci masa bangsa. JIka sejak dini ditanamkan nilai antikorupsi kepada anak, maka nilai tersebut akan terus melekat dan membentuk karakter kuat di masa dewasa. Pada akhirnya, diharapkan kelak bisa tumbuh menjadi generasi antikorupsi.

Berangkat dari pemikiran itu pula, di tahun ini, KPK untuk pertama kalinya menggelar Festival Anak Jujur. Selain untuk membangun kesadaran dan pemahaman anak-anak terhadap perilaku antikorupsi, melalui kegiatan tersebut, KPK berharap agar antikorupsi bisa menjadi sebuah gerakan sosial bagi anak-anak sehingga akan terbangun budaya antikorupsi di masa mendatang.

Festival Anak Jujur merupakan kegiatan bagi anak yang setidaknya mengangkat tiga model pembelajaran. Yakni pembelajaran melalui literasi, pembelajaran melalui bermain, dan pembelajaran melalui seni musik dan budaya. Kegiatan itu diikuti lebih dari tiga ribu anak, mulai dari usia 4-12 tahun. Mereka terdiri dari 50-an Taman Kanak-Kanak dan 50 Sekolah Dasar (SD) di Jakarta.

Seperti model pembelajaran yang diterapkan, kegiatan tersebut juga menghadirkan tiga zona kegiatan. Setiap zona menyajikan berbagai permainan yang merupakan perpaduan antara permainan tradisional dengan tiga permainan yang ditujukan untuk menstimulasi perkembangan anak-anak.

Pertama, Zona Literasi. Zona ini menyajikan beragam kegiatan seperti mendongeng, diskusi buku, eksperimen sains, membatik, dan menggambar. Kegiatan tersebut terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu pojok cerita, pojok gambar, dan pojok kriya.

Kedua, Zona Bermain. Di dalamnya tersedia tiga kegiatan utama, yakni taman bermain yang diperuntukkan bagi anak usia 4-6 tahun, bandar kumpul diperuntukkan bagi anak sekolah dasar, dan bale kreasi yang mengajak anak-anak membuat aneka macam mainan.

Dunia anak adalah dunia

bermain. Melalui aneka permainan

dan suasana menggembirakan,

KPK menanamkan nilai antikorupsi kepada mereka.

Page 74: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

55

Page 75: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

56

Dan ketiga, Zona Musik dan Budaya. Zona ini menampilkan sejumlah pertunjukan seni dan budaya yang terkandung nilai-nilai integritas.

Melalui metode tersebut, diharapkan tercipta karakter tiap-tiap individu yang antikorupsi, jujur, dan sportif sejak usia dini. Para peserta diharapkan mendapatkan pengalaman secara langsung, baik melalui permainan maupun informasi tentang nilai-nilai yang berlaku di masyarakat umum.

Berbagai pihak memberi apresiasi Festival Anak Jujur. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, misalnya, berpendapat bahwa festival tersebut memiliki nilai sangat positif.

Kemendibud berpandangan bahwa kejujuran merupakan hal fundamental dalam membangun karakter bangsa. Kaitannya dengan itu, Kemendikbud juga menyampaikan bahwa semua kalangan harus ikut berpartisipasi, seperti yang dilakukan KPK. Karena Indonesia akan menjadi bangsa besar dan dihormati bangsa lain, jika mempunyai integeritas tinggi dengan pemimpin dan generasi muda yang jujur serta bermartabat.

Apresiasi lain juga datang dari pengamat pendidikan anak Kak Seto. Menurut Kak Seto, penanaman nilai dan karakter semacam ini memiliki peran sangat penting. Karena pendidikan utama yang harus diberikan kepada anak-anak, memang tentang karakter, karena menyangkut etika. Kejujuran, keberanian mengatakan kebenaran, dan hormat, kreativitas, dan sebagainya.

Teater MusikalSelain melalui Festival Anak Jujur, program pencegahan korupsi yang melibatkan usia anak dan remaja adalah melalui pentas teater musikal bertajuk Raksasa.

Teater musikal Raksasa merupakan sebuah karya kreativitas yang dilakukan KPK bersama Yayasan Jendela Ide. Agenda itu diikuti oleh anak dan remaja yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Bandung dan Jakarta. Tujuannya, untuk menyuarakan nilai-nilai sintegritas sebagai bagian dalam puncak acara Festival Antikorupsi 2016.

Teater musikal dipilih karena seni dan budaya merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk menanamkan nilai integritas pada diri dan keluarga. Acara yang berlangsung pada 22-23 Desember 2016 di gedung Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki itu, merupakan salah satu momen untuk mengembalian pemahaman tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam diri.

Dalam pelaksanaannya, teater musikal tersebut melibatkan sekitar 120 penampil. Sebagian besar penampil merupakan anak-anak usia sekolah dasar dan menengah yang berasal dari berbagai komunitas di Bandung dan Jakarta.

Boardgame Sahabat PemberaniKPK juga menanamkan nilai antikorupsi melalui perkembangan teknologi. Medium yang diluncurkan adalah boardgame Sahabat Pemberani.

Boardgame Sahabat Pemberani terdiri atas dua versi, yakni versi digital dan versi konvensional. Boardgame tersebut dirancang khusus untuk mengedukasi anak-anak dengan nilai kejujuran.

Page 76: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

57

Untuk Boardgame versi digital, nilai tersebut disimulasikan dalam permainan melalui empat tokoh, yaitu Panji, Krishna, Kirana dan Kumbi. Dalam permainan tersebut, para tokoh berusaha menolong para tetangga mengembalikan barang-barang yang dicuri oleh robot jahat. Keempat tokoh ini juga harus menghindari robot jahat agar barang milik tetangga tidak dicuri lagi.

Permainan tersebut bisa diunduh secara gratis melalui Google Play pada tautan http://bit.ly/1nBqM1p untuk telepon pintar berbasis android atau melalui tautan http://acch.kpk.go.id/games untuk perangkat komputer atau laptop.

Untuk versi konvensional, KPK juga mengembangkan dua judul boardgame lain yang dikhususkan untuk anak-anak, yakni keranjang bolong dan kuartet antikorupsi.

Pertunjukan Teater Musikal Raksasa di Gedung Pertunjukan Taman Ismail Marzuki Jakarta 22 Desember 2016, merupakan upaya pencegahan korupsi yang digelar KPK melalui pendekatan seni dan budaya.

Page 77: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

58

MendorongPeran Perempuan dan Pemuda

Perempuan dan pemuda adalah aset berharga bangsa ini. Keduanya bisa menjadi penyampai pesan-pesan antikorupsi yang efektif kepada lingkungan terdekat masing-masing.

Terkait hal itu, KPK berusaha mendorong perempuan dan pemuda, agar bisa menjadi agen perubahan sosial dan antikorupsi, Di antaranya adalah Fesival Integritas Kampus (FIK), Youthcamp 2016, Festival Suara Antikorupsi (Saksi), Workshop Jurnalisme Warga Antikorupsi, dan gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK). FIK 2016 merupakan salah satu upaya KPK untuk mendorong terciptanya perubahan sosial, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Melalui kegiatan tersebut, KPK berharap, akan lebih banyak mahasiswa yang terpapar isu integritas. Pada akhirnya, mereka akan menjadi modal dasar untuk melakukan perubahan.

Pada kegiatan tersebut, KPK menggandeng tiga perguruan tinggi untuk menjadi mitra KPK. Ketiganya adalah Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro Semarang, Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya Malang.

Rangkaian FIK 2016 dimulai dari pengumpulan proposal kampanye sosial. Dari sejumlah proposal yang masuk, KPK memilih masing-masing lima finalis di tiga kampus tersebut. Kepada kelima belas finalis, KPK memberikan sejumlah dana untuk melakukan kampanye sosial di lingkup kampus mereka masing-masing.

Dalam kampanye tersebut, para finalis merespons dan mengkritisi situasi di lingkungan kampus masing-masing dengan melakukan kampanye sosial. Tema yang diangkat bervariasi, sesuai proposal yang diajukan sebelumnya. Mulai dari akuntabilitas anggaran kegiatan mahasiswa, kejujuran, kedisiplinan, antiplagiarisme, hingga kepedulian sosial.

Dari tahun ke tahun, KPK tak

lepas fokus dari pemuda dan perempuan.

Energi muda dan pentingnya

peran perempuan adalah kunci

utama dalam pemberantasan

korupsi

Page 78: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

59

Page 79: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

60

Pengumuman pemenang digelar di Auditorium FISIP Universitas Diponegoro. Puncak kegiatan FIK 2016 tersebut dikemas dalam bentuk awarding dan talkshow interaktif bersama Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan para juri. Bertindak sebagai juri adalah Djoko Setiabudi, Riyanni Djangkaru, dan Yoga Adhitrisna.

Tampil sebagai juara pertama adalah Tim Adhikara yang mengambil tema Ucap Malu Pake Cap Palsu. Juara kedua, Tim Azkonara yang mengambil tema Proposal Jujur. Dan juara ketiga, diraih Tim Awake Agency yang mengambil tema Honesty for Parents. Ketiga pemenang tersebut berasal dari Departemen Komunikasi Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Selain FIK 2016, pendekatan yang dilakukan KPK terhadap generasi muda Indonesia adalah melalui kegiatan Anti-Corruption Youth Camp. Pada tahun ketiga ini, KPK menggelar kegiatan tersebut di Gapang Resort Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, 18-28 oktober 2016. Dalam kegiatan bertajuk “Energi Muda Desa untuk Negeri” tersebut, KPK menggembleng 67 pemuda yang berasal dari 42 komunitas dan organisasi kepemudaan di 17 kota/kabupaten. Mereka merupakan generasi penerus bangsa yang memiliki semangat dan karakter antikorupsi yang kuat.

Kapasitas para peserta memang tak perlu diragukan. Selain sepak terjang dan rekam jejak dalam volunterisme di tengah masyarakat, mereka juga lolos seleksi penulisan esai bertema “Peran Pemuda Membangun Negeri.”

Secara garis besar, terdapat tiga tahap kegiatan yang harus dilalui para peserta. Pertama, tahap penyemaian. Dalam tahap ini, para peserta dibekali berbagai materi antikorupsi dari para tokoh yang memiliki pengalaman dalam melakukan perubahan sosial.

Tahap kedua difokuskan pada konsep berakar. Para peserta Yoth Camp tinggal bersama penduduk untuk melakukan intervensi sosial dengan mempraktikkan konsep yang telah disusun pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, para peserta dibagi menjadi empat kelompok besar yang ditempatkan di empat gampong, yakni Gampong Cot Bau, Gampong Aneuk Laot, Gampong Iboih, dan Gampong Jaboi.

Di sana, mereka ditantang menyelesaikan persoalan sosial yang ada, sekaligus membangun kesadaran kolektif seluruh masyarakat gampong dan meletakkan dasar agar bisa dilanjutkan oleh pemuda setempat secara mandiri.

Tahap ketiga, yakni konsep bertumbuh. Para peserta saling berbagi pengalaman selama menetap di gampong masing-masing. Pada tahap tersebut, mereka diharapkan dapat membangun jejaring dan sinergi yang lebih solid dalam merencanakan program perbaikan di daerah asal mereka.

Setelah mengikuti seluruh tahapan, para peserta melaksanakan puncak kegiatan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016. Mereka menggelar pentas budaya yang dirancang dan dihelat dengan melibatkan masyarakat luas. Pada kesempatan itu, para peserta juga mendeklarasikan Janji Antikorupsi dan membuat prasasti sebagai bukti komitmen kaum muda untuk

Page 80: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

61

melakukan perubahan sosial yang bertujuan mewujudkan Indonesia lebih baik dan terbebas dari korupsi.

Seperti perhelatan serupa tahun-setahun sebelumnya, para alumni Anti-Corruption Youth Camp membuat wadah dalam forum Angkatan Perubahan. Melalui wadah tersebut, mereka didorong untuk menjalankan program sosial di daerah asal masing-masing.

Tak hanya itu, para anggota Angkatan Perubahan juga didorong untuk melakukan kampanye kreatif dalam mengatasi persoalan generasi muda di daerahnya. Misalnya seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, dan sejenisnya. Salah satu cara adalah, dengan menerjemahkan makna Pancasila ke dalam karya seni berupa lagu dan dongeng.

Lagu pertama yang mewakili sila pertama Pancasila bertajuk “Yang Maha Esa”, telah diluncurkan pada 1 Oktober lalu. Rencananya, tiga lagu dan satu karya dongeng akan dituntaskan menjadi sebuah album “Pesan Damai” untuk menjadi amunisi para pemuda dalam menyebarkan pesan antikorupsi.

Kegiatan ini merupakan ajang untuk menyinergikan komunitas dan organisasi kepemudaan di masyarakat untuk berkolaborasi aktif dalam melakukan perubahan sosial, termasuk dalam isu pemberantasan korupsi. Semua dilakukan dengan satu semangat, bahwa partisipasi masyarakat merupakan katalisator untuk mewujudkan perubahan sosial yang lebih baik.

Para peserta Youth Camp 2016 usai mengikuti kegiatan Live In di gampong sebagai bagian dari upaya intervensi sosial untuk mengatasi persoalan yang ada.

Page 81: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

62

Mendongkrak Kepekaan Anak MudaUpaya meningkatkan kesadaran masyarakat juga dilakukan KPK melalui Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism. Dalam hal ini, fungsi jurnalistik tidak hanya dilakukan wartawan atau jurnalis saja tetapi publik juga dapat melakukannya.

Kegiatan tersebut mengajarkan Jurnalisme Warga dalam hal teori, praktik, dan seberapa besar perannya dalam pemberantasan korupsi. Melalui kegiatan tersebut, KPK mengajak masyarakat untuk berani beraksi mengawasi dan peduli terhadap isu sekitar, lalu mengirimkan produknya untuk dikemas dan ditayangkan sebagai materi kampanye antikorupsi.

Tahun 2016, KPK menyeleneggarakan tiga kali kegiatan Workshop Jurnalisme Warga Antikorupsi. Dalam kegiatan yang dilakukan di Yogyarta dan Malang, peserta berhasil membuat karya jurnalistik dengan tema khusus mengenai Dana Desa. Sedangkan pelaksanaan ketiga dilakukan di Bali dengan tema yang lebih umum, yakni mengenai pelayanan publik, kearifan lokal dan optimalisasi potensi desa.

Secara umum, program Jurnalisme Warga memiliki beberapa tujuan. Pertama, agar publik mengetahui dan mengenal medium resmi KPK untuk informasi, kampanye, dan advokasi antikorupsi; Kedua, sebagai ajang interaksi dan mendapatkan feedback langsung dari publik mengenai medium-medium yang dimiliki; Ketiga, menjaring partisipasi publik untuk memanfaatkan Integrito maupun KanalKPK, dalam rangka menyebarluaskan pesan-pesan antikorupsi; Keempat, memberikan pemahaman kepada publik khususnya komunitas antikorupsi untuk dapat berkontribusi langsung melalui berbagai cara guna mendukung antikorupsi; Kelima, membangun sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, sehingga menjadi fungsi kontrol di masyarakat; Dan keenam, untuk mendapatkan konten-konten Jurnalisme Warga yang berhubungan dengan antikorupsi, khususnya terkait isu pengawalan dana desa dan pelayanan publik.

Kepada peserta, selain diberikan materi jurnalistik, juga dibimbing melaukan reportase atau peliputan di lapangan. Untuk materi, beberapa tema yang disampaikan antara lain, Jurnalisme Warga (Teori dan Praktik), Memahami Korupsi untuk Membasmi, serta Partisipasi Publik untuk Antikorupsi.

Pendekatan melalui musik, juga dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat, yakni dengan menggelar Festival Suara Antikorupsi (SAKSI), sebuah ajang mencipta lagu bernuansa pesan antikorupsi bagi para musisi amatir.

Sebelumnya, KPK telah menerima ratusan karya dari tiga regional, yakni Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Kemudian, tim juri memilihi 10 finalis dari setiap regional untuk tampil secara langsung. Dari tiap audisi memilih tiga juara dari masing-masing regional dan satu juara favorit yang kemudian dibuat menjadi album musik Suara Antikorupsi.

Dari festival ini, KPK menerima ratusan karya dari berbagai daerah dengan pilihan jenis musik yang sangat variatif. Mulai dari rock, pop, dangdut, orkes, reggae, jazz, hingga apacella. Setiap karya dinilai dari tiga faktor, yakni aransemen, orisinalitas, pesan antikorupsi dan live performance.

Page 82: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

63

Lima Ratus Agen Perempuan AntikorupsiSalah satu program KPK yang fokus pada peran perempuan tersebut, adalah Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Sejak diluncurkan 22 April 2014, SPAK sudah menyosialisasikan pesan antikorupsi kepada 800 ribu perempuan, laki-laki dan anak-anak. Hingga 2016 SPAK juga telah melahirkan 550 Agen di 16 provinsi dengan berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dosen, guru, tokoh agama, pengusaha, mahasiswa, tokoh masyarakat, dan aktivis.

Hingga saat ini, SPAK membuat sejumlah perubahan positif. Antara lain, membebaskan 400 pasangan miskin dari pungli ketika pengurusan dokumen identitas hukum dan mulai kritisnya banyak perempuan mulai kritis sehingga mereka berani menanyakan asal uang yang diberikan suami. Selain itu, SPAK juga membuka kesadaran banyak istri, sehingga tidak lagi menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, seperti kendaraan dinas. Juga, banyaknya ibu yang mulai serius memperkenalkan dan mengajarkan tentang kejujuran pada keluarga dan memberikan konteks kejujuran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dan berbagai perubahan positif lain.

Berbagai capaian tersebut kemudian kembali ditularkan kepada kaum perempuan lain melalui South East Asia Parties Against Corruption (SEAPEC) Workshop “Prevention of Corruption Through Cooperation.” Kegiatan yang digelar di Makassar 22-24 November 2016 tersebut, merupakan ajang berbagi pengalaman terbaik KPK kepada kaum perempuan lain di Asia Tenggara.

Para peserta merupakan kaum perempuan dari enam negara, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar. Dalam workshop tiga hari tersebut, KPK berbagi pengetahuan antikorupsi berbasis keluarga, mendengar pengalaman para Agen SPAK dari berbagai daerah, serta kunjungan ke berbagai tempat publik untuk melihat aktivitas perempuan dalam pencegahan korupsi.

Gerakan SPAK menggunakan permainan Main Jodo (MAJO) untuk menanamkan nilai antikorupsi kepada perempuan dan anak.

Page 83: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

64

MeningkatkanJumlah LiterasiAntikorupsi

Dalam upaya pencegahan korupsi, KPK konsisten menjadikan buku sebagai salah satu medium. KPK percaya, bahwa sebagai jendela pengetahuan, buku akan terus dibaca dari waktu ke waktu.

Begitu pula tahun ini. KPK kembali mendorong peran literasi dalam dalam mendukung upaya pencegahan. Salah satunya, KPK menggandeng Ikatan Penerbitan Indonesia (Ikapi) untuk meluncurkan Program “Indonesia Menggagas dan Menerbitkan Buku Melawan Korupsi (Membumi).” Program tersebut bertujuan mendorong para penerbit untuk menerbitkan buku-buku bertema antikorupsi.

Langkah pertama agenda tersebut dimulai saat peringatan Hari Buku Nasional 2016 yang jatuh pada 17 Mei. Dalam agenda itu, KPK bersa-ma Ikapi menyelenggarakan sanggar kerja (workshop) yang diikuti puluhan penerbit dari berbagai daerah di Tanah Air.

Dari sanalah, para penerbit berkomitmen untuk turut serta dalam pe-nerbitan buku-buku antikorupsi. Dan memang, KPK menilai, keterli-batan para penerbit dalam penerbitan buku yang berkualitas sangat penting, tak hanya sekadar menyediakan buku bacaan yang menarik, namun juga memberikan pemahaman tentang nilai-nilai antikorupsi.

Dari sinergi ini, terdapat 36 penerbit yang berpartisipasi dan berha-sil menerbitkan 167 judul buku bertema antikorupsi dengan berb-agai format, seperti fiksi, nonfiksi dan faksi. Segmentasi dan sasaran pembacanya pun beragam, mulai dari anak, remaja, dewasa, hingga sasaran pembaca yang spesifik seperti mahasiswa dan aparatur sipil negara.

Buku-buku hasil Program Indonesia Membumi tersebut diluncurkan bertepatan dengan Indonesia International Book Fair 2016 yang digelar di Assembly Hall JCC, Jakarta, pada 28 September 2016. Acara tersebut dihadiri para pimpinan KPK dan pimpinan Ikapi,

Buku memegang peranan

penting dalam pemberantasan

korupsi. Semakin banyak

bacaan tentang antikorupsi,

semakin besar pula harapan

meningkatnya pemahamanan

akan bahaya korupsi

Page 84: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

65

Page 85: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

66

penulis, penerbit, dan para editor yang turut berkontribusi dalam program Indonesia Membumi.

Dalam agenda itu pula, KPK memberikan sejumlah penghargaan, mulai dari buku terbaik, penulis, penerbit, editor, hingga desain buku terbaik. Adapun, karya-karya terbaik yang diberikan penghargaan oleh KPK, meliputi buku fiksi anak, buku non-fiksi dan faksi anak, buku non-fiksi remaja, buku fiksi umum, dan penghar-gaan khusus kepada penerbit buku anak terbanyak.

Selain pameran buku antikorupsi, sejumlah kegiatan literasi lain juga digelar da-lam agenda tersebut. Di antaranya lomba menggambar dan mewarnai bagi anak-anak, workshop pembelajaran integritas untuk pengelola Taman Bacaan Mas-yarakat (TBM), pementasan teater, wisata literasi dan budaya.

Dalam konteks penanaman nilai antikorupsi KPK percaya bahwa medium literasi menjadi salah satu cara efektif yang tak hanya memberikan pengetahuan, namun juga membangun kesadaran pembaca untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan.

Pendekatan literasi juga dilakukan melalui program Teacher Super Camp: Guru Menulis Antikorupsi. Dalam hal ini, KPK melibatkan seluruh tenaga pendidik dari berbagai daerah di Indonesia yang mempunyai bakat, minat, serta memiliki komit-men antikorupsi. Melalui program tersebut, KPK berupaya meningkatkan kapa-sitas tenaga pendidik, terutama dalam menyusun materi pendidikan antikorupsi yang pada akhirnya dapat diterapkan dalam pendidikan di sekolah.

Calon peserta Teacher Super Camp harus mendaftarkan diri dengan mengirimkan karya tulis. Dari sana, KPK kemudian menyaring 50 peserta yang dinilai memiliki karya terbaik untuk diikutsertakan dalam pelatihan yang dilaksanakan di Nusa Dua, Bali 10 Oktober-4 November 2016.

Para peserta kemudian digembleng oleh para pemateri guna menghasilkan karya tulis bertemakan antikorupsi. Dalam hal ini, para peserta dibagi menjadi empat kategori, yakni kategori cerita bergambar, cerita pendek (cerpen), komik, dan ske-nario film pendek remaja.

Di sana, para peserta mengikuti pelatihan dengan berbagai materi. Mulai dari pengembangan ide cerita kreatif dan berkarakter kuat, hingga penyusunan cerita yang menarik sesuai dengan target pembaca. Para peserta mendapat bimbingan langsung dari editor, penulis, komikus, pakar, dan para akademisi di bidang penu-lisan. (*)

Page 86: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

67

Penindakan• Penanganan Perkara• Koordinasi dan Supervisi• Pelacakan Aset• Pengelolaan Barang Bukti

Page 87: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

68

Penegasan PeranPenegakan Hukum

Salah satu tujuan dari dilakukannya penindakan terhadap para pelaku korupsi adalah untuk memberikan efek jera. Efek yang tidak hanya berlaku kepada pelaku, juga kepada pihak-pihak yang berniat untuk melakukan korupsi.

Pada 2016, KPK menegaskan bahwa mata dan telinga KPK selalu sigap memantau terhadap potensi-potensi perbuatan korupsi. Kesigapan itu tergambar melalui jumlah operasi tangkap tangan yang dilakukan. Tujuh belas operasi tangkap tangan di 2016. Jumlah ini adalah yang paling banyak dilakukan per tahunnya sejak KPK berdiri. Operasi tangkap tangan adalah upaya KPK untuk menyampaikan pesan kepada khalayak untuk jangan coba-coba melakukan korupsi.

Sebaran kegiatan operasi tangkap tangan juga menjadi pesan tersendiri yang ingin disampaikan. Penegasan bahwa meski hanya berkantor di Jakarta, daya jangkau KPK bisa mencapai seluruh pelosok negeri. Dan itu dilakukan melalui sebuah pergerakan yang cepat dan senyap. Banyaknya operasi tangkap tangan juga adalah hasil dari tingginya tingkat partisipasi masyarakat. Yang tidak hanya melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang telah terjadi, juga membisikkan informasi kepada KPK tentang kemungkinan-kemungkinan akan munculnya perbuatan korupsi.

Selain melalui operasi tangkap tangan, penegakan hukum juga dilakukan dengan membangun kasus berdasarkan informasi yang dihimpun dari masyarakat. Sektor pangan, sumber daya alam, infrastruktur, pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan anggaran menjadi salah satu prioritas dalam penindakan.

Meski masih memiliki masalah dari sisi keterbatasan jumlah sumber daya manusia, KPK menyiasatinya dengan menerapkan proses kerja

Melakukan banyak operasi tangkap

tangan. Juga penggunaan pasal tentang benturan

kepentingan. KPK menegaskan

keseriusan pada sektor penindakan

Page 88: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

69

Page 89: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

70

secara efektif dan efisien. Salah satunya dengan membentuk satgas penindakan yang inline. Artinya, dalam menghadapi sebuah perkara, sejak dari awal, KPK telah melibatkan semua unsur di dalamnya, mulai dari penyelidik, penyidik, hingga jaksa. Intinya, semua kasus yang ditangani KPK dikerjakan secara bersama-sama. Langkah tersebut tak hanya dinilai penting, namun kenyataannya juga efektif dalam mempersiapkan upaya peradilan yang dilakukan KPK.

Secara total, pada tahun 2016 KPK melakukan 96 kegiatan penyelidikan, 140 penyidikan, dan 77 kegiatan penuntutan, baik kasus baru maupun sisa penanganan perkara pada tahun sebelumnya. Selain itu juga melakukan eksekusi terhadap 81 putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Lebih dari 497,6 miliar rupiah telah dimasukkan ke kas negara dalam bentuk PNBP dari penanganan perkara tindak pidana korupsi.

Bila dilihat dari jenis perkara, tindak pidana korupsi yang paling banyak terjadi adalah penyuapan dengan 79 perkara, diikuti pengadaan barang/jasa sebanyak 14 perkara, serta TPPU sebanyak tiga perkara.

Sementara data penanganan perkara berdasarkan tingkat jabatan, mengungkapkan ada 26 perkara yang melibatkan swasta dan 23 perkara melibatkan anggota DPR/DPRD. Selain itu, terdapat 10 perkara, melibatkan pejabat eselon I, II dan III; serta 8 perkara yang melibatkan bupati/walikota dan wakilnya. Modus-modus korupsi yang ditangani KPK didominasi oleh perkara suap, yaitu sebanyak 79 perkara atau hampir 85 persen dari keseluruhan jumlah perkara. Sedangkan, modus lain, sebanyak 14 perkara korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa, serta tiga perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Pasal Konflik KepentinganPada 2016, tercatat untuk pertama kalinya KPK menerapkan Pasal 12 huruf i UU Tipikor terhadap tersangka kasus korupsi. Pasal 12 huruf i UU Tipikor menyebut, pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasi. Yang menarik, Pasal 12 huruf i UU Tipikor tidak mewajibkan adanya kerugian negara. Yang perlu dibuktikan KPK adalah, apakah ada turut serta dalam pemborongan atau pengadaan. Ini yang disebut konflik kepentingan dalam pengadaan.

Selama 2016, KPK juga tetap konsisten meminta majelis hakim untuk menerapkan pidana tambahan kepada terdakwa. Di antaranya dengan mencabut hak-hak politiknya. Pidana tambahan ini sangat penting, karena bisa memberikan efek jera bagi terdakwa dan juga orang lain. (*)

Page 90: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

71

OPERASI TANGKAP TANGAN(Periode 2005-2016)

20102005 2006 2007 2008 2009 2011 2012 2013 2014 2015 2016

PERKARA TPKBERDASARKANINSTANSI

Penyelidikan

PENANGANANPERKARA

PenyidikanEksekusiInkrachtPenuntutan

Anggota DPR dan DPRD

PERKARA TPKBERDASARKANJABATAN

Kepala Lembaga/KementrianHakimEselon I, II dan IIIWalikota/Bupati dan WakilGubernurSwastaLain-lain

DPR RIKementrianDPR RIPemerintah ProvinsiPemkab/Pemkot

Penyuapan

PERKARA TPKBERDASARKANMODUS

PerizinanPengadaan Barang/JasaTPPUPungutanPenyalahgunaan Anggaran

PERKARA TPKBERDASARKANWILAYAH

PemerintahKepulauan Sunda KecilMalukuSulawesiSumatraJawa

Jumlah OTTJumlah Tersangka

96

2325

28

9

10

21

1

99

76

70

81

14

2920

44

2

1

3

3

79

1 15

11

13

21

39

1

1

58

19

12

33

1614

63

8

200

10

17

5510

4621

413

Page 91: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

72

OptimalisasiPengelolaan Barang Sitaan dan Rampasan

Dalam proses penanganan suatu perkara pada sistem peradilan, termasuk dalam sistem peradilan pidana, barang bukti menjadi salah satu komponen yang melekat dan diperlukan untuk mengungkap kebenaran materiil mengenai duduk permasalahan suatu perkara.

Penanganan suatu perkara tidak mungkin dapat berjalan dan dapat mendekati kebenaran materiil tanpa hadirnya barang bukti. Aparat penegak hukum, dalam hal ini penyidik, penuntut umum, dan hakim pasti akan menyertakan barang bukti sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam pengungkapan dan penyelesaian suatu tindak pidana.

Dengan kata lain, akan menjadi masalah besar apabila ada dugaan tindak pidana dan dilanjutkan proses peradilan, namun tidak disertai dengan barang bukti. Itulah sebabnya, mengelola barang bukti dan sitaan menjadi sangat penting. Pengelolaan yang baik, mempermudah Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat harus menghadirkan barang bukti di persidangan.

Yang juga tak kalah penting, adalah menjaga nilai suatu barang bukti agar nilainya tidak jatuh. Hal demikian juga berlaku terhadap barang bukti/benda sitaan dan barang rampasan dalam penanganan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

Pengelolaan yang baik juga berguna untuk mempertahankan nilai ekonomis barang bukti atau sitaan agar tetap tinggi. Kondisi demikian penting, agar barang tersebut bisa dijual atau dilelang dengan harga yang tetap tinggi. Dengan demikian, jumlah yang disetor ke kas negara sebagai bentuk pemulihan aset (asset recovery) dan menjadi bagian dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP), pun tetap tinggi.

Tingginya nilai ekonomi barang ketika perampasan bisa saja berbeda saat dilakukan pelelangan, terutama terkait barang yang mudah rusak seperti kendaraan bermotor atau hewan ternak. Selain

Pada 2016, sejumlah

terobosan dilakukan KPK

untuk lebih mengoptimalkan

pengelolaan barang sitaan dan

rampasan.

Page 92: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

73

Page 93: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

74

masa penyimpanan benda sitaan pada tahap penyidikan sampai dengan perkara berkekuatan hukum tetap (inkracht) yang memerlukan waktu lama, hal itu juga bisa terjadi jika pengelolaannya tidak dilakukan dengan tepat.

Penyimpanan barang bukti/benda sitaan negara sejatinya menjadi tugas dari Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan). Rupbasan merupakan salah satu institusi yang menjadi pemangku kepentingan dalam proses peradilan pidana. Rupbasan juga menjadi titik penting yang menentukan terpelihara dan terjaganya nilai suatu benda sitaan sampai dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Namun hingga saat ini, peran Rupbasan belum dapat dioptimalkan untuk menjadi bagian penting dalam proses peradilan pidana, terutama terkait pengelolaan dan perawatan nilai dari barang sitaan/barang rampasan.

Tidak hanya dilihat dari sisi finansial dan kelembagaan, namun juga masih terbatasnya peran Rupbasan, belum idealnya tempat penyimpanan benda sitaan/barang bukti yang tersedia, postur organisasi dan personel/sumber daya manusia di Rupbasan yang masih belum optimal, serta lokasi kantor Rupbasan yang tidak selalu ada di setiap kabupaten/kota di Indonesia.

Kondisi demikian tentu menjadi kendala tersendiri. Namun demikian, KPK terus berupaya untuk mencari solusi. Caranya, yakni dengan membentuk Unit Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi atau Unit Labuksi.

Unit Labuksi dibentuk secara khusus, yang salah satu tugas utamanya adalah untuk mengelola atas barang bukti atau barang sitaan negara hasil kejahatan.

Pengelolaan barang bukti dan sitaan merupakan hal yang penting untuk menjaga nilai ekonomi dari aset tersebut.

Page 94: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

75

Pada tahun ketiga setelah pembentukannya, pada 2016 Unit Labuksi telah memberi dampak positif terhadap kinerja penindakan di KPK.

Di level penyidikan, misalnya. Saat ini, para penyidik KPK tidak lagi mengurusi soal barang sitaan, lantaran sudah sepenuhnya dikelola oleh Unit Labuksi. Sehingga, para penyidik lebih fokus untuk penanganan perkara. Dalam pelaksanaannya, unit tersebut juga melakukan analisis serta memberikan rekomendasi kepada penyidik terhadap barang bukti yang disita. Konkretnya: Apakah barang bukti tersebut relevan dengan perkara untuk diserahkan kepada Penuntut Umum ataukah dikembalikan kepada pihak yang dilakukan penyitaan.

Analisis Barang BuktiAnalisis barang bukti menjadi hal yang penting. Beberapa hal yang dianalisis adalah mengenai barang-barang yang nilainya akan berkurang atau terdepresiasi. Misalnya hewan ternak atau barang cepat rusak. Analisis juga dilakukan untuk melihat barang bukti mana saja yang membutuhkan perawatan yang rumit dan mahal serta tingkat kesulitan dalam melakukan eksekusi terhadap Barang Sitaan.

Pada 2016, terobosan dilakukan. Yaitu dilakukannya pelelangan meski perkara yang ditangani belum lagi memiliki kekuatan hukum tetap. Terutama terhadap barang-barang yang mudah rusak dan membutuhkan perawatan yang rumit dan mahal. Terobosan dilakukan dengan mengacu kepada undang-undang yang berlaku.

Pelelangan terhadap 30 ekor sapi milik Bupati Subang, OS, adalah contoh. Setelah menganalisis, KPK kemudian menawarkan kepada tersangka, apakah mengizinkan lelang terhadap sapi-sapi tersebut. Setelah mendapat persetujuan dari pihak tersangka, ke 30 ekor sapi tersebut pun kemudian dilelang. Dari 30 ekor sapi tersebut, KPK berhasil melelang dengan harga sekitar Rp900 juta, atau dihargai Rp25 juta-Rp30 juta satu ekornya.

Jika putusan pengadilan menyatakan bahwa hasil pelelangan terhadap barang sitaan tersebut dirampas untuk negara, maka uang tersebut disetor ke kas negara. Namun, jika putusan sidang sebaliknya, maka uang tersebut dikembalikan kepada pihak tersangka.

Meski demikian, pelelangan yang dilakukan KPK tidak serta-merta atas pertimbangan mahalnya biaya perawatan. Hal lain yang menjadi pertimbangan, karena barang sitaan tersebut adalah makhluk hidup yang memiliki risiko kematian jika tidak dikelola dengan baik.

Begitupun, tidak semua tersangka setuju atas upaya tersebut. Karena beberapa di antaranya, tidak mengizinkan KPK untuk melelang mobil-mobil mewah yang menjadi barang sitaan KPK. Jika itu yang terjadi, KPK tidak bisa memaksa dan tetap menjaga barang bukti tersebut dengan sebaik mungkin. Barulah ketika pengadilan memutuskan barang sitaan tersebut diserahkan kepada negara, KPK melakukan pelelangan.

Terobosan lain yang dilakukan adalah dengan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar barang-barang sitaan tersebut dimanfaatkan oleh instansi lain. Barang Rampasan berupa kendaraan, misalnya mobil ambulans dan sejenisnya, dihibahkan kepada pemerintah daerah atau instansi yang membutuhkan. Hal

Page 95: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

76

itu pula yang dilakukan KPK terhadap sejumlah mobil pemadam kebakaran. Sebanyak 29 unit damkar yang tidak laku dalam pelelangan, telah dihibahkan ke Pemerintah Bantul dan Tangerang. Hibah dilakukan, setelah mendapatkan izin dari Kemenkeu.

Koordinasi Antar-instansiMengingat pentingnya masalah pengelolaan barang sitaan dan rampasan, KPK menggelar Rapat Koordinasi Tata Laksana Benda Sitaan & Barang Rampasan Dalam Rangka Pemulihan Aset Hasil Tipikor, 21-23 November 2016.

Tujuan rakor adalah: pertama, mendorong optimalnya pemulihan aset dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); Kedua, mendorong terwujudnya standardisasi dalam pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan di semua K/L terkait; Dan ketiga, mendorong reformasi tata kelola benda sitaan dan barang rampasan hasil tindak pidana korupsi sebagai upaya optimalisasi pemulihan aset bersama dengan Bappenas dan KSP sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017.

Kegiatan tersebut terselenggara karena beberapa persoalan. Pertama, belum optimalnya tata laksana pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan negara sehingga berdampak pada tidak optimalnya pemulihan aset dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); Kedua, belum adanya perangkat hukum baik lembaga maupun aturan yang ideal guna mengatur secara khusus mengenai pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan; Ketiga, ketersediaan anggaran dalam pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan yang belum memadai; Dan keempat, keterbatasan Sumber Daya Manusia yang terlatih dalam pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan.

Ketua KPK Agus Rahardjo (ketiga dari kanan) Menteri Keuangan Sri Mulyani (keempat dari kanan) Jaksa Agung H.M Prasetyo (kelima dari kanan) saat menghadiri Rapat Koordinasi Tata Laksana Benda Sitaan dan Barang Rampasan dalam Rangka Pemulihan Aset di Jakarta, Senin, 21 November 2016.

Page 96: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

77

Beberapa pembicara hadir dalam rakor tersebut. Di antaranya Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kejaksaan Agung, Kepolisian, dan Kantor Staf Presiden. Sedangkan yang bertindak sebagai peserta, dari Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/BPN, Kantor Staf Presiden, Kepolisian Republik Indonesia , dan Badan Pemeriksa Keuangan. Kegiatan tersebut juga mengundang pengkaji dari kalangan akademisi.

Beberapa hal yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, antara lain: pertama, terwujudnya cita-cita bersama dari seluruh instansi yang berkepentingan dalam pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan untuk melakukan optimalisasi pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan sebagai upaya pemulihan aset; Kedua, diperlukan upaya yang berkelanjutan untuk menindaklanjuti kegiatan rapat koordinasi tersebut yaitu perubahan peraturan terkait dengan pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan baik peraturan internal instansi maupun peraturan-peraturan pelaksana dari undang-undang yang terkait dan terbitnya PERMA yang mengatur pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan. Dan ketiga, dari segi reformasi penegakan hukum salah satunya difokuskan kepada tata kelola benda sitaan dan barang rampasan.

Mengantisipasi Perkembangan HukumSaat ini Indonesia telah memiliki UU Tindak Pidana Pencucian Uang, UU Narkotika, UU Perdagangan Manusia, dan berbagai undang-undang lain yang ketentuan dan normanya telah mengikuti perkembangan ilmu hukum, termasuk perkembangan kejahatan yang semakin canggih. Belum lagi RUU Perampasan Aset yang saat ini tengah disusun yang juga perlu antisipasi pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan secara lebih komprehensif.

Atas dasar itu, perlu dilakukan terobosan hukum dari ketentuan yang ada di KUHAP atau membuat UU Hukum Acara Pidana yang baru yang lebih mampu memayungi berbagai perkembangan ilmu hukum dan praktik penegakan hukum, di samping memberi perlindungan hukum dan menjamin kepastian hukum.

Rencana untuk mengejar pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana lingkungan hidup, tindak pidana korupsi, tindak pidana narkotika, tindak pidana pencucian uang, dan tindak pidana lintas negara lainnya, juga membutuhkan pengaturan yang lebih lengkap dan menyeluruh.

Kebutuhan untuk mengubah KUHAP untuk tujuan efektivitas pengelolaan benda sitaan dan barang rampasan juga perlu dipertimbangkan. Usia KUHAP yang telah mencapai 35 tahun memberikan banyak catatan dalam praktik mengenai adanya sejumlah kendala baik aturan yang tidak lengkap, tidak jelas, maupun norma yang sudah tertinggal/berubah. (*)

Page 97: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

78

Menggagas e-SPDP untuk PerlancarKorsup Penindakan

Sesuai Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK memiliki fungsi koordinasi dan supervisi (korsup) terhadap instansi penegak hukum lain dalam hal penanganan perkara korupsi.

Salah satu bentuk Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Bidang Penindakan KPK, adalah mengenai Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP). Selama ini, penegak hukum lain, yaitu kejaksaan dan kepolisian selalu memberi tahu KPK jika mereka menerbitkan SPDP. Hal ini sesuai dengan Pasal 50 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002, yang mewajibkan kepolisian dan kejaksaan memberitahukan kepada KPK terkait penyidikan yang sedang berjalan di lembaganya, paling lambat 14 hari terhitung sejak dimulainya penyidikan.

Pada 2016, misalnya, KPK menerima pemberitahuan penyidikan tindak pidana korupsi dari aparat penegak hukum lain, yakni sebanyak 661 SPDP dari kejaksaan, dan 255 SPDP dari kepolisian. Dengan adanya SPDP, menjadi landasan KPK untuk melakukan pemantauan. Termasuk ketika terdapat kasus yang penanganannya mengalami kendala.

Agar korsup lebih lancar, tahun 2016 KPK menggagas SPDP elektronik atau e-SPDP. Melalui sistem tersebut, setiap penyidik di kepolisian, kejaksaan, dan KPK memberitahukan dimulainya penyidikan secara online. Melalui sistem ini pula, koordinasi penyidikan perkara korupsi oleh ketiga lembaga bisa terbangun. Sistem online ini diyakini akan membuat proses penyidikan menjadi lebih efisien, efektif, dan transparan.

Lebih dari itu, e-SPDP bisa mencegah konflik kewenangan antar- lembaga penyidik. Jika penyidik KPK, misalnya, sudah menyampaikan SPDP secara online, maka penyidik di lembaga lain bisa langsung mengetahui suatu perkara sudah disidik KPK. Demikian pula sebaliknya.

KPK menginisiasi SPDP elektronik

atau e-SPDP. Dengan

adanya e-SPDP diharapkan

koordinasi dan supervisi antara

KPK dengan Kejaksaan dan

Kepolisian menjadi lebih lancar.

Page 98: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

79

Page 99: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

80

Mekanisme kerja e-SPDP cukup sederhana. Setiap penyidik yang memulai penyidikan wajib mengunggah (upload) SPDP ke dalam sistem. Penuntut umum dan penyidik dari lembaga lain otomatis tahu. Sistem akan membuat peringatan dini, jika suatu perkara bolak-balik dari penyidik ke penuntut umum. Bahkan jika sampai tiga kali atau lebih, sistem akan menunjukkan tanda merah. Demikian pula jika penyidikan suatu perkara belum kelar selama setahun, tanda merah pada peringatan dini akan menyala. Kehadiran e-SPSDP membuat penyidik-penyidik baik dari kepolisian maupun kejaksaan yang tersebar di seluruh Indonesia tidak perlu lagi menyampaikan hard copy SPDP kepada KPK.

Dengan e-SPDP ini juga, peran KPK sebagai supervisor bisa memberikan supervisi terhadap penanganan perkara-perkara korupsi di kepolisian dan kejaksaan menjadi lebih efektif. Hal itu karena semua perkara korupsi yang tengah ditangani kepolisian dan kejaksaaan secara otomatis akan termonitor secara online.

Digagas pada 2016, e-SPDP ini diharapkan bisa diaplikasikan dalam waktu secepatnya.

Melampaui TargetBegitupun, korsup bukan hanya SPDP atau e-SPDP. Beragam Korsup Bidang Penindakan memang juga dilakukan KPK sepanjang 2016. Dalam hal ini, misalnya, KPK telah melakukan koordinasi sebanyak 163 penanganan perkara dan melakukan supervisi terhadap 201 perkara.

Jumlah tersebut telah melampaui target yang ditetapkan untuk 2016. Yaitu 76 perkara untuk koordinasi dan 156 perkara untuk supervisi. Hal tersebut dicapai dengan melakukan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dalam kondisi keterbatasan jumlah SDM yang dimiliki oleh KPK.

Kegiatan lain yang dilakukan dalam Korsup adalah membantu mendatangkan ahli dalam penanganan perkara, juga turut membantu penangkapan Daftar Pencarian Orang (DPO).

Di antaranya, saat KPK membantu Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah menangkap tersangka atas nama Suryo Handoko di Blitar, Jawa Timur, dan membantu Kejaksaan Negeri Kepulauan Mentawai menangkap terpidana atas nama Manatap Ambarita di Jakarta.

Selain itu, KPK juga selalu berupaya meningkatkan kapasitas dalam penanganan perkara dengan menggelar Pelatihan Bersama Aparat Penegak Hukum. Pada 2016, pelatihan bersama digelar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Aceh, dan Sumatera Barat. Kegiatan tersebut, diikuti 713 aparat penegak hukum dari kepolisian dan kejaksaan, serta auditor pada BPK, BPKP, dan PPATK. (*)

Page 100: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

81

Kelembagaan• Pengelolaan Anggaran• Manajemen SDM• Pengawasan Internal• Pengelolaan Sarana & Prasarana

Page 101: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

82

Menjaga Lembaga Berkualitas Prima

Gedung baru KPK yang terletak di Jalan Kuningan Persada, Kavling 4, Jakarta Selatan ini selesai dibangun pada akhir Desember 2015. Hingga saat ini, sebagian pegawai KPK sudah bertugas di gedung baru tersebut. Termasuk di antaranya, seluruh pegawai yang sebelumnya beraktivitas di Gedung Kementerian BUMN dan Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Proses perpindahan memang dilakukan secara bertahap. Hingga akhir 2016, pimpinan dan sebagian pegawai lagi masih menempati gedung lama, di Jalan HR Rasuna Said Kavling C-1, Jakarta Selatan dan sedang dalam persiapan perpindahan. Gedung baru yang memiliki luas 8.294 meter persegi dengan 16 lantai dan dua lantai basement ini mampu menampung lebih dari 1.700 pegawai dan sekitar 280 kendaraan.

Perpindahan memang tidak bisa dilakukan sekaligus. Banyak persiapan yang harus dilakukan, setelah gedung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2015 lalu. Yang paling utama adalah kesiapan sarana pendukung gedung baru, terutama teknologi informasi meubelair, dan sebagainya. Di samping itu, saat ini juga tengah dilakukan proes pembangunan gedung penunjang yang diperuntukkan untuk rumah tahanan, tempat ibadah, auditorium dan lapangan olah raga.

Direncanakan, pada 2017, semua pegawai sudah bisa berkantor di gedung baru tersebut. Terpusatnya aktivitas tersebut, tentu mempermudah koordinasi dan kelancaran proses kerja, sehingga akhirnya memperlancar KPK dalam mengemban amanah pemberantasan korupsi.

Sementara gedung lama yang beralamat di Jalan HR Rasuna Said Kav. C1, masih akan dimanfaatkan KPK untuk kegiatan pembelajaran, pendidikan dan latihan melalui Anti-Corruption Learning Center

Kelembagaan memiliki peran penting dalam

mendukung kinerja KPK. Termasuk di

antaranya, penggunaan

sarana dan prasarana.

Page 102: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

83

Page 103: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

84

PEGAWAIBERDASARKANINSTANSI ASAL

PERTUMBUHANPEGAWAI KPK

TOTAL

PEGAWAIBERDASARKAN BIDANG

PEGAWAIBERDASARKANKELOMPOK JABATAN

PEGAWAIBERDASARKANJENIS KELAMIN

2013 2014 2015 2016

PENYELIDIK

PENYIDIK

PENUNTUT UMUM

Kejaksaan Agung

Kementerian KeuanganKementerian Hukum dan HAM

Lain-lainPolri

SETJEN

PenindakanPimpinan

Pencegahan

Spesialis Laki - LakiPerempuanAdministrasi

StrukturalPimpinan

INDA

PIPM

BPKPBPKANRI

81

323

239

781

343

154

76

327

1611

33

4 5

3

5

81

468

33

5

618

112411361102 955

1395773132 96837975 80949447

Page 104: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

85

(ACLC). Selain itu, gedung lama juga dipergunakan untuk mengantisipasi, jika ke depan jumlah pegawai KPK terus bertambah sehingga melebihi kapasitas gedung baru.

Saat ini, gedung yang dinamakan Gedung Merah Putih KPK itu, sudah memiliki Sertifikat Layak Fungsi (SLF) dari Pemprov DKI Jakarta. Demi faktor keamanan, penggunaan gedung untuk masyarakat umum juga dibatasi hanya sampai lantai tiga. Untuk pengaduan masyarakat, permintaan infomrasi publik dan aktivitas peliputan wartawan, dipusatkan pada lantai dasar.

Penyerapan AnggaranSelain gedung, hal lain terkait kelembagaan adalah anggaran. Seluruh kegiatan KPK, pada 2016 dilakukan dengan menggunakan anggaran yang berasal dari APBN, yaitu sebesar Rp 991,8 miliar. Dari jumlah tersebut, penyerapan anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp 838,8 miliar atau sekitar 84,5 persen, dengan rincian penyerapan Kedeputian Pencegahan sebesar Rp 75,4 miliar, Kedeputian Penindakan sebesar Rp 44,8 miliar, Kedeputian Informasi dan Data (INDA) sebesar 202,7 miliar, Kedeputian Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) sebesar Rp 3,4 miliar dan Sekretariat Jenderal sebesar Rp 517,5 miliar.

Tidak optimalnya penyerapan anggaran, bukan berarti tidak optimalnya perencanaan kegiatan yang dilakukan KPK. Justru sebaliknya, ini merupakan bukti bahwa KPK berhasil melakukan pengelolaan anggaran seefisien mungkin. Hal tersebut dapat dibuktikan, bahwa dengan anggaran yang lebih hemat, KPK bisa melaksanakan program dengan kualitas yang sangat baik. Dari tahun ke tahun, KPK memang menerapkan pola eifisiensi penggunaan anggaran. Salah satunya, melalui efisiensi dalam Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ). Dalam hal ini, KPK berhasil melakukan penghematan, misalnya pada 2016, dari realisasi 718 kontrak, KPK berhasil melakukan penghematan sebesar Rp 57,2 miliar. Penghematan tersebut diperoleh, setelah KPK berhasil menekan nilai kontrak sebesar Rp 401,7 miliar, dari nilai HPS sebesar Rp 458,8 miliar.

Untuk mendukung efisiensi tersebut, KPK mempunyai Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ). Melalui aplikasi tersebut, semua kebutuhan kelembagaan yang ditenderkan sudah tercantum dengan baik dan bisa dieksekusi dengan cepat. Misalnya saja untuk pengadaan barang dan jasa yang akan dipergunakan awal tahun. Dengan Aplikasi Pengadaan Barang dan Jasa, proses tender sudah bisa berjalan dari Desember tahun sebelumnya. Ketika memasuki awal tahun, pemenang tender tinggal melakukan penandatangan kontrak, sehingga pekerjaan daapt segera dilaksanakan.

Tidak hanya itu. Melalui aplikasi tersebut, KPK juga bisa memonitor semua hal terkait pengadaan barang dan jasa. Mulai dari jumlah kontrak, jumlah uang yang sudah dibayar, dan sebagainya. Dengan berbagai aplikasi yang telah diterapkan KPK tersebut, diharapkan KPK menjadi lembaga yang unggul, tidak saja dari sisi penanganan perkara, namun juga terbaik dari sisi kelembagaan.

Page 105: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

86

Sumber Daya ManusiaDari tahun ke tahun, KPK selalu menjalankan perannya dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang sangat terbatas. Pada 2016, misalnya, SDM yang dimiliki KPK berjumlah 1.124, termasuk di dalamnya 139 penyelidik, 96 penyidik, dan 80 penuntut umum. Jumlah tersebut masih jauh dari ideal bila dibandingkan luas wilayah Indonesia dan banyaknya perkara yang ditangani.

Meski begitu, KPK terus bersemangat dalam mengemban amanah pemberantasan korupsi. Terlebih, mengingat besarnya harapan masyarakat, yang salah satunya tercermin dari banyaknya pengaduan yang masuk ke KPK. Pada 2016 ini, Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dumas) menerima sekitar 7.270 pengaduan masyarakat.

Dari jumlah tersebut, yang bisa berlanjut ke tahap penyelidikan sekitar 50 persen. Angka itu terus mengerucut, sehingga rata-rata kasus yang ditangani KPK berjumlah sekitar 60-70 kasus. Dengan demikian, seorang penyidik bahkan ada yang harus menangani lebih dari tiga kasus dalam satu waktu yang bersamaan.

Guna menyiasati keterbatasan SDM, KPK pun menetapkan skala prioritas. Selain itu, hampir setiap tahun KPK juga melakukan penerimaan pegawai melalui program Indonesia Memanggil (IM). Proses rekrutmen dilakukan, sebagai upaya untuk mengisi formasi sekaligus menambal lubang di seluruh lini unit kerja.

Pada program IM-11 yang dilakukan 2016, KPK melakukan rekrutmen melalui Program Indonesia Memanggil 11 sebanyak 131 pegawai, serta Program Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan (PNYD) sebanyak 1 penyidik dari kepolisian dan 9 jaksa penuntut umum dari Kejaksaan. Rencananya, melalui Program Indonesia Memanggil 12, akan memenuhi kebutuhan SDM sekitar 400 pegawai.

Selain itu, guna melakukan penyegaran, KPK juga memberi kesempatan kepada pegawai yang ingin berpindah unit kerja pada tingkat yang sama (mutasi) dan meningkat ke tingkat yang lebih tinggi (promosi) melalui program Alih Tugas.

Rendahnya angka pertumbuhan SDM, tak lepas dari tingginya standar rekrutmen yang ditetapkan KPK. Tentu saja, KPK tidak mungkin mengorbankan standar yang ada, hanya demi mengejar pencapaian jumlah SDM. Tak kalah penting, adalah peningkatkan kualitas SDM, yang akan bermuara organisasi yang solid, andal dan berkualitas prima.

Dalam konteks itulah, pada tahun ini, sejumlah upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi juga gencar dilakukan. Termasuk dalam pembangunan dan pengembangan integritas. Bahkan, untuk mewujudkan hal tersebut, setiap pegawai KPK, diwajibkan mengikuti pelatihan dalam setahun sesuai tugas dan fungsi masing-masing.

Upaya Pengawasan InternalGuna menjaga kinerja kelembagaan, peran pengawasan internal sangat penting. Untuk tahun 2016, beberapa upaya yang dilakukan Direktiorat Pengawasan Internal adalah, pertama, audit/reviu keuangan dan kinerja: Kedua, pemeriksaan etika dan profesi; Ketiga, eksaminasi perkara; Keempat, konsultasi; Kelima, manajemen risiko; Keenam, koordinasi dengan Apgakum lain; Ketujuh, dukungan dan pengembangan; Dan kedelapan, sosialisasi.

Page 106: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

87

Terkait audit/reviu keuangan dan kinerja, KPK terus berupaya meningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan KPK melalui kegiatan audit, reviu atau evaluasi. Dengan peran serta aktif seluruh pihak di KPK dan dukungan audit dan reviu yang dilakukan oleh Direktorat PI diperoleh hasil audit keuangan KPK yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selain hal tersebut KPK juga mendapatkan nilai A untuk penilaian sistem akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Terkait pemeriksaan etika dan profesi, Dit. Pengawasan Internal mengambil peran melalui kegiatan penegakan etika dan profesi sebagai wujud prinsip zero tollerance terhadap pelanggaran nilai dasar pribadi, kode etik dan pedoman perilaku KPK; kegiatan sosialisasi nilai dasar, kode etik dan pedoman perilaku; kegiatan urinalisasis; kegiatan survey integritas dan penerapan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG).

Menyangkut kegiatan eksaminasi, pada 2016, Dit. Pengawasan Internal melaksanakan kegiatan eksaminasi sebanyak empat kegiatan yakni; pertama, Laporan Hasil Eksaminasi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi Perencanaan & Pelaksanaan Pembangunan Proyek Pusat Pendidikan & Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor dan Tindak Pidana Pencucian Uang an. Terpidana Anas Urbaningrum; Kedua, melaksanakan kegiatan eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Rudi Rubiandini; Ketiga, eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Deviardi; Dan keempat, eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Syahrul Raja Sampurna Jaya.

Ketua KPK Agus Rahardjo dan Menteri Keuangan Sri Mulayani, melakukan serah terima aset Gedung KPK Kav. C1 Kuningan Jakarta, dari Kementerian Keuangan ke KPK yang akan digunakan sebagai fasilitas pendidikan Antikorupsi.

Page 107: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

88

Terkait konsultasi, Dit. Pengawasan Internal pada 2016 melakukan 25 kegiatan konsultansi. Antara lain, asistensi penyusunan kebijakan dan penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi KPK; konsultansi atas kegiatan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat tahun 2016; rancangan peraturan KPK tentang Penetapan Status Saksi Pelaku yang bekerja sama; saran dan pendapat terkait analisa hukum dan kerjasama di lingkungan KPK (11 kegiatan); Dan, saran, pendapat dan catatan disiplin terkait kepegawaian (10 kegiatan).

Sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan berkelanjutan bagi organisasi, Direktorat PI berinisiatif mendorong terbangunnya sistem manajemen risiko di KPK. Adapun tujuan dari pembangunan sistem manajemen risiko di KPK antara lain Mendorong manajemen yang pro-aktif untuk mencegah terjadinya “kerugian” (loss) melalui identifikasi dan penanganan risiko (termasuk fraud) pada organisasi; Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan pemangku kepentingan (stakeholders) melalui perbaikan tata kelola organisasi dan pengendalian; Menetapkan suatu landasan yang kokoh dalam pengambilan keputusan dan perencanaan; dan Memperbaiki sistem pengelolaan atas insiden yang tidak diharapkan melalui Business Continuity Management.

Pada tahun 2016, merupakan tahap kedua dalam pengembangan manajemen risiko terpadu dari empat tahap yang direncanakan dalam roadmap. Hasil yang telah dicapai adalah: pertama, tersedianya kebijakan dan pedoman Manajemen Risiko Terpadu KPK; Kedua, terbentuk dan terlaksananya Komite Pengarah, Pelaksana dan Champion (agent) Manajemen Risiko Terpadu KPK; Ketiga, peningkatan pemahaman mengenai manajemen risiko bagi struktural dan pegawai KPK; Keempat, kegiatan identifikasi dan asesmen risiko dan profil risiko KPK (Operasional & Strategis); Dan kelima, pelaksanaan mitigasi risiko sesuai profil risiko KPK.

Sementara, koordinasi dengan Apgakum lain, pada 2016, Pengawasan Internal menindaklanjuti lima laporan pengaduan masyarakat terkait oknum yang mengaku sebagai pegawai KPK dan menyalah gunakan nama KPK di daerah DKI Jakarta dan Depok, Indramayu, Subang, Malang dan Situbondo.

Sebagai upaya mencegah maraknya oknum yang mengaku sebagai pegawai KPK, maka Pimpinan KPK mengeluarkan surat edaran tertanggal 31 Agustus 2016 dengan nomor surat Nomor B-7507/01-42/08/2016 perihal pemberitahuan tentang maraknya penyalahgunaan nama KPK dan/atau Pimpinan KPK, Pejabat/Pegawai KPK oleh pihak-pihak lain sebagai sarana untuk melakukan tindak pidana penipuan, pemerasan dan pemalsuan.

Terkait dukungan dan pengembangan pengawasan, Pengawasan Internal terus melakukan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Pelaporan Internal KPK (SIMPATIK).

Adapun alamat pengaduan internal KPK (SIMPATIK) adalah: https://simpatik.kpk.go.id dan email: [email protected]. Partisipasi masyarakat luas turut dilibatkan dalam sistem pengaduan internal ini dalam rangka menguatkan fungsi pengawasan oleh masyarakat. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat pengendalian internal KPK dan memperkuat integritas lembaga KPK. (*)

Page 108: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM
Page 109: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

90

KEUANGAN DAN ASETPenyerapan Anggaran

UNIT KERJA PAGU ANGGARAN PENYERAPAN %

Deputi Pencegahan 104,149,376,000 74,031,061,067 71.08%

SEKRETARIAT DEPUTI PENCEGAHAN 1,366,901,000 110,843,996 8.11%

DIREKTORAT PP LHKPN 13,965,062,000 9,881,637,367 70.76%

DIREKTORAT GRATIFIKASI 10,168,112,000 4,669,712,160 45.93%

DIREKTORAT DIKYANMAS 55,922,042,000 44,058,831,920 78.79%

DIREKTORAT LITBANG 11,427,259,000 6,971,107,820 61.00%

DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN

11,300,000,000 8,338,927,804 73.80%

Deputi Penindakan 63,737,986,000 41,858,015,647 65.67%

SEKRETARIAT DEPUTI PENINDAKAN 1,537,000,000 1,063,425,655 69.19%

DIREKTORAT PENYELIDIKAN 11,033,000,000 8,176,015,625 74.11%

DIREKTORAT PENYIDIKAN 12,107,470,000 10,884,383,240 89.90%

DIREKTORAT PENUNTUTAN 27,490,496,000 12,147,552,463 44.19%

DIREKTORAT KOORDINASI DAN SUPERVISI 11,570,020,000 9,586,638,664 82.86%

Deputi Informasi dan Data 232,598,860,000 203,234,060,237 87.38%

SEKRETARIAT DEPUTI INDA 450,000,000 403,942,978 89.77%

DIREKTORAT PINDA 214,874,751,000 189,617,725,536 88.25%

DIREKTORAT PJKAKI 11,070,178,000 8,822,294,264 79.69%

DIREKTORAT MONITOR 6,203,931,000 4,390,097,459 70.76%

Deputi PIPM 4,825,734,000 3,521,104,208 72.97%

SEKRETARIAT DEPUTI PIPM 470,777,000 339,099,247 72.03%

DIREKTORAT PENGAWASAN INTERNAL 1,995,498,000 1,455,986,492 72.96%

DIREKTORAT PENGADUAN MASYARAKAT 2,359,459,000 1,726,018,469 73.15%

Sekretariat Jenderal 586,556,032,000 516,231,225,033 88.01%

BIRO RENKEU 2,370,613,000 1,888,998,476 79.68%

BIRO UMUM 155,459,078,000 106,665,766,628 68.61%

BIRO SDM

Non_pegawai 18,625,915,000 15,201,496,195 81.61%

Belanja_pegawai 395,049,867,000 382,246,683,575 96.76%

BIRO HUKUM 3,483,908,000 1,647,080,710 47.28%

BIRO HUMAS 8,866,226,000 6,258,985,159 70.59%

SEKRETARIAT PIMPINAN 2,700,425,000 2,322,214,290 85.99%

TOTAL 991,867,988,000 838,875,466,192 84.58%

Pengelolaan Titipan Uang Sitaan Dan Gratifikasi 2016

Rp. USD SGD Real Saudi AUSD EURO Pounds

(ENG) Franc Yen (JPY) Peso (Mil)

410,100,968,204.96 4,087,910.49 929,155.00 11,453.00 60.00 1,390.00 3,785.00 10.00 1,884,339.00 0.00

Page 110: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

91

Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) 2016NERACA SALDO PER

KODE URAIAN VOLUME SATUAN NILAI AK. PENYUSUTAN & AMORTISASI NILAI BUKU

1 2 5 6 7

117111 PERSEDIAAN - - 439,398,172,583 439,398,172,583

131111 TANAH 15,194 M2 453,819,842,500 - 453,819,842,500

132111 PERALATAN DAN MESIN 24,646 Unit 295,453,778,720 (237,628,513,922) 57,825,264,798

133111 GEDUNG DAN BANGUNAN 5 Unit 79,208,112,060 (21,638,207,731) 57,569,904,329

134113 JARINGAN 9 Unit 106,622,413,493 (25,373,563,200) 81,248,850,293

135111 ASET TETAP DALAM RENOVASI 5 4,589,108,391 - 4,589,108,391

135121 ASET TETAP LAINNYA 3,232 Buah 2,174,874,891 - 2,174,874,891

136111KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

- - 423,772,777,259 - 423,772,777,259

166112 ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN 1,470 Unit 4,677,816,859 (4,663,625,109) 14,191,750

162111 ASET TAK BERWUJUD 10,867 Unit 40,436,968,928 (26,120,650,998) 14,316,317,930

162311ASET TAK BERWUJUD DALAM PENGERJAAN

2,493,333,606 2,493,333,606

TOTAL NILAI 1,852,647,199,290 (315,424,560,960) 1,537,222,638,330

Rekap Penerimaan Negara Bukan PajakNO KODE AKUN URAIAN JUMLAH

1 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan/Jasa Giro 11,029,357,946

2 423414 Pendapatan Hasil Denda dan sebagainya 9,573,333,400

3 423415 Pendapatan Ongkos Perkara 969,500

4 423416 Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Korupsi 4,036,879,000

5 423421 Pendapatan Uang Sitaan Tindak Pidana Pencucian Uang yang Telah Ditetapkan Pengadilan 366,836,343,213

6 423611 Pendapatan Uang Sitaan Hasil Korupsi yang Telah Ditetapkan Pengadilan 49,037,314,503

7 423614 Pendapatan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi yang Ditetapkan di Pengadilan 57,098,518,066

8 423612 Pendapatan Gratifikasi yang ditetapkan KPK menjadi milik negara 14,690,199,259

TOTAL 512,302,914,887

Page 111: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

92

PENGADAAN BARANG DAN JASA

Realisasi Pengadaan Barang dan Jasa 2016

NO UNIT KERJAJUMLAH

REALISASI KONTRAK

NILAI HPS (Rp) NILAI KONTRAK (Rp) PENGEHEMATAN (Rp)

1 Biro Humas 35 4.110.658.598 3.232.812.056 877.846.542

2 Biro Renkeu 4 709.536.500 702.631.580 6.904.920

3 Biro SDM 49 43.049.252.975 35.833.522.020 7.215.730.955

4 Biro Umum 138 73.877.361.801 64.721.201.215 9.156.160.586

5 Dit. Dikyanmas 164 42.135.781.800 36.518.606.153 5.617.175.647

6 Dit. Gratifikasi 24 2.909.757.200 2.200.859.256 708.897.944

7 Unit Korsup Tindak 11 3.871.180.000 3.575.808.462 295.371.538

8 Dit. LHKPN 23 9.001.421.000 8.132.017.208 869.403.792

9 Dit. Litbang 52 1.527.729.400 1.024.281.058 503.448.342

10 Dit. Monitor 2 397.729.352 382.920.000 14.809.352

11 Dit. Penuntutan 9 1.199.174.935 1.176.915.280 22.259.655

12 Dit. Penyelidikan 2 214.417.028 210.372.080 4.044.948

13 Dit. Penyidikan 3 176.189.500 152.175.862 24.013.638

14 Dit. Pengawasan Internal 6 781.780.000 671.493.000 110.287.000

15 Dit. PINDA 69 208.856.565.539 181.345.879.828 27.510.685.711

16 Dit. PINDA - Biro UMUM 58 23.366.815.045 20.360.975.558 3.005.839.487

17 Dit. PJKAKI 27 1.838.002.500 1.536.573.230 301.429.270

18 Dit. Pengaduan Mas-yarakat 5 445.285.500 401.056.000 44.229.500

19 Set. Cegah 1 11.758.955.500 11.758.955.500 -00

20 Set. Inda 2 2.046.000.000 2.045.790.000 210.000

21 Set. PIPM 4 1.436.882.000 1.414.711.100 22.170.900

22 Set .Tindak 10 22.126.256.500 22.073.375.000 52.881.500

23 Unit Korsup Pencega-han 20 2.983.105.000 2.179.507.500 803.597.500

GRAND TOTAL 718 458.819.837.673 401.652.438.946 57.167.398.727

Page 112: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

93

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Komposisi SDM Berdasarkan Bidang KerjaNO BIDANG JUMLAH %

1 PIMPINAN 5 0,44

2 KEDEPUTIAN PENINDAKAN

323 28,74

3 KEDEPUTIAN PENCEGAHAN

239 21,26

4 KEDEPUTIAN INDA 154 13,70

5 KEDEPUTIAN PIPM 76 6,76

6 SETJEN 327 29,09

TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM Berdasarkan Status Pekerjaan

NO STATUS PEGAWAI JUMLAH %

1 PIMPINAN 5 0,44

2 PEGAWAI TETAP 658 58,54

3 PN DIPEKERJAKAN 234 20,82

4 PTT 227 20,20

TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN JUMLAH %

1 LAKI-LAKI 781 69,48

2 PEREMPUAN 343 30,52

TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM Berdasarkan jabatanNO JABATAN JUMLAH %

1 KETUA 1 0,09

2 WAKIL KETUA 4 0,36

3 SEKJEN 1 0,09

4 DEPUTI 4 0,36

5 DIREKTUR 8 0,71

6 KEPALA BIRO 4 0,36

7 KEPALA BAGIAN 14 1,25

8 KEPALA SEKRETARIAT 2 0,18

9 SPESIALIS 618 54,98

10 ADMINISTRASI 468 41,64

TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM per Unit KerjaBIDANG JUMLAH %

PIMPINAN 5 0,44

DEPUTI PENINDAKAN 1 0,09

DIREKTORAT PENYELIDIKAN 66 5,87

DIREKTORAT PENYIDIKAN 117 10,41

DIREKTORAT PENUNTUTAN 91 8,10

UNIT KERJA KOORDINASI DAN SUPERVISI BIDANG PENINDAKAN 12 1,07

UNIT KERJA PELACAKAN ASET, PENGELOLAAN BARANG BUKTI DAN EKSEKUSI 30 2,67

SETTINDAK 6 0,53

DEPUTI PENCEGAHAN 1 0,09

DIREKTORAT DIKYANMAS 31 2,76

DIREKTORAT GRATIFIKASI 42 3,74

DIREKTORAT LHKPN 123 10,94

DIREKTORAT LITBANG 33 2,94

SETCEGAH 9 0,80

DEPUTI INDA 1 0,09

DIREKTORAT PINDA 35 3,11

DIREKTORAT MONITOR 83 7,38

DIREKTORAT PJKAKI 29 2,58

SETINDA 6 0,53

Deputi PIPM 1 0,09

Page 113: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

94

BIDANG JUMLAH %

DIT. PENGADUAN MASYARAKAT 43 3,83

DIT. PENGAWASAN INTERNAL 19 1,69

SETPIPM 13 1,16

SEKRETARIAT JENDERAL 2 0,18

BIRO HUKUM 13 1,16

BIRO HUMAS 40 3,56

BIRO SDM 32 2,85

BIRO RENKEU 41 3,65

BIRO UMUM 179 15,93

SETPIMP 20 1,78

TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM Berdasarkan Kelompok JabatanKELOMPOK JABATAN JUMLAH %

PIMPINAN 5 0,4

STRUKTURAL 33 2,9

SPESIALIS 618 55,0

ADMINISTRASI 468 41,6

TOTAL 1.124 100

Komposisi SDM Berdasarkan Kelompok UsiaUSIA (TAHUN) JUMLAH %

< 25 13 1,16

> 54 14 1,25

25 – 30 222 19,75

31 – 36 442 39,32

37 – 42 275 24,47

43 – 48 108 9,61

49 – 54 50 4,45

TOTAL 1.124 100

Komposisi Pegawai Bagian PenindakanKUALIFIKASI JUMLAH %

PENYELIDIK 139 44,13

PENYIDIK 96 30,48

PENUNTUT UMUM 80 25,40

TOTAL 315 100

Page 114: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

95

LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

Wajib Lapor dan Tingkat Kepatuhan LHKPN 2016

NO INSTANSI

WAJIB LAPORLHKPN

SUDAH LAPOR LHKPNBELUM PERNAHLAPOR LHKPN

SUDAH UPDATE PADA JABATAN

SAAT INI

BELUM UPDATE PADA JABATAN

SAAT INI

TOTAL SUDAH LAPOR

1 EKSEKUTIF 244.357 114.438 46,83% 73.178 29,95% 187.616 76,78% 56.762 23,23%

2 LEGISLATIF 13.960 1.520 10,89% 2.695 19,31% 4.215 30,19% 9.747 69,82%

3 YUDIKATIF 15.086 6.915 45,84% 6.751 44,75% 13.666 90,59% 1.425 9,45%

4 BUMN/BUMD

28.383 13.857 48,82% 9.427 33,21% 23.284 82,04% 5.116 18,02%

TOTAL 301.786 136.730 45,31% 92.051 30,50% 228.781 75,81% 73.050 24,21%*) Jumlah Wajib LHKPN akan berfluktuasi tergantung pada keaktifan pelaporan dari instansi

Wajib Lapor dan Tingkat Kepatuhan LHKPN 2016PENERIMAAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES TOTAL

LHKPN (A+B) 4.995 6.819 7.153 8.948 7.937 6.451 4.610 8.075 8.130 22.495 7.081 7.364 100.058

Pengumuman Tambahan Berita Negara (TBN)PENERIMAAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES TOTAL

Form A 0 0 3.848 4.599 1.108 19 15 6.319 9.657 1.654 30.589 22.821 80.629

Form B 0 0 352 934 107 25 209 5.386 2.476 411 5.838 1.633 17.371

Form (A+B) 0 0 4.200 5.533 1.215 44 224 11.705 12.133 2.065 36.427 24.454 98.000

Kegiatan Peningkatan Kepatuhan Pelaporan LHKPNJENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA

1 Asistensi Pengisian dan Pengumpulan (APP) LHKPN

74 kali 1. Kementerian Kesehatan2. Kementerian Kesehatan3. Kementerian Kesehatan4. Kementerian Kesehatan5. Kementerian Kesehatan6. Pemerintah Kabupaten Wonogiri7. Pemerintah Kabupaten Wonogiri8. Kementerian Kesehatan9. Kementerian Kesehatan10. Pemerintah Provinsi Maluku Utara11. Kejaksaan Agung Republik Indonesia12. Kepolisian Negara Republik Indonesia13. Mahkamah Agung14. Pt Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.15. Mahkamah Agung16. Universitas Padjajaran17. PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)18. Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara19. Mahkamah Agung

20. DPRD Kabupaten Tanggamus21. Pemerintah Kabupaten Magelang22. Kantor Wilayah BPN Nusa Tenggara Timur23. Pemerintah Kabupaten Karanganyar24. Pengadilan Negeri Kupang25. Pemerintah Kota semarang26. DPRD Pemerintah Kabupaten Bogor27. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 28. Pemerintah Provinsi Banten

Page 115: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

96

JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA

29. PD. Provinsi Banten30. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang31. Pengadilan Tata Usaha Negara Serang32. PT. Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero)33. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral34. Pemerintah Provinsi Banten35. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)36. Pemerintah Kota Kediri37. Kementerian Pertanian38. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral39. Pemerintah Kota Serang40. Pemerintah Kabupaten Serang41. Kementerian Kelautan dan Perikanan42. Pemerintah Kabupaten Sorong43. Pemerintah Kabupaten Tangerang44. Pemerintah Kota Tangerang Selatan45. Pemerintah Kabupaten Lebak46. DPRD dan Pemerintah Kabupaten Jepara47. Pemerintah Kabupaten Pandeglang48. DPRD Provinsi Sumatera Utara49. BPN Sumatera Utara50. Provinsi Sumatera Utara51. DPRD Kabupaten Pulang Pisau52. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau53. Kementerian Pertanian54. Kementerian Pertanian55. Kementerian Kelautan dan Perikanan56. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.57. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul58. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.59. Provinsi Papua60. DPR Papua61. DPRD Kota Jayapura62. Kementerian Agraria dan Tata Ruang / BPN RI63. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan64. Pemerintah Provinsi Papua Barat65. Pemerintah Kabupaten Manokwari66. Pemerintah Provinsi Riau67. Badan Pemeriksa Keuangan RI68. PT Pupuk Indonesia (Persero)69. Dewan Perwakilan Rakyat Aceh70. Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh71. Pemerintah Kota Banda Aceh72. Pemerintah Aceh73. Pemerintah Kota Surabaya74. DPRD Prov. Jawa Barat

2 Bimbingan Teknis (Bimtek) LHKPN dan Bimbingan Teknis Aplikasi

36 kali 1. Kementerian Keuangan2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan3. BPJS Ketenagakerjaan4. Badan Pemeriksa Keuangan RI5. Badan Pemeriksa Keuangan RI6. Badan Pemeriksa Keuangan RI7. Badan Pemeriksa Keuangan RI8. Badan Pemeriksa Keuangan RI9. BPJS Kesehatan10. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral11. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral12. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral13. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral14. Pemerintah Provinsi Gorontalo15. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan16. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan17. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Page 116: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

97

JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA

18. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan19. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan20. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.21. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.22. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.23. PT. Askrindo (Persero)24. Komisi Independen Pemelihan Aceh

3 Klinik Konsultasi LHKPN 24 kali 1. Kementerian Keuangan2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan3. BPJS Ketenagakerjaan4. Badan Pemeriksa Keuangan RI5. Badan Pemeriksa Keuangan RI6. Badan Pemeriksa Keuangan RI7. Badan Pemeriksa Keuangan RI8. Badan Pemeriksa Keuangan RI9. BPJS Kesehatan10. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral11. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral12. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral13. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral14. Pemerintah Provinsi Gorontalo15. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan16. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan17. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan18. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan19. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan20. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.21. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.22. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.23. PT. Askrindo (Persero)24. Komisi Independen Pemelihan Aceh

4 Sosialisasi LHKPN 44 kali 1. PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)2. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi3. Kementerian Keuangan4. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan5. Komisi Pemberantasan Korupsi6. Pemerintah Provinsi Gorontalo7. Komisi Pemberantasan Korupsi8. Komisi Pemberantasan Korupsi9. Kementerian Pertanian10. Badan Pengusahaan Kawasan Perdaganan Bebas dan Pelabuhan

Bebas Batam

11. Pemerintah Kota Bekasi12. Universitas Gadjah Mada13. Mahkamah Agung14. Komisi Pemilihan Umum (KPU)15. Komisi Pemilihan Umum (KPU)16. Komisi Pemilihan Umum (KPU)17. Komisi Pemilihan Umum (KPU)18. Komisi Pemilihan Umum (KPU)19. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi20. Pemerintah Daerah Maluku

Page 117: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

98

JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA

21. DPRD Provinsi Papua22. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara23. PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)24. DPRD Kabupaten Jayapura25. PT. Bank sumut26. PT. Perkebunan Nusantara III27. PT. PLN Sumatera Utara28. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral29. PT. PGN 30. Pemerintah Prov. Sumatera Barat31. DPRD Prov. Sumatera Barat32. Pemerintah Daerah se Sumatera Barat33. PT. Pertamina Persero34. Pemerintah Provinsi Riau34. Pemerintah Prov. Riau34. Pemerintah Prov. Papua Barat34. Pemerintah Prov. Banten34. Pemerintah Prov. Papua Barat34. Pemerintah Prov. NTT34. Pemerintah Prov. Jawa Tengah34. PT. Kimia Farma34. Pemerintah Daerah Jawa Barat34. Pemerintah Daerah Jawa Barat34. PT.. Pertamina Hulu Energi

5 Training of Trainers (ToT) 28 kali 1. Komisi Pemberantasan Korupsi2. Pemerintah Provinsi Maluku Utara3. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi4. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi5. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi6. Otoritas Jasa Keuangan7. Otoritas Jasa Keuangan8. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi9. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi10. Otoritas Jasa Keuangan11. Komisi Pemberantasan Korupsi (Kpk)12. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi13. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi14. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan15. Otoritas Jasa Keuangan16. Komisi Pemberantasan Korupsi17. Komisi Pemberantasan Korupsi18. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi19. Komisi Pemberantasan Korupsi20. Pt Kereta Api Indonesia (Persero)21. Pemerintah Provinsi Banten22. Pemerintah Provinsi Gorontalo23. Provinsi Sumatera Utara24. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.25. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.26. Provinsi Papua27. Pemerintah Provinsi Papua Barat28. Pemerintah Aceh

Page 118: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

99

JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA

6 Koordinasi LHKPN 82 Kali 1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.2. PT. BPD Sulut Go3. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.4. PT. Bank Tabungan Negara5. PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero)6. Kepolisian Negara Republik Indonesia7. PT. Danareksa (Persero)8. PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia9. Kementerian Badan Usaha Milik Negara10. PT Asuransi ASEI Indonesia11. PT Permodalan Nasional Madani (Persero)12. Kejaksaan Agung Republik Indonesia13. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi14. Otoritas Jasa Keuangan15. Kementerian Agama16. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak17. Kementerian Dalam Negeri18. Komisi Pemberantasan Korupsi19. Kementerian Kelautan dan Perikanan

20. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan21. Kementerian Sosial22. PT. Sucofindo 23. Kementerian Kesehatan24. Badan Ekonomi Kreatif25. Kementerian Pemuda dan Olahraga26. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia27. Kementerian Koperasi dan UKM28. Kementerian Ketenagakerjaan29. SKK MIGAS30. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia31. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi32. Kementerian Agama33. Ombudsman Republik Indonesia34. DPRD Kabupaten Wonogiri35. Komisi Pemberantasan Korupsi36. Mahkamah Agung37. DPRD Kabupaten Bangka Selatan38. Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara 39. Pemerintah Provinsi Bengkulu40. DPRD Kabupaten Tanggamus41. Komisi Pemberantasan Korupsi42. Komisi Pemberantasan Korupsi43. Komisi Pemberantasan Korupsi44. Kementerian Pertanian45. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia46. Pemerintah Kota Gorontalo47. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN RI48. Kementerian Keuangan49. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral50. Badan Intelijen Negara51. PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)52. Badan Kepegawaian Negara53. Otoritas Jasa Keuangan54. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan55. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)56. Pemerintah Kabupaten Sorong57. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu58. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta59. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat60. Kementerian Perhubungan61. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.62. PT Jasa Marga (Persero), Tbk.

Page 119: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

100

JENIS KEGIATAN JUMLAH LEMBAGA

63. Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban (Lpsk)64. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat65. Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau66. Kementerian Pariwisata67. Pemerintah Provinsi Banten68. BPJS Ketenagakerjaan69. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)70. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk.71. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sorong72. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Sorong73. Komisi Pemberantasan Korupsi74. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme75. Kementerian Pertahanan RI76. Provinsi Papua77. PD Provinsi Riau78. Komisi Pemilihan Umum (KPU)79. Komisi Pemilihan Umum (KPU)80. POLRI81. KPUD Banten82. Kementerian BUMN

7 Rekonsiliasi 2 kali 1. Kementerian Keuangan2. Kementerian BUMN

8 Rakor LHKPN 11 Kali 1. Pemerintah Provinsi Maluku Utara2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan3. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur4. Pemerintah Provinsi Papua Barat5. Provinsi Sumatera Utara6. Provinsi Papua7. Pemerintah daerah Aceh8. Pemerintah Daerah Maluku9. Pemerintah Daerah Sumatera Barat10. Pemerintah Daerah Jawa Barat11. Pemerintah Provinsi Gorontalo

9 Sosialisasi CSO 5 Wilayah 1. CSO di wilayah DI Yogakarta2. CSO di wilayah Jawa Tengah3. CSO di wilayah DKI Jakarta4. CSO di wilayah Riau 5. CSO di wilayah Nusa Tenggara Timur

10 Lainnya 2 Kali 1. Panitia HAKI 2016 2. Sosialisasi Antikorupsi di Kantor Perbendaharaan Negara Ketapang

Page 120: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

101

Penerimaan LHKPN Dalam Rangka Pilkada Serentak Tahun 2017NO KEGIATAN DESKRIPSI

1 Penerimaan LHKPN dan Pemberian Tanda Terima LHKPN

Jumlah penerimaan LHKPN yang dikirimkan oleh bakal pasangan calon sampai dengan penutupan pendaftaran Pilkada oleh KPU adalah sebanyak 682 laporan.

Namun setelah masa penetapan dan adanya pergantian bakal pasangan calon yang tidak lulus oleh Partai maka penerimaan LHKPN bertambah menjadi sebanyak 713 laporan.

2 Mengunggah Jumlah Penerimaan Pilkada di Website kpk.go.id

Setiap penerimaan LHKPN yang masuk kepada KPK dengan tujuan pelaporan dalam rangka Pilkada akan di muat di dalam website kpk.go.id dengan link http://www.kpk.go.id/id/layanan-publik/lhkpn/pantau-pemilihan-kepala-daerah-2017

3 Proses Pengolahan Dokumen

Semua LHKPN yang diterima akan diprioritaskan untuk diproses menjadi lembar pengumuman untuk disampaikan kepada KPU untuk diumumkan kepada masyarakat pemilih

4 Sosialisasi dan Koordinasi kepada KPU

Untuk keberhasilan dan tercapainya tujuan pelaksanaan laporan LHKPN oleh para bakal calon, KPK melaksanakan koordinasi dengan KPU RI dan beberapa KPU Daerah serta sosialisasi mengenai Surat Edaran Pimpinan KPK Nomor SE-03/01/06/2016 mengenai Petunjuk Teknis Penyampaian Laporan Harta Kekayaan dan Pemberian Tanda Terima dalam Proses Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota kepada beberapa KPU agar tanda terima LHKPN yang dapat diterima oleh KPU sebagai salah satu syarat pencalonan adalah tanda terima LHKPN yang terbaru

5 Pengumuman LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah

Lembar pengumuman LHKPN milik calon Kepala Daerah yang disampaikan kepada KPU adalah hanya calon Kepala Daerah yang telah ditetapkan oleh KPU pada tanggal 24 Oktober 2016 serta hasil keputusan pengadilan apabila sengketa yaitu sebanyak 624 Pengumuman LHKPN.

6 Sosialisasi kepada Masyarakat Pemilih

Tujuan soslialiasi kepada Masyarakat agar Pengumuman LHKPN para Calon Kepala Daerah dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi masyarakat pemilih apakah calon Kepala Daerah di wilayahnya telah melaporkan LHKPN terbarunya dalam rangka Pilkada.

Page 121: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

102

PELAPORAN GRATIFIKASIPelaporan Gratifikasi Berdasarkan Bidang/Instansi

NO BIDANG INSTANSI 2016

1 Legislatif

MPR/DPR 7

DPRD 12

DPD 1

2 Eksekutif

Kepresidenan 2

Kementerian Sekretaris Negara RI

Kementerian:

Kementerian koordinator

1

• Kementerian 640

• Kementerian negara

7

• Setingkat kementerian

198

LPNK 44

Lembaga ekstra struktural

5

Pemda 239

3 Yudikatif 7

4 Lembaga Independen

54

5 BUMN/BUMD 731

JUMLAH 1948

Pelaporan Gratifikasi Berdasarkan Instansi

NO. INSTANSI JUMLAH

1 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

1

2 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

1

3Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

3

4Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)

1

5 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 3

6 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

4

7 Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten)

3

NO. INSTANSI JUMLAH

8 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

7

9 Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) 1

10 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

1

11 Bank Indonesia 1

12 DPD 1

13 DPR 7

14 DPRD 12

15 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1

16 Kejaksaan Republik Indonesia 19

17 Kementerian Agama 36

18 Kementerian Dalam Negeri 1

19 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

1

20 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

10

21 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

9

22 Kementerian Kelautan dan Perikanan 40

23 Kementerian Kesehatan 223

24 Kementerian Keuangan 134

25 Kementerian Komunikasi dan Informatika

6

26 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

1

27 Kementerian Luar Negeri 13

28 Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara

3

29 Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga

1

30Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2

31 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

3

32 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

12

33 Kementerian Perdagangan 1

34 Kementerian Perhubungan 39

35 Kementerian Pertanian 111

36 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

1

37 Kementerian Sosial 1

Page 122: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

103

NO. INSTANSI JUMLAH

38 Kepolisian Negara Republik Indonesia 1

39 Kepresidenan 2

40 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 1

41 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 30

42 Komisi Pemilihan Umum (KPU) 4

43 Lembaga Administrasi Negara (LAN) 2

44 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

1

45 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

1

46 Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 13

47 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)

1

48 Mahkamah Agung 7

49 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 176

50 Pemkab Badung 10

51 Pemkab Bekasi 1

52 Pemkab Bogor 2

53 Pemkab Ciamis 1

54 Pemkab Cirebon 1

55 Pemkab Dumai 1

56 Pemkab Indragiri Hilir 1

57 Pemkab Indramayu 3

58 Pemkab Kampar 6

59 Pemkab Kulon Progo 1

60 Pemkab Labuhanbatu Selatan 1

61 Pemkab Pakpak Bharat 15

62 Pemkab Pangandaran 1

63 Pemkab Pelalawan 1

64 Pemkab Pringsewu 2

65 Pemkab Probolinggo 1

66 Pemkab Sampang 3

67 Pemkab Sarolangun 1

68 Pemkab Semarang 1

69 Pemkab Sumenep 1

70 Pemkot Banjar 2

71 Pemkot Banjarmasin 1

72 Pemkot Bekasi 2

73 Pemkot Bukit Tinggi 1

74 Pemkot Cimahi 4

75 Pemkot Depok 1

76 Pemkot Dumai 1

77 Pemkot Jakarta Barat 1

78 Pemkot Magelang 2

NO. INSTANSI JUMLAH

79 Pemkot Malang 2

80 Pemkot Padang Panjang 1

81 Pemkot Semarang 50

82 Pemkot Subulussalam 1

83 Pemkot Tangerang 1

84 Pemkot Tangerang Selatan 2

85 Pemkot Yogyakarta 7

86 Pemprov Banten 1

87 Pemprov DKI Jakarta 55

88 Pemprov Jawa Barat 1

89 Pemprov Jawa Tengah 42

90 Pemprov Jawa Timur 3

91 Pemprov Kalimantan Barat 2

92 Pemprov Kalimantan Selatan 1

93 Pemprov Maluku 1

94 PPATK 2

95 SKK Migas 5

96 Universitas Jenderal Soedirman 1

97 Universitas Terbuka 17

98 BPJS Kesehatan 1

98 BPJS Kesehatan 1

99 BPJS Ketenagakerjaan 89

100 PD BPR Kota Bandung 1

101 Perum Jasa Tirta I 8

102 Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI AirNav Indonesia)

12

103 PT. Angkasa Pura I 10

104 PT. Angkasa Pura II 11

105 PT. Bank DKI Jakarta 1

106 PT. Bank Jabar Banten 137

107 PT. Bank Mandiri 100

108 PT. Bank Negara Indonesia 2

109 PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur

2

110 PT. Bank Tabungan Negara 33

111 PT. Biro Klasifikasi Indonesia 2

112 PT. BRI Syariah 1

113 PT. Bukit Asam 2

114 PT. Garuda Indonesia 12

115 PT. Jakarta Propertindo 1

116 PT. Jasa Marga 16

117 PT. Jasa Raharja 45

118 PT. Kawasan Industri Wijayakusuma 1

Page 123: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

104

NO. INSTANSI JUMLAH

119 PT. Kereta Api Indonesia 4

120 PT. Kliring Berjangka Indonesia 1

121 PT. Krakatau Steel 24

122 PT. Pelabuhan Indonesia III 12

123 PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia 3

124 PT. Perkebunan Nusantara V 1

125 PT. Perkebunan Nusantara XI 9

126 PT. Permata Karya Jasa 1

127 PT. Pertamina 80

128 PT. Perusahaan Gas Negara 1

129 PT. Petrokimia Gresik 11

130 PT. PLN 4

131 PT. Pupuk Indonesia Holding 8

132 PT. Pupuk Iskandar Muda 3

133 PT. Pupuk Kalimantan Timur 5

134 PT. Pupuk Kujang 42

NO. INSTANSI JUMLAH

135 PT. Pupuk Sriwijaya 4

136 PT. Semen Indonesia 2

137 PT. Semen Tonasa 5

138 PT. Sucofindo 16

139 PT. Telkom 5

140 PT. Timah 2

141 PT. Transportasi Jakarta 1

JUMLAH 1948

Status Kepemilikan GratifikasiNO STATUS JUMLAH

1 Milik Negara 549

2 Milik Penerima 57

3 Sebagian Milik Negara 43

4 Proses 323

5 Non-SK 976

JUMLAH 1948

Nilai Gratifikasi

STATUS *) UANG (RP)BERBENTUK

BARANG (SENILAI RP)

MATA UANG ASINGBERBENTUK BARANG (SENILAI MATA UANG

ASING)

Milik Negara 3.213.869.891 794.338.708 USD 202.477,76 USD 1.790,00

SGD 821.889,11 JPY 15.000,00

AUD 49,00 SGD 125,00

HKD -

JPY -

EUR 233,89

MYR 195,25

SAR 300,00

KRW 900.000,00

CHF 28,21

Milik Penerima 12.041.844.241 3.796.142.465 USD 21.012,24

SGD 4.470,89

AUD 701,00

HKD -

JPY 250,00

EUR 1.066,11

MYR 1.134,75

CNY 600,00

GBP 80,00

CHF 71,79

QAR -

SAR 1,00

Page 124: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

105

Pelaporan Gratifikasi Berdasarkan Wilayah Kejadian/Penerima

NO WILAYAH PROVINSI JUMLAH

1 NAD 11

2 Sumatera Utara 40

3 Riau 22

4 Kepulauan Riau 8

5 Sumatera Barat 8

6 Sumatera Selatan 20

7 Kepulauan Bangka Belitung 3

8 Jambi 6

9 Bengkulu 6

10 Lampung 5

11 Jawa Barat 362

12 Banten 58

13 Kalimantan Selatan 17

14 Kalimantan Tengah 12

15 Kalimantan Barat 8

16 Kalimantan Timur 32

17 Kalimantan Utara 0

18 DKI Jakarta 760

19 D.I. Yogyakarta 55

20 Jawa Tengah 175

21 Jawa Timur 154

NO WILAYAH PROVINSI JUMLAH

22 Sulawesi Utara 10

23 Sulawesi Selatan 29

24 Sulawesi Tengah 2

25 Sulawesi Tenggara 2

26 Gorontalo 1

27 Papua 4

28 Papua Barat 2

29 Bali 92

30 Nusa Tenggara Barat 7

31 Nusa Tenggara Timur 5

32 Maluku Utara 1

33 Maluku 6

34 Irian Jaya Barat 0

35 Sulawesi Barat 18

36 Arab Saudi 3

37 Cina 0

38 Argentina 1

39 Jepang 1

40 Taiwan 2

41 Singapura 0

JUMLAH 1948

Sosialisasi GratifikasiNO URAIAN TANGGAL TEMPAT

1 Sosialisasi Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PT. Jasa Raharja (Persero) 6 Januari 2016 Jakarta

2 Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta 12-13 Januari 2016 Yogyakarta

3 Narasumber Pengendalian Gratifikasi ONWJ Blok Migas Hulu Jabar 18 Januari 2016 Bandung

4 Sosialisasi dengan tema "Korupsi dan Bisnis di Indonesia" dalam acara Pelatihan Bisnis untuk Program Studi Bisnis Internasional di Universitas Bina Nusantara

22 Januari 2016 Jakarta

5 Sosialisasi Materi Penerapan Gratifikasi dalam rangka melaksanakan tata kelola Perusahaan yang baik dan upaya pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan PT. Pelni (Persero)

21 Januari 2016 Jakarta

6 Sosialisasi Materi Pencegahan Korupsi di Lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan 21 Januari 2016 Jakarta

7 Narasumber Pada Kegiatan Peluncuran Corruption Perception Index 27 Januari 2016 Jakarta

8 Sosialisasi Gratifikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan 27 Januari 2016 Jakarta

9 Sosialisasi Gratifikasi di Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia

28 Januari 2016 Jakarta

Page 125: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

106

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

10 Narasumber Gratifikasi dalam Acara Rapat Koordinasi Pengawasan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 3-4 Februari 2016 Solo

11 Undangan Penceramah dengan Tema Pencegahan Korupsi dan Gratifikasi pada kegiatan Forum Koordinasi dan Workshop Pengelolaan SDM Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Tahun 2016

9-10 Februari 2016 Batam

12 Narasumber dengan tema Pemberantasan korupsi dan pengendalian gratifikasi Lembaga Sandi Negara 10 Februari 2016 Jakarta

13 Undangan Sosialisasi sebagai Narasumber dengan materi Integritas dan Gratifikasi pada Diklat Teknis Umum Orientasi Angkatan I Tahun Anggaran 2016 untuk Pegawai Pajak Kementerian Keuangan RI

16 Februari 2016 Jakarta

14 Menghadiri undangan Sosialisasi dengan materi integritas dan gratifikasi Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan 17 Februari 2016 Bogor

15 Sosialisasi Program Implementasi PPG di PT. Jasa Raharja 18-19 Februari 2016 Surabaya

16 Narasumber Integritas dan Sosialisasi di lingkungan PT. Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi 19 Februari 2016 Sukabumi

17 Penceramah tema gratifikasi dan korupsi di Perum Bulog 22 Februari 2016 Jakarta

18 Sosialisasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kementerian ESDM 22 Februari 2016 Bekasi

19 Sosialisasi Pencegahan Korupsi Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan 24 Februari 2016 Balikpapan

20 Narasumber forum komunikasi satuan pengawas intern Inspektorat Jenderal Kemenristek & Pendidikan Tinggi

25 - 26 Februari 2016 Maluku

21 Narasumber Bea dan Cukai 24 Februari 2016 Jakarta

22 Penceramah Sistem Integritas Bisnis Trancaparancy International Indonesia 24 Februari 2016 Jakarta

23 Narasumber Integritas dan Gratifikasi di Bea dan Cukai 25 Februari 2016 Jakarta

24 Sosialisasi Gratifikasi di Kementerian Keuangan 25 Februari 2016 Jakarta

25 Sosialisasi Gratifikasi Sponsorship Kedokteran di Lokakarya PDMMI 26 Februari 2016 Jakarta

26 Sosialisasi Gratifikasi di lingk Kementerian Perhubungan 29 Februari 2016 Jakarta

27 Sosialisasi Gratifikasi di Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan 1-2 Maret 2016 Bali

28 Sosialisasi Gratifikasi Pengendalian Gratifikasi level eksekutif di OJK 1 Maret 2016 Jakarta

29 Sosialisasi Gratifikasi PT. Jasa Raharja 3 Maret 2016 Semarang

30 Sosialisasi Gratifikasi Badan Pusat Statistik 4 Maret 2016 Jakarta

31 Narasumber Dirjen Pajak Sulselbateng 3-4 Maret 2016 Makassar

32 Narasumber Pemprov DKI 3-4 Maret 2016 Jakarta

33 Narasumber PB PAPDI 5 Maret 2016 Jakarta

34 Narasumber sponsorship RSUGM 3-4 Maret 2016 Yogyakarta

35 Narasumber seminar Nasional Revolusi Mental Jasa Kontruksi 8 Maret 2016 Jakarta

36 Narasumber di Beacukai 15 Maret 2016 Jakarta

37 Narasumber kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta 14, 29 Maret 2016 dan 5 April 2016 Jakarta

38 Narasumber kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta 14, 29 Maret 2016 dan 5 April 2016 Jakarta

39 Narasumber kepemimpinan Pemprov DKI Jakarta 14, 29 Maret 2016 dan 5 April 2016 Jakarta

40 Sosialisasi BAN PAUD dan PNF 15 Maret 2016 Bekasi

41 Sosialisasi Jasa Raharja Cabang Sulsel 16-17 Maret 2016 Sulawesi Selatan

42 Sosialisasi Jasa Raharja Cabang jawa Barat 17-18 Maret 2016 Bandung

43 Sosialisasi IDI Balikpapan dan Sosialisasi Universitas Katolik Soegijapranata 18-20 Maret 2016 Balikpapan,

Semarang

Page 126: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

107

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

44 Narasumber Persi Jabar 19 Maret 2016 Bandung

45 Sosialisasi Sekar telkom, Jenjang Pendidikan se-Kota Bandung, IATMI 21-23 Maret 2016 Bandung

46 Narasumber Badan Diklat Pemprov DKI 21 Maret 2016 Jakarta

47 Narasumber APIP Pemkot Tangerang 22 Maret 2016 Tangerang

48 Narasumber Dinkes Pemprov DKI 29 Maret 2016 Jakarta

49 Narasumber kementan 31 Maret 2016 Bogor

46 Implementasi PPG Jasaraharja 30-31 Maret 2016 Jakarta

47 Kementerian Agama 05 April 2016 Jakarta

48 Pemerintah Provinsi DKI 06 April 2016 Jakarta

49 Ombudsman RI 06 April 2016 Bogor

50 IATMI 05 April 2016 Jakarta

51 FKDKP 07 April 2016 Jakarta

52 Ikatan Dokter Indonesia 09 April 2016 Jakarta

53 Universitas Atma Jaya 09 April 2016 Jakarta

54 DPR 12 April 2016 jakarta

55 Kementerian Keuangan 21 April 2016 jakarta

56 Pemprov DKI 15 April 2016 jakarta

57 Kementerian Keuangan 20 April 2016 jakarta

58 Bepeten 19 April 2016 jakarta

59 BPOM 19 April 2016 Jakarta

60 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 20-21 Apr 16 Balikpapan

61 Kementerian Bidang Kemaritiman 21 April 2016 Jakarta

62 Kementerian Kesehatan 23-24 Apr 16 Padang

63 Kementerian Riset,Teknologi Dan Pendidikan Tinggi 20 April 2016 Jakarta

64 GP Anshor 24 April 2016 Jakarta

65 Kementerian Hukum Dan Ham 25 April 2016 Jakarta

66 Biro Informasi Geospasial 27 April 2016 Jakarta

67 Kementerian Pariwisata 27 April 2016 Bogor

68 Kementerian Keuangan 28 April 2016 Jakarta

69 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak 02 Mei 2016 Bogor

70 Narasumber Pengendalian Gratifikasi Vendor Gathering OJK 03 Mei 2016 Jakarta

71 Narasumber Indonesia Procurement Watch 04 Mei 2016 Jakarta

72 Narasumber Upskalling GCG Pertamina 10 Mei 2016 Jakarta

73 Narasumber Sosialisasi Kanit/Lanit Lantas Kepolisian 12 Mei 2016 Bogor

74 Sosialisasi BEKRAF 17 Mei 2016 Jakarta

75 Sosialisasi Lemdiklat Kanit/Panit Kepolisian 18 Mei 2016 Bogor

76 Sosialisasi Prasetya Mulya 20 Mei 2016 Jakarta

77 Narasumber Sosialisasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan 23 Mei 2016 Tangerang Selatan

78 Narasumber Bimtek PLN 23 Mei 2016 Bali

79 Narasumber PPG LPPNI 24 Mei 2016 Medan

80 Narasumber Sosialisasi Kementerian Pupera 24 Mei 2016 Jakarta

81 Narasumber Workshop Tunas Integritas Kementerian Agama 24 Mei 2016 Jakarta

82 Sosialisasi BPPK Kemenkeu 26 Mei 2016 Jakarta

83 Narasumber PLN 27 Mei 2016 Jakarta

Page 127: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

108

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

84 Narasumber Dirjen Pelayanan Kesehatan 27 Mei 2016 Bekasi

85 Narasumber BCA 28 Mei 2016 Jakarta

86 Narasumber Sosialisasi Direktorat Hulu Pertamina 30 Mei 2016 Jakarta

87 Narasumber Prasetya Mulya 31 Mei 2016 Jakarta

88 Narasumber Pusintek Kemenkeu 01 Juni 2016 Jakarta

89 Sosialisasi Kemenhumham 16 -17 Mei 2016 Bali

90 Perum LPPNPI 2-3 Mei 16 Surabaya

91 Narasumber Bank Mandiri 26-27 Mei 2016 Bali

92 Narasumber Pusintek Kemenkeu 01 Juni 2016 Jakarta

93 Narasumber Forum Koordinasi Dan Kerjasama Sektor Jasa Keuangan OJK 03 Juni 2016 Jakarta

94 Narasumber Sosialisasi DJBC 03 Juni 2016 Jakarta

95 Narasumber Sosialisasi Prasetya Mulya 09 Juni 2016 Jakarta

96 Narasumber LPEM FEB UI 10 Juni 2016 Jakarta

97 Sosialisasi ASABRI 15 Juni 2016 Jakarta

98 Narasumber Dirjen Guru Dan Tenaga Kependidikan 21 Juni 2016 Jakarta

99 Undangan Narasumber Bappenas 23 Juni 2016 Jakarta

100 Narasumber LPMK Kemendikbud 29 Juni 2016 Jakarta

101 Narasumber Bimas Kemenag 14 Juli 2016 Jakarta

102 Narasumber Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Barat 19 Juli 2016 Jakarta

103 Narasumber Sosialisasi LIPI 28 Juli 2016 Cibinong

104 Narasumber BPPK Beacukai 08 Agustus 2016 Jakarta

105 Narasumber BPPK Beacukai 11 Agustus 2016 Jakarta

106 Narasumber KESDM 05 Agustus 2016 Jakarta

107 Narasumber DPP Partai Demokrat 12 Agustus 2016 Yogyakarta

108 Narasumber Sosialisasi 12 Agustus 2016 Jakarta

109 Narasumber Sekolah Tinggi Perikanan KKP 22 Agustus 2016 Jakarta

110 Narasumber GCG PT. Telkom 25 Agustus 2016 Bogor

111 Narasumber UII 25 Agustus 2016 Yogyakarta

112 Narasumber PGN 25 Agustus 2016 Jakarta

113 Narasumber Poltekkes 25 Agustus 2016 Jakarta

114 APW, ENG 25 Agustus 2016 Papua

115 Narasumber Trakindo Utama 13 September 2016 Jakarta

116 Sosialisasi Bea Cukai 15 September 2016 Jakarta

117 Narasumber PUPR 15 September 2016 Bandung

118 Narasumber Sosialisasi MK 15 September 2016 Jakarta

119 Narasumber GCG Pertamina 20 September 2016 Papua

120 Narasumber TII 21 September 2016 Pontianak

121 Narasumber Kemendikbud Balikpapan 26 September 2016 Balikpapan

122 Narasumber Kemendikbud Yogyakarta 26 September 2016 Yogyakarta

123 Narasumber Lemhamnas dan Kominfo 23 September 2016 Jakarta

124 Narasumber talkshow TVRI 27 September 2016 Jakarta

125 Narasumber PUPR 29 September 2016 Jawa Timur

126 Narasumber Lemhannas 29 September 2016 Jakarta

127 Rakornas UPG 31 Oktober 2016 Bogor

Page 128: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

109

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

128 Narasumber Kemendikbud 03 Oktober 2016 Medan

129 Narasumber Kemendikbud 03 Oktober 2016 Malang

130 Narasumber Kemendikbud 03 Oktober 2016 Bali

131 Narasumber Kemendikbud Medan 03 Oktober 2016 Medan

132 Narasumber Kemendikbud Malang 03 Oktober 2016 Malang

133 Narasumber Kemendikbud Bali 03 Oktober 2016 Bali

134 Narasumber PLN Kaltengsel 06 Oktober 2016 Kalimantan Selatan

135 Narasumber Kemendikbud Gorontalo 10 Oktober 2016 Gorontalo

136 Narasumber Kemendikbud Bekasi 10 Oktober 2016 Bekasi

137 Narasumber MK 11 Oktober 2016 Bogor

138 Narasumber IDI Bandung 12 Oktober 2016 Bandung

139 Narasumber PUPR 12 Oktober 2016 Palembang

140 Narasumber BPJS Ketenagakerjaan 11 Oktober 2016 Bogor

141 Narasumber PLN 12 Oktober 2016 Bandung

142 Narasumber Workshop Tunas Integritas Kemendikbud 15 Oktober 2016 Jakarta

143 Narasumber Pemprov Riau 18 Oktober 2016 Riau

144 Rapat RPP Disiplin PNS Pasca Reformasi Kemenpanrb 19 Oktober 2016 Jakarta

145 Narasumber Kemendikbud NTB 24 Oktober 2016 Ntb

146 Narasumber Kemendikbud Kupang 24 Oktober 2016 Kupang

147 Narasumber Kemendikbud Banten 24 Oktober 2016 Banten

148 Narasumber Sekolah Anti Korupsi Partai Demokrat 21 Oktober 2016 Bandung

149 Narasumber FH UI 25 Oktober 2016 Depok

150 Narasumber DJP 26 Oktober 2016 Jakarta

151 Narasumber Tangsel 26 Oktober 2016 Banten

152 Narasumber FH Andalas Pusako 27 Oktober 2016 Jakarta

153 Narasumber Majelis Kode Etik Ikatan Ahli 28 Oktober 2016 Bandung

154 Narasymber BPJS Ketenagakerjaan 28 Oktober 2016 Bogor

155 Rakornas UPG 31 Oktober 2016 Bogor

156 Narasumber MK 02 Nopember 2016 Cisarua Bogor

157 Narasumber Lemhannas 04 Nopember 2016 Jakarta

158 Narasumber Deklarasi Anti Korupsi Riau 08 Nopember 2016 Riau

159 Narasumber Bepeten 08 Nopember 2016 Jakarta

160 Narasumber Watannas 11 Nopember 2016 Jakarta

161 Narasumber UGM 11 Nopember 2016 Jakarta

162 Narasumber MK 16 Nopember 2016 Bogor

163 Narasumber MCW 21 Nopember 2016 Malang

164 Narasumber BPJS Ketenagakerjaan 22 Nopember 2016 Bali

165 Rakor Labuksi 23 Nopember 2016 Jakarta

166 Narasumber Kemendikbud 23 Nopember 2016 Jakarta

167 Narasumber MK 23 Nopember 2016 Cisarua Bogor

168 Narasumber Kementerian Bidang Kemaritiman 23 Nopember 2016 Jakarta

169 Narasumber Pemkot Serang 23 Nopember 2016 Serang

170 Undangan KNPK 23 Nopember 2016 Jakarta

171 Narasumber Prasetya Mulya 29 Nopember 2016 BSD Banten

Page 129: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

110

NO URAIAN TANGGAL TEMPAT

172 Narasumber Bulukumba 30 Nopember 2016 Bulukumba

173 Narasumber FGD FE UI 30 Nopember 2016 Jakarta

174 Narasumber diklat Dinas Pelayanan Pajak DKI 02 Desember 2016 Jakarta

175 Narasumber BPKP 03 Desember 2016 Jakarta

176 Narasumber PAPDI 04 Desember 2016 Jakarta

177 Narasumber Pemkot Depok 05 Desember 2016 Depok

178 Narasumber Pemkot Dumai 05 Desember 2016 Dumai

179 Narasumber Pemkab Siak 05 Desember 2016 Siak

180 Narasumber Kota Padang Panjang 05 Desember 2016 Padang

181 Narasumber PLN 05 Desember 2016 Bandung

182 Narasumber Banjarnegara 05 Desember 2016 Banjarnegara

183 Narasumber BIG 09 Desember 2016 Cibinong

184 Narasumber DJP Jawa barat II 09 Desember 2016 Depok

185 Narasumber DJPB 09 Desember 2016 Jakarta

186 Narasumber Pemkot cilegon 13 Desember 2016 Cilegon

187 Narasumber PLN medan 13 Desember 2016 Medan

188 Narasumber Bawaslu DKI 13 Desember 2016 Jakarta

189 Narasumber BPOM 15 Desember 2016 Yogyakarta

190 Narasumber Kimia Farma 15 Desember 2016 Jakarta

191 Narasumber DJBC Tanjung Perak 15 Desember 2016 Surabaya

192 Narasumber DJP Jakarta Selatan II 15 Desember 2016 Jakarta

193 Narasumber KPP Pratama Jakarta Setiabudi 4 15 Desember 2016 Jakarta

194 Narasumber Purworejo 19 Desember 2016 Purworejo

195 Narasumber Dirjen Perimbangan Keuangan 20 Desember 2016 Jakarta

196 FGD Kemenhub 22 Desember 2016 Jakarta

197 Narasumber PT. Rekayasa Industri 28 Desember 2016 Jakarta

198 Narasumber Tangerang 29 Desember 2016 Tangerang

Page 130: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

111

PENGADUAN MASYARAKAT

Rekapitulasi Pengaduan Masyarakat

URAIANBulan

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

Laporan Terima 495 538 657 641 727 641 454 588 569 702 650 609 7,271

Laporan Selesai Verifikasi 495 538 657 641 727 641 454 588 569 702 650 609 7,271

Laporan Selesai Telaah 131 155 135 158 130 107 80 100 133 176 142 137 1,584

Laporan File 364 383 522 483 597 534 374 487 436 525 506 459 5,670

*) penarikan data 26 Januari 2017 1:20 PM

*) Sebanyak 0 laporan masih dalam proses Verifikasi

*) Sebanyak 17 laporan masih dalam proses Telaah

*) Satu pengaduan dapat lebih dari satu telaahan

Indikasi TPK – Non TPK (Hasil Verifikasi)

URAIANBulan

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

Indikasi Non TPK 200 242 282 285 360 319 208 282 274 366 321 264 3,403

Indikasi TPK 295 296 375 356 367 322 246 306 295 336 329 345 3,868

Pengaduan Masyarakat Berdasarkan Wilayah

PROVINSITahun 2016

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

BALI 7 1 6 11 3 5 1 4 2 6 10 5 61

BANTEN 10 6 11 14 10 19 9 8 8 13 5 14 127

BENGKULU 3 2 9 2 8 4 12 6 9 2 3 10 70

D.I. YOGYAKARTA 3 2 4 5 7 3 3 8 8 4 8 3 58

DKI JAKARTA 53 72 91 90 106 92 56 70 64 79 78 77 928

GORONTALO 2 1 3 3 2 1 1 3 1 1 3 1 22

JAMBI 8 6 12 7 5 10 3 9 6 4 6 12 88

JAWA BARAT 26 34 42 47 65 47 44 40 46 44 49 41 525

JAWA TENGAH 20 21 14 25 38 39 9 21 14 25 32 29 287

JAWA TIMUR 32 40 45 40 77 46 32 44 39 52 44 58 549

KALIMANTAN BARAT 10 6 4 7 13 13 8 4 1 8 7 5 86

KALIMANTAN SELATAN 4 15 14 3 3 6 4 12 8 9 16 12 106

KALIMANTAN TENGAH 4 6 6 7 9 5 4 7 9 11 10 15 93

KALIMANTAN TIMUR 4 12 15 13 18 13 5 4 14 7 8 8 121

Page 131: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

112

PROVINSITahun 2016

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

KALIMANTAN UTARA 2 2 3 3 - 3 1 1 - 1 1 - 17

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

3 1 2 1 3 - 1 - 3 3 1 2 20

KEPULAUAN RIAU 4 2 4 7 5 2 5 4 4 6 2 7 52

LAMPUNG 6 7 8 8 8 8 5 9 7 6 11 7 90

LUAR NEGERI - - - - 2 - - - - - - 1 3

MALUKU 18 7 6 11 8 7 8 7 11 4 2 7 96

MALUKU UTARA 7 4 1 2 1 4 1 3 6 5 2 1 37

NANGGROE ACEH DARUSALAM

6 3 4 9 6 6 6 4 2 8 13 6 73

NUSA TENGGARA BARAT

9 2 8 10 8 3 5 1 7 7 8 5 73

NUSA TENGGARA TIMUR

7 3 5 8 7 3 3 9 5 7 5 8 70

PAPUA 7 9 11 7 8 2 5 9 6 11 5 3 83

PAPUA BARAT 1 2 4 4 1 1 2 4 5 7 2 4 37

RIAU 11 9 21 19 22 18 12 14 21 13 12 16 188

SULAWESI BARAT 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 7 - 24

SULAWESI SELATAN 19 11 10 12 18 16 6 14 15 20 15 13 169

SULAWESI TENGAH 6 3 3 6 1 4 - 2 1 3 3 3 35

SULAWESI TENGGARA 6 5 4 9 6 8 8 3 7 5 8 6 75

SULAWESI UTARA 2 4 7 3 11 7 2 3 9 11 5 6 70

SUMATERA BARAT 9 2 5 1 13 6 14 8 5 11 16 14 104

SUMATERA SELATAN 20 26 42 35 40 35 19 35 27 35 42 28 384

SUMATERA UTARA 29 32 43 39 37 33 20 42 33 57 34 32 431

TIDAK SPESIFIK 136 178 187 171 157 170 138 175 165 215 177 150 2,019

TOTAL 495 538 657 641 727 641 454 588 569 702 650 609 7,271

Page 132: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

113

Pengaduan Korupsi Berdasarkan Delik

URAIANBulan

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

Benturan kepentingan dalam pengadaan 3 2 6 1 1 - 1 3 - - - 2 19

Gratifikasi 14 13 14 9 13 8 7 8 11 9 8 10 124

Non TPK 205 244 284 288 362 319 210 282 276 368 324 264 3,426

Pemerasan 16 13 12 14 15 14 12 4 9 11 26 11 157

Penggelapan dalam jabatan - - 2 - - - 1 1 - - - - 4

Penyuapan 26 19 47 58 33 37 34 41 41 41 25 35 437

Perbuatan curang 2 2 9 5 7 5 4 4 - 1 4 3 46

Perbuatan melawan hukum / menyalahgunakan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara

223 243 281 264 294 258 185 244 232 272 262 283 3,041

Tindak Pidana lain yang berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi

6 2 2 2 2 - - 1 - - 1 1 17

Pengaduan Korupsi Berdasarkan Bidang

No Bidang Sub BidangBulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

1Kelembagaan Negara/Pemerintah

Administrasi Negara - - 1 - 1 - - 2 - - - -

BPK - - - 1 - 3 1 1 - - - -

DPR 1 - - 2 3 1 1 - - 2 1 1

Kejaksaan - - - - - 1 - 1 1 - - -

Kepolisian - 1 2 3 1 1 6 1 5 3 2 1

MA - - - - 4 - 2 - - 1 1 -

Pemilihan Umum 1 - 1 - - - - - - - - -

Pengawas Keuangan - - - - - - - - - 1 - -

Pertanahan Nasional 6 12 15 6 24 16 10 8 2 13 29 19

TNI - - - - 2 1 1 - - 1 - 1

Total Bidang Kelembagaan Negara/Pemerintah 8 13 19 12 35 23 21 13 8 21 33 22

2 Kesejahteraan Rakyat Agama 3 1 1 1 1 - - 2 5 - - 2

Kebudayaan dan Pariwisata - 1 - - 1 - - - - - - -

Kehutanan 2 - 7 5 9 7 2 8 5 7 10 12

Page 133: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

114

No Bidang Sub BidangBulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

Kelautan dan Perikanan 2 1 - 1 - 1 - 2 - - - -

Kesehatan 2 2 2 2 2 4 4 2 8 2 1 -

Komunikasi dan Informatika - 1 - 1 1 - - - - 1 - 1

Lingkungan Hidup 2 1 3 6 6 6 1 4 4 4 2 1

Pekerjaan Umum 3 2 1 5 9 2 1 1 1 6 - 2

Pembangunan Daerah Tertinggal

7 3 3 4 3 10 2 4 4 2 7 3

Pemberdayaan Perempuan - - - - - - - 1 - - - -

Pemuda dan Olahraga - - - 3 1 - - 1 - 3 1 1

Pendayagunaan Aparatur Negara

1 1 - - - - - 1 - 1 3 1

Pendidikan Nasional 11 10 5 5 11 13 9 9 12 16 15 11

Perencanaan Pembangunan Nasional

1 - - - - - - - - - - -

Perhubungan 4 - 2 6 2 - 1 - 1 1 1 -

Pertanian 1 2 3 2 3 3 1 1 8 6 10 5

Perumahan Rakyat - 1 2 1 1 1 - - - 2 1 2

Riset dan Teknologi - - - - - - - - - 1 - -

Sosial 191 245 291 265 298 262 194 259 297 299 235 239

Tenaga Kerja 2 3 3 5 9 4 2 2 2 7 11 12

Total Bidang Kesejahteraan Rakyat 232 274 323 312 357 313 217 297 347 358 297 292

3 PerekonomianBadan Usaha Milik Negara / Daerah

3 9 3 8 5 3 3 4 5 5 6 4

Energi dan Sumberdaya Mineral

9 10 9 8 6 4 2 4 8 8 13 6

Keuangan 86 56 48 38 47 42 31 33 24 32 45 48

Koperasi, Usaha Kecil & Menengah

2 3 2 1 1 - - 1 2 1 1 1

Pengadaan Barang/Jasa 34 36 55 40 54 49 29 35 33 38 33 31

Perdagangan 1 - 3 - - - - 2 1 3 5 -

Perindustrian 1 3 1 3 1 1 2 3 1 - 3 1

Total Bidang Perekonomian 136 117 121 98 114 99 67 82 74 87 106 91

Page 134: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

115

No Bidang Sub BidangBulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

4 Politik Hukum & Keamanan Dalam Negeri 7 5 5 9 8 2 7 3 9 14 6 12

Hukum dan Hak Asasi Manusia 78 87 139 158 164 159 92 136 91 150 144 133

Luar Negeri - - - - - 2 - - - - - -

Pertahanan 1 1 - - 1 - - 1 - - - -

Total Bidang Politik Hukum & Keamanan 86 93 144 167 173 163 99 140 100 164 150 145

Pengaduan Korupsi Berdasarkan Kategori

No KategoriBulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

1 APBD 117 152 188 145 128 115 91 124 102 108 120 112

2 APBN 26 38 29 25 49 36 25 23 35 38 28 26

3 BUMD 8 11 9 5 8 5 4 6 6 8 7 8

4 BUMN 27 45 46 33 29 32 16 23 31 27 30 31

5 Dana Alokasi Khusus 4 1 2 3 6 6 8 4 4 5 8 5

6Dana Bantuan Sosial Kemasyarakatan

7 7 14 17 12 10 4 13 16 9 5 8

7 Dana Pendidikan 11 8 8 6 19 23 6 8 10 19 24 17

8 Informasi Kekayaan Pejabat 7 5 11 15 12 5 5 12 8 14 13 5

9 Kehutanan 6 9 18 13 23 17 5 18 7 10 13 15

10 Lelang/Pengadaan Barang dan Jasa 51 39 61 54 56 53 40 39 52 48 51 36

11 Pelaksanaan Proyek 65 44 72 79 90 58 44 62 38 76 81 88

12 Pelayanan Publik 51 36 80 67 55 46 38 44 48 65 62 39

13 Pembayaran gaji, tunjangan 7 10 17 12 17 7 7 8 13 11 12 16

14 Pemilu kepala daerah 22 12 11 7 10 1 2 3 7 4 5 4

15 Penanganan Perkara Hukum 89 109 163 163 178 214 140 189 150 169 154 170

16 Pengelolaan Aset/Keuangan 50 58 75 63 71 44 25 47 30 46 55 57

17 Perdata 16 31 54 34 32 35 20 29 31 46 26 40

18 Pertambangan 9 8 10 9 11 10 5 6 18 9 12 4

19 Pertanahan 51 58 60 82 81 67 42 64 65 87 93 71

20 Pidana Umum 8 12 22 9 14 17 9 21 12 13 10 19

21 Rekrutmen Pegawai 18 9 8 5 14 11 13 10 10 21 22 21

Page 135: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

116

No KategoriBulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

22 Swasta 25 32 54 51 84 46 23 50 35 51 45 34

Total 675 734 1.012 897 999 858 572 803 728 884 876 826

*) Satu pengaduan dapat lebih dari satu kategori

Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat

URAIANBulan

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

Layak Tindak Lanjut Telaah

105 113 99 116 91 69 60 77 91 110 86 76 1.093

Tidak Layak Tindak Lanjut Telaah 27 42 36 42 39 38 20 23 42 65 51 20 445

*) Satu pengaduan dapat lebih dari satu telaahan/tindak lanjut

Tindak Lanjut Laporan ke Internal KPK

URAIANBulan

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

Bidang Lainnya 3 - 2 1 3 5 1 5 2 1 2 4 29

Pencegahan 6 9 9 4 7 9 4 8 3 6 7 11 83

Penindakan 23 17 29 53 50 40 18 24 13 14 16 32 329

Pimpinan 2 4 2 5 3 2 4 8 1 6 7 11 55

TOTAL 34 30 42 63 63 56 27 45 19 27 32 58 496

*) TL internal dihitung dari jumlah Nota Dinas ke Internal yang dituju, dan rentang waktu yang digunakan adalah

tanggal Nota Dinas

Tindak Lanjut Laporan ke Eksternal

URAIANBulan

JumlahJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des

BPK 1 - - 1 - 1 - 2 - 2 4 2 13

Bawasda - - - - - - - - - - - 1 1

Itjen & LPND - 2 1 - - - 2 4 - - 4 2 15

Kejaksaan - - - - - - 1 - - 1 - - 2

Kementerian 3 - 1 - - 5 1 5 4 7 3 7 36

Kepolisian - - - 1 2 - 1 - - - 2 - 6

Komunikasi dengan Pelapor 146 148 223 232 210 280 128 200 117 150 231 218 2.283

Lainnya - 2 7 3 3 6 4 26 14 29 48 39 181

MA & MK 1 - - - - - 1 - - - 7 2 11

TOTAL 151 152 232 237 215 292 138 237 135 189 299 271 2.548

*) TL eksternal dihitung dari jumlah Surat Keluar ke Lembaga yang dituju, dan rentang waktu yang digunakan

adalah tanggal Surat Keluar

Page 136: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

117

PENDIDIKAN, SOSIALISASI, DAN KAMPANYE ANTIKORUPSI

1. Anti-Corruption Learning Centre (ACLC)NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

1 Penyusunan SKKNI Penyuluh Antikorupsi

Selain menyediakan materi dan panduan pembelajaran antikorupsi yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran antikorupsi secara mandiri, KPK juga melatih agen-agen perubahan dari berbagai elemen bangsa sebagai penyuluh antikorupsi yang bertugas ‘menggantikan” peran KPK dalam memenuhi berbagai kegiatan pembelajaran antikorupsi yang diselenggarakan secara mandiri oleh masyarakat.

Untuk memastikan para Penyuluh Antikorupsi memiliki kompetensi untuk melakukan penyuluhan secara efektif, telah disusun sebuah standar dalam bentuk Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). SKKNI Penyuluh Antikorupsi mengacu kepada Perpres No 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Permenakertrans Nomor 5/2012 tentang Sistem Standardisasi kompetensi Kerja Nasional.

Setelah melalui proses Worskhop Perumusan Naskah SKKNI, pra-konvensi, dan konvensi, SKKNI Penyuluh Antikorupsi ditandatangani oleh Menaker pada 24 November 2016. Dengan ditandatanganinya SKKNI Penyuluh Antikorupsi, maka SKKNI ini secara nasional menjadi acuan dalam penyusunan jenjang kualifikasi nasional, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi, serta uji kompetensi dan sertifikasi profesi.

Adapun rangkaian kegiatan penyusunan SKKNI tahun 2016 adalah sebagai berikut:1. Workshop Desk Review dan Pemetaan Standar Kompetensi Penyuluh Antikorupsi, 15

Februari 20162. Finalisasi Pemetaan Standar Kompetensi Penyuluh Antikorupsi dan Penyusunan

Rencana Induk SKKNI Penyuluh Antikorupsi, 15 Maret 20163. Bimbingan teknis SKKNI bidang penyuluhan antikorupsi tahun 2016, 18 April 20164. Tindak lanjut perbaikan SKKNI Penyuluh Antikorupsi (RSKKNI 0), 12 Mei 20165. FGD Pengembangan modul pendidikan anak di luar kelas melalui event, 16 Mei 20166. Finalisasi Penyusunan Standar Kompetensi Bidang Penyuluhan Antikorupsi dan

Pelaksanaan Konsinyering Prakonvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi, 21 Juli 2016

7. Finalisasi penyusunan standar kompetensi bidang penyuluh antikorupsi dan pelaksanaan prakonvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi, 25 Juli 2016

8. Finalisasi penyusunan standar kompetensi bidang penyuluh antikorupsi dan pelaksanaan tindak lanjut prakonvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi, 10 Agustus 2016

9. FGD Penyusunan Modul Pembelajaran Antikorupsi Berstandar SKKNI Penyuluh Antikorupsi, 11 Agustus 2016

10. FGD Modul penyuluh panduan SKKNI untuk pembelajaran di kelas gedung KPK, 06 September 2016

11. Workshop SKKNI sebagai tindaklanjut hasil verivikasi eksternal, 15 September 2016 12. FGD Pengembangan Modul Tematik ACLC, Konsep dan Modul Pelatihan penyuluh

Antikorupsi Berstadar SKKNI Penyuluh Antikorupsi, 14 Oktober 201613. Melaksanakan Konvensi SKKNI Bidang Penyuluh Antikorupsi Untuk Profesi / Jabatan

Penyuluh Antikorupsi, 19 Oktober 201614. FGD Pengembangan Modul Diklat Penyuluh Antikorupsi, 25 Oktober 201615. FGD Finalisasi dan Simulasi Modul Penyuluh Antikorupsi Berstandar SKKNI, 10 November

2016

Page 137: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

118

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

2 Mastercamp: Kemah Penyuluh Antikorupsi

Sebagai salah satu dari tindak lanjut setelah ditandatanganinya SKKNI Penyuluh Antikorupsi, pada 25-30 November 2016 diselenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk penyuluh antikorupsi bertajuk “MASTERCAMP: Kemah Penyuluh Antikorupsi bertempat di Desa Wisata Kebonagung Imogiri, DIY. Pelatihan untuk para calon penyuluh antikorupsi yang diikuti oleh 65 orang ini mengangkat tema “Jujur, Kompeten, Berdaya”. Peserta Mastercamp terdiri atas berbagai profesi, mulai dari aparatur sipil negara, dosen, guru, mahasiswa, swasta, dan komunitas.

Selama 7 hari, para peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber terkait integritas dan antikorupsi, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Kompetensi-kompetensi itu merupakan persyaratan yang harus dimiliki penyuluh antikorupsi dalam melaksanakan pembelajaran integritas dan antikorupsi kepada masyarakat. Dalam Mastercamp tersebut, peserta juga melakukan praktik penyuluhan antikorupsi secara langsung kepada masyarakat sesuai kelompok sasarannya.

3 Indonesia Membumi Kegiatan Indonesia Menggagas Buku Melawan Korupsi (Membumi) merupakan aksi kolaborasi antara KPK dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) sebagai salah satu bentuk peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Program ini merupakan salah satu upaya pencegahan korupsi melalui literasi guna meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Dari sinergi ini, terdapat 36 penerbit yang berpartisipasi dengan menerbitkan 167 judul buku bertema antikorupsi dengan berbagai format, seperti fiksi, nonfiksi dan faksi. Segmentasi dan sasaran pembacanya pun beragam, mulai dari anak, remaja, dewasa, hingga sasaran pembaca yang spesifik seperti mahasiswa dan aparatur sipil negara.

Rangkaian kegiatan Indonesia Membumi diawali dengan Workshop Indonesia Membumi pada Mei 2016 dengan materi berupa pengenalan materi integritas dan antikorupsi oleh para pakar dan praktisi antikorupsi yang dilanjutkan dengan materi mengenai penulisan, desain, dan penerbitan buku. Puncaknya berupa peluncuran 167 buku yang dilangsungkan dalam Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016, JCC, Senayan, Jakarta, pada Rabu (28/9/2016).

4 Kegiatan lainnya 1. Lokakarya Pengembangan e-Learning Pembelajaran Antikorupsi, 3 Maret 20162. FGD Finalisasi Boardgame Antikorupsi, 10 Maret 20163. Workshop Penyusunan Kurikulum dan Silabus Antikorupsi, 23 Maret 20164. Workshop Penyusunan Kurikulum dan Silabus Antikorupsi, 05 April 20165. Program pembelajaran ACLC bersama mitra strategis, 17 Mei 20166. Pembelajaran bersama mitra strategis ACLC dalam rangka uji coba model pembelajaran

integritas untuk SD melalui pendekatan story telling, 08 Juni 20167. FGD Modul Tematik Indonesia Membumi, 06 September 20168. Pembelajaran bersama mitra Strategis Pendidikan Dalam Bentuk Workshop

Pembelajaran Antikorupsi untuk Pengelolaan Taman Bacaan masyarakat (TBM) dan Peluncuran Buku Indonesia Membumi, 28 September 2016

9. FGD Penyusunan Standarisasi Pembelajaran Di Gedung KPK, 11 Oktober 201610. FGD Modul Tematik Best Practice PAK TK-SD, 13 Oktober 201611. Workshop Branding ACLC, 20 Oktober 201612. Program Pengelolaan Infrastruktur ACLC, 20 Oktober 201613. Training Development Learning Focus ACLC Dalam Rangka Membangun Pondasi

ACLC, 26 Oktober 201614. Program Pengelolaan Instruktur ACLC, 06 November 201615. Program pengelolaan instruktur ACLC, 13 November 201616. Pembelajaran bersama mitra strategis dalam bentuk Penyair Melawan Korupsi, 06

Desember 201617. Workshop Penulisan Kreatif Media Online ACLC, 15 Desember 2016

2. Pendidikan Antikorupsi: Anak, Remaja, dan MahasiswaNO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

1 Workshop Pembelajaran Integritas Berbasis Literasi

Di tengah upaya meningkatkan daya dukung implementasi pendidikan antikorupsi, KPK merasa perlu melakukan sosialisasi kepada guru, pelajar, dan komunitas pendidikan. Sosialisasi ini berguna untuk mengenalkan produk-produk literasi antikorupsi sebagai media pembelajaran, baik di kelas maupun luar kelas, sesuai dengan jenjang pendidikan. Turunan produk tersebut telah disusun untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, di antaranya buku dongeng, komik, games digital, board games, buku cerpen, puisi, dan sebagainya.

Page 138: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

119

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

Penyelenggaraan workshop Literasi Antikorupsi dengan tema “Pembangunan Integritas Berbasis Literasi” di empat daerah di Indonsia, yakni Kota Banda Kota Banda Aceh pada 26-28 April 2016, Kota Malang (19-21 April 2016), Kota Ambon (24-26 Mei 2016), dan Kab. Badung Bali (2-4 Mei 2016) ini untuk memberikan pemahaman terkait pendidikan antikorupsi dan tata cara pemanfaatan produk literasi antikorupsi kepada masyarakat serta mendorong lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, untuk memanfaatkan produk atau media literasi antikorupsi.

Kegiatan ini menyasar segmen anak, pelajar, guru, orang tua, dan komunitas pendidikan, di antaranya Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM), media anak, home schooling, komunitas parenting, komunitas mendongeng, dan orang tua.

2 Festival Anak Jujur 2016 KPK terus melakukan upaya membangun perilaku dan budaya antikorupsi sejak dini, salah satunya dengan menggelar kegiatan Festival Anak Jujur 2016 yang dilaksanakan pada 31 Agustus-1 September 2016 di Ecovention Ancol, Jakarta. Dengan melibatkan kurang lebih 3.000 anak dari 50 taman kanak-kanak dan 50 sekolah dasar di Jakarta, kegiatan ini dirancang untuk membangun kesadaran dan pemahaman anak-anak untuk berperilaku antikorupsi sejak dini, yang diawali dengan menanamkan nilai-nilai dasar pembentuk karakter anak, seperti jujur, peduli,disiplin, mandiri, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

Kegiatan Festival Anak Jujur ini dirancang dengan menyasar anak pada kategori usia 4 - 12 tahun, yaitu setingkat TK/PAUD dan SD. Dengan pelibatan berbagai komunitas yang bergerak di bidang anak, seperti komunitas Ayo Main, Kelas Inspitasi Jelajah Pulau (KIJP), Ayo Dongeng Indonesia, Relawan Indonesia Membaca, Yayasan Litara, dan puluhan relawan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, acara dikemas melalui berbagai aktivitas yang berisi penanaman karakter antikorupsi dengan dengan cara menarik, menyenangkan, dan tidak menggurui. Aktivitas tersebut di bagi ke dalam tiga zona, yaitu zona literasi, zona musik dan budaya, serta zona permainan.

3 Festival Integritas Kampus 2016

Dimulai dari hal yang kecil seperti membangun jiwa integritas diri, KPK mendorong mahasiswa untuk mengembangkan jiwa integritasnya melalui kehidupan kampus melalui kegiatan Festival Integritas Kampus 2016. Selain sebagai ajang kreativitas mahasiswa, kegiatan ini sekaligus sebagai sarana pembangunan integritas dan sikap antikorupsi melalui pemanfaatan media kampanye sosial.

Tidak hanya melibatkan peran serta mahasiswa dari tiga kampus di Indonesia: Fakultas Ilmu Politik Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Politik Universitas Atmajaya, dan Fakultas Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Festival Integritas Kampus 2016 juga melihatkan civitas akademika di kampus-kampus tersebut yang terdiri dari pejabat struktural, dosen, serta tenaga administrasi.

Pada September 2016, pelaksanaan publikasi lomba pada tiga kota tujuan dilaksanakan selama tiga minggu. Hasil publikasi tersebut berhasil menjaring 86 proposal yang kemudian diseleksi menjadi 10 proposal pada tiap kota menurut juri. Proses seleksi dilanjutkan dengan melakukan pitching proposal terpilih untuk menentukan proposal terbaik. Dari hasil pitching didapatkan 5 finalis dari Semarang, 4 finalis dari Yogyakarta, dan 6 finalis dari Malang.

Para finalis kemudian diberikan waktu untuk merealisasikan proposal yang sudah dibuat kurang lebih selama enam minggu. Tahap terakhir dari Festival Integritas Kampus 2016 adalah pemilihan dan penetapan masing-masing 3 pemenang dari setiap kota.

4 Teacher Super Camp 2016

KPK menyelenggarakan “Anti-Corruption Teacher Supercamp: Guru Beraksi Menulis Antikorupsi”, pada November 2016 di Nusa Dua, Bali, yang diikuti 50 guru dari seluruh Indonesia. Ke-50 orang guru tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan terhadap 554 karya yang masuk ke meja panitia dengan kategori kategori cerita bergambar, cerita pendek (cerpen), komik, dan skenario film pendek remaja.

Pada pelatihan yang digelar selama 5 hari ini, para peserta dibagi dalam empat kategori karya, yakni kategori cerita bergambar, cerita pendek (cerpen), komik, dan skenario film pendek remaja. Dengan berbagai genre naskah tersebut, akan melengkapi beragamnya pesan antikorupsi yang dimiliki KPK, sehingga diharapkan masyarakat memiliki banyak pilihan dalam memaknainya. Selama kegiatan, para peserta dibekali materi antikorupsi dan keterampilan kepenulisan dari para penulis dan praktisi pendidikan, antara lain Helvy Tiana Rosa, Hernowo Hasyim, Faza Meonk, Gina S. Noer, Wahyu Farah Dina, dan Zulfikri Anas.

Page 139: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

120

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

Selain itu, untuk teknis penulisan, para peserta didampingi oleh mentor yang ahli dibidangnya, yang disiapkan untuk membantu memperbaiki dan menyempurnakan karya yang telah dibuat. Adapun mentor tersebut adalah Benny Ramdhani (Penulis Buku), Sweta Kartika (Komikus), Eva Y. Nukman (Penulis Buku Anak), dan Asri Rachmawati (Penulis Skenario Film).

5 Pengembangan Produk Pendidikan Antikorupsi

Dalam upaya mendukung pembelajaran antikorupsi agar lebih mudah dimengerti dan dapat diterapkan di sekolah formal, KPK melakukan beberapa inovasi dalam pengembanagn produk pembelajaran antikorupsi. Pada tahun ini KPK mengembangkan beberapa inovasi material atau tools pembelajaran diantaranya yaitu :1. Boardgames: Segmen Anak (Keranjang Bolong, Kuartet Sahabat Pemberani), Segmen

Remaja (PDKT), Segmen Mahasiswa (D’Hospital)2. Buku “Suara dari Kelas Kecil” yang berisi inovasi pembelajaran antikorupsi melalui

puisi, naskah drama, komik, dan cerpen3. Film serial Sikumbi : Segmen TK dan PAUD4. Buku serial Si Kumbi (5 Seri) untuk Segmen PAUD dan TK5. Video Tutorial senam Si Kumbi6. Buku antikorupsi remaja “PDKT”7. Pengembangan Film Sahabat Pemberani (session 2), sebanyak 6 Judul film, yakni:

ROKI ( Robot Kita Indonesia), Main Jujur, Penyelematan Hutan, Hari Pahlawan, Mesin Waktu, Jelajah Pulau.

6 Penyusunan Indikator Tata kelola Sekolah Berintegritas

Upaya KPK dalam membangun sekolah berbudaya Integritas dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu melalui pendekatan pembelajaran antikorupsi dan tata kelola sekolah yang berintegritas. Pada upaya membangun tata kelola sekolah yang berintegritas KPK mencoba membangun indikator yang dapat digunakan oleh sekolah untuk menilai Integritas yang sudah terbangun. Proses ini dilaksanakan dimulai dari proses FGD yang melibatkan beberapa stekeholder, di antaranya Kemdikbud, Kemenag, ORI, LPMP, Dinas Pendidikan DKI, KIP, dan beberapa Kepala sekolah di Jabodetabek dan Bandung.

FGD tersebut menghasilkan Draf Indikator Tata Kelola Sekoah Berintegritas yang kemudian dilakukan uji coba di dua tempat, yaitu Kota Malang dan Kabupaten Kupang. Sebagai pengembangan kegiatan ini, KPK membuat produk turunannya, yaitu Video Tutorial Tata kelola Sekolah Berintegritas dan Boardgames “Jaga Sekolahku”.

Selama 2016, kegiatan yang dilaksanakan adalah:1. FGD Tata Kelola Sekolah Berintegritas, 24 Februari 2016 2. Sosialisasi Piloting Tata Kelola Sekolah Berintegritas di Kota Malang (8 Juni 2016 dan di

Kabupaten Kupang (15 Juni 2016)3. Playtest board game "Tata Kelola Sekolah Berintegritas" di Kota Malang, 16 Desember

2016

7 Pengembangan Kapasitas Dosen PBAK Poltekkes Kemenkes

Pada 2014, Kementerian Kesehatan menerbitkan kebijakan mengenai pelaksanaan Pendidikan Budaya dan Anti Korupsi (PBAK) di 38 Politeknik Kesehatan Kemenkes berupa Mata Kuliah Antikorupsi sebanyak 2 SKS. Hal ini sejalan dengan program KPK dalam melaksanakan fungsi pencegahan melalui pelaksanaan pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, KPK memberikan dukungan pelaksanaan PBAK melalui penyusunan buku panduan, pengembangan media pembelajaran melalui board games, dan kegiatan pengembangan kapasitas Dosen PBAK Poltekkes Kemenkes. Buku panduan yang disusun sudah dipergunakan dalam proses pembelajaran PBAK. Pengembangan media pembelajaran PBAK yang berupa board games sudah pada tahap finalisasi dan perlu dilakukan ujicoba (play test) dan diseminasi ke Dosen PBAK. KPK memiliki program reguler berupa workshop peningkatan kapasitas Dosen PBAK. Pada tahun 2015 Workshop tersebut sudah dilaksanakan di Bengkulu, Malang, dan Kupang.

Pada 2016, KPK kembali melaksanakan kegiatan workshop serupa secara serentak di Denpasar, Aceh, dan Ambon pada 12-13 Oktober 2016. Adapun peserta workshop ini adalah perwakilan Dosen Poltekkes Kemenkes yang dan/atau akan mengampu Mata Kuliah PBAK.

Program dan kegiatan “Workshop Pengembangan Kapasitas Dosen PBAK Poltekkes Kemenkes“ bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas dosen Poltekkes Kemenkes dalam penyampaian Pendidikan Budaya Anti Korupsi, dan mendesiminasikan pemanfaatan media board games dalam pembelajaran PBAK, dan membangun tunas integritas atau agen perubahan di lingkungan Poltekkes Kemenkes.

Page 140: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

121

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

8 Pameran Literasi Antikorupsi pada IIBF 2016

Mengangkat tema “Lawan Korupsi dengan Literasi, KPK berpartisipasi pada gelaran tahunan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2016 untuk memperkenalkan produk-produk literasi antikorupsi sekaligus mengkampanyekan dan mensosialisasikan nilai antikorupsi kepada masyarakat. Kehadiran KPK dalam event pameran buku terbesar di Indonesia ini diharapkan dapat mewarnai dan memperkaya konten-konten literasi yang mengandung nilai-nilai antikorupsi.

IIBF 2016 yang digagas Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) digelar di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, selama 5 hari, yakni tanggal 28 September-2 Oktober 2106. Selain Indonesia, kegiatan tahunan ini akan dihadiri peserta dari 12 negara, di antaranya Malaysia (guest of honour), Arab Saudi, Singapura, China, Singapura, Korea Selatan, Belanda, Mesir, Vietnam, Thailand, India, dan Bosnia.

Berbagai kegiatan KPK dirancang pada kegiatan IIBF 2016 ini dengan melibatkan semua segmentasi masyarakat, mulai dari anak, remaja, hingga masyarakat umum. Selain pameran buku antikorupsi, kegiatan lain yang digelar berupa lomba menggambar dan mewarnai, workshop pembelajaran integritas untuk pengelola Taman Bacaan Masyarakat, pementasan teater, peluncuran buku Indonesia Membumi, wisata literasi dan budaya, dan sebagainya.

9 Program Pembangunan Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga

KPK melaksanakan Program Pembangunan Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga di Prenggan, Yogyakarta. Dengan menyasar pada anak-anak usia emas (golden age) mulai dari 4-9 tahun, KPK juga menjadikan orangtua, guru, media, dan komunitas sebagai sasaran karena turut memberikan pengaruh mengenai nilai-nilai antikorupsi kepada anak. Dalam kegiatan ini, KPK juga mengajak kerja sama pihak pemerintah setempat (Pihak Pemprov, Pemkot, Kecamatan, Kelurahan, RW, RT), Muhammadiyah & Aisyiah (Yogyakarta dan Ranting Prenggan), Universitas Ahmad Dahlan, BKKBN Yogyakarta, PKK, PAUD Kel. Prenggan, Mahasiswa KKN Prenggan.

Selain dijalankan oleh pihak KPK, masyarakat sekitar juga diundang untuk menjadi relawan Program Pembangunan Budaya Antikorupsi Berbasis Keluarga agar program dapat dijalankan berkelanjutan. Relawan-relawan yang bersedia diajak mengikuti kegiatan sekolah relawan yang bertujuan melatih mereka menjadi relawan yang andal dalam melakukan sosialisasi dan edukasi pada orang tua dan anak. Relawan juga akan diajak untuk menerapkan ilmu kerelawanannya melalui kegiatan-kegiatan sosial di lingkugan mereka seperti kegiatan pengajian, arisan, PKK, PAUD, dan lainnya.

Selama 2016, kegiatan yang dilaksanakan pada program ini adalah:1. Tindak lanjut program pembangunan budaya antikorupsi berbasis keluarga, 30 Maret

20162. Workshop Internalisasi nilai pada keluarga dalam rangka tindaklanjut program

pembangunan budaya antikorupsi berbasis keluarga, 17 Agustus 20163. Implementasi Aksi Program Pencegahan Berbasis Keluarga Bersama Relawan dan

Orang Tua 21 Oktober 20164. Workshop Internalisasi Nilai bagi Relawan Program Pembangunan Budaya Antikorupsi

Berbasis Keluarga, 17 November 20165. Tindaklanjut program pembangunan budaya antikorupsi berbasis eluarga melalui

kegiatan workshop internalisasi nilai dan implementasi aksi antikorupsi bagi relawan dan guru di Prenggan Yogyakarta, 20 Desember 2016

3. Pembangunan Budaya Integritas Pada Kl-AphNO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

1 TOT dan Workshop Komite, Tunas, dan Sistem Integritas

1. TOT Tunas, Sistem, dan Komite Integritas pada KLOP pejabat PT. Angkasa Pura II, 18 s.d. 23 Januari 2016 di Bandung Jawa Barat

2. TOT Tunas, Sistem dan Komite Integritas pada KLOP pejabat Eselon I, II dan Pimpinan DPRD di lingkungan Kab. Kebumen, 28 s.d. 31 Januari 2016, di Magelang Jawa Tengah

3. TOT Tunas Integritas bagi Champion MRT KPK,17 s.d 18 Maret 2016, di Bandung Jawa Barat.

4. TOT Tunas Integritas bagi Wagub, DPRD Jateng, Bupati/Walikota beserta Wakilnya se Jawa Tengah, 22 s.d. 24 Maret 2016, di Jakarta.

5. TOT Tunas Integritas Pejabat Eselon II Pemerintah Kota Bandung, 4 s.d. 8 April 2016, di Telkom CorpU Bandung Jawa Barat.

Page 141: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

122

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

6. TOT Tunas Integritas Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP), 4 s.d. 8 April di Bandung Jawa Barat

7. Pelatihan Tunas Integritas Nasional Kampus Telkom Corporate University, 16 s.d. 19 April 2016, di Kampus Telkom Corporate University Bandung Jawa Barat

8. TOT Tunas Integritas di Kementerian PUPR, 11 s.d. 13 April di Jakarta. 9. TOT Tunas Integritas Kepala Daerah beserta Wakilnya dan Pimpinan DPRD

se-Sumatera Utara, 14 s.d. 16 April di Kantor Gubernur Sumatera Utara.10. Workshop Tunas dan Sistem Integritas untuk Pejabat Eselon I dan II di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, 20 s.d. 23 April 2016 di Banjarmasin.

11. TOT Tunas Integritas Pemerintah Provinsi dan DPRD Kalimantan Timur, 19 s.d. 22 April di Balikpapan Kalimantan Timur

12. TOT Tunas Integritas Pemerintah Provinsi dan DPRD Sulawesi Selatan, 25 s.d. 29 April di Kota Makassar.

13. Workshop Tunas Integritas bagi Gubernur, Bupati/Walikota beserta Wakilnya dan Ketua DPRD se-Banten, 17 s.d. 18 Mei 2016 di Jakarta.

14. Workshop Tunas Integritas bagi Pejabat Eselon I Kementerian Agama, 23 s.d. 24 Mei 2016, di Jakarta.

15. TOT Komite, Tunas dan Sistem Integritas Pejabat Eselon II KKP Tahap II, 25 s.d. 28 Mei di Cirebon Jawa Barat.

16. TOT Tunas Integritas Provinsi Papua, 21 s.d. 24 Juni 2016, di Jayapura Papua

17. Workshop Pembentukan Tunas, Sistem dan Komite Integritas Lingkup Kementerian Pertanian, 27 s.d. 29 Juni 2016, di Jakarta.

18. Workshop Tunas Integritas bagi Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD se-Papua, 26 s.d. 30 Juli 2016, Jayapura Papua.

19. TOT Komite, Tunas, dan Sistem Integritas bagi Kepala SKPD dan Pimpinan DPRD Papua Barat, 1 s.d. 6 Agustus 2016, di Manokwari Papua Barat.

20. Workshop Tunas dan Sistem Integritas bagi pimpinan DPRD dan Pejabat eselon I dan II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, 10 s.d. 12 Agustus 2016, di Palembang Sumatera Selatan

21. TOT Komite, Tunas dan Sistem Integritas Kepala SKPD dan Pimpinan DPRD se-Sumatera Utara, 6 s.d. 9 September 2016 di Medan Sumut

22. TOT Agen Penggerak Integritas Provinsi Papua, 13 s.d. 16 September 2016 di Merauke Papua

23. Pembekalan dan Deklarasi Agen Perubahan/Tunas Integritas di Lingkungan Kementerian Kesehatan di Auditorium KM. Kelud PT. Pelni Dermaga Tanjung Priuk Jakarta

24. TOT Tunas Integritas bagi Pejabat Eselon III di lingkungan Dirjen AHU Kemenkumham, 20 September 2016, di Bogor

25. Workshop Tunas Integritas bagi Eksekutif dan Legislatif Kota Palembang, 3 s.d. 5 Oktober 2016, di Palembang Sumsel

26. TOT dan Workshop Tunas, Sistem dan Komite Integritas Hakim, pejabat Eselon I dan II Mahkamah Konstitusi, 9 s.d. 13 November 2016, di Bandung

27. Workshop Tunas Integritas untuk Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat Tinggi Pratama Kepala SKPD di Provinsi Riau, 15 s.d. 19 November 2016,di Pekanbaru

28. TOT Tunas Integritas di Lingkungan Pemprov. Bali, 24 s.d. 25 November 2016,di Bali.

2 Workshop Komite Integritas 1. Workshop Komite Integritas di Lingkungan Kab. Kendal, 25 s.d. 27 Januari 2016, di Magelang Jawa Tengah

2. Workshop Komite Integritas di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), 1 s.d. 2 Maret 2016, di Bogor Jawa Barat

3. Workshop Komite Integritas di Pemprov. Riau, 2 s.d. 4 Juni 2016 di Pekanbaru Riau

4. Workshop Komite Integritas di Lingkungan Pemkot. Palembang, 12 s.d. 13 Agustus 2016 di Palembang Sumatera Selatan

5. FGD dan Workshop dalam Rangka Penyelarasan Implementasi Pencegahan Korupsi di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, 24 s.d. 28 Oktober 2016, di Makassar

6. Workshop Komite Integritas Kota Bandung, 17 sd 19 Oktober 2016, di Bandung.

Page 142: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

123

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

3 Workshop dan FGD Pematangan Konsep, standar dan panduan Pembangunan Integritas KLOP

1. Workshop Pengembangan Modul dan panduan Integritas untuk KLOP pesertanya adalah tim perumus Panduan dan Modul dari berbagai KLOP, 14 sd 15 Juli 2016, di Telkom Corporate University.

2. Workshop Perumusan panduan Rembuk Integritas Nasional, 25 sd 26 November 2016, di Telkom Corporate University

4 Workshop Kolaborasi Tunas Integritas

1. Workshop Kolaborasi Tunas Integritas Nasional I 2016 (Peserta: para Tunas Integritas Nasional dari 80 KLOP), 14 s.d. 16 Maret di Mandiri University Banjarmasin Kalimantan Selatan.

2. Workshop Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II 2016 (Pesertanya para Tunas Integritas dari 90 KLOP), 23 s.d. 25 Agustus 2016 di Mataram NTB

5 Melakukan Koordinasi Teknis 1. Koordinasi Teknis pada pertemuan Forkompimda se-Papua perihal Pembangunan Budaya Integritas dalam Rapat Kerja Bupati/Walikota se-Papua, 29 s.d. 31 Maret di Gedung Sasana Kirana Kantor Gubernur Papua

2. Koordinasi Teknis dalam rangka Program Pembangunan Integritas di Pemerintah Provinsi Banten, 11 s.d. 12 April 2016, di Kantor Pemerintahan Provinsi Banten

3. Koordinasi Teknis dalam Rangka Program Pembangunan Integritas di Provinsi Riau, 12 s.d. 13 April 2016, di Kantor Gubernur Riau

4. Koordinasi Teknis dalam rangka Program Pembangunan Integritas di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, 14 April 2016, di Kantor Gubernur Prov. Sumatera Utara

5. Koordinasi Teknis dalam Rangka Program Pembangunan Integritas di Pemerintah Provinsi Papua Barat, 26 s.d. 29 April 2016, di Kantor Inspektorat Papua Barat

6 TOT Agen Penggerak Integritas (Integrity Coaching Clinic)

1. Workshop Agen Penggerak Integritas Angkatan I (ICC), 18 s.d. 20 Agustus 2016, di Jakarta

2. Workshop Agen Penggerak Integritas angkatan 2 (ICC), 31 Agustus s.d. 2 September 2016 di Yogyakarta

7 Rembuk Integritas Nasional (Festival Antikorupsi Segmen K/L/O/P)

1. Workshop Aspirasi dan Sinergi KLOP dalam Rembuk Integritas Nasional dan Hari Anti Korupsi Internasional 2016, 21 September 2016, di Jakarta

2. Implementasi Rembuk Integritas Nasional dan Festival Antikorupsi 2016 di Pekanbaru Riau

8 Pengembangan Multi Media Pembelajaran dan sistem Informasi Manajemen Pembangunan Integritas

1. Pembuatan Aplikasi Integrity Dashboard (Berbasis Android dan ios)2. Pembuatan Aplikasi Integrity Monitoring Center (Berbasis Desktop dan

Laptop)3. Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Integritas berbasis Virtual Reality

9 Menyelaraskan Program Pem-bangunan Integritas

1. FGD Upaya pembangunan budaya integritas melalui pembentukan tunas, sistem dan komite integritas di DIY, 30 September 2016 di Yogyakarta

2. Workshop Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, 29 s.d. 30 Maret di Kantor Gubernur Sumsel

10 Menyelaraskan Implementasi Gahkor Nasional Interest

1. Workshop Penyelerasan Implementasi Pencegahan Korupsi National Interest dalam Rangka Persiapan Festival Antikorupsi Riau 2016, 15 s.d. 16 November di Kantor Gubernur Riau Pekanbaru

2. Bimbingan Teknis Antikorupsi; Peran Tunas Integritas dalam Implementasi Komitmen di BPJS Ketenagakerjaan19 Oktober 2016 di Jakarta

11 Pembangunan budaya integritas pada pilar/sektor Apgakum/Yudikatif secara terintegrasi

1. Melaksanakan kegiatan Pemetaan dan Pengumpulan Bahan dalam Rangka Penyelarasan Pencegahan Korupsi di Mahkamah Agung, 12 s.d. 13 Mei 2016, di Batam

2. Workshop Penyelarasan Pencegahan Korupsi Instansi Apgakum bersama Aparatur Pemerintah Daerah se-Pekanbaru, 1 s.d. 3 Desember 2016 di Pekanbaru

Page 143: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

124

4. Community DevelopmentNO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

1 Pemetaan Komunitas Pemetaan Komunitas dilakukan sebagai upaya menyaring keberadaan LSM, NGO dan Komunitas di 5 (lima) wilayah pemetaan di tahun 2016, yakni di Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Banten, dan Denpasar. Empat wilayah pemetaan dilakukan di wilayah lokus intervensi Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK, sedangkan Denpasar merupakan kelanjutan wilayah intervensi pengembangan komunitas dari tahun-tahun sebelumnya bersama Yogyakarta dan Bandung.

Eskalasi kebutuhan intervensi wilayah yang meningkat di tahun 2016 juga menjadi alasan lain dilakukannya Pemetaan Komunitas. Keterbatasan SDM KPK yang bertanggung jawab mensinergikan peran aktif masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi mengharuskan KPK menggandeng LSM, NGO, dan komunitas di lokus intervensi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan efektif. Oleh sebab itu, dibutuhkan LSM, NGO, dan Komunitas yang benar-benar memiliki integritas yang jelas untuk dapat berkolaborasi dalam mengawal peran aktif masyarakat dalam gerakan antikorupsi.

Proses pemetaan di setiap wilayah dibantu oleh ICW dan menggandeng komunitas dan peneliti lokal rekomendasi mereka, yaitu: MasyarakatTransparansi (MATA) Aceh, Sentra Advokasi Hak Dasar (Sahdar) Medan, Forum Indonesia untuk Transparansi (FITRA) Riau, Koalisi Guru Banten, dan Manikaya Kauci, Bali. Adapun data yang dikumpulkan adalah program kerja, kepengurusan, pendanaan, kegiatan yang telah dilakukan, dan rekam jejak mereka dalam melakukan kegiatan dan program. LSM dan Komunitas yang didata tidak terbatas pada LSM ataupun Komunitas yang bergerak di gerakan antikorupsi, mengingat, pemberdayaan komunitas yang dilakukan KPK berbasis 9 nilai antikorupsi yang lebih beragam gerakannya.

Selama 2016, rangkaian pemetaan komunitas dilaksanakan sebagaimana berikut ini:

1. Identifikasi Target di Yogyakarta dan Sekitarnya dalam rangka membina community development, 10 Februari 2016

2. Identifikasi Target Community Development di Denpasar, Badung Bali dan Sekitarnya, 16 Februari 2016

3. Identifikasi Target di Kota Banda Aceh, Aceh dan Sekitarnya dalam rangka membina community development provinsi Nangroe Aceh Darussalam, 01 Maret 2016

4. Identifikasi target dan pemberdayaan komunitas Bali, 25 Mei 20165. FGD Pemetaan dan Analisis kebutuhan peningkatan kapasitas komunitas,

02 Juni 21066. Identifikasi target dan pemberdayaan komunitas di Aceh, 13 Juni 20167. FGD Penguatan Jaringan dan Peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas

di Medan, 23 Juni 20168. FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Denpasar, Bali Dalam Rangka

Membina Community Development, 20 Juli 20169. FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Serang, Banten, 25 Juli

201610. FGD Penguatan Jaringan dan Peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas

Banten, 02 Agustus 201611. FGD Penguatan jaringan dan peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas

Riau, 10 Agustus 201612. FGD Penguatan Jaringan dan Peningkatan Kapasitas Kompetensi Komunitas

Riau, 24 Agustus 201613. FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Bali, 19 September 201614. Identifikasi target dan FGD Penguatan Jaringan Komunitas di Pekan Baru, 05

Oktober 201615. FGD Penguatan jaringan komunitas di Pekanbaru, 02 November 2016

Page 144: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

125

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

2 Anti-Corruption Youth Camp (ACYC)

Setelah dilaksanakan dua kali sebelumnya di Bogor (2013) dan Yogyakarta (2015), pada 18-29 Oktober 2016, ACYC diselenggarakan di Kota Sabang, Provinsi Aceh. Mengusung tema “Energi Muda Desa Untuk Negeri”, pada ACYC KPK mendorong anak muda Indonesia untuk sadar akan peran dan percaya atas kemampuan yang dimiliki untuk melakukan perubahan sosial. Penanaman nilai-nilai antikorupsi yang terdiri atas nilai Jujur, Peduli, Mandiri, Tanggung Jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani, dan Adil perlu dilakukan secara intensif melalui cara-cara yang kreatif, populer, dan dekat dengan keseharian anak muda masa kini.

ACYC dilaksanakan dengan konsep berbaur dengan masyarakat di gampong (desa) di sekitar Kota Sabang. Gampong-gampong tersebut akan menjadi ajang praktik para peserta untuk mengimplementasikan program antikorupsi dalam kegiatan ini. Dengan pendekatan metode pengembangan komunitas untuk perubahan sosial, peserta ACYC akan saling berbagi, berkolaborasi, dan merancang keberlanjutan kegiatan dari topik atau masalah yang diangkat dari tiap gampong yang mereka tinggali, serta mencari solusi kreatif dari masalah tersebut.

Selama acara, keterlibatan pemuda lokal dari gampong-gampong yang menjadi pilot project tersebut diharapkan akan lebih mempertajam analisis para peserta tentang kondisi gampong yang menjadi objek kegiatan.

3 Program Pencegahan Korupsi dengan Nahdlatul Ulama (NU)

KPK menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi mitra dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Hal ini dilakukan mengingat sebagai komunitas keagamaan terbesar di Indonesia, NU memiliki potensi besar dalam pemberdayaan masyarakat, salah satunya dalam mendorong perbaikan pelayanan dan mengontrol kasus-kasus petty corruption di lingkungan sekitar mereka, terutama pada isu dana desa.

Sebagai tahap awal, dilakukan identifikasi dan penyelarasan nilai-nilai antikorupsi yang diusung KPK terhadap nilai-nilai yang ada pada NU kepada beberapa kyai kunci di wilayah Jawa, yaitu Kyai Haji Mustofa Bisri (Gus Mus), Kyai Haji Maimoen Zubair (Mbah Moen), dan KH. Mahfud Ridwan.

Untuk memberdayakan semua elemen NU yang berpotensi melakukan gerakan aktif, pada 2016 telah dilakukan kegiatan: a. Halaqoh Kyai se-Jawa, yang dilakukan untuk mensosialisasikan nilai-nilai

yang telah diselaraskan dengan para Kyai Kunci sehingga dapat diterima oleh kyai-kyai lainnya di wilayah Jawa dan diharapkan dapat diikuti oleh wilayah lainnya.

b. Halaqoh daerah di 5 (lima) daerah, yaitu Salatiga, Samarinda, Lombok, Cirebon, dan Bekasi, dalam upaya mensosialisasikan peranan NU dalam gerakan antikorupsi.

c. Capacity Building Materi Antikorupsi berbentuk ToT untuk Kader Penggerak NU di 4 Kota, yaitu di Aceh, Banten, Ambon dan Malang, seperti PMII, ANSOR, BANSER, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, dan lain-lain.

d. Pengembangan materi antikorupsi berupa penyusunan buku “Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi “ dan materi khutbah jum’at antikorupsi.

Untuk memperkuat program yang dilaksanakan dan menjadi payung dari aksi bersama antara KPK dan NU dalam gerakan antikorupsi, KPK dan NU melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan pada 24 Juli 2016 di Cirebon, Jawa Barat.

Sebagai tahap implementasi, masyarakat NU berpartisipasi aktif dalam melakukan sosialisasi gerakan penyelamatan Indonesia dari jeratan para koruptor, di antaranyaa. Diskusi Publik Buku “Jihad NU Melawan Korupsi”, dalam rangka memperingati

Hari Antikorupsi Internasional di Pekanbaru, Riau, 3 Desember 2016b. Istighosah Antikorupsi, yang juga dilaksanakan dalam rangka memperingati

Hari Anti Korupsi Internasional di Pekanbaru, Riau, 9 Desember 2016, bertempat di Mesjid Raya An-Nur Pekanbaru.

c. Beberapa kegiatan bedah buku yang dilakukan secara independen oleh beberapa Perwakilan Wilayah NU (PWNU) dan Perwakilan Cabang NU (PCNU) di seluruh Indonesia.

Page 145: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

126

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

4 Kegiatan lainnya 1. Workshop Praktik Baik Audit Sosial Bersama Yayasan Pengkajian Dan Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Provinsi Sulawesi Selatan, 22 Maret 2016

2. Community development pengembangan aplikasi partisipasi publik sektor kesehatan dan pendidikan, 17 Mei 2016

3. FGD Pembuatan dan Penyusunan Modul Audit Sosial Dalam Rangka Membina Community Development, 12 Oktober 2016

4. FGD Penyusunan Blue Print Strategi Komunikasi, 17 November 20165. FGD Teater Musikal Antikropsi di Bandung, 01 Desember 20166. Monitoring kegiatan teater musikal anak/remaja, 15 Desember 20167. Teater musikal anak dan remaja – RAKSASA, 19 Desember 2016

5. Program Politik Cerdas Berintegritas (PCB)NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

1 Perumusan Naskah Kode Etik dan Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi bagi Politisi dan Partai Politik

Pada tahun 2016, KPK bekerjasama dengan Pusat Penelitian Politik LIPI (P2P LIPI) merancang Naskah Kode Etik bagi Politisi dan Partai Politik untuk menghasilkan regulasi yang dapat diadopsi oleh seluruh Partai Politik di Indonesia.

Naskah Kode Etik Ideal bagi Politisi dan Partai Politik diluncurkan pada 24 November 2016 di Jakarta. Penyusunan naskah tersebut adalah bagian dari upaya pencegahan korupsi melalui perbaikan sistem dengan memerbaiki kebijakan. Terdapat empat substansi di dalam Naskah Kode Etik Politisi dan Partai Politik yakni: (1) masuk ke dalam dan menjadi bagian penting dari undang-undang tentang partai politik; (2) naskah ini menjadi salah satu persyaratan mutlak apabila negara akan memberikan dana kepada partai politik yang berasal dari APBN; (3) Kemenkumham (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) menjadikan naskah ini sebagai sebagian dari persyaratan mutlak bagi partai politik yang mendaftarkan diri sebagai badan hukum ke Kemenkumham; (4) adanya tekanan masyarakat kepada partai-partai politik agar naskah ini terinternalisasi di dalam jiwa, pikiran dan tindakan para politisi dan partai politik.

Selain itu, panduan Rekrutmen dan Kaderisasi bagi Partai Politik juga diluncurkan bersamaan dengan Naskah Kode Etik bagi Politisi dan Partai Politik di Jakarta pada 24 November 2016. Panduan ini diharapkan dapat menjadi Inspirasi bersama membangun Indonesia yang lebih baik, politik yang bebas korupsi, dan para kader partai, pengurus partai, dan politisi yang berintegritas, sebagai salah satu sumber bagi kepemimpinan bangsa di masa mendatang.

Rangkaian kegiatan pada program ini adalah sebagai berikut:1. FGD dan Indepth Interview dalam Rangka Penyusunan Kode Etik dan

Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK dan LIPI Di Jawa Timur, 12 Juni 2016

2. FGD dan Indepth Interview dalam Rangka Penyusunan Kode Etik dan Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK Dan LIPI Di Makassar, 20 Juni 2016

3. FGD dan Indepth Interview dalam rangka Penyusunan Kode Etik dan Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK dan LIPI di Makassar, 23 Juni 2016

2 Kelas Politik Cerdas Berintegritas (PCB)

Pada 2016, KPK menyelenggarakan program Kelas Politik Cerdas Berintegritas yang merupakan sejumlah pembekalan dasar politik bagi anak muda Indonesia. Program Kelas Politik Cerdas Berintegritas menyasar anak muda karena diharapkan anak muda kelak dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change), penjaga nilai (moral force), dan penyampai kebenaran (social control).

Program Kelas Politik Cerdas Berintegritas dilaksanakan di sembilan provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.

Page 146: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

127

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

Program kelas Politik Cerdas Berintegritas menghadirkan fasilitator-fasilitator berpengalaman dan handal dalam membimbing proses pembelajaran dan workshop. Selama kegiatan, peserta dibekali dengan materi-materi politik seperti: Etika, Integritas, dan Korupsi; Demokrasi; Sistem Pemilu dan Kepartaian; Akuntabilitas Sosial; Politik dan Korupsi; Ekonomi Politik Korupsi; Pengelolaan Konflik Kepentingan; Korupsi dalam Perspektif Feminisme; serta Komunikasi Politik dan Penguatan Jejaring oleh pemateri dari kalangan akademisi tingkat lokal dan nasional sesuai bidang keilmuan yang merupakan pakar di bidangnya.

Adapun rangkaian kegiatan kelas PCB tahun 2016 sebagai berikut:1. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Sulawesi Selatan, 29 Mei 20162. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Jawa Timur, 29 Mei 20163. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Banten, 29 Mei 20164. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di DKI Jakarta, 30 Mei 20165. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Provinsi Aceh, 31 Mei 20166. FGD Penyusunan Kode Etik & Panduan Rekrutmen dan kaderisasi Partai

Politik Ideal KPK – LIPI , 31 Mei 20167. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Kalimantan Selatan, 01 Juni 21068. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Kepulauan Riau, 01 Juni 21069. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Papua Barat, 01 Juni 210610. FGD dan Indepth Assesment kelas PCB kerjasama KPK dan Yayasan

Satunama di Sumatera Utara, 02 Juni 210611. FGD dan Indepth Interview dalam Rangka Penyusunan Kode Etik Dan

Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Poliik Ideal Kerjasama KPK dan LIPI di Jawa Timur, 08 Juni 2016

12. Workshop Penyusunan Kurikulum dan Modul Dalam Rangka Pelaksanaan Kelas Politik Cerdas Berintegritas, 12 Juni 2016

13. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Sumatera Utara, 18 September 201614. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Sulawesi Selatan 18 September 2016

15. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Kepulauan Riau, 25 September 201616. Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Aceh, 25 September 201617. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Banten, 02 Oktober

201618. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di DKI Jakarta, 02

Oktober 201619. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Jawa Timur, 02

Oktober 201620. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Kalimantan Selatan,

09 Oktober 201621. Penyelenggaraan Kelas Politik Cerdas Berintegritas di Papua Barat, 09

Oktober 201622. Melaksanakan media visit bersama alumni PCB, 25 November 2016

3 Pembangunan Media Komunikasi bagi Masyarakat Politik

Untuk mendukung tercapainya tujuan besar Program Politik Cerdas Berintegritas perlu Pembangunan Media Komunikasi bagi Masyarakat Politik dalam rangka Pembentukan Forum Komunikasi Masyarakat Politik yang akan menjalankan fungsi Pendidikan, Sosialisasi dan Kampanye terkait Kode Etik, Panduan Rekrutmen & Kaderisasi Partai Politik Ideal dan memberikan wadah komunikasi bagi alumni kelas PCB dan masyarakat politik lainnya. Oleh karena itu, Progam Politik Cerdas melakukan serangkaian Media Komunikasi baik itu internal dan eksternal berupa:1. Membangun database rintisan Forum Komunikasi Masyarakat Politik;2. Membangun wadah komunikasi Online dan Offline bagi Forum Komunikasi

Masyarakat Politik;3. Memperkenalkan Kode Etik, Panduan Sistem Rekrutmen, dan Kaderisasi

Partai Politik yang ideal kepada masyarakat (infografis, motion grafis, komik, komik strip)

Page 147: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

128

6. Pembangunan Sektor Bisnis BerintegritasNO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

1 Peluncuran Program Profesional Berintegritas (PROFIT)

Peluncuran gerakan PROFIT merupakan langkah awal dalam pencegahan korupsi di sektor bisnis sebagai aksi kolaboratif oleh para pelaku usaha, instansi pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat. tujuannya, selain mencipkatan iklim dunia yang sehat, membangun praktik bisnis yang berintegritas juga akan berdampak positif pada tata kelola pemerintahan.

Secara keseluruhan, gerakan ini merupakan wujud kolaborasi multi-sektoral yang terpercaya dan dapat diandalkan, menggabungkan semangat dan energi bersama untuk melakukan hal yang vital, yakni melawan korupsi dan tata kelola bisnis yang tidak transparan, guna mengoptimalkan pertumbuhan (growth) dan berkelanjutan (sustainability) yang merupakan tujuan sektor usaha itu sendiri.

Selanjutnya PROFIT akan menjadi landasan operasional BUMN, swasta dan sektor bisnis. Bagi dunia usaha, hal ini akan berkonsekuensi pada terikatnya pada komitmen antikorupsi, seperti berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, menghapus praktik pemberian uang pelican dan suap, serta melaporkan indikasi tindak pidana korupsi seperti pemerasan dan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum regulator dan penegak hukum. Sedangkan dari sisi penegak hukum, pencanangan PROFIT akan mendorong upaya mengatasi pungli, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik terkait sektor bisnis serta meningkatkan efektivitas Pengaduan masyarakat.

Selain, peluncuran logo dan tagline PROFIT, para pemangku kepentingan juga membacakan deklarasi sebagai wujud komitmen untuk memerangi korupsi dan melaksanakan aksi bersama dalam membangun sistem praktik bisnis yang berintegritas.

2 Internasional Business Integrity Conference (IBIC)

Bentuk upaya pencegahan di sektor swasta pada 2016 diwujudkan dengan penyelenggaraan Internasional Business Integrity Conference bertemakan “Cegah Korupsi terkait sektor Swasta: Strategi, Langkah, Tantangan & Solusi”. Diharapkan dari konferensi internasional ini pencegahan korupsi terkait sektor bisnis akan lebih efektif, upaya aksi kolektif dalam pemberantasan korupsi yang terkait praktik bisnis di Indonesia dan kaitannya dengan lintas negara akan semakin kuat, serta peran serta masyarakat dapat terus meningkat terutama dalam membangun bisnis berintegritas dan budaya antikorupsi di Indonesia. IBIC 2016 diselenggarakan pada 16-17 November 2016 diJakarta.

IBIC 2016 memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengikuti isu-isu terkini terkait antikorupsi khususnya pada sektor bisnis. Setiap harinya tersedia lima kelas paralel yang terdiri dari 20 kelas diskusi, 1 ballroom, dan 4 breakout room dengan peserta, narasumber dan moderator lebih dari 7 negara; Timor Leste, Malaysia, Singapore, Kanada, Amerika, Inggris, Australia, dan Jerman.

Dengan target awal 700 peserta, jumlah total peserta yang terdaftar mencapai 1.560 peserta konferensi yang datang dari berbagai daerah dan berbagai sektor; regulator, penegak hukum, masyarakat sipil, akademisi, para pelaku usaha, para profesional di berbagai bidang; hukum, infrastruktur, kesehatan, pangan, ekonomi, para aktivis perempuan antikorupsi, dan sebagainya. Keluaran dari IBIC 2016 adalah satu set rekomendasi kepada pihak pemerintah, penegak hukum dan sektor bisnis tentang hal-hal prioritas yang perlu dilakukan demi mendorong peningkatan peringkat ease of doing business dan integritas bisnis di Indonesia

3 Kegiatan lainnya 1. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di bidang kesehatan, 03 Maret 2016

2. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di industri hulu minyak &gas, 31 Maret 2016

3. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di sektor kehutanan,10 Mei 2016

4. Workshop Sektor Kehutanan di Palangkaraya, 11 Mei 20165. Workshop sektor swasta melalui boardgame its my bussiness, 18 Mei 21066. Workshop & Sharing Knowladge tentang Pencegahan Korupsi di Sektor

Swasta, 31 Mei 2016

Page 148: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

129

NO. KEGIATAN URAIAN KEGIATAN

7. Initiative meeting pembangunan integritas praktik bisnis di Sektor Infrastruktur, 02 Juni 2106

8. Initiative meeting Pembangunan Integritas Praktik Bisnis Sektor Pangan, 23 Juni 2016

9. Workshop FGD Pakar Untuk Perumusan Pertanggungjawaban Pidana Korupsi di Indonesia, 20 Juli 2016

10. Dialog Multistakeholder Forum: Penguatan kemitraan publik-swasta untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan integritas terkait praktik bisnis demi indonesia yang lebih sejahtera, 09 Agustus 2016

11. Workshop Integritas Bisnis untuk Sektor Minyak dan Gas dalam Rangkaian Kegiatan Festival Anti Korupsi 2016, 02 Desember 2016

12. Workshop Pelatihan (User Test) Modul Pembelajaran Integritas Bisnis,19 Desember 2016

7. Audiensi & Kunjungan Ke KPKNO. INSTANSI (LEMBAGA PENYELENGGARA) TANGGAL

1 Madrasah Aliyah Negeri Salopa Kabupaten Tasikmalaya 05 Januari 2016

2 Universitas Unma Banten 11 Januari 2016

3 Universitas Musi Rawas 12 Januari 2016

4 Universitas Islam Indonesia 18 Januari 2016

5 FH Universitas Hasanuddin 20 Januari 2016

6 Universitas Medan Area 21 Januari 2016

7 Univeristas Islam Malang 27 Januari 2016

8 Ikatan Muhammadiyah Cirendeu 27 Januari 2016

9 SMP Islam Teratai Putih 09 Februari 2016

10 MGMP PPKN Yogyakarta 09 Februari 2016

11 Pusdiklat Kemenkeu 11 Februari 2016

12 SMA N 1 Padang 23 Februari 2016

13 Sekolah Anak Indonesia 08 Maret 2016

14 FH UMI Makassar 18 Maret 2016

15 Universitas Bandar Lampung 21 Maret 2016

16 Universitas Muhammadiyah Magelang 23 Maret 2016

17 Universitas Mataram 28 Maret 2016

18 UIN Gunung Jati Bandung 29 Maret 2016

19 Universitas Udayana Bali 29 Maret 2016

20 DIKLATPIM Kemendagri 01 April 2016

21 LP3I Cikarang 04 April 2016

22 FH Uviversitas Gajah Mada 05 April 2016

23 Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 06 April 2016

24 Universitas Janabadra Yogyakarta 06 April 2016

25 Akper Manggala Husada 08 April 2016

26 SMA Tarakanita 11 April 2016

27 SMPK Tunas Bangsa 14 April 2016

28 Universitas Negeri Yogyakarta 18 April 2016

29 Institut Universitas Malaya 18 April 2016

30 Universitas Pancasila 18 April 2016

Page 149: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

130

NO. INSTANSI (LEMBAGA PENYELENGGARA) TANGGAL

31 MGMP PKN Cilacap 21 April 2016

32 PERMAHI 26 April 2016

33 Universitas Muhammadiyah Bengkulu 26 April 2016

34 Universitas Paramadina 27 April 2016

35 Universitas Khatolik Parahyangan 02 Mei 2016

36 FIK UPI Bandung 13 Mei 2016

37 Universitas Warmadewa Bali 17 Mei 2016

38 Universitas Tarumanegara Cirebon 17 Mei 2016

39 DIKLATPIM Departemen Keuangan 18 Mei 2016

40 Universitas Indonesia 19 Mei 2016

41 Universitas Diponegoro 19 Mei 2016

42 IAIN Salatiga 19 Mei 2016

43 SMP Islam Al-Azhar 20 Mei 2016

44 Universitas Hasanuddin 24 Mei 2016

45 Universitas Islam Kalimantan 24 Mei 2016

46 Universitas Nasional 25 Mei 2016

47 SMA IIHS 27 Mei 2016

48 FLAC Jakarta, KOSMIK UI, SIAK BEM UI 27 Mei 2016

49 FH UBL 02 Agustus 2016

50 UIN Raden Fatah Palembang 08 Agustus 2016

51 Kwarnas Pramuka 15 Agustus 2016

52 Kwarnas Pramuka 19 Agustus 2016

53 DIKLATPIM 4 Kejaksaan RI 22 Agustus 2016

54 Asian Law Student UNDIP 07 September 2016

55 Universitas Gajah Mada 08 September 2016

56 Universitas Airlangga 14 September 2016

57 Universitas Sulawesi Barat 19 September 2016

58 FISIP Universitas Gajah Mada 21 September 2016

59 Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur'an Al Hikam Depok 26 September 2016

60 SMA Negeri 6 Palembang 06 Oktober 2016

61 Yayasan Bhumiksara 07 Oktober 2016

62 FIS Universitas Negeri Malang 12 Oktober 2016

63 Universitas Indonesia 13 Oktober 2016

64 LPKSM TWH Sukabumi 17 Oktober 2016

65 Akuntansi FEB UKDW Jogja 18 Oktober 2016

66 FH Unika Soegijapranata Semarang 25 Oktober 2016

67 FH Universitas Atmajaya Jogjakarta 26 Oktober 2016

68 BEM FH Unsoed Purwokerto 08 November 2016

69 Unika Parahyangan 10 November 2016

70 DPP Ikatan Penulis Mahasiswa Hukum Indonesia 11 November 2016

71 ATV FEB UI 16 November 2016

72 Universitas Bandar Lampung 21 November 2016

Page 150: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

131

NO. INSTANSI (LEMBAGA PENYELENGGARA) TANGGAL

73 Hima Ilmu Politik FISIP Unibraw 23 November 2016

74 STSIP Yuppentek 15 Desember 2016

75 FKIP Univ. Ahmad Dahlan 27 Desember 2016

8. Pemenuhan Undangan & Narasumber Kegiatan

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

1 Workshop National Integrity System Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin 04 Januari 2016

2 TOT Tunas, Sistem dan Komite Integritas PT Angkasa Pura II 17 Januari 2016

3 Sosialisasi Antikupsi pada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

02 Februari 2016

4 Sosialisasi Pencegahan Korupsi dan Gratifikasi PTPN I PTPN I 03 Februari 2016

5 ToT Tunas Integritas PT Bank BJB, Tbk PT Bank BJB, Tbk 03 Februari 2016

6 Workshop Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi dan Penyalahgunaan Jabatan dan Wewenang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 04 Februari 2016

7 Kuliah Umum Diklat LPEM-FEB Universitas Indonesia. LPEM-FEB Universitas Indonesia. 04 Februari 2016

8Lokakarya Anti Korupsi Forum Masyarakat Katolik Indonesia dengan tema “Jangan Nodai Anak Didik dengan Tindak Koruptif”.

Forum Masyarakat Katolik Indonesia 12 Februari 2016

9 Pameran Laporan Tahunan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia 29 Februari 2016

9 Workshop Pengarusutamaan Nilai-nilai HAM dalam dunia pendidikan

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 08 Maret 2016

10 Rilis Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) 2015 Badan Pusat Statistik 22 Februari 2016

11 Sosialisasi Penanganan Dugaan Tindak Pidana Perbankan kepada Penegak Hukum dan Industri Perbankan di Padang

OJK 24 Februari 2016

12 Pengukuhan Agen Penggerak Dalam Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur (MANJUR)

HIMPAUDI 05 Maret 2015

13 Seminar peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan medik akupuntur di Jakarta Timur

Kementerian Kesehatan RI 05 Maret 2015

14 Penyuluhan etika bisnis (Awarness of good corporate governance-GCG) di Jakarta

PT. TRANSPORTASI GAS INDONESIA 08 Maret 2016

Pameran Antikorupsi pada Jakarta Kids Festival 2016 Ayah Bunda & Parenting Indonesia 11 Maret 2016

15 Diklat Fungsional Pembentukan Auditor Ahli Kemhan TA 2016Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan RI

11 Maret 2016

16 Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Bidang II Keorganisasian Internal

BEM FH Unpas 12 Maret 2016

17 Launching Album Lagu Anak Hebat Indonesia Corruption Watch 12 Maret 2016

18 Pelatihan Pembekalan Pengajar Internal LKPP dengan Materi Edukasi Antikorupsi

LKPP 15 Maret 2016

19 Kursus Manajemen Pengadaan Pertahanan Angkatan XXIX TA 2016

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan RI

15 Maret 2016

20 Seminar peran mahasiswa dan perguruan tinggi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi

Fakultas Hukum Universitas Padjajaran 17 Maret 2016

Page 151: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

132

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

21 Rapat koordinasi evaluasi 3 tahun NKB Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 17 Maret 2016

22 Trisakti Economics & Business Fair & Competition (THE 11th TEBFC)

TEBFC 18 Maret 2016

23 Sosialisasi Antikorupsi pada Briefing pertama pembekalan relawan Komunitas Inspirasi Jelajah Pulau

Komunitas Inspirasi Jelajah Pulau 19 Maret 2016

24 Sosialisasi pencegahan korupsi di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara XIII

PT. PN III 22 Maret 2016

25 Seminar Pendahuluan Review Integritas Sektor Publik BAPPENAS 22 Maret 2016

26 Seminar Pemimpin muda visioner dan berintegritas HIKMAHBUDHI 25 Maret 2016

27 Workshop serta Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016

Badan Diklat Provinsi Sumatera Selatan 29 Maret 2016

28 Seminar Berani Melawan Korupsi (BERAKSI) 2016 Universitas Islam Indonesia 30 Maret 2016

29 Seminar penanaman nilai-nilai budaya anti korupsi dan aksi pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah

Kementerian Pariwisata 31 Maret 2016

30 Workshop pengembangan materi modul PPWK Daerah III Good Governance LAKPESDAM-PBNU

LAKPESDAM PBNU 31 Maret 2016

31 Seminar Program sekolah integritas Sekolah Integritas Institute for Integrity 01 April 2016

32 Pertemuan Komunitas untuk presentasi laporan penyelenggaraan FAK 2015

Konsorsium Komunitas Festifal Anti Korupsi 01 April 2016

33 Holaqoh Daerah untuk Kyai dan Pengelola Pesantren di wilayah sekitar Samarinda

Kemitraan Partnership 04 April 2016

34 Pendidikan dan pembinaan antikorupsi Badan SAR Nasional 04 April 2016

35 Kaderisasi Siswa Telaten dan Mandiri Indonesia Labschool 08 April 2016

36 Persiapan kuesioner dan pengumpulan deta review integritas sektor publik

BAPPENAS 11 April 2016

37 Workshop pembangunan integritas di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat

11 April 2016

38 Workshop Tunas Integritas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11 April 2016

39 Pertemuan Pakar UNCAC BAPPENAS 12 April 2016

40 Halaqah Anti Korupsi dengan Tema"Siasat Pesantren dan Nahdliyin dalam menghindari Jebakan Korupsi”

Yayasan Bani Abdurrahman Wahid 12 April 2016

41 Diskusi persiapan pelaksanaan Indonesia Anti Corruption Forum ke lima

BAPPENAS 13 April 2016

42 Workshop Tunas Integritas bagi pejabat eselon 2 dan eselon 3 di Lingkup RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

RSUP Dr. Sardjito 13 April 2016

43 Seminar sehari dengan tema "indonesia zero korupsi, bisakah?" dan kegiatan Sekolah Anti Korupsi Angkatan 3

DPP Partai Demokrat 14 April 2016

44 Orientasi dan pendalaman tugas angota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Partai Gerindra

DPP Partai Gerindra 15 April 2016

45 Launching Album Lagu Anak Hebat Indonesia Corruption Watch 17 April 2016

46 Pelatihan integritas nasional di kampus Telkom Corporate University

SGM Telkom Corporate University Center 17 April 2016

47 Peningkatan kapasitas dokter dalam pelayanan medik akupuntur

Kementerian Kesehatan RI 18 April 2016

Page 152: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

133

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

48 Seminar pendidikan antikorupsi di Universitas Kanjuruhan Malang

Universitas Kanjuruhan Malang 18 April 2016

49 Halaqah anti korupsi dengan tema siasat pesantren dan nahdliyin dalam menghindari jebakan korupsi

Yayasan Bani Abdurrahman Wahid 18 April 2016

50Workshop Pemetaan risiko anti korupsi dan anti kecurangan bersama Tim Operasional TEPI dan Program Strategis KPK di dalam Sektor Swasta

Total E&P Indonesie19 April 2016

51 Diskusi panel masa depan industri buku & gerakan literasi nasional

Ikatan Penerbit Indonesia 21 April 2016

52 Jagongan Media Rakyat 2016 Koordinator Jagoan Media Rakyat 2016 21 April 2016

53 Seminar Panama Papers Universitas Gajah Mada 22 April 2016

54 Launching Album Lagu Anak Hebat Indonesia Corruption Watch 23 April 2016

55 Seminar "Tidak Untuk Korupsi" pada Perayaan World Book Day di Rumah Dunia

Rumah Dunia Banten 23 April 2016

56 Konferensi Nasional Perempuan Melawan Korupsi Universitas Islam Riau 24 April 2016

57 Seminar Gerakan Penerapan Revolusi Mental Anti Korupsi Kementerian Pertanian 26 April 2016

58 Sosialisasi Manajemen Karier Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat

26 April 2016

59 ToT Tunas Integritas Kabupaten Bandung tahun 2016 Inspektorat Kabupaten Bandung 26 April 2016

60 Musyawarah Nasional Asosiasi Mahasiswa Anti Korupsi ke-1 Universitas Lampung 27 April 2016

61 Seminar antikorupsi SMA Katholik Santa Theresia SMA Katholik Santa Theresia 27 April 2016

62 Rapat Kerja Internal Audit Group Bank Syariah Mandiri PT. Bank Syariah Mandiri 29 April 2016

63 Halaqah Anti Korupsi Jaringan Gusdurian 30 April 2016

64 Workshop internalisasi nilai-nilai revolusi mentalKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

02 Mei 2016

65 Lokakarya penyusunan modul Gereja Melawan Korupsi Gereja-Gereja di Indonesia 02 Mei 2016

66 Bimbingan teknis pembinaan PNS Badan Kepegawaian Daerah 03 Mei 2016

67 Pendampingan Penelitian Mapping Community Indonesia Corruption Watch 04 Mei 2016

68 Diseminasi model pengintegritasan pendidikan antikorupsi Kemendikbud 25 Mei 2016

69 Seminar Antikorupsi Universitas Muhammadiyah Jakarta Universitas Muhammadiyah Jakarta 10 Mei 2016

70 Diklat integritas dan pencegahan korupsi pada diklat manajerial tingkat manajer muda batch II

PT. Angkasa Pura II 11 Mei 2016

71 NCLE's 2nd conference on clinical legal education INCLE 11 Mei 2016

72 Workshop pembangunan SDM Pengelolaan kepegawaianKepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Karawang

12 Mei 2016

73 Ceramah mata pelajaran pada Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri 12 Mei 2016

74 Seminar nasional oleh Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Universitas Diponegoro 14 Mei 2016

75 Seminar komunikasi pendidikan Universitas Negeri Jakarta 16 Mei 2016

Page 153: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

134

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

76 Forum Aparat Pengawasan Intern PemerintahKementerian Perekonomian Politik Hukum dan HAM

18 Mei 2106

77 Seminar Pendidikan Anti Korupsi pada Acara Festival Waisak Untuk Indonesia

Panitia Pelaksana Festifal Waisak untuk Indonesia 18 Mei 2106

78 Pembacaan puisi antikorupsi di Teras Cikapung Bandung Perkumpulan Studi Aksi Kependudukan 21 Mei 2016

79 Workshop sistem integritas kementerian agama tahun 2016 Kementerian Agama RI 23 Mei 2016

80 Sosialisasi pencegahan korupsi di PT. Perkebunan Nusantara III & IV

PT. Perkebunan Nusantara III & IV 23 Mei 2016

81 Sosialisai antikorupsi pada Rapat Kerja Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah

Kantor Wilayah Kementerian Agama 24 Mei 2016

82 Pelatihan GCG Agen di PT. Transportasi Gas Indonesia PT.Transportasi Gas Indonesia 25 Mei 2016

83 Workshop micro teaching sebagai langkah penguatan terhadap dosen pengajar materi pendidikan anti korupsi

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

25 Mei 2016

84 Dialog Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Asosiasi Kontraktor Indonesia 26 Mei 2016

85 Sosialisasi antikorupsi pada motivator kegiatan pesantren pembekalan bagi siswa/i

Yayasan At-Taufiq 27 Mei 2016

86 ToT Tunas integritas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM

Kementerian Hukum dan HAM 31 Mei 2016

87 Seminar nasional Antikorupsi Universitas Widya Mataram Universitas Widya Mataram 01 Juni 2106

88 Training of Trainer Spesialisasi Anti Korupsi STAN 2016 STAN 01 Juni 2106

89 Perencanaan Zona Integritas di lingkungan Bawaslu RI Bawaslu 03 Juni 2106

90 Pelatihan advokasi mahasiswa dengan materi mengetahui lebih dalam mengenai korupsi kampus

BEM Universitas Negeri Jakarta 04 Juni 2016

91 Peluncuran program pencegahan korupsi berbasis keluarga melalui seni dan budaya tradisional

BKKBN 04 Juni 2016

92 Pembekalan Antikorupsi bagi Taruna Akademi Imigrasi Angkatan XVI tahun 2016

Akademi Imigrasi 08 Juni 2016

93 Sarasehan dengan tema budaya antikorupsi SMA Gonzaga 08 Juni 2016

94 Pengajaran konten antikorupsi di sekolah HighScope Indonesia HighScope Jakarta 09 Juni 2016

95 Workshop Pengembangan Kurikulum Di Minat Kebijakan Pembiayaan Dan Manajemen Asuransi Kesehatan UGM

FK Universitas Gajah Mada 09 Juni 2016

96Workshop Sehari Bagi Kepala Sekolah Dan Pembina Kesiswaan Pada Sekolah-Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal

Bupati Kendal14 Juni 2016

97 Xcareer Day tentang kejujuran SD Islam Al Azhar 5 15 Juni 2016

98 Program Pesantren Pencerahan Akhlak Di Lazuardi Madani Islamic Student Village

Lazuardi Madani 17 Juni 2016

99 Persiapan Penajaman Aksi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016-2017

BAPPENAS 23 Juni 2016

100 Sosialisasi GCG PT Pertamina EP CEPU Pertamina EP CEPU 23 Juni 2016

101 Kuliah Corporate Responsibility and ethics di Universitas Prasetya Mulya

Universitas Prasetya Mulya 23 Juni 2016

102 Pembahasan Kerjasama antar kementerian Pekerjaan Umum Dan Peryumahan Rakyat dan KPK

Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat

24 Juni 2016

Page 154: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

135

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

103 Workshop penguatan integritas dan pembinaan mental antikorupsi

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 30 Juni 2016

104 Workshop pembangunan integritas Kabupaten Cianjur Bupati Cianjur 18 Juli 2016

105 Labs Fresh School Day SMP Labschool Kebayoran 20 Juli 2016

106 Workshop micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

21 Juli 2016

107 Parents Gathering Universitas Widyatama Universitas Widyatama 23 Juli 2016

108 Change Agent Summit 2016 Kementerian Keuangan 29 Juli 2016

109 Program Evaluating Trusth and Credibility dari Paul Ekman International di Indonesia

Inspirasi Indonesia 29 Juli 2016

110 Konferensi pers peluncuran edisi pertama Best Majalah Anak Indonesia

Pustaka Bestari Publisher 30 Juli 2016

111 Pembangunan UPT Pemasyarakatan dan Lapas Industri alokasi APBN dan APBNP 2016

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 02 Agustus 2016

112Pelatihan untuk ToT Pencatatan dan Pelaporan Perawaatan, dukungan dan pengobatan ARV (PDP) di lingkungan Kemeneterian Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI03 Agustus 2016

113 Talkshow bagi internal karyawan ULI di Jakarta PT. Unilever Indonesia 04 Agustus 2016

114Diseminasi Model Pengintegrasian pedidikan anti korupsi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan menengah

04 Agustus 2016

115 Workshop Tunas Integritas serta pameran dengan tajuk taman baca KPK

Yayasan Penggak Men Mersi 05 Agustus 2016

116 Refleksi dan Evaluasi 3 Tahun Gerakan Puisi Menolak Korupsi di Indonesia

Konfensi Nasional Gerakan Puisi Menolak Korupsi 06 Agustus 2016

117 Pembekalan antikorupsi kepada perwakilan pejabat dari seluruh SKPD di lingkungan Pemprov Jawa Tengah

Pemprov Jawa Tengah 07 Agustus 2016

118Seminar Sekolah Legislatif dan Sekolah Kader Save Jawa Timur Dari Narkoba, Terorisme, Korupsi, Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak

Partai NASDEM13 Agustus 2016

119 Kelas Madrasah AntikorupsiPW. Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara

13 Agustus 2016

120 Tim Penilai Lomba TATA Kelola BO SD Tingkat Nasional tahun 2016

Kemendikbud 13 Agustus 2016

121 Tim Penilai Lomba TATA Kelola BOS SD Tingkat Nasional tahun 2016

Kemendikbud 15 Agustus 2016

122 Sosialiasi Antikorupsi pada Jambore Nasional Gerakan Pramuka X Tahun 2016

Gerakan Pramuka Kwartir Nasional 15 Agustus 2016

123 Semmer School Internasional Training for Young Islamic Economic Leaders

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 16 Agustus 2016

124Sosialiasi Antikorupsi pada “Nyantri di kapal perang” untuk ketua OSIS dan Kerohanian Islam (ROHIS) SMA dan SMK di Jawa Timur

LAKPESDAM PBNU16 Agustus 2016

125 Seminar Kelas Madrasah Antikorupsi Kota Pariaman angkatan 2

Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Pariaman

18 Agustus 2016

126 Workshop pendidikan antikorupsi untuk guru dan siswa SMA Santa Maria 1 Cirebon

SMA Santa Maria 1 18 Agustus 2016

Page 155: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

136

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

127 Workshop dan Training meningkatkan tata kelola pendidikan melalui Cek Sekolah-Ku

Transparancy Internasional Indonesia 21 Agustus 2016

128 Lokakarya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi INFO JPIC Indonesia 23 Agustus 2016

129 Program pendidikan sosial anak, SISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta

Universitas Muhammadiyah Jakarta 24 Agustus 2016

130 Workshop micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

25 Agustus 2016

131 Rapat Koordinasi Penanganan pengaduan dan Penguatan Sistem Pengawasan Aparatur Peradilan di Provinsi Jawa Timur

Mahkamah Agung 25 Agustus 2016

132 Diskusi kebangsaan Universitas Kristen Krida Kencana Universitas Kristen Krida Kencana 26 Agustus 2016

133 Seminar birokrat bersih tantangan di era teknologi informasi Kementerian Keuangan 30 Agustus 2016

134 Finalisasi pengisian kuesioner survei integritas sektor publik BAPPENAS 30 Agustus 2016

135 Seminar bertajuk strategi pendidikan dalam pemberantasan korupsi

Asean Muslim Students Association 01 September 2016

136 Launching dan Diskusi Publik Madrasah Anti Korupsi Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Deli 03 September 2016

137 Kegiatan pencegahan korupsi berbasis keluarga melalui seni dan budaya tradisional di Cirebon

BKKBN 03 September 2016

138 Perkuliahan MAK kelas UMT Madrasah Anti Korusi Kelas UMT 04 September 2016

139Kuliah Umum tema pengetahuan dan pemahaman tentang antikorupsi sebagai bentuk cinta & bela negara di Akademi Perawat RS PGI Cikini

Akademi Perawat RS PGI Cikini 05 September 2016

140 Workshop Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Kemendikbud 07 September 2016

141 Diklat kepemimpinan tingkat IV Angkatan II dan III Kementerian Agraria

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 08 September 2016

142 Sosialisasi Antikorupsi pada pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Barat

DITTAPLAI KONSISNAS 08 September 2016

143 Seminar nasional UBAYA LAW FAIR UBAYA 09 September 2016

144 Pembelajaran madrasah antikorupsi Yogyakarta Pemuda Muhammadiyah D.I.Yogyakarta 10 September 2016

145 Kuliah antikorupsi Akademi Perawatan RS PGI Cikini Akademi Perawatan RS PGI Cikini 13 September 2016

146 Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman 15 September 2016

147 Lokakarya Kepemimpinan Etiks Yayasan Bhumiksara 16 September 2016

148 Rapat Koordinasi pengelolaan logistik pemilu/pemilihan tingkat nasional

Komisi Pemilihan Umum 15 September 2016

149 TOT mengenai pendidikan antikorupsi kepada para Faculty Member Universitas Prasetya Mulya

Universitas Prasetya Mulya 15 September 2016

150 Workshop Internalisasi Pencegahan Korupsi di Lingkungan Kemendikbud

Inspektorat Jenderal Kemendikbud 18 September 2016

151 National School of Political Education 2016 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 24 September 2016

152 Pembekalan antikorupsi dalam Pekan Mahasiswa Baru 2016 Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti

Universitas Trisakti 24 September 2016

Page 156: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

137

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

153 Workshop micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

29 September 2016

154 Workshop pembangunan budaya integritas melalui pembentukan tunas, sistem, dan komuite integritas

Pemda D.I.Yogyakarta 30 September 2016

155 Pelatihan untuk TOT Pencatatan dan Pelaporan Perawaatan, dukungan dan pengobatan ARV (PDP)

Kementerian Kesehatan 03 Oktober 2016

156 Sosialisasi program antikorupsi di SMAN 81 Jakarta Kepala Perwakilan BPKP DKI Jakarta 04 Oktober 2016

157 Diklat fungsional penjenjangan perencanaan tingkat pertama angkatan 44 bagi stafkementerian ESDM

Universitas Indonesia 04 Oktober 2016

158 Malam Anugrah Apresiasi Film Indonesia 2016 Badan Perfilman Indonesia 08 Oktober 2016

159 Seminar Pandawa Mengkaji Masalah Terkini (Panji Sakti) PANJI SAKTI 12 Oktober 2016

160 Kuliah umum untuk mahasiswa baru FH UMM Universitas Muhammadiyah Malang 12 Oktober 2016

161 Leadership development program (LDP) Pejabat eselon IV Direktorat Jenderal Pajak

Direktorat Jenderal Pajak 13 Oktober 2016

162 Seminar PT. Telekomunikasi Indonesia dengan tema wawasan kebangsaan dan integritas nasional

PT. Telekomunikasi Indonesia 16 Oktober 2016

163Bimbingan teknis antikorupsi peran tunas integritas dalam implementasi komitmen pencegahan korupsi terintegrasi di BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan19 Oktober 2016

164 Micro teaching pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi Kemenristek Dikti 20 Oktober 2016

165 Sosialisasi kode etik pegawai dan internalisasi pembangunan budaya integritas pegawai

Otoritas Bandar Udara Wilayah III 20 Oktober 2016

166 Pembekalan dan Deklarasi Agent Of Chenge di Lingkungan Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan 21 Oktober 2016

167 Training legislatif #2 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung

22 Oktober 2016

Pembahasan pendidikan antikorupsi dalam rangka implementasi road map salah satu program prioritas presiden

Kantor Staf Presiden 25 Oktober 2016

168 Workshop penanaman nilai-nilai integritas bagi forum anak dan fasilitator anak se-Jabotabek

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

25 Oktober 2016

169 Career day untuk sekolah dasar Kinderfield School Kinderfield School 26 Oktober 2016

170Diskusi berseri ke 4 madrasah anti korupsi MAK Pemuda Muhammadiyah kelas Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT)

Madrasah Anti Korupsi27 Oktober 2016

171 Seminar "Ekonomi berbasis korupsi VII" BEM FEB UGM 28 Oktober 2016

172 Kuliah umum di Universitas Negeri Jakarta Universitas Negeri Jakarta 28 Oktober 2016

173 Seminar dengan tema konstribudi hukum islam terhadap pemberantasn korupsi di indonesia

IAIN Salatiga 09 November 2016

174 Workshop penanaman nilai-nilai integritas bagi forum anak dan fasilitator provinsi Kalimantan Timur dan banten

Kementerian PPPA 09 November 2016

175Rapat koordinasi penanganan pengaduan dan penguatan sistem pengasan aparatur peradilan di sebagian wilayah provinsi nusa tenggara barat

Badan Pengawasan, Mahkamah Agung RI 11 November 2016

176 Talkshow 3 Sektor School For ation Leader 2 Talkshow 3 Sektor School For ation Leader 2 12 November 2016

Page 157: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

138

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

177 Workshop penanaman nilai-nilai integritas bagi forum anak dan fasilitator provinsi kalimantan timur dan banten

Kementerian PPPA 14 November 2016

178 Workshop peran komite integritas untuk pejabat struktural dan fungsional di lingkungan RSUP DR. Sardjito Yogyakarta

RSUP DR. Sardjito Yogyakarta 14 November 2016

179

Seminar nasional dengan tema Pemberantasan Korupsi Mengembalikam Visi Pemerintahan Daerrah Dalam Membangun Daerah Demi Kesejahteraan Dan Kedaulatan Rakyat

15 November 2016

180 Pembahasan Hasil Evaluasi Zona Integritas terhadap unit WBBK/WBBM Instansi Pemerintah

Kementerian PAN & RB 18 November 2016

181 Sosialisasi Antikorupsi pada Sekolah Politisi Muda Yayasan Satunama 18 November 2016

182 Pelatihan dan Sosialisasi Membangun Zona Integritas RSUD PEMKOT BANDUNG 22 November 2016

183 Diklat fungsional penjenjangan perencanaan tingkat pertama angkatan 46

Universitas Indonesia 22 November 2016

184 Penandatanganan Country Programme UNODC Indonesia 2017-2020

BAPPENAS 22 November 2016

187 Raker Bidang Kesiswaan SMA Tingkat Nasional tahun 2016Direktorat Jenderal Pendidikan dasar dan menengah

22 November 2016

188 Roundtable seminar dan wisuda Sekolah Politisi Muda Sekolah Politisi Muda 23 November 2016

189 Peningkatan kapasitas bagi anggota Dharma Wanita Persatuan dalam bentuk seminar SPAK

Dharma Wanita Persatuan provisi banten 24 November 2016

190 ToT Tunas Integritas Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Bali 24 November 2016

191 Simposium Guru dan Tenaga kependidikan dan puncak peringatan hari guru nasional 2016

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 26 November 2016

192 Sosialisasi Antikorupsi pada Tanwir I Pemuda muhammadiyah PP Muhammadiyah 29 November 2016

193 TOT untuk mata kuliah KU4079 Pendidikan Anti Korupsi ITB 29 November 2016

194 Seminar pembenahan partai politik dan pemilu untuk mencegah korupsi politik

IACF 29 November 2016

195 Rapat Kerja Nasional pada KONKERNAS I IGTKI-PGRI Masa bakti X di Batam Kepulauan Riau

Pengurus Pusat Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia - PGRI

02 Desember 2016

196 Hari Antikorupsi Internasional (HAKI) Sekolah Anti Korupsi Aceh (SAKA)

Sekolah Anti Korupsi Aceh (SAKA) 08 Desember 2016

198 Penghargaan Government Marketeers Award 2016 Majalah Marketeers 08 Desember 2016

197 Lokakarya kepemimpinan bereintegritas Yayasan Bhumiksara 13 Desember 2016

198 Sosialisasi antikorupsi dan gratifikasi dalam rangka membangun zona integritas menuju WBK/WBM di BPS Prov. Bali

BPS Provinsi Bali 15 Desember 2016

199 Kuliah Umum memperingati HAKI dengan lembaga-lembaga anti korupsi di Sumatera Utara

Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamadiyah Sumatera Utara

15 Desember 2016

200 Teater musikal anak dan remaja raksasa Jendela Ide 15 Desember 2016

201 Playtest board game "tata kelola sekolah berintegritas" di kota malang

GIZ 16 Desember 2016

202 Seminar sekolah anti korupsi (SAK) dengan materi Nilai-nilai Antikorupsi

Universitas Pasundan 16 Desember 2016

203 Seminar internasional di perguruan tinggi keagamaan islam STAIN Pekalongan 17 Desember 2016

Page 158: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

139

NO NAMA KEGIATAN INSTANSI/LEMBAGA PENYELENGGARA TANGGAL

204 Seminar umum bertema Young Generation Action Against Corruption

BEM FISIP Universitas Jayabaya 21 Desember 2016

205 Workshop penguatan integritas di lingkungan kementerian energi sumber daya mineral

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 21 Desember 2016

206 PARA-PARA diskusi dan pemutaran film bersama KPK Marjinal 22 Desember 2016

207 Kuliah umum dengan tema upaya untuk menjaga integritas sebagai mahasiswa/calon PNS di Kementerian Keuangan

PKN STAN 23 Desember 2016

208 Pembelajaran antikorupsi kepada anak dan remaja Duta Transformasi Insani 25 Desember 2016

209 Training for Trainers untuk mata kuliah KU4079 Pendidikan Antikorupsi

Institut Tenologi Bandung 27 Desember 2016

Page 159: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

140

KOORDINASI DAN SUPERVISI PENCEGAHAN

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Penerapan Penerapan Praktik Terbaik di Pemerintah Daerah

Berdasarkan jenis kasus korupsi yang ditangani oleh KPK, terdapat 3 area di pemerintahan daerah yang rentan terhadap tindak pidana korupsi yaitu:1. Proses Penyusunan dan Pengalokasian APBD: Rawan Intervensi, Hibah Bansos tidak

tepat sasaran, Tidak taat asas pengelolaan2. Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa: Proses yang tidak transparan, Mark-Up harga, Salah

Spesifikasi, Pelaksana tidak independen.3. Kegiatan Pelayanan Publik terkait Perizinan: Rawan Gratifikasi, Perijinan tidak transparan

proses dan biaya

Oleh karena itu, KPK mengumpulkan praktik-praktik terbaik mengenai 3 hal tersebut ke berbagai pemerintahan daerah bersama para mitra strategis (Kementerian Dalam Negeri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Ombudsman RI, LKPP)..

Kriterianya praktik terbaik yang dipilih di antaranya provinsi maupun kabupaten/kota yang sudah mempraktikkan transparansi dan akuntabilitas untuk proses penganggaran daerah atau proses penyusunan APBD yang menggunakan e-planning, pengadaan barang dan jasa yang sudah menggunakan aplikasi e-procurement serta dilakukan oleh satu unit independen dan terpusat di daerah, serta pelayanan publik yang sudah terintegrasi dalam sistem pelayanan satu pintu dimana kewenangan perijinan sudah dilimpahkan dari SKPD.

Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak terkait, selanjutnya adalah KPK melakukan Kunjungan Pengamatan untuk mencari best practices dilakukan di DKI Jakarta, Prov Jabar (Kabupaten Bogor dan Kota Bandung), Jawa Tengah (Kota Pekalongan dan Banyuwangi), Jawa Timur (Kota Surabaya dan Kab Sidoarjo), Bali (Kota Denpasar dan Kab Badung), dan Sulawesi Selatan (Kota Makassar)

KPK mengunjungi daerah tersebut dan memastikan bahwa sistem tersebut sudah berjalan baik dan efektif. Selain itu, KPK mensyaratkan bahwa pemerintah daerah yang bersangkutan bersedia untuk memberikan aplikasi dan SOP serta dokumen lain yang terkait dengan sistem, termasuk pembelajaran yang diperoleh selama ini. Kriteria lain adalah tidak boleh ada ketergantungan kepada penyedia jasa atau pihak ketiga untuk aplikasi yang digunakan sehingga kelak daerah daerah lain memiliki kebebasan untuk modifikasi dan penggunaannya. Terakhir, KPK mencari aplikasi yang mudah digunakan serta dapat dioperasikan dengan kapasitas SDM yang ada.

Sebagai hasilnya, maka dipilih best practices, yaitu Perencanaan APBD dari Kota Surabaya, Pengadaan Barang/Jasa dari Kab. Bogor dan Kab Badung, Perizinan dari Kab Sidoarjo, Prov. Jawa Barat, Kota Denpasar dan Kota Bogor, dan Tambahan Penghasilan Pegawai dari Prov Jawa Barat

Praktik-praktik terbaik dari pelbagai daerah kini sudah didokumentasikan, didiseminasikan dan ditawarkan kepada pemerintah daerah di 9 provinsi, termasuk kabupaten/kota, yang belum memiliki atau belum mengaplikasikan sistem ini; dan kabupaten/kota dengan Bupati/walikota yang baru terpilih hasil dari pilkada serentak pada Desember 2015, bekerjasama dengan Kemendagri. Adapun daerah tersebut adalah Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Banten, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Papua, Provinsi Bengkulu, Provinsi Papua Barat, Provinsi Aceh, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sumbar, Provinsi Sulsel, Provinsi Kaltim, Provinsi NTT, Provinsi Kalsel, Provinsi Sulteng, dan Provinsi Maluku Utara

2 Penguatan Kapabilitas APIP dan ULP

Kegiatan Workshop Peningkatan Kapabilitas APIP dan ULP ini dilakukan pada bidang pengelolaan keuangan daerah/desa, probity audit pengadaan barang/jasa dan pengenalan audit investigasi. Kegiatan workshop ini telah dilaksanakan di tiga kota yaitu:

Page 160: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

141

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

No. Kota Tanggal Peserta

1

Sorong (Papua Barat)

21-25 November2016

• Inspektorat Prov. Papua Barat dan Papua• Inspektorat Kab/Kota se-Prov. Papua Barat dan

Papua• Kepala ULP se-Provinsi Papua Barat dan Papua

2

Jakarta (DKI Jakarta)

28 November-1 Desember 2016

• Inspektorat Prov. Banten, Bengkulu dan Jawa Tengah

• Inspektorat Kab/Kota se- Prov. Banten, Bengkulu dan Jawa Tengah

• Kepala ULP se-Provinsi Prov. Banten, Bengkulu dan Jawa Tengah

3

Medan (Sumatera Utara)

5-8 Desember2016

• Inspektorat Prov. Aceh, Sumatera Utara dan Riau

• Inspektorat Kab/Kota se-Prov. Aceh, Sumatera Utara ,dan Riau

• Kepala ULP se-Provinsi Prov. Banten, Bengkulu dan Jawa Tengah

3 Pengawalan Bersama Penggunaan Dana Desa

KPK memfasilitasi pertemuan para pihak yang terkait dengan pengelolaan dana desa selaras dengan peran dan otoritas masing-masing. Secara garis besar KPK mendorong agar upaya perbaikan pertanggungjawaban penggunaan dana desa seimbang dengan upaya pemberdayaan atau pemanfaatan dana tersebut, tidak hanya tentang pertanggungjawaban keuangan saja. Oleh karena itu aspek perencanaan menjadi penting untuk juga dikawal bersama dengan seluruh stakeholders desa terutama dari sektor publik-komunitas.

KPK memfasilitasi koordinasi kegiatan pengawalan dengan beberapa pihak yaitu:• Kemendagri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), untuk

mendorong penggunaan aplikasi keuangan sederhana Siskeudes. Setiap desa diminta untuk menggunakan aplikasi Siskeudes untuk penatausahaan hingga pertanggungjawaban keuangan/dana desa;

• Kemendagri, untuk memastikan audit atas dana desa dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yaitu Inspektorat Kabupaten/Kota;

• Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tentang aturan penggunaan dana desa;

• Badan Pemelihara Keamanan Polri (Baharkam) untuk sosialisasi melalui kegiatan yang dilakukan oleh Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di seluruh Indonesia.

• Aparat penegak hukum (Polri dan Kejaksaan) untuk menyusun Standar Penanganan Penyalahgunaan Dana Desa yang diharapkan dapat menjadi panduan untuk penanganan yang sederhana, cepat serta seragam.

• BPKP Pusat, BPKP Perwakilan Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, Papua dan Papua Barat, serta Lembaga Kebijakan Pengadaaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk memberikan pelatihan teknis tentang audit dana desa kepada 2 orang auditor dari masing-masing inspektorat kabupaten dan provinsi.

• Pelaksanaan Rapat Koordinasi secara rutin setiap 6 (enam) bulan untuk memonitor rencana aksi bersama termasuk penyelesaian rekomendasi KPK berdasar kajian tahun 2014.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:a. Sosialisasi pengawalan bersama pengelolaan dana desa

1. Sumbagut di Medan, Sumatera Utara, 26 Mei 2016 2. Sumbagsel di Palembang, Sumatera Selatan, 10 Mei 20163. Jawa di Yogyakarta, DI Yogyakarta, 12 Mei 20164. Kalimantan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 17 Mei 2016 5. Sulawesi di Makassar, Sulawesi Selatan, 19 Mei 20166. Bali – Nusa Tenggara di Denpasar, Bali, 24 Mei 20167. Maluku – Papua di Ambon, Maluku, 31 Mei 20168. Papua, di Jayapura, 25 Juni 2016 9. Papua Barat di Manokwari, 27 Juni 2016

Page 161: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

142

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

b. Pengamatan Penggunaan Dana Desa

No. Kabupaten Provinsi Jumlah Desa

1 Kab. Manokwari Papua Barat 3

2 Kab. Pandeglang Banten 2

3 Kab. Tangerang Banten 2

4 Kab. Serang Banten 2

5 Kab. Lombok Utara NTB 2

6 Kab. Lombok Tengah NTB 2

7 Kab. Gunung Kidul DI Yogyakarta 2

8 Kab. Bantul DI Yogyakarta 2

9 Kab. Sleman DI Yogyakarta 2

Jumlah 19

Di samping itu, Pimpinan KPK secara khusus mengirimkan surat terbuka kepada seluruh kepala desa se-Indonesia untuk mengingatkan aparat desa tentang pentingnya akuntabilitas pengelolaan penggunaan dana desa.

4 Pengelolaan Barang Milik Negara

KPK memfasilitasi pertemuan pelbagai instansi untuk penyelesaian pengelolaan barang milik negara. Kepolisian RI, Kejaksaan Agung RI, PT. Taspen Persero, Mahkamah Agung, PT. Kereta Api Indonesia-Kantor Pusat, PT. KAI Daerah Operasi Bandung, dan Perum Bulog pernah difasilitasi untuk penguasaan dan pemilikan BMN di bawah pengelolaannya. Saat ini KPK tengah memfasilitasi perbaikan pengelolaan Hak Atas Tanah objek Panitia Pelaksanaan Pengauasaan Milik Belanda (P3MB) dan Presidium Kabinet Dwikora Tahun 1965 (Prk.5) di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini merupakan upaya pengembalian kepemilikan aset berupa properti yang telah diserahterimakan ke pemerintah tahun 1960 dan kemudian dikuasai oleh individu.

Pada 2016 KPK membantu penyelesaian sengketa kepemilikan lahan antara Kementerian Kesehatan dengan Bogor Golf Club (BGC) di Kota Bogor seluas sekitar 18 hektare dan sengketa antara Kementerian Kesehatan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat PKBI di Jl Hang Jebat Jakarta Selatan seluas 5.400 meter. Selain itu, KPK mendorong penertiban terhadap 3 (tiga) Rumah Dinas PT. Perhutani yang dipegang oleh mantan pegawai di Kota Malang dengan nilai taksasi sekitar Rp.10 miliar dan masih ada 3 (tiga) rumah lagi di kota yang sama yang sedang dalam proses pengembalian.

5 Tata Kelola Tenaga Kerja Indonesia

KPK mendorong perbaikan tata kelola layanan TKI dengan mengkoordinasikan proses yang terjadi di BNP2TKI dan Kemenaker. Kedua instansi ini dengan otoritas dan kewenangannya masing-masing diharapkan dapat memperbaiki pelayanan terhadap TKI.

Selain melakukan evaluasi atas cost structure dalam proses penempatan TKI, layanan asuransi untuk TKI juga merupakan salah satu dari rekomendasi teknis KPK setelah melakukan kajian atas pengelolaan TKI. Saat ini KPK mendukung BNP2TKI untuk membentuk poros sentra pelatihan dan pemberdayaan TKI di wilayah perbatasan – Nunukan, Entikong, dan Batam yang merupakan pintu keluar TKI. Selanjutnya program penguatan yang dilakukan oleh BNP2TKI dan Kemenaker akan diarahkan ke wilayah kantong TKI, seperti Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Korupsi di sektor ini terjadi pada tingkat lapangan ketika oknum petugas memungut sejumlah uang dari para calon TKI, dan PPTKLS pada saat yang sama tidak menjalankan kewajibannya sebagai pengawas dan organ gubernur untuk pencegahannya.

Dari target 52 titik Layanan Terpadu Satu Pintu (LTSP) yang akan dibangun sampai dengan tahun 2018, baru 2 titik LTSP yang berdiri dan beroperasi di tahun 2016 yaitu LTSP Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara dan LTSP Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Page 162: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

143

Rekapitulasi Implementasi Rencana Aksi Program Koordinasi & Supervisi Bidang Pencegahan & Penindakan Terintegrasi di 10 Provinsi

No. PEMPROV Pengelolaan APBD

Pelayanan Terpadu Satu

Pintu

Pengadaan Barang dan

Jasae-Samsat

Tunjangan Tambahan

Penghasilan

Penguatan APIP

1 Sumatera Utara 70% 70% Selesai Selesai 70% 50%

2 Riau Selesai Selesai Selesai - Selesai 50%

3 Banten Selesai 15% 25% 30% 30% Selesai

4 Aceh Selesai 40% Selesai Selesai Selesai Selesai

5 Papua 40% 40% Selesai - - 50%

6 Papua Barat 40% 40% 50% - 40% 50%

7 Jawa Tengah Selesai Selesai Selesai Selesai Selesai Selesai

8 Nusa Tenggara Timur

40% 40% - - Selesai -

9 Bengkulu 70% 70% Selesai Selesai Selesai -

10 Sulawesi Tengah

40% 70% Selesai 0% Selesai -

Page 163: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

144

PENINDAKAN

PenyelidikanKegiatan penyelidikan dilaksanakan terhadap 96 (sembilan puluh enam) kasus.

PenyidikanKegiatan penyidikan dilaksanakan sebanyak 140 (seratus empat puluh) perkara, yang terdiri dari perkara sisa tahun 2015 sebanyak 41 (empat puluh satu) perkara dan perkara tahun 2016 sebanyak 99 (sembilan puluh sembilan) perkara, yaitu:1. Perkara TPK dalam pengadaan dan pemasangan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa Solar Home System (SHS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (LPE ESDM) Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka JP (Dirjen LPE Departemen ESDM).

2. Perkara TPK dalam pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka SBS (swasta).

3. Perkara TPK pengadaan alat kesehatan Kedokteran Umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka TCW (swasta).

4. Perkara TPK yaitu pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, dan atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri; atau pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan sesuatu atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya atau diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya atas nama tersangka RAC (Gubernur Banten).

5. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas nama tersangka RAC (Gubernur Banten).

6. Perkara TPK pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan dan pengadaan lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2011-2013 atas nama tersangka TCW (swasta).

7. Perkara TPPU sehubungan dengan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukkan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi atas nama tersangka TCW (swasta).

8. Perkara TPK sehubungan dengan orang yang melakukan pembantuan terkait tindak pidana korupsi dalam pengadaan alat kesehatan untuk kebutuhan antisipasi

Kejadian Luar Biasa (KLB) masalah kesehatan akibat bencana di Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan pada Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2005 yang dilakukan oleh Mulya Hasjmy atas nama tersangka SFS (mantan Menteri Kesehatan RI periode Tahun 2004-2009).

9. Perkara TPK sehubungan dengan pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (KTP Elektronik) tahun 2011 s.d. 2012 pada Kementerian Dalam Negeri RI atas nama tersangka S (PPK Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI).

10. Perkara TPK sehubungan dengan perbuatan melawan hukum atau penyalahgunaan wewenang dalam menerima seluruh permohonan keberatan wajib pajak atas SKPN PPh Badan PT. BCA, Tbk. Tahun pajak 1999 atas nama tersangka HP (Dirjen Pajak Kementerian Keuangan RI Periode Tahun 2002-2004).

11. Perkara TPK sehubungan dengan Penyalahgunaan kewenangan dalam menggunakan Dana Pendidikan Luar Sekolah pada Sub Dinas PLS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka MDT (Kasubdin PLS Provinsi NTT/ PPK).

12. Perkara TPK sehubungan dengan menerima pemberian atau janji dalam kegiatan pengadaan alat kesehatan I untuk kebutuhan Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan dari dana DIPA revisi APBN Pusat Penanggulangan Krisis Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka SFS (Menteri Kesehatan Republik Indonesia Periode tahun 2004-2009).

13. Dugaan TPK sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka MSM (swasta).

14. Perkara TPK sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka AM (Gubernur Riau).

15. Perkara TPK sehubungan dengan Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka RAG (Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Tahun 2011).

16. Perkara TPK pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka PA & L.

17. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka RIS, DN, IH, dan AF.

Page 164: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

145

18. Perkara TPK pemberian sesuatu atau uang bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Suroso Atmomartoyo dalam proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005 atas nama tersangka MSY (swasta).

19. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama tersangka MDM (PPK Universitas Udayana).

20. Perkara TPK dalam pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun Anggaran 2009 s.d. 2011 atas nama tersangka DPW (swasta).

21. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan dan labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas Airlangga Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka MIN (swasta).

22. Perkara TPK dalam pengadaan peralatan kesehatan dan labolatorium RS Tropik Infeksi di Universitas Airlangga Tahap I dan II Tahun Anggaran 2010 dan atau TPK pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji padahal patut diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan atau sebagai akibat karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atas nama tersangka BGR (Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes).

23. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka BRM (Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDM)).

24. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka DJP (Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Laut (BPSDML)).

25. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal periode 2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012 atas nama tersangka RD.

26. Perkara TPK bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua atas nama tersangka DYL & BWH.

27. Perkara TPK bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, atas nama tersangka DYL & BWH.

28. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 s.d. 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara

Tahun Anggaran 2013 dan 2014 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 dan 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama tersangka GPN (Gubernur Provinsi Sumatera Utara) dkk.

29. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2015 atas nama tersangka SB (Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara).

30. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara atas nama tersangka KH.

31. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama tersangka CHR (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk.

32. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh

Page 165: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

146

DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara atas nama tersangka SPA (Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara) dkk.

33. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 atas nama tersangka AJS (anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 dan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2014 s.d. 2015) dkk.

34. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan atas nama tersangka EMMS (swasta).

35. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka RT (swasta).

36. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka TSS (anggota DPRD Provinsi Banten).

37. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka SMH (anggota DPRD Provinsi Banten).

38. Perkara TPK dalam kegiatan pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011 atas nama tersangka DPW (swasta).

39. Perkara TPK dengan cara memerintahkan melakukan pengadaan 3 (tiga) unit Quay Container Crane (QCC) di Pelindo II (Persero) tahun 2010 dengan menunjuk

langsung Wuxi HuaDong Heavy Machinery Co, Ltd (HDHM) dari China sebagai penyedia barang atas nama tersangka RJL (Dirut PT. Pelindo II) dkk.

40. Perkara TPK secara bersama-sama dengan Andi Alfian Mallarangeng selaku Menteri Pemuda dan Olahraga dan kawan-kawan terkait dengan proyek pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang Tahun Anggaran 2010-2012 atas nama tersangka AZM (swasta).

41. Perkara TPK secara bersama-sama atau turut serta dalam pengadaan Reagen dan Comsumable Penanganan Virus Flu Burung dengan menggunakan dana APBN-P Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka FLT (swasta).

42. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka AKH (swasta).

43. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka DWP (anggota Komisi V DPR RI).

44. Perkara TPK turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka JUL (swasta).

45. Perkara TPK turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka DES (swasta).

46. Perkara TPK dalam pengadaan fasilitasi sarana budidaya mendukung pengendalian OPT dalam rangka belanja barang fisik lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda di Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka HI (Dirjen Holtikultura/KPA).

47. Perkara TPK dalam pengadaan fasilitasi sarana budidaya mendukung pengendalian OPT dalam rangka belanja barang fisik lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda di Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka EM (PPK pada Dirjen Holtikultura).

48. Perkara TPK dalam pengadaan fasilitasi sarana budidaya mendukung pengendalian OPT dalam rangka belanja barang fisik lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda di Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka S.

49. Perkara TPK menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing International (EDMI) Indonesia atas nama tersangka HES, ICN, dan SR (Pemeriksa Pajak KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru).

Page 166: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

147

50. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka UMA, J, PH, DI, DFA, dan IP (anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin Periode 2014-2019).

51. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI atas nama tersangka ATS (Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Agung RI).

52. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata padad Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Agung RI, terkait dengan Pengiriman Putusan Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI atas nama tersangka IS dan ALE (swasta).

53. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan Gedung Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Provinsi Sumatera Barat di Kabupaten Agam pada Kementerian Dalam Negeri RI Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka DJ (PPK Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset Setjen Kementerian Dalam Negeri).

54. Perkara TPK dalam pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan Gedung Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Provinsi Sumatera Barat di Kabupaten Agam pada Kementerian Dalam Negeri RI Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka BRK (swasta).

55. Perkara TPK menerima hadiah terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari atas nama tersangka SM (swasta).

56. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka BSU (anggota Komisi V DPR RI).

57. Perkara TPK dalam pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga Surabaya dengan sumber dana DIPA Universitas Airlangga Tahun 2007 s/d 2010 dan TPK dalam peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit Universitas Airlangga Tahun 2009 atas nama tersangka FAS (Rektor/KPA Universitas Airlangga).

58. Perkara TPK pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima hadiah atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pembahasan RAPBD-P Tahun Anggaran 2014 dan/atau RAPBD Tahun Anggaran 2015 pada Provinsi Riau atas nama tersangka JOH (Ketua DPRD Riau 2009-2014) bersama-sama dengan SUP (anggota DPRD Provinsi Riau 2009-2014).

59. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta atas nama tersangka SWA (karyawan BUMN/Dirut) dan DPA (karyawan BUMN).

60. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta atas nama tersangka MRD (swasta).

61. Perkara TPK menerima sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015- 2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta atas nama tersangka MSN (anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta).

62. Perkara TPK memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta atas nama tersangka TPT (swasta).

63. Perkara TPK memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta atas nama tersangka AWJ (swasta).

64. Perkara TPK bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka JAH (mantan Kabid Kesehatan) & LM (swasta).

65. Perkara TPK bersama-sama dengan Jajang Abdul Holik dan Lenih Marliani yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka OJS (Bupati Subang).

66. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka FN (JPU pada Kejati Jabar) & DVR (JPU pada Kejati Jabar).

67. Perkara TPK menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya atas nama tersangka OJS (Bupati Subang).

68. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero) atas nama tersangka SA (swasta).

Page 167: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

148

69. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero) atas nama tersangka BHW (swasta).

70. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka ATT (anggota Komisi V DPR RI).

71. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir guna mengupayakan Usulan Program Pembangunan Infrastruktur pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Maluku atau Maluku Utara serta menunjuk Abdul Khoir dan kawan-kawan sebagai pelaksananya atas nama tersangka AHM (Kepala BPJN IX Maluku dan Maluku Utara).

72. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atas nama tersangka DAS (swasta).

73. Perkara TPK menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan sesuatu dalam jabatannya atau karena diketahui telah melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atas nama tersangka EN (Panitera/Sekretaris pada PN Jakarta Pusat).

74. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama tersangka ES (mantan Wadir Umum dan Keuangan RSUD M. Yunus Bengkulu) dan SA (mantan Kabag Keuangan RSUD M. Yunus Bengkulu).

75. Perkara TPK bersama-sama dengan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri, atas nama tersangka JP (Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu) dan T (anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu).

76. Perkara TPK menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M.Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri, atas nama tersangka BAB (Panitera Pengganti pada Pengadilan Tipikor Bengkulu).

77. Perkara TPPU dalam hubungannya dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana, atas nama tersangka OJS (Bupati Subang).

78. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera

Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka MA (anggota DPRD Provinsi Sumut).

79. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka BPN (anggota DPRD Provinsi Sumut).

80. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka GUM (anggota DPRD Provinsi Sumut).

81. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka ZES (anggota DPRD Provinsi Sumut).

82. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka BHS (anggota DPRD Provinsi Sumut).

83. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka ZH (anggota DPRD Provinsi Sumut).

84. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019, atas nama tersangka PES (anggota DPRD Provinsi Sumut).

85. Perkara TPK bersama-sama dengan Kasman Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama tersangka BN (Advokat) dan SH (swasta).

86. Perkara TPK bersama-sama dengan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama tersangka K (Advokat).

87. Perkara TPK bersama-sama dengan Kasman Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama tersangka R (Panitera Pengganti pada PN Jakut).

88. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016 atas nama tersangka YA (swasta).

Page 168: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

149

89. Perkara TPK bersama-sama dengan Yogan Askan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016 atas nama tersangka SPT (Kadis Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera Barat).

90. Perkara TPK bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, yaitu menerima hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016 atas nama tersangka IPS (anggota DPR RI).

91. Perkara TPK bersama-sama dengan I Putu Sudiartana selaku anggora DPR RI yaitu menerima hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016 atas nama tersangka NOV (Tenaga ahli DPR RI) dan SUH (swasta).

92. Perkara TPPU dalam hubungannya dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana atas nama tersangka MSN (anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014- 2019).

93. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas nama tersangka AY (swasta).

94. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas nama tersangka RAW (pengacara).

95. Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas nama tersangka SAN (Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat).

96. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero) atas nama tersangka AH (swasta).

97. Perkara TPK menerima hadiah atau janji terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung RI dan

penerimaan gratifikasi atas nama tersangka R (Panitera Pengganti pada PN Jakarta Utara dan PN Bekasi).

98. Perkara TPPU dalam hubungannya dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan dan atau menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul sumber, lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana atas nama tersangka R (Panitera Pengganti pada PN Jakarta Utara dan PN Bekasi).

99. Perkara TPK dalam Persetujuan Pencadangan Wilayah Pertambangan, Persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Ekplorasi dan Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi menjadi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada PT. Anugrah Harisma Barakah di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2008-2014 atas nama tersangka NA (Gubernur Sulawesi Tenggara).

100. Perkara TPK secara bersama-sama menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka YAF (Bupati Banyuasin Periode 2013-2018).

101. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka RUS (PNS - Kasubag Rumah Tangga Pemkab Banyuasin).

102. Perkara TPK berupa pemberian hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka ZM (swasta).

103. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka UU (Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banyuasin).

104. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka K (swasta).

105. Perkara TPK secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin atas nama tersangka STY (Kasie Pembangunan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin).

Page 169: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

150106. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama-

sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV. Semesta Berjaya di tahun 2016 atas nama tersangka XS (swasta) dan M (swasta).

107. Perkara TPK penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV. Semesta Berjaya di tahun 2016 atas nama tersangka IG (Ketua DPD RI).

108. Perkara TPK setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan perkara nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG Tanggal 2 Agustus 2016 di Pengadilan Negeri Padang atas nama tersangka XS (swasta) dan M (swasta).

109. Perkara TPK setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan perkara nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG Tanggal 2 Agustus 2016 di Pengadilan Negeri Padang atas nama tersangka F (JPU Kajati Sumbar).

110. Perkara TPK dalam Pengadaan Paket Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional (KTP Elektronik) Tahun 2011 s.d. 2012 pada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia atas nama tersangka IR (mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri).

111. Perkara TPK yaitu baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan yang pada saat dilakukan perbuatan untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya; atau menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya; atau menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatan atau menurut pikiran orang yang memberikan ada hubungan dengan jabatannya terkait pembangunan Pasar Besar Kota Madiun Tahun 2009-2012 atas nama tersangka BI (Walikota Madiun periode 2009-2014).

112. Perkara TPK menerima hadiah dari Hartoyo terkait pembahasan dan pengesahan Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen dalam APBD-P Tahun 2016 atas nama tersangka YTH (anggota DPRD Kebumen) dan SGW (PNS Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kebumen).

113. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka BK (Bupati Tanggamus).

114. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepada daerah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, di Mahkamah Konstitusi Tahun 2011/2012 kepada terpidana M. Akil Mochtar atas nama tersangka SUS (Bupati Buton 2012-2017).

115. Perkara TPK memberi hadiah kepada Yudhy Tri Hartanto dan Sigit Widodo terkait pembahasan dan pengesahan Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen dalam APBD-P Tahun 2016 atas nama tersangka HTY.

116. Perkara TPK penerimaan hadiah atau janji secara bersama-sama terkait pembahasan Anggaran Optimalisasi pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans), Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka CJM (anggota DPR RI 2009-2014).

117. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2010-2011 atas nama tersangka HS (Kepala Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah).

118. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2010-2011 atas nama tersangka BW (Kepala Biro Pembinaan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah).

119. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2010-2011 atas nama tersangka ASS (Dirut PT. Berdikari).

120. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2012-2013 atas nama tersangka THS (Kepala Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah).

121. Perkara TPK pengadaan pupuk urea tablet di Perum Perhutani unit 1 Jawa Tengah Tahun 2012-2013 atas nama tersangka LE (Dirut PT. Berdikari).

122. Perkara TPK penyalahgunaan kewenangan dalam menggunakan dana Pendidikan Luar Sekolah pada Sub Dinas PLS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2007 atas nama tersangka MDT (Kasubdin PLS Provinsi NTT/PPK).

123. Perkara TPK menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya atas nama tersangka BI (Walikota Madiun).

124. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud untuk mendapatkan persetujuan anggaran proyek-proyek di Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015 dan 2016 atas nama tersangka SKS (swasta).

125. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atas nama tersangka ES.

126. Perkara TPK memberikan hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas nama tersangka RRN (swasta).

Page 170: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

151127. Perkara TPK menerima hadiah atau janji yang dilakukan

oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atas nama tersangka HS (Kasubdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum dan PPNS).

128. Perkara TPK dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan ditugaskan untuk mengurus atau mengawasi terkait dengan: a. Proyek Pembangunan Jembatan Kedungingas di Kabupaten Nganjuk tahun 2009, b. Proyek Rehabilitasi Saluran Melilir Nganjuk di Kabupaten Nganjuk tahun 2009, c. Proyek Perbaikan Jalan Sukomoro-Kecubung di Kabupaten Nganjuk tahun 2009, d. Proyek Rehabilitasi Saluran Pembuang Ganggangmalang di Kabupaten Nganjuk tahun 2009, e. Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Ngrengket-Mlorah di Kabupaten Nganjuk tahun 2009, atas nama tersangka TFR (Bupati Nganjuk).

129. Perkara TPK menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajibannya atau tugasnya atas nama tersangka TFR (Bupati Nganjuk).

130. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara nomor:454/Pidsus/2016/PN.Jkt.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas nama tersangka SJM (swasta).

131. Perkara TPK memberi hadiah atau janji kepada Atty Suharti selaku Walikota Cimahi bersama H.M. Itoc Tochija, Ir. M.M. terkait dengan pembangunan fisik Pasar Kota Cimahi Tahun Anggaran 2016 dan 2017 atas nama tersangka TDB (swasta) dan HSG (swasta).

132. Perkara TPK menerima hadiah atau janji dari Triswara Dhanu Brata alias Ade dan Hendriza Soleh Gunadi alias Ari terkait dengan pembangunan fisik Pasar Kota Cimahi Tahun Anggaran 2016 dan 2017 atas nama tersangka AST (Walikota Cimahi) dan MIT (PNS).

133. Perkara TPK secara bersama-sama dengan Sigit Widodo dan Dian Lestari Subekti Pertiwi serta Yudhi Tri Hartanto yaitu menerima hadiah atau janji dari Basikun Suwandin Atmojo alias Petruk dan Hartoyo terkait pembahasan dan pengesahan anggaran proyek di Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) dalam APBD-P Kab. Kebumen Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka AP (Sekda Kab. Kebumen).

134. Perkara TPK memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Dian Lestari Subekti Pertiwi, Yudhi Tri Hartanto dan Adi Pandoyo serta Sigit Widodo terkait pembahasan dan pengesahan anggaran proyek di Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) dalam APBD-P Kab. Kebumen Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka BSA (swasta).

135. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Proses Pengadaan Satelit Monitoring di Bakamla RI pada APBN-P Tahun Anggaran 2016, atas nama tersangka MAO (swasta).

136. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Proses Pengadaan Satelit Monitoring di Bakamla RI pada APBD-P Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka HST (swasta).

137. Perkara TPK penyelenggara negara menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Proses Pengadaan Satelit Monitoring di Bakamla RI pada APBN-P Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka ESH (Deputi Bidang Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakamla RI/Kuasa Pengguna Anggaran pada Deputi Bidang Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakamla RI).

138. Perkara TPK setiap orang yang secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Proses Pengadaan Satelit Monitoring di Bakamla RI pada APBN-P Tahun Anggaran 2016 atas nama tersangka FD (swasta).

139. Perkara TPK berupa penerimaan sesuatu oleh Penyelenggara Negara terkait pengisian jabatan di Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Tahun 2016 atas nama tersangka S (PNS).

140. Perkara TPK berupa penerimaan sesuatu oleh Penyelenggara Negara terkait pengisian jabatan di Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Tahun

2016 atas nama tersangka SH (Bupati).

PenuntutanKegiatan penuntutan dilaksanakan sebanyak 111 (seratus sebelas) perkara, yang terdiri atas perkara sisa tahun 2015 sebanyak 35 (tiga puluh lima) perkara dan perkara tahun 2016 sebanyak 76 (tujuh puluh enam) perkara, yaitu:1. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY

sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan Pegawai Negeri/Penyelenggara Negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan ijin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang, dan perkara TPPU sehubungan dengan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan

Page 171: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

152dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Development PT. Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan proyek-proyek lainnnya.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A. HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (avian influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes Tahun Anggaran 2006.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu atau uang yang diduga diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004- 2005.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua

dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas daerah Pemerintah kota Tomohon Tahun Anggaran 2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2010- 2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Negara.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

17. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan dengan bersama-sama Lusita Anie Razak, Subri, dan Apriyanto Kurniawan, memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait dengan pengurusan perkara tindak pidana menempatkan keterangan palsu di atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor Sugiharta Alias Along.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya

Page 172: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

153sendiri, pada tahun 2011 s.d. 2013, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta.

20. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

21. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

22. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa SUGIARTO sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF SIRADJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar

dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005-2013.27. Perkara TPK atas nama terdakwa TEUKU SYAIFUL

ACHMAD sehubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan dermaga bongkar pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2006-2010.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

29. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gibernur Sumatera Utara dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang Sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Agung Indonesia.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

31. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri atau yang pada waktu menjalankan tugas, meminta, menerima, memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara lain atau kas umum tersebut mempunyai utang kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang terkait dana kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan dana tugas pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2KTrans).

32. Perkara TPK atas nama terdakwa HENGKY WIDJAJA sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan pihak swasta periode tahun 2006-2011.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga

Page 173: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

154bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

35. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Patrice Rio Capella selaku Anggota DPR RI terkait dengan dugaan TPK Dana bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung RI.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal periode 2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY TAMPINONGKOL sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

38. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

39. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur

Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

40. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.

41. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

42. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON ISKANDAR, DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

43. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SYAKIR sehubungan dengan menjanjikan atau memberikan sesuatu kepada Penyelenggara Negara terkait dengan pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) untuk kebutuhan kilang-kilang PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

44. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Pengesahan Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.

45. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH sehubungan dengan secara bersama-sama dengan cara menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera

Page 174: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

155Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

46. Perkara TPK atas nama terdakawa SALEH BANGUN sehubungan dengan secara bersama-sama dengan cara menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

47. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

48. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

49. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

50. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI MULYAHARTONO sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak

berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

51. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

52. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah Agung RI.

53. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III pada PUsat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

54. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

55. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

56. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A EDWIN sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

57. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.

58. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

59. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019

Page 175: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

156terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

60. Perkara TPK atas nama terdakwa MARUDUT sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

61. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

62. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, di Mahkamah Agung RI.

63. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

64. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI, PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

65. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

66. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011.

67. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI, INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012

dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing International (EDMI) Indonesia.

68. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

69. Perkara TPK atas nama terdakwa MOHAMAD SANUSI sehubungan dengan menerima sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

70. Perkara TPPU atas nama tersangka MOHAMAD SANUSI sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.

71. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

72. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI sehubungan dengan bersama-sama dengan Jajang Abdul Holik dan Lenih Marliani yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

73. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI sehubungan dengan menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

74. Perkara TPPU atas nama terdakwa OJANG SOHANDI sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.

75. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

76. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI sehubungan dengan bersama-sama dengan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Page 176: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

15777. Perkara TPK atas nama terdakwa SITI MARWA

sehubungan dengan menerima hadiah terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

78. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION sehubungan dengan menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan sesuatu dalam jabatannya atau karena diketahui telah melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

79. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

80. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

81. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

82. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu.

83. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

84. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

85. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD YANI sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

86. Perkara TPK atas nama terdakwa EDISON MARUDUT MARDASAULI SIAHAAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang

bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan di provinsi Riau tahun 2014 kepada kementerian kehutanan.

87. Perkara TPK atas nama terdakwa RAOUL ADHITYA WIRANATAKUSUMAH sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

88. Perkara TPK atas nama terdakwa NOVIYANTI dan SUHEMI sehubungan dengan bersama-sama dengan I Putu Sudiartana selaku anggora DPR RI yaitu menerima hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

89. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI EFFENDI SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

90. Perkara TPK atas nama terdakwa PARLUHUTAN SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

91. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI HUSEIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

92. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIANTO HALIM WIDJAJA sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

93. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIMAN PARDAMEAN NADAPDAP sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

94. Perkara TPK atas nama terdakwa GUNTUR MANURUNG sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

95. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD AFAN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

96. Perkara TPK atas nama terdakwa BUSTAMI H. S. sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

Page 177: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

15897. Perkara TPK atas nama terdakwa H. M. JOHAR dan

SUPARMAN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima hadiah atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pembahasan RAPBD-P TA 2014 dan/atau RAPBD Tahun Anggaran 2015 pada Provinsi Riau.

98. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO N sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 s.d. 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 dan 2014 oleh DPRD provinsi sumatera utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 dan 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

99. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIS HADIANTO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

100. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SANTOSO sehubungan dengan Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

101. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI ASTUTI sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

102. Perkara TPK atas nama terdakwa I PUTU SUDIARTANA sehubungan dengan bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, yaitu menerima hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

103. Perkara TPK atas nama terdakwa XAVERIANDY SUTANTO dan MEMI sehubungan dengan setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan perkara nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG tanggal 2 Agustus 2016 di Pengadilan Negeri Padang.

104. Perkara TPK atas nama terdakwa IRMAN GUSMAN sehubungan dengan penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog

kepada CV. Semesta Berjaya di tahun 2016.105. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULFIKAR MUHARRAMI

sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

106. Perkara TPK atas nama terdakwa AMRAN HI MUSTARY sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir guna mengupayakan Usulan Program Pembangunan Infrastruktur pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Maluku atau Maluku Utara serta menunjuk Abdul Khoir dan kawan-kawan sebagai pelaksananya.

107. Perkara TPK atas nama terdakwa YAN ANTON FERDIAN sehubungan dengan secara bersama-sama menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

108. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSTAMI sehubungan dengan secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

109. Perkara TPK atas nama terdakwa KIRMAN sehubungan dengan secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

110. Perkara TPK atas nama terdakwa UMAR USMAN sehubungan dengan secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

111. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTARYO sehubungan dengan secara bersama-sama pegawai negeri atau penyelenggara negara menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

BERKAS PERKARA LIMPAH KE PNBerkas perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tipikor adalah sebanyak 70 (tujuh puluh) perkara, yaitu:1. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO

sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal periode 2009 s.d. 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak Swasta pada tahun 2012.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY TAMPINONGKOL sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

Page 178: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

1593. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO

sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON ISKANDAR, DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SYAKIR sehubungan dengan pemberian sesuatu atau uang bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) dalam proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4.Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD

Provinsi Sumatera Utara.10. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH sehubungan

dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Puji Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa SALEH BANGUN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait dengan: 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau

Page 179: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

160penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 yang dilakukan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI MULYAHARTONO sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

17. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah Agung RI.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III pada PUsat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A. EDWIN sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa MARUDUT sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, di Mahkamah Agung RI.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI, PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

Page 180: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

16131. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI

sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI, INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing International (EDMI) Indonesia.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa MOHAMAD SANUSI sehubungan dengan menerima sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI sehubungan dengan bersama-sama dengan Jajang Abdul Holik dan Lenih Marliani yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa OJANG SOHANDI sehubungan dengan menerima gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

38. Perkara TPPU atas nama terdakwa OJANG SOHANDI sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.

39. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

40. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI

sehubungan dengan bersama-sama dengan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

41. Perkara TPK atas nama terdakwa SITI MARWA sehubungan dengan menerima hadiah terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

42. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION sehubungan dengan menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakan agar melakukan sesuatu dalam jabatannya atau karena diketahui telah melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

43. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

44. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

45. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

46. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu.

47. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

48. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

49. Perkara TPK atas nama terdakwa AHMAD YANI sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Page 181: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

16250. Perkara TPK atas nama terdakwa EDISON MARUDUT

MARDASAULI SIAHAAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

51. Perkara TPK atas nama terdakwa RAOUL ADHITYA WIRANATAKUSUMAH sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT. MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta pusat.

52. Perkara TPK atas nama terdakwa NOVIYANTI dan SUHEMI sehubungan dengan bersama-sama dengan I Putu Sudiartana selaku anggora DPR RI yaitu menerima hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

53. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI EFFENDI SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

54. Perkara TPK atas nama terdakwa PARLUHUTAN SIREGAR sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

55. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULKIFLI HUSEIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

56. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDIANTO HALIM WIDJAJA sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

57. Perkara TPK atas nama terdakwa GUNTUR MANURUNG sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

58. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD AFAN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

59. Perkara TPK atas nama terdakwa BUSTAMI H. S. sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait fungsi dan kewenangan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009-2014 dan periode 2014-2019.

60. Perkara TPK atas nama terdakwa H. M. JOHAR dan SUPARMAN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima hadiah atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pembahasan RAPBD-P Tahun Anggaran 2014 dan/atau RAPBD Tahun Anggaran 2015 pada Provinsi Riau.

61. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO N sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara periode 2009 s.d. 2014 dan 2014 s.d. 2019 terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 s.d. 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 dan 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 dan 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

62. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIS HADIANTO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

63. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SANTOSO sehubungan dengan Perkara TPK secara bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara dengan maksud supaya penyelenggaran negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan putusan perkara perdata nomor: 503/PDT.G/2015/PN.JKT.PST antara PT. Mitra Maju Sukses (PT MMS) selaku penggugat dengan PT. Kapuas Tunggal Persada (PT. KTP) selaku tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

64. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI ASTUTI sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Pejabat di PT. Berdikari (Persero) terkait dengan pengadaan atau pembelian pupuk di PT. Berdikari (Persero).

65. Perkara TPK atas nama terdakwa I PUTU SUDIARTANA sehubungan dengan bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, yaitu menerima hadiah atau janji dari Yogan Askan dan Suprapto terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat pada APBN-P tahun 2016.

66. Perkara TPK atas nama terdakwa XAVERIANDY SUTANTO dan MEMI sehubungan dengan setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara dengan maksud supaya penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan perkara nomor: 520/Pidsus/2016/PN.PDG Tanggal 2 Agustus 2016 di Pengadilan Negeri Padang.

67. Perkara TPK atas nama terdakwa IRMAN GUSMAN sehubungan dengan penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV. Semesta Berjaya di tahun 2016.

Page 182: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

16368. Perkara TPK atas nama terdakwa ZULFIKAR MUHARRAMI

sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

69. Perkara TPK atas nama terdakwa AMRAN HI MUSTARY sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir, dkk guna mengupayakan Usulan Program Pembangunan Infrastruktur pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Maluku atau Maluku Utara serta menunjuk Abdul Khoir dkk sebagai pelaksanaanya.

70. Perkara TPK atas nama terdakwa YAN ANTON FERDIAN, RUSTAMI, KIRMAN, UMAR USMAN, dan SUTARYO sehubungan dengan bersama-sama menerima hadiah atau janji terkait dengan proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan dinas-dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

PUTUS TINGKAT PERTAMAPerkara yang telah diputus pada Pengadilan Negeri Tipikor adalah sebanyak 59 (lima puluh sembilan) putusan, yaitu:1. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM

RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas daerah Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran 2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2010-2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.

5. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

6. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas

Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

7. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2008-2011.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN dan SUGIARTO sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

10. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s.d. 2013.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30

Page 183: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

164Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) dan perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Penyelanggara Negara yaitu anggota Komisi III DPR RI atas nama Patrice Rio Capella terkait dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa BAMBANG WIRATMADJI SOEHARTO sehubungan dengan bersama-sama dengan Lusita Anie Razak memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya dan bersama-sama Lusita Anie Razak dan Subri memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya dan bersama-sama Lusita Anie Razak, Subri, dan Apriyanto Kurniawan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya atau memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau hubungan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya terkait dengan pengurusan perkara tindak pidana menempatkan keterangan palsu di atas bukti autentik dan pemalsuan atas sertifikat tanah dengan terlapor SUGIHARTA alias ALONG.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa SETIADY JUSUF dan IRENIUS ADI sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Hj. Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, bersama-sama dengan Bambang Wahyuhadi dan Rinelda Bandaso, terkait usulan Penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kebupaten Deiyai, Provinsi Papua.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO sehubungan dengan bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal periode 2009 s.d 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.

17. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans).

18. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY TAMPINONGKOL sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON ISKANDAR, DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SYAKIR sehubungan dengan pemberian sesuatu atau uang bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur Pengolahan PT. Pertamina (Persero) dalam proyek pengadaan Tethra Wthyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi

Page 184: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

165Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4.Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa SALEH BANGUN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait dengan: 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

27. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Puji Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5.

Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah Agung RI.

31. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 yang dilakukan tersangka selaku anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI MULYAHARTONO sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut

Page 185: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

166(PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

38. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

39. Perkara TPK atas nama terdakwa EDISON MARUDUT MARDASAULI SIAHAAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan di provinsi Riau tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

40. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A EDWIN sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

41. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

42. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten

Subang Tahun Anggaran 2014.43. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU

PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

44. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

45. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI, INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing International (EDMI) Indonesia.

46. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI, PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

47. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.

48. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

49. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI sehubungan dengan bersama-sama dengan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

50. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

51. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

Page 186: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

16752. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan

dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

53. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011.

54. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

55. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu sehubungan dengan penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu.

56. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M.Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

57. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

58. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman, dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

59. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION sehubungan dengan perbuatan menerima hadiah atau janji terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

TAHAP BANDINGPerkara dalam proses upaya hukum banding adalah sejumlah 26 (dua puluh enam) perkara dengan perincian 7 (tujuh) perkara telah diputuskan di tingkat banding dan 19 (sembilan belas) perkara dalam proses banding, yaitu: 1. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA

sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (avian influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes Tahun Anggaran 2006.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu atau uang yang diduga diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK dalam kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua dan Perkara TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniani Tahun Anggaran 2008 di Provinsi Papua.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas daerah Pemerintah kota Tomohon Tahun Anggaran 2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2010-2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Negara.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Perkara TPK sehubungan dengan bersama-sama memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang

Page 187: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

168kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

11. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

12. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gibernur Sumatera Utara dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang Sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Agung Indonesia.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di pengadilan TPK Jakarta.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.

15. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

16. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

17. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber

Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul Harta Kekayaan.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s/d 2013.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans).

22. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda

Page 188: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

169Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

25. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI SUPRIYANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Abdul Khoir terkait dengan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

26. Perkara TPK atas nama terdakwa BADARUDDIN BACHSIN sehubungan dengan menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M.Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

TAHAP KASASIPada tahun 2016, perkara dalam proses upaya hukum kasasi adalah sejumlah 14 (empat belas) perkara dalam proses kasasi dengan perincian 12 (dua belas) perkara telah diputuskan di tingkat kasasi dan 2 (dua) perkara dalam proses kasasi, yaitu:1. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY

sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang, dan perkara TPPU sehubungan dengan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, menghibahkan, menitipkan, membawa keluar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

4. Perkara TPK atas nama terdakwa IR. A. BAMBANG D sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Development PT. Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait

dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan proyek-proyek lainnnya.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Membramo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa MULYA A HASJMY sehubungan dengan pelaksanaan pengadaan peralatan kesehatan dari sisa dana pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dalam rangka wabah flu burung (Avian Influenza) pada Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan dan dana APBN-P Sekretariat Dirjen Bina Pelayanan Medik Depkes Tahun Anggaran 2006.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Negara.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa JEFFERSON SM RUMAJAR sehubungan dengan penggunaan dana kas daerah Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran 2009 dan 2010 dan Perkara TPK sehubungan dengan penerimaan hadiah atau pemberian berupa uang kepada pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Sulawesi Utara pada tahun 2008 atas laporan keuangan Pemerintah Kota Tomohon Tahun Anggaran 2007.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan penerimaan sesuatu atau uang yang diduga diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya dkk terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi

Page 189: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

170dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa DEWI ARYANILIZA ALS DEWIE YASIN LIMPO dan BAMBANG WAHYUHADI sehubungan dengan bersama-sama dengan Rinelda Bandaso, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

PERKARA YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP (INKRACHT VAN GEWIJSDE)Perkara yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) tahun 2016 adalah sejumlah 70 (tujuh puluh) perkara, yaitu:1. Perkara TPK atas nama terdakwa ADE SWARA dan

NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang.

2. Perkara TPK atas nama terdakwa IRAWAN dan SUGIARTO sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

3. Perkara TPK atas nama terdakwa MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan Memberi atau Menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara yang dilakukan oleh Tersangka selaku salah seorang Kuasa Hukum dari Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

4. Perkara TPK atas nama terdakwa ANTONIUS BAMBANG DJATMIKO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan proyek-proyek lainnya yang dilakukan oleh tersangka selaku Direktur Human Resource Development PT. Media Karya Sentosa bersama dengan kawan-kawan.

5. Perkara TPK atas nama terdakwa BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua.

6. Perkara TPK atas nama terdakwa SUTAN BHATOEGANA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.

7. Perkara TPK atas nama terdakwa GATOT PUJO NUGROHO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) dan perkara TPK sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Penyelanggara Negara yaitu Anggota Komisi III DPR RI atas nama Patrice Rio Capella terkait dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH) dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

8. Perkara TPK atas nama terdakwa ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan Pengajuan Revisi Alih Fungsi Hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.

9. Perkara TPK atas nama terdakwa RIZAL ABDULLAH sehubungan dengan Kegiatan Pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.

10. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan menerima pemberian hadiah atau janji dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara di PTUN Medan.

11. Perkara TPK atas nama terdakwa TRIPENI IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengajuan kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara di PTUN Medan.

12. Perkara TPK atas nama terdakwa SETIADY JUSUF dan IRENIUS ADI sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Hj. Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, bersama-sama dengan Bambang Wahyuhadi

Page 190: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

171

dan Rinelda Bandaso, terkait usulan Penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kebupaten Deiyai, Provinsi Papua.

13. Perkara TPK atas nama terdakwa PATRICE RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawah (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Penyertaan Modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang Sedang dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Tinggi atau Kejaksaan Agung Indonesia.

14. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUR ROUF sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli Gas Alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan proyek-proyek lainnnya.

15. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHTAR EFENDY sehubungan dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi dan dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

16. Perkara TPK atas nama terdakwa JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans).

17. Perkara TPK atas nama terdakwa RUDYANTO sehubungan dengan secara bersama-sama atau turut serta terkait perbuatan Ikmal Jaya selaku Walikota Tegal periode 2009 s.d 2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan Pihak Swasta pada tahun 2012.

18. Perkara TPK atas nama terdakwa SYAEFUL JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka selaku Direktur CV. Tridaya Pratama dan kawan-kawan.

19. Perkara TPK atas nama terdakwa RICKY TAMPINONGKOL sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

20. Perkara TPK atas nama terdakwa PAHRI AZHARI dan LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

21. Perkara TPK atas nama terdakwa RINELDA BANDASO sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI

dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.

22. Perkara TPK atas nama terdakwa RIAMON ISKANDAR, DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

23. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI ANTONI ALJUFRI dan SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta.

24. Perkara TPK atas nama terdakwa MADE MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.

25. Perkara TPK Atas nama terdakwa AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

26. Perkara TPK Atas nama terdakwa DERMAWAN GINTING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH).

27. Perkara TPK atas nama terdakwa SURYADHARMA ALI sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2010-2013 dan Perkara TPK sehubungan dengan penggunaan DOM (Dana Operasional Menteri) pada Kementerian Agama RI tahun 2011-2014.

28. Perkara TPK atas nama terdakwa BUDI RACHMAT KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.

29. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD SYAKIR sehubungan dengan pemberian sesuatu atau uang bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur Pengolahan PT. Pertamina (Persero) dalam proyek pengadaan Tethra Wthyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

30. Perkara TPK atas nama terdakwa SIGIT PRAMONO ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji

Page 191: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

172

dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.

31. Perkara TPK atas nama terdakwa SALEH BANGUN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

32. Perkara TPK atas nama terdakwa CHAIDIR RITONGA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

33. Perkara TPK atas nama terdakwa AJIB SHAH sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Puji Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara tahun anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

34. Perkara TPK atas nama terdakwa MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.

35. Perkara TPK atas nama terdakwa ICHSAN SUAIDI dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah Agung RI.

36. Perkara TPK atas nama terdakwa FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek-proyek lainnya dan Perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan perbuatan penerimaan lainnya dan Perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.

37. Perkara TPK atas nama terdakwa SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan menerima sesuatu atau uang yang dilakukan tersangka selaku Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) periode tahun 2004-2008, penerimaan sesuatu atau uang tersebut diberikan oleh Direktur PT Sugih Interjaya sebagai agen tunggal The Associated Octel Company Limited terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.

38. Perkara TPK atas nama terdakwa FL. TRI SATRIYA SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun

Page 192: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

173

Anggaran 2016 yang dilakukan tersangka selaku Anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019.

39. Perkara TPK atas nama terdakwa SRI MULYAHARTONO sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.

40. Perkara TPK atas nama terdakwa DJOKO PRAMONO sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

41. Perkara TPK atas nama terdakwa BOBBY REYNOLD MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.

42. Perkara TPK atas nama terdakwa ANDRI TRISTIANTO SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI.

43. Perkara TPK atas nama terdakwa OTTO C. KALIGIS sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Negara.

44. Perkara TPK atas nama terdakwa LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Membramo dan sungai Urumuka tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA Danau Sentani dan Danau Paniai Tahun 2008 di Provinsi Papua.

45. Perkara TPK atas nama terdakwa SUKOTJO S BAMBANG sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.

46. Perkara TPK atas nama terdakwa TRINANDA PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

47. Perkara TPK atas nama terdakwa ARIESMAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

48. Perkara TPK atas nama terdakwa DANDUNG

PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

49. Perkara TPK atas nama terdakwa MARUDUT sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

50. Perkara TPK atas nama terdakwa DESSY A EDWIN sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan JULIA PRASETYANI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

51. Perkara TPK atas nama terdakwa JULIA PRASETYARINI sehubungan dengan turut serta atau bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI dan DESSY A EDWIN selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

52. Perkara TPK atas nama terdakwa DODDY ARYANTO SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan pengurusan perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya atau karena berhubungan dengan suatu perbuatan yang berhubungan dengan jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.

53. Perkara TPK atas nama terdakwa ABDUL KHOIR sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

54. Perkara TPK atas nama terdakwa JAJANG ABDUL HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

55. Perkara TPK atas nama terdakwa DAMAYANTI WISNU PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

56. Perkara TPK atas nama terdakwa KAMALUDDIN HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumut Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumut; 2. Persetujuan

Page 193: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

174

perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumut; 3. Persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Sumut.

57. Perkara TPK atas nama terdakwa HERRY SETIADJI, INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing International (EDMI) Indonesia.

58. Perkara TPK atas nama terdakwa UJANG M. AMIN, JAINI, PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.

59. Perkara TPK atas nama terdakwa ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s.d. 2013.

60. Perkara TPK atas nama terdakwa KASMAN SANGAJI sehubungan dengan bersama-sama dengan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

61. Perkara TPK atas nama terdakwa YOGAN ASKAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat pada APBN-P tahun 2016.

62. Perkara TPK atas nama terdakwa FAHRI NURMALLO dan DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.

63. Perkara TPK atas nama terdakwa SUPRAPTO sehubungan dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.

64. Perkara TPK atas nama terdakwa JERO WACIK sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, pada tahun 2011 s/d 2013, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Perkara TPK sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang

dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.

65. Perkara TPK atas nama terdakwa RUSLAN ABD. GANI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011.

66. Perkara TPK atas nama terdakwa BERTHANATALIA RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

67. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY SANTONI dan SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu sehubungan dengan penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu.

68. Perkara TPK atas nama terdakwa JANNER PURBA dan TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.

69. Perkara TPK atas nama terdakwa ROHADI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

70. Perkara TPK atas nama terdakwa EDY NASUTION sehubungan dengan perbuatan menerima hadiah atau janji terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.

EKSEKUSIPelaksanaan putusan (eksekusi) tahun 2016 dilaksanakan sebanyak 81 (delapan puluh satu) perkara, yaitu:1. Perkara TPK atas nama terpidana A. KIRJUHARI

sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang secara bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan RAPBD.P Tahun 2014 dan atau RAPBD.P Tahun 2015 pada Provinsi Riau.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

2. Perkara TPK atas nama terpidana AMIR HAMZAH dan KASMIN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili berkaitan dengan penanganan perkara sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Tahun 2013 di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia atau memberi

Page 194: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

175

hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut.Putusan PN: • Terpidana I: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 5 (lima)

bulan dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

• Terpidana II: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

3. Perkara TPK atas nama terpidana DIAH SOEMEDI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada penyelenggara negara terkait dengan penanganan tindak pidana perpajakan PT. The Master Steel.Putusan MA: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

4. Perkara TPK atas nama terpidana ZAINI ARONY sehubungan dengan Proses Permohonan Izin Pengembangan Kawasan Wisata di Lombok Barat Tahun 2010 s.d. 2012.Putusan PT: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp500.000.000.

5. Perkara TPK atas nama terpidana ADE SWARA dan NURLATIFAH sehubungan dengan pegawai negeri/penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu terkait pengurusan izin Surat Persetujuan Pemanfaatan Ruang (SPPR) atas nama PT. Tatar Kertabumi di Kabupaten Karawang.Putusan MA:Terpidana I: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp400.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.Terpidana II: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

6. Perkara TPK atas nama terpidana EFFENDY KOMALA dan TEDDY MULIAWAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara terkait dengan penanganan tindak pidana perpajakan PT. The Master Steel.Putusan PK: Masing-masing pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

7. Perkara TPK atas nama terpidana SUZANA BUDI ANTONI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013 dan dengan sengaja tidak memberikan keterangan atau memberikan keterangan yang tidak benar pada waktu persidangan terdakwa M. Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta.Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

8. Perkara TPK atas nama terpidana WARYONO KARNO sehubungan dengan sosialisasi sektor energi dan sumber daya mineral bahan bakar minyak bersubsidi, kegiatan sepeda sehat dalam rangka sosialisasi hemat energi dan perawatan gedung kantor Sekretariat Jenderal di Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2012.Putusan PT: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun, denda Rp300.000.000, dan uang pengganti Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

9. Perkara TPK atas nama terpidana IRAWAN dan SUGIARTO sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia TA 2011.Putusan PN: Terpidana I: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan, denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan dan uang pengganti Rp1.220.000.000 subsidair 1 (satu) tahun.Terpidana II: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan, denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan dan uang pengganti Rp350.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

10. Perkara TPK atas nama terpidana SOFYAN USMAN sehubungan dengan menerima sejumlah uang dari otorita Batam dalam rangka mengesahkan usulan anggaran Otorita Batam tahun 2004 dan 2005.Putusan MA: Pidana penjara 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan dan denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

11. Perkara TPK atas nama terpidana ANGELINA PATRICIA PINGKAN SONDAKH sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengurusan anggaran pada Kemenpora dan Kemendiknas antara tahun 2010 s.d. 2011 atau penerimaan hadiah atau janji yang berhubungan dengan jabatannya.Putusan PK: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun, denda Rp500.000.000 subsidair 6 (enam) bulan dan uang pengganti Rp2.500.000.000, USD1.200.000 subsidair 1 (satu) tahun.

12. Perkara TPK atas nama terpidana ANTONIUS BAMBANG DJATMIKO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji terkait jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan proyek-proyek lainnya.Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp250.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

13. Perkara TPK atas nama terpidana MOH. YAGARI BHASTARA GUNTUR sehubungan dengan melakukan atau turut serta memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait dengan permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

14. Perkara TPK atas nama terpidana ANNAS MAAMUN sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 kepada Kementerian Kehutanan.Putusan PK: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

15. Perkara TPK atas nama terpidana MUHTAR EPENDY sehubungan dengan melakukan beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan

Page 195: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

176

berlanjut dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan Pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara TPK dan Tindak Pidana Pencucian Uang a.n. Akil Mochtar dan selaku orang yang wajib memberikan keterangan sebagai saksi dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi keterangan yang tidak benar pada persidangan atas nama terdakwa M. Akil Mochtar.Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

16. Perkara TPK atas nama terpidana RIZAL ABDULLAH sehubungan dengan kegiatan pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2010-2011.Putusan MA: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

17. Perkara TPK atas nama terpidana IRENIUS ADII dan SETIADY JUSUF sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Hj. Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI, bersama-sama dengan Bambang Wahyuadi dan Rinelda Bandaso, terkait usulan Penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan TA 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.Putusan PN: Masing-masing Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

18. Perkara TPK atas nama terpidana SYAMSIR YUSFAN sehubungan dengan menerima pemberian hadiah atau janji dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan kejaksaan tinggi Sumatera Utara sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bansos, Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Penahanan Pencarian Dana Bagi Hasil (DBH) yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara di PTUN Medan.Putusan PT: Masing-masing Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

19. Perkara TPK atas nama terpidana GATOT PUJO NUGROGO dan EVY SUSANTI sehubungan dengan melakukan atau turut serta melakukan tindak pidana korupsi yaitu memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada penyelenggara negara yaitu anggota Komisi III DPR RI atas nama Patrice Rio Capella terkait dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos).Putusan PN: • Terpidana I Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda

Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.• Terpidana II Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam)

bulan dan denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

20. Perkara TPK atas nama terpidana ABDUR ROUF sehubungan dengan bersama-sama dengan Fuad Amin menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk Pembangkit Listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan Proyek Proyek Lainnnya.Putusan MA: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

21. Perkara TPK atas nama terpidana PATRICE RIO CAPELLA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara dan Evy Susanti terkait dengan dugaan terjadinya Tindak

Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos).Putusan PT: Pidana penjara 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan, denda Rp50.000.000 subsidair 1 (satu) bulan dan pidana tambahan Pencabutan Hak Memilih hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang undangan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak terdakwa selesai menjalani pidana penjara tersebut diatas.

22. Perkara TPK atas nama terpidana RUDYANTO sehubungan dengan bersama sama atau turut serta terkait perbuatan ikmal jaya selaku Walikota Tegal periode 2009-2014 dalam pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012.Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun, denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang pengganti Rp11.725.835.000.

23. Perkara TPK atas nama terpidana SYAEFUL JAMIL sehubungan dengan Pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka selaku Direktur CV. Tridaya Pratama dan kawan-kawan.Putusan MA: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda Rp300.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan uang pengganti Rp22.571.841.000 subsidair 4 (empat) tahun.

24. Perkara TPK atas nama terpidana IKMAL JAYA sehubungan dengan Pelaksanaan tukar guling tanah antara Pemerintah Kota Tegal dengan pihak swasta pada tahun 2012 yang diduga dilakukan oleh tersangka selaku Direktur CV. Tridaya Pratama dan kawan-kawan.Putusan MA: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang pengganti Rp350.000.000 subsidair 1 (satu) tahun.

25. Perkara TPK atas nama terpidana RICKY TAMPINONGKOL sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan jabatannya terkait dengan pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

26. Perkara TPK atas nama terpidana BUDI ANTONI ALJUFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili terkait dengan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Empat Lawang di Mahkamah Konstitusi tahun 2013.Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp150.000.000 subsidair 2 (dua) bulan, dan Pencabutan hak memilih dan dipilih pada pemilihan yang dilakukan menurut aturan-aturan umum selama 5 (lima) tahun setelah putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap.

27. Perkara TPK atas nama terpidana PAHRI AZHARI dan LUCIANTY sehubungan dengan pemberian hadiah atau janji kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin yang terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.Putusan PN:

Page 196: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

177

• Terpidana I: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

• Terpidana II: Pidana penjara 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

28. Perkara TPK atas nama terpidana RIAMON ISKANDAR, DARWIN, ISLAN HANURA, dan AIDIL FITRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.Putusan PN: • Terpidana I: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda

Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.• Terpidana II: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.• Terpidana III: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.• Terpidana IV: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.29. Perkara TPK atas nama terpidana SUTAN BHATOEGANA

sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2013 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Komisi VII DPR RI dan kegiatan lainnya.Putusan MA: Pidana penjara 12 (dua belas) tahun, denda Rp500.000.000 subsidair 8 (delapan) bulan, uang pengganti Rp50.000.000 dan USD.7500 serta Pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan Publik.

30. Perkara TPK atas nama terpidana MADE MEREGAWA sehubungan dengan Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana pada Tahun Anggaran 2009.Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp100.000.000 subsidair 2 (dua) bulan, uang pengganti Rp10.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

31. Perkara TPK atas nama terpidana RINELDA BANDASO sehubungan dengan bersama-sama dengan Dewi Aryaliniza Als Dewie Yasin Limpo selaku anggota DPR RI dan Bambang Wahyuhadi, yaitu menerima hadiah atau janji terkait usulan penganggaran Proyek Pembangunan Infrastruktur Energi Baru dan Terbarukan Tahun Anggaran 2016 untuk Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

32. Perkara TPK atas nama terpidana DERMAWAN GINTING sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

33. Perkara TPK Atas nama terpidana AMIR FAUZI sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara.Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

34. Perkara TPK atas nama terpidana BUDI RACHMAT KURNIAWAN sehubungan dengan Pengadaan dan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Diklat Pelayaran Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2011.Putusan PT: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan, denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang pengganti Rp30.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

35. Perkara TPK atas nama terpidana KWEE CAHYADI KUMALA alias SWIE TENG sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada Pegawai Negeri atau Penyelenggara Negara terkait pemberian rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di kabupaten Bogor atas nama PT. Bukit Jonggol Asri dan dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi.Putusan MA: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

36. Perkara TPK atas nama terpidana MUHAMMAD SYAKIR sehubungan dengan pemberian sesuatu atau uang bersama-sama dengan Willy Sebastian Lim kepada Suroso Atmomartoyo, selaku Direktur Pengolahan PT. Pertamina (Persero) dalam proyek pengadaan Tethra Wthyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp50.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

37. Perkara TPK atas nama terpidana MAHYUDDIN HARAHAP sehubungan dengan penjualan aset tanah PT. Barata Indonesia (Persero).Putusan PK: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan uang pengganti Rp40.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

38. Perkara TPK atas nama terpidana BARNABAS SUEBU sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Memberamo dan sungai Urumuka Tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua dan TPK sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA danau Sentani dan danau Paniai tahun 2008 di Provinsi Papua.Putusan PT: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda Rp1.000.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan Pencabutan Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan, selama 5 (lima) tahun sejak terdakwa selesai menjalani pidana penjara tersebut di atas.

39. Perkara TPK atas nama terpidana SURYADHARMA ALI sehubungan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2012-2013.Putusan PT: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun, denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, uang pengganti Rp1.821.698.840 subsidair 2 (dua) tahun, dan Pencabutan Hak untuk menduduki dalam jabatan publik selama 5 (lima) tahun terhitung sejak terdakwa selesai menjalani masa pemidanaannya.

40. Perkara TPK atas nama terpidana ICHSAN SUAIDI dan AWANG LAZUARDI EMBAT sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Andri Tristianto Sutrisna selaku Kasubdit Kasasi Perdata pada Direktorat Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Mahkamah Agung RI, terkait Penundaan Pengiriman Putusan Kasasi Perkara Korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur oleh Mahkamah Agung RI.Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp50.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

Page 197: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

178

41. Perkara TPK atas nama terpidana JAMALUDDIEN MALIK sehubungan dengan Dana Kegiatan Tahun Anggaran 2013-2014 dan Dana Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2014 pada Direktorat Jendral Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ditjen P2Ktrans).Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan, dan uang pengganti Rp5.417.528.000 subsidair 1 (satu) tahun.

42. Perkara TPK atas nama terpidana AJIB SHAH sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Puji Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

43. Perkara TPK atas nama terpidana SIGIT PRAMONO ASRI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan : 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 4.Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang pengganti Rp355.000.000.

44. Perkara TPK atas nama terpidana SALEH BANGUN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Sumatera Utara terkait dengan: 1.Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan penggunaan hak interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.

Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang pengganti Rp712.499.000 subsidair 1 (satu) tahun.

45. Perkara TPK atas nama terpidana CHAIDIR RITONGA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait dengan: 1. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 2. Persetujuan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 3. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 4. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2015 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; 5. Persetujuan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara; dan 6. Penolakan Penggunaan Hak Interpelasi oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan, dan uang pengganti Rp2.327.500.000 subsidair 1 (satu) tahun.

46. Perkara TPK atas nama terpidana FUAD AMIN sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur, dan proyek-proyek lainnya dan perkara TPK sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan jual-beli gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur Bangkalan Madura, Jawa Timur dan perbuatan penerimaan lainnya dan perkara TPPU sehubungan dengan perbuatan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahui atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana korupsi dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaan.Putusan MA: Pidana penjara 13 (tiga belas) tahun, denda Rp5.000.000.000 subsidair 1 (satu) tahun, dan pencabutan hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diselengarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan, selama 5 (lima) Tahun terhitung sejak terdakwa selesai menjalani pidana penjara tersebut diatas.

47. Perkara TPK atas nama terpidana SUROSO ATMO MARTOYO sehubungan dengan menerima sesuatu atau uang yang dilakukan tersangka selaku Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) periode tahun 2004-2008, penerimaan sesuatu atau uang tersebut diberikan oleh Direktur PT. Sugih Interjaya sebagai agen tunggal The Associated Octel Company Limited terkait dengan proyek pengadaan Tethra Ethyl Lead (TEL) di PT. Pertamina (Persero) tahun 2004-2005.Putusan MA: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 6 (enam) bulan, dan uang pengganti USD.190.000 subsidair 2 (dua) tahun.

48. Perkara TPK atas nama terpidana FL. TRI SATRIYA SANTOSA sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai

Page 198: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

179

negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016 yang dilakukan tersangka selaku Anggota DPRD Provinsi Banten Periode 2014-2019.Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun 3 (tiga) bulan dan pidana denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

49. Perkara TPK atas nama terpidana SRI MULYAHARTONO sehubungan dengan pegawai negeri atau penyelenggara negara yang bersama-sama menerima pemberian atau janji dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya terkait Pengesahan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2016.Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan pidana denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

50. Perkara TPK atas nama terpidana MUHAMMAD NAZARUDDIN sehubungan dengan penerimaan hadiah atau janji padahal patut diketahui atau diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya sehubungan dengan penganggaran dan pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. DGI dan lain-lain tahun 2010 dan perkara TPPU terkait dengan TPK sehubungan dengan transaksi pembelian saham PT. Garuda di Mandiri Sekuritas oleh PT. Permai Raya Wisata, PT. Cakrawaja Abadi, PT. Exartech Teknologi Utama, PT. Pasific Putra Metropolitan, PT. Darmakusumah dan transaksi lainnya berupa menempatkan, mentransfer, mengubah bentuk, dan atau menyembunyikan/menyamarkan asal-usul, sumber, lokasi, kepemilikan dan atau perbuatan menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran atau menggunakan harta kekayaan yang diketahui atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana.Putusan PN: Pidana penjara 6 (enam) tahun dan denda Rp1.000.000.000 subsidair 1 (satu) tahun.

51. Perkara TPK atas nama terpidana DJOKO PRAMONO sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2011.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp150.000.000 subsidair 4 (empat) bulan dan uang pengganti Rp500.000.000 subsidair 1 (satu) tahun.

52. Perkara TPK atas nama terpidana OTTO C. KALIGIS sehubungan dengan Memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim dan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan Sumatera Utara terkait permohonan pengujian kewenangan Kejaksaan Tinggi Negara.Putusan MA: Pidana penjara 10 (sepuluh) tahun dan denda Rp500.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

53. Perkara TPK atas nama terpidana BOBBY REYNOLD MAMAHIT sehubungan dengan pengadaan dan pelaksanaan Pembangunan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaranan (BP2IP) Sorong Tahap III pada Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut (PPSDML) Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan

Tahun Anggaran 2011.Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun, denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan uang pengganti Rp180.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

54. Perkara TPK atas nama terpidana ANDRI TRISTIANTO SUTRISNA sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait pengiriman putusan kasasi perkara korupsi Pekerjaan Pembangunan Dermaga Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur di Mahkamah Agung RI.Putusan PN: Pidana penjara 9 (sembilan) tahun dan denda Rp500.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

55. Perkara TPK atas nama terpidana TRINANDA PRIHANTORO sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

56. Perkara TPK atas nama terpidana ARIESMAN WIDJAJA sehubungan dengan memberi sesuatu hadiah atau janji secara berlanjut kepada Mohamad Sanusi selaku Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2019 terkait dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

57. Perkara TPK atas nama terpidana DANDUNG PAMULAMO dan SUDI WANTOKO sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksanaan Tinggi DKI Jakarta guna menghentikan penyelidikan/penyidikan TPK pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.Putusan PN: • Terpidana I: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda

Rp150.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.• Terpidana II: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam)

bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

58. Perkara TPK atas nama terpidana MARUDUT sehubungan dengan secara bersama-sama memberi atau mencoba memberi sesuatu kepada Kepala Kejaksaan Tinggi dan atau Asisten Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI guna menghentikan penyelidikan/penyidikan Tindak Pidana Korupsi pada PT. Brantas Abipraya di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

59. Perkara TPK atas nama terpidana TRIPENI IRIANTO PUTRO sehubungan dengan menerima pemberian atau janji terkait dengan penanganan perkara permohonan pengajuan kewenangan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan atas Penyelidikan tentang dugaan terjadinya Tindak Pidana Korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Penahanan Pencairan Dana Bagi Hasil (DBH) yang

Page 199: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

180

dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara di PTUN Medan.Putusan PT: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.

60. Perkara TPK atas nama terpidana DESSY A EDWIN sehubungan dengan bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

61. Perkara TPK atas nama terpidana JULIA PRASETYARINI sehubungan dengan bersama-sama dengan DAMAYANTI WISNU PUTRANTI selaku anggota Komisi V DPR RI dalam menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

62. Perkara TPK atas nama terpidana ABDUL KHOIR sehubungan dengan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud untuk mendapatkan pekerjaan di Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.Putusan PT: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp200.000.000 subsidair 5 (lima) bulan.

63. Perkara TPK atas nama terpidana DODDY ARYANTO SUPENO sehubungan dengan memberi hadiah atau janji kepada Edy Nasution selaku Panitera pada Pengadilan Negeri Jakpus, terkait Aanmaning terhadap PT. Metropolitan Tirta Perdana (PT. MTP) dan Pendaftaran Peninjauan Kembali (PK) PT. Across Asia Limited (PT AAL).Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp150.000.000 subsidair 6 (enam) bulan.

64. Perkara TPK atas nama terpidana DAMAYANTI WISNU PUTRANTI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari ABDUL KHOIR selaku Direktur Utama PT. Windu Tunggal Utama terkait untuk mendapatkan pekerjaan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp500.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

65. Perkara TPK atas nama terpidana KAMALUDDIN HARAHAP sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Gatot Pujo Nugroho selaku Gubernur Provinsi Sumatera Utara terkait: 1. Persetujuan laporan pertanggungjawaban Pemerintah Provinsi Sumut tahun anggaran 2012 oleh DPRD Provinsi Sumut; 2. Persetujuan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Sumut tahun anggaran 2013 oleh DPRD Provinsi Sumut; 3. Persetujuan anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Provinsi Sumut tahun anggaran 2014 oleh DPRD Sumut.Putusan PT: Pidana penjara 6 (enam) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan uang pengganti Rp1.260.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.

66. Perkara TPK atas nama terpidana LA MUSI DIDI sehubungan dengan kegiatan Detail Engineering Design (DED) PLTA sungai Membramo dan sungai Urumuka

tahun 2009 dan 2010 di Provinsi Papua.Putusan MA: Pidana penjara 9 (sembilan) tahun, denda Rp500.000.000 subsidair 8 (delapan) bulan dan uang pengganti Rp5.017.934.976 subsidair 3 (tiga) tahun.

67. Perkara TPK atas nama terpidana HERRY SETIADJI, INDARTO CATUR NUGROHO, dan SLAMET RIYANA sehubungan dengan menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa sesorang memberikan sesuatu, membayar atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri, terkait Restitusi Lebih Bayar Pajak atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun 2012 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masa Februari Tahun 2013 PT. Elektronic Design and Manufacturing International (EDMI) Indonesia.Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 5 (lima) tahun dan denda masing-masing Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.

68. Perkara TPK atas nama terpidana SUKOTJO S BAMBANG sehubungan dengan pengadaan Driving Simulator Roda Dua (R2) dan Roda Empat (R4) pada Korps Lalu Lintas Mabes Polri Tahun Anggaran 2011.Putusan PN: Pidana penjara 4 (empat) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan uang pengganti Rp3.933.003.000 subsidair 1 (satu) Tahun.

69. Perkara TPK atas nama terpidana UJANG M. AMIN, JAINI, PARLINDUNGAN HARAHAP, DEPY IRAWAN, DEAR FAUZUL AZIM, dan IIN FEBRIANTO sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan persetujuan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 dan Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2015.Putusan PN: • Terpidana I: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.• Terpidana II: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.• Terpidana III: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.• Terpidana IV: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.• Terpidana V: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan

denda Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.• Terpidana II: Pidana penjara 5 (lima) tahun dan denda

Rp200.000.000 subsidair 1 (satu) bulan.70. Perkara TPK atas nama terpidana ILHAM ARIEF

SIRAJUDDIN sehubungan dengan pelaksanaan Kerjasama Rehabilitasi, Kelola dan Transfer untuk Instalasi Pengolahan Air antara PDAM Kota Makassar dengan Pihak Swasta periode Tahun 2005 s.d. 2013.Putusan MA: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp100.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.

71. Perkara TPK atas nama terpidana KASMAN SANGAJI sehubungan dengan bersama-sama dengan Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.Putusan PN: Pidana penjara 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

72. Perkara TPK atas nama terpidana YOGAN ASKAN sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait

Page 200: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

181

dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

73. Perkara TPK atas nama terpidana SUPRAPTO sehubungan dengan bersama-sama dengan Yogan Askan memberi atau menjanjikan sesuatu kepada I Putu Sudiartana selaku anggota DPR RI bersama-sama dengan Noviyanti dan Suhemi, terkait dengan pengurusan anggaran di DPR untuk alokasi Provinsi Sumatera Barat Pada APBN-P tahun 2016.Putusan PN: Pidana penjara 2 (dua) tahun 10 (sepuluh) bulan dan denda Rp100.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

74. Perkara TPK atas nama terpidana BERTHANATALIA RURUK KARIMAN dan SAMSUL HIDAYATULLAH sehubungan dengan bersama-sama dengan Kasman Sangaji dalam memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara untuk pengurusan perkara Nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.Putusan PN:• Terpidana I: Pidana penjara 2 (dua) tahun 6 (enam)

bulan dan denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

• Terpidana II: Pidana penjara 2 (dua) tahun dan denda Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

75. Perkara TPK atas nama terpidana FAHRI NURMALLO dan DEVIYANTI ROCHAENI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.Putusan PN:• Terpidana I: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan

denda Rp300.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.• Terpidana II: Pidana penjara 4 (empat) tahun dan

denda Rp300.000.000 subsidair 4 (empat) bulan.76. Perkara TPK atas nama terpidana JERO WACIK

sehubungan dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara yang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata/Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Tahun 2008-2011.Putusan MA: Pidana penjara 8 (delapan) tahun, denda Rp300.000.000 subsidair 6 (enam) bulan dan uang pengganti Rp5.073.031.442 subsidair 2 (dua) tahun.

77. Perkara TPK atas nama terpidana JAJANG ABDUL HOLIK dan LENIH MARLIANI sehubungan dengan bersama-sama dengan Ojang Sohandi yaitu memberi hadiah atau janji kepada Fahri Nurmallo dan Deviyanti Rochaeni yang masing-masing sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, terkait penanganan perkara TPK Penyalahgunaan Anggaran dalam Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2014.Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 2 (dua) tahun dan denda masing-masing Rp50.000.000 subsidair 2 (dua) bulan.

78. Perkara TPK atas nama terpidana RUSLAN ABD. GANI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengiriman putusan kasasi perkara TPK Pembangunan Dermaga Bongkar Lanjutan, Sabang yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011.Putusan PN: Pidana penjara 5 (lima) tahun, denda Rp200.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan dan Uang Pengganti : Rp4.360.875.500 subsidair 1 (satu) tahun.

79. Perkara TPK atas nama terpidana JANNER PURBA dan TOTON sehubungan dengan bersama-sama dengan Toton selaku anggota Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu yaitu menerima pemberian hadiah atau janji sehubungan dengan perkara TPK terkait penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tipikor Bengkulu atas nama terdakwa Edy Santoni dan terdakwa Safri.Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 7 (tujuh) tahun dan denda masing-masing Rp500.000.000 subsidair 5 (lima) bulan.

80. Perkara TPK atas nama terpidana EDY SANTONI dan SAFRI sehubungan dengan memberi atau menjanjikan sesuatu berupa uang kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bengkulu sehubungan dengan penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Honor Dewan Pembina RSUD M. Yunus Bengkulu Tahun Anggaran 2011 yang sedang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu.Putusan PN: Pidana penjara masing-masing 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan dan denda masing-masing Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

81. Perkara TPK atas nama terpidana ROHADI sehubungan dengan menerima hadiah atau janji dari Syaiful Jamil melalui Kasman Sangaji, Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah dengan maksud untuk pengurusan perkara nomor: 454/Pidsus/2016/PN.JKT.UTR pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.Putusan PN: Pidana penjara 7 (tujuh) tahun dan denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan.

Page 201: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

182

Penanganan Perkara TPKNO 2016

1 Penyelidikan 96

2 Penyidikan 99

3 Penuntutan 76

4 Inkracht 70

5 Eksekusi 81

Perkara Tpk Berdasarkan ModusNO MODUS 2016

1 Pengadaan Barang/Jasa 14

2 Perizinan 1

3 Penyuapan 79

4 Pungutan 1

5 Penyalahgunaan Anggaran 1

6 TPPU 3

7 Merintangi Proses KPK

JUMLAH 99

Perkara Tpk Berdasarkan JabatanNO JABATAN 2016

1 Anggota DPR dan DPRD 23

2 Kepala Lembaga/Kementerian

2

3 Duta Besar -

4 Komisioner -

5 Gubernur 1

6 Walikota/Bupati dan Wakil 9

7 Eselon I, II dan III 10

8 Hakim 1

9 Swasta 28

10 Lain-lain 25

JUMLAH 99

Perkara TPKBerdasarkan InstansiNO INSTANSI 2016

1 DPR RI 15

2 Kementerian/Lembaga 39

3 BUMN/BUMD 11

4 Komisi

5 Pemerintah Provinsi 13

6 Pemkab/Pemkot 21

JUMLAH 99

Perkara TPK Berdasarkan WilayahNO WILAYAH 2016

1 Pemerintah Pusat 29

2 Jawa 44

3 Sumatera 20

4 Sulawesi 2

5 Maluku 1

6 Kalimantan

7 Bali

8 Papua

9 Kepulauan Sunda Kecil 3

10 Malaysia

11 Singapura

TOTAL 99

Page 202: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

183

KOORDINASI DAN SUPERVISI

Hasil Koordinasi Penerimaan SPDPINSTANSI JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOV DES TOTAL

KEJAKSAAN 21 47 63 80 41 72 42 93 56 65 48 628

KEPOLISIAN 10 22 21 14 15 15 30 24 15 15 21 202

JUMLAH 31 69 84 94 56 87 72 117 71 80 69 0 830

HASIL KOORDINASI PENANGANAN KASUS/PERKARA1. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK

dengan Polda Kalimantan Barat pada tanggal 18 - 22 Januari 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-06/25/01/2016 tanggal 22 Januari 2016.

2. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat pada tanggal 18 - 22 Januari 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-06/25/01/2016 tanggal 22 Januari 2016.

3. Fasilitasi surat permintaan pemeriksaan Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si bin H. Ali Said sebagai saksi Nomor: B-059/O.6.10/Ft.1/01/2016 tanggal 7 Januari 2016 dari Kejaksaan Negeri Serang terkait perkara TPK Penyelenggaraan Ibadah Haji di Kementrian Agama RI Tahun Anggaran 2012-2013 dan Perkara TPK Dana operasional Menteri (DOM).• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

Kejaksaan Negeri Serang untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap tersangka Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si bin H. Ali Said pada tanggal 22 Januari 2016.

• Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud pada tanggal 27 Januari 2016 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

4. Dugaan TPK Dana Investasi PT. RNI (persero) pada PT. Optima Kharya Capital Management (OKCM) dan PT. AIM TRUST Tahun 2008 s.d 2011 dengan Tersangka IRWAN DWIYANI MAKDOERAH. • Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan rapat

koordinasi terkait dengan persiapan pelimpahan dengan Pidum dan Pidsus Kejaksaan Agung RI pada tanggal 22 Januari 2016 di Kantor KPK.

• Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil Kesimpulan dan Rekomendasi Ekspose per tanggal 22 Januari 2016, berkas pelimpahan akan diserahkan kepada Pidsus Kejagung RI dalam kurun waktu 1 (satu) bulan sejak di tanda tanganinya hasil kesimpulan dan rekomendasi ekspose tersebut.

5. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Utara pada tanggal 25-27 Januari 2016.

• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-09/25/01/2016 tanggal 28 Januari 2016.

6. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara pada tanggal 25-27 Januari 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-09/25/01/2016 tanggal 28 Januari 2016.

7. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat gelar perkara

pada tanggal 29 Januari 2016 di Kantor KPK.• Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil Kesimpulan

dan Rekomendasi Ekspose per tanggal 29 Januari 2016, perlu dilakukan pendalaman terkait peran dari tersangka dan ditanyakan kepada ahli terkait unsur melawan hukum formil apa yang dilanggar dan perlu di lakukan tracing terkait aliran dana untuk memenuhi unsur “dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi”.

8. Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) dll tahun 2010 di RSO Prof. Dr. R.SUHARSO Surakarta, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi ekspose

penanganan perkara dan fasilitasi peminjaman barang bukti pada KPK.

• Hasil Koordinasi: Simpulan dan rekomendasi hasil ekspose bersama, dan berita acara penyerahan foto copy dokumen barang bukti kepada Penyidik. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-10/25/01/2016 tgl 28 Januari 2016.

9. Dugaan TPK menggunakan untuk kepentingan pribadi uang hasil pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) dan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Pemkab Bireun Tahun 2007 s.d. 2010 sebesar

Page 203: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

184

Rp.27.609.164.186,59 (dua puluh tujuh milyar enam ratus sembilan juta seratus enam puluh empat ribu seratus delapan puluh enam rupiah lima puluh sembilan sen), atas nama tersangka Muslem Syamaun, S.Sos selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD).• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo. • Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Aceh sedang

memenuhi petunjuk JPU.10. Dugaan TPK Pengadaan Pengadaan Alat Kesehatan di

RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun Anggaran 2008-2009 atas nama tersangka dr. Taufik Mahdi, Sp. OG, dkk. • Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih

dalam tahap penyidikan.• Hasil Koordinasi: penyidik Kejati Aceh memerlukan

koordinasi dengan penyelidik KPK terkait penyempurnaan unsur perbuatan melawan hukum.

11. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan 1 (satu) unit mobil pemadam kebakaran modern untuk kota Banda Aceh (BPBA) senilai Rp.17,5 milyar pada Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh yang bersumber dari dana APBA Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka Siti Maryami, SE.,M.Si.Ak., dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih

dalam tahap penyidikan.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Aceh memerlukan

bantuan ahli teknis untuk mengecek fisik mobil pemadam kebakaran dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara.

12. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di Desa Karang Ampar Kab Ketol Kab Aceh Tengah pada Dinas Tanaman Pangan Kab Aceh Tengah Tahun Anggaran 2011. • Kegiatan yang dikoordinasikan: Penuntut Umum Kejari

Takengon memerlukan fasilitasi dengan Ahli dari IPB pada persidangan PN Tipikor Banda Aceh.

• Hasil Koordinasi: Ahli dari IPB telah memberikan keterangan di Persidangan PN Tipikor Banda Aceh tanggal 14 Januari 2014.

13. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka H. Diding A Mukri dengan cara menjual sebidang tanah seluas 798 M2 yang diketahuinya bahwa tanah tersebut adalah aset pemerintah Kota Bogor yang difungsikan sebagai tanah makam yang berasal dari penyerahan Fasilitas Umum.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih

dalam tahap penyidikan, dengan perkembangan pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan bukti-bukti.

• Hasil Koordinasi: akan dilaksanakan gelar perkara di KPK setelah diperoleh Laporan Perkembangan Penyidikan.

14. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka Agus Junaidi Dkk, dalam hal putus kontrak akibat kesalahan Penyedia Jasa (PT Uno Tanoh Suramo) Jaminan Pelaksanaan tidak dicairkan berkaitan dengan Proyek Pekerjaan Pembangunan Lift Gedung Sekretariat Kota Bogor Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih

dalam tahap penyidikan dengan perkembangan permintaan keterangan Ahli teknis.

• Hasil Koordinasi: akan dilaksanakan gelar perkara di KPK setelah diperoleh Laporan Perkembangan Penyidikan.

15. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka Ahmad Teguh Dkk, dalam proyek pembangunan MCK

Komunal dalam Program Sanimas di Wilayah Kota Bogor Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih

dalam tahap penyidikan, terkendala perhitungan kerugian Negara.

• Hasil Koordinasi: akan dilaksanakan gelar perkara di KPK setelah diperoleh Laporan Perkembangan Penyidikan.

16. Dugaan TPK dalam penyalahgunaan dana pembebasan lahan tanah untuk Kantor Pemkab Bandung Barat dengan Sprindik: 110/i/2010/Reskrim tanggal 25 Januari 2010 an Tersangka Endang Rahmat, dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Berkas perkara masih

dalam tahap penyidikan.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Cimahi terkendala

karena masih terdapat perbedaan pendapat antara penyidik dengan Jaksa Peneliti terkait melawan hukum formil.

17. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Polda Lampung pada tanggal 1 - 2 Februari 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja Koorsup Nomor: ND-14/25/02/2016 tanggal 4 Februari 2016.

18. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Kejaksaan Tinggi Lampung pada tanggal 1- 2 Februari 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja Koorsup Nomor: ND-14/25/02/2016 tanggal 4 Februari 2016.

19. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Polda Bangka Belitung pada tanggal 10 - 12 Februari 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja Koorsup Nomor: ND-18/25/02/2016 tanggal 16 Februari 2016.

20. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung pada tanggal 10-12 Februari 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Kerja Koorsup Nomor: ND-18/25/02/2016 tanggal 16 Februari 2016.

21. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Page 204: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

185

Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan rapat

gelar perkara pada tanggal 22 Februari 2016 di Kantor KPK.

• Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil Kesimpulan dan Rekomendasi Ekspose per tanggal 22 Februari 2016, Seluruh peserta gelar perkara sepakat bahwa dalam penyidikan perkara a quo telah terdapat perbuatan melawan hukum dan dalam rangka mendukung pembuktian unsur kerugian keuangan negara diperlukan kegiatan pengecekan fisik di lokasi cetak sawah Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.

22. Fasilitasi Permohonan Bantuan Fasilitasi Pemanggilan Saksi Ahli dari Kejari Cilegon melalui Nomor Surat: R-09/O.6.14/FT.1/02/2016 tanggal 17 Februari 2016 terkait Dugaan TPK pembangunan Dermaga Trestle Kubangsari pada Pemkot Cilegon Tahun Anggaran 2010 a.n tersangka Jhony Husband Dan H Supadi.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

kehadiran saksi ahli dalam Pengadilan Negeri Serang pada tanggal 24 Februari 2016.

• Hasil Koordinasi: Saksi ahli telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi dan dilaporankan pada ND-24/25/02/2016 tanggal 26 Februari 2016.

23. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun Anggaran 2008-2009 atas nama tersangka dr. Taufik Mahdi.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo. • Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Aceh sedang

memenuhi petunjuk Jaksa Peneliti Berkas Perkara.24. Dugaan TPK pada pekerjaan rehab sedang/berat

gedung SD Negeri 4 Penatih Kota Denpasar tahun 2012, atas nama tersangka I Gusti Ketut Agung Yasa, S.Pd.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polresta Denpasar dalam

proses memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait kerugian keuangan Negara.

25. Dugaan TPK dengan sengaja membuat berita acara serah terima tahap pertama (PHO) untuk pembangunan asrama putera STP Bali di Desa Kampial Kec. Kuta Selatan Kab. Badung yang sudah mencapai 100% pada tanggal 31 Desember 2012, padahal pada tanggal 5 Februari 2013 pekerjaan pembangunan tersebut belum mencapai 100%. Atas nama tersangka Drs. Ida Bagus Putu selaku PPK dan tersangka I Wayan Artana selaku Pelaksana kegiatan/Kontraktor.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses

memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait kerugian keuangan negara.

26. Dugaan TPK pada pengadaan alat kedokteran, alat kesehatan dan KB serta kendaraan khusus di RSUD Kab. Badung Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka dr. I Made Nurija, M.Kes.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses

memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait kerugian keuangan negara dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak lain yang dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana pada tindak pidana aquo.

27. Dugaan TPK penyalahgunaan dana bantuan sosial pengembangan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) oleh kelompok tani bina winangun Desa Batur Kec. Kintamani Kab. Bangli TA 2012 senilai Rp 504.500.000.-, atas nama tersangka Ir. Iwayan Sukartana M.si selaku Kadis Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kab. Bangli dengan kerugian keuangan negara sebesar Rp 340.000.000,- (laporan PKN BPKP Perw Bali tanggal 16 Oktober 2014). • Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Bangli dalam proses

memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait terkait perbuatan melawan hukum materiil tersangka selaku kawan peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya telah disidangkan.

28. Dugaan TPK penyalahgunaan keuangan daerah Kabupaten Gianyar tahun 2013 pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar yang digunakan untuk perjalanan dinas dalam rangka studi banding bagi tenaga perdata dan penagih ke kantor Dinas Pendapatan Daerah Kab. Bogor tanggal 14 Feb 2013 sampai dengan 16 Feb 2013, namun dipergunakan untuk bepergian keluar negeri.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses

memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait terkait perbuatan melawan hukum materiil tersangka selaku kawan peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya telah disidangkan.

29. Dugaan TPK terhadap program prona dengan cara melakukan pungli kepada masyarakat. Atas nama tersangka I Ketut Sukadana/Kepala Desa.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Jembrana dalam

proses memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan melawan hukum materiil tersangka.

30. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga. Atas nama tersangka I Made Senadipa.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Buleleng dalam

proses memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan melawan hukum materiil tersangka.

31. Dugaan TPK berupa mark-up pada kegiatan pengadaan tanah pada BP3TKI Denpasar TA. 2013 atas nama tersangka I Nyoman Gede Paramartha selaku pemilik tanah.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses

memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan melawan hukum materiil tersangka selaku kawan peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya telah disidangkan; dan keterkaitan pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana.

32. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dalam pembangunan jembatan pangkunglebong dan pangkung Api 1 dan 2 atas nama tersangka I Ketut Yasa/ Kadis PU selaku PA.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Bali dalam proses

Page 205: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

186

memenuhi petunjuk JPU (P-19) terkait perbuatan melawan hukum materiil tersangka selaku kawan peserta dengan pelaku utama yang berkas perkaranya telah disidangkan; dan keterkaitan pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana.

33. Dugaan TPK penyalahgunaan dana bantuan skim kredit ketahanan pangan (KKP) tahun 2001 sebesar Rp.602.996.500,- dari pemerintah kepada KUD Jegu di Desa Jegu Kec. Penebel Kab. Tabanan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Tabanan terkendala

menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara.

34. Dugaan TPK terkait tunggakan pajak hotel dan restaurant Ocean Blue Pool Villa dan Ocean Blue Pool Villa 2 di Kel. Benoa Kec. Kuta Selatan Kab. Badung tahun 2007 sd. 2012.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Denpasar terkendala

pemeriksaan tersangka yang saat ini berada diluar negeri.

35. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengelolaan bantuan pembangunan aula Kantor Desa Tusan dan penyimpangan dalam pengelolaan traktor dan alat perontok padi serta dalam pengelolaan dana PPI tahun 2012.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Klungkung terkendala menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara.

36. Dugaan TPK penyimpangan bantuan sosial berupa beasiswa bagi mahasiswa STIKES dan STITNA Jembrana Tahun Anggaran 2009-2010.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Bali terkendala

menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara.

37. Dugaan TPK penyalahgunaan dana nasabah yang dilakukan oleh pegawai BPD Bali cabang Tabanan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Bali sedang

melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi.38. Dugaan TPK penyalahgunaan biaya perjalanan dinas luar

daerah tahun 2009 dan tahun 2010 sebesar Rp 600 juta.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Negara sedang

melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi.39. Dugaan TPK dalam pengadaan tanah untuk

pembangunan dermaga dan jalan menuju Dermaga di Desa Gunaksa Kec Dawan Kab Lungkung atas nama tersangka Wayan Tika selaku KPA.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Klungkung sedang

melaksanakan pemeriksaan saksi-saksi dan berkas perkara ini merupakan penyidikan dari berkas utama yang telah memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

40. Dugaan TPK penyimpangan pengelolaan biaya pungutan PBB di Dispenda/ Pasedahan Agung Pemkab. Bangli Tahun Anggaran 2006 sd. 2008.

• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan Penyidikan perkara aquo.

• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Bangli menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara.

41. Dugaan TPK penyimpangan pengelolaan biaya pungutan PBB di Dispenda/ Pasedahan Agung Pemkab. Bangli Tahun Anggaran 2009 sd. 2010.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejari Bangli menunggu

hasil perhitungan kerugian keuangan negara.42. Dugaan TPK pada kegiatan pekerjaan pengadaan buku

pengayaan, referensi dan panduan pendidikan SD/SDLB tahun anggaran 2012 (DAK Pendidikan Dasar Luncuran tahun 2011) di Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Polres Nunukan menunggu

hasil Labkrim dari Kepolisian.43. Dugaan terjadinya tindak pidana korupsi pada

Pelaksanaan program kegiatan Bank tanah oleh Pemerintah Kota Samarinda tahun anggaran 2003 atas nama tersangka H. Machmud, SE, Msi, dkk.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Kalimantan Timur

menunggu audit dari lembaga/ Tim Penilai Independen.44. Dugaan TPK dalam mekanisme pertanggungjawaban

Dana Aspirasi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Berau pada Bantuan Dana Hibah untuk Yayasan Ash-Showah tahun anggaran 2010 atas nama tersangka Drs. K.H. Najmuddin, LC.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara aquo.• Hasil Koordinasi: Penyidik Kejati Kalimantan Timur

menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara.

45. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Polda Banten pada tanggal 2-3 Maret 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-28/25/03/2016 Tanggal 10 Maret 2016.

46. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Kejaksaan Tinggi Banten pada tanggal 2-3 Maret 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-28/25/03/2016 tanggal 10 Maret 2016.

47. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Polda Bengkulu pada tanggal 22-24 Maret 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-39/25/04/2016 tanggal 4 April 2016.

Page 206: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

187

48. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Bengkulu pada tanggal 22-24 Maret 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-39/25/04/2016 tanggal 4 April 2016.

49. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Metro Jaya pada tanggal 29 Maret 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-40/25/04/2016 tanggal 5 April 2016.

50. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara TPK dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 31 Maret 2016.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-40/25/04/2016 tanggal 5 April 2016.

51. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan koordinasi terkait

dengan Permintaan Keterangan Ahli dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian pada tanggal 11 Maret 2016 di Kantor Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.

• Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, dari pihak Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian akan mendukung serta memfasilitasi permintaan tersebut dan akan dilakukan rapat koordinasi lanjutan terkait persiapan akhir pelaksanaan.

52. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. atas nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan koordinasi terkait

dengan Permintaan Keterangan Ahli dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada Kementerian Pertanian RI pada tanggal 14 Maret 2016 di Kantor Ditjen PSP Pertanian, Ragunan.

• Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, dari pihak Ditjen PSP akan mendukung serta memfasilitasi permintaan tersebut dan akan dilakukan rapat koordinasi lanjutan terkait persiapan akhir pelaksanaan.

53. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan

pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Tersangka Upik Rosalina Wasrin.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan koordinasi

persiapan dan pelaksanaan teknis lapangan terkait dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada Kementerian Pertanian RI, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian , BPK dan Bareskrim Polri pada tanggal 30 Maret 2016 di Kantor KPK.

• Hasil Koordinasi: Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, para pihak telah sepakat akan melaksanakan kegiatan cek fisik di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada tanggal 24 April 2016.

54. Koordinasi terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Pemutakhiran data

perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprint.gas-50/20-25/03/2016 tanggal 3 Maret 2016.

• Hasil Koordinasi: Laporan data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-34/25/03/2016 tgl 16 Maret 2016.

55. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) dll tahun 2010 di RSO Prof. Dr. R. SUHARSO Surakarta, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik

dalam melakukan pemeriksaan Saksi atas nama Marisi Matondang dan Minarsih.

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan saksi oleh Penyidik Polda Jawa Tengah dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi atas nama Marisi Matondang tanggal 10 Maret 2016 dan atas nama Minarsih tanggal 11 Maret 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-31/25/03/2016 tgl 14 Maret 2016.

56. Dugaan TPK proyek pengadaan pesawat latih sayap tetap (fixed wing) dan link simulator Tahun Anggaran 2010 s.d 2012 pada STPI Curup a.n Terdakwa Bayu Wijajongko.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Berdasarkan Surat

dari Direktur Penuntutan Kejagung Nomor R-151/F/Fjp/04/2016 telah dilakukan diskusi bersama antara Jaksa dari Kejaksaan Agung, Direktur Penyidikan KPK, Plt. Direktur Penuntutan KPK, Plh. Koordinator Unit Labuksi, JPU KPK dan Unit Koorsup KPK pada hari Kamis tanggal 7 April 2016 di Gd. KPK RI.

• Hasil Koordinasi: Hasil diskusi dicapai kesepakatan bahwa pada intinya JPU KPK yang menangani perkara M. Nazarudin tidak keberatan apabila pihak Pidsus Kejaksaan Agung RI akan melakukan eksekusi uang pengganti sebesar Rp 19.754.107.139,00 a.n Terpidana Bayu Wijajongko setelah mendapat persetujuan dari Pimpinan serta JPU Kejagung akan menyerahkan salinan Putusan Perkara tersebut dan surat lainnya kepada KPK.

57. Dugaan TPK dan pencucian uang yang dilakukan oleh anggota DPRD Gorontalo atas nama Tersangka Lisna Alamri.

Page 207: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

188

• Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan pendampingan terhadap pegawai Dit LHKPN KPK yang dimintai keterangan sebagai saksi dalam perkara tersebut diatas oleh Penyidik Bareskrim Polri pada hari Kamis tanggal 14 April 2016 di Bareskrim Polri.

• Hasil Koordinasi: Hasil pendampingan perkara tersebut telah dilaporkan melalui ND-44/25/04/2016 tanggal 21 April 2016.

58. Dugaan TPK Penggunaan keuangan Pemerintah Kota Surabaya tahun 2007 untuk Anggota DPRD Kota Surabaya Atas nama Tsk BAMBANG DH oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli

Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO.• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pengambilan

keterangan Ahli oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Ahlii atas nama SISWO SUJANTO.tanggal 1 April 2016.

59. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan Dermaga Labuhan Haji Kab. Lombok Timur atas nama Terdakwa Ir. ICHSAN SUAIDI, oleh Kejari Selong• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Jaksa

eksekusi Kejari Selong untuk melakukan eksekusi putusan Mahkamah Agung RI Nomor:1867K/Pid.sus/2015 tanggal 9 September 2015 terkait hukuman pidana badan terhadap terpidana Ir. ICHSAN SUAIDI di Lapas Sukamiskin Bandung, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprintgas-88/20-25/04/2016 tanggal 11 April 2016

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan eksekusi pidana badan terhadap terdakwa Ir. ICHSAN SUAIDI ke Lapas Sukamiskin Bandung dengan berita acara pelaksanaan putusan pengadilan tanggal 11 April 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-42/25/04/2016 tgl 13 April 2016.

60. Dugaan TPK Pembangunan Jembatan Sungai Enok Tahun Anggaran 2011 s/d 2014 oleh Penyidik Kejari Tembilahan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli

teknis dalam melakukan pemeriksaan fisik Jembatan Sungai berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprintgas-05/20-25/01/2016 tanggal 08 Januari 2016

• Hasil Koordinasi: Laporan hasil pemeriksaan oleh Ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tanggal 17 April 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-45/25/04/2016 tgl 25 April 2016.

61. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. Atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan

cek fisik cetak sawah ke Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat sesuai dengan SPT nomor : Sprintgas-92/20-25/04/2016 tanggal 11 April 2016 dan Sprintgas-101/20-25/04/2016 tanggal 28 April 2016 bersama dengan Penyidik Bareskrim Polri dan Ahli.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan cek fisik cetak sawah telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-52/25/05/2016 tanggal 10 Mei 2016.

62. Fasilitasi Permohonan Bantuan pemanggilan Saksi sesuai dengan Surat Kajari Medan kepada Pimpinan KPK Nomor: B-53/N.2.10/Ft.1/04/2016 tanggal 21 April 2016 perihal Bantuan Pemanggilan Saksi An. Terpidana GATOT PUJO NUGROHO, ST, M.Si di PN Tipikor Medan dalam kasus Tipikor Dana Bansos Pemprov Sumut TA 2012-2013 dengan Terdakwa mantan Kepala Kesbangpol Linmas Pemprov Sumut Drs. EDDY SYOFIAN, MAP.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi kehadiran

saksi GATOT PUJO NUGROHO, ST, M.Si berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-103/20-25/04/2016 tanggal 28 April 2016 di Pengadilan Negeri Medan dalam perkara tersebut diatas pada hari Senin tanggal 02 Mei 2016.

• Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara tersebut diatas dan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-50/25/05/2016 tanggal 4 Mei 2016.

63. Fasilitasi Permohonan Bantuan pemanggilan Saksi Ahli sesuai dengan Surat dari Kajari Belopa kepada Deputi Penindakan KPK No. B-030/R.4.13.7.2/Ft.1/05/2016 tanggal 4 Mei 2016 perihal Koordinasi Menghadirkan Ahli dalam persidangan a.n terdakwa DASMAR BIN IDRIS terkait TPK pada pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB pada RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 dan 2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

kehadiran Saksi Ahli dari LKPP Bp. EDDY JAYA PUTRA berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-111/20-25/05/2016 tanggal 9 Mei 2016 di Pengadilan Negeri Makassar Sulawesi Selatan pada hari Selasa tanggal 10 Mei 2016.

• Hasil Koordinasi: Saksi Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara tersebut diatas dan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor : ND-53/25/05/2016 tanggal 13 Mei 2016.

64. Dugaan TPK terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK dengan Kepolisian Daerah Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau.• Kegiatan yang dikoordinasikan : Pemutakhiran data

perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprin.Gas-100/20-25/04/2016 tanggal 26 April 2016.

• Hasil Koordinasi : Laporan data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-51/25/05/2016 tgl 9 Mei 2016.

65. Dugaan TPK Pembangunan Jembatan Sungai Enok Tahun Anggaran 2011 s/d 2014 oleh Penyidik Kejari Tembilahan.• Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Penyidik

Kejari Tembilahan dan Tim Ahli ITB untuk memaparkan hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan fisik kepada Tim BPKP Perwakilan Riau sebagai bahan informasi bagi Auditor dalam melakukan audit perhitungan kerugian keuangan negara, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprin.Gas-100/20-25/04/2016 tanggal 26 April 2016

• Hasil Koordinasi : Telah dilakukan ekspose bersama Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP Perwakilan Riau dengan hasil notulen ekspose tanggal

Page 208: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

18929 April 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-51/25/05/2016 tgl 9 Mei 2016.

66. Dugaan TPK paket pengadaan alat bengkel P4TK bidang LPA Bandung, P4TK bidang seni dan budaya Yogyakarta dan P4TK bidang Pertanian Cianjur di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional TA 2007 oleh Penyidik Bareskrim Polri.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG.• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi

oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016.

67. Dugaan TPK pada proses lelang pengadaan barang/jasa proyek revitalisasi sarana pendidikan pada PMPTK, P4TK, LPMP tahun anggaran 2007 di Sekretariat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan (Set Dijen PMPTK) pada Kementerian Pendidikan Nasional RI diduga dilakukan oleh tersangka Ir.CETO DWI SAPTONO, MM oleh Penyidik Bareskrim Polri.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG.• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi

oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016.

68. Dugaan TPK berkaitan dengan proses lelang pengadaan barang/jasa Laboratorium ICT untuk revitalisasi sarana pendidikan pada PMPTK, P4TK, LPMP dan KKG/MGMP Depdiknas Tahun Anggaran 2007, oleh Penyidik Bareskrim Polri.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG.• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi

oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016.

69. Dugaan TPK pada pengadaan barang untuk revitalisasi sarana pendidikan pada PMPTK, P4TK, LPMP pada paket IV yaitu pengadaan alat laboratorium multimedia LPMP, P4TK bidang bahasa Jakarta, Laboratorium IPA P4TK IPA Bandung, Lab Sains P4TK BMTI Bandung, dan Mobil Pintar, di Set Dijen PMPTK Kemendiknas Tahun Anggaran 2007, oleh Penyidik Bareskrim Polri.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG.• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi

oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG tanggal 23 Mei 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-55/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016.

70. TPK kredit fiktif Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Muara Uya Kab. Tabalong yang terjadi pada Tahun 2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Unit Koorsup sepakat untuk

memfasilitasi Penyidik Polda Kalimantan Selatan dalam pencarian DPO.

71. TPK pengembangan bibit karet di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tapin Tahun Anggaran 2012 atas nama tersangka Sugeng Tri Hudoyo, SP, M.Si oleh Polda Kalimantan Selatan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Penyidikan terkendala keberadaan

tersangka yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Kalsel, sehingga Unit Koorsup akan memfasilitasi Penyidik Polda Kalimantan Selatan dalam pencarian DPO.

72. TPK penggelapan dana ADD Semester I di Kotabaru atas nama tersangka Sriwiyono (Kades Karangsari) oleh Polres Tanah Bumbu.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Penyidikan terkendala keberadaan

tersangka yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Tanah Bumbu, sehingga Unit Koorsup akan memfasilitasi Penyidik Polres Tanah Bumbu dalam pencarian DPO.

73. TPK pembangunan gedung kantor tahap 1 PA di Kandepag Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun 2011 atas nama tersangka Achmad Nordiansyah oleh Polres Hulu Sungai Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup dan

Pihak Kejaksaan Negeri HST untuk membantu menyelesaikan perkara.

74. TPK penyalahgunaan sebagian dana APBDesa Tahun Anggaran 2010 sd 2012 serta merekayasa SPJ Penggunaan APBDes Kabupaten Balangan atas nama tersangka Syahruni (Kades Muara Jaya) oleh Polres Balangan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK untuk

ekspose di Jakarta membantu menyelesaikan perkara.75. TPK penyimpangan penggunaan dana PNPM Mandiri

Pedesaan yang telah dikucurkan untuk dana perguliran VI sebesar Rp 247.000.000 kepada 4 kelompok simpan pinjam perempuan yaitu Kelompok Beru-Beru, Bungai Teratai, Kamboja dan Karya Ibu di Ds. Tg. Seloka Kec. PL. Selatan Kab. Kotabaru atas nama tersangka Hari Rakhman oleh Polres Kotabaru.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK

dengan BPKP terkait Audit PKKN.76. TPK penyimpangan pekerjaan pembuatan peta

topography skala 1:1000 kawasan perkotaan Barabai dan pemanfaatannya untuk pra desain Jl. Lingkar Barat Kota Barabai di Bappeda Kab. Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka Drs. H. Hasbi, MT bin H. Syamsuri (PNS) oleh Polres Hulu Sungai Tengah.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK

dengan Polres HST untuk menyelesaikan perkara.77. TPK penyalahgunaan wewenang dan kesempatan serta

perbuatan curan dalam kegiatan proyek bangsal bedah dan penyakit dalam THP I RSUD H. Hasan Basery ABPD Tahun 2007-2008 atas nama tersangka Andrianor, HN (Dir PT. Putra Gunung Jambu) oleh Polres Kabupaten

Page 209: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

190Hulu Sungai Selatan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK

dengan Polres HSS untuk menyelesaikan perkara. 78. TPK pada pekerjaan peningkatan jalan Siayuh-

Tanjungsari di Idnas Binamarga dan Sumber Daya Air Kab. Kotabaru TA. 2014 atas nama tersangka Hj. Rusdaniah (Dirut PT. Pilar Induk Siliraga) oleh Polda Kalimantan Selatan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Fasilitasi dari Unit Koorsup KPK

dengan BPKP terkait Audit PKKN.79. TPK penyalahgunaan dana pinjaman pupuk bersubsidi

tanpa bunga program Tahun 2014 pada Koperasi Unit Desa (KUD) Jujur Usaha Kelurahan Karya Maju Kabupaten Barito Kuala atas nama tersangka Joko Supriyanto Bin Sariman yang penyidikannya dilakukan oleh Kejari Marabahan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Klarifikasi SPDP dan

Perkembangan Penanganan Perkara TPK.• Hasil Koordinasi: Penyidikan terkendala keberadaan

tersangka yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejari Marabahan, sehingga Unit Koorsup akan memfasilitasi Kejari Marabahan dalam pencarian DPO.

80. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Tengah pada tanggal 14 Juni 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-71/25/06/2016 Tanggal 17 Juni 2016.

81. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah pada tanggal 14 Juni 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-71/25/06/2016 Tanggal 17 Juni 2016.

82. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Jambi pada tanggal 22 Juni 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- 76/25/06/2016 Tanggal 29 Juni 2016.

83. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Jambi pada tanggal 23 Juni 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- 76/25/06/2016 Tanggal 29 Juni 2016.

84. Dugaan TPK pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB pada Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun 2010 oleh Penyidik Polda Maluku.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG, MINARSI, UNANG SUDRAJAT, dan YULIANIS.

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan pemeriksaan Saksi oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan Saksi atas nama MARISI MATONDANG, MINARSI, UNANG SUDRAJAT tanggal 9 Juni 2016 dan Saksi atas nama YULIANIS tanggal 10 Juni 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-61/25/06/2016 tgl 13 Juni 2016.

85. Dugaan TPK pembangunan gedung serba guna Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2012 dan Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Meminta bantuan Ahli

kepada Rektor Universitas Brawijaya dan Memfasilitasi rapat koordinasi bersama Penyidik dengan Ahli yang telah ditunjuk.

• Hasil Koordinasi : telah ditunjuk Ahli atas nama Ir. SUGENG P. BUDIO, MS dan SAEFOE EL UNAS, ST., MT., dan telah dilakukan Rapat Koordinasi bersama Ahli dan Penyidik tanggal 30 Mei 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-57/25/06/2016 tgl 1 Juni 2016.

86. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Polres Magetan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Meminta bantuan Ahli

kepada Dekan Fakultas Teknik Universtas Gadjah Mada dan Memfasilitasi rapat koordinasi bersama Penyidik dengan Ahli yang telah ditunjuk.

• Hasil Koordinasi : telah ditunjuk Ahli atas nama TORIQ A GHUZDEWAN, MT, MSCE (Tenaga Ahli Manajemen Konstruksi) dan ASHAR SAPUTRA, ST, MT, Ph.D (Tenaga Ahli Struktur Bangunan), dan telah dilakukan Rapat Koordinasi bersama Ahli dan Penyidik tanggal 15 Juni 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-65/25/06/2016 tgl 16 Juni 2016.

87. Dugaan TPK berupa pemberian Hadiah/Sesuatu pada Proyek Survey dan Pembuatan Peta Kab. PPU Skala 1:5.000 dengan metode fotogrametris kepada pejabat negara yang dilakukan oleh Tsk PPY.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Penyidik Polda Kaltim

telah menetapkan tsk PPY dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

• Hasil Koordinasi: Penyidik Polda Kaltim meminta bantuan fasilitasi pencarian DPO tersebut dalam rangka penyelesaian berkas perkara Tsk PPY.

88. TPK kegiatan pemanfaatan dana bantuan sosial berupa cetak sawah seluas 500 Ha dalam kegiatan prasarana dan sarana pertanian pada dinas pertanian tanaman pangan Kabupaten Aceh Tengah Tahun Anggaran 2011 di PN Tipikor Banda Aceh.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Penuntut Umum Kejari

Takengon memerlukan fasilitasi dengan Ahli dari IPB pada persidangan PN Tipikor Banda Aceh.

Page 210: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

191• Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi

Penuntut Umum Kejari Takengon dalam menghadirkan Ahli di persidangan PN Tipikor Banda Aceh.

89. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Auditor BPKP

memerlukan klarifikasi Ahli Teknis dalam rangka penyelesaian Laporan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara.

• Hasil Koordinasi: Unit Koorsup telah memfasilitasi Auditor BPKP Kalteng, Penyidik Kejati Kalteng dengan Ahli Teknis terkait penyelesaian Laporan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara.

90. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi

dengan Balai Besar Pertanian dan Penyidik Barekskrim Polri sesuai dengan SPT nomor: Sprintgas-164/20-25/04/2016 tanggal 25 Juli 2016 di kantor Balai Besar Pertanian Jl. Pahlawan Bogor.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan cek fisik cetak sawah akan dibuat laporan oleh Balai Besar sesuai dengan permintaan dari Penyidik Bareskrim Polri dan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-86/25/08/2016 tanggal 01 Agustus 2016.

91. Fasilitasi penanganan perkara kasus Alkes di Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2012 dengan Tersangka YUNI ASTUTI yang disidik oleh Kejari Kabupaten Tangerang (Tigaraksa) yang perkaranya juga ada kaitan dengan yang diselidiki oleh KPK dalam perkara TUBAGUS CHAERI WARDANA.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan

koordinasi dengan Kejari Kabupaten Tangerang berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-159/20-25/07/2016 tanggal 19 Juli 2016 di kantor Kejari Kabupaten Tangerang.

• Hasil Koordinasi: Unit Koorsup mengundang Kejari Kabupaten Tangerang untuk rapat koordinasi lanjutan sesuai dengan Surat Nomor: R-841/20-25/07/2016 tanggal 26 Juli 2016.

92. Fasilitasi penanganan perkara kasus TPK dengan Tersangka IING SUWARGI dkk terkait penyelamatan keungan negara sesuai dengan Surat dari Kejaksaan Tinggi Banten kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: R-210/O.6/Ft.1/05/2016 tanggal 25 Mei 2016. • Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan

koordinasi ke Kejati Banten berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-160/20-25/07/2016 tanggal 20 Juli.

• Hasil Koordinasi: Pihak Kejati Banten akan kembali mengirim surat kepada KPK dengan tambahan data-data nomor rekening PT Bali Pasific Pragama yang digunakan untuk menampung uang hasil tindak pidana korupsi perkara dimaksud.

93. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya perjalanan dinas dalam wilayah Pemerintah Daerah Kab. Buton Utara tahun 2012 hingga tahun 2014, oleh Penyidik

Ditreskrimsus Polda Sultra.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pertemuan Penyidik dengan Ahli Hukum Pidana atas nama DR. PUJIYONO, SH. M.HUM tanggal 21 Juli 2016.

• Hasil Koordinasi : Telah dilakukan Ekspose bersama perkara a quo dengan Ahli Hukum Pidana DR. PUJIYONO, SH. M.HUM.tanggal 21 Juli 2016 dan disepakati untuk dilanjutkan dengan pengambilan keterangan Ahli.

94. Dugaan TPK penyalahgunaan dana pajak pada kantor Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bombana Tahun Anggaran 2010, oleh Penyidik Polres Bombana.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pertemuan Penyidik dengan Ahli Hukum Pidana atas nama DR. PUJIYONO, SH. M.HUM dan Ahli Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO.

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan Ekspose bersama perkara a quo dengan Ahli Hukum Pidana DR. PUJIYONO, SH. M.HUM.tanggal 21 Juli 2016 dan akan dilanjutkan dengan pengambilan keterangan Ahli, serta telah dilakukan pengambilan keterangan Ahli Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO oleh Penyidik dengan Berita Acara Pemeriksaan tanggal 22 Juli 2016.

95. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional dari Program BPJS Tahun Anggaran 2014 dan pengelolaan APBD II Dinas Kesehatan TA 2014 Kabupaten Subang yang ditangani oleh Bareskrim Polri.• Kegiatan Koordinasi: Unit Koorsup memfasilitasi

Penyidik Bareskrim Polri dalam pemeriksaan Saksi Deviyanti.

• Hasil Koordinasi: Saksi telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud pada tanggal 18 Juli 2016 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

96. Dugaan TPK perkara Alkes di Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2012 dengan Tersangka YUNI ASTUTI yang disidik oleh Kejari Kabupaten Tangerang (Tigaraksa) yang perkaranya juga ada kaitan dengan yang diselidiki oleh KPK dalam perkara TUBAGUS CHAERI WARDANA.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan

koordinasi dengan Kejari Kabupaten Tangerang dan Kejati Banten pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2016 di Gedung KPK.

• Hasil Koordinasi: Dari hasil rapat koordinasi tersebut diperoleh hasil kesimpulan dan rekomendasi bahwa KPK berencana akan melimpahkan kasus tersebut kepada Kejari Tangerang dan akan mendukung biaya terkait penanganan perkara tersebut.

97. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi

dengan Ahli Arsitektur dan Konstruksi dari ITB atas nama Ibu DEWI LARASATI ZR dkk pada hari Senin tanggal 8 Agustus di ITB Bandung sesuai dengan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor: Sprintgas-169/20-25/08/2016 tanggal 4 Agustus 2016.

• Hasil Koordinasi: Hasil rapat koordinasi, Ahli Arsitektur dan Konstruksi Ibu Dewi dkk siap untuk membantu dalam perkara dimaksud baik untuk pemeriksaan Ahli maupun dalam hal pengecekan fisik di lapangan.

Page 211: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

19298. Dugaan TPK dana APBD Kab. Tana Toraja dan

APBD Prov Sulsel Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 38.250.000.000,- yang dialokasikan pada pengadaan tanah untuk pembangunan Bandara baru di Kec. Mengkendek Kab. Tana Toraja a.n Tersangka ENOS KAROMA dkk yang disidik oleh Polda Sulawesi Selatan.• Kegiatan Koordinasi: Telah dilakukan gelar perkara

terpadu di Gedung KPK pada hari Rabu tanggal 10 Agustus 2016 yang dihadiri oleh Penyidik Polda Sulsel, KPK, BPKP Pusat, BPKP Prov Sulsel, Kejati Sulsel, Kejagung dan Bareskrim.

• Hasil Koordinasi: Bahwa Polda Sulsel dan pihak terkait akan melaksanakan hasil kesimpulan dan rekomendasi yang telah disepakati dalam kegiatan gelar perkara dengan tujuan percepatan penyelesaian perkara dimaksud.

99. Dugaan TPK dengan Tersangka IING SUWARGI dkk terkait penyelamatan keuangan negara sesuai dengan Surat dari Kejaksaan Tinggi Banten kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: R-210/O.6/Ft.1/05/2016 tanggal 25 Mei 2016. • Kegiatan yang dikoordinasikan: Melaksanakan

koordinasi Kejati Banten pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2016 di Gedung KPK.

• Hasil Koordinasi: Telah diperoleh simpulan dan rekomendasi.

100. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan

pengecekan fisik lapangan dengan Ahli Arsitektur dan Konstruksi dari ITB Ibu DEWI LARASATI ZR dkk pada tanggal 24 sd 25 Agustus 2016 di Kec. Cilandak Jaksel.

• Hasil Koordinasi: Hasil pengecekan fisik lapangan telah dilaporkan ke Deputi Penindakan dengan Nota Dinas Nomor: ND-100/25/09/2016 tanggal 5 September 2016 perihal Laporan Pendampingan Ahli.

101. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan kelayakan tanah Nomor : R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN .• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi

dengan Ahli dari Balai Besar Pertanian, PSP, BPK RI dan Penyidik Barekskrim Polri di kantor KPK tanggal 25 Agustus 2016.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan cek fisik cetak sawah akan dibuat laporan oleh Balai Besar berkomitmen untuk menyelesaikan Laporan Final dan akan diserahkan pada tanggal 7 September 2016.

102. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kabupaten Maluku Tenggara untuk dana Asuransi, Dnaa Pembayaran Tagihan Telepon Rumah dan Dana Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2002 dan 2003 atas nama tersangka WILHELMUS BARENDS dan MUCHSIN AWAD AZIZ oleh Penyidik Kejati Maluku• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemeriksaan kesehatan tersangka dalam rangka pemberian second opinion oleh Ahli dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pusat terhadap tersangka MUCHSIN AWAD AZIZ tanggal 2 Agustus 2016 di RSCM Jakarta.

• Hasil Koordinasi: Laporan Hasil pemeriksaan/ Second Opinion atas nama MUCHSIN AWAD AZIZ oleh IDI Pusat tanggal 5 Agustus 2016.

103. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas nama tersangka Heru Purnomo, ST. oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas nama SYAKRAN RUDY, SE.MM dan Ahli Teknik Kimia ITB atas nama PROF. DR. M. BACHRI AMRAN, DEA di Pengadilan Tipidkor pada PN Tanjung Pinang

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan di persidangan tipidkor Pengadilan Negeri Tanjungpinang tanggal 4 Agustus 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup nomor: ND-93/25/08/2016 tanggal 9 Agustus 2016.

104. Dugaan TPK pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa Kenyala Kec Kota Besi Kab Kotim seluas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas nama tersangka Otjim Supriatna, S.Hut selaku Kadis Kehutanan Kab Kotawaringin Timur (saat ini Anggota DPRD Kab Kotawaringin Timur)• Kegiatan Koordinasi: Koordinasi dengan Penuntut

Umum Kejati Kalimantan Tengah terkait Persidangan perkara TPK tersebut atas nama terdakwa Suryo Handoko.

• Hasil Koordinasi: Persidangan perkara TPK tersebut atas nama terdakwa Suryo Handoko tahap pemeriksaan saksi-saksi. Terhadap tersangka Otjim Supriatna segera dilimpahkan ke PN Tipikor pada PN Palangkaraya setelah perkara atas nama terdakwa Suryo Handoko memperoleh Putusan PN Tipikor.

105. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 008/01 Kel. Grogol Utara Kec. Keb. Lama Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli

Pertanahan dari Universitas Lampung Berdasarkan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor : Sprintgas-180/20-25/08/2016/ tanggal 31 Agustus 2016 di Bandar Lampung pada tanggal 6-8 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Saksi Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara tersebut diatas dan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-105/25/09/2016 Tanggal 16 September 2016.

106. Fasilitasi permohonan bantuan ahli terkait Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi

dan pemeriksaan keterangan ahli ITB oleh Penyidik Kejari Jaksel pada hari Jumat tanggal 16 September di ITB Bandung atas tindak lanjut hasil pengecekan fisik sesuai dengan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor : Sprintgas-184/20-25/09/2016 tanggal 14 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Pihak Penyidik Kejari Jaksel telah

Page 212: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

193

melakukan pemeriksaan keterangan Ahli untuk melengkapi hasil pengecekan fisik dalam perkara dimaksud.

107. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan kelayakan tanah Nomor : R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan

Penyidik Bareskrim Polri untuk meminta keterangan Ahli dari Balai Besar Pertanian, PSP, BPK RI dan Penyidik Barekskrim Polri di kantor BBPSLD Bogor tanggal 19 September 2016 berdasarkan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor : Sprintgas-188/20-25/09/2016 tanggal 16 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dibuatkan Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor: ND-116/25/09/2016 tanggal 28 September 2016.

108. Fasilitasi permohonan bantuan ahli cloning computer forensic KPK Nomor: B/3380/IX/2016/Dit Reskrimsus tanggal 15 September 2016 dari Polda Sulawesi Selatan terkait Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan gedung laboratorium terpadu Fakultas Teknik pada Universitas Negeri Makassar TA 2015.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan

Ahli Computer Forensic KPK untuk melakukan cloning terhadap BBE yang telah dilakukan penyitaan oleh Penyidik Polda Sulsel pada tanggal 20 sd 23 September 2016 di Polda Sulawesi Selatan berdasarkan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor: Sprintgas-187/20-25/09/2016 tanggal 16 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Hasil pendampingan telah dibuatkan Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor: ND-115/25/09/2016 tanggal 28 September 2016.

109. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 008/01 Kel. Grogol Utara Kec. Keb. Lama Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli

Keuangan Negara Bpk. Siswo Sujanto Berdasarkan Surat Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Nomor: B-2482/0.1.14/Fd.1/09/2016 tanggal 13 September 2016 pada tanggal 22 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Saksi Ahli telah memberikan keterangan dalam perkara tersebut diatas dan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-105/25/09/2016 Tanggal 16 September 2016.

110. Dugaan TPK perkara Alkes di Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2012 dengan Tersangka YUNI ASTUTI yang disidik oleh Kejari Kabupaten Tangerang (Tigaraksa) yang perkaranya juga ada kaitan dengan yang diselidiki oleh KPK dalam perkara TUBAGUS CHAERI WARDANA.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Berdasarkan

Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor: Sprintgas-193/20-25/09/2016 tanggal 20 September 2016 telah melaksanakan koordinasi dengan Kejari Kabupaten Tangerang pada hari Kamis tanggal

22 September 2016 di Kantor Kejari Kabupaten Tangerang.

• Hasil Koordinasi: Dari hasil rapat koordinasi tersebut diperoleh hasil bahwa KPK berencana akan melimpahkan kasus tersebut kepada Kejari Tangerang dan akan mendukung biaya terkait penanganan perkara tersebut, pelimpahan akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2016.

111. Fasilitasi permohonan bantuan ahli terkait Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi

dan pemeriksaan keterangan ahli Ahli Arsitektur dan Konstruksi dari ITB atas nama Ibu DEWI LARASATI ZR dkk oleh Penyidik Kejari Jaksel pada hari Jumat tanggal 23 September di ITB Bandung atas tindak lanjut hasil pengcekan fisik sesuai dengan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor: Sprintgas-194/20-25/09/2016 tanggal 20 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Pihak Penyidik Kejari Jaksel telah melakukan pemeriksaan keterangan Ahli dan menerima hasil pengecekan fisik dari Ahli ITB dalam perkara dimaksud.

112. Dugaan TPK Pengadaan Pesawat pada PT. Merpati Nusantara Airlines Tahun 2005 – 2011 yang ditangani oleh Pidsus Kejagung RI.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan rapat koordinasi

antara Pidsus Kejagung RI dengan Unit Koorsup, Direktur Penyelidikan dan Direktur Penuntutan pada tanggal 28 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Dari hasil rapat koordinasi tersebut akan dilakukan closing terhadap penyelidikan perkara yang dilakukan oleh penyelidik KPK dan selanjutnya melalui Unit Koorsup bisa diserahkan hasil penyelidikan KPK kepada penyidik Kejagung RI.

113. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan lapangan olah raga Politeknik Perikanan Negeri Tual yang bersumber dari APBN-P Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.1.293.594.000,- oleh Penyidik Kepolisian Resort Maluku Tenggara.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Pengadaan Barang dan Jasa atas nama SETYA BUDI, SH., M.Kn ditingkat penyiidkan pada tanggal 20 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 20 September 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup nomor: ND-111/25/09/2016 tanggal 22 September 2016.

114. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan lapangan olah raga Politeknik Perikanan Negeri Tual yang bersumber dari APBN-P Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.1.293.594.000,- oleh Penyidik Kepolisian Resort Maluku Tenggara.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas nama DRS. SISWO SUJANTO, DEA ditingkat penyiidkan pada tanggal 21 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 21 September 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator

Page 213: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

194

Unit Korsup nomor: ND-111/25/09/2016 tanggal 22 September 2016.

115. Koordinasi terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK tanggal 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2016 dengan Kepolisian Daerah Maluku Utara dan Kejaksaan Tinggi Maluku Utara.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat Koordinasi

pemutakhiran data dan perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi KPK, tanggal 7 s/d 8 September 2016, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-178/20-25/08/2016 tanggal 24 Agustus 2016.

• Hasil Koordinasi: Laporan data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-104/25/09/2016 tgl 15 September 2016.

116. Koordinasi terkait data informasi perkembangan penanganan perkara TPK tanggal 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2016 dengan Kepolisian Daerah Papua dan Kejaksaan Tinggi Papua.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat Koordinasi

pemutakhiran data dan perkembangan penanganan perkara TPK untuk keperluan database dan bahan Supervisi KPK, tanggal 26 s/d 29 September 2016, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-195/20-25/09/2016 tanggal 22 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Laporan data dan informasi perkembangan penanganan Perkara TPK. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-118/25/10/2016 tgl 3 Oktober 2016.

117. Dugaan TPK pada pengadaan 1 (satu) unit kapal tongkang dan pengadaan alat-alat bor Tahun Anggaran 2007 di Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Boven Digoel, TPK terkait penempatan dana APBD dalam bentuk Deposito tahun 2009-2011 namun bunga deposito tidak masuk dalam APBD sebagai PAD, TPK pada bantuan dana lembaga keagamaan pemerintah daerah Tk I Provinsi (Biro Mental Spritual Setda Provinsi Papua) kepada sinode gereja bethel gereja pentakosta ditanah Papua TA 2012, TPK di ilaga pembangunan rumah jabatan ketua, wakil ketua I dan II DPRD Kabupaten Puncak, dan Dugaan TPK penggelapan dalam jabatan oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Papua.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Rapat Koordinasi

terkait perkembangan dan hambatan penanganan 5 (lima) perkara TPK dimaksud oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Papua, berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor:Sprint.gas-195/20-25/09/2016 tanggal 22 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Materi ekspose perkara dari penyidik diberikan saran tindaklanjut dan menjadi bahan supervisi. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-118/25/10/2016 tgl 3 Oktober 2016.

118. Dugaan TPK yang dilakukan oleh Tersangka Suratmo, Ujang Burdah, Cecep Warman, Yuda Pringgo dan Rian Feriansyah oleh Kejari Kabupaten Sukabumi.• Posisi sebelum Supervisi: Penghentian penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara

bersama antara Penyidik kejari Kabupaten Sukabumi dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal 08 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada

intinya penyidik akan melaksanakan koordinasi dengan Penuntut Umum yang sedang melakukan penuntutan di persidangan an. Terdawa Eulis Ruhimah dan Terdakwa Rudiyanto (masing-masing berkas perkara terpisah) untuk menggali dan menemukan fakta hukum baru di depan persidangan terkait perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Suramo Dkk (panitia pengadaan), untuk dijadikan dasar guna membuka kembali penyidikan terhadap perkara a quo.

119. Dugaan TPK Penggunaan Dana DAK Tahun Anggaran 2010 dalam pengadaan Buku SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango dengan tersangka Djasroel Tjaniago yang penyidikannya dilakukan oleh Kejati Gorontalo.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara tersebut.• Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara atas nama

tersangka Djasroel Tjaniago telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Gorontalo Nomor: B-1129/R.5.5/Ft.1/08/2016 tanggal 30 Agustus 2016.

120. Dugaan TPK dugaan penyimpangan Pengelolaan Keuangan Daerah (selisih kurang kas) sebesar Rp. 88.512.415.456,60,- pada Kas Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005-2006 yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Aceh.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara tersebut.• Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara atas nama

Drs. Azman Usmanuddin, M.M telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Aceh Nomor: B-1645/N.1.5/Ft.1/06/2016 tanggal 9 Juni 2016.

121. Dugaan TPK penyimpangan/penyelewengan Keuangan Dana Hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) yang tidak sesuai dengan peruntukannya Tahun Anggaran 2012 pada Akademi Farmasi Banda Aceh atas nama tersangka Ermeyda CH, SE yang dtangani oleh Kejaksaan Negeri Banda Aceh.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara tersebut.• Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara tersebut

sudah Tahap II sesuai dengan Surat Pelimpahan Pekara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor B-1526/N.1/10/Ft.1/06/2014 tanggal 5 Juni 2014.

122. Dugaan TPK penyimpangan/penyelewengan Keuangan Dana Hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) yang tidak sesuai dengan peruntukannya Tahun Anggaran 2012 pada Akademi Farmasi Banda Aceh atas nama tersangka Syarifah Alawiyah Binti Sayed Ismail yang dtangani oleh Kejaksaan Negeri Banda Aceh.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara tersebut.• Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara tersebut

sudah Tahap II sesuai dengan Surat Pelimpahan Pekara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor B-1527/N.1/10/Ft.1/06/2014 tanggal 5 Juni 2014.

123. Dugaan TPK Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tahun 2010 di PT. BNI SKC Bandung pada peternak sapi Grup Simpang Jaya Dua dengan Plapon sebesar Rp 25.000.000.000 yang diduga berpotensi kerugian negara sebesar Rp 1.950.000.000 yang ditangani oleh Kejati Jawa Barat.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Perkembangan

Penyidikan perkara tersebut.• Hasil Koordinasi: Terhadap berkas perkara tersebut

sudah Tahap II (Tanda terima Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa tanggal 8 April 2016).

Page 214: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

195

124. Fasilitasi permohonan bantuan ahli sesuai surat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor : B-1948/0.1.14/Fd. 1/07/2016 tanggal 21 Juli 2016 perihal penyidikan atas perkara TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan

Auditor BPKP Perwakilan Prov DKI Jakarta melakukan konfirmasi dan pemeriksaan atas hasil pengecekan fisik yang dilakukan oleh Ahli ITB Bandung atas nama Ibu DEWI LARASATI ZR dkk pada tanggal 12 Oktober 2016 berdasarkan Surat Perintah Deputi Penindakan Nomor : Sprintgas-201/20-25/10/2016 tanggal 10 Oktober 2016.

• Hasil Koordinasi: Kegiatan pendampingan Auditor BPKP Perwakilan Prov DKI Jakarta telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Nomor: ND-128/25/10/2016 tanggal 17 Oktober 2016.

125. Kegiatan Rapat koordinasi dengan Kejati Lampung dan jajaran perihal perkembangan penyidikan terhadap 14 (empat belas) perkara yang disidik lebih dari 1 (satu) tahun dan mengalami hambatan dalam penanganannya.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan

rapat koordinasi dengan Aspidsus dan Kasi Dik Kejati Lampung pada tanggal 19-20 Oktober 2016 berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Penindakan Nomor: Springas-204/20-25/10/2016 tanggal 12 Oktober 2016.

• Hasil Koordinasi: Koorsup KPK telah merekomendasikan beberapa hal kepada Kejati Lampung terkait 14 (empat belas) perkara dimaksud. Kegiatan rapat koordinasi telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Nomor: ND-133/25/10/2016 tanggal 21 Oktober 2016.

126. Dugaan TPK/TPPU terkait pembebasan tanah untuk kepentingan umum dalam program normalisasi kali Pesanggrahan a.n Tersangka MOCHAMAD DAMIRI SE sesuai dengan surat Bareskrim Polri kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: B/6567/Tipidkor/X/2016/Bareskrim tanggal 14 Oktober 2016 perihal Undangan Koordinasi.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Menghadiri

rapat koordinasi tersebut sesuai dengan Springas-208/20-25/10/2016 tanggal 17 Oktober 2016 pada tanggal 19 Oktober 2016.

• Hasil Koordinasi: Bareskrim telah menerbitkan SPDP baru.

127. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Selatan pada tanggal 26 Oktober 2016• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-150/25/12/2016 Tanggal 6 Desember 2016.

128. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejati Sulawesi Selatan pada tanggal 27 Oktober 2016• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-150/25/12/2016 Tanggal 6 Desember 2016.

129. Fasilitasi permohonan untuk melakukan pemeriksaan tersangka FAHRIZAL, ST sesuai surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: B-3294/E/Euh/10/2016 tanggal 19 Oktober 2016. • Kegiatan yang dikooordinasikan: Memfasilitasi pihak

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap tersangka FAHRIZAL, ST pada tanggal 24 Oktober 2016.

• Hasil Koordinasi: Tersangka telah memberikan keterangan dalam perkara dimaksud pada tanggal 24 Oktober 2016 sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Saksi.

130. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Sumatera Utara pada tanggal 31 Oktober 2016• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-141/25/11/2016 Tanggal 17 November 2016.

131. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejati Sumatera Utara pada tanggal 1 November 2016• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-141/25/11/2016 Tanggal 17 November 2016.

132. Dugaan TPK pemberian suap atas nama tersangka XAVERIANDY SUTANTO oleh Penyidik KPK.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi JPU

Kejaksaan Negeri Padang menghadirkan tersangka XAVERIANDY SUTANTO di persidangan Pengadilan Negeri Padang pada tanggal 11 Oktober 2016 dan 25 Oktober 2016 dalam perkara tindak pidana Perdagangan Gula Tanpa SNI atas nama terdakwa XAVERIANDY SUTANTO.

• Hasil Koordinasi: Telah difasilitasi Tersangka XAVERIANDY SUTANTO menghadiri persidangan di PN Padang tanggal 11 Oktober 2016 dan 25 Oktober 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-126/25/10/2016 tanggal 12 Oktober 2016 dan Nomor: ND-136/25/10/2016 tanggal 27 Oktober 2016.

133. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas nama tersangka Rendra, SS. oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas nama SYAKRAN RUDY, SE.MM di Pengadilan Tipidkor pada PN Tanjung Pinang

Page 215: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

196

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan di persidangan tipidkor Pengadilan Negeri Tanjungpinang tanggal 20 Oktober 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup nomor: ND-135/25/10/2016 tanggal 24 Oktober 2016.

134. Dugaan TPK pada pembangunan gedung serba guna Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2012 dan 2013 oleh Penyidik Kejaksaan Negeri Pacitan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik

Kejari Pacitan dan Tim Ahli Universitas Brawijaya untuk memaparkan hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan fisik kepada Tim BPKP Perwakilan Jawa Timur sebagai bahan informasi bagi Auditor dalam melakukan audit perhitungan kerugian keuangan negara, pada tanggal 4 Oktober 2016

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan ekspose bersama Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP Perwakilan Jawa Timur dengan hasil Draft Laporan Hasil Pemeriksaan fisik pekerjaan oleh Ahli teknis dan simpulan rekomendasi ekspose tanggal 4 Oktober 2016.

135. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Kepolisian Resort Magetan• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik

Polres Magetan dan Tim Ahli Universitas Gadjah Mada untuk memaparkan hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan fisik kepada Tim BPKP Perwakilan Jawa Timur sebagai bahan informasi bagi Auditor dalam melakukan audit perhitungan kerugian keuangan negara, pada tanggal 5 Oktober 2016

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan ekspose bersama Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP Perwakilan Jawa Timur dengan hasil Draft Laporan Hasil Pemeriksaan fisik pekerjaan oleh Ahli teknis dan simpulan rekomendasi ekspose tanggal 5 Oktober 2016.

136. Dugaan TPK pada pembangunan gedung serba guna Desa Gendaran, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2012 dan 2013 oleh Penyidik Kejaksaan Negeri Pacitan.• Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Ahli

teknis Universitas Brawijaya dalam melakukan pemeriksaan fisik pembangunan Gedung Serba Guna TA 2012 dan 2013, pada tanggal 25 s/d 27 Juli 2016 berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprin.Gas-162/20-25/07/2016 tanggal 22 Juli 2016.

• Hasil Koordinasi: Dokumen Laporan hasil pemeriksaan fisik oleh Ahli dari Universitas Brawijaya tanggal Oktober 2016.

137. Dugaan TPK pengembangan distribusi air minum, pekerjaan konstruksi jaringan air bersih/air minum di Kec. Manggis, Kec. Karangasem, Kec. Kubu, Kec. Abang Kab. Karangasem APBD Tahun Anggaran 2009 dan 2010 dengan Terdakwa Parno Tris Hadiono, ST.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi dengan

Penuntut Umum Kejari Karangasem terkait Persidangan perkara TPK tersebut atas nama terdakwa Parno Tris Hadiono, ST.

• Hasil Koordinasi: Ahli dari ITB telah memberikan keterangan di Persidangan PN Tipikor Denpasar tanggal 5 Oktober 2016.

138. Fasilitasi permohonan pemanggilan Saksi sehubungan

Surat Kajari Makassar kepada Pimpinan KPK Nomor: B-181/R.4.10/Epp/10/2016 tanggal 27 Oktober 2016 perihal Bantuan Pemanggilan Saksi An. Ibu SITI MARWA.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan

Saksi Ibu SITI MARWA di Pengadilan Negeri Makassar Sulawesi Selatan berdasarkan berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-218/20-25/11/2016 tanggal 01 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-140/25/11/2016 tanggal 9 November 2016.

139. Kegiatan koordinasi pelimpahan penyidikan tindak pidana korupsi Alat Kesehatan di Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 a.n Tersangka YUNI ASTUTI kepada Kejaksaan Negeri Kab. Tangerang. • Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan

pelimpahan kasus dugaan tindak pidana korupsi Alat Kesehatan di Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 dari KPK kepada Kejaksaan Negeri Kab. Tangerang pada tanggal 15 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah terangkum dalam Berita Acara Pelimpahan tanggal 15 November 2016 dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-1240/20-25/11/2016 tanggal 18 November 2016.

140. Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat dengan Nomor Surat: R-1327/Tipidkor/VIII/2015/Bareskrim tanggal 11 Agustus 2015 atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN yang ditangani oleh Bareskrim Polri.• Kegiatan Koordinasi: Penyerahan hasil PPKN dari

BPK RI berdasarkan surat Deputi Penindakan Nomor: R-1303/20-25/11/2016 tanggal 15 November 2016 perihal Penyerahan • Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PPKN) pada tanggal 17 November 2016.

• Hasil Koordinasi: kegiatan penyerahan perhitungan PPKN sesuai dengan surat pengantar Nomor: 2529/Speng/X.6.3.1/11/2016 tanggal 7 November 2016 perihal penyampaian hasil perhitungan kerugian negara atas dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014.

141. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda Sulawesi Utara pada tanggal 21 - 22 November 2016.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan

data penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-231/20-25/11/2016 tanggal 16 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-146/25/11/2016 Tanggal 28 November 2016.

142. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi Jambi pada tanggal 24 - 25 November 2016.

Page 216: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

197

• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan kegiatan rapat koordinasi dengan Aspidsus dan Kasi Dik Kejati Jambi berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Penindakan Nomor: Springas-235/20-25/11/2016 tanggal 21 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Koorsup KPK telah merekomendasikan beberapa hal kepada Kejati Lampung terkait 14 (empat belas) perkara dimaksud. Kegiatan rapat koordinasi telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan kepada Deputi Penindakan melalui Nota Dinas Nomor: ND- 148 /25/10/2016 tanggal 28 November 2016.

143. Dugaan TPK penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD Sawerigading Kota Palopo Tahun Anggaran 2013 atas nama Tersangka KRISTOFOEL RUDIHARTO BAO, SKM yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo.• Kegiatan Koordinasi: Melaksanakan pendampingan

Saksi Arief Nur Cahyo dari Direktorat Gratifikasi di Pengadilan Negeri Makassar Sulawesi Selatan berdasarkan berdasarkan Surat Perintah Tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprintgas-243/20-25/11/2016 tanggal 29 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-152/25/11/2016 tanggal 6 Desember 2016.

144. Dugaan TPK penjualan dan pelepasan hak atas tanah Aset milik Pemkab Pelelawan tanpa keputusan Kepala Daerah, oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Riau.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas nama Drs. SISWO SUJANTO, DEA., ditingkat penyidikan pada tanggal 14 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 14 November 2016.

145. Dugaan TPK dalam penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) dan penguasaan tanah di kawasan HPT Tesso Nillo tahun 2003 dan 2004 Kabupaten Kampar oleh Penyidik Kejaksaan Tinggi Riau.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Keuangan Negara atas nama Drs. SISWO SUJANTO, DEA., ditingkat penyidikan pada tanggal 15 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 15 November 2016.

146. Dugaan TPK pemberian suap atas nama tersangka XAVERIANDY SUTANTO oleh Penyidik KPK.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi JPU

Kejaksaan Negeri Padang menghadirkan tersangka XAVERIANDY SUTANTO di persidangan Pengadilan Negeri Padang pada tanggal 16 November 2016 dan 23 November 2016 dalam perkara tindak pidana Perdagangan Gula Tanpa SNI atas nama terdakwa XAVERIANDY SUTANTO.

• Hasil Koordinasi: Telah difasilitasi Tersangka XAVERIANDY SUTANTO menghadiri persidangan di PN Padang tanggal 16 November 2016 dan 23 November 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-142/25/11/2016 tanggal 18 November 2016 dan Nomor: ND-145/25/11/2016 tanggal 25 November 2016.

147. Dugaan TPK kegiatan peningkatan Jalan M.Boya, Jl.H.Sadri, Jl.Swarna Bumi, Jl.Diponegoro, Jl.Kartini, Jl.H.Said, Jl.Abdul Manaf, Jl.M.Siap, Jl.Gajah Mada, Jl.Hang Tuah, Jl.Kpt.Mukhtar, Jl.Batang Tuaka Kecamatan Tembilahan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 oleh Penyidik Kejari Indragiri Hilir.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Penyidik

Kejari Inhil dan Tim Ahli Universitas Gadjah Mada untuk memaparkan hasil penyidikan dan hasil pemeriksaan fisik kepada Tim BPKP Perwakilan Riau sebagai bahan informasi bagi Auditor dalam melakukan audit perhitungan kerugian keuangan negara, pada tanggal 17 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan ekspose bersama Penyidik, Tim Ahli BPKP dan Tim Auditor BPKP Perwakilan Riau dengan hasil Draft Laporan Hasil Pemeriksaan fisik pekerjaan oleh Ahli teknis dan simpulan rekomendasi ekspose tanggal 17 November 2016.

148. Dugaan TPK Pembangunan Jembatan Sungai Enok Tahun Anggaran 2011 s/d 2014 oleh Penyidik Kejari Indragiri Hilir.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Pengadaan Barang/ Jasa LKPP atas nama TJIPTO PRASETYO NUGROHO, Ak., ditingkat penyidikan pada tanggal 17 November 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik tanggal 17 November 2016.

149. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Kepolisian Resort Magetan.• Kegiatan yang dikoordinasikan : Memfasilitasi Ahli

teknis Universitas Gadjah Mada dalam melakukan pemeriksaan fisik pembangunan Gedung gedung rawat inap kelas III RSUD dr. Sayidiman TA 2010, pada tanggal 13 s/d 15 Juli 2016 berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Surat Perintah Tugas Nomor: Sprin.Gas-153/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016.

• Hasil Koordinasi: Dokumen Laporan hasil pemeriksaan fisik oleh Ahli dari Universitas Gadjah Mada tanggal 8 November 2016.

150. Dugaan TPK menggunakan untuk kepentingan pribadi uang hasil pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) dan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Pemkab Bireun Tahun 2007 s.d. 2010 sebesar Rp. 27.609.164.186,59 (dua puluh tujuh milyar enam ratus sembilan juta seratus enam puluh empat ribu seratus delapan puluh enam rupiah lima puluh sembilan sen), atas nama tersangka Muslem Syamaun, S.Sos selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD). • Kegiatan yang dikoordinasikan: Koordinasi dengan

Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Aceh terkait Persidangan perkara TPK tersebut atas nama terdakwa Muslem Syammaun, S.Sos Bin Syammaun.

• Hasil Koordinasi: Ahli dari Universitas Airlangga, PPATK dan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan telah memberikan keterangan di Persidangan PN Tipikor Banda Aceh tanggal 22 November 2016.

151. Dugaan TPK berupa penyimpangan atau penyalahgunaan dana APBD Kab. Buol Tahun Anggaran 2010 yang dikelola melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) Kab. Buol dengan Tersangka Ir. SUPANGAT yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Tengah.

Page 217: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

198

• Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi Ahli Keuangan Negara Bpk. Siswo Sujanto pada tanggal 2 Desember 2016

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. Hasil kegiatan telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-162/25/12/2016 tanggal 15 Desember 2016.

152. Dugaan TPK Pembangunan Ruko Jalan Gajah Mada di Kota Palu milik Pemkab Donggala APBD Tahun Anggaran 2013 yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Tengah. • Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi pemeriksaan Ahli LKPP Bpk. Setya Budi Arijanta pada tanggal 1 Desember 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli Hasil kegiatan telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-161/25/12/2016 tanggal 15 Desember 2016.

153. Dugaan TPK Pembangunan Ruko Jalan Gajah Mada di Kota Palu milik Pemkab Donggala APBD Tahun Anggaran 2013 yang dilaksanakan oleh Polda Sulawesi Tengah.• Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi pemeriksaan Ahli

Hukum Pidana dari Fakultas Hukum UI Ibu Dr. Eva Achjani Zulfa, S.H., M.H.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli. Hasil kegiatan telah dibuatkan Laporan Penugasan dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-161/25/12/2016 tanggal 15 Desember 2016.

154. Dugaan perkara TPK dengan sengaja memproduksi dan atau mengedarkan barang yang tidak memenuhi SNI, spesifikasi teknis atau pedoman tata cara yang diberlakukan secara wajib di bidang industri dalam Pasal 120 UU RI No. 3 Tahun 2014 Jo Permen Pertanian No. 68/Permentan/OT.140/2013 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Gula Kristal Putih secara wajib dengan tersangka MEMI dan XAVERIANDY SUTANTO oleh Polda Sumatera Utara.• Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi pemeriksaan Tersangka

atas nama MEMI dan XAVERIANDY SUTANTO pada tanggal 8 Desember 2016.

• Hasil Koordinasi: Tersangka telah memberikan keterangan dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan. Hasil kegiatan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-158/25/12/2016 tanggal 09 Desember 2016.

155. Dugaan TPK kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN yang ditangani oleh Bareskrim Polri.• Kegiatan Koordinasi: Fasilitasi pemeriksaan Ahli

Keuangan Negara atas nama SISWO SUJANTO di Gedung KPK RI pada tanggal 14 Desember 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dalam perkara a quo sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Ahli Hasil kegiatan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-160/25/12/2016 tanggal 15 Desember 2016.

156. Fasilitasi permohonan pemeriksaan Tersangka sehubungan surat Kepala Badan Pengawas Mahkamah Agung RI kepada Pimpinan KPK Nomor: 1250/BP/PS.02/11/2016 tanggal 01 Desember 2016 perihal Bantuan Pemriksaan Tersangka atas nama Muh. Santoso dan Raoul Aditya.• Kegiatan Koordinasi: Pada tanggal 15 Desember 2016

dilaksanakan pendampingan dan fasilitasi pemeriksaan Tersangka atas nama Muh. Santoso dan Raoul Aditya oleh Badan Pengawas MA.

• Hasil Koordinasi: Hasil kegiatan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND- 165/25/12/2016 tanggal 16 Desember 2016.

157. Dugaan TPK pemberian suap kepada Aparat Penegak Hukum yang terjadi antara bulan Oktober s.d Nopember 2016 yang disidik oleh Dit tipidkor Bareskrim Polri.• Kegiatan koordinasi : Pada tanggal 22 Desember

2016 dilaksanakan rapat koordinasi antara Bareskrim dengan Penyidik, Penyelidik dan JPU KPK

• Hasil Koordinasi : Hasil kegiatan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor : ND- 170/25/12/2016 tanggal 22 Desember 2016.

158. Dugaan TPK pemberian suap atas nama tersangka XAVERIANDY SUTANTO oleh Penyidik KPK.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi JPU

Kejaksaan Negeri Padang menghadirkan tersangka XAVERIANDY SUTANTO di persidangan Pengadilan Negeri Padang pada tanggal 7 Desember dalam perkara tindak pidana Perdagangan Gula Tanpa SNI atas nama terdakwa XAVERIANDY SUTANTO.

• Hasil Koordinasi: Telah difasilitasi Tersangka XAVERIANDY SUTANTO menghadiri persidangan di PN Padang tanggal 7 Desember 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-157/25/12/2016 tanggal 9 Desember 2016.

159. Dugaan TPK Pembangunan Gedung Serbaguna Desa Gendaran Kec. Donorojo Kab. Pacitan Tahun Anggaran 2012 dan 2013 oleh Penyidik Kejari Pacitan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pelaksanaan Audit PKKN oleh Perwakilan BPKP Jawa Timur tanggal 30 November s/d 2 Desember 2016.

• Hasil Koordinasi: Pelaksanaan Audit PKKN dalam perkara a quo telah dilakukan oleh Tim Auditor BPKP Jawa Timur selama 20 hari kerja berdasarkan Surat tugas Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur Tanggal 16 November 2016 Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-155/25/12/2016 tanggal 7 Desember 2016.

160. Dugaan TPK pada proses pembangunan gedung rawat inap kelas III RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2010 oleh Penyidik Kepolisian Resort Magetan.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pelaksanaan Audit PKKN oleh Perwakilan BPKP Jawa Timur tanggal 29 November s/d 2 Desember 2016.

• Hasil Koordinasi: Pelaksanaan Audit PKKN dalam perkara a quo telah dilakukan oleh Tim Auditor BPKP Jawa Timur selama 20 hari kerja berdasarkan Surat tugas Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur Tanggal 16 November 2016 Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-154/25/12/2016 tanggal 7 Desember 2016.

161. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya perjalanan

Page 218: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

199dinas dalam wilayah Pemerintah Daerah Kab. Buton Utara Tahun 2012 hingga Tahun 2014, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Sultra • Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pemberian keterangan Ahli Hukum Pidana atas nama DR. PUJIYONO, SH. M.HUM tanggal 22 Desember 2016.

• Hasil Koordinasi: Ahli telah memberikan keterangan Ahli dan dibuatkan Berita Acara oleh Penyidik Polda Sulawesi Tenggara tanggal 22 Desember 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-169/25/12/2016 tanggal 22 Desember 2016.

162. Dugaan TPK kegiatan pembangunan Proyek Jembatan Padamaran I dan II Tahun Anggaran 2008 s/d 2013 Kabupaten Rokan Hilir oleh penyidik Kejati Riau. • Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi

pertemuan Penyidik dengan Ahli Pengadaan Barang/ Jasa LKPP atas nama TJIPTO PRASETYO NUGROHO, Ak tanggal 21 Desember 2016.

• Hasil Koordinasi: Telah dilakukan Ekspose bersama perkara a quo dengan Ahli Pengadaan Barang/ Jasa LKPP atas nama TJIPTO PRASETYO NUGROHO, Ak. tanggal 21 Desember 2016 dan disepakati untuk dilanjutkan dengan pengambilan keterangan Ahli. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-167/25/12/2016 tanggal 21 Desember 2016.

163. Dugaan TPK kegiatan peningkatan Jalan M.Boya, Jl.H.Sadri, Jl.Swarna Bumi, Jl.Diponegoro, Jl.Kartini, Jl.H.Said, Jl.Abdul Manaf, Jl.M.Siap, Jl.Gajah Mada, Jl.Hang Tuah, Jl.Kpt.Mukhtar, Jl.Batang Tuaka Kecamatan Tembilahan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014 oleh Penyidik Kejari Indragiri Hilir.• Kegiatan yang dikoordinasikan: Memfasilitasi Ahli

teknis Universitas Gadjah Mada dalam melakukan pemeriksaan fisik pekerjaan 18 ruas Jalan, pada tanggal 16 s/d 19 September 2016 berdasarkan surat perintah tugas Deputi Bidang Penindakan Nomor: Sprin.Gas-186/20-25/09/2016 tanggal 14 September 2016.

• Hasil Koordinasi: Dokumen Laporan hasil pemeriksaan fisik oleh Tim Ahli dari Universitas Gadjah Mada tanggal 7 Desember 2016.

164. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Polda D.I. Yogyakarta pada tanggal 15 November 2016• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit Koorsup Nomor: ND-168/25/12/2016 tanggal 22 Desember 2016

165. Koordinasi terkait informasi penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dengan Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta pada tanggal 14 November 2016• Kegiatan yang dikooordinasikan: Pengumpulan data

penanganan perkara TPK untuk keperluan database/pemutakhiran data.

• Hasil Koordinasi: Data Penanganan Perkara TPK kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota dinas Koordinator Unit

Koorsup Nomor: ND-168/25/12/2016 tanggal 22 Desember 2016.

166. Dugaan TPK Pengadaan tanah untuk kepentingan umum Gedung Seni, Gedung Autis Center di Kota Bontang Tahun anggaran 2012.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Melaksanakan

tugas koordinasi dengan Ahli Hukum Pertanahan di Universitas Lampung dalam rangka rencana fasilitasi Penyidik Polda Kalimantan Timur.

• Hasil Koordinasi: Unit Koorsup akan memfasilitasi Penyidik Polda Kalimantan Timur untuk meminta keterangan Ahli kepada Ahli Hukum Pertanahan setelah ada surat permintaan bantuan fasilitasi Ahli diterima.

167. Dugaan TPK perkara dugaan tindak pidana korupsi alih fungsi lahan pada Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai pada lokasi Banjar Pararudan Kelurahan Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2015.• Kegiatan yang dikooordinasikan: Melaksanakan

tugas koordinasi dengan Ahli Hukum Pertanahan di Universitas Lampung dalam rangka rencana fasilitasi Penyidik Polda Bali

• Hasil Koordinasi: Unit Koorsup segera memfasilitasi Penyidik Polda Bali untuk memformilkan pendapat Ahli Bidang Hukum Pertanahan dan Ahli Bidang Hukum Administrasi Negara dalam Berita Acara Pemeriksaan.

Hasil Klarifikasi KPK kepada Aparat Penegak Hukum (APH)1. Dugaan TPK dalam Pengelolaan Anggaran Inspektorat

Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 atas nama terpidana H. ANDY SOFYAN LAKKI.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI

Nomor:R-1297/20-25/12/2015 tanggal 4 Desember 2015 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan perkembangan penyidikan yang dikirimkan oleh Bareskrim Polri melalui Nomor: R/1971/Tipidkor/XII/2015/Bareskrim tanggal 23 Desember 2015 menyatakan bahwa proses penanganan baru sampai pada tahap pembangian kepada subdit-subdit yang akan menindaklanjuti proses penyelidikan dan penyidikan perkara tersebut dan dikarenakan adanya keterbatasan anggaran, maka proses hukum terhadap perkara tersebut akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016.

2. Dugaan TPK dalam kegiatan pembebasan lahan untuk sarana dan prasarana di Kecamatan Bangko Tahun Anggaran 2008.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-989/20-25/10/2015 tanggal 8 Oktober 2015 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Bagan Siapiapi.

• Hasil Klarifikasi: Hasil Penyelidikan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kajari Bagan Siapiapi Nomor: PRINT-02/N.4.19/Fd.1/03/2015 tanggal 09 Maret 2015, Penyelidik belum menemukan suatu perbuatan sebagai tindak pidana korupsi sehingga perkara tindak dilanjutkan ketahap penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Bagan Siapiapi Nomor: B-3024/N.4.19/Fd.1/12/2015 tanggal 23 Desember 2015.

3. Dugaan TPK penyimpangan pekerjaan gedung Islamic Centre/Gedung Multi Guna Kota Probolinggo Tahun 2012 (tahap I).• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1233/20-25/11/2015 tanggal 18 November 2015

Page 219: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

200dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK kepada Kepala Kejaksaan Negeri Probolinggo.

• Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara dalam tahap penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Probolinggo Nomor: R-50/0.5.20/Fs.1/12/2015 tanggal 2 Desember 2015.

4. Dugaan TPK dalam Pengelolaan Asset Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta berupa Lahan seluas 241.888 M2 di Kapuk Muara Jakarta Utara oleh PT. Jakarta Propertindo (BUMD) yang dialihkan ke PT. Wahana Agung Indonesia atas nama tersangka Fredie Tan. • Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1298/20-25/12/2015 tanggal 4 Desember 2015 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan perkembangan perkara tindak pidana korupsi penyidikan yang dikirimkan oleh Jampidsus pada Kejaksaan Agung RI melalui Nomor: B-315/F.2/Fd.1/02/2016 tanggal 11 Februari 2016 menyatakan bahwa proses penyidikan terhadap perkara tersebut dihentikan dikarenakan tidak cukup bukti.

5. Dugaan TPK Penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi Tombolo TA.2009 di Kabupaten Pangkep.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1318/20-25/12/2015 tanggal 23 Desember 2015 perihal Hasil Kegiatan Supervisi Terpadu.

• Hasil Klarifikasi: Sebagai tindak lanjut dari hasil kegiatan supervisi terpadu, Kepolisian Daerah Polda Sulawesi Selatan melalui surat Nomor: C.1/04.d/III/2016/Dit Rekrimsus Tanggal 2 Maret 2016 perihal Pengiriman kembali berkas perkara atas nama tersangka Zainuddin Nur.

6. Dugaan TPK Penyalahgunaan wewenang terhadap pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi Tombolo TA.2009 di Kabupaten Pangkep.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1318/20-25/12/2015 tanggal 23 Desember 2015 perihal Hasil Kegiatan Supervisi Terpadu.

• Hasil Klarifikasi: Sebagai tindak lanjut dari hasil kegiatan supervisi terpadu, Kepolisian Daerah Polda Sulawesi Selatan melalui surat Nomor: C.1/05.d/III/2016/Dit Rekrimsus Tanggal 2 Maret 2016 perihal Pengiriman kembali berkas perkara atas nama tersangka Muhammad Ismoundar.

7. Dugaan TPK dalam pembangunan Pasar Rejowinangun Kota Magelang Tahun 2011.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-194/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016 dilakukan konfirmasi perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Kepala Kejaksaan Negeri Magelang.

• Hasil Klarifikasi: Perkara masih dilakukan penyelidikan berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kajari Magelang Nomor: PRINT-132/O.3.13/Fd.1/02/2015 tanggal 18 Februari 2015, Hal ini sesuai dengan surat Kajari Magelang Nomor: B-178/O.3.13/Fs.1/03/2016 tanggal 2 Maret 2016.

8. Dugaan TPK dalam proyek Pasar Agrobis dan Pasar Babat Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2007-2013.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-193/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016 dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian

Daerah Jawa Timur.• Hasil Klarifikasi: Perkara masih dilakukan penyelidikan

berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kapolda Jawa Timur Nomor: Sprin-Lidik/679/IX/2015/Ditreskrimsus tanggal 23 September 2015, Hal ini sesuai dengan surat Kapolda Jawa Timur Nomor: B/2055/III/2016/Ditreskrimsus tanggal 10 Maret 2016.

9. Dugaan TPK dalam proyek pengadaan gedung operasional Bank BJB T-Tower dengan tersangka atas nama Wawan Indrawan.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-192/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016 dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Jampidsus Kejaksaan Agung RI.

• Hasil Klarifikasi: Penyidikan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Nomor: Print-66/F.2/Fd.1/05/2013 tanggal 17 Maret 2013, dan perkara telah diputus oleh Pengadilan Tipikor pada PN Klas IA Khusus Bandung dengan putusan Nomor: 147/Pid.Sus-TPK/2015PN.Bdg. Hal ini sesuai dengan surat Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Nomor: B-597/F.2/Fd.1/03/2016 tanggal 11 Maret 2016.

10. Dugaan TPK dalam proyek pengadaan gedung operasional Bank BJB T-Tower dengan tersangka atas nama Tri Wiyasa.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-192/20-25/02/2016 tanggal 15 Februari 2016 dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Jampidsus Kejaksaan Agung RI.

• Hasil Klarifikasi: Penyidikan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Nomor: Print-67/F.2/Fd.1/05/2013 tanggal 17 Maret 2013, saat ini masih dalam tahap Pra Penuntutan. Hal ini sesuai dengan surat Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung RI Nomor: B-597/F.2/Fd.1/03/2016 tanggal 11 Maret 2016.

11. Dugaan TPK pemerasan dalam pengurusan izin eksplorasi tambang oleh PT Semen Bosowa Barru dan sumbangan pihak ketiga di pelabuhan Garongkong dengan Tersangka A. IDRIS SYUKUR. • Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-399/20-25/04/2016 tanggal 07 April 2016 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Bareskrim Polri.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat yang dkirimkan oleh Dir Tipideksus Bareskrim Polri Nomor : B/2651/Dit Tipideksus/IV/2016/Bareskrim tanggal 19 April 2016 yang menyatakan bahwa Penyidik telah melakukan serangkaian proses penyidikan dan perkara tersebut telah dinyatakan lenmgkap (P-21) oleh Jampidsus Kejagung dan telah dilakukan pelimpahan Tersangka dan barang

12. Dugaan TPK pengadaan lahan untuk pemukiman transmigrasi di Dsn Puncak Jeringo Ds Jeringo Kec. Suela Kab. Lotim yang bersumber dari dana APBD TA 2007 Pemda Kab. Lotim yang dilaksanakan oleh bagian tata Pemerintahan Suela Kab.Lombok Timur atas nama tersangka Drs. RIHARYADI, M, Dkk.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Daerah NTB.

• Hasil Klarifikasi: Penyidikan telah P-21 sesuai dengan

Page 220: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

201surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/III/2016 tanggal 29 Maret 2016.

13. Dugaan TPK dana hibah Pemda Lotim yang diterima oleh KONI an tersangka SADARUDIN, S.Pd.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Daerah NTB.

• Hasil Klarifikasi: Perkara telah dillakukan Tahap II sesuai dengan surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/III/2016 tanggal 29 Maret 2016.

14. Dugaan TPK pembangunan Tambatan Perahu Gili Kondo Tahun Anggaran 2012 pada Dinas DISHUBKOMINFO Kab. Lotim a.n tersangka Drs. H. SYARIF WALIYULLAH, Map dan H. FACHRUDIN HAFIZ.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Daerah NTB.

• Hasil Klarifikasi: Perkara telah P-21 sesuai dengan surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/III/2016 tanggal 29 Maret 2016.

15. Dugaan TPK pelaku selaku Kepala Desa telah menjual tanah milik Pemda Kab. Bima seluas 12 Are kepada Pimpinan Pompes Nurul Ahmadi, atas nama tersangka MUHAMAD ALI, SH dan MUHTAR H. AHMAD• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Daerah NTB.

• Hasil Klarifikasi: Perkara masih Penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/III/2016 tanggal 29 Maret 2016.

16. Dugaan TPK pelaku selaku Tim Ferifikasi Kantor Kemenag Kab. Bima terkait penyimpangan pemotongan langsung terhadap tunjangan profesi atas nama tersangka Drs. H. IRFUN.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1313/20-25/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 dilakukan Koordinasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi ke Kepala Kepolisian Daerah NTB.

• Hasil Klarifikasi: Perkara dalam tahap Penyidikan. Hal ini sesuai dengan surat Kapolda NTB Nomor: B/1548/III/2016 tanggal 29 Maret 2016.

17. Dugaan TPK Suap dalam pengelolaan dana Kas Daerah Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp 21,7 Miliar tahun 2014-2015 a.n SUHANTORO Bin MASHADI.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-332/20-25/03/2016 tanggal 17 Maret 2016 dilakukan konfirmasi perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Kepala Kejaksaan Negeri Semarang.

• Hasil Klarifikasi: Perkara masih dalam tahap Penyidikan yang dilakukan oleh Penyidik Polrestabes Semarang. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Semarang Nomor: B-645/O.3.10/Fs.1/03/2016 tanggal 31 Maret 2016.

18. Dugaan TPK pinjaman daerah Pemkab Pandeglang sebesar Rp 200 Milyar Tahun 2006 yang sudah diputus oleh pengadilan dengan Terdakwa DIMYATI NATAKUSUMAH dengan Putusan Bebas, yang tindak lanjut pengembangan kasus tersebut terhadap Tersangka lain ditangani oleh Kejari Pandeglang.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-401/20-25/04/2016 tanggal 07 April 2016 dilakukan Klarifikasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Kejaksaan Tinggi Banten Nomor R-180/0.6/Fd.1/05/2016 tanggal 19 Mei 2016 yang meneruskan surat dari Kejaksaan Negeri Pandeglang nomor R-75/0.6.12/Fs.1/04/2016 tanggal 14 April 2016 yang menerangkan bahwa Kejaksaan Negeri Pandeglang telah melakukan penuntutan kepada 4 (empat) Terdakwa dan telah inkracht.

19. Dugaan tindak pidana korupsi Penyimpangan dalam Penyaluran Dana PPIP di Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Tahun Anggaran 2012 – 2013• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK RI Nomor

: R-596/20-25/05/2016 tanggal 18 Mei 2016 perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penanganan Perkara TPK

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Kejaksaan Negeri Langkat Nomor: R-64/N.2.25/Fd.1/05/2016 tanggal 30 Mei 2016 disampaikan bahwa untuk Proses Penyidikan kasus dugaan TPK tersebut dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Langkat di Pangkalan Brandan.

20. Dugaan TPK Pekerjaan Rehabilitas/Rekonstruksi Bendung, Tanggul, Cek Dam, Dinding Penahan Tanah dan Bronjong Bantang Lunto Tahun 2012.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Perkara dalam tahap Penyidikan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Sawahlunto. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.

21. Dugaan TPK Penyelewengan Dana Alat Kesehatan (Alkes), Kedokteran dan KB pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Rasidin Padang TA 2012 a.n tersangka Dr. ARTATI SURYANI, M.Ph BINTI S. PANOET.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Perkara telah dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian (SP-3) Nomor: Print-458/N.3.10/Fd.1/02/2016 tanggal 9 Februari 2016. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.

22. Dugaan TPK Anggaran Makan dan Minum pada Setda Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2011 an tersangka H. ROSMAN EFFENDI, SE, SH, MM, MBA.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: perkara telah dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian (SP-3) Nomor: Print-60/N.3.19/Fd.1/02/2016 tanggal 21 Januari 2016. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.

23. Dugaan TPK kegiatan Bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layah Huni (RSLTH) dana kesejahteraan sosial (DKS) Departemen Sosial RI Tahun 2009 di Kabupaten Agam..• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

Page 221: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

202• Hasil Klarifikasi: perkara telah dihentikan dengan Surat

Perintah Penghentian (SP-3) Nomor: Print-93/N.3/Fd.1/03/2016 tanggal 7 Maret 2016. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.

24. Dugaan TPK Pengelolaan Keuangan Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan Tahun Anggaran 2008 a.n tersangka JOHNY HASAN BASRI, DKK• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-380/20-25/04/2016 tanggal 1 April 2016 dilakukan Koordinasi dan Supervisi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Perkara masih tahap Penyidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat dan dalam proses penghitungan kerugian negara oleh BPK Perwakilan Wilayah Sumatera Barat. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Sumatera Barat Nomor: R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016.

25. Dugaan TPK dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan kendaraan dinas/operasional mobil penghisap lumpur pada dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Tahun Anggaran 2010 a.n tersangka Ir. FAUZI, MT.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-219/20-25/02/2016 tanggal 18 Februari 2016 dilakukan Koordinasi Perkembangan Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi ke Kajari Semarang.

• Hasil Klarifikasi: Perkara telah di eksekusi. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Semarang Nomor: B-834/O.3.10/Fd.1/04/2016 tanggal 26 April 2016.

26. Dugaan TPK pelaksanaan pekerjaan pengadaan kendaraan dinas/operasional mobil penghisap lumpur pada dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang Tahun Anggaran 2010 a.n tersangka Ir. IGN ARIF RIYANTO, MM.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-219/20-25/02/2016 tanggal 18 Februari 2016 dilakukan Koordinasi Perkembangan Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Perkara telah di eksekusi. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Semarang Nomor: B-834/O.3.10/Fd.1/04/2016 tanggal 26 April 2016.

27. Dugaan TPK Penyalahgunaan dana pendistribusian logistik dan dana pemilihan Presiden I KPU Kabupaten Dogiyai Tahun Anggaran 2014 an tersangka TITUS MOTE, dkk.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-239/20-25/02/2016 tanggal 22 Februari 2016 dilakukan Perkembangan Penanganan Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Perkara telah dilakukan Tahap II dari Polres Nabire kepada JPU Kejaksaan Negeri Nabire tanggal 3 Maret 2016, selanjutnya perkaranya telah dilimpahkan JPU ke Pengadilan TIPIKOR Klas IA Jayapura tanggal 15 Maret 2016 dan saat ini dalam proses persidangan. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Papua Nomor: B-636/T.1/Fd.1/04/2016 tanggal 28 April 2016.

28. Dugaan TPK Dana Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Tahun Anggaran 2012-2013 dengan Tersangka WATSON TARIGAN dan WAHYUDDIN.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI

Nomor:R-694/20-25/06/2016 tanggal 10 Juni 2016 dilakukan Klarifikasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Cabang Kejaksaan Negeri Langkat Nomor: B-697/N.2.25.6/Fd.1/06/2016 tanggal 17 Juni 2016 menerangkan bahwa Penanganan perkara tersebut saat ini pada

tahap penelitian berkas perkara oleh Jaksa P-16 (Tahap I) sebagaimana dalam isi surat.

29. Dugaan TPK pada Paket Pengadaan Peralatan Laboratorium Radiasi di Sestama Bapeten Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK RI Nomor

: R-696/20-25/06/2016 tanggal 10 Juni 2016 perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penanganan Perkara TPK.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Polda Metro Jaya Nomor: B/10718/VI/2016/Datro tanggal 24 Juni 2016 disampaikan bahwa penanganan perkara tersebut saat ini masih menunggu hasil audit investigasi BPKP perwakilan DKI Jakarta.

30. Dugaan TPK dalam pelaksanaan DIPA Tahun 2013 dan 2014 di Taman Nasional Way Kambas.• Kegiatan Klarfikasi: Berdasarkan surat KPK RI Nomor:

R-99/20-25/01/2016 tanggal 19 Januari 2016 perihal konfirmasi SPDP dan perkembangan perkara tindak pidana korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat dari Polda Lampung Nomor: B/467/VI/2016/Ditreskrimsus tanggal 23 Juni 2016 disampaikan bahwa perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pelaksanaan DIPA tahun 2013 dan 2014 di Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) telah ditindaklanjuti secara internal oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

31. Perkara dugaan TPK pada pekerjaan pengadaan perangkat dan aplikasi edukatif multikonten untuk SD, SMP dan SMA di Kab. Rohil Tahun Anggaran 2014.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-603/20-25/05/2016 tanggal 18 Mei 2016 dilakukan klarifikasi perkembangan penanganan perkara tindak pidana korupsi kepada Kepala Kepolisian Daerah Riau.

• Hasil Klarifikasi: Perkara sedang dalam tahap penyelidikan oleh Ditreskrimsus Polda Riau. Hal ini sesuai surat Kapolda Riau Nomor:B/349/V/2016/Reskrimsus tanggal 30 Mei 2016.

32. Dugaan TPK pada Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Teknik Universitas Negeri Makasar Tahun Anggaran 2015 yang di proses oleh Polda Sulawesi Selatan.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-741/20-25/06/2016 tanggal 21 Juni 2016 perihal Konfirmasi SPDP dan Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan perkembangan perkara tindak pidana korupsi penyidikan yang dikirimkan oleh Dirreskrimsus Polda Sulawesi Selatan melalui Nomor: R/05/VII/2016/Dit Reskrimsus tanggal 13 Juli 2016 menyatakan bahwa sedang ditangani dan dalam tahap penyidikan dan telah ditetapkan I (satu) orang tersangka a.n Ir. Edy Rachmad Widianto.

33. Dugaan TPK dalam pengadaan alat peraga pendidikan SMA pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2015 dan pengadaan alat genset Sudin Dikmen Jakbar Tahun Anggaran 2011 yang diproses oleh Polda Metro Jaya. • Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-809/20-25/07/2016 tanggal 13 Juli 2016 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Polda Metro Jaya.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat yang dkirimkan oleh Dir Krimsus Polda Metro Jaya Nomor: B/12884/VIII/2016/Datro tanggal 11 Agustus 2016 yang menyatakan bahwa

Page 222: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

203

untuk alat peraga di Sudin Pendidikan Kabupaten Bekasi Polda Metro Jaya tidak pernah menangani, sedangkan untuk perkara pengadaan alat genset Sudin Dikmen Jakbar Tahun Anggaran 2011 dari hasil penyelidikan tidak diketemukan adanya kerugian keuangan negara karena kelebihan bayar telah dikembalikan oleh penyedia jasa ke kas pemda. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi PIPM Nomor : ND-801/20-25/08/2016 tanggal 16 Agustus 2016 perihal tersebut di atas.

34. Dugaan TPK pada penggunaan Dana Bansos KONI Provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2007 s.d 2009 atas nama Tersangka Ir. Zulfadli, MM yang disidik oleh Polda Kalbar.• Kegiatan Klarifikasi : Berdasarkan surat KPK-RI Nomor

: R-876/20-25/08/2016 tanggal 3 Agustus 2016 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Polda Kalimantan Barat.

• Hasil Klarifikasi : Berdasarkan surat yang dikirimkan oleh Dir Krimsus Polda Kalimantan Barat Nomor : R/600/VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016 yang menyatakan bahwa perkara dugaan TPK pada penggunaan Dana Bansos KONI Provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2007 s.d 2009 atas nama Tersangka Ir. Zulfadli, MM saat ini dalam status P-19 Jaksa Peneliti Kejati Kalbar dengan petunjuk untuk melakukan penghitungan ulang PKKN.

35. Dugaan TPK pada pembagian upah pungut kepada kepala kampung se Kabupaten Lampung Tengah Tahun Anggaran 2008 yang berasal dari pajak bumi dan bangunan di Kabupaten Lampung Tengah yang disidik sejak 28 Juli 2010. • Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-870/20-25/07/2016 tanggal 02 Agustus 2016 dilakukan Konfirmasi SPDP dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Polda Lampung.

• Hasil Klarifikasi: Berdasarkan surat yang dkirimkan oleh Dir Krimsus Polda Lampung Nomor: B/691/VIII/2016/Ditreskrimsus tanggal 29 Agustus 2016 yang menyatakan bahwa dugaan TPK pada pembagian upah pungut kepada kepala kampung se Kab. Lampung Tengah TA 2008 yang berasal dari pajak bumi dan bangunan di Kab. Lampung Tengah atas nama Tersangka HM. Herman Hasbullah yang disidik oleh Polres Lampung Tengah telah dihentikan penyidikannya oleh Polres Lampung Tengah sesuai dengan Surat SP3 Nomor: S.Tap/03/V/2016/Reskrim berdasarkan keterangan dari BPKP Perwakilan Prov Lampung bahwa tidak diketemukan adanya kerugian keuangan negara sesuai dengan surat Nomor: SR-2771/PW08/5/2010 tanggal 31 Desember 2010.

36. Dugaan TPK dana hibah Pemkab Tulungagung kepada Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Tulungagung yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2010 senilai Rp.1.750.000.000,- atas nama Tersangka SUPRIYONO, SE.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-941/20-25/08/2016 tanggal 18 Agustus 2016 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung.

• Hasil Klarifikasi: Tersangka atas nama SUPRIYONO, SE dihentikan penyidikannya berdasarkan surat perintah penghentian penyidikan nomor:SP-704/O.5.27/Fd.1/06/2014 tanggal 4 Juni 2014. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Tulungagung Nomor: B-11621/O.5.27/Fd.1/09/2016 tanggal 21 September 2016.

37. Dugaan TPK dalam kegiatan aktualisasi kesenian daerah dalam rangka peningkatan ekonomi Desa dengan Media

Tanggap Ludruk di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sumenep tahun 2008 atas nama tersangka AMIRUDDIN, S.Pd.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-938/20-25/08/2016 tanggal 18 Agustus 2016 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep

• Hasil Klarifikasi: Kejaksaan Negeri Sumenep akan melimpahkan perkara tersebut ke Pengadilan Tipikor Surabaya dengan Peradilan In Absentia setelah berkas perkara lengkap. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Sumenep Nomor: B-623/0.5.34/Fs/09/2016 tanggal 1 September 2016.

38. Dugaan TPK pengadaan alat kesehatan CT- Scan pada RSUD Kabupaten Nganjuk tahun 2010.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-925/20-25/08/2016 tanggal 09 September 2016 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara tersebut dihentikan dengan alasan tidak terdapat cukup bukti sebagaimana Surat Perintah Penghentian Penyidikan Kajari Nganjuk Nomor:Print-979/O.5.29/Fd.1/04/2015 tanggal 13 April 2015 atas nama tersangka Eddy Haryanto Susilo dan nomor: Print:980/O.5.29/Fd.1/04/2015 tanggal 13 April 2015. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-5308/0.5/Fd.1/09/2016 tanggal 9 September 2016.

39. Dugaan TPK di PT. Sampang Mandiri Perkasa (PT.SMP) dan perkara dugaan tindak pidana korupsi pesangon anggota DPRD Sampang.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-933/20-25/08/2016 tanggal 16 Agustus 2016 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Negeri Sampang.

• Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara PT. Sampang Mandiri Perkasa (PT.SMP) telah menetapkan tersangka an. M. Hasan Alie selaku Direktur Utama PT. SMP dan untuk perkara presangon anggota DPRD Kab. Sampang atas nama Muhammad Bakir, Sudarmadji, KM. Faidol, Mubarak, Assadullah, Agus Sudiharto, Kurdi Said, Umar Faruk, Abd. Qowi, Juml. M. Dawi saat ini perkara tersebut masih proses persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya. Hal ini sesuai dengan surat Kajari Sampang Nomor: B-1148/0.5.36/Fu.1/08/2016 tanggal 24 Agustus 2016.

40. Dugaan TPK dalam pemberian Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) di Pemkab Jombang.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-937/20-25/08/2016 tanggal 09 September 2016 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

• Hasil Klarifikasi: Penanganan perkara tersebut atas nama terdakwa H. Bambang Waluyo, Heru Cahyo Setiono. H.M. Maskur Effendi telah dilimpahkan ke pengadilan Tipikor pada PN Surabaya dan sekarang dalam upaya hukum banding. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Jawa Timur Nomor: B-5309/0.5/Fd.1/09/2016 tanggal 9 September 2016.

41. Dugaan TPK dalam pemberian dana Bantuan Sosial (Bansos) yang bersumber dari APBD Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2010 dan 2011.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-926/20-25/08/2016 tanggal 15 Agustus 2016 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kepolisian Daerah Riau.

Page 223: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

204

• Hasil Klarifikasi: Ditreskrimsus Polda Riau tidak pernah menangani perkara TPK dalam pemberian dana Bansos APBD Kab. Bengkalis Tahun Anggaran 2010 dan 2011, tetapi menangani perkara dana bansos APBD Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2012. Hal ini sesuai dengan surat Polda Riau Nomor: R/129/IX/2016/Reskrimsus tanggal 6 September 2016.

42. Dugaan TPK dalam pekerjaan pembangunan Jembatan Sei Kelakap tahun 2014 Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2014.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-934/20-25/08/2016 tanggal 16 Agustus 2016 dilakukan klarifikasi dan perkembangan penanganan perkara TPK ke Kepala Kepolisian Daerah Riau.

• Hasil Klarifikasi: penanganan perkara tersebut sudah ditindaklanjuti dan ditelaah oleh Bareskrim Polri. Hal ini sesuai dengan surat Polda Riau Nomor: R/129/IX/2016/ Reskrimsus tanggal 6 September 2016.

43. Dugaan TPK pengadaan peralatan Kesehatan di RSUD Kabupaten Fakfak Tahun Anggaran 2012-2013 senilai Rp 2,5 Milyar.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Kajati Papua.

• Hasil Klarifikasi: Perkara dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Negeri Fakfak dan sudah dihentikan dengan alasan tidak terdapat cukup bukti. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Papua Nomor: R-395/T.1.1/Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016.

44. Dugaan TPK dalam kegiatan pengadaan sound system dan panggung ringing pada Setda Kab. Fakfak Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2013.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Kajati Papua.

• Hasil Klarifikasi: Perkara dilakukan penyelidikan oleh Kejaksaan Negeri Fakfak dan sudah dihentikan dengan alasan tidak terdapat cukup bukti. Hal ini sesuai dengan surat Kajati Papua Nomor: R-395/T.1.1/Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016.

45. Dugaan TPK Pengadaan peralatan medis dana tugas pembantuan paket ICU senilai Rp 17,5 Milyar Tahun Anggaran 2011• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Kajati Papua.

• Hasil Klarifikasi: Kejati Papua telah melakukan penyelidikan dan penanganan perkara tersebut diserahkan kepada Polda Papua Barat, Hal ini sesuai surat Kejati Papua kepada KPK RI Nomor: R-395/T.1.1/Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016.

46. Dugaan TPK Pengadaan Sarana Produksi dan Meubeleir Cluster dan Blok Bomberay dan Tomage senilai Rp 52,3 Milyar.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-792/20-25/07/2016 tanggal 11 Juli 2016 dilakukan Klarifikasi perkembangan penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi ke Kajati Papua.

• Hasil Klarifikasi: Kejati Papua tidak pmelakukan penyelidikan atas perkara a quo, Hal ini sesuai surat Kejati Papua kepada KPK RI Nomor: R-395/T.1.1/Fd.1/09/2016 tanggal 27 September 2016.

47. Dugaan TPK SPPD Fiktif DPRD Rejang Lebong Tahun Anggaran 2010 dan TPK dalam Proyek Pelebaran Jalan

Bengkulu - Curup - Lubuk Linggau Tahun Anggaran 2013. • Kegiatan Klarifikasi: Telah dikirimkan surat kepada

Kejati Bengkulu berdasarkan surat KPK-RI Nomor: R-1024/20-25/09/2016 tanggal 16 September 2016 perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Kejati Bengkulu telah mengirimkan Surat Nomor: B-2156/N.7.1/Ft.1/10/2016 tanggal 07 Oktober 2016 perihal Perkembangan Penyidikan Perkara TPK dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang PIPM melalui Nota Dinas Deputi Bidang Penindakan Nomor : ND-1219/20-25/11/2016 tanggal 11 November 2016.

48. Dugaan TPK dalam Pekerjaan Proyek Pemeliharaan Gedung Kantor Jembatan Timbang dan Pekerjaan di Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Jawa Tengah.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1246/20-25/10/2016 tanggal 27 Oktober 2016 dilakukan Konfirmasi perkembangan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Penyidikan perkara a quo telah dihentikan dengan surat perintah penghentian penyidikan Nomor: Print-1584/O.3/Fd.1/10/2016 tanggal 25 Oktober 2016 (P-14). Hal ini sesuai dengan Surat Kajati Jawa Tengah Nomor: R-750/O.3/Fd.1/11/2016 tanggal 2 November 2016.

49. Dugaan TPK pada transaksi investasi Reverse Obligasi Fiktif yang diduga melibatkan unsuk manajemen Bank Maluku-Maluku Utara.• Kegiatan Klarifikasi: Berdasarkan surat KPK-RI Nomor:

R-1245/20-25/10/2016 tanggal 27 Oktober 2016 dilakukan Konfirmasi perkembangan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Kejati Maluku Utara tidak pernah melakukan penyidikan atas perkara a quo, Hal ini sesuai dengan Surat Kejati Maluku Utara Nomor: B-1956/S.2.5/Fd.1/11/2016 tanggal 10 November 2016.

50. Dugaan TPK dana pengadaan alat kesehatan Tahun Anggaran 2012 di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. • Kegiatan Klarifikasi: Telah dikirimkan surat kepada

Kejati Sumatera Utara berdasarkan surat KPK-RI Nomor: R-1026/20-25/09/2016 tanggal 16 September 2016 perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Kejati Sumatera Utara telah mengirimkan Surat Nomor: B-4798/N.2/Fd.1/10/2016 tanggal 06 Oktober 2016 perihal Perkembangan Penyidikan Perkara TPK dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang PIPM melalui Nota Dinas Deputi Bidang Penindakan Nomor : ND-1321/20-25/12/2016 tanggal 05 Desember 2016.

51. Dugaan TPK dalam pekerjaan peningkatan jalan dengan konstruksi hotmix Rumah Ampar Gading - Pematang Aur Tahun Anggaran 2014 pada Dinas PU Kabupaten Seluma Bengkulu. • Kegiatan Klarifikasi: Telah dikirimkan surat kepada

Kejati Bengkulu berdasarkan surat KPK-RI Nomor: R-1236/20-25/10/2016 tanggal 25 Oktober 2016 perihal Klarifikasi SPDP dan Perkembangan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Korupsi.

• Hasil Klarifikasi: Kejati Bengkulu telah mengirimkan Surat Nomor: R-643/N.7/Fd.1/11/2016 tanggal 25 November 2016 perihal Perkembangan Penyidikan Perkara TPK dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang

Page 224: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

205

PIPM melalui Nota Dinas Deputi Bidang Penindakan Nomor : ND-1324/20-25/12/2016 tanggal 06 Desember 2016.

PELIMPAHAN (3 PERKARA)1. Dugaan Tindak Pidana Korupsi berupa Penerimaan Suap

yang diduga dilakukan oleh Penyelenggara Negara di Kabupaten Lombok Timur dari Pihak Swasta Tahun 2008 s/d 2013, yang sebelumnya telah dilakukan Penyelidikan oleh KPK RI.Kegiatan pelimpahan: Pelimpahan penanganan perkara dilakukan kepada Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat dengan Berita Acara Pelimpahan Perkara tanggal 7 April 2016.

2. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh HARTOTO yang merupakan pengembangan dari perkara dugaan tindak pidana korupsi tukar guling tanah bengkok Pemerintah Kota Tegal dengan Tanah milik PT. COM yang terletak di kawasan Bokong Semar Kota Tegal, atas nama terpidana IKMAL JAYA selaku Walikota Tegal Periode 2009-2014, SYAEFUL JAMIL selaku Direktur CV. Tridaya Pratama dan RUDYANTO selaku Direktur PT. Ciputra Optima Mitra yang dilakukan penanganan oleh KPK.Kegiatan pelimpahan: Pelimpahan penanganan perkara dilakukan kepada Kepolisian Resor Tegal Kota dengan Berita Acara Pelimpahan Perkara tanggal 19 Juli 2016.

3. Pelimpahan penyidikan perkara tindak pidana korupsi Alat Kesehatan di Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 a.n Tersangka YUNI ASTUTI kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang.Kegiatan Pelimpahan: Penanganan kasus dilakukan pelimpahan kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang melalui serangkaian kegiatan Koordinasi berdasarkan Surat Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Nomor: R-882/20-25/08/2016 tanggal 4 Agustus 2016 perihal Hasil Rapat Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Korupsi, Surat Kejaksaan Tinggi kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi cq. Deputi Bidang Penindakan Nomor: B-1886/0.6/Fd.1/10/2016 tanggal 12 Oktober 2016 perihal Hasil Rapat Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Korupsi dengan KPK, Surat Deputi Bidang Penindakan KPK RI kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Nomor : R-1285/20-25/11/2016 tanggal 09 November 2016 perihal Pelimpahan Penanganan Perkara a.n YUNI ASTUTI, Nota Dinas Deputi Penindakan kepada Pimpinan Nomor: ND-1030/20-25/10/2016 tanggal 11 Oktober 2016 perihal Pelimpahan Penanganan Perkara a.n Yuni Astuti serta Disposisi Pimpinan mengenai persetujuan pelimpahan penanganan perkara tindak pidana korupsi pengadaan alat kesehatan di Kota Tangerang Selatan APBDP Tahun Anggaran 2012 atas nama Tersangka Yuni Astuti dari KPK kepada Kejari Kabupaten Tangerang serta Berita Acara Pelimpahan tanggal 15 November 2016 di KPK.

HASIL SUPERVISI (201 PERKARA)1. Dugaan TPK dalam penyimpangan pembangunan

tanggul penahan banjir sungai Belidak Kecamatan Kakap Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2009 a.n tersangka Zainuddin Syah bin Rajali H Abdullah. Sprint penyidikan nomor: Sp.Sidik/788/X/2011 tanggal 15 Oktober 2011.• Posisi sebelum supervisi: Perkara dalam tahap

Penyidik.• Posisi setelah supervisi: SP3 karena tidak cukup bukti

(Surat Ketetapan Nomor: S.Tap/03/IV/2013 tanggal 9 April 2013).

2. Dugaan TPK dalam penyimpangan pembangunan tanggul penahan banjir sungai Belidak Kecamatan Kakap Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2009 a.n tersangka Ir. Deddy Susatyo Als Deddy Bin Kusmi Taryo, Karmin. Sprint penyidikan nomor: Sp.Sidik/788/X/2011 tanggal 15 Oktober 2011.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap

Penyidik.• Posisi setelah Supervisi: SP3 karena tidak cukup bukti

(Surat Ketetapan Nomor: S.Tap/02/IV/2013 tanggal 9 April 2013).

3. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang paket pekerjaan pembangunan Jembatan Bawang CS yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2009 a.n tersangka Ir. Rustammy Atmo Bin Atmo Umar. Sprint penyidikan nomor: Sp.Sidik/540/VII/2011 tanggal 18 September 2011.• Posisi sebelum di Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: P21 (Surat dari Kajati Kalbar

No. B-2947/Q.1.5/Ft.1/12/2015 tanggal 10 Desember 2015).

4. Dugaan TPK pada Pembangunan gedung RSUD dr. Harjono Ponorogo sumber APBN Tahun Anggaran 2009 dan 2010 atas nama Tersangka dr. PRAMINTO NUGROHO, Sp.M oleh Penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur.• Posisi sebelum di Supervisi: Belum ada penetapan

tersangka atas nama dr. PRAMINTO NUGROHO, Sp.M sebagai pihak diduga turut bertanggungjawab sebagai pelaku tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Tersangka atas nama dr.YUNI SURYADI yang Perkaranya masih ditingkat Penyidikan terkendala dalam pembuktian kerugian keuangan Negara, KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli teknis untuk menentukan nilai kerugian keuangan Negara.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama dr. PRAMINTO NUGROHO, Sp.M telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajari Ponorogo kepada Kapolres Ponorogo Nomor: B.04/0.5.24/Fd.1/01/2016 tanggal 4 Januari 2016 perihal Pemberitahuan hasil penyidikan tindak pidana korupsi atas nama tersangka dr. PRAMINTO NUGROHO, Sp.M sudah lengkap.

5. Dugaan TPK pengadaan tanah Tempat Pemakaman Umum (TPU) terhadap tersangka penyerta atas nama AMELIA LIKE ANDRIES.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses

Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan melakukan ekspose bersama dan memfasilitasi Ahli Hukum Pidana.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama AMELIA LIKE ANDRIES telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor: B.1310/S.1/Ft.1/10/2015 tanggal 19 Oktober 2015 perihal Pemberitahuan hasil penyidikan tindak pidana korupsi atas nama tersangka AMELIA LIKE JORIS/ANDRIES alias LIKE sudah lengkap.

6. Dugaan TPK adanya penyimpangan dalam pelaksanaan dana alokasi (DAK) Bidang Pendidikan Tahun 2008, 2010 dan Tahun Anggaran 2011 pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Timor Tengah Utara Tahun Pelaksanaan 2011 atas nama Tersangka Drs. Vinsesius Saba (Kadispora TTU selaku PA),dkk.• Posisi sebelum Supervisi: Kejaksaan Negeri

Kefamenanu terkendala perhitungan kerugian keuangan negara.

Page 225: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

206

• Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar perkara bersama (Penyidik Kejari Kefamenanu, BPKP Perwakilan Provinsi NTT, Unit Koorsup) dan sepakat tentang lingkup perhitungan kerugian keuangan negara dalam perkara aquo.

7. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten, atas nama Tersangka I Gusti Ayu Ardani.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan.• Hasil setelah Supervisi: P-21 (Surat B-1823/P.1.12/

Fd.1/08/2015 tanggal 31 Agustus 2015).8. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan

pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama Tersangka Ida Bagus Susila.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan.• Hasil setelah Supervisi: P-21 (Surat B-1932/P.1.12/

Fd.1/09/2015 tanggal 30 September 2015).9. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan

pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama Tersangka Ni Luh Nyoman Hendrawati.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan.• Hasil setelah Supervisi: P-21 (Surat B-2167/P.1.12/

Fd.1/11/2015 tanggal 4 Nopember 2015).10. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan

pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama Tersangka I Gusti Ayu Ardani.• Posisi sebelum Supervisi: P-21 dan Tahap II.• Hasil setelah Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh (Berita

Acara Pelimpahan Perkara tanggal 19 Nopember 2015).

11. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama Tersangka Ida Bagus Susila.• Posisi sebelum Supervisi: P-21 dan Tahap II.• Hasil setelah Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh (Berita

Acara Pelimpahan Perkara tanggal 19 Nopember 2015).

12. Dugaan TPK pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan Dermaga dan jalan menuju ke Dermaga di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Tahun Anggaran 2007-2008 bertempat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung, atas nama Tersangka Ni Luh Nyoman Hendrawati.• Posisi sebelum Supervisi: P-21 dan Tahap II.• Hasil setelah Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh (Berita

Acara Pelimpahan Perkara tanggal 23 Nopember 2015).

13. Dugaan TPK dalam Pengadaan Alat Kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. Luwu Tahun 2010 dan 2013 atas nama tersangka Dr. Muh. Suyuti Asbudi, M.Kes oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan.

• Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor pada PN Makassar Nomor: 32/Pid.Sus/2015/PN.Mks tanggal 6 Oktober 2015 dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada terdakwa Dr. Muh. Suyuti Asbudi, M.Kes selama 4 (empat) tahun dan denda sejumlah Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

14. Dugaan TPK penyimpangan pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Tahun Anggaran 2011/2012 dengan anggaran sebesar 7,5 Milyar yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu cq Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu atas nama Terdakwa Andi Musakkir oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Persidangan• Posisi setelah di Supervisi: Putusan PN Tipikor pada

PN Makassar Nomor: 92/Pid.Sus/2015/PN.Mks tanggal 14 April 2015 dengan amar antara lain Pidana Penjara kepada terdakwa Andi Musakkir, MM. selama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan dan denda sejumlah Rp.50.000.000,- (lima puluh juta) serta uang pengganti sebesar Rp.1.598.059.152,- (satu milyar lima ratus sembilan puluh delapan juta lima puluh sembilan ribu seratus lima puluh dua rupiah).

15. Dugaan TPK Proyek pengadaan sarana tangkap pancing Tonda Tahun Anggaran 2011 Dinas Perikanan Provinsi Maluku An. TSk Ir. Bastian Mainassy, M. Si, dkk oleh Penyidik Polda Maluku.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses

Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan melakukan ekspose perkara bersama dan memfasilitasi Ahli Hukum Pidana.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama Ir. Bastian Mainassy, M. Si, dkk telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor:B-205/S.1/Ft.1/02/2016 tanggal 2 Februari 2016.

16. Dugaan TPK penyalahgunaan dana penataan kawasan kumuh Lagasa-Tula yang dilaksanakan secara swakelola oleh Dinas PU Kab. Muna Tahun Anggaran 2008 atas nama tersangka La Ode Muuri, oleh Penyidik Polda Sulawesi Tenggara.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses

Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan melakukan ekspose bersama.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama La Ode Muuri telah dinyatakan lengkap (P21) dan telah dilakukan tahap II, berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Sultra kepada KPK Nomor: B/637/II/2016/Dit Reskrimsus tanggal 12 Februari 2016 perihal pemberitahuan tindak lanjut hasil koordinasi dan supervisi KPK.

17. Dugaan TPK penyalahgunaan dana penataan kawasan kumuh Lagasa-Tula yang dilaksanakan secara swakelola oleh Dinas PU Kab. Muna Tahun Anggaran 2008 atas nama tersangka Hasilwin Maane, oleh Penyidik Polda Sulawesi Tenggara.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses

Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan melakukan ekspose bersama.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama HASILWIN MAANE telah dinyatakan lengkap (P21) dan telah dilakukan tahap II, berdasarkan Surat Dirreskrimsus Polda Sultra kepada KPK Nomor: B/637/II/2016/Dit Reskrimsus tanggal 12 Februari 2016 perihal pemberitahuan tindak lanjut hasil koordinasi dan supervisi KPK.

Page 226: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

207

18. Dugaan TPK pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa Kenyala Kec Kota Besi Kab Kotim seluas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Kejati Kalteng

belum dapat melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan karena terkendala pencarian tersangka yang telah masuk dalam daftar DPO.

• Hasil setelah Supervisi: Unit Koorsup telah memfasilitasi pencarian tersangka Suryo Handoko. Penyidik Kejati Kalteng akan segera melengkapi berkas perkara untuk dilimpahkan ke pengadilan.

19. Dugaan TPK dalam pemberian fasilitas kredit refinancing perkebunan kelapa sawit kepada PT. Campang Tiga oleh Bank Sumsel Babel pada Tahun 2008.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Polda Sumsel telah

meminta bantuan Auditor BPK Prop Sumsel dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara dan saat ini masih menunggu hasil perhitungan tersebut.

• Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPK Prop Sumsel, Auditor BPK-RI dan Unit Koordinasi Supervisi pada 15 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian keuangan negara tersebut.

20. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap III dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam Tahun Anggaran 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Polda Sumsel telah

meminta bantuan Auditor BPKP Prop Sumsel sejak 31 Agustus 2015 dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara dan saat ini masih menunggu hasil perhitungan tersebut.

• Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPKP Prop Sumsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 16 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian keuangan negara tersebut.

21. Dugaan TPK pengadaan alat kesehatan Radio Diagnostik (CT Scan 45 Slices) dan Kardiologi (Cath Lab) pada RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun Anggaran 2008.Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Kejati Aceh

• memerlukan tambahan informasi dalam rangka memperkuat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh tersangka.

• Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik, Penyelidik KPK dan Unit Koordinasi Supervisi pada 17 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya Penyidik telah memperoleh informasi terkait konstruksi perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh tersangka.

22. Dugaan TPK pengadaan mobil pemadam kebakaran modern untuk kota banda aceh (BPBA) sebesar 17,5 Milyar pada Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) Tahun Anggaran 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidik Kejari Banda

Aceh terkendala pengecekan obyek perkara yakni Mobil Pemadam Kebakaran tersebut dalam rangka memenuhi unsur kerugian keuangan Negara.

• Hasil setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik dan Unit Koordinasi Supervisi pada 18 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terdapat perbuatan melawan hukum yang kuat dan dalam rangka percepatan penanganan perkara tersebut, Unit Koorsup segera memfasilitasi pengecekan obyek perkara oleh ahli teknis.

23. TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Anggaran 2010 atas nama tersangka Hasan Basri, SE selaku PPK dan Marwanto Lingga, SH selaku Ketua Panitia Pangadaan.• Posisi sebelum supervisi: Tahap persidangan.• Hasil setelah supervisi: Berdasarkan putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan dengan amar putusan Pidana penjara selama 2 (dua) Tahun dan denda sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

24. Dugaan TPK dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu bidang pendidikan (proyek pengadaan alat lab sekolah) Tahun Anggaran 2010 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Buru atas nama tersangka Ahmad Marzuki Padang oleh Penyidik Polda Maluku.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses

Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan melakukan ekspose bersama.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama Ahmad Marzuki Padang telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor:B:035/S.1/Ft.1/01/2016 tanggal 13 Januari 2016.

25. Dugaan TPK dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu bidang pendidikan (proyek pengadaan alat lab sekolah) Tahun Anggaran 2010 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Buru atas nama tersangka Ahmad Mukaddar oleh Penyidik Polda Maluku.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara dalam proses

Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU oleh Penyidik, KPK melakukan supervisi dengan melakukan ekspose bersama.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama Ahmad Mukaddar telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor:B-034/S.1/Ft.1/01/2016 tanggal 13 Januari 2016.

26. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas nama tersangka HERU PURNOMO, ST. oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, Penyidik terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa Peneliti, dan KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama serta memfasilitasi ahli teknis.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama HERU PURNOMO, ST telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Kepri kepada Dirreskrimsus Polda Kepri Nomor:B-57/N.10.5/Ft.1/04/2016 tanggal 12 April 2016 perihal Pemberitahuan Hasil Penyidikan Perkara Pidana An. Tersangka HERU PURNOMO, ST sudah lengkap

27. Dugaan TPK pada pengelolaan anggaran deposito keuangan daerah atas nama tersangka ABDULLAH VANNATH selaku Bupati Seram Bagian Timur, oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara hasil Pulbaket

KPK dilimpahkan ke Polda Maluku, KPK mensupervisi

Page 227: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

208

kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu serta memfasilitasi ahli teknis yang diperlukan dalam penyidikan.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama ABDULLAH VANNATH, S.Sos, MMP telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Maluku kepada Dirreskrimsus Polda Maluku Nomor:B-473/S.1.5/Ft.I/04/2016 tanggal 7 April 2016 perihal Pemberitahuan Hasil Penyidikan Perkara Pidana An. Tersangka ABDULLAH VANATH, S.SOs, MMP sudah lengkap.

28. Dugaan TPK Dana pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Kedokteran dan KB Tahun Anggaran 2012 pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. RASIDIN Kota Padang, atas nama tersangka dr.ARTATI SURYANI, M.Ph oleh Penyidik Kejari Padang.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu tanggal 5 Agustus 2015 dan memberikan rekomendasi.

• Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan penyidikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan Kajari Padang Nomor: Print-458/N.3.10/Fd.1/02/2016 tanggal 9 Februari 2016, sesuai hasil pemantauan tim korsup terpadu tanggal 21 April 2016 dan surat Kajati Sumbar Nomor:R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016 perihal koordinasi dan supervisi penanganan perkara tindak pidana korupsi.

29. Dugaan TPK Penyelewengan penggunaan dana barang dan jasa Makan dan Minum pada Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2011 atas nama tersangka H. Rosman Effendi, SE, SH,MM, MBA oleh Penyidik Kejari Painan• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu tanggal 5 Agustus 2015 dan memberikan rekomendasi.

• Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan penyidikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan Kajari Painan Nomor: Print-60/N.3.19/Fd.1/01/2016 tanggal 21 Januari 2016, sesuai hasil pemantauan tim korsup terpadu tanggal 21 April 2016 dan surat Kajati Sumbar Nomor:R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016 perihal koordinasi dan supervisi penanganan perkara tindak pidana korupsi.

30. Dugaan TPK terhadap pelaksanaan Kegiatan bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH) Dana Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) Departemen Sosial RI Tahun 2009 di Kab. Agam, oleh Penyidik Kejati Sumbar.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu tanggal 6 Agustus 2015 dan memberikan rekomendasi.

• Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan penyidikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan Kajati Sumbar Nomor: Print-93/N.3/Fd.1/03/2016 tanggal 7 Maret 2016, sesuai hasil pemantauan tim korsup terpadu tanggal 21 April 2016 dan surat Kajati Sumbar Nomor:R-362/N.3/Fd.1/04/2016 tanggal 29 April 2016 perihal koordinasi dan supervisi penanganan perkara tindak pidana korupsi.

31. Dugaan TPK penyalahgunaan Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk SMKN Manonjaya Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka Dede Tatang Sukirman oleh Polres Tasikmalaya Kota• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada

tanggal 5 Apri 2016 dengan hasil rekomendasi bahwa penyidik akan melengkapi petunjuk (P-19) Jaksa Peneliti dari Kejari Tasikmalaya terkait unsur tindak pidana yang disangkakan terhadap tersangka.

32. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah pada Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Aceh Tengah Tahun Anggaran 2011 atas nama terdakwa Ir. NASIRUDDIN SK, MM BIN ABDULLAH. • Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN

Aceh (Berita Acara Pelimpahan Perkara Nomor: B-405/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April 2016)

33. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah pada Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Aceh Tengah Tahun Anggaran 2011 atas nama terdakwa Ir. ELMIZAN BIN ALAMSYAH.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh

(Berita Acara Pelimpahan Perkara Nomor: B-...../N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April 2016).

34. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah pada Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Aceh Tengah TA 2011 atas nama terdakwa Ir. ISDAWARNI BINTI Alm. ISMAIL ISHAQ. Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh (Berita Acara Pelimpahan Perkara Nomor: B-408/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April 2016)

35. Dugaan TPK penyalahgunaan dana Bansos dari Kementerian Pertanian RI pada kegiatan cetak sawah di Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah pada Dinas Tanaman Pangan, Kab Aceh Tengah Tahun Anggaran 2011 atas nama terdakwa EDDY SOFIANDA PUTRA Bin ZAINALUDDIN. • Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: Pelimpahan ke PN Aceh

(Berita Acara Pelimpahan perkara Nomor: B-407/N.1.15/APB/Ft.2/TAKNG/04/2016 tanggal 5 April 2016).

36. TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam Malik Medan Tahun Anggaran 2010 atas nama Tersangka MARWANTO LINGGA, SH selaku Ketua Panitia Pangadaan.• Posisi sebelum supervisi: Tahap persidangan.• Hasil setelah supervisi: Berdasarkan putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor Berdasarkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor No. 70/Pid.Sus.TPK/2015/PN.Mdn tanggal 7 Januari 2016 pada Pengadilan Negeri Medan dengan amar putusan Pidana penjara selama 2 (dua) Tahun dan denda sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

37. Fasilitasi permohonan bantuan ahli pertanian dan kelayakan tanah Nomor: R/159/Tipidkor/I/2016/Bareskrim tanggal 26 Januari 2016 dari Bareskrim Polri terkait

Page 228: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

209Dugaan TPK dalam kegiatan pelaksanaan jasa konsultan dan kontruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan pada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012 s.d 2014 di Ketapang Kalimantan Barat. atas nama Tersangka UPIK ROSALINA WASRIN.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 22 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi.

38. Dugaan TPK dalam pencairan kekurangan dana sarana dan prasarana infrastruktur Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2008 yang dialokasikan pada APBN Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.78.907.977.152,- tanpa melalui prosedur pencairan keuangan yang sudah ditetapkan, atas nama Tersangka Ir. MARTHEN LUTHER RUMADAS, M. Si dkk. oleh Penyidik Kejati Papua.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih di tingkat

penyidikan dan berkas perkara telah lengkap (P21), namun belum dilakukan penuntutan karena tersangka dalam keadaan sakit, KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama penyidik tanggal 6 Juli 2015 dan memfasilitasi pemeriksaan kesehatan tersangka dalam rangka pemberian second opinion oleh Ahli dari IDI pusat terhadap tersangka Ir. MARTHEN LUTHER RUMADAS, M. Si dan RICO SIA..

• Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara tersangka atas nama Ir. MARTHEN LUTHER RUMADAS, M. Si dan barang bukti teah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Monokwari (Tahap II) tanggal 26 April 2016, dan terhadap tersangka RICO SIA telah dilakukan penuntutan, sesuai surat Kajati Papua Nomor:B-636/T.1/Fd.1/04/2016 tanggal 28 April 2016 perihal perkembangan penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi.

39. Dugaan TPK penyalahgunaan dana pendistribusian logistik dan dana pemilihan Presiden I KPU Kabupaten Dogiyai Tahun Anggaran 2014 atas nama tersangka TITUS MOTE, dkk oleh Penyidik Polres Nabire.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan berkas perkara telah lengkap (P21) namun belum dilakukan penyerahan tersangka dan Barang bukti (tahap II) ke Kejari Nabire, KPK melakukan supervisi dengan melakukan supervisi terpadu berupa ekspose penanganan perkara bersama tanggal 24 November 2015 dan diberikan rekomendasi.

• Posisi setelah di Supervisi: berkas perkara tersangka atas nama TITUS MOTE, dkk dan barang bukti telah dilimpahkan Penyidik Polres Nabire ke Kejaksaan Negeri Nabire (Tahap II) tanggal 3 Maret 2016, sesuai surat Kajati Papua Nomor:B-636/T.1/Fd.1/04/2016 tanggal 28 April 2016 perihal perkembangan penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi.

40. Dugaan TPK Pelaksanaan Lelang Penawaran Langsung WK Migas East Bontang tahap I Tahun 2013 di Ditjen Migas Kementerian ESDM oleh Penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 3 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

41. Dugaan TPK Penggunaan keuangan Pemerintah Kota Surabaya tahun 2007 untuk Anggota DPRD Kota Surabaya Atas nama Tsk BAMBANG DH, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kapolda Jawa Timur Nomor: SP.Sidik/350/XI/2013/Direskrimsus, tgl 11 November 2013 dan SPDP Nomor: B/109/XI/2013/Direskrimsus tgl 14 November 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 26 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi, serta memfasilitasi Ahli Keuangan Negara.

42. Dugaan TPK Prembangunan Jembatan Brawijaya Kota Kediri suber dana APBD Tahun Anggaran 2010 s/d 2013, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Dirreskrimsus Polda Jatim Nomor: Sprin-Sidik/157/IV/2013/Ditreskrimsus tanggal 26 April 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 25 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi.

43. Dugaan TPK penggunaan dana APBD Kota Surabaya untuk biaya Workshop Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Surabaya TA 2010, berdasarkan surat perintah penyidikan Kapolrestabes Surabaya Nomorr:B/257/IV/ 2011/Satreskrim tanggal 18 April 2011.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 24 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi.

44. Dugaan TPK pada Badan Lingkungan Hidup Pemkab Pasuruan tahun anggaran 2011 dengan cara pemecahan paket pekerjaan untuk menghindari pelelangan dan pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak, berdasarkan Sprindik Dirreskrimsus Polda Jatim Nomor: Sp.Sidik/191/VI/2013/ Ditreskrimsus tgl 10 Juni 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 24 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi.

45. Dugaan TPK pada Proses Pengadaan Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III RSUD dr Sayidiman Kab. Magetan Tahun Anggaran 2010, berdasarkan Sprindik Kapolres Magetan nomor: SP.Sidik/96/VI/ 2013/Satreskrim tgl 27 Juni 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 25 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi serta fasilitasi Ahli teknis.

46. Dugaan TPK penyalahgunaan Dana Hibah dari Provinsi

Page 229: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

210Jawa Timur TA 2013 pada Desa Tambi Bendo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri; Desa Kranding Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri; Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, Desa Pamongan Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri; Desa Surat, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri; dan Desa Pohrubuh, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, berdasarkan Sprindik Kajati Jawa Timur Nomor: PRINT-02/O.5.45/ Fd.1/08/2014 Tgl 20 Agustus 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

47. Dugaan TPK penyimpangan dalam penyaluran dana penguatan modal lembaga usaha ekonomi pedesaan (DPM-LUEP) tahun 2007 di Kantor Bimas Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, atas nama Tsk. Drs. Ec ANDREAS WAHYONO, SH. MM. Msi, dan Ir. TADJUDDIN NUR KADIR berdasarkan Sprindik Kajari Bojonegoro Nomor:Print-07/O.5.16/Fd.1/12/2009 tanggal 8 Desember 2009, dan Nomor: Print-03/O.5.16/Fd.1/04/2013 Tgl 12 April 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

48. Dugaan TPK penyimpangan tentang program pemberdayaan masyarakat melalui program LM.3 atau bentuk lain, penggemukkan dan pembibitan sapi di Desa Mori Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kab. Bojonegoro tahun 2009 s.d 2010, berdasarkan Sprindik Kajari Bojonegoro Nomor: Print-07/O.5.16/ Fd.1/11/2014 Tgl 11 November 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun.• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini

dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

49. Dugaan TPK penyimpangan dalam kegiatan Belanja Dana Hibah kepada Ormas/LSM pada Bakesbangpollinmas Pemkab Kediri TA 2012 atas nama Tsk. MOH. MALIK, SH, MM, berdasarkan Sprindik Kajari Ngasem Nomor: Print-01/ O.5/Fd.1/04 /2013 Tgl 30 April 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

50. Dugaan TPK pada Penyaluran Raskin tahun 2008 oleh Tim Raskin Kab. Sumenep pada 7 (tujuh) kepulauan di Kabupaten Sumenep dan Pengadaan Beras untuk GBB Sumenep tahun 2008 oleh Satgas Ada Dalam Negeri Sub Divre XII Madura Perum Bulog atas nama Tsk R Ahmad Ahyani, SE, Dkk, berdasarkan Sprindik Kajari Sumenep Nomor: B-03.B/ O.5.34/ Fd.1/03/2011 tgl 1 Maret 2011.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala

terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini

dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 22 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

51. Dugaan TPK Pembangunan lanjutan Asrama K100 pada kantor PPPPPTK PKN dan IPS TA 2012 atas nama tsk. YURIS PERMANA YOGA UTAMA, ST. MT dan DJOKO WINARJANTO, MM., berdasarkan Sprindik Kajari Batu Nomor: 372/O.5.44/Fd.1/07/2013 Tgl 29 Juli 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 23 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

52. Dugaan TPK dalam proyek pengadaan tanah untuk pembangunan Kampus II UIN Maliki Ibrahim Malang Tahun Anggaran 2006 s/d 2010 Atas nama tsk Prof. DR. IMAM SUPARYOGO dan SAMSUL HUDA, SH,, berdasarkan Sprindik Kajari Malang Nomor: Print-30/0.5.11/fd.1/05/2014 tgl 6 Mei 2014 dan Nomor : Print-15/O.5.11/Fd.1/03/ 2014 Tgl 17 Maret 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 23 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

53. Dugaan TPK DPRD Kota Malang T.A 2004 yang dilakukan oleh tersangka ABDUL MANAF, berdasarkan Sprindik Kajari Malang Nomor: Print- 397/O.5.11/Fd.1/02/2012 Tgl 14 Februari 2012.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 23 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

54. Dugaan TPK dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) TA 2010,2011 dan 2012 serta penyimpangan Penyaluran Beras Miskin (Raskin) Tahun 2012 di Desa Warujinggo Kec. Leces Kab. Probolinggo, atas nama tsk. THOLIB, berdasarkan Sprindik Kajari Kraksaan nomor: Print-72/O.5.41/ Fd.1/09/2014 tgl 10 September 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 24 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

55. Dugaan TPK penyalahgunaan wewenang dan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sejahtera pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2008-2013, atas nama tsk Drs.ERSAN, berdasarkan Sprindik Kajari Magetan Nomor: Print-01/05.31/Fd.1/08/2014 tgl 29 Agustus 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat kendala terkait pembuktian kerugian keuangan negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini

Page 230: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

211

dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 24 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

56. Dugaan TPK Pembangunan Gedung Serbaguna Desa Gendaran Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2012 dan 2013, berdasarkan Sprindik Kajari Pacitan Nomor: PRINT-01/O.5.38/Fd.1/02/ 2016 tanggal 11 Februari 2016.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan terdapat kendala terkait Ahli Teknis guna pembuktian kerugian keuangan negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 9 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

57. Dugaan TPK proyek pengadaan barang/jasa pemerintah pembangunan lapangan olahraga Politeknik Perikanan Negeri Tual TA 2011, berdasarkan Sprindik Kapolres Tual Maluku Tenggara Nomor:Sp.Sidik/216/VIII/2012/Reskrim, tanggal 13 Agustus 2012.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 3 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi, serta bantuan fasilitasi Ahli teknis.

58. Dugaan TPK Penyaluran Bantuan Dana Keserasian pada Lokasi : Desa Poka, Desa Hunut, Desa Nania I, Desa Nania II dan Desa Batu Merah Gunung Malintang, tersangka atas nama ONGELS ELISABETH (Bendahara), dkk. berdasarkan Sprindik Kejati Maluku Nomor:Prin-02/S.1/Fd.1/01/2015 tanggal 16 Januari 2015. • Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 4 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi.

59. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kedokteran, Kesehatan dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) dll tahun 2010 di RSO Prof.Dr,R.SUHARSO Surakarta, berdasarkan Sprindik Dirreskrimsus Polda Jawa Tengah No. Pol: SP.Sidik/993/X/2 015/Reskrimsus tanggal 20 Oktober 2015.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama tanggal 4 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi, serta bantuan fasilitasi pemeriksaan saksi.

60. Dugaan TPK dana APBD Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2002-2003 atas nama tersangka HENDY BOEDORO, berdasarkan Sprindik Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah Nomor:Sp.Sidik/17/I/20115/ Reskrim tanggal 11 Januari 2005.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 11 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

61. Dugaan TPK terhadap pekerjaan peningkatan Jalan Taman Winangun- Bocor Kab. Kebumen Tahun 2011 dengan nilai kontrak sebesar Rp.3.125.600.000,-atas nama tersangka HERU SETIYADI (Swasta) berdasarkan Sprindik Ditrekrimsus Polda Jawa Tengah Nomor:Sp.Sidik/589/X/2013/Reskrimsus tanggal 21 Oktober 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 11 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

62. Dugan TPK dana Bantuan Sosial kegiatan Pengembangan Optimasi lahan tahun 2012 di dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus, berdasarkan Sprindik Polres Kudus Nomor:Sp.Sidik/107/VI/20115/Reskrim tanggal 26 Juni 2005.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 11 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

63. Dugaan TPK PNPM Mandiri Perkotaan Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal Tahun 2009, berdasarkan Laporan Polisi Polres Kendal nomor: LP/A/359/XII/2011/2011/Res Kendal/Jateng/Res Kendal tanggal 15 Desember 2011.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 12 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

64. Dugaan TPK Dalam Pembagian Raskin Tahun 2012 / 2013 Di Ds. Bandengan Kec. Jepara Kab. Jepara, berdasarkan Sprindik Polres Jepara Nomor: Sp.sidik/43/I/2014/Reskrim tanggal 21 Januari 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 12 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

65. Dugaan TPK Dalam Pengalokasian Dana ADD Yang Diperuntukan Untuk Operasional BPD Desa Kalikuto Kec. Grabag Kab. Magelang, berdasarkan Sprindik Polres Magelang nomor: Sp.Sidik/260/XII/2012/Reskrim tanggal 11 Desember 2012.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 12 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

66. Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB pada RSUD Embung Fatimah Tahun Anggaran 2014, berdasarkan Sprindik Kajari Batam Nomor: PRINT-

Page 231: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

212

01/N.10.11/Fd.1/01/2016 tanggal 20 Januari 2016.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 4 April 2016 dan memberikan rekomendasi.

67. Dugaan TPK penyalahgunaan dana biaya perjalanan dinas yang bersumber dari APBD Kabupaten Buton Utara Tahun Anggaran 2012 s/d 2014 yang diduga melibatkan Bupati Buton Utara, berdasarkan Sprindik Ditreskrimsus Polda Sultra Nomor: SprinSidik/31/II/2015/ Reskrimsus tanggal 3 Februari 2015.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 4 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

68. Dugaan TPK Penyalahgunaan Dana Pajak Pada Kantor Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bombana Tahun Anggaran 2010 berdasarkan Sprindik Kapolres Bombana Nomor: Sprin.Sidik/06/I/2015/Reskrims tanggal 29 Januari 2015 dan SPDP Nomor: B/18/X/2015/Reskrim tanggal 20 Oktober 2015.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 3 Maret 2016 dan memberikan rekomendasi.

69. Dugaan TPK merugikan keuangan Negara dengan merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan 2009 s/d 2014, Pendidik MTsS Pondok Pesantren Sabilul Jannah dan sebagai Anggota Bamus Ken. Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pessel atas nama tersangka DALISMAN berdasarkan Sprindik Kapolres Pesisir Selatan Nomor: Sp.Sidik/43/VI/2014/Reskrim tanggal 21 Juni 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 20 April 2016 dan memberikan rekomendasi.

70. Dugaan TPK dalam kegiatan pungutan sebesar 2,5% terhadap masyarakat setiap perpindahan atas hak tanah untuk mendapat rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan tahun 2014 atas nama tersangka Ir.H.ASRIL BADAR, berdasarkan Sprindik Kapolres Bukittinggi Nomor: Nomor:Sp.Sidik/159/III/2015/ Reskrim tanggal 26 Maret 2015.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 20 April 2016 dan memberikan rekomendasi.

71. Dugaan TPK tindak pidana korupsi pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa Kenyala Kec Kota Besi Kab Kotim seluas 840 Ha yang

dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas nama tersangka Otjim Supriatna, S.Hut selaku Kadis Kehutanan Kab Kotawaringin Timur (saat ini Anggota DPRD Kab Kotawaringin Timur).• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Hasil setelah Supervisi: Tahap pemberkasan sambil

menunggu perkembangan dan hasil persidangan berkas perkara an. tersangka Suryo Handoko selaku Koordinator Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor (Surat Kejati Kalteng kepada KPK Nomor B-1159/Q.2/Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016.

72. Dugaan TPK tindak pidana korupsi pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa Kenyala, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotim seluas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas nama tersangka Drs. H. Yusuf Sulaiman, MM selaku Ketua Tim Evaluasi Akhir Pelaksanaan Reboisasi.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Hasil setelah Supervisi: Tahap pemberkasan sambil

menunggu perkembangan dan hasil persidangan berkas perkara an. tersangka Suryo Handoko selaku Koordinator Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor (Surat Kejati Kalteng kepada KPK Nomor B-1159/Q.2/Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016.

73. Dugaan TPK tindak pidana korupsi pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa Kenyala, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotim seluas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas nama tersangka Suryo Handoko selaku Koordinator Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Hasil setelah Supervisi: Penyidikan lengkap (P-21) dan dalam proses penyusunan rencana dakwaan (Surat Kejati Kalteng kepada KPK Nomor B-1159/Q.2/Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016.

74. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013 atas nama tersangka Prof. Dr. H. CIPTADI, MS.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: Perkara dihentikan (SP3)

karena tersangka Prof. Dr. H. CIPTADI, MS. Meninggal dunia (sesuai dengan surat Kajati Kalimantan Tengah Nomor: B-1158/Q.2/Fd.1/05/2016 tanggal 26 Mei 2016).

75. Dugaan TPK penyimpangan dalam pengadaan 1 (satu) unit mobil pemadam kebakaran modern untuk kota Banda Aceh (BPBA) senilai Rp 17,5 milyar pada Dinas Pendapatan dan Kekayaan Aceh yang bersumber dari dana APBA Tahun Anggaran 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Pelaksanaan Supervisi: Unit Koorsup Penindakan

memfasilitasi Penyidik Kejari Banda Aceh dengan mendatangkan ahli teknis ITB untuk pemeriksaan 1 (satu) Unit Pemadam Kebakaran Modern.

76. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan MCK Komunal dalam Program Sanimas di Wilayah Kota Bogor Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka Ahmad Teguh, Dkk oleh Polres Bogor Kota.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada

tanggal 26 Mei 2016 dengan hasil rekomendasi bahwa penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pihak terkait lainnya.

77. Dugaan TPK dalam hal putus kontrak akibat kesalahan Penyedia Jasa (PT Uno Tanoh Suramo) Jaminan Pelaksanaan tidak dicairkan berkaitan dengan Proyek

Page 232: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

213

Pekerjaan Pembangunan Lift Gedung Sekretariat Kota Bogor Tahun Anggaran 2013 atas nama tersangka Agus Junaidi, Dkk oleh Polres Bogor Kota• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada

tanggal 26 Mei 2016 dengan hasil rekomendasi bahwa penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pihak terkait lainnya yang berkaitan dalam pengadaan Pembangunan Lift Gedung Sekretariat Kota Bogor Tahun Anggaran 2013 serta melengkapi dokumen dari awal sampai akhir dalam proses pengadaan tersebut.

78. Dugaan TPK dengan cara menjual sebidang tanah seluas 789 M2 yang diketahuinya bahwa tanah tersebut adalah aset pemerintah Kota Bogor yang difungsikan sebagai tanah makam yang berasal dari penyerahan Fasilitas Umum PT. Fajar Persada Nusantara atas nama tersangka H. Diding A Mukri oleh Polres Bogor Kota.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Pelaksanaan Supervisi: Ekspose bersama pada

tanggal 26 Mei 2016 dengan hasil rekomendasi bahwa penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan pihak terkait lainnya.

79. Dugaan TPK penerimaan sejumlah uang terkait pembahasan APBD Seruyan Tahun 2014 oleh DPRD Kabupaten Seruyan atas nama tersangka Ir. H. Syamsurijal, M.Si bin Abdullah.• Posisi sebelum Supervisi: P21 tanggal 24 November

2015 dan telah dilaksanakan Tahap II pada tanggal 10 Desember 2015.

• Hasil setelah Supervisi: Perkara dilimpahkan ke PN Tipikor pada Pengadilan Negeri Palangkaraya berdasarkan Surat Nomor: B-07/Q.2.18/Fp/01/2016 tanggal 4 Januari 2016.

80. TPK Penggunaan Dana DAK Tahun Anggaran 2010 dalam pengadaan Buku SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango dengan tersangka DJASROEL TJANIAGO yang penyidikannya dilakukan oleh Kejati Gorontalo.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, DPO.• Posisi setelah di Supervisi: Telah dilakukan pencarian

oleh Satgas Direktorat Monitor KPK atas keberadaan DPO.

81. TPK pengadaan Alat-Alat Laboratorium Bahasa untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Penerima DAK-APBN pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 dengan Tersangka MOHAMMAD HUSAIN, S.Pd., MM.Pd yang penyidikannya dilakukan oleh Pidsus Kejati Gorontalo.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: P21.

82. TPK pengadaan Alat-Alat Laboratorium Bahasa untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Penerima DAK-APBN pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 dengan Tersangka MOHAMMAD HUSAIN, S.Pd., MM.Pd yang penyidikannya dilakukan oleh Pidsus Kejati Gorontalo• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: Telah dilimpahkan ke

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo pada tanggal 5 April 2016 dan sedang Tahap Pemeriksaan persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo sesuai Penetapan Sidang Nomor:15/Pen.Pid.Sus-TPK/2016/PN.Gtlo tangal 5 April 2016.

83. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka

SLAMET WIYARDI yang penyidikannya dilakukan oleh Kejari Suwawa.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, masih

menggu hasil perhitungan kerugian negara dan fasilitasi Ahli Keuangan Daerah.

• Posisi setelah di Supervisi: P21.84. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan

Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka SLAMET WIYARDI yang penyidikannya dilakukan oleh Kejari Suwawa.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: Telah Limpah ke

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo Nomor: B-457/R.5.13/Ft.1/03/2016 tanggal 28 Maret 2016 dan sedang dalam tahap pemeriksaan persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo sesuai Penetapan Sidang Nomor: 10/PidsusTPK/2016/PN/GTO tanggal 28 Maret 2016.

85. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka YULDIAWATI KADIR yang penyidikannya dilakukan oleh Kejari Suwawa.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, masih

menggu hasil perhitungan kerugian negara dan fasilitasi Ahli Keuangan Daerah.

• Posisi setelah di Supervisi: P21.86. TPK penyimpangan pelaksanaan pemberian Bantuan

Sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango Tahun Anggaran 2011 dan 2012 dengan tersangka YULDIAWATI KADIR yang penyidikannya dilakukan oleh Kejari Suwawa.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah di Supervisi: Telah Limpah ke

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo Nomor: B-458/R.5.13/Ft.1/03/2016 tanggal 28 Maret 2016 dan sedang dalam tahap pemeriksaan persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Gorontalo sesuai Penetapan Sidang Nomor: 09/PidsusTPK/2016/PN/Gto tanggal 28 Maret 2016.

87. TPK Pengadaan Barang dan Jasa Pekerjaan 3 (tiga) Unit kapasitas 7 GT dan 1 (satu) Unit Kapasitas 15 GT Kapal Penangkapan Ikan Nelayan TA. 2012 pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo Utara dengan Tersangka HARLI, S.Pi, Tersangka Ir. A.K. MOHAMAD, M.Si, Tersangka ELPIS DAALA, S.Pi, dkk dan Tersangka IRWAN SUYANTO UMAR yang penyidikannya dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Kwandang.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan, masih

menggu hasil perhitungan kerugian negara dan fasilitasi Saksi pihak Distributor Mesin Kapal.

• Pelaksanaan Supervisi: Telah dilakukan pemeriksaan fisik oleh Ahli teknik marine dan Ahli Kayu atas pengadaan kapal dan hasil perhitungan teknisnya telah diserahkan ke BPKP Perwakilan Gorontali untuk dilakukan Audit PKKN.

88. Dugaan TPK pengadaan tanah tempat bangunan DVOR/DME (alat navigasi) Bandara Syukuran Aminudin Amir yang terletak di Desa Bubung Kec. Luwuk Selatan Kab Banggai TA.2013, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sp.Dik/101/II/2015/Reskrim tanggal 11 Feb 2015 Sp.Dik/102/II/2015/Reskrim tanggal 11 Feb 2015 Sp.Dik/103/II/2015/Reskrim tanggal 11 Feb 2015.• Posisi sebelum supervisi: Perkara dalam proses

Penyidikan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU oleh Penyidik dimana terdapat P-19 sebanyak 3 (tiga) kali.

Page 233: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

214

• Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 14 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi.

89. Dugaan TPK Pembangunan Ruko Gajah Mada Milik Pemkab Donggala TA 2013 Dengan Nilai Anggaran Rp.11.250.000.000,00 berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP.Sidik/219/X/2014/Ditreskrimsus tanggal 8 Oktober 2014 dan SP.Sidik/220/X/2014/Ditreskrimsus tanggal 8 Oktober 2014. • Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun, dan terdapat kendala terkait pembuktian kerugian keuangan negara.

• Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama dan akan berkoordinasi dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sulteng pada tanggal 14 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi.

90. Dugaan TPK Dana Gerakan Nasional Peningkatan Produksi & Mutu Kakao Pengadaan Bibit Entris/Sambung Samping Kakao Dari Dipa APBN TA 2013, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sp.Sidik/123 /VI/2014/Res-Toli-toli tanggal 28 Juni 2014, SP.Sidik.211/10/2014/Reskrim tanggal 24 Oktober 2014, Sp.Sidik/09/1/2015/Reskrim tanggal 15 Januari 2015, Sp.Sidik/10 /1/2015/Reskrim tanggal 15 Januari 2015, Sp.Sidik/11/1/2015/Reskrim tanggal 15 Januari 2015, Sp.Sidik/12/1/2015/Reskrim tanggal 15 Januari 2015.• Hasil sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk JPU terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Hasil setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 14 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi.

91. Dugaan TPK Penerimaan CPNSD Tahun Anggaran 2009 di Kantor BKD Kabupaten Batanghari dengan Tersangka Drs. ARIANSYAH sesuai dengan Nomor: SPDP/13/II/2013/Reskrim tanggal 22 Februari 2013. • Posisi sebelum Supervisi: Perkara dalam tahap

Penyidik.• Posisi setelah Supervisi: SP3 karena hal tersebut

bukan TPK berdasarkan Surat Ketetapan Polda Jambi Resort Batang Hari Nomor: S.Tap/03/III/2015/Reskrim tanggal 17 Maret 2015.

92. Dugaan TPK dan Tindak Pidana Pencucian Uang pada Pembebasan tanah lokasi pembangunan Base Camp PLTA Asahan III Tahun 2010 di Dusun VII Aek Sigubo Desa Meranti Utara Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Tobasadengan Tersangka PANDAPOTAN KASMIN SIMANJUNTAK• Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 17

Februari 2016• Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor.93. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk

kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kab. Nias Selatan tahun 2012 Tersangka Drs. ASA’ARO LAIA, M.Pd.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 12

Maret 2014.• Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor.94. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk

kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kabupaten Nias Selatan tahun 2012 Tersangka YOKIE ADI KURNIAWAN, ST, M.

Ec.DEV.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 16 Juli

2016.• Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor.95. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk

kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kabupaten Nias Selatan tahun 2012 Tersangka Drs. ARONI HALAWA.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 21

Oktober 2014.• Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor.96. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan tanah untuk

kepentingan umum atas pembebasan lahan untuk pembangunan Balai Benih Induk Kabupaten Nias Selatan tahun 2012 Tersangka FIRMAN ADIL DACHI.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap II pada tanggal 12

Maret 2014.• Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor.97. TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUP H. Adam

Malik Medan TA.2010 dengan tersangka KARMIN RASMAN ROBERT SINURAT.• Posisi sebelum Supervisi: Memfasilitasi pemeriksaan

terhadap saksi pada tanggal 15 Desember 2015.• Posisi setelah Supervisi: Telah ada putusan Majelis

Hakim Pengadilan Tipikor.98. Dugaan TPK dan tindak pidana pencucian uang

penyalahgunaan anggaran belanja Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2006 s.d 2011 atas nama Tersangka H. Bandjela Paliudju yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Posisi sebelum supervisi: Penuntutan.• Posisi setelah supervisi: Berdasarkan Putusan

Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Palu Nomor : 43/Pid.Sus-TPK/2015/PN.Pal Tanggal 21 April 2016 dengan ammar putusan Menyatakan Terdakwa H Bandjela Paliudju (Mayjen Purnawirawan) tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana di dakwaan dalam dakwaan kesatu primair, kesatu subsidair dan dakwaan kedua.

99. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka DASMAR,S.Kep.Ns, M.Kes yang dilaksanakan penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Posisi sebelum supervisi: Penuntutan.• Posisi setelah supervisi: Berdasarkan Putusan

Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Makassar Nomor: 28/Pid.Sus.Tpk/2016/PN.Mks Tanggal 28 Juni 2016 dengan ammar putusan Menyatakan Terdakwa DASMAR terbukti bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi serta dijatuhkan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi masa tahanan dan dena Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah).

100. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka IRSAN SYARIFUDDIN yang dilaksanakan penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Posisi sebelum supervisi: Penyidikan.• Posisi setelah supervisi: Penuntutan (P-21) berdasarkan

surat Nomor: B-033/R.4.13.7.3/Fd.1/05/2016 Tanggal 13 Mei 2016.

Page 234: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

215101. Dugaan TPK Dugaan TPK Pengadaan Alat Kesehatan

pada RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu Tahun Anggaran 2012 dan 2013 dengan Tersangka IRSAN SYARIFUDDIN yang dilaksanakan penyidikan oleh Kejaksaan Negeri Belopa.• Posisi sebelum supervisi: P-21.• Posisi setelah supervisi: Setelah P-21 kasus tersebut

dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Makassar pada tanggal 26 Mei 2016 berdasarkan surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan biasa nomor: B-05/R.4.13.7.3/Ft.1/05/2016.

102. Dugaan TPK pengadaan sandang dan pangan tahap II untuk kesejahteraan sosial pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Lotim Tahun Anggaran 2014 oleh Penydiik Ditreskrimsus Polda Nusa Tenggara Barat.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 25 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

103. Dugaan TPK penyimpangan dalam pekerjaan pembangunan Landscape Kantor Bupati Lombok Utara TA 2013, oleh Penyidik Polres Lombok Barat.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 25 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

104. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana bantuan pemerintah pada SMPN Gerung Tahun Anggaran 20011 dan 2012, oleh Penyidik Polres Lombok Barat.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 25 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

105. Dugaan TPK Pengadaan Tanah Untuk Fasilitas Umum di Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba, Kota Bima yang dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kota Bima Tahun Anggaran 2013, oleh Penyidik Polres Bima Kota.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 26 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

106. Dugaan TPK Penjualan Aset Pemda Kab. Bima berupa Tanah dan Bangunan Los Pasar di Desa Waro, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, oleh Penyidik Polres Bima.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 26 Mei 2016 dan memberikan rekomendasi.

107. Dugaan TPK pada kegiatan implementasi/pelaksanaan Payment Gateway (PG) pada Kemenkumham RI Tahun Anggaran 2014 atas nama Tsk Prof. DENNY INDRAYANA, SH, LL.M, PhD. oleh Penyidik Dittipidkor Bareskrim Polri.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 13 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi.

108. Dugaan TPK penyimpangan dalam penggunaan dana hibah pada KADIN Provinsi Jawa Timur dan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur tahun 2011 s/d 2014 atas nama Tsk H. Ir. La Nyalla Mattalitti, oleh Penyidik Kejati Jawa Timur.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan ldan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 30 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi.

109. Dugaan TPK pelaksanaan reboisasi di lahan eks. HPH PT Mantaya Kalang, Desa Kenyala, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotim seluas 840 Ha yang dibiayai dana DAK-DR tahun 2001, atas nama tersangka Suryo Handoko selaku Koordinator Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor.• Posisi sebelum Supervisi: Penyidikan lengkap (P-

21) setelah tersangka ditemukan dan dilakukan penahanan sejak 11 Februari 2016.

• Hasil setelah Supervisi: Berkas perkara atas nama terdakwa Suryo Handoko selaku Koordinator Lapangan PT. Unisari Adiprima/Kontraktor dilimpahkan ke PN Tipidkor pada PN Palangka Raya tanggal 26 Mei 2016 (Penetapan PN Tipidkor Palangka Raya Nomor 24/Pen. Pid. Sus – TPK/2016/PN. Plk tanggal 27 Mei 2016.

110. Dugaan TPK pemberian sejumlah uang kepada DPRD Kabupaten Seruyan terkait pembahasan anggaran Kabupaten Seruyan untuk Tahun Anggaran 2014. Atas nama tersangka Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kab Seruyan).• Posisi sebelum Supervisi: Tahap penyidikan oleh

Polda Kalteng dan Penyidikan dinyatakan lengkap (P-21) pada 24 Nopember 2015; perkara tersebut merupakan pengembangan penyidikan atas nama tersangka H. Baharudin dan atas nama tersangka Hj. Suherlina (Anggota DPRD Kabupaten Seruyan).

• Hasil setelah Supervisi: Berkas perkara atas nama terdakwa Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kabupaten Seruyan) dilimpahkan ke PN Tipidkor pada PN Palangka Raya pada 4 Januari 2016 (Surat Kejati Kalteng kepada KPK Nomor B-1152/Q.2/Ft.2/05/2016 tanggal 23 Mei 2016).

111. Dugaan TPK pemberian sejumlah uang kepada DPRD Kab Seruyan terkait pembahasan anggaran Kabupaten Seruyan untuk TA 2014. Atas nama terdakwa Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kabupaten Seruyan).• Posisi sebelum Supervisi: Berkas perkara atas nama

terdakwa Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kabupaten Seruyan) dilimpahkan ke PN Tipidkor pada PN Palangka Raya pada 4 Januari 2016.

• Hasil setelah Supervisi: Putusan PN Tipidkor pada PN Palangka Raya tanggal 4 April 2016, bahwa terhadap

Page 235: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

216terdakwa Ir. H. Syamsurijal (Plt. Sekda Kab Seruyan) terbukti bersalah melanggar Pasal 13 UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2001 dengan Pidana Penjara 1 (satu) tahun 2 (dua) Bulan dan Denda sebesar Rp. 50 Juta subsidair 2 (dua) Bulan kurungan.

112. Dugaan TPK kegiatan peningkatan Jalan M.Boya, Jl.H.Sadri, Jl.Swarna Bumi, Jl.Diponegoro, Jl.Kartini, Jl.H.Said, Jl. Abdul Manaf, Jl.M.Siap, Jl.Gajah Mada, Jl.Hang Tuah, Jl.Kpt.Mukhtar, Jl.Batang Tuaka Kecamatan Tembilahan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait Ahli teknis guna pembuktian.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama dengan Penyidik pada tanggal 9 Juni 2016 dan memberikan rekomendasi, serta difasilitasi Ahli Teknis dari Universitas Gadjah Mada.

113. Dugaan TPK penyalahgunaan dana APBD Kabupaten Maluku Tenggara untuk dana Asuransi, Dana Pembayaran Tagihan Telepon Rumah dan Dana Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2002 dan 2003 atas nama tersangka WILHELMUS BARENDS dan MUCHSIN AWAD AZIZ oleh Penyidik Kejati Maluku.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 4 Februari 2016 dan memberikan rekomendasi serta fasilitasi pemberian second opinion atas kesehatan tersangka oleh IDI Pusat.

114. Dugaan TPK pada kegiatan pengadaan alat dan bahan kimia laboratorium uji BP Batam tahun 2014 atas nama tersangka RENDRA, SS. oleh Penyidik Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, Penyidik terkendala dalam pemenuhan Petunjuk Jaksa Peneliti dalam berkas perkara tersangka atas nama HERU PURNOMO, ST, dan KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu serta memfasilitasi ahli teknis.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama RENDRA, SS. telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kajati Kepri kepada Kapolda Kepri Nomor: B-133/N.10.5/Ft.2/06/2016 tanggal 28 Juni 2016 dan telah dilakukan tahap II oleh Penyidik kepada JPU tanggal 20 Juli 2016.

115. Dugaan TPK pada pekerjaan pembangunan gedung laboratorium terpadu Fakultas Teknik pada Universitas Negeri Makassar Tahun Anggaran 2015 yang ditangani oleh Polda Sulawesi Selatan.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 11Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli dan bantuan cloning.

116. Dugaan TPK pada dugaan penyalahgunaan dana PMN sebesar Rp. 200.000.000,- dan dana pinjaman dari dana PT PPA sebesar Rp. 54.385971504,- pada PT IKI Persero

Makassar yang ditangani oleh Polda Sulawesi Selatan.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 11 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli.

117. Dugaan TPK pada pada Kegiatan Proyek Jaringan Irigasi Tombolo Kab. Pangkep TA.2009 oleh Polda Sulawesi Selatan.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 11 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli.

118. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 008/01 Kel. Grogol Utara Keccamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama bersama Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli dari Universitas Lampung pada tanggal 15 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi, serta bantuan fasilitasi pemeriksaan ahli.

119. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama bersama Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli Arsitektur dan Konstruksi dari ITB Bandung pada tanggal 16 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi.

120. Dugaan TPK Pengadaan Penyediaan Kebutuhan Pengembangan Bidang Ilmu Agroindustri Universitas Jenderal Soedirman Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka Ir.BONDANSARI, M.Si oleh Penyidik Kejati Jawa Tengah.• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara limpahan KPK

kepada Kejati Jawa Tengah.• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama

Ir. BONDANSARI, M.Si telah dinyatakan lengkap (P21), berdasarkan Pemberitahuan Kasi Penuntutan pada Pidsus Kejati Jawa Tengah tanggal 30 Juni 2016.

121. Dugaan TPK Pengadaan Penyediaan Kebutuhan Pengembangan Bidang Ilmu Agroindustri Universitas Jenderal Soedirman Tahun Anggaran 2009 atas nama tersangka Ir.AT. ARI SUDEWO, M.S oleh Penyidik Kejati Jawa Tengah.

Page 236: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

217• Posisi sebelum di Supervisi: Perkara limpahan KPK

kepada Kejati Jawa Tengah.Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama Ir.A.T ARI SUDEWO, M.S telah dinyatakan lengkap (P21), berdasarkan Pemberitahuan Kasi Penuntutan pada Pidsus Kejati Jawa Tengah tanggal 30 Juni 2016.

122. Dugaan penyimpangan dalam penggunaan dana hibah pada KADIN Provinsi Jawa Timur dan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur tahun 2011 s/d 2014 atas nama Tsk H. Ir. LA NYALLA MATTALITTI, oleh Penyidik Kejati Jawa Timur.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama H. Ir. LA NYALLA MATTALITTI telah dinyatakan lengkap (P21) tanggal 14 Juli 2016 dan telah dilakukan Tahap II ke JPU Kejari Surabaya tanggal 25 Juli 2016 serta pelimpahan ke Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat tanggal 25 Agustus 2016.

123. Dugaan TPK Pekerjaan Rehabilitas/Rekonstruksi Bendung, Tanggul, Cek Dam, Dinding Penahan Tanah dan Bronjong Bantang Lunto Tahun 2012 atas nama tersangka Ir. YAYAN SURYANA yang ditangani oleh Kejari Sawahlunto.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, KPK melakukan Supervisi terpadu dengan ekspose perkara bersama tanggal 5 Agustus 2015 dan 21 April 2016.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama Ir. YAYAN SURYANA telah dinyatakan lengkap (P21) tanggal 16 Mei 2016 dan telah dilakukan pelimpahan ke Pengadilan Tipikor pada PN Padang tanggal 9 Juni 2016.

124. Dugaan TPK Pekerjaan Rehabilitas/Rekonstruksi Bendung, Tanggul, Cek Dam, Dinding Penahan Tanah dan Bronjong Bantang Lunto Tahun 2012 atas nama BIBSAN DWINANDA RSULAN, ST yang ditangani oleh Kejari Sawahlunto.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan, KPK melakukan Supervisi terpadu dengan ekspose perkara bersama tanggal 5 Agustus 2015 dan 21 April 2016.

• Posisi setelah di Supervisi: Berkas Perkara atas nama nama BIBSAN DWINANDA RSULAN, ST telah dinyatakan lengkap (P21) tanggal 16 Mei 2016 dan telah dilakukan pelimpahan ke Pengadilan Tipikor pada PN Padang tanggal 9 Juni 2016.

125. Dugaan TPK dalam pemberian fasilitas kredit refinancing perkebunan kelapa sawit kepada PT. Campang Tiga oleh Bank Sumsel Babel pada tahun 2008 yang ditangani oleh Polda Sumatera Selatan.• Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPK Prop Sumsel, Auditor BPK-RI dan Unit Koordinasi Supervisi pada 15 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian keuangan negara tersebut

• Hasil setelah Supervisi: Unit Koorsup meminta dilakukan Gelar Khusus Internal Polri (Penyidik Polda Sumsel, Bareskrim Polri, Wassidik Mabes Polri, Itwasum Polri) karena pada 24 Maret 2016 perkara TPK tersebut dihentikan (SP-3). Pertimbangan SP-3 tersebut karena hasil perhitungan kerugian keuangan negara dari BPK Provinsi Sumsel Belum Terbit.

126. Dugaan TPK dalam kegiatan pembangunan jalan akses bandara atung bungsu 2 (dua) jalur aspal hotmix tahap III dengan menggunakan APBD Kota Pagaralam Tahun Anggaran 2013 yang ditangani oleh Polda Sumatera Selatan.• Posisi sebelum Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik, Auditor BPKP Provinsi Sumsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 16 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya telah sepakat terkait lingkup perhitungan kerugian keuangan negara dan bukti-bukti audit yang dibutuhkan dalam rangka percepatan hasil kerugian keuangan negara tersebut.

• Hasil setelah Supervisi: Penyidik Polda Sumsel telah menindaklanjuti rekomendasi 16 Februari 2016, diantaranya yakni pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait, menyerahkan laporan ahli teknis kepada BPKP Provinsi Sumsel. Hingga saat ini masih menunggu hasil PKKN dari BPKP Sumsel.

127. Dugaan TPK Dana APBD Kota Palembang Tahun Anggaran 2013 pada Kegiatan Pembangunan Gerbang Batas Kota Palembang – Ogan Ilir yang berlokasi di Jakabaring yang ditangani oleh Porlesta Palembang.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polresta Palembang dan Unit Koordinasi Supervisi pada 2 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan melakukan pendalaman terkait perbuatan melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan melaksanakan koordinasi intensif dengan Auditor BPKP Prop Sumsel dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara.

128. Dugaan TPK terkait pembayaran uang pajak Hotel Sahid Imara dan Hotel Jayakarta tahun 2011 sd. 2012 di kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang yang ditangani oleh Polresta Palembang.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polresta Palembang dan Unit Koordinasi Supervisi pada 2 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan melakukan pendalaman terkait perbuatan melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan melaksanakan koordinasi intensif dengan Auditor BPKP Prop Sumsel dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara.

129. TPK pada pembangunan bangsal bedah dan bangsal penyakit dalam tahap I RSUD Brigjen. H. Hasan Basry Kandangan Dana APBD Kab Hulu Sungai Selatan Tahun Anggaran 2007/2008.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Sungai Selatan Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama dengan jaksa pada Kejari Kandangan selaku peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut segera memperoleh kepastian hukum.

130. TPK penyimpangan pembangunan gedung kantor Tahap I Pengadilan Agama Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun Anggaran 2011.

Page 237: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

218• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Sungai Tengah Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama dengan jaksa pada Kejari Hulu Sungai Tengah selaku peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut segera memperoleh kepastian hukum.

131. TPK pekerjaan pembuatan peta topography dengan skala 1: 1.000 kawasan perkotaan Barabai dan pemanfaatannya untuk pra desain jalan lingkar barat Kota Barabai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun Anggaran 2011.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Sungai Tengah Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama dengan jaksa pada Kejari Hulu Sungai Tengah selaku peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut segera memperoleh kepastian hukum.

132. TPK penggelapan dana Alokasi Dana Desa Semester I Tahun Anggaran 2013 desa Karang Sari Kecamatan Kusan Hulu Kab. Tanah Bumbu Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Anggaran 2013. Atas nama tersangka Sriwiyono.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polres Tanah Bumbu Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 4 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun penyidik terkendala keberadaan tersangka yang belum diketahui dan telah menetapkan tersangka dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Penyidik segera meminta bantuan fasilitasi Unit Koorsup KPK terkait pencarian DPO tersebut.

133. TPK kredit fiktif pada PD. BPR Muara Uya Kabupaten Tabalong Tahun 2013. Atas nama tersangka Norasiah.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polres Tanah Bumbu Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 4 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun penyidik terkendala keberadaan tersangka yang belum diketahui dan telah menetapkan tersangka dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Penyidik segera meminta bantuan fasilitasi Unit Koorsup KPK terkait pencarian DPO tersebut.

134. Dugaan TPK dalam perkara yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri dengan cara melakukan klaim kepemilikan tanah diatas Sertifikat HGB No.01 Tahun 1996 milik PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (PT. ITP) dengan dalih meminta ganti rugi sejumlah uang yang terpaksa dibayar oleh pihak perusahaan dengan tidak sukarela.• Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.

• Posisi setelah Supervisi: Berkas Perkara atas nama tersangka DR. H. Irhami Ridjani, S.Sos, M.Si Bin M. Rais, Sp.M telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Nomor: B-2067/Q.3.5/Ft.1/07/2016 tanggal 22 Juli 2016.

135. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013 atas nama tersangka Henry Singarasa (selaku Pengguna Anggaran) yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah.• Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan dan

menunggu hasil PKKN Auditor BPKP Perwakilan Kalteng.

• Posisi setelah supervisi: Dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Kejati Kalteng, Jaksa selaku Peneliti Berkas Perkara dan Unit Koordinasi Supervisi pada 24 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya setelah terbit hasil PKKN dari BPKP Perwakilan Kalteng tanggal 26 Juli 2016 Jaksa selaku penyidik dan Jaksa selaku Peneliti Berkas Perkara sepakat bahwa penyidikan tersebut telah memenuhi seluruh unsur pasal yang di persangkakan dan segera dilaksanakan penyerahan berkas perkara, tersangka dan barang bukti untuk dilimpahkan ke pengadilan.

136. Dugaan TPK pengelolaan dan penggunaan Keuangan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Palangkaraya Tahun Anggaran 2010 s/d 2013 atas nama tersangka Yohanes Dedy (selaku Pejabat Pembuat Komitmen) yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah. • Posisi sebelum supervisi: Tahap penyidikan dan

menunggu hasil PKKN Auditor BPKP Perwakilan Kalteng.

• Posisi setelah supervisi: Dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Kejati Kalteng, Jaksa selaku Peneliti Berkas Perkara dan Unit Koordinasi Supervisi pada 24 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya setelah terbit hasil PKKN dari BPKP Perwakilan Kalteng tanggal 26 Juli 2016 Jaksa selaku penyidik dan Jaksa selaku Peneliti Berkas Perkara sepakat bahwa penyidikan tersebut telah memenuhi seluruh unsur pasal yang di persangkakan dan penyidikan atas nama tersangka Yohanes Dedy segera diselesaikan serta terhadap pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana segera dilaksanakan penyidikan.

137. Dugaan TPK pada pembangunan ruko Gajahmada milik Pemkab Donggala Tahun Anggaran 2013 dengan nilai anggaran Rp 11.250.000.000 yang disidik oleh Polda Sulteng• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 5 September 2016 dan memberikan rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli LKPP. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor : ND-121/25/10/2016 tanggal 04 Oktober 2016.

138. Dugaan TPK dana gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao pengadaan bibit entris/sambung samping kako dari DIPA APBN Tahun Anggaran 2013 yang disidik oleh Polres Tolitoli Sulteng.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Page 238: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

219Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 6 September 2016 dan memberikan rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor : ND-121/25/10/2016 tanggal 04 Oktober 2016.

139. Dugaan TPK pengadaan tanah tempat bangunan DVOR/DME (alat navigasi) Bandara Syukuran Aminudin Amir yang terletak di Desa Bubung Kec. Luwuk Selatan Kab. Banggai TA 2013 yang disidik oleh Polres Banggai Sulawesi Tengah. • Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 7 September 2016 dan memberikan rekomendasi serta bantuan fasilitasi permintaan Ahli. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor : ND-121/25/10/2016 tanggal 04 Oktober 2016.

140. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 008/01 Kel. Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka AGUS SALIM yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama bersama Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli dari Universitas Lampung pada tanggal 15 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi, serta bantuan fasilitasi pemeriksaan ahli.

141. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka CECEP yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama bersama Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli Arsitektur dan Konstruksi dari ITB Bandung pada tanggal 16 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi.

142. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka PERDANA MARCOS yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama bersama Unit Koorsup Penindakan, Kejari Jakarta Selatan, BPKP Perwakilan DKI Jakarta serta Ahli Arsitektur dan

Konstruksi dari ITB Bandung pada tanggal 16 Agustus 2016 dan memberikan rekomendasi.

143. Dugaan TPK dalam pencairan dana hibah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2013 dengan Tersangka Laonma Pasindak Lumban Tobing yang ditangani oleh Pidsus Kejagung RI.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama Unit Koorsup Penindakan, Direktur Penyelidikan dan Direktur Penuntutan pada tanggal 28 September 2016 dan memberikan rekomendasi.

144. Dugaan TPK dan Penyalahgunaan Wewenang Terhadap Program Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Konservasi / Lindung Bukit Suligi Blok A Seluas 250 Ha Tahun Anggaran 2010 di Desa Tandun Kab. Rokan Hulu, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kapolres Rokan Hulu Nomor: Sp.Sidik/99/XII/2012/Reskrim tanggal 10 Desember 2012.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pemenuhan petunjuk JPU (P19) khususnya terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 14 September 2016 dan memberikan rekomendasi.

145. Dugaan TPK terhadap Dana APBN- DPIPD Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 2 Miliar Untuk Pembangunan Jalan Bangkinang - Ranah Singkuang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Pada Dinas Binamarga & Pengairan Kabupaten Kampar, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Polres Kampar Nomor:Sp.Sidik/118/V/2012/Reskrim, tanggal 14 Mei 2012.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 14 September 2016 dan memberikan rekomendasi.

146. Dugaan TPK atau Penyalahgunaan Kewenangan Dalam Jabatan dalam menggunakan Dana Block Gran 2008, ADD 2009 dan ADD 2010 di Desa Bencah Kelubi, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sprindik/101/IV/2011/RESKRIM tanggal 15 April 2011.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala terkait pemenuhan petunjuk JPU (P19).

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 15 September 2016 dan memberikan rekomendasi.

147. Dugaan TPK pengadaan mobil pemadam kebakaran modern untuk Kota Banda Aceh yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) Tahun Anggaran 2014 yang ditangani oleh Kejari Banda Aceh.• Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik dan Unit Koordinasi Supervisi pada 18 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terdapat perbuatan melawan hukum yang kuat dan dalam rangka percepatan penanganan perkara tersebut, Unit Koorsup segera memfasilitasi pengecekan obyek perkara oleh ahli teknis.

Page 239: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

220• Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara

bersama antara Penyidik Kejari Banda Aceh, Auditor BPKP Prop Aceh, Ahli Teknis ITB dan Unit Koordinasi Supervisi pada 1 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan melakukan pendalaman terkait perbuatan melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan melaksanakan koordinasi intensif dengan Auditor BPKP Prop Aceh dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara.

148. Dugaan TPK pengadaan alat kesehatan Radio Diagnostik (CT Scan 45 Slices) dan Kardiologi (Cath Lab) pada RSUD Dr. Zainoel Abidin Aceh Tahun Anggaran 2008 yang ditangani oleh Kejati Aceh.• Posisi sebelum supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik, Penyelidik KPK dan Unit Koordinasi Supervisi pada 17 Februari 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya Penyidik telah memperoleh informasi terkait konstruksi perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh tersangka.

• Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Kejati Aceh, Auditor BPKP Prop Aceh dan Unit Koordinasi Supervisi pada 2 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan melakukan pendalaman terkait perbuatan melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi terkait dan melaksanakan koordinasi intensif dengan Auditor BPKP Prop Aceh dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara.

149. Dugaan TPK menggunakan untuk kepentingan pribadi uang hasil pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) dan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Pemkab Bireun Tahun 2007 s.d. 2010 sebesar Rp. 27.609.164.186,59 (dua puluh tujuh milyar enam ratus sembilan juta seratus enam puluh empat ribu seratus delapan puluh enam rupiah lima puluh sembilan sen), atas nama tersangka Muslem Syamaun, S.Sos selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD) yang ditangani oleh Polda Aceh. • Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Berkas Perkara atas nama

tersangka Muslem Syamaun, S.Sos Bin Syamaun telah dinyatakan lengkap (P21) berdasarkan Surat Kejaksaan Tinggi Aceh Nomor: B-2057/N.1.5/Ft.1/08/2016 tanggal 3 Agustus 2016.

150. Dugaan TPK yang dilakukan oleh Tersangka Agus Junaidi dkk, dalam hal putus kontrak akibat kesalahan Penyedia Jasa (PT Uno Tanoh Suramo) Jaminan Pelaksanaan tidak dicairkan berkaitan dengan Proyek Pekerjaan Pembangunan Lift Gedung Sekretariat Kota Bogor Tahun Anggaran 2013 yang ditangani oleh Polres Bogor Kota.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara

bersama antara Penyidik Polres Bogor, penyidik Polda Jabar dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal 05 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan memperdalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan masing-masing calon tersangka dari tahapan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah sebagaimana yang diatur dalam Perpres RI No. 54 Tahun 2010 dan selanjutnya akan dilakukan perhitungan kerugian negera oleh Auditor.

151. Dugaan TPK yang dilakukan oleh tersangka H. Diding A Mukri dengan cara menjual sebidang tanah seluas 798

M2 yang diketahuinya bahwa tanah tersebut adalah aset pemerintah Kota Bogor yang difungsikan sebagai tanah makam yang berasal dari penyerahan Fasilitas Umum PT. Fajar Persada Nusantara sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Tanah Makam tanggal 12 Agustus 2000 antara Ny. Dra Diah Pudiwati selaku Direktur PT. Fajar Persada Nusantara dengan H.R. Iswara Natanegara, SH sebagai Walikota Bogor.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara

bersama antara Penyidik Polres Bogor, penyidik Polda Jabar dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal 05 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan menaikkan status calon tersangka dengan penetapan sebagai tersangka setelah diterimanya hasil audit perhitungan kerugian negara atau menurut penyidik telah cukup 2 (dua) alat bukti, yang akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan auditor untuk perhitungan kerugian negara dan Jaksa peneliti berkas perkara untuk percepatan tahapan selanjutnya.

152. Dugaan TPK yang diduga dilakukan oleh Tersangka Ahmad Teguh Dkk dalam proyek pembangunan MCK Komunal dalam Program Sanimas di Wilayah Kota Bogor Tahun Anggaran 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara

bersama antara Penyidik Polres Bogor, penyidik Polda Jabar dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal 05 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan menaikkan status calon tersangka dengan penetapan sebagai tersangka setelah diterimanya hasil audit perhitungan kerugian negara atau menurut penyidik telah cukup 2 (dua) alat bukti, yang akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan auditor untuk perhitungan kerugian negara dan Jaksa peneliti berkas perkara untuk percepatan tahapan selanjutnya.

153. Dugaan TPK dalam penyalahgunaan dana pembebasan lahan tanah untuk Kantor Pemkab Bandung Barat dengan Sprindik: 110/i/2010/Reskrim tanggal 25 Januari 2010 an Tersangka Endang Rahmat (selaku KPA), dkk.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Dilaksanakan gelar perkara

bersama antara Penyidik Polres Cimahi, Jaksa peneliti berkas perkara pada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung dan Unit Koordinasi Supervisi pada tanggal 07 September 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya penyidik akan melaksanakan koordinasi yang intensif dengan Auditor untuk perhitungan kerugian negara dan dengan Jaksa Peneliti berkas perkara untuk penyelesaian berkas perkara an. Tersangka Endang Rahmat dan Tersangka Asep Wahyu Nur paling lambat dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari kerja sambil menunggu hasil perhitungan kerugian keuangan negara dan terhadap berkas perkara an. Tersangka Tati Muktiati dan Tersangka Salman Bunasti akan ditindaklanjuti oleh penyidik setelah terbit hasil perhitungan kerugian negara.

154. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi – Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis – Ds. Simpang Dinas PU Provinsi Jambi TA. 2012 yang disidik oleh Polda Jambi dengan Tersangka Ir Apit, Widodo, Josia dan Ali Abie.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Page 240: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

221• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus

ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 12 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi Penindakan Nomor: ND-125/25/10/2016 tanggal 12 Oktober 2016.

155. Dugaan TPK Dugaan TPK pada pengadaan buku perpustakaan sebagai sarana Penunjang Mutu Pendidikan Jenjang SD dan SMP yang bersumber dari Dana DAK Tahun Anggaran 2010 Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung atas nama Tersangka Suhaemi.Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 18 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi. Telah dilaporkan melalui Nota Dinas ke Deputi Penindakan. Nomor: ND-156/25/12/2016 tanggal 8 Desember 2016.

156. Dugaan TPK kegiatan pembangunan proyek Jembatan Padamaran I dan II sumber dana APBD Kabupaten Rokan Hilir Tahun Anggaran 2008 s/d 2011 sebesar Rp.529 Milyar, berdasarkan surat perintah penyidikan Kajati Riau Nomor: Print-02/N.4/Fd.1/04/2015 tanggal 09 April 2015Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala khususnya terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 24 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi.

157. Dugaan TPK dalam penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) dan penguasaan tanah di kawasan HPT Tesso Nillo tahun 2003 dan 2004 Kabupaten Kampar, berdasarkan surat perintah penyidikan Kajati Riau Nomor:Print-07.a/N.4/Fd.1/08/2014 tanggal 28 Agustus 2014, Nomor:Prin-07.b/N.4/Fd.1/ 03/2015 tanggal 25 Maret 2015, dan Nomor: Prin-213/N.4/Fd.1/09/2016 tgl 28 September 2016.Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala khususnya terkait pembuktian kerugian keuangan Negara.Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 24 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi.

158. Dugaan TPK pada pengadaan alat peraga multimedia di 50 SD Tahun Anggaran 2007 Dinas Pendidikan Kab. Pelalawan, Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Pangkalan Kerinci Nomor : Print- 01/N.4.23/Fd.1/05/2011 Tanggal 17 Mei 2011; diperbaharui dengan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Pangkalan Kerinci Nomor : Print- 02/N.4.23/Fd.1/05/2015 Tanggal 21 Mei 2015, dan diperbaharui kembali dengan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Pangkalan Kerinci Nomor : Print-02/N.4.23/Fd.1/02/2016 tanggal 04 Februari 2016.Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannyaPelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 24 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi.

159. Dugaan TPK penyimpangan pelaksanaan program Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2007 di Daerah Kabupaten Rokan Hulu, berdasarkan surat perintah penyidikan Kajati Riau Nomor: Print-09/N.4/Fd.1/04/2010 tanggal 14 April 2010.Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannyaPelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 25 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi.

160. Dugaan TPK penjualan dan pelepasan hak atas tanah Aset milik Pemkab Pelelawan tanpa keputusan Kepala Daerah, berdasarkan surat perintah penyidikan Kajati Riau Nomor: Print-06/N.4/Fd.1/05/2014 tanggal 19 Mei 2014.Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannyaPelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 25 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi.

161. Dugaan TPK dan TPPU dana APBD Kab. Sula Tahun 2009 untuk Pengadaan Tanah /Lahan Bandara Bobong oleh tersangka Ahmad Hidayat Mus, SE alias AHM selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, berdasarkan surat perintah penyidikan Polda Maluku Utara Nomor:Sp.Sidik/35/IX/ 2013 tanggal 30 September 2013Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 11 Oktober 2016 dan memberikan rekomendasi.

162. Dugaan TPK pada pembebasan lahan atau pengadaan tanah untuk kepentingan umum Gedung Seni, Gedung Autis Center, Gedung Olah raga di Kota Bontang Tahun Anggaran 2012 oleh Polda Kalimantan Timur.Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 13 Oktober 2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya penyidik akan melakukan pendalaman terkait perbuatan melawan hukum dengan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh penyidik Polda Kaltim.

163. Dugaan TPK penggunaan dana hibah berupa uang KONI Kota Bontang Tahun Anggaran 2013 dengan H. Udin Mulyono Bin Karto, Hernawati, SE Binti Anwar dan Syamsuri Sarman Bin Tarman Bakri (alm) yang dilaksanakan oleh Polda Kalimantan Timur.Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 13 Oktober 2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan

Page 241: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

222perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh penyidik Polda Kaltim..

164. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang Bukit Harapan 2 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat yang dikerjakan oleh PT. Bunga Arafat senilai Rp 14.291.834.000,- yang berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2014 pada SKPD Dinas PU Kabupaten Kutai Barat oleh Polda Kalimantan Timur.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober 2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh penyidik Polda Kaltim.

165. Dugaan TPK pada Proyek Peningkatan Jalan Simpang Bukit Harapan 1 Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat yang dikerjakan oleh PT. Andika Lestari Group senilai Rp 7.012.919.000,- yang berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim TA. 2014 pada SKPD Dinas PU Kabupaten Kutai Barat oleh Polda Kalimantan Timur.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Kalimantan Timur dan Unit Koordinasi Supervisi pada 12 Oktober 2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh penyidik Polda Kaltim.

166. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 008/01 Kel. Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli pertanahan dari Universitas Lampung.

• Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka MUHAMMAD IRFAN IDRIS telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Jakarta Selatan Nomor: B-1019/0.1.14.4/Ft.1/11/2016 tanggal 17 November 2016).

167. Dugaan TPK dalam penjualan/pelepasan asset berupa hak atas tanah negara (Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) yang terletak di Jalan Biduri Bulan/Jalan Alexxandri III RT 008/01 Kel. Grogol Utara Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan seluas 2.975 M2 yang diduga dilakukan oleh Tersangka AGUS SALIM.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi ahli pertanahan dari Universitas Lampung

• Pelaksanaan Supervisi: : Berkas perkara atas nama Tersangka AGUS SALIM telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Jakarta Selatan Nomor: B-1018/0.1.14.4/Ft.1/11/2016 tanggal 17 November 2016).

168. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. • Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi Ahli ITB.

• Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka IRFAN ARDI TASYA telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 14 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Jakarta Selatan Nomor: B-3035/0.1.14.4/Ft.1/11/2016 tanggal 14 November 2016).

169. Dugaan TPK pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan peningkatan trotoar dan saluran tepi wilayah Kecamatan Cilandak yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2015 atas nama Tersangka CECEP, ST yang ditangani oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan dan KPK mensupervisi kasus ini dengan memfasilitasi Ahli ITB.

• Posisi setelah di supervisi: berkas perkara atas nama Tersangka CECEP, ST telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 14 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kajari Jakarta Selatan Nomor: B-3036/0.1.14.4/Ft.1/11/2016 tanggal 14 November 2016).

170. Dugaan TPK Pekerjaan Pembangunan Jalan Kampung Mawes Wares Distrik Bongo Kab. Sarmi TA 2012, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kapolres Sarmi Nomor: Sp.Sidik/ 10.b/ IV/ 2014/ Reskrim, tanggal 3 April 2014.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 1 November 2016 dan memberikan rekomendasi.

171. Dugaan TPK pada Pengadaan Tongkang dan Alat-Alat Bor pada SKPD Distamben Pemkab. Boven Digoel TA. 2007, berdasarkan Surat perintah penyidikan nomor: SP-Sidik/22/I/2010/ Dit Reskrim, tanggal 29 Januari 2010.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

Page 242: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

223• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus

ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 1 November 2016 dan memberikan rekomendasi.

172. Dugaan TPK pada bantuan dana lembaga keagamaan pemerintah daerah Tk I Provinsi (Biro Mental Spritual Setda Provinsi Papua) kepada Sinode Gereja Bethel Gereja Pentakosta ditanah Papua Tahun Anggaran 2012, berdasarkan surat perintah penyidikan Nomor: Sp.Sidik/91/III/ 2013/ Ditreskrimsus, tanggal 25 Maret 2013.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 2 November 2016 dan memberikan rekomendasi.

173. Dugaan TPK di ilaga pembangunan rumah jabatan ketua, wakil ketua I dan II DPRD Kabupaten Puncak TA 2010, berdasarkan surat perintah penyidikan Kapolda Papua Nomor: Sp. Sidik /81/III/2013/ Ditreskrimsus, tanggal 21 Maret 2013, Nomor: Sp. Sidik/171.a/VI/2013/ Ditreskrimsus, tanggal 22 Juni 2013, Nomor: Sp. Sidik/237/IX/2013/Ditreskrimsus, tanggal 23 September 2013, Nomor: Sp. Sidik /11/I/2014/Ditreskrimsus, tanggal 10 Januari 2014 dan Nomor : Sp. Sidik /263/X/2016/ Ditreskrimsus, tanggal 07 Oktober 2016.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara terpadu pada tanggal 2 November 2016 dan memberikan rekomendasi.

174. Dugaan TPK telah dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan tindak pidana korupsi terhadap tersangka Afner Ambarita, ST, yang dilakukan oleh terpidana MANATAP AMBARITA, SH. oleh Kejari kepulauan Mentawai.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara ditingkat

penuntutan, terkendala belum dilakukannya eksekusi terhadap terpidana.

• Hasil Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan membantu pelaksanaan eksekusi terhadap Terpidana MANATAP AMBARITA, SH oleh kejari Kepulauan Mentawai pada.tanggal 24 November 2016. Kegiatan telah dilaporkan kepada Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Korsup Penindakan Nomor: ND-144/25/11/2016 tanggal 24 November 2016.

175. Dugaan TPK pada pembangunan bangsal bedah dan bangsal penyakit dalam tahap I RSUD Brigjen. H. Hasan Basry Kandangan Dana APBD Kab Hulu Sungai Selatan Tahun Anggaran 2007/2008• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Sungai Selatan Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama dengan jaksa pada Kejari Kandangan selaku peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut segera memperoleh kepastian hukum.

176. TPK pekerjaan pembuatan peta topograpi dengan skala 1: 1.000 kawasan perkotaan Barabai dan pemanfaatannya untuk pra desain jalan lingkar barat Kota Barabai di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun Anggaran 2011.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polres Hulu Sungai Tengah Kalsel dan Unit Koordinasi Supervisi pada 3 Agustus 2016 (rekomendasi terlampir) yang pada intinya terkait perbuatan melawan hukum dan kerugian keuangan negara telah terpenuhi namun penyidik memerlukan fasilitasi gelar perkara bersama dengan jaksa pada Kejari Hulu Sungai Tengah selaku peneliti berkas perkara agar penyidikan tersebut segera memperoleh kepastian hukum.

177. TPK pembangunan gedung kantor tahap 1 PA di Kandepag Hulu Sungai Tengah (HST) Tahun 2011 atas nama tersangka Achmad Nordiansyah oleh Polres Hulu Sungai Tengah.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: P21 sesuai dengan Surat

Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Tengah Nomor: B-2959/0.3.15/Ft.1/11/2016 tanggal 12 November 2016.

178. Dugaan TPK Pembebasan Tanah Milik Masyarakat Dayak Taman Di Desa Pala Pulau Kec. Putussibau Kab. Kapuas Hulu Oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Anggaran 2006 atas nama DANIEL alias ATENG yang ditangani oleh Kejati Kalimantan Barat.• Posisi sebelum supervisi: Perkara telah inkracht,

namun Terpidana atas nama DANIEL alias ATENG sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya (DPO).

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 15 Desember 2016 dengan memberikan rekomendasi bantuan fasilitasi pencarian orang (DPO) dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Penindakan Nomor : ND-163/25/12/2016 tanggal 15 Desember 2016.

179. Dugaan TPK Pembangunan Gedung dan Bangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Paloh Tahun Anggaran 2008 yang disidik oleh Kejati Kalimantan Barat.• Posisi sebelum supervisi: Perkara telah dilimpahkan

ke Pengadilan Tipikor Pontianak dengan status in absentia karena Terdakwa atas nama ANG AAN SUWARMAN sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya (DPO).

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 15 Desember 2016 dengan memberikan rekomendasi bantuan fasilitasi pencarian orang (DPO) dan telah dilaporkan ke Deputi Bidang Penindakan melalui Nota Dinas Koordinator Unit Koorsup Penindakan Nomor : ND-163/25/12/2016 tanggal 15 Desember 2016.

180. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi – Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis – Ds. Simpang Dinas PU Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012 yang disidik oleh Polda Jambi atas nama Tersangka Ir. APIT.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober 2016.

Page 243: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

224

• Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016).

181. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi – Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis – Ds. Simpang Dinas PU Provinsi Jambi TA. 2012 yang disidik oleh Polda Jambi atas nama Tersangka ALIE ABI.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober 2016.

• Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016).

182. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi – Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis – Ds. Simpang Dinas PU Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012 yang disidik oleh Polda Jambi atas nama Tersangka JOSIA alias BUJANG.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober 2016.

• Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016).

183. Dugaan TPK Pembangunan Jalan Wilayah II (MA. Jambi – Tanjabtim) Paket Jalan Suak Kandis – Ds. Simpang Dinas PU Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2012 yang disidik oleh Polda Jambi atas nama Tersangka WIDODO, Amd.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya. KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan Gelar Perkara pada tanggal 12 Oktober 2016.

• Pelaksanaan Supervisi: Berkas perkara atas nama Tersangka Ir. APIT telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Jaksa Penuntut Umum dan pada tanggal 17 November 2016 telah dilanjutkan oleh penyidik dengan kegiatan pelimpahan tersangka berikut barang bukti (tahap II) ke Jaksa Penuntut Umum untuk dilakukan penuntutan, (Surat Kapolda Jambi Nomor: B-806/XI/2016/Ditreskrimsus tanggal 22 November 2016).

184. Dugaan TPK penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD Sawerigading Kota Palopo Tahun Anggaran 2013 atas nama Tersangka KRISTOFOEL RUDIHARTO BAO, SKM yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo.• Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan• Hasil setelah supervisi: Berkas Perkara atas nama

KRISTOFOEL RUDIHARTO BAO, SKM telah dinyatakan lengkap (P21) sesuai dengan Surat Kejaksaan Negeri Palopo Nomor: B-91/R.4.13/Ft.1/01/2016 tanggal 25 Januari 2016

185. Dugaan TPK penyimpangan (Mark Up) dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat kesehatan (alkes) pada RSUD Sawerigading Kota Palopo Tahun Anggaran 2013 atas nama Tersangka RUSD yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri Palopo.• Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan• Hasil setelah supervisi: Berkas Perkara atas nama

RUSDI telah dinyatakan lengkap (P21) sesuai dengan Surat Kejaksaan Negeri Palopo Nomor: B-669/R.4.13/Ft.1/08/2016 tanggal 11 Agustus 2016.

186. Dugaan TPK Penyimpangan dalam Penggunaan Keuangan Tahun 2011-2012 yang Merugikan Keuangan Negara oleh PT. Brantas Abipraya (persero) yang ditangani oleh Kejaksaan DKI Jakarta.• Posisi sebelum supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terdapat kendala dalam penanganannya.

• Pelaksanaan Supervisi: KPK mensupervisi kasus ini dengan melakukan ekspose perkara bersama pada tanggal 16 Desember 2016 dan memberikan rekomendasi.

187. Dugaan TPK Pelaksanaan proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Tahun Anggaran 2004-2005 a.n Tersangka Prof. Drs. Aminuddin Ponulele, Msi yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah .• Posisi sebelum supervisi: Penyidikan • Pelaksaan setelah supervisi: SP3 berdasarkan Nomor:

Print-191/R.2/Fd.1/08/2016 Tanggal 15 Agustus 2016 a.n Tersangka Prof. Drs. AMINUDDIN PONULELE, MSi

188. Dugaan TPK Pelaksanaan proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Tahun Anggaran 2004-2005 a.n Tersangka Hendri Kusuma Muhiddin yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah.• Posisi sebelum supervisi: Penyidikan.• Pelaksaan setelah supervisi: SP3 berdasarkan Nomor:

Print-192/R.2/Fd.1/08/2016 tanggal 15 Agustus 2016 a.n. Tsk. HENDRI KUSUMA MUHIDIN.

189. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2004-2005 a.n tersangka Purwanto Suluh yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.• Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.• Pelaksaan setelah supervisi: SP3 sesuai dengan

Nomor: Print- 194/R.2/Fd.1/08/2016 Tanggal 15 Agustus 2016 a.n. Tsk. PURWANTO SULUH.

190. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2004-2005 a.n tersangka Mustari Muharram yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.• Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan. • Pelaksaan setelah supervisi: SP3 dengan Nomor:

Print-193/R.2/Fd.1/08/2016 Tanggal 15 Agustus 2016 a.n. Tersangka Ir. MUSTARI MUHARRAM.

191. Dugaan TPK dalam proyek pembangunan kolam renang di Bukit Jabal Nur Palu Sulawesi Tengah Tahun Anggaran 2004-2005 a.n tersangka Muhidin Moh. Said yang penyidikannya dilaksanakan oleh Kejati Sulteng.• Posisi sebelum supervisi: Tahap Penyidikan.• Pelaksaan setelah supervisi: SP3 Nomor: Print-195/R.2/

Fd.1/08/2016 Tanggal 15 Agustus 2016 a.n. Tersangka. MUHIDIN MOH. SAID, SE.

192. Dugaan TPK berupa menerima suap dan atau hadiah dan atau janji yang dilakukan oleh pegawai negeri atau

Page 244: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

225

penyelenggara Negara atas nama RADEN BROTOSENO, LEXI MAILOWA BUDIMAN, HARRIS ARTHUR HEDAR dan DEDI SETIAWAN YUNUS yang penyidikannya dilaksanakan oleh Bareskrim Polri.• Posisi sebelum supervisi: perkara masih ditingkat

penyidikan.• Posisi setelah supervisi: KPK mensupervisi kasus

ini dengan melakukan ekspose perkara bersama secara Terpadi pada tanggal 20 Desember 2016 dan memberikan rekomendasi.

193. Dugaan TPK Dalam Pengalokasian Dana ADD Yang Diperuntukan Untuk Operasional BPD Desa Kalikuto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, berdasarkan Sprindik Polres Magelang nomor: Sp.Sidik/260/XII/2012/Reskrim tanggal 11 Desember 2012, atas nama Tersangka SAPTO MULYONO.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara.

• Hasil Supervisi: Berkas perkara tersangka An. Sapto Mulyono telah dinyatakan lengkap (P21) tanggal 3 Oktober 2016 dan Tahap telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) ke JPU Kejari Magelang tanggal 14 Oktober 2016. Hal ini berdasarkan laporan perkembangan penanganan perkara dari Polda Jawa Tengah dengan surat nomor: R/2213/XI/2016/Jtg tanggal 15 November 2016.

194. Dugaan TPK dalam pengelolaan dana bantuan pemerintah pada SMPN 3 Gerung Tahun Anggaran 2011 dan 2012 atas nama tersangka RIJONO MUGI BASKORO dan H. JUMRAH, oleh Penyidik Polres Lombok Barat.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara

• Hasil Supervisi: Perkara atas nama tersangka Rijono Mugi Baskoro dan H. Jumrah dilakukan penghentian penyidikan (SP3) dengan surat ketetapan dan SP3 tanggal 27 Juni 2016. Hal ini berdasarkan laporan perkembangan penanganan perkara dari Polda Nusa Tenggara Barat dengan surat nomor:B/5359/X/2016/Dit Reskrimsus tanggal 31 Oktober 2016.

195. Dugaan TPK Pengadaan Tanah Untuk Fasilitas Umum di Kelurahan Penaraga Kec. Raba Kota Bima yang dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda Kota Bima Tahun Anggaran 2013 atas nama Tersangka SYAHRULLAH, SH.MH, oleh Penyidik Polres Bima Kota.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara

• Hasil Supervisi: Berkas Perkara atas nama tersangka Syahrullah, SH., MH telah dinyatakan lengkap (P21) dan telah dilakukan penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) ke JPU Kejari Raba Bima tanggal 18 Agustus 2016. Hal ini berdasarkan laporan perkembangan penanganan perkara dari Polda Nusa Tenggara Barat dengan surat nomor:B/5359/X/2016/Dit Reskrimsus tanggal 31 Oktober 2016.

196. Dugaan TPK Penjualan Aset Pemda Kab. Bima berupa Tanah dan Bangunan Los Pasar di Desa Waro Kec. Monta, Kab. Bima atas nama tersangka MUHAMAD ALI, SH, oleh Penyidik Polres Bima.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih ditingkat

penyidikan lebih dari 1 (satu) tahun dan terkendala

dalam pemenuhan petunjuk Jaksa Peneliti berkas perkara

• Hasil Supervisi: Perkara atas nama tersangka Muhamad Ali, SH dilakukan penghentian penyidikan (SP3) dengan surat ketetapan dan SP3 tanggal 2 Juli 2016. Hal ini berdasarkan laporan perkembangan penanganan perkara dari Polda Nusa Tenggara Barat dengan surat nomor:B/5359/X/2016/Dit Reskrimsus tanggal 31 Oktober 2016.

197. Dugaan TPK penyimpangan dalam penggunaan dana hibah pada KADIN Provinsi Jawa Timur dan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur tahun 2011 s/d 2014 atas nama Tsk H. Ir. LA NYALLA MATTALITTI, oleh Penyidik Kejati Jawa Timur.• Posisi sebelum Supervisi: Perkara masih

ditingkat penyidikan dan terdapat kendala dalam penanganannya

• Hasil Supervisi: Terdakwa atas nama H. Ir. LA NYALLA MATTALITTI telah diputus oleh Majelis Hakim PN Jakarta Pusat pada tanggal 27 Desember 2016 dengan amar diantaranya menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. Hal ini berdasarkan laporan perkembangan penanganan perkara dari Kejati Jawa Timur dengan surat nomor:B- 7026/O.5/Ft.1/ 12/2016 tanggal 27 Desember 2016.

198. Dugaan TPK penyimpangan/penyalahgunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli Tahun 2006 sampai dengan 2010 yang ditangani oleh Kejari Bangli.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Kejati Bali, Kejari Bangli dan Unit Koordinasi Supervisi pada 6 Desember 2016, (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam rangka mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh penyidik Kejari Bangli.

199. Dugaan TPK pengadaan alat kedokteran, alat kesehatan dan KB serta kendaraan khusus di RSUD Kabupaten Badung Tahun Anggaran 2013 yang ditangani oleh Polda Bali.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Polda Bali, Kejati Bali dan Unit Koordinasi Supervisi pada 7 Desember 2016 (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum dan mengungkap keterlibatan pihak lain yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan perkara tersebut.

200. Dugaan TPK pengadaan tanah pada Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar Tahun Anggaran 2013 yang ditangani oleh Polda Bali.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Bali, Kejati Bali dan Unit Koordinasi Supervisi pada 7 Desember 2016, (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam rangka mengungkap keterlibatan pihak lain yang

Page 245: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

226

dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan tindakan kepolisian yang mendukung pembuktian penyidikan perkara tersebut.

201. Dugaan TPK alih fungsi lahan pada Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai pada lokasi Banjar Perarudan Kel. Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Tahun 2015 yang ditangani oleh Polda Bali.• Posisi sebelum Supervisi: Tahap Penyidikan.• Posisi setelah Supervisi: Telah dilaksanakan gelar

perkara bersama antara Penyidik Polda Bali dan Unit Koordinasi Supervisi pada 8 Desember 2016, (rekomendasi terlampir), yang pada intinya dalam rangka memperkuat unsur perbuatan melawan hukum dan mengungkap keterlibatan para pihak yang dapat diminta pertanggungjawaban pidana, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi dan ahli yang mendukung pembuktian penyidikan perkara tersebut. Unit Koorsup akan memfasilitasi ahli yang diperlukan oleh penyidik Polda Bali.

KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM – APH(KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM – APH1. Pada bulan April 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi

Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta pada tanggal 18 - 22 April 2016.

2. Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas SDM Aparat Penegak Hukum (APH) yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Provinsi Jawa Barat pada tanggal 18 - 22 April 2016, diikuti oleh 194 peserta yakni:a. Penyidik pada Polda Jawa Barat : 75 pesertab. Jaksa pada Kejati Jawa Barat : 80 pesertac. Auditor pada BPK RI Perwakilan Jawa Barat : 7

pesertad. Auditor pada BPKP Perwakilan Jawa Barat : 10

pesertae. Penyidik pada Bareskrim Polri : 13 pesertaf. Jaksa pada Pidana Khusus Kejaksaan RI : 4 pesertag. Penyelidik, Penyidik dan Penuntut Umum KPK :

5 peserta 3. Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta

adalah:a. Metode dan teknik audit investigasi, audit forensik

dan perhitungan kerugian negara oleh Bapak Iswan Elmi dan Tim.

b. Analisis dan Perkembangan Yurisprudensi terhadap Penanganan Perkara Tindak Pidana Korsupsi oleh Bapak Feri Wibisono.

c. Teknik pembuktian tindak pidana korupsi oleh Bapak Adnan Paslyadja.

d. Titik Rawan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Bapak Buntoro.

e. Mengurangi Egocentric Thinking, Membangun Kolaborasi Sistemik oleh Abdul Malik Gismar, P.hD

f. Pengelolaan keuangan negara/daerah oleh Bapak Siswo Sujanto.

g. Tindak Pidana Sektor Jasa Keuangan terkait dengan Tindak Pidana Korupsi oleh Bapak Achmadi.

h. Tipologi dan Perkembangan Yurisprudensi Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang oleh Bapak Bapak Muhammad Yusuf.

i. Pelacakan Acet oleh Bapak Nexio Helmus.j. Peran Unit Koorsup KPK dalam Pemberantasan

Korupsi oleh Bapak Heru Winarko.

(KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM – APH1. Pada bulan Mei 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi

Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Hotel Aston Bogor untuk Wilayah Hukum Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 23-27 Mei 2016.

2. Peserta yang mengikuti Pelatihan tersebut sebanyak 157 peserta, terdiri:a. Kejati DKI Jakarta dan jajaran : 35 pesertab. Polda Metro Jaya dan jajaran : 70 pesertac. BPKP Perwakilan DKI Jakarta : 5 pesertad. BPK Perwakilan DKI Jakarta : 5 pesertae. Bareskrim Polri : 10 pesertaf. Jampidsus Kejagung RI : 8 pesertag. BPK RI : 10 pesertah. BPKP Pusat : 9 pesertai. KPK RI : 5 peserta

3. Materi Pelatihan yang sampaikan, sebagai berikut:a. Kuliah Umum oleh Ketua KPK, Kapolri yang diwakili

oleh Wakabareskrim, Jaksa Agung yang diwakili Jampidsus, Kepala PPATK, Ketua BPK yang diwakili oleh Anggota V BPK RI dan Kepala BPKP yang diwakili Direktur Investigasi Instansi Pemerintah pada Kedeputian Investigasi BPKP, Kajati DKI Jakarta, Kapolda Metro Jaya, Kaper BPKP Provinsi DKI Jakarta dan Kalan BPK Provinsi DKI Jakarta.

b. Tipologi dan Perkembangan Yurisprudensi Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang oleh Muhammad Yusuf.

c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit Forensik dan Perhitungan Kerugian Negara oleh Bpk. Buntoro (BPKP).

d. Analisis dan Perkembangan Yurisprudensi terhadap Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi oleh Bpk. Feri Wibisono (Kajati Jawa Barat).

e. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh Bapak Adnan Paslyadja.

f. Tindak Pidana Sektor Jasa Keuangan Terkait dengan Tindak Pidana Korupsi oleh Bpk. Achmadi (OJK).

g. Peran Koordinasi dan Supervisi KPK dalam Pemberantasan Tipikor oleh Bpk. Heru Winarko (Deputi Penindakan KPK).

h. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Bapak Siswo Sujanto.

i. Pelacakan Asset oleh Bpk. David Hutauruk (ATR KPK).

j. Etika dan Integritas oleh DR. Ir. Nana Rukmana D.W. MA (LAN).

k. Titik Rawan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Bpk. Buntoro (BPKP).

l. Mengurangi Egocentric Thinking, Membangun Kolaborasi Sistemik oleh Abdul Malik Gismar Ph.D.

Page 246: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

227

(KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM – APH1. Pada bulan Agustus 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi

Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Hotel Pangeran Beach - Padang pada tanggal 29 Agustus s.d 2 September 2016.

2. Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas SDM Aparat Penegak Hukum (APH) yang dilaksanakan di Hotel Pangeran Beach - Padang pada tanggal 29 Agustus s.d 2 September 2016 diikuti oleh 200 peserta yakni:a. Penyidik pada Polda Sumatera Barat : 86 pesertab. Jaksa pada Kejati Sumatera Barat : 89 pesertac. Auditor pada BPK RI Perwakilan Sumatera Barat : 11

pesertad. Auditor pada BPKP Perwakilan Sumatera Barat :

10 pesertae. Penyidik dari PPATK : 2 pesertaf. Penyidik dan Penuntut Umum KPK : 2 peserta

4. Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta adalah:a. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh Kepala

PPATK oleh Bapak Muhammad Yusuf.b. Penguatan Etika dan Integritas guna Mereduksi

Perilaku Korupsi oleh Bapak Nana Rukmana.c. Metode dan Teknik Audit Investigatif, Audit Forensik

dan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara oleh Bapak I Nyoman Wara.

d. Case building tindak pidana korupsi oleh Bapak Herda Helmijaya.

e. Pra peradilan dan perkembangannya oleh Bapak Artidjo Alkostar.

f. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh Bapak Adnan Paslyadja.

g. Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah oleh Bapak Siswo Sujanto.

h. Titik Rawan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Bapak Setya Budi Arijanta.

i. Pelacakan aset oleh Bapak Paku Utama.j. Peran Koordinasi dan Supervisi dalam

Pemberantasan Tipikor oleh Bapak Mochamad Rum.k. Mengurangi egocentric thinking dan membangun

kolaborasi sistematik oleh Bapak Abdul Malik Gismar.

(KEGIATAN DAN HASIL DARI PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM – APH1. Pada bulan November 2016, Unit Koordinasi dan Supervisi

Bidang Penindakan telah melaksanakan Pelatihan Bersama Peningkatan Kemampuan SDM Apgakum yang dilaksanakan di Hotel Hermes Aceh pada tanggal 7 – 11 November 2016.

2. Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas SDM Aparat Penegak Hukum (APH) yang dilaksanakan di Hotel Hermes Aceh Provinsi Aceh pada tanggal 7 – 11 November 2016, diikuti oleh 162 peserta yakni:a. Penyidik pada Polda Aceh : 66 pesertab. Jaksa pada Kejati Aceh : 66 pesertac. Auditor pada BPK RI Perwakilan Aceh : 5 pesertad. Auditor pada BPKP Perwakilan Aceh : 7 pesertae. Penyidik pada Bareskrim Polri : 4 pesertaf. Jaksa pada Pidana Khusus Kejaksaan RI : 4 pesertag. PPNS pada Departemen Penyidikan Sektor Jasa

Keuangan : 2 peserta h. Penyidik pada Pomdam Iskandar Muda : 2 pesertai. Oditur pada Oditur Militer I – 01 Banda Aceh : 2

pesertaj. Kedeputian Bidang Pemberantasan pada PPATK : 2

peserta k. Penyidik dan Penuntut Umum KPK : 2 peserta

3. Materi pelatihan yang telah disampaikan kepada peserta adalah:a. Tipologi Tindak Pidana Pencucian Uang oleh PPATK.b. Metode dan teknik audit investigatif, audit forensik

dan perhitungan kerugian keuangan negara oleh Bapak Iswan Elmi dan Tim.

c. Penguatan etika dan integritas guna mereduksi perilaku korupsi oleh Bapak Nana Rukmana.

d. Korupsi di korporasi oleh Bapak Laode Muhammad Syarif.

e. Tindak pidana sektor jasa keuangan terkait dengan tindak pidana korupsi, oleh Bapak Yusmarfinoor.

f. Titik rawan tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa oleh Bapak Buntoro.

g. Mengurangi egocentric thinking, membangun kolaborasi sistemik oleh Bapak Abdul Malik.

h. Pengelolaan keuangan negara/ daerah oleh Bapak Siswo Sujanto.

i. Teknik Pembuktian Tindak Pidana Korupsi oleh Bapak Adnan Paslyadja.

j. Peran koordinasi dan supervisi dalam pemberantasan tipikor oleh Bapak Ranu Mihardja.

*********

Page 247: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

228

PEMULIHAN ASET, PELACAKAN ASET & LELANG

PEMULIHAN ASET (ASSET RECOVERY)

Nilai Putusan Pengadilan:Tahun Denda Uang Pengganti Uang Rampasan Total

Des 2016 26.250.000.000 84.404.193.758 291.746.919.958 402.401.113.716

Nilai Aset yang Berhasil DilacakNILAI ASET YANG BERHASIL DILACAKSepanjang 2016, KPK telah berhasil melacak sejumlah aset senilai Rp 382,784,665,936 dari 20 tindak pidana korupsi yang ditangani.

Pelaksanaan Lelang/Hibah/Alih Fungsi Pemanfaatan

No

Nomor Risalah Lelang dan/

atau berita acara hibah/alih fungsi

pemanfaatan

Tanggal Risalah Lelang dan/atau

berita acara hibah/alih fungsi

pemanfaatan

Nama Terpidana

Aset yang di lelang/dihibahkan/alih fungsi pemanfaatan Keterangan

1 Belum Dikirim 14 Jan 2016

Angelina Patricia Pingkan Sondakh

tanah seluas 1.000 M² sesuai buku tanah Hak Milik No 6482 di Desa Canggu

Tidak Ada Penawaran

2 033/2016 12 Feb 2016 Luthfi Hasan Ishaaq

1 (satu) unit kendaraan roda empat, Toyota FJ Cruiser 4.0 L WD

Tidak Ada Penawaran

3 032/2016 12 Feb 2016 Luthfi Hasan Ishaaq

7 (tujuh) Unit Kendaraan roda empat Merk/Type:- Toyota FJ Cruiser 4.0;- Caravelle 2.0 TDI;- Mazda CX-9 AT;- Mitsubishi Grandis;- Mitsubishi Pajero Sport;- Nissan Frontier Navara;- Toyota Alphard.

Laku hanya satu yaitu Mitsubishi

Pajero Sport

4 190/2016 12 Feb 2016 Djoko Susilo

Sebidang tanah yang terletak di Jl. Bukit Golf II No. 12 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kabupaten Semarang dengan luas sebesar 752 M2

Tidak Ada Peminat

5 131/2016 2 Feb 2016 Ahmad Jauhari

1 (satu) bidang tanah dengan luas 1.146 M2;

2 (dua) bidang tanah dengan luas 1.125 M2,

Tidak Ada Peminat

6 193/2016 29 Maret 2016 Djoko Susilo3 aset : rumah dan tanah di Mojosongo, laweyan dan Manahan;

laku 1 (satu) aset tanah dan rumah di

mojosongo

7 0208/2016 4 April 2016 Rusli Zainal

1 (satu) unit kendaraan bermotor roda empat merk Suzuki Futura ST 150 Tahun 2005 Nopol BM 9010 AI, dengan harga limit Rp29.087.000,00 (dua puluh sembilan juta delapan puluh tujuh ribu rupiah)

Tidak Ada Peminat

Page 248: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

229

No

Nomor Risalah Lelang dan/

atau berita acara hibah/alih fungsi

pemanfaatan

Tanggal Risalah Lelang dan/atau

berita acara hibah/alih fungsi

pemanfaatan

Nama Terpidana

Aset yang di lelang/dihibahkan/alih fungsi pemanfaatan Keterangan

8 644/2016 10 Mei 2016 Machfud Suroso

Tanah dan bangunan yang terletak di Blok Pasir Reungit Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor : 150/Jayabakti, seluas 2.335 M2

Tidak Ada Peminat

9 142/2016 24 Mei 2016 Anas Urbaningrum

1 (satu) bidang Tanah di Ds. Panggungharjo Sewon Bantul seluas 280m², SHM Nomor: 11983.1 (satu) bidang Tanah di Ds. Panggungharjo Sewon Bantul seluas 389m², SHM Nomor: 5193. 1 (satu) bidang Tanah dengan SHM Nomor: 542/Mantrijeron seluas ±200m² yang terletak di Jl. DI Panjaitan Mantrijeron Yogyakarta.

Tidak Ada Peminat

10 793/2016 26 Mei 2016 Anas Urbaningrum

Sebidang tanah beserta bangunan di atasnya, luas tanah 1.526m2 (seribu lima ratus dua puluh enam meter persegi) sesuai dengan buku tanah Hak Milik Nomor 4868 yang berlokasi di Ds. Harjamukti Kec. Cimanggis, Kota Depok an. Anas Urbaningrum

Tidak Ada Peminat

11 Belum dikirim 26 Mei 2016 Tafsir Nurchamid

1 (satu) unit Ruko yang berlokasi di The Great Saladdin Square Blok C No 28, dengan luas tanah 57,9 m2, luas bangunan 180 m2, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat,

Tidak Ada Peminat

12 Belum dikirim 23 Juni 2016 Anas Urbaningrum

3 (tiga) bidang tanah di jual dalam 1 paket Tidak Ada Peminat

13 Belum dikirim 23 Juni 2016 Machfud Suroso

5 (lima) Bidang Tanah dan bangunan di Kebayoran lama2 (dua) Bidang Tanah dan bangunan di

Cilandak, Jaktim

Tidak Ada Peminat

14Belum dikirim

23 Juni 2016 Ade Swara

1 (satu) bidang tanah berikut bangunan diatasnya sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.488/Petogogan, atas nama ALI HAMIDI, SP, luas 566 m2, terletak di Jalan Pulo Raya IV No.30, Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Tidak Ada Peminat

15 157/2016 3 Mei 2016Robert Edison

Siahaan

1 Rumah di Jalan Sutomo Pematang Siantar Laku Terjual

16 Belum dikirim 17 Juni 2016 Anas Urbaningrum

3 (tiga) Bidang tanah sawah yang terletak di Karawang Laku Terjual

17 181/2016 23 Juni 2016 Teddy Renyut

6 (enam) unit handphone dijual dalam 1 (satu) paket terdiri dari: Samsung GT-C3520, Nokia 105, Nokia 210, Nokia E63, Blackberry Q5, Blackberry 9105

Laku Terjual

18 183/2016 23 Juni 2016 Machfud Suroso

2 (dua) unit handphone dijual dalam 1 (satu) paket terdiri dari: Nokia E 90, Blackberry Onyx 9700

Laku Terjual

Page 249: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

230

No

Nomor Risalah Lelang dan/

atau berita acara hibah/alih fungsi

pemanfaatan

Tanggal Risalah Lelang dan/atau

berita acara hibah/alih fungsi

pemanfaatan

Nama Terpidana

Aset yang di lelang/dihibahkan/alih fungsi pemanfaatan Keterangan

19 180/2016 23 Juni 2016 Anas Urbaningrum

4 (empat) unit Handphone dijual dalam 1 (satu) paket terdiri dari: Blackberry 8520 Pin 2201F047, Blackberry 8520 Pin 2202278D, Blackberry 8520 Pin 220223C3, Blackberry 8520 Pin 220167A3

Laku Terjual

20 179/2016 23 Juni 2016 Rusli Zainal 1 (satu) unit Tas Merk Polo Clasic Laku Terjual

21 184/2016 23 Juni 2016 Annas Maamun

5 (lima) unit handphone dijual dalam 1 (satu) paket terdiri dari: Nokia 7230, Nokia C2-01, Apple Iphone 5S 32GB, Samsung GT-B5330, Blackberry Porsche

Laku Terjual

22 185/2016 23 Juni 2016 Ade Swara

4 (empat) unit handphone dijual dalam 1 (satu) paket terdiri dari: Samsung GT-E1232B, Nokia X2-01, Blackberry Model 9900, Samsung GT i9152, 2 (dua) unit Flashdisk terdiri dari: Flashdisk Merk Kingston, Flashdisk Merk Toshiba, dan 1 (satu) unit DVR CCTV merk EDGE

Laku Terjual

23 182/2016 23 Juni 2016Mario

Cornelio Bernardo

1 (satu) unit Tas Selempang Merk Jamsam dan 1 (satu) unit G Plus G-638 dijual dalam 1 (satu) paket

Laku Terjual

24 - 23 Juni 2016 Djoko Susilo SPBU Kendal Jawa Tengah Tidak Ada Peminat

25 - 15 Juni 2016 Djoko Susilo Sebidang tanah seluas 60 ha Subang Jawa Barat Tidak Ada Peminat

26 - 24 Mei 2016 Jefferson Rumajar

2 (dua) Bidang Tanah di Manado Tidak Ada Peminat

27 Belum dikirim 23 Juni 2016Maria

Elizabeth Liman

HP Vertu Model Constellation, Apple Iphoe 5 Model A1429, Apple Iphoe 5 Model A1429, Blackberry Gemini Curve

Laku Lelang

28 Belum dikirim 23 Juni 2016 M. Akil Mochtar

1 bidang tanah dan bangunan, 2 mobil, 27 HP, 1 Ipad, 1 tablet, 4 hardisk Tidak Ada Peminat

29 Belum dikirim 23 Juni 2016 Hari Sabarno 1 (satu) unit mobil merk Volvo Model/Type XC90T6 No. Pol B 448 HR Tidak Ada Peminat

30 426/2016 24 Nov 2016 Anas Urbaningrum

3 Bidang tanah seluas= 280 M2, 389 M2, 200 M2

Tidak Ada Penawaran

Page 250: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

231

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

1. Studi/Kajian Sektor StrategisNO KEGIATAN PENJELASAN

1. Kajian Kebijakan Pendanaan Subsidi Pertanian

Di Indonesia, subsidi di bidang pertanian (baca subsektor pertanian) menjadi instrumen kebijakan distributif pemerintah dalam membangun sektor pertanian. Implementasi kebijakan subsidi merupakan bagian upaya meningkatkan kapasitas produksi petani serta bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Secara praktik, kebijakan subsidi belum sepenuhnya efektif. Alih-alih menjadi alat memacu produktivitas pangan di tingkat lokal, implementasi program-program subsidi belum sepenuhnya berjalan optimal. Juga dengan Program Asuransi Usaha Tanam Padi. Dari target 1 juta hektar di 2016, sampai dengan November, realisasi luas sawah yang terhimpun dalam Program AUTP baru mencapai angka ± 30%.

Belum optimalnya capaian program-program subsidi dipengaruhi pula oleh disain kebijakan yang ditetapkan. Dalam Program Benih Bersubsidi, efektivitas implementasinya terdegradasi oleh pelaksanaan Program Bantuan Langsung Benih Unggul yang juga didisain pemerintah pusat. Penyerapan benih bersubsidi acap tersendat dikarenakan petani lebih memilih menggunakan benih gratis yang terwujud melalui Program Bantuan Langsung Benih Unggul. Mahalnya bahan baku gas yang diterima produsen pupuk bersubsidi berimbas pula terhadap melambungnya pembayaran pupuk bersubsidi. Tantangan lain yang dipandang menjadi penambah urgensi dilakukannya kajian subsidi yakni belum optimal pengawasan atas implementasi program-program subsidi. Secara umum, pola pengawasan belum mengoptimalkan peran-peran dari semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan sebuah program.

Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi, di antaranya: Kementerian Pertanian meningkatkan akuntabilitas penerima subsidi dengan meredisain pola penyaluran subsidi secara langsung kepada petani; Kementerian Pertanian mengintegrasikan program benih bersubsidi dan Program Benih Unggul Bantuan Langsung secara terpadu; negara segera membayar tunggakan pembayaran subsidi kepada PIHC; Kementerian Pertanian meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan program subsidi; Pemerintah menyesuaikan harga gas bagi produsen pupuk bersubsidi sesuai harga pasar internasional; Kementerian Pertanian meningkatkan partisipasi masyarakat guna mengawasi pelaksanaan program subsidi; Kementerian Pertanian meningkatkan integrasi petani-petani individual dalam kelompok tani; Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong dan menegaskan komitmen Perbankan Penyalur KUR untuk menyalurkan KUR bagi petani; Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menginsersi skema KKPE dalam Pemberian Kredit Program Bagi Petani.

Dengan melakukan Kajian Tataniaga Komoditas Beras diharapkan akan dapat diidentifikasi kelemahan yang berpotensi terjadinya tindak pidana korupsi pada sistem penyediaan komoditas pangan strategis mulai dari proses produksi, distribusi hingga pemasaran ke konsumen, agar dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi karena kelemahan sistem tersebut.

2 Kajian Tata Niaga Komoditas Pangan Strategis: Beras

Dengan melakukan Kajian Tataniaga Komoditas Beras diharapkan akan dapat diidentifikasi kelemahan yang berpotensi mengakibatkan terjadinya tindak pidana korupsi pada sistem penyediaan komoditas pangan strategis beras, mulai dari proses produksi, distribusi, hingga pemasaran ke konsumen, agar dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi karena kelemahan sistem tersebut.

Page 251: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

232

NO KEGIATAN PENJELASAN

Kajian ini mendapatkan beberapa hasil analisis bahwa antara pada tata niaga beras adalah pihak yang paling diuntungkan dalam sistem perberasan. Beberapa oknum juga telah terbukti mempermainkan pasokan dan harga yang merugikan petani dan konsumen, Peran Bulog sebagai buffer-stock kurang efektif dan seringkali kontra produktif, Pemerintah sering gagal menstabilkan harga dan menjaga pasokan karena keterbukaan informasi yang kurang optimal dari pelaku tata niaga, Akurasi data pertanian menjadi simpul permasalahan yang mengakibatkan pengambilan kebijakan tidak tepat dan dapat dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sedangkan formulasi rekomendasi yang diberikan adalah:

1. Reformasi sistem tata niaga beras: mengoptimalkan fungsi koperasi dan membangun sistem informasi yang andal.

2. Pemerintah segera membenahi data: luas lahan persawahan, identitas petani dipadankan dengan NIK, beserta dengan kepemilikan lahannya; stok, pengolahan dan penjualan gabah dan beras pada penggilingan perorangan dan swasta; administrasi birokrasi dan pemutakhiran data tanda daftar gudang (TDG) dari pelaku usaha pangan, utamanya gudang beras, dan Data stok dan penjualan pada pasar-pasar besar di seluruh wilayah Indonesia.

3. Evaluasi fokus kebijakan bantuan Pemerintah.4. Revitalisasi peran Bulog sebagai buffer-stock: perbaikan infrastruktur dan

regulasi

Pada akhir 2015 hingga awal 2016 terjadi gejolak harga jagung di pasar yang diikuti peningkatan harga ayam potong dan telur, hal ini dikarenakan produksi jagung domestik tidak mencukupi kebutuhan pakan ternak unggas. Permasalahan ini coba diselesaikan para pengusaha pakan ternak dengan melakukan impor dari beberapa negara. Dua Kementerian terkait, yakni Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), berbeda pendapat mengenai tata kelola importasi jagung untuk bahan pakan ternak ini. Kementan mengatakan bahwa impor jagung tersebut tidak sah, karena Kementan belum mengeluarkan rekomendasi impor. Sementara, Kemendag menyampaikan bahwa impor jagung itu tidak melanggar aturan, karena Kemendag sebagai institusi yang berwenang mengatur perdagangan dalam negeri dan luar negeri, belum mengatur tata cara impor jagung sebagai bahan pakan ternak.

Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu: Kementan dan Kemendag duduk bersama untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam keseluruhan siklus kebijakan importasi; Kementan membangun basis data yang handal atas produksi komoditas jagung dalam negeri; Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian perlu berperan lebih optimal dalam tatakelola komoditas jagung; Pemerintah membangun mekanisme dan kapasitas BULOG yang diberi tugas untuk menjaga stok jagung dalam negeri; Pemerintah perlu memperhatikan aspek teknis dan waktu dalam mengambil kebijakan importasi komoditas jagung sebagai bahan pakan ternak; Kementerian Pertanian cq. Barantan agar melepaskan jagung impor yang masih ditahan, agar Bulog dapat segera mendistribusikan kepada industri pakan dan peternak mandiri.

3 Kajian Tata Niaga Komoditas Pangan Strategis: Jagung

Pada akhir 2015 hingga awal 2016 terjadi gejolak harga jagung di pasar yang diikuti peningkatan harga ayam potong dan telur, hal ini dikarenakan produksi jagung domestik tidak mencukupi kebutuhan pakan ternak unggas. Permasalahan ini coba diselesaikan para pengusaha pakan ternak dengan melakukan impor dari beberapa negara. Dua Kementerian terkait, yakni Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), berbeda pendapat mengenai tata kelola importasi jagung untuk bahan pakan ternak ini. Kementan mengatakan bahwa impor jagung tersebut tidak sah, karena Kementan belum mengeluarkan rekomendasi impor. Sementara, Kemendag menyampaikan bahwa impor jagung itu tidak melanggar aturan, karena Kemendag sebagai institusi yang berwenang mengatur perdagangan dalam negeri dan luar negeri, tidak mengeluarkan peraturan khusus tentang tata cara impor jagung sebagai bahan pakan ternak.

Page 252: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

233

NO KEGIATAN PENJELASAN

Kajian ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yaitu: Kementan dan Kemendag duduk bersama untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam keseluruhan siklus kebijakan importasi; Kementan membangun basis data yang handal atas produksi komoditas jagung dalam negeri; Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian perlu berperan lebih optimal dalam tatakelola komoditas jagung; Pemerintah membangun mekanisme dan kapasitas BULOG yang diberi tugas untuk menjaga stok jagung dalam negeri; Pemerintah perlu memperhatikan aspek teknis dan waktu dalam mengambil kebijakan importasi komoditas jagung sebagai bahan pakan ternak; Kementerian Pertanian cq. Barantan agar melepaskan jagung impor yang masih ditahan, agar Bulog dapat segera mendistribusikan kepada industri pakan dan peternak mandiri.

4 Kajian Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air

Kajian sistem pengelolaan sumber daya air di Jakarta, dilatarbelakangi oleh adanya keterbatasan pasokan air bersih ditengah-tengah fenomena banjir pada saat musim hujan. Potensi air baku di DKI Jakarta mencapai 880,577 juta m3/tahun dari air tanah dengan curah hujan sebesar 6,5 milyar m3 per tahun. Namun sampai dengan saat ini, pasokan air bersih sebagian besar warga masyarakat masih mengandalkan air tanah. Air baku untuk pasokan air bersih PDAM masih mengandalkan pasokan dari Waduk Jatiluhur karena air yang mengalir dari 13 sungai di Jakarta tidak bisa diandalkan. Hal ini terjadi karena sejumlah faktor terkait dengan tata kelola. Di tengah kesenjangan pasokan tersebut, sejumlah persoalan muncul seperti ekspolitasi yang berlebihan terhadap air tanah, kerusakan dan pencemaran air permukaan, penggunaan air tanah secara illegal, pembayaran pajak air tanah yang tidak sesuai dengan seharusnya, pencurian air bersih milik PAM Jaya, dan alih fungsi badan sungai untuk berbagai kepentingan.

Persoalan tata kelola dimulai dari perencanaan pengelolaan sumberdaya airyang tidak efektif, koordinasi dan kerjabersama lintas lembaga yang belum berjalan dengan baik, instrumen pengendalian kerusakan dan pencemaran sumberdaya air yang tidak bekerja optimal, pengawasan yang lemah, serta penegakan hukum yang tidak optimal. Persoalan juga muncul karena adanya kelemahan dari sejumlah kebijakan, program pemerintah yang tidak berjalan efektif, serta permasalahan kompleks yang dihadapi oleh PAM Jaya sebagai perusahaan penyedia air bersih. Dari sisi tatakelola air bawah tanah, di 2014, Pemda DKI menerima pemasukan dari Pajak Air Tanah sebesar Rp 102 Milyar dengan jumlah sumur bor sebanyak 4.473 titik. Sementara itu berdasarkan pemodelan dari Kumamoto University, volume pengambilan air bawah tanah di DKI 10-12x lebih besar dari yang dilaporkan.

Melihat persoalan tersebut, KPK dengan melibatkan instansi pemerintah daerah, pemerintah pusat, pelaku usaha, dan Civil Society Organization (CSO) akan mendorong dilakukan upaya bersama untuk memperbaiki tata kelola pengelolaan sumberdaya air di Jakarta. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan yakni pembangunan database yang menjadi baseline pembuatan kebijakan, langkah-langkah strategis untuk mendorong kepatuhan pelaku usaha dan pemegang izin dalam melaksanakan kewajibannya, melakukan monitoring program-program khusus, dan mensupervisi permasalahan lintas pihak. Tiga pendekatan kegiatan adalah evidence based, living documents dan beyond corruption. Kegiatan bersama ini juga akan memonitoring upaya-upaya sistematis untuk menyelamatkan sumberdaya air di DKI Jakarta sekaligus untuk menjaga daya dukung lingkungan demi keberlanjutan kota Jakarta.

5 Kajian Sistem Pengelolaan Komoditas Kelapa Sawit

Perkebunan Indonesia merupakan salah satu sektor penyokong perekonomian bangsa. Sejak awal kemerdekaan, berbagai komoditas hasil perkebunan Indonesia, seperti kakao, kopi, karet, cengkeh, pala, merica dan kemudian sawit berkontribusi penting terhadap keuangan negara. Sawit bahkan melejitkan Indonesia menjadi salah satu negara terkemuka pengekspor Crude Palm Oil (CPO) pada beberapa dekade terakhir.

Page 253: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

234

NO KEGIATAN PENJELASAN

Namun di tengah pertumbuhan komoditas-komoditas perkebunan yang sedemikian rupa, kontribusi sektor ini terhadap penerimaan negara dan perekonomian masyarakat belumlah optimal. Berdasarkan informasi yang diterima dari internal Kementerian Pertanian dan hasil diskusi dengan beberapa pakar, terdapat sejumlah permasalahan signifikan yang mengemuka di sektor perkebunan. Permasalahan-permasalahan tersebut ditemukan mulai dari aspek regulasi sampai dengan aspek operasional. Sebagai gambaran singkat, permasalahan di sektor perkebunan mencakup lemahnya perencanaan di sektor perkebunan, lemahnya pengendalian dalam perizinan di sektor perkebunan, belum optimalnya wilayah kelola masyarakat, lemahnya instrumen pengendalian dan pengawasan dalam pengelolaan perkebunan yang menyebabkan hilangnya potensi keuangan negara, dan lemahnya industrial policy dalam usaha perkebunan.

Memperhatikan kondisi di atas, KPK memandang perlu dilakukannya kajian komprehensif guna merumuskan langkah-langkah strategis pembenahan di sektor perkebunan ini, khususnya perkebunan sawit. Kajian ini tidak hanya berfokus pada potensi korupsi yang berimbas pada kerugian keuangan negara, namun juga terhadap kegagalan negara dalam mengelola sektor perkebunan sawit untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Hasil kajian antara antara lain terkait Kelemahan Pelaksanaan Kebijakan Penghimpunan Dana BPDPKS, Kelemahan Tata Laksana Pungutan Ekspor, Kelemahan Tata Laksana Penggunaan Dana, dan lain lain

6 Kajian Infrastruktur (Jalan) Perencanaan yang baik merupakan salah satu awal dari keberhasilan dari suatu kegiatan, oleh karena itu suatu kegiatan tidak bisa dilakukan secara mendadak. Oleh karena itu seluruh kegiatan harus dimasukkan kedalam rencana kerja, rencana trategis dan lain sebagainya. Kegiatan yang disisipkan dan dilaksanakan tanpa ada perencaaan terlebih dahulu cenderung diindikasikan sebagai sebuah fraud. Hal ini meyebabkan terjadinya pergeseran tindak pinda korupsi yang sudah masuk ke dalam tahap perencanaan anggaran dan kegiatan infrastuktur. Melihat kedua kasus tersebut yang sudah mulai masuk ketahap perencanaan anggaran, KPK merasa perlu untuk melakukan kajian pada perencanaan anggaran pembangunan infrastruktur untuk memetakan titik titik rawan korupsi dalam perspektif pencegahan korupsi.

Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap perencana anggaran Kementerian PUPR, masih banyak tahapan dan data yang perlu didalami lebih lanjut. Hal ini dikarenakan masih banyak ditemukan permasalahan yang berpotensi menjadi tindak pidana korupsi dan kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut untuk memetakan potensi korupsi yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasi pencegahan korupsi kepada Kementerian PUPR.

7 Kajian JKN: Farmasi Kajian tata kelola obat dalam JKN dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan, antara lain tingginya belanja obat di Indonesia (berkisar 40% dari belanja kesehatan, sementara Jepang berkisar 19% dan Jerman 15%), mahalnya harga obat di Indonesia (termahal di ASEAN), perbandingan harga yang cukup tinggi antara obat generik dengan generik bermerk (1:2 hingga1:40), masih belum optimalnya penggunaan e-catalogue obat (baru 89% Dinkes dan 33% RS Pemerintah) serta ketatnya persaingan di industri farmasi yang mengakibatkan tingginya biaya promosi (marketing fee), bahkan mencapai 40% dari biaya produksi.

Hasil kajian menemukan beberapa potensi permasalahan terkait hal berikut:1. Formularium Nasional (FORNAS): Ketidaksesuaian FORNAS dan

E-catalogue Obat dan Aturan Perubahan FORNAS Berlaku Surut Sehingga Melanggar Asas Kepastian Hukum

2. Rencana Kebutuhan Obat (RKO): Tidak Akuratnya RKO Sebagai Dasar Pengadaan E-catalogue Obat

3. Pengadaan e-catalogue Obat: Mekanisme Pengadaan Obat Melalui E-catalogue Belum Optimal (al: terjadinya gagal lelang, adanya kelemahan aplikasi e-catalogue, penerapan sanksi untuk wanprestasi belum dilakukan)

Page 254: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

235

NO KEGIATAN PENJELASAN

4. Belanja dan Penggunaan Obat: Ketidaksesuaian Daftar Obat pada Panduan Praktik klinis (PPK) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dengan FORNAS FKTP dan Belum Ada Aturan Minimal Kesesuaian FORNAS pada Formularium Rumah Sakit/Daerah

5. Monitoring dan evaluasi: Belum Optimalnya Monitoring dan Evaluasi Terkait Pengadaan Obat dan Lemahnya Koordinasi Antar Lembaga (Kemkes-LKPP-BPOM)

Atas potensi permasalahan di atas, hasil kajian dan saran perbaikan telah disampaikan Pimpinan KPK kepada instansi terkait (Kemkes, LKPP dan BPOM) pada 19 Oktober 2016. Instansi terkait disarankan untuk melakukan perbaikan yang komprehensif dan terpadu yang melibatkan seluruh stakeholder, yakni: 1. Kemenkes agar melengkapi aturan yang belum ada (mis: referensi harga

obat FORNAS, kesesuaian FORNAS dalam Formularium RS, aturan main belanja obat di e-catalogue); memperbaiki dan sinkronisasi aturan yang bertentangan dalam pelaksanaan FORNAS; memperbaiki mekanisme RKO dan pengadaan melalui e-catalogue; dan melakukan proses monev sebagai dasar evaluasi kebijakan pengadaan obat

2. LKPP dan Kemenkes agar menyempurnakan aplikasi yang telah dibangun (e-catalogue, e-money) agar terintegrasi

3. Kemenkes/LKPP/BPOM membangun SOP bersama untuk kegiatan yang melibatkan pekerjaan lintas instansi dalam rangka memperkuat koordinasi.

8 Kajian Proses Keberatan dan Banding pda Ditjen Pajak

Latar belakang dilakukan Kajian Proses Keberatan dan Banding di DJP salah satunya adalah bahwa KPK telah melakukan kajian proses banding di Pengadilan Pajak (PP) pada tahun 2011. Selain itu masih terdapat masalah bahwa 60% kasus banding di PP memenangkan Wajib Pajak (DJP kalah). Untuk menghasilkan perbaikan yang komprehensif sebagai suatu rangkaian proses dari hulu ke hilir dan maka perlu diidentifikasi pula titik-titik rawan korupsi pada proses keberatan dan banding di DJP yang akhirnya bermuara di Pengadilan Pajak.

Berdasarkan kajian lapangan ditemukan permasalahan:1. Belum optimalnya fungsi evaluasi keberatan dan banding (belum fokus

pada evaluasi materil substantive)2. Belum tegasnya fungsi strategis keberatan dan banding (sebagai

pendukung penerimaan pajak, pelayanan, atau keadilan untuk WP)3. Inkonsistensi indeks kinerja proses pemeriksaan hingga peninjauan

kembali (indeks kinerja proses yang berkaitan tidak saling mendukung)4. Sumber daya manusia (tidak meratanya beban kerja Penelaah Keberatan,

Kurangnya pelatihan untuk peningkatan kompetensi Penelaah Keberatan, tidak adanya perbedaan syarat dan urjab untuk PK berbagai tingkatan)

5. Belum optimalnya Sistem Informasi proses keberatan dan banding.

9 Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan Tinggi

Kajian pengelolaan pendidikan tinggi dilatarbelakangi oleh besarnya anggaran, yakni sebesar Rp. 46.63T di 2015 dan Rp.39,66 triliun di 2016. Selain itu kualitas pendidikan tinggi di Indonesia masih sangat ketinggalan dibanding negara-negara tetangga. Hal ini dilihat dari rendahnya APK pendidikan tinggi 27.83%, dan sedikitnya perguruan tinggi Indonesia yang masuk ke daftar 500 besar dunia (world class university) di 2016, hanya ada 2 (dua) PTN saja. Selain faktor tersebut, KPK juga menangani beberapa kasus dan menerima pengaduan terkait penyimpangan pada dana-dana Perguruan Tinggi.

Hasil observasi di 6 (enam) PTN sampel dengan mekanisme pengelolaan yang beragam baik PTN satuan kerja, PTN BLU (Badan Layanan Umum) dan PTN BH (Badan Hukum) beberapa permasalahan yang ditemukan dalam pengelolaan pendidikan tinggi diantaranya: Belum jelasnya regulasi penetapan tarif pada PTN di Lingkungan Kemenristek dan Dikti, Belum ada regulasi dan formula yang mengatur pengelolaan Bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN), Belum jelasnya pemanfaatan aset pada PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum), Tidak efektifnya pelaksanaan penelitian pada PTN, Banyaknya masalah pada pengadaan barang dan jasa di lingkungan PTN, Banyaknya pembangunan/proyek yang terhenti/mangkrak pada PTN, Belum adanya evaluasi kelembagaan PTNBLU dan PTNBH.

Page 255: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

236

NO KEGIATAN PENJELASAN

10 Kajian Pendidikan Tinggi Islam Sebagai kelanjutan dari kajian pendidikan tinggi di lingkungan Kemenristek dan Dikti, untuk mendapatkan gambaran pendidikan tinggi yang utuh dan menyeluruh, kajian pendidikan tinggi dilanjutkan dengan objek kajian Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah Kementerian Agama. Ruang lingkup kajian adalah BOPTN, Pengadaan barang dan jasa, dan pengelolaan aset (sarana/prasarana) dan bantuan sarana prasarana.

ampel PTKIN yang diambil adalah 7 PTKIN dengan variasi PTKIN berbentuk UIN (Universitas Islam Negeri), IAIN (Institut Agama Islam Negeri) dan STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) baik yang berupa BLU (Badan Layanan Umum) maupun satuan kerja. Beberapa potensi permasalahan yang diperoleh dalam pelaksanaan kajian ini antara lain:1. Belum ditetapkannya tarif layanan non-pendidikan dan kontrak kerjasama

pihak ketiga di beberapa PTKIN;2. Belum jelasnya pembagian dana sarana prasarana baik yang bersumber

dari Rupiah Murni maupun SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) pada PTKIN;

3. Belum jelasnya kepemilikan aset rusunawa yang merupakan hibah dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

4. Banyaknya permasalahan terkait pembayaran honor, pembayaran tunjangan dan profesi di lingkungan PTKIN;

5. Belum jelasnya formulasi alokasi BOPTN kepada PTKIN;6. Belum optimalnya fungsi dewan pengawas pada PTKIN BLU;7. Banyaknya masalah terkait penetapan dan pelaksanaan UKT (Uang Kuliah

Tunggal) di PTKIN

11 Kajian Penyusunan Alat Diagnostik Pencegahan Fraud pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)

Sebagai tindak lanjut rekomendasi KPK dalam membangun pencegahan korupsi pada Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Permenkes 36/2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. Implementasi nyata dari Permenkes 36/2015 ini sangat penting mengingat Fraud dalam JKN seperti gunung es. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan BPJS kesehatan, sampai dengan Juni 2015, dengan pengawasan yang masih minim saja, telah terdeksi sebanyak 175.774 klaim FKRTL dengan nilai sebesar Rp. 440 Milyar yang terduga fraud.

Meski Permenkes 36/2015 mewajibkan FKRTL membangun sistem pencegahan kecurangan, namun belum menjelaskan standar minimum yang jelas sistem pencegahan seperti apa yang perlu dibangun FKRTL. Standar diserahkan ke FKRTL, sehingga perlu adanya standarisasi sistem pencegahan yang dibangun oleh FKRTL untuk meminimalkan “selera” atau subyektifitas pemilik atau pejabat FKRTL dalam membangun sistem pencegahan. Oleh karena itu, perlu adanya alat diagnostik yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat implementasi pembangunan sistem pencegahan fraud/korupsi di FKRTL sekaligus menjadi panduan untuk menentukan langkah demi langkah yang perlu diambil untuk membangun sistem pencegahan fraud/korupsi di FKRTL.

nstumen/perangkat yang harus dimiliki FKRTL dalam pencegahan fraud berdasarkan Permenkes 36/2015 dibagi menjadi 4 (empat) kelompok sebagai berikut:1. FKRTL membangun sistem pencegahan kecurangan (fraud) dalam

pelayanan kesehatan pada JKN .2. FKRTL melakukan upaya pencegahan kecurangan terhadap seluruh klaim

yang diajukan kepada BPJS Kesehatan3. FKRTL melakukan upaya deteksi dini kecurangan terhadap seluruh klaim

yang diajukan ke BPJS Kesehatan4. Saluran Pengaduan kecurangan di FKRTL

Dari hasil uji coba instrumen dapat disimpulkan bahwa sebagian besar isi dari instrumen dapat diterapkan di FKRTL karena merupakan kegiatan yang sudah umum/ mulai dijalankan di rumah sakit. Selain itu, RS mengalami kendala untuk menggabungkan beberapa fungsi/kegiatan/kebijakan yang sudah berjalan secara terpisah untuk memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam Permenkes No. 36/2015. Contohnya adalah terkait pembentukan tim anti fraud yang memiliki fungsi hampir sama dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang sudah ada di RS.I

Page 256: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

237

NO KEGIATAN PENJELASAN

Rekomendasi untuk tindak lanjut pasca ujicoba adalah:1. Instrumen dapat digunakan stakeholder terkait (Dinkes atau Kemkes) dalam

menilai kesiapan dan kepatuhan internal di FKRTL dalam membangun sistem anti fraud.

2. Melalui instrumen ini, Kemkes dapat mengembangkan standar minimal yang diperlukan dalam membangun sistem pencegahan Fraud di FKTRL

3. Dengan digunakannya instrumen ini dapat memacu FKRTL untuk segera mengimplementasikan Permenkes 36/2015.

12 Studi Remunerasi Terbatas Terkait dengan instrumen remunerasi sebagai upaya pencegahan korupsi, KPK telah melakukan studi untuk menjawab pertanyaan apakah peluang korupsi dapat dikurangi dengan remunerasi yang layak. Hal ini penting untuk diketahui, mengingat tersebarnya jabatan yang rawan korupsi (rawan suap, dll) di satu sisi dan tiadanya mekanisme remunerasi yang memadai di sisi lain. Dikhawatirkan, kondisi ini menimbulkan motif bagi pemegang jabatan untuk melakukan korupsi.

Studi ini kemudian menghasilkan jawaban sebagai berikut: Pertama, belum ada teori dan praktik yang dapat membuktikan secara meyakinkan bahwa instrumen remunerasi (baik gaji maupun insentif khusus) dapat mencegah korupsi. Meskipun demikian, untuk jenis korupsi yang didorong oleh kebutuhan (need-driven corruption), masih mungkin ditutupi dengan remunerasi yang layak atau yang dapat memenuhi kebutuhan hidup. Kedua, terdapat setidaknya 4 parameter yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jabatan rawan korupsi, yakni wewenang jabatan (kewenangan untuk memutuskan/ merekomendasikan), pengambilan keputusan (tunggal/kolektif), peluang kontak dengan pengguna jasa serta dampak finansial dari pemberian layanan. Ketiga, jumlah remunerasi yang layak tidak dapat dihitung untuk keseluruhan jabatan, mengingat kekhususan jabatan publik yang tidak dapat dicari padanannya pada ranah jabatan privat.

13 Studi Penegakan Hukum Pada 2012 sampai dengan awal 2013, KPK bersama dengan akademisi melakukan penghitungan biaya sosial korupsi mengacu kepada ilustrasi 4 kasus korupsi yang ditangani KPK dan telah berkekuatan hukum tetap (inkracht); kasus pada sektor kehutanan, kasus pada sektor kesehatan, sektor perdagangan, dan sektor transportasi. Hasilnya penghitungan Biaya Sosial Korupsi memungkinkan penegak hukum menuntut hukuman lebih tinggi dari perhitungan kerugian negara yang saat ini sudah dilakukan. Namun, dari semua komponen biaya sosial korupsi tidak semua langsung didapatkan formulasi penghitungannya, mengingat variasi modus korupsi dan mekanisme penanganan yang tidak selalu sama dan hampir secara keseluruhan cukup komplek.

Hasil studi menunjukkan dalam konteks penerapan, biaya sosial korupsi merupakan langkah panjang yang membutuhkan banyak dukungan dari sisi regulasi dan komitmen para penegak hukum. Best practice dari beberapa Negara seperti Inggris dan Amerika menunjukkan formula penghitungan yang cukup rigid terkait hukuman badan dan hukuman finansial. Akan tetapi sulit dilaksanakan di Indonesia mengingat tidak ada integrasi data terkait kemampuan finansial (keuangan dan asset) terdakwa. Jika integrasi data ini dilakukan di Indonesia, maka pengenaan hukuman dapat dilakukan dengan formula yang cukup baku, sehingga mengurangi subyektifitas jaksa dalam menuntut besaran hukuman badan dan hukuman finansial. Harapannya, keadilan akan lebih dirasakan dan pemulihan kerugian Negara dapat dilakukan.

Selain itu, terdapat beberapa penyesuaian konsep biaya sosial korupsi jika ingin diterapkan di Indonesia:1. Rumusan komponen biaya social korupsi; Dalam menerapkan biaya

social korupsi, komponen biaya antisipasi nampaknya tidak disertakan. Mengingat, masih terdapat kesulitan dalam menentukan batasannya. Dilihat dari definisi, pencegahan korupsi didefinisikan sebagai suatu mekanisme reformasi birokrasi untuk mencegah korupsi; seperti sistem administrasi keuangan, sistem manajemen SDM, standar operasional prosedur, dst. Definisi yang sangat luas tersebut menjadikan sulit untuk dapat mengambil salah satu proxy yang mewakili untuk biaya antisipasi korupsi.

Page 257: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

238

NO KEGIATAN PENJELASAN

2. Pasal yang dapat dikenakan penghitungan biaya social korupsi; Biaya Sosial dapat diterapkan tidak hanya pasal 2 dan 3, namun pada pasal tentang suap-menyuap (yaitu; pasal 5 ayat 1a, pasal 5 ayat 1b, pasal 6 ayat 1a, pasal 6 ayat 1b, pasal 6 ayat 2, pasal 11, pasal 12 a, pasal 12 b, pasal 12 c, pasal 12 d, dan pasal 13) dan pemerasan (yaitu; pasal 12 e, pasal 12 g, pasal 12 f, juga dapat dikenakan biaya social korupsi, sepanjang terjadi damage/kerusakan atau kerugian publik akibat dari tindakannya.

3. Definisi kerugian Negara; Biaya sosial korupsi ini menggunakan definisi kerugian keuangan negara berdasarkan definisi dari hukum perdata yaitu: “Yang dimaksudkan kerugian yang dapat dimintakan penggantian itu, tidak hanya yang berupa biaya-biaya yang sungguh-sungguh telah dikeluarkan (kosten), atau kerugian yang sungguh-sungguh menimpa harta benda si berpiutang (schaden), tetapi juga yang berupa kehilangan keuntungan (interessen), yaitu keuntungan yang akan didapat seandainya si berutang tidak lalai (winstderving/opportunity cost/opportunity loss.).”

4. Penuntutan ganti rugi; Penuntutan ganti rugi atau biaya social korupsi menggunakan pasal 98 KUHAP (penggabungan perkara ganti kerugian).

14 Studi Pendanaan Pilkada Adanya kesenjangan antara biaya yang dikeluarkan Calon Kepala Daerah (Cakada) dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), membuka peluang cakada untuk mencari dan menerima dana tambahan. Seperti yang terungkap dalam rekaman sidang kasus suap proyek pembangunan dan peningkatan jalan di Maluku dan Maluku Utara, bahwa uang yang menjadi bagian suap dibagikan kepada Cakada sebagai modal pencalonan. Menerima sumbangan dalam bentuk dana kampanye merupakan salah satu bentuk material dari benturan kepentingan. Benturan kepentingan yang tidak dikelola dengan baik dapat mengarah pada terjadinya tindak pidana korupsi.

Hasil penelitian yang dilakukan dengan mewancarai 140 Cakada dan 146 Cawakada di tingkat Kota/Kabupaten/Provinsi yang kalah dalam PIlkada Serentak 2015, menunjukkan hal yang sama. Bahwa mayoritas Pasangan Calon (Paslon) menerima sumbangan untuk menutupi kesenjangan antara harta kas dan pengeluaran Pilkada. Namun tidak semua dilaporkan dalam Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kamapanye (LPSDK). Selain itu, Cakada pun menyadari bahwa terdapat konsekuensi saat menerima sumbangan, yang harus dibayarkan ketika Cakada terpilih dan menjabat, yaitu berupa kemudahan perijinan, kemudahan akses menjabat di pemerintah, kemudahan ikut serta dalam lelang, keamanan dalam menjalankan bisnis, mendapatkan akses dalam menentukan kebijakan/peraturan daerah dan mendapatkan bantuan kegiatan sosial/hibah.

Untuk meminimalisasi potensi benturan kepentingan, maka KPK mewajibkan Calon Kepala Daerah membuat laporan sumbangan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu kepada KPU, Bawaslu/Panwaslu, DPR, KPK merekomendasikan untuk memperkuat pengawasan, pencantuman sanksi, penerapan dan penegakkan sanksi. Saat Kepala Daerah menjabat, maka Kemendagri dan BPK direkomendasikan dapat mengawasi penggunaan dana APBD pada t+1 dengan melakukan audit yang diperdalam dan diperluas terutama pada penggunaan APBD di pos hibah, bansos, PBJ, program dan pos lain yang dianggap rawan pada t-1, t-0 dan t+1.

2. PengukuranNO KEGIATAN PENJELASAN

1 Indeks Penegakan Hukum (IPH) Indeks Penegakan Hukum (IPH) mengukur efektivitas upaya penegakan hukum di Indonesia. Dalam konteks nasional, IPH dihitung dan dikerjakan di bawah koordinasi Bappenas. Peran KPK dalam kegiatan ini adalah berkontribusi dalam memberikan indeks IPH khusus terhadap penanganan kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan di KPK. Untuk kepentingan KPK sendiri, IPH merupakan indikator keberhasilan KPK pada sasaran strategis terintegrasinya upaya penindakan korupsi dalam perspektif internal KPK yang harus diukur oleh KPK sebagai salah satu target kinerja KPK pada Renstra KPK 2015-2019.

Page 258: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

239

NO KEGIATAN PENJELASAN

Indeks Penegakan Hukum yang dikembangkan terdiri dari lima sub indikator yaitu: (1) Rasio Persentase Penyelesaian Laporan Tindak Pidana Korupsi (bobot 10%); (2) Rasio Persentase Penyelidikan yang menjadi Penyidikan (bobot 20%); (3) Rasio Persentase Penyidikan yang menjadi Tuntutan (bobot 30%); (4) Conviction Rate (bobot 30%); dan (5) Execution Rate (bobot 10%). Formula penghitungan total Indeks Penegakan Hukum didapatkan dengan menjumlahkan hasil perkalian nilai masing-masing indikator dengan bobotnya masing-masing; Hasil Pengukuran Indeks Penegakan Hukum KPK Tahun 2014 menghasilkan nilai 50,06%, menurun dibanding tahun 2013 yang sebesar 61,80%.

2 Penilaian Integritas (Integrity Asess-ment)

Penilaian Integritas (Integrity Asessment) dilakukan dalam rangka memetakan kondisi integritas dan capaian upaya pencegahan korupsi pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang menjadi target kegiatan pencegahan korupsi. Dilakukan pertama kali oleh KPK pada 2016 sebagai penyempurnaan dari kegiatan Survei Integritas yang telah dilakukan dari tahun 2007-2014. Komponen Penilaian Integritas terdiri dari Integritas Eksternal yang mencakup Indeks Korupsi, Indeks Transparansi dan Indeks Akuntabilitas serta Integritas Internal yang mencakup Indeks Budaya Integritas dan Indeks Integritas Kerja. Hasil dari penilaian integritas adalah nilai indeks yang menunjukkan tingkat integritas organisasi yang disurvei. Bagian penting dari penilaian integritas adalah terdapatnya rekomendasi yang disampaikan dan harus ditindaklanjuti oleh K/L/D berdasarkan nilai indeks yang diperoleh.

Penilaian Integritas Tahun 2016 dilakukan terhadap 64 Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (K/L/D) yang memiliki kerjasama pencegahan korupsi dengan KPK. Kegiatan dilakukan KPK bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik sebagai pelaksana lapangan. Responden terdiri dari responden internal yaitu pegawai/personil Organisasi yang disurvei dan responden eksternal yaitu pihak eksternal yang pernah mendapatkan layanan/berhubungan dengan K/L/D tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama penggumpulan data. Teknik pengisian kuesioner melalui perangkat elektronik dan self asessment dilakukan oleh responden. Hasil wawancara diperdalam dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan stakeholders kunci di K/L/D yang disurvei. Adapun hasil penilaian integritas tahun 2016 masih diolah oleh BPS.

3 Dukungan Pengukuran Kegiatan dukungan pengukuran dilakukan oleh Litbang dalam bentuk konsultasi maupun bantuan teknis kegiatan pengukuran kepada Direktorat/Biro/Kedeputian lain di internal KPK maupun lembaga di luar KPK. Kegiatan dukungan pengukuran pada tahun 2016 setidaknya terdiri dari 4 dukungan pengukuran internal, 3 di antaranya tertuang dalam Renstra, yaitu: Indeks Integritas Kerjasama (PJKAKI), Indeks Kepercayaan Publik (Dumas), Indeks Penegakan Hukum Korupsi Nasional (Renkeu+Penindakan) dan yang tidak masuk ke Renstra adalah Indeks Persepsi Pemberitaan (Humas). Sementara untuk dukungan eksternal setidaknya terdapat pengukuran SPAK (BPS), Persepsi Anti Korupsi (MSI), Integritas (Bappenas) dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

4 Pengukuran/Monitoring Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga

Salah satu bentuk konkret dari kegiatan upaya pencegahan korupsi berbasis keluarga adalah tersedia panduan serta tips & trik orangtua untuk menginternalisasi nilai kejujuran kepada anak usia 4-9 tahun. Buku Panduan tersebut dibutuhkan dalam rangka mengatasi keterbatasan KPK dalam sumberdaya, supaya program tetap berjalan secara massif walaupun tidak dikelola secara langsung oleh KPK. Panduan ini akan disebarluaskan dan dapat digunakan oleh siapapun pihak yang nantinya terlibat dalam program intervensi antikorupsi kepada keluarga (misalnya BKKBN, pemerintah daerah, organisasi masyarakat,dsb).

Buku Panduan Pencegahan Korupsi berbasis Keluarga berisi tentang urgensi program pencegahan korupsi berbasis keluarga, langkah-langkah membangun program mulai dari baseline program, intervensi program sampai pengukuran program, serta menjelaskan faktor keberhasilan dan penghambat program .

Page 259: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

240

3. Pengembangan & Tindak LanjutNO KEGIATAN PENJELASAN

1 Tindak Lanjut Kajian Komoditas Gula Pada tahun 2015, KPK telah merampungkan Kajian Tata Niaga Komoditas Pangan Strategis Gula. Secara umum, kajian ini menyoroti pengolahan produksi gula, regulasi impor raw sugar (gula mentah), dan data realisasi impor gula. Dalam pengembangan kajian tahun 2016 sebagai tindak lanjut dari Kajian Komoditas Gula kajian difokuskan kepada kewajiban bagi industri gula rafinasi yang menggunakan bahan baku raw sugar (gula mentah) ex-impor untuk membangun kebun tebu.Menjelang berakhirnya jangka waktu 3 (tiga) tahun sebagaimana yang diatur dalam Pasal 74 ayat (1), belum ada produsen gula rafinasi yang membangun kebun tebu, sehingga pemerintah harus segera menyiapkan Peraturan Pemerintah.

2 Tindak Lanjut Kajian Alih Fungsi Lahan Pertanian

Program Ketahanan Pangan yang dicanangkan Pemerintah, salah satu faktor kesuksesannya adalah ketersediaan lahan pertanian yang produktif. Namun pada kenyataannya laju alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi non-pertanian sangat pesat. Data BPS mencatat dalam periode tahun 2002 – 2010 alih fungsi lahan Pertanian untuk kepentingan lainnya berkisar antara 56.000 – 60.000 ha/thn. Hal ini dapat menyebabkan Indonesia mengalami defisit lahan serta pangan dan akhirnya bergantung pada impor negara lain. Sementara itu, proses alih fungsi lahan seringkali dilakukan dengan cara koruptif (suap-menyuap). Kasus korupsi yang ditangani KPK terkait dengan perijinan alih fungsi lahan (kehutanan/pertanian), di antaranya adalah kasus di Kab. Bogor & Kab. Karawang.

Dengan demikian, maka fokus pengembangan hasil Kajian Alih Fungsi Lahan tahun 2016 adalah menyatukan dan menyelaraskan aksi setiap instansi terkait untuk mengurangi laju alih fungsi lahan pertanian melalui strategi, berupa:1. Membawa gagasan ke tingkat Pimpinan Instansi untuk mencapai

kesepakatan agenda pengendalian AFL Pertanian melalui: usulan moratorium dan pemberian insentif LP2B.

2. Menjalankan pola insentif bagi Pemda dan pemilik lahan yang menjadi LP2B sesuai PP 12 Tahun 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

3. Membuat kebijakan moratorium AFL Pertanian selama jangka waktu tertentu.

4. Membuat percontohan pada 5 kabupaten dengan laju AFL yang tinggi dalam menerapkan LP2B.

3 Tindak Lanjut Kajian Raskin Berdasarkan hasil Kajian Raskin tahun 2015 yang dilakukan terhadap Kebijakan Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, KPK menemukan 12 temuan pada 4 aspek, yaitu aspek perencanaan dan penganggaran (5 temuan), aspek pelaksanaan (4 temuan), aspek kelembagaan (1 temuan), serta aspek pengawasan dan pengendalian (2 temuan). KPK juga menilai perlunya dilakukan desain ulang terhadap Program Subsidi Raskin untuk mencapai tujuan program secara efektif dan efisien.Pada tahun 2016, Pemerintah telah menetapkan skema baru dalam pemberian bantuan berupa voucher pangan yang mekanismenya berbeda dengan pola Raskin saat dilakukan kajian. Oleh karena itu, rekomendasi untuk desain ulang terhadap program subsidi raskin telah terlaksana dan rekomendasi yang lain menjadi tidak relevan lagi untuk didorong implementasinya dengan menggunakan sistem voucher pangan yang baru. Namun, koordinasi dengan stakeholders terkait kemajuan rencana dan pelaksanaan voucher pangan tetap dilakukan. Kajian ini dinyatakan selesai karena telah diterapkan program bantuan dengan sistem yang baru dan berbeda dengan pola pemberian raskin yang lama.

4 Tindak Lanjut Kajian Importasi Komoditas Strategis

Pada tahun 2014, KPK telah menyelesaikan Kajian Importasi Komoditas Pangan Strategis yang berfokus pada tindakan preventif dan deteksi untuk mengidentifikasi kerawanan korupsi pada aspek regulasi, tata laksana, dan kelembagaan tata niaga impor komoditas pangan strategis. Komoditas pangan strategis tersebut mengacu kepada ketetapan RPJMN 2010-2014, yaitu beras, kedelai, jagung, gula dan daging sapi. Hasil kajian menunjukkan tiga permasalahan utama.

Page 260: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

241

NO KEGIATAN PENJELASAN

Instansi dan lembaga yang bertanggung jawab dan terlibat dalam Tata Niaga Impor Komoditas Pangan Strategis yang menjadi lokus pemantauan adalah: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan. Instansi yang secara tidak langsung terkait dalam pelaksanaan Action Plan yaitu, Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah. Sampai dengan akhir tahun 2015, posisi pencapaian/implementasi rencana aksi menunjukkan bahwa masih ada 8 temuan dengan posisi terbuka, dibandingkan dengan 11 total temuan yang harus ditindaklanjuti.

Untuk menindaklanjuti hasil kajian serta hasil tindak lanjutnya pada 2015, maka pada tahun 2016 ini, KPK menyusun strategi lanjutan, yaitu dengan:(1) melakukan koordinasi dengan K/L terkait untuk menindaklanjuti Rencana

Aksi (action plan) yang beberapa di antaranya sudah dilaksanakan dan dipantau implementasinya pada 2015 lalu;

(2) optimalisasi terhadap peran serta masyarakat melalui sosialisasi, pembuatan media dan kegiatan lainnya dengan tujuan agar masyarakat bisa ikut mengawasi perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah;

(3) melakukan deteksi, sebagai bagian dari upaya perbaikan, selain itu dari sisi penindakan antara lain dengan melakukan koordinasi guna saling tukar menukar informasi baik dari hasil kajian maupun informasi yang didapat dari proses penindakan. Diharapkan dengan strategi di atas, upaya pembenahan dalam kebijakan tata niaga impor pangan strategis dapat terlaksana dengan optimal.

5 Tindak Lanjut GN-SDA: Koordinasi dan Supervisi Minerba

KPK telah melakukan Kajian Kebijakan Pengusahaan Batubara Tahun 2011 dan Kajian Sistem Pengelolaan PNBN Minerba Tahun 2013. Hasil kajian KPK terkait dengan pengelolaan pertambangan mineral dan Batubara menyimpulkan adanya sejumlah permasalahan dalam proses implementasi UU Minerba. Setidaknya terdapat 10 permasalahan utama yang menghambat pelaksanaan tugas pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya mineral dan Batubara, selain itu banyak ditemukan masalah terkait dengan penataan perizinan, pengawasan kewajiban keuangan dan lingkungan serta koordinasi lintak kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Untuk menelaaah lebih lanjut permasalahan tersebut, KPK melakukan kegiatan Koordinasi dan Supervisi pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2014-2015 untuk 32 Provinsi di Indonesia. Tahun 2016 KPK melakukan pemantauan terhadap implementasi Rencana aksi Koordinasi dan Supervisi Pertambangan Mineral dan Batubara yang dilakukan oleh Kementerian ESDM dan Pemerintah Daerah. Lokus Tindak Lanjut di 32 Provinsi di Indonesia dan 8 Kementerian dan Lembaga

Rekapitulasi pencapaian: Mendorong Perbaikan ketatalaksanaan perizinan , Monitoring kepatuhan pelaksanaan kewajiban pemda dan pelaku usaha, Mendorong peangakhiran IUP (pencabutan) sebanyak 1222 perusahaan, dan Bersama Kementerian ESDM melakukan penataan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan penyelesaian IUP Non Clean and Clear. Adapun rencana tindak lanjut adalah mendorong penyelesaian IUP Non Clean and Clear dan kepatuhan pelaku usaha di Tahun 2017 dan mendorong kepatuhan pembayaran kewajiban keuangan pelaku usaha pertambangan.

6 Tindak Lanjut GN-SDA: Koordinasi dan Supervisi Kehutanan dan Perkebunan

KPK menginisiasi Nota Kesepakatan Bersama (NKB) Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan Indonesia yang ditandatangi oleh 12 Kementerian/Lembaga di hadapan Presiden dan Wakil Presiden pada 11 Maret 2013. KPK dan UKP4 melakukan monitoring dan evaluasi atas implementasi rencana aksi NKB dari 12 Kementerian/Lembaga tersebut. Kesepakatan tersebut diperbaharui dengan penandatanganan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia (GNP-SDA) pada tanggal 19 Maret 2015 dengan melibatkan 27 Kementerian dan Lembaga dan 34 Provinsi.

Tim monev NKB KPK dengan melibatkan para pakar dan CSO telah melakukan verifikasi implementasi renaksi NKB sampai dengan B 39. Pada tahun 2016, KPK kembali melanjutkan pemantauan terhadap implementasi renaksi NKB yang belum terimplementasikan. Lokus Tindak Lanjut di 33 Provinsi di Indonesia dan 12 Kementerian dan Lembaga

Page 261: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

242

NO KEGIATAN PENJELASAN

Rekapitulasi pencapaian pada kegiatan ini adalah melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga untuk menindaklanjuti rekomendasi rencana aksi KPK, mendorong penerbitan Perpres Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah di Dalam Kawasan Hutan, dan melakukan kegiatan Koordinasi dan Supervisi Perkebunan Kelapa Sawit di 9 Provinsi. Adapun rencana tindak lanjutnya adalah melaksanakan kegiatan Monitoring - Evaluasi dan Tindak Lanjut Koordinasi dan Supervisi Perkebunan Kelapa Sawit dan Finalisasi implementasi rencana aksi NKB Kehutanan

7 Tindak Lanjut GN-SDA: Koordinasi dan Supervisi Kelautan dan Kajian Sistem Pengelolaan Ruang Laut dan Sumberdaya Kelautan

Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia Sektor Kelautan, merupakan bagian dari kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya Alam Indonesia (GNP-SDA). GNP-SDA merupakan upaya bersama dari semua komponen bangsa yang diinisiasi KPK, dan menjadi komitmen dari 27 Kementerian/Lembaga dan 34 Gubernur se-Indonesia. Nota kesepakatan bersama untuk mendukung gerakan ini ditandatangani di Istana Negara pada tanggal 19 Maret 2015.

Sampai dengan akhir tahun 2016, kegiatan ini telah mendorong perbaikan tata kelola perizinan dengan dilaksanakannya percepatan pelayanan perizinan perikanan tangkap. Sampai Semester 1-2016 terdapat sekitar 6 gerai pelayanan dengan jumlah izin yang terbit sebanyak 169 dokumen.

Kegiatan ini juga telah mendorong dilakukannya pengukuran ulang kapal ikan yang terindikasi melakukan markdown ukuran kapal. Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah kapal yang telah diukur ulang adalah 2.227 kapal, sementara jumlah kapal di atas 7 GT adalah sekitar 18.000. Penyusunan RZWP3K di tingkat provinsi yang menjadi panduan dalam penggunaan pesisir dan ruang laut, telah menghasilkan sejumlah rencana yang siap untuk ditetapkan. Secara khusus, KPK juga telah memberikan pandangan secara objektif terhadap proses reklamasi pesisir yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

8 Tindak Lanjut Kajian Sistem di Perum Perhutani

KPK telah melakukan Kajian Sistem Pengelolaan Hutan di Perum Perhutani pada tahun 2014. Kajian ini juga merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepakatan Bersama tentang Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan Indonesia yang ditandatangani oleh 12 Kementerian/Lembaga pada 11 Maret tahun 2013. Kajian sistem di Perum Perhutani menjadi window policy bagi perbaikan sistem/tatakelola hutan di Pulau Jawa.

Kegiatan pengembangan di tahun 2016 merupakan tindak lanjut untuk melakukan monitoring dan evaluasi serta koordinasi dan supervisi atas implementasi rencana aksi hasil Kajian Sistem Pengelolaan Kawasan Hutan di Perum Perhutani. Lokus Tindak Lanjut di 4 Provinsi di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Ruang lingkup kegiatan ini difokuskan kepada pemantauan atas implementasi action plan perbaikan sistem pengelolaan kawasan hutan yang meliputi aspek kebijakan dan perencanaan, aspek produksi, dan aspek pemasaran.

9 Tindak Lanjut Kajian Sistem Pengelolaan Angkutan Laut sektor SDA

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dianugerahi posisi strategis di antara dua benua dan dua samudera. Karenanya sejalan dengan program pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, KPK mendorong langkah-langkah perbaikan tata kelola di sektor perhubungan laut. Hal ini dimulai sejak tahun 2015 dengan kajian tentang pengangkutan laut sektor sumberdaya alam. Kajian ini berhasil memetakan sejumlah persoalan yang membelit sektor perhubungan laut mulai dari aspek kebijakan, kelembagaan, ketatalaksanaan, hingga sumberdaya manusia. Karenanya sejak tahun 2016, KPK mendorong dilakukan sejumlah rencana aksi untuk memperbaiki tata kelola perhubungan laut, terutama berkaitan dengan sektor sumberdaya alam.

Page 262: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

243

NO KEGIATAN PENJELASAN

Perbaikan tata kelola dimulai dari pembangunan database untuk pemetaan kondisi perhubungan laut dan pengambilan kebijakan. Dalam proses tersebut, dilakukan proses konsolidasi data pelabuhan, terminal khusus (Tersus), terminan untuk kepentingan sendiri (TUKS), yang selama ini data detailnya belum sepenuhnya dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. KPK juga mendorong dilakukan pemetaan kewajiban pelaku usaha di sektor perhubungan laut seperti pengelola pelabuhan/TUKS/Tersus, pemegang izin pengangkutan laut dan lain sebagainya. Sampai dengan saat ini proses konsolidasi data masih sedang berlangsung.

10 Tindak Lanjut Studi Sistem Pengendalian Izin dan Penerimaan Daerah

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari studi Prinsip Layanan Publik dan Pengendalian Melalui Sistem Perizinan yang mengambil sampling Kota Bandung, tahun 2014. Sebagai kelanjutannya KPK mendorong dilakukan langkah-langkah perbaikan sistem untuk mendorong perbaikan pelayanan publik sekaligus menyelamatkan penerimaan daerah kebocoran. Tahun 2015 sampai dengan 2016, Kota Bandung telah membangun sistem berbasis IT untuk memonitoring penerimaan daerah dan pelayanan publik.

Sebagai kelanjutannya, KPK mendorong juga pembangunan modul penerimaan daerah untuk 13 jenis mata pajak daerah di DKI Jakarta. Di tahun 2016, KPK telah mendorong Dinas Pelayanan Pajak untuk melakukan pembersihan data wajib pajak, termasuk memetakan kewajiban pajak daerah yang belum diselesaikan. Akhir tahun in data kepatuhan wajib pajak daerah diharapkan sudah diselesaikan.

11 Tindak Lanjut Kajian Sistem Pengelolaan PNBP Kehutanan

Sebagai bagian dari kegiatan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Indonesia di sektor kehutanan dan dalam upaya pencegahan korupsi di sektor kehutanan, pada tahun 2015 KPK melakukan Kajian Sistem Pengelolaan PNBP di Sektor Kehutanan. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Kajian PNBP Sektor Kehutanan di tahun 2016, ditujukan untuk melakukan monitoring, evaluasi, koordinasi dan supervisi rencana aksi perbaikan sistem pengelolaan produksi kayu dan PNBP.

Ruang lingkup kegiatan ini adalah Pembenahan regulasi, Pengembangan sistem data dan informasi yang terintegrasi termasuk database, perizinan, monitoring dan evaluasi, mendorong kepatuhan para pihak dalam melaksanakan kewajibannya, meningkatkan kapasistas kelembagaan, dan membangun sistem pengendalian anti korupsi

Adapun kegiatan ini adalah: Koordinasi, supervisi, monitoring dan evaluasi atas implementasi rencana aksi, evaluasi implementasi rencana aksi SIPPUH online, dan melakukan pembahasan konsep database PEP dan highrisk profile dengan PPATK-OJK-Kementerian/Lembaga terkait

12 Tindak Lanjut Kedaulatan Energi Kegiatan koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK di sektor energi merupakan pengembangan dari kegiatan koordinasi dan supervisi sektor pertambangan mineral dan batubara. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki tata kelola sektor energi, membangun sistem data dan informasi serta menghindari kebocoran penerimaan negara di sektor ini. Hal ini agar kedaulatan energi yang dicita-citakan bangsa ini bisa segera terwujud. Kegiatan ini difokuskan untuk penataan perzinan, mendorong pelaksanaan kewajiban para pihak, pengawasan dan pengendalian, pengembangand an integrasi sistem data dan informasi, pemenuhan hak-hak masyarakat, penataan regulasi serta kelembagaan.

Sejak dimulai Februari 2016, kegiatan ini telah mendorong dilakukannya sejumlah hal di kementerian ESDM. Sekat-sekat pengelolaan data dan informasi mulai terbuka. Kementerian ESDM telah mewajibkan semua unit yang ada di lingkungan internal kementerian untuk setidaknya menyampaikan data dan informasi yang ada di setiap unit kepada Pusdatin Kementerian ESDM. Sampai dengan Oktober 2016, dari 128 item data yang dimintakan, terdapat 61 item data yang sudah diserahkan. Pencapaian ini merupakan sesuatu yang penting, mengingat selama ini data energi yang ada disetiap unit sulit diakses, sekarang sudah terkumpul di Pusdatin ESDM. Penyerahan semua item tersebut, dijadwalkan selesai sampai dengan akhir Desember 2016.

Page 263: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

244

NO KEGIATAN PENJELASAN

13 Piloting Fraud Control Plan (FCP) Fraud terjadi akibat tidak berfungsinya sistem pengendalian, dari pengendalian yang sifatnya mendasar (pemisahan fungsi) sampai administrasi/sistem yang bersifat formalistik karena telah terjadi KKN sejak fase perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban. Munculnya kesadaran baru mengenai tidak berfungsinya sistem pengendalian tidak dapat dipisahkan dari terungkapnya kasus Enron di Amerika Serikat.Potensi FCP dalam mengidentifikasi risiko fraud yang dilakukan oleh pucuk pimpinan organisasi, dengan instrumen Power Influence Analysis. Potensi FCP dalam perbaikan sistem, khususnya mencegah risiko fraud yang berasal dari kelemahan produk-produk peraturan perundangan. Kegiatan FCP dilaksanakan di Pemrov DKI khusunya Pengelolaan Sampah Pemprov DKI, khususnya penyelenggara sarana Infrastruktur pengelolaan persampahan. Rekomendasi kegiatan tersebut diperlukan perbaikan didalam pengelolaan sampah DKI diantaranya Segera menyelesaikan penyusunan Master Plan Pengelolaan Sampah DKI dan Evaluasi Ulang proses pengadaan ITF (kajian untuk lelang ulang).

14 Tindak Lanjut Infrastruktur (Listrik) Kebijakan feed in tariff masih sulit di implementasikan serta adanya permasalahan seperti, penyusunan kebijakan belum melibatkan seluruh stakeholder dan memperhatikan seluruh dampak dari kebijakan tersebut, kebijakan Feed in tarrif menetapkan tarif beli PLN di atas harga jual PLN sehingga menimbulkan beban keuangan bagi PLN di sisi lain jika ditutupi oleh APBN akan membebani keuangan Negara.

Berdasarkan hasil kajian direkomendasikan beberapa hal, yaitu pelibatan seluruh stakeholder dan mengkaji seluruh dampak dari kebijakan lintas sektoral. Secara spesifik memperbaiki governance mekanisme pengambilan keputusan, inventarisasi dan membuat peta potensi energi terbarukan yang komperehensif dan handal serta layak untuk menjadi dasar perencanaan kebijakan yang baik, penentuan tarif berdasarkan pertimbangan area dengan site yang spesifik, serta peningkatan peran fungsi compliance untuk mencegah penyimpangan.

15 Tindak Lanjut Hilir Migas (Lanjutan) Berdasarkan pertemuan Pimpinan KPK dengan Dirut dan BOD PT Pertamina (Persero) tanggal 24 Maret 2016 yang membahas Lingkup kajian dan tindak lanjut kajian sektor hilir migas. Tujuan kegiatan adalah memantau pelaksanaan rencana tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan yang telah diberikan oleh KPK sebelumnya dan mengembangkan sistem yang dapat mencegah korupsi pada tata kelola minyak dan gas bumi.Rekomendasi yang disampaikan adalah adanya mekanisme penyaringan terhadap trader tanpa aset guna mencegah inefisiensi supply chain, Adanya mekanisme assurance atas integritas perangkat lunak (software) yang digunakan dalam proses pengadaan dan pencegahan kebocoran informasi,Penguatan integritas personel secara tone at the top, antara lain dalam bentuk deklarasi proses pengadaan yang anti-KKN.

16 Tindak Lanjut Migas (Hulu) Berdasarkan mandat Undang-Undang, pada tahun 2008 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kajian terhadap pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi tahun 2002-2007. Salah satu temuan mendasar yang menjadi perhatian adalah kurangnya reliabilitas data-data produksi, stok dan lifting. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh tidak adanya standar transparansi dan akuntabilitas yang disepakati oleh stakeholder dan pelaku usaha. SKK Migas berkomitmen untuk mengembangkan sistem informasi guna menunjang integrasi dan pengelolaan data terkait kegiatan operasional KKKS, yaitu Sistem Operasi Terpadu (SOT).Hasil tindak lanjut yaitu piloting pedoman mengujicobakan metodologi penilaian akuntabilitas operasi produksi dan lifting minyak dan gas bumi di lingkungan anak perusahaan Pertamina serta workshop Quantity Assurance Operasi Produksi Hulu Migas, dilaksanakan dari tanggal 1 s.d 3 Juni 2016 yang di hadiri oleh beberapa K3S dan SKK Migas.

Page 264: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

245

NO KEGIATAN PENJELASAN

17 Tindak Lanjut BPJS Ketenagakerjaan Kegiatan ini merupakan tahun kedua pemantauan atas implementasi dari Kajian Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang dilaksanakan pada tahun 2014. Laporan kajian tersebut telah dipaparkan oleh Pimpinan KPK kepada Menteri Tenaga Kerja, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Ketua DJSN, Kepala Eksekutif INKB OJK, dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal pada tanggal 16 Desember 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta kepada stakeholder terkait menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK.

Pada tanggal 16 Januari 2015, BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan 16 (enam belas) rencana aksi dan berdasarkan hasil pemantauan di tahun 2015, BPJS Ketenagakerjaan telah melaksanakan (closed) seluruh rencana aksinya dengan catatan bahwa pelaksanaan beberapa rencana aksi masih harus dilanjutkan dan disempurnakan.

Pemantauan terhadap rencana aksi Kementerian Tenaga Kerja dilakukan berdasarkan surat Menaker No. B.272/MEN/SJ-HK/XII/2015 tanggal 11 Desember 2015 dan B.21/MEN/SJ-HK/III/2016 tanggal 8 Maret 2016 tentang Progress Rencana Tindak Perbaikan Kementerian Ketenagakerjaan atas Kajian Sistem Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Atas 9 (sembilan) rencana aksi yang diterima KPK, 2 (dua) rencana aksi perlu dilakukan perbaikan, 5 (lima) rencana aksi yang telah terimplementasi (77.78% closed), dan 2 (dua) rencana aksi belum terimplementasi (22.22% open), yaitu: (i) Usulan revisi UU No. 24 Tahun 2011 terkait ketentuan sanksi kepada pemberi kerja atau perusahaan dalam kewajiban mendaftar jamsos TK; (ii) Penyempurnaan Permenakertrans PER.07/MEN/V/2010 sebagaimana telah diubah dengan Permenakertrans No. 1 Tahun 2012 tentang Asuransi TKI.

18 Tindak Lanjut JKN Pada 2013, KPK telah melakukan kajian terhadap penyelenggaraan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. Salah satu temuan penting dalam kajian tersebut adalah tingginya potensi fraud dalam layanan asuransi kesehatan. Potensi kecurangan pada klaim tagihan seperti upcoding dan unbundling untuk mendapatkan pembayaran lebih sangat terbuka untuk terjadi. Nilai total dana kelolaan asuransi kesehatan yang dikelola BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial) Kesehatan dan disebar ke seluruh fasilitas kesehatan di tahun 2014 sekitar Rp 40 Triliun. Dengan asumsi optimal bahwa potensi kebocoran Indonesia sama dengan rerata dunia yakni 5% maka di tahun 2014, potensi dana yang hilang akibat fraud bisa mencapai Rp 2 Triliun.

Berdasarkan hasil studi, KPK telah merumuskan usulan rencana aksi yang perlu dilaksanakan oleh instansi terkait sebagai berikut: 1. Pembentukan satgas (meliputi penentuan Person In Charge (PIC) pada

masing-masing instansi, mekanisme kerja dan tata cara pertukaran data dari BPJS Kesehatan Kementerian Kesehatan Penegak hukum)

2. Penyusunan pedoman standar tata cara penanganan fraud kesehatan dalam bentuk peraturan bersama.

3. Penyusunan pedoman perbaikan sistem pencegahan fraud kesehatan untuk dapat digunakan di fasilitas kesehatan

4. Sosialisasi pedoman kepada stakeholder terkait dan peningkatan kapasitas Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan dan Penegak hukum pada tahun 2017

5. Penindakan kasus fraud kesehatan pada tahun 2018 berdasarkan data dan pedoman yang telah disusun.

19 Tindak Lanjut Dana Kapitasi Kegiatan ini merupakan tindak lanjut tahun kedua dari Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi pada FKTP Milik Pemerintah Daerah yang telah dilaksanakan pada tahun 2014. Kajian Pengelolaan Dana Kapitasi pada FKTP milik Pemda yang dilakukan pada tahun 2014 telah menghasilkan sejumlah temuan dan rekomendasi perbaikan yang direspon oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPJS Kesehatan dengan menyusun sejumlah rencana tindak sesuai dengan rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh KPK.

Page 265: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

246

NO KEGIATAN PENJELASAN

Poin penting yang perlu segera diimplementasikan oleh Kemenkes antara lain: perbaikan regulasi tata kelola dana kapitasi yang belum disahkan dan hasil monev perbaikan tata kelola dana kapitasi yang belum terpublikasikan ke masyarakat luas. Sedangkan hal yang perlu didorong terus-menerus oleh BPJS Kesehatan adalah penerapan sistem pembayaran kapitasi berbasis kinerja untuk seluruh FKTP di wilayah Indonesia sehingga tercipta akuntabilitas dan profesionalisme dari FKTP. Koordinasi dengan Kemenkes juga perlu untuk ditingkatkan agar peraturan yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan baik. Pemantauan tindak lanjut di tahun 2016, BPJS Kesehatan menerapkan indikator kinerja BPJS Kesehatan dalam monitoring penggunaan P-Care di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu kota yang menjadi pilot project implementasi indikator kinerja. Sedangkan progress tindak lanjut implementasi rencana aksi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan antara lain menerbitkan Permenkes No. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah.

20 Tindak Lanjut Pendidikan Islam Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas Kajian Pengelolaan Dana Pendidikan di Kementerian Agama dengan studi kasus pada pemberian Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Bantuan Sarana dan Prasarana (Sarpras). Dari Kajian yang dilakukan di tahun 2015 setidaknya ada 16 temuan yang yang kemudian disusun sebanyak 42 rencana aksi untuk menutup temuan yang ada.

Dari 42 rencana aksi yang disepakati, pada rapat progress semester I, ada 11 rencana aksi yang telah diselesaikan oleh Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama, dimana mayoritas dari rencana aksi tersebut merupakan penyusunan juknis terbaru yang memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di juknis tahun sebelumnya. Selain itu perubahan yang signifikan dari rencana yang aksi adalah bantuan sarana dan prasarana yang tadinya lebih banyak di Pusat akan disalurkan ke Daerah, dimana nantinya anggaran bantuan sarana dan prasarana akan lebih banyak di Kanwil/ KanKemenag dibandingkan di Pusat. Selain itu perubahan yang signifikan juga terkait rencana aksi bantuan sarana dan prasarana yang selama ini masih menerima proposal dari banyak jalur, baik Kanwil, Kankemenag dan Pusat, nantinya akan dijadikan satu pintu melalui aplikasi SIM Sarparas, sehingga tidak ada lagi proposal berupa hardcopy.

Di tahun 2016 selain rapat progress yang sudah dilakukan, KPK juga melakukan pemantauan atas implementasi rencana aksi ke beberapa daerah, untuk memastikan rencana aksi yang telah ditulis benar-benar dilaksanakan. Dan rencanya pada akhir Desember ini KPK akan melakukan rapat progress Semester II yang akan membahas tindak lanjut rencana aksi dan juga penyampaian hasil pemantauan lapangan yang telah dilakukan oleh KPK.

21 Tindak Lanjut Rensi Pendidikan Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Bersama antara KPK dengan 6K/L yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan BPKP, dimana sejak tahun 2014 telah dilakukan beberapa kegiatan bersama untuk memperbaiki pengelolaan dana pendidikan. Di tahun 2015 KPK bersama 7 Pemerintah Daerah menandatangani deklarasi untuk dijadikan pilot project dalam hal pengelolaan dana pendidikan di daerah.

Dan pada tahun 2016 telah dilakukan pemantaun pelaksanaan atas deklarasi yang dilakukan oleh 7 Pemerintah Daerah tersebut, dari hasil pemantauan dan bukti pendukung yang diserahkan, dapat dibuat 3 kategori Pemerintah Daerah yakni Baik, Cukup dan Kurang. Yang mendapatkan Kategori Baik adalah Pemkot Malang dan Pemkot Yogyakarta. Kategori Cukup Pemkot Bandung dan Pemkab Gunung Kidul, dan yang mendapatkan kategori Kurang adalah Pemkot Bengkulu, Pemkab Cimahi dan Pemkot Kupang. Laporan dari hasil kegiatan pemantauan telah dikirimkan ke masing-masing Pemerintah Daerah dan juga K/L yang terlibat dalam kegiatan Korsup Pendidikan.

Page 266: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

247

NO KEGIATAN PENJELASAN

22 Tindak Lanjut Pengukuran Integritas Organisasi

Indeks Integritas Organisasi merupakan perangkat yang dikembangkan oleh KPK Tahun 2013/2014 dalam rangka mengembangkan dan mendorong inisiatif upaya-upaya perbaikan integritas lembaga atau organisasi. Hasilnya, menjadi saran perbaikan yang berguna untuk ditindaklanjuti bagi pengembangan program-program integritas organisasi. Komponen Integritas KPK yang dilakukan penilaian terdiri dari sepuluh komponen utama, yaitu: (1) Kepemimpinan; (2) Nilai, Visi dan Tujuan Integritas; (3) Panduan dan Peraturan Integritas; (4) Struktur dan Fungsi Organisasi; (5) Manajemen Risiko; (6) Monitoring; (7) Dukungan Sumber Daya dan Infrastruktur; (8) Komunikasi; (9) Penegakan Aturan; dan (10) Dukungan Lingkungan.

Pada tahun 2016, Direktorat Pengawas Internal bersama dengan Tim tindak lanjut Integritas Organisasi melakukan upaya pemantauan terhadap tindak lanjut dari survei pada 2015 maupun sebelumnya, 2013. Berdasarkan rekapitulasi, rerata penyelesaian rencana tindak lanjut pada 11 unit/bagian terkait mencapai 89.29% dari 109 saran perbaikan. Namun jika digabungkan dengan 9 unit/bagian yang tidak masuk dalam penilaian maka rerata penyelesaian rencana tindak lanjutnya menjadi 85.11%. Pengambangan integritas di KPK terlihat meningkat jika dibandingkan dengan hasil pemantauan pada 2015 lalu yang mencapai 28.57%.

23 Tindak Lanjut Kajian PBJ Tahun 2015 KPK telah mengidentifikasi akar masalah dan titik rawan pada sisi regulasi, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Untuk memperbaiki hal tersebut maka KPK memberikan rekomendasi strategis dan rekomendasi teknis, yang harus ditindaklanjuti oleh instansi terkait meliputi Bappenas, LKPP, KemnPAN-RB, dan Kemendagri.

Rekomendasi strategis meliputi : (1) Perlunya Integrasi antara Perencanaan dan Penganggaran PBJ, dan (2) Perlu dilakukan Kajian Sentralisasi PBJ dengan Batasan Tertentu. Sementara Rekomendasi Teknis yang perlu ditindaklanjuti oleh instansi terkait adalah (1) Pengembangan Perangkat Pendukung, (2) Kualitas SDM PBJ, (3) Kualitas Penyedia Barang dan Jasa dan (3) Pengawasan PBJ. Seluruh rekomendasi tersebut akan didetailkan dalam rencana aksi yang disusun bersama antara instansi terkait dan KPK.

Hingga akhir tahun 2016, Rencana aksi yang telah disusun terdiri dari Bappenas (7 rencana aksi), LKPP (11 rencana aksi), KemenPAN-RB (1 rencana aksi) dan Kemendagri (4 rencana aksi).

24 Tindak Lanjut Optimalisasi Pajak Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Kajian Optimalisasi Penerimaan Pajak (studi kasus: pertambangan batubara) yang telah dilaksanakan pada tahun 2014. Atas hasil laporan tersebut, KPK meminta Direktur Jenderal Pajak menyusun rencana tindak lanjut/action plan untuk mengimplementasikan saran-saran perbaikan yang telah disampaikan oleh KPK. Ditjen Pajak telah mengirimkan action plan pada tanggal 6 Juni 2014 berdasarkan Surat Dirjen Pajak No. S-714/PJ/2014. Berdasarkan action plan awal DJP tersebut kemudian dilakukan pembahasan bersama KPK untuk disepakati rencana aksi yang akan dilaksanakan oleh DJP. Rencana aksi hasil kesepakatan tersebut dikirimkan DJP melalui surat No.S-174/PJ/2014 tanggal 4 Agustus 2014.

Berdasarkan pemantauan terhadap implementasi action plan kajian optimalisasi penerimaan pajak tahun 2015, action plan yang masih terkendala implementasinya adalah penegasan pengenaan tarif pajak PPN untuk PKP2B Gen III dan Laporan hasil penerimaan data ILAP sesuai PMK. Berdasarkan rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh KPK dan DJP pada tanggal 20 Agustus 2016 dan laporan yang disampaikan DJP pada tanggal 1 September 2016 melalui surat S-262/PJ.08/2016 maka dapat dilihat bahwa:1. DJP telah menyampaikan laporan hasil penerimaan data ILAP sesuai PMK

39/20162. DJP masih belum memberikan surat penegasan terkait pengenaan tarif

pajak PPN untuk PKP2B Gen III sebagaimana yang telah disepakati.

Page 267: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

248

PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JARINGAN KERJA SAMA

A. KERJA SAMA NASIONAL1. Nota Kesepahaman (MoU)

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Nota Kesepahaman antara KPK dan OJK

KPK dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepakat menjalin kerja sama dan koordinasi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di sektor jasa keuangan. Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Ketua KPK, Agus Rahardjo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad di Kantor OJK Jakarta pada 10 Maret 2016.

Ruang lingkup kerja sama yang diatur pada nota kesepahaman meliputi pelaksanaan tugas dan kewenangan masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan, meliputi pertukaran data dan/atau informasi, kerja sama dalam penerapan program pencegahan tindak pidana korupsi serta bantuan sebagai narasumber dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau masing, dan bantuan OJK sebagai ahli dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi di sektor jasa keuangan.

2 Nota Kesepahaman antara KPK, Polri, dan Kejaksaan

Dalam rangka sinergi penegakan hukum, dilakukan pembahasan kerja sama trilateral antara KPK, Polri, dan Kejaksaan RI yang dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman Bersama. Pembahasan setidaknya dilakukan lebih dari 3 (tiga) kali untuk merumuskan ruang lingkup kerja sama. Titik berat lingkup kerja sama di antaranya adalah implementasi e-Korsup yang bertujuan memudahkan pelaporan SPDP yang sebelumnya secara manual menjadi elektronik. Hal ini sejalan dengan Inpres PPK tahun 2016-2017.

3 Nota Kesepahaman antaraKPK dengan Kementerian/Lembaga (Non-LPH/LP)

1. MoU dengan Kementerian Kesehatan 2. MoU dengan Kementerian Dalam Negeri3. MoU dengan BPJS4. MoU dengan Kementerian Ristek Dikti5. MoU dengan Kementerian Pertanian6. MoU dengan Badan Pusat Statistik (BPS)

4 Nota Kesepahaman dengan Perguruan Tinggi terkait Perekaman Persidangan Tipikor

1. Universitas Khairun, Ternate2. Universitas Diponegoro, Semarang3. Universitas Halualeo, Kendari4. Universitas Bengkulu, Bengkulu5. Universitas Bangka Belitung, Pangkal Pidang6. Universitas Mulawarman, Samarinda7. Universitas Sutan Ageng Tirtayasa, Banten8. Universitas Trisakti, Jember9. Universitas Paramadina, Jember10. Universitas Jember, Jember – Oktober 201511. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta12. Universitas Atmajaya, Jakarta13. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta14. Universitas Indonesia, Jakarta15. Institut Pertanian Bogor, Bogor

5 Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk Perjanjian Kepustakaan

1. Universitas Trisakti, Jakarta2. Universitas Paramadina, Jakarta3. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta4. Institut Pertanian Bogor5. Universitas Atmajaya, Jakarta6. Universitas Negeri Jakarta, Jakarta7. Universitas Indonesia, Jakarta

6 Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Organisasi Masyarakat (Ormas)

1. Nahdatul Ulama (NU)

Page 268: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

249

2. Penguatan KelembagaanNO. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Perekaman Persidangan Tipikor

Berdasarkan UU Nomor 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, semua persidangan perkara korupsi dilakukan di sebuah pengadilan khusus, yaitu Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Pengadilan Tipikor memasuki tahap baru ketika lembaga ini ditetapkan sebagai pengadilan khusus korupsi yang yang hingga saat ini berjumlah 34 Pengadilan Tipikor.

Ke-34 Pengadilan Tipikor tersebut tidak mungkin bisa berjalan efektif dalam pemberantasan korupsi jika tidak dilakukan pengawalan dan pengawasan yang cukup kuat oleh unsur masyarakat. Realitas yang terjadi, keberadaan pengadilan tindak pidana korupsi belakangan ini belum memenuhi harapan publik. Ini terbukti dari masih maraknya vonis bebas atau ringan yang diberikan kepada terdakwa perkara tindak pidana korupsi. Atas dasar itulah sangat penting pengawasan terhadap jalannya persidangan di Pengadilan Tipikor melalui perekaman persidangan dan putusan perkara tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh mitra kerja KPK, dalam hal ini Perguruan Tinggi di 33 Provinsi.

Selama 2016, KPK sudah melakukan penantanganan perjanjian kerjasama teknis perekaman persidangan dengan 34 kampus di 33 provinsi di Indonesia, yaitu:

1. Universitas Sahid2. Universitas Katolik Parahyangan3. Universitas Diponegoro4. Universitas Airlangga5. Universitas Sumatera Utara6. Universitas Andalas7. Universitas Riau8. Universitas Sriwijaya9. Universitas Lampung10. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa11. Universitas Gadjah Mada12. Universitas Lambung Mangkurat13. Universitas Tanjungpura14. Universitas Mulawarman15. Universitas Muslim Indonesia16. Universitas ataram17. Universitas Nusa Cendana18. Universitas Cendrawasih30. Universitas Udayana19. Univeritas Syah Kuala20. Universitas Riau Kepulauan21. Universitas Jambi22. Universitas Bangka Belitung23. Universitas Bengkulu24. Universitas Palangkaraya25. Universitas Tomakaka26. Universitas Tadulako27. Universitas Halualeo28. Universitas Sam Ratulangi29. Universitas Gorontalo31. Universitas Pattimura32. Universitas Khairun33. STIH Manokwari34. Universitas Katoik Atmajaya

Total jumlah perkara yang direkam selama tahun 2016 dan sebagian masih berjalan dan berlanjut di tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Kepemilikan Perkara Jumlah

KEJAKSAAN 72

KPK 69

PK 5

PRAPERADILAN 15

Jumlah 161

Page 269: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

250

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

Seluruh hasil perekaman tersebut dimanfaatkan oleh para stakeholders persidangan, baik Hakim, Jaksa, Panitera, dan dimanfaatkan oleh Perguruan Tinggi terkait untuk kepentingan akademis. Sebagai upaya pemanfaatan yang lebih komprehensif dalam meningkatan integritas persidangan Tipikor, juga dilakukan eksaminasi putusan persidangan dari hasil perekaman oleh Pusat Kajian Anti Korupsi di 6 Perguruan Tinggi.

Untuk meningkatan pemanfaatan hasil perekaman persidangan, sejak Oktober Tim Perekaman Persidangan mulai menggunakan teknologi speech-to-text yang mampu menghasilkan transkrip percakapan selama proses persidangan di PN Jakarta Pusat. Hasil transkrip tersebut sangat berguna untuk membantu pemberkasan dan sebagai materi yang lebih lengkap bagi Jaksa dan Hakim dalam mempelajari proses persidangan. KPK juga melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas penggunaan Aplikasi Informasi Persidangan Tipikor (APiK), mencapai 80% persidangan tahun 2016 yang telah dilengkapi dengan data dan risalah persidangan di sistem tersebut.

2 Anti Corruption Summit (ACS)

Pada 28-30 November 2016 telah dilaksanakan Indonesia Anti Corruption Forum (IACF) ke-5 di Universitas Bina Nusantara. Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan pendahuluan di Kota Pekanbaru, Kota Balikpapan, dan Kota Malang. Rangkaian kegiatan ini menghasilkan 16 butir rekomendasi untuk Presiden Republik Indonesia, yakni:Reformasi Lembaga Penegak Hukum1. Pemerintah perlu segera membentuk strategi nasional yang menjadi payung setiap

inisiatif antikorupsi di Indonesia, termasuk membentuk mekanisme koordinasi kelembagaan.

2. Perlu menjamin keterlibatan masyarakat sipil sebagai mitra dalam upaya pemberantasan korupsi.

3. Peningkatan transparansi manajemen penanganan kasus APH melalui pembangunan database penanganan perkara.

4. Penguatan kelembagaan penegak hukum terkait koordinasi, capacity building dan sistem penanganan perkara.

5. Pemerintah perlu mempercepat penyelesaian masalah penyelamatan aset melalui pengesahan RUU Perampasan Aset, RUU Ekstradisi, dan RUU Mutual Legal Assistance.

6. Pembentukan Satgas Pemberantasan Kejahatan SDA dan LH langsung di bawah Presiden untuk penanganan kasus khusus. (Contoh: kasus lubang tambang di Kalimantan Timur; kasus pembangunan pabrik Semen di Rembang; kasus reklamasi Teluk Jakarta dan Teluk Benoa; Konflik Tenurial di sektor perkebunan sawit).

7. Penegakan hukum bagi perusahaan yang melanggar ketentuan perundangan-undangan di sektor sumber daya alam (Contoh: tidak memiliki IPPKH, berhutang PNBP, tidak mematuhi aturan reklamasi dan pasca tambang).

8. Perlunya tindak lanjut hukum atas temuan dan rekomendasi korsup minerba oleh KPK seperti mencabut semua IUP berstatus Non-Clean and Clear paling lambat 2 Januari 2017 dan Mencabut izin tambang di wilayah hutan konservasi.

Optimasi Pelayanan Publik1. Penegakan mekanisme pencegahan konflik kepentingan antara penyelenggara

layanan publik dengan dengan sektor swasta.2. Membuka dokumen kontrak antara pemerintah dan pihak ketiga dalam Pengadaan

Barang dan Jasa serta memperkuat monitoring evaluasi LKPP untuk menjamin akuntabilitas Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).

3. Pemerintah perlu memperkuat upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di sektor swasta, politik dan lingkungan untuk meningkatkan iklim investasi yang sehat.

4. Membentuk national complain handling mechanism yang akuntabel, transparan dan terintegrasi dari pusat dan daerah yang dapat diakses oleh pihak terkait.

5. Perubahan mekanisme pembayaran di seluruh pelayanan perizinan menjadi cashless.

Reformasi Sektor Politik1. Meningkatkan integritas partai politik yang didukung oleh kepartaian yang berbiaya

rendah dan mandiri secara keuangan, memiliki sistem rekruitmen politik yang demokratis dan memiliki sistem akuntabilitas kepada konstituen.

2. Menciptakan sistem pemilu yang mampu mencegah politik transaksional dan dana kampanye yang transparan dan akuntabel.

3. Menciptakan parlemen yang mampu menjadi alat representasi kepentingan rakyat sekaligus alat akuntabilitas program dan proyek anggaran berbasis masyarakat di daerah pemilihan.

Page 270: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

251

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

3 Co-Host 10th Regional Seminar on Good Governance for Southeast Asian Countries

Kegiatan ini merupakan kerjasama antara KPK, Kejaksaan Agung, dan UNAFEI. Acara yang berlangsung di Yogyakarta pada 26-28 Juli 2016 ini mengangkat tema: “Langkah-Langkah Mutakhir Untuk Kerjasama Internasional yang Efektif” (Contemporary Measures For Effective International Cooperation). Kegiatan diikuti oleh peserta dari 10 (sepuluh) negara Anggota ASEAN yang terdiri atas perwakilan unsur Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi di negara masing-masing, serta pengamat (observer) dari perwakilan kementrian/lembaga antara lain: Mabes Polri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, PPATK, Otoritas Jasa Keuangan dan sebagainya.

4 Sharing Session On Handling Money Laundering And Asset Recovery In Capital Market

Pasar modal kerap dijadikan sarana untuk melakukan pencucian uang atas berbagai tindak pidana termasuk korupsi. Untuk itu, maka diperlukan adanya peningkatan kapasitas penegak hukum serta pemangku kepentingan dalam melakukan pencegahan, melakukan deteksi dugaan tindak pidana, melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi atau pencucian yang yang menggunakan media pasar modal baik didalam maupun luar negeri. Lebih lanjut, peserta juga diberikan pemahaman bagaimana strategi untuk melakukan pemulihan aset yang terkait pasar modal baik didalam maupun luar nageri.

KPK bekerjasama dengan Attorney General’s Department (AGD) Australia berupaya meningkatkan kapasitas aparat penegak hukum dan lembaga pengawas dengan menyelenggarakan “Sharing Session On Handling Money Laundering And Asset Recovery In Capital Market”. Pelatihan yang diikuti oleh 60 peserta, terdiri atas perwakilan Polri, Kejaksaan Agung, PPATK, OJK, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pajak, LPS, PPATK, KSEI dan KPK ini dilaksanakan pada 30 Agustus-1 September 2016 di Bandung.

Acara ini menghadirkan para pembicara ahli di bidang tindak pidana pencucian uang dan pasar modal, seperti Yunus Husein (ahli TPPU UI dan Mantan Kepala PPATK), Frederica Widyasari Dewi (Direktur KSEI), Heni Nugrahen (Kepala Grup Penanganan APU-PPT OJK), Danang Tri Hartono (Ketua Kelompok PPATK dan pakar dari Australia Michael Petty (AGD)), Anthony Vardy (Australian Securities & Investments Commission/ASIC), Amy Fulton (Australia Federal Police) dan Celia Maunder (Australia Attorney General Department).

5 Forum Komunikasi Apgakum

Kegiatan ini merupakan program yang tidak terpisahkan dari tema utama mengenai penerapan pertanggungjawaban pidana korporasi yang menjadi arah KPK di tahun 2016-2017. Acara ini dilaksanakan di Balikpapan pada September 2016.

Forum ini bertujuan memberikan pemahaman yang sama bagaimana penerapan konsep pertanggungjawaban pidana korporasi pada perkara tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang oleh aparat penegak hukum untuk mengatasi kendala yang dihadapi selama ini, serta sebagai wadah bagi pembentukan forum bagi penegak hukum untuk berbagi informasi berkaitan dengan upaya penegakan hokum, khususnya terkait inovasi penegakan hukum termasuk pertanggungjawaban pidana korporasi.

Peserta forum setidaknya lebih kurang 80 orang terdiri atas unsur kepolisian, kejaksaan, hakim, auditor BPK dan BPKP, PPATK dan internal KPK. Narasumber yang terlibat di antaranya Prof. Surya Jaya, Agustinus Pohan, Yunus Husein, Adnan Paslyadja, Dr. Paripurna, perwakilan OJK dan perwakilan PPATK.

6 Dukungan Implementasi e-Korsup

Dalam rangka mendukung implementasi e-Korsup yang merupakan aplikasi pelaporan SPDP secara elektronik dengan koordinator unit korsupdak, KPK telah melakukan beberapa kali inisiasi pertemuan teknis dengan kepolisan (Div IT, Bareskrim, Pusiknas) dan kejaksaan (Daskrimti dan Jampidsus) untuk membahas teknis implementasi e-Korsup. Harapannya implementasi e-Korsup dapat segera dilakukan sehingga pelaksanaan fungsi koordinasi dan supervisi KPK dalam bidang penindakan dapat dijalankan lebih optimal.

7 Kerja Sama Penyusunan Draft PERMA Pertanggungjawaban Pidana Korporasi

Pendekatan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi sudah diatur dalam Pasal 20 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi yang diperbaharui melalui UU No. 20 Tahun 2001 (UU Tipikor). Akan tetapi, pada tahap pelaksanaan, belum terdapat hukum acara dan panduan dalam pembuktian kesalahan korporasi. Akibatnya, hingga kini, masih minimnya kasus tindak pidana korupsi yang ditangani dengan pendekatan pertanggungjawaban pidana korporasi sudah berkekuatan hukum tetap. Padahal pada konteks internasional, pendekatan pertanggungjawaban pidana korporasi merupakan implementasi dari Pasal 26 UNCAC sehingga diperlukan upaya serius untuk mengimplementasikan pendekatan tersebut di Indonesia.

Page 271: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

252

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

Berdasarkan komunikasi dan koordinasi dengan Prof. Dr. Surya Jaya, SH.,M.Hum yang merupakan Hakim Agung pada Kamar Pidana Mahkamah Agung, pembuatan pedoman dalam bentuk Surat Edaran (SEMA) atau Peraturan (PERMA) Mahkamah Agung yang mengatur tata cara penanganan kasus dengan pendekatan pertanggungjawaban pidana korporasi merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Solusi tersebut didukung juga oleh Prof. Dr. Komariah Emong Sapardjaja, Guru Besar Hukum Pidana Universitas Padjajaran dan Mantan Hakim Agung, dan Dr. Yunus Husein, Ahli TPPU Universitas Indonesia dan Kepala PPATK Periode 2002-2011 berdasarkan rapat yang diinisiasi oleh UKP PPP dan Mahkamah Agung sebelumnya terkait perlunya pedoman penanganan perkara korporasi.

Berdasarkan rapat pada tanggal 31 Maret 2016 antara Mahkamah Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung dan Kepolisian dengan dipimpin Ketua Kamar Pidana Mahamakah Agung, Hakim Agung Artidjo Alkostar serta Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif disepakati pembentukan tim bersama antara Mahkamah Agung, KPK, Kejaksaan Agung dan Kepolisian untuk pembentukan pedoman pertanggungjawaban pidana korporasi.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut telah diadakan serangkaian kegiatan dalam penyusunan draf pedoman dan naskah akademik. Saat ini pedoman tersebut telah disetujui pada rapat kamar pidana dan saat ini sedang dibahas pada level pimpinan Mahkamah Agung untuk mendapatkan persetujuan. Substansi aturan tersebut akan mengatur mengenai pembuktian kesalahan, hukum acara dan tata cara pemulihan aset. Harapannya, melalui pedoman tersebut maka seluruh perkara yang menjadikan korporasi sebagai tersangka, terdakwa atau terpidana dapat mendasarkan pada Peraturan Mahkamah Agung tersebut.

8 Pembentukan Jejaring Pemantau Peradilan Bersih dan Tipikor

Bentuk kegiatan yang dilakukan di antaranya peningkatan kapasitas jejaring daerah, FGD tematik dengan jejaring dalam rangka merumuskan forum jejaring pemantau peradilan dan pembentukan forum jejaring pemantau peradilan. Dua bentuk kegiatan lainnya yaitu Eksaminasi Publik dari hasil monitoring jejaring pemantau peradilan (terhadap putusan pengadilan tipikor, eksaminator dari akademisi/jejaring rekam sidang, praktisi, NGO, apgakum) dan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan. Kegiatan ini difokuskan pada 8 area utama yaitu, Palembang, Surabaya, Mataram, Semarang, Ambon, Pontianak, Pekan Baru, dan Kupang

3. Program StrategisNO. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Festival Konstitusi dan Antikorupsi KPK bekerja sama dengan Mahkamah Konstitusi (MK), Majelis Permusyawara-tan Rakyat (MPR) dan Universitas Hasanudin Makassar menggelar Festival Konstitusi dan Antikorupsi di Baruga Andi Pettarani, Universitas Hasanuddin, Senin 24 Oktober 2016. Kegiatan ini menghadirkan Ketua MPR, Zulkifli Hasan, Ketua KPK, Agus Rahardjo, Ketua MK, Arif Hidayat serta Rektor Unhas, Prof. Dwia Aries Tina Palubuhu sebagai pembicara.

Pada kegiatan juga dilaksanakan dialog terbuka antara mahasiswa dengan para pimpinan lembaga tinggi negara tersebut. Selain itu juga digelar Pameran Konstitusi dan Antikorupsi. Stand Pameran diisi oleh MK yang memamerkan inovasi baru dalam menciptakan transparansi persidangan, komunitas Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), serta MPR yang melaporkan kegiatan sosialisasi dan penerapan Empat Pilar MPR RI. Pada kesempatan tersebut Ketua MPR, Ketua MK, Ketua KPK, dan Rektor Universitas Hasanuddin juga menandatangani deklarasi antikorupsi.

Page 272: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

253

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

2 Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) 2016

Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan KPK dalam rangka implementasi Paasal 6 dan 7 UU No 30 Tahun 2002. KNPK merupakan wadah bagi kementerian dan lembaga menyampaikan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang telah dilakukan oleh masing-masing lembaga kepada publik. Kegiatan ini dihadiri oleh Presiden RI dengan pemaparan dari Jaksa Agung, Kapolri, Ketua Kamar Pidana MA, Menteri Hukum dan HAM dengan isu Reformasi Lembaga Penegak Hukum. Sementara untuk isu Opti-malisasi Pelayanan Publik disampaikan oleh Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Walikota Denpasar dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun rangkaian kegiatan KNPK tahun 2016 ini adalah didahului dengan Senior Official Meeting, Indonesia Anti-corruption Forum (IACF) dan pertemuan puncak tanggal 1 Desember 2016.

Pada pertemuan puncak diserahkan temuan dan rekomendasi Senior Official Meeting dan IACF kepada presiden RI, penyerahan optimalisasi aset recovery KPK kepada Menteri Keuangan dan Peluncuran Program JAGA. KNPK 2016 mengundang setidaknya 700 undangan terdiri dari pimpinan KL/KLOP, BUMN, perusahaan swasta, lembaga donor, kedutaan, asosiasi dll.

3 Program Strategis Lainnya Selain program-program utama, ada beberapa program strategis yang sangat mendukung program pemberantasan korupsi, baik sektor pencegahan maupun penindakan, antara lain: penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KPK dan BPKP dalam rangka mendukung fungsi koordinasi dan supervisi, kegiatan dukungan lintas unit, menjadi nara sumber dalam FGD, seminar, kon-ferensi, dan lain sebagainya.

B. KERJA SAMA INTERNASIONALNO. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Bilateral dan Bantuan Internasional Selain aktif melakukan pemberantasan korupsi di tingkat nasional, KPK juga ak-tif menyuarakan pemberantasan korupsi di tingkat internasional, baik dalam fo-rum-forum internasional maupun bekerja secara erat (bilateral) dengan intitusi atau lembaga anti korupsi di luar negeri. Berikut kerjasama bantuan inter-nasional yang dilakukan oleh KPK sepanjang 2016:1. Permintaan Non MLA KPK kepada mitra negara lain pada 2016 sebanyak 9

permintaan.2. Permintaan Non MLA mitra negara lain kepada Indonesia (KPK) pada 2016

sebanyak 13 permintaan3. Permintaan MLA Indonesia (KPK) kepada Negara Lain pada 2016

sebanyak 1 permintaan4. Permintaan MLA negara lain kepada Indonesia (KPK) untuk 2016 belum

ada.Kerjasama bantuan internasional berupa pencarian informasi perusahaan, pen-carian informasi individu, memfasilitasi pemeriksaan saksi, memfasilitasi pene-lusuran aset, memfasilitasi pembekuan aset, memfasilitasi perampasan aset, memfasilitasi pencarian individu, dan memfasilitasi pemulangan individu.

Page 273: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

254

C. KERJASAMA INTERNASIONAL MULTILATERALNO. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Partisipasi dalam agenda AntiKorupsi APEC ACTWG

APEC merupakan organisasi kerjasama ekonomi regional untuk meningkatkan kerjasama dan liberalisasi perdagangan yang meliputi semua ekonomi besar di wilayah Asia Pasifik, yang dibentuk pada 1989 saat pertemuan tingkat menteri negara-negara Asia Pasifik di Canberra, Australia. APEC yang beranggotakan 21 negara, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Cile, Hong Kong, Tiongkok, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua New Guine, Peru, Filipina, Rusia, Singapors, China Taipei, Thailand, Amerika, Vietnam), bertemu secara tahunan untuk mendiskusikan isu-isu yang dihadapi kelompok tersebut.

Dalam perkembangannya Pemimpin APEC menyadari adanya ancaman serius yang ditimbulkan oleh korupsi, selain itu para pemimpin telah sepakat bahwa ekonomi APEC harus memelihara dan mempertahankan tata pemerintahan yang baik, pembangunan ekonomi, dan dan kesejahteraan dengan bekerja sama untuk mencegah dan memerangi korupsi dan menjamin transparansi.

Menindaklanjuti hal tersebut, dibentuklah Anti Corruption and Transparency Task Force (ACT Task Force) pada tahun 2005 sebagai bentuk dukungan Pemimpin APEC pada “Komitmen Santiago untuk Memerangi Korupsi dan Memastikan Transparansi”. Dalam kesepakatan atas perlunya tindakan berkelanjutan untuk memerangi korupsi dan mempromosikan transparansi, serta untuk meningkatkan kerja ACT lebih baik lagi, maka ACT ditingkatkan statusnya menjadi kelompok kerja (Anti Corruption and Transparency Working Group – ACT WG) pada Maret 2011. KPK sebagai focal point dalam APEC ACTWG memiliki peran yang penting dalam penyusunan ACTWG Multi-Year Strategic Plan 2013-2017. Rencana strategis ini akan digunakan sebagai acuan dari forum ACTWG dalam mengimplementasikan komitmen anti korupsinya yang meliputi meningkatkan peran ACTNET; meningkatkan kemitraan antaran pemerintah dan swasta (PPP), dan kerjasama dalam bidang pencegahan dan penindakan korupsi lainnya.

Peran penting delegasi KPK dapat dilihat dalam penyusunan Lima Anti Corruption and Transparency Statement yang menjadi bagian dari APEC 2016 Leaders Statement yang telah dideklarasikan oleh pimpinan ekonomi APEC termasuk Indonesia (Wapres Jusuf Kalla). Lima Statement mengukuhkan komitmen negara anggota APEC untuk memberantas korupsi dan penyuapan; memperkuat kerjasama dan tukar-menukar pengalaman melalui ACTNET serta memberantas korupsi yang terkait illegal logging and mining, wildlife trafficking, and IUU fishing, and related modern slavery and human trafficking. Delegasi Indonesia juga memberikan update pada pertemuan ACTWG di Peru (Agustus 2017) mengenai pencapaian dalam bidang pencegahan dan pemberantasan korupsi termasuk mengenai pembuatan Peraturan MA mengenai pertanggungjawaban pidana korporasi dan pembuatan aplikasi JAGA untuk pencegahan korupsi.

2 Partisipasi dalam Agenda AntiKorupsi Forum G-20

G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Secara resmi G-20 dinamakan The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors atau Kelompok Duapuluh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.

Pada 2010 saat pertemuan G-20 di Korea Selatan disepakati untuk dibentuk Kelompok Kerja Anti Korupsi (Anti Corruption Working Group - ACWG). Tujuan didirikannya ACWG adalah mewujudkan komitmen global dalam perang global melawan korupsi. Pada 2011, Indonesia dalam hal ini KPK yang diwakili oleh Wakil Ketua KPK Bapak Moh. Yasin bersama Perancis menjadi chair dan co-chair pada pertemuan ACWG pertama di Bali.

Page 274: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

255

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

Beneficial OwnershipPenggunaan badan hukum untuk menyembunyikan aset yang dihasilkan tindak pidana korupsi dan pencucian uang semakin marak dilakukan oleh pelaku kejahatan. Di beberapa negara termasuk Indonesia, perusahaan sering digunakan untuk melakukan transaksi yang bertujuan mengaburkan asal-usul uang hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan global. Menyikapi penyalahgunaan badan hukum tersebut, maka pada 2014, pimpinan negara anggota G20 termasuk Indonesia telah menyepakati G20 Level Principle on Beneficial Ownership and Transparency yang menekankan pentingnya transparansi kepemilikan dan ketersediaan data beneficial ownership yang akurat dan dapat diakses oleh lembaga yang berwenang. Sebagai anggota Asian Pacific Group on Money Laundering (APG), Indonesia juga harus memiliki peraturan domestik yang sesuai dengan Standar FATF, termasuk Rekomendasi 24 dan 25 FATF mengenai transparansi BO. Rekomendasi 24 dan 25 FATF menyatakan bahwa setiap negara diwajibkan untuk memastikan informasi mengenai beneficial ownership cukup, akurat dan terupdate secara berkala dan dapat diakses oleh pihak yang berwenang.Sebagai Focal Point dan Delegasi Tetap RI dalam G20 ACWG, KPK berperan penting dalam mendorong implementasi komitmen Indonesia di G20. KPK dan Kementerian/Lembaga terkait ( BI, PPATK, OJK dan Ditjen Pajak) bersepakat mengenai perlunya mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO yang sesuai dengan standar internasional. KPK, sebagai focal poin G20, telah mendorong para pemangku kepentingan BO untuk membuat rencana langkah-langkah perbaikan mekanisme pengumpulan dan pengelolaan informasi BO di Indonesia. Rencana ini juga sudah secara dikirimkan secara resmi kepada G20 sebagai komitmen Indonesia melaksanakan G20 ACWG Implementation Plan 2015-2016. Selain itu, KPK bersama pemangku kepentingan lainnya juga melakukan kajian yang diperlukan untuk mendukung program perbaikan transparansi BO di Indonesia. Kajian tersebut meliputi: Identifikasi bentuk dan jenis badan hukum yang ada di Indonesia dan resikonya terhadap korupsi dan pencucian uang; Analisa kesenjangan antara standar internasional dan peraturan perundang-undangan yang saat ini berlaku di Indonesia; Analisa Praktik Baik alama pengumpulan dan pengelolaan informasi BO di negara lain.

G-20 Implementation Plan 2017-2018Selain mendorong implementasi BO di Indonesia, KPK dalam kerangka kerjasama G20 bidang antikorupsi juga berperan aktif dalam menyusun G-20 Implementation Plan 2017-2018. Rencana implementasi dua tahunan ini menjadi kerangka kerja utama yang akan menjadi acuan negara anggota G-20 dalam mengimplementasikan program anti korupsi. Dalam rencana aksi tersebut, negara G-20 termasuk Indonesia bersepakat untuk meningkatkan kerjasama untuk meningkatkan integritas dan transparansi di sektor publik dan swasta; program beneficial ownership, pemberantasan suap dan pemberantasan korupsi di sektor yang beresiko tinggi serta pembangunan kapasitas dalam pemberantasan korupsi.

Delegasi Indonesia yang diketuai oleh KPK juga memberikan kontribusi atas disepakatinya High Level Principles on Cooperation on Persons Sought for Corruption dan pembentukan the Research Centre on International Cooperation Regarding Persons Sought for Corruption and Asset Recovery in G20 Member States. Kedua deliverables ini dapat dimanfaatkan sebagai kerangka kerjasama antar negara anggota G20 untuk bekerjasama dalam bidang penindakan khususnya terkait pemulihan aset dan pencarian tersangka korupsi.

3 United Nations Convention Against Corruption (UNCAC)

Untuk mengkaji pelaksanaan United Nations Convention against Corruption (UNCAC) oleh negara-negara pihak yang telah meratifikasi, Conference of the States Parties ke-III di Doha, Qatar (2009) telah menetapkan Resolusi 3/1 tentang Mekanisme Review dengan ketentuan di antaranya:1. Sejalan dengan Pasal 63 UNCAC, bertujuan membantu negara pihak

dalam mengimplementasikan UNCAC.2. Terdiri atas 2 putaran, dengan durasi 5 tahun tiap putaran. Untuk

menentukan giliran tiap-tiap negara, dilaksanakan pengundian (drawing of lots).

Page 275: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

256

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

3. Putaran pertama mengkaji Bab III (Pemidanaan) dan IV (Kerjasama Internasional).

4. Putaran kedua mengkaji Bab II (Pencegahan) dan V (Pemulihan Aset).5. Mekanisme review harus mengikuti prinsip-prinsip:

o Non-adversarial, non-punitif, tanpa pemeringkatano Kesempatan berbagi praktik unggulan dan tantangano Membantu Negara Pihak dalam mengimplementasikan Konvensi

secara efektifo Memperhatikan pendekatan geografis yang seimbang;o Bersifat teknis & antar-pemerintaho Saling melengkapi dengan mekanisme review lain yang sudah adao Memperhatikan keragaman sistem hukum dan tingkat pembangunano Memperhatikan kerahasiaan

Reviu dilaksanakan melalui proses peer review dan UNODC berperan sebagai sekretariat. Tiap negara wajib menunjuk focal point (satu orang atau lebih) yang berperan mengkoordinasikan pelaksanaan review di negaranya. Dalam review putaran pertama dan kedua yang dijalani oleh Indonesia, yang menjadi focal point untuk Indonesia adalah Direktur PJKAKI pada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Review putaran pertama (2010-2015) – Bab III & IVPada putaran pertama, Indonesia mendapat giliran direview pada tahun pertama (mulai 2010) dengan Uzbekistan dan Inggris sebagai pereview.Dalam pelaksanaannya, KPK melibatkan juga berbagai pemangku kepentingan di dalam negeri, yaitu: Polri, Kejagung, MA, Kemenkumham, Kemen PPN/Bappenas, Kemlu, PPATK, LPSK, BI, Ombudsman dan masyarakat sipil.

Country Report yang dihasilkan dalam review putaran pertama memuat beberapa rekomendasi, antara lain:1. 5 rekomendasi untuk memperkuat aspek Pemidanaan2. 14 rekomendasi untuk memperkuat aspek Penegakan Hukum3. 3 rekomendasi untuk memperkuat prosedur Ekstradisi4. 10 rekomendasi untuk memperkuat prosedur MLASelain direview, Indonesia juga menjadi negara pereview sebanyak 3 kali, yaitu terhadap Iran (2013), Kyrgyzstan (2015) dan Haiti (2015).

Review putaran kedua (2016-2021) – Bab II & VPada putaran kedua, Indonesia mendapat giliran direview pada tahun pertama (mulai 2016) dengan Yaman dan Ghana sebagai pereviu. Dalam tahapan self-assessment, telah dilakukan koordinasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan antara lain: Bawaslu, BKN, BKPM, BPK, BPKP, KASN, Kemenkeu, KemenPAN-RB, KemenPPN/Bappenas, Kemlu, KIP, KSP, KY, LAN, LKPP, MA, OJK, Polri dan PPATK.

4 The South East Asia Parties Against Corruption (SEA-PAC)

SEA-PAC berdiri pertama kali pada 15 Desember 2004 di Jakarta yang ditandai dengan penandatanganan MoU antar 4 (empat) lembaga anti korupsi di Asia Tenggara. Keempat lembaga tersebut adalah : Anti Corruption Bureau (ACB) Brunei Darussalam, KPK Indonesia, Malaysia Anti-Corruption Commission (MACC) Malaysia, dan Corrupt Practice Investigation Bureau (CPIB) Singapora.

Pada pertemuan ke-3 SEA-PAC di Singapura pada tanggal 11 September 2007, bergabunglah 4 (empat) lembaga anti korupsi di Asia Tenggara dengan menandatangani MoU, yaitu Anti Corruption Unit (ACU) Kamboja, Office of The Ombudsman (OMB) Filipina, National Anti-Corruption Commission (NACC) Thailand dan Government Inspectorate (GI) Vietnam.

Page 276: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

257

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

Kemudian bergabunglah Government Inpection Authority (GIA) Laos menjadi negara ke-9 dengan menandatangani MoU dalam pertemuan ke-6 SEA-PAC yang diselenggarakan di Siem Riep, Kamboja. Sampai dengan Annual Meeting ke-10 di Malaysia, baru 9 negara yang sudah menandatangani MoU, Myanmar belum menandatangani namun sudah menjadi anggota.

Saat ini anggota SEA-PAC sudah menjadi 10 yang terdiri dari: Anti-Corruption Bureau (ACB) – Brunei Darussalam, Anti-Corruption Unit (ACU) – Cambodia, Corruption Eradication Commission (KPK) – Indonesia, State Inspection and Anti-Corruption Authority – Lao PDR, Malaysia Anti-Corruption Commission (MACC) – Malaysia, Anti-Corruption Commission (ACC) – Myanmar, Office of the Ombudsman (OMB) – Phillippines, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) – Singapore, National Anti-Corruption Commission (NACC) – Thailand, The Government Inspectorate (GI) – Vietnam.

5 International Anti–Corruption Academy (IACA)

IACA adalah organisasi internasional yang dibentuk sebagai wadah kerjasama peningkatan kapasitas bagi aparat lembaga pencegahan dan pemberantasan korupsi. IACA dibentuk sebagai hasil inisiatif bersama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Pemerintah Austria dan European Anti-Fraud Office (OLAF) dan para pemangku kepentingan lainnya. Dalam kegiatannya, IACA bertindak selaku center of excellence independen dengan menyediakan pendidikan, pelatihan, pembentukan jejaring dan kerjasama, termasuk penelitian ilmiah dalam bidang pemberantasan korupsi. IACA berkedudukan di Laxenburg, Austria.

Indonesia merupakan salah satu founding members IACA dan tercatat sebagai Negara Pihak ke-49 pada Persetujuan Pendirian IACA. Sehubungan dengan status Indonesia sebagai negara pihak, Indonesia akan memiliki hak suara pada proses pembahasan dan pengambilan keputusan atas isu-isu krusial yang diperkirakan akan menjadi topik penting pada pertemuan tersebut, salah satu isu krusial yang dimaksud adalah terkait dengan pendanaan.

Pemanfaatan keberadaan IACA oleh Indonesia, khususnya oleh KPK adalah keikutsertaan fungsional KPK dalam short course pencegahan korupsi tahun 2010 dan Pencegahan korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa tahun 2012, serta menjadi acuan dalam rangka pembangunan ACLC melalui kegiatan studi banding tahun 2011. Manfaat lainnya diterima KPK adalah:

• Mendorong terjalinnya kerjasama teknik dan pertukaran informasi dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi

• Komitmen nasional untuk meningkatkan citra bangsa Indonesia dalam percaturan politik internasional.

• Untuk meningkatkan kerjasama internasional khususnya dalam membangun jaringan penegak hukum dan pihak-pihak yang melakukan upaya pemberantasan korupsi

Page 277: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

258

PENGUATAN YURIDIS

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Legislasi 1. Partisipasi dalam pembahasan RUU KUHP.2. Inisiasi RPP Pengendalian Gratifikasi.3. Partisipasi dalam penyusunan RUU tentang Pembatasan Transaksi

Penggunaan Uang Kartal.4. Inisiasi Rancangan PERMA tentang Pedoman Penanganan Perkara Pidana

dengan Subyek Hukum Korporasi.5. Inisiasi RPP Perubahan PP Nomor 71 Tahun 2000 tentang Pemberian

Penghargaan Pelapor6. Inisiasi RPP Perubahan PP Nomor 63 Tahun 2005 tentang Manajemen

SDM KPK7. Partisipasi dalam pembahasan RUU Ekstradisi8. Inisiasi Perpres tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6

Tahun Tahun 2012 tentang Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

9. Partisipasi dalam pembahasan RPP Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan

10. Partisipasi dalam pembahasan RPP Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU

11. Inisiasi RPP tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara12. Inisiaso program penyusunan Rperpres tahun 2017 ttg tata cara mengenali

penerima manfaat dari koorporasi dan kontrak pengelolaan aset13. Partisipiasi dalam pembahasan RUU ttg tata cara intersepsi14. Pembahasan Penyusunan RUU tentang Perampasan Aset Tindak Pidana15. Penyusunan Draft Konsep Peraturan Pemerintah tentang Laporan Harta

Kekayaan Penyelenggara Negara16. Penajaman Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2016 dan 201717. Rencana Program Penyusunan Rancangan Perpres tahun 2017 tentang

Tata Cara Mengenali Penerima Manfaat dari Koorporasi dan Kontrak Pengelolaan Aset

18. Pembahasan Penyusunan RUU tentang Tata Cara Intersepsi19. Penyusunan Ketentuan Tata Laksana Benda Sitaan dan Barang Rampasan

2 Rancangan dan Harmonisasi Regulasi Internal

1. Peraturan KPK RI tentang Perubahan Lampiran Perkom 6 Tahun 2008 tentang LHKPN

2. Peraturan KPK RI tentang Disiplin Pegawai3. Peraturan KPK RI tentang Kamus Kompetensi Perilaku Penasihat & Pegawai

KPK4. Peraturan KPK Nomor 3 Tahun 2016 tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif

KPK5. Peraturan KPK RI tentang Perubahan Peraturan KPK nomor PER-06/01/

XII/2008 ttg pedoman penandatanganan naskah dinas eksternal administrasi umum KPK

6. Peraturan KPK RI tentang tata cara pendaftaran, pengumuman, dan pemeriksaan laporan harta kekayaan penyelenggara negara

7. Peraturan KPK RI tentang Pedoman Sistem Penggajian Penasihat dan Pegawai

8. Peraturan KPK RI tentang Perubahan Kedua atas Peraturan KPK Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pegawai Tidak Tetap

9. Peraturan KPK RI tentang Klasifikasi Arsip di Lingkungan KPK10. Peraturan KPK RI tentang Pedoman Tata Kersipan 11. Peraturan KPK RI tentang Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip Dinamis12. Pembahasan Perubahan Peraturan KPK tentang Tugas Belajar

Page 278: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

259

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

13. Pembahasan Peraturan KPK tentang Batas Usia Pensiun Pegawai KPK14. Review Peraturan KPK tentang Tata Cara Pendaftaran LHKPN melalui

Sarana Elektronik (E-LHKPN)15. Reviu draf Surat Edaran Pimpinan KPK tentang Juknis Penyampaian dan

Pengelolaan LHKPN16. Pembahasan Rancangan Peraturan KPK tentang Disiplin Pegawai17. Pembahasan Rancangan Peraturan tentang DPP18. Pembahasan Rancangan Peraturan KPK tentang Pelaksana Tugas dan

Pelaksana Harian19. Pembahasan Peraturan KPK tentang Pelaksanaan Anggaran Belanja

Negara untuk Kegiatan yang Bersifat Rahasia20. Review SOP Direktorat LHKPN 21. Review SOP Biro Humas22. Pembahasan Perubahan Peraturan KPK tentang Organisasi Tata Kelola

KPK Nomor 1 Tahun 2015

3 Pemenuhan Rancangan Perjanjian/MOU

1. Perkara praperadilan Nomor: 119/PID/PRAP/2015/PN.JKT.SEL tanggal 6 Januari 2016 tentang Tidak Sahnya Penetapan Tersangka oleh KPK yang diajukan Pemohon a.n. RJ Lino. Putusan: Menolak Permohonan Pemohon.

2. Perkara praperadilan Nomor: 02/PID/PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal 22 Januari 2016 tentang Tidak Sahnya Penetapan Tersangka oleh KPK yang diajukan Pemohon a.n. Kamaluddin Harahap. Putusan: Permohonan Praperadilan Pemohon Gugur.

3. Perkara praperadilan Nomor 12/PID/PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal 4 Februari 2016 tentang Penghentian Penyidikan Perkara Korupsi Bank Century oleh KPK yang diajukan oleh Pemohon a.n. Boyamin dan Supriyadi. Putusan: Menolak Permohonan Pemohon.

4. Perkara praperadilan Nomor 13/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal 4 Februari 2016 tentang Tidak Sahnya Penghentian Penyidikan Perkara Korupsi BLBI a.n. Laksamana Sukardi dkk yang diajukan oleh Pemohon a.n. Boyamin Saiman dan Supriyadi. Putusan: Menolak Permohonan Pemohon.

5. Perkara praperadilan Nomor 14/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL tanggal 4 Februari 2016 tentang Tidak Sahnya Penghentian Penyidikan Perkara Korupsi Simulator SIM a.n. Sukotjo S Bambang yang diajukan Pemohon a.n. oleh Boyamin Saiman dan Supriyadi. Putusan: Menolak Permohonan Praperadilan.

6. Perkara perdata Nomor 64/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL tanggal 16 Februari 2016 tentang Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Pemohon a.n. Rizal Wajo.

7. Perkara permohonan pengujian materiil Nomor 20/PUU-XIV/2016 tanggal 17 Februari 2016 tentang Pengujian UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang diajukan oleh Pemohon a.n. Setyo Novanto.

8. Perkara permohonan pengujian materiil Nomor 21/PUU-XIV/2016 tanggal 17 Februari 2016 tentang Pengujian UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP dan UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diajukan Pemohon a.n. oleh Setyo Novanto.

9. Perkara perdata Nomor 52/PDT.G/2016/PN.SMG tanggal 17 Februari 2016 tentang Permohonan Keberatan Penundaan Lelang Kedua Eksekusi Barang Rampasan KPK a.n. Dipta Anindita yang diajukan oleh Pemohon a.n. Kastubi Asmowidjojo terhadap KPK (selaku Tergugat 2).

10. Perkara permohonan keberatan Nomor 49/ PID.SUS.TPK/ 2016/ PN.JKT.PST tanggal 23 Februari 2016 tentang keberatan atas Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 49/PID.SUS/TPK/2015/PN.JKT.PST tanggal 26 November 2015 dalam perkara Terdakwa Dr. Mulya A Hasjmy yang diajukan oleh PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA.

11. Perkara praperadilan Nomor 17.PID.PRAP.2016.PN.JKT.SEL tanggal 24 Februari 2016 tentang Penghentian Penyidikan Tidak Sah Dugaan Korupsi Pembelian Lahan RS Sumber Waras yang diajukan oleh Pemohon a.n. Saurip Kadi dan Justiani. Putusan: Menolak Permohonan Pemohonan.

12. Perkara permohonan peninjauan kembali Nomor 05/PID/PK/2016/PN.JKT.SEL tanggal 22 Maret 2016 tentang Penyelundupan Hukum yang diajukan oleh RJ LINO.

Page 279: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

260

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

13. Perkara Keberatan Pidana Nomor 01/ PID.SUS/ Keberatan/ TPK/ 2016/ PN.JKT.PST, untuk sidang pada tanggal 1 Maret 2016, dengan Pemohon PT. Indofarma Global Medika

14. Perkara Perdata Nomor 52/PDT.G/2016/PN.SKT, tertanggal 1 April 2016, tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum yang diajukan oleh Pemohon a.n. Kastubi Asmowidjojo sebagai Penggugat.

15. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 53/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, tertanggal 11 April 2016, tentang Permohonan Praperadilan yang diajukan oleh Pemohon a.n. Herry Setiadji, Indarto Catur Nugroho, dan Slamet Riyana

16. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 54/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, tertanggal 11 April 2016, tentang Permohonan Praperadilan Penghentian Penyelidikan Tidak Sah Dugaan Korupsi Pembelian Lahan RS. Sumber Waras yang diajukan oleh Pemohon a.n. Saurip Kadi, Boyamin Saiman, Supriyadi dkk

17. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 65/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, tertanggal 25 April 2016, tentang Permohonan Praperadilan yang diajukan oleh Pemohon a.n. Ir. Marthen Dira Tome.

18. Perkara Pidana Praperadilan Nomor 82/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, tertanggal 20 Mei 2016, tentang Permohonan Praperadilan Penghentian Penyidikan Perkara Korupsi BLBI oleh KPK yang diajukan oleh Pemohon a.n. Saurip Kadi, Boyamin Saiman, Supriyadi dkk.

19. Perkara Perdata Nomor 09/PDT.G/2016/PN.PWK, tertanggal 15 Juni 2016 terkait perkara Djoko Susilo dengan Penggugat a.n. Eva Susilo Handayani, dkk.

20. Perkara Perdata Nomor 329/PDT.G/2016/PN.JKT.PST, tertanggal 28 Juni 2016, tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat a.n. Richard David Waworuntu, dkk.

21. Perkara Praperadilan Nomor 12/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST, dengan Pemohon a.n. Ryan Setriadi anak dari Tersangka Rohadi.

22. Perkara Perdata Nomor 433/PDT.G/2016/PN.JKT.PST, tentang Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat a.n. O.C Kaligis

23. Perkara Praperadilan Nomor 103/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, tentang Permohonan Praperadilan a.n. M. Habibi

24. Perkara Perdata Nomor 429/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL, tentang Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat a.n. Dr. Johanes Hutabarat

25. Perkara Perdata Nomor 129/PDT.G/2016/PN.SKT, tanggal 11 agt 2016 tentang Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat Poppy Femialya.

26. Perkara Perdata Nomor 42/PDT.G/2016/PN.PKL tanggal 18 Agustus 2016 tentang Gugatan Perdata Perbuatan Melawan Hukum dengan Penggugat a.n. Eva Susilo Handayani.

27. Perkara Praperadilan Nomor 111/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, dengan Pemohon a.n.. Ryan Seftriadi anak dari Tersangka Rohadi.

28. Perkara Praperadilan Nomor 112/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL, dengan Pemohon a.n. Hafiyah istri dari Samsul Hidayatullah.

29. Perkara Praperadilan Nomor 118/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan Pemohon a.n. OC Kaligis.

30. Perkara Praperadilan Nomor 127/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan Pemohon a.n. Nur Alam.

31. Perkara Praperadilan Nomor 129/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan Pemohon a.n. H. Irman Gusman

32. Perkara Praperadilan Nomor 17/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan Pemohon a.n. Reyhan Satria Anggara.

33. Perkara Perdata Nomor 470/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan Pemohon Ratna Sarumpaet, dkk.

34. Perkara Perdata Nomor 761/Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel dengan Penggugat Muhammad Nazaruddin.

35. Perkara Perdata Nomor 120/Pdt.G/2016/PN.Bkn dengan Penggugat PT. Inti Karya Plasma Perkasa

Page 280: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

261

NO. KEGIATAN DESKRIPSI

36. Perkara Praperadilan Nomor 121/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan Pemohon a.n. Siti Fadila Supari

37. Perkara Perdata Nomor 470/PDT.G/2016/PN.JKT.PST dengan Penggugat a.n Ratna Sarumpaet

38. Perkara Praperadilan Nomor 129/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan Pemohon Irman Gusman.

39. Perkara Perdata Nomor 388/PDT.G/2016/PN.JKT.UTR dengan Penggugat Gusti Syaifuddin.

40. Perkara Perdata Nomor 761/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL dengan Penggugat Muhammad Nazaruddin

41. Perkara Perdata Nomor 120/PDT.G/2016/PN.BKN dengan Penggugat PT. Inti Karya Plasma Perkasa.

42. Perkara Perdata Nomor 17/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan Pemohon Reyhan Satria.

43. Perkara Keberatan Nomor 03/PID.SUS/ KEBERATAN/TPK/2016/PN.JKT.PST a.n. Neneng Sri Wahyuni.

44. Perkara Praperadilan Nomor 20/PID.PRAP/2016/PN.JKT.PST dengan Pemohon Wahyu Widayati.

45. Perkara Keberatan Nomor 04/PID.SUS/ KEBERATAN/TPK/2016/PN.JKT.PST a.n. PT. Difal Sejahtera Laboratory (M. Nazaruddin).

46. Perkara Perdata Nomor 845/PDT.G/2016/PN.JKT.SEL dengan Penggugat Arif Hamdani.

47. Perkara Praperadilan Nomor 153/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan Pemohon Marthen Dira Tome.

48. Perkara Perdata Nomor 329/PDT.G/2016/PN.JKT.PST49. Perkara Praperadilan Nomor 159/PID.PRAP/2016/PN.JKT.SEL dengan

Pemohon Samsu Umar Abdul Samiun.50. Perkara Perdata Nomor 942/PDT.G/2016/PN.SBY dengan Penggugat LSM

Penegak Keadilan.51. Perkara Praperadilan Nomor 169/PID.PRAP/2016/PN.JAK.SEL dengan

Pemohon Atty Suharti.

Page 281: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

262

PENGAWASAN INTERNAL

No. KEGIATAN DESKRIPSI

1 Audit/Reviu Keuangan & Kinerja KPK terus berupaya meningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan melalui kegiatan audit, reviu atau evaluasi. Dengan peran serta aktif seluruh pihak di KPK dan dukungan audit dan reviu, diperoleh hasil audit keuangan KPK yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selain hal tersebut KPK juga mendapatkan nilai A untuk penilaian sistem akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Adapun kegiatan audit dan reviu yang telah pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:a. Reviu Laporan Akuntabilitas Kinjerja KPKb. Audit Kinerja atas Program kegiatan Bidang Pencegahan Korupsi Tahun

2011-2015c. Reviu Lelang Pra DIPA KPK TA 2016d. Reviu Pengadaan Barang/Jasa dan Penyerapan Anggaran (tiap Triwulan)e. Reviu Sistem Akuntabilitas Kinerja KPKf. Reviu Laporan Keuangan KPK Semester 2 Tahun Anggaran 2015g. Reviu Laporan Keuangan KPK Semester 1 Tahun Anggaran 2016h. Reviu Rencana Kerja dan Anggaran 2017i. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu terhadap Kegiatan Penyadapan dan

Surveillance Tahun 2015j. Reviu Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara Tahun Anggaran 2018k. Reviu Kinerja Pengelolaan Barang Rampasanl. Reviu atas Pertanggungjawaban Kegiatan Swakelola Kedeputian

Pencegahanm. Reviu terhadap Pengelolaan Uang Persediaan di Lingkup Kedeputian

Penindakan

2 Integritas Kelembagaan KPK Dalam upaya untuk mencapai visi dan misi organisasi, KPK berlandaskan pada nilai-nilai dasar untuk tetap menjaga integritas organisasi dan setiap individu pegawai. KPK melelui Direktorat Pengawasan Internal dalam hal ini mengambil peran melalui kegiatan penegakan etika & profesi sebagai wujud prinsip zero tollerance terhadap pelanggaran nilai dasar pribadi, kode etik, dan pedoman perilaku KPK; kegiatan sosialisasi nilai dasar, kode etik dan pedoman perilaku; kegiatan urinalisasis; kegiatan survey integritas dan penerapan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG).a. Penegakan Etika & Profesi

Kegiatan penegakan etika merupakan kegiatan yang bersifat represif yang merupakan tindak lanjut dari pengaduan baik pengaduan dari pihak internal maupun masyarakat secara umum ataupun dari hasil pengawasan terhadap pelanggaran terhadap kode etik dan kedisiplinan yang dilakukan oleh pimpinan, penasihat atau pegawai KPK. KPK berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan pengaduan terkait pimpinan, penasihat dan pegawai KPK yang melakukan pelanggaran kode etik. Pada 2016 terdapat 16 pengaduan internal yang diterima dan seluruhnya telah ditindaklanjuti.

b. SosialisasiPada 2016 telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi, baik untuk internal KPK maupun pihak eksternal KPK. Untuk pihak internal KPK, telah dilakukan sosialisasi kode etik kepada seluruh pegawai KPK yang bekerjasama dengan Biro Humas. Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi ini seluruh pegawai semakin memahami nilai dasar, kode etik, dan pedoman perilaku KPK sehingga meminimalisasi terjadinya pelanggaran yang disebabkan kurangnya pengetahuan dari pegawai. Sedangkan pelaksanaan sosialisasi kepada pihak eksternal KPK terkait dengan maraknya oknum yang mengaku sebagai pegawai KPK atau penyalahgunaan atribut KPK.

c. Kegiatan UrinalisisKegiatan urinalisis (pemeriksaan urine) yang dilakukan oleh KPK merupakan upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Kegiatan urinalisis ini dilakukan pada November 2016 yang diikuti oleh pimpinan, struktural dan pegawai KPK dengan total peserta berjumlah 440 orang. Dalam kegiatan urinalisis ini juga dilakukan sosialisasi oleh BNN terkait bahaya narkoba.

Page 282: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

263

No. KEGIATAN DESKRIPSI

d. Indeks Integritas OrganisasiNilai Integritas Organisasi KPK diukur melalui survey integritas organisasi. Survey ini dilakukan setiap 2 tahun sekali dan pengukuran terakhir dilakukan pada tahun 2015 dengan capaian sebesar 3.67 dari skala 5. Sementara, 2016 merupakan tahun intervensi dimana setiap unit kerja terkait melakukan upaya untuk meningkatan nilai integritas organisasi sesuai dengan target yang ditetapkan di tahun 2017, yaitu sebesar 4 dari skala 5. Dalam hal ini, KPK melakukan upaya peningkatan integritas organisasi dengan terlibat dalam pengembangan Manajemen Risiko dan Penegakan Etika.

e. Unit Pengendalian GratifikasiSebagai implementasi tindak lanjut pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, KPK melalui Surat Keputusan Pimpinan Nomor KEP-1275/01/12/2015 membentuk Tim Pelaksana Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) internal dibawah koordinator Direktorat Pengawasan Internal. Sebelum terbentuknya UPG di KPK, penanganan pelaporan gratifikasi oleh pihak internal dilakukan oleh Direktorat Gratifikasi KPK. UPG internal berfungsi melaksanakan pencegahan tindak pidana korupsi dan penegakan Kode Etik serta Peraturan Kepegawaian Komisi melalui pelaporan dan pengendalian gratifikasi internal. selama Periode Januari s.d. November 2016, KPK menerima 153 Laporan Gratifikasi Internal yang disampaikan oleh pimpinan dan pegawai KPK. berantasan Korupsi, KPK melalui Surat Keputusan Pimpinan Nomor KEP-1275/01/12/2015 membentuk Tim Pelaksana Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) internal dibawah koordinator Direktorat Pengawasan Internal. Sebelum terbentuknya UPG di KPK, penanganan pelaporan gratifikasi oleh pihak internal dilakukan oleh Direktorat Gratifikasi KPK. UPG internal berfungsi melaksanakan pencegahan tindak pidana korupsi dan penegakan Kode Etik serta Peraturan Kepegawaian Komisi melalui pelaporan dan pengendalian gratifikasi internal. selama Periode Januari s.d. November 2016, KPK menerima 153 Laporan Gratifikasi Internal yang disampaikan oleh pimpinan dan pegawai KPK.

3 Eksaminasi Perkara TPK Kegiatan eksaminasi merupakan salah satu kegiatan pengawasan internal yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi RI Nomor 01 tahun 2015 tanggal 13 Februari 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi pada Pasal 25 ayat (3) huruf d: “Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Pengawasan Internal menyelenggarakan fungsi eksaminasi atas perkara tindak pidana korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi” Definisi Eksaminasi sesuai dengan Peraturan KPK RI Nomor : PER-02 Tahun 2015 tanggal 17 Februari 2015 tentang Pedoman Umum Pengawasan Internal, Eksaminasi adalah kegiatan penelitian dan pemeriksaan berkas perkara disemua tingkat penanganan perkara mulai penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pelaksanaan putusan pengadilan (eksekusi) oleh fungsional pengawas internal dan/atau Penyelidik/Penyidik/Jaksa Penuntut Umum KPK/Pihak lain yang ditunjuk untuk dan atas nama Direktorat Pengawasan Internal.

Pada 2016, KPK telah melaksanakan kegiatan eksaminasi sebanyak 4 kegiatan sebagai berikut:a. Laporan Hasil Eksaminasi Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi

Perencanaan & Pelaksanaan Pembangunan Proyek Pusat Pendidikan & Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor & Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Anas Urbaningrum.

b. Melaksanakan kegiatan eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Rudi Rubiandini.

c. Eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Deviardi.

d. Eksaminasi terhadap penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang atas nama terpidana Syahrul Raja Sampurna Jaya.

Capaian kinerja ini jika dibandingkan tahun 2015 terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan sudah terdapat personel khusus, yaitu Jaksa Penuntut Umum yang ditempatkan pada Direktorat Pengawasan Internal yang memiliki tugas melaksanakan kegiatan eksaminasi.

Page 283: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

264

No. KEGIATAN DESKRIPSI

4 Konsultansi Dalam upaya memberikan nilai tambah bagi organisasi, KPK menjalankan fungsi konsultansi. Konsultansi dapat dilakukan terhadap pegawai KPK maupun unit kerja yang membutuhkan saran dan rekomendasi. Pada 2016, konsultansi dapat dilakukan secara melekat dengan kegiatan yang dilaksanakan seperti pemeriksaan, audit dan reviu atau merupakan permintaan khusus dari unit kerja atau individu pegawai. Selama 2016, telah dilakukan 25 kegiatan konsultansi, di antaranya: a. Asistensi penyusunan kebijakan dan penerapan Sistem Manajemen

Keamanan Informasi KPKb. Konsultansi atas kegiatan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat

tahun 2016c. Rancangan peraturan KPK tentang Penetapan Status Saksi Pelaku yang

bekerja samad. Saran & pendapat terkait analisis hukum dan kerjasama di lingkungan KPK

(11 kegiatan)e. Saran, pendapat, dan catatan disiplin terkait kepegawaian (10 kegiatan)

5 Manajemen Risiko Terpadu Sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan berkelanjutan bagi organisasi, KPK berinisiatif mendorong terbangunnya sistem manajemen risiko. Adapun tujuan dari pembangunan sistem manajemen risiko di KPK adalah:1. Mendorong manajemen yang pro-aktif untuk mencegah terjadinya

“kerugian” (loss) melalui identifikasi dan penanganan risiko (termasuk fraud) pada organisasi.

2. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan pemangku kepentingan (stakeholders) melalui perbaikan tata kelola organisasi dan pengendalian.

3. Menetapkan suatu landasan yang kokoh dalam pengambilan keputusan dan perencanaan.

4. Memperbaiki sistem pengelolaan atas insiden yang tidak diharapkan melalui Business Continuity Management.

Tahun 2016 merupakan tahap ke-2 dalam pengembangan manajemen risiko terpadu dari 4 tahap yang direncanakan dalam roadmap. Adapun hasil yang telah dicapai adalah :1. Tersedianya kebijakan dan pedoman Manajemen Risiko Terpadu KPK2. Terbentuk dan terlaksananya Komite Pengarah, Pelaksana dan Champion

(agent) Manajemen Risiko Terpadu KPK3. Peningkatan pemahaman mengenai manajemen risiko bagi struktural dan

pegawai KPK4. Kegiatan identifikasi dan asesmen risiko dan profil risiko KPK (Operasional &

Strategis)5. Pelaksanaan mitigasi risiko sesuai profil risiko KPK

6 Koordinasi dengan Penegak Hukum terkait Penyalahgunaan Nama Lembaga KPK

Selama 2016, telah ditindaklanjuti 5 (lima) laporan pengaduan masyarakat terkait oknum yang mengaku sebagai pegawai KPK dan menyalahgunakan nama KPK di daerah DKI Jakarta & Depok, Indramayu, Subang, Malang, dan Situbondo. Sebagai upaya mencegah maraknya oknum yang mengaku sebagai pegawai KPK, pimpinan KPK mengeluarkan surat edaran tertanggal 31 Agustus 2016 dengan nomor surat Nomor B-7507/01-42/08/2016 perihal Pemberitahuan Tentang Maraknya Penyalahgunaan Nama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan/atau Pimpinan KPK, Pejabat/Pegawai KPK oleh pihak-pihak lain sebagai sarana untuk melakukan tindak pidana penipuan, pemerasan dan pemalsuan, kemudian ditindak lanjuti dengan sosialisasi oleh Deputi PIPM. Di samping itu, KPK melakukan koordinasi dengan APGAKUM setempat dalam penyelesaian pengaduan masyarakat tersebut.

Page 284: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

265

No. KEGIATAN DESKRIPSI

7 Dukungan dan Pengembangan Pengawasan.

KPK terus melakukan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Pelaporan Internal KPK (SIMPATIK) yang merupakan sistem pengaduan internal yang dikelola oleh Direktorat Pengawasan Internal KPK dengan menambahkan modul konsultansi. Adapun alamat pengaduan internal KPK (SIMPATIK) adalah: https://simpatik.kpk.go.id dan email: [email protected].

Partisipasi masyarakat luas turut dilibatkan dalam sistem pengaduan internal ini dalam rangka menguatkan fungsi pengawasan oleh masyarakat. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat pengendalian internal KPK dan memperkuat integritas lembaga KPK. Selain itu dilakukan pengembangan dengan menambahkan modul konsultasi bagi pegawai KPK. Tujuan dari penambahan modul konsultasi agar setiap pegawai KPK dengan mudah melakukan konsultansi terkait pelaksanaan tugas sehari-hari.

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Direktorat Pengawasan Internal KPK upaya yang dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan yang berkelanjutan melalui peningkatan level kapabilitas Internal Audit Capability Model (IACM).

IACM merupakan suatu kerangka kerja yang mengidentifikasi aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan bagi terwujudnya unit pengawasan internal yang efektif pada sektor publik. IACM menggambarkan jalur perbaikan yang perlu diikuti oleh organisasi sektor publik dalam mengembangkan unit pengawasan internal yang efektif, memenuhi harapan profesional dan kebutuhan tata kelola organisasi.

Berdasarkan hasil penilaian kapabilitas (IACM) secara mandiri yang dilakukan bekerja sama dengan BPKP kapabilitas Direktorat PI berada pada level-2 dari 5 level. Direktorat Pengawasan Internal bertekad untuk minimal mencapai level-3 IACM pada tahun 2017. Target ini lebih cepat dari target RPJMN 2015-2019 yang mewajibkan seluruh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) mencapai level ke-3 pada tahun 2019.

Kegiatan lain yang telah dilakukan dalam hal pengembangan dan perbaikan organisasi pengawasan internal adalah menyusun prosedur pelaksanaan monitoring tindak lanjut, merevisi pedoman Risk Based Internal Audit, Penyusunan petunjuk pelaksanaan kendali mutu pengawasan, penyusunan petunjuk pelaksanaan terkait Penelaahan rekan sejawat, penyusunan suplemen SOP terkait substansi hambatan/gangguan pada pelaksanaan kegiatan audit/pemeriksaan di Jakarta.

8 Survei Efektivitas Pengawasan Internal Kegiatan ini merupakan quality assurance and improvement program (QAIP) bagi Direktorat Pengawasan Internal (PI). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapat feedback dari direktorat/biro lain terkait pelayanan Direktorat PI berupa kegiatan pengawasan internal dan rekomendasi yang diberikan Direktorat Pengawas Internal kepada unit kerja lain dalam upaya membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas business process.

Survei efektivitas pengawasan internal dilakukan dengan menyebarkan kuesioner respons unit kerja kepada auditee (unit kerja yang diaudit) setelah selesai kegiatan audit/reviu. Dari kuesioner yang telah disampaikan kepada auditee diperoleh hasil nilai indeks efektivitas pengawasan internal Direktorat Pengawasan Internal sebesar 3.64 dari nilai maksimal 5.

Page 285: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

LAPORANTAHUNAN2016

266

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASINO. KEGIATAN Real Saudi

1 Pengembangan Teknologi Informasi • Pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di Gedung Baru KPK

• Pengembangan Infrastruktur Radio Komunikasi untuk komunikasi yang lebih handal dan aman

• Pengembangan Perangkat Taktis pendukung kegiatan tim di lapangan• Peningkatan fitur media komunikasi, melalui, fasilitas chatting, video call,

dan conference call yang dapat dibuka melalui web dan mobile phone• Peremajaan perangkat rekam sidang di 7 daerah (Medan, Palembang, Jatim,

Makasar, Bandung, Samarinda, Semarang), dan Instalasi di 6 ruang sidang PN Pusat di Kemayoran Jakarta

• Perangkat multimedia dan perangkat pendukung pekerjaan

2 Pengembangan Sistem Informasi • Implementasi sistem penterjemah otomatis, untuk mendukung kegiatan perekaman persidangan dan pemeriksaan

• Pembangunan Mobile apps JAGA (Android dan IOS) sebagai platform untuk transparansi informasi publik. JAGA meliputi JAGA Sekolahku, JAGA Puskesmasku, JAGA Rumah Sakitku dan JAGA Perizinanku. JAGA juga membantu masyarakat menyebarkan ide/insiatif pelaksanaan 9 nilai integritas di Sekolah, Puskesmas, Rumah Sakit maupun Perizinan.

• Pembangunan Aplikasi E-LHKPN, untuk memudahkan Wajib Lapor dalam melaporkan Harta kekayaannya melalui Web (modul E- Registration, E-Filling, ) dan standarisasi kerja tim pemeriksa (modul E-Audit).

• Pengembangan Pusat Monitor Pencegahan (Monitoring Center for Prevention) sebagai salah satu tools untuk membantu analisis data dan informasi di bidang pencegahan korupsi

• Pengembangan Portal ACCH dan Pengembangan Web Portal (internal) KPK.• Pengembangan Aplikasi CMAS (Modul Pengelolaan Barang Bukti, Modul

Aset Tracing dan Modul Penuntutan), Pengembangan Aplikasi Monitor dan Pengembangan aplikasi UP Gratifikasi (internal).

• Pengembangan Aplikasi Kearsipan Dinamis (SIKD) untuk mengurangi penggunaan kertas, dan pengelolaan dokumen/arsip yang lebih cepat dan aman.

3 Lain-lain • Penyusunan IT Blue Print 2016 – 2019.• Dukungan Operasional TIK.• Pemeliharaan Perangkat Sistem dan Teknologi Informasi yang dimiliki oleh

KPK.• Pemeliharaan Aplikasi yang sudah berjalan, yaitu: pemeliharaan Aplikasi

HRIS, pemeliharaan SIPP dan SIG, pemeliharaan SMS Server, dan pemeliharaan Mail.

Page 286: 2016 Tahunan KPK 2016...LAPORAN TAHUNAN 2016 iv DAFTAR ISI VISI, MISI, ASAS, DAN NILAI-NILAI KPK iii PENGANTAR PIMPINAN v PROFIL KPK viii STRUKTUR LEMBAGA xi PROFIL PIMPINAN xii RAGAM

Jl. Kuningan Persada, Kav. 4Setiabudi, Jakarta, 12920Telp. +62 21 2557 8300Faks. +62 21 5289 2456www.kpk.go.id