kasus century ujian bagi pimpinan baru kpk - ftp.unpad.ac.id · melalui tiga kali pemilihan, yaitu...

1
MINGGU, 4 DESEMBER 2011 3 P OL KAM Fraksi tidak akan Lindungi Bhatoegana FRAKSI Partai Demokrat DPR mengakui tidak bisa mengontrol anggotanya yang melakukan komunikasi dengan kementerian/ lembaga pemerintah, seperti yang dilakukan Sutan Bhatoegana. Alasannya, anggota tidak wajib melaporkan ke fraksi tentang apa yang ia lakukan. “Tidak ada, itu pribadi saja,” jelas Saan Mustofa di Jakarta, kemarin. Bahkan ia menilai tindakan Bathoegana itu tidak perlu diawasi karena merupakan hal yang lumrah. Meski demikian, jika ternyata Bathoegana memiliki kepenting- an tidak baik untuk meraih keuntungan, ia harus bertanggung jawab. “Fraksi tidak akan memberikan perlindungan jika ada keterkaitan dengan korupsi.” Sebagaimana diberitakan, Bhatoegana selaku anggota Komisi VII DPR melakukan komunikasi langsung dengan Dirjen Listrik Kementerian ESDM Jack Purwono dalam kasus solar home system Kementerian ESDM. (Yoi/P-3) Pemilu Kada Serentak Solusi Efektif TIADA hari tanpa pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada). Itulah gambaran kondisi pemilihan kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota di negeri ini. Hal tersebut disampaikan mantan Wakil Ketua Komisi Pemi- lihan Umum Ramlan Surbakti yang mengaku jenuh melihat ba- nyaknya pemilu kada yang digelar berbagai daerah di Indonesia selama ini. “Pemilu kada di Indonesia berceceran, dan setiap waktu pasti ada saja berita tentang pemilihan kepala daerah,” kata Ramlan, kemarin. Menurutnya, menjadi solusi yang baik dan efektif bila pemilu kada dilakukan serentak. Dengan sistem yang ada sekarang, pemilu kada menjadi sangat boros karena harus melalui tiga kali pemilihan, yaitu pemilihan gubernur, bupati/ wali kota, dan anggota legislatif daerah. “Jika pemilu serentak, itu akan memotong biaya tiga kali pemilihan hanya menjadi satu kali saja, mulai dari penyediaan alat peraga sampai bayaran petugas yang jumlahnya puluhan ribu orang,” tuturnya. (HZ/P-3) Berkas PKBN dan Partai SRI Lengkap PARTAI Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) dan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) telah melengkapi berkas-berkas permohonan sebagai peserta Pemilu 2014. Berkas-berkas itu se- dang dalam proses verikasi di Kementerian Hukum dan HAM dan hasil verikasi akan diumumkan 16 Desember 2011. Demikian diungkapkan Direktur Tata Negara Kementerian Hu- kum dan HAM yang juga Ketua Tim Pendaftaran Parpol, Asyarie Syihabuddin, yang dihubungi di Jakarta, kemarin. “Sudah tidak ada proses penerimaan berkas persyaratan baru. Tanggal 25 November lalu, kami sudah menutup kesempatan untuk melengkapi berkas-berkas yang kurang. Nanti (16 Desem- ber) baru akan diumumkan apakah PKBN dan Partai SRI telah memenuhi persyaratan dan berhak maju (menjadi peserta Pemilu 2014),” kata Asyarie. Ketika ditanya berkas-berkas persyaratan apa saja yang telah dilengkapi kedua partai tersebut, Asyarie mengaku tidak tahu secara persis. “Yang jelas berkas-berkas tambahan sudah kami terima dari mereka.” (*/P-3) ANTARA/R REKOTOMO DINAMIKA Dua Gegana Polri Tewas Tertembak di Papua Rumah Abraham Samad Sepi K ETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru terpilih, Abraham Samad, Sabtu (3/12) pukul 14.00 Wita, tiba di Bandara Sultan Hasanuddin. Ia langsung menuju rumahnya di Jalan Mapala Raya Blok E29-30, Makassar. Di rumah yang terlihat megah dan berada di kompleks yang cukup elite tersebut terparkir dua unit mobil, tetapi tidak ada hal istimewa untuk menyambut kemenangan Abraham menjadi orang nomor satu KPK. Rumah tersebut terlihat sepi. Suasana di rumah itu hening, hanya ada beberapa anggota keluarga yang datang. Tidak ada satu pun karangan bunga atau ucapan selamat bagi Abraham. “Kalaupun ada, akan saya suruh pulangkan ke pengirimnya karena itu merupakan bentuk gratikasi terselubung. Intinya, kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga untuk berkomitmen,” ucap Abraham saat ditemui di teras rumahnya. Namun, Nasya Thahira, 12, putri sulung Abraham yang duduk di kelas I SMP, tak bisa menyembunyikan rasa bangga atas prestasi ayahnya. “Saya bangga ayah bisa jadi Ketua KPK. Dia ayah yang penuh perhatian dan selalu menanamkan kejujuran dan kerendahan hati kepada anaknya,” ungkapnya. Meski demikian, Abraham bukanlah orang yang banyak bergaul di kompleks rumah yang sebenarnya milik mertuanya, Brigjen Purnawirawan Djuritno, yang juga Bupati Mamuju periode 1989-1994 itu, karena Abraham dan istrinya, Indriana Kartika, 40, diminta menjaga rumah tersebut dan kembali ke kampung halamannya di Bandung. Ketua RW setempat, Maulana, mengaku warga sekadar cukup mengenal Abraham. “Orangnya baik tidak sombong. Hanya saja kita bertemu jika ada pertemuan warga, acara atau saat salat di masjid. Maklum, kompleks ini kan penghuninya sibuk semua. Mereka kebanyakan orang kantoran,” jelasnya. Bahkan, tetangganya pun tidak tampak datang memberi ucapan selamat atau sekadar bersilaturahim karena pintu gerbang rumah ditutup rapat. Abraham bersyukur tidak ada respons berlebihan terhadap kehadirannya di Makassar. “Saya ini sebenarnya capek, ingin balik ke Makassar untuk istirahat dan memikirkan langkah apa yang harus saya segera lakukan setelah mulai bertugas nanti,” ucapnya. Selama berprofesi sebagai advokat dan praktisi hukum, pria yang masih berdarah Mandar itu pantang surut melakukan upaya pemberantasan korupsi di Sulsel. Dia dikenal sebagai sosok yang tak kenal kompromi dengan siapa pun. Dalam praktiknya sebagai advokat, tidak pernah membela tersangka korupsi. Pada 2005, ia menggelar demonstrasi Koalisi Masyarakat Anti Korupsi di Kantor Polda Sulsel yang menuntut Kapolda Sulsel saat itu, Irjen Saleh Saaf, menuntaskan kasus dugaan korupsi berjemaah APBD Sulsel 2003 sebesar Rp18,2 miliar. Prof Ahmad Ali, Guru Besar FH Unhas yang juga dosen Abraham, mengakui selama kuliah, baik S-1, S-2, maupun S-3, Abraham ialah aktivis aktif sejak mahasiswa. “Sampai saat ini integritasnya baik dan kepeduliannya terhadap pemberantasan korupsi besar sekali. (Lina Herlina/P-3) DUA anggota Satuan Gega- na Polri tewas tertambak ke- lompok tak dikenal di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, kemarin. Keduanya tewas tertembak saat meng- evakuasi dua rekannya yang sakit, dari Pos Tinggi Nambut. “Sabtu 3 Desember 2011 sekitar pukul 15.00 WIT, telah terjadi penghadangan terhadap anggota Brimob yang baru pu- lang menjemput dua anggota Brimob yang sakit di Pos Tinggi Nambut,” tulis Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Us- man Nasution, melalui pesan singkat. Kedua orang yang mening- gal itu ialah Bripda Ferly dan Bripda Eko dari satuan Gegana Mabes Polri. Saud menjelaskan, mobil evakuasi dihadang kawanan tak dikenal di Kali Semen Kam- pung Wandigobak, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Kelompok tersebut lalu membombardir petugas de- ngan peluru tajam. Sementara itu, satu anggota lainnya, Bripda Syukur, terluka tembak di paha. Bripda Syukur ialah anggota dari Den C Bri- mob Polda Papua. Upaya evakuasi jenazah ke- dua korban meninggal dan se- orang polisi yang terluka belum bisa dilakukan karena cuaca buruk. “Cuaca di sana sedang buruk. Sudah mulai ada kabut tebal yang tak memungkinkan untuk evakuasi,” ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Saud. Otsus gagal Pemerintah pusat akhirnya mengakui bahwa program oto- nomi khusus yang diberlakukan di Provinsi Papua dan Papua Barat gagal. Pengakuan tersebut dilontarkan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan, di Jakarta, Jumat (2/12). Pernyataan tentang kega- galan otsus Papua itu mendapat tanggapan dari anggota Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD RI, Tony Tesar. “Otonomi khusus gagal karena pemerintah tidak konsisten,” katanya saat di- hubungi di Jakarta, kemarin. Namun, Kapuspen Ke- mendagri, Reydonny- zar Moenek, membantah pernyataan tersebut. “Siapa yang bilang gagal ?” katanya. (Bob/*/P-3) ARYO BHAWONO K OMISI III DPR telah memilih empat orang pemimpin baru KPK periode 2011-2015 melalui proses voting yang berlangsung alot, Jumat (2/12). Selanjutnya publik menunggu pembuktian atas segala janji dan komitmen yang mereka sampaikan selama mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (t and proper test). Ketua F-PDIP DPR Tjahjo Kumolo mengatakan ujian pertama bagi pimpinan baru KPK ialah menuntaskan ka- sus skandal Bank Century. “Pimpinan baru KPK diharap- kan mempunyai komitmen menuntaskan skandal Bank Century dan kasus besar lain- nya,” kata Tjahjo di Jakarta, kemarin. Menurutnya, KPK ke depan harus mampu lebih optimal melaksanakan penegakan hu- kum yang berkeadilan dan tidak tebang pilih. “Perlu sece- patnya melakukan konsolidasi program pencegahan dan pem- berantasan korupsi sebagaima- na keinginan masyarakat, demi mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Ketua KPK terpilih Bambang Wi- djojanto tampak tetap ber- sahaja. Saat diwawancarai di kediamannya di kawasan Bojong Lio, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, kemarin, Bambang belum mau berbicara banyak tentang program dan rencana kerja ke depan. Meski demikian, ia me- negaskan bahwa berbagai kasus korupsi yang menjadi perhatian publik akan menjadi target utama KPK. Agenda kerja pemberantasan korupsi, ujarnya, akan disusun ber- sama setelah pimpinan baru KPK melakukan konsolidasi internal. Ia menjelaskan, dari sekian target, kasus Bank Century yang redup akan menjadi salah satu target yang akan dituntaskan oleh pimpinan baru KPK. Wakil Ketua KPK lainnya, Zulkarnain, menambahkan, publik berharap banyak ter- hadap pimpinan baru, yakni segera menuntaskan kasus- kasus besar, terutama kasus Bank Century. Namun, ia menegaskan langkah awal yang perlu dilakukan ialah fokus pada perbaikan kondisi internal lembaga antikorupsi itu. “Kalau ke depan, karena baru saja selesai pemilihan di DPR, perbaikan internal dulu. Kami juga belum tahu seperti apa kondisi riil di dalam KPK. Juga melihat SDM-nya KPK kayak gimana. Kalau ternyata SDM-nya kuat, ya itu bagus,” ujarnya. Meskipun tugas utama KPK ialah pemberantasan tindak pidana korupsi, menurut dia, pencegahan dan penindakan harus menjadi perhatian yang seimbang. Ia melihat fungsi pencegahan selama ini belum secara konkret dijalankan KPK. Padahal, di situlah kunci pem- berantasan korupsi. Selain itu, sambungnya, tugas KPK dalam hal super- visi, koordinasi, dan monito- ring juga perlu ditingkatkan. Sebagai lembaga penegak hukum, KPK harus bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lain. “Korupsi itu ibarat limbah produksi. Apakah itu dari per- usahaan, swasta, atau perse- orangan, atau bahkan dari BUMN dan BUMD. Karenanya harus dicegah lagi. Jangan lagi menindak limbah-limbah produksi. Pola pikirnya harus pada pencegahan dan harus dilakukan secara menyeluruh,” paparnya. (*/P-3) [email protected] Kasus Century Ujian bagi Pimpinan Baru KPK Janji pimpinan baru KPK untuk menuntaskan kasus korupsi berskala besar seperti telah menyihir publik. Kini masyarakat menanti pembuktiannya. “Pimpinan baru KPK diharapkan mempunyai komitmen menuntaskan skandal Bank Century dan kasus besar lainnya.” PEMANTAPAN RAIDER: Sejumlah anggota Yonif 400/Raider beraksi saat berlangsung simulasi operasi pembebasan sandera pada penutupan Latihan Pemantapan Yonif 400/ Raider di Kendal, Jawa Tengah, kemarin. Latihan yang melibatkan 500 prajurit itu berlangsung selama dua pekan untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi yang bersifat khusus. BEBAS MERDEKA: Pejalan kaki melintas di depan grafiti yang bertuliskan Berbeda & Merdeka 100% di bawah kolong flyover Kuningan, Jakarta, kemarin. Grafiti tersebut menyampaikan pesan kebebasan menyampaikan kritik sosial terhadap pemerintah. MI/GRANDYOS ZAFNA MI/LINA HERLINA TANPA KARANGAN BUNGA: Istri Abraham Samad, Indriana Kartika, 40, bersama dua anaknya berada di depan rumah mereka di Jalan Mapala Raya Blok E29-30, Makassar, kemarin. Tidak ada karangan bunga ucapan selamat atas terpilihnya Abraham sebagai Ketua KPK yang baru.

Upload: dothuan

Post on 03-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Century Ujian bagi Pimpinan Baru KPK - ftp.unpad.ac.id · melalui tiga kali pemilihan, yaitu pemilihan gubernur, bupati/ wali kota, dan anggota legislatif daerah. “Jika pemilu

MINGGU, 4 DESEMBER 2011 3POLKAM

Fraksi tidak akan Lindungi Bhatoegana FRAKSI Partai Demokrat DPR mengakui tidak bisa mengontrol anggotanya yang melakukan komunikasi dengan kementerian/lembaga pemerintah, seperti yang dilakukan Sutan Bhatoegana. Alasannya, anggota tidak wajib melaporkan ke fraksi tentang apa yang ia lakukan.

“Tidak ada, itu pribadi saja,” jelas Saan Mustofa di Jakarta, kemarin. Bahkan ia menilai tindakan Bathoegana itu tidak perlu diawasi karena merupakan hal yang lumrah.

Meski demikian, jika ternyata Bathoegana memiliki kepenting-an tidak baik untuk meraih keuntungan, ia harus bertanggung jawab. “Fraksi tidak akan memberikan perlindungan jika ada keterkaitan dengan korupsi.”

Sebagaimana diberitakan, Bhatoegana selaku anggota Komisi VII DPR melakukan komunikasi langsung dengan Dirjen Listrik Kementerian ESDM Jack Purwono dalam kasus solar home system Kementerian ESDM. (Yoi/P-3)

Pemilu Kada Serentak Solusi EfektifTIADA hari tanpa pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada). Itulah gambaran kondisi pemilihan kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota di negeri ini.

Hal tersebut disampaikan mantan Wakil Ketua Komisi Pemi-lihan Umum Ramlan Surbakti yang mengaku jenuh melihat ba-nyaknya pemilu kada yang digelar berbagai daerah di Indonesia selama ini. “Pemilu kada di Indonesia berceceran, dan setiap waktu pasti ada saja berita tentang pemilihan kepala daerah,” kata Ramlan, kemarin. Menurutnya, menjadi solusi yang baik dan efektif bila pemilu kada dilakukan serentak. Dengan sistem yang ada sekarang, pemilu kada menjadi sangat boros karena harus melalui tiga kali pemilihan, yaitu pemilihan gubernur, bupati/wali kota, dan anggota legislatif daerah.

“Jika pemilu serentak, itu akan memotong biaya tiga kali pemilih an hanya menjadi satu kali saja, mulai dari penyediaan alat peraga sampai bayaran petugas yang jumlahnya puluhan ribu orang,” tuturnya. (HZ/P-3)

Berkas PKBN dan Partai SRI LengkapPARTAI Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) dan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) telah melengkapi berkas-berkas permohonan sebagai peserta Pemilu 2014. Berkas-berkas itu se-dang dalam proses verifi kasi di Kementerian Hukum dan HAM dan hasil verifi kasi akan diumumkan 16 Desember 2011.

Demikian diungkapkan Direktur Tata Negara Kementerian Hu-kum dan HAM yang juga Ketua Tim Pendaftaran Parpol, Asyarie Syihabuddin, yang dihubungi di Jakarta, kemarin.

“Sudah tidak ada proses penerimaan berkas persyaratan baru. Tanggal 25 November lalu, kami sudah menutup kesempatan untuk melengkapi berkas-berkas yang kurang. Nanti (16 Desem-ber) baru akan diumumkan apakah PKBN dan Partai SRI telah memenuhi persyaratan dan berhak maju (menjadi peserta Pemilu 2014),” kata Asyarie. Ketika ditanya berkas-berkas persyaratan apa saja yang telah dilengkapi kedua partai tersebut, Asyarie mengaku tidak tahu secara persis. “Yang jelas berkas-berkas tambahan sudah kami terima dari mereka.” (*/P-3)

ANTARA/R REKOTOMO

DINAMIKA

Dua Gegana Polri Tewas Tertembak

di Papua

Rumah Abraham Samad SepiKETUA Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) yang

baru terpilih, Abraham Samad, Sabtu (3/12) pukul 14.00 Wita, tiba di Bandara Sultan Hasanuddin. Ia langsung menuju rumahnya di Jalan Mapala Raya Blok E29-30, Makassar.

Di rumah yang terlihat megah dan berada di kompleks yang cukup elite tersebut terparkir dua unit mobil, tetapi tidak ada hal istimewa untuk menyambut kemenangan Abraham menjadi orang nomor satu KPK. Rumah tersebut terlihat sepi.

Suasana di rumah itu hening, hanya ada beberapa anggota keluarga yang datang. Tidak ada satu pun karangan bunga atau ucapan selamat bagi Abraham. “Kalaupun ada, akan saya suruh pulangkan ke pengirimnya karena itu merupakan bentuk gratifi kasi terselubung. Intinya, kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga untuk berkomitmen,” ucap Abraham saat ditemui di teras rumahnya.

Namun, Nasya Thahira, 12, putri sulung Abraham yang duduk di kelas I SMP, tak bisa menyembunyikan rasa

bangga atas prestasi ayahnya. “Saya bangga ayah bisa jadi Ketua KPK. Dia ayah yang penuh perhatian dan selalu menanamkan kejujuran dan kerendahan hati kepada anaknya,” ungkapnya.

Meski demikian, Abraham bukanlah orang yang banyak bergaul di kompleks rumah yang sebenarnya milik mertuanya, Brigjen Purnawirawan Djuritno, yang juga Bupati Mamuju periode 1989-1994 itu, karena Abraham dan istrinya, Indriana Kartika, 40, diminta menjaga rumah tersebut dan kembali ke kampung halamannya di Bandung.

Ketua RW setempat, Maulana, mengaku warga sekadar cukup mengenal Abraham. “Orangnya baik tidak sombong. Hanya saja kita bertemu jika ada pertemuan warga, acara atau saat salat di masjid. Maklum, kompleks ini kan penghuninya sibuk semua. Mereka kebanyakan orang kantoran,” jelasnya.

Bahkan, tetangganya pun tidak tampak datang memberi ucapan selamat atau sekadar bersilaturahim karena pintu gerbang rumah ditutup rapat. Abraham bersyukur tidak ada respons berlebihan terhadap

kehadirannya di Makassar. “Saya ini sebenarnya capek,

ingin balik ke Makassar untuk istirahat dan memikirkan langkah apa yang harus saya segera lakukan setelah mulai bertugas nanti,” ucapnya.

Selama berprofesi sebagai advokat dan praktisi hukum, pria yang masih berdarah Mandar itu pantang surut melakukan upaya pemberantasan korupsi di Sulsel. Dia dikenal sebagai sosok yang tak kenal kompromi dengan siapa pun. Dalam praktiknya sebagai advokat, tidak pernah membela tersangka korupsi.

Pada 2005, ia menggelar demonstrasi Koalisi Masyarakat Anti Korupsi di Kantor Polda Sulsel yang menuntut Kapolda Sulsel saat itu, Irjen Saleh Saaf, menuntaskan kasus dugaan korupsi berjemaah APBD Sulsel 2003 sebesar Rp18,2 miliar.

Prof Ahmad Ali, Guru Besar FH Unhas yang juga dosen Abraham, mengakui selama kuliah, baik S-1, S-2, maupun S-3, Abraham ialah aktivis aktif sejak mahasiswa. “Sampai saat ini integritasnya baik dan kepeduliannya terhadap pemberantasan korupsi besar sekali. (Lina Herlina/P-3)

DUA anggota Satuan Gega-na Polri tewas tertambak ke-lompok tak dikenal di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, kemarin. Keduanya tewas tertembak saat meng-evakuasi dua rekannya yang sakit, dari Pos Tinggi Nambut.

“Sabtu 3 Desember 2011 sekitar pukul 15.00 WIT, telah terjadi penghadangan terhadap anggota Brimob yang baru pu-lang menjemput dua anggota Brimob yang sakit di Pos Tinggi Nambut,” tulis Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Us-man Nasution, melalui pesan singkat.

Kedua orang yang mening-gal itu ialah Bripda Ferly dan Bripda Eko dari satuan Gegana Mabes Polri.

Saud menjelaskan, mobil evakuasi dihadang kawanan tak dikenal di Kali Semen Kam-pung Wandigobak, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Kelompok tersebut lalu membombardir petugas de-ngan peluru tajam.

Sementara itu, satu anggota lainnya, Bripda Syukur, terluka tembak di paha. Bripda Syukur ialah anggota dari Den C Bri-mob Polda Papua.

Upaya evakuasi jenazah ke-dua korban meninggal dan se-orang polisi yang terluka belum bisa dilakukan karena cuaca buruk. “Cuaca di sana sedang buruk. Sudah mulai ada kabut tebal yang tak memungkinkan untuk evakuasi,” ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Saud.

Otsus gagalPemerintah pusat akhirnya

mengakui bahwa program oto-nomi khusus yang diberlakukan di Provinsi Papua dan Papua Barat gagal. Pengakuan tersebut dilontarkan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan, di Jakarta, Jumat (2/12).

Pernyataan tentang kega-galan otsus Papua itu mendapat tanggapan dari anggota Panitia Khusus (Pansus) Papua DPD RI, Tony Tesar. “Otonomi khusus gagal karena pemerintah tidak konsisten,” katanya saat di-hubungi di Jakarta, kemarin.

Namun, Kapuspen Ke-m e n d a g r i , R e y d o n n y -zar Moenek, membantah pernyataan tersebut. “Siapa yang bilang gagal ?” katanya. (Bob/*/P-3)

ARYO BHAWONO

KOMISI III DPR telah memilih empat orang pemimpin baru KPK periode 2011-2015

melalui proses voting yang berlangsung alot, Jumat (2/12). Selanjutnya publik menunggu pembuktian atas segala janji dan komitmen yang mereka sampaikan selama mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fi t and proper test).

Ketua F-PDIP DPR Tjahjo Kumolo mengatakan ujian pertama bagi pimpinan baru KPK ialah menuntaskan ka-sus skandal Bank Century. “Pimpinan baru KPK diharap-kan mempunyai komitmen menuntaskan skandal Bank Century dan kasus besar lain-nya,” kata Tjahjo di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, KPK ke depan harus mampu lebih optimal melaksanakan penegakan hu-

kum yang berkeadilan dan tidak tebang pilih. “Perlu sece-patnya melakukan konsolidasi program pencegahan dan pem-berantasan korupsi sebagaima-na keinginan masyarakat, demi mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK terpilih Bambang Wi-djojanto tampak tetap ber-sahaja. Saat diwawancarai di kediaman nya di kawasan Bojong Lio, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, kemarin, Bambang belum mau berbicara banyak tentang program dan rencana kerja ke depan.

Meski demikian, ia me-negaskan bahwa berbagai kasus korupsi yang menjadi perhatian publik akan menjadi

target utama KPK. Agenda kerja pemberantasan korupsi, ujarnya, akan disusun ber-sama setelah pimpinan baru KPK melakukan konsolidasi internal.

Ia menjelaskan, dari sekian target, kasus Bank Century yang redup akan menjadi salah satu target yang akan dituntaskan oleh pimpinan baru KPK.

Wakil Ketua KPK lainnya,

Zulkarnain, menambahkan, publik berharap banyak ter-hadap pimpinan baru, yakni segera menuntaskan kasus-kasus besar, terutama kasus Bank Century. Namun, ia menegaskan langkah awal yang perlu dilakukan ialah fokus pada perbaikan kondisi internal lembaga antikorupsi itu.

“Kalau ke depan, karena baru saja selesai pemilihan di DPR, perbaikan internal dulu. Kami juga belum tahu seperti apa kondisi riil di dalam KPK. Juga melihat SDM-nya KPK kayak gimana. Kalau ternyata SDM-nya kuat, ya itu bagus,” ujarnya.

Meskipun tugas utama KPK ialah pemberantasan tindak pidana korupsi, menurut dia,

pencegahan dan penindakan harus menjadi perhatian yang seimbang. Ia melihat fungsi pencegahan selama ini belum secara konkret dijalankan KPK. Padahal, di situlah kunci pem-berantasan korupsi.

Selain itu, sambungnya, tugas KPK dalam hal super-visi, koordinasi, dan monito-ring juga perlu ditingkatkan. Sebagai lembaga penegak hukum, KPK harus bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lain.

“Korupsi itu ibarat limbah produksi. Apakah itu dari per-usahaan, swasta, atau perse-orangan, atau bahkan dari BUMN dan BUMD. Karenanya harus dicegah lagi. Jangan lagi menindak limbah-limbah produksi. Pola pikirnya harus pada pencegahan dan harus dilakukan secara menyeluruh,” paparnya. (*/P-3)

[email protected]

Kasus Century Ujian bagi Pimpinan Baru KPK

Janji pimpinan baru KPK untuk menuntaskan kasus korupsi berskala besar seperti telah menyihir publik.

Kini masyarakat menanti pembuktiannya.

“Pimpinan baru KPK diharapkan

mempunyai komitmen menuntaskan skandal Bank Century dan kasus besar lainnya.”

PEMANTAPAN RAIDER: Sejumlah anggota Yonif 400/Raider beraksi saat berlangsung simulasi operasi pembebasan sandera pada penutupan Latihan Pemantapan Yonif 400/Raider di Kendal, Jawa Tengah, kemarin. Latihan yang melibatkan 500 prajurit itu berlangsung selama dua pekan untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan prajurit dalam melaksanakan operasi yang bersifat khusus.

BEBAS MERDEKA: Pejalan kaki melintas di depan grafiti yang bertuliskan Berbeda & Merdeka 100% di bawah kolong flyover Kuningan, Jakarta, kemarin. Grafiti tersebut menyampaikan pesan kebebasan menyampaikan kritik sosial terhadap pemerintah.

MI/GRANDYOS ZAFNA

MI/LINA HERLINA

TANPA KARANGAN BUNGA: Istri Abraham Samad, Indriana Kartika, 40, bersama dua anaknya berada di depan rumah mereka di Jalan Mapala Raya Blok E29-30, Makassar, kemarin. Tidak ada karangan bunga ucapan selamat atas terpilihnya Abraham sebagai Ketua KPK yang baru.