2011-2-00093- ak bab iv new.pdf

Upload: yerica-satya-putri

Post on 06-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    1/29

    55

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    IV.1. Perencanaan evaluasi

    Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan

     perencanaan terlebih dahulu. Tujuan dilakukan perencanaan evaluasi yaitu untuk

    memperoleh bahan bukti yang cukup, mengidentifikasi kelemahan dan menghindari

    salah pengertian dengan pihak terkait. Pada perencanaan evaluasi, tahap-tahap yang

    dilakukan adalah penentuan ruang lingkup evaluasi, tujuan pelaksanaan evaluasi dan

     pengumpulan data.

    IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi

    Ruang lingkup evaluasi pengendalian internal atas penjualan kredit,

     penyelesaian piutang dan penerimaan kas adalah :

    1.  Mengidentifikasi fungsi dan prosedur pengendalian internal atas penjualan

    kredit, penyelesaian piutang dan penerimaan kas pada PT. BESS Finance.

    2. 

    Mengevaluasi 5 komponen pengendalian internal pada PT. BESS Finance.

    3. 

    Membuat saran-saran perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemui

    dalam pengendalian internal pada PT. BESS Finance.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    2/29

    56

    IV.1.2. Tujuan Pelaksanaan Evaluasi

    Tujuan pelaksanaan evaluasi ini untuk menganalisis dan mengevaluasi

     penerapan pengendalian pada 5 komponen COSO atas pelaksanaan penjualan

    kredit, penyelesaian piutang dan penerimaan kas pada PT. BESS Finance.

    IV.1.3. Pengumpulan Data

    Pengumpulan bukti dilakukan dengan beberapa cara. Dalam

     pengumpulan data, penulis melakukan pengamatan dengan cara :

    a.  Wawancara

    Penulis mengadakan tanya jawab secara langusung para pihak-pihak

    yang bersangkutan di PT. BESS Finance.

     b.  Observasi

    Penulis melakukan pengamatan langsung kepada objek yang diteliti.

    IV.2. Evaluasi Pengendalian Internal pada Siklus Pendapatan

    Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki

     pengendalian internal yang memadai, terutama yang berkaitan dengan siklus

     pendapatan. Siklus pendapatan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan

    yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan dan mencapai

    tujuan perusahaan. Jika tidak terdapat pengendalian internal yang memadai, maka

    akan ada peluang terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan terhadap aset

     perusahaan.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    3/29

    57

    Penjualan kredit pada PT. BESS Finance merupakan kegiatan sumber

     pendapatan utama perusahaan. Dengan demikian diperlukan pengendalian internal

    yang memadai agar dapat menjamin dalam pelaksanaan prosedur penjualan kredit

    tidak terdapat praktek-praktek tidak sehat yang dapat merugikan perusahaan.

    Dalam penelitian ini, penulis membahas siklus pendapatan yang terdiri dari

    kegiatan penjualan kredit, penyelesaian piutang dan penerimaan kas. Dalam bab ini

     penulis akan melakukan evaluasi pengendalian internal pada PT. BESS Finance

    dengan menggunakan pendekatan COSO. Dalam subbab yang pertama, penulis akan

    mengevaluasi penerapan pengendalian internal menurut COSO pada PT. BESS

    Finance, yaitu lingkungan pengendalian (control environment ), penilaian resiko (risk

    assessment ), sistem informasi dan komunikasi ( Information and communication

    system), aktivitas pengendalian (control activities) dan pemantauan (monitoring).

    IV.2.1. Evaluasi Lingkungan Pengendalian

    Lingkungan pengendalian yang baik akan mencerminkan keseluruhan

    sikap, kesadaran, dan tindakan dari manajemen puncak, direktur dan

     pemimpin dalam suatu perusahaan. Disini peneliti akan melakukan evaluasi

    terhadap komponen pertama dari pengendalian internal pada perusahaaan

    yaitu lingkungan pengendalian, dengan menguraikan beberapa faktor-faktor

    yang membentuk lingkungan pengendalian di perusahaan :

    a. 

    Integritas dan Nilai Etika

    Penulis dapat menilai pelaksanaan integritas dan nilai etika perusahaan,

     pada saat penulis melakukan observasi dan wawancara. Karena penelitian ini

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    4/29

    58

     bersifat sangat terbatas dan hanya melakukan penelitian pada beberapa divisi

    di perusahaan. Dalam penelitian ini pertama penulis menilai dari kualitas

     pelayanan mereka kepada penulis selama melakukan penelitian. Sikap staff

     perusahaan selalu ramah dan siap dengan meluangkan waktu untuk jawab

     pertanyaan penulis.

    Integritas dan nilai etika berarti sikap seseorang dalam melakukan

    wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik dan sesuai dengan standar

    yang ditetapkan perusahaan. Integritas dan nilai etika juga berhubungan

    dengan tingkat kejujuran seseorang terhadap pekerjaannya dan kualitas dari

    kinerjanya.

    Dalam proses penelitian, ada beberapa pertanyaan dan data yang tidak

     bisa dijawab dan diberikan oleh perusahaan, dikarenakan informasi tersebut

     bersifat rahasia. Akibat dari keterbatasan data, maka penulis menjadi sedikit

    kesulitan untuk melakukan penelitian secara detail.

    Perusahaan telah membuat kebijakan yang sesuai dengan pratek bisnis

    yang diharapkan. Salah satu contoh perusahaan memiliki buku pedoman

    dalam bekerja yang diberikan ke masing-masing karyawan saat pertama kali

    kerja. Di dalam buku pedoman terdapat penjelasan tentang visi dan misi

     perusahaan, dengan adanya penjelasan itu diharapkan karyawan dapat

    menjalankan pekerjaan dengan baik sehingga mencapai tujuan perusahaan.

    Selain itu di buku pedoman tersebut juga dijelaskan sikap dan etika

    karyawan yang harus dipatuhi saat bekerja, serta terdapat sanksi-sanksi yang

    diberikan oleh perusahaan apabila karyawan melanggar etika perusahaan.

    Dan dalam buku pedoman terdapat prosedur penjualan yang harus dijalankan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    5/29

    59

    karyawan sesuai dengan urutannya. Serta harus dilakukan oleh masing-

    masing divisi yang telah ditentukan oleh perusahaan.

     b. 

    Komitmen terhadap kompetensi

    Untuk mencapai tujuan entitas, manajemen ataupun karyawan dalam

     perusahaan harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk

    melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif. Manajemen pada PT. BESS

    Finance telah memiliki pengetahuan dan keahlian yang memadai untuk

    menjalan tugasnya sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing

    manajemen. Hal ini dapat dilihat dalam perusahaan memiliki manajer tingkat

    atas yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang pekerjaannya.

    Dalam tahap kenaikan pangkat, biasanya perusahaan akan mengidentifikasi

    keahlian dan pengalaman kerja sebagai timbangan kenaikan pangkat. Dengan

    manajemen yang berpengalaman dan memiliki keahlian di bidang

     pekerjaannya, maka manajemen dapat membuat keputusan yang baik dan

    dapat mengurangi resiko yang akan terjadi.

    Walaupun perusahaan telah membuat kebijakan kenaikan pangkat pada

    manajemen, tetapi masih terdapat kekurangan yaitu tidak terdapat pelatihan

     pengembangan karir kepada manajemen. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan

    ini untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan atau keahlian

    manajemen. Contoh pelatihan dapat diberikan kepada manajemen adalah

     peningkatan jenjang pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang

     pekerjaannya.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    6/29

    60

    c. 

    Filisofi dan Gaya Operasi Manjemen

    Tindakan, sikap dan pendekatan dalam pengambilan keputusan oleh

    manajemen sangat mempengaruhi mutu pengendalian internal. Perusahaan

    memiliki komite kredit yang bertugas menganalisis data-data pelanggan dan

    membuat keputusan persetujuan kredit. Keputusan persetujuan kredit ini akan

    mempengaruhi tingkat kredit macet perusahaan. Namun dalam meletakkan

     peran manajemen, perusahaan masih terdapat kekurangan yaitu gaya operasi

    manajemen dalam PT. BESS Finance bersifat desentralisasi yang meletakkan

     peran perencanaan dan pengendalian di tangan manajemen menengah dan

     bawah. Dengan gaya operasi ini, pengendalian dalam perusahaan cenderung

    rendah. Tetapi menurut perusahaan, gaya operasi ini tidak terlalu

    mempengaruhi tingkat pengendaliannya.

    d.  Struktur Organisasi dan Pembagian Wewenang

    Perusahaan telah memiliki struktur organisasi yang secara umum

     bertujuan untuk memisahkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang

     jelas untuk masing-masing divisi dan staff. Pengendalian internal pada

    struktur organisasi dapat dilihat dari :

    1. 

    Fungsi penjualan telah terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi

    dilakukan oleh bagian Akuntansi sedangkan fungsi penjualan dilakukan

    oleh bagian  Account Officer. Hal tersebut sudah mencerminkan sebuah

     pengendalian internal yang baik, sehingga dapat menghindari terjadinya

    kecurangan dalam bentuk catatan akuntansi yang fiktif.

    2. 

    Fungsi penjualan telah terpisah dari fungsi penerimaan kas. Fungsi

     penjualan dilakukan oleh  Account Officer  sedangkan fungsi penerimaan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    7/29

    61

    kas dilakukan oleh kasir. Hal tersebut sudah mencerminkan adanya

     pengendalian internal yang baik.

    3. 

    Fungsi penjualan telah terpisah dari fungsi kredit. fungsi kredit dilakukan

    oleh Credit Analsyt sehingga persetujuan kredit tidak hanya di

    laksanakan dalam satu fungsi.

    4.  Fungsi penjualan telah dilaksanakan lebih dari satu fungsi, sehingga

    mampu meminimalisasikan kecurang atas transaksi dan salah pencatatan.

     Namun dalam struktur organisasi dan pembagian wewenang pada PT.

    BESS Finance masih terdapat kekurangan, yaitu belum terdapat uraian

    wewenang dan tanggung jawab secara tertulis. Pada PT. BESS Finance belum

    terdapat uraian wewenang dan tanggung jawab secara tertulis. Selama ini

    setiap bagian melaksanakan pekerjaannya berdasarkan perintah secara lisan

    dari atasan mereka.

    Seharusnya suatu perusahaan yang baik itu harus memiliki uraian

    wewenang dan tanggung jawab dari setiap bagian yang terdapat dalam

    struktur organisasi secara tertulis. Selama ini tidak adanya uraian wewenang

    dan tanggung jawab secara tertulis dikarenakan perusahaan menganggap

     bahwa uraian wewenang dan tanggung jawab secara tertulis itu tidak penting,

     perusahaan lebih mengutamakan karyawan harus mampu mengerjakan

     perintah dari atasan dengan baik dan selesai dengan tepat waktu.

    Akibatnya setiap karyawan tidak mengetahui tugas umumnya dan

     batasan pekerjaannya. Karena itu bisa saja karyawan melaksanakan pekerjaan

    lebih dari tanggung jawabnya atau sebaliknya karyawan tidak melakukan

     pekerjaan yang seharusnya dikerjakan, karena tidak di erintah oleh atasan

    maka karyawan tidak melaksanakannya.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    8/29

    62

    Sebaiknya disamping adanya struktur organisasi tertulis, perusahaan juga

    harus memiliki uraian wewenang dan tanggung jawab setiap bagian yang ada

    di struktur organisasi secara tertulis dan diberikan ke masing-masing

    karyawan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Tujuan dari

    uraian wewenang dan tanggung jawab tertulis agar pengendalian pada

    struktur organisasi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan batasan masing-

    masing bagian dan dapat menghindari terjadinya perangkapan tugas atau

    karyawan tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan.

    e. 

    Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia

    Secara umum, perusahaan telah melakukan proses seleksi pada saat

     penerimaan karyawan baru di dalam perusahaan. Proses seleksi ini bertujuan

    untuk mendapatkan karyawan-karayawan yang berkualitas dan kompeten

    dalam melaksanakan tugasnya. Dalam proses seleksi ini, perusahaan hanya

    melakukan proses wawancara yang bertujuan untuk mengetahui latar

     belakang pendidikan maupun tentang sikap dan perilaku calon karyawan

    tersebut.

    Dari hasil wawancara terlihat beberapa poin penting yang dapat dibahas

    lebih lanjut. Di bawah ini penulis akan memaparkan beberapa pelaksanaan

    kebijakan dan praktik sumber daya manusia oleh perusahaan :

    1. 

    Proses seleksi penerimaan karyawan.

    Dalam proses penerimaan karyawan perusahaan hanya melakukan proses

    wawancara. Dengan begitu perusahaan hanya mendapatkan informasi

    latar belakang pendidikan, dan sikap perilakunya saja. Tetapi perusahaan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    9/29

    63

    tidak mengetahui kemampuan dan kompetensi calon karyawannya

    terutama untuk karyawan baru dibidang akuntansi, keuangan dan

     penjualan.

    Seharusnya pada saat proses penerimaan karyawan baru, perusahaan

    harus melakukan seleksi dengan tes tertulis dan memberikan pelatihan

    untuk mendapatkan karyawan yang ahli dan kompeten dalam bidang

     pekerjaan yang sedang dilamar. Dengan keadaan yang seperti itu,

    seringkali perusahaan mendapatkan karyawan yang kemampuan kurang

    memadai dalam menjalankan tugas, sehingga karyawan tersebut dalam

    melaksanakan tugasnya kurang maksimal dan hasil kerjaanya jadi kurang

     baik. Dengan kondisi itu, perusahaan memerlukan waktu untuk

    memberikan bimbingan agar karyawan tersebut dapat melaksanakan

    tugas dengan baik. Kondisi tersebut membuat efektivitas dan efisiensi

     perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya jadi berkurang.

    Untuk itu, sebaiknya pada saat seleksi penerimaan karyawan baru,

     perusahaan melakukan tes tertulis dan memberikan pelatihan yang sesuai

    dengan bidang pekerjaan yang di lamar, seperti untuk penerimaan

    karyawan bagian akuntansi, dengan memberikan tes tentang pengetahuan

    akuntansi dasar. Tes tersebut dapat menilai kemampuan karyawan dalam

     bidang pekerjaannya. Pelatihan dapat mengembangkan pengetahuan,

    keahlian dan kemampuan karayawan baru. Dengan begitu perusahaan

    akan mendapatkan karyawan yang lebih berkualitas sehingga dapat

    menjaga efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan

     berjalan dengan lancar.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    10/29

    64

    2. 

    Terdapat sanksi-sanksi atas pelanggaran peraturan perusahaan.

    Perusahaan telah berusaha mencegah adanya kecurangan ataupun

    ketidakdisiplinan karyawan dengan memberikan sanksi-sanksi atas

     pelanggaran. Contoh : karyawan yang melakukan penggelapan uang kas,

    saat pertama kali ketahuan karyawan tersebut akan diberi surat teguran,

    skorsing dan harus mengganti kekurangan tersebut. Jika uang tersebut

    tidak diganti maka karyawan akan diserahkan ke pihak polisi. Selain dari

    kasus tersebut masih ada kasus pelanggaran yang sering dilakukan

    karyawan yaitu terlambat masuk kerja, hal ini terjadi karena perusahaan

    tidak membuat daftar hadir agar jam masuk dan pulang kerja karyawan

    dapat diketahui. Maka penulis menyarankan untuk perusahaan membuat

    daftar hadir untuk mencegah karyawan maupun manajer perusahaan yang

    telat masuk kerja ataupun pulang sebelum jam pulang kerja, dan

     perusahaan harus membuat sanksi tambahan untuk karyawan yang telat

    masuk kerja, contohnya jika karyawan datang telat maka karyawan tidak

    akan mendapatkan bonus kerajinan ataupun jika telat maka gaji karyawan

    akan di potong sesuai dengan lama telat. Jika dalam sebulan karyawan

    telat lebih dari 3 kali, maka akan di beri surat teguran.

    3. 

    Perusahaan memiliki kebijakan bonus khusus.

    Perusahaan mempunyai kebijakan khusus bagi  Account officer   yang

     bertugas menerima pesanan konsumen dari dealer. Kebijakan khusus ini

    seperti pemberian bonus atas transaksi yang dilakukan, dengan minimal 1

     bulan AO harus memproses 100 transaksi dan minimal 30 transaksi yang

     berhasil. Jika AO tidak mencapai minimal yang ditentukan, maka AO

    tidak akan mendapatkan bonus tersebut.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    11/29

    65

     Namun menurut penulis kebijakan ini kurang efektif dalam memotivasi

    karyawan. Seharusnya selain dapat bonus jika mencapai minimal,

     perusahaan juga memberikan bonus atas setiap transaksi yang diproses

     berhasil. Karena tidak semua karyawan dapat mencapai target yang

    ditentukan oleh perusahaan, sehingga akan memicu karyawan untuk

    melakukan kecurang dengan membuat data fiktif konsumen agar

    konsumen dapat diterima persetujuan kreditnya. Hal ini akan

    mengakibatkan konsumen yang seharusnya tidak layak diberikan kredit,

    tapi mendapatkan persetujuan kredit dan itu juga akan mengakibatkan

    kredit macet perusahaan semakin tinggi.

    IV.2.2. Evaluasi Penilaian Resiko

    Dalam pelaksanaan pengendalian internal perlu dilakukan penetapan

    atau perkiraan resiko untuk pelaporan keuangan. Sehingga laporan keuangan

    yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam

     pencapaian tujuannya. Dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh

     penulis, ada beberapa pengendalian internal atas resiko yang mungkin timbul :

    1.  Prosedur kenaikan jabatan secara reguler.

    Perusahaan memiliki prosedur kenaikan jabatan secara reguler.

    Pelaksanaan kenaikan jabatan secara reguler ini untuk memberikan

    kesempatan bagi setiap karyawan untuk meningkatkan kemampuan

     bekerja serta memperluas jenjang karirnya. Selain itu perusahaan juga

    mengharapkan dari prosedur ini dapat mengetahui kemungkinan-

    kemungkinan kecurangan yang dapat terjadi dan menghindari karyawan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    12/29

    66

     jenuh dengan pekerjaan itu, tetapi pelaksanaan kenaikan jabatan ini

    hanya dilakukan pada bagian-bagian tertentu. Prosedur kenaikan jabatan

    hanya dilakukan pada manajemen dan karyawan di kantor pusat.

    Prosedur ini dilakukan setiap akhir tahun yang dilakukan bersamaan

    dengan kenaikan gaji manajemen dan karyawan.

    2.  Adanya kebijakan pemberian polis asuransi atas setiap transaksi.

    Perusahaan memiliki kebijakan pemberian polis asuransi untuk setiap

    transaksi penjualan kredit, sehingga jika terjadi kecurangan atas transaksi

     penjualan perusahaan akan melakukan klaim ke perusahaan asuransi.

    3. 

    Penerimaan kas dari kantor cabang.

    Perusahaan telah menetapkan kebijakan kepada seluruh cabang PT.

    BESS Finance untuk mengirimkan Laporan Harian Penerimaan Kas

    kepada Cash In setiap hari sebelum jam 5 sore dan pengiriman uang kas

    untuk masing-masing cabang paling telat H+1 sebelum jam 12 siang.

    Besok pagi staff Cash In  akan mengecek apakah Laporan Harian

    Penerimaan Kas telah dikirim dan mengecek bukti setoran transferan

    oleh cabang pada mutasi rekening dengan menggunakan klikbca. Untuk

    cabang yang sudah mengirimkan uang dan mentransfer uang kas ke

    rekening kantor pusat, staff Cash In akan melakukan check list   pada

    sistem sebagai tanda kewajiban penyetoran uang kas cabang tersebut

    telah dilakukan. Jika ada cabang yang belum mengirim Laporan Harian

    Penerimaan Kas dan mentransfer uang pada rekening kantor pusat, maka

    staff Cash In akan menelepon ke cabang tersebut. Kebijakan ini

    dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan seperti bagian

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    13/29

    67

    kasir tidak mentransfer uang kas pada kantor pusat atau terjadi selisih

    antara uang yang di transfer dengan Laporan Harian Penerimaan Kas.

    Dari hasil pengamatan dan wawancara penulis menemukan beberapa

    kekurangan pengendalian yang beresiko :

    1.  Tidak ada kebijakan Limit Kredit di perusahaan.

    Perusahaan dalam pemberian persetujuan kredit tidak menetapkan limit

    kredit bagi konsumen, perusahaan hanya mengecek data konsumen

    dalam data  Blacklist   dan analisa kelayakan data. Perusahaan dalam

     bidang multi finance  dalam pemberian kredit kepada konsumen, perlu

    menetapkan limit kredit bagi konsumen. Tujuan dari penerapan kebijakan

    limit kredit ini untuk menilai kelayakan konsumen yang akan dibiayai

    dan untuk menentukan kemampuan calon konsumen dalam membayar

    kembali pinjamannya sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati

    dalam kontrak perjanjian.

    PT. BESS Finance tidak menetapkan kebijakan ini dikarenakan

     perusahaan merasa konsumen yang tidak masuk dalam data  Blacklist  

    adalah konsumen yang mempunyai kemampuan dalam membayar

    angsuran kredit. Jadi perusahaan tidak menetapkan kebijakan limit kredit.

    Akibatnya adalah tingginya kemungkinan bahwa akan adanya piutang

    tak tertagih bagi perusahaan yang secara langsung akan merugikan

    finansial bagi perusahaan.

    Dari penilaian resiko ini rekomendasi yang dapat diusulkan dari penulis

    adalah perusahaan perlu menetapkan kebijakan limit kredit bagi

    konsumen. Penetapan kebijakan ini dapat dilakukan untuk konsumen

     baru maupun konsumen lama. Kebijakan limit kredit ini dapat dilakukan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    14/29

    68

    dengan cara pendapatan konsumen dikurangi pengeluaran konsumen

    yang akan menghasilkan pendapatan bersih dan dibandingkan dengan

    angsuran bulanan. Jika besar angsuran lebih kecil atau sama dengan 30%

    dari hasil pendapatan bersih konsumen, maka persetujuan kredit ini dapat

    diterima dan dilanjutkan ke tahap pencatatan data konsumen. Penetapan

    limit kredit bertujuan untuk mengetahui kemampuan konsumen

    membayar kembali pinjamannya dan dapat mengurangi kredit macet

    yang akan merugikan perusahaan serta menurunkan kinerja perusahaan.

    Selain menetapkan kebijakan limit kredit, perusahaan juga perlu

    memperketat pengecekan kebenaran data-data dari konsumen agar

    terhindari adanya data fiktif konsumen dan perusahaan perlu

    meningkatkan pembinaan terhadap account officer   untuk menghindari

    tindakan pemalsuan data.

    2.  Analisa kredit dan kelayakan data.

    Dalam proses Credit Analyst , staff Credit Analyst   melakukan analisa

    dengan lima kriteria pada aplikasi kredit, yaitu nama calon debitur,

    no.KTP, tanggal lahri, nama ibu kandung dan alamat rumah. Jika KTP

    dan alamat rumah diganti maka konsumen dapat lolos dalam proses

     pengecekan pada data Blacklist, karena data yang diganti oleh konsumen

     belum masuk kedalam data  Blacklist. Setelah tahap Credit Analyst   data

    konsumen akan dilakukan proses analisa kelayakan data.

    Melalui hasil observasi  dapat diketahui dalam proses analisa kelayakan

    data terdapat data fiktif konsumen, yaitu pemalsuan data yang dilakukan

    oleh staff  Account Officer   untuk dapat mencapai target penjualan yang

    ditetapkan perusahaan. Staff Account Officer  melakukan pemalsuan data

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    15/29

    69

    konsumen dengan cara mengganti jumlah pendapatan konsumen agar

     perbandingan pendapatan dan jumlah angsuran memenuhi kriteria

    scoring system, yaitu sistem pengecekan kelayakan pemberian kredit

    dengan memberikan nilai skor pada kriteria yang telah ditetapkan. Selain

    dari mengganti jumlah pendapatan konsumen, keterangan rumah juga

     bisa diganti, seperti rumah kontrakan atau kos staff Account Officer  dapat

    mengkonfirmasi ke staff Credit Analyst  bahwa rumah konsumen adalah

    milik konsumen bukan kontrakan atau kos, karena konsumen tidak

    melampirkan sertifikat rumah untuk perusahaan, sertifikat ini hanya

    dicek oleh staff Account Officer. 

    Dari kasus ini, penulis memberikan beberapa saran perbaikan dalam

    syarat-syarat dalam pengajuan kredit. Dalam tahap pengajuan

     permohonan kredit pad PT. BESS Finance konsumen harus memenuhi

     beberapa persyaratan adalah :

    a. 

    Konsumen berusia 21 sampai 55 tahun atau yang berusia dibawah 21

    tahun tetapi sudah bekerja minimal 2 tahun.

     b.  Konsumen harus memiliki pekerjaan atau usaha tetap dan jelas dengan

    minimal 1 tahun bekerja.

    c. 

    Apabila ada pengajuan kredit dari konsumen yang sudah pernah

    melakukan kredit atau sedang melakukan kredit, maka perlu dianalisa

    history payment   konsumen tersebut, apakah pembayaran angsuran

    lancar setiap bulannya atau sering tersendat-sendat.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    16/29

    70

    Disamping persyaratan umum, terdapat beberapa persyaratan dokumen

    yang harus dipenuhi, yaitu :

    a. 

    KTP. KTP yang dilampirkan adalah KTP pemohon dan

    suami/istrinya. Agar dapat digunakan dalam proses pengecekan pada

    kriteria data blacklist .

     b.  Kartu keluarga. Kartu keluarga dapat digunakan untuk menganalisa

     jumlah keluarga, jumlah tanggungan yang harus dibiayai serta

    menganalisa kebenaran pemohon memiliki hubungan kekeluargaan

    dengan penjamin jika diperlukan.

    c. 

    Slip gaji / surat keterangan penghasilan. Surat keterangan penghasilan

    dapat digunakan untuk mencocokan jumlah pendapatan yang diakui

     pada lembaran isi permohonan pinjaman.

    d.  Bukti kepemilikan rumah. Bukti kepemilikan rumah ini digunakan

    untuk mengetahui kebenaran rumah itu milik konsumen atau

    kontrakan. Dengan ada bukti kepemilikan rumah ini, staff  Account

    Officer  tidak dapat membuat data palsu konsumen.

    e.  Rekening tabungan / rekening koran. Untuk mengetahui jumlah

    tabungan konsumen dan menganalisa keluar masuk uang konsumen.

    3. 

    Perangkapan fungsi

    Melalui hasil observasi dalam struktur organisasi, terdapat perangkapan

    tugas, yaitu  Head Operation  sebagai kasir dan juga melakukan

     pengawasan divisi di bawahnya. Oleh karena hal ini, kemungkinan

    terjadi kecurangan dalam kas sangat besar. Karena semua tugas

     pengawasan, pencatatan, penerimaan dan penyerotan kas dilakukan oleh

    satu fungsi yaitu kasir /  Head Operation. Rekomendasi yang diusulkan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    17/29

    71

     penulis adalah dengan membedakan tugas wewenang staff pengawasan

    dengan staff pencatatan, staff penerimaan kas dan staff penyerotan kas,

    serta penambahan staff pada struktur organisasi PT. BESS Finance

    kantor cabang. Pada usulan ini terdapat perubahan dan penambahan

     bagian pada struktur organisasi kantor cabang PT. BESS Finance.

    Sehingga struktur organisasi yang diusulkan sebagai berikut :

    1.3 Gambar struktur organisasi PT. BESS Finance yang diusulkan

    Setelah mengalami perubahan dan penambahan bagian pada struktur

    organisasi, uraian tugas menjadi sebagai berikut pada bagian yang

    dirubah dan ditambahkan :

     Head Operation  adalah orang yang bertanggung jawab mengawasi

    divisi dibawahnya dan kegiatan operasional di dalam kantor cabang.

    Kasir adalah orang yang bertanggung jawab menerima kas dari teller

    dan collector , membuat laporan harian penerimaan kas, menyimpan

    uang kas pada brankas dan menyetor uang kas ke bank.

    -   Adm. Collection  adalah orang yang bertanggung jawab memeriksa

    dokumen, mengarsip dokumen dan melakukan pengawasan terhadap

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    18/29

    72

    collector . Tanggung jawab yang akan ditambahkan adalah setiap hari

    membuat daftar piutang yang akan ditagih oleh kolektor, dan

    membuat kwitansi tagihan dengan 3 rangkap. Rangkap 1 diberikan

    kepada konsumen, rangkap 2 di arsip untuk  Adm. Collection, rangkap

    3 diberikan kepada Head Collector . 

    -  Collector  adalah orang yang bertanggung jawab melakukan penagihan

    untuk konsumen yang pembayaran angsuran telat. 

    Dengan ada penambahan staff kasir, diharapkan dapat mengurangi

    kecurangan pada uang kas perusahaan.

    4. 

    Over Due penyitaan motor.

    Perusahaan menetapkan over due  150 hari / 5 bulan konsumen tidak

    melakukan pembayaran objek pembiayaan akan disita oleh perusahaan.

    Dari kebijakan ini penulis memberikan saran untuk perusahaan agar

    merubah jumlah hari keterlambatan menjadi 90 hari / 3 bulan. Karena

    untuk jangka waktu penunggakan 150 hari itu kelamaan, perusahaan

    memerlukan perputaran dana agar dapat melakukan kegiatan operasional,

     jika perusahaan memberikan waktu penyitaan kelamaan, motor tersebut

    dapat dijual ke pihak kedua tanpa BPKB dan akan memperlambat

     perputaran dana perusahaan.

    5. 

    Penetapan harga jual motor sitaan.

    Dalam penetapan harga jual motor sitaan, PT. BESS Finance

    memberikan tanggung jawab pada masing-masing  Branch Manager   di

    kantor cabang untuk melakukan lelang kepada masyakarat umum

    maupun karyawan perusahaan itu sendiri. Penetapan harga motor bekas

    hasil sitaan ini harganya bisa 30%-50% lebih murah ketimbang harga

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    19/29

    73

    dipasar. Dalam penilaian resiko dalam penetapan harga jual motor bekas

    hasil sitaan ini, penulis menemukan adanya kasus yang dapat merugikan

    aset perusahaan yaitu penetapan harga jual tidak diotorisasi oleh staff di

    kantor pusat dan harga jual motor bekas terlalu rendah. Penetapan harga

     jual terlalu rendah, akan mengakibatkan perusahaan harus menombok

    kerugian serta merusak harga pasaran motor bekas antar  finance. Saran

    dari penulis, perusahaan perlu menetapkan harga motor bekas ini sesuai

    harga pasaran dan sebelum motor dijual, harus diotorisasi oleh GM  

    Operation  dengan mencantumkan data pembeli serta harga jual motor.

    GM   Operation menganalisa apakah motor tersebut boleh dijual dengan

    harga segitu atau tidak. Selain itu perusahaan juga dapat menjual motor

     bekas tersebut ke dealer-dealer yang bekerjasama dengan PT. BESS

    Finance.

    6.  Pembayaran angsuran.

    Dalam cara pembayaran angsuran PT. BESS Finance menyediakan dua

    cara pembayaran yang akan dipilih saat konsumen dilakukan survei oleh

     Account Officer . Cara pembayaran bisa melalui loket dan ditagih oleh

    collector. Namun penulis menyarankan kepada perusahaan untuk

    menyediakan cara pembayaran via transfer ke rekening perusahaan atau

     pembayaran melalui Pos. Kedua cara ini akan menghemat karyawan

     bagian Collector  dan mempermudah konsumen melakukan pembayaran.

    Dengan menambah cara pembayaran ini diharapkan akan mengurangi

    kredit macet karena konsumen yang sibuk tidak bisa membayar angsuran

    ke teller, dan menghemat beban gaji perusahaan. Selain itu, hal ini dapat

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    20/29

    74

    mengurangi kesempatan bagian Collector   untuk menggelapkan kas

     perusahaan.

    IV.2.3. Evaluasi Sistem Informasi dan Komunikasi

    Perusahaan telah terdapat sistem akuntansi yang cukup memadai

    dengan adanya prosedur-prosedur yang memperlihatkan bagaimana proses

     penjualan kredit dijalankan. Pelaksanaan yang dilakukan oleh perusahaan

    yang berhubungan dengan informasi dan komunikasi adalah sebagai berikut :

    1. 

    Perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang mengatur jalannya

    aktivitas penjualan kredit. Didalam sistem dan prosedur penjualan kredit

    dijelaskan dari proses pengajuan dan persetujuan kredit sampai proses

    kontrak. Sistem dan prosedur ini telah di sosialisasikan kepada bagian-

     bagian yang menjalankan tugasnya sesuai dengan tugas-tugas yang telah

    ditetapkan oleh perusahaan dan harus dipatuhi oleh karyawan

     perusahaan.

    2. 

    Didalam perusahaan, antara atasan dan bawahan saling berhubungan

     baik, hal ini terlihat bawahan memberikan masukan atau pendapat

    kepada atasannya, dan atasan mempertixmbangkan masukan atau saran

    tersebut, dan begitu sebaliknya, atasan juga memberi masukan dan

    motivasi kepada bawahannya. Hal ini dilakukan untuk menciptakan

    suasana nyaman di dalam perusahaan sehingga personel dalam

     perusahaan dapat bekerja dengan baik.

    Berdasarkan observasi dan wawancara, penulis menemukan

    kelemahan pada proses informasi perusahaan, yaitu kekurangan data dalam

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    21/29

    75

     proses analisa kredit. Dalam proses analisa kredit, fungsi kredit menganalisa

    data konsumen ke dalam data blacklist , untuk mendapatkan informasi apakah

    konsumen tersebut sudah masuk data blacklist , jika iya maka konsumen akan

    ditolak. Namun, data blacklist   yang dimiliki perusahaan masih sedikit,

    sehingga tidak dapat memaksimalkan proses analisa kredit tersebut.

    Pada umumnya, perusahaan finance harus memiliki data blacklist  

    yang memadai yang digunakan untuk pengambilan keputusan persetujuan

    kredit. Kekurangan data ini dikarenakan perusahaan masih tergolong

     perusahaan baru, maka data-data yang dimiliki belum terlalu banyak. Akibat

    kekurangan data ini, masalah kredit macet perusahaan tidak dapat

    diminimalisasikan atau dihindari. Masalah kredit macet ini juga akan

    mempengaruhi kinerja perusahaan dan mempersusah perusahaan untuk

    mendapatkan dana dari investor luar. Sebaiknya perusahaan menambah data-

    data blacklist   dan memperketat pengecekan data konsumen agak dapat

    mengurangi kredit macet.

    IV.2.4 Evaluasi Aktivitas Pengendalian Internal

    Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dapat

    membantu manajemen melakukan tugasnya. Aktivitas tersebut memastikan

     bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi resiko dalam pencapaian

    tujuan perusahaan. Evaluasi terhadap aktivitas pengendalian internal yang

    akan dibahas penulis adalah meliputi :

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    22/29

    76

    A. 

    Evaluasi terhadap pemisahan tugas yang memadai

    Pembagian struktur organisasi merupakan salah satu unsur dari

     pengendalian internal yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

    tegas. Pemisahan tugas memastikan bahwa seseorang melaksanakan tugas

    sesuai dengan yang seharusnya, dan tidak melaksanakan tugas dengan tidak

    seimbang. Melaksanakan tugas tidak seimbang akan memungkinkan bagi

    karyawan untuk melakukan kecurangan dan menutupinya.

    Untuk melakukan evaluasi pada aktivitas pengendalian internal, maka

    dibutuhkan keterkaitan fungsi-fungsi yang saling berhubungan dalam

    menjalankan penjualan kredit, piutang dan penerimaan kas yang sedang

     berjalan di dalam perusahaan. Secara khusus dalam evaluasi terhadap

     pemisahan tugas, perlu diketahui fungsi-fungsi apa saja yang harus

    dipisahkan agar tidak terjadi kecurangan.

    Melalui wawancara penulis, serta prosedur yang diberikan perusahaan,

     penulis menemukan beberapa fungsi yang sudah mendapat pemisahan tugas

    dengan baik dan telah sesuai dengan teori yang ada, yaitu :

    1. 

    Fungsi penjualan telah terpisah dengan fungsi kredit.

    Pada sistem penjualan kredit perusahaan, fungsi penjualan dan fungsi

    kredit telah terpisah. Fungsi penjualan dilakukan oleh bagian account

    officer , sedangkan fungsi kredit dilakukan oleh komite kredit.

    Pemisahan tugas kedua fungsi ini bermaksud untuk menciptakan

     pengecekan internal terhadap transaksi penjualan kredit. Dalam transaksi

     penjualan, fungsi penjualan mempunyai kecenderungan untuk menjual

     barang sebanyak-banyaknya, seringkali mengabaikan dapat ditagih atau

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    23/29

    77

    tidaknya piutang tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengecekan oleh

    fungsi kredit sebelum transaksi penjualan kredit disetujui. Fungsi kredit

    ini memiliki wewenang untuk menolak pemberian kredit kepada

    konsumen. Dengan adanya dua fungsi terpisah, maka pengendalian

    internal akan lebih mudah dilakukan.

    2.  Fungsi akuntansi telah terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi

     penerimaan kas.

    Pada sistem penerimaan kas perusahaan, fungsi akuntansi telah terpisah

    dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas. Fungsi penagihan di

     perusahaan di lakukan oleh teller  atau collector  yang bertanggung jawab

    untuk menagih piutang konsumen yang telah jatuh tempo, dan uang akan

    di serahkan ke bagian kasir untuk disimpan dan di setor ke bank.

    Sedangkan bagian akuntansi bertanggung jawab mencatat laporan

     penerimaan kas yang diserahkan dari bagian kasir.

    Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan penulis, ditemukan masih ada

     beberapa kelemahan yang terdapat dalam sistem penjualan, piutang dan

     penerimaan kas pada PT. BESS Finance, yaitu :

    1.  Fungsi penerimaan kas belum terpisah dari fungsi pencatatan.

    Pada prosedur penjualan kredit dan penerimaan kas perusahaan, fungsi

     penerimaan kas dan fungsi pencatatan belum dipisahkan. Fungsi

     penerimaan kas dan fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian kasir.

    Semestinya fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi pencatatan.

    Fungsi penerimaan kas dilakukan oleh bagian kasir, sedangkan fungsi

     pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    24/29

    78

    Kondisi ini terjadi karena perusahaan merasa dalam hal penerimaan kas

    dan pencatatan tidak perlu di pisahkan. Dan untuk mempersingkat

     prosedur pada penjualan kredit.

    Akibatnya dengan tidak ada pemisahaan tugas ini, adanya kemungkinan

    kasir menerima uang kas dan tidak mencatatnya sebagai penjualan. Atau

    kasir menunda pencatatan penjualan.

    Rekomendasi yang dapat diusulkan dari penulis adalah perusahaan

    sebaiknya melakukan pemisahan fungsi antara penerimaan kas dengan

     pencatatan dengan tujuan untuk mengantisipasi adanya kasus penundaan

     pencatatan penerimaan kas, menggunakan kas yang diterima untuk

    kepentingan pribadi, dan menutupi kecurangnya dengan cara mencatat

     penerimaan kas tersebut dari konsumen lain.

    2.  Fungsi penerimaan kas belum dipisahkan dari fungsi penyetoran kas ke

     bank.

    Pada PT. BESS Finance proses penerimaan kas dan penyetoran kas ke

     bank, perusahaan dilakukan oleh 1 personal. Maka bagian kasir

    merangkap dua tugas yang seharusnya terpisah. Pada umumnya

     perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, harus

    memiliki 2 staff bagian kasir. Masing-masing personal mempunyai

    tanggung jawab yang berbeda. Suatu fungsi tidak boleh diberikan

    tanggung jawab penuh untuk melakukan semua tahap suatu transaksi.

    Penulis mengusulkan agar perusaahan merekrut karyawan baru yang

    akan ditempatkan pada bagian kasir, dan tanggung jawab bagian kasir

    dibagi menjadi dua, yaitu kasir A bertanggung jawab atas penerimaan kas

    dan membuat laporan harian penerimaan kas setiap hari yang akan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    25/29

    79

    diotorisasi oleh bagian Cash In, dan kasir B bertanggung jawab menyetor

    uang sepenuhnya sesuai dengan laporan harian penerimaan kas ke bank,

    setelah itu bagian kasir akan menyerahkan bukti setoran tunai ke bagian

    Cash In  sebagai dokumen pendukung untuk mempercepat pengecekan

     pada staff Cash In. Dengan ada dua staff kasir, diharapkan kecurangan

    atau kesalahan dalam pembuatan laporan penjualan harian dengan uang

    yang disetor ke bank, karena ada dua staff kasir yang dapat saling

    mengecek. Hal ini juga dapat memaksimalkan pengendalian internal pada

     penjualan dan penerimaan kas.

    B.  Evaluasi terhadap otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas

    Otorisasi perlu dilakukan karena setiap transaksi harus disahkan dengan

     benar untuk mewujudkan pengendalian internal yang memadai. Setiap

    transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari manajer yang berwewenang.

    Catatan, formulir dan dokumen merupakan media yang digunakan untuk

    merekam dan mencatat terjadinya transaksi. Oleh karen itu, penggunaannya

    harus diawasi dengan otorisasi dengan jelas dan sesuai.

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis menemukan bahwa

    otorisasi yang sesuai dengan transaksi dan aktivitas telah berjalan dengan

     baik dan sesuai teori yang ada, yaitu :

    1. 

    Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan.

    Transaksi penjualan kredit pada PT. Bess Finance, berdasarkan prosedur

    yang diberikan dapat diketahui proses penjualan berawal dari dealer

    menghubungi account officer   untuk mengajukan PPSA (pemohonan

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    26/29

    80

     pembiayaan secara angsuran) dengan memberikan data-data konsumen,

    setelah itu account officer akan melakukan survei ke rumah konsumen.

    Dari proses pengajuan dan persetujuan kredit ini, account officer   tidak

    mencatat penjualan pada surat order, dikarenakan PT. Bess Finance

    hanya menyediakan dana jika pengajuan dan persetujuan kredit diterima,

     perusahan tidak memiliki produk. Sehingga account officer   tidak perlu

    mencatat pada surat order dan diotorisasi.

    2.  Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit.

    Proses persetujuan kredit ini dilakukan oleh fungsi kredit untuk

    mengurangi resiko tidak tertagihnya piutang maka perlu dilakukan

    analisa kredit yang di lakukan oleh komite kredit.

    3. 

    Terjadi piutang tidak diotorisasi oleh fungsi penagihan.

    Pada PT. Bess Finance, yang melakukan fungsi penagihan adalah teller  

    dan collector . Teller   dan Collector   melakukan penagihan atas piutang

    yang telah jatuh tempo sesuai dengan kwitansi yang diberikan bagian

    kasir. Teller   dan Collector tidak berwewenang atas otorisai terjadi

     piutang.

    C. 

    Evaluasi terhadap pengendalian fisik atas aset dan catatan

    Cara pengendalian internal yang baik dalam perlindungan aset dan

    catatan adalah dengan menyediakan perlindungan fisik. Pengendalian fisik

    atas aset dan catatan ini sudah diterapkan dalam perusahaan, yaitu sebagai

     berikut :

    1. 

    Dokumen-dokumen atau catatan-catatan pendukung dalam aktivitas

     penjualan kredit sudah disimpan dengan baik dan rapi oleh masing-

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    27/29

    81

    masing bagian di dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas

    dokumen dan catatan tersebut.

    2. 

    Dalam perusahaan terdapat satpam yang bertugas untuk menjaga

    keamanan perusahaan. Bagi yang tidak berhak tidak diperbolehkan

    masuk ke dalam kantor, kecuali sudah membuat janji dengan staft di

    kantor. untuk tamu yang datang ke kantor di haruskan untuk menuliskan

    nama, alamat serta no. Telpon yang bisa dihubungi berguna untuk

    mendata tamu yang datang keperusahaan.

    3.  Perusahaan telah membatasi data-data yang diakses. Data blacklist  hanya

     boleh diakses oleh komite kredit dan administrasi kredit untuk

    menganalisa kredit. Untuk menginput jurnal dan laporan lain, yang

     berwewenang hanya bagian akuntansi.

    IV.2.5. Evaluasi Pemantauan

    Pemantauan merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja

     pengendalian internal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh

     penulis pada perusahaan, penulis dapat menemukan beberapa hal terkait

     penerapan pemantauan perusahaan yang telah dilakukan dengan baik pada

    transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas :

    1. 

    Pemeriksaan kelengkapan dokumen.

    Dari hasil wawancara, dapat diketahui perusahaan telah melakukan

     pemeriksaan secara berkala atas kelengkapan dokumen. Contohnya pada

    tahap pengajuan kredit, jika konsumen belum melampirkan data-data

    konsumen dengan lengkap, maka account officer   akan meminta data

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    28/29

    82

    lengkapnya. Data tersebut yang akan digunakan melakukan analisa

    kredit.

    2. 

    Perusahaan telah menetapkan sanksi atas pelanggaran.

    Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa perusahaan telah

    menetapkan sanksi – sanksi yang berguna untuk mencegah dan

    menanggulangi pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh karyawan.

    Didalam buku pedoman dijelaskan dengan lengkap tentang langgaran

    dan sanksi yang diberikan jika karyawan melakukan pelanggaran.

    Adapun peringatan atau langgaran atas kesalahan :

    Teguran / peringatan lisan

    Teguran / peringatan lisan diberikan oleh atasan atau pimpinan yang

     berwewenang untuk kesalahan atau pelanggaran yang bersifat ringan

    atau umum. Contoh : karyawan yang telat masuk kerja akan diberi

    teguran.

    Surat teguran

    Surat teguran ini diberikan oleh atasan atau pimpinan yang

     berwewenang. Surat teguran ini diberikan untuk pelanggaran yang

     bersifat berat. Contoh pemalsuan data konsumen, agar persetujuan

    kredit konsumen dapat diterima.

    -  Skorsing

    Skorsing akan diberikan oleh atasan atau pimpinan yang

     berwewenang untuk pelanggaran yang bersifat merugikan

     perusahaan. Contoh : pencurian uang kas.

  • 8/17/2019 2011-2-00093- AK BAB IV NEW.pdf

    29/29

    Dengan adanya sanksi-sanksi tersebut, perusahaan mengharapkan

    karyawan dapat bertindak dengan lebih profesional dan jujur dalam

     pekerjaannya.

    3.  Manajemen melakukan evaluasi dan perbaikan atas kebijakan dan

     prosedur.

    Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa perusahaan secara

     berkala akan melakukan evaluasi terhadap fungsi yang berkaitan dalam

    transaksi penjualan untuk dapat mengetahui kinerja masing-masing divisi

    dan kinerja para karyawan. Dan hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai

     pedoman untuk perbaikan kebijakan dan prosedur.