20. ultrasonografi dalam obstetri
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
1/8
20. ULTRASONOGRAFI DALAM OBSTETRI
Pemeriksaan USG yang pertama kali diperkenalkan oleh Ian Donald 50 tahuhn silam
merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mempelajari
morfologi dan fungsi suatu organ berdasarkan gambaran organ eko dari gelombang ultrasonik yang
dipantulkan oleh organ.
Di Indoneisa pemeriksaan USG tidak dikerjakan secara rutin pada setiap ibu hamil. al inilebih disebabkan oleh biaya pemeriksaan USG yang masih cukup mahal dan tidak terjangkau oleh
sebagian besar ibu hamil yang memerlukannya.
Fisiologi Dasar Gelombang Suara
!rekuensi gelombang suara yang dapat di dengar oleh telinga manusia berkisar antara "0 #
$ "0 k# %& k# ' &0(# ' &0(getaran per detik dan & )# ' &0*#+. Pada pemeriksaan USG,
semakin pendek panjang gelombang yang ditansmisikan ke dalam medium, daya resolusinya akan
semakin baik. Daya resolusi adalah kemampuan membedakan " titik terdekat secara terpisah.
Pemeriksaan USG pada kehamilan -rimester I paling baik dikerjakan melalui agina
%transaginal+, dengan frekuensi gelombang ultrasonik /,5 )# yang mempunyai kedalamanpenetrasi sekitar 5&0 cm. Sedangkan pada kehamilan -rimester II dan III dilakukan melalui
dinding perut ibu %transbdominal+, dengan frekuensi gelombang ultrasonik berkisar (5 )# yang
mempunyai kedalaman penetrasi hingga &5"0 cm.
Pada peristi1a perambatan gelombang suara, yang dihantarkan oleh medium adalah energi
mekanis dari gelombang suara secara tegak lurus terhadap arah rambatan. Selama mele1ati
medium, intensitas gelombang suara mengalami pengurangan yang semakin besar dengan
bertambahnya jarak yang ditempuh gelombang, peristi1a ini disebut atenuasi.
Pengaruh antenuasi di dalam pemeriksaan USG adalah sebagai berikut2
3ntenuasi akan membatasi kemampuan alat USG dalam memeriksa struktur jaringan tubuh
3ntenuasi berbeda pada berbagai jaringan tubuh dan memberikan gambaran USG yang berbeda 3ntenuasi dapat menimbulkan gambaran artifak yang mempersulit pemeriksaan dan
menyebabkan kesalahan diagnosis
3lat USG tidak dapat digunakan untuk memeriksa struktur jaringan tulang dan organ yang berisi
udara atau gas %paruparu dan usus+.
Bioee! Gelombang Ul"rasoni!
Secara teoritis, gelombang ultrasonik mempunyai potensi yang dapat merusak struktur
jaringan tubuh janin, terutama pada kehamilan -rimester I di mana proses organogenesis sedang
terjadi dan merupakan saat yang paling rentan untuk mengalami gangguan. ipertermia yang terjadipada masa organogenesis dapat menimbulkan cacat pada janin %teratogenik+, pertumbuhan janin
terhambat, dan kematian janin. 4erusakan tubuh yang terjadi terutama akibat pengaruh panas %efek
termal+ dan kaitasi %efek mekanis+ yang ditimbulkan oleh gelombang ultrasonik.
fek termal terjadi akibat absorbsi gelombang ultrasonik oleh jaringan tubuh, misalnya pada
jaringan tulang yang paling banyak menyerap gelombang ultrasonik. Perfusi jaringan dan
konduktiitas panas di dalam jaringan merupakan mekanisme yang paling dominan dalam
mengurangi efek termal.
4aitasi terjadi bila gelombang ultrasonik yang diitansmisikan ke dalam suatu medium yang
mengandung intiinti berisi gas %microbubble+. 6silasi amplitudo tekanan dari gelombang ultrasonik
menyebabkan intiinti gas mengalami proses kompresi dan dekompresi, peristi1a ini disebut
inertial cavitation (transient cavitation atau collapse cavitation+. 3pabila osilasi amplitudo tekanan
gelombang tidak terlalu besar, diameter intiinti gas relatif stabil dan tidak mengalami kolaps, hal
ini disebut stable cavitation. 6silasi yang terjadi pada intiinti gas tersebut dapat menimbulkan
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
2/8
gelombang mikro yang dipancarkan dengan kecepatan tinggi ke medium sekitarnya dan
menimbulkan panas.
Pada prinsipnya pemeriksaan USG dalam kehamilan sebaiknya hanya dikerjakan bila ada
indikasi yang jelas, dengan menggunakan intensitas %power+ yang serendah mungkin dan dalam
1aktu yang sesingkat mungkin, sejauh hasil pemeriksaan dapat diperoleh dengan cukup
memuaskan %37383, as low as reasonably achievable+.
Te!ni! #emeri!saan USG
Pemeriksaan USG Transabdominal
-ransduser %probe+ yang digunakan pada USG-3 adalah jenis linear atau koneks, karena
dapat menampilkan lapangan pandang yang lebih luas. Pemeriksaan USG-3 terutama dikerjakan
pada kehamilan -rimester II dan III. Pada kehamilan -rimester I USG-3 sebaiknya dikerjakan
melalui kandung kemih yang terisi penuh %USG -ransesikal+. Sebelum memulai pemeriksaan,
dinding abdomen ibu harus dilumuri jel %gel+ untuk lubrikasi dan menghilangkan udara di antara
permukaan transduser dan dinding abdomen.
Pemeriksaan USG-3 mempunyai beberapa kerugian. 4andung kemih yang terlampaupenuh akan mendesak genitalia eksterna ke posterior sehingga letaknya di luar daya jangkau
transduser. Uterus mudah mengalami kontraksi sehingga kantung gestasi ikut tertekan dan
bentuknya mengalami distorsi. 4eadaan ini akan mempersulit pemeriksaan.
Pemeriksaan USG Transvaginal
USG-9 harus dilakukan dalam keadaan kandung kemih yang kosong agar organ pelic
berada dekat dengan permukaan transduser dan berada di dalam area penetrasi seluler. Pemeriksaan
kehamilan -rimester I lebih dapat diterima oleh pasien, dapat dilakukan setiap saat, dan organ
pelic berada dalam posisi yang sebenarnya.
Dalam persiapan transduser terlebih dulu diberi jel pada permukaan elemennya %untuk
menghilangkan udara+, kemudian dibungkus dengan alat pembungkus khusus atau kondom %sebagai
alat pelindung+. Sebelum dimasukkan ke dalam agina, ujung pembungkus transduser diberi jel lagi
%sebagai rubrikan+. -ransduser dimasukkan ke dalam agina hingga mencapai daerah forniks.
)anuer transduser di dalam agina merupakan kombinasi gerakan majumundur, gerakan
memutar %rotasi+, dan gerakan angulasi ke samping kirikanan atau atasba1ah.
In$i!asi #emeri!saan USG
Indikasi Pemeriksaan USG pada Kehamilan Trimester I
%&+ Penentuan adanya kehamilan intrauterine, %"+ Penentuan adanya denyut jantung mudigah ataujanin, %(+Penentuan usia kehamilan, %:+ Penentuan kehamilan kembar, %5+Perdarahan peraginam,
%*+-erduga kehamilan ektopik, %/+ -erdapat nyeri pelic, %;+-erduga kehamilan mola, %
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
3/8
hasil tes biokimia1i abnormal+, %&/+ aluasi kelainan kongenital, %&;+ 8i1ayat kelainan uterus,
%& &0 mm+ sedangkan dengan
USG-3yolk sacterlihat mulai kehamilan * minggu %diameter > "0 mm+. 3pabila yolk sac tidakditemukan dalam kantung gestasi yang diameternya =&0mm USG-9 atau ="0mm USG-3,
kemungkinan besar kehamilan tidak akan berkembang normal atau abortus.
Mudigah dan Janin
Istilah mudigah %embrio+ digunakan terhadap hasil konsepsi sampai usia kehamilan &0 minggu,
yaitu selama berlangsungya proses organogenesis %mulai usia && minggu hasil konsepsi disebut
janin atau fetus+. Dengan USG-9 mudigah terlihst pada kehamilan 5,5 minggu berupa penebalan
pada sebagian dindingyolk salk, panjangnya sekitar "( mm, dan belum memiliki denyut jantung.
Panjang mudigah dinyatakan dengan ?arak4epala@okong %?4@+ atau Crown-Rumph-Length
%A87+. Denyut jantung dapat diukur pada usia kehamilan * minggu dengan ?4@ 5mm dan diameter
4G &;mm
Penentuan Usia Kehamilan
Penentuan usia kehamilan dilakukan berdasarkan tabel data atau nomogram yang menggambarkan
hubungan antara ukuran biometri janin dan usia kehamilan pada kehamilan normal. Pengukuran
diameter 4G untuk menentukan usia kehamilan hanya akurat pada usia kehamilan 5*,5 minggu.
Sedangkan pengukuran ?4@ dilakukan mulai kehamilan * minggu saat struktur mudigah secara
konsisten terlihat melalui pemeriksaan USG. Selain menggunakan normogram perkembangan 4G,
usia kehamilan juga dapat dihitung dengan menggunakan formula sederhana2
Usia 4ehamilan %hari+ ' Diameter 4G %mm+ B (0
Kehamilan Kembar
Diagnosis definit5if kehamilan kembar baru boleh ditegakkan bila terlihat lebih dari satu mudigah
yang menunjukkan aktiitas denyut jantung. 4ehamilan kembar bisa berasal dari " buah oum yang
dibuahi %kembar di#igotik2 DC2 tidakidentik+ atau dari sebuah oum yang dibuahi dan kemudian
membelah menjadi " bagian yang masingmasing berkembang menjadi mudigah %kembar
mono#igotik2 )C2 identik+. ?enis korionisitas dan amnionisistas kehamilan kebar akans angat
mempengaruhi morbiditas dan mortalitas hasil konsepsi.
Kelainan pada Kehamilan Trimester I
4ehamilan irmudigah %@lighted 6ari2 3nembryonic Pregnancy2 mpty 3mnion+
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
4/8
Diagnosis kehamilan mudigah ditegakkan bila ditemukan salah satu keadaan berikut2 %&+ struktur
mudigah tidak terlihat di dalam kantung gestasi yang diameternya =&; mm %USG-9+ atau ="5
mm %USG-3+, %"+ struktur tidak terlihat di dalam kantung gestasi yang diameternya =&0 mm
%USG-9+ atau ="0 mm %USG-3+, atau %(+ kantung gestasi amnion yang tidak berisi mudigah
Perdarahan pada 4ehamilan -rimester I
3bortus iminens pada kehamilan -rimester I bisanya disebabkan oleh perdarahan retrokorionikdan subkorionik, terjadi karena lepasnya sebagian korion frondosum dari dinding uterus.
Perdarahan yang masih baru akan terlihat hiperekoik terhadap korion, sedangkan perdarahan
yang lamanya sudah &" minggu akan terlihat hipoekoik atau anekoik.
Gambaran USG pada abortus insipiens berariasi seringkali kantung gestasi bentuknya ireguler.
Pada abortus inkompletus gambaran terlihat seperti masa ekogenik yang tebal ireguler.
Sedangkan pada abortus kompletus, kaum uteri terlihat kosong atau berisi bekuan darah yang
gambarannya berariasi, istilah dalam USG disebut kematian mudigah atau janin.
4ehamilan )ola %)ola idatidosa+
4ehamilan mola merupakan penyakit trofoblas gestasional yang paling sering dijumpai terutama
pada a1al dan akhir masa reproduksi. Gambaran USG kehamilan mola pada -rimester I tidak
spesifik dan berariasi. )ungkin terlihat menyerupai kehamilan nirmudigah dengan dinding
yang menebal atau seperti masa ekogenik yang mengisi seluruh kaum uteri. Pemeriksaan kadar
EhAG serum akan sangat membantu penegakkan diagnosis.
4ehamilan ktopik
4ehamilan ektopik %4+ adalah kehamilan dimana implantasi blastosis terjadi di luar kaum
uteri. Diagostik definitif 4 dapat ditegakkan apabila kantung gestasi berisi struktur mudigah
hidup yang letaknya di luar kaum uteri. Diagnosis 4 didasarkan atas temuan yang terlihat
pada uterus, adneksa, dan kaum Douglasi yang memperlihatkan gambaran berariasi. Pada
keadaan ini, pemeriksaan EhAG dapa membantu diagnosis 4.
Ultrasonografi Kelainan Kromosom Genetic Sonograph!"
Pemeriksaan USG bermanfaat untuk mencari kemungkinan kelainan kromosom pada kehamilan
-rimester I, mulai kehamilan && minggu setelah perkembangan struktur janin cukup jelas. 4elainan
janin yang bisa diketahui adalah Nuchal translucency %-+ dan tidak terbentuknya tulang hidung.
@ila dijumpai keadaan ini sebaiknya dilakukan pemeriksaan kromosom %karyotyping+ melalui
chorionic villus sampling %A9S+ pada kehamilan &0&( minggu.
Tindakan Intervensi pada Kehamilan Trimester I
-indakan interensi tertentu pada kehamilan -rimester I menjadi lebih aman dengan bimbinganUSG, misalnya %&+ A9S, %"+ Pengangkatan IUD pada kehamilan, %(+ pungsi kista, %:+ tindakan
pengurangan jumlah mudigah pada kehamilan kiembar lebih dari dua, dan lainlain.
Ul"rasonograi %e&amilan Trimes"er II $an III
Penentuan Usia Kehamilan
Penetuan usia kehamilan pada -rimester II paling akurat dilakukan sebelum kehamilan "0 minggu.
@erbagai struktur anatomi janin dapat digunakan sebagai biometri untuk menemukan usia
kehamilan, namun biometri yang cukup mudah diukur dan la#im digunakan adalah D@P, lingkar
kepala, panjang femur, dan panjang humerus
Pengukuran Diameter @iparietal dan 7ingkar 4epala
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
5/8
Pengukuran D@P dilakukan pada penampang aksial kepala setinggi talamus, pada jarak
biparietal yang tebesar, dari permukaan luar tulang parietal bagian proksimal ke arah permukaan
dalam tulang parietal bagian distal %Fluar ke dalam+, tegak lurus falks serebri.
Pengukuran lingkar kepala dilakukan dengan mengukur D@P Fluar ke luar dan diameter fronto
oksiptal %DP6+ Fluar ke luar.
7ingkar 4epala ' %D@P luar ke luarB D!6 luar ke luar+ H &,5/
Pengukuran Panjang !emur
Pengukuan dilakukan terhadap diafisis tulang femur yang berada pada posisi hori#ontal. @agian
epifisis tulang tidak ikut diukur.
Pengukuran 7ingkar 3bdomen
Pengukuran dilakukan pada penampang aksial abdomen setinggi hepar, melalui diameter antero
posterior Fluar ke luar dan diameter transersal abdomen Fluar ke luar. Perhitungan lingkar
abdomen sama seperti perhitungan lingkar kepala, dan dapat juga dilakukan dengan cara ellips
atau cara tracing.
Penentuan Pertumbuhan dan #esar Janin
Pada pemeriksaan USG, penilaian pertumbuhan janin terutama didasarkan atas penilaian ukuran
anatomi dan perubahan fungsional janin selama masa kehamilan. Penyimpangan pada proes
pertumbuhan janin bisa diketahui dnegan lebih mudah berdasarkan data %nomogram+ ukuran
anatomi janin.
Pertumbuhan ?anin -erhambat
P?- dapat digolongkan ke dalam jenis simetrik %tipe &+ dan jenis asimetrik %tipe "+. Pengukuran
lingkar abdomen sangat berguna dan paling sensitif dalam mendiagnosis P?-. Pada P?-
asimetrik, lingkar abdomen lebih kecil daripada ukuran normal untuk usia kehamilan tertentudan ukuran biometri janin lainnya tidak terpengaruh, sedangkan pada P?- simetrik ukuran
lingkar abdomen dan biometri janin lainnya lebih kecil daripada ukuran normal.
Gambaran spesifik P?- asimetris terlihat pada besar atau berat janin yang berkurang, sedangkan
panang janin hanya sedikit terpengaruh, bentuk tubuh janin tidak proposional yaitu ukuran tibuh
yang kecil dan ukuran kepala tidak berubah. Pada gambaran spesifik P?- simetris, gangguan
terlihat pada berat dan panjang janin yang berkurang, ukuran plasenta normal, serta banyak
dijumpai kelainan kongenital yang multiple.
Kehamilan Kembar
Sekitar "& kehamilan kembar akan mengalami reduksi spontan %vanishing twin+ pada kehamilan-rimester II. Pada kehamilan -rimester II, korionisitas kembar dapat diketahui dengan memeriksan
jenis kelamin, jumlah plasenta, dan sekat pemisah kedua janin. 4orionisitas kehamilan kembar juga
sangat menentukan prognosis. Umumnya kematian pada salah satu janin kembar dikorionik tidak
mempengaruhi janin lainnya, namun pada kematian salah satu janin monokorionik dapat
menimbulkan gangguan pada janin lainnya.
Kelainan Kongenital Janin
Saat ni sebagian besar kelinan kongenital janin dapat diketahui ebelum usia kehamilan "0 minggu,
yaitu sebelum memasuki masa perinatal. @eberapa pertanda kelainan kongenital yang seringkali
dijumpi pada pemeriksaan USG adalah %&+ olume cairan amnion yang abnormal, %"+ pertumbuhan
janin terhambat, %(+kelainan morfolofi bentuk tubuh dan struktur organ janin, %:+ ukuran biometrijanin abnormal, %5+ ukuran plasenta yang abnormal, %*+arteri umbilikal tunggal, dan %/+ aktiitas
biofisik janin yang berkurang.
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
6/8
Ultrasonografi Kelainan Kromosom
Pemeriksaan USG pada a1al -rimester II dapat mendeteksi kelainan janin yang merupakan
pertanda dari kelainan kromosom. 4elainan tersebut dapat berupa pertanda lemah %soft marker+ atau
pertanda kuat %hard marker ataustrong marker+ kelainan kromosom.
Pertanda lemah kelainan kromosom adalah kelainan minor pada janin yang mempunyai korelasi
statistik dengan kejadian kromosom, misalnya edema. Sedangkan pertanda kuat kelainan kromosomadalah kelainan kongenital mayor pada janin yang telah terbukti mempunyai korelasi kuat dengan
kelainan kromosom, misalnya kelainan kepala.
Plasenta
Ukuran Plasenta
Selama kehamilam pertumbuhan uterus lebih cepat daripada pertumbuhan plasenta. Sampai
kehamilan "0 minggu plasenta menempati sekitar &J: luas permukaan miometrium dan
ketebalannya tidak melebihi "( cm. )enjelang kehamilan aterm plasenta menempati sekitar &J;
luas permukaan miometrium dan ketebalannya mencapai :5 cm. @eberapa penulis memakaibatasan tebal minimal plasenta normal antara &,5",5 cm.
7etak %Posisi+ Plasenta
Plasenta bisa berkembang di bagian mana saja pada permukaan endometrium, sesuai letak
implantasi biologis. Pada kehamilan -rimester I letak plasenta menutupi ostium uteri internum
%6UI+ namun semakin bertambahnya usia kehamilan, sebagian besar ili akan mengalami atrofi,
uterus semakin membesar, dan segmen ba1ah uterus akan terbentuk, plasenta akan bergeser ke
atas hingga letaknya normal.
@entuk PlasentaPlasenta merupakan organ fetomaternal yang bentuknya menyerupai cakram %discoid+. Dalam
perkembangannya plasenta dapat mengalami berbagai ariasi kelainan bentuk.
Perlekatan 3bnormal Plasenta
Dalam perkembangannya plasenta melekat pada dinding uterus melalui desdua basalis.
-erkadang desidua basalis tidak terbentuk sepurna sehingga ili korionik melekat langsung pada
miometrium %plasenta akreta+, menginasi lapisan miometrium %plasenta ikreta+, bahkan
menembus lapisan miometrium dan uterus %plasenta perkreta+.
4alsifikasi Plasenta
4alsfikasi plasenta merupakan proses fisiologis yng terjadi dalam kehamilan akibat deposisikalsium pada plasenta, terlihat mulai kehamilan "< minggu dan semakin meningkat dengan
bertambahnya usia kehamilan terutama setelah kehamilan (( minggu. -idak ada bukti signifikan
yang menyatakan bah1a kalsifikai pada plasenta bersifat patologis.
Pada pemeriksaan USG deposit kalsium terlihat sebagai bercakbercak ekogenik yang tidak
memberikan gambaran bayangan akustik terutama di bagian basal dan septa plasenta.
Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah peristi1a terlepasnya plasenta yang letaknya normal dari dinding uterus
sebelum 1aktunya. 7okasi pelepasan plasenta bisa di daerah retroplasenta atau di daerah
marginal. Solusio plasenta seringkali tidak terdiagnosis melalui pemeriksaan USG meskipunsecara klinis terdapat pertanda kuat adanya solusio plasenta.
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
7/8
-umor Plasenta
-umor yang sering terdapat pada plasenta adalah korioangioma %korangioma+. Pada pemeriksaan
USG terlihat sebagai massa padat %hiperekoik atau hipoekoik+ yang letaknya di daerah
subkorionik dan seringkali menonjol dari permukaan fetal plasenta. 7etak tumor biasanya
berdekatan dengan tempat insersi tali pusat.
Tali Pusat
-ali pusat berisi dua arteri umbilikal yang mengalirkan darah berisi #at metabolit dari janin ke
plasenta dan sebuah ena umbilikal yang mengalirkan darah berisi oksigen dan nutrien dari plasenta
ke janin. 4etiga pembuluh darah berada dalam jaringan mukoid %jeli Kharton+ dan dibungkus selaut
amnion. Diameter arteri umbilikal sekitar 0,: cm, lebih kecil dari ena umbilikal %& cm+ tetapi
memiliki lapisan muskular yang lebih tebal
Ukuran -ali Pusat
-ali pusat bentuknya bergulung dan berada bebas di dalam kantung amnion sehingga panjang tali
pusat tidak mungkin dapat dukur melalui pemeriksaan USG. Selama kehamilan tali pusat akan
bertambah panjang dan mencapa panjang finalnya sekitar 50*0 cm pada kehamilan "; minggu.
Diamter tali pusat yang normal sekitar &" cm. -ali pusat yang besar % ( cm+ tidak selalu berarti
abnormal, karena dapat terjadi bila jeli Kharton jumlahnya cukup banyak. !ungsi jeli Kharton
adalah sebagai pelindung pembuluh darah umbilikal.
4elainan Pembuluh Darah -ali Pusat
3rteri umbilikal tunggal %3U-+ merupakan kelainan tali pusat yang paling sering terjadi. 3pabila
tidak disertai kelainan kongenital mayor atau kelainan kromosom, umumnya 3U- tidak
menimbulkan masalah pada neonatus. Diagnosis 3U- didasarkan pada ditemukannya gambaran
" pembuluh darah di dalam tali pusat yang berasal dari & arteri dan & ena umbilikal. 3rteri
umbilikal biasanya terlihat lebih besar dari ukuran normal, mendekati ukuran ena.
Simpul -ali Pusat
Simpul tali pusa harus dibedakan dari simpul tali pusat palsu. Simpul tali pusat dapat terjadi
karrena gerak janin yang berlebihan, tali pusat yang panjang, janin kecil, polihidramnion, dan
kembar monokorionik. Pemeriksaan USG menunjukkan tonjolan irreguler berisi pembuluh darah
umbilikal yang saling bersilangan dan tidak terlihat adanya kontinuitas pembuluh darah bagian
proksimadistal simpul. Sedangkan pada pemeriksaan USG simpul tali pusat palsu terlihat
adanya kontinuitas pembuluh darah, hal ini adalah ariasi normal, terjadi karena arises
pembuluh darah setempat atau akumulasi jeli Kharton setempat.
7ilitan -ali Pusat di 7eher ?anin7ilitan tali pusat bisa terjadi di bagian mana saja dari tubuh janin, tetapi yang tersering adalah di
bagian leher %nuchal cord+. Pada peemriksaan USG lilitan tali pusat diketahui dengan melihat
adanya satu atau lebih bagian tali pusa yang melingkari leher janin. 7ilitan tali pusat yang erat
menyebabkan gangguan %kompresi+ pada pembuluh darah umbilikal dan bila berlangsung lama
akan menyebabkan hipoksia janin.
$airan %mnion
Aairan amnion mempunyai peran sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan janin. 6leh
karena itu, kelainan jumlah cairan amnion yang terjadi oleh sebab apapun akan meningkatkan
morbiditas dan mortalitas perinatal.
-
7/25/2019 20. Ultrasonografi Dalam Obstetri
8/8
)ekanisme Pengaturan Aairan 3mnion
?umlah cairan amnion berariasi tergantung oleh mekanisme yang mengatur produksi dan
pengambilan cairan amnion oleh janin. Sampai kehamilan "0 minggu cairan amnion terutama
diproduksi melalui selaput amnion dan kulit janin dan pengambilan cairan amnion terjadi
melalui selaput amnion, kulit, lempeng korionik, tali pusat, paru, dan saluran pencernaan. Pada
kehamilan "0 minggu cairan amnion diproduksi melalui ginjal dan pengambilan melalui saluran
pernapasan.Pada usia "0 minggu jumlah cairan amnion sekitar 500ml, kemudian terus meningkat mencapai
&000 ml pada kehamilan (: minggu. ?umlah cairan amnion sekitar ;00