20 tanaman yang cocok untuk penghijauan
DESCRIPTION
20 Tanaman Yang Cocok Untuk PenghijauanTRANSCRIPT
20 TANAMAN YANG COCOK UNTUK PENGHIJAUANPohon yang digunakan untuk penghijauan umumnya memilki kriteria sebagai berikut :
1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinan matahari penuh. Jadi termasuk jenis-jenis
pohon intoleran dan pionir, dengan kondisi rindang dan mampu menyerap karbonmonoksida dan
polusi udara lainnya.
2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh
tingginya dan agresif.
3. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas atau rusak ringan.
4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan.
5. Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan mudah disimpan.
6. Khusus untuk penghijauan ditambah lagi dengan syarat harus disenangi oleh rakyat/masyarakat
sehingga merangsang mereka untuk menanam dan memeliharanya karena bermanfaat.
7. Bisa digunakan untuk menyimpan debet air dan menjaga lingkungan hidup disekitarnya
Biasanya pohon-pohon yang memenuhi kriteria diatas adalah pohon-pohon yang tidak berbuah,
selain dikhawatirkan membahayakan orang lain, pohon berbuah lebih cocok digunakan untuk
halaman daripada penghijauan dengan tujuan reboisasi dan mengurangi polutan.
1.Terambesi (kihujan)
Pohon trembesi atau disebut juga pohon kihujan (Samanea saman) merupakan salah satu pohon
penghijauan terbaik. Pertumbuhannya cepat, batangnya besar , kuat dan bentangan kanopinya lebar
dan mampu menyerap 28 Ton Co2 pertahunnya. Trembesi bisa hidup di daerah yang kritis dan
memiliki keasaman yang tinggi. Penelitian membuktikan, pohon terambesi yang ditanam di lahan satu
hektar dapat mengikat 0,6 Ton Oksigen perhari. Pohon ini unggul menanggulangi banjir, mampu
menyimpan 900 meter kubik air juga menyalurkan 4000 liter air perhari. Selain sebagai tanaman
penghijauan, berdasarkan penelitian Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar Trembesi dapat
digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Ekstrak daun
Trembesi dapat menghambat pertumbuhan mikrobakterium Tuberculosis (Perry, 1980) yang dapat
menyebabkan sakit perut. Trembesi juga dapat digunakan sebagai obat flu, sakit kepala dan penyakit
usus, Namun pohon ini lebih cocok ditanam disekitar taman kota atau dilapangan yang lebar, selain
memakan tempat. Jaringan Akar pohon terlalu besar dan menjangkau jauh ke sekitar, sehingga
merusak jalan atau bangunan.
2. Mahoni
Pohon mahoni (Swietenia sp) sangat cocok untuk penghijauan di sekolah, jalan raya atau
lingkungan. Selain pertumbuhannya yang cepat, perawatan yang mudah. Pohon mahoni juga dikenal
rakus menyerap air. pertumbuhan pohon mahoni bisa mencapai 50 Meter. Kemampuan filterisasi
udara mahoni juga cukup diacungi jempol, pohon mahoni bisa menyerap 47 – 69 % Polusi udara
disekitarnya. Kayunya kuat dan sering dijadikan perabot rumah tangga. Selain itu , buah mahoni
juga dapat dijadikan banyak obat juga penangkal radikal bebas. Getahnya sering dijadikan bahan
baku lem. Dan daunnya bisa digunakan sebagai pakan ternak. Hanya saja kita perlu sedikit rajin
membersihkan sampah dari biji dan daunnya yang harus kita kerjakan lebih sering dari pohon yang
lain.
3. Bambu
Bambu sering di Sandingkan dengan sarang ular atau binatang berbahaya lain, tapi jika kita
menatanya dengan baik, bambu merupakan tanaman penghijauan yang istimewa. Walaupun dia
termasuk dalam jenis rerumputan dengan batang berongga, beruas-ruas dan berakar serabut.
Namun bambu adalah penyerap polutan yang handal, pengikat dan pemfilter air yang baik, dan yang
pasti juga penghasil oksigen yang besar. Layaknya AC alam, mampu mampu menurunkan suhu yang
ada disekitarnya. Dan mampu tumbuh hingga berada di ketinggian 3800 mdpl. Pertumbuhan mampu
tergolong cepat, dalam satu hari bambu bisa bertambah panjang lebih dari 30 cm dan masuk diusia
dewasa pada 3 tahun.
Tanaman bambu memiliki akar rimpang yang sangat kuat. Struktur akar ini menjadikan bambu dapat
mengikat tanah dan air dengan baik. Dibandingkan dengan pepohonan yang hanya menyerap air
hujan 35-40% air hujan, bambu dapat menyerap air hujan hingga 90%. Dan dimana ada hutan
bambu, dibawahnya selalu tersimpan air yang bersih. Selain bermanfaat untuk lingkungan, Bambu
muda bisa jadikan sayuran yang sering kita sebut dengan rebung. Batangnya bisa dijadikan bahan
dasar bangunan rumah dan perabot rumah tangga. Daunnya bisa menyembuhkan banyak penyakit
seperti panas dalam, tenggorokan sakit, pakan ternak, terapi herbal dan sebagainya. Namun
terkadang bambu tidak terlalu ramah untuk berteduh, jika belum dibersihkan secara baik batangnya
sering menyebabkan iritasi dan gatal.
4. Angsana
Angsana (Pterocarpus indicus) atau terkadang disebut juga sono kembang. Pertumbuhan yang cepat,
kayu yang kuat sering dimanfaatkan sebagai penghijauan dijalan raya atau lingkungan masyarakat.
Angsana juga menghisap polutan dengan baik. Diameter batangnya mampu mencapai ukuran 350
cm dengan tinggi 40 meter. Pohon ini mudah diperbanyak dengan stek ranting. Rindang,
pertumbuhan cepat dan multifungsi juga menjadi kelebihan pohon angsana. Dari kulit kayu, getah dan
daunnya banyak dimanfaatkan untuk obat atau ramuan herbal. Kayunya juga berguna untuk
digunakan sebagai mebel halus. Penanamannya yang mudah membuat pemerintah sering meletak
angsana di Jalan-jalan besar perkotaan.
5. Pohan akasia
Akasia berasal dari bahasa Yunani, “akis” yang berarti duri. Tanaman ini memiliki poling yang
berbentuk seperti bantalan duri, Sama seperti pohon penghijauan yang lain, akasia ramah lingkungan
dan mampu menahan air dengan baik. Akasia memiliki beberapa manfaat bagi manusia. Akasia
banyak digunakan sebagai pohon ornamen dan dalam industri parfum. Beberapa spesies akasia
yang digunakan sebagai pohon hias diantaranya adalah Acacia dealbata, Acacia retinodes, Acacia
xanthophloea, dan Acacia baileyana. Akasia juga banyak digunakan di bidang kedokteran. Acacia
nilotica digunakan untuk mengobati masalah yang terkait dengan ejakulasi dini. Dalam metode
pengobatan kuno, akar akasia yang direbus bisa digunakan sebagai pengobatan untuk rabies. Tanin
yang diekstraksi dengan cara menguapkan kayu akasia umum digunakan sebagai astringent.
6. Beringin
Beringin yang bernama Latin Ficus benyaamia L, memiliki ketinggian rata-rata sekitar 20-25 m.
Batangnya tegak, bulat, dengan permukaan kasar. Pada bagian batang ini keluar akar gantung.
Daunnya lebat dan cocok ditanam di pinggir perairan maupun ditaman kota. Beringin merupakan
tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi
lingkungan. Selain itu keberadaan tanaman beringin pada kawasan hutan bisa dijadikan sebagai
indikator proses terjadinya suksesi hutan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki umur
sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun. Bahkan ada jembatan
yang terbuat dari akar pohon keluarga beringin, contohnya di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir
Selatan – Sumatra Barat yang memiliki panjang 25 meter. Akar udara yang terletak pada bagian
batang pohon beringin mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange. Memiliki rasa yang
sedikit pahit, namun sejuk. Akar dan daun adalah bagian dari tanaman yang berkhasiat untuk
mengatasi pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitas), nyeri pada rematik sendi, dan luka
terpukul (memar).
Sementara daunnya berkhasiat menyembuhkan influenza, radang saluran napas (bronkitis), batuk
rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (akut enteritis), disenteri, dan kejang panas pada anak.
Namun masih banyak kepercayaan masyarakat bahwa menanam beringin berarti menanam sarang
jin. Sehingga sebagian enggan menanam pohon ini.
7. Asam Jawa
Asam jawa, asam atau asem (Tamarindus Indica) adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa
digunakan sebagai bumbu dalam masakan Indonesia sebagai penambah rasa asam dalam makanan,
misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek. Pohon asam berperawakan besar,
selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal
hingga 2m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal.
Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat. Pohon ini cocok untuk penghijauan,
kayunya tidak mudah rapuh dan patah. Buah, akar dan batangnya sering dijadikan obat. Namun
pertumbuhannya lebih lambat dari pohon penghijauan lain.
6. Cemara Bundel
Tidak semua cemara memenuhi kriteria untuk penghijauan, namun cemara bundel layak kita
pertimbangkan. Tingginya mencapai 20 m, penghisap polutan juga rindang sebagai tempat berteduh
maupun hiasan didaerah perkarangan atau lapangan.
9. Pohon Jabon
Jabon (jati bongsor) memiliki segudang manfaat untuk penghijauan, hasil industri kerajinan maupun
obat. Berikut dikutip dari wikipedia tentang pohon jabon :
Jabon adalah Tanaman Kayu Keras yang cepat tumbuh, Tanaman Jabon termasuk famili
Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1000 meter dari permukaan laut, pada jenis tanah
lempung, podsolik cokelat dan aluvial lembab yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang
ber-aerasi baik.
Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun
tingginya dapat mencapai 9 M dengan diameter (garis tengah ingkar batang) 11 cm. Pada usia
antara 5 dan 6 tahun lingkar batangnya bisa mencapai 150 cm (diameter 40 cm sampai 50 cm),
diameter pertumbuhan antara 5 cm sampai 10 cm/tahun. Pohon Jabon yang tumbuh dihutan
pernah ditemukan mencapai tinggi 45 M dengan diameter lebih dari 100 cm.
Bentuk tajuk tanaman jabon seperti payung dengan sistem percabangan melingkar, daunnya tidak
lebat, batang lurus silindris dan tidak berbanir dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
Batangnya bebas cabang sampai 60% dari keseluruhan tinggi batang, cabang rontok sendiri (self
purning). Warna kayunya putih krem (kuning terang) sampai sawo kemerah-merahan.
Kayunya mudah dikeringkan, mudah dipaku dan di lem, susutnya rendah. Sangat mungkin
dimanfaatkan oleh Industri Furniture, Plywood / Kayu Lapis, Batang Korek Api, Alas Sepatu,
Papan, Peti, bahan kertas Kelas Sedang. Pohon Jabon usia 6 tahun sudah dapat di panen.
Dengan kecepatan tumbuh, kekuatan kayau dan penyerap polutan handal , tak heran jabon menjadi
salah satu pilihan untuk penghijauan.
10 . Johar
Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae
(=Leguminosae, polong-polongan). Daunnya menyirip genap, 10 – 35 cm panjangnya; dengan
tangkai bulat torak sepanjang 1,5 – 3,5 cm yang beralur dangkal ditengah poros tanpa kelenjar. Johar
juga sering ditanam dalam sistem pertamanan campuran (agroforestri ). Perakarannya yang luas
mampu menahan air secara baik. Pohon ini juga dimanfaatkan sebagai obat cacingan, sawan,
diabetes dan sebagainya.
11. Palem Putri
12. Palem Raja
Palem raja dan palem putri cocok digunakan untuk penghijauan sekitar komplek perumahan atau
tempat yang tidak membutuhkan ruang besar. Mampu hidup hingga ketinggian 1400 mdpl. tumbuhan
ini tidak bercabang dan mampu tumbuh hingga 20 meter. Sebagai penyejuk udara palem raja juga
sering digunakan sebagai pohon hias.
13. Pohon Matoa
Pohon ini berasal dari papua, terkenal dengan buahnya yang legit dan enak. Namun tidak hanya
sebagai penghasil buah, matoa juga layak dijadikan tanaman penghijauan. Daunnya rimbun,
cabangnya kuat. Penghisap polutan. Matoa mampu hidup hingga ketinggian 25 meter dengan
diameter hingga 100 cm. Matoa bersifat fleksibel bisa ditanam didaerah daratan rendah maupun
didataran tinggi.
14. glodokan tiang
Glodongan tiang memang tanaman yang tumbuh tegak menjulang, tingginya sampai 15 m, berbentuk
kolomnar agak kerucut, simetris piramidal, tanpa cabang besar muncul dari batangnya. Cabang-
cabang yang muncul umumnya kecil, lalu tumbuh menjuntai ke bawah (pendulous). Tanaman ini
mudah ditanam dan cepat tumbuh. Sampat saat ini ia hanya bisa diperbanyak melalui biji.
Tumbuhnya yang lurus keatas sering dijadikan sebagai pembatas jalan.
15. Bungur
Tanaman Bungur (Lagerstroemia) merupakan tumbuhan berwujud pohon atau perdu yang dikenal
sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar
bersama-sama akan tampak indah. Perbanyakan anakannya dari biji yang keluar setelah proses
pembungaan selesai. Bijinya berbentuk bulat berwarna coklat sebesar kelereng. Selain itu bisa juga
diperbanyak dengan pencangkokan mampu hidup ditanah gersang atau subur , bungur menjadi
pilihan yang tepat untuk menggabungkan konsep tanaman hias. Bungur mampu hidup diketinggian
800 mdpl. selain sebagai pohon penghijauan, Biji bungur digunakan untuk pengobatan tekanan
darah tinggi. Sementara Kulit kayu digunakan untuk pengobatan : diare, disentri, dan kencing darah.
Daun digunakan untuk pengobatan : kencing batu, kencing manis, dan tekanan darah tinggi
16. . Kiara payung
Pohon kiara payung (Fellicium Decipiens) merupakan pohon yang cocok ditanam pada penghijauan
lingkungan rumah. Pohon ini sangat rindang dan bertajuk luas, memiliki tinggi hingga 11 meter,
dengan Batang utama pohon tidak terlalu besar seperti Pohon Tanjung dan Pohon Mangga.
kemampuannya dalam menyerap gas CO2 (riset Endes N. Dahlan) berada diurutan ke-5 di bawah
pohon Trembesi, Cassia, Kenanga, Pingku dan Beringin. Ranting-rantingya tidak terlalu besar
namun kuat dari terpaan angin. Pertumbuhan daun dari pohon Kiara Patung berbentuk bulat dan
simetris secara otomatis tanpa perlu pemangkasan seperti jenis tanaman pagar teh-tehan. Tanaman
pagar teh-tehan harus anda pangkas agar pertumbuhannya simetris dan teratur seperti halnya
rambut manusia.
17. Pohon Tanjung
Pohon tanjung atau bunga Tanjung (Mimusops elengi) Bunganya yang wangi mudah rontok dan
dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan
aneka bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat. Buahnya dapat dimakan Air rebusan
pepagannya digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan pepagan beserta bunganya
digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam. Daun segar yang digerus halus digunakan
sebagai tapal obat sakit kepala; daun yang dirajang sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan
kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati seriawan
mulut Kulit akarnya mengandung banyak tanin dan sedikit alkaloid yang tidak beracun.
Minyak yang diekstrak dari biji tumbuhan ini mengandung beberapa asam lemak. Akarnya yang
dicampur dengan cuka dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan. Kayunya padat, berat,
dan keras. Kayu dari varietas parvifolia yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak
dalam pembuatan perahu, untuk tangkai tombak dan tangkai perkakas lain, almari dan mebel, serta
untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan segemang 40 cm. Kayu tanjung juga
baik untuk dijadikan bahan ukiran, patung, penutup lantai, jembatan, dan bantalan rel kereta api.
18. Pohon Dadap
Dadap merupakan Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15–20 m dan gemang 50–60 cm.
Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda
atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1–2 mm) yang berwarna hitam
Tajuknya atau membulat renggang, menggugurkan daun di musim kemarau.
Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di kebun-kebun kopi dan kakao, atau pohon rambatan
bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Juga baik digunakan sebagai tiang-tiang
pagar hidup.Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai penahan angin.
19. Pohon Sengon
Sengon (Albizia chinensis) adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh dan
penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia.
Sifatnya yang meranggas dimusim kemarau namun sengon mampu menjadi pohon pelindung dengan
mencapai tinggi 35-40 meter, kayunya bermanfaat untuk mebel.
20. Aren /Mergat
Pohon aren cukup rindang dan anti polutan yang unik. selain ukurannya yang besar, Pohon aren bisa
dimanfaatkan sebagai lumbung pendapatan yang mampu mensejahterakan masyarakat. Selain itu,
pohon ini cukup toleran dengan tumbuhan sekitarnya, dan dapat tumbuh dengan baik di lereng
gunung pada kemiringan hingga 70 derajat, pohon aren termasuk toleran terhadap
tanaman sekitarnya.tidak seperti pohon pinus tidak toleran, yakni membunuh segala tumbuhan di
sekitarnya karena begitu rakus terhadap air. Aren memang rakus menyimpan air, namun tidak
membunuh tanaman sekitar. penyeimbang dan menanggulangi erosi terutama daerah aliran sungai
dan gunung. Seluruh komponen yang ada dari pohon aren bisa dimanfaatkan.
https://icapujiawati15.wordpress.com/2014/05/21/20-tanaman-yang-cocok-untuk-penghijauan/