2 · web viewkeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila...

52
2. DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA

Upload: lethien

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

2. DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA

Page 2: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati
Page 3: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

2. DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA I. GAMBARAN UMUM

1. Keadaan daerah

Daerah Sumatera Utara yang luasnya 71.680 km2, secara

geografis terdiri dari daerah dataran rendah di pantai timur

yang luas dan subur, daerah pegunungan Bukit Barisan, dan

Pulau Nias. Secara administratif daerah ini terdiri dari 17

Daerah Tingkat II, ialah 11 kabupaten dan 6 kotamadya, 2 kota

administratif, 197 kecamatan dan 5.632 desa.

Menurut sensus jumlah penduduk sebanyak 6.621.831 jiwa

pada tahun 1971 dan sebanyak 8.360.894 jiwa pada tahun 1980.

Dengan demikian selama periode tersebut pertambahan penduduk

daerah ini adalah rata-rata 2,6% per tahun.

Dari Sensus Penduduk tahun 1980 terlihat bahwa kabupaten

yang terpadat penduduknya adalah Deli Serdang (205 jiwa per

km2) dan Simalungun (182 jiwa per km2), sedang yang rendah

kepadatan penduduknya adalah Tapanuli Tengah (45 jiwa per

km2) dan Tapanuli Utara (50 jiwa per km2).

Kota Medan merupakan pusat ekonomi sosial di daerah ini

dan pusat perdagangan bagi Sumatera bagian Utara. Perkembang-

an kota Medan yang amat pesat sejak Repelita I dimungkinkan

oleh daerah belakangnya yang luas dan subur, posisi geografis

yang menguntungkan, letaknya pada jalur pelayaran yang ramai,

dan karena kota tersebut mempunyai berbagai prasarana trans-

portasi dan sarana komunikasi yang lengkap.

4 5

Page 4: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

Kegiatan ekonomi terpenting di daerah ini adalah pertani-

an yang menghasilkan komoditi ekspor dan bahan pangan. Areal

perkebunan di daerah ini terdapat di daerah-daerah yang pa-

ling subur dan menghasilkan berbagai jenis komoditi ekspor

yaitu, karet, minyak sawit, coklat, tembakau, kopi, dan teh.

Luas areal perkebunan seluruhnya adalah 980.075 ha, dan ter-

diri dari perkebunan besar seluas 519.265 ha dan perkebunan

rakyat seluas 460.810 ha.

Ekspor hasil produksi perkebunan dilakukan melalui pela-

buhan Belawan, Labuhan Bilik, dan Teluk Nibung. Potensi lain-

nya di Sumatera Utara yang masih dapat dikembangkan adalah

industri, dan pariwisata,. Pabrik aluminium di Kuala Tanjung

sudah berproduksi sejak Repelita III, dan di dalam Repelita

IV diharapkan akan tumbuh industri baru yang merupakan indus-

tri hilir yang memanfaatkan aluminium sebagai bahan baku.

Kegiatan pembangunan di berbagai bidang antara tahun 1975

dan 1980 telah memungkinkan daerah ini memberikan sumbangan

yang amat berarti dalam kegiatan ekonomi nasional. PDRB (Pro-

duk Domestik Regional Bruto) daerah ini, menurut harga kons-

tan tahun 1975, meningkat dari Rp. 688,3 milyar dalam tahun

1975 menjadi Rp. 1.083,9 milyar dalam tahun 1980, yang ber-

arti pertumbuhan PDRB adalah rata-rata sebesar 9,5% per tahun.

Ekspor dari produksi perkebunan daerah ini memberikan sum-

bangan sebesar 15% dari seluruh nilai ekspor non migas Indone-

sia.

Keadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah

jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama

Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

pesawat Jumbo Jet (Boeing 747), dan kapasitas bongkar muat

46

Page 5: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

pelabuhan Belawan jauh lebih besar dari kapasitasnya dalam

Repelita II. Sungai Asahan yang selama ini belum dimanfa-

atkan, dalam akhir Repelita III telah dapat menghasilkan

tenaga listrik sebesar 600 MW. Hampir semua tenaga listrik

yang dihasilkan digunakan untuk peleburan alumina di Kuala

Tanjung, dan 50 MW dari tenaga tersebut dimanfaatkan untuk

pengembangan ekonomi masyarakat.

Berbagai investasi seperti Proyek Asahan, perkebunan (PIR

dan PRPTE) dan berbagai prasarana ekonomi selama Repelita III

akan memberikan hasil yang nyata dalam Repelita IV.

2. Masalah-masalah yang dihadapi

Sumatera Utara menghadapi berbagai masalah dalam memasuki

Repelita IV. Diantaranya yang paling menonjol adalah masalah

tata guna tanah. Dewasa ini areal hutan di Sumatera Utara

tinggal 28% dari luas propinsi. Karena lokasinya kurang tepat

maka fungsi hidroorologis dari hutan tidak berjalan baik, se-

hingga sering terjadi banjir pada musim hujan yang menimbul-

kan kerugian pada perkebunan, pertanian pangan, perkampungan

penduduk, dan menyebabkan pendangkalan sungai dan saluran

irigasi. Sungai yang sering mendatangkan banjir di daerah ini

antara lain adalah Sei Ular, Sei Wampu, Sei Bah Bolon, Sei

Tanjung, Sei Gabus, Sei Sipare-Pare, dan Sei Belawan.

Dewasa ini banyak areal hutan dengan kemiringan lebih da-

ri 15 derajat digunakan oleh penduduk secara "liar" untuk ke-

perluan pertanian dan tempat tinggal, bahkan banyak di anta-

ranya dengan kemiringan lebih dari 40 derajat. Begitu juga di

beberapa tempat, daerah hutan lindung sudah berubah menjadi

daerah pertanian. Dewasa ini diperkirakan ada 41.000 KK pen-

47

Page 6: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

duduk Sumatera Utara yang perlu dipindahkan, dan 33.000 KK

diantaranya dari daerah hutan.

Masalah lain yang menonjol di daerah ini dihadapi dalam

peningkatan produksi pangan. Areal persawahan yang luasnya

465.024 ha, kurang dari seperdua areal perkebunan pada umum-

nya kurang subur, sedang tanah yang paling subur sudah digu-

nakan untuk perkebunan besar. Areal sawah yang sudah memiliki

jaringan irigasi baru 55% dan sisanya berupa sawah tadah

hujan. Perluasan areal sawah tidak mungkin lagi dilakukan

karena akan menimbulkan konflik penggunaan tanah dengan per-

kebunan atau dengan areal hutan yang sudah dirasa amat ku-

rang. Sebegitu jauh, kekurangan bahan pangan di daerah ini

tidak lagi menjadi masalah, karena dapat ditutup dengan kele-

bihan produksi pangan di dua propinsi tetangga yaitu Daerah

Istimewa Aceh dan Sumatera Barat. Kondisi jalan darat sudah

amat baik dan hubungan lalu lintas kapal antara Sumatera Uta-

ra dengan kedua propinsi tetangga tersebut cukup baik untuk

menjamin kelancaran pengangkutan pangan.

Keadaan alam yang baik dan teknik budidaya pertanian sa-

yur dan buah-buahan di dataran tinggi Karo belum menjamin pe-

ningkatan pendapatan petani karena kurang terjaminnya pema-

saran, yaitu fluktuasi harga sayur di pasaran amat besar.

Usaha ekspor sayur ke Singapura dan Penang (Malaysia) dewasa

ini mendapat saingan dari sayur produksi Taiwan, RRC, bahkan

juga yang dari Eropa, padahal sebelum ini kebutuhan sayur

Singapura dan Penang sebagian besar dipenuhi dari daerah Karo.

Masalah lain dalam perkembangan daerah ini adalah pemera-

taan pembangunan. Daerah dataran sebelah timur yang subur dan

mempunyai potensi alam yang lebih banyak, berkembang jauh le-

48

Page 7: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

bih cepat bila dibandingkan dengan daerah bagian barat, dae-

rah bagian selatan, dan pulau Nias.

Masalah aparatur pemerintahan yang masih dirasakan adalah

kekurangan tenaga teknis di tingkat kabupaten/kotamadya.

II. ARAH DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

1. Arah pembangunan daerah dalam rangka pembangunan na-sional.

Prioritas utama dalam pembangunan daerah dalam Repelita

IV adalah meningkatkan kelestarian alam untuk mengurangi ma-

salah banjir yang selalu menimbulkan kerugian besar setiap

tahunnya dan untuk menjaga kesuburan tanah. Usaha ini se-

kaligus akan menjamin pengamanan investasi yang sudah banyak

dilakukan di daerah ini seperti proyek Asahan, perkebunan,

pertanian pangan, pelabuhan, pemukiman, dan berbagai prasa-

rana ekonomi.

Untuk itu langkah pertama yang perlu diambil adalah pe-

nyusunan rencana penggunaan tanah seluruh daerah supaya ada

ketegasan tentang kawasan hutan dan daerah yang perlu dihu-

tankan kembali, daerah perkebunan, lahan untuk tanaman pangan

dan lain-lain. Dengan rencana tata guna tanah yang lebih te-

gas, maka konflik penggunaan tanah, baik akibat perkembangan

kegiatan ekonomi maupun akibat pertambahan penduduk, dapat

dihindari. Untuk tahap pertama akan dipetakan rencana kawasan

hutan dan daerah yang akan dihutankan kembali, supaya dapat

dijadikan pegangan bagi usaha pemerintah dalam program peng-

hijauan dan reboisasi. Pelaksanaan reboisasi dan penghijauan

perlu diikuti dengan pemukiman kembali penduduk yang menem-

pati kawasan hutan dan pengawasan yang ketat terhadap kawasan

hutan maupun daerah yang baru dihutankan kembali.

49

Page 8: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

Dalam hal produksi, maka daerah ini akan berusaha membe-

rikan kontribusi dalam memperoleh devisa, khususnya dari ko-

moditi non migas. Sesuai dengan potensi yang ada dan investa-

si yang telah diadakan sejak Repelita I, maka perkebunan te-

lah memberikan sumbangan yang besar dalam ekonomi daerah,

baik dilihat dari penyerapan tenaga kerja maupun dari jumlah

devisa yang dihasilkannya. Oleh karena itu, perkebunan akan

mendapat prioritas utama dalam pembangunan daerah. Langkah-

langkah yang akan diambil dalam bidang ini adalah perema-

jaan tanaman yang sudah tua, pembinaan perkebunan rakyat de-

ngan penanaman bibit unggul, peningkatan budidaya perkebunan,

dan pengolahan produksinya. Walaupun areal perkebunan tidak

bisa diperluas, namun dengan cara-cara di atas, produksi dan

kualitas produksi perkebunan dapat ditingkatkan.

Di bidang pertanian pangan, pengembangannya akan dilaksa-

nakan dengan mengingat batasan-batasan yang sudah diutarakan

di atas. Usaha peningkatan produksi pangan tidak bisa dilaku-

kan dengan memperluas areal pertanian. Oleh karena itu, pem-

bangunan irigasi hanya akan dilakukan pada tempat-tempat yang

sudah ada sawahnya. Di samping itu pembangunan irigasi yang

sudah dirintis sejak Repelita yang lalu akan diselesaikan,

seperti irigasi Batang Gadis, Namu Sira-Sira dan Batang

Ilung. Untuk meningkatkan budidaya pertanian pangan, akan

ditingkatkan usaha penyuluhan.

Guna menciptakan lapangan kerja baru di luar pertanian

dan meningkatkan nilai tambah produksi pertanian, akan di-

tingkatkan pengembangan industri, khususnya agro industri.

Demikian juga akan ditingkatkan jenis industri lain yang

menggunakan bahan baku dari daerah ini atau yang mempunyai

pemasaran di daerah ini dan di propinsi tetangga. Juga akan

50

Page 9: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

dikembangkan jenis industri yang mengolah bahan aluminium

yang sudah diproduksi di Kuala Tanjung.

Sektor lainnya yang mendapat prioritas untuk dikembangkan

adalah pariwisata. Daerah-daerah dan objek pariwisata yang

perlu dikembangkan adalah daerah Danau Toba dan sekitarnya,

dataran Tinggi Karo, Pulau Nias, Pantai Barat Tapanuli Tengah,

dan istana di Kota Pinang.

Untuk menunjang sektor-sektor kegiatan ekonomi di atas,

perlu dikembangkan prasarana perhubungan dan telekomunikasi

seperti pelabuhan laut dan dermaga penyeberangan, pelabuhan

udara, jalan raya, pos dan telekomunikasi.

Dalam Repelita IV daerah Sumatera Utara diperkirakan akan

berkembang dengan laju pertambahan rata-rata 6% setahun.

2. Kebijaksanaan pembangunan daerah

Untuk lebih memudahkan penanganan kegiatan pembangunan di

tingkat daerah, dan untuk lebih menyesuaikan kegiatan pemba-

ngunan dengan potensi dan permasalahan yang dihadapi di ma-

sing-masing bagian daerah, maka dalam Repelita IV, daerah Su-

matera Utara dibagi menjadi 4 wilayah pembangunan yaitu:

Wilayah Pembangunan I yang meliputi Kabupaten Tapanuli Te-

ngah, Kotamadya Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabu-

paten Kepulauan Nias dengan pusat pembangunannya Sibolga.

Potensi yang mendapat prioritas untuk dikembangkan di wilayah

ini adalah perkebunan rakyat, pertanian pangan, perikanan,

pariwisata dan peternakan.

Wilayah Pembangunan II yang meliputi kabupaten-kabupaten

Karo, Dairi, Simalungun, dan Tapanuli Utara, dengan pusat pem-

bangunannya Pematang Siantar. Potensi utama yang bisa dikem-

51

Page 10: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

bangkan dalam wilayah ini adalah perkebunan besar, perkebunan

rakyat, pariwisata dan industri kerajinan.

Wilayah Pembangunan III yang meliputi daerah pantai Timur

bagian utara yaitu daerah Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli

Serdang, Kotamadya Medan, Kotamadya Binjai, dan Kotamadya Te-

bing Tinggi, dengan pusat pembangunannya Medan. Potensi yang

akan dikembangkan antara lain perkebunan, industri, perda-

gangan, tanaman pangan, dan pertambangan.

Wilayah Pembangunan IV yang meliputi pantai timur bagian

selatan, yaitu daerah Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Ba-

te, dan Kotamadya Tanjung Balai, dengan pusat pembangunannya

Kisaran. Potensi yang akan dikembangkan antara lain perkebun-

an besar, tanaman pangan, perikanan, dan industri.

Dibanding dengan Wilayah Pembangunan III dan IV, maka Wi-

layah Pembangunan I dan II relatif ketinggalan dan mempunyai

prasarana ekonomi yang belum memadai.

Mengingat peranan kota Medan amat penting dalam pemba-

ngunan ekonomi daerah Sumatera Bagian utara, dan peranan Pe-

labuhan Belawan sebagai pelabuhan ekspor utama di Indonesia,

maka penanganan pembangunan kota ini akan lebih ditingkatkan.

Penataan pembangunan kota ini tidak hanya terbatas pada wila-

yah administrasinya saja, melainkan juga meliputi daerah-dae-

rah sekitarnya yang potensial untuk dikembangkan.

Perencanaan Medan Raya akan dikaitkan dengan rencana pem-

bangunan jalan tol Belawan - Tanjung Merawa, perluasan pela-

buhan Belawan, kegiatan usaha perkapalan, dan jaringan drai-

nase yang sedang dilaksanakan.

52

Page 11: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

III. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBANGUNAN SELAMA REPELITA IV

Pembangunan di bidang pertanian terutama tanaman pangan

akan dilanjutkan melalui intensifikasi dan rehabilitasi areal

pertanian pangan. Intensifikasi melalui tanaman padi, palawi-

ja dan sayuran. Untuk menunjang usaha intensifikasi akan di-

lanjutkan kegiatan penyuluhan dan Bimas, perbenihan, perlin-

dungan tanaman terhadap hama dan penyakit pada lahan yang su-

dah mempunyai prasarana Irigasi Sederhana di daerah kabupaten

Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Labuhan

Batu, Asahan, Simalungun, Karo, Deli Serdang, Langkat, lahan

Irigasi Sedang Kecil di daerah kabupaten Nias, Labuhan Batu,

Dairi, Deli Serdang dan lahan Rawa Sederhana di daerah kabu-

paten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Labuhan Batu, Asa-

han, Langkat. Di samping itu akan dilanjutkan usaha diversi-

fikasi tanaman dan pemanfaatan pekarangan untuk tanaman ber-

nilai gizi tinggi.

Pembangunan peternakan akan dilaksanakan melalui usaha

pokok intensifikasi dan diversifikasi peternakan sapi, ker-

bau, sapi perah, kambing, dan aneka ternak. Usaha ini akan

didorong melalui pengamanan ternak, pembinaan makanan ternak,

penyediaan bibit unggul dan penyuluhan. Di samping itu akan

diusahakan pengembangan ternak sapi, kerbau dan kambing di

beberapa kabupaten. Dalam hubungan ini akan ditingkatkan pu-

sat pembibitan ternak sapi dan pengembangan hijauan makanan

ternak di Siborong-borong, penyidikan penyakit hewan dan pem-

binaan karantina hewan di Medan dan akan dibangun sub centra

inseminasi buatan di Pematang Siantar.

Di bidang perikanan akan dilanjutkan pengembangan dan

pembinaan usaha perikanan laut, perikanan di tambak maupun

53

Page 12: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

perikanan air tawar serta budidaya laut dan perairan umum.

Penyuluhan, latihan ketrampilan dan pembinaan akan ditingkat-

kan di samping pengadaan prasarana perikanan dan pengembangan

teknik produksi. Demikian pula akan dikembangkan pembangunan

Balai Benih Ikan di Krasaan dan Ambarita, penyempurnaan pela-

buhan perikanan di Tello, Belawan dan Sibolga serta pengadaan

kolam-kolam percontohan.

Dalam rangka peningkatan produksi perkebunan, akan dilak-

sanakan melalui usaha-usaha pokok peremajaan/perluasan tanam-

an karet, kelapa, kelapa sawit, coklat, cengkeh, tebu, cas-

siavera yang akan mencakup areal 132.968 ha, serta intensifi-

kasi dan rehabilitasi tanaman kelapa, kopi, cengkeh, tebu,

tembakau seluas 138.426 ha. Selain usaha peningkatan produk-

si, juga akan diikuti dengan usaha peningkatan mutu serta

perbaikan tata niaga dengan pengikutsertaan PNP/PTP, Perke-

bunan Besar dan lembaga swasta lainnya dengan meningkatkan

peranserta Koperasi. Pelaksanaannya akan dilakukan dengan po-

la UPP, pola PIR dan secara parsial. Di samping itu akan diu-

sahakan pengembangan tanaman yang potensial non tradisional

seperti linum, abaca, kenaf, melinjo, jarak, tanaman obat-

obatan dan lain-lain.

Untuk menunjang peningkatan produksi pertanian terutama

tanaman pangan akan dilanjutkan pembangunan dan rehabilitasi

irigasi antara lain irigasi Simalungun, Namu Sira-Sira, Ba-

tang Ilung dan irigasi sedang kecil dan sedang lainnya yang

tersebar, serta pengembangan daerah rawa untuk menunjang per-

luasan lahan pertanian. Juga akan dilaksanakan perbaikan dan

pengamanan sungai dalam rangka mencegah bencana banjir, anta-

ra lain sungai Ular, Bah Bolon dan sungai-sungai lainnya.

54

Page 13: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

Bidang perindustrian akan dilanjutkan pembangunan serta

pengembangannya. Pembinaan dan pembangunan industri secara

keseluruhan akan dilaksanakan dengan memperhatikan prioritas

dan ciri-ciri tiap kelompok industri, namun akan diarahkan

pada suatu pola industri yang terpadu dan serasi.

Pengembangan di bidang industri permesinan dan logam an-

tara lain akan diarahkan kepada industri yang membuat mesin-

mesin/pelatan pertanian, industri yang menghasilkan alat-alat

barang-barang dari aluminium dan industri yang menghasilkan

bahan bangunan/konstruksi seperti besi beton, seng, kawat,

dan sebagainya.

Kegiatan bimbingan dan pengembangan industri kecil khu-

susnya golongan ekonomi lemah akan ditingkatkan. Untuk meme-

nuhi tenaga trampil dan manajemen di bidang industri akan di-

tingkatkan pendidikan keahlian/kejuruan industri. Kecuali itu

penelitian industri akan ditingkatkan.

Di bidang industri yang mengolah hasil dari sektor

pertanian, maka sesuai dengan pengembangan perkebunan kelapa

sawit akan dikembangkan industri minyak goreng kelapa sawit.

Kecuali itu akan dibangun industri pengalengan ikan, buah-

buahan dan sayur-sayuran.

Di bidang pertambangan akan dilanjutkan inventarisasi,

pemetaan dan eksplorasi sumber-sumber mineral, termasuk pene-

litian endapan-endapan bahan galian dan pengolahan berbagai

macam bahan galian. Di samping itu juga akan diberikan bim-

bingan teknis pertambangan bagi usaha pertambangan swasta na-

sional, pertambangan rakyat dan koperasi pertambangan serta

akan dilaksanakan kegiatan pengawasan/penertiban usaha per-

tambangan.

55

Page 14: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

Di bidang tenaga listrik akan diselesaikan pembangunan

pusat listrik tenaga uap (PLTU) Belawan Unit I dan II (2 x 65

MW). Selain itu juga akan dibangun sejumlah pusat listrik te-

naga diesel (PLTD) yang tersebar, serta sejumlah pusat lis-

trik tenaga mikrohidro (PLTM) guna menunjang program listrik

masuk desa. Dalam pada itu akan dilanjutkan pula proses pem-

bangunan pusat listrik tenaga air (PLTA) Asahan Unit I dan

III, yang masih dalam tahap disain.

Di bidang perhubungan laut akan dikembangkan fasilitas

pelabuhan seperti dermaga, yaitu untuk pelabuhan-pelabuhan

Belawan, Sobolga dan Kuala Tanjung. Khususnya untuk pelabuhan

Belawan akan ditingkatkan juga gudang, dermaga peti kemas,

dan lapangan penumpukan. Di samping itu akan dibangun pela-

buhan Gunung Sitoli (Nias).

Di bidang perhubungan darat akan ditingkatkan pemasangan

rambu jalan, marka jalan, pagar pengamanan jalan serta fasi-

litas perhubungan darat lainnya. Selain itu juga akan diting-

katkan pemasangan rambu sungai, fasilitas angkutan sungai

lainnya, sedangkan dermaga danau akan dibangun di Pangururan,

Tomok, Muara, Nainggolan dan Ajibata. Selanjutnya di bidang

kereta api akan ditingkatkan rel kereta api Medan - Belawan

dan Rantau Prapat - Medan serta penambahan gerbong dan loko-

motif .

Di bidang pos dan telekomunikasi akan dikembangkan jasa

pos dan giro serta telekomunikasi antara lain akan dibangun

kantor pos dan kantor pos pembantu, bis surat, serta perluas-

an sambungan telepon. Di samping itu di bidang meteorologi

dan geofisika akan ditingkatkan dan dibangun stasion meteo-

rologi dan geofisika.

56

Page 15: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

Di bidang pariwisata akan diusahakan untuk meningkatkan

arus wisatawan, peningkatan penerimaan devisa, perluasan la-

pangan kerja dan kesempatan berusaha.

Di bidang jalan akan dilaksanakan peningkatan jalan, re-

habilitasi dan pemeliharaan jalan serta penunjangan jalan.

Peningkatan jalan akan dilaksanakan antara lain pada ruas-ru-

as jalan Binjai - Medan, Medan - Lubuk Pakam, Lubuk Pakam -

Perbaungan, Perbaungan - Sei Rampah, Sei Rampah - Tebing

Tinggi, Lubuk Pakam - Tanah Abang, Perdagangan - Pematang

Siantar, Pematang Siantar - Kisaran, Tanah Abang - Tebing

Tinggi, Kota Birang - Tergamba, Sibolga - Padang Sidempuan,

Rantau Prapat - Wingfoot, Wingfoot - Tolan, Sidikalang - Ka-

banjahe - Batas propinsi Aceh, Batas propinsi Aceh - Medan -

Kabanjahe, Binjai - Perdagangan, dan Medan - Tebing Tinggi -

Rantau Prapat, sedangkan pembangunan jalan akan dilaksanakan

pada ruas jalan Belawan - Medan - Tanjung Morawa dan jalan

lingkar Medan.

Dalam rangka peningkatan kegiatan perdagangan akan dilak-

sanakan melalui penyempurnaan sistem administrasi termasuk

penyempurnaan perundang-undangan dan peraturannya, penyeder-

hanaan sistem perizinan, pengembangan bonded warehouse serta

usaha-usaha penyempurnaan lembaga perdagangan dan pemasaran

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran sa-

rana produksi serta pemasaran hasil-hasil produksi. Demikian

pula akan dilanjutkan usaha-usaha perluasan pasaran barang-

barang produksi dalam negeri melalui pameran-pameran dagang

dan penyebarluasan informasi pasar, perlindungan konsumen

serta peningkatan dan pengembangan peranan pedagang golongan

ekonomi lemah melalui penataran, penyuluhan dan pusat-pusat

pembinaan/pelayanan pengusaha golongan ekonomi lemah. Usaha-

57

Page 16: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

usaha untuk meningkatkan ekspor non migas akan terus dilan-

jutkan dalam rangka pengembangan perdagangan luar negeri me-

lalui penggarapan komoditi potensial, peningkatan koordinasi

yang lebih terpadu antar instansi dan penyuluhan eksportir

serta pengendalian impor.

Dalam bidang perkoperasian, upaya peningkatan kemampuan

organisasi, tata laksana, dan usaha akan dilanjutkan. Upaya

peningkatan itu tetap akan diprioritaskan pada koperasi pri-

mer, khususnya koperasi unit desa (KUD) yang melaksanakan

usaha dalam bidang pertanian pangan, peternakan rakyat, peri-

kanan rakyat, perkebunan rakyat, kerajinan rakyat, industri

kecil, perkreditan/simpan pinjam, kelistrikan desa, jasa ang-

kutan pedesaan, dan berbagai jenis komoditi ekspor yang di-

produksi masyarakat pedesaan Sumatera Utara. Lain dari pada

itu, mutu dan intensitas pelayanan Koperasi kepada anggotanya

juga akan ditingkatkan.

Untuk mendukung upaya peningkatan di atas, akan diusaha-

kan adanya penyempurnaan dalam metoda, materi dan penyeleng-

garaan pendidikan, penataran dalam latihan ketrampilan pengu-

rus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi serta

penyempurnaan cara pemberian bantuan tenaga manajemen yang

terdidik/terlatih kepada KUD yang dianggap masih memerlukan

bantuan yang dimaksud. Untuk menciptakan iklim masyarakat

yang mendukung pengembangan kehidupan koperasi yang sehat,

penerangan dan penyuluhan perkoperasian akan dilanjutkan dan

ditingkatkan.

Untuk membantu golongan ekonomi lemah maka usaha-usaha

yang telah dilaksanakan dalam Repelita III, seperti bimbing-

an, latihan ketrampilan untuk meningkatkan mutu, penyediaan

58

Page 17: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

fasilitas pasar dan bantuan modal (kredit candak kulak dan

sebagainya) akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan, sedang-

kan potensi pengusaha kecil akan terus dikembangkan antara

lain melalui program KIK dan KMKP.

Di bidang tenaga kerja dilanjutkan kegiatan latihan, dan

ketrampilan serta kewiraswastaan di lembaga-lembaga latihan

yang ada baik milik pemerintah, maupun lembaga latihan swasta

dan perusahaan. Kegiatan latihan disesuaikan dengan kebutuhan

pasar kerja dan kesempatan kerja daerah setempat. Selain itu

lebih ditingkatkan perencanaan tenaga kerja yang menyeluruh,

terkoordinasi dan terpadu mencakup semua sektor pembangunan

pemerintah dan swasta baik di Daerah Tingkat I, maupun di

Daerah Tingkat II. Penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja

muda terdidik ke daerah pedesaan sebagai Tenaga Kerja Sukare-

la Pelopor Pembaharuan dan Pembangunan terus dilanjutkan dan

disempurnakan.

Proyek Padat Karya Gaya Baru (PKGB) yang ditujukan untuk

mengatasi masalah kekurangan lapangan kerja dilaksanakan di

kecamatan-kecamatan padat penduduk dan miskin baik di daerah

perkotaan maupun pedesaan dengan mengutamakan wilayah-wilayah

yang sering dilanda bencana alam dan kegiatan ekonomi yang

menurun. Sejauh mungkin pelaksanaan kegiatan PKGB dipadukan

dengan pembangunan wilayah kecamatan UDKP.

Selama Repelita IV pelaksanaan transmigrasi dalam rangka

penyebaran penduduk dan pembukaan areal pertanian baru akan

dilanjutkan. Diperkirakan selama Repelita IV akan dilaksana-

kan penyiapan lahan seluas ± 8.531 ha atau penempatan sekitar

± 5.687 kepala keluarga penduduk di daerah pemukiman trans-

migrasi yang terdiri dari transmigran umum, transmigran swa-

59

Page 18: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

karsa dan pemukiman kembali.

Di bidang agama akan dilanjutkan berbagai kegiatan yang

pada dasarnya merupakan kegiatan penunjang bagi usaha-usaha

pembinaan kehidupan beragama. Dalam Repelita IV direncanakan

antara lain penyediaan kitab suci berbagai agama, pemberian

bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan/rehabilitasi 1.250

tempat ibadah berbagai agama dan pembangunan 75 balai nikah

dan penasehat perkawinan, serta perluasan sejumlah balai si-

dang pengadilan agama dan kantor-kantor urusan agama tingkat

kecamatan, kabupaten/kotamadya dan wilayah.

Sebagai usaha peningkatan mutu perguruan agama, akan di-

tingkatkan dan disempurnakan prasarana dan sarana pendidikan

pada madrasah ibtidaiyah negeri, madrasah tsanawiyah negeri

dan madrasah aliyah negeri serta pendidikan guru agama nege-

ri. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi rehabilitasi (terma-

suk madrasah ibtidaiyah swasta)/penambahan ruang kelas, pe-

nyediaan antara lain alat peraga, buku pelajaran dan buku

perpustakaan serta penataran guru berbagai bidang studi.

Selanjutnya, IAIN Sumatera Utara akan terus ditingkatkan

sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Sementara itu pene-

rangan dan bimbingan hidup beragama akan terus ditingkatkan,

terutama bagi masyarakat-masyarakat khusus.

Di bidang hukum akan dilanjutkan berbagai kegiatan yang

pada dasarnya merupakan kegiatan penunjang bagi usaha-usaha

pembinaan peradilan dan penegakan hukum, pembinaan pemasyara-

katan serta pembinaan keimigrasian. Kegiatan-kegiatan yang

akan dilakukan antara lain adalah : perluasan/rehabilitasi

sejumlah pengadilan negeri dan pembangunan sejumlah tempat

sidang di kota-kota kecil. Sementara itu akan dilanjutkan

60

Page 19: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

pembangunan 2 lembaga pemasyarakatan, pembangunan 4 rumah ta-

hanan negara (RUTAN), pembangunan sejumlah rumah penitipan

benda-benda sitaan negara (RUPBASAN), perubahan sejumlah lem-

baga pemasyarakatan menjadi RUTAN, pembangunan 1 balai bim-

bingan kemasyarakatan dan pengentasan anak (BISPA) serta 2

kantor imigrasi, dan 2 asrama tahanan imigrasi. Di samping

itu akan dibangun pula 3 kantor kejaksaan negeri di Kabupaten

Langkat, Simalungun dan Tapanuli Tengah serta rehabilitasi/

perluasan sejumlah kantor kejaksaan negeri.

Dalam rangka pengembangan jurisprudensi, termasuk hukum

adat, akan lebih ditingkatkan kerjasama dengan Universitas

Sumatera Utara. Demikian pula dalam meningkatkan kesadaran

hukum masyarakat, termasuk generasi mudanya, akan ditingkat-

kan kegiatan penyuluhan hukum. Sementara itu dalam memberikan

kesempatan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum, penye-

lenggaraan pemberian bantuan hukum bagi anggota masyarakat

terutama bagi mereka yang kurang mampu akan lebih dimantap-

kan. Dalam rangka penegakan hukum akan ditingkatkan pelaksa-

naan operasi yustisi.

Dalam rangka peningkatan daya tampung di bidang pendidik-

an untuk tingkat sekolah dasar akan dibangun tambahan sekitar

4.390 ruang kelas baru, perbaikan sekitar 6.870 gedung seko-

lah dasar dan TK serta SLB yang telah ada. Pada tingkat SMTP,

untuk SMP akan dibangun sekitar 200 unit sekolah baru, penam-

bahan sekitar 2.844 ruang kelas baru, rehabilitasi 108 seko-

lah, serta pembangunan sejumlah SMTP Kejuruan dan Teknologi.

Pada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 46 unit SMA baru, 3

STM dan 1 SMT Pertanian, 2 SMEA, 1 SGO, penambahan 700 ruang

kelas baru untuk SMA dan pengembangan 13 SPG, serta rehabili-

61

Page 20: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

tasi 38 gedung SMA, sekolah kejuruan dan teknologi negeri, 4

SGO serta 7 sekolah kejuruan dan teknologi swasta. Untuk pe-

laksanaan dan pemantapan wajib belajar akan dibangun kantor

pengelolaan pembinaan pendidikan dasar pada 50 kecamatan.

Untuk meningkatkan mutu pada TK, SLB, SD, SMTP, dan SMTA,

akan disediakan buku-buku pelajaran serta alat-alat. Di sam-

ping itu akan diadakan penataran guru, kepala sekolah, dan

pembina. Khusus pada tingkat SMTP dan SMTA akan dibangun 178

ruang laboratorium ilmu-ilmu alam untuk SMP, dan 30 ruang un-

tuk SMA, ruang ketrampilan 254 ruang untuk SMP, dan 33 ruang

untuk SMA. Dalam hal ini, penelusuran bakat dan kemampuan

siswa akan terus ditingkatkan.

Di dalam peningkatan pendidikan tinggi, Universitas Suma-

tera Utara akan ditingkatkan terutama di bidang pertanian dan

perkebunan, dan akan dikembangkan politeknik bidang teknolo-

gi, manajemen dan tata niaga, sedangkan IKIP Medan diarahkan

untuk penyediaan tenaga guru. Di samping itu pembinaan terha-

dap perguruan tinggi swasta akan ditingkatkan.

Di bidang kebudayaan akan terus ditingkatkan antara lain

dalam bidang kepurbakalaan, kesejarahan dan permuseuman. Di

samping itu pengembangan kesenian meliputi kegiatan pembina-

an, pemeliharaan, penyebarluasan dan pemanfaatan kesenian

daerah termasuk kesenian daerah yang hampir punah, dan fung-

sionalisasi taman budaya, sedangkan pengembangan bahasa dan

sastra melalui kegiatan pembinaan bahasa daerah dan pembinaan

pengembangan bahasa Indonesia. Kecuali itu akan dikembangkan

perbukuan dan perpustakaan, inventarisasi dan dokumentasi ke-

budayaan daerah, penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan

daerah, penerbitan dan penyebaran hasil penelitian.

62

Page 21: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

melalui Puskesmas akan dilakukan pembangunan 33 Puskesmas dan

100 Puskesmas Pembantu terutama di daerah pemukiman baru ter-

masuk daerah transmigrasi dan daerah terpencil serta pengada-

an 5 buah Puskesmas dengan rawat tinggal. Untuk meningkatkan

pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat akan ditingkatkan pula penyuluhan kesehatan masya-

rakat dengan menggunakan pendekatan pembangunan kesehatan ma-

syarakat desa (PKMD). Selain itu akan ditingkatkan berbagai

kegiatan yang ditujukan terutama kepada kelompok ibu dan anak

serta usaha kesehatan sekolah.

Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, akan

diusahakan melanjutkan pembangunan RSUP Medan, peningkatan 1

buah rumah sakit klas C menjadi klas C+, peningkatan 4 buah

rumah sakit klas D menjadi klas C, peningkatan 7 buah rumah

sakit klas D menjadi klas D+ dan peningkatan rumah sakit umum

lainnya yang telah ada serta pelayanan kesehatan jiwa teruta-

ma melalui pelayanan rawat jalan dan peningkatan pelayanan

laboratorium kesehatan.

Untuk menjamin tercapainya sistem pengadaan dan distribu-

si obat pada unit-unit pelayanan kesehatan akan dibangun 6

buah sarana penyimpanan obat, alat dan perbekalan kesehatan

tingkat Kabupaten/Kotamadya.

Peningkatan upaya kesehatan lainnya adalah pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular serta peningkatan pengendali-

an, pengadaan dan pengawasan obat, makanan, kosmetika, alat

kesehatan dan bahan berbahaya. Selain itu juga dilakukan pe-

ningkatan perbaikan gizi melalui usaha perbaikan gizi keluar-

ga (UPGK), peningkatan pencegahan dan penanggulangan keku-

63

Page 22: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

rangan vitamin A dan anemia gizi besi serta pencegahan gon-

dok endemik. Di samping itu dilakukan usaha untuk memudahkan

memperoleh air bersih, dan akan ditingkatkan pula usaha kese-

hatan lingkungan. Dalam rangka meningkatkan pembangunan sara-

na air bersih, terutama untuk penduduk pedesaan, akan diba-

ngun 50 buah penampungan air dengan perpipaan, 13 buah sumur

artesis, 50 buah perlindungan mata air, 1.550 buah penampung-

an air hujan, 24.491 buah sumur pompa tangan dangkal dan da-

lam serta sejumlah sarana air bersih jenis lainnya.

Untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan, khususnya pa-

ramedik akan dilakukan peningkatan jumlah lulusan melalui

klas paralel di samping pendidikan pekarya kesehatan. Sejalan

dengan itu dilakukan peningkatan sarana pendidikan yang ada,

dan dilakukan pembangunan baru berbagai sekolah/akademi kese-

hatan sesuai keperluan.

Usaha di bidang kesejahteraan sosial ditujukan untuk an-

tara lain memberikan pelayanan kepada orang-orang lanjut

usia, anak terlantar, para penderita cacat, fakir miskin,

tuna sosial, anak nakal dan korban narkotika. Di samping itu

akan diusahakan peningkatan pembinaan organisasi dan yayasan-

yayasan sosial yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial

untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Untuk menjangkau sasaran pelayanan dan pembangunan bidang

kesejahteraan sosial di daerah pedesaan dikembangkan dan di-

bina tenaga-tenaga PSM (pekerja sosial masyarakat). Peranan

dan fungsi wanita di berbagai kegiatan sosial akan lebih di-

gairahkan, sedangkan pembinaan karang taruna akan ditingkat-

kan dan kegiatannya akan dipadukan dengan program pembinaan

generasi muda serta di samping itu karang taruna baru akan

64

Page 23: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

dibentuk bagi yang belum memiliki.

Di bidang perumahan rakyat, maka dalam usaha mencukupi

kebutuhan perumahan akan dilaksanakan pembangunan rumah se-

derhana dan rumah inti serta perbaikan lingkungan perumahan

antara lain di kota-kota Medan, Pematang Siantar, Padangsi-

dempuan, Sibolga dan Tebingtinggi. Sementara dalam rangka pe-

rintisan pemugaran perumahan desa akan dilakukan pada kurang

lebih 200 desa di Kabupaten-kabupaten Tapanuli Utara, Dairi

dan Tapanuli Tengah.

Kegiatan dalam program air bersih ditekankan pada penye-

lesaian kegiatan-kegiatan yang telah dimulai dalam Repelita

III serta perluasan dan peningkatan air bersih antara lain di

kota-kota Medan, Pematang Siantar dan Padang Sidempuan serta

penanganan air bersih pada beberapa IKK (Ibukota Kecamatan).

Penanganan drainase kota dan persampahan dalam rangka pe-

nyehatan lingkungan perumahan kota akan dilaksanakan antara

lain di kota-kota Medan, Sibolga dan Pematang Siantar.

Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk dan meningkat-

an kesejahteraan keluarga, kegiatan program keluarga

berencana dilanjutkan. Diharapkan dapat dicapai sejumlah

kurang lebih 1.046.000 peserta baru dan sekitar 807.000

peserta lestari. Di samping itu dilanjutkan pembinaan untuk

menjaga kelangsungan peserta program keluarga berencana yang

sudah ada.

Di bidang penerangan akan dilanjutkan tugas-tugas pene-

rangan operasional antara lain melalui sarasehan dengan me-

manfaatkan Puspenmas sebagai pusat pelayanan informasi, pame-

ran, kegiatan sosio-drama dan pertunjukan tradisional yang

65

Page 24: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

komunikatif. Untuk meningkatkan penyebaran arus informasi ke

Page 25: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

pedesaan, kegiatan koran masuk desa dilanjutkan dengan meng-

ikut sertakan secara aktif peranan pers daerah setempat. Dalam

pada itu akan dilaksanakan rehabilitasi/pembangunan stasiun

RRI dan peningkatan siarannya di samping peningkatan stasiun

pemancar TV.

Di bidang pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup

serta guna mempertahankan keseimbangan ekologi, terutama

dalam rangka rehabilitasi tanah kritis, akan dilanjutkan ke-

giatan penghijauan dan reboisasi. Pelaksanaannya akan diuta-

makan pada daerah-daerah kritis terutama pada DAS Wampu/Ular,

DAS Asahan/Barumun, dan DAS Batang Toru/Batang Gadis. Demikian

pula pencegahan pencemaran lingkungan, baik di desa maupun di

perkotaan, pembinaan suaka alam dan hutan-hutan lindung, akan

dilanjutkan.

Dalam rangka mengkoordinasikan dan menyerasikan pelaksa-

naan kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sektoral da-

lam berbagai program, baik yang dilakukan oleh pemerintah

maupun yang dilakukan masyarakat, penyusunan rencana tata

ruang kota dan wilayah akan dilanjutkan. Kualitas rencana ko-

ta dan rencana wilayah akan ditingkatkan dan disempurnakan

hingga dapat dipergunakan secara efektif baik sebagai pedoman

pelaksanaan pembangunan kota dan wilayah maupun pembinaan

tertib tata ruang kota dan tata ruang wilayah. Prioritas akan

diberikan kepada kota-kota pusat pengembangan dan wilayah-wi-

layah yang berkembang dengan cepat.

Untuk mengusahakan keserasian dan pemerataan pembangunan

di seluruh daerah, maka pembangunan sektoral ditunjang dengan

program-program bantuan kepada daerah. Program-program dimak-

66

Page 26: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

sud adalah Bantuan Pembangunan Desa, Bantuan Pembangunan Dae-

rah Tingkat II, Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, Bantu-

an Pembangunan Sekolah Dasar, Bantuan Pembangunan Sarana

Kesehatan, Bantuan Pembangunan Reboisasi dan Penghijauan,

Bantuan Penunjangan Jalan Kabupaten dan Bantuan Kredit Pem-

bangunan/Pemugaran Pasar.

67

Page 27: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

TABELLUAS WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK

DAERAH TINGKAT I SUMATERA UTARA,TAHUN 1980

No. Kabupaten/Kotamadya Luas Wilayah(km2)

Jumlah JumlahKecamatan Desa

JumlahPenduduk

(1980)

KepadatanPenduduk perkm2 (1980)

1. Kab. N i a s 5.554 13 657 468.375 842. Kab. Tapanuli Selatan 16.643 20 1.608 757.159 45

3. Kab. Tapanuli Tengah 2.300 4 180 167.161 73

4. Kab. Tapanuli Utara 13.404 27 871 682.437 505. Kab. Labuhan Batu 6.825' 12 193 547.171 80

6. Kab. A s a h a n 4.625 17 220 775.656 1677. Kab. Simalungun 4.150 17 216 759.024 1828. Kab. D a i r i 3.442 8 157 241.785 709. Kab. K a r o 2.126 10 274 219.204 103

10. Kab. Deli Serdang 6.086 30 841 1.241.190 20511. Kab. Lang k a t 6.184 15 219 702.059 11312. Kab. Sibolga 11 3 11 59.897 5.44513. Kab. Tanjung Balai 2 - 4 41.894 20.947

14. Kab. Pematang Siantar 12 4 29 150.376 12.53115. Kab. Tebing Tinggi 31 3 17 92.087 2.971

16. Kodya M e d a n 265 11 116 1.378.955 5.20417. Kab. Bin j a i 20 3 19 76.464 3.828

DAERAH TINGKAT I: 71.680 197 5.632 8.360.894 117

68

Page 28: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

PROPINSI SUMATERA UTARA

l

Page 29: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati
Page 30: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati

69

Page 31: 2 · Web viewKeadaan prasarana perhubungan dan telekomunikasi adalah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan keadaannya selama Repelita II. Lapangan terbang Polonia sudah dapat didarati