2 sholat
DESCRIPTION
Agama Semester 1TRANSCRIPT
2. SHALAT
A. Pengertian shalat
Secara etimologi/ bahasa berarti do’a, rahmat, penyucian akan pikiran
kepada Allah agar kita mau bersyukur dan memohon pertolongan kepada-Nya.
Adapun makna secara terminology/ istilah berarti beberapa perbuatan dan
perkataan tertentu yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
B. Pembagian shalat
Shalat terbagi menjadi dua :
1. Shalat fardlu
Fardlu artinya sesuatu yang diwajibkan Allah atas hamba-Nya.
- Shalat fardlu artinya sembahyang/ shalat yang diwajibkan oleh Allah
atas hamba-Nya.
- Shalat fardlu terbagi menjadi dua :
a. Fardlu ‘ain. artinya : sendiri. yaitu sesuatu yang diwajibkan Allah atas
masing-masing individu.
Fardlu ‘ain terbagi menjadi dua :
1). Shalat fardlu lima waktu :
Subuh, waktunya sebelum matahari terbit
Dhuhur, waktunya mulai dari tergelincir matahari hingga
bayangan sudah lebih panjang / tinggi dari benda.
Ashar, waktunya dari bayangan lebih panjang dari diri kita
hingga sebelum terbenam matahari.
Maghrib, waktunya mulai dari matahari terbenam hingga
hilangnya mega merah.
‘Isya, waktunya dari hilangnya mega merah hingga
sebelum terbit fajar sidiq.
70
2). Shalat Jum’at
Jum’at artinya berkumpul, pergaulan, mingguan, persahabatan.
Shalat jum’at artinya sembahyang yang dilakukan sekali seminggu
sebagai media pergaulan dan persahabatan bagi kaum muslimin
sehingga menimbulkan rasa solidaritas social.
Shalat jum’at dikerjakan mulai tergelincir matahari hingga sebelum
masuk waktu ‘ashar, dan didahului dengan dua khutbah.
3). Fardlu Kifayah
Artinya cukup memadai. Jadi fardlu kifayah berarti sesuatu yang
diwajibkan oleh Allah atas hamba-Nya, tetapi dianggap cukup bila
dikerjakan oleh sebagian orang.
Yang termasuk fardlu kifayah ini ialah shalat jenazah;
a). Syarat-syaratnya :
(1). Setelah dimandikan dan dikafani
(2). Letak mayat berada disebelah kiblat orang yang
menyembahyangkannya
(3). Syarat-syarat lain seperti pada shalat fardlu
b). Rukun Shalat Jenazah
(1). Niat
(2). Takbir 4 X (empat kali)
(3). Mambaca Al Fatihah setelah takbiratul ikhram pertama
(4). Membaca sholawat Nabi SAW setelah takbir kedua
(5). Membaca do’a setelah takbir ketiga
(6). Membaca do’a lagi setelah takbir ke empat dan langsung
salam.
2. Shalat Sunat
Yaitu shalat yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala tetapi bila
tidak dikerjakan tidak apa-apa.
71
Shalat sunat itu banyak sekali, diantaranya : rawatib, tarawih, witir, 'idain ,
dhuha, istikhara, tahiyatul masjid, tahajud, hajat, istisqo, kusyuf dan husuf,,
tasbih, taubat, fajar, syukrul wudlu, awwabin, safar, isroq, ihram
C. Tuntunan tentang Shalat
1. Syarat-syarat wajib shalat
Syarat artinya sesuatu yang harus ada lebih dahulu sebelum
mengerjakannya.
Syarat-syarat shalat ialah :
a. Islam
b. Baligh (dewasa)
c. Berakal (tidak gila)
d. Melihat dan mendengar
e. Dalam keadaan terjaga (tidak tidur)
2. Syarat-syarat sah shalat
a. Suci dari hadats besar atau kecil
b. Suci badan dan tempat shalat dari najis
c. Menutup aurat
d. Mengetahui masuknya waktu shalat
e. Menghadap kiblat
Syarat-syarat tersebut di atas berlaku untuk seluruh macam shalat.
3. Syarat-syarat sah mengikuti imam
Apabila shalat berjamaah maka syarat-syaratnya adalah :
a. Makmum harus berniat mengikuti imam.
b. Makmum harus mengikuti imam dalam segala keadaan.
c. Mengetahui gerak perbuatan imam baik langsung
maupun tidak langsung.
d. Imam dan makmum berada dalam satu tempat.
e. Imam harus lebih di depan dari pada makmum.
72
f. Kaifiat (rukun) shalat imam sama dengan makmum.
g. Laki-laki tak boleh mengikuti perempuan.
h. Imam harus orang yang lebih fasih bacaannya dari pada
makmum
D. Syarat-syarat sah jamak dan qashar
Shalat jamak dan qoshar merupakan shalat fardlu juga. Shalat jamak
artinya penggabungan dua shalat yang dikerjakan dalam satu waktu. Terbagi
menjadi dua. Bagi musafir boleh menjamak (mengumpulkan) shalat dhuhur dan
‘ashar dalam satu waktu baik taqdim (pada waktu dhuhur) maupun takhir ( pada
waktu ‘ashar), dan juga shalat maghrib dan shalat ‘isya dalam waktu taqdim atau
takhir.
Bagi musafir (orang dalam perjalanan/ bepergian) boleh meringkas shalat
wajib yang berokaat 4 (empat) menjadi 2 (dua) rokaat, dengan syarat :
1. Kepergiannya bukan untuk maksiat
2. Jauh kepergiannya tak boleh kurang 16 farsakh
3. Musafir itu hanya boleh meringkas shalat yang jumlah rokaatnya 4
(empat) .
4. Berniat qashar bersamaan dengan takbiratul ikhrom
5. Tidak boleh makmum kepada orang muqim (menetap).
Bagi bukan musafir (tidak sedang bepergian) diperbolehkan pada waktu
hujan, baik taqdim maupun takhir.
Syarat-syarat jamak taqdim
1. Dikerjakan pada waktu dhuhur dulu baru ‘ashar, maghrib dulu
baru ‘isya
2. Berniat jamak
3. Berturut-turut, artinya selesai shalat dhuhur atau maghrib
langsung diikuti shalat ‘ashar atau ‘isya
Jamak takhir, yaitu shalat dhuhur dan ‘ashar yang dikerjakan pada waktu
‘ashar atau shalat maghrib dan ‘isya dikerjakan pada waktu ‘isya. Syaratnya hanya
73
satu yaitu berniat jamak pada waktu shalat yang pertama. Tidak perlu berturut-
turut dalam mengerjakannya.
Shalat qashar yaitu shalat yang diringkas dari 4 (empat) menjadi 2 (dua)
rokaat.
E. Rukun shalat
Rukun artinya bagian, rukun shalat artinya bagian shalat. Meninggalkan
salah satu rukun shalat berarti bagian dari shalat. Meninggalkan bagian shalat itu
mengakibatkan shalat itu tidak sah.
Rukun-rukun shalat :
1. Niat
2. Berdiri jika mampu
3. Takbiratul ikhrom
4. Membaca Al Fatihah
5. Rukuk hingga tenang anggota badan
6. I’tidal (berdiri tegak setelah rukuk)
7. Sujud hingga tenang anggota badan
8. Duduk di antara dua sujud
9. Duduk pada tahiyat akhir
10. Membaca tahiyat akhir
11. Membaca sholawat Nabi SAW
12. Membaca salam pertama
13. Tertib antara rukuk-rukuk tersebut.
Rukun shalat ini berlaku bagi semua shalat lain, baik wajib maupun sunat,
kecuali shalat jenazah meninggalkan selain yang tersebut di atas tak membatalkan
shalat.
F. Shalat Jum’at
1. Syarat-syarat shalat jum’at :
74
a. Hendaknya diadakan di tempat tinggal tetap, baik kota-kota maupun
desa-desa.
b. Berjamaah
c. Jumlah orang yang sah melakukan shalat jum’at itu sekurang-
kurangnya 40 orang.
d. Waktunya masih ada
e. Syarat-syarat lain yang telah ada pada syarat shalat 5 waktu.
2. Syarat khutbah jum’at
a. Berdiri bila kuasa
b. Dimulai setelah tergelincir matahari
c. Berturut-turut antara dua khutbah
d. Duduk antara dua khutbah
e. Khotib harus menutup aurot
f. Khotib harus bersih dari hadats dan najis.
3. Rukun-rukun khutbah
a. Mengucapkan puji-pujian kepada Allah
b. Membaca sholawat kepada Nabi SAW
c. Berwasiat dengan taqwa
d. Membaca ayat-ayat Al Qur’an pada salah satu dari dua
khutbah
e. Mengucapkan syahadat
f. Mendo’akan mukminin dan mukminat pada khutbah
kedua.
G. Yang Membatalkan Shalat
1. Berkata dengan sengaja
2. Mengerjakan sesuatu yang bukan rukun shalat
3. Hadats
4. Kejatuhan najis
5. Terbuka aurotnya
75
6. Mengubah niat
7. Membelakangi kiblat
8. Makan dan minum
H. Hikmah Shalat
1. Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar serta menjauhkan
manusia dari nafsu yang menyesatkan.
2. Mendidik orang Islam untuk selalu bersyukur atas segala nikmat
yang dilimpahkan Allah kepadanya.
3. Mendidik orang Islam agar mengoreksi diri dari segala kesalahan
dan dosa.
4. Mendidik orang Islam agar selalu merusaha menjaga dan
memenuhi kebutuhan rohani dan jasmaninya.
I. Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud dengan shalat fardhu dan
shalat sunnah!
2. Jelaskan syarat dan rukun shalat!
3. Sebutkan macam shalat sunah!
4. Apa yang dimaksud dengan shalat jamak dan
qasar!
5. Sebutkan hikmah salat!
J. DAFTAR BACAAN
1. Drs. H. Moh. Rifa’I, Ilmu Fiqh Islam Lengkap, Toha Putera, Semarang, t.t.
2. Sulaeman Rasyid, Fiqh Islam, Ath Thahiriyah, Jakarta, 1973
76