makalah sholat

29
MAKALAH PEMBAHASAN TENTANG SHALAT SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATANMUHAMADIYAH BANJARMASIN 1

Upload: khairul-rijal-el-limauy

Post on 10-Dec-2014

239 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH sholat

MAKALAH

PEMBAHASAN TENTANG SHALAT

SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATANMUHAMADIYAH BANJARMASIN

2012

1

Page 2: MAKALAH sholat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga sampai saat ini masih bisa bernafas dan mengemban amanahnya sebagai makhlukNYA. Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, serta kerabat sahabat dan pengikut beliau hinga yaumil qiyamat nanti. Amin….

Dengat semangat dan gairah yang sangat mendukung untuk pembuatan makalah ini yang berjudul “ PEMBAHASAN TENTANG SHALAT ” akhirnya selesai seperti yang diharapkan, meskipun kami menyadari banyak kekeliruan dan jauh dari sempurna, namun demikian kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat membantu proses pembelajaran.

Demi pembenahan dan perbaikan makalah ini kami berharap kritik dan saran dari dosen pembimbing dan teman-teman pembaca sekalian. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin….

Banjarmasin, Maret 2012

Penulis

DAFTAR ISI

2

Page 3: MAKALAH sholat

Cover Muka………………………………………………………. 1

Kata Pengantar…………………………………………………... 2

Daftar Isi…………………………………………………….......... 3

Pendahuluan………………………………………………………... 4

Pengertian Shalat…………………………………………………… 5

Syarat-syarat Shalat………………………………………………… 5

Rukun-rukun Shalat………………………………………………… 9

Dalil-dalil Pensyariatan Shalat …………………………………….. 10

Sunnah-sunnah Shalat………………………………………………. 12

Hal-hal Yang Membatalkan Shalat…………………………………. 12

Hikmah shalat ………………………………………………………. 16

Tujuan dan tata cara salat bagi orang yang sakit……………………. 17

KESIMPULAN……………………………………………………. 19

PENUTUP………………………………………………….. 20

DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 21

PENDAHULUAN

3

Page 4: MAKALAH sholat

shalat adalah wujud dari penghambaan diri seseorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dengan menghadapkan jiwa dan raga, dengan penuh khusyu’ dan tawadhu’ yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan memenuhi syarat-syarat dan rukun tertentu, yang harus dilandasi dengan keikhlasan kepada Allah SWT.

Pengertian Shalat

Secara bahasa, shalat itu bermakna doa. Shalat dengan makna doa dicontohkan di dalam Al-Quran Al-Kariem pada ayat berikut ini.

4

Page 5: MAKALAH sholat

.ن, ك س. .ك. ص.الت 7ن5 إ 9ه7م9 .ي ع.ل و.ص.ل? 7ه.ا ب ?يه7م9 ك Fز. و.ت هFم9 Fط.ه?رF ت Jص.د.ق.ة 7ه7م9 م9و.ال. أ م7ن9 خFذ9

7يم, ع.ل م7يع, س. F5ه و.الل .هFم9 لAmbillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan shalatlah (mendo'alah) untuk mereka. Sesungguhnya shalat (do'a) kamu itu merupakan ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. At-Taubah : 103)

Dalam ayat ini, shalat yang dimaksud sama sekali bukan dalam makna syariat, melainkan dalam makna bahasanya secara asli yaitu berdoa.

Adapun makna menurut syariah, shalat didefinisikan sebagai : “serangkaian ucapan dan gerakan yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sebagai sebuah ibadah ritual”.

Syarat-syarat Shalat

Syarat shalat adalah hal yang harus terpenuhi untuk sahnya sebuah ibadah shalat. Syarat ini harus ada sebelum ibadah shalat dilakukan. Bila salah satu dari syarat ini tidak terdapat, maka shalat itu menjadi tidak sah hukumnya.

Syarat shalat itu ada dua macam. Pertama, syarat wajib. Yaitu syarat yang bila terpenuhi, maka seseorang diwajibkan untuk melakukan shalat. Kedua, syarat sah. Yaitu syarat yang harus terpenuhi agar ibadah shalat itu menjadi sah hukumnya.

A. Syarat Wajib

Bila semua syarat wajib terpenuhi, maka wajiblah bagi seseorang yang telah memenuhi syarat wajib untuk melakukan ibadah shalat. Sebaliknya, bila salah satu dari syarat wajib itu tidak terpenuhi, maka dia belum diwajibkan untuk melakukan shalat.

Adapun yang termasuk dalam syarat wajib shalat adalah hal-hal berikut ini.

1. Beragama Islam

2. Baligh

3. Berakal

B. Syarat Sah Shalat

Sebagaimana dijelaskan di atas, syarat sah shalat adalah hal-hal yang harus terpenuhi sebelum seseorang mengerjakan shalat agar shalatnya menjadi sah hukumnya. Diantaranya adalah :

5

Page 6: MAKALAH sholat

1. Mengetahui Bahwa Waktu Shalat Sudah Masuk

Bila seseorang melakukan shalat tanpa pernah tahu apakah waktunya sudah masuk atau belum, maka shalatnya itu tidak memenuhi syarat. Sebab mengetahui dengan pasti bahwa waktu shalat sudah masuk adalah bagian dari syarat sah shalat.

Bahkan meski pun ternyata sudah masuk waktunya, namun shalatnya itu tidak sah lantara pada saat shalat dia tidak tahu apakah sudah masuk waktunya atau belum.

Tidak ada bedanya, apakah seseorang mengetahui masuknya shalat dengan yakin atau sekedar berijtihad dengan dasar yang kuat dan bisa diterima.

Dasar keharusan adanya syarat ini adalah firman Allah SWT :

Jا م.و9قFوت Jا .اب 7ت ك 7ين. 9مFؤ9م7ن ال ع.ل.ى .ت9 .ان ك الص5الة. 7ن5 إ"...Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa : 103)

2. Suci dari Hadats Besar dan Kecil

Hadats besar adalah haidh, nifas dan janabah. Dan untuk mengangkat / menghilangkan hadats besar harus dengan mandi janabah. Sedangkan hadats kecil adalah kondisi dimana seseorang tidak punya wudhu atau batal dari wudhu`nya. Dan untuk mengangkat hadats kecil ini bisa dilakukan dengan wudhu` atau bertayammum. Allah SWT berfirman :

7ل.ى إ Fم9 .ك 9د7ي .ي و.أ Fم9 وFجFوه.ك Fوا ل ف.اغ9س7 الص5الة7 7ل.ى إ Fم9 قFم9ت 7ذ.ا إ Fوا ء.ام.ن 5ذ7ين. ال gه.ا ي. .اأ ي

وا Fف.اط5ه5ر Jا Fب ن Fج Fم9 9ت Fن ك 7ن9 و.إ 9ن7 .ي .ع9ب 9ك ال .ى 7ل إ Fم9 .ك ل Fج ر9. و.أ Fم9 ك ءFوس7 F7ر ب حFوا و.ام9س. اف7ق7 9م.ر. ال

FمF ت الم.س9 و9. أ 7ط7 9غ.ائ ال م7ن. Fم9 9ك م7ن .ح.د, أ اء. ج. و9

. أ sف.ر س. ع.ل.ى و9. أ ض.ى م.ر9 Fم9 9ت Fن ك 7ن9 و.إ

F9ه م7ن Fم9 9د7يك .ي و.أ Fم9 7وFجFوه7ك ب حFوا ف.ام9س. Jا ?ب ط.ي ص.ع7يدJا .م5مFوا .ي ف.ت Jم.اء .ج7دFوا ت .م9 ف.ل اء. ?س. الن Fر7يدF ي .ك7ن9 Fم9و.ل ك Fط.ه?ر. 7ي ل Fر7يدF ي .ك7ن9 و.ل sج ح.ر. م7ن9 Fم9 9ك .ي ع.ل .ج9ع.ل. 7ي ل F5ه الل Fر7يدF ي م.ا

ون. FرF ك .ش9 ت Fم9 5ك .ع.ل ل Fم9 9ك .ي ع.ل Fه. 7ع9م.ت ن 7م5 Fت 7ي و.ل Fم9 ك Fط.ه?ر. 7ي لHai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik ; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.. (QS. Al-Maidah : 6)

Selain itu ada hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini :

الله سFول. ر. .ن5 أ عFم.ر. ابن7 ط.هFو9ر : sع.ن7 9ر7 7غ.ي ب Jة. ص.ال الله Fل. .ق9ب ي . ال .ل. قا

6

Page 7: MAKALAH sholat

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Allah tidak menerima shalat tanpa thaharah".(HR. Jamaah kecuali Bukhari)

الله سFول ر. .ن5 أ ة. 9ر. ي هFر. .بي7 أ ح.ت5ى : ع.ن9 sح9د7ثFم sامر7ء .ة ص.ال الله Fل. .ق9ب ي . ال ق.ال.و.ض.أ .ت ي

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Allah tidak menerima shalat seorang kamu bila berhadats sampai dia berwudhu`"(HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmizy).

3. Suci Badan, Pakaian dan Tempat Shalat Dari Najis

Tidak sah seseorang shalat dalam keadaan badannya terkena najis, atau pakaiannya atau tempat shalatnya. Sebelum berwudhu, wajiblah atasnya untuk menghilangkan najis dan mencucinya hingga suci. Setelah barulah berwudhu` untuk mengangkat hadats dan mulai shalat. Dalil keharusan Sucinya badan dari najis adalah

"Bila kamu mendapat haidh, maka tinggalkanlah shalat. Dan bila telah usai haidh, maka cucilah darah dan shalatlah".(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalil keharusan sucinya pakaian dari najis adalah firman Allah SWT :

ف.ط.ه?ر9 .ك. .اب 7ي و.ث"Dan pakaianmu, bersihkanlah".(QS. Al-Muddatstsir : 4)

Ibnu Sirin mengatakan bahwa makna ayat ini adalah perintah untuk mencuci pakaian dengan air.

Dalil keharusan sucinya tempat shalat dari najisHadits yang menceritakan seorang arab badawi yang kencing di dalam masjid. Oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan untuk menyiraminya dengan seember air.

"Siramilah pada bekas kencingnya dengan seember air".(HR. )

4. Menutup Aurat

Tidak sah seseorang melakukan shalat bila auratnya terbuka, meski pun dia shalat sendirian jauh dari penglihatan orang lain. Atau shalat di tempat yang gelap tidak ada sinar sedikitpun.

Dalil atas kewajiban menutup aurat pada saat melakukan shalat adalah firman Allah SWT berikut ini :

ال F5ه 7ن إ ر7فFوا Fس9 ت و.ال Fوا ب ر. و.اش9 Fوا Fل و.ك sج7د م.س9 Fل? ك 9د. ن ع7 Fم9 .ك .ت ز7ين خFذFوا ء.اد.م. 7ي .ن .اب ير7ف7ين. 9مFس9 ال gح7بF ي

7

Page 8: MAKALAH sholat

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap mesjid , makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.".(QS. Al-A`raf : 31)

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa yang dimaksud dengan perhiasan dalam ayat ini maksudnya adalah pakaian yang menutup aurat.

Selain itu ada hadits nabi yang menegaskan kewajiban wanita memakai khimar pada saat shalat.

7ي5 5ب الن .ن5 أ ة. 7ش. ع.ائ الخمسة ع.ن9 رواه s7خ7م.ار ب 5 7ال إ s7ض ائ ح. .ة. ص.ال الله Fل. .ق9ب ي . ال ق.ال.النسائي إال

Dari Aisah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Tidak sah shalat seorang wanita yang sudah mendapat haidh kecuali dengan memakai khimar.(HR. Al-Khamsah kecuali An-Nasai).

Khimar adalah kerudung yang menutup kepala seorang wanita.

Dari Aisah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Wahai Asma`, bila seorang wanita sudah mendapat haidh maka dia tidak boleh terlihat kecuali ini dan ini". Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menunjuk kepada wajah dan kedua tapak tangannya. (HR. Abu Daud - hadits mursal).

Kewajiban menutup aurat ini berlaku bagi setiap wanita yang sudah haidh baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Kecuali di dalam rumahnya yang terlinding dari penglihatan laki-laki yang bukan mahramnya.

5. Menghadap ke Kiblat

Tidak sah sebuah ibadah shalat manakala tidak dilakukan dengan menghadap ke kiblat. Dalilnya adalah firman Allah SWT :

gوا ف.و.ل Fم9 9ت Fن ك م.ا F9ث و.ح.ي 7 ام 9ح.ر. ال ج7د7 9م.س9 ال ط9ر. ش. و.ج9ه.ك. ف.و.ل? ج9ت. خ.ر. F9ث ح.ي و.م7ن9ف.ال 9هFم9 م7ن .مFوا ظ.ل 5ذ7ين. ال 7ال إ حFج5ة, Fم9 9ك .ي ع.ل 5اس7 7لن ل Fون. .ك ي .ال 7ئ ل Fه ط9ر. ش. Fم9 وFجFوه.ك

.دFون. .ه9ت ت Fم9 5ك .ع.ل و.ل Fم9 9ك .ي ع.ل 7ي 7ع9م.ت ن 7م5 Fت و.أل7 7ي و9ن و.اخ9ش. و9هFم9 .خ9ش. ت"Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku . Dan agar Ku-sempurnakan ni'mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.(QS. Al-Baqarah : 150)

Pengecualian

Namun syarat harus menghadap ke kiblat ini tidak mutlak, karena masih ada beberapa pengecualian karena ada alasan yang memang tidak mungkin dihindari, misalnya shalat khauf, shalat nafilah, dalam keadaan sakit dan Keharusan Berijtihad.

8

Page 9: MAKALAH sholat

Rukun-rukun Shalat

Rukun adalah pondasi atau tiang pada suatu banguna. Bila salah satu rukunnya rusak atau tidak ada, maka bangunan itu akan roboh. Bila salah satu rukun shalat tidak dilakukan atau tidak sah dilakukan, maka keseluruhan rangkaian ibadah shalat itu pun menjadi tidak sah juga.

Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa rukun adalah perbuatan yang hukumnya wajib dilakukan dan menjadi bagian utuh dari rangkaian ibadah. Sedangkan syarat adalah gerakan ibadah yang wajib dilakukan namun bukan bagian dari rangkaian gerakan ibadah.

A. Perbedaan Ulama Dalam Menentukan Rukun Shalat

Para ulama mazhab yang paling masyhur berbeda-beda pendapatnya ketika menetapkan mana yang menjadi bagian dari rukun shalat.

Kalangan mazhab Al-Hanafiyah mengatakan bahwa jumlah rukun shalat hanya ada 6 saja. Sedangkan Al-Malikiyah menyebutkan bahwa rukun shalat ada 14 perkara. As-Syafi`iyah menyebutkan 13 rukun shalat dan Al-Hanabilah menyebutkan 14 rukun.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan tabel berikut ini yang kami buat berdasarkan kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu karya Dr. WAhbah Az-Zuhaily.

Table Perbandingan Rukun Shalat Antar Mazhab

No Gerakan / Bacaan Hanafi Malik Syafi`i Hambali

1. Niat x rukun rukun x

2. Takbiratul-ihram rukun rukun rukun rukun

3. Berdiri rukun rukun rukun rukun

4. Membaca Al-Fatihah rukun rukun rukun rukun

5. Ruku` rukun rukun rukun rukun

6. I`tidal (bangun dari ruku`) x rukun rukun rukun

7. Sujud rukun rukun rukun rukun

8. Duduk Antara Dua Sujud x rukun rukun rukun

9. Duduk Tasyahhud Akhir rukun rukun rukun rukun

10. Membaca Tasyahhud Akhir x rukun rukun rukun

11. Membaca Shalawat Atas x rukun rukun rukun

9

Page 10: MAKALAH sholat

Nabi

12. Salam x rukun rukun rukun

13. Tertib x rukun rukun rukun

14. Tuma`ninah x rukun x rukun

Dalil-dalil Pensyariatan Shalat

Shalat diwajibkan dengan dalil yang qath`i dari Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma’ umat Islam sepanjang zaman. Tidak ada yang menolak kewajiban shalat kecuali orang-orang kafir atau zindiq.

Sebab semua dalil yang ada menunjukkan kewajiban shalat secara mutlak untuk semua orang yang mengaku beragama Islam yang sudah akil baligh. Bahkan anak kecil sekalipun diperintahkan untuk melakukan shalat ketika berusia 7 tahun. Dan boleh dipukul bila masih tidak mau shalat usia 10 tahun, meski belum baligh.

1. Dalil dari Al-Quran

Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran Al-Kareim

Fوا Fؤ9ت و.ي الص5الة. Fق7يمFوا و.ي .ف.اء. ن Fح الد?ين. Fه. ل ل7ص7ين. مFخ9 5ه. الل FدFوا .ع9ب 7ي ل 7ال إ وا Fم7رF أ و.م.ا?م.ة7 9ق.ي ال Fد7ين 7ك. و.ذ.ل .اة. ك الز5

"...Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."(QS. Al-Bayyinah : 5)

م7ن9 الد?ين7 ف7ي Fم9 9ك .ي ع.ل ج.ع.ل. و.م.ا Fم9 .اك .ب ت اج9 هFو. ج7ه.اد7ه7 ح.ق5 5ه7 الل ف7ي و.ج.اه7دFواFون. .ك 7ي ل ه.ذ.ا و.ف7ي F9ل ق.ب م7ن9 7م7ين. ل 9مFس9 ال FمF م5اك س. هFو. اه7يم. 9ر. 7ب إ Fم9 7يك ب

. أ 5ة. م7ل sج ح.ر.Fوا و.ء.ات الص5الة. .ق7يمFوا ف.أ 5اس7 الن ع.ل.ى ه.د.اء. Fش Fوا Fون .ك و.ت Fم9 9ك .ي ع.ل ه7يدJا ش. FولFس الر5

F5ص7ير الن 7ع9م. و.ن 9م.و9ل.ى ال 7ع9م. ف.ن Fم9 م.و9الك هFو. 5ه7 7الل ب .ص7مFوا و.اع9ت .اة. ك الز5"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. agama orang tuamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu , dan dalam ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong." (QS. Al-Hajj : 78)

Jا م.و9قFوت Jا .اب 7ت ك 7ين. 9مFؤ9م7ن ال ع.ل.ى .ت9 .ان ك الص5الة. 7ن5 إ"...Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa : 103)

10

Page 11: MAKALAH sholat

7ع7ين. اك الر5 م.ع. .عFوا ك و.ار9 .اة. ك الز5 Fوا و.ء.ات الص5الة. .ق7يمFوا و.أ"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku".(QS. Al-Baqarah : 43)

Dan masih banyak lagi perintah di dalam kitabullah yang mewajibkan umat Islam melalukan shalat. Paling tidak tercatat ada 12 perintah dalam Al-Quran lafaz “aqiimush-shalata” ( الصالة yang bermakna "dirikanlah shalat" dengan fi`il Amr (kata perintah) dengan (أقيمواperintah kepada orang banyak (khithabul jam`i). Yaitu pada surat :

Al-Baqarah ayat 43, 83 dan110 Surat An-Nisa ayat 177 dan 103 Surat Al-An`am ayat 72 Surat Yunus ayat 87 Surat Al-Hajj : 78 Surat An-Nuur ayat 56 Surat Luqman ayat 31 Surat Al-Mujadalah ayat 13 Surat Al-Muzzammil ayat 20.

Ada 5 perintah shalat dengan lafaz "aqimish-shalata" ( الصالة yang bermakna "dirikanlah (أقمshalat" dengan khithab hanya kepada satu orang. Yaitu pada :

Surat Huud ayat 114 Surat Al-Isra` ayat 78 Surat Thaha ayat 14 Surat Al-Ankabut ayat 45 Surat Luqman ayat 17.

2. Dalil dari As-Sunnah

Di dalam sunnah Raulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ada banyak sekali perintah shalat sebagai dalil yang kuat dan qath`i tentang kewajiban shalat. Diantaranya adalah hadits-hadits berikut ini :

: ق.ال. 9هFم.ا ع.ن Fالله ض7ي. ر. الخ.ط5اب7 9ن7 ب عFم.ر. 9ن7 ب 9د7الله ع.ب ح9م.ن. 9د7الر5 ع.ب 7ي ب. أ ع.ن9

الله7 و9ل. Fس ر. Fسم.7ع9ت : : 5 7ال إ .ه. 7ل إ . ال .ن9 أ ه.اد.ة7 ش. sخم.س ع.ل.ى Fم. ال 7س9 اإل 7ي. Fن ب Fو9لFق. ي ، 9ت7 .ي الب و.ح.ج? ، .اة7 ك الز5 .اء7 9ت 7ي و7إ ، .ة7 الص5ال 7 7ق.ام و.إ ، الله7 Fو9ل Fس ر. مFح.م5دJا .ن5 و.أ ، Fالله

مسلم و البخاري رواه م.ض.ان. ر. 7 و.ص.و9م Dari Ibni Umar radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,"Islam didirikan di atas lima hal. Sahadat bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, penegakan shalat, pelaksanaan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah bila mampu". (HR. Bukhari dan Muslim)

11

Page 12: MAKALAH sholat

Sunnah-sunnah Shalat

1. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul Ihram

2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri

3. Melihat ke tempat sujud

4. Doa istiftah (doa tsana`)

5. Mengucapkan Amin

6. Merenggangkan kedua tumit

7. Membaca sebagian surat Quran setelah membaca Al-Fatihah

8. Takbir ketika ruku`, sujud, bangun dari sujud dan berdiri dari sujud.

9. Meletakkan kedua lutut lalu kedua tangan kemudian wajah ketika turun sujud dan sebaliknya

10. berdo’a dalam sujud

11. Doa saat duduk di antara dua sujud

12. Bertasyahhud awal

13. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha.

14. Shalawat kepada nabi pada tasyahhud akhir

15. Doa sesuadah shalawat pada tasyahhud akhir

16. Menoleh ke kanan dan ke kiri saat mengucap dua salam

19. Khusyu`, tadabbur dalam bacaan shalat dan zikir

Hal-hal Yang Membatalkan Shalat

12

Page 13: MAKALAH sholat

Di antara ha-hal yang membatalkan shalat sebagaimana yang telah dijabarkan oleh para fuqaha adalah sebagai berikut :

1. Berbicara

Dari Zaid bin Al-Arqam radhiyallahu ‘anhu berkata,"Dahulu kami bercakap-capak pada saat shalat. Seseorang ngobrol dengan temannya di dalam shalat. Yang lain berbicara dengan yang disampingnya. Hingga turunlah firman Allah SWT "Peliharalah semua shalat, dan shalat wusthaa . Berdirilah untuk Allah dengan khusyu". Maka kami diperintahkan untuk diam dan dilarang berbicara dalam shalat". (HR. Jamaah kecuali Ibnu Majah)

2. Makan dan Minum

3. Banyak Gerakan dan Terus Menerus

Yang dimaksud adalah gerakan yang banyak dan berulang-ulang terus. Mazhab As-syafi'i memberikan batasan sampai tiga kali gerakan berturut-turut sehingga seseorang batal dari shalatnya.

Namun bukan berarti setiap ada gerakan langsung membatalkan shalat. Sebab dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat sambil menggendong anak (cucunya).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam shalat sambil mengendong Umamah, anak perempuan dari anak perempuannya. Bila beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sujud, anak itu diletakkannya dan bila berdiri digendongnya lagi". (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintah orang yang sedang shalat untuk membunuh ular dan kalajengking (al-aswadain). Dan beliau juga pernah melepas sandalnya sambil shalat. Kesemuanya gerakan itu tidak termasuk yang membatalkan shalat.

4. Tidak Menghadap Kiblat

Bila seserang di dalam shalatnya melakukan gerakan hingga badannya bergeser arah hingga membelakangi kiblat, maka shalatnya itu batal dengan sendirinya.

Hal ini ditandai dengan bergesernya arah dada orang yang sedang shalat itu, menurut kalangan As-Syafi'iyah dan Al-Hanafiyah. Sedangkan menurut Al-Malikiyah, bergesernya seseorang dari menghadap kiblat ditandai oleh posisi kakinya. Sedangkan menurut Al-Hanabilah, ditentukan dari seluruh tubuhnya.

Kecuali pada shalat sunnah, dimana menghadap kiblat tidak menjadi syarat shalat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melakukannya di atas kendaraan dan menghadap kemana pun kendaraannya itu mengarah.

Namun yang dilakukan hanyalah shalat sunnah, adapun shalat wajib belum pernah diriwayatkan bahwa beliau pernah melakukannya. Sehingga sebagian ulama tidak membenarkan shalat wajib di atas kendaraan yang arahnya tidak menghadap kiblat.

13

Page 14: MAKALAH sholat

5. Terbuka Aurat Secara Sengaja

Bila seseorang yang sedang melakukan shalat tiba-tiba terbuka auratnya, maka shalatnya otomatis menjadi batal. Maksudnya bila terbuka dalam waktu yang lama. Sedangkan bila hanya terbuka sekilas dan langsung ditutup lagi, para ulama mengatakan tidak batal menurut As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah.

Namun Al-Malikiyah mengatakan secepat apapun ditutupnya, kalau sempat terbuka, maka shalat itu sudah batal dengan sendirinya.

Namun perlu diperhatikan bahwa yang dijadikan sandaran dalam masalah terlihat aurat dalam hal ini adalah bila dilihat dari samping, atau depan atau belakang. Bukan dilihat dari arah bawah seseorang. Sebab bisa saja bila secara sengaja diintip dari arah bawah, seseorang akan terlihat auratnya. Namun hal ini tidak berlaku.

6. Mengalami Hadts Kecil atau Besar

Bila seseorang mengalami hadats besar atau kecil, maka batal pula shalatnya. Baik terjadi tanpa sengaja atau secara sadar.

Namun harus dibedakan dengan orang yang merasa ragu-ragu dalam berhadats. Para ulama mengatakan bahwa rasa ragu tidak lah membatalkan shalat. Shalat itu baru batal apabila memang ada kepastian telah mendapat hadats.

7. Tersentuh Najis baik pada Badan, Pakaian atau Tempat Shalat

Bila seseorang yang sedang shalat terkena benda najis, maka secara langsung shalatnya menjadi batal. Namun yang dijadikan patokan adalah bila najis itu tersentuh tubuhnya atau pakaiannya. Adapun tempat shalat itu sendiri bila mengandung najis, namun tidak sampai tersentuh langsung dengan tubuh atau pakaian, shalatnya masih sah dan bisa diteruskan.

Demikian juga bila ada najis yang keluar dari tubuhnya hingga terkena tubuhnya, seperti mulut, hidung, telinga atau lainnya, maka shalatnya batal.

Namun bila kadar najisnya hanya sekedar najis yang dimaafkan, yaitu najis-najis kecil ukuran, maka hal itu tidak membatalkan shalat.

8. Tertawa

Orang yang tertawa dalam shalatnya, batallah shalatnya itu. Maksudnya adalah tertawa yang sampai mengeluarkan suara. Adapun bila sebatas tersenyum, belumlah sampai batal puasanya.

9. Murtad, Mati, Gila atau Hilang Akal

14

Page 15: MAKALAH sholat

Orang yang sedang melakukan shalat, lalu tiba-tiba murtad, maka batal shalatnya. Demikian juga bila mengalami kematian. Dan orang yang tiba-tiba menjadi gila dan hilang akal saat sedang shalat, maka shalatnya juga batal.

10. Berubah Niat

Seseorang yang sedang shalat, lalu tiba-tiba terbetik niat untuk tidak shalat di dalam hatinya, maka saat itu juga shalatnya telah batal. Sebab niatnya telah rusak, meski dia belum melakukan hal-hal yang membatalkan shalatnya.

11. Meninggalkan Salah Satu Rukun Shalat

Apabila ada salah satu rukun shalat yang tidak dikerjakan, maka shalat itu menjadi batal dengan sendirinya. Misalnya, seseorang lupa tidak membaca surat Al-Fatihah lalu langsung ruku', maka shalatnya menjadi batal.

Kecuali dalam kasus shalat berjamaah dimana memang sudah ditentukan bahwa imam menanggung bacaan fatihah makmum, sehingga seorang yang tertinggal takbiratul ihram dan mendapati imam sudah pada posisi rukuk, dibolehkan langsung ikut ruku' bersama imam dan telah mendapatkan satu rakaat.

Demikian pula dalam shalat jahriyah (suara imam dikeraskan), dengan pendapat yang mengataka bahwa bacaan Al-Fatihah imam telah menjadi pengganti bacaan Al-Fatihah buat makmum, maka bila makmum tidak membacanya, tidak membatalkan shalat.

12. Mendahului Imam dalam Shalat Jama'ah

Bila seorang makmum melakukan gerakan mendahului gerakan imam, seperti bangun dari sujud lebih dulu dari imam, maka batal-lah shalatnya. Namun bila hal itu terjadi tanpa sengaja, maka tidak termasuk yang membatalkan shalat.

AS-Syafi'iyah mengatakan bahwa batasan batalnya shalat adalah bila mendahului imam sampai dua gerakan yang merupakan rukun dalam shalat. Hal yang sama juga berlaku bila tertinggal dua rukun dari gerakan imam.

13. Terdapatnya Air bagi Orang yang Shalatnya dengan Tayammum

Seseorang yang bertayammum sebelum shalat, lalu ketika shalat tiba-tiba terdapat air yang bisa dijangkaunya dan cukup untuk digunakan berwudhu', maka shalatnya batal. Dia harus berwudhu' saat itu dan mengulangi lagi shalatnya.

14. Mengucapkan Salam Secara Sengaja

Bila seseorang mengucapkan salam secara sengaja dan sadar, maka shalatnya batal. Dasarnya adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyatakan bahwa salam adalah

15

Page 16: MAKALAH sholat

hal yang mengakhiri shalat. Kecuali lafadz salam di dalam bacaan shalat, seperti dalam bacaa tahiyat.

Hikmah shalat

Manusia sangat butuh pertolongan Allah khususnya dalam mengatasi godaan setan.

Tanpa pertolongan-Nya kita tidak akan mampu melawan  sang musuh abadi itu. Jadi sudah

sepantasnya kita selalu meminta tolong kepada Allah agar dijauhkan dari godaan setan. Salah

satunya adalah dengan meningkatkan intensitas dialog kita dengan Allah lewat ibadah shalat.

Mungkin inilah alasan kenapa kita diperintahkan shalat lima kali sehari semalam. Bisa

jadi agar kita semakin mendekatkan diri  kepada Allah. Karena bila dekat dengan Allah niscaya

pertolongan-Nya mudah menghampiri kita.

Hikmah lainnya adalah agar kita terus berkomunikasi dengan Allah secara kontinyu.

Seiring dengan itu diharapakan terjadi peningkatan ketakwaan, loyalitas, dan pengabdian kita

kepada Allah. Sehingga terciptalah keselarasan kita dengan sang khalik, yang tentunya akan

membawa dampak bagi kehidupan pribadi kita.

Dampak shalat untuk pribadi :

1. Menghargai waktu. 2. Meningkatkan semangat dan rasa tanggungjawab. 3. Melatih kedisiplinan diri.4. Membentuk karakter muslim.5. Pegendalian diri.6. Menumbuhkan kesabaran dan ketabahan.7. Mengajarkan kerapian.8. Membentuk sikap rendah hati.

Dampak shalat untuk masyarakat :

1. Melatih hidup berorganisasi dan mengembangkan disiplin sosial.2. Menjadikan masjid sebagai pusat kemasyarakatan.3. Meningkatkan semangat tolong menolong dan kerja sama.4. Meningkatkan persaudaraan.5. Latihan dalam berjihad.6. Memupuk kepekaan agar perhatian kepada hak-hak orang lain.

16

Page 17: MAKALAH sholat

7. Mendorong orang untuk berpandangan luas. 8. Menggalang persatuan dan kesatuan.

Disamping itu, shalat juga mengajarkan kepada kita untuk terus bergerak dalam hidup ini.

Terbukti shalat kita tidak diam tapi terus berubah posisi dengan berdiri, rukuk, sujud, dan duduk.

Begitu juga dalam kehidupan ini kita pun harus terus bergerak dan berusaha. Jangan hanya diam

menunggu nasib. Karena bisa-bisa kita digilas oleh zaman yang terus bergerak cepat.

Shalat juga membuat kita peka dan termotivasi untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan. Oleh

karena itu tidak patut rasanya bila hanya jadi penonton berbagai permasalahan yang terjadi.

Sudah seharusnya kita berbuat sesuatu sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita. Itulah salah

satu makna yang tersirat dari ucapan “assalamu’alaikum” di akhir shalat kita. Dimana kita

berikrar untuk memberikan keselamatan dan kedamaian bagi orang lain.

Sudah barang tentu shalat yang berdampak adalah yang dilakukan dengan khusyuk; penuh

konsentasi, ikhlas, pasrah, dan tawadhu. Shalat yang khusyuk akan membersihkan kotoran-

kotoran yang ada dalam hati seseorang. Hatinya dibuat peka oleh Allah dalam mengenali

kemaksiatan. Sehingga dia cenderung untuk berbuat baik dan takut berbuat dosa.

Khusyuk dalam shalat bukanlah sesuatu yang mustahil. Karena tidak mungkin Allah

menyuruh kita melakukan hal yang di luar kemampuan kita. Berikut tips shalat khusyuk dari

Prof. Hembing Wijayakusuma.

1. Mengonsentrasikan pikiran hanya semata  untuk shalat. 2. Pilihlah tempat yang nyaman dan aman serta hindari tempat keramaian. 3. Hafal bacaan shalat dengan baik.4. Pahami arti dan makna bacaan shalat. 

Tujuan

utama dari pelaksanaan ibadah shalat adalah mendekatkan dan selalu mengingatkan manusia kepada Tuhannya. Dengan begitu, mereka tidak akan sampai terjerumus dalam lembah kenistaan.

Tata cara salat bagi orang yang sakit

17

Page 18: MAKALAH sholat

Orang yg sakit wajib melaksanakan salat fardhu dgn berdiri sekalipun bersandar ke dinding atau ke tiang atau dgn tongkat.

Jika tidak sanggup salat berdiri hendaklah ia salat dgn duduk. Lalu pada waktu berdiri dan ruku’ sebaiknya duduk bersila sedangkan pada waktu sujud sebaiknya dia duduk iftirasy .

Jika tidak sanggup salat sambil duduk boleh salat sambil berbaring bertumpu pada sisi badan menghadap kiblat. Dan bertumpu pada sisi kanan lbh utama daripada sisi kiri. Jika tidak memungkinkan utk menghadap kiblat boleh menghadap ke mana saja dan tidak perlu mengulangi salatnya.

Jika tidak sanggup salat berbaring boleh salat sambil terlentang dgn menghadapkan kedua kaki ke kiblat. Dan yg lbh utama yaitu dgn mengangkat kepala utk menghadap kiblat. Jika tidak bisa menghadapkan kedua kakinya ke kiblat dibolehkan salat menghadap ke mana saja.

Orang sakit wajib melaksanakan ruku’ dan sujud jika tidak sanggup cukup dgn membungkukkan badan pada ruku’ dan sujud dan ketika sujud hendaknya lbh rendah dari ruku’. Dan jika sanggup ruku’ saja dan tidak sanggup sujud dia boleh ruku’ saja dan menundukkan kepala saat sujud. Demikian pula sebaliknya jika dia sanggup sujud saja dan tidak sanggup ruku’ dia boleh sujud saja dan ketika ruku’ dia menundukkan kepala.

Isyarat dgn mata ketika ruku’ dan dgn memejamkan lbh kuat ketika sujud. Adapun isyarat dgn telunjuk seperti yg dilakukan beberapa orang sakit itu tidak betul dan penulis tidak pernah tahu dalil-dalilnya baik dalil dari Alquran maupun as-sunnah dan tidak pula dari perkataan para ulama.

Jika tidak sanggup juga salat dgn menggerakkan kepala dan isyarat mata hendaklah ia salat dgn hatinya dia berniat ruku’ sujud dan berdiri serta duduk. Masing-masing orang akan diganjar sesuai dgn niatnya.

Orang yg sakit wajib melaksanakan semua kewajiban salat tepat pada waktunya menurut kemampuannya. Jika termasuk orang yg kesulitan berwudhu dia boleh menjamak salatnya seperti layaknya seorang musafir.

Jika dia sulit utk salat pada waktunya boleh menjamak antara Dhuhur dgn Ashar dan antara Maghrib dgn Isya baik jamak taqdim maupun jamak takhir sesuai dgn kemampuannya. Kalau dia mau dia boleh memajukan salat Asharnya digabung dgn Dhuhur atau mengakhirkan Dhuhurnya digabung dgn Ashar di waktu Ashar. Jika mau boleh juga dia memajukan salat Isya utk digabung dgn salat Maghrib di waktu Maghrib atau sebaliknya. Adapun salat Subuh maka tidak boleh dijamak dgn salat yg sebelumnya atau sesudahnya krn waktunya terpisah dari waktu salat sebelumnya dan salat sesudahnya.

18

Page 19: MAKALAH sholat

KESIMPULAN

Ibadah shalat merupakan fardhu ‘ain atau kewajiban bagi setiap orang yang telah sudah baligh dan beragama Islam serta berakal sehat. Hal tersebut diungkapkan oleh Salman Harun bahwa : “Sembahyang diwajibkan atas tiap-tiap orang yang dewasa dan berakal sehat, ialah lima waktu sehari semalam”.Jadi jelaslah bahwa shalat lima waktu merupakan kewajiban bagi umat Islam, dan yang dimaksud dengan wajib sebagaimana dikemukakan oleh Hasbi Ash Shiddieqy bahwa “Wajib ialah yang dituntut oleh syara’ kita mengerjakannya dengan tuntutan yang keras dan dicela meninggalkannya”.Jadi dengan istilah lain bahwa wajib adalah adanya keharusan untuk melaksanakannya dan berdosa jika ditinggalkan. Kewajiban menjalankan ibadah shalat adalah dari firman Allah SWT:

9هى .ن ت الص5لوة. 7ن5 ا الص5لوة.ط 7 .ق7م و.ا .اب7 7ت 9ك ال م7ن. 9ك. .ي 7ل ا Fو9ح7ي. ا م.آ F9ل Fت ا.عFو9ن. .ص9ن ت 7م.ا ب Fم. .ع9ل ي Fو.الله ط Fر. 9ب .ك ا الله7 F9ر .ذ7ك و.ل .ر7 9ك 9مFن و.ال اء7 9ف.ح9ش. ال ع.ن7

Artinya: “Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain ). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Ankabut : 45).

19

Page 20: MAKALAH sholat

PENUTUP

Ibadah shalat yang dilaksanakan umat Islam juga menghilangkah keluh kesah dan sifat kikir, karena dengan menjalankan ibadah shalat akan menumbuhkan kesadaran bahwa segala kenikmatan yang dimiliki oleh manusia hanyalah datang dari Allah dan semuanya harus dipergunakan dengan baik, harta yang dimilikinya juga harus digunakan untuk menempuh keridhaan Allah SWT., dan kekuatan jasmani serta rohani harus digunakan untuk beribadah dan tidak boleh digunakan untuk berbuat maksiat karena kemaksiatan akan mendatang azab dari Allah SWT.

20

Page 21: MAKALAH sholat

DAFTAR PUSTAKA

H. Sulaiman Rasyid. 2009. Fiqih Islam. Sinar Baru Algensindo: Bandung

http://yopi-nasir.blogspot.com

http://www.al-shia.org/html/id/ahkam/makna/01.html

http://blog.re.or.id/tata-cara-salat-orang-sakit.htm

http://sujarwohart.wordpress.com

21