makalah sholat khusyu

Upload: samuel-pintoo

Post on 12-Jul-2015

1.188 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

NAMA BP TUGAS

: RAHMAD DIPINTO : 1110015111024 : MAKALAH SHOLAT KHUSYU

LATAR BELAKANGSebenarnya kita mempunyai kemampuan psikis secara bathiniah sebagai bekal untuk menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani kehidupan ini, akan tetapi kita tidak pernah serius untuk menggali dan mengembangkannya. Akibatnya kita masih saja sering kebingungan di saat sebuah persoalan mempengaruhi perasaan kita. Kegelisahan dan kecemasan dibiarkan mendera sampai akhirnya menyebabkan kita sakit dan depresi. Kemampuan dan potensi yang ada itu sebenarnya dapat diatur dan dikembangkan dengan mudah melalui sebuah teknik shalat yang sederhana. Selama ini shalat dianggap sebagai sesuatu yang memberatkan bagi pelakunya, karena kebanyakan dari kita tidak mengetahui dan merasakan ketinggian nilai spiritual yang ada di dalamnya. Sering kali terbersit di dalam perasaan kita dimana shalat terasa menjemukan, tidak membuat hati lebih enak di saat kita butuhkan untuk menolong menyelesaikan perasaan yang gelisah. Atau shalat tidak memiliki sesuatu yang mampu mempengaruhi mental kita untuk menjadi lebih baik dan menyenangkan. Sejak kita mulai belajar shalat di masa kecil, kita tidak diajarkan bagaimana meraih rasa khusyu', karena sang guru telah menetapkan itu sebagai hal yang tidak mungkin. Kita hanya disuruh menghafal bacaan dan gerakan-gerakanraka'at tanpa jiwa. Bahkan di saat bulan Ramadhan, berlangsung perlombaan adu cepat dalam melaksanakan shalat tarawih. Kita akan mencari imam eksekutif (ibarat sopir ekspres) yang mampu menempuh target lebih cepat. Mengubah kebiasaan yang sudah menjadi budaya masyarakat memang tidak mudah. Nabi mengatakan bahwa shalat adalah pemandangan yang menyejukkan hatinya, suatu amalan yang paling disukainya. Tetapi masyarakat terlanjur menilai shalat sebagai sebuah perintah, sebuah kewajiban yang tidak terelakkan. Akibatnya shalat tidak menjadi sebuah kebutuhan untuk diri, apalagi untuk meraih rasa khusyu', karena kita tidak diajak untuk menciptakan rasa khusyu' tetapi memasuki dan menerima rasa khusyu' tersebut. Kita hanya mendapatkan, bukan menciptakan rasa khusyu'.

PENGERTIAN APA ITU SHOLAT ?Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat shalat sunah. I. Pengertian Shalat Secara etimologi shalat berarti doa dan secara terminology/istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat syarat yang telah ditentukan (Sidi Gazalba,88). Adapun secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya atau mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua duanya (Hasbi Asy-Syidiqi, 59). Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara (Imam Bashari Assayuthi, 30). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya. II. Sejarah Dan Dalil Tentang Kewajiban Shalat a. Sejarah Tentang Diwajibkan Shalat Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat dan lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui suatu proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui Isra dan Miraj, dimana proses ini tidak dapat dipahami hanya secara akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan

setelahnya Nabi melaksanakan Isra dan Miraj, umat Islam ketika itu terbagi tiga golongan yaitu, yang secara terang terangan menolak kebenarannya itu, yang setengah tengahnya dan yang yakin sekali kebenarannya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal amal yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya b. Dalil Dalil Tentang Kewajiban Shalat Al-Baqarah, 43 Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang orang yang ruku Al-Baqarah 110 Artinya : Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa apa yang kamu kerjakan Al Ankabut : 45 Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar. An-Nuur: 56 Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat Dari dalil dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata kata perintah shalat dengan perkataan laksanakanlah tetapi semuanya dengan perkataan dirikanlah. Dari unsur kata kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat III. Batas Waktu Shalat Fardlu

1. Shalat Dzuhur Waktunya: ketika matahari mulai condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya dengan benda tersebut kira kira pukul 12.00 15.00 siang 2. Shalat Ashar Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira kira kira pukul 15.00 18.00 sore 3. Shalat Magrib Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira kira pukul 18.00 19.00 sore 4. Shalat Isya Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira kira pukul 19.00 04.30 malam 5. Shlat Shubuh Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira kira pukul 04.00 5.30 pagi

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

1. Fungsi Sholat Dalam Membentuk Kesucian dan Kebersihan Diri

a. Shalat Merupakan Syarat Menjadi Takwa Taqwa merupakan hal yang penting dalam Islam karena dapat menentukan amal / tingkah laku manusia, orang orang yang betul betul taqwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan keji dan munkar, dan sebaliknya. Salah satu persyaratan orang orang yang betul betul taqwa ialah diantaranya mendirikan shalat. b. Shalat Merupakan Benteng Kemaksiatan Shalat merupakan benteng kemaksiatan artinya bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin baik mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng kemampuan untuk memelihara dirinya dari perbuatan makasiat. Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan mereka yang melakukan shalat dengan khusu berbuat zina. Maksiat, merampok dan sebagainya. Merampok dan sebagainya tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat tetapi tetap berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut: 45 c. Shalat Mendidik Perbuatan Baik Dan Jujur Dengan mendirikan shalat, maka banyak hal yang didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila dilaksanakan dengan khusus. Banyak yang celaka bagi orang orang yang shalat yaitu mereka yang lalai shalat. Selain mendidik perbuatan baik juga dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib. Mereka yang mendirikan tidak mungkin meninggalkan syarat dan rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya tidak dipenuhi maka shlatnya tidak sah (batal). d. Shalat Akan membangun etos kerja Sebagaimana keterangan keterangan di atas bahwa pada intinya shalat merupakan penentu apakah orang orang itu baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari hari maupun ditempat mereka bekerja. Apabila mendirikan shalat dengan khusu maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas.

2. Cara Mencapai Shalat Khusyu1. Siapkan hati dan fikiran untuk mengerjakan shalat, misalnya shalat Dhuhur, Asar atau

Maghrib.

2. Ambil wuduk untuk bersuci dari hadas kecil 3. Persiapan segala sesuatu untuk melakukan shalat, ruangan, kondisi dan lain sebagainya. 4. Berdiri tegak menghadap kiblat, kedua kaki agak diregangkan. Rasakan bahwa anda saat

ini sedang berhadapan dengan Allah penguasa tertinggi dialam semesta. Bersikaplah tawadhu dihadapan Dia yang berkuasa penuh diseluruh jagat raya. 5. Takbiratul ihram Ucapkan takbiratul Ihram sambil mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga dan menarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan hingga paru paru kosong sempurna.. Letakan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada. 6. Doa Iftitah Selanjutnya tarik nafas kembali perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca doa iftitah: Allahu Akbar kabirau, walhamdulilaahi katsiiro, wa subhanallahi bukhrataw wa ashiila (Allah maha besar yang maha sempurna kebesarannya, segala punji bagi Allah sebanyak banyaknya, dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang hari), Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fathorosshamaawaati wal ardho haniifan muslimaw wama ana minal musyrikiin (Sesungguhnya aku hadapkan hati dan fikiranku kepada yang menjadikan langit dan bumi , dengan lurus (ber-sungguhsungguh) dan berserah diri , dan aku bukanlah termasuk orang yang mempersekutukanNya), Innas sholaati, wanusuki, wamahyaya, wama maati lillahi rabbil alamiin. Laa syariikalahuu wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimin (Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya bagi Allah Tuhan sekalian alam, Tiada sekutu bagiNya, dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang berserah diri (muslim)) . Jika nafas yang dihembuskan perlahan sudah habis sedang bacaan iftitah belum selesai, maka tarik kembali nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan perlahan sambil melanjutkan bacaan yang belum selesai,demikian seterusnya. Konsentrasikan hati dan fikiran pada bacaan berikut maknanya. Mulut membaca doa iftitah, fikiran menyebut terjemahannya, hati merasakan maksud kalimat yang dibaca. Rasakan kalimat yang dibaca dengan segenap perasaan dan penuh kekhusukan. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan doa iftitah tersebut.7. Bacaan Al-fatihah

Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi ruang paru paru, hembuskan perlahan lahan sambil membaca surat Al Fatihah. Konsentrasikan fikiran dan perasaan pada bacaan Al Fatihah tersebut. Ucapkan dengan lisan, terjemahkan dengan fikiran, pahami dengan hati. Rasakan setiap ayat yang dibaca, ikuti dengan visualisasi. Baca surat Al Fatihah tersebut dengan tartil dan perlahan lahan.Ketika membaca Bismillahirrohmanirahiim bayangkan dan rasakan betapa rasa kasih sayang Allah pada kita semua.

Ketika membaca Alhamdulillahir robbil alamiin. bayangkan betapa maha terpujinya Allah penguasa alam semesta. Ketika membaca Arohmaanirrohiim bayangkan sifat kasih sayang Allah yang meliputi alam semesta. Ketika membaca Maalikiyau middin.bayangkan keadaan dihari berbangkit kelak , ketika kita dikumpulkan dipadang mahsyar yang kering dan tandus. Dihari yang tiada tempat bernaung selain naunganNya, dihari yang tidak ada tempat berlindung selain lindunganNya . Dialah penguasa tunggal dihari itu. Ketika membaca Iyya kanabudu wa iyyaka nastain tanamkan dalam hati bahwa hanya Dialah yang disembah, dan hanya kepadaNya tempat mohon pertolongan. Ketika membaca Ihdinas shiroothol mustaqiim bayangkan jalan yang lurus, jalan yang penuh rahmat dan berkahNya. Ketika membaca Shirothol ladziina an amta alaihim, ghoiril maghdu bi alaihim , waldhoolliin .bayangkan yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh orang yang telah mendapat rahmat dan nikmat dariNya , bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan Alfatihah.8. Bacaan surat dan ayat pilihan setelah Alfatihah

Setelah selesai membaca Alfatihah tarik nafas hingga memenuhi ruang paru paru. Hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca ayat atau surat pilihan. Untuk menambah kekhusuan ayat pilihan bisa disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang sedang mempengaruhi kita. Misalnya menghadapi musibah dan cobaan baca surat al Ankabut 1 s/d 5. Atau Al baqarah 153-157. Untuk membangkitkan semangat perjuangan dan mendapatkan karir yang lebih baik, baca surat Ali Imran 26-27, An Nur 55-56 atau Al Fath 1-4. Mengenang kehidupan akhirat baca surat al Waqiah, surat Al Zalzalah dan Al Qoriah, Tentu saja ayat atau surat yang dibaca sudah dihafal berikut terjemahannya, demikian seterusnya. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan ayat pilihan tersebut.9. Rukuk

Tarik nafas perlahan lahan sambil rukuk dan membaca takbir. Selama ruku baca kalimat tasbih subhanarabbiyal adzim (Maha suci Allah yang maha besar). Selama ruku dan membaca tasbih nafas dihembuskan perlahan lahan . Punggung dan pinggang membentuk sudut 90 derajat, tangan bertumpu pada lutut. Rasakan suasana relaks dan nyaman selama rukuk. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan selesainya bacaan tasbih. 10. Itidal Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat Samiallahu liman hamidah. telah mendengar Allah akan orang yang memujiNya. . Kedua belah tangan diangkat sampai sejajar telinga. Selanjutnya turunkan kedua belah tangan kesamping kiri dan kanan sambil menghembuskan nafas perlahan-lahan. Berdiri tegak dengan kedua belah tangan disamping kiri dan kanan, tarik nafas perlahan lahan hingga memenuhi paru paru, kemudian hembuskan dengan perlahan lahan sambil membaca : Robbana lakal hamdu, milussamawaati wamil ul ardhi, wamil umaasyita, min syaiin badu (Wahai Tuhan kami segala puji bagiMu sepenuh langit dan bumi,dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki

sesudah itu). Puji Allah dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan nyaman. Hadapkan hati dan fikiran seluruhnya kepada Allah penguasa alam semesta dengan ikhlas dan tawadhu. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan doa . 11. Sujud pertama Tarik nafas perlahan lahan sambil turun untuk sujud dan mengucapkan kalimat takbir Allahu akbar. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : Subhana rabbiyal ala Mahasuci Allah yang maha tinggi yang bisa dibaca. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya kalimat tasbih.Ucapkan kalimat tasbih dengan tulus dan ikhlas, rasakan suasana relaks dan pasrah kepadaNya. Hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya ucapan tasbih. Lama sujud tergantung kekuatan nafas dan jumlah kalimat tasbih yang dapat diucapkan. Rasakan suasana yang betul betul relaks dan pasrah padaNya. 12. Duduk Iftirash Tarik nafas perlahan lahan sambil duduk dari sujud dengan mengucapkan kalimat takbir. Ketika duduk Iftirash hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca doa : Robighfirli, warhamni, wajburnii, warfanii, warzuqnii, wahdinii, waafinii, wafuannii (Ya Tuhanku , ampuni aku, rahmati aku, tutupi nkeburukanku, angkat derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, sehatkan aku, maafkan aku). Ucapkan doa dengan sungguh sunguh, ikuti dengan ikhlas dan penuh perasaan, jangan tergesa gesa. Nikmati kata demi kata dalam doa ini, rasakan getaran dari setiap kalimat doa yang diucapkan. Ini adalah doa untuk kehidupan yang ideal. Jika Allah mengabulkan doa ini anda tidak akan menderita, gelisah, tertekan, bingung, dan hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Kita akan mendapat ampunan, rahmat dan berkah, ditutupi keburukannya, diangkat derajatnya, mendapat bimbingan dalam menghadapi berbagai masalah, diberi badan yang sehat, dan maaf dari Allah. Usahakan hembusan nafas berakhir bersamaan dengan berakhirnya bacaan doa. 13. Sujud kedua Tarik nafas perlahan lahan sambil sujud dan mengucapkan kalimat takbir. Selama sujud hembuskan nafas perlahan lahan sambil membaca kalimat tasbih : Subhana rabbiyal ala (Maha suci Allah yang maha tinggi) . Lakukan seperti pada no.11. Setelah selesai , lanjutkan ke rakaat kedua. Tarik nafas perlahan lahan sambil berdiri dan mengucapkan kalimat takbir untuk melanjutkan kerakaat kedua. 14. Duduk tahiyyat Pada duduk tahiyat awal sambil menghembuskan nafas perlahan lahan baca doa : Attahiyatul mubaarokatus shalawatut thoyyibatulillaah. Assalamu alaika ayyuhanabiyyu warahmatullahi wabarakatuhu, (Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah, salam rahmat dan berkahNya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad), assalamualaina wa ala ibadillahisshoolihiin , Asyhaduallaa ilaaha illallahu wa assyhadu anna muhammadarrasuulullah, Allahhumma sholli ala muhammad wa ala aali Muhammad (Salam kesalamatan semoga tetap bagi kami seluruh hamba hambaNya yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah , dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan juga kepada keluarga nabi

Muhammad) . Pada tahiyyat akhir ditambahkan kalimat kama sholaita ala ibrahiim wa ala aali ibraahim , wa barik ala aali Muhammad wa aala ali Muhammad, Kama barakta ala aali Ibrahiim wa ala aali Ibrahiim fil alamiina innaka hamiidun maajiid (Sebagaimana Engkau pernah memberi rahmat kepada keluarga nabi Ibrahim, Berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah nmemberi keberkahan kepada Nabi Ibrahiim dan keluarga nya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang maha terpuji dan maha mulia). Jika hembusan nafas berakhir sebelum bacaan doa selesai, tarik lagi nafas baru dan lanjutkan bacaan doa sambil menghembuskan nafas perlahan lahan. Setelah selesai ucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan kiri nsebagai penutup seluruh kegioatan shalat. 3. Fungsi Memahami Arti Bacaan Shalat Yang Mengandung Zikir dan Doa Dalam Kehidupan dan Sebagai Media Berobat a. Gerakan shalat Banyak orang yang melakukan gerakan shalat dengan asal asalan. Berdiri, rukuk,sujud semua dilakukan dengan tergesa gesa karena ingin cepat selesai dari shalatnya. Rukuk asal rukuk, sujud demikian pula. Bacaan shalat dibaca dengan cepat, fikiran melayang tak tentu arah tidak mengikuti apa yang dibaca. Gerakan shalat jika dilakukan dengan benar dan tumaninah sangat bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Memperbaiki persendian dan melancarkan aliran darah diseluruh tubuh. Penelitian menunjukan bahwa gerakan shalat yang tepat dan benar, mirip dengan senam yoga. Pada saat rukuk dengan posisi 90 derajat ruas- ruas tulang punggung akan tertarik dan lebih panjang daripada ketika posisi berdiri. Sambungan tulang punggung jadi fleksibel mudah mudahan terpelihara dari penyakit pengapuran tulang punggung. Ketika sujud juga konon ada bagian penting diotak yang hanya bisa dialiri darah ketika dalam posisi sujud. Ini bisa meningkatkan kecerdasan dan kinerja otak. Gerakan shalat yang dilakukan dengan perlahan dan tumaninah akan menimbulkan perasaan relaks, nyaman dan tentram pada hati dan fikiran. b. Pengaturan nafas dalam shalat Umumnya manusia dalam keadaan sehari hari hanya menggunakan kurang dari 20 % kapasitas paru parunya untuk bernafas. Nafasnya pendek, tidak dalam dan panjang, sehingga sebagian besar kapasitas paru parunya tidak terpakai. Didalam paru paru yang tidak terpakai terdapat udara basi. Dimana satu ketika ia pernah menarik nafas panjang kemudian pengeluaran udara tidak dilakukan sampai tuntas udara yang tersisa merupakan udara basi didalam paru paru. Dalam jangka panjang bagian paru paru yang tidak terpakai itu akan mengalami kerusakan. Orang yang selalu berolah raga, terutama olah raga pernafasan, paruparunya tetap sehat Untuk meningkatkan konsentrasi dan mencegah kita dari ketergesaan dalam shalat perlu dilakukan pengaturan nafas dalam shalat. Pengaturan nafas ini hanya salah satu cara pengendalian diri, bukan termasuk rukun shalat. Ketika takbiratul Ihram angkat tangan sejajar

telinga sambil menarik nafas hingga memenuhi paru paru, kemudian turunkan kedua tangan keatas dada sambil menghembuskan nafas perlahan lahan sampai udara diparu paru kosong. Selanjutnya tarik nafas perlahan lahan hingga penuh kemudian hembuskan perlahan lahan sambil membaca doa iftitah. Jika nafas sudah habis sebelum pembacaan doa iftitah selesai, tarik lagi hingga memenuhi rongga paru paru kemudian hembuskan nafas perlahan lahan sambil melanjutkan bacaan doa iftitah yang belum selesai tersebut. Demikian seterusnya, hingga selesai shalat. Gerakan shalat yang betul dan diikuti dengan pengaturan nafas yang baik akan meningkatkan metabolisme tubuh,dan kadar oxigen dalam darah . Efek nyatanya selama mengerjakan shalat bahkan setelah selesai shalat badan terasa lebih segar. 4. Fungsi Hikmah Menghayati Gerakan Shalat dalam Kehidupan Jika Seluruh kegiatan shalat dilakukan dengan tenang, relaks dan tidak tergesa gesa kita akan merasakan kenikmatan langsung dalam shalat ini. Jika gerakan shalat dan pengaturan nafas kita lakukan dengan betul, kita akan merasakan hawa hangat dan nyaman diseluruh tubuh. Badan terasa lebih segar selama shalat dan sesudah melakukan shalat. Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusuk akan menimbulkan efek yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Beberapa indikator yang dapat anda rasakan dalam kehidupan sehari hari sebagai hasil dari shalat yang benar dan khusuk antara lain : a. Badan terasa lebih segar dan relaks selama dan sesudah mengerjakan shalat b. Kita bisa merasakan suatu perasan nikmat dan asyik ketika mengerjakan shalat, hati dan fikiran terasa relaks dan focus pada kalimat yang dibaca. Adakalanya perasaan anda terbawa hanyut oleh ayat yang dibaca hingga badan bergetar dan kadang kala anda menangis karena merasakan kedahysatan Allah , kasih sayang dan azab -Nya.. c. Hati dan fikiran selalu merasa bahagia, nyaman, tentram, optimis dalam menjalankan kehidupan jauh dari perasaan sedih, duka, cemas, takut , putus asa, tertekan dan stress berkepanjangan. d. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cobaan dan tekanan hidup. Berbagai musibah dan kesulitan yang menghadang tidak menyebabkan nya patah semangat dan berputus asa. e. Terpelihara dari melakukan perbuatan tercela dan perbuatan keji lainnya f. Memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi dalam menyelesaikan dan menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam kehidupan sehari hari. g. Tidak takut menghadapi ancaman dari manapun, ia hanya tunduk dan takut pada Allah Subhanahu wataala. Jika shalat belum dikerjakan dengan benar dan khusuk, kita akan mendapatkan efek yang berlawanan dari hal yang telah disebutkan diatas. Beberapa indikator yang bisa kita amati dan rasakan jika belum melakukan shalat dengan benar dan khusuk antara lain sebagai berikut.

a. Shalat terasa sebagai beban dan dirasakan sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Selama mengerjakan shalat fikiran melayang kemana mana . dan ada keinginan untuk segera selesai dari mengerjakan shalat b. Shalat tidak meninggalkan bekas yang nyata dalam kehidupan sehari hari. Hati dan fikiran sering dirongrong perasaan gelisah, sedih, cemas, kecewa, putus asa, tertekan dan stres berkepanjangan. c. Daya tahan terhadap cobaan dan tekanan hidup sangat lemah, mudah panik dan putus asa. Sehingga sering tergiur untuk mencari pertolongan alternatif seperti paranormal, dukun, ajimat dan perbuatan musyrik lainnya. d. Kecerdasan spiritual lemah sehingga mudah tergiur untuk melakukan perbuatan tercela dan keji lainnya demi mendapatkan apa yang diinginkan. e. Sangat takut terhadap acaman manusia dan lain sebagainya, rasa takut tersebut mengalahkan rasa takutnya pada Allah, hingga mudah tergelincir pada perbuatan tercela dan perbuatan musyrik lainnya 5. Fungsi Sholat Dalam Membentuk Kebiasaan Berpakaian yang Islami dan Pola Pergaulan dengan Sesama atau Lawan Jenis Dalam islam tata busana menjadi perhatian khusus, sebab menyangkut tata kesopanan dalam berpenampilan. Karena fungsi busana disamping untuk menutup aurat, juga untuk keindahan dan bukti ketaqwaan kepada allah SWT. Untuk pria memakai celana pendek di atas lutut sangat dilarang, karena sekurangkurangnya aurat pria adalah sebatas pusat dan lutut. Untuk wanita muslim, batas auratnya selain muka dan telapak tangan wajib ditutupi dengan jilbab. Memakai jilbab itu hukumnya wajib. Adapun memakai cadar serta sarung tangan tidak diwajibkan oleh syariat islam. Islam mengharamkan perempuan memakai pakaian yang memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh dan tipis sehingga nampak kulitnya. Termasuk pakaian yang dapat mempertajam bagian-bagian tubuh, khususnya yang dapat membangkitkan syahwat laki-laki seperti leher, dada, ketiak, betis dan paha. 6. Pengalaman Pribadi Saat Melaksanakan Sholat a. Tidak Menggerakkan Bibir Saat Membaca Bacaan Sholat Dalam mengerjakan sholat saya mencukupkan diri hanya membaca surat Al Fatihah dan surat lain setelahnya serta doa-doa hanya di dalam hati dan tidak menggerakkan bibir. Padahal saat baru baru ini membaca suatu artikel tentang sholat, didalamnya tertulis bahwa sudah seharusnya dikerjakan saat membaca surat Al Fatihah, surat lain setelahnya dengan menggerakkan bibirnya agar saya dan diri saya sendiri bisa mendengar apa yang dibaca. Hal yang demikian ini juga seharusnya dikerjakan pada saat dzikir/bacaan ruku, itidal, sujud dan dzikir lainnya dalam sholat. b. Salah Konsep

Saat terlambat datang ke mesjid untuk melakukan sholat berjamaah, ketika itu saya mendapati imam telah ruku kemudian saya langsung ruku bersama imam setelah hanya melakukan satu takbir saja. Dalam sebuah bacaan tentang tata cara sholat, saya mendapati bahwa yang saya lakukan itu ternyata salah besar. Seharusnya jika seorang yang datang ke mesjid untuk melakukan sholat berjamaah ketika itu imam sudah ruku maka hendaklah ia ruku bersama imam setelah melakukan dua takbir dengan niat (di dalam hatinya) takbir yang pertama adalah takbiratul ihram dan yang kedua adalah takbiratul intiqal untuk ruku. Hal ini saya alami saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas dahulu. Namun sekarang saya sudah memperbaiki kesalahan itu, agar sholat yang saya lakukan itu benar dan di ridhoi Allah SWT. c. Terlambat dalam Takbiratul Ihram Saat Sholat Berjamaah Datang ke mesjid sebelum imam melakukan takbiratul ihram untuk sholat jamaah memiliki banyak keutamaan, terutama untuk melakukan ibadah sunnah semisal sholat tahiyatul mesjid, sholat rawatib atau membaca ayat-ayat Al Quran serta dapat takbiratul ihram bersama imam. Hal ini juga merupakan bukti yang menunjukkan benarnya iman dan kecintaan terhadap sholat. Namun pada saat itu saya malah menunda-nunda keberangkatan sehingga tidak dapat melakukan takbiratul ihram bersama imam. Hal ini adalah bentuk keteledoran saya akan pentingnya dan berharganya waktu serta merupakan bentuk merasa berat terhadap sholat dan akan kehilangan kebaikan yang sangat banyak. Yang lebih disayangkan lagi adalah jika saya sampai ketinggalan rokaat yang banyak. Namun allhamulillah kesalahan ini sudah bisa saya minimalisir walaupun masih ada juga. d. Menunda Mengikuti Gerakan Imam Saat Sholat Berjamaah Saat memasuki mesjid dan imam sedang bangkit dari ruku atau sedang sujud saya biasanya menunggu imam tasyahud atau menunggu imam bangkit berdiri. Namun lagi-lagi ini merupakan suatu kesalahan. Padahal sudah sepantasnya saya sebagai makmum mengikuti gerakan imam bagaimanapun gerakan yang sedang dilakukan imam ketika itu sesuai ketentuan gerakan sholat yan benar. Meskipun ketika itu imam sedang dalam keadaan sujud, atau bangkit dari ruku saya harus mengikutinya. Begitula yang diterangkan dalam sebuah potongan bacaan dari buku tuntunan shalat dari dalil yang saya juga lupa dalilnya.

e. Tidak meluruskan punggung ketika ruku Seharusnya ketika ruku saya harus mampu meluruskan posisi unggung saya hingga membentuk sudut siku 90 derajat seperti lurusnya punggung jika diletakkan wadah air yang berisi air dan airnya tidak tumpah (tetap pada posisinya). Namun dalam kondisi-kondisi

tertentu terrkadang saya tidak memperhatikan hal yang penting ini secara seksama. Misalnya saat saya terlambat bangun sebelum pergi kuliah, saya terburu-buru saat sholat dan posisi tubuh juga jadinya tidak tepat karena faktor tergesa-gesa tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Shalat merupakan penyerahan diri secara talalitas untuk menghadap Tuhan, dengan perkataan dan perbuatan menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan 2. Shalat merupakan kewajiban bagi kaum muslimin yang mukallaf tanpa kecuali 3. Hikmah mendidirkan shalat yaitu: a. Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar b. Shalat mendidik perbuatan baik dan jujur c. Shalat akan membangun etos kerja 4. Demikianlah, mari kita tingkatkan mutu shalat kita masing masing, dengan berusaha untuk mengerti dan memahami setiap ayat atau kalimat yang kita ucapkan dalam shalat kita sehari hari. Perhatikan perubahan yang terjadi setelah anda bisa melaksanakan shalat

Dengan demikian, mari kita tingkatkan mutu shalat kita masing masing, dengan berusaha untuk mengerti dan memahami setiap ayat atau kalimat yang kita ucapkan dalam shalat kita sehari hari. Perhatikan perubahan yang terjadi setelah kita melaksanakan shalat dengan khusyu. Saran Sewaktu kita sedang melakukan sholat, kita sedang menghadap kepada Allah. Sehingga, ketika itu hendaknya kita berusaha melupakan urusan-urusan dunia kita. Adapun beberapa tips/saran agar sholat kita bisa khusyu adalah : 1. Melakukan gerakan-gerakan sholat dengan tenang dan tidak banyak melakukan gerakangerakan diluar gerakan sholat. 2. Ruku dan sujud dengan thumaninah, tidak tergesa-gesa. 3. Mengucapkan doa dan bacaan-bacaan sholat secara perlahan, tidak tergesa-gesa. 4. Berusaha memahami doa dan bacaan-bacaan sholat yang diucapkan. 5. Tidak melamun dan memikirkan urusan dunia selama sholat. 6. Mengkondisikan tempat sholat agar kondusif : tidak bising, bersih, dan sejuk. 7. Hendaknya tidak menaruh gambar didepan kita sewaktu kita sholat. 8. Berpakaian yang bersih, rapi, dan nyaman. 9. Melihat ke tempat sujud. 10. Tidak melakukan sholat dalam keadaan menahan buang air, dalam keadaan mengantuk berat, atau dalam keadaan menahan rasa lapar padahal makanan sudah siap.

DAFTAR PUSTAKA1. Al-Qur'an dan terjemahnya 2. Pendidikan Agama Islam.Jilid 3, Jakarta, 1998

3. Hasbi Asy Syidiqi, Pedoman Shalat, Bulan Bintang, 1976 4. Imam Basori Assuyuti. Bimbingan Shalat Lengkap, Mitra Umat, 1998 5. Mimbar Ulama, Edisi September 2004

SHALAT KHUSYU OLEH RAHMAD DIPINTO 1110015111024 UNIVERSITAS BUNG HATTA