2. pancasila1

Upload: newreal-x-fuera

Post on 12-Jul-2015

112 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PANCASILA KETUHANAN YANG MAHA ESA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB PERSATUAN INDONESIA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA1

Sejarah Perumusan Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[1] Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945. Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya: Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi. 2

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta - tanggal 22 Juni 1945 Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar tanggal 18 Agustus 1945 Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949 Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950 Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)3

BUTIR-BUTIR PANCASILA 1.Ketuhanan Yang Maha Esa1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

4

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.5

3. Persatuan Indonesia1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa6

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.7

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9. Suka bekerja keras. 10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang 8 merata dan berkeadilan sosial.

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA1. 2. 3. 4. Landasan Historis Landasan Kultural Landasan Yuridis Landasan FilosofisPengakuan terhadap adanya Tuhan Sikap tolong menolong, menghormati Persatuan dan kesatuan, adanya beberapa kerajaan besar (Sriwijaya, Majapahit). Gotong Royong, musyawarah mufakat. Mengakui, menghormati hak dan kewajiban

Secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki dan dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

LANDASAN KULTURAL Nilai nilai Pancasila digali dari budaya dan peradapan bangsa Indonesia yang telah berurat, berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik Tata nilai kehidupan sosial dan tata nilai peradapan bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain kehidupan kerohanian sebagai budaya10

LANDASAN YURIDIS1. Pembukaan UUD 1945 alinea IV 2. UUD 1945 pasal 37 ayat 1 dan 3 (Amandemen) 3. Kep. Dirjen Depdiknas No.38/Dikti/Kep/2002 tentang Rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi

11

Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945). Pancasila adalah hasil perenungan jiwa yang mendalam. Pancasila itu adalah isi jiwa bangsa Indonesia. Kalau filsafat itu adalah isi jiwa (sesuatu) bangsa, maka filsafat itu adalah filsafat bangsa jadi, Pancasila itu adalah filsafat bangsa Indonesia.

LANDASAN FILOSOFIS

Fridrich Hegel:Pancasila adalah satu sintesa negara yang

lahir daripada satu anti tesa. Anjuran Pancasila adalah suatu sistem filsafat semua kelima sila adalah tersusun dalam suatu perumusan fikiran filsafat yang harmonis 12

TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILAA. Tujuan Nasional. B. Tujuan Pendidikan Nasional. C. Tujuan Pendidikan Pancasila. TUJUAN NASIONALDalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia13

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONALUU No. 2/1989 jo UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretas kerja profesional, bertangungjawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi ke masa depan.

TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILAKep. Dirjen No. 38/DIKTI/Kep/2002 tetang : Rambu-rambu pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, dinyatakan bahwa Pendidikan Pancasila bertujuan : a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggungjawab sesuai dengan nuraninya b. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya c. Mengantarkan mahasiswa mampu mengenali perubahanperubahan dan perkembengan IPTEK dan Seni d. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk memakai sejarah dan nilai-nilai budaya untuk menggalang persatuan Indonesia.15

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIAPerkembangan singkat kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia,A. Kerjaan Sriwijaya. a. Berdirinya sekitar abad VII XII b. Kerajaan maritim dgn Armada laut yg tangguh c. Merupakan negara Nasional pertama di Nusantara B. Kerjaan Majapahit a. Berdirinya sekitar abad XII- XVI b. Merupakan negara nasional kedua di Nusantara. - Masa kedua kerjaan tersebut bangsa Indonesia telah mengalami kejayaan dan kemakmuran. - Unsur-unsur Pancasila telah ada didalam peradapan umat manusia waktu itu.16

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN1. Perjuangan sebelum abad XX. 2. Pergerakan Nasional (1908-1945) a. Kebangkitan Nasional ditandai Budi Utomo (20 Mei 1908) b. Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) c. Penjajahan jepang (1942-1945).

17

PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945Sejak bangsa Indonesia dijajah maka sejak saat itu pula lahir perjuangan menentang penjajahan guna merebut kembali kemerdekaan. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia. Berdirinya negara Republik Indonesia. Sarana mencapai tujuan nasional. Ikut membentuk duniabaru yang damai dan abadi

18

PERUMUSAN PANCASILA & UUD 19451. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tgl. 7 September 1944 janji kemerdekaan. Tgl. 29 April 1945 dibentuk BPUPKI Tgl. 28 Mei 1945 BPUPKI dilantik. Tgl. 29 Mei 1 Juni 1945 sidang I BPUPKI: Rancangan Dasar Negara. Tgl. 10-16 Juli 1945 sidang II BPUPKI: Rancangan Hukum Dasar Tgl. 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk. Tgl. 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan RI Tgl. 18 Agustus 1945 PPKI Mengesahkan UUD 1945.

19

MEMPERTAHANKAN DAN MENGISI KEMERDEKAANPasca Proklamasi adalah mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, melaksanakan konstitusi negara dan dasar negara Pancasila yang telah disepakati. 1945 - 1949 Revolusi fisik 1945 - 1950 Negara RIS 1950 - 1959 Negara RI dgn UUD 1950 1959 - 1965 Dekrit Presiden : UUD 1945 Demokrasi terpimpin 1966 - 1998 Orde Baru 1998 - sekarang Reformasi20

PENGERTIAN FILSAFATIstilah filsafat (bahasa Yunani) Philos: Sahabat dan Sophia : Pengetahuan yang bijaksana. Jadi filsafat : Cinta pada pengetahuan yang bijaksana, oleh karena itu kita mengusahakannya. Ruang Lingkup Pengertian Filsafat. a.Filsafat sebagai suatu kebijaksanaan yang rasional dari segala sesuatu. b.Filsafat sebagai suatu sikap dan pandangan hidup. c.Filsafat sebagai suatu kelompok persoalan. d.Filsafat sebagai suatu kelompok teori dan sistem pemikiran. e.Filsafata sebagai suatu proses kritis dan sistematis dari segala pengetahuan. f. Filsafat sebagai usaha untuk memperoleh pandangan yang komprehensif.21

CIRI-CIRI BERFIKIR SECARA KEFILSAFATAN a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Bersifat kritis Bersifat terdalam Bersifat konseptual Koheren (runtut) Bersifat Rasional Bersifat Menyeluruh (Komprehensif) Bersifat universal Bersifat spekulatif Bersifat sistmatis Bersifat bebas22

CABANG CABANG FILSAFAT berkaitan dgn persoalan tentang Hakikat Yg ada (Segala Sesuatu yg ada) 2. Epistemologi berkaitan dgn persoalan hakikat pengetahuan 3. Metodologi berkaitan dgn persoalan hakikat metode ilmiah. 4. Logika berkaitan dgn persoalan Penyimpulan 5. Etika berkaitan dgn persoalan moralitas 6. Estetika berkaitan dgn persoalan keindahan 1. Metafisika

23

FILSAFAT PANCASILAPengertian filsafat Pancasila adalah pembahasan Pancasila secara filosofis, yaitu pembahasan Pancasila sampai hakikatnya yang terdalam (sampai intinya yang terdalam) yang bersifat esensial, abstrak, umum universal, tetap dan tidak berubah. Hal ini disebut pengertian dari segi objek formalnya Dari objek materinya, pengertian filsafat Pancasila : Sistem pemikiran yg rasional, sistematis, terdalam dan menyeluruh tentang hakikat bangsa, negara dan masyarakat Indonesia yang nilai-nilainya telah ada dan digali dari bangsa Indonesia sendiri.

24

SISTEMATIKA FILSAFAT PANCASILASecara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki kerangka dasar : 1. Dasar Ontologis 2. Dasar Epistomologis 3. Dasar Aksiologis. 1. Dasar Ontologis Pancasila / Dasar Antropologis - Ontologis menyelidiki jenis dan hakekat yaitu: Khusus,individual,umum,terbatas/tidak terbatas,universal,mutlak, Tuhan dan sesudah mati. - Manusia adalah monopluralis sebagai mahluk individu dan mahluk sosial disebut sebagai dasar Antropologis. - Manusia sebagai pendukung sila-sila Pancasila memiliki hal-hal mutlah, terdiri dari: a. Kodrat jiwa dan raga; rochani dan jasmani. b. Kodrat sebagai mahluk pribadi dan mahluk Tuhan YME. - Ontologi ketuhanan yg religius bersifat supranatural dan eksistenisnya tidak dipengaruhi oleh eksistensi lain dalam kesemestaan.25

2. Dasar Epistemologi Pancasila Epistemologis disebut teori Ilmu pengetahuan. Epstemologis adalah bidang filsafat yang menyelidiki: Sumber,syarat,proses terjadinya ilmu pengetahuan,batas validitas dan hakekat ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti tentang logika dan matematika. Epistemologi menetapkan apakah suatu cabang ilmu layak/tepat atau memenuhi syarat atau tidak untuk dianggap sebagai ilmu pengetahuan atau cabang ilmu pengetahuan. Tingkat pengetahuan indera (umum) Tingkat pengetahuan ilmiah Tingkat pengetahuan filosofis Tingkat pengetahuan religius

3. Dasar Aksiologi Pancasila Aksiologi menyelidiki pengertian, jenis, tingkat, sumber dan hakekat nilai secara kesemestaan

26

Menurut Max Scheler : a. Nilai kenikmatan berkaitan dengan indra manusia. b. Nilai-nilai kehidupan kesegaran jamani, kesehatan,kesejahteraan. c. Nilai-nilai kejiwaan keindahan, pengetahuan, filsafat. d. Nilai kerochanian terdiri dari nilai pribadi Menurut Notonegoro : a. Nilai material berguna bagi jasmani dan rochani b. Nilai vital segala sesuatu yang berguna untuk aktifitas. c. Nilai kerochanian berguna bagi rochani - Nilai kebenaran - Nilai keindahan atau estetis - Nilai kebaikan / nilai moral - Nilai religius

27

PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEMCiri-ciri sistem : 1.Suatu kesatuan bagian-bagian. 2.Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri. 3.Saling berhubungan, saling ketergantungan. 4.Untuk mencapai suatu tujuan bersama 5.Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Pancasila terdiri dari bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila, setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri, tujuan tertentu yaitu, masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Pancasila merupakan suatu sistem, dalam pengertian kefilsafatan

28

MANFAAT FILSAFAT PANCASILA1. 2. 3. 4. 5. Memungkinkan pengembangan akal, menghidupkan kecerdasan berfikir tentang hakikat Pancasila Ilmuwan yang kreatif dengan jiwa Pancasila Mampu memahami Pancasila sebagai dasar negara,jiwa dan kepribadian bangsa dan sebagai ciri khas bangsa dan negara RI. Menjadi sarjana yang susila berjiwa Pancasila dengan kemampuan dan ketahanan mental ideologi yang tinggi. Menjadi tujuan hidup, pedoman hidup, sikap dan cara hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

29

ETIKATermasuk kelompok filsafat praktis berupa pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. 1.Etika umum : adalah prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. 2.Etika khusus : Membahas prinsip dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia a. Etika individual kewajiban pd diri sendiri b. Etika Sosial Kewajiban manusia dgn manusia lain Etika berkaitan dengan predikat nilai : - Susila tidak susila - Baik - buruk Etika berkaitan dgn dasar-dasar filosofis dalam hubungannya dengan tingkah laku manusia

30

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIKPengertian Nilai, Moral dan Norma Nilai, Value (Inggris) termasuk pengertian filsafat. Filsafat disebut juga ilmu tentang nilai-nilai Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yg artinya Keberhargaan (Worth) atau kebaikan(Goodness), dan kata kerja yg artinya suatu tindkan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan-melakukan penilaian Moral a. Seluruh kaidah kesusilaan dan kebiasaan yang berlaku pada kelompok tertentu. b. Ajaran kesusilaan, tentang asas dan kaidah kesusilaan yg sistematis didalam etika, Filsafat moral dan teologi moral : Ajaran tentang hal yg baik dan buruk yg menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia Norma Peraturan hidup yg mempengaruhi tingkah laku manusia didalam masyarakat Norma Agama, kesusilaan,kesopanan,hukum

31

NILAI DASAR, NILAI INSTRUMENTAL, NILAI PRAKTISTata nilai dalam kehidupan bernegara. Nilai dasar : asas-asa yg diterima Sebagai dalil yang bersifat banyak sedikitnya mutlak. Nilai Instrumental: Pelaksanaan umum dari nilai dasar, biasanya dalam wujud norma sosial atau wujud norma hukum yang terkristalisasi dlm lembaga lembaga, sifatnya kontekstual Nilai Praktis :Nilai yg sesungguhnya dilaksanakan dalam kenyataan, sehingga dapat dijadikan tolok ukur sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak

32

PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FUNDAMENTAL Sebagai falsafah hidup mengandung nilai-nilai yg sistematis, fundamentali dan menyeluruh. Sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan yg bulat dan utuh, hirarki dan Sistematis. Kelima sila memilki esensi serta Makna yg utuh. Setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus berdasar nilai Pancasila. Nilai obyektif.a. b. c. Bersifat umum, universal dan abstrak. Nilai Pancasila tetap ada sepanjang masa Pancasila dalam pembukaan UUD45 sebagai pokok kaidah fundamental merupakan Sumber hukum positif sebagai tertib hukum tertinggi

Nilai Subyektif.a. b. c. Hasil pemikiran, penikiran kritis, refleksi filosofis bangsa Indonesia Pandangan hidup bangsa, jati diri bangsa sebagai sumber nilai kebenaran, kebaikan, keadilan diwujudkan Sesuai hati nurani karena bersyumber pada kepribadian bangsa

33

ETIKA POLITIKEtika politik berkaitan dengan moral manusia sebagai subyek etika. Etika berupa : a. b. Kewajiban manusia sebagai manusia dan juga sebagai mahluk yg bersifat beradap dan berbudaya. Kewajiban manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, bangsa, negara, Lingkungan alam serta terhadap Tuhan YME

Etika politik harus direalisasikan oleh setiap individu yang ikut terlibat dalam pelaksanaan pemerintahan negara, lembaga tertinggi dan lembaga-lembaga tinggi negara

POLITIK (POLITICS)Politik adalah berbagai kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara. Politik menyangkut konsep pokok yg berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan, pembagian serta alokasi sumber dana. Politik menyangkut seluruh unsur yang membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut masyarakat negara

34

DIMENSI POLITIK MANUSIAa. b. Manusia sebagai mahluk individu sosial (kodrat manusia bersifat monodualis). Dimensi politis kehidupan manusia berkaitan dengan kekuasaan negara dan hukum. Hukum sebagai penataan masyarakat secara normatif. Kekuasaan negara sebagai lembaga penata masyarakat yg efektif,sesuai dengan sifat kodrat manusia. Hukum dan kekuasaan negara memerlukan suatu legitimasi

NILAI PANCASILA SEBAGAI SUMBER ETIKA POLITIKAsas kemanusiaan merupakan prinsip dasar moralitas dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Etika politik menuntut agar kekuasaaan dalam negara dijalankan sesuai dengan : a.Asas legalitas (Legitimasi hukum). b.Disahkan dan dilaksanakan secara dmokratis (legitimasi demokratis) c.Dilaksanakan berdasar prinsip-prinsip moral (legitimasi moral).35

MAKNA NILAI SILA-SILA PANCASILABahwa pancasila merupakan suatu sistem nilai dapat dilacak dari sila-sila Pancasila yang merupakan kesatuan organik. Antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan secara erat, bahkan saling mengkualifikasi. Adanya sila yang satu mengkualifikasi adanya sila lainnya. Sila Ketuhanan : Sumber pokok nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia Sila Kemanusiaan : Norma untuk menilai kepentingan manusia sebagai mahluk Tuhan dengan kesadaran martabat dan derajat. Sila Persatuan: Dikembangkan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib unutk kehidupan bangsa Indonesia yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Sila Kerakyatan : Negara RI menganut asas demokrasi yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa Sila Keadilan Keadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan baik materiil maupun spirituil.36

HAM MENURUT NILAI-NILAI PANCASILA Kebebasan dasar dan hak-hak dasar disebut HAM yang melekat pada manusia secara kodrati sebagai anugerah Tuhan YME. Dalam tiap-tiap sila dari Pancasila selalu terkandung makna tentang HAM HAM harus selalu menjadi titik tolak dan tujuan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hubungan negara dengan warga negara dalam kehidupan penegakan HAM pada pembukaan UUD45 yang menjiwai keseluruhan pasal dalam batang tubuh UUD45 terutama pasal 27 s/d pasal 34 dan Amandemen UUD45 tahun 2002 BAB XA pasal 28A s/d 28J tentang HAM

37

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGIIdeologi : Idea : Gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Logos : Ilmu pengetahuan tentang ide-ide ajaran tentang pengertian dasar. -Dikemukan pertama oleh Destuttdetract (Perancis) Science of Ideal. -Dikembangkan oleh Karl Marx dalam politik dan ekonomi. -Ideologi tergantung dari filsafat yang dianut. Ideologi : Kumpulan gagasan , ideologi, keyakinan-keyakinan, kepercayaankepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam pelbagai bidang kehidupan

38

MACAM-MACAM IDEOLOGI1. Ideologi Leberlisme : Bersumber pada falsafah individualisme - Pelopor : - John Loch menyatakan bahwa manusia dilahirkan bebas sempurna -Thomas Hobbes, bahwa saya adalah milik diri saya sendiri tak berhutang budi kepada orang lain. 2. Ideologi Komunis : Bersumber pada falsafah materialisme. -Disebut juga ideologi sosialisme -Tidak mengenal sesuatu yang absolut -Tidak mengakui adanya Tuhan 3. Ideologi Pancasila : Berasal dari falsafah bangsa Indonesia. -Berkembang dengan pola pikir integralistik. -Pendekatan integralistik, kesisteman, kekeluargaan.39

MAKNA IDEOLOGI BAGI NEGARABagi suatu bangsa dan negara, ideologi adalah wawasan, pandangan hidup atau falsafah kebangsaan dan kenegaraan. Ideologi adalah landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Ideologi mengandung inti serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh, mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh masyarakat, bangsaNilai dasar yang terangkum dalam Pancasila, menjadi ideologi bangsa Indonesia, karena bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat, bangsa dan negara RI

40

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

Manusia dalam mencapai kehidupan yang lebih baik memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjung sebagai pandangan hidup masyarakat. Pandangan hidup masyarakat dilembagakan menjadi pandangan hidup bangsa (ideologi bangsa/nasional) dan selanjutnya menjadi pandangan hidup negara yang disebut ideologi negara dan saling berhubungan timbal balik.41

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARAKedudukan Pancasila sering disebut sebagai: -Dasar filsafat/dasar falsafah negara -Ideologi negara -Dasar negara Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara : -Sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) -Meliputi suasana kebatinan UUD45. -Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara -Mengandung norma yang harus diikuti oleh semua warga negara dan pemerintah. -Merupakan sumber semangat bagi UUD45

42

PANCASILA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA INDONESIA Proses terjadinya Pancasila melalui proses kausalitas, sebelum disahkan menjadi dasar negara, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki bangsa Indonesia yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa. Nilai-nilai itu hasil pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia yang mendukung tata kehidupan sosial dan kerohanian bangsa, yang memberikan corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang membedakan dengan masyarakat atau bangsa lain. Kenyataan demikian merupakan kenyataan obyektif yang merupakan jati diri bangsa Indonesia43

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARAIdeologi Pancasila adalah Ideologi yang berasal dari falsafah bangsa Indonesia, merupakan sari budaya dari budaya-budaya yang ada di Indonesia Ideologi Negara dalam arti cita-cita negara pada hakekatnya merupakan asas kerohanian memiliki cir-ciri : - Mempunyai derajat tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan, - Oleh karena itu mewujudkan asas kerohanian, pandangn hidup, pedoman hidup, yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.44

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKAIDEOLOGI TERTUTUP -Nilai & Cita-cita dari suatu kelompok orang -Dibenarkan pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat. -Dituntut taat secara mutlakIDEOLOGI TERTBUKA -Nilai & cita-cita digali dari rohani, moral, budaya masyatakat -Tidak dibenarkan pengorbanan kepada masyarakat. -Berdasarkan hati nurani, tanggungjawab hak-hak asasi45

Pancasila Ideologi terbukaPancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan zaman

Dimensi Pancasila ideologi terbuka: Dimensi idealistis Dimensi normatif Dimensi realistis

46