2 nilai ambang batas debu

7
NILAI AMBANG BATAS DEBU Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia. Konsen trasi fluorida yang diperkenankan dalam udara 2,5 mg/meter kubik. Fluorida dan persenyawaannya adalah racun dan mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan penyakit pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan karbon disulfida adalah persenyawaan yang mengandung sulfur. Persenyawaan sulfida dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan kerusakan pada sel susunan saraf. Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah menyebabkan bau yang tidak enak gejalanya cepat menghebat menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.Uap, yaitu bentuk gas dari zat tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang harus diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya reaksinya. Zat-zat yang mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain. Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik maupun dabu anorganik. Debu, karena ringan, akan melayang di udara dan turun karena gaya

Upload: pengkah

Post on 26-Jun-2015

1.732 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 Nilai Ambang Batas Debu

NILAI AMBANG BATAS DEBU

Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan

membunuh manusia. Konsen trasi fluorida yang diperkenankan dalam

udara 2,5 mg/meter kubik. Fluorida dan persenyawaannya adalah racun

dan mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen

fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan

menimbulkan penyakit pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan

karbon disulfida adalah persenyawaan yang mengandung sulfur.

Persenyawaan sulfida dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan

kerusakan pada sel susunan saraf.

Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah

menyebabkan bau yang tidak enak gejalanya cepat menghebat

menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.Uap, yaitu bentuk gas dari zat

tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh

ruang. Yang harus diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam

ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya reaksinya. Zat-zat yang

mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain.

Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri

sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari

bahan organik maupun dabu anorganik. Debu, karena ringan, akan

melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi. Debu yang

membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis, debu

stannosis pada pabrik timah putih, debusiderosis, debu yang

mengandung Fe2O3.

Penimbunan debu dalam paru-paru akibat lingkungan

mengandung debu yaitu pada manusia yang ada di sekitarnya bekerja

atau bertempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat debu tergantung

Page 2: 2 Nilai Ambang Batas Debu

pada lamanya kontak, konsentrasi debu dalam udara,jenis debu itu

sendiri dan lain-lain.

Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong

asap industri karena pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan

yang mengandung karbon. Asap bercampur dengan kabut/uap air pada

malam hari akan turun ke bumi bergantungan pada daun-daunan

ataupun berada di atas atap rumah.

Bahan yang bersifat partikel menurut sifatnya akan menimbulkan:

1. Ransangan saluran pernafasan

2. Kematian karena bersifat racun

3. Alergi

4. Fibrosis

5. Penyakit demam

Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akar

berakibat:

1. Merangsang penciuman seperti: HC1, H2S, NH3

2. Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI

3. Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida

4. Merusak susunan darah: benzena

Untuk menghindari dampak yang diakibatk’an limbah melalui

udara selain menghilangkan sumbernya juga dilakukan pengendalian

dengan penetapan nilai ambang batas.

Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara

yang

diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak

mengdlami gangguan penyakit atau menderita karena zat tersebut. Di

samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan khusus bagi para

pekerja dalam lingkungan itu. Karena waktu kerja manusia pada

Page 3: 2 Nilai Ambang Batas Debu

umumnya 8 jam sehari, 40 jam seminggu,maka nilai ambang batas bagi

mereka berbeda dengan nilai ambang batas pada umumnya.

Suatu zat yang sama akan berbeda pengetrapannya terhadap

kedua obyek yang berbeda,misalnya antara manusia dan hewan, antara

manusia dengan manusia sendiri dalam dua lingkungan yang berbeda.

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai sisi

positif dan dampak negatif. Salah satu sisi positifnya banyak industri-

industri berkembang. Sedangkan dengan banyak industri-industri yang

berkembang berdampak pada pencemaran lingkungan, salah satunya

pencemaran udara oleh debu. Debu merupakan partikel zat padat oleh

karena adanya kekuatan alami atau mekanisme seperti pengolahan,

penghancuran, pelembutan, pengepakan, yang cepat, peledakan dan

lain-lain. Dari bahan organik maupun anorganik, misalnya batu, kayu,

bijih logam, arang batu dan sebagainya. Sedangkan definisi lain dari

debu adalah kumpulan zat padat yang dihasilkan dari suatu proses

penghancuran bahan yang menghasilkan sisa suspensi di udara.

Pencemaran udara oleh debu akan berdampak pada kesehatan manusia

yang terpapar pada saat bekerja ataupun manusia yang berada pada

sekitar lingkungan tersebut.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemaparan debu adalah:

1. Tipe debu

a. Metalik : Bersifat logam, contoh : Pb, As, Mn

b. Non metalik : Tergantung ada tidaknya kandungan silica.

2. Lama pemaparan, tergantung dari :

a. Jenis debu

b. Lama seseorang bekerja di tempat kerja

3. Ukuran partikel

Page 4: 2 Nilai Ambang Batas Debu

a. Debu ukuran besar : > 10 mikron, tidak menimbulkan penyakit

karena tidak mudah mengendap di paru-paru karena pengaruh

gravitasi.

b. Debu ukuran kecil : < 5 mikron, menimbulkan penyakit dan

mengganggu kesehatan karena bersifat respirable (bisa masuk

ke dalam paru dan menimbulkan penyakit)

4. Konsentrasi debu

Yaitu nilai NAB dari tiap masing-masing debu (setiap debu

mempunyai NAB yang berbeda-beda).

Sedangkan karakteristik debu di saluran pernafasan yaitu:

1. Debu-debu berukuran 5-10 mikron : ditahan saluran nafas bagian

atas (gangguan paryngitis)

2. Debu-debu berukuran 3-5 mikron : ditahan saluran nafas bagian

tengah (asma bronchitis)

3. Debu-debu berukuran 1-3 mikron : akan mengendap di permukaan

alveoli paru-paru (pneumokoniosis)

4. Debu-debu berukuran 0,1-1 mikron : tidak mudah mengendap jadi

hanya hinggap di permukaan alveoli.

5. Debu-debu berukuran < 0,1 mikron : tidak hinggap di permukaan

alveoli atau selaput lendir, oleh karena gerakan Brown, yang

menyebabkan debu bisa keluar masuk alveoli.

Debu-debu yang ikut masuk bersama udara pernafasan yang

sampai di alveoli akan mengalami beberapa kemungkinan yaitu :

1. Menyusup di permukaan alveoli dan setelah berada dekat batas

bronchioli tertangkap oleh cilia, yang lalu dikembalikan kejalan

pernafasan tengah dan atas, lalu keluar. Kalau bahan-bahan kimia

penyusun debu mudah larut dalam air, maka bahan-bahan itu akan

Page 5: 2 Nilai Ambang Batas Debu

larut dan langsung masuk pembuluh-pembuluh darah kapiler alveoli.

Apabila bahan-bahan tersebut tidak mudah larut, tetapi ukurannya

kecil, maka partikel-partikel itu dapat memasuki dinding alveoli, lalu

kesaluran limfa atau ke ruang peribronchial.

2. Debu tersebut ditelan oleh phagocyt, yang biasanya histiocyt atau

inti atau sel-sel mesenchym yang tidak berdifferensiasi. Sel-sel

phagocyt ini mungkin masuk ke dalam saluran limfa, atau melalui

dinding alveoli ke ruang peribronchial, atau ke luar dari tempat itu

ke bronchioli lalu oleh rambut-rambut getar dikembalikan ke atas.

Debu yang masuk paru dan mengendap pada alveoli dapat

menyebabkan penyakit paru yaitu pneumoconiosis. Adapun diagnosa

pneumokoniosis, yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :

1. Riwayat pekerjaan

Pekerjaan yang pernah dilakukan pekerja tersebut.

2. Gejala klinis

Derajat banyaknya debu tertimbun di dalam paru. Gejalanya antara

lain batuk kering, sesak nafas, kelelahan, susut berat badan, banyak

dahak, dll.

3. Pemeriksaan di tempat kerja

Dilakukan dengan alat pemeriksa debu.

4. Sukar dilakukan

Bahwa diagnosa ini sulit dilakukan karena gejalanya sama seperti

penyakit pada umumnya jadi diperlukan pemeriksaan lanjut.