2 nilai ambang batas debu
TRANSCRIPT
NILAI AMBANG BATAS DEBU
Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan
membunuh manusia. Konsen trasi fluorida yang diperkenankan dalam
udara 2,5 mg/meter kubik. Fluorida dan persenyawaannya adalah racun
dan mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen
fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan
menimbulkan penyakit pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan
karbon disulfida adalah persenyawaan yang mengandung sulfur.
Persenyawaan sulfida dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan
kerusakan pada sel susunan saraf.
Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah
menyebabkan bau yang tidak enak gejalanya cepat menghebat
menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.Uap, yaitu bentuk gas dari zat
tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh
ruang. Yang harus diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam
ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya reaksinya. Zat-zat yang
mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain.
Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri
sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari
bahan organik maupun dabu anorganik. Debu, karena ringan, akan
melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi. Debu yang
membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis, debu
stannosis pada pabrik timah putih, debusiderosis, debu yang
mengandung Fe2O3.
Penimbunan debu dalam paru-paru akibat lingkungan
mengandung debu yaitu pada manusia yang ada di sekitarnya bekerja
atau bertempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat debu tergantung
pada lamanya kontak, konsentrasi debu dalam udara,jenis debu itu
sendiri dan lain-lain.
Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong
asap industri karena pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan
yang mengandung karbon. Asap bercampur dengan kabut/uap air pada
malam hari akan turun ke bumi bergantungan pada daun-daunan
ataupun berada di atas atap rumah.
Bahan yang bersifat partikel menurut sifatnya akan menimbulkan:
1. Ransangan saluran pernafasan
2. Kematian karena bersifat racun
3. Alergi
4. Fibrosis
5. Penyakit demam
Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akar
berakibat:
1. Merangsang penciuman seperti: HC1, H2S, NH3
2. Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI
3. Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida
4. Merusak susunan darah: benzena
Untuk menghindari dampak yang diakibatk’an limbah melalui
udara selain menghilangkan sumbernya juga dilakukan pengendalian
dengan penetapan nilai ambang batas.
Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara
yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak
mengdlami gangguan penyakit atau menderita karena zat tersebut. Di
samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan khusus bagi para
pekerja dalam lingkungan itu. Karena waktu kerja manusia pada
umumnya 8 jam sehari, 40 jam seminggu,maka nilai ambang batas bagi
mereka berbeda dengan nilai ambang batas pada umumnya.
Suatu zat yang sama akan berbeda pengetrapannya terhadap
kedua obyek yang berbeda,misalnya antara manusia dan hewan, antara
manusia dengan manusia sendiri dalam dua lingkungan yang berbeda.
Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai sisi
positif dan dampak negatif. Salah satu sisi positifnya banyak industri-
industri berkembang. Sedangkan dengan banyak industri-industri yang
berkembang berdampak pada pencemaran lingkungan, salah satunya
pencemaran udara oleh debu. Debu merupakan partikel zat padat oleh
karena adanya kekuatan alami atau mekanisme seperti pengolahan,
penghancuran, pelembutan, pengepakan, yang cepat, peledakan dan
lain-lain. Dari bahan organik maupun anorganik, misalnya batu, kayu,
bijih logam, arang batu dan sebagainya. Sedangkan definisi lain dari
debu adalah kumpulan zat padat yang dihasilkan dari suatu proses
penghancuran bahan yang menghasilkan sisa suspensi di udara.
Pencemaran udara oleh debu akan berdampak pada kesehatan manusia
yang terpapar pada saat bekerja ataupun manusia yang berada pada
sekitar lingkungan tersebut.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemaparan debu adalah:
1. Tipe debu
a. Metalik : Bersifat logam, contoh : Pb, As, Mn
b. Non metalik : Tergantung ada tidaknya kandungan silica.
2. Lama pemaparan, tergantung dari :
a. Jenis debu
b. Lama seseorang bekerja di tempat kerja
3. Ukuran partikel
a. Debu ukuran besar : > 10 mikron, tidak menimbulkan penyakit
karena tidak mudah mengendap di paru-paru karena pengaruh
gravitasi.
b. Debu ukuran kecil : < 5 mikron, menimbulkan penyakit dan
mengganggu kesehatan karena bersifat respirable (bisa masuk
ke dalam paru dan menimbulkan penyakit)
4. Konsentrasi debu
Yaitu nilai NAB dari tiap masing-masing debu (setiap debu
mempunyai NAB yang berbeda-beda).
Sedangkan karakteristik debu di saluran pernafasan yaitu:
1. Debu-debu berukuran 5-10 mikron : ditahan saluran nafas bagian
atas (gangguan paryngitis)
2. Debu-debu berukuran 3-5 mikron : ditahan saluran nafas bagian
tengah (asma bronchitis)
3. Debu-debu berukuran 1-3 mikron : akan mengendap di permukaan
alveoli paru-paru (pneumokoniosis)
4. Debu-debu berukuran 0,1-1 mikron : tidak mudah mengendap jadi
hanya hinggap di permukaan alveoli.
5. Debu-debu berukuran < 0,1 mikron : tidak hinggap di permukaan
alveoli atau selaput lendir, oleh karena gerakan Brown, yang
menyebabkan debu bisa keluar masuk alveoli.
Debu-debu yang ikut masuk bersama udara pernafasan yang
sampai di alveoli akan mengalami beberapa kemungkinan yaitu :
1. Menyusup di permukaan alveoli dan setelah berada dekat batas
bronchioli tertangkap oleh cilia, yang lalu dikembalikan kejalan
pernafasan tengah dan atas, lalu keluar. Kalau bahan-bahan kimia
penyusun debu mudah larut dalam air, maka bahan-bahan itu akan
larut dan langsung masuk pembuluh-pembuluh darah kapiler alveoli.
Apabila bahan-bahan tersebut tidak mudah larut, tetapi ukurannya
kecil, maka partikel-partikel itu dapat memasuki dinding alveoli, lalu
kesaluran limfa atau ke ruang peribronchial.
2. Debu tersebut ditelan oleh phagocyt, yang biasanya histiocyt atau
inti atau sel-sel mesenchym yang tidak berdifferensiasi. Sel-sel
phagocyt ini mungkin masuk ke dalam saluran limfa, atau melalui
dinding alveoli ke ruang peribronchial, atau ke luar dari tempat itu
ke bronchioli lalu oleh rambut-rambut getar dikembalikan ke atas.
Debu yang masuk paru dan mengendap pada alveoli dapat
menyebabkan penyakit paru yaitu pneumoconiosis. Adapun diagnosa
pneumokoniosis, yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Riwayat pekerjaan
Pekerjaan yang pernah dilakukan pekerja tersebut.
2. Gejala klinis
Derajat banyaknya debu tertimbun di dalam paru. Gejalanya antara
lain batuk kering, sesak nafas, kelelahan, susut berat badan, banyak
dahak, dll.
3. Pemeriksaan di tempat kerja
Dilakukan dengan alat pemeriksa debu.
4. Sukar dilakukan
Bahwa diagnosa ini sulit dilakukan karena gejalanya sama seperti
penyakit pada umumnya jadi diperlukan pemeriksaan lanjut.