2. modul 1 survey batas wilayah

7
DEFINISI BATAS WILAYAH Batas wilayah adalah garis khayal yang menggambarkan batas wilayah antar kelurahan / desa, antar kecamatan, antar kabupaten / kota, antar provinsi dan antar negara (Undang Undang Republik Indonesia Tentang Informasi Geospasial). Berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, batas wilayah dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Batas Negara Kesatuan Republik Indonesia Dasar :Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Th. 2008 tentang Wilayah Negara 2. Batas Propinsi, Kabupaten / Kota, Kecamatan Dasar : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah, terdiri dari : a. Penegasan Batas Daerah di Darat b. Penegasan Batas Daerah di Laut 1-1 Modul 1 Modul 1 SURVEY BATAS WILAYAH SURVEY BATAS WILAYAH

Upload: muchammad-misbachul-munir

Post on 24-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Suvey Batas Wilayah

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Modul 1 Survey Batas Wilayah

DEFINISI BATAS WILAYAH

Batas wilayah adalah garis khayal yang menggambarkan batas wilayah antar

kelurahan / desa, antar kecamatan, antar kabupaten / kota, antar provinsi dan antar

negara (Undang Undang Republik Indonesia Tentang Informasi Geospasial).

Berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, batas wilayah

dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :

1. Batas Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dasar : Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Th. 2008 tentang Wilayah

Negara

2. Batas Propinsi, Kabupaten / Kota, Kecamatan

Dasar : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman

Penegasan Batas Daerah, terdiri dari :

a. Penegasan Batas Daerah di Darat

b. Penegasan Batas Daerah di Laut

3. Batas Desa / Kelurahan

Dasar : - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Th. 2006 tentang Penetapan

dan Penegasan Batas Desa

- Peraturan Pemerintah No. 72 Th. 2005 tentang Desa

- Peraturan Pemerintah No. 73 Th. 2005 tentang Kelurahan

1-1

Modul 1Modul 1SURVEY BATASSURVEY BATAS

WILAYAHWILAYAH

Page 2: 2. Modul 1 Survey Batas Wilayah

BATAS NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terbentang dari

Sabang hingga Merauke dan Pulau Myangas hingga Pulau Rote.

Yang pada awal kemerdekaan hanya menguasai selebar 3 mil mengelilingi setiap

pulau, kemudian setelah melalui perjuangan yang panjang berkembang menjadi 12 mil

dan akhirnya memiliki hak eksklusif dalam pengelolaan sumber daya alam selebar 200

mil diukur dari surut terendah.

Landasan Hukum Penentuan Batas NKRI

1. Territoriale Zee Maritiem Kringen Ordonantie, 1939 atau biasa disebut

Ordonansi 1939

Merupakan warisan dari pemerintahan Kolonial Hindia Belanda yang menyatakan

bahwa batas laut kita adalah selebar 3 mil dari surut terendah mengelilingi setiap

pulau.

2. Deklarasi Juanda 13 Desember 1957

Deklarasi Juanda merupakan konsep nusantara (archipelago) yang berisi “Seluruh

Perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk

daratan NKRI, tanpa memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang

wajar dari wilayah daratan NKRI, dan dengan demikian merupakan bagian dari

perairan nasional yang berada dibawah kedaulatan mutlak NKRI”.

Dengan demikian maka Deklarasi Juanda ini juga merupakan awal perjuangan

Indonesia. Untuk dapat menyatukan wilayahnya, yaitu dengan menyatakan bahwa

batas laut Indonesia adalah 12 mil dari surut terendah.

Dengan adanya Deklarasi Juanda ini, maka kita tidak memakai ordonansi 1939 lagi

yang hanya mengakui batas wilayah laut 3 mil saja, sehingga terdapat perairan

Internasional yang memisahkan kedaulatan Indonesia.

1-2

Page 3: 2. Modul 1 Survey Batas Wilayah

3. United Nation Convention on the Law Of the Sea (UNCLOS) 1982

Dari UNCLOS 1982 telah dilahirkan 8 (delapan) zonasi pengaturan hukum Laut,

yaitu :

1. Perairan Pedalaman (Interval Waters)

2. Perairan Kepulauan (Archiplegic Waters)

3. Laut Teritorial (Teritorial Waters)

4. Zona Tambahan (Contingoles Water)

5. Zona Ekonomi Eksklusif (Exclusif Economic Zone)

6. Landas Kontinen (Continental Shelf)

7. Laut Lepas (High Seas)

8. Kawasan dasar Laut Internasional (International Sea-bed Area)

Konvensi Hukum Laut PBB 1982 mengatur pemanfatan laut sesuai status hukum

dari kedelapan zonasi pengaturan tersebut.

Negara-negara yang berbatasan dengan laut termasuk Indonesia memiliki

kedaulatan penuh atas wilayah perairan pedalaman, perairan kepulauan dan laut

teritorial, sedangkan untuk zone tambahan, zone ekonomi ekslusif dan landasan

kontinen, negara memiliki hak-hak eksklusif, misalnya hak memanfaatan sumber

daya alam yang ada di zona tersebut.

Sedangkan laut lepas merupakan zona yang tidak dapat dimiliki oleh negara

manapun, dan kawasan dasar laut internasional dijadikan sebagai bagian warisan

umat manusia.

UNCLOS 1982, ini telah diratifikasi oleh 140 negara termasuk Indonesia.

1-3

Page 4: 2. Modul 1 Survey Batas Wilayah

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008, tentang Wilayah Negara (NKRI)

Maksud Pengaturan Batas Wilayah NKRI :

Untuk memberikan kepastian hukum mengenai wilayah, kewenangan pengelolaan

wilayah dan hak-hak berdaulat NKRI.

Hal-hal yang diatur dalam Undang-undang ini, yaitu

1. Ruang lingkup Wilayah Negara yang meliputi wilayah daratan, wilayah perairan

pedalaman, perairan kepulauan, laut teritorial, dasar laut, dan tanah di

bawahnya, serta ruang udara di atasnya termasuk seluruh sumber kekayaan

yang terkandung di dalamnya.

2. Hak-hak berdaulat Negara Republik Indonesia di Zona Ekonomi Eksklusif dan

Landas Kontinen serta hak pengawasan di Zona Tambahan.

3. Kewenangan Pemerintah melakukan pengaturan pengelolaan dan pemanfaatan

wilayah negara serta Kawasan Perbatasan.

4. Kelembagaan yang diberi kewenangan untuk melakukan penanganan Kawasan

Perbatasan. Unsur keanggotaan kelembagaan ini berasal dari unsur Pemerintah

dan Pemerintah Daerah mengingat posisi strategis wilayah perbatasan terkait

dalam hal seperti kedaulatan negara, keutuhan wilayah, penegakan hukum dan

kesejahteraan rakyat.

5. Keikutsertaan masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan Wilayah

Negara termasuk Kawasan Perbatasan.

6. Larangan dan sanksi bagi setiap orang yang melakukan pelanggaran terkait

dengan Wilayah Negara dan batas-batasnya.

1-4

Page 5: 2. Modul 1 Survey Batas Wilayah

Gambar : Zona Laut Teritorial, Kontinen dan ZEE

1-5

Gambar : Batas Wilayah Negara Kepulauan berdasarkan UNCLOS, 1982 dan UU RI No. 43 Tahun 2008 (Teritorial, kontinen dan ZEE)

200 mil 200 mil

2 mil

Pasang tertinggi

Surut Terendah

Batas wilayah Negara Kepulauan (Zona Laut Teritorial)

Zona Ekonomi Eksklusif : Laut terbuka,max 200 mil Landasan Kontinen (Benua Asia dan Australia) : Kedalaman kurang dari 150 m,max 200 mil

12 mil