2 model-model manajemen bencana
DESCRIPTION
pengelolaan bencana alamTRANSCRIPT
-
12MODEL-MODEL
MANAJEMEN BENCANA
EKO TEGUH PARIPURNOARIF RIANTO BUDI NUGROHO
BAGAIMANA BIASANYA KITAMENANGGULANGI BENCANA?
PENDEKATAN & PARADIGMA
PENDEKATAN ILMU ALAM ILMU TERAPAN ILMU SOSIAL HOLISTIK
PARADIGMA BANTUAN DARURAT PENJINAKAN PEMBANGUNAN PENGURANGAN
RISIKO
MODEL SIKLUS
PENANGANAN DARURAT
REHABILITASI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PENCEGAHAN
MITIGASI
KESIAPSIAGAAN
REKONTRUKSI
MA
NA
JEMEN
RISIK
O
MA
NA
JEMEN
KR
ISIS
BENCANA
KejadianKritis
KejadianKritis
KEDARURATAN PASCA-BENCANAPRA-BENCANA
Pencegahan
Penjinakan
Tanggap Darurat
Rehabilitasi
MODEL MULUR MENGKERUT
BENCANA
MODEL PELEPASAN TEKANAN
ANCAMAN
TEKANAN-TEKANANDINAMIS
KEKUATANMAKRO
RAGAMETNISITAS
SISTEMPOLITIK
AKAR PENYEBAB
BUDAYAIDEOLOGI
KEMISKINAN,PENINDASAN
KEADAANTIDAK AMAN
KERENTANAN
PEMICU
-
2RB = A X RM
KERENT
ANAN:
SUATU
KUMPUL
AN MAU
PUN RE
NTETAN
KEADAA
N YANG
MENUR
UNKAN
DAYA T
ANGKAL
SUATU
MASYA
RAKAT
KEMAMPUAN
SUMBERDAYA, CARA, KEKUATAN
YANG MEMUNGKINKAN DAYA TANGKAL
DAN DAYA TAHAN SUATU MASYARAKAT
ANCAMAN ADALAH SUATU KEJADIAN ATAU PERISTIWA YANG BISA (BERPOTENSI) MENIMBULKAN BENCANA
MODEL PEREDAMAN RISIKO PB DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
POLITIKAL
EKOSYSTEM
LINGKUNGAN
SOSIOKULTURAL
EKONOMIK
FAKTOR-FAKTOR RISIKOKerentanan
Bahaya
DAMP
AK
BENC
ANA
ANALISIS KERENTANAN &
KEMAMPUAN
ANALISIS & PEMANTAUAN
ANCAMAN
IDENTIFIKASI RISIKO & KAJIAN DAMPAK
PERINGATANDINI
KESIAPAN
PENANGGULANGANKEDARURATAN
FOKUS PENGURANGAN RISIKO BENCANAMENDORONG KESADARANperubahan
perilaku
KOMITMENPOLITIK
PENERAPAN UPAYA-2
PENGURANGAN RISIKO
PEMULIHAN
PENGEMBANGAN PENGETAHUAN
MODELALUR PROSES
II
DILEMA-DILEMA TERSISA
DILEMA 1: OBYEKBENCANA ALAM VS BENCANA
DILEMA 2: CAKUPANPENANGANAN VS PENANGGULANGAN
DILEMA 3: PERLINDUNGAN & RASA AMANKEMURAHAN HATI VS HAK ASASI
DILEMA 4: PARA PIHAKPEMERINTAH VS SELURUH KOMPONEN
DILEMA 5: POSISI PERCATURANISSUE PINGGIRAN VS ARUSUTAMA
PENGELOLAANSiklus Pengelolaan Bencana
PENCEGAHAN (PREVENTION)
Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinyabencana (jika mungkin dengan meniadakanbahaya).
Misalnya : Melarang pembakaran hutan dalam perladangan Melarang penambangan batu di daerah yang curam.
-
3PENJINAKAN (MITIGATION)
Upaya yang dilakukan untuk meminimalkandampak yang ditimbulkan oleh bencana
Ada 2 bentuk mitigasi : Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan,
tanggul sungai dll.) Mitigasi non struktural (peraturan, tataruang,
pelatihan)
KESIAPSIAGAAN (PREPAREDNESS)
Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasibencana, melalui pengorganisasian langkah-langkah yang tepat, efektif dan siap siaga.
Misalnya : Penyiapan sarana komunikasi, pos komando dan
penyiapan lokasi evakuasi.
PERINGATAN DINI (EARLY WARNING)
Upaya untuk memberikan tanda peringatanbahwa bencana kemungkinan akan segeraterjadi.
Pemberian peringatan dini harus : Menjangkau masyarakat (accesible) Segera (immediate) Tegas tidak membingungkan (coherent) Bersifat resmi (official)
TANGGAP DARURAT (EMERGENCY REPONSE)
Upaya yang dilakukan segera pada saatkejadian bencana, untuk menanggulangidampak yang ditimbulkan, terutama berupapenyelamatan korban dan harta benda, evakuasi dan pengungsian.
BANTUAN DARURAT (RELIEF)
Merupakan upaya untuk memberikan bantuanberkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasarberupa: pangan, sandang, tempat tinggal sementara, kesehatan, sanitasi dan air bersih
Pendekatan pemberian bantuan: konvensional vs pemberdayaan
PEMULIHAN (RECOVERY)
Proses pemulihan kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikankembali prasarana dan sarana pada keadaansemula.
Upaya yang dilakukan adalah memperbaikiprasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar puskesmas, dll).
-
4REHABILITASI (REHABILITATION)
Upaya langkah yang diambil setelah kejadianbencana untuk membantu masyarakatmemperbaiki rumahnya, fasilitas umum danfasilitas sosial penting, dan menghidupkankembali roda perekonomian.
REKONSTRUKSI (RECONSTRUCTION)
Program jangka menengah dan jangka panjangguna perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untukmengembalikan kehidupan masyarakat padakondisi yang lebih baik dari sebelumnya.