2-mikropalentologi

8
UJIAN MIKROPALEONTOLOGI (GL-3161) By : Rubiyanto Kapid I. Lingkari jawaban yang paling tepat menurut saudara pada soal berikut ini (Setiap jawaban yang benar, mendapat nilai plus 2, jawaban yang salah dinilai minus 1).

Upload: ageng-warasta

Post on 13-Aug-2015

357 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

mikropaleontologi

TRANSCRIPT

Page 1: 2-Mikropalentologi

UJIAN MIKROPALEONTOLOGI (GL-3161)By : Rubiyanto Kapid

I. Lingkari jawaban yang paling tepat menurut saudara pada soal berikut ini (Setiap jawaban yang benar, mendapat nilai plus 2, jawaban yang salah dinilai minus 1).

Page 2: 2-Mikropalentologi

1. Mikropal adalah cabang ilmu paleontologi yang mempelajari :a. Foraminifera sajab. Khusus Nannoplankton c. Foraminifera dan Ostracodad. Seluruh fosil yang berukuran mikro

2. Mikropaleontologi hanya dipergunakan untuk :a. Mengenal morfologi / bentuk mikrofosil b. Menentukan umur batuan secara absolutc. Mengenali bentuk mikrofosil, klasifikasinya dan aplikasinya dalam proses sedimentasi / geologid. Menentukan kadar minyak bumi yang dikandung dalam suatu lapisan batuan

3. Yang termasuk dalam mikrofosil adalah :a. Fosil manusia purba (Homo errectus)b. Fosil stegodontc. Fosil dinosaurusd. Fosil conodont

4. Sedangkan makrofosil adalah : a. Fosil manusia purba (Homo errectus)b. Fosil stegodontc. Fosil dinosaurusd. Cangkang radiolaria

5. Karena jasa-jasanya terhadap perkembangan ilmu mikropaleontologi, maka orang berikut ini dianggap sebagai “Bapak Mikropaleontologi” :a. Strabon (-58 s/d 25 AD)b. Anton van Leenweenhoek (1632 – 1723)c. Alcide d’Orbigny (1802 – 1857)d. J.A. Cushman (1881 – 1949)

6. Orang berikut ini juga berjasa dalam perkembangan mikropaleontologi karena menemukan mikroskop :a. Strabon (-58 s/d 25 AD)b. Anton van Leenweenhoek (1632 – 1723)c. Alcide d’Orbigny (1802 – 1857)d. J.A. Cushman (1881 – 1949)

7. Sedangkan Walter H. Blow adalah orang yang :a. Menemukan Mikroskopb. Membuat biozonasi Tersier berdasarkan foraminiferac. Membuat biozonasi Tersier berdasarkan nannoplanktond. Menulis buku ‘Klasifikasi Foraminifera’

8. Sedangkan Englund Martini pada 1971 : a. Menemukan Mikroskopb. Membuat biozonasi Tersier berdasarkan foraminiferac. Membuat biozonasi Tersier berdasarkan nannoplanktond. Menulis buku ‘Klasifikasi Foraminifera’

9. Sampel SWC (side wall core) adalah contoh batuan yang : a. Diambil di lapangan / ‘surface sample’b. Contoh batuan yang dihancurkan / ‘cutting’c. Diambil utuh pada kedalaman tertentu pada suatu sumur eksplorasid. Berasal dari sembarang tempat

10. ‘Cutting sample’ merupakan contoh batuan yang :a. Diambil di lapangan / ‘surface sample’b. Contoh batuan pada suatu sumur eksplorasi yang dihancurkan c. Diambil utuh pada kedalaman tertentu pada suatu sumur eksplorasid. Berasal dari sembarang tempat

11. Salah satu persyaratan pengambilan sampel yang baik adalah :a. Representatif b. Harus banyakc. Harus sedikit sajad. Sekedarnya

12. Batubara adalah contoh batuan yang sangat baik untuk dianalisis kandungan : a. Foraminifera dan nannoplanktonnyab. Ostracoda dan radiolariac. Conodont dan korald. Spora dan polen

13. Sedangkan batuan napal sangat baik untuk analisis : a. Foraminifera dan nannoplanktonnyab. Moluska air tawarc. Koral dan foraminifera besard. Spora dan polen

14. Batugamping terumbu sangat baik untuk dianalisis kandungan :

Page 3: 2-Mikropalentologi

a. Foraminifera dan nannoplanktonnyab. Moluska air tawarc. Koral dan foraminifera besard. Spora dan polen

15. Dinding porselen biasanya terdapat pada genus : a. Orbulinab. Globorotaliac. Quinqueloculinad. Bulimina

16. Keel adalah hiasan cangkang foraminifera yang biasanya dijumpai pada genus : a. Globoquadrina b. Globorotaliac. Quinqueloculinad. Bulimina

17. Yang dimaksud dengan susunan kamar uniserial adalah : a. Susunan kamar foraminifera yang terdiri dari satu baris kamar yang samab. Susunan kamar foraminifera yang terdiri dari dua baris kamar yang samac. Susunan kamar foraminifera yang terdiri dari tiga baris kamar yang samad. Susunan kamar foraminifera yang lurus dan kemudian terputar

18. Sedangkan susunan kamar yang ‘biformed test’ adalah :a. Susunan kamar foraminifera yang terdiri dari satu baris kamar yang samab. Susunan kamar foraminifera yang terdiri dari dua baris kamar yang samac. Susunan kamar foraminifera yang terdiri dari tuniserial pada awalnya dan berubah menjadi biseriald. Susunan kamar foraminifera yang lurus dan kemudian terputar

19. Apertur virgulin (yang berbentuk koma) dimiliki oleh genus :a. Uvigerinab. Buliminac. Nodosariad. Globorotalia

20. Sedangkan apertur phialin, dimiliki oleh genus : a. Uvigerinab. Buliminac. Nodosariad. Globorotalia

21. Cangkang foraminifera yang tersusun secara triserial dapat dijumpai pada genus : a. Orbulinab. Globorotaliac. Bolivina d. Bulimina

22. Perputaran cangkang planispiral adalah : a. Cangkang foraminifera yang terputar seperti spiralb. Cangkang foraminifera yang terputar pada satu bidang datarc. Dimiliki oleh golongan Quinqueloculinad. Dimiliki oleh golongan Globorotalia

23. Sedangkan cangkang trochospiral adalah : a. Cangkang foraminifera yang terputar seperti spiralb. Cangkang foraminifera yang terputar pada satu bidang datarc. Dimiliki oleh golongan Quinqueloculinad. Dimiliki oleh golongan Globorotalia

24. Nodosaria dicirikan oleh : a. Cangkang monothalamust dan apertur umbilicalb. Cangkang biserial dengan dinding porselenc. Cangkang triserial dengan apertur multipled. Cangkang uniserial dengan apertur radiate

25. Genus Uvigerina dicirikan oleh : a. Cangkang monothalamust dan apertur umbilicalb. Cangkang planispiral dengan apertur tambahanc. Cangkang triserial dengan apertur phialind. Cangkang uniserial dengan apertur radiate

26. Sedangkan genus Globigerinoides dicirikan oleh : a. Cangkang monothalamust dan apertur umbilicalb. Cangkang throcospiral dengan apertur tambahanc. Cangkang triserial dengan apertur phialind. Cangkang uniserial dengan apertur radiate

27. Contoh foraminifera bercangkang monothalamust adalah :a. Bathysiphon dan Lagena

Page 4: 2-Mikropalentologi

b. Globorotalia dan Globigerinac. Nodosaria dan Dentalinad. Bolivina dan Bulimina

28. Orbulina cf. universa. Kata cf. pada individu tersebut mempunyai arti :a. Sangat miripb. Dapat disebandingkanc. Spesies yang baru dijumpaid. Tidak diketahui nama spesiesnya

29. Pengertian ‘synonim’ dalam penamaan foraminifera adalah : a. Individu-individu foraminifera yang sangat miripb. Individu yang sama bentuknya tetapi berbeda namac. Individu yang berbeda bentuk tapi mempunyai nama yang samad. Individu yang sama, tapi ditemukan di tempat yang berbeda

30. Sedangkan ‘dimorphisme’ adalah : a. Dua spesies yang berbedab. Individu yang sama bentuknya tetapi berbeda namac. Spesies yang sama, tetapi mempunyai proloculum dan ukuran cangkang yang berbedad. Individu yang sama, tapi ditemukan di tempat yang berbeda

31. Biocoenose adalah :a. Kumpulan organisme yang hidup / mati ditempat alamiah yang samab. Pembagian biozonasi berdasarkan foraminiferac. Kumpulan fosil rombakand. Pembagian zona biostratigrafi

32. Fosil rombakan / reworked adalah : a. Fosil yang dapat digunakan untuk keperluan biostratigrafib. Fosil yang seumur dengan batuannyac. Fosil yang thanatocoenosed. Fosil yang berasal dari batuan tua, tapi dijumpai pada lapisan yang lebih muda

33. Fosil ‘caving’ adalah : a. Fosil runtuhan yang jatuh pada saat pemboran ke lapisan batuan yang lebih tua b. Fosil yang seumur dengan batuannyac. Fosil yang thanatocoenosed. Fosil ‘insitu’

34. Pembagian satuan biostratigrafi adalah :a. Penggolongan batuan berdasarkan jenisnyab. Pembagian batuan sedimen berdasarkan besar butirnyac. Pembagian mikrofosil berdasarkan jenis dindingnyad. Pembagian batuan berdasarkan kandungan fosilnya

35. Satuan dasar dari pembagian biostratigrafi adalah : a. Anggotab. Kelompokc. Zonad. Formasi

36. Zona selang / Interval zone adalah :a. Selang stratigrafi yang dibatasi oleh dua horizon biostratigrafib. Nama zona foraminiferac. Ciri suatu formasi batuand. Selang stratigrafi berdasarkan kandungan fosil bentiknya

37. Sedangkan zona puncak / acme zone dicirikan oleh : a. Kehadiran fosil markerb. Pemunculan awal / pemunculan akhir suatu taxon tertentuc. Melimpahnya jenis foraminifera planktonikd. Melimpahnya jenis foraminifera bentik tertentu

38. Yang dimaksud dengan ‘Horizon biostratigrafi’ dalam suatu penampang, dicirikan oleh : a. Kehadiran fosil markerb. Pemunculan awal / pemunculan akhir suatu taxon tertentuc. Melimpahnya jenis foraminifera planktonikd. Melimpahnya jenis foraminifera bentik

39. Salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh fosil marker adalah : a. Mudah dikenali, tersebar luas, berumur pendek, terdokumentasi dengan baikb. Mempunyai bentuk yang aneh, jumlahnya sedikit, penyebaran terbatasc. Semua jenis fosil dapat dijadikan markerd. Mempunyai kisaran umur yang panjang sehingga dapat dijumpai pada semua lapisan batuan

40. Korelasi biostratigrafi dari beberapa penampang stratigrafi, adalah : a. Penghubungan titik-titik kesamaan waktu

Page 5: 2-Mikropalentologi

b. Penghubungan litologi yang samac. Terbatas pada ciri batuan yang samad. Terbatas pada formasi batuan yang sama

41. Sedangkan korelasi litostratigrafi, adalah : a. Penghubungan titik-titik kesamaan waktub. Penghubungan litologi yang mempunyai ciri fisik yang samac. Terbatas pada kisaran umur yang samad. Terbatas pada batuan yang mempunyai lingkungan pengendapan yang sama

42. Pemunculan awal spesies Orbulina suturalis pada Miosen Tengah, dapat dipergunakan untuk : a. Menentukan lingkungan pengendapanb. Menamakan suatu formasi batuanc. Mencari minyak bumi dan gasd. Menarik garis korelasi antar penampang stratigrafi

43. ‘Pelagic ratio’ adalah :a. Perbandingan antara foraminifera dan ostracoda dalam satu sampelb. Semua golongan foraminifera yang hidup mengambangc. Perbandingan jumlah foram planktonik terhadap jumlah foraminifera seluruhnya dalam satu sampeld. Perbandingan jumlah foraminifera planktonik tertentu yang terputar dextral dan sinistral dalam satu sampel

44. Nilai ‘pelagic ratio’ yang besar ( 90%) menunjukkan : a. Lingkungan yang dangkal, zona litoralb. Lingkungan yang dalam, zona bathyalc. Tidak bisa dipergunakan untuk penentuan lingkungand. Lingkungan darat

45. Sedangkan ‘coiling ratio’ adalah : a. Perbandingan antara foraminifera dan ostracoda dalam satu sampelb. Semua golongan foraminifera yang hidup mengambangc. Perbandingan jumlah foram planktonik terhadap jumlah foraminifera seluruhnya dalam satu sampeld. Perbandingan jumlah foraminifera planktonik tertentu dengan cangkang terputar dextral dan sinistral dalam satu sampel

46. Kegunaan ‘coiling ratio’ dalam analisis foraminifera, antara lain untuk : a. Penentuan paleotemperatur suatu daerahb. Penentuan umur batuan secara absolutc. Penentuan lingkungan pengendapand. Kepentingan eksplorasi minyak bumi

47. Zona bathymetrik ‘outer-neritic’ / ‘outer shelf’, menurut literatur, berada pada kedalaman :a. Dangkal, mendekati daratanb. Kedalaman laut antara 100 – 200 meterc. Kedalaman laut antara 200 – 2000 meterd. Palung laut yang sangat dalam, >> 4000 meter

48. Foraminifera dari golongan milliolidae yang berdinding porselen, sering dijumpai pada : a. Laut dangkal, zona ‘inner shelf’b. Laut dalamc. Daratand. Di segala lingkungan

49. Sedangkan golongan Uvigerina, Gyroidina dan Sphaeroidina sering dijumpai pada lingkungan : a. Laut dangkal, zona ‘inner shelf’b. Laut dalamc. Daratand. Di segala lingkungan

50. Hyposaline adalah air laut yang mempunyai :a. Temperatur yang tinggib. Tekanan air yang sangat besarc. Kadar garam yang rendah / agak asind. Kadar garam yang sangat tinggi > 40o/oo

51. Yang dimaksud dengan garis CCD adalah :a. Batas antara garis pasang-surut muka air lautb. Garis khayal pada kedalaman laut tertentu dimana semua cangkang karbonat melarutc. Terdapat pada permukaan laut di daerah tropisd. Batas antara zona litoral dan zona neritik

52. Garis CCD tersebut di atas :a. Terletak pada kedalaman yang sama di seluruh daerahb. Terletak pada kedalaman yang berbeda, tergantung dari letak geografisnyac. Di bawah garis ini tidak dijumpai lagi foraminiferad. Merupakan tempat kehidupan foraminifera yang melimpah

Page 6: 2-Mikropalentologi