2. memahami dasar-dasar elektronika mitaa

99
Teknologi Dan Rekayasa KK.1 Memahami Dasar – Dasar Elektronika

Upload: mitta-thabie-squarpants

Post on 28-Dec-2015

148 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tentang dasar dasar

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Teknologi Dan Rekayasa

KK.1Memahami Dasar – Dasar

Elektronika

Page 2: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Tujuan Pembelajaran:

1. Memahami konsep dasar elektronika

2. Memahami simbol komponen elektronika

3. Memahami sifat-sifat komponen elektronika pasif

4. Menggambar karakteristik komponen elektronika.

Page 3: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Teknologi dan Rekayasa

Pendahuluan

• Penggunaan komponen elektronika sangat luas , bahkan pada sistem pengendali statis semi konduktor sebagai bagian dari elektronika akan menggantikan peranan kendali mekanik, keuntungan lain dapat berfungsi rangkap, sebagai rangkaian elektronik dan pengendali statis

• Penggunaan semikonduktor sebagai relay memiliki kelebihan tertentu lebih cepat dan teliti dibanding relay mekanik.

• Transistor dan thyristor dapat digunakan sebagai switch untuk memutus atau menyambungkan hubungan antara sumber dengan beban.

Page 4: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Teknologi dan Rekayasa

Semi Konduktor

Bahan semikonduktor adalah suatu bahan yang memiliki tahanan jenis yang berada diantara bahan isolator dan bahan konduktor

Tabel Tahanan Jenis Bahan

No Jenis bahan Tahanan jenis

1. Jenis isolator 107 s/d 1023m

2. Jenis semikonduktor 10-6 s/d 107 m

3. Jenis konduktor 10-8 s/d 10-6 m

Page 5: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi Konduktor

Bahan semikonduktor lainnya yang dapat dipergunakan dalam komponen photo elektris antara lain adalah

1.Atom silikon dan atom germanium

Susunan suatu atom terdiri dari sejumlah elektron yang bergerak beredar mengelilingi inti atom menurut garis peredaran atau orbit tertentu. Setiap garis orbit membentuk suatu lapangan (kulit atom) dengan jumlah elektron sesuai aturan 2 n2, n adalah nomor kulit atom. Valensi adalah elektron yang berada pada bagian paling luar dari susunan atom. dalah elektron yang berada pada bagian paling luar dari susunan atom

Teknologi dan Rekayasa

Page 6: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi Konduktor

Silikon (Si) memiliki 14 elektron, 2 elektron kulit pertama dan 8 elektron kulit kedua dan sisanya 4 elektron. Germanium (Ge) memiliki 32 elektron, kulit pertama 2 elektron, kulit kedua 8 elektron, kulit ketiga 18 elektron dan sisanya 4 elektron. Atom Si dan Ge memiliki valensi 4 (elemen tetravalent).

a. Atom germanium b. Atom silikon

Teknologi dan Rekayasa

Page 7: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi konduktor

Struktur kristal semikonduktor

• Ikatan kovalen

Contoh, dua buah atom hidrogen memiliki sebuah elektron valensi, maka kedua atom tersebut membuat satu ikatan kovalen

• Kristal semikonduktor

Jika sejumlah atom tetravalent, maka setiap satu atom mengadakan ikatan kovalen dengan empat atom disekelilingnya, melalui empat ikatan kovalen dari elektron valensi

Teknologi dan Rekayasa

Page 8: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi konduktor

Kristal tipe N

Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik pada kristal semikonduktor murni dapat dilakukan dengan menambah (doping) sejumlah kecil unsur lain kedalam kristal murni, sehingga dihasilkan kristal semikonduktor extrinsic. Kristal yang terbentuk disebut kristal tipe N. Sedangkan atom pentavalent yang berfungsi pendoping disebut atom donor

Teknologi dan Rekayasa

Semi konduktor

Page 9: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi konduktor

Gambar Struktur Kristal Tipe N

Teknologi dan Rekayasa

Page 10: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi konduktor

Kristal tipe P

Atom trivalent sebagai pendoping disebut atom akseptor dan kristal yang terbentuk disebut kristal tipe P

Gambar Struktur Kristal Tipe P

Teknologi dan Rekayasa

Page 11: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi konduktor

PN Junction Semikonduktor

Jika dua kristal semikonduktor tipe P dan N dibentuk dala satu lapisan, maka terjadi gabungan dan disebut PN junction

Selanjutnya terjadi peristiwa difusi elektron bebas pada daerah transisi kristal N ke transisi P

Teknologi dan Rekayasa

Page 12: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Semi konduktor

Gambar Gambar

Difusi Elektron dari N menuju P Deplection Region PN Junction

Teknologi dan Rekayasa

Page 13: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Dioda semikonduktorDioda, semikonduktor adalah suatu PN junction yang memiliki dua elektroda yang dihubungkan dengan masing-masing lapis kristal P dan N.

Pada PN junction elektroda yang tersambung dengan krital N disebut kathoda (K) dan elektroda yang tersambung dengan kristal P disebut anoda (A).

Teknologi dan Rekayasa

NP

Bentuk fisis PN junction dioda semikonduktor

Page 14: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Dioda semikonduktor

• Prategangan maju (forward bias)

Rangkaian forward bias dioda ditunjukkan pada gambar, terjadi jika Anoda (kristal P) mendapat potensial + terhadap kathoda (kristal N) atau dengan kata lain jika Anoda (A) dihubungkan pada kutub + baterai dan Kathoda (K) disambung dengan kutub – baterai

Teknologi dan Rekayasa

Page 15: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Teknologi dan Rekayasa

Gambar Forward Bias Pada Dioda Semikonduktor

Page 16: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

• Prategangan balik (reverse bias)

Jika tegangan atau potensial kathoda (kristal N)

lebih positif terhadap anoda (kristal P) atau A

mendapat tegangan negatif (–) baterai dan K

mendapat tegangan positif (+) baterai, maka

terjadi reverse bias dioda. Gambar menunjukkan

rangkaian reverse bias dioda

Teknologi dan Rekayasa

Page 17: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Gambar Rangkaian Dioda Reverse Bias

Teknologi dan Rekayasa

Page 18: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

• Karakteristik dioda

Pada bias forward terdapat

tegangan konduk (turn on

voltage) untuk

dioda germaium kurang

lebih 0,2 volt dan 0,6 volt untuk

dioda silikon

Teknologi dan Rekayasa

Page 19: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

• Mengenal kode atau simbol dioda

Pada sistem pengkodean dioda di Eropa, terdiri dari dua atau tiga huruf diikuti oleh suatu nomor seri

a. Huruf pertama

Menyatakan bahan untuk membuat dioda A: germanium dan B : silikon

b. Huruf kedua

Menyatakan fungsinya, A: dioda umum atau biasa dan B: dioda daya

Teknologi dan Rekayasa

Page 20: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

c. Huruf ketiga

Menyatakan dioda tipe industri, yaitu tipe-tipe

yang memenuhi syarat lebih tinggi, sedangkan

nomor serinya tidak memiliki arti teknis

Contoh:

BY 127, artinya dioda terbuat dari silikon dan

fungsinya sebagai dioda daya

Teknologi dan Rekayasa

Page 21: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

• Percobaan dioda untuk penyearah setengah gelombang

a. Peralatan dan bahan yang digunakan

Peralatan yang digunakan pada percobaan adalah: Voltmeter DC, Voltmeter AC, dan Osciloscope.

Bahan yang digunakan adalah dioda, tahanan, transformator step down, dan kabel penghubung

Teknologi dan Rekayasa

Page 22: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Dioda Zener

Simbol dan Karakteristik Zener Dioda

Teknologi dan Rekayasa

Simbol

K

A

Karakteristik

Page 23: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Prinsip Kerja Dioda Zener Jika tegangan reverse dihubungkan pada PN junction, deplection layer

bertambah lebar karena elektron dan hole ditolak junction. Lebar deplection layer bergantung kadar doping, jika digunakan silikon

dengan doping tinggi, maka dihasilkan deplection layer yang sempit. Jika tegangan reverse dihubungkan menimbulkan medan listrik yang kuat pada dioda dan jika tegangan reverse mencapai tegangan zener Uz, maka

medan listrik yang dibangkitkan sangat kuat sehingga banyak elektron akan terlepas dari daya tarik intinya disertai dengan kenaikan arus reverse secara mendadak. Keadaan ini disebut dengan zener break down.

Sebelum terjadi zener break down, elektron-elektron dari minority carrier memperolah tenaga kinetik yang besar sehingga pada saat menabrak atom akan menimbulkan ionisasi dan menimbulkan elektron baru, semakin banyak elektron yang dihasilkan dan arus reverse naik dengan cepat. Peristiwa semacam ini disebut avalence break down.

Teknologi dan Rekayasa

Page 24: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Dioda zener dioda sebagai penstabil tegangan

Gambar penstabil Tegangan dengan Dioda Zener

Teknologi dan Rekayasa

Misal tegangan input Ui berasal dari output sebuah perata arus dan tegangannya tidak stabil dan beban RL berubah-ubah. Padahal yang dikehendaki tegangan di antara ujung-ujung RL stabil maka dipasang dioda zener dan tahanan R1 yang dipilih sehingga tegangan pada zener sama dengan Uz.

Page 25: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Komponen-Komponen Elektronika

Penstabil tegangan pada beban bervariasi

Jika tegangan turun karena Rl yang berubah besar (naik), maka I1 turun sehingga Uz naik sehingga Iz naik, IT.R1 naik dan Uz turun lagi ke harga semula.

Sebaliknya, jika beban berubah turun, maka IL naik, IT naik dan Uz turun sehingga Iz turun, IT turun dan IT.R1 turun dan Uz akhirnya naik lagi ke harga semula.

Berdasarkan dua kondisi tersebut, walaupun beban (IL) berubah-ubah maka tegangan pada beban tetap stabil, demikian juga Uz dan yang selalu berubah adalah Iz mengikuti perubahan arus beban (IL), Jika IL sama dengan nol, maka arus maksimum yang mengalir pada zener tidak boleh melebihi Iz maksimum yang diijinkan

Teknologi dan Rekayasa

Page 26: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Percobaan dioda zener

Alat dan bahan yang digunakan:

Us = Regulated power supply 0 – 30 VDC

V1 = Voltmeter 0-5 Volt DC

V2 = Voltmeter 0-10 volt DC

Osc = Osiloscope

mA = mili amperemeter 0-50 mA

Rp = Potentiometer

T = Transformator step – down 220V/6V

D2 = Dioda zener

R1 = 100 Ω

R2 = 200 Ω

Kabel penghubung, secukupnyaTeknologi dan Rekayasa

Page 27: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Buat rangkaian percobaan dengan menggunakan bahan dan peralatan untuk percobaan rangkaian forward bias seperti ditunjukkan Gambar

Hidupkan sumber dan siapkan tegangan Us sebesar 4 Volt

Atur potensiometer pelan-pelan, sehingga tegangan pada dioda zener naik dengan perubahan tegangan 0,1 volt tiap tahap (dari penunjukan voltmeter

Teknologi dan Rekayasa

Page 28: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Pada setiap tahap, catat besarnya arus yang mengalir = Iz dengan membaca mA, masukkan pada Tabel

Dari hasil pengamatan anda, buat grafik karakteristik dioda zener pada tempat yang disediakan (Gambar )

Amati bagaimana pengaruh perubahan panas terhadap dioda zener di dalam rangkaian, tetapkan besar arus tertentu dan panaskan dioda zener dengan solder dan amati penunjukan mili amperemeter

Teknologi dan Rekayasa

Page 29: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Teknologi dan Rekayasa

TabelHasil Percobaan Forward Bias

Zener Dioda

GambarGrafik Hubungan Tegangan dan Arus Forward Bias Zener Diode

Page 30: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Transistor

Konstruksi dasar Transistor memiliki dua buah junction yang terdiri dari

bahan NPN (transistor NPN) dan bahan PNP (transistor PNP).

Transistor memiliki tiga buah elektroda, yaitu Emitor (E), Basis atau Base (B) dan Kolektor atau Colector (C), lihat simbol transistor pada gambar.

Pada transistor NPN, arah panah dari base menuju ke emitor, arah panah tersebut menunjukkan arah arus listrik melalui transistor. Pada transistor PNP, arah panah pada emiter ke base dan kebalikan pada transistor NPN.

Teknologi dan Rekayasa

Page 31: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Gambar Susunan Fisis dan Simbol Transistor NPN

Teknologi dan Rekayasa

a. bentuk fisis b. simbol(susunan kristal) NPN

a. bentuk fisis b. simbol(susunan kristal) PNP

Page 32: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

PRINSIP KERJA TRANSISTOR

Teknologi dan Rekayasa

Prinsip kerja transistor NPN Agar transistor dapat bekerja di

daerah aktif, diperlukan tegangan awal forward pada junction emiter (JE) dan tegangan awal reverse pada junction kolektor (JC).

Emiter merupakan common input dan output, misal tegangan pada emiter nol, dengan anggapan tahanan dalam emiter (penukaran arus) nol. Misalkan junction base-emiter (JE) diberi tegangan awal forward 0,6 volt, tegangan kolektor (terhadap emiter) 6 volt, maka besar junction base colector JC diberi tegangan awal reverse sebesar (6-0,6) = 5,4 volt.

Page 33: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

PRINSIP KERJA TRANSISTOR

Cara kerja transistor PNP

Tegangan forward diberikan pada

junction emiter base dan

tegangan awal reverse

diberikan pada junction

colector base.

Tegangan awal forward yang

diperlukan pada junction

emiter base, untuk transistor

germanium lebih rendah

daripada untuk transistor

silikon.

Teknologi dan Rekayasa

P

Page 34: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

RANGKAIAN DASAR TRANSISTOR

Rangkaian dasar transistor

Terdapat tiga macam rangkaian dasar transistor, yaitu:1. Rangkaian common emiter, emiter merupakan

common (gabungan) untuk input dan output. Rangkaian ini paling banyak dipergunakan;

2. Rangkaian common base, basis sebagai gabungan; dan

3. Rangkaian common collector,: kolektor sebagai gabungan.

Teknologi dan Rekayasa

Page 35: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Salah satu pertimbangan dalam memilih rangkaian adalah besar impedansi input dan output.

Teknologi dan Rekayasa

Sifat-sifat

Rangkaian

Common BaseCommon

EmiterCommon collector

Penguatan arus 1 tinggi Tinggi

Penguatan tegangan

Tinggi Tinggi 1

Impedansi input Rendah Sedang Tinggi

Impedansi output Tinggi Sedang Rendah

Penguatan daya Sedang Tinggi Rendah

Beda phasa 180o Antara sinyal out & input

Tidak ada Ada Ada

Page 36: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Pengetahuan praktis tentang transistora. Kaki emitor yang paling

dekat dengan bibir dari selubung logam. Jika diputar searah

jarum jam, sesudah kaki emitor adalah kaki basis dan selanjutnya kaki kolektor.

b. Kaki kolektor disambung

dengan selubung.

c. Transistor dengan

selubung plastik, Teknologi dan Rekayasa

Page 37: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Kode transistorHuruf pertama pada kode menunjukkan bahan baku untuk

membuat transistor.A = germaniumB = silikonHuruf kedua yang ada pada transistor menunjukkan

penggunaan atau penerapannya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah:

C = Transistor untuk p berfrekuensi rendahD = Transistor daya untuk penerapan berfrekuensi rendahF = Transistor untuk frekuensi tinggiS = Transistor saklarU = Transistor saklar dayaI = Transistor daya untuk frekuensi tinggi

Teknologi dan Rekayasa

Page 38: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

Pemanfaatan transistor sebagai switch

Kondisi cut off Rangkaian transistor

common emitor, tahanan beban RL dianggap terhubung seri UCC = UCE + IC .RL

Jika basis memperoleh bias negatif (reverse) besar

dapat memutuskan (cut-off) arus kolektor sama

dengan nol. Jika transistor dianggap sebagai switch, maka switch pada keadaan terbuka (Off).

Teknologi dan Rekayasa

Page 39: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

Kondisi saturasi transistor

Jika basis diberi bias arah maju (forward) sampai seluruh tegangan UCC muncul sebagai drop tegangan pada RL,

Jika IC diperbesar pada suatu titik pada kondisi seluruh tegangan UCC terjadi pada RL, maka tidak tersisa tegangan pada kolektor. Kondisi ini disebut kondisi saturasi (jenuh) dari transistor tersebut. Jika transistor dianggap sebagai saklar (switch), maka berada pada kondisi tertutup (ON).

Teknologi dan Rekayasa

Page 40: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

HUBUNGAN DARLINGTON

Dasar latching

Dua buah

transistor tipe PNP dan NPN

dikatakan komplementer jika memiliki

karakteristik serupa. Cara

menghubungkan transistor

komplementer membentuk

cascade,

Teknologi dan Rekayasa

Page 41: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

HUBUNGANDARLINGTON

Salah satu cara untuk

menutup latch dilakukan

dengan sistem penyulutan

(triggering) pada elektroda basis

dari salah satu transistor

tersebut. Misal trigger positip diberikan

pada basis dari Q2, emiter basis Q2

memperoleh forward bias dan Q2

mulai menghantar.

Karena kolektor Q2

dihubungkan langsung dengan basis Q1, maka Q1

memperoleh

input dan selanjutnya akan memberikan penguatan sehingga timbul

IC pada Q1 dan arus ini merupakan input bagi Q2 dan akan

diperkuat lagi oleh Q2.

Page 42: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Untuk membuka latch dapat dilakukan dengan cara:

1. Mengurangi tegangan catu UCC sehingga arus beban berkurang,

2. Memperbesar nilai RL atau sama sekali mencabutnya,

3. Memberikan reverse bias trigger pada basis satu transistor tersebut.

Page 43: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

KOMPONEN DIODA 4 LAPIS

Dioda 4 LapisSusunan fisis dan prinsip kerja

Dioda 4 lapis merupakan dasar dari SCR, DIAC, TRIAC dan lain-lain.

Dioda 4 lapis memiliki 2 sifat, pada saat tertentu memiliki nilai tahanan tinggi dan pada saat tertentu memiliki nilai tahanan rendah.

Peralihan dari tahanan tinggi ke tahanan rendah terjadi jika

dioda diberi tegangan yang melebihi tegangan break over (UBO), sebaliknya peralihan dari nilai tahanan rendah menjadi nilai tahanan tinggi terjadi jika arus yang melalui dioda menjadi lebih kecil dari arus penahan (holding current = Ih).

Page 44: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

PRINSIP KERJA DIODA 4 LAPISkomponen

Pada saat sumber tegangan Us diberikan pada rangkaian, pada dioda tidak mengAlirkan arus karena Us masih di bawah tegangan break over dan dioda yang ditengah pada posisi reverse. Jika tegangan US dinaikkan sampai 20V (tegangan break over dioda), maka dioda yang ditengah itu konduk dan arus mengalir, arusnya dibatasi oleh hambatan seri RS dan tegangan drop pada dioda turun sampai satu volt, sehingga arus yang mengalir 10V:2kΩ = 9,2 mA.

Untuk memadamkan dioda, arus pada rangkaian harus lebih kecil dari arus penahan (Ih) dengan cara US harus dikurangi sampai 3 volt, sehingga tegangan drop pada RS, URS = 1mA x 2kΩ = 2 volt.

Page 45: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

KOMPONEN SCR

Silikon controlled rectifier (SCR) atau thyristor

SCR banyak digunakan untuk switching daya listrik besar, untuk mengendalikan pengaturan kecepatan putaran motor listrik, pengaturan alat pemanas listrik, pengaturan cahaya lampu penerangan, relay dan alat-alat alarm yang peka, dan pada industri-industri SCR sebagai sarana pelengkap sistem

otomatis.

Simbol dan Jenis Lain SCR

Page 46: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

KOMPONEN DIAC DAN TRIAC DAN QUADRAC

Diac, Triac dan QuadracDiac, triac dan quadrac bekerja berdasarkan prinsip kerja

dioda 4 lapis dan SCR.

Diac adalah dua buah dioda 4 lapis yang digabung secara paralel

terbalik seperti ditunjukkan Gambar atau susunan dua buah latch.

Jika tegangan yang diberikan pada diac menyamai atau melewati tegangan break overnya, maka

latch sebelah kiri menutup dan arus mengalir demikian jika sebaiknya, maka latch yang sebelah kanan menutup.

Untuk membuka kembali lacth dengan mengurangi arus latch sehingga di bawah nilai holding currentnya (Ih).

Page 47: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

KOMPONEN TRIAC

Triac adalah gabungan dari dua buah SCR yang dipasang secara paralel terbalik.

Triac dapat ditrigger dengan memberikan arus gate positif

atau negatif.Efek dari arus gate pada

tegangan break over triac sama seperti pada SCR. Rangkaian pengendali dengan triac lebih ekonomis dan menguntungkan untuk pengaturan daya arus bolak-balik. Dengan mengatur arus gate, maka daya ac pada beban dapat diatur besar kecilnya dan tidak perlu disearahkan terlebih dahulu sehingga rangkaian lebih sederhana dibandingkan dengan SCR.

Page 48: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

KOMPONEN QUADRAC

Quadrac

Quadrac adalah gabungan triac dan diac yang dibuat dalam satu chip dan memiliki tiga buah terminal, yaitu main terminal 1, main terminal 2 dan gate sehingga lebih efisien dalam penggunanya.

(a) simbol quadrac (b)contoh quadrac

Page 49: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

KOMPONEN UJT

Uni junction transistor (UJT)Sebatang bahan semi konduktor silikon didrop ringan dengan unsur dari golongan 5

sehingga menjadi tipe N. Ujung batang menjadi B1 dan B2 dengan nilai resistansi cukup besar kira- kira 10kΩ.

(a) simbol UJT(b) konstruksi UJT Pada bagian tengah antara batang B1 dan B 2 diberi dope agak berat dari unsur golongan 3 sehingga terbentuk tipe P yang berfungsi sebagai emiter (E).

Page 50: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Frekuensi dari oscilator bergantung pada konstanta waktu CE, RE dan karakteristik UJT. Jika R1 100 ohm, maka perioda dari oscilator T dapat ditentukan pendekatan rumus:

1

1

..1

nCRf

T EE

1

1

..1

nCRf

T EE

EE CRf UJTRo .1

EE CRT ..60,0

Pengendalian SCR dengan UJT

Page 51: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Photo electric semikonduktorCahaya adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang sekitar 0,02 m sampai 100 mm. Radiasi energi cahaya merambat dalam bentuk paket, setiap paket dinamakan photon dan energi pembawanya dinamakan kuantum.

Solar cellSalah satu pembangkit tenaga listrik adalah solar cell, prinsip kerjanya adalah mengubah energi sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung dengan menggunakan komponen solar cell sehingga tidak menimbulkan polusi.

Page 52: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Konstruksi Dasar Solar CellSebelum dikenai cahaya pada daerah junction telah terdapat elektron bebas dan hole yang menimbulkan barrier, dengan adanya cahaya photon maka menyebabkan bertambah banyaknya pembawa muatan

di sekitar junction sehingga potensial serinya juga

bertambah besar. Karena lapisan cahaya cuprox sangat tipis, maka pada daerah junction terjadi kejenuhan pembawa muatan, kemudiaan timbul suatu perbedaan tegangan di antara kedua jenis material tersebut.

A

Page 53: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Light dependent resistor (LDR) Light dependent

resistor (LDR) atau photoresistive cell dibuat dari

lapisan thin semi-konduktor seperti silikon, selenium,

cadmium sulfida atau elemensejenisnya. Lapisan semi konduktiv tertutup dalam tempat yang kokoh jendela kaca,

sehingga memungkinkan cahaya jatuh pada bagian aktif dari sel.

Page 54: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Jika tidak ada cahaya mengenai LDR, maka

tahanan pada LDR tinggi sehingga arus yang mengalir besar dan sebaliknya jika LDR diberi kuat cahaya maka nilai tahanannya menjadi kecil sehingga arus yang mengalir dan tegangan pada resistor naik. Rangkaian pembagi tegangan menggunakan LDR dapat digunakan untuk bias transistor, sehingga kondisi on/off transistor dikendali oleh cahaya.

R

mA

Page 55: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Photo diodaPhoto dioda secara

umum sama dengan

germanium dan 1 A pada dioda

yang terbuat dari bahan silikon dan illuminasi

cahaya akan menaikkan arus bocor tersebut.

Perubahan tegangan

reverse tidak berpengaruh

terhadap besarnya arus reverse dan besarnya

arus reverse bergantung

pada intensitas cahaya yang mengenai

junction. Kelebihan photo dioda dapat bekerja dan berhenti

dalam waktu yang relatif cepat jika dibandingkan LDR.

Rangkaian sederhana

Page 56: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Photo transistorPhoto transistor merupakan susunan 2 buah dioda emiter dan dioda koletor. Dioda emiter pada saat bekerja normal deberi bias maju sedangkan dioda kolektor diberi bias terbalik dan dari reverse bias menimbulkan arus bocor dari basis ke kolektor (IBCO).

Pada penggunaan photo transistor, rangkaian basis selalu terbuka untuk memperoleh sensititas cahaya yang lebih besar, photo transistor dapat dirangkai dengan sebuah

transistor bipolar (darlington circuits) seperti ditunjukkan pada Gambar supaya diperoleh sensititas cahaya yang lebih besar.

ICBO

+

R

Page 57: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Light emiting dioda (LED)

Jika light emiting dioda (LED) diberi tegangan forward, maka elektron bebas daerah N akan menembus junction dan saling mempengaruhi dengan hole di daerah P.

(a) simbol LED (b) contoh bentuk LED c. Seven segmen

Gas memancarkan cahaya infra merah, GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning dan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.

Page 58: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Penggunaan LED antara lain adalah:Sebagai indikator menggantikan fungsi lampu neon kecil untuk menyatakan angka dan huruf-huruf,

Untuk transmisi signal cahaya yang dimodullasikan dalam suatu jarak tertentu, dan

Sebagai penggandeng atau kopling

LED dapat bekerja cukup aman sampai arus maksimum antara 30 sampai 40 mA. Jika LED digunakan untuk menyatakan huruf-huruf atau angka-angka (alphanumeric display), maka diperlukan 7 buah LED yang tersusun sedemikian rupa seperti ditunjukkan Gambar

Page 59: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Resistor

Resistor atau tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω)

Resistor tetap (fixed resistor)

Page 60: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Tabel Kode Warna Resistor

Page 61: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa
Page 62: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Resistor tidak tetap atau variabel resistor (potentio)

Resistor tidak tetap atau variabel adalah resistor yang lainnya dapat diubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen.

Simbol-Simbol Variabel Resistor Contoh Model atau Bentuk Variabel Resistor

Page 63: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Nilai hambatan atau tahanan pada trimpot dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian oscilator atau rangkaian driver.

Gambar simbol dan Contoh Bentuk Trimpot

Page 64: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Resistor tidak linier

Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya. Contohnya adalah thermistor dan ligth dependent resistor (LDR).

Positive temperatur coefisien (PTC) tidak terbuat dari bahan semi konduktor, sehingga semakin tinggi suhunya semakin besar nilai hambatannya.

Negative temperatur coefisien (NTC) terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga semakin tinggi suhunya semakin kecil nilai hambatannya .

Simbol dan Bentuk PTC Simbol dan Bentuk NTC

Page 65: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Light Dependen Resistor (LDR)

Nilai hambatan LDR

tergantung dari intensitas

cahaya yang diterimanya.

Semakin besar intensitas

cahaya yang diterima, nilai

hambatan LDR semakin

kecil.

Page 66: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Kondensator atau kapasitor ( C )Kondensator atau kapasitor adalah komponen pasif,

berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan listrik (banyaknya muatan listrik perdetik) dalam satuan Coulomb (C).

Kemampuan kondensator atau kapasitor dalam menyimpan muatan disebut kapasitansi yang satuannya adalah Farad (F), 1 Farad = 1.000.000 F baca (mikro farad), 1 F = 1.000 nF baca (nano Farad) dan 1 nF = 1.000 pF baca (piko Farad).

Pada prinsipnya kondensator terdiri dari dua keping konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat yang disebut bahan dielektrik, fungsi zat dielektrik adalah untuk memperbesar kapasitansi kondensator diantaranya adalah: keramik; kertas; kaca; mika; polyester dan elektrolit tertentu.

Page 67: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Simbol dan Contoh Bentuk Kondensator Memiliki Kutub (Polar)

Simbol dan Contoh Bentuk Kapasitor Tak memiliki kutub (Non Polar)

Berdasarkan

kegunaannya,

kondensator dibagi

menjadi 3 macam, yaitu:

(a) kondensator tetap,

(b) kondensator elektrolit

(electrolite

condenser:elco), dan (c)

Kondensator variabel.

Page 68: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Kondensator tetapKondensator tetap adalah suatu kondensator yang nilainya

konstan dan tidak berubah-ubah. Meliputi: Kondensator keramik , Kondensator polyester, Kondensator kertas

Kondensator elektrolit adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, memiliki dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus (-) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikro Farad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

Kondensator variabelKondensator variabel dan trimer adalah jenis kondensator

yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator variabel terbuat dari logam, memiliki kapasitas maksimum sekitar 100 pF (piko Farad) sampai 500 pF (100 pF = 0.0001µF).

Page 69: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Kondensator trimer dipasang paralel dengan kondensator variabel berfungsi untuk menempatkan pemilihan gelombang frekuensi. Kondensator trimer memiliki kapasitas di bawah 100 pF (piko Farad).

Gambar simbol dan Bentuk Kondensator Variabel

Gambar Simbol dan Bentuk Kondensator Trimer

Page 70: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Contoh membaca nilai-nilai kondensator

Jika pada kondensator keramik tertulis 104/25V, maka kapasitas kondensator adalah:1 x 104 pF = 100.000 pF = 100 nF = 0.1 µF/25 VJadi kapasitasnya hádala 100 nF atau 0.1 µF dengan tegangan kerja 25 Volt.

Page 71: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Switch Statis

Salah satu penggunaan komponen-komponen dasar yang telah dipelajari, transisstor, SCR, triac dan lainnya adalah untuk swicth (saklar) statis atau relay statis karena memiliki kondisi on dan kondisi off. Swtch statis menunjukkan bahwa saklar tidak memiliki titik kontak atau contact point atau dapat terhubung dan terputus tanpa gerakan mekanik.

Starting motor dengan menggunakan switch statisMotor induksi 1 phasa memiliki kumparan bantu yang hanya diperlukan pada saat sampai putaran mencapai harga tertentu, kira-kira 75% dari putaran nominal.

Page 72: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Pada saat S1 ditutup, arus start mengalir melalui kumparan utama, arus start sangat besar dan besarnya lebih kurang 5 kali dari arus pada saat bekerja (arus nominal).

Karena arus start tinggi, maka drop atau penurunan tegangan pada R1 yang terpasang seri dengan kumparan utama cukup mampu untuk memberi sinyal picu pada gate triac dan triac konduk (on) dan kumparan mula juga tersambung dengan sumber listrik sehingga kopel mula (start) tetap ada seperti jika menggunakan saklar centrifugal.

Page 73: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Setelah rotor berputar, arus yang mengalir pada kumparan utama semakin kecil dan drop tegangan pada R1 juga semakin rendah, sampai pada suatu putaran tertentu untuk besar arus pada kumparan utama tertentu maka drop tegangan pada R1 (UR1) tidak mampu lagi memberikan sinyal picu yang diperlukan triac sehingga triac off.

Dengan triac off, maka kumparan mula (start) terlepas dari sumber setelah putaran mula dicapai seperti pada saat menggunakan saklar centrifugal. Pada gambar tersebut untuk motor ½ HP dapat digunakan R1 = 0,05/3 Watt.

Rangkaian seri R2-C2 berfungsi sebagai pengaman triac dari adanya tegangan spike yang terjadi pada saat peralihan interval positif negatif.

Page 74: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Triac untuk mengurangi bunga api pada relay Masalah umum pada kontak switch untuk daya

dengan arus besar adalah terjadinya bunga api pada permukaan kontak switch, akibatnya terjadi percikan atau panas, erosi maupun tekanan mekanis yang kurang sempurna pada saat peralihan on atau off.

Untuk mengatasi kejadian di atas dapat memanfaatkan switch statis dengan rangkaian sederhana seperti ditunjukkan pada Gambar. Rangkaian pada gambar tersebut mampu untuk mencegah arus percikan di atas 50 ampere.

Page 75: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

InverterPengaturan kecepatan motor dengan efisiensi tinggi dapat dilaksanakan dengan pengaturan tegangan dan pengaturan frekuensi. Rangkaian kendali elektronik yang dapat memenuhi keperluan tersebut adalah inverter yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC.Komponen semi konduktor yang digunakan dalam rangkaian utama inverter adalah transistor atau thyristor (SCR). Walaupun di dalam suatu rangkaian inverter kedua-duanya digunakan tetapi salah satu diantaranya merupakan komponen utama.

Page 76: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Inverter SCR komutasi seri Us

Prinsip kerja rangkaian inverter SCR komutasi seri ditunjukkan Gambar. Kapasitor C1 dan C2 sama besar kapasitas dan tegangannya. Induktor L yang digunakan memiliki center tap dan resistor RL merupakan beban yang dialiri arus AC inverter.

Page 77: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Inverter SCR komutasi paralel

Pasangan SCR1 dan SCR2 dipicu secara bergantian dengan pasangan SCR3 dan SCR4 untuk menghasilkan arus bolak-balik yang mengalir pada tahanan beban (RL).

Page 78: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Dasar Operator LogikPenandaan kondisi logika membentuk operasi logik

dengan menggunakan kode biner angka (digit) 1 atau 0. Saklar membuka dan lampu tidak menyala dinyatakan memiliki nilai kenyataan logik 0 dan saklar menutup atau lampu menyala adalah logik 1.

Ada tiga operator logik dasar, yaitu:1. Logika penjumlahan , disebut operator OR,2. Logika perkalian, disebut operator AND, dan3. Logika inversi (pembalikan), disebut operator NOT.Pada percobaan dapat digunakan variabel masukan A,

B, C dan lainnya, masing-masing variabel dapat dinyatakan dengan nilai logik 1, misalnya A = 0, B = 0, dan C = 1.

Page 79: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Operator logik OROperator OR disusun dalam rangkaian logik dengan

variabel input dua buah atau lebih serta menghasilkan output satu.

Operator OR atau OR gate diberi simbol atau tanda (+), yang merupakan suatu pernyataan OR pada rangkaian logik yang diparalel.

Penyataan aljabar Boole memberikan Z = A + B untuk dua input. Lampu akan menyala jika salah satu saklar A atau B menutup, keadaan saklar menutup dinyatakan logik 1 dan saklar membuka logik 0. Keadaan lampu menyala dinyatakan logik 1 dan lampu tidak menyala logik 0.

Page 80: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Tabel Kenyataan

(Truth Table) Operator OR

Gerbang OR dengan 3 in putZ = A + B + C

Page 81: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Percobaan operator logik dapat dilakukan dengan menggunakan dioda, transistor dan Intergrated Circuits (IC).Percobaan dengan Diode.

Langkah percobaan:1.Buat rangkaian seperti Gambar2.Jika A atau B dihubungkan ke sumber +5V dinyatakan logik 1 dan jika A atau B dihubungkan ke ground dinyatakan logik 0, output LED menyala = 1 dan LED tidak menyala = 0

Page 82: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

3. Hubungkan A dan B ke ground, amati keadaan output dan catat pada Tabel

4. Hubungkan A ke ground dan B +5V, catat keadaan output.

5. Hubungkan A ke +5 V dan B ke ground, catat keadaan output

6. Hubungkan A dan B ke +5V, catat keadaan output.

Tabel Kebenaaran

Page 83: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Lakukan percobaan dengan langkah yang sama (3,4,5,6) seperti percobaan sebelumnya dengan:

Transistor

IC OR Gate 7432

Page 84: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa
Page 85: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Operator logik ANDOperator AND disusun dalam rangkaian logik dengan variabel input

dua buah atau lebih serta menghasilkan output satu.

Operator AND atau AND gate diberi simbol atau tanda (o), yang merupakan suatu pernyataan AND pada rangkaian logik yang diseri.

Penyataan aljabar Boole memberikan Z = A . B untuk dua input. Lampu akan menyala jika ke dua saklar A dan B menutup, keadaan saklar menutup dinyatakan logik 1 dan saklar membuka logik 0. Keadaan lampu menyala dinyatakan logik 1 dan lampu tidak menyala logik 0.

Page 86: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Percobaan operator logik dapat dilakukan dengan menggunakan dioda, transistor dan Intergrated Circuits (IC).Percobaan dengan Diode.

Langkah percobaan:1.Buat rangkaian seperti Gambar2.Jika A atau B dihubungkan ke sumber +5V dinyatakan logik 1 dan jika A atau B dihubungkan ke ground dinyatakan logik 0, output LED menyala = 1 dan LED tidak menyala = 0

Page 87: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

3. Hubungkan A dan B ke ground, amati keadaan output dan catat pada Tabel

4. Hubungkan A ke ground dan B +5V, catat keadaan output.

5. Hubungkan A ke +5 V dan B ke ground, catat keadaan output

6. Hubungkan A dan B ke +5V, catat keadaan output.

Tabel Kebenaaran

Page 88: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Lakukan percobaan dengan langkah yang sama (3,4,5,6) seperti percobaan sebelumnya dengan:

Transistor

IC AND Gate 7408

Page 89: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Operator Logik NOT

Operator logik NOT atau pembalik adalah suatu pernyataan menjadi keadaan sebaliknya. Hasil pembalikan logik 1 adalah 0 dan pembalikan logik 0 adalah 1. Jika pernyatan adalah A maka outputnya adalah bukan A atau ditulis A dan T = 0, 0 = 1

Simbol dan Blok Diagram NOT Gate Tabel Kebenaran

Page 90: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Output yang ditunjukkan merupakan kebalikan dari input, jika A dihubungkan ke +5V (logik 1), maka output Z = A = 1 = 0. Jika A dihubungkan pada logik 0, maka outputnya adalah logik 1.

Contoh IC tipe NOT Gate adalah DM 7404, memiliki 6 gate (gambar disamping)

Page 91: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Operator Logik NAND GateOperator logik NAND adalah kombinasi dari operator

logik AND dan NOT (NOT AND atau NAND Gate).

Simbol NAND Gate

Tabel Kebenaran

Page 92: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Rangkaian IC NAND Gate, IC 7400 2 Input NAND Gate

Page 93: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Operator Logik NOROperator logik NOR adalah kombinasi dari operator

logik OR dan NOT (NOT OR atau NOR Gate).

Simbol Logik NOR

Tabel Kebenaran

Page 94: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Rangkaian IC NOR Gate, IC 7402 2 Input NOR Gate

Page 95: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Penguat operasional Penguat operasional atau opperational amplifier (Op-

Amp) adalah penguat yang memiliki fungsi luas. Op–Amp dapat menguatkan sinyal DC.

Op-Amp harus penguat dengan gandengan langsung, yaitu dari tingkat penguat pertama ke penguat selanjutnya tidak menggunakan kapasitor.

Op-Amp merupakan penguat diferensial yang memiliki 2 buah input, yaitu input inverting dan non inverting yang berfungsi membandingkan 2 buah sinyal yang masuk ke inputnya.

Page 96: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Sinyal yang keluar akan dibandingkan dengan perbedaan antra kedua sinyal yang masuk.

Jika kedua sinyal nol, maka output nol; jika kedua sinyal sephasa atau memiliki polaritas sama, maka sinyal output sebanding dengan selisih kedua sinyal tersebut; jika kedua sinyal berlawanan phasa, maka outputnya sebanding dengan jumlahnya; dan jika jumlah satu input nol output sebanding dengan sinyal yang dimasukkan satu input. Contoh:

Input (+)= + 6 mVInput (-)= + 3 mVOutput = A x (6-3) mV

= A x 3mVA merupakan faktor penguat (gain)

Input (+)= + 3 mVInput (-)= - 2 mVInput = A ( 3 + 2 ) mV

= A x 5mV

Page 97: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Op-Amp dapat memperbesar sinyal melalui 2 cara: 1. Mode inverting

Sinyal masuk ke input inverting dan sinyal dibalik phasanya, input non inverting dihubungkan ke ground.

2. Mode non invertingSinyal masuk ke input non inverting, dan input inverting dihubungkan ke titik netral. Sinyal output yang terjadi memiliki phasa atau polaritas sama dengan sinyal input.

Rangkaian Op-Amp Tanpa Feedback

Page 98: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Faktor penguat rangkaian terbuka Op-Amp kira-kira 100.000 kali, tetapi pada kenyataannya tidak sebesar itu yang digunakan karena timbul noise dan bekerjanya tidak stabil.

Cara menurunkan faktor penguat Op-Amp memberi umpan balik negatif (negatif feedback), menghubungkan output dan input inverting selalu berlawanan phasa dengan output dan non inverting selalu sephasa.

Jika output dihubungkan ke input inverting maka input menerima feedback yang sama polaritasnya dengan sinyal yang masuk ke input non inverting. Sinyal output menurun sesuai dengan feedback yang masuk ke input inverting. Faktor penguatan akibat adanya rangkaian feedback disebut faktor penguat rangkaian tertutup (close loop gain)

Page 99: 2. Memahami Dasar-dasar Elektronika  mitaa

Thank’sGood Luck