elektronika dasar

60
ELEKTRONIKA DASAR

Upload: jane-ashley

Post on 30-Dec-2015

119 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Elektronika dasar. Daftar Isi. Materi. Hukum Ohm. Komponen Pasif. Komponen Aktif. Pengolahan Sinyal. Penguat / Amplifier. quit. Pengujian Komponen. Komponen PASIF. Resistor. Kapasitor. Transformator. Relay dan Kristal. HUKUM OHM. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

No Slide Title

1. ResistorResistor di bagi dua kategori : 1. Resistor Linier2. Resistor non-linier1. Resistor LinierSimbol untuk resistor linier tetapUnit satuan dari resistor / tahanan adalah ohm atau * Resistor Tetap* Resistor VariabelSimbol untuk resistor linier variabelKOMPONEN PASIFHukum ohm memberikan keterangan mengenai hubungan antara arus, tegangan danResistansi / tahanan.Arus = Tegangan ResistansiI = VRArus listrik : gerakan muatan-muatan listrik yang diarahkan (ampere)Tegangan : selisih tekanan listrik yang menimbulkan arus antar kedua titik itu dalam rangkaian tertutup (volt)Resistansi : sifat suatu penghantar yang bekerja melawan arus listrik (Ohm)HUKUM OHMBack4Transistor Medan Listrik / Field Effect Transistor (FET)FET bekerja / tergantung pada medan listrik yang dihasilkan lewat aplikasi suatu tegangan input ke terminal gerbang. Medan ini akan mengontrol lebar saluran tem-pat terjadinya konduksi antara jalur pembuangan dan sumber.Tipe-tipe FET :1. FET sambungan (junction FET = JFET )2. FET logam-oksida-semikonduktor (MOSFET)3. FET daya seperti misalnya VMOSGDSGDSBBGDSGDSSimbol JFET (a); MOSFET pengurangan (b); MOSFET pertambahan (c); VMOS (d)(a)(b)(c)(d)Thyristor dan TriacTiristor (penyearah terkendali silikon / SCR) dan Triac adalah piranti semikonduktoryang banyak dipakai dalam rangkaian pengendalian daya.Peredup lampuPengendali kecepatan motorPengendali suhuAnodaKatodaGate(a)(b)Simbol tiristor (a) dan Triac (b)Tiristor akan bekerja apabila suatu arus tertentu melewati gerbang (G). Begitu beradapada keadaan bekerja sendiri/terkancing, arus gerbang dapat dihentikan/disingkirkan.BackPengolahan SinyalBeberapa bentuk gelombang yang sering digunakan :

(a)(b)(c)(d)(e)Bentuk gelombang (a) Sinusoidal; (b) pulsa; (c) segitiga; (d) gigi gergaji; (d) siku-siku BackPenguat / AmplifierPenguat dibagi dalam beberapa kelas :1. Kelas AArus mengalir dalam beban selama seluruh periode siklus sinyal input.2. Kelas ABArus mengalir dalam beban selama lebih dari setengah siklus, tetapi kurang dari siklus sinyal input yang penuh.3. Kelas BArus mengalir dalam beban selama setengah siklus sinyal input4. Kelas CArus mengalir dalam beban selama kurang dari setengah siklus sinyal inputPenguatan tegangan yang teratur dan tidak teratur serta amplifier a.f (frekuensi audio)berdaya rendah biasanya bekerja dalam kelas A, sedangkan penguat berdaya a.f bekerja dalam kelas B. Amplifier r.f (radio frequency / frekuensi radio) dan osilator biasanya beroperasi dalam kelas C.Tanda warna Pada resistor berdaya rendah ukuran ditunjukkan oleh kode warna yang terdapat pada badan resistor.

Contoh :CoklatAbu-abuMerahEmasJawab :CoklatAbu-abuMerahEmas1800 5 %Resistor : 1800 ohm atau 1K8Banyak Resistor yang pada masa mendatang akan diberi sandi menurut BS 1852 (Colour Code) harga dan toleransi resistor akan dicapkan pada badannya sebagai pengganti cincin-cincin berwarna yang sudah dikenal sekarang ini.Di belakang sandi harga akan ditambahkan huruf untuk menunjukkan toleransinya:

F = 1% G = 2% J = 5% K = 10% M = 20%Contoh sandi resistansi menurut BS 1852:PenandaanResistansiR33M0,33 20%4k7F4700 1%6M8M6,8M 20%22KK22K 10%Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)Contoh resistor tidak tetap ialah potensiometer dan trimer potensiometer.Yang harus diperhatikan adalah dalam pemasangan kaki-kaki potensiometer tidak boleh terbalik. Bila terbalik pemasangannya, maka putaran potensiometer ke arahmaksimal akan menghasilkan nilai ohm minimal.Kegunaan Resistor1. Membagi tegangan2. Melawan tegangan3. Mengatur volume suara (volume control)4. Mengatur nada rendah (bass control)5. Mengatur nada tingi (treble control)6. Mengatur keseimbangan (balance control)

R1R2V1V2IV+-PEMBAGI ARUS DAN TEGANGANI = R1 + R2V V = V1 + V2V2 = R2 . I = . R2R1 + R2VR1 + R2R2. V=V1 = R1 . I R1 + R2R1. V= Rangkaian Seri1. V = V1 + V2 + V3 + . + Vn2. I1 = I2 = I3 = = In3. Rt = R1 + R2 + R3 + .. + Rn RESISTOR

Rangkaian Parallel1. V = V1 = V2 = V3 = . = Vn2. I = I1 + I2 I3 + + In3. I1 = R1 V, I = I1 + I2R1 + R2R1. II2 =I1R1 + R2R2. I=, I2 = R2 VR1R2I1I2IV+-

1Rt1R11R21Rn=+++Contoh:Hitung harga Rtot, I, dan V dari setiap harga R pada rangkaian di bawah ini !10k1k10k10 Volt20 Volt10k1k5k10kJawab:Rtot = (R10k//R10k) + R1k = 6 KohmVR10K = (R10k//R10k)(R10k//R10k) + R1k 10V= 8,33VVR1K = (R10k//R10k) + R1k (R1k) 10V= 1,67VLatihan : Tentukan harga Rtot, I, dan V dari setiap harga R pada rangkaian di bawah ini ! 2. Resistor non-linierA. Foto resistorBila terkena sinar Bila terkena sinar R kecil ( ratusan ohm)R besar ( jutaan ohm)B. TermistorTermistor dibagi dalam dua jenis :1. Positif temperature coefisient (p.t.c)2. Negative temperature coefisient (n.t.c)Simbol termistor-t+tResistor variabelContoh resistor tidak tetap ialah potensiometer dan trimer potensiometer.Yang harus diperhatikan adalah dalam pemasangan kaki-kaki potensiometer tidak boleh terbalik. Bila terbalik pemasangannya, maka putaran potensiometer ke arahmaksimal akan menghasilkan nilai ohm minimal.Menentukan Kaki-kaki PotensiometerPotensiometer memiliki 3 kaki pokok, dan biasanya ada yang ditambah 2 kaki.Untuk memudahkan dalam membedakan kaki-kaki tersebut ditandai dengan angka 1, 2, 3 atau a, b, c pada simbolnya.

Cara menentukan kaki nomor 1, 2 dan 3 adalah sebagai berikut:Pegang atau tempatkan potensiometer sedemikian rupa sehingga terlihat bahwa kaki-kaki potensiometer berada di bagian atas dan as berada lebih jauh dari mata anda. Perhatikanlah bahwa kaki yang paling kiri adalah kaki a (1), kaki tengah adalah kaki b (2) dan kaki paling kanan adalah kaki c (3).Sesuaikan dengan simbolnya. Umumnya kaki a adalah ground, sedang kaki b dan c tinggal menyesuaikan.

Mengukur dan memeriksa Potensiometer

a. Pada pengukuran kaki a dengan kaki c, jarum bergerak menunjukkan nilai ohm sesuai yang tertulis pada badan potensiometer, berarti potensiometer benar nilai ohmnya.b. Pada pengukuran kaki a dengan kaki b sambil as potensiometer diputar, jarum bergerak sesuai dengan putaran asnya tanpa tersendat-sendat berarti potensiometer baik.c. Pada pengukuran seperti point b, jarum bergerak tersendat-sendat, berarti potensiometer kotor lapisan arangnya.d. Jika kita lakukan pengukuran ternyata jarum bergerak penuh (tidak menunjukkan nilai ohm sesuai yang tertulis pada badan potensiometer), berarti potensiometer short.e. Jika ternyata jarum tidak bergerak, berarti potensiometer putus/rusak.C. Resistor yang bergantung pada Tegangan / VDRSimbol VDRTegangan naikTegangan turunR berkurangR membesarKerusakan yang sering terjadi pada resistor1. Nilai ohm resistor berubah2. Lapisan arang pada potensiometer atau trimer potensiometer aus/kotor. Cara mengatasinya adalah dengan menyemprotkan Contact Cleaner. atau dengan memindahklan jalur kontak peser potensiometer.BackKapasitor terbagi dalam dua kelompok :1. Non-PolarTidak mempunyai kutub, kapasitansinya dibawah 1 F,terbuat dari kertas lilin, polythene, polyster dan lain-lain.Simbol kapasitor non-elektrolit yang tetap (a) dan yang variabel (b)(a)(b)Salah satu contoh kapasitor non-elektrolit adalah kapasitor keramik. Kapasitor ini memiliki kapasitansi di bawah 1 mikro farad. Dua kakinya tidak memiliki kutub positip dan negatip, sehingga pemasangannya tidak perlu khawatir untuk terbalik. Kapasitor ini biasanya digunakan pada rangkaian penguat frekuensi menengah.Bentuk Fisik kondensator keramik2. PolarMempunyai terminal positif dan negatif, kapasitansinya 1 F,terbuat dari aluminium, tantalum.-+Simbol kapasitor elektrolitElektrolit Condensator (Elco) bahan dielektrikanya terbuat dari garam alumunium. Kondensator ini memiliki kapasitansi yang cukup besar, di atas 1 mikro farad. Elco memiliki 2 buah kaki yang berkutub positip dan negatip, sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik.Elco biasanya digunakan pada rangkaian penguat frekuensi rendah, sebagai filter arus DC dalam catu daya. Pada badan elco tertulis nilai kapasitansi dan tanda kutub positip dan negatipnya.Bentuk fisik Elco+ -Kerusakan yang sering terjadi:1. Kondensator mika, keramik, kertas, dan variabel terhubung antar kaki- kakinya. Kondensator ini tidak dapat digunakan lagi, kecuali kondensator variabel logam. 2. Elco sering kering, bocor atau meledak karena pemasangan polaritas yang keliru, atau melampaui batas tegangan kerja kondensator.3. Kapasitas kondensator sering berubah dan kaki-kakinya sering putus.Hubungan Seri pada KapasitorC1C21Ctot=1C11C2+Hubungan Paralel pada KapasitorC2C1Ctot = C1 + C2Guna Kondensator1. Bersama kumparan membangkitkan frekuensi tertentu.2. Mengkopel (Coupling) rangkaian yang satu dengan rangkaian berikutnya.3. Sebagai Feedback, mengembalikan hasil penguatan dari transistor supaya mendapat- kan penguatan yang lebih besar (umpan balik).4. Sebagai by pass (simpangan), menyimpangkan arus AC ke chasis/ ground untuk mendapatkan nada rendah (bass) pada penguat suara.5. Sebagai filter, untuk menyaring arus AC yang masih masuk melalui dioda, agar dapat dikembalikan atau disearahkan lagi.

Mengisi dan Mengosongkan KapasitorSiCRVsSiCRVCRangkaian dan grafik pengisian (a) dan pengosongan (b)Vs0,63 VsRC=RCt -SCe - 1 V VVCt (detik)(a)Vs0,37 VsRC eV RCt -. SC=Vt (detik)(b)Kapasitas KondensatorKapasitas kondensator diukur dalam satuan farad. Ukuran farad dalam praktek terlalu besar sehingga biasanya dinyatakan dalam ukuran yang lebih kecil, yaitu mikro farad (F atau Mfd), piko farad (pF), nano farad (nF), dan kilo farad (kF)perhatikan persamaan di bawah ini:1 farad= 1.000.000 Mfd1 Mfd= 1.000.000 pF= 1.000 kF1 kF= 1.000 pF= 1 nF1 kpF= 1.000 pF= 0,001 F= .001 F 10 kpF= 10.000 pF= 0,01 F =.01 F 100 kpF= 100.000 pF=0,1 F = .1 F dan seterusnya.Memeriksa Kapasitor Mika/Keramika. Hubungkan ohm meter dengan kondensator.b. Bila jarum bergerak, berarti kondensator baik.c. Bila jarum bergerak ke kanan, berarti kondensator terhubung antar kaki-kakinya.d. Bila jarum tidak bergerak, berarti kondensator putus/rusak.Cara membaca nilai kapasitor:a. Kode Angka. Tertulis 103, berarti nilai kapasitansinya = 10.000 pF = 10kF Tertulis 102, berarti nilai kapasitansinya = 1000 pF = 1 kFJadi angka terakhir merupakan banyaknya nol.

b. Kode Warna Hampir sama dengan pada resistor, bedanya warna pertama dan kedua merupakan bilangan, warna ketiga merupakan banyaknya nol, warna keempat merupakan toleransi, dan warna kelima merupakan tegangan kerja maksimal. Warna pertama adalah warna yang paling jauh dari kaki kondensator.

Contoh:warna kondensator: Merah, Merah, Hijau, Putih, merahJadi Kapasitansinya =2 2 000 00 pF = 2,2 Mfd, toleransi 10% dan V max = 250 Volt* : warna ke-3 merupakan banyaknya nolBackD. Trafo Output (OT) komponen ini juga terbuat dari 2 buah kumparan, yaitu primer dan sekunder. Trafo OT biasanya digunakan pada rangkaian radio penerima bagian akhir. Fungsinya untuk menyesuaikan nilai impedansi yang diperlukan oleh loudspeaker dengan nilai impedansi yang dibutuhkan oleh trafo.

E. Trafo Input (IT) Bentuk trafo IT sama dengan bentuk trafo OT. Pada rangkaian penguat push pull, IT digunakan untuk pembalik fasa, dengan demikian kedua transistor pada bagian penguat akhir bekerja saling bergantian, dengan keadaan fasa yang besarnya sama.

F. Spoel Oscilator dan MF Bentuk fisiknya kecil, terdiri dari kumparan primer dan sekunder dengan dilengkapi batang ferit kecil yang dapat diputar. Batang ferit ini berguna untuk pengetriman. Spoel Oscilator digunakan pada rangkaian penerima radio transistor sebagai bagian dari pembangkit frekwensi tinggi. Trafo MF bentuknya menyerupai Spoel Oscilator. Bedanya terletak pada jumlah lilitan dan warna besi feritnya. MF warna kuning, putih & hijau, sedang Spoel Oscilator berwarna merah. MF disebut juga IF, digunakan pada radio penerima transistor.Kerusakan Transformator1. Putus gulungan primernya.2. Putus gulungan sekundernya3. Terhubung (menyambung) antar bagian primer dengan bagian sekunder.4. Bagian primer atau bagian sekunder menyambung (berhubungan) dengan inti besinya.5. Kerusakan material berupa putusnya cabang/tap tegangan. Kegunaan Transformator1. IT berguna untuk menyesuaikan impedansi masukan dan impedansi keluaran dari rangkaian modulator. Juga berfungsi membelah fasa sinyal AC dan mengeluarkan sinyal informasi (suara).2. OT pada dasarnya memiliki kegunaan yang sama dengan IT, yaitu menyesuaikan impedansi masukan dengan impedansi keluaran pada rangkaian modulator.3. Trafo adaptor berguna untuk menurunkan tegangan listrik dari tegangan jala-jala (PLN) menjadi tegangan 3 V, 12 V, 30 V atau lainnya tanpa adanya hubungan kawat.Memeriksa Transformatora. Sebelum memeriksa, lepaskan dahulu trafo dari tegangan sumber PLN.b. Periksa dahulu kumparan primernya (yang terhubung ke sumber PLN). Jika jarum bergerak ke kanan, berarti kumparan primernya masih baik.c. Periksa kumparan sekundernya. Jika jarum bergerak ke kanan, berarti masih baik.d. Periksa apakah terjadi hubung singkat antara bagian primer dan sekundernya. Bila trafo tersebut baik, maka jarum tidak akan bergerak/menyimpang ke kanan.e. Periksa apakah terjadi hubungan antara kumparan primer/sekunder dengan inti besinya. Bila trafo tersebut bagus , maka jarum tidak akan bergerak/menyimpang ke kanan.

Trafo yang telah aus/terbakar isolasi kawat emailnya tidak baik digunakan. Walaupun jika diperiksa tidak terjadi kesalahan. Sebaiknya trafo seperti ini diganti dengan yang baik saja. Kejadian ini sering terjadi pada trafo adaptor dan trafo output/OT.BackMemeriksa RelaiMemeriksa baik buruknya relai akan lebih cepat apabila sebelumnya kita telah mengetahui susunan kaki-kaki sakelarnya. Pemeriksaan relai dilakukan 2 kali, yaitu disaat relai tidak diberi arus listrik dan disaat reali dialiri arus listrik. Berikut ini contoh pemeriksaan relai merek Omron 12 Volt DC.1. Taruh saklar pemilih pada posisi ohm x1.2. Secara bergantian periksalah hubungan kaki-kaki: - nomor 9 dengan 14 dan 16 - nomor 15 dengan 8 dan 10 - nomor 6 dengan 11 dan 13 - nomor 12 dengan 5 dan 7 - nomor A dengan B3. Perhatikan hasil pemeriksaan di atas! A. Tanpa diberi arus, harus saling berhubungan antara kaki-kaki nomor: - 9 dengan 14, 15 dengan 8, 6 dengan 11, 12 dengan 5. B. Jika diberi arus, harus saling berhubungan antara kaki-kaki nomor: - 9 dengan 16, 15 dengan 10, 6 dengan 13, 12 dengan 7. C. Kaki A dan B harus berhubungan baik pada saat diberi arus maupun tidak.

Kristal (X-tal)Kristal atau biasa ditulis X-tal, adalah suatu komponen yang bentuknya pipih dan mempunyai dua buah kakipenghubung. Fungsinya untuk membangkitkan frekwensi dengan bilangan yang stabil (tetap). Kristal ini banyak digunakan pada peralatan elektronika, seperti: radio pemancar, tranciver, walky talky, radio citizen band, 80 meter band, dan radio 2 band. Kristal yang sering kita jumpai di pasaran memiliki frekwensi berkisar sebesar 27, 125 MHz.Relay adalah salah satu komponen yang termasuk dalam saklar. Hanya bedanya, relay ini bekerja secara otomatis, yaitu memanfaatkan azas kemagnitan yang terkena aliran listrik. Biasanya relay dibungkus dengan sebuah muka berbentuk kubus yang tembus pandang. Dan pada umumnya relay banyak dipakai dalam rangkaian untuk menjalankan motor, untuk TX 80 meter band dan rangkaian lainnya.

BackDioda dibedakan menjadi beberapa jenis dengan karakternya, yaitu:a. Germanium - bentuk fisiknya kecil - digunakan untuk rangkaian elektronika yang power outputnya besar. - tahan terhadap tegangan tinggi yang maksimum 500 volt. - tahan terhadap arus besar maksimum 10 ampere - tegangan hilang sekitar 0,7 volt saja

b. Silikon - bentuk fisiknya kecil - sering digunakan pada adaptor sebagai perata arus atau sebagai saklar elektronik - tahan terhadap arus besar sekitar maksimum 150 ampere - tahan terhadap tegangan tinggi maksimum 1000 volt

c. Selenium - bentuk fisiknya besar - digunakan sebagai penyearah arus pada sepeda motor yang menggunakan accu - tegangan hilang 1 volt - hanya tahan terhadap tegangan menengah maksimum 30 V, dan arus maksimum 0,5 ampered. ZenerDioda ini mempunyai karakteristik normal, yaitu dilalui oleh arus seperti dioda biasabila dibias maju. Bila dibias mundur / terbalik akan bekerja dengan cara yang sama ,tetapi turun secara drastis (jatuh dengan mendadak) pada saat tegangan zener tercapai.Karakteristik lainnya adalah:- Bentuk fisiknya kecil- sering digunakan pada rangkaian catu daya, stabilisator tegangan dan sebagainya.- tahan terhadap tegangan maksimum 0,7 sampai 11 volt- hanya tahan terhadap arus yang kecil, maksimum 1 mA sampai 50 mA.- tegangan yang hilang pada suatu penghantar hampir tidak ada.Simbol untuk diodaAnodaKatodaUkuran dioda zener3,3; 4,7; 5,1; 6,2; 6,8; 9,1; 10; 11; 12; 13; 15 sampai 200 VoltKerusakan umum yang sering terjadi pada dioda ialah:1. Putus antara anoda dan katodanya.2. Terhubung antara kaki anoda dan katodanya3. Bocor antara anoda dan katodanya.e. LED (Light Emitting Diode)- bentuknya beraneka ragam, dari kecil sampai besar- hanya tahan terhadap tegangan panjar maju 1,5V sampai 2 VoltSimbol untuk LEDBackTransistor sebagai saklarJika IB = 0 maka IC menjadi arusbocoran yang rendah, oleh karena itu :VCE VCCIBRBRLOutput VCEVCCJika IB kecil maka IC = hFE IB dan tegangan yang melalui RL :VR = IC RL danVCE = VCC - IC RL Jika IB naik / membesar maka IC naik hingga mencapai ICRL VCC , yaitu ketikaIC tidak dapat naik lagi, meski IB tetap naik. Pada titik ini transistor disebut berkeadaan jenuh (saturasi) dan tegangan VCE 0,2 Volt.FET sebagai saklar0 VGDSVoutVsGDSVoutVs+1 V-10 VRangkaian FET sebagai saklarGuna Transistor1. Sebagai penyearah2. Sebagai pemantap tegangan (voltage stabilizer)3. Sebagai Osilator4. Sebagai penguat depan (pre Amplifier)5. Sebagai penyangga (buffer)6. Sebagai penggerak (driver)7. Sebagai penguat daya (power amplifier)8. dsbKerusakan Transistor1. Bocor antara elektroda-elektrodanya.2. Terhubung (menyambung) antar elektroda-elektrodanya.3. Putus antara elektroda-elektrodanya.4. Kerusakan material berupa putusnya elektroda emitor, basis atau kolektornya.Back Menguji Resistor (R)a. Tempatkan saklar pemilih pada posisi (range) ohm meter.b. Tempelkan masing-masing pencolok pada kaki resistor. Saat pengukuran jangan sampai kedua tangan menyentuh kaki resistor (boleh menyentuh salah satu saja).c. Perhatikan jarum pada papan skala. Jika bergerak berarti resistor baik, jika diam berarti resistor putus.

Menguji Kondensator Elcoa. Tempatkan saklar pemilih pada posisi (range) ohm meter.b. Tempelkan pencolok warna merah pada kaki positip Elco, dan warna hitam pada kaki negatip Elco. c. Jika jarum bergerak ke kanan, kemudian kembali ke kiri berarti elco baik.d. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak penuh, berarti kondensator elco agak rusak.e. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian tidak kembali ke kiri (berhenti), maka kondensator bocor.f. Jika jarum tidak bergerak sama sekali, berarti kondensator elco putus.

DCVACVDC Amp+

-DCVACVDC Amp+

- Menguji Diodaa. Tempatkan saklar pemilih pada posisi (range) ohm meter.b. Tempelkan pencolok merah (+) pada kutub katoda, dan pencolok hitam (-) pada kutub anoda.c. Jika jarum bergerak berarti dioda bagus dan jika jarum diam maka dioda putus.d. Lalu balikkan, pencolok (+) mendapat Anoda dan pencolok (-) mendapat katoda.e. Jika jarum diam, berarti dioda baik dan jika jarum bergerak berarti dioda rusak.

DCVACVDC Amp+

-DCVACVDC Amp+

-Dioda mendapat tegangan majuDioda mendapat tegangan balik Menguji transistor PNPa. Pastikan kaki kolektor, emitor dan basisnya (anda harus mengetahui secara pasti).b. Tempatkan saklar pemilih pada posisi (range) ohm meter.c. Pencolok merah (+) ditempatkan pada kaki Basis (B), dan pencolok hitam (-) ditempelkan pada kaki Emittor (E). Jika jarum bergerak maka pindahkan pencolok hitam pada Kolektor (C). Jika pada pengukuran pertama dan kedua jarum bergerak, berarti transistor dalam keadaan baik, sedangkan jika pada salah satu atau kedua pengukuran jarum tidak bergerak, berarti transistor rusak.

Menguji transistor NPNa. Pastikan kaki kolektor, emitor dan basisnya (anda harus mengetahui secara pasti).b. Tempatkan saklar pemilih pada posisi (range) ohm meter.c. Pencolok merah (+) ditempatkan pada kaki C, dan pencolok hitam (-) ditempatkan pada kaki B. Jika jarum bergerak berarti antara C dan B baik. Kemudian pindahkan pencolok hitam pada kaki E, jika jarum bergerak berarti antara E dan B baik. d. Jika dari salah satu atau kedua pengukuran tersebut jarum tidak bergerak berarti transistor putus.

DCVACVDC Amp+

-E

B

CDCVACVDC Amp+

-C

B

EBackGenerasi bentuk gelombang1. Gelombang sinusoidalBiasanya dihasilkan oleh rangkaian LC atau RC yang disambungkan ke sebuah penguat (Osilator)2. Gelombang siku-siku / kotakDihasilkan oleh osilator multivibrator yang me-makai prinsip rileksasi pengisian dan pengoso-ngan rangkaian RC.3. Gelombang lainnyaBiasanya dihasilkan dari gelombang siku-siku atausinusoidal. Jaringan Diferensiasi dan IntegrasiDiferensiasiUkuran kecepatan perubahan bentuk gelombang yang di -berikanIntegrasiUkuran luas daerah di bawah gelombang yang diberikanCROutputGelombang inputCROutputGelombang input(a)(b)Rangkaian (a) diferensiasi; (b) integrasiPenyesuaian sinyal / pencocokan impedansiDapat terjadi bahwa sistem penguat yang ada tidak dapat bekerja sesuai dengan fung-sinya, hal ini terjadi karena adanya impedansi dari sumber dan penguat itu sendiri.Masalah-masalah itu dapat diatasi dengan penyesuaian sinyal (signal conditioning) :1. Mencocokkan sumber berimpedansi tinggi dan bertegangan tingkat rendah ke pre-amplifier;2. Mencocokkan beban berimpedansi rendah, misalnya loudspeaker atau relay, ke sebuah penguat untuk menghasilkan daya maksimum dalam beban.Konfigurasi dasar penguatKonfigurasi dasar penguat dibagi dalam tiga, yaitu :1. Basis biasa (Common Basis)2. Emitter biasa (Common Emitor)3. Kolektor biasa (Common Colektor)1. Basis biasaArus yang dapat dicapai, hFB 0,99Tegangan yang dapat dicapai = 50Impedansi input, Zin = 50 ohmImpedansi output, Zout = 250 KohmDaya yang dapat dicapai 50R1RLOutputVCCR2CBCCSinyal inputRangkaian Basis biasa2. Emitter biasaArus yang dapat dicapai, hFE 200Tegangan yang dapat dicapai = 50Impedansi input, Zin = 1 KohmImpedansi output, Zout = 50 KohmDaya yang dapat dicapai 2500R1RLOutputVCCR2CECCSinyal inputRangkaian Emitter biasaRE3. Kolektor biasaArus yang dapat dicapai, hFE 200Tegangan yang dapat dicapai = 1Impedansi input, Zin = 100 KohmImpedansi output, Zout = 1 KohmDaya yang dapat dicapai 50R1OutputVCCR2CCSinyal inputRangkaian Kolektor biasaRLPasangan DarlingtonPenguat ini menghasilkan impedansi input yang tinggi (biasanya 1 Mohm) dan menghasilkan pencapaian arus yang sangat tinggi (biasanya beberapa ribu). Arus yang dicapai kira-kira sama dengan hFE1 x hFE2 .Rangkaian Kolektor biasaRBOutputVCCSinyal inputRLUmpan Balik dalam PenguatAda dua jenis umpan balik :1. Umpan Baik positifSejalan dengan sinyal yang asli, digunakan untuk memproduksi osilator.2. Umpan Baik nagatifBerlawanan dengan sinyal yang asli, yang biasanyamengurangi hasil yang dicapai, tetapi memperbaikikestabilan hasil yang dicapai.Kemampuan penguatan putaran terbuka :A =VoutVinKemampuan penguatan putaran tertutup (dengan umpan balik) :A =VoutVin=AA + AKarakteristik umpan balikUmpan balik negatifUmpan balik positifAA + AJika A >> 1maka Ac 1/ A Efek utama :Penguatan dikurangi dan dimantapkan.Tanggapan frekuensi ditingkatkan denganlebar jalur lebih besar.Desah dan cacat (yang dibangkitkaninternal) dikurangi.Metode penerapan umpan balik dapat memodifikasi impedansi masukan dankeluaran.Ac =AA - AAc =Jika A 1maka Ac Efek utama :Penguatan ditingkatkan dengan pengura-ngan kemantapan.Jika A 1 mungkin ada osilasi yang terjadi padasatu frekuensi tertentu.R1R3OutputR10R2C2C1Sinyal inputRangkaian Penguat dengan umpan balik negatifR4R6R8VCCR7C5R9R5C4C3PQPenguat DayaMZoutZbebanPenguat dayaBeban (motor,speaker,dsb)Daya maksimum ditransfer dari sebuah sumber ke beban ketikaZout = ZbebanDerajat pencocokan impedansi dapat dilakukan dengan memakai transformator.Perbandingan transformasi n diperoleh dari :n = Zout / ZbebanKalau dibutuhkan daya dalam jumlah lebih banyak dapat digunakan amplifier daya dorong tarik kelas B (push pull).R1VCCR2CCSinyal inputPenguat daya dengan pencocokan transformatorREBeban 8 ohmR1VCCR2C1Sinyal inputPenguat daya dengan dorong tarik kelas BR4R1C2BackSheet1WarnaUkuranToleransiHitam0Coklat11%Merah22%Jingga3Kuning4Hijau5Biru6Ungu7Abu-abu8Putih9Emas-5%Perak-10%Polos-20%

MBD00038E9C.doc(

Sheet1WarnaArti warna ke:123*45Hitam00-20%-Coklat110-100VMerah2200-250VJingga33000--Kuning44000 0-400VHijau55000 00--Biru66--630VUngu77---Abu-abu88---Putih99-10%-

Sheet2

Sheet3