2. mekanisme substitusi nu-.ppt

7/30/2019 2. Mekanisme Substitusi Nu-.ppt

1/31

Mekanisme Reaksi

SubstitusiMekanisme rx: ....?

Jalan-jalan/tahapan yang dilalui oleh suatu re


2/31

Memahami mekanisme

reaksi substitusi danjenis-jenis reaksi

substitusi

Standa

Kompe


3/31

1. Membedakan reaksi substitusi

nukleofilik dan elektrofilik

2. Membedakan reaksi substitusi

nuklefilik (SN1) dan (SN2) dan SNi)

3. Mampu menuliskan mekanisme

reaksi dari tipe-tipe reaksisubstitusi baik substitusi

elektrofil maupun nukleofil

KompeDasar


4/31

Reaksi yang atom, ion atau

gugus dari suatu substratdigantikan oleh atom, ion,

atau gugus lain

Dibagi atas:

1). Substitusi Nukleofilik (SN)2). Substitusi Elektrofilik (SE)

ReaksiSubstitus


5/31


6/31

2). Substitusi Elektrofilik (SE)

Pada umumnya terjadi pada senyawaaromatik, sedangkan pada alifatik sangat

jarang secara umum persamaan reaksi sb

RY + E+ RE + Y+Substrat Pereaksi

Penyerang

Produk Lea

gro


7/31

1. Reaksi Substitusi Nukleofilik (SN)

Pertama kali diselidiki oleh Hughes, Ingold dan murid-muridnya

Umumnya terjadi pada senyawa alkil halid

pereaksi atau penyerang adalah nukleofili

Berdasarkan kinetikanya dibedakan atas r

a.SN1,

b.SN2, dan

c.SNi


8/31

Pada reaksinya, nukleofil sebagai penyerang b

bermuatan dan bisa tidak bermuatan (netral)

RX + Nu: RNu + X

bisa bermuatan dan bisatidak bermuatan (netral)


9/31

Rx SN umumnya terjadi pada alkil halida (RX

juga dapat terjadi pada:

R SR2 : Trialkilsulfonium

R NR3 : Tetraalkilamonium

R2COCR2 : Oksida-oksida etilen

R Tos : para-toluenasulfonat


10/31

Pada reaksi SN, kebanyakan menggunakan nu

air atau OH-

reaksi semacam ini disebut reakshidrolisis, secara umum reaksi SN yang pela

sebagai nukleofilnya adalah pelarut sebagai so

dan nukleofil lainya seperti:

OH-, SH-, NH2-, CN-, OR-, SR-, NHR-, NR2-, RC


11/31

a. Reaksi Substitusi Nukleofilik Unimolekuler (S

Prosesnya reaksinya dua tahap

Mekanismenya:

Ikatan gugus pergi (living group)putus sebelum ikatan baru terbentuk dan sintermedit ion karbokation

Digambarkan sebagai berikut:


12/31

Faktor-faktor yang menentukan SN1

Gugus lepas akan lebih mudah lepas jika memiliki en

ikatan kecil, jadi tergantung pada kekuatan ikatan ant

substrak dengan leaving group C-F > C-Cl > C-Br > C

Makin besar sifat kebasaan X- makin kuat terikat pad

sehingga sulit lepas.

X- akan mudah distabilkan, dalam pelarut polar, jadi r

akan mudah terjadi jika ditambahkan AgNO3 untuk m

X yang lepas membentuk AgX

Pengaruh gugus lepas


13/31

Pada reaksi SN1 gugus yang masuk tidak terlalu berp

karena tahap penentu laju reaksi adalah pembentuka

karbokation R+

Pengaruh pereaksi/penyerang atau gugus

akan masuk

Pengaruh Struktur R Makin besar struktur R-nya, makin mudah terjadi diseb

kestabilan R+ yg ditinggalkan oleh gugus pergi. Hal dikarenakan adanya perubahan sudut dari karbon Sp3

Sp2. dan distabilkan oleh adanya resonansi atau

hiperkonyugasi (3o >2o >1o >CH3)


14/31

Rasemisasi

Stereokimia


15/31


16/31

Pengaruh pelarut (lingkungan)

Disukai pelarut atau lingkungan polar seperti pelaru

atau AgNO3 dalam alkohol


17/31

Kinetika Reaksi SN1:

V=k[RX] orde pertama dan bergantung pada su

Profil energi


18/31

Contoh:

reaksi (s)-3-bromo-3-metilheksanadengan nukleofil OH-


19/31

Dalam reaksi SN1 terkadang terjadi suatu penataan ulang

disebabkan oleh kestabilan karbokation yang terbentuk


20/31

Contoh untuk dikerjakan:

Manakah yang lebih mudah terjadi reaksi SN1 antara

1. Isopropilbromida dengan isobutilbromida.

2. Siklopentil iodida dengan 1-metilsiklopentil iodida

3. Siklopentil Bromida dengan 1-bromo-2,2-dimetilpro

Jelaskan jenis dan tulis mekanisme reaksi yang ter

tersierbutil klorida direaksikan dengan air dalam co

pisah


21/31

b. Reaksi Substitusi Nukleofilik Bimolekuler (SN

Prosesnya satu tahap

Mekanismenya:Tidak melalui ion karbonium

Kecepatan reaksi ditentukan oleh konsentrasi pereaksi dan sub

Ikatan baru terbentuk bersamaan lepasnya leaving group

terjadi keadaan transisi kedua gugus pada atom C yang diseran


22/31

F kt f kt t k R SN2


23/31

Faktor-faktor yang menentukan Rx SN2

Makin penuh sesak keadaan struktur RX, energinya makin tingg

reaksi akan semakin lambat. Sehingga kecepatan reaksi (1o >2

CH3Cl MeCH2Cl Me2CH2Cl Me2CH

v: relatif 1 2.7x10-2 4.9x10-4 2.2x10-

makin besar gugus R, rx semakin lambat karena pereaksi yg a

terhalang oleh sesaknya gugus R pada atom C yang mengikat

group

Struktur RX: Kepositifan dan halangan sterik


24/31

Urutan kereaktivan R3CX


25/31

Contoh untuk dikerjakan:

Manakah yang lebih mudah terjadi reaksi SN2 antara

1. 1-kloroheksana dengan sikloheksana.

2. 1-bromopentana dengan 3-bromopentana

3. 2-bromo-2-metilheksana dengan 2-bromo-5-metilhe

D i j i X l i G


26/31

C-F < C-Cl < C-Br < C-I

faktor kebasaan dan kenukleofilan (tidak selalu sejalan)

kebasaan:kemampuan menarik elektronkenukleofilan: kemampuan menyerang inti/nukleus

Dari jenis X: leaving Group

Tidak terlalu dipengaruhi oleh kepolaran

Lingkungan

St ki i


27/31

inversi atau retensi

Stereokimia


28/31


29/31

Contoh 1:

reaksi (s)-2-Iodobutana dengan nukleof


30/31

Contoh 2:

reaksi (s)-2-Bromooktana

Perbandingan S 1 dan S 2


31/31

Perbandingan SN1 dan SN

2

SN2 SN

1

Struktur RX

Primer or CH3 terjadi Tidak2o kadang2 Kadang2

3o tidak Terjadi

stereokimia inversi Rasemisasi

Nu- Anion (disukai) Netral (disukPelarut Sedikit dipengaruhi

kepolaran

Kec. Sangat

dipengaruhi

kepolaran

2. mekanisme substitusi nu-.ppt

Documents