2-manajemen-agribisnis-dan-perikanan.pdf

Upload: vivielina

Post on 09-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    BAB II.

    MANAJEMEN DAN AGRIBISNIS PERIKANAN

    2.1 Pengertian Manajemen Manajemen dalam bahasa Inggris management dengan kata kerja to manage yang

    secara umum berarti mengurusi atau mengelola. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi

    pimpinan dankepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut

    manajer. Manajemen adalah suatu rangkaian proses yg meliputi kegiatan perencanaan,

    pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian dalam rangka

    memberdayakan seluruh sumber daya organisasi/perusahaan, baik sumberdaya manusia

    (human resource capital), modal (financial capital), material (land, natural resources or raw

    materials), maupun teknologi secara optimal untuk mencapai tujuan organisasi/ perusahaan.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif mungkin untuk mencapai sasaran.

    2.2 Hubungan Manajemen, Entrepreneurship dan Agribisnis Perikanan Definisi entrepreneurships yang ditulis oleh Hisrich dan Peters (1995) adalah:

    Entrepreneurships is the process of creating something different with value by devoting the

    necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risks,

    and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence

    (modified definition from Hisrich and Brush,1985 in Hisrich and Peters, 1995).

    Agribisnis perikanan (fisheries agribusiness) yang dikelola oleh manager yang

    berkarakter entrepreneur berpotensi lebih mampu menciptakan profit (profitable).

    Kemampuan yang spesial ini tidak lepas dari karakter entrepreneur antara lain memiliki

    kreatifitas; kemampuan (IQ dan skill) dalam membaca peluang dan menciptakan peluang,

    mengelola usaha (manajemen usaha) dan merakit tiga faktor produksi (land, capital dan

    labor), berinovasi, serta menjual (barang, jasa, dan ide kreatif); memiliki keberanian (EQ dan

    mental) dalam mengatasi ketakutan, menerima/memikul risiko (risk bearing), mengendalikan

    risiko (risk taking), serta keluar dari zona kenyamanan (zona yang tanpa tantangan); memiliki

    keteguhan hati (motivasi diri untuk selalu maju dan berkembang), persistence (ulet), pantang

    menyerah, determinasi (teguh dalam keyakinannya), serta kekuatan akan pikiran (power of

    mind) bahwa anda juga bisa.

    Pengelola agribisnis perikanan (fisheries agribusiness manager) yang berwatak

    entrepreneur akan mengelola input (faktor produksi land, capital dan labor) dalam

    berproduksi agar menghasilkan output secara efektif dan efisien. Untuk itu, produksi harus

    terencana dengan baik dan sistematis (memerlukan planning). Dengan melakukan

    perencanaan, berarti seorang manager telah menerapkan sebagian prinsip-prinsip manajemen.

    Perencanaan yang dimaksud mulai dari jenis, jumlah dan kualitas input (tenaga kerja, modal,

    bahan baku), design produk, jumlah dan kualitas produk, harga, target volume penjualan

    (omzet) dan target waktu yang diperlukan dalam penjualan, dan lain-lain. Penerapan

    manajemen berarti melakukan seni mencapai tujuan usaha dengan melibatkan orang lain

    (labor, consumer, mitra kerja, dan lain-lain).

    Pengelolaan suatu usaha tentu akan selalu dihadapkan pada risiko.

    Aquabusinesspreneur (entrepreneur dalam bidang aquabisnis) yang berhasil mengendalikan

    risiko, serta mencurahkan necessary time and financial dalam usahanya, akan memperoleh

    reward berupa profit.

    Manajemen agribisnis perikanan pada prinsipnya adalah penerapan manajemen dalam

    sistem agribisnis perikanan. Calon entrepreneur/wirausahawan dalam bidang agribisnis

  • 2

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    perikanan perlu memahami konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pencapaian

    tujuan usahanya yaitu memperoleh profit dengan cara memuaskan konsumen dan

    mengindahkan etika bisnis. Konsep-konsep manajemen yang dimaksud antara lain pengertian

    manajemen, fungsi-fungsi manajemen, prinsip-prinsip manajemen, serta bidang-bidang

    manajemen. Selain itu, di dalam menjalankan agrinisnis perikanan perlu memahami ilmu-

    ilmu perikanan, pertanian, pemasaran dalam arti yang luas, dan kemampuan dalam

    mengambil keputusan.

    Terkait dengan ilmu-ilmu perikanan dan pemasaran, setidaknya entrepreneur

    agribisnis perikanan memahami karakteristik komoditas perikanan. Hal ini karena komoditas

    perikanan memiliki karakteristik yang khas sehingga memerlukan manajemen yang berbeda

    dengan bidang bisnis yang lain. Karakteristik komoditas perikanan di antaranya:

    Mudah rusak (perishability) Ikan memiliki sifat mudah rusak karena ikan secara umum memiliki komposisi air

    sekitar 60% dari berat ikan. Sedangkan air merupakan media utama bagi kehidupan

    bakteri, jamur dan sejenisnya yang akan mempercepat penurunan kualitas ikan jika

    tidak dilakukan penanganan (handling) yang tepat dan cepat. Handling adalah salah

    satu bagian dari fungsi fisik pemasaran.

    Setiap pengunduran penanganan ikan akan menyebabkan penurunan kualitas dan

    hilangnya berat yang mempengaruhi harga jual. Peranan system pemasaran adalah

    menghambat 3D (death/hancur, decacy/rusak, deterioration/penurunan) dari komoditi

    tersebut.

    Musiman Sifat musiman komoditi perikanan terkait dengan sulitnya produsen menjual hasil

    prduksinya dengan harga yang wajar. Seringkali saat musim panen, harga jual ikan

    menurun. Sehingga peran pemasaran adalah menyediakan stok yang cukup untuk saat

    tidak musim melalui kegiatan storage sebagai salah satu fungsi fisik pemasaran untuk

    menciptakan time utility.

    Butuh ruang yang banyak (bulkiness) Karakter ini berdampak pada perlunya biaya transportasi yang lebih besar karena

    sekali pengangkutan hanya dapat mengangkut ikan dalam jumlah yang dibatasi oleh

    ruang dan berat ikan.

    Tidak seragam (non homogenity) Komoditi perikanan dengan sifat tidak seragam berdampak juga pada besarnya biaya

    penanganan karena memerlukan biaya penyortiran sekaligus memakan waktu

    penanganan dan dapat berdampak penurunan kualitas. Fungsi grading diperlukan

    untuk mengatasi permasalahn pemasaran ini.

    Entrepreneur agribisnis adalah pencipta kekayaan melalui inovasi berbasis pertanian,

    perkebunan, peternakan, perhutanan, perikanan, hortikultura dan tanaman pangan (jagung,

    padi, kedelai, umbi umbian dan kacang kacangan lainnya) serta bisnis yang terkait ke hulu,

    hilir dan penunjangnya. Mereka adalah pusat pertumbuhan lapangan kerja dan ekonomi.

    Mereka menghasilkan sistem dan mekanisme pembagian kekayaan yang bergantung pada

    inovasi, kerja keras, dan pengambilan resiko berbasis kekayaan alam tropis dan sosial

    Indonesia. Entrepreneur agribisnis menghasilkan barang dan jasa seperti pangan, pakan,

    energi, serat, obat-obatan, agro otomotif dan industri kimia, jasa keuangan, informasi,

    pergudangan, transportasi, telekomunikasi pendidikan dan konstruksi infrastruktur (jembatan,

    jalan, dam, irigasi) dalam sistem dan usaha agribisnis (Pambudy, 2010).

    2.3 Mengapa Manajemen Diperlukan dalam Agribisnis Perikanan? Bertitik tolak dari karakteristik komoditas perikanan yang khas, maka manajemen

    agribisnis perikanan tentu berbeda dengan manajemen lainnya. Perbedaan karakteristik

  • 3

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    tersebut menyebabkan perbedaan manajemen dalam hal penanganan, pengangkutan,

    penyimpanan, pengolahan, standarisasi, pengemasan, permodalan dan pembiayaan,

    penanggungan risiko, pengelolaan tenaga kerja/SDM, dan pengintaian pasar.

    Penguasaan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep manajemen akan sangat

    membantu upaya mengelola/memanage bisnis berbasis komoditas perikanan. Keahlian

    manajemen tersebut dalam hal manajemen sumberdaya manusia, manajemen produksi,

    manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran. Keahlian manajerial yang berbasis

    pengetahuan tentang karakteristik komoditas perikanan, masih perlu dilengkapi dengan

    pemahaman tentang kondisi sosial budaya masyarakat perikanan. Dengan demikian, manager

    ataupun entrepreneur yang bergerak di bidang perikanan telah mendapatkan tiket sukses

    menjalankan bisnis perikanan, disamping masih diperlukan beberapa skill dan keahlian lain

    misalnya: mindset dan entrepreneurship skill (selalu kreatif, inovatif, berani mengambil

    risiko, dll), kepemimpinan, komunikasi, teknik pengambilan keputusan, memiliki motivasi

    untuk selalu berkembang dan maju, kemampuan organisasi, human relation, dan yang

    terpenting memiliki keteguhan hati dalam menjaga hatinya agar tetap berpegang teguh pada

    norma-norma, nilai-nilai, etika, dan hukum yang berlaku dalam dunia bisnis dan masyarakat,

    serta aturan dari Yang Maha Pencipta, Alloh SWT.

    2.4 Fungsi Manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada danmelekat di

    dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalammelaksanakan

    kegiatan untuk mencapai tujuan. Elemen-elemen dasar dalam proses manajemen terdiri dari

    perencanaan (planning),pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating) dan

    pengawasan (controlling) untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan organisasi, yang sering

    disebut dengan singkatan POAC. Mekanisme bekerjanya fungsi-fungsi manajemen dijelaskan

    dalam Gambar II-1.

    Gambar II-1 menunjukkan bahwa kegiatan manajemen dimulai dari adanya informasi

    untuk memanfaatkan berbagai sumberdaya yang tersedia (natural and humanresources)

    untuk berproduksi dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia/konsumen. Pencapaian

    tujuan tersebut melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Mekanisme kerja fungsi-

    fungsi manajemen tersebut berjalan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

    dan sampai pada pengawasan dan evaluasi. Selanjutnya, hasil pengawasan dan evaluasi akan

    menjadi bahan perencanaan berikutnya diperoleh improvement daripada perencanaan

    sebelumnya. Berbagai problem dan tidak tercapainya target di program sebelumnya, dan

    Informasi Fungsi manajemen: 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Penggerakan (actuating)

    Pengarahan (directing) Pengkoordinasian (coordinating)

    4. Pengawasan (controlling) Evaluasi (evaluation)

    Basic Resources The 6Ms

    1. Men(Manusia) 2. Money(Uang) 3. Materials(Material) 4. Machines(Mesin) 5. Methods(Metode)

    6. Market (Pasar)

    Tujuan dan

    Sasaran

    Organisasi/per-

    usahaan = profit

    Gambar II-1. Mekanisme Kerja dari Fungsi-fungsi Manajemen (dikembagkan

    dari Firdaus, 2010, dan Lin Yong Suen, 2012).

  • 4

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    berbagai program yang sukses dilakukan, dijadikan pijakan untuk melangkah lebih lanjut

    melalui serangkaian fungsi-fungsi manajemen yang dimulai lagi dari perencanaan, dan

    seterusnya.Penjelasan ini jika digambarkan akan berbentuk siklus manajemen (management

    cycle) yang berputarseperti roda seperti pada Gambar II-2a dan disederhanakan melalui

    Gambar II-2b (Plan-Do-Check). Perlu dicatat bahwa inti dari pelaksanaan seluruh fungsi

    manajemen adalah pengambilan keputusan dari seorang manajer atau siapapun yang

    menjalankan fungsi manajemen (lihat Gambar II-2c).

    Gambar II-2a. Siklus Manajemen (Management Cycle).

    Gambar II-2b. Penyederhanaan dari Siklus Manajemen (Management Cycle) as PDC

    cycle..

    OOrganizing

    AActuating

    CControlling

    PPlanning

    DDo

    CCheck

    PPlan

    Gambar II-2c. Pengambilan Keputusan merupakan Inti dari Fungsi Manajemen.

  • 5

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    Keempat fungsi manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Perencanaan (planning). Yang disebut perencanaan adalah memikirkan dan menetapkan apa-apa yang akan

    dicapai dengan sumberdaya yang dimiliki, yang kemudian memberikan pedoman, garis-garis

    besar tentang apa yang akan dituju. Perencanaan juga dapat dimaknai persiapan-persiapan

    untuk pelaksanaan suatu tujuan, berupa rumusan-rumusan tentang apa dan bagaimana suatu pekerjaan dapat dilaksanakan. Persiapan-persiapan tesebut dapat berupa tindakan-

    tindakan administrasi atas tindakan-tindakan selanjutnya. Perencanaan tidak harus dalam

    bentuk tulisan tetapi mungking hanyadalam pemikiran (benak), terutama untuk hal yang

    bersifat pribadi dan rahasia. Adapun perencanaan dalam suatu organisasi/perusahaan

    umumnya tertulis untuk memudahkan pencapaian dan evaluasi atas pelaksanaannya. Hal-hal

    yang direncanakan terkait alokasi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya

    financial/capital. Perencanaan meliputi apa-apa yang akan dilakukan (program kerja),

    bagaimana/dengan cara bagaimana melakukan (metode), menggunakan sumberdaya mana

    dan berapa banyak (resources). Perencanaan juga dilengkapi sasaran (target) capaian pada

    setiap apa yang direncanakan dalam kurun waktu tertentu (period). Hal ini tentu akan

    mempermudah pencapaiannya.

    Organisasi manapun biasanya selalu membuat perencanaan untuk lancarnya

    perputaran roda organisasi. Demikan halnya dengan individu, hendaknya membiasakan diri

    untuk membuat/menentukan rencana agar aktivitas jelas dan terarah. Perencanaan merupakan

    proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi

    lainnya tak dapat berjalan.

    Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan yang ditujukan untuk menyusun

    program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang.

    Langkah-langkah dalam proses perencanaan, yaitu:

    1. Mengumpulkan fakta-fakta dan informasi-informasi yang berkaitan dengan obyek perencanaan

    2. Menganalisis fakta-fakta dan informasi-informasi yang berkaitan dengan obyek perencanaan

    3. Memprediksi perkembangan masa depan 4. Menetapkan tujuan 5. Mengembangkan alternatif-alternatif tindakan 6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan dan pengendalian

    b. Pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian adalah membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan

    yang lebih kecil. Pembagian kegiatan besar organisasi/perusahaan tersebut dengan cara

    menetapkan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas-aktivitas, pegelompokan

    aktivitas, penugasan kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang, pengkoordinasian

    hubungan antar wewenang serta informasi baik secara vertikal maupun horizontal, yang

    dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

    Agar peran organisasi ada dan berarti bagi orang-orang, peran-peran itu harus

    mencakup :

    Tujuan yang dapat direalisasikan. Konsep dan batas kewajiban yang jelas. Kebijakan-kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan. Ketersediaan informasi yang diperlukan, alat-alat dan sumber-sumber yang penting.

    Organizing mempermudah manajer agribisnis perikanan dalam melakukan pengawasan dan

    menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi

    tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan siapa mengerjakan apa

  • 6

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    dan dengan cara bagaimana. Dalam kalimat lain dapat dikatakan bahwa perngorganisasian menentukan job description (tugas apa yang harus dikerjakan), oleh siapa pekerjaan itu harus

    dikerjakan, dan bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung

    jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Ini semua

    membutuhkan struktur organisasi untuk memudahkan pencapaiannya.

    Fungsi pengorganisasian terdiri atas kegiatan:

    1. Menyusun struktur organisasi 2. Menentukan pekerjaan yang harus dikerjakan 3. Memilih, menempatkan dan mengembangkan karyawan 4. Merumuskan garis kegiatan perusahaan 5. Membentuk sejumlah hubungan dalam organisasi dan menunjuk stafnya

    c. Penggerakan (actuating). Penggerakan adalah suatu fungsi pembimbingan dan pemberian pimpinan serta

    penggerakan orang-orang agar orang-orang tersebut mau dan suka bekerja. Berdasarkan

    pengertian tersebut jelaslah bahwa peranan penggerakan (actuating) sangat penting, karena

    penggerakan berfungsi untuk menggerakan fungsi-fungsi manajemen yang lain, seperti

    perencanaan, pengorganisasian, pengawasan.

    Menggerakkan orang-orang dalam organisasinya agar mau dan suka bekerja

    mempunyai arti bagaimana menjadikan para pegawai sadar akan tugas dan kewajiban serta

    bertanggung jawab atas tugas yang dibebankan kepadanya tanpa menunggu instruksi.

    Fungsi penggerakkan meliputi usaha untuk memimpin, mengawasi, memotivasi,

    mengarahkan, membina, berkoordinasi, mendelegasikan dan menilai para karyawan yang ada

    dalam organisasi.

    Pengarahan (directing) sebagai bagian dari fungsi actuating merupakan suatu

    tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai

    sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Pengarahan ditujukan untuk

    menetapkan kewajiban dan tanggungjawab setiap karyawan dalam organisasi, menetapkan

    hasil yang harus dicapai, mendelegasikan wewenang pada setiap karyawan dan mengawasi

    agar pekerjaan benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya. Selain directing, terdapat

    pula fungsi pengkoordinasian (coordinating) yang lebih menekanan pada hubungan

    koordinasi antar individu atas berbagai aktivitas organisasi sehingga diperoleh harmonisasi

    dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

    d. Pengawasan (controlling) Pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinaningin mengetahui apakah hasil

    pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan

    atau kebijakan yang telah ditentukan.

    Pengawasan dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,

    penyimpangan, ketidaksesuaian dan lain-lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan

    wewenang yang telah ditentukan. Jadi pengawasan bukan mencari kesalahan terhadap

    orangnya, tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.

    Tujuan pengawasan adalah agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berhasil

    guna (efektif) dan berdaya guna (efisien) sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

    Sebagai penunjang fungsi pengawasan, terdapat fungsi evaluasi (evaluation) yang

    menekankan pada upaya untuk menilai proses pelaksanaan rencana, mengenai ada tidaknya

    penyimpangan dan tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan rencana yang

    telah dibuat yang ditujukan pada obyek tertentu dan periode tertentu.

    Selain fungsi evaluasi, terdapat pula fungsi pengendalian yang merupakan upaya

    manajerial untuk mengembalikan semua kegiatan pada rel yang telah ditentukan, sehingga

  • 7

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    jika diperoleh penyimpangan-penyimpangan dari prosedur kerja dapat segera dilakukan

    pengenadalian.

    Pengendalaian juga dapat berupa penyesuaian-penyesuaian dari rencana awal karena

    adanya faktor-faktor yang berubah sehingga pencapaian organisasi tujuan organisasi dapat

    dilakukan.

    2.5 Bidang-bidang Manajemen Klasifikasi bidang manajemen secara umum adalah:

    Manajemen Produksi Manajemen Pemasaran Manajemen Keuangan Manajemen Sumberdaya Manusia (Personalia) Manajemen Administrasi

    SOAL:

    1. Jelaskan pengertian dan tujuan manajemen!

    2. Jelaskan hubungan Manajemen, Entrepreneurship dan Agribisnis Perikanan! Jelaskan fungsi manajemen POAC!

    3. Mengapa agribisnis perikanan perlu manajemen?

  • 8

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    DAFTAR PUSTAKA

    Abidin, Z., Wen-Chi Huang, and D. S. Pratomo. 2011. Determinants of retailers profit at Gunungsari Ornamental Fish Market, East Java, Indonesia. Rural Economics Society of

    Taiwan (REST) Conference: 2011. National Chung Hsing University. Taichung, Taiwan.

    Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Perikanan. Penerbit Papyrus. Surabaya.

    Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. PT Raja Grafindo

    Persada. Jakarta.

    Crawford, I. M. 1997. Agricultural and Food Marketing Management. Rome: The FAO

    Regional Office for Africa.

    Darmawan, Dedi. 2011. Pengembangan Usaha Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) di

    Desa Pinggirsari, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Skripsi. Universitas

    Brawijaya.

    Effendy, Rustam. 2000. Pengantar Bisnis Modern. Penerbit Jurusan Manajemen, Fakultas

    Ekonomi, Universitas Brawijaya.

    Ekawarna, 2010. Manajemen Badan Usaha dan Koperasi. Gaung Persada Press. Jakarta.

    Firdaus, Muhammad. 2010. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta.

    Hisrich, R. D. and M. P. Peters. 1995. Entrepreneurship: Starting, Developing and Managing

    a New Enterprise. 3rd Edition. The United States of America: Richard D. Irwin, Inc.

    Lin Yong Suen, 2012. Handbook of Business Administration. National Pingtung University

    of Science and Technology. Taiwan.

    Mankiw, 2003. Mankiw Principles of Economics 3th. Pdf files and powerpoints.

    MMAF, 2011. Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014. Jakarta.

    Ningsih, 2005. Strategi Mengelola dan Memanfaatkan Sumber Daya Laut dan Perikanan.

    Majalah Info Kajian Bappenas, Volume 2, 2005.

    Pambudy, Rachmat. 2010. Membangun Indonesia Melalui Kepemimpinan Entrepreneur

    Agribisnis. Makalah disampaikan pada Simposium Internasional PPI Dunia 2010

    Pendidikan Kewirausahaan sebagai Upaya Peningkatan SDM Pelajar Indonesia yang Mandiri dan Inovatif Diselenggarakan oleh Overseases Indonesian Student Association Alliance. London, 23-24 Oktober 2010.

    Pasaribu, Ali M. 2012. Kewirausahaan Berbasis Agribisnis. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

    Putra, Dody Yuli. 2011. Peran sektor Perikanan dalam Perekonomian dan Penyerapan

    Tenaga Kerja di Indonesia: Analisis Input-Output. Program Pasca Sarjana,

    Universitas Andalas.

    Riniwati, Harsuko. 2012. Modul Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi. UB Kediri.

    Rosyidi, Suherman. 2000. Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan kepada Teori Ekonomi

    Mikro dan Makro. Rajawali Pers. Jakarta.

    Rukmana, H. Rahmat. 2005. Ikan Gurami Pembenihan dan Pembesaran. Kanisius.

    Yogyakarta.

  • 9

    Buku Ajar MANAJEMEN AGRIBISNIS PERIKANAN, oleh: Zainal Abidin, S.Pi, MP, M.BA

    Program Studi Agribisnis Perikanan, FPIK, Universitas Brawijaya

    Saptana, dkk. 2004. Integrasi Kelembagaan Forum Kass dan Program Agropolitan Dalam

    Rangka Pengembangan Agribisnis Sayuran Sumatera. AKP. Vol. 2, No.3, September

    2004: 257-276

    Soemarno, 1996. Manajemen Agribisnis: Organisasi dan Manajemen Sumberdya

    Manusia.Makalah disajikan dalam Penataraan Agribisnis bagi Kepala Bidang

    Pertanian Umum Kanwil Pertanian dan Kepala Sub Dinas Bina Usaha Lingkup

    Pertanian pada tanggal 30 s/d 3 Oktober 1996 di Hotel Mirama Surabaya.

    Rosyidi, S. 1994. Pengantar teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan

    Makro. Rajawali Pers. Jakarta.

    Sunoto. 2011. Arah Kebijakan Pengembangan Konsep Minapolitan di Indonesia.

    Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

    Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.

    Undang-undang No.17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang

    Nasional.

    Undang 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 31 Tahun 2004 Tentang

    Perikanan.