2. infusi intravena_bahan
DESCRIPTION
ParenteralTRANSCRIPT
![Page 1: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/1.jpg)
DOSIS MAINTENANCE(DOSIS PEMELIHARAAN)
Arifah Sri Wahyuni, M.Sc, Apt
![Page 2: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/2.jpg)
IKHTISAR
Dosis Maintenance : pemberian obat agar kadar obat di dalam darah selalu berada di dalam kisaran terapeutiknya sehingga dapat menimbulkan efek terapi (Wagner, 1993)
Kadar obat harus diatur >= KEM dan < KTMFaktor yang mempengaruhi kadar obat di dalam darah :
Variasi antar individu Formulasi dan Teknologi sediaan Adanya alternative farmasetika (aminofilin merupakan garam etilen
diamin teofilin, teofilin yang terkandung hanya 80%). Untuk obat-obat dalam bentuk garam K, Na, Cl atau nitrat diabaikan mengingat kecilnya BM anion/kation tsb.
![Page 3: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/3.jpg)
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KADAR OBAT DLM DARAH
Perubahan Ekskresi urin, misal pH urin , Clcr
Perubahan klirens hepatic , misal adanya saturasi system metabolism
Adanya inhibisi dan induksi enzimTerjadinya farmakokinetik tergantung dosis
![Page 4: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/4.jpg)
DOSIS MAINTENANCE INTRAVENA
2 cara : Secara Infusi dengan kecepatan (dosis tetap)
Secara iv bolus berulang
![Page 5: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/5.jpg)
DEFINISI
Infusi Intravena Adalah pemberian secara intravena yang diberikan perlahan dengan laju tertentu
IV bolus :Dosis diberikan secara cepatCp sama dengan dosis yang digunakan
![Page 6: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/6.jpg)
KEUNTUNGAN INFUSI INTRAVENA
Plasma Drug Concentration (Cp) lebih terkontrol
Drug with a narrow therapeutic window (IT) (eg : Heparin) dapat diatur fluktuasi Cpmaks dan Cmin.
Obat (eg : antibiotik) dapat diberikan bersama elektrolit dan Nutrisi
Durasi terapi obat dapat diatur sesuai kebutuhan
![Page 7: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/7.jpg)
ASUMSI
Obat masuk kecepatannya mengikuti orde nol (konstan) dan eliminasi obat mengikuti orde satu.
Laju infus digambarkan sebagai orde 0 (nol) dengan
R merupakan kecepatan infus dalam satuan mg/menit.
![Page 8: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/8.jpg)
Pada saat Cp mencapai steady state (plateau) : Kecepatan obat masuk (infusion rate) = Kecepatan obat keluar (elimination rate)
Cp(ss) : steady state (keadaan plateau / tunak)
![Page 9: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/9.jpg)
)1(Vd.k
RCp
Cp.VdD
Substitusidan Integrasi
K.DRdt
dD
.
B
BB
tke
Perubahan jumlah obat
dalam badan (DB) pada waktu t adalah dDB/dt, tergantung :
• R = Kecepatan pemberian obat
• K = Kecepatan Eliminasi obat
R merupakan kecepatan / laju infus yang diberikan (Shargel, 1988). Laju infus yang diberikan dapat juga dinyatakan dengan k0 (Bourne, 2001).
Laju infus = K0 = R = mg/menit
![Page 10: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/10.jpg)
INFUSI IV Selama Infusi IV, obat diberikan dengan kecepatan konstan (orde nol) R,
Konsentrasi obat dalam plasma dan kecepatan eliminasinya naik tergantung konsentrasi (k.Cp). Cp naik sampai tercapai keadaan tunak/steady state .
Pada keadaan tunak dengan laju eliminasi obat = laju obat yang masuk dalam tubuh, persamaan menjadi (Bourne, 2001; Makoid, 1996, )
elDss
kV
RCp
.
TCl
RCp ss
atau
![Page 11: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/11.jpg)
STEADY STATE/TUNAK
Waktu untuk mencapai steady state tergantung t1/2 (Waktu paro eliminasi)
tidak bergantung pada laju infus
(Bourne,2001; Makoid, 1996; Shargel 1988).
2/1%95
2/1%95
%95
.
.
.
32.4
/693.0
05.0ln
05.0ln.
195.0
)1(..
%95
)1(.
%95
.
%95
%95
%95
tt
tt
tk
e
ekVd
R
kVd
R
ekVd
RCss
kVd
RCss
tk
tk
tk
![Page 12: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/12.jpg)
WAKTU UNTUK MENCAPAI 90-99% CSS DAPAT DIKALKULASI SBB :
Angka t1/2 untuk mencapai fraksi dari Css
% Css* yang tercapai X t1/2 eliminasi
90 3.32
95 4.32
99 6.65
* Css adalah konsentrasi tunak
Bila K kecil, maka untuk mencapai keadaan tunak (Css) dibutuhkan waktu lebih lama (t1/2 obatnya panjang / lama)
![Page 13: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/13.jpg)
BILA R DINAIKKAN, WAKTU UNTUK MENCAPAI CSS TETAP, TETAPI KONSENTRASI CSS NAIK
Cp
R
2R
time
![Page 14: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/14.jpg)
Untuk mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi terapetik dalam pemberian infus intravena dapat dilakukan pemberian loading dose(Bourne, 2001).
Pemberian loading dose dapat dilakukan dalam bentuk :Pemberian bolus intravenaPemberian fast infusion
![Page 15: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/15.jpg)
15
LOADING DOSE
Arifah Sri Wahyuni
![Page 16: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/16.jpg)
LOADING DOSE
Loading Dose (DL) IV atau Dosis Muat IV : Dosis IV Bolus awal, diperlukan untuk tujuan mempercepat keadaan tunak (Css)
DL= Css.VdDL=R/k
dg R = Kecepatan infusK = Konstanta kecepatan eliminasi
![Page 17: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/17.jpg)
Diasumsikan obat diberikan IV Bolus dan Infus IV dalam waktu yang hampir sama, maka, total konsentrasi obat dalam plasma pada waktu ttt adalah :
Cp = C1+C2
)e(1Vd.k
Re
Vd
DCp ktktL
![Page 18: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/18.jpg)
Infus IV
DL IV Bolus
Css = steady state level
Infus IV + DL
time
Cp
Infus IV naik secara eksponensial
DL IV Bolus turun secara eksponensial
![Page 19: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/19.jpg)
Ketepatan pemberian DL
Keterangan
a. DL > R/K
b. DL = R/K
c. DL < R/K
d. Infusi intravena tanpa DL
a
b
c
d
Cp
time
Css
Css dalam literatur konsentrasi obat terapeutik efektif
![Page 20: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/20.jpg)
Infus IV
DL IV BolusDL = R/K
Infus IV + DL
time
Cp
![Page 21: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/21.jpg)
Jika infus dihentikan, obat di dalam plasma (Cp) akan turun secara eksponensial mengikuti orde satu, sehingga e-k.t mendekati nol (0)
Waktu yang dibutuhkan mencapai Css tergantung pada k dan t1/2 eliminasi.
Pada t = ∞, e-k.t≈0, maka
TCl
R
Vd.k
RCss
Cp
time
A
Slope=-k/2,3
Cp setelah dihentikan, sebesar Cpt=Cp0.e-k.t
![Page 22: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/22.jpg)
CONTOH SOAL
1. Suatu antibiotik yang diberikan secara infusi iv diinginkan konsentrasi tunaknya 10 mg/L. Diketahui obat ini mempunyai Vd 10 L dan k =0.2 jam-1.Pertanyaan :
Pertanyaan : a. Berapakah kecepatan infus yang harus diatur ?
b. Bila pasien mengalami uremia dan k turun menjadi 0.1 jam-1, perlukah kecepatan infusnya disesuaikan ?
![Page 23: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/23.jpg)
JAWABAN No 1.
a. kecepatan infus yang harus diatur
mg/jam 20 R
L.0,2/jam g/L.10 10R
Jam .0,2 L 10
Rmg/L 10
Vd.k
RCss
1
m
![Page 24: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/24.jpg)
1.b
• Pada kondisi uremia kemungkinan akan mengubah clearance, dan gambaran kadar obat di dalam darahnya adalah :
• Cpss = R/vd.k• Cpss = 20 mg/jam : (10 L x 0,1 jam-1) • = 20 mg/L• Cpss kondisi uremia degan kecapatan
infus 20 mg/jam adalah 20 mg/L (meningkat 2 kalinya). Jadi perlu disesuaikan.
![Page 25: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/25.jpg)
Kecepatan infusnya harus di atur menjadi :
mg/jam 10R
L.0,1jam 10
R10mg/L
Vd.k
RCss
1
R diubah menjadi 10 mg/jam.
Perlu disesuaikan kecepatan infus, karena jika tidak akan terjadi akumulasi obat yang toksik didalam tubuh
![Page 26: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/26.jpg)
2. Seorang pasien diberikan antibiotik (t1/2=8 jam) secara infus IV. Dengan kecepatan pemberian 2 mg/jam. Setelah 2 hari diukur konsentrasi obat ditemukan 10 mg/L. Hitunglah klirens total obat tersebut ?.
Cp
Time (jam)4834,
56Tunak, 4,32 x t1/2
![Page 27: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/27.jpg)
JAWABAN NO 2
L/jam 0,2mg/L 10
mg/jam 2ClT
Konsentrasi obat dalam plasma pada hari ke 2 (48 jam) ini menggambarkan 6 x t1/2nya. Keadaan tunak tercapai minimal 95% Css (4,32xt1/2)
Sehingga pada jam itu sudah tercapai tunak, maka
Css=R/ClT
ClT=R/Css
![Page 28: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/28.jpg)
3, Suatu produk infus diketahui kadar tunak = 2 μg/ml, Vd=10 L, k = 0,1/jam. Berapa laju tetesan permenit untuk mempertahan Cp tunak? (diketahui 1 ml = 20 tetes). Tersedia produk 500 mg/100 mL
![Page 29: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/29.jpg)
JAWABAN NO 3 Css =R/Vd.k
R = Css . Vd . k
R = 2 mg/L x 10 L x 0,1/jam
R = 2 mg/jam
Untuk mendapatkan dosis 2 mg/jam dari produk 500 mg/100 mL maka volume yang harus diteteskan sebesar :
= 2 mg/jam
500 mg/100 mL
= 0,4 mL/jam = 80 tetes/jam = 0,13 tetes/menit
![Page 30: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/30.jpg)
Contoh Soal
4. Dokter ingin memberikan suatu anestesi secara infus IV dengan kecepatan 2 mg/jam. Kecepatan eliminasi obat diketahui k=0,1/jam dan Vd = 10L (satu kompartemen). Berapakah loading dose yang saudara sarankan bila konsentrasi 2 μg/ml segera dapat tercapai ?
![Page 31: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/31.jpg)
Jawaban No 4.
mg 20DL
0,1/jam
2mg/jam.
K
RDL
maka tercapai,segera Css Supaya
g/mL22mg/Lm10L.0,1/ja
2mg/jam
Vd.K
RCss
![Page 32: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/32.jpg)
Contoh soal
5. Berapakah konsentrasi obat pada jam ke-6 setelah pemberian loading dose 10 mg bersamaan dengan infus kecepatan 2 mg/jam ?. Diketahui obat mempunyai t1/2=3 jam dan Vd=10L)
![Page 33: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/33.jpg)
Jawaban No5.
DL = 10 mg, t1/2 = 3 jam, maka k= 0,231/jam R= 2 mg/jam, Vd = 10 L
mg/L 0,90Cp
)e(1jam10L.0,231/
mg/jam 2e
10L
mg 10Cp
)e.(1Vd.k
R.e
Vd.
DLCp
0,231.60.231.6
ktkt
![Page 34: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/34.jpg)
Soal No6.
6. Seorang pasien diinfus selama 6 jam dengan suatu obat (k=0,01/jam dan Vd=10 L) dengan kecepatan 2 mg/jam. Berapakah konsentrasi obat setelah 2 jam infus dihentikan?
![Page 35: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/35.jpg)
Jawaban No.6
Cp
time6 8
Infus dihentikan
Cp0
Cp
K= 0,01/jam, maka t1/2 =0,693/0,01 =69,3 jam
95% Css = 4,32x69,3 =299,4 jam
Jadi jam ke 6 belum tercapai keadaan tunak.
Cp0=R/Vd.k(1-e-kt)2 mg/jam . (1-e-0,01.6)10 L.0,01/jam
Cp0=1,16 mg/LCp 2 jam setelah
dihentikan Cp=Cp0.e-kt
= 1,16.e-0,01.(8-6)
= 1,14 mg/L
![Page 36: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/36.jpg)
7. Seorang Pasien pria (43 th, 80kg) diberi suatu antibiotik secara infus IV. Menurut literatur t1/2=2 jam, Vd=1,25L/Kgbb. Konsentrasi efektif 14mg/L. Obat tersedia dalam ampul 5 ml dengan konsentrasi 150 mg/ml.
a. Rekomendasikan berapa kecepatan infus (satuan mg/jam atau L/jam)
b. Sampel darah diambil pada jam 12, 16 dan 24 setelah infus dimulai, dan dihitung konsentrasi obatnya : 16,1; 16,3 dan 16,5 mg/L. Hitung ClT pasien
c. Hitung t1/2 eliminasi pasien
d. Berdasar evaluasi diatas, perlukah perubahan kecepatan infus ?
![Page 37: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/37.jpg)
Jawaban no8.
a. t1/2 = 2 jam, maka k=0,347/jamR = Css.Vd.K = 14 mg/L . 1,25 L/Kgbb.80
Kg.0,347/jamR=485,1mg/jam
Karena obat tersedia dalam ampul 5 ml dg konsentrasi 150mg/mLMaka R = (485,8/150)ml/jam
R = 3,24 ml/jam
![Page 38: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/38.jpg)
b. t1/2 = 2 jam, pada T =12 jam (sudah tercapai Css kah ?
95% Css = 4,32xt1/2 = 4,32x 2 jam = 8,64 jam. Berarti jam ke 12 sudah tercapai keadaan tunak (Css)
ClT = R/Css = 485,1 mg/jam : 16,1 mg/L
= 30,17 L/jam
![Page 39: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/39.jpg)
c. Estimasi t1/2 dari harga ClTK = ClT/Vd
= 30,17/(1,25 x 80)/jamK =0,301/jam, maka t1/2= 2,3 jam
![Page 40: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/40.jpg)
d. Untuk memutuskan perubahan kec. Infus, harus dipertimbangkan pharmakodinamik dan toksisitas obat. Jika obat ini diasumsikan memiliki jendela terapeutik yg lebar, estimasi didasarkan pada harga par. Farmakokinetik sesuai literatur.
Karena t1/2 literatur =2 jam, sementara t1/2 pasien 2,3 jam (hampir mendekati), sehingga tidak perlu penyesuaian kecepatan infus
![Page 41: 2. Infusi Intravena_bahan](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061323/5695d15f1a28ab9b029648a1/html5/thumbnails/41.jpg)
it tetes/men333,3
tetes/mLx20menit 60
mL 1000 infus Kec
(tts/mL)faktor xdrop(menit)waktu
(mL)dittskan yg infus Vinfus Kec
Sx M
P infus Kec