2 finansial bsb...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika...

48

Upload: others

Post on 12-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi
Page 2: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

2 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 3: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 3

Da�ar Isi

8

4

5

26

8

17

29

35

37

12

14

23

21

Pemilik Dana KembaliBuru Deposito

Reputasi & Komunikasi Perusahaan di Tangan Seorang Sekper

Geliat Bank Sumsel Babel di

Pasar 16 Ilir

Lebih Ekspansif Setelah Peningkatan Status Capem

Hamid Ponco Wibowo,

TPID Bantu Swasembada Bawang Merah Hingga Beras Organik

Rustam Effendi,

Bersinergi untuk Menggali Potensi Bangka Belitung

Pempek, Soko Guru Ekonomi Rakyat yang Terus Berevolusi

Direktur Utama BSB:

Transformasi BSB Sejalan dengan Rencana Asbanda

Haji, Konsolidasi Ekonomi dan Spritual Umat Islam

BSB Memacu Bisnis untuk Menimba Profit di Saat Ekonomi Melambat

Instrumen Syariah Jadi Tren Pembiayaan Proyek di Pasar Global

Seretnya Belanja Pemerintah Turut Ganggu Kredit Perbankan

Gedung BSB 8 Lantai Diresmikan

Memberi Kebanggaan Pada Masyarakat Babel

Kebijakan DAU:

Asbanda Minta Aturan Ditinjau Ulang

Dapur Redaksi

Insight

Laporan Utama

Finansial & Modal

Ekonomi Syariah 40 Etalase

32 Intisari & Profil

43 Hidup Sehat

45 Bidik Lensa

30

23

37

Hati-hati Obesitas Mengintai!

32

Page 4: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

4 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Pelindung:Direktur Utama BANK SUMSEL BABEL

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:

Pemimpin Satuan Sekretaris Perusahaan

Wakil Pemimpin Redaksi:Irsad Sati (Bisnis Indonesia Group)

Sidang Redaksi:Board of Directors BANK SUMSEL BABELPemimpin Satuan Sekretaris Perusahaan

Irsad Sati

Redaktur:Fanani

Reporter:Dinda Wulandari, Teddy Pratama Putra,

Ibnu Holdun, Ringkang Gumiwang, Muhammad Ikhsan

Fotografer:Teddy Pratamaputra

KOMUNITAS FOTOGRAFERBANK SUMSEL BABEL

Distribusi:Ansori Fauzi

Mulkan Indera Iraja

Percetakan:PT Aksara Grafika Pratama

ALAMAT REDAKSI:Kantor Pusat Bank Sumsel Babel Lantai 11

Jl. Gubernur H. Ahmad Bastari No. 7 Silaberanti Kec. Seberang Ulu I,

Jakabaring PalembangEmail: [email protected]

Banyak momen dan peristiwa yang mengiringi terbitnya edisi ketiga Majalah Finansial ini. Mulai dari momen Hari Raya Idul Fitri 1436 yang jatuh pada Jumat

(17 Juli) lalu, Perayaan HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada Senin (17/8). Bahkan pada periode edisi ketiga ini juga melewati suasana perayaan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban 1436 H yang jatuh pada Kamis (24/9). Lebih dari itu, Bank Sumsel Babel sebagai pemilik majalah tercinta ini juga melewati momentum sejarah peresmian gedung baru termegah dan tertinggi di Pangkal Pinang.

Oleh karena itu, awak Majalah Finansial ingin memberikan liputan yang istimewa bagi pembaca terkait dengan peristiwa yang disebutkan di atas. Yang lebih spesial lagi, dalam laporan pada edisi ketiga ini kami tampilkan dialog dengan tiga tokoh penting, yaitu Dirut Bank Sumsel Babel Muhammad Adil, Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Sumatra Selatan Hamid Ponco Wibowo hingga Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi.

Semua ini kami berikan sebagai bentuk komitmen kami untuk memberikan yang terbaik bagi pembaca Majalah Finansial. Tidak mudah dan tidak gampang memang untuk menyiapkan konten yang berisi serupa ini. Tetapi berkat kekompakan dan koordinasi yang baik antara tim majalah dan Satuan Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel di bawah pimpinan Bapak Faisol Sinin, semuanya bisa dikerjakan dengan baik.

Terkait dengan semua itu, semuanya kembali kami serahkan kepada pembaca yang budiman. Baik atau buruk tentu pembaca yang akan menilai dan merasakannya. Bagi kami sendiri, umpan balik dari pembaca sangat kami tunggu, termasuk sumbang saran untuk bagaimana baiknya majalah kita ini ke depan. Selamat menikmati sajian Majalah Finansial edisi ke III ini.

Wassalam.

Redaksi

dapur redaksi

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Page 5: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 5

Pemilik Dana Kembali Buru

Deposito

Deposito merupakan satu dari sekian jenis investasi yang digemari investor. Sejak krisis moneter 1998, deposito menjadi primadona karena pemerintah memberlakukan program penjaminan secara penuh, bahkan suku bunga deposito pada saat itu sempat menyentuh 67%.

insight

Page 6: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Insight

Sejak itu juga, bunga deposito dianggap menguntungkan karena mampu mengalahkan

inflasi dan lebih tinggi dari investasi pasar modal, meskipun sebenarnya suku bunga deposito terus mencatatkan tren penurunan.

Namun, pada akhir 2003, investor mulai pikir-pikir berinvestasi melalui deposito. Pasalnya, bank mematok suku bunga deposito di level 6,76%. Apalagi, angka inflasi ketika itu tidak jauh dari bunga deposito. Bahkan, bisa dikatakan keuntungan deposito hanya bisa menutupi angka inflasi. Bak kum-bang yang suka berburu bunga-bunga segar yang masih ba nyak me ngandung madu, para investor mulai beralih atau mencari instrumen investasi yang menjanjikan imbal hasil tinggi ketimbang deposito.

Seiring dengan membaiknya perekonomian nasional, suku bunga deposito juga mulai merangkak naik. Berdasarkan data Bank Indonesia, rata-rata suku bunga deposito di bank umum mencapai 8,17% pada 2009. Kemudian pada 2014, suku bunga deposito mencapai sekitar 8,97%. Para pemilik dana pun ketika itu mulai kembali melirik deposito. Hal itu juga terlihat dari jumlah simpanan dana deposito yang melesat hingga 20% dari sebelumnya yang hanya tumbuh sekitar 12%-14% per tahun.

Sayangnya, tren pertumbuhan suku bunga deposito justru mulai berbalik pada tahun ini. Sejak akhir 2014, rata-rata suku bunga deposito terus menurun. Per April 2015, suku bunga deposito berada di level 8,74%.

Meski demikian, sejumlah kalangan menilai deposito pada tahun ini masih menarik, meski tingkat bunga terus menurun. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang tengah melambat dan adanya tekanan di pasar saham dan obligasi, membuat imbal hasil deposito tetap memikat deposan.

Analisis PT Quant Capital Investama Hans Kwee mengatakan risiko investasi di produk deposito masih lebih aman ketimbang produk investasi lain. “Di saham banyak outflow, tekanan di pasar bond juga meningkat jadi lebih aman menaruh uang di deposito,” katanya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang melambat membuat laju investasi tertahan. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini

6 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 7: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

mencapai 4,67%, level terendah dalam lima tahun terakhir.

Akibat roda ekonomi yang melambat, dana deposito akhirnya menumpuk di perbankan, meskipun di saat yang sama tingkat bunga deposito mengalami tren penurunan. Bank Indonesia mencatat tingkat bunga rata-rata untuk tenor satu bulan turun 62 bps menjadi 8,58%.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan jumlah simpanan dengan nominal di atas Rp2 miliar per April mencapai Rp2.443,06 triliun atau mengalami kenaikan 0,41% secara bulanan. Dibandingkan dengan posisi Desember 2014, jumlah simpanan ini meningkat Rp163,72 triliun.

Di sisi lain, jumlah rekening simpanan dengan nominal di atas Rp2 miliar turun 0,64% menjadi 213.313 rekening. Dibandingkan dengan posisi Desember 2014, jumlah rekening susut 4.584 rekening.

Hans memprediksikan penempatan dana di deposito akan tetap menumpuk selama ekspansi kredit berjalan lambat. Data statistik moneter & fiskal BI menunjukkan hingga April 2015 laju pertumbuhan kredit perbankan mencapai 10,3% sedangkan dana pihak ketiga (DPK) naik 14,5%.

Kendati dana deposito meningkat, Hans memprediksi tingkat biaya dana perbankan akan sedikit mengalami perbaikan. Pasalnya perbankan mulai menurunkan bunga deposito akibat jumlah likuiditas yang berlebih.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Sumsel Babel (BSB) Faisol Sinin menilai investor akan lebih aman menyimpan dananya di deposito. Pasalnya, melambatnya perekonomian

dan turunnya harga komoditi berisiko mempengaruhi produk investasi lainnya.

“Saya melihat kedepanya dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan diasumsikan BI rate akan naik, jumlah simpanan dana deposito akan terus berkembang,” katanya, beberapa waktu yang lalu.

Meski tidak menyebutkan angka detail, Faisol mengaku posisi simpanan deposito pada paruh pertama tahun ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Padahal, counter rate deposito paruh pertama ini cenderung tetap sejak tahun lalu.

Melihat kondisi saat ini, lanjutnya, strategi BSB kedepannya akan tetap lebih fokus kepada penghimpunan dana retail, dengan tetap menjadikan produk deposito sebagai salah satu pendanaan BSB yang strategis.

Di tempat berbeda, Kepala Bank Indonesia Sumatra Selatan Hamid Ponco mengungkapkan penyaluran kredit perbankan di Sumatra Selatan sepanjang kuartal pertama ini turun 12,1%. Hal ini berbanding terbalik, dengan kinerja dana pihak ketiga yang justru meningkat.

Dana pihak ketiga di Sumatra Selatan pada paruh pertama tahun ini mengalami peningkatan hingga 10,1% atau sebesar Rp57,6 triliun dari periode yang sama tahun lalu. DPK didominasi oleh deposito sebesar 40,93% dan tabungan sebesar 40,88%.

“Peningkatan ini disumbang oleh pertumbuhan giro sebesar 24,4% men-capai Rp10,5 triliun dan pertumbuhan deposito sebesar 18,7%. Meski begitu, kinerja tabungan justru mengalami kontraksi sebesar 1,9%,” tuturnya.(Ringkang Gumiwang/Finansial)

Insight

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 7

Kendati dana deposito meningkat, Hans memprediksi tingkat biaya dana perbankan akan sedikit mengalami perbaikan. Pasalnya perbankan mulai menurunkan bunga deposito akibat jumlah likuiditas yang berlebih.

Page 8: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Program Transformasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang merupakan program bersama Otoritas

Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Kementerian Dalam Negeri telah diluncurkan pada 26 Mei 2015 oleh Presiden

Joko Widodo di Istana Negara. Bank Sumsel Babel sebagai salah satu BPD di Indonesia memberi tanggapan positif terhadap program transformasi ini karena bertujuan menjadikan BPD berdaya saing (kompetitif), tumbuh kuat dan memiliki kontribusi lebih bagi pembangunan di daerah.

Laporan Utama

8 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Laporan Utama

Page 9: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

“Kami bersyukur karena program ini ternyata inline dengan

transformasi yang ada di Bank Sumsel Babel. Transformasi yang kami lakukan telah berjalan tiga semester dan akan terus berjalan,” ujar Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil kepada Majalah Finansial awal Agustus lalu.

Adil mengatakan transformasi yang terjadi di BSB memiliki tiga fase, yaitu fase konsolidasi, fase ekspansi, dan fase looking forward. Adil menjelaskan pada fase konsolidasi, BSB melakukan banyak program, antara lain pembenahan dan penyelarasan sistem, peraturan, perbaikan produk, layanan, perkreditan, sistem pembukuan, SDM, visi misi, sistem RUPS, dan lain-lain. “Kami juga mempunyai whistle

blower system (WBS), sehingga pengaduan tak lagi melalui surat kaleng tetapi sudah ada lembaganya,” kata Adil.

Fase konsolidasi ini nantinya diharapkan akan menunjang fase ekspansi. Logikanya, ekspansi tak akan mungkin bisa dilakukan dengan baik tanpa adanya fundamental konsolidasi yang kuat.

Menurut Adil dalam menunjang ekspansi ini BSB menyiapkan layanan-layanan yang dapat menunjang bisnis perbankan. Diantaranya, perbaikan dan peningkatan kualitas ATM, perbaikan banking hall, alat elektronik, sistem komunikasi, tampilan, hingga hal terkecil seperti stiker, spanduk, dan umbul-umbul.

“Pada akhirnya ekspansi dengan standar minimum ini

merupakan service level. Jadi layanan di kantor pusat dengan di daerah harus sama. Ini terus berlangsung dan sekarang mulai cepat. ATM kami 90% sudah menjadi yang terbaik di tingkat nasional, ini penilaian dari MRI (Marketing Research Indonesia),” kata Adil.

Kemudian fase ketiga, looking forward, salah satunya adalah dengan melakukan kaderisasi melalui program-program pelatihan. Di BSB pelatihan yang diberikan bisa dilaksanakan di internal atau pegawai di kirim ke lembaga lain. “Kami sudah mengirim 10 pegawai untuk dididik di dalam negeri dan luar negeri. Program pendidikannya selama dua tahun,” ujar Aidil.

Sebanyak 5 orang dikirim ke luar negeri dan 5 orang lagi mendapat pendidikan di dalam negeri. Rinciannya, 2 orang ke Inggris, 2 orang ke Australia, dan 1 orang ke Filipina. Sementara untuk pendidikan dalam negeri, sebanyak 2 orang ke UI, 2 orang ke IPB, dan 1 orang ke UGM. Pegawai yang dibiayai pendidikannya ini adalah pegawai muda dengan usia sekitar 34 hingga 35 tahun.

Selain itu ada pula SDP atau Staff Development Program yang pesertanya merupakan hasil seleksi dari sekian ratus orang hingga tersisa 18 orang. Mereka disekolahkan di LPPI Jakarta selama 3 bulan dan selanjutnya akan di-job-training-kan di bank-

Laporan Utama

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 9

Page 10: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Laporan Utama

bank besar. “Kami ingin pegawai BSB bukan hanya kerja tetapi juga punya mimpi,” kata Adil.

Membangun Tim Ungggul Dan Tangguh

BSB juga membuka peluang bagi pegawai mudanya untuk mengembangkan karir dengan memberi kesempatan untuk memimpin. Saat ini wakil pemimpin cabang dan cabang pembantu di BSB kebanyakan diisi oleh pegawai muda berusia 35 tahunan. “Kami siapkan mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka

untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi pemimpin,” kata Adil.

Menurut Adil, tak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Wacana mengenai penggabungan BPD pernah mengemuka dan bisa saja terjadi di tahun-tahun mendatang dan tentu saja dibutuhkan SDM yang memiliki kapabilitas untuk mengisi posisi-posisi strategis di dalam strukturnya. “Saat itu telah ada SDM dari Bank Sumsel Babel yang siap untuk mengisi pos-pos

tersebut,” ujar Adil.Adil mengatakan program

pelatihan dan pendidikan yang dimiliki BSB rupanya juga sejalan dengan transformasi BPD dimana ASBANDA (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah) ingin membangun sekolah yakni akademi ASBANDA.

Sama seperti halnya transfor-masi BPD yang didasari semangat untuk menjadikan BPD sebagai bank daerah yang kompetitif dan memiliki kontribusi lebih terhadap pembangunan di daerah, trans-formasi di BSB juga dilakukan untuk menyikapi dan memenuhi

10 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

“Kami siapkan mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi pemimpin.”

Page 11: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Laporan Utama

keinginan stakeholder. Dengan transformasi ini BSB dapat mening-katkan pelayanan dan pastinya hal ini dapat memperlancar bisnis di Sumsel dan Babel.

Dampak dari komitmen BSB terhadap transformasi ini mulai terlihat dan dapat dirasakan. Tampilan ruangan kantornya semakin rapi dan membuat nyaman nasabah. Jika sebelumnya banking hall secukupnya sementara back office dibuat lapang dengan banyak ruang maka sekarang desainnya dirombak. Banking hall dibuat lebih lega dan lapang, sementara ruang-ruang kerja dibuat lebih efektif. Penampilan pegawai BSB juga terlihat terstandarisasi, bukan hanya seragam yang rapi dan elegan tetapi juga tercermin perilaku yang bersahabat dan selalu sigap memberi pelayanan terbaik.

Contoh lain, telah BSB beker-jasama dengan kantor samsat meluncurkan e-samsat sehingga pembayaran pajak kendaraan ber-motor menjadi lebih mudah. Dalam waktu dekat, akan diperkenalkan pula BSB-Cash yang mendukung gerakan transaksi non-tunai.

“Kinerja semester I, Alhamdulillah terpenuhi. Dari 118 bank di Indonesia sebanyak 110 bank merevisi targetnya, kami termasuk di dalam 8 bank yang tidak melakukannya. Kami optimis walau ini berisiko, dengan kerjasama tim, lebih ekstra, prudent atau prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan, kami yakin mampu,” ujar Adil.

Menurut Adil, BSB serius mengga rap kredit produktif di mana saat ini persentasenya mendekati 30%. Adil mengatakan BSB meng-upayakan agar kredit produktif yang saat ini baru 29 persen dari pembi-ayaaan yang disalurkan jumlahnya semakin meningkat. Namun demiki-an hal ini harus dilakukan secara bertahap, apalagi saat ini tengah terjadi pelambatan ekonomi. “Kami petakan kreditur, lebih hati-hati dan selektif dalam penyaluran kredit. Ini dilakukan untuk meminimalisir NPL,” kata Adil.

Calon nasabah kredit produktif yang dilayani harus berpengalam-an mengelola usahanya, dikenal masyarakat sekitar serta memiliki reputasi yang baik. Diakui Adil, dengan seleksi yang ketat seperti ini secara kuantitas pada awalnya mungkin tak banyak nasabah yang didapat namun dari segi kualitas cara ini efektif menekan NPL. “Yakinlah, mereka nanti akan membawa jaring-annya, dan rekomendasi dari mereka itulah yang memiliki potensi yang bagus,” ujar Adil.

Selarasnya antara program transformasi BPD dengan sejumlah program di BSB merupakan bukti bahwa dalam penyusunan program ini OJK mengambil best practise atau program-program terbaik yang telah berjalan di BPD-BPD dan bank-bank besar di Indonesia. Hal yang wajar agar peraturan yang nantinya diterapkan tak dipermasalahkan dan membawa kebaikan bagi semua pihak.(Muhammad Ikhsan/Finansial)

“Kinerja semester I alhamdulillah terpenuhi. Dari 118 bank di Indonesia sebanyak 110 bank merevisi targetnya, kami termasuk di dalam 8 bank yang tidak melakukannya. Kami optimis walau ini berisiko, dengan kerjasama tim, lebih ekstra, prudent atau prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan, kami yakin mampu,” ujar Adil.

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 11

Page 12: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Laporan Utama

Salah satu cara adalah dengan meningkatkan realisasi proyek pembangunan milik

pemerintah. Sayangnya, sejak triwulan I hingga triwulan II tahun ini, realisasi pembangunan itu masih belum bergerak. Hal itu terlihat dari masih rendahnya serapan belanja modal dari pemerintah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD. Lambannya realisasi belanja

pemerintah itu ternyata juga berpengaruh terhadap perbankan di Sumsel, terutama bank pembangunan daerah.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel M. Adil mengatakan sekitar 80% hingga 90% proyek yang menggunakan APBD pencairannya

melalui bank daerah.

“Pada semester pertama memang berpengaruh terhadap kinerja bank tetapi kami optimistis semester dua ini realisasi proyek lebih cepat,” katanya.

Adil mengemukakan percepatan realisasi belanja

Roda perekonomian suatu daerah tak hanya bergantung pada sektor swasta, pemerintah turut andil untuk membentuk pertumbuhan ekonomi yang positif.

Seretnya Belanja Pemerintah Pengaruhi Penyaluran Kredit

pemerintah itu ternyata juga berpengaruh terhadap

melalui bank daerah.

“Pada semester pertama memang

daerah tak hanya bergantung pada sektor swasta, pemerintah turut andil untuk membentuk pertumbuhan ekonomi yang

Seretnya Belanja Pemerintah Pengaruhi Penyaluran

12 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 13: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

pemerintah itu terlihat dari maraknya pembebasan lahan untuk proyek, dan juga pengurusan dana ke perbankan. Apalagi pemerintah baik pusat maupun daerah berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumsel, Patahuddin, mengatakan pihaknya menilai pertumbuhan kredit pada tahun ini masih bisa menyentuh kisaran 15% - 17% meskipun hingga kuartal II/2015 pemerintah belum gencar merealisasikan belanja modal.

“Kondisi sekarang memang semua turun tapi meskipun indikator kinerjanya turun itu masih dalam batas wajar,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Finansial, realisasi penyerapan APBN untuk belanja modal di Sumatra Selatan tercatat baru 4% dari pagu senilai Rp3,01 triliun pada triwulan II/2015.

Rendahnya Realisasi Belanja Modal

Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) Kanwil Kementerian Keuangan Sumsel, Sutyawan, mengatakan untuk tren penyerapan APBN untuk belanja modal itu paling kecil dibanding penggunaan di bidang lain, seperti belanja pegawai, belanja barang dan bantuan sosial (bansos).

“Trennya selalu jomplang antara belanja modal dengan yang lain, apalagi dengan bansos,” katanya. Dia mengemukakan serapan bansos memang tercatat paling tinggi, yaitu senilai Rp327,75 miliar atau 44% dari total pagu Rp746,50 miliar.

Sutyawan menyayangkan rendahnya serapan belanja modal yang baru terealisasi Rp129,15 miliar itu. Menurut dia, belanja modal merupakan hal penting bagi daerah, pasalnya komponen itu memiliki peran penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

Dia mencontohkan, untuk membangun daerah transmigrasi jika konstruksi dikerjakan maka perekonomian di daerah itu dapat bergerak karena ada transaksi ekonomi di sana, seperti pembayaran upah buruh dan pembayaran bahan material.

“Yang bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah itu adalah belanja modal dan barang,” katanya. Apalagi, dia melanjutkan, sektor swasta saat ini sulit diharapkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi karena sedang mengalami kelesuan.

Sutyawan mengatakan rendahnya penyerapan anggaran di daerah terjadi karena terkendala berbagai persoalan. Salah satunya, kata dia, pembebasan lahan lokasi proyek yang berlarut-larut, sehingga proyek pembangunan daerah itu pun dapat terancam gagal.

Dia mencontohkan satuan kerja (satker) di bawah Kementerian ESDM yang mengembalikan daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) senilai Rp33 miliar karena terkendala persoalan pembebasan lahan. “Mereka akan membangun pembangkit listrik dan sepertinya tidak terealisasi karena kendala lahan yang tak kunjung selesai,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel, Ekowati Retnaningsih, mengatakan salah satu masalah yang dihadapi daerah adalah lambannya pencairan DIPA dari pemerintah pusat. “Kalau pencairan DIPA pada awal tahun proses lelang bisa mulai lebih cepat, bisa pada Januari atau Februari,” katanya.

Dia mengemukakan terdapat sejumlah kabupaten/kota yang baru menerima DIPA pada April hingga Juni 2015, salah satunya Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang menerima DIPA pada April lalu. “Serapannya masih di bawah target,ternyata masih banyak yang proses lelang. Ini menjadi catatan kami begitu sudah terima DIPA akan kami lakukan monitoring setiap bulan,” katanya.

Ekowati mengemukakan sebetulnya pihaknya telah merancang e-monev (monitoring dan evaluasi secara daring) untuk realisasi APBN dan APBD di provinsi itu. (Dinda Wulandari/

Finansial)

Laporan Utama

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 13

Page 14: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

HAJI, Konsolidasi Ekonomi dan Spiritual Umat Islam

Bagi masyarakat Arab Saudi dan Jazirah Arab secara umum, melaksanakan ibadah haji dan umroh yang hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi muslim itu, bisa dibilang tidak menjadi persoalan bagi mereka.

Laporan Utama

Tetapi bagi muslim yang secara geografis jauh dari Makkah dan Madinah, seperti warga Indonesia justru menjadi persoalan yang

besar. Haji tidak lagi sekadar kesanggupan secara fisik kesehatan, tetapi juga kesanggupan materi ekonomi untuk biaya perjalanan.

14 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 15: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 15

Ada sekitar 150.000-200.000 orang jemaah haji asal Indonesia yang berangkat ke Makkah untuk pergi berhaji setiap tahunnya. Pada 2014 tercatat jumlah jemaah haji yang berangkat sebanyak 154.467 orang dan tahun ini sekitar 168.800 orang sesuai dengan kuota yang diberikan Kerajaan Arab Saudi. Dalam sejarah penyelenggaraan haji diketahui bawah jumlah jemaah haji dari Indonesia merupakan yang ter-besar jumlahnya yang pergi berhaji. Angka 168.800 orang jemaah yang berangkat itu adalah kuota yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi. Jika saja pemberangkatan jemaah haji tidak berdasarkan kuota, maka jumlah jemaah asal Indonesia jauh lebih besar lagi. Jumlah pendaftar haji dari Indonesia sangat banyak, sehingga menggunakan sistem kuota, perlu waktu menunggu (masa waiting list) berangkat dari 5 tahun hingga 21 tahun. Artinya, hari ini anda mendaftar dan menyetor dana haji, maka anda harus sabar hingga 21 tahun lagi baru bisa berangkat haji.

Pelaksanaan haji adalah manifestasi dari konsolidasi ekonomi umat Islam di Indonesia karena ada kapitalisasi dan mobilisasi dana umat untuk biaya pemberangkatan dan pelaksanaan haji ke Mekkah dan Madinah. Berdasarkan laporan posisi saldo keuangan dana

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, sampai November 2014 lalu, Kementerian Agama mengelola dana sebesar Rp 68,47 triliun. Dana tersebut terdiri dari kas tunai sebesar Rp 267,95 juta, rekening giro Rp 2,44 triliun, deposito Rp 33,87 triliun, penempatan dalam SBSN Rp 31,75 triliun, dan penempatan SBSN optimalisasi Rp 400 miliar. Angka itu baru pencatatan penghimpunan dana untuk kegiatan haji wajib yang dilakukan sekali setahun menjelang Hari Raya Idul Adha. Ada juga perjalanan umroh sunah yang bisa dilakukan kapan saja ke Mekkah dan Madinah dan jumlah jemaahnya jauh lebih besar.

Konsolidasi SpritualBagi muslim di Indonesia,

boleh saja mereka belum pernah pergi berkunjung ke daerah lain di wilayah Indonesia atau berwisata ke Singapura yang begitu dekat dari tanah air. Tetapi pergi ke Mekkah dan Madinah

terasa lebih urgent dan dekat bagi mereka. Hal itu disebabkan oleh tarikan ikatan spritual dan transedental, dimana jarak tidak lagi dihitung oleh perbedaan dekat atau jauhnya secara geografis. Dahulu, ketika pergi berhaji hanya bisa melalui kapal laut yang kecepatannya juga tidak secepat kapal sekarang, jemaah haji asal Indonesia bahkan harus berbulan-bulan berada di tengah laut untuk menggapai sampai ke Baitullah. Bahkan tidak sedikit di antara mereka yang memilih melakukan perjalanan darat melewati sebagian benua Asia dengan risiko keamanan sangat tinggi dalam perjalanan. Namun semua itu tidak pernah menyurut dan memadamkan impian setiap muslim untuk pergi berhaji.

Besarnya dorongan berhaji dapat kita rujuk kepada Al-Qur’an dalam surat Al hajj ayat 27 dengan terjemahan: “Dan

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

ekonomi umat Islam di

Madinah. Berdasarkan

Laporan Utama

Page 16: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

16 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”.

Pelaksanaan haji sendiri, menu-rut M. Quraish Shihab, pendiri Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an, adalah ibadah fisik yang bersumber dari keteladanan Nabi Ibrahim AS sebagai Bapak pembawa ajaran monotheisme. Dalam artikel yang berjudul Haji, ahli tafsir ini, lebih jauh menjelaskan bahwa kete-ladanan dalam wujud ibdaha haji itu dilakukan dengan cara berkunjung ke Makkah, karena Ibrahim AS ber-sama putranya Ismail yang mem-bangun (kembali) fondasi-fondasi Ka’bah (QS. al-Baqarah 2:127), dan beliau pulalah yang diperintahkan

untuk mengumandangkan syari’at haji (QS. al-Haj 22:27).

Keteladanan yang diwujudkan dalam bentuk ibadah tersebut dan yang praktek-praktek ritualnya berkaitan dengan peristiwa yang beliau dan keluarga alami. Pada hakikatnya hal itu merupakan pe -negasan kembali dari setiap jamaah haji, tentang keterikatannya dengan prinsip-prinsip keyakinan yang di anut Ibrahim, yang intinya adalah:

Pengakuan Keesaan Tuhan, serta penolakan terhadap segala macam dan bentuk

kemusyrikan baik berupa patung -patung, bintang, bulan dan matahari bahkan segala sesuatu selain dari Allah swt.

Keyakinan tentang adanya neraca keadilan

Tuhan dalam kehidupan ini, yang puncaknya akan diperoleh setiap makhluk pada hari kebangkitan kelak.

Keyakinan tentang kemanu-siaan yang bersifat universal,

tiada perbedaan dalam kemanusiaan seseorang dengan lainnya, betapa pun terdapat perbedaan antar me reka dalam hal-hal lainnya.

Dengan demikian, semangat ber-haji tidak akan pernah surut, bahkan akan terus menguat di seluruh dunia, dimana umat Islam berdomisili. Ibadah haji telah menjadi momen terbesar dalam konsolidasi dan se ka -ligus berkumpulnya manusia di dunia de ngan jumlah manusia yang ber-kumpul mencapai 5 juta hingga 6 juta jemaah haji. (Irsad Sati/Finansial)

Laporan Utama

1

2

3

Page 17: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 17

Laporan Utama

“Bersandar apa adanya tanpa persiapan

merupakan kejahatan terbesar, persiapan

terhadap kemungkinan yang muncul adalah kebijakan terbesar.

Bergerak dengan cepat bukan berarti mengerjakan

secara tergesa-gesa. Bila seseorang yakin ia mampu, ia maju; bila ia

menganggapnya sulit, ia bakal tertinggal”.

BSB Memacu Bisnis untuk Menimba Profi t Di Saat Ekonomi Melambat

Oleh Janardono TanuhitoAssistent Vice President International & FI Departement Bank Sumsel Babel

Sengaja kata-kata Sun Tzu ini saya angkat untuk mengawali tulisan ini yang membahas soal

upaya untuk memacu bisnis di saat ekonomi global masih menghadapi pelambatan pertumbuhannya.

Hampir seluruh media surat kabar dan elektronik juga tak terkecuali, jurnal ilmiah, publikasi resmi pemerintah, hingga para ekonom di hampir seantero jagad

ini, masih mengatakan saat ini dan juga potensi tahun depan masih menunjukkan perlambatan ekonomi dunia. Tak pelak hampir seluruh emiten, terutama di dalam negeri maupun pelaku bisnis lainnya melakukan “otak-atik” atas rencana bisnisnya, pun keadaan tersebut tak terelakkan di kalangan Bankir Indonesia, yaitu ditandai dengan mulai melambatnya penyaluran kredit

dibarengi dengan pemburukkan Non Performing Loan. Fenomena ini juga dialami oleh Provinsi Sumatera Selatan dengan ditandai perlambatan penyaluran kredit disertai pemburukkan Rasio Non Performing Loan dari semula 2,60% (Triwulan IV 2014) menajdi 2,98% (Triwulan I 2015). Apakah Bank Sumsel Babel tinggal diam? Jawabnya, tentu saja “Tidak”.

Mengejar Bottomline/Profit

Finansial & Modal

Page 18: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Finansial & Modal

dan Menjadi Bank Yang Sehat adalah dua hal yang hampir selalu menjadi dasar pertimbangan saat manajemen bank menyusun rencana bisnisnya maupun mulai meng otak-atiknya. Tak dapat dipungkiri bahwa sektor perdagangan baik internasional maupun domestik yang pada umumnya berisi pebisnis korporasi besar memiliki andil yang cukup besar terhadap kinerja bank-bank besar. Interest

income dan fee based income yang akan dapat diraup oleh perbankan ketika bermitra dengan korporasi besar inilah yang menggiurkan bagi bankir-bankir tersebut. Namun, ketika mulai terjadi tren perlambatan ekonomi global yang ditandai dengan melemahnya harga harga komoditas secara tajam, termasuk belanja pemerintah yang melemah, konsumsi rumah tangga yang melambat, investasi yang melesu karena investor bersikap wait and

see, ekspor terkontraksi dalam, maka pertanyaannya adalah masihkah engine pencetak interest income dan fee based income ini bekerja menggeliat?

Dalam hal ini, Bank Sumsel Babel sendiri menyakini kinerja perbankan belum akan kiamat, dimana peluang bisnis yang seksi dari interest income dan fee based income masih bisa diraih. Semua itu bisa dicapai dengan kejelian manajemen dalam mengambil peluang dengan

Bank Sumsel Babel sendiri menyakini kinerja perbankan belum akan kiamat, dimana peluang bisnis yang seksi dari interest income dan fee based income masih bisa diraih. Semua itu bisa dicapai dengan kejelian manajemen dalam mengambil peluang dengan lebih berhati hati ini.

18 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 19: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

lebih berhati hati ini. Filosofinya adalah perekonomian global boleh melambat, tapi kegiatan perdagangan tidak akan berhenti sama sekali. Hal ini, terlebih lagi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dikategorikan tinggi ketimbang dari negera negara lainnya. Peluangnya adalah mengelola transaksi perdagangan aktual di pasar dalam negeri.

Sumatera Selatan dan Bangka Belitung merupakan dua daerah yang sangat seksi di tanah Sumatera ini. Tak heran keseksiannya menjadi magnet bagi para pemburu dollar. Sebut saja berlimpahnya sumber daya alam ekstraktifnya, seperti batu bara dan timah di sektor pertambangan. Bahkan dua BUMN besar sudah bercokol sejak lama di sana untuk mengekstrak kekayaan sumber daya alam tersebut. Sebut saja PT Bukit Asam (Persero) Tbk., yang berbasis di Tanjung Enim, Sumsel dan PT Timah (Persero) Tbk., di Kepulauan Babel. Di sektor Perkebunan, bumi Sriwijaya juga menjadi magnet luar biasa, baik untuk masyarakatnya maupun pengusaha besar. Bahkan Karet sudah menjadi ATM bagi para petani, meski tidak menggunakan kartu plastik.

Memang secara umum, pada kwartal I-2015 sebagaimana dilaporkan oleh Bank Indonesia dalam Kajian Ekonomi Regionalnya, telah terjadi perlambatan ekonomi Sumatera

Selatan, antara lain ditandai dengan :• Perlambatan penyaluran kredit• Melambatnya konsumsi dan

turunnya investasi• Melambatnya sektor

pertambangan• NPL Perbankan merangkak naik

Tak pelak hal itu mempengaruhi kinerja perbankan di daerah ini. Hal ini mahfum saja, karena jargon bank adalah bank follow the customer, Kondisi tersebut terlihat dari per-lambatan pertumbuhan kredit yang disalurkan ke Sumsel. Meskipun demikian , DPK dan aset perbankan di Sumatera Selatan masih menun-jukkan pertumbuhan yang positif dibandingkan dengan triwulan sebe-lumnya. TW 1-2015, DPK menin-gkat menjadi Rp 57,6 Trilyun dari Rp 57,2 Trilyun; Aset perbankan di Sumsel masih tumbuh (3,77%) dari Rp 77 Trilyun menjadi Rp 79,99 triliun di TW I-2015.

Lantas pertanyaannya, bagaimana respon perbankan menyikapinya, khususnya Bank Sumsel Babel sebagai ‘Bank Daerah’? Untuk menjawab ini, perlu melihat perilaku perusahaan. Menghadapi situasi saat ini, perusahaan akan berkonsentrasi pada performa cashflow management-nya dengan cara cara yang jitu. Bank Sumsel Babel merespon hal ini dengan cara sederhana, yaitu mengarahkan layanan Bank Sumsel Babel di sisi transaksi perdagangan agar mengikuti jargon cash is the king.

Perusahaan yang selalu bermi-tra dengan distributor-distributor maupun suppliers/vendors akan menghadapi persoalan yang akan relatif seragam. Kemitraan mereka dalam transaski perdagangan akan membawa konsekuensi munculnya kewajiban-kewajiban keuangan, dimana perusahaan perlu menge-lola working capital secara cerdas, antara lain melalui bagaimana mengurangi cash conversion cycle-nya yang salah satunya dilakukan dengan jalan menurunkan Days Sales Outstanding-nya (DSO).

Penurunan jumlah DSO ini (meningkatkan trade cycle dan menyebabkan penurunan working capital yang dibutuhkan). Menurunkan jumlah DSO, tentunya harus dijalankan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, Bank Sumsel Babel membantu proses collection Account Receivables –perusahaan untuk bisa berjalan secara cepat dengan bantuan layanan prima advance payment dari Bank Sumsel Babel.

Tidak berhenti di sana, pada sisi lain perusahaan juga dihadapkan pada pemenuhan atas kewajiban-kewajiban keuangannya (account payables-nya) kepada suppliers/vendors. Beberapa langkah dan cara yang dapat ditempuh oleh perusa-haan untuk meningkatkan performa account payable manage ment adalah dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Bank Sumsel Babel. Mengatur Cashflow dengan memperpanjang Days Pay-able Outstanding adalah bagian

Finansial & Modal

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 19

Page 20: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Finansial & Modal

fasilitas yang dapat disediakan oleh Bank Sumsel Babel.

Dapat disimpulkan Supply Chain Financing Program yang disediakan oleh Bank Sumsel Babel bisa menjadi solusi untuk prinsip cash is the king dalam Performa Management Cashflow perusahaan. Solusi ini lebih jauh dapat pula diberikan, antara lain kepada:

1. Suppliers/ VendorsDalam rangka penjualan

produk dan/atau jasanya kepada Perusahaan Pembeli, supplier/vendors dapat difasilitasi pembiayaan jangka pendek oleh Bank Sumsel Babel berupa penyediaan dana secara segera melalui pengambilalihan tagihan yang telah diaksep oleh Perusahaan Pembeli. Benefit bagi Suppliers/Vendors adalah mendapatkan dana secara segera untuk pembelian bahan baku dan/atau penyediaan jasa, berikutnya, sehingga Suppliers/Vendors dapat meningkatkan produksi barangnya sekaligus meningkatkan omsetnya.

2. Perusahaan Pembeli/Distributor Dalam rangka memenuhi kewa-

jiban finansialnya atas pengadaan barang dan/atau jasa dari Suppli-ers/Vendors, Perusahaan Pembeli dapat difasilitasi dalam bentuk dana talangan jangka pendek oleh Bank Sumsel Babel. Benefit bagi Per-usahaan Pembeli adalah mendapat ke sempatan untuk mengatur perfor-ma account payable management-

nya, sehingga melalui perpanjangan Days Payable Outstanding-nya akan dapat mengatur cashflow -nya secara lebih baik lagi. Skema tran-saksi digambarkan pada skema 1 dan skema 2 di bawah ini:Bill Collection Financing Scheme

Pada Transaksi Bill Collection Financing, fasilitas pembiayaan bagi para supplier/ vendor adalah untuk mengatasi cashflow-nya dengan memanfaatkan dana segera dari Bank Sumsel Babel, tanpa harus menunggu pembayaran terlebih dulu dari Per-usahaan Pembeli. Nama kerennya, adalah Bill Collection Financing yang pada dasarnya adalah Bank Sumsel Babel meng ambilalih kewajiban pem-bayaran per usahaan pembeli secara diskonto atas tagihan supplier/vendor yang telah diakseptasi terlebih dahulu oleh Perusahaan Pembeli.

Modified Open Account Financing Scheme

Pada transaksi open account financing ini, merupakan cara pem-bayaran bagi perdagangan secara open account, yaitu barang dan jasa telah di-delivery terlebih dulu dan pembayarannya dilakukan kemudian setelah barang diterima. Sering-kali cara perdagangan secara open account ini terjadi karena bargain-ing position penjual lebih rendah atau orang sering menyebut bila hal ini merupakan buyer’s market. Atau muncul cara perdagangan ini karena belum sepenuhnya terjadi kepercayaan antara pihak pembeli dan penjual. Sering pula dengan

alasan bahwa menggunakan LC atau SKBDN akan menambah biaya, sehingga dirasakan mahal. Di sini-lah Bank Sumsel Babel mengambil inisiatif untuk memberikan solusi cerdas, yaitu de ngan mengambil alih kewajiban pembeli serta memberikan pilihan untuk melakukan ekstension kewajibannya untuk tenor jangka pendek sesuai dengan trade cycle-nya. Cara-cara ini untuk memberikan kelonggaran kepada Pihak Pembeli untuk meng atur account payable management-nya secara lebih long-gar, sehingga masalah masalah kewajiban jangka pendeknya yang semula mis-match menjadi harmonis kembali dan yang terpenting kewa-jiban kepada supplier/vendor tetap rapi, sehingga kepercayaan supplier/vendor terhadap perusahaan pem-beli tetap terjaga dengan baik. Nama kerennya fasilitas ini adalah Modi-fied Open Account Financing karena munculnya kebutuhan akan aksep-tasi dan assignment of proceed bagi jaminan bank atas sumber pengem-balian pelunasan pembiayaan ini dan calculated risk bagi Bank Sumsel Babel. Serta sebelum dana talangan digu yurkan terdapat ‘perintah’ autho-rization to pay dari pihak pembeli disertai claim of payment dari pihak penjual. Cukup cerdas untuk memo-difikasi kebiasaan transaksi perda-gangan dengan LC/SKBDN secara UPAS maupun UPAU meski sekarang Bank Sumsel Babel memodifikasinya dengan payment terms-nya dengan instrument Non LC dan Non SKBDN. Ingin mencoba? Tim Bank Sumsel Babel siap membantu Anda.

20 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 21: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) meminta agar wacana pengalihan dana alokasi umum untuk daerah yang biasanya tunai ke bentuk surat utang negara (SUN) ditinjau kembali.

Finansial & Modal

Ketua Umum Asbanda Eko Budiwiyono meng-ungkapkan kebijakan tersebut akan meng-

ancam keberlangsungan industri perbankan khususnya bank pemba-ngunan daerah (BPD) yang sebagian besar masih bergantung pada dana pemerintah. “Yang jadi masalah kan penyerapan anggaran pemerintah daerah. Saya kira pengubahan dalam bentuk SUN tidak akan memecah-kan masalah,” ujarnya, Selasa (18/8).

Namun, lanjutnya, jika peme-rintah ingin menerapkan kebijakan tersebut maka pemerintah harus bisa memberikan klasifikasi yang jelas mengenai batasan seperti apa yang dana alokasi umum (DAU) akan diubah dalam bentuk SUN sehingga tidak semua BPD terkena dampaknya. Selain itu, dia juga ber-harap agar pemerintah menjelaskan

mengenai risiko perbedaan jumlah DAU akibat fluktuasi harga SUN.

“Misalnya jika dana yang ditem-patkan dalam bentuk SUN nilainya Rp100 miliar, ternyata pada waktu dicairkan turun dan hanya senilai Rp80 miliar. Nah, selisihnya ini siapa yang akan menanggungnya,” katanya. Eko menambahkan pe-

ngubahan DAU dari tunai ke dalam bentuk SUN memang akan me-nyebabkan likuiditas BPD semakin ketat. Khususnya, bagi perbankan daerah yang masih banyak mengan-dalkan dana pemerintah.

Saat ini, lanjutnya, porsi dana pemerintah di BPD di Indonesia me-mang bervariasi. Menurutnya, porsi dana pemerintah tersebut antara 25% hingga 90% di masing-masing BPD. “Tentu kebijakan ini akan memukul BPD,” tukasnya.

Untuk itu, pihaknya mengharap-kan agar pemerintah mengkaji lebih

Asbanda Minta Aturan Ditinjau Ulang

Kebijakan Dana Alokasi Daerah

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 21

Page 22: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

22 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Finansial & Modal

dalam lagi mengenai risiko yang terjadi sebelum memberlakukan kebijakan tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengan-cam akan mengubah dana transfer daerah ke dalam bentuk SUN jika penyerapan anggaran pemerintah daerah masih rendah.

PenyerapanDia mengungkapkan per ma sa-

lah an tersebut harus diatasi, untuk itu dia mengeluarkan ancaman ke daerah akan mengubah DAU dari bentuk tunai ke dalam bentuk surat utang pada tahun depan jika penyerapan anggaran pada tahun ini masih rendah. “Ada dana Rp273 triliun menganggur di BPD. Menu-rut saya, pemerintah daerah bisa mempercepat penyerapan anggaran agar dana tidak mengendap di bank daerah. Dana tersebut seharusnya bisa diserap untuk belanja modal

atau belanja barang sehingga meng-hasilkan sesuatu untuk menggerak-kan ekonomi,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya memang telah mengalokasi jumlah dana DAU untuk daerah yang lebih besar pada tahun depan yang men-capai Rp728 triliun atau meningkat 19,74% dari alokasi yang terse-dia tahun ini yang hanya Rp608 triliun.

Bambang menyebut tingginya alokasi pada tahun depan sebenar-

nya bertujuan untuk membangun daerah sehingga likuiditas bank daerah akan lebih kuat.

Dia juga meminta bank daerah mendorong agar belanja pemerintah daerah lebih cepat. Sayangnya, sejumlah BPD mengkhawatirkan jika likuiditas bank daerah bakal mengetat apabila pemerintah memutuskan besarnya DAU untuk daerah pada tahun depan diubah dalam bentuk SUN. (Lukas Hendra)

“Ada dana Rp273 triliun menganggur di BPD. Menurut saya, pemerintah daerah bisa mempercepat penyerapan anggaran agar dana tidak mengendap di bank daerah. Dana tersebut seharusnya bisa diserap untuk belanja modal atau belanja barang sehingga menghasilkan sesuatu untuk menggerakkan ekonomi.”

Page 23: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 23

Finansial & Modal

Betapa tidak. Tujuh hari sebelumnya, tepatnya, Senin, 10 Agustus telah

resmi beroperasi gedung perkantoran tertinggi dan termegah dalam sejarah pembangunan di Bangka Belitung, yaitu Gedung Bank Sumsel Babel setinggi 8 lantai di Pangkal Pinang.

Keberadaan gedung ini makin mempercantik kawasan Alun-alun Taman Merdeka (ATM) Kota Pangkalpinang yang menjadi landmark Ibukota Negeri Serumpun Sebalai tersebut. Terlihat berdiri tegak, jangkung sendiri di antara bangunan bisnis yang ada di kawasan alun alun kota dan

Perayaan HUT ke-70 Kemerdekaan RI di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

yang jatuh pada Senin, 17 Agustus 2015 terasa lebih istimewa bagi pemerintah

daerah dan masyarakat setempat.

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 23

Page 24: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Finansial & Modal

tentu bolehlah membuat bangga warga kota untuk menyaksikan kehadirannya.

Gedung megah di Pangkal Pinang ini sesungguhnya adalah mimpi lama. Gedung itu baru bisa mulai dibangun pada Juni 2013 dan selesai pada 2 Januari 2015. Aset gedung kedua tertinggi milik BPD Sumsel Babel ini dibangun di atas lahan seluas 4443 m2 dengan luas bangunan 8467 m2 yang terbagi dalam bangunan setinggi delapan lantai.

Begitu pentingnya gedung yang juga difungsikan sebagai Kantor Cabang Bank Sumsel Babel

untuk Pangkal Pinang ini, saat peresmian pada Senin (10/8) lalu dihadiri oleh Gubernur Rustam Effendi dan Wakil Gubernur Hidayat Arsani.

Pak Gubernur menegaskan Bank Sumsel Babel adalah

milik pemda se-Babel yang berarti milik

semua masyarakat Babel pula. “Bank

ini milik kita bersama dan

kita bangga Bank Sumsel

Babel mem-bangun gedung termegah di Babel. Bank

ini hadir atas partisipasi dan merupakan milik tujuh Kabupaten/Kota di Bangka

Belitung.

Untuk itu, kita bersama harus terus men-support kemajuannya. Jangan ragu-ragu lagi untuk menempatkan dana di Bank Sumsel Babel,“ ujarnya dalam kesempatan tersebut.

Pak Wakil Gubernur menam-bahkan dirinya berterima kasih kepada direksi Bank Sumsel Babel yang mendukung pembangunan di Bangka Belitung. Keberadaan bank milik pemda itu sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dae-rah itu dan diharapkan bisa diting-katkan lagi di masa mendatang.

Sebagai pejabat yang berlatar belakang pengusaha, Pak Wagub Hidayat Arsani memahami betul pentingnya peran perbankan dalam membantu berkembangnya dunia usaha. Sebab itu, dia mendukung penuh peran Bank Sumsel Babel dalam menjalankan fungsi interme-diasi perbankan di daerah tersebut.

Perkembangan bisnis Bank Sumsel Babel di Bangka Belitung mencatatkan aset sebesar Rp3,9 triliun dari total nilai aset bank itu yang mencapai 20,9 triliun. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp3,7

24 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 25: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

triliun, dengan kinerja penyaluran kredit sebesar Rp1,7 triliun. Untuk jaringan layanan nasabah di Babel, Bank Sumsel Babel mempunyai 8 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu, 23 kantor kas, 11 pay-ment point dan 62 ATM. Dalam waktu dekat malah berencana membuka kantor layanan Nasabah Prioritas atau wealth management.

Malam Bertabur Hadiah di Alun-Alun Taman Merdeka

Peresmian Gedung Bank Sumsel Babel di Pangkal Pinang benar-benar menjadi pesta anak Negeri Serumpun Sebalai. Hal itu lantaran malam sebelum peresmian, diadakan acara hiburan dan sekaligus penarikan undian Super Grandprize Tabungan Pesirah di Alun-alun Taman Merdeka. Acara yang dibuat kolosal dan outdoor ini dihadiri oleh nasabah, tokoh masyarakat, Gubernur Rustam Effendi dan Wakil Gubernur Hidayat

Arsani. Warga Babel sendiri tumpah ruah menghadiri dan menikmati acara tersebut yang pada malam itu mendatangkan artis dangdut Ibukota Jakarta, Fitri Karlina.

Malam itu, Wagub Hidayat sem-pat menyumbangkan suara emas-nya dengan menyanyikan dua lagu favoritnya di atas panggung raksasa.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil mengatakan penarikan undian Tabungan Pesirah itu merupakan yang kelima kali dilakukan oleh bank tersebut. “Periode kelima untuk Super Grandprize. Untuk pertama kalinya, kami melakukan di Pangkal Pinang. Ini bentuk kesungguhan kami untuk melayani masyarakat Babel,” ujarnya pada malam tersebut.

Terkait dengan pengun-dian hadiah pada malam itu, Pery Mulyadi, nasabah Bank Sumsel Babel dari Cabang Sekayu, Sumsel menjadi orang yang paling berun-tung karena mendapatkan hadiah

Super Grandprize. Pery diberikan kebebasan memilih salah satu ben-tuk dari hadiah yang disediakan, yaitu mobil Toyota Camry, Pajero Sport, Toyota Fortuner, Sedan Accord, emas batangan atau uang tunai senilai harga mobil tersebut.

Pelaksaan penarikan undian Super Grandprize di Pangkal Pinang diharapkan oleh manajemen Bank Sumsel Babel bisa menggugah minat masyarakat Babel untuk rajin mena-bung di bank tersebut.

Adil meminta masyarakat Babel terus mendukung perkembangan bank milik mereka tersebut supaya bisa memberikan keuntungan bagi daerah. Sebaliknya, lanjutnya, Bank Sumsel Babel terus berkomitmen mendukung kegiatan ekonomi di Sumsel. Salah satunya mendukung pembiayaan dan bantuan modal kerja bagi kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang menjadi andalan bagi perekonomian masyarakat di Bangka Belitung. (Irsad Sati/Finansial)

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 25

Page 26: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Finansial & Modal

26 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Perpindahan kantor dari gedung sebelumnya yang hanya berupa ruko satu pintu ke gedung

baru 3 lantai yang lebih luas ini memang dilakukan sebagai bagian dari peningkatan pelayanan terhadap nasabah Bank Sumsel

Babel yang semakin bertumbuh. Lantai 1 merupakan banking hall dan customer service area, lantai 2 merupakan teller area dan ruang pimpinan, sementara lantai 3 diisi oleh bagian kredit dan umum. Kantor BSB Capem Pasar 16 Ilir juga terkesan rapi

dan bersih. Banking hall yang luas membuat suasana terasa lega dan nyaman. Hal ini membuat nasabah yang datang merasa mendapat pelayanan yang baik.

“Peningkatan status dari kantor kas menjadi kantor cabang pem-bantu ini menjadikan kami lebih

Lebih Ekspansif Setelah Peningkatan Status Capem

Pada 8 Desember 2014, Bank Sumsel Babel meresmikan operasional kantor baru di Kawasan 16 Ilir, tepatnya di Jalan Kebumen Darat Nomor 829, Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang. Peresmiannya dilakukan oleh Pemimpin Bank Sumsel Babel Cabang Atmo Palembang, Mulyadi Mustofa, selaku kantor cabang yang membawahi kantor ini. Selanjutnya, kantor yang sebelumnya berupa kantor kas tersebut ditingkatkan statusnya menjadi kantor cabang pembantu (capem) pada 30 Juli 2015.

Capem

Geliat Bank Sumsel Babel di Pasar 16 Ilir

Page 27: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 27

ekspansif. Jika sebelumnya aktivitas kantor kas hanya funding, sekarang kami sudah bisa pula lending atau memberi pinjaman. Jadi bisa lang-sung di sini tak perlu lagi diarahkan untuk ke kantor cabang Atmo,” jelas Pemimpin Bank Sumsel Babel Kantor Cabang Pembantu Pasar 16 Ilir, Priyanto Alamsyah, saat dite-mui Majalah Finansial pada pekan kedua Agustus.

Alam mengatakan, sebagai kantor capem yang baru, tugas yang diberikan cukup berat karena persaingan perbankan di kawasan 16 Ilir sangat ketat karena melibatkan lebih dari 10 bank. Namun demikian Alam tetap optimis Bank Sumsel Babel mampu bersaing.

“Memang sangat kompetitif, tapi kunci memenangkan persaingan cuma satu, yakni servis atau pelayanan. Kan kalau bicara teknologi, semua bank tidak jauh berbeda, produknya

juga hampir sama,” jelas Alam didampingi Henny Delima Sari, penyelia pelayanan uang tunai dan jasa. Henny sebelumnya menjabat sebagai pemimpin kantor kas Pasar 16 Ilir sejak awal 2013 hingga akhirnya digantikan oleh Alam seiring dengan peningkatan status menjadi capem.

Diterangkan Alam, walau kantornya terletak di Pasar 16 Ilir namun mereka tidak membatasi diri dengan hanya melayani nasabah di kawasan ini. Menurutnya, di BSB tak ada batasan wilayah operasional, semua cabang bisa melayani nasabah dari wilayah mana pun.

“Tinggal kita yang harus bermain cantik, sehingga tak ada kesan saling rebut nasabah. Strategi kita jemput bola, pick-up dana, dan memang terbukti nasabah senang kalau kami datangi. Kita juga melakukan sosialisasi, selain dengan tetangga

sekitar, juga dengan sekolah-sekolah, dan instansi-instansi,” terang Alam yang berpengalaman sebagai pemimpin capem Betung dan Capem Kertapati.

Walau belum lama beroperasi, aktivitas keuangan di Kantor Capem Pasar 16 Ilir terbilang cukup tinggi. Dropping uang di sini berkisar Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar per hari. Sementara, ATM BSB yang terletak di gedung Pasar 16 Ilir yang terletak di tepi Sungai Musi setiap minggunya dilakukan dua kali pengisian uang. Satu kali pengisian, ATM BSB diisi uang pecahan Rp 50 ribu dengan nilai total Rp 400 juta. Artinya dalam sebulan dari ATM saja terjadi perputaran uang sebesar Rp 3,2 miliar. Menurut Alam, pengguna ATM bukan hanya nasabah BSB saja melainkan juga nasabah bank lain yang kebetulan menggunakan fasilitas ATM bersama di ATM miliki BSB.

“Di kawasan 16 Ilir ini memang perputaran uang relatif cepat. Mereka dapat uang setor ke bank, kemudian transfer lagi ngendapnya paling satu atau dua hari saja,” kata Alam.

Alam mengatakan di kantor capem Pasar 16 ini pada bulan Agustus ini akan ditambah lagi satu unit mesin ATM yang diletakkan di kantor capem. Rencananya akan diisi pecahan Rp 100 ribu karena ATM berisi uang pecahan Rp 50 ribu telah ada di lokasi Gedung Pasar 16, sehingga nasabah lebih punya pilihan.

Finansial & Modal

Page 28: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

28 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Jejak BSB di Pasar 16 IlirSejak tahun 1900-an, pasar

16 Ilir Palembang telah dikenal sebagai kawasan perdagangan terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Untuk menopang arus perdagangan di Sumbagsel khususnya komoditi karet dan kopi yang makin menggeliat, sejumlah bank membuka cabangnya di Karasidenan Palembang. Tercatat, Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) sebagai bank pertama yang beroperasi di Palembang pada tahun 1900, disusul oleh De Javaasche Bank pada 1909, dan kemudian setelah 1920 didirikan kantor cabang Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, Nederlandsche Indische Handelsbank, dan Hong Ho, sebuah perusahaan bank asal Cina.

Dikutip dari Buku ‘50 Tahun Bank Sumsel, Meniti Buih Di Tengah Badai,’ bahwa untuk mem-bantu pembiayaan pembangunan di Sumsel, Panglima Ketua Penguasa Daerah Tentara dan Teritorium (TT) II Sriwidjaya Tingkat I Sumatera Selatan, Letkol Barlian menge-luarkan SK Nomor. 132/SEP/’58 mengenai pendirian PT. Bank Pembangunan Sumatera Selatan. Pendirian bank daerah di berbagai wilayah di Indonesia saat itu ditu-jukan pula untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan nasionaliasi perusahaan Belanda di Indonesia.

SK pendirian Bank Pembangunan Sumatera Selatan yang dikeluarkan pada 10 April 1958 ini berlaku surut mulai 6

November 1957. Atas dasar inilah hari lahir Bank Sumsel Babel ditetapkan. PT Bank Pembangunan Sumatera Selatan beroperasi dengan menempati sebuah gedung yang merupakan eks gedung Methodist Mission School. Gedung ini terletak di kawasan 16 Ilir, tepatnya di Jalan Tengkuruk No. 124 Palembang.

Seperti halnya bank lain pada masa itu, Bank Pembangunan Sumatera Selatan juga memiliki gudang penyimpanan barang atau veem. Pedagang yang memerlukan gudang untuk menyimpan barang di kawasan 16 Ilir yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan aktivitas ekspor impor di Sumsel dapat menggunakannya dengan dikenai biaya sewa.

Saat pembangunan proyek Jembatan Ampera, banyak gedung di Jalan Tengkuruk yang dibongkar namun Bank Pembangunan Sumatera Selatan tak turut digusur karena letaknya di luar area pembangunan jembatan yang menjadi landmark Palembang ini.

Seiring tahun, Bank Pembangunan Sumatera Selatan terus berkembang dan menjadi bank daerah yang terdepan dalam mendukung pembiayaan pembangunan di Sumsel. Hingga akhirnya kantor dipindah ke Jalan

Kolonel Atmo dan kemudian pindah lagi ke gedung baru di Jalan Kapten A Rivai pada 12 Agustus 1982. Peresmian kantor yang terbilang megah pada masa tersebut dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Amir Machmud dan dihadiri oleh Gubernur Sainan Sagiman.

Bukan hanya kantor pusat, ter-catat beberapa kali terjadi perubah-an nama, dari Bank Pembangunan Sumatera Selatan menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan dan Bank Sumsel. Call name atau nama sebutan Bank Sumsel selanjutnya berubah de ngan disematkannya nama provinsi “Babel” di bagian akhir sehingga saat ini menjadi Bank Sumsel Babel.

Semakin tingginya aktivitas di kantor pusat dan antisipasi terhadap kemajuan zaman, pada awal tahun 2010 bank kebanggaan masyarakat Sumsel dan Babel ini kembali membangun kantor baru setinggi 17 lantai dan menjadi ikon baru bagi Sumsel dan turut dipergunakan sebagai sekretariat panitia SEA Games XXVI tahun 2011 di Palembang. Ini adalah sumbangsih nyata BSB dalam pembangunan daerah, kemudian memberi nilai dan kebanggaan bagi Indonesia. (Muhammad Ikhsan/

Finansial)

“Di kawasan 16 Ilir ini memang perputaran uang relatif cepat. Mereka dapat uang setor ke bank, kemudian transfer lagi ngendapnya paling satu atau dua hari saja.”

Finansial & Modal

Page 29: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Ekonomi Syariah

Jadi tidak mengherankan pabila industri keuangan syariah global tumbuh dengan fenomenal dalam

satu dekade ini dengan perkiraan konsolidasi nilai aset lebih dari US$1 triliun- bahkan ada yang memperkirakan sudah mendekati angka US$2 triliun atau kalau dirupiahkan mencapai Rp27.200 triliun. Ada gairah baru dalam menggunakan sistem keuangan syariah- yang dalam persepsi dunia disebut lebih memberikan rasa keadilan, sekaligus menjadi alternatif sistem keuangan yang menjanjikan.

Dalam melihat pesatnya perkembangan industri keuangan syariah ini, maka kita tidak bisa melupakan inisiatif yang telah dilakukan oleh industri keuangan di Inggris. Inggris adalah denyut kegiatan industri keuangan syariah di Eropa- bahkan bisa dibilang menjadi pemimpin pasar keuangan syariah di dunia. Praktik pasar keuangan syariah di Inggris sendiri dimulai sejak awal 1980-an, ketika London Metal Exchange menyediakan transaksi overnight deposit berbasis syariah dengan menggunakan produk berpola atau berprinsip murabahah. Sejak itu berkembang keuangan syariah di Inggris hingga menjadi salah satu benchmark dalam industri keuangan syariah dunia.

Situs islamicfinance.com menyebut ada lima institusi keuangan Inggris yang giat dalam mengembangkan sistem keuangan

Instrumen SyariahJadi Tren Pembiayaan Proyek di Pasar GlobalInstitusi keuangan berbasis syariah saat ini mulai familiar dalam sistem perdagangan dan ekonomi dunia.

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 29

Page 30: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Ekonomi Syariah

syariah. Diantaranya adalah dua institusi keuangan raksasa Inggris, yaitu HSBC dan Standard Chartered yang rutin menawarkan sukuk (obligasi syariah) di Inggris maupun di pasar global. Inggris menjadi negara Eropa atau Barat pertama yang menerbitkan surat utang negara syariah (Sukuk) berdurasi lima tahun pada 2014 dengan nilai mencapai £200 juta.

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Rayan Bank pada akhir 2014, Inggris yang merupakan negara yang termasuk dalam sembilan pasar keuangan terbesar di dunia itu, memiliki nilai aset jasa keuangan syariah mencapai US$19 miliar. Ada lebih dari 20 bank dari berbagai negara yang beroperasi di negeri Ratu Elizabeth II itu dengan sistem syariah, dimana enam bank diantaranya secara penuh beroperasi secara syariah. Kegiatan perbankan dan keuangan syariah itu didukung oleh keberadaan 25 firma hukum atau kantor pengacara yang memiliki spesialisasi bidang layanan hukum syariah.

Yang menarik dari perjalanan pasar keuangan syariah di Inggris adalah belum lama ini, UK Trade & Investment (UKTI), sebuah lembaga pemerintah di Inggris yang secara khusus memberikan bantuan kepada perusahaan-perusahaan Inggris yang berkip-rah di pasar global, menawarkan peluang investasi berbasis syariah. UKTI menawarkan investasi sya-riah untuk pembangunan kem-bali sejumlah proyek di Inggris,

se perti Gatehouse PRS Residential Fund, Manchester Place, Mayfield, Manchester Middlewood Locks, Manchester Alderley Park, Cheshire Smithfield, Leeds Thorpe Park- Leeds, Atlantic Gateway- Liverpool-Manchester, hingga Old Oak Common.

Keuangan Syariah di RI & ASEAN

Sejak dirintis awal 1990-an, sistem keuangan syariah di Indonesia sudah meluas ke dalam berbagai produk jasa keuangan, mulai dari pembiayaan perbankan, sukuk, sukuk negara, asuransi hingga pasar modal yang mengeluarkan produk reksadana dan pengelompokan saham.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat aset perbankan syariah di Indonesia mencapai Rp264 triliun, aset keuangan nonbank sekitar Rp50 triliun. Di sisi lain, hingga kuartal pertama 2015, aktifitas perdagangan saham syariah yang sebesar Rp3.037,46 triliun, sukuk korporasi sebesar Rp7,1 triliun, dan reksadana syariah senilai Rp11,7 triliun.

Perkembangan industri keuangan syariah di tanah air memang masih jauh kalah

dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura. Tengok saja perkembangan industri keuangan di Malaysia yang akumulasi nilai asetnya sudah mencapai US$423,2 miliar per 2014. Angka itu sama dengan 10 kali lipat nilai aset industri keuangan syariah Indonesia.

Indonesia Investments, yang ter-afiliasi dengan perusahaan investasi asal Belanda, PT Van der Schaar Investments memberikan ulasan menarik terkait elaborasi indus-tri keuangan syariah di Indonesia dengan Malaysia. “Secara kontras, di Malaysia - dengan hanya 61% dari total populasi 61 juta orang adalah umat Muslim - perbankan syariah memegang pangsa pasar 20% (di Indonesia hampir 90% dari total populasi, yang berjumlah kira-kira 250 juta orang, adalah umat Muslim). Sementara itu, di Arab Saudi (yang memiliki industri keuangan syariah terbesar di dunia) bank syariah memiliki lebih dari 50% total aset perbankan di negara tersebut.”

Memang industri keuangan syariah masih kecil porsinya dalam peta industri jasa keuangan nasional, yaitu sekitar 4,7% dari total aset perbankan Indonesia.

Aset Perbankan Syariah di Indonesia (dalam Rp triliun):

 2010  2011  2012  2013  2014

Islamic Commercial Banks & Islamic Business Units   975  145.5  195.0  242.3  272.3

Islamic Rural Banks    2.7    3.5    4.7    5.8    6.6

Total Assets  100.3  149.0  199.7  248.1  278.9

Sumber: OJK *Dikutip dari Indonesia Investments

30 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 31: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Ekonomi Syariah

Tetapi tren pertumbuhan industri ini cukup tinggi. Hal itu terlihat dari pergerakan nilai aset tumbuh dari Rp100 triliun menjadi Rp279 triliun dalam rentang waktu 2010 hingga 2014. Angka statistik pertumbuhan ini menjadi yang tercepat dan tertinggi prosentasenya di dunia dengan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 29,2%. Bandingkan pula dengan pertumbuhan aset perbankan konvensional di tanah air dengan CAGR sebesar 16,9% pada periode yang sama.

Langkah besar telah disiapkan pihak terkait untuk mendorong penguatan peran jasa keuangan syariah dalam perekonomian nasio nal. Bank Indonesia bersama OJK menyiapkan World Islamic Infrastructure Bank (WIIB) di Indonesia, sebuah lembaga interna-sional dengan prinsip syariah yang pendiriannya bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB).

Asisten Direktur Pengembangan Pasar Uang Syariah Bank Indonesia, Rifki Ismail, mengatakan kalau WIIB bisa didirikan di Indonesia maka bisa mendorong mobilisasi pendanaan bagi proyek infrastruktur di tanah air. Dengan begitu kapitalisasi bisnis dari industri keuangan syariah akan berlipat ganda karena kebutuhan pendanaan bagi proyek infrastruktur sangat besar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah meluncurkan roadmap lima tahun industri keuangan syariah pada awal tahun ini, dimana acara itu didukung langsung oleh Presiden Joko Widodo. Kalangan pemangku kepentingan industri keuangan syariah menargetkan terjadi pertumbuhan industri ini menjadi tiga kali lipat atau mencapai pada porsi 15% dari total

industri keuangan nasional.Untuk itu, Muliaman D. Hadad,

Ketua Dewan Komisioner OJK, mengharapkan sinergi dari semua pelaku industri keuangan syariah dalam mendorong peningkatan peran jasa keuangan syariah di tanah air.

Saat ini, tuturnya, untuk industri perbankan syariah didukung oleh 12 bank syariah umum yang memiliki jaringan 2.138 kantor cabang, sebanyak 22 unit bisnis syariah dari bank-bank konvensional, dan 163 bank perkreditan rakyat syariah yang kebanyakan beroperasi di kecamatan dan perdesaan.

Industri perbankan syariah diharapkan bisa menjadi pelopor pertumbuhan industri keuangan syariah secara keseluruhan sehingga menembus market share sebesar 15% bisa dicapai seperti yang diinginkan. (Irsad Sati/

Finansial)

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 31

Indonesia, sebuah lembaga interna-sional dengan prinsip syariah yang pendiriannya bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IDB).

tiga kali lipat atau mencapai pada porsi 15% dari total

sebesar 15% bisa dicapai seperti yang diinginkan. (Irsad Sati/

Finansial)

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 31

Page 32: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

TPID Bantu Swasembada Bawang Merah Hingga Beras Organik

PALEMBANG- Meskipun Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah dimulai sejak 2008, masyarakat ternyata belum banyak yang tahu mengenai TPID. Bahkan, topik TPID baru menghangat di antara masyarakat ketika debat capres pada tahun lalu. Berikut petikan wawancara tim Finansial dengan Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Sumatra Selatan Hamid Ponco Wibowo:

Apa sebenarnya yang menjadi tujuan dibentuknya TPID?

Jadi begini, TPID kan dibentuk oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai upaya mengendalikan laju inflasi daerah. Anggotanya itu dr pemerintah provinsi, kota, kabupaten dan lain sebagainya, termasuk Bank Indonesia.

TPID ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan inflasi atau harga barang di suatu daerah. Setelah itu, kami coba untuk mengendalikannya, terutama bahan-bahan pokok yang bergejolak atau biasa disebut volatile food.

Bank Indonesia sendiri berperan sebagai sebagai wakil ketua. Sementara untuk ketua berada di sekretaris daerah pemerintah provinsi. Rencananya, setiap kabupaten/kota harus memiliki TPID masing-masing.

Intisari & Profil

32 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 33: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 33

Intisari & Profil

Saat ini, berapa jumlah TPID di Sumatra Selatan?

Saat ini, Sumatra Selatan sudah memiliki TPID di 13 kabupaten. Sementara empat kabupaten sisanya masih dalam proses. Rencananya tahun ini sudah harus seluruhnya. Apalagi sudah ada surat dari gubernur agar di tiap kabupaten/kota memiliki TPID.

Apakah ada resistensi dari daerah dalam membentuk TPID ini?

Kami akui memang ada resistensi untuk pembentukan TPID di tiap daerah karena ada cost, utk rapat dan lain sebagainya. Hanya saja memang pengendalian.harga di.daerah itu perlu koordinasi dengan lainnya.

Bagaimana pola kerja TPID itu?Sebenarnya, pengendalian inflasi sebenarnya

bukan hal yang baru. Ini sebenarnya tugas pemerintah daerah. Hanya saja, kita bentuk TPID agar koordinasi dalam pengendalian inflasi ini dapat berjalan seirama.

Oleh karena itu, Bank Indonesia aktif dalam memberikan konsultasi kepada pemerintah daerah. Apa saja tugasnya TPID, seperti apa cara kerjanya dan lain sebagainya. Setiap hari kita ketemu, berbicara mengenai harga barang yang tengah naik.

Kemudian setelah itu dicari apa saja penyebab, kemudian setelah itu cari solusi. Contoh, di suatu tempat ada kelangkaan beras sehingga harga beras di daerah tersebut tinggi. Nah, nanti akan kami sampaikan ke Bulog, untuk disalurkan beras agar harganya turun. Ini cara jangka pendeknya.

Lalu untuk jangka panjangnya seperti apa?Kami tengah membentuk semacam project cluster.

Misalnya di Musirawas, kami baru saja buat project cluster bawang merah. Nantinya, apabila berhasil, produksi bawang merah ini akan disalurkan ke daerah yang kekurangan.

Jadi tidak seperti saat ini dimana ketika kekurangan, harus mencari hingga ke Pulau Jawa, kan itu harus keluar biaya yang lebih besar lagi. Oleh karena itu lebih baik penuhi dulu secara mandiri. Kami kerjasama dengan petani. Mereka pilih benih mana yang cocok dan baik utk ditanam di kebunnya.

Bagaimana respon dari project cluster itu sendiri?

Cukup baik karena kelompok petani yang kami kerjasamakan itu sebelumnya merupakan pilihan dari dinas pertanian. Petani yang punya semangat untuk mandiri. Kalau misalnya benar-benar berhasil. Kami harap kelompok itu bisa menjadi.contoh bagi kelompok tani lainnya.

Pendalaman ilmu pertanian bagi petani kami berikan. Tidak ketinggalan, bantuan seperti bibit hingga alsintan. Pokoknya, kita sama-sama berharap agar hasilnya itu bagus.

Selain Musirawas dimana lagi?Selain Musirawas, kami juga coba di Ogan

Komering Ilir. Kami kerjasama dengan petani. Kami bantu benihnya, lalu ditanam, dan panen. Kedepannya, ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,

Page 34: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

agar pemenuhan kebutuhan bahan pokok itu tidak harus dari daerah lain.

Kemudian di Ogan Komering Ulu timur juga untuk beras organik. Setiap kabupaten akan kami coba ada project clusternya. Saya harap pasokan

bahan pokok bisa terpenuhi secara mandiri.

Bagaimana tren perkembangan inflasi di Sumsel ini?

Selama ini, inflasi di Sumsel ini relatif rendah, sehingga yang paling sering berpengaruh mendorong kenaikan inflasi itu biasanya yang tidak terhindarkan. Misalnya, seperti BBM naik, listrik naik dan lainnnya. Yang pasti, untuk volatile food ini relatif dapat kita kendalikan.

Apa sih penyebab utama inflasi di Sumsel?

Sebenarmya kita ini lebih disebabkan transportasi. Karena memang beberapa produk itu pasokannya dari luar tidak bisa dipenuhi diri sendiri. Sehingga butuh waktu dan biaya yang besar. Kemudian juga yang harus dikhawatrkan tahun ini antara lain musibah bencana alam, seperti El-Nino juga harus diperhatikan. Tapi kita jaga-jaga lah, terutama stok.

Antisipasinya seperti apa?Idealnya ini kita punya semacam

tempat penyimpanan komoditas. Seperti resi gudang. Kita punya beberapa, dan

tempatnya berada di pelosok. Jadi sebaiknya bulog itu perannya tidak hanya melulu beras. Sapi, bawang dan lainnya juga. Kita akan mengarah kesana. TPID juga pasti akan terbantu.

Apakah inflasi rendah ini disebabkan daya beli di Sumsel yang terus turun?

Sebenarnya dalam empat tahun terakhir, daya beli masyarakat agak turun. Tetapi ini tidak ada kaitannya, sehingga menyebabkan inflasi kita rendah. Tapi saya pikir daya beli kita masih tinggi, daging sapi Rp125.000 per kg saja masih dibeli.

Tetapi mungkin saja jika terjadi pengurangan konsumsi, tapi masih tetap beli. Kita kan belum punya penggantinya. Kalau memang sudah tinggi, maka akan ada operasi pasar.

Apa yang menjadi perhatian khusus dalam pengendalian inflasi?

Saya kira koordinasi di lapangan harus smooth. Karena kan berbagai instansi berkumpul. Kita harus pecahkan masalahnya bersama-sama. Jangan sampai kebijakan itu jalan sendiri-sendiri, harus sama-sama, dengan arah yang sama.

Kita juga berencana membuat blueprint pengendalian inflasi. Saat ini sudah kami sampaikan ke SKPD, dan biro ekonomi untuk dimintai masukan. Jadi nanti kedepannya, apa saja yang harus dilakukan untuk mengendalikan itu sudah ada SOP-nya, karena sudah ada peta jalannya.

Jadi jika ada kasus tertentu itu, bisa cepat diselesaikan karena sudah ada panduannya. Apakah itu memakai operasi pasar, bazar murah atau lainnya. Jadi lebih mudah karena akan ada tahapan yang harus dilakukan. (Ringkang Gumiwang/

Finansial)

Intisari & Profil

34 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 35: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Bagaimana Bangka Belitung hari ini Pak Gubernur?

Perekonomian memang melambat Pelambatan ekonomi ini tidak hanya di daerah ini tapi dialami oleh semua daerah disebabkan memburuknya ekonomi global.

Apa yang akan dilakukan untuk memajukan perekonomian Babel?

Terus mengembangkan potensi ekonomi yang ada di Babel. Tidak lagi hanya bergantung pada timah atau lada. Banyak yang bisa dikembangkan di daerah ini. Kelautan dan perikanan sangat besar potensinya. Juga ada perke-bunan yang mulai berkembang di sini. Selama ini belum tergarap dengan baik. Yang agak serius sekarang itu pari-wisata. Mulai banyak objek wisata di Babel yang dikunjungi wisatawan dari luar. Ini juga mesti digarap lebih serius lagi.

Bagaimana memajukan sektor ekonomi unggulan itu?Menawarkan kepada investor. Kami coba untuk menarik

investor agar mau menanamkan modalnya di Babel. Bank Sumsel Babel sebagai bank pemda tentu kami libatkan. Setiap bertemu dengan investor saya selalu ajak direksi Bank Sumsel Babel untuk ikut bertemu. Mereka mungkin juga bisa membantu dan mengambil peluang dari investasi yang akan masuk ke Babel. Perbankan biasanya juga punya relasi yang luas dengan kalangan dunia usaha. Alangkah baiknya itu bisa dimanfaatkan untuk turut mendukung pengembangan investasi dan perekonomian di daerah kami.

Bersinergi untuk

Menggali PotensiBangka Belitung

PANGKAL PINANG- Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung mendapatkan ujian dengan jatuhnya harga komoditas timah dan lada. Dua komoditi andalan daerah itu yang sudah mendunia sejak berabad-abad yang lalu. Babel harus berubah dan mengembangkan diri agar tidak terperdaya oleh pelemahan nilai ekonomi dari timah dan lada. Lalu apa kiat yang ditempuh Provinsi yang akan berulang tahun ke 15 itu? Majalah Finansial berkesempatan mewawancarai Gubernur Babel Rustam Effendi di sela-sela acara peresmian Kantor Bank Sumsel Babel di Pangkal Pinang pada pertengahan Agustus lalu. Berikut petikannya:

Intisari & Profil

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 35

Page 36: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

36 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Selain soal sektor unggulan yang sudah disebutkan itu, apalagi yang bisa memperkuat perekonomian Babel?

Sektor UKM. Banyak usaha mikro, kecil dan menengah yang berkembang di Babel. Mereka butuh pinjaman modal usaha untuk berkembang. Bank Sumsel Babel kami harapkan dapat membantu mereka dari sisi kredit modal usaha. Hal ini makin memungkinkan kare-na pemerintah sudah kembali me -ngulirkan kredit usaha rakyat. Ada Rp30 triliun dana yang akan diku-curkan pemerintah pusat. Kami ber-harap Bank Sumsel Babel aktif pula menyalurkan kredit usaha rakyat ini agar UKM di Babel bisa maju dan tidak terkendali oleh permodalan.

UKM ini juga mengarah kepada pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal dan industri kre-atif. Ada banyak potensi ekonomi

berbasis kearifan lokal yang bisa dikembangkan sehingga bisa meno-pang perekonomian masyarakat di daerah ini. Sekarang kami mencoba mendorong berkembangnya ekono-mi berbasis lokal ini dengan harap-an bisa memiliki daya tahan tinggi untuk bertahan.

[Pada tahun ini, pemerintah merencanakan penyaluran KUR oleh bank-bank penyalur sebesar Rp30 triliun, dan bansos Rp85 tri-liun yang tersebar di 17 kementrian. Tingkat suku bunga KUR juga akan diturunkan dari yang berlaku saat ini 12% menjadi 9%]

Bagaimana caranya supaya program pengembangan ekonomi Babel bisa berjalan?

Kuncinya bersinergi di antara pihak terkait. Saya selalu mengajak ayo bersinergi untuk memajukan Babel. Daerah ini punya potensi besar untuk berkembang dan itu butuh sinergi dari semua pihak. Saya harapkan sektor-sektor unggulan yang sudah saya sebutkan itu bisa tergarap dalam beberapa waktu ke depan. Dengan begitu Babel bisa berkembang menjadi daerah yang sejahtera.

Pewawancara: Irsad Sati

Bank Sumsel Babel kami harapkan dapat membantu UKM dari sisi kredit modal usaha. Hal ini makin memungkinkan karena pemerintah sudah kembali mengulirkan kredit usaha rakyat.

Intisari & Profil

Page 37: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Intisari & Profil

Bahkan dalam Kajian Ekonomi Regional Bank Indonesia Triwulan I/2015 disebutkan

bahwa industri pempek dan kerupuk ikan merupakan subsektor yang memberi andil besar terhadap peningkatan kinerja industri makanan dan minuman di Sumatra Selatan.

Pelaku usaha makanan tradisional itu juga memiliki berbagai cara untuk bertahan di bisnis kuliner, ada yang ekspansi dengan membuka cabang, hingga mengikuti perkembangan zaman dengan mengandalkan

pemasaran secara daring serta mengubah konsep warung pempek menjadi kafe, sehingga membuat pengunjung betah mengirup cuko dalam waktu lama.

Salah satunya, toko pempek 1707 yang berlokasi di Jalan Syakyakirti Palembang. Sekilas jika anda berkunjung ke tempat makan satu ini mungkin akan mengira bahwa ini adalah kafe anak muda yang hanya menjajakan kopi dengan penganan modern.

Namun, saat membaca daftar menu yang disajikan kita tidak akan menemukan makanan ala barat di kafe satu ini, hanya

ada berbagai jenis pempek dan makanan khas Palembang lainnya, seperti tekwan, model, dan rujak mie.

Fran Agustian, Manajer toko Pempek 1707, mengatakan awalnya konsep tempat usaha pempek itu layaknya warung rumahan biasa. Pihaknya pun secara tidak sengaja mengubah konsep kafe bernuansa vintage.

“Awalnya rumah biasa tetapi karena sering terkena banjir di depan rumah jadi kami lakukan renovasi dan kami meng-hire arsitek untuk desain bangunan baru,” katanya.

Soko Guru Ekonomi Rakyat yang Terus Berevolusi

Pempek,Industri kuliner di Palembang tidak bisa lepas dari pempek. Makanan olahan ikan satu ini dijajakan di mana saja, mulai dari warung kaki lima hingga

restoran mewah dan sampai sekarang usaha jajanan khas Palembang itu tetap menggeliat.

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 37

Page 38: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

38 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Intisari & Profil

Menurut Fran setelah mengubah konsep bak kafe gaul, konsumen yang datang pun mayoritas anak muda.

Ini menjadi sebuah fenomena tersendiri karena jarang anak muda yang mau menghabiskan waktu nongkrongnya ditemani pempek.

Penjualan pempek 1707 pun juga cukup tinggi, untuk pempek jenis krispi yang diberi tanda “recommended” saja bisa laku sampai 10 – 15 kilogram per hari.

Sebetulnya, tak hanya toko pempek 1707 yang bertransformasi jadi tempat makan modern, toko—toko lain yang cukup tenar, seperti Candy, Vico dan Tince juga sudah cukup lama mengubah konsep untuk meningkatkan kenyamanan konsumen. Namun ada pula yang tetap mempertahankan konsep toko tradisional yang banyak kita temukan di jalanan Kota Palembang.

Fran menambahkan untuk mendukung konsep modern toko pempek 1707, pihaknya juga aktif memakai sosial media, seperti aplikasi Line dan Instagram sebagai penyalur promosi produk.

“Seperti di Instagram, kami banyak posting foto—foto pempek maupun suasana toko untuk menarik pengunjung, ada pula yang pesan via online biasanya dari luar kota, seperti Lampung,” katanya.

Strategi penjualan daring juga dilakukan toko pempek Lince sejak 2010 lalu melalui website pempeklince.com.

Anton, pemilik toko Pempek Lince, mengatakan banyak keuntungan yang didapat dengan berjualan pempek secara online.

“Modalnya sangat murah dibanding buka toko fisik karena saya cukup membeli domain dan bayar sewa hosting per tahun tentu

lebih murah dibanding sewa toko,” katanya.

Anton mengingat saat pertama membuka toko online dengan modal Rp10 juta, dia hanya menerima pesanan pempek senilai Rp50.000 untuk 20 buah.

Kini, dia mampu menjual 3 ton pempek per bulan, bahkan saat momen Lebaran pempek buatan istrinya itu bisa laku hingga dua kali lipat dari kondisi normal.

Adapun pembeli pempek Lince mayoritas berasal dari Jabodetabek dan tak jarang pula pembelinya berasal dari dalam Kota Palembang.

Anton mengaku salah satu alasan dia menggeluti penjualan pempek online adalah padatnya persaingan toko pempek di Palembang.

“Supaya bisa bersaing harus ada sesuatu yang beda, seperti strategi penjualan dan saya pilih secara online,” katanya.

Berkat ketekunannya menggeluti bisnis daring, sejumlah penghargaan pun pernah disabet pempeklince.com, salah satunya adalah Top 50 UKM versi Markeeters pada 2012, dan 25 UKM terbaik se-nasional dari Kementerian Perdagangan 2012, serta mengikuti program pendampingan waralaba nasional 2012.

Meski jualan pempek via internet lebih murah dibanding konvensional,bukan berarti Anton tidak mengeluarkan investasi untuk usahanya.

Page 39: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 39

“Modalnya sangat murah dibanding buka toko fisik karena saya cukup membeli domain dan bayar sewa hosting per tahun tentu lebih murah dibanding sewa toko,” katanya.

Intisari & Profil

“Saya mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk investasi di bidang pengemasan, karena packaging merupakan hal penting untuk jualan online, makanya saya beli mesin press yang bagus supaya kemasan aman saat pengiriman” ujarnya.

Saat ini Anton juga mulai mengembangkan usaha dengan membuka toko fisik untuk Pempek Lince dengan memanfaatkan teras rumah yang dia tempati di Jalan Mayor Ruslan Palembang.

Menurut dia, kebutuhan membuka toko muncul karena banyak konsumen Pempek Lince yang ingin makan pempek secara langsung saat mereka berkunjung ke Palembang.

“Pelanggan dari luar banyak yang datang dan ingin makan pempek di tempat, awalnya kami buka dadakan saja kalau ada pelanggan namun sekarang sudah buka permanen,” ujarnya.

Patenkan PempekSalah satu dukungan pemerintah dalam memajukan industri

pempek adalah membuat paten untuk jenis pempek yang ada.Pemerintah Kota Palembang sendiri sedang mengajukan

paten untuk 17 jenis makanan khas kota itu yang salah satunya adalah pempek.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Palembang, Syahrul Hefni, mengatakan

pengajuan hak paten itu sudah dilakukan pihaknya sejak 2013.

“Kami sudah lama mengajukan paten ke Kementerian Hukum dan HAM namun memang prosesnya lama bukan sehari atau dua hari jadi,” katanya beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan dengan adanya paten tersebut maka pemkot dapat menuntut ke ranah hukum jika ada produk kuliner yang meniru makanan khas Palembang itu.

Adapun jenis pempek yang diajukan paten-nya, a.l pempek lenjer, pempek kapal selam, pempek keriting dan pempek kulit.

Tak hanya pempek, pemkot juga memasukkan jenis kuliner lainnya, seperti kue bluder, laksan dan celimpungan.

“Kami tidak bisa mematenkan pempek karena itu adalah budaya tapi jenisnya yang kami patenkan,” ujarnya. (Dinda Wulandari/Finansial)

“Kami tidak bisa mematenkan pempek karena itu

Page 40: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

di Tangan Seorang SekperCorporate Secretary atau yang diterjemahkan sebagai Sekretaris Perusahaan memang bukanlah pemegang kekuasan tertinggi di suatu perusahaan.

Etalase

Meskipun begitu, bisa jadi Sekretaris Perusahaan lebih menguasai informasi tentang perusahaan

dibanding siapa pun.Bukan tanpa alasan, tanggung jawab

seorang sekper (singkatan dari sekretaris perusahaan) sangatlah besar. Hal itu bisa

dilihat dari tugas yang mesti diemban eksekutifnya.

Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) No. 63/1996, terdapat lima tugas utama sekper, yakni mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan yang berlaku, memberikan pelayanan kepada

Reputasi & Komunikasi Perusahaan

40 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 41: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Etalase

masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi perusahaan, memberikan masukan kepada direksi untuk mematuhi UU Pasar Modal, serta menjadi penghubung atau contact person antara perusahaan dengan Bapepam dan masyarakat.

Karena kesadaran akan pentingnya peran seorang sekper, dalam aturan itu juga dituliskan bahwa fungsi sekper dapat dirangkap oleh direktur perusahaan.

Isyak S. Stamboel, pendiri Konsultan Public Relations Kendi 5, mengibaratkan keberadaan sekper sebagai corong perusahaan. Berbagai kebutuhan informasi mengenai perusahaan, tuturnya, bisa diperoleh melalui seorang sekper.

“Corsec mempunyai data dan juga harus menguasai kebijakan perusahaan. Kalau ada sesuatu, harus melalui dia. Corsec ini juga sekaligus menjadi tangan kanan direksi. Tidak bisa hubungan antara corsec dengan direksi memiliki jarak. Hubungan di antara mereka harus lebur,” tuturnya.

Dalam perkembangan yang ada, keberadaan sekper dengan direksi diatur sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Begitu strategis dan pentingnya tugas dan fungsi sekper, maka tidak heran jabatan Sekper merangkap pada posisi Direktur Keuangan

perusahaan. Ada fungsi setara antara kedua jabatan tersebut. Rangkap jabatan serupa ini banyak terjadi pada perusahaan publik dan hal itu sah-sah saja. Begitu pula jika masing-masing jabatan di isi oleh orang yang berbeda.

“Yang paling penting seorang corsec harus pandai bicara atau bisa berkomunikasi dengan baik. Yang kedua adalah penguasaan masalah. Jika dia tidak paham, bisa berantakan,” tambah Isyak.

Berdasarkan pengamatannya, penguasaan corsec saat ini lebih kepada urusan administrasi, sedangkan untuk aspek komunikasi masih sering terlupakan. Padahal, sambungnya,

corsec mempunyai peran yang sangat strategis dalam upaya membangun dan menjaga hubungan baik dengan berbagai pihak, khususnya dengan investor.

Dia menyayangkan karena selama ini pemahaman terhadap hal tersebut masih kurang. Jika perusahaan kesulitan mengko-munikasikan informasi kepada publik, perusahaan bisa bekerja sama de ngan perusahaan PR untuk melaksanakan hal tersebut.

“Karena tanggung jawab yang sangat besar, bisa saja fungsi komunikasi itu dijalankan oleh perusahan PR. Komunikasi ini penting untuk menjaga reputasi perusahaan. Tantangan saat ini semakin tinggi, karena bisnis makin berkembang,” tuturnya.

Penjaga Reputasi & Spokeperson

Terkait urusan menjaga reputasi ini pulalah yang digarisbawahi oleh Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., Suradi dalam menjalankan tugasnya.

“Tugas utama corsec adalah menjaga reputasi perusahaan dalam aspek bisnis atau usaha melalui komunikasi strategis dengan publik internal dan eksternal termasuk represntasi tangan kanan perusahaan untuk meningkatkan daya jual perusahaan,” ujar Suradi yang telah menjabat sebagai sekper sejak September 2014.

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 41

“Corsec mempunyai data dan juga harus menguasai kebijakan perusahaan. Kalau ada sesuatu, harus melalui dia. Corsec ini juga sekaligus menjadi tangan kanan direksi. Tidak bisa hubungan antara corsec dengan direksi memiliki jarak. Hubungan di antara mereka harus lebur.”

Page 42: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Etalase

Oleh karena itu, seorang corsec dituntut mampu menguasai masalah yang lebih luas seperti strategi public relations, ekonomi mikro dan makro, hukum, industri, pasar modal, dan regulasi pemerintah.

Menurut dia, dengan tantangan dunia bisnis yang semakin kompleks dan perlunya fokus ekstra bagi direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, corsec sebaiknya berada pada posisi yang mandiri.

Suradi mengungkapkan dalam upaya memastikan bahwa informasi dapat diterima dengan baik, perusahaan telah membuat website atau media lain untuk kebutuhan tersebut. Selain itu, pihaknya juga senantiasa menjalin hubungan baik dengan berbagai pemangku kepentingan.

Pada kesempatan lain, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk. Hermawan Wijaya menceritakan pengalaman bagaimana selama ini dia telah merangkap jabatan sebagai direksi sekaligus sebagai Corsec perusahaan. Sejak perusahaan properti ini melakukan penawaran saham perdana pada 2008, Hermawan telah merangkap jabatan tersebut.

“Corsec itu jabatan penting. Karena itu direksi yang merangkap langsung untuk posisi tersebut. Kalau ada sesuatu, yang dipanggil

lebih dulu adalah corsec. Corsec menjadi penghubung perusahaan dengan regulator, pemerintah, juga kepada investor,” katanya.

Meskipun begitu, sejak pertengahan tahun ini Hermawan tidak lagi mengisi jabatan sebagai corsec. Posisinya sebagai Direktur PT Puradelta Lesari Tbk. membuat tanggung jawab yang dimiliki semakin besar.

“Saat ini saya merangkap sebagai direksi di Bumi Serpong Damai juga di Puradelta. Jadi tidak mungkin memegang jabatan corsec. Walaupun saat ini saya sudah tidak menjadi corsec, saya tetap memantau seluruh hal yang berhubungan dengan fungsi tersebut,”

paparnya.Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk., Budi Satria mengatakan sekper berperan sebagai spokeperson yang diberi wewenang mewakili direksi untuk menyampaikan informasi, konfimasi, upadate, dan segala sesuatu yang terkait dengan sikap atau kebijakan perusahaan.

Di BRI, tuturnya, sekper bertanggung jawab pada pengelolaan hubungan masyarakat, kegiatan corporate social responcibility (CSR), pelayanan informasi kepada investor dan stakeholder, serta urusan kesekretariatan direksi dan komisaris.

“Saya rasa kesadaran perusahaan akan pentingnya posisi sekper semakin tinggi. Ini terbukti dengan semakin banyaknya perusahaan yang semula tidak memiliki struktur organisasi sekper, kemudian membentuk pos tersebut. Posisi PR pun telah menjadi posisi yang menjanjikan, dan dibutuhkan,” ungkapnya.

Kebutuhan yang tinggi akan informasi dan perkembangan zaman, mendorong sekper untuk berperan lebih besar. Dia menjadi corong, menjadi jembatan, sekaligus figur perusahaan. (Fatia Qanitat/Kontributor)

42 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 43: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Laporan Utama

Hati-hati Obesitas Mengintai!

Obesitas itu bukan hanya yang terlihat pada penampilan saja yang jadi lebih

gemuk, tetapi harus dilihat dari dalam juga. Melissa Tuanakotta awalnya mengaku tak punya masalah dengan tubuh yang lebih besar. Perempuan berusia 27 tahun itu juga tak menyukai air putih, karena lebih memilih minuman aneka rasa yang mengandung gula sejak kecil. Emmel --panggilan akrabnya--, melakukan hal itu setidaknya sejak duduk di kelas tiga SD. Lambat laun, berat tubuhnya semakin naik. Ditambah lagi kala itu, makanan siap saji semakin tersebar

di mana-mana. Emmel pun ikut mengonsumsi makanan tersebut hingga menjadi makanan favoritnya.

Saat sang ayah sakit sejak 2010, --dan meninggal pada 2011--, Mellisa memutuskan untuk hidup lebih sehat. Salah satunya, memaksa diri untuk meminum air putih. Hal

tersebut dilakukan secara konsisten guna kesehatannya sendiri.

Masalah terhadap Mellisa bisa jadi banyak dijumpai pada lingkungan di sekitar Anda. Tahukah juga bahwa Indonesia mendapat rangking 10 mengenai tingkat obesitas tertinggi yang dirilis oleh

Hidup Sehat

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 43

Page 44: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

Jurnal Medis Lancet pada Mei? Jumlah orang yang mengalami obesitas telah melampaui 2,1 miliar atau naik 875 juta sejak 3 dekade lalu. Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, China, India, Rusia, Brasil, Meksiko, Mesir, Jerman, Pakistan, dan terakhir Indonesia.

Hal ini juga diakui oleh dokter Aryono Hendarto dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dia mengatakan dalam penelitian lainnya terungkap bahwa DKI Jakarta menduduki angka obesitas tertinggi yakni sebesar 25%. Sedangkan, Yogyakarta mendapat peringkat terendah yakni sebesar 4%.

Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI RSCM, dokter Fiastuti Witjaksono mengatakan terdapat patokan yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) untuk Asia Pasifik dalam Body Mass Index (BMI),yakni ukuran berat terhadap tinggi atau kilogram/meter (²) . Di antaranya adalah seseorang yang memiliki massa badan normal adalah 18.5-22.9.

Namun, untuk orang yang tergolong kelebihan berat badan berada pada 23. Lebih dari 23, berpotensi memiliki pelbagai penyakit. Sedangkan jika di atas 25 sudah dikatakan obesitas.

Lingkar PinggangFiastuti juga menambahkan

untuk mendiagnosa, bisa juga

dilakukan dengan pengukuran lingkar pinggang. Cara itu dinilai cukup signifikan untuk mengetahui hal yang sangat penting. Pada laki-laki, ukuran lebih dari 90 cm dapat dikatakan obesitas, sedangkan perempuan berada pada angka lebih dari 80 cm.

“Obesitas itu bukan hanya yang terlihat pada penampilan saja yang jadi lebih gemuk, namun harus dilihat dari dalam juga, apakah bisa berdampak bagi kesehatan,” jelas Fiastuti.

Dia memaparkan seorang pasien yang menginginkan penurunan berat badan tetapi hanya mengonsumsi obat penurun berat badan saja, sering kali gagal. Menurutnya, harus didahului dengan pengontrolan makan dan aktivitas fisik yang seimbang. Hal ini dimaksudkan agar ketahanan berat badan itu yang cukup lama dan fluktuatif, sehingga tak kembali pada berat badan semula.

“Satu pon itu ½ kg, kira-kira setara 3.500 kalori. Jadi, kalau ingin menambah berat ½ kg harus membuat energi seimbang positif hingga 3.500 kalori. Kalau kita bisa mengurangi 500 kalori setiap harinya selama seminggu maka 3.500 kalori akan hilang atau setengah berat badan akan berkurang,” jelasnya.

Fiastuti menuturkan bahwa berat yang baik untuk dikurangi adalah 0,5 kg-1 kg dalam seminggu atau 2kg-4 kg per bulan. Dia memaparkan untuk mengubah pola makan, hal yang dapat dilakukan

adalah melalui memasak atau menyantapnya.

Jika, seseorang terbiasa makan kentang, maka dia bisa memakan dengan cara direbus atau dibakar. Dengan cara tersebut 100 gr kentang akan menghasilkan 93 kalori dan lemak 0 g. Sedangkan, jika digoreng akan menciptakan 253 kalori dan lemak 11g. Kalau dibuat chipsakan membentuk 533 kalori atau lemak 36 g.

Berdasarkan tumpeng gizi seimbang, Fiastuti menjelaskan ada empat prinsip dalam menjaga berat badan yakni biasakan makan makanan beraneka ragam. Ini seperti makanan pokok (3-8 porsi), sayur (3-5 porsi), buah (2-3 porsi), protein hewani dan nabati (2-3 porsi), minyak, gula dan garam secukupnya.

Selanjutnya adalah pola hidup bersih dengan memilih makanan yang sehat dan baik bagi tubuh. Cara lainnya pola hidup aktif, dengan hidup seimbang antara yang masuk ke dalam tubuh dan yang dikeluarkan. Bisa dengan olah raga teratur seperti berlari, bersepeda, dan berenang.

Terakhir, selalu pantau berat badan. Tidak lupa, Fiastuti juga mengingatkan, minum air mineral wajib hukumnya sehari 2 liter atau delapan gelas sehari. “Jika, ingin menurunkan berat badan, sebaiknya sebelum makan kita minum 2 gelas air agar perut terasa kenyang sehingga kita tidak makan kebanyakan,” ujarnya. (Atiqa Hanum)

Hidup Sehat

44 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

Page 45: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

PALEMBANG- Dirut Bank Sumsel Babel

Muhammad Adil menyerahkan bantuan kebutuhan

pokok bagi korban bencana kebakaran di 3-4 Ulu,

Palembang, Rabu (5/8) lalu.

Adil mengharapkan warga korban kebakaran bisa

sabar dan kuat menghadapi musibah tersebut.

Dia mengaku wilayah 3-4 Ulu tidak asing lagi

baginya karena merupakan daerah tempat bermainnya

sewaktu masih kanak-kanak dan remaja.

Oleh karena itu, Adil mengetehaui persis kawasan

yang padat penduduk itu rentan terhadap kebakaran

pemukiman.

"Saya mohon bapak ibu sabar menghadapi

musibah ini, semoga keadaan cepat menjadi baik.

Kami seacra pribadi maupun perusahaan turut

berduka," ujarnya.

Dia meminta masyarakat harus lebih waspada

terhadap cuaca di bulan Agustus ini yang cenderung

panas ekstrem sehingga berpotensi menimbulkan

kebakaran. (MF)

Bidik Lensa

Bank Sumsel Babel Bantu Korban Kebakaran di 4 Ulu

PALEMBANG- Para Istri direksi Bank Sumsel Babel menunjukkan kepedulian terhadap korban kebakaran di 3-4 Ulu Palembang saat berkunjung ke lokasi bencana tersebut.

Mereka menyerahkan bantuan bersama dengan manajemen Bank Sumsel Babel. Bantuan terdiri dari 110 paket sembako yang berisikan satu karung beras, satu dus mie instan, satu kilogram gula pasir, satu liter minyak goreng dan tiga kaleng sarden, serta pakaian layak pakai. (MF)

Istri Direksi BSB Turut Serahkan Bantuan Bagi Korban Kebakaran

PANGKAL PINANG-: Dirut Bank Sumsel Babel Muhammad Adil meresmikan kantor megah Bank Sumsel Babel Unit Syariah di Pangkal Pinang.

Adil didampingi oleh Direktur Umum M. Iskandar memotong tali bunga menandai peresmian gedung tersebut. Peresmian kantor ini dilakukan tak lama setelah peresmian Gedung Bank Sumsel Babel pada Minggu, (10/8) di Pangkal Pinang.

Unit Usaha Syariah Bank Sumsel Babel Cabang Pangkal Pinang memiliki kantor sendiri yang terpisah dari kantor induk Bank Sumsel Babel di Pangkal Pinang. (MF)

Kantor Cabang Syariah Termegah di Pangkal Pinang diresmikanKantor Cabang Syariah Termegah

Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial | 45

Page 46: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi

46 | Edisi 03 - September-Oktober 2015 | Majalah Finansial

PALEMBANG- PT Taspen (Persero) me-ngandeng Bank Sumsel Babel untuk memper-

lancar proses pembayaran tabungan hari tua, tabungan hari tua multiguna dan pensiun melalui rekening bank di Bank Sumsel Babel.

Dengan adanya perpanjangan perjanjian kerjasama tersebut diharapkan bisa meningkatkan jumlah pembayaran uang gaji pensiun melalui Bank Sumsel Babel, di mana PNS merupakan salah satu nasabah utama Bank Sumsel Babel baik pada saat CPNS, PNS aktif ataupun setelah pensiun.

Manajemen Bank Sumsel Babel dengan PT Taspen (Persero) Cabang Palembang telah menandatangani per-janjian kerjasama tersebut yang diikuti dengan penyerahan Sertifi kat Offi ce Channeling pada Selasa, (11/8).

Sebanyak 50 pegawai Bank Sumsel Babel yang merupa-kan perwakilan dari seluruh kantor cabang telah lulus dalam pelatihan ketaspenan, sebagai persyaratan menjadi mitra layanan PT Taspen. Dengan lulusnya 50 pegawai tersebut, berarti seluruh cabang konvensional Bank Sumsel Babel sudah dapat menjadi mitra layanan Taspen. (MF)

Manajemen Bank Sumsel Babel dengan PT Taspen

PALEMBANG- Bank Sumsel Babel menyerahkan 7.328 kartu pintar (Smartcard) kepada mahasiswa baru Universitas Sriwijaya sebagai kartu ID Mahasiswa yang serbaguna.

Sebagai mitra strategis, BSB memberikan layanan terbaik bagi seluruh mahasiswa UNSRI.

Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Shahyo-han Johnny menyerahkan kartu tersebut secara sim-bolis kepada mahasiswa baru, pada acara pelantikan mahasiswa baru Universitas Sriwijaya tahun ajaran 2015 oleh Rektor Unsri, Badia Perizade di Audito-rium Unsri pada Selasa 911/8).

Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel didampingi oleh Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Kapten A. Rivai Mustakim dan Cabang Indralaya Syamsul Muhdi.

Shahyohan mengatakan smartcard kartu maha-siswa Unsri mempermudah pembayaran uang kuliah atau transaksi lainnya melalui seluruh kantor cabang Bank Sumsel Babel. (MF)

PALEMBANG- Bank Sumsel Babel menyarahkan bantuan kepada 20 panti asuhan se-Palembang dengan menggunakan dana zakat dari karyawan bank tersebut, di di Kantor Pusat Bank Sumsel Babel pada Jumat (10/7).

Perseroan rutin memungut zakat profesi dari karyawan yang dikelola oleh Badan Amil Zakat di lingkungan internal melalui pengenaan zakat 2,5% dari gaji bulanan.

Rekening dana zakat karyawan Bank Sumsel Babel dikelola sendiri oleh Bazis Bank SumselBabel sebanyak 40% dari total iuran Bazis dan 60% lagi diserahkan ke rekening Badan Amil Zakat di Provinsi Sumsel. (MF)

Bazis Bank Sumsel Babel Bagikan Zakat

PT Taspen Gandeng Bank Sumsel Babel untuk Transaksi PNS

Kartu Pintar Bank Sumsel Babel Bagi Mahasiswa UNSRIBabel Bagi Mahasiswa UNSRI

Page 47: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi
Page 48: 2 Finansial BSB...mereka mengganti pemimpin yang sekarang. Kami siapkan mereka untuk 2025, jadi jika sekarang usia mereka 35 maka 10 tahun lagi mereka sudah 45 dan sudah layak jadi