2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/bab i_dyah...

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembelajaraan biologi diantaranya adalah agar siswa mampu membentuk sikap positif dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Allah SWT yang ditunjukan dengan kekuasaanya melalui ciptaan-Nya yang kecil, dan mengembangkan keterampilan dasar biologi yang berupa kemampuan berpikir kritis analisis, penguasaan biologi, serta meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA), pembelajaran biologi diarahkan agar mencari tahu dengan melakukan pengamatan atau penelitian secara langsung terhadap objek yang akan dipelajari sehingga diperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya dan lingkungan sekitar (Depdiknas,2003). Selanjutnya yang tidak kalah penting, mengenai pengembangan yang lebih lanjut dalam pembelajaran biologi adalah menghubungkan ilmu sain dengan perkembangan teknologi dan masyarakat sehingga dapat membantu siswa mengaplikasikan biologi dalam kehidupan sehari-hari. Mempelajari ilmu biologi sangatlah menantang sehingga materi biologi dapat dipandang sebagai suatu yang sederhana, namun dapat juga dipandang sebagai sesuatu yang sangat rumit dan kompleks (Hasruddin, 2009). Hal ini dikarenakan banyaknya objek kajian biologi serta banyaknya 1 Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Upload: trinhcong

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan pembelajaraan biologi diantaranya adalah agar siswa mampu

membentuk sikap positif dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam

serta mengagungkan kebesaran Allah SWT yang ditunjukan dengan

kekuasaanya melalui ciptaan-Nya yang kecil, dan mengembangkan

keterampilan dasar biologi yang berupa kemampuan berpikir kritis analisis,

penguasaan biologi, serta meningkatkan kesadaran akan kelestarian

lingkungan. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA), pembelajaran

biologi diarahkan agar mencari tahu dengan melakukan pengamatan atau

penelitian secara langsung terhadap objek yang akan dipelajari sehingga

diperoleh pemahaman yang lebih tentang dirinya dan lingkungan sekitar

(Depdiknas,2003). Selanjutnya yang tidak kalah penting, mengenai

pengembangan yang lebih lanjut dalam pembelajaran biologi adalah

menghubungkan ilmu sain dengan perkembangan teknologi dan masyarakat

sehingga dapat membantu siswa mengaplikasikan biologi dalam kehidupan

sehari-hari.

Mempelajari ilmu biologi sangatlah menantang sehingga materi

biologi dapat dipandang sebagai suatu yang sederhana, namun dapat juga

dipandang sebagai sesuatu yang sangat rumit dan kompleks (Hasruddin,

2009). Hal ini dikarenakan banyaknya objek kajian biologi serta banyaknya

1

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 2: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

2

fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ilmu pengetahuan

secara umum. Adapun objek kajian pada materi biologi SMA kelas X yaitu

memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi kingdom menurut Robert

H Whittaker ada lima kingdom yaitu: Monera, Protista, Fungi (jamur),

Plantae, Animalia (Purnomo, 2005). Salah satu objek kajian biologi SMA

kelas X yaitu protista. Protista biasanya hidup pada beberapa habitat, salah

satunya terdapat pada air kolam. Pada Setetes air kolam terdapat bermacam-

macam mahluk hidup yang bersifat mikroskopis maupun makroskopis.

Protista sendiri mencakup beberapa jenis yaitu protista mirip hewan

(Protozoa, Protista mirip tumbuhan (Alga/ Ganggang), Protista mirip jamur

(fungi) yang memiliki peranan penting dalam bidang kesehatan, industri dan

ekologi (Djuanda, 1980 ; Kimball, 1999).

Pengembangan pembelajaran biologi pada materi protista khususnya

dalam kurikulum KTSP menyediakan berbagai pengalaman belajar yaitu agar

siswa memahami konsep dan proses sains (Depdiknas,2003). Adanya

pengalaman dan proses pemahaman dalam mempelajari materi biologi

ditetapkan dengan adanya Standar kompetensi. Standar kompetensi inilah

yang menjadi penguasaan dalam mempelajari materi biologi. Standar

kompetensi menggambarkan kemampuan siswa yang sifatnya terukur serta

harus dikembangkan selama proses pembelajaran berlangsung.

Salah satu standar kompetensi SMA kelas X yaitu memahami prinsip-

prinsip pengelompokan mahluk hidup. Dalam standar kompetensi terdapat

kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, kompetensi dasar yang

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 3: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

3

harus dicapai oleh siswa dalam materi protista yaitu menyajikan ciri-ciri

umum filum dalam kingdom Protista, dan perannya bagi kehidupan. Dalam

menentukan siswa dapat menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar

diperlukan indikasi yaitu bahwa siswa mampu: mendeskripsikn ciri-ciri

protista berdasarkan pengamatan, menunjukkan ciri-ciri umum Filum dalam

Kingdom Protista, mengklasifikasi contoh Protista yang menyerupai hewan,

tumbuhan, dan jamur, memberi contoh peranan protista bagi kehidupan.

Terkadang dalam proses pembelajaran berlangsung seringkali

dihadapkan pada materi abstrak sehingga materi sulit dipahami siswa salah

satunya materi protista. Materi protista akan lebih menarik disajikan kepada

siswa apabila menggunakan media yang tepat. Visualisasi lewat media

pembelajaran dalam bentuk video menjadi salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Media pembelajaran

dapat dijadikan sebagai penunjang penyampaian informasi dan komunikasi

pembelajaran. Dalam komunikasi pembelajaran media pembelajaran sangat

dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran.

Artinya, proses pembelajaran akan terjadi apabila ada komunikasi antara

penerima pesan dengan sumber/penyalur pesan lewat media tersebut (Dinata,

2013; Nurseto, 2011).

Adanya keterbatasan media pembelajaran pada pembelajaran biologi

khususnya pada materi protista tentunya akan menghambat proses belajar

mengajar. Dengan demikian dalam proses pembelajaran perlu didukung

dengan adanya ketersediaan media pembelajaran yang memadai. Pentingnya

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 4: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

4

media pembelajaran digunakan agar siswa menjadi lebih tertarik dalam proses

belajar (Hasruddin, 2009). Oleh sebab itu guru harus mengembangkan

kreativitas, membuat dan merancang media pembelajaran secara sistematis

berdasarkan kebutuhan pembelajaran dan karakteristik para siswa yang akan

mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut khususnya pada materi protista

(Siddik & Madya, 2008).

Berdasarkan hasil observasi pada SMA Negeri 1 Maos kelas X di

Kecamatan Maos Kabupaten cilacap bahwa ditemukan adanya beberapa

masalah dalam proses pembelajaran biologi pada materi protista yaitu adanya

keterbatasan media pembelajaran protista sebagai pendukung pembelajaran.

Kebanyakan siswa menganggap materi protista sulit dipelajari karena protista

bersifat mikroskopis yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan

objeknya susah didapat. Pembelajaran protista yang bersifat abstrak,

menyebabkan siswa kurang memahami materi yang dipelajari. Pembelajaran

yang masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa cenderung

menghafal materi, mendengarkan dan mudah bosan. Siswa kurang paham

terhadap materi protista dalam pengelompokan jenis-jenis protista. Pada saat

proses pembelajaran berlangsung guru tidak mengajak siswa didalam mencari

tahu, menggali informasi dan mengembangkan materi mengenai protista

secara langsung sehingga siswa tidak memiliki pengalaman secara langsung

terhadap objek.

Sehubungan dengan kondisi ini perlu ada jalan keluar untuk

mengatasinya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyajikan materi

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 5: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

5

protista yaitu membuat dan menyusun media pembelajaran video protista.

Penyusunan media pembelajaran video protista menggunakan Software

Windows Movie Maker 2.6. Windows movie maker merupakan software yang

digunakan untuk mengcapture audio dan video dari kamera video atau sumber

video lainya. Selain itu juga dapat digunakan untuk mengimport audio, video,

maupun gambar (image) untuk dipakai bersama movie yang dibuat (Suciati,

2010). Penggunaan video dan foto untuk penyusunan media pembelajaran

berasal dari hasil inventarisasi jenis-jenis protista yang dilakukan dengan cara

mencari sebanyak-banyaknya objek pengamatan protista pada air kolam

dengan menggunakan mikroskup binokuler beserta komputer kamera digital.

Berdasarkan uraian latar belakang ditaas maka perlu dilakukan

penelitian mengenai Inventarisasi Jenis-jenis Protista Air Kolam Sebagai

Upaya Penyusunan Media Pembelajaran Video Protista Pada Materi Protista

SMA kelas X.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah ini

sebagai berikut:

1. Apakah data hasil inventarisasi jenis-jenis protista air kolam dapat

digunakan sebagai penyusunan media pembelajaran video protista pada

materi protista SMA kelas X?

2. Bagaimana penyusunan media pembelajaran video protista pada materi

protista SMA kelas X?

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 6: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

6

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. mengetahui jenis-jenis protista pada air kolam;

2. menyusun media pembelajaran video protista pada materi protista SMA

kelas X menggunakan data hasil inventarisasi jenis-jenis protista pada air

kolam;

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi siswa:

1. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan menginventarisasi jenis

jenis protista air kolam sehingga dapat lebih memahami materi

mengenai protista;

2. mendorong siswa bersikap jujur, objektif, tanggung jawab;

3. siswa dapat bersikap aktif pada proses pembelajaran;

4. mengetahui jenis-jenis protista yang ada pada air kolam;

5. mengamati dan mengelompokan jenis-jenis protista pada air kolam;

6. siswa dapat melihat mengenai alat gerak dan morfologi protista.

b. Manfaat bagi guru:

1. guru mendapatkan pengalaman tentang cara meningkatkan belajar

siswa;

2. menjadikan guru kreatif, dan informatif;

3. membuat media pembelajaran video protista yang baru.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 7: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

7

2.1 Biologi Protista

2.1.1 Morfologi Protista

Nama Protista secara harfiah berarti “yang paling pertama”.

Kemunculan kingdom protista dilatarbelakangi adanya penemuan begitu

banyak organisme. Misalnya suatau organisme memiliki ciri-ciri mirip

tumbuhan, tetapi juga memiliki karakter mirip hewan atau jamur. Kingdom

protista mudah dibedakan dari organisme prokariot (bakteri), namun agak

sukar digolongkan pada organisme eukariot karena bentuknya yang

sederhana. Anggota protista sendiri juga berbeda antara yang satu dengan

yang lainnya dalam hal morfologi maupun cara hidupnya (Suwignyo et al.,

2005 ; Kimball, 1999).

Protista yang menyerupai jamur merupakan jamur parasit dan

predator yang menghasilkan spora. Jamur parasit merupakan jamur air

pengurai uniseluler (bersel satu) yang hidup di perairan, sedangkan jamur

predator atau fagosit merupakan jamur lendir yang hidup menyerupai

Amoeba. Sel- sel jamur lendir juga merupakan kumpulan sel-sel yang

bermigrasi (bergerak) bersama-sama membentuk struktur seperti spora.

Protista yang menyerupai sifat hewan mencakup protozoa non fotosintetik

(tidak melakukan fotosintesis) dan mempunyai alat gerak. misalnya

kelompok Rhizopoda dan Sporozoa. Protozoa ini merupakan predator

uniseluler dan parasit. Protozoa bergerak dengan menggunakan kaki semu

(pseudopodia), cillia, atau flagelata (Suwignyo et al., 2005). Beberapa

protista yang menyerupai sifat tumbuhan merupakan uniseluler dan besifat

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 8: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

8

fotosintetik berflagelum (melakukan fotositesia dan mempunyai alat gerak

flagelum).

Sel protista pertama kali diamati oleh Antonie Van Leewenhoek

pada tahun 1674 (Suwignyo et al., 2005) Ciri-ciri protista adalah sebagai

berikut:

1. terdiri atas satu sel, eukariota atau uniseluler (membentuk koloni

2. ada yang hidup bebas di air tawar, di laut di air kolam atau didalam

tubuh organisme lain sebagai simbion

3. memiliki cara memperoleh makanan yang beragam meliputi:

e.1 otoautotrof, yang mengandung kloroplas

e.2 heterotrof, yang mengabsorbsi molekul organik atau memakan

partikel makanan yang lebih besar

e.3 niksotrof, yang melakukan fotosintesis dan heterotrof

4. yang memiliki sifat mirip seperti hewan, jamur atau tumbuhan

2.1.2 Klasifikasi Protista

Protista eukariotik dibagi menjadi tiga golongan yaitu protista

menyerupai jamur (fungi), protista menyerupai hewan (protozoa), protista

menyerupai tumbuhan (algae) (Pelczar & Chan, 2008).

1. Protista yang menyerupai jamur (Fungi)

Anggota protista yang menyerupai jamur adalah kelompok protista

jamur air dan jamur lendir. Kesamaanya dengan jamur adalah

mempunyai struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau

pengurai, jamur akan mengeluarkan enzim. Enzim ini memecah atau

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 9: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

9

merombak senyawa organik yang dihasilkan organisme lain. Kemudian

jamur menyerap produk rombakan tersebut.

Protista menyerupai jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut

yaitu: Memiliki sel berflagela pada suatu waktu dalam siklus hidupnya,

khusus pada jamur air memilki dinding sel yang tersusun oleh zat

selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin, membentuk spora

diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan

zoospora, makanan dicerna secara fagosit

Jamur protista terdiri dari tiga filum, yaitu Myxomycota (jamur

lendir plasmodinal), Acrasiomycota (jamur lendir selular), dan

Oomycota (jamur air).

a. Myxomycota (jamur lendir plasmodinal)

Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebas

pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel yang hidup bebas ini disebut

Amoeboid karena mempunyai bentuk seperti Amoeba. Seperti

Amoeba yang sesunguhnya, jamur lendir merupakan predator

fagosit. Disebut demikian karena jamur lendir dapat menelan

bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik. Contoh:

Physarium sp. (Kimball, 1999).

Pada kapang lendir plasmodinal masa lendir itu disebut

plasmodium, mengandung beribu-ribu nukleus. Plasmodium itu

bergerak perlahan-lahan di atas permukaan substratnya (umpamanya

kayu busuk) menyerbu makananya sambil tumbuh. Akhirnya

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 10: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

10

plasmodium itu membentuk tangkai-tangkai nyata yang

menghasilkan dan membebaskan spora-spora. Jika jatuh ditempat

yang cocok spora tersebut akan berkecambah membentuk sel-sel

tunggal yang bergerak dengan flagela dan pseudophodia. Sel-sel

berpasangan dan mulai pembentukan plasmodiumnya yang baru

(Kimball, 1999).

b. Acrasiomycota (jamur lendir selular)

Pada kapang lendir seluler beribu-ribu sel inti seperti amoeba

berkelompok menjadi massa berlendir. Akan tetapi tidak ada

peleburan individu antar indiidu-individu (Kimball, 1999). Jamur ini

merupakan kelompok jamur lendir selular, yang hidup bebas di

dalam tanah, biasanya diisolasi dari tanah humus. Bentuk

vegetatifnya berupa sel berinti satu yang amoeboid, seperti protozoa

uniselular atau merupakan Amoeba haploid, dan disebut juga

pseudoplasmodium.

Ciri-ciri sel jamur ini adalah dapat bergerak diatas media

padat (pseudopodia), makan dengan cara fagositosis, misalnya

dengan memakan bakteri. Sifatnya yang mirip fungi adalah adanya

stadium badan buah, dan terbentuknya spora. Struktur spora

seperti bentuk kista dari Amoeba. Perkembangbiakan jamur ini

dimulai dari berkecambahnya spora, kemudian sel memperbanyak

diri membentuk pseudoplasmodium, selanjutnya sel-sel beragregasi

dan akan membentuk badan buah, akhirnya terbentuk sporokarp

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 11: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

11

yang menghasilkan spora kembali. Contoh jamur ini adalah

Dictyostelium mucoroides dan Dictyostelium discoideum (Sumarsih,

2003).

c. Oomycota (jamur air).

Kebanyakan spesies jamur air hidup bebas dan mendapatkan

nutrisi dari sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau dan aliran air.

Beberapa jamur air juga parasit pada organisme akuatik, contohnya

Saprolegnia sp. yang hidupnya menempel pada tubuh ikan. Jamur

air dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Secara

aseksual jamur ini akan menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di

dalam sporangium akan dihasilkan spora-spora berflagel (zoospora).

Ketika zoospora matang maka spora akan keluar dari sporangium.

Apabila zoospora jatuh di tempat yang sesuai maka zoozpora akan

berkecambah dan tumbuh menjadi miselium (masa hifa) baru.

Reproduksi seksual terjadi dengan penyatuan gamet jantan dan

betina. Gamet dihasilkan oleh hifa yang berdeferensiasi. Gamet

jantan dihasilkan dari antheridium dan gamet betina dihasilkan dari

oogonium. Fusi gamet jantan betina menghasilkan zigot diploid yang

berkembang menjadi spora yang berdinding tebal. Saat spora

berkecambah akan dihasilkan miselim baru (Kimball, 1999).

2. Protista menyerupai Hewan (Protozoa)

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 12: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

12

Protista yang menyerupai hewan lebih dikenal dengan istilah

Protozoa (Yunani, proto = pertama, zoa = hewan). Disebut protista

menyerupai hewan karena uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal

bakal hewan yang lebih kompleks. Protozoa adalah hewan pertama yang

hidup di permukaan bumi, yang selanjutnya akan kita sebut hewan

bersel satu karena seluruh tubuhnya hanya terdiri dari satu sel saja

(Djuanda, 1999). Protozoa yang hidup bebas diperkirakan ada 22.000

spesies dan yang hidup sebagai parasit ±10.000 spesies. Protozoa sangat

berperan sebagai mata rantai makanan untuk komunitas lingkungan

aquatik, yaitu sebagai konsumen primer (Purnomo, 2005).

Ukuran dan bentuk protozoa sangat beragam. Beberapa bentuk

lonjong atau membola ada yang memaanjang dan ada yang polimorfik

atau mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat-tingkat yang

berbeda dalam siklus hidupnya. Ukuran protozoa berbeda-beda, mulai

dari berdiameter 1 µm sampai beberapa mm. Amoeba proteus hanya

berukuran ±1 µm, Ciliata ±2 mm. Sel protozoa khas terbungkus oleh

membran sitoplasma, beberapa dilapisi lagi dengan membran

ektoplasma yang dapat dibedakan dari sitoplasma bagian dalam

(endoplasma). Lapisan yang membungkus membran sitoplasma dikenal

sebagai pelikel. Pelikel ada yang tipis pada Amoeba dan ada yang tebal

pada Ciliata. Beberapa protozoa membentuk lapisan kerangka di luar

pelikel yang kita sebut cangkang (shell) yang tersusun dari bahan

organik dan anorganik (biasanya kalsium karbonat atau silika). Beberapa

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 13: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

13

protozoa parasit dapat membentuk sista yang merupakan pembungkus

untuk melindungi bentuk-bentuk vegetatif (trofozoit) dari lingkungan

yang membahayakan, misalnya: kekeringan, kehabisan sumber energi,

lingkungan asam dan lain-lain (Purnomo, 2005).

Sel protozoa terdiri dari protoplasma yang dibungkus membran

sel (plasmalemma) yang berfungsi sebagai “dinding sel”. Protoplasma

terdiri dari dua komponen utama yaitu inti sel (nukleus) ada isi sel atau

cytoplasma. Dengan menggunakan mikroskup akan terliihat bahwa

ctytoplasma terdiri atas dua bagian. Bagia terluar tampak homogen dan

jernih (hyalin) disebut ektoplasma, dan bagian dalam disebut

endoplasma. Dalam endoplasma terdapat benda-benda seperti butir-butir

kecil dan serabut benang halus yang ternyata adalah materi yang

mengandung protein, karbohidrat, lemak, garam mineral, serta organel.

Protozoa tidak memiliki organ sejati seperti alat pencernaan dan alat

reproduksi, akan tetapi bahwa protozoa yang berukuran mikroskopis dan

terdiri dari satu sel mampu melakukan semua kegiatan biologis seperti

bergerak, makan, bernafas, dan bereproduksi. Proses-proses tersebut

dilakukan oleh bagian di dalam sel yang disebut organel seperti vakuola

kontraktil (Suwignyo et al, 1997).

Arti penting protozoa, protozoa berperan sebagai mata rantai

penting dalam rantai makanan untuk komunitas akuatik. Yang teramat

penting juga dalam keseimbangan ekologis pada banyak komunitas, baik

dalam lingkungan daratan basah maupun dalam lingkungan akuatik,

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 14: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

14

ialah protozoa saprofitik dan protozoa pemakan bakteri (Pelczar &

Chan, 2008).

Protozoa berkembangbiak melalui berbagai proses seksual

(perkawinan) dan aseksual (tanpa kawin). Reproduksi aseksual dapat

berlangsung melalui proses pembelahan sel (mitosis) dan bertunas,

dengan hasil anak-anak sel yang berukuran sama atau tidak sama.

Pembelahan sel dapat berlangsung secara melintang maupun membujur.

Reproduksi aseksual protozoa yang umum dengan cara membentuk

tunas. Reproduksi seksual terjadi pada berbagai kelompok protozoa

yang berlangsung karena adanya peleburan dua isi sel menjadi satu yang

kemudian dilanjutkan pembelahan meiosis. Pada Ciliata terjadi

konjugasi, yaitu penyatuan antara dua individu yang dibarengi dengan

pertukaran bahan nukleus (Purnomo, 2005).

Gerak alih (lokomosi) merupakan patokan yang penting dalam

deferensiasi kelas pada protozoa. Ameba bergerak dengan mengeluarkan

tonjolan berbentuk jari, pseudopodia dari tubuhnya. Siliata beralih

tempat dengan bantuan gerak rambut-rambut yang sangat kecil, yaitu

silia yang terletak diseputar selnya. Flagelata bergerak dengan bantuan

flagela, yang biasanya terdapat di ujung sel. Sporozoa bergerak dengan

meluncur (melenturkan tubuhnya), karena tidak mempunyai organel luar

untuk gerak alih (Pelczar & Chan, 2008).

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 15: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

15

Protozoa dibagi menjadi empat kelas (atau dalam pandangan

tertetu, anak filum) berdasarkan mekanisme pergerakannya (Sumarsih,

2003).

a. Klas Mastigophora

Protozoa yang bergerak menggunakan flagel (bulu

cambuk) dan berfungsi sebagai alat renang. Organisme ini

mempunyai satu atau dua flagel. reproduksi cara aseksual yang

khas, yaitu melalui pembelahan binari walaupun reproduksi

seksual juga berlangsung pada beberapa kelompok, cara

memperoleh makananya autotrof, heterotrof (Oemarjati, 1990).

Mastigophora = (flagelata) bergerak dengan satu atau beberapa

buah flagela. Contoh pada Ceratium, Euglena, Noctiluca

(Suwignyo et al., 1997). Organisme dalam kelompok ini

mempunyai pelindung kokoh yang lentur atau pelikel yang

mengelilingi protoplasma, yang mencegah penggantian bentuk.

Klasifikasi flagellata berdasarkan ada tidaknya klorofil yaitu:

Fitoflagellata contoh Euglena viridis dan Zooflagelata contohnya

Trypanosoma sp. (Purnomo, 2005).

b. Klas Sarcodina

Sarcodina atau Rhizopoda adalah protozoa yang

bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang disebut

gerak amoeboid. Memilki satu atau dua pseudopodia berupa

amuboid untuk bagian terbesar daur hidupnya, sitoplasma

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 16: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

16

biasanya terdeferensi menjadi endoplasma dan ekstoplasma.

Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner. Sarcodina

mempunyai pseudopodia untuk bergerak dan mempunyai

vakuola kontraktil. Contoh : Amoeba sp. (Brotowidjoyo, 2001 ;

Oemarjati, 1990).

c. Klas Sporozoa

Tidak memiliki alat gerak, hidup sebagai endoparasit pada

organisme lain, daur hidupnya ditandai oleh adanya stadium sista,

daur hidup kompleks contoh pada Plasmodium (Oemarjati,1990).

d. Klas Ciliata

Cilliata mempunyai alat gerak silia (rumbai). Kebanyakan

hidup di air tawar dan air laut. Perkembangbiakannya dengan

pembelahan biner melintang dan perkembangbiakan seksualnya

dengan konjugasi (Purnomo, 2005; Suhardi, 1983; Pelczar &

Chan, 2008).

3. Protista yang menyerupai tumbuhan (Alga/ Ganggang)

Di dalam kolam yang airnya berwarna kehijauan kemungkinan

besar air kolam tersebut banyak mengandung ganggang yang tidak dapat

dilihat dengan mata telanjang. Ganggang disebut juga alga (Algae).

Habitat algae berada di permukaan atau dalam perairan (aquatik)

maupun daratan (terestrial) yang terkena sinar matahari, tetapi

kebanyakan di perairan (Sumarsih, 2003). Ganggang merupakan

organisme eukariot uniseluler dan multiseluler yang hidup di air, tubuh

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 17: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

17

ganggang belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Alga

berukuran amat beragam dari beberapa mikrometer sampai bermeter-

meter panjangnya, organisme ini mengandung klorofil serta pigmen-

pigmen lain untuk melangsungkan fotosintesis (Pelczar & Chan, 2008).

Alga memiliki peranan yaitu diantaranya: Alga merah dan coklat

dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, taanah diatome (sisa alga mati)

dapat digunakan sebagai isolator arus listrik, banyak alga mengandung

vitamin A, B1, C, D, dan K. Alga juga dimanfaatkan manusia sebagai

sumber makanan. Alga merah dapat menghasilkan polisakarida penting

(karegen) dan agar-agar yang digunakan sebagai, pengental, dan

pemadat maakanan (Purnomo, 2005).

a. Morfologi

Banyak spesies ganggang terdapat sebagai sel tunggal yang

dapat berbentuk bola, batang, kumparan.dapat bergerak atau tidak.

alga hijau uniseluler dan spesies-spesies yang lain membentuk

koloni-koloni multiseluler. Alga, merupakan protista eukariotik dan

memiliki nukleus yang dibatasi membran. (Pelczar & Chan, 2008).

b. Reproduksi

Algae berkembang biak secara seksual atau asekual.

Reproduksi aseksual mencakup pembelahan biner sederhana seperti

yang dijumpai pada bakteri. Semua bentuk reproduksi seksual

dijumpai di antara algae dalam proses ini terdapat konjugasi gamet

sehingga menghasilkan zigot. Jika gamet-gamet itu morfologinya

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 18: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

18

serupa, maka proses itu dinamakan isogami. Jika gamet-amet itu

berbeda ukuran, proses itu disebut heterogami. Pada bentuk-bentuk

algae tingkat tinggi, sel-sel seksual menjadi lebih mudah dicirikan

antara betina dan jantan. Ovum ( sel telur betina) berukuran besar dan

nonmotil sedangkan gamet jantan (sel sperma)itu kecil dan motil

aktif. Proses seksual ini dinamakan dengan oogami. Jika gamet jantan

dan gamet betina terdapat pada individu yan sama pada spesies itu,

maka individu dan spesies itu disebut biseksual. Jika gamet jantan

dan betina dibentuk oleh individu berlainan maka individu-individu

tersebut disebut uniseksual (Pelczar & Chan, 2008).

c. Fisiologi

Algae adalah organisme aerobik fotosintetik, dijumpai dimana

saja yang tersedia cukup cahaya, kelembapan, dan nutrien sederhana

yang memperpanjang hidupnya (Pelczar & Chan, 2008). Alga

mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik, yaitu: klorofil,

karotenoid, dan fikobilin yang terdapat dalam kloroplas. Karotenoid

merupakan hidrokarbon tak larut dalam air, berwarna kuning, jingga

atau merah. Fikobilin atau hiloprotein merupakan kompleks protein

larut dalam air berwarna biru atau merah. Ada lima Macam klorofil

yaitu klorofil a, b, c, d, dan e yang semuanya berwarna hijau. Semua

alga mengandung klorofil a. Karotenoid alga ada dua macam yaitu:

karoten dan xantofil, demikian juga fikobilin ada dua macam, yaitu:

fikosianin dan fikoeritrin. Kandungan xantofil dan karoten yang

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 19: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

19

tinggi akan menyebabkan warna alga menjadi kecoklatan, sedangkan

kandungan fikobilin yang tinggi akan berwarna kemerahan. Beberapa

alga tidak mempunyai pigmen sehingga beberapa ilmuwan

memasukan ke dalam kelompok protozoa (Purnomo, 2005).

Tabel 2.1. Ciri-ciri penting kelompok (divisi) taksonomi

ganggang yang utama

Divisi (nama umum) Bahan Cadangan Flagela dan Seluk Beluk

struktur sel

Chlorophycophyta

(ganggang hijau)

Pati, minyak Kebanyakan nonmotil

(kecuali satu ordo) tetapi

beberapa sel reproduktif

dapat berflagela.

Rhodophycophyta

(ganggang merah)

Pati floridean seperti

glikogen

Nonmotil dan karagen dalam

dinding sel.

Chrysophycophyta

(ganggang keemsan)

Karbohidrat seperti

pati dan minyak

Flagela: 1 atau 2 sama atau

tak sama, pada beberapa

permukaannya tertutup sisik-

sisik khas

Phaeophycophyta

(ganggang coklat)

Karbohidrat seperti

pati, manitol

Flagel: 2 lateral tak

sama,asam alginat dalam

dinding sel.

Bacillariophycophyta

(diatom)

Karbohidrat seperti

pati dan minyak

Flagela: 1 pada gamet jantan

,apikal, sel menjadi dua

peruhan, dinding bersilika

dengan tanda-tanda rumit.

Euglenophycophyta

(euglenoid)

Karbohidrat seperti

pati dan minyak

Flagel:1, 2, atau 3 yang

sama, agak apikal, ada

kerongkongan, tidak ada

dinding sel tetapi mempunyai

partikel elastik

Pyrrophycophyta (dinoflagelata,fitodina

d)

Pati ,minyak Flagela: 2 lateral, 1melilit

1menyeret

Xantophycophyta

(algae hijau-kuning)

Karbohidrat seperti

pati, minyak

Flagela ;2 tak sama apikal

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 20: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

20

2.1.3 Air Kolam

Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam

jumlah tertentu sehingga dapat dipergunakan untuk pemeliharaan ikan dan

atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian teknis kolam merupakan

suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia agar

mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya, dan target

produksinya. Kolam selain sebagai media hidup ikan juga harus dapat

berfungsi sebagai sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus

berpotensi untuk dapat menumbuhkan makanan alami. Di dalam air kolam

terdapat makhluk hidup eukariotik berupa protista yang terdiri dari protista

mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (algae), protista mirip

jamur (fungi). Pada air kolam yang semakin keruh atau hijau semakin

banyak protistanya sebab di dalam air kolam yang keruh terdapat cadangan

makanan atau mikroba (Firza, 2012).

2.2 Media pembelajaran

2.2.1 Pengertian Media

Kata “Media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk

jamak dari “medium”, secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Association for Education and Communication Technology (AECT),

mengartikan kata media sebagai segala bentuk dan saluran yang

dipergunakan untuk proses informasi. National Education Association

(NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 21: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

21

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan Heinich,

dkk dalam Nurseto 2011 mengartikan istilah media sebagai “the term refer

to anything thatcarries information between a source and a receiver”. Perlu

dikemukakan pula bahwa kegiatan pembelajaran adalah suatu proses

komunikasi. Namun proses komunikasi itu sendiri baru terjadi setelah ada

reaksi balik (feedback). Berdasarkan uraian di atas maka secara singkat

dapat dikemukakan bahwa media pembelajaran itu merupakan wahana

penyalur pesan atau informasi belajar (Nurseto, 2011).

2.2.2 Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat memberikan tingkat pengalaman yang

berbeda kepada peserta didik. Menurut Dale dalam Sanjaya (2012), media

teks dapat memberikan pengalaman sebesar 10%, media auditif dapat

memberikan pengalaman sebesar 20%, media visual dapat memberikan

pengalaman sebesar 30%, media audiovisual dapat memberikan

pengalaman sebesar 70%, dan media audiovisual interaktif dapat

memberikan pengalaman sebesar 90%.

Menurut Sanjaya (2012) Media pembelajaran dapat

diklasifikasikan berdasarkan sifat, jangkauan, dan teknik penggunaannya.

Berdasarkan sifat, media pembelajaran diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar. Informasi

yang disampaikan dalam bentuk auditif dan diterima oleh indera

pendengaran, yaitu telinga. Contoh media auditif adalah radio.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 22: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

22

2. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat. Informasi yang

disampaiakan dalam bentuk visual dan diterima oleh indera

penglihatan, yaitu mata. Contoh media visual, antara lain: grafik (foto,

gambar, lukisan, poster), buku cetak, buku digital, animasi tanpa

suara, video tanpa suara, model 3 dimensi atau realia.

3. Media audiovisual, yaitu media yang dapat didengar dan dilihat.

Informasi yang disampaiakan dalam bentuk auditif dan visual yang

diterima oleh telinga dan mata. Contoh: animasi, video, film, dan

multimedia interaktif.

Menurut Sanjaya (2012), media dikelompokkan menjadi dua

berdasarkan kemampuan jangkauannya, yaitu:

1. Media yang memiliki daya liput luas dan serentak. Contoh media

tersebut: radio, televisi, internet.

2. Media yang memiliki daya liput terbatas ruang dan waktu. Contoh

media tersebut: buku cetak, surat kabar, model 3 dimensi atau realia.

Menurut Sanjaya (2012), media pembelajaran dikelompokkan

menjadi dua berdasarkan teknik penggunaannya, yaitu:

1. Media yang diproyeksikan. Contoh media tersebut adalah multimedia

pembelajaran interaktif dan media over head proyektor (OHP).

2. Media yang tidak diproyeksikan. Contoh media tersebut adalah buku

cetak.

Pengelompokan media oleh Leshin, Pollock & Reigeluth dalam

Suherman (2009) dibagi dalam lima kelompok, yaitu

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 23: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

23

1. media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan

kelompok, field-trap);

2. media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja,

dan lembaran lepas);

3. media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,

gambar, transparansi, slide);

4. media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi);

5. media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer,

interaktif video, hypertext).

Klasifikasi media menurut Rudy Brezt mengidentifikasi media dari

tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi

tiga yaitu: gambar, grafis dan simbol yang dapat ditangkap dengan indra

penglihatan (Sanjaya, 2012).

2.2.3 Fungsi dan Manfaat Media

Penggunaan media pembelajaran memiliki beberap fungsi sebagai

berikut:

1. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang

lebih efektif.

2. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan

komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang

diharapkan.

3. Mempercepat proses belajar.

4. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 24: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

24

5. Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya

penyakit verbalisme (Nurseto, 2011).

Sedangkan menurut Sanjaya (2012) media pembelajaran memiliki

fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi komunikatif

2. Fungsi Motivasi

3. Fungsi kebermaknaan

4. Fungsi penyamaan presepsi

5. Fungsi individualitas

Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan

keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa

(Hamalik, 1986) dalam (Nurseto, 2011). Sudjana dan Rivai (1992) dalam

(Nurseto, 2011) mengemukakan beberapa manfaat media dalam proses

belajar siswa, yaitu: (i) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena

pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (ii) makna bahan

pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan

memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran;

(iii) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan

atas komunikasi verbal melalui kata-kata;

Manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Menyamakan Persepsi Siswa. Dengan melihat objek yang sama dan

konsisten maka siswa akan memiliki persepsi yang sama.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 25: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

25

2. Mengkonkritkan konsep-konsep yang abstrak. Misalnya untuk

menjelaskan tentang sistem pemerintahan, perekonomian,

berhembusnya angin, dan sebagainya. bisa menggunakan media

gambar, grafik atau bagan sederhana.

3. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat

ke dalam lingkungan belajar. Misalnya guru menjelaskan dengan

menggunakan gambar atau film tentang binatang-binatang buas,

gunung meletus, lautan, kutup utara dll.

4. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan

menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara,

pasar, candi, dan sebagainya. Atau menampilkan objek-objek yang

terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut, nyamuk, atau hewan/benda

kecil lainnya.

5. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan

menggunakan teknik gerakan lambat (slow motion) dalam media film

bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah,

atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan

yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga

wijaya kusumah dan lain-lain.

2.2.3 Media pembelajaran Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam,

memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 26: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

26

Berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran (Nasution, 2010). Video

mampu menampilkan informasi dan pengetahuan dalam sebuah tayangan

yang realistik. Video juga mampu memperlihatkan peristiwa dan objek

yang direkam secara nyata. Penggunaan yang bijaksana dari jenis media

ini akan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa efektif bagi

siswa.

Beberapa kelebihan yang dapat diberikan oleh medium video

dalam pembelajaran adalah:

1. Memaparkan keadaan riel dari suatu proses, fenomena atau kejadian.

2. Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain seperti teks atau

gambar, video dapat memperkaya pemaparan.

3. Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk

melihatgambaran yang lebih fokus

4. Video dapat menayangkan gambar bergerak (motion pictures),

dan dapat memperlihatkan informasi yang mengandung unsur gerak

di dalamnya. Kemampuan untuk menampilkan unsur gambar

bergerak merupakan atribut dari medium video

5. Video dapat dipergunakan untuk memberikan pengalaman yang

sama (common experience) terhadap sekelompok ssiswa yang

berada pada suatu tempat yang berbeda. Pengalaman yang

sama, yang dapat ditayangkan melalui medium video, akan

mendorong pemirsa untuk berperan efektif dalam menciptakan

6. diskusi tentang suatu topik (Nasution, 2010).

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 27: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

27

2.2.4 Prinsip Pengembangan dan Produksi Media

Menurut Mukminan dalam Nurseto, 2011 untuk mengembangkan

media pembelajaran perlu diperhatikan prinsip VISUALS, yang dapat

digambarkan sebagai singkatan dari kata-kata:

Visible : Mudah dilihat

Interesting : Menarik

Simple : Sederhana

Useful : Isinya berguna/bermanfaat

Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)

Legitimate : Masuk akal/sah

Structured : Terstruktur/tersusun dengan baik

2.2.6 Perencanaan Penggunaan Media

Menurut Nurseto (2011) Perencanaan penggunaan media yaitu

menyusun suatu model prosedural yang diberi nama akronim “ASSURE”.

Model ASSURE ini dimaksudkan untuk menjamin penggunaan media

pembelajaran yang efektif. Model yang diakronimkan dengan ASSURE itu

meliputi 6 langkah dalam perencanaan sistematik untuk penggunaan

media, yaitu: Analyze Learner Characteristics, State Objectives, Select,

Modify Or Design Materials, utilize materials, require learner response,

evaluate

1. identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa Sebuah perencanaan

media didasarkan atas kebutuhan (need), Salah satu indikator adanya

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 28: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

28

kebutuhan yaitu kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita

inginkan agar dapat dikuasai siswa.

2. Perumusan tujuan media pembelajaran harus dibuat sedemikian rupa

sehingga akan membantu dan memudahkan siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

3. Memilih, Merubah dan Merancang Media Pembelajaran Untuk

membuat media yang tepat bagi kegiatan pembelajaran biasanya akan

meliputi salah satu dari tiga kemungkinan yaitu Memilih media

pembelajaran yang sudah tersedia, Merubah media yang sudah ada,

dan Merancang pembuatan media yang baru.

4. Perumusan materi materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran

yang harus diberikan. Sebuah program media di dalamnya haruslah

berisimateri yang harus dikuasai siswa.

5. Pelibatan siswa situasi belajar yang paling efektif adalah situasi

belajar yang memberikan kesempatan siswa merespon dan terlibat

dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa harus dilibatkan

semaksimal mungkin dalam pemanfaatan penggunaan media.

6. Evaluasi (Evaluation) Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah

untuk memilih media pembelajaran yang akan dipergunakan dikelas,

untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk memeriksa apakah

tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan

guru menggunakan media, memberikan informasi untuk kepentingan

administrasi, dan untuk memperbaiki media itu sendiri.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 29: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

29

2.3 Software Video

2.3.1 Movie Maker 2.6

Movie Maker 2.6 yaitu sebuah software bawaan dari product

Microsoft yang fungsinya untuk membuat atau mengedit sebuah film atau

video pendek yang berobjek pada video maupun pada foto (Mauladi, 2008).

Kemudian menurut Wiliam (2011) Windows Movie Maker 2011 adalah

perangkat lunak yang merupakan bagian dari Windows Live Essentials

2011.

Fungsi utama program ini adalah untuk melakukan olah digital

terhadap cuplikan-cuplikan gambar bergerak (film), misalnya untuk

menambahkan animasi, efek visual ataupun sebuah redaksi singkat yang

berhubungan dengan film yang sedang disunting. Fasilitas yang disediakan

didalam program ini bisa dibilang lengkap, tersedianya fasilitas capture,

import, timeline, storyboard beraneka transisi dan efek video, serta fasilitas

render. Dalam proses edit audio dan video menggunakan windows movie

maker dapat pula menambahkan title, transisi dan efek visual sesuai dengan

keinginan, untuk kemudian menyimpan hasil akhir berupa movie ke dalam

berbagai format video (Suciati, 2011).

1. Memahami Collections, Projects dan Movies

Berikut ini merupakan pengertian dari collections, projects dan

movies:

a. Collections, berisikan clip audio, video clip atau gambar yang

diimport atau dicapture dalam windows movie maker. Collections

membantu mengorganisir hasil import dan capture. Collections

berada dalam collections pane dalam windows movie maker.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 30: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

30

b. Projects, berisi susunan dan informasi waktu dari audio dan video

clip, transisi video, efek video dan title yang telah ditambahkan ke

dalam storyboard maupun timeline.

c. Movie adalah Projects final yang disimpan menggunakan save movie

wizzard. Movie dapat disimpan kedalam komputer atau recondable

CD. Movie yang telah tersimpan dapat dimaikan dalam windows

media player atau the KMPlayer.

2. Perangkat Capture Video, picture dan Audio

Dalam windows movie maker anda dapat menggunakan berbagai

perangkat capture untuk memindahkan rekaman audio,vidio, picture ke

dalam komputer

3. Menyimpan Movie

Ketika telah selesai melakukan editing pada project dalam

windows movie maker maka dapat disimpan sebagai movie.

Tampilan Movie Maker 2.6. Setelah terinstal maka windows movie

maker siap untuk digunakan

Gambar 2.1. Tampilan Program Windows Movie maker 2.6

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 31: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

31

Penggunaan antar muka windows movie maker dibagi menjadi 3

area utama yaitu:

1. Menu Bar dan Toolbar

Pada area kerja windows movie maker di area atas terdapat

bagian yang bernama Menu Bar dan area tepat dibawahnya dinamakan

Toolbar. Pada area Menu Bar terdapat beberapa pilihan menu, yaitu

File, Edit, Tool, Clip, Play, dan Help.

Gambar 2.2. Tampilan Menu Bar dan Toolbar

Sedangkan Toolbar berisi tombol- tombol perintah, yang serupa

dengan pilihan perintah yang ada dalam Menu Bar. Dalam Toolbar

perintah- perintah tersebut ditampilkan dalam bentuk icon-icon

sedangkan Menu Bar tombol perintah ditampilkan dalam bentuk teks.

2. Panel

a. Movie Task Pane

Disebelah kiri area kerja windows movie maker terdapat

area yang dinamakan Movie Task Pane. Sama seperti halnya

dengan Menu Bar dan Toolbar, area ini berisi tombol-tombol

perintah, bedanya dalam Movie Taks Pane perintah-perintah

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 32: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

32

tersebut terbagi dalam beberapa kategori sesuai dengan urutan

pengolahan video yaitu Capture video, Edit Movie, Finish Movie.

Gambar 2.3. Movie Tasks Pane

b. Collection Pane dan Content Pane

Collections pane terletak pada area yang sama dengan

movie task pane. Dalam area collections pane terdapat 3 buah

kategori, yaitu: video effecs, video transitions dan collections

Gambar 2.4. Letak Contens pane dan Collection pane

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 33: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

33

Kategori video effects berisi efek-efek visual yang dimiliki

windows movie maker. Berbagai macam efek visual ditampilkan

dalam content pane

Gambar 2.5 Tampilan Video effects dalam Collection Pane

Pilihan video transitions berisi efek-efek transisi yang

dimiliki oleh windows movie maker.

Gambar 2.6. Tampilan Video Transitions

c. Monitor

Monitor berada disebelah kanan area kerja windows movie

maker, berfungsi menampilkan preview audio dan video

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 34: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

34

Gambar 2.7. Tampilan area Monitor

Dibawah monitor terdapat sekumpulan tombol playback

yang biasa disebut dengan playback controls, berfungsi untuk

memutar klip video dan audio.

3. Storyboard dan Timeline

a. Storyboard terletak pada area yang sama dengan timeline. Dalam

storyboard terdapat berbagai informasi susunan clip meliputi durasi,

transisi dan efek video. Dengan menggunakan tampilan storyboard

dapat dengan mudah merubah susunan/ urutan clip, merubah efek

transisi yang akan dipakai, serta merubah efek video yang dipakai.

Untuk mengatur durasi clip (audio, video, gambar) dengan tetap

menggunakan tampilan timeline.

Gambar 2.8. Letak Storyboard

Story board Storyboard

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 35: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

35

b. Timeline dibagian bawah area kerja windows movie maker terdapat

sebuah area yang dinamakan timeline. Timeline berfungsi sebagai

tempat meletakan dan menyusun koleksi file video, audio, transisi,

title, dan musik

Gambar 2.9. Tampilan Timeline

2.3.2 VideoPad Video Editor

VideoPad Video Editor adalah software yang digunakan untuk

mengedit dan memotong video. Aplikasi ini memiliki fungsi salah satunya

dapat menjadikan video dalam bentuk beberapa gambar. Gambar yang

dihasilkan dapat dipilih sesuai dengan keinginan (Naim, 2013).

2.3.3 Photoscape

Photoscape merupakan salah satu program untuk melakukan

pengeditan, pemotongan, penggabungan gambar atau foto. Format foto

dalam bentuk mpg, jpeg (Mauladi, 2008).

2.3.4 Freemake Video Converter

Freemake video converter adalah software tambahan untuk

melakukan convert bisa pada beberapa media dalam bentuk photo, musik

Timeline

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 36: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

36

(audio), film (video), dvd ke dalam format yang diinginkan berupa mwv,

avi, mpeg, dvd, 3gp, flv, mkv. Penggunaan aplikasi sangat mudah dengan

cara melakukan import pada jenis file yang akan di convert (Suciati,2010).

2.4 Karakteristik Mata Pelajaran Biologi

2.4.1 Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Biologi

Mata pelajaran biologi berfungsi untuk menangankan kesadaran

terhadap keindahan dan keteraturan alam sehingga siswa dapat

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai warga

negara yang menguasai sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu

kehidupan dan melanjutkan pendidikan (Depdiknas, 2003).

Mata pelajaran biologi bertujuan untuk:

1. memahami konsep biologi dan saling keterkaitannya;

2. mengembangkan ketrampilan dasar biologi untuk menumbuhkan nilai

serta sikap ilmiah;

3. menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya

teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia;

4. mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang

berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari;

5. meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan;

6. memberikan bekal pengetahuan dasra untuk melanjutkan pendidikan.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 37: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

37

2.4.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran biologi SMA terdiri dari 2 bagian

yaitu: bekerja ilmiah dan pemahaman konsep (materi pokok) dan

penerapannya. Bekerja ilmiah diajarkan dan dilatihkan pada awal tahun

kelas X tetapi untuk selanjutnya terintegrasi dengan materi pada kompetensi

yang telah ditetapkan (Depdiknas, 2003).

Konsep atau materi mata pembelajaran biologi SMA meliputi:

1. kelas X: bekerja ilmiah, hakekat ilmu biologi, keanekaragaman hayati

dan pengelompokka makhluk hidup, hubungan antara komponen

ekosistem, perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam

keseimbangan ekosistem;

2. kelas XI: organisai seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ

tumbuhan, hewan dan manusia dan penerapannya dalam konteks Sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat;

3. kelas XII: proses yang terjadi pada tumbuhan, metabolisme, hereditas,

evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian terkait yang telah dilakukan oleh Tejo Nurseto pada tahun

2011 yaitu Membuat Media Pembelajaran yang menarik. Pada tahun 2013

penelitian yang lain juga telah dilakukan oleh Yogi Nurcahyo Dinata dengan

judul Penggunaan Media Pembelajaran Video Tutorial Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Seyegen.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015

Page 38: 2 fakta yang menarik yang dapat disatukan dalam kerangka ...repository.ump.ac.id/651/2/BAB I_DYAH AYU SETIANINGRUM_BIOLOGI'15.pdf · memiliki klasifikasi kingdom tersendiri. Klasifikasi

38

Selanjutnya penelitian mengenai Pengaruh penggunaan Media pembelajaran

Video dengan Windows Movie Maker terhadap motivasi belajar matematika

yang dilakukan oleh Alief Suciati pada tahun 2010.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, adanya media pembelajaran

merupakan salah satu penunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan

pembelajaran. pembelajaran pada materi yang abstrak diperlukan media

visual agar materi yang dipelajari menjadi kongkrit. Dengan demikian adanya

pembuatan dan penyusunan media pembelajaran video yang memadai adalah

sebuah tuntutan, sehingga siswa dapat memahami serta mengembangkan

materi dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Inventarisasi Jenis-Jenis..., Dyah Ayu Setianingrum, FKIP UMP, 2015